PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI...

130
PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI MADRASAH IBTIDAIYAH ISLAMIYAH JATIMULYA KECAMATAN LEBAKSIU KABUPATEN TEGAL Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun Oleh: Putra Setiawan 11140182000014 MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Transcript of PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI...

Page 1: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS

DI MADRASAH IBTIDAIYAH ISLAMIYAH JATIMULYA

KECAMATAN LEBAKSIU KABUPATEN TEGAL

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Sebagai Salah Satu

Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh:

Putra Setiawan

11140182000014

MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering
Page 3: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering
Page 4: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering
Page 5: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering
Page 6: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering
Page 7: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

ii

ABSTRAK

Putra Setiawan (NIM. 11140182000014). Penguasaan Kompetensi Profesional

Guru Kelas di MI Islamiyah Jatimulya. Skripsi Program Strata Satu (S-1)

Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. 2019.

Dunia pendidikan saat ini berkembang semakin pesat dan semakin

kompleksnya persoalan yang dihadapi. Persoalan yang dimaksud diantaranya

adalah kompetensi mengajar guru kelas. Untuk itu, guru harus meningkatkan

kompetensinya, khususnya kompetensi profesional. Diantaranya dengan menguasai

materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan mata pelajaran yang diampu,

menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran,

mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif, dan mampu mengembangkan

keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, serta

mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan

diri.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data diperoleh dari kepala

sekolah MI Islamiyah Jatimulya, guru kelas, dan siswa dengan menggunakan teknik

observasi, wawancara, angket dan studi dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas penguasaan kompetensi

profesional guru kelas MI Islamiyah Jatimulya banyak ditemukan informasi, dan

data terkait dengan objek penelitian, dimana dapat memudahkan peneliti dalam

menganalisa tingkat penguasaan kompetensi profesional guru kelas MI Islamiyah

Jatimulya. Setelah dilakukan penelitian secara mendalam dapat disimpulkan bahwa

nilai rata-rata tingkat penguasaan kompetensi profesional guru kelas MI Islamiyah

Jatimulya dalam kategori “Baik” dengan nilai persentase 70,67%. Hal ini

menunjukkan bahwa guru kelas di MI Islamiyah Jatimulya memiliki kemampuan

yang baik dalam aspek kompetensi profesional.

Kata kunci: Kompetensi, Profesional, Guru

Page 8: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

iii

ABSTRACT

Putra Setiawan (NIM. 11140182000014). Mastery of Class Teacher Professional

Competence on MI Islamiyah Jatimulya. Minithesis for Bachelor Degree,

Education Management Department, Faculty of Tarbiyah and Teachers

Training, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta. 2019.

The world of education is currently growing more rapidly and more

complex problems faced. The problem in question is the competency of teaching

classroom teacher. For that, teacher have to improve the competence, especially

professional competence. Among them by mastering the material, structure,

concepts, and scientific mindset of subjects, mastering competency standards and

basic competencies in subjects, developing creative learning materials, and being

able to develop professionalism on an ongoing basis by taking reflective actions, as

well as being able to utilize information technology and communication to develop

themselves.

This study uses a qualitative approach with descriptive methods. Data was

obtained from the headmaster of MI Islamiyah Jatimulya, classroom teachers, and

students using interview techniques, observations, questionnaire and document

studies.

The results of this study indicate that quality of teacher professional competency

mastery class MI Islamiyah Jatimulya found the information, and the data

associated with the object of research, which could make it easier for researchers

in analyzing the level of mastery of the professional competence of teacher class

MI Islamiyah Jatimulya. After conducting in-depth research, it can be concluded

that average value of the level of mastery of the professional competence of teacher

class MI Islamiyah Jatimulya in the category of "Good" with the highest percentage

of 70.67%. This indicates that a classroom teacher at MI Islamiyah Jatimulya has

good ability in aspect of professional competence.

Keyword: Competency, Professional, Teacher.

Page 9: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahiim,

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat,

hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Salawat beserta salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad

SAW yang telah memberikan tauladan yang baik kepada umat manusia di seluruh

bumi ini hingga akhir zaman.

Penulisan skripsi ini merupakan bagian dari syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari dengan sepenuh hati, bahwa

pengetahuan dan kemampuan penulis sangatlah terbatas. Maka dengan adanya

bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.

Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak terutama:

1. Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd, Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan, dan seluruh

Bapak/Ibu dosen jurusan Manajemen Pendidikan yang telah memberikan bekal

ilmu pengetahuan selama penulis menuntut ilmu.

3. Dr. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd dan Drs. Ali Nurdin, M.Pd, selaku Dosen

Pembimbing Skripsi, yang telah memberikan arahan kepada penulis selama

menjalani bimbingan sehingga penulisan ini dapat terselesaikan

4. Dr. Jejen Musfah, M.Pd, selaku Dosen Penasihat Akademik yang telah

meluangkan waktu dan yang sabar membimbing dan memberikan saran dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Ati Mahmudah, S.Pd, selaku Kepala MI Islamiyah Jatimulya yang telah

mengizinkan penulisan dalam melakukan penelitian.

6. Guru dan Staf MI Islamiyah Jatimulya, yang telah membantu penulis dalam

melakukan penelitian.

Page 10: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

v

7. Bapak Muslikhin dan Ibu Suhartiningsih, dan segenap keluarga yang telah

memberikan do’a yang tiada henti, kasih sayang, perhatian dan motivasi demi

terselesaikannya skripsi ini.

8. Seluruh kawan mahasiswa Manajemen Pendidikan angkatan 2014 yang sama-

sama berjuang menyelesaikan skripsi.

9. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis berharap atas segala bantuan yang telash diberikan, semoga tercatat

sebagai amat kebaikan di sisi Allah SWT. Akhirnya, penulis sangat mengharapkan

saran dan kritik membangun untuk memperbaiki segala kekurangan yang tentu

masih ada pada skripsi ini. Semoga persembahan ini dapat memberi manfaat

khusunya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Jakarta, 14 Mei 2019

Putra Setiawan

Page 11: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. ii

ABSTRACT ............................................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv

DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 8

C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 8

D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 8

E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORI ....................................................................................... 10

A. Kompetensi Guru ....................................................................................... 10

1. Pengertian Kompetensi..................................................................................... 10

2. Pengertian Guru ............................................................................................... 15

3. Kewajiban dan Hak Guru ................................................................................. 17

B. Kompetensi Profesional ............................................................................. 22

C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 34

D. Penelitian Yang Relevan ............................................................................ 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 36

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 36

B. Pendekatan dan Metode ............................................................................. 37

C. Sumber Data ............................................................................................... 37

D. Populasi dan Sampel .................................................................................. 38

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 38

Page 12: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

vii

F. Teknik Pengolahan Data ............................................................................ 41

G. Analisis Data .............................................................................................. 43

H. Instrumen Penelitian................................................................................... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 47

A. Gambaran Umum MI Islamiyah Jatimulya ................................................ 47

B. Deskripsi dan Analisis Data ....................................................................... 52

C. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 77

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 78

A. Kesimpulan ................................................................................................ 78

B. Saran ........................................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 80

LAMPIRAN .......................................................................................................... 82

Page 13: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kompetensi Profesional Guru Kelas SD/MI ......................................... 31

Tabel 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 36

Tabel 3.2 Instrumen Observasi ............................................................................. 39

Tabel 3.3 Alternatif Jawaban Peneliti atau Jawaban Observasi ............................ 39

Tabel 3.4 Instrumen Studi Dokumentasi ............................................................... 41

Tabel 3.5 Persentase dan Penafsiran ..................................................................... 42

Tabel 3.6 Kisi-kisi Lembar Observasi .................................................................. 44

Tabel 3.7 Kisi-kisi Wawancara untuk Kepala Sekolah ......................................... 45

Tabel. 3.8 Kisi-kisi Angket untuk Siswa .............................................................. 46

Tabel 4.1 Data Tenaga Pendidik MI Islamiyah Jatimulya .................................... 49

Tabel 4.2 Jumlah Peserta Didik ............................................................................ 50

Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana ............................................................................ 50

Tabel 4.4 Perabot dan Mesin Kantor..................................................................... 51

Tabel 4.5 ................................................................................................................ 52

Data Observasi Kegiatan Pendahuluan ................................................................. 52

Tabel 4.6 ................................................................................................................ 53

Data Observasi Pendekatan/ Strategi Pembelajaran ............................................. 53

Tabel 4.7 ................................................................................................................ 54

Data Observasi Penguasaan Materi Pelajaran ....................................................... 54

Tabel 4.8 ................................................................................................................ 54

Data Observasi Pemanfaatan Sumber Belajar/ Media Pembelajaran ................... 54

Tabel 4.9 ................................................................................................................ 55

Data Observasi Pembelajaran Aktif ...................................................................... 55

Tabel 4.10 .............................................................................................................. 56

Data Observasi Penilaian Proses dan Hasil Belajar .............................................. 56

Tabel 4.11 .............................................................................................................. 57

Data Observasi Penggunaan Bahasa ..................................................................... 57

Tabel 4.12 .............................................................................................................. 57

Data Observasi Kegiatan Penutup ......................................................................... 57

Tabel 4.13 .............................................................................................................. 58

Menguasai Materi Pelajaran dengan Baik............................................................. 58

Page 14: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

ix

Tabel 4.14 .............................................................................................................. 59

Guru dapat Menjawab Pertanyaan Siswa dengan Baik......................................... 59

Tabel 4.15 .............................................................................................................. 60

Guru Menjelaskan Materi Tanpa Melihat Teks/ Buku ......................................... 60

Tabel 4.16 .............................................................................................................. 61

Siswa Dapat Memahami Materi Pelajaran yang Diajarkan oleh Guru ................. 61

Tabel 4.17 .............................................................................................................. 62

Guru Menjelaskan Materi Pelajaran dengan Memberi Contoh Aplikasi dalam

Kehidupan Sehari-hari .......................................................................................... 62

Tabel 4.18 .............................................................................................................. 63

Guru Menjelaskan Hubungan Materi Pelajaran Sebelumnya dengan Materi yang

akan Disampaikan ................................................................................................. 63

Tabel 4.19 .............................................................................................................. 64

Guru Menjelaskan tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus

Dikuasai Siswa ...................................................................................................... 64

Tabel 4.20 .............................................................................................................. 65

Guru Menjelaskan Materi Pelajaran sesuai dengan Urutan yang Tercantum dalam

Buku Paket atau Silabus ........................................................................................ 65

Tabel 4.21 .............................................................................................................. 66

Guru Menjelaskan Materi Pelajaran secara Rinci dan Terstruktur dengan Baik .. 66

Tabel 4.22 .............................................................................................................. 67

Guru Menggunakan Media Pembelajaran saat Menjelaskan Materi .................... 67

Tabel 4.23 .............................................................................................................. 67

Guru Mengajar dengan Menggunakan Metode yang Bervariasi .......................... 67

Tabel 4.24 .............................................................................................................. 68

Guru Mengajar sesuai dengan Kemampuan Belajar Siswa .................................. 68

Tabel 4.25 .............................................................................................................. 69

Guru Menggunakan Media Pembelajaran sesuai dengan Kemampuan Belajar

Siswa ..................................................................................................................... 69

Tabel 4.26 .............................................................................................................. 70

Guru Melaksanakan Pembelajaran dengan Cara Kooperatif dalam Membahas

Materi Pelajaran .................................................................................................... 70

Tabel 4.27 .............................................................................................................. 71

Guru Menjelaskan Materi Pelajaran dengan Cara yang Menarik ......................... 71

Page 15: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrumen Observasi ......................................................................... 88

Lampiran 3. Pedoman Wawancara Kepala Sekolah ............................................. 95

Lampiran 4. Reduksi, Penyajian Data, dan Kesimpulan Hasil Wawancara Kepala

Sekolah .................................................................................................................. 96

Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran ............................................. 100

Lampiran 6. Dokumentasi Keadaan Sekolah ...................................................... 103

Lampiran 7. Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................. 105

Lampiran 8. Surat Izin Observasi dan Penelitian ................................................ 113

Lampiran 9. Profil Penulis .................................................................................. 115

Page 16: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan dewasa ini berkembang semakin pesat dan semakin

kompleksnya persoalan yang dihadapi. Persoalan yang dimaksud diantaranya

adalah kompetensi mengajar guru. Karena guru sebagai tenaga pendidik yang

paling banyak berhubungan dengan peserta didik diharuskan mempunyai

kompetensi yang baik dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Untuk dapat

menjalankan tugasnya dengan baik, maka seorang guru selayaknya memiliki

kualifikasi akademik dan kompetensi yang berkaitan dengan tugas dan

tanggung jawabnya. Dengan adanya kualifikasi dan kompetensi tersebut

diharapkan seorang guru menjadi tenaga pendidik dan pengajar yang

profesional.

Kompetensi yang dimiliki oleh guru menunjukkan kemampuannya

dalam menjalankan tugasnya secara profesional atau sebaliknya. Misalnya

negara Tiongkok (China), memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada guru

untuk mengembangkan kompetensinya, baik secara individu maupun kelompok

dengan tuntutan guru harus mempunyai kemampuan menguasai bahan/ materi

ajar; mengelola program belajar mengajar; mengelola kelas; menggunakan

media; menguasai landasan-landasan pendidikan; menilai prestasi siswa untuk

pendidikan dan pengajaran; mengenal fungsi dan program pelayanan

bimbingan dan penyuluhan; menyelenggarakan administrasi sekolah; dan

memahami prinsip-prinsip guna keperluan pengajaran.1

Pada dasarnya perhatian yang besar terhadap kompetensi guru

diperlihatkan pula di negara-negara seperti: Amerika Serikat, Inggris, Korea

1 Iskandar Agung dan Calvin Capnary, Pengembangan Pengelolaan Sekolah dalam

Peningkatan Kompetensi Guru: Berdasarkan Hasil Penelitian Terhadap Upaya Peningkatan

Kompetensi Guru, (Bogor: IPB Press, 2018), Cet. 1, h. 1

Page 17: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

2

Selatan, Jepang, Singapura, dan lainnya. Melalui kompetensinya, tuntutan yang

muncul pada guru haruslah inovatif, kreatif, dan mengembangkan kemampuan

profesional diri secara berkelanjutan. Di beberapa negara mengenakan sanksi

keras terhadap guru, karena dinilai kurang kompeten, produktif, kreatif, dan

dianggap tidak menunjukkan perkembangan dan kemajuan dalam menjalankan

tugasnya. Intinya, kemampuan guru dinilai menjadi unsur strategis dalam upaya

membentuk kualitas sumber daya manusia di negara-negara tersebut.2

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen Pasal 10, mengamanatkan bahwa guru profesional harus

memiliki syarat kualifikasi akademik sekurang-kurangnya S1/D-IV dan

memiliki empat kompetensi utama yakni: kompetensi pedagogik, kompetensi

profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.3 Keempat

kompetensi itu kemudian dijabarkan secara rinci dalam sub-sub kompetensi

melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang

Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.4

Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem

pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral,

pertama, dan utama. Figur yang satu ini akan senantiasa menjadi sorotan

strategis ketika berbicara masalah pendidikan, karena guru selalu terkait dengan

komponen manapun dalam sistem pendidikan. Guru memegang peran utama

dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara

formal di sekolah. Guru juga sangat menentukan keberhasilan peserta didik,

terutama dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar. Guru merupakan

komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil

pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, upaya perbaikan apapun yang

dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan

sumbangan yang signifikan tanpa didukung oleh guru yang profesional dan

2 Ibid., h. 1-2 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,

Bab IV Guru Pasal 10, h. 6 4 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, h. 1-29

Page 18: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

berkualitas. Dengan kata lain, perbaikan kualitas pendidikan harus berpangkal

dari guru dan berujung pada pula.5

Dari 3,9 juta guru yang ada saat ini, masih terdapat 25% guru yang

belum memenuhi syarat kualifikasi akademik, 52% guru belum memiliki

sertifikat profesi, dan hanya 27% yang telah memenuhi syarat kualifikasi

akademik dan memiliki sertifikat profesi. Di sisi lain, seorang guru dalam

menjalankan tugasnya harus memiliki standar kompetensi yang mencakup

kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Dosen Universitas

Indraprasta PGRI, Syarifudin Yunus, menambahkan penyebab rendahnya

kompetensi guru. Pertama, ketidaksesuaian disiplin ilmu dengan bidang ajar.

Masih banyak guru di sekolah yang mengajar mata pelajaran yang bukan bidang

studi yang dipelajarinya. Kedua, kualifikasi guru yang belum setara sarjana.

Konsekuensinya, standar keilmuan yang dimiliki guru menjadi tidak memadai

untuk mengajarkan bidang studi yang menjadi tugasnya. Ketiga, program

peningkatan keprofesian berkelanjutan (PKB) guru yang rendah, dan keempat,

rekrutmen guru yang tidak efektif.6

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan

penilaian melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) bagi guru yang telah

maupun belum bersertifikat. Uji Kompetensi Guru (UKG) terakhir kali

dilaksanakan tahun 2015 oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga

Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen GTK,

Kemdikbud). Dari hasil UKG tahun 2015 tampak bahwa pencapaian

kompetensi pedagogik dan profesional guru di jenjang pendidikan

(dasar dan menengah) masih kurang memuaskan. Secara nasional nilai

rata-rata masih berada di bawah nilai Standar Kompetensi Minimal

(SKM) yang ditetapkan, yakni sebesar 55. Nilai rata-rata yang diperoleh

guru hanya mencapai sebesar 53,05. Memang tercatat ada tujuh provinsi

mendapat nilai di atas nilai rata-rata nasional /SKM 55), yaitu DI

Yogyakarta (62,36), Jawa Tengah (58,93), DKI Jakarta (58,36), Jawa

Timur (56,71), Bali (55,92), Bangka Belitung (55,10), dan Jawa Barat

(55,15), namun lebih banyak provinsi yang mencatat nilai rata-rata lebih

rendah. Khusus untuk guru SD, rata-rata nasional yang dicapai untuk

kedua kompetensi tersebut berada di bawah angka yang ditentukan

dalam SKM, yakni 50,80. Kompetensi pedagogik mencapai nilai rata-

5 Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2013), Cet., 7, h. 5 6 Syarifudin Yunus, Mengkritisi Kompetensi Guru, 2017, (www.detik.com)

Page 19: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

rata yang dicapai sebesar 45,54 dan kompetensi profesional sebesar

53,06. Hasil ini cukup memperihatinkan, terutama mengingat

pendidikan Sekolah Dasar (SD) akan memberikan kemampuan dasar

bagi penyelenggaraan pendidikan di jenjang selanjutnya.7

Kenyataan pula bahwa berdasarkan uji kompetensi guru yang dilakukan

oleh pihak Ditjen GTK dihasilkan kondisi kompetensi pedagogik dan

profesional masih belum memuaskan. Sebagian besar guru masih mencatat nilai

di bawah rata-rata standar kompetensi minimal (SKM) sebesar 55. Meski ada

wilayah provinsi yang guru-gurunya mencatat nilai rata-rata di atas SKM

tersebut, tetapi kurang memperlihatkan hasil yang menyolok. Eksplisit, kondisi

kompetensi guru tidak memperlihatkan perbedaan antarwilayah provinsi di

Indonesia.

Hasil UKG menjadi acuan dalam penilaian diri (self assessment) bagi

guru tentanag kompetensinya sehingga dapat menetapkan modul peningkatan

kompetensi guru pembelajar yang dibutuhkan untuk meningkatkan

kompetensinya, dan menjadi acuan bagi penyelenggara Program Peningkatan

Kompetensi Guru Pembelajar untuk melakukan analisis kebutuhan.8

Dari lapangan juga diperoleh bahwa belum terdapat perubahan

signifikan antara penyusunan rencana pembelajaran (RPP) sebelum dengan

sesudah memperoleh sertifikat. Sebagian besar masih menggunakan RPP pola

lama yang umumnya diadopsi dari Kelompok Kerja Guru (KKG/MGMP), dan

lebih berfungsi sebagai pemenuhan persyaratan administratif. Meski dalam

pelatihan PLPG, guru dibekali dengan penguasaan materi/substansi mata

pelajaran yang menjadi tugas pokoknya, penyusunan silabus dan RPP, tetapi

belum tampak adanya kemandirian dan kreativitas individual guru, dan bahkan

tidak jarang berlangsung inkonsistensi dalam pelaksanaannya. Alasan yang

umum dikemukakan, RPP sulit diterapkan karena kurang didukung oleh

fasilitas belajar di sekolah yang memadai.

Dalam memberikan materi pembelajaran, guru masih miskin sumber

kepustakaan, cenderung bergelut dengan pola pembelajaran pasif, searah,

7 Iskandar Agung, op. cit., h. 5-6 8 Ibid., h. 44

Page 20: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

monoton, dan kurang menggunakan metode pembelajaran yang variatif. Meski

ditemukan variasi metode pembelajaran, kerapkali tidak/kurang diketahui

tujuan pemanfaatannya. Tidak jarang ditemukan penggunaan variasi metode

lebih ditujukan untuk memenuhi instruksi dari atasannya, dan bukan didasarkan

atas kebutuhan. Implikasi lebih lanjut, guru kurang memperlihatkan adanya

upaya untuk merawat dan meningkatkan kompetensi secara berkelanjutan,

sebaliknya cenderung bersikap pasif.9

Rendahnya kualitas dan kompetensi guru secara umum semakin

membuat laju perkembangan pendidikan belum maksimal. Bila ditinjau dan

diamati masih banyak guru yang belum memiliki profesionalitas yang baik

untuk kemajuan pendidikan secara global.

Padahal kita ketahui gurulah yang akan mengubah pemahaman siswa

yang tidak paham menjadi paham, yang tidak tahu menjadi tahu, yang tidak

mengerti menjadi mengerti. Dengan kata lain tanpa kehadiran guru, profesi-

profesi lain tidak akan berkembang. Pengabdian tanpa pamrih ini tentunya

berbuah manis dengan adanya penghargaan dari pemerintah dan masyarakat.

Penghargaan tidak harus berupa materi tetapi dapat berupa sikap seperti lebih

dihormati.

Tuntutan yang dihadapi oleh guru adalah kemampuannya dalam

menyusun perencanaan pembelajaran secara mandiri. Kemampuan ini akan

membawa pada daya kreativitas guru untuk mengembangkan dan memperkaya

bahan/materi ajar dari berbagai sumber, dan sebaliknya apabila perencanaan

pembelajaran itu diperoleh dari mencontoh sepenuhnya dari rekan satu kerja,

organisasi guru, atau pihak lainnya. Hal yang terakhir ini akan menyebabkan

guru kurang bersikap aktif dalam merencanakan pembelajaran, kurang kreatif

dan inovatif, dan bahkan apabila ada yang tidak dimengertinya akan ditinggal

atau tidak diajarkan kepada siswa.

Atas dasar itu seorang guru dituntut mampu mengembangkan instruksi

pembelajaran, bukan hanya bersifat tuntas, tetapi juga efektif. Untuk ini guru

9 Ibid., h. 8

Page 21: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

haruslah kreatif dan mampu berpikir kritis dalam merancang, menyiapkan, dan

menjalankan pembelajaran, bukan hanya terkait dengan bahan/materi ajar yang

diberikan, tetapi juga dalam mengelola waktu pembelajaran, pemberian tugas,

dan sebagainya. Dari sisi bahan/materi ajar salah satunya, seorang guru haruslah

memahami materi ajar yang saling berhubungan atau berkaitan sehingga dapat

memberikan secara berkesinambungan, bukan meloncat-loncat, dengan

didukung pula oleh pemanfaatan perlakuan lain seperti pemberian tugas

mencari bahan, diskusi, tugas kelompok memecahkan permasalahan, dan

sebagainya. Dengan demikian penyampaian bahan/materi ajar pun diharapkan

dapat berlangsung efektif.

Namun persoalan yang kerapkali muncul dan dikemukakan oleh guru

adalah padatnya kurikulum yang harus disampaikan kepada peserta didik.

Akibatnya, instruksi pembelajaran tidak jarang tidak dapat mencapai

keseluruhan dari pesan yang terkandung dalam kurikulum. Seandainya

terpenuhi hanya bersifat mengejar target, terlepas dari penyerapan dan

pemahaman peserta didik sendiri.

Penguasaan metode pembelajaran yang kurang bervariasi membuat

siswa cepat merasa bosan selama kegiatan belajar mengajar. Tidak dapat

dipungkiri seorang siswa akan timbul rasa bosan apabila proses belajar

mengajar monoton hanya menggunakan satu metode pembelajaran saja. Rasa

bosan dapat membuat siswa tidak fokus dan malas belajar.

Evaluasi pembelajaran dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman siswa, serta ketercapaian tujuan yang diharapkan diakhir

pembelajaran. Akan tetapi, kegiatan evaluasi pembelajaran masih jarang

dilakukan oleh guru kepada siswa.

Penggunaan media, alat, dan sumber belajar yang masih kurang padahal

penggunaan alat, media dan sumber belajar dengan benar dan sesuai dengan

perkembangan zaman membuat siswa menjadi lebih semangat belajar karna

proses belajar mengajar menjadi lebih menarik.

Penerapan teori belajar yang tidak sesuai dengan taraf perkembangan

peserta didik, hal ini harus dicegah karena setiap tingkatan pendidikan taraf

Page 22: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

perkembangan siswa berbeda-beda maka seorang guru harus mampu

menyesuaikan teori belajar yang dipakai berdasarkan taraf perkembangan

siswa.

Kemampuan mewujudkan penelitian tindakan kelas (PTK) untuk

mendukung pelaksanaan tugas/kerja pun jarang dilakukan guru. Padahal

melalui kegiatan PTK berfungsi ganda, di satu pihak dapat menjadi wahana bagi

guru untuk mendalami, memahami, dan memecahkan permasalahan yang

dihadapi dalam pembelajaran, di lain pihak merupakan upaya pengembangan

diri dan pemenuhan kompetensi dan profesionalisme kerja.

Seperti halnya seorang guru yang hanya memiliki pengetahuan ilmu

yang masih minim, padahal itu merupakan kunci utama seorang guru untuk

mengajar, bagaimana mungkin jika seorang siswa bertanya kepada guru tetapi

guru tidak mampu menjawab dan menjelaskan secara rinci pertanyaan siswa.

Hal tersebut menyatakan bahwa masih ada guru yang tidak menguasai

atau memiliki kompetensi profesional guru. Padahal di sekolah guru dituntut

untuk menjadi tokoh yang harus meningkatkan sentral kompetensinya.

Oleh karenanya, masih diperlukan upaya untuk meningkatkan kondisi

kompetensi guru sebagai salah satu unsur penting dalam menghasilkan kualitas,

daya saing, dan karakter peserta didik/siswa yang memadai. Pencapaian hasil

pendidikan seperti itu memerlukan guru yang mampu memperlihatkan

kompetensi dan profesionalisme kerja yang memadai.

Berdasarkan kondisi diatas, sedikitnya terdapat dua kategori kompetensi

yang harus dimiliki guru, yakni (1) kompetensi profesional yaitu kemahiran

merancang, melaksanakan, dan menilai tugas sebagai guru, yang meliputi

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi pendidikan, dan (2) kompetensi

personal, yang meliputi etika, moral, pengabdian, kemampuan sosial, dan

spiritual. Semua itu perlu dimiliki oleh guru yang perlu diwujudkan dalam

bentuk standar dan sertifikasi kompetensi guru.

Kompetensi pertama seharusnya dapat ditumbuhkan dan ditingkatkan

melalui proses pendidikan akademik dan profesi suatu lembaga pendidikan.

Sedangkan kompetensi kedua merupakan kristalisasi pengalaman dan

Page 23: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

pergaulan seorang guru, yang terbentuk dalam lingkungan keluarga, masyarakat

dan sekolah tempat melaksanakan tugas.

Mengacu pada latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis

tertarik untuk meneliti masalah tersebut lebih lanjut yang dirumuskan dalam

judul “Penguasaan Kompetensi Profesional Guru Di Mi Islamiyah Jatimulya

Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis, penulis memberikan

identifikasi masalah yang akan dijadikan bahan penelitian, sebagai berikut:

1. Penggunaan metode pembelajaran kurang bervariasi.

2. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran kurang efektif.

3. Terbatasnya media pembelajaran dan sumber belajar yang digunakan.

4. Masih ada guru yang belum menguasai teknologi informasi dan

komunikasi.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas, peneliti memfokuskan

permasalahan penelitian pada Penguasaan Kompetensi Profesional Guru MI

Islamiyah Jatimulya Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimana penguasaan kompetensi profesional guru di MI

Islamiyah Jatimulya Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, penulis menentukan tujuan

yang ingin dicapai adalah ingin mengetahui gambaran penguasaan kompetensi

profesional guru di MI Islamiyah Jatimulya Kecamatan Lebaksiu Kabupaten

Tegal.

Page 24: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

F. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis penelitian ini memberikan manfaat diantaranya adalah

memberikan sumbangan informasi mengenai kompetensi guru, khususnya

kompetensi profesional, sehingga dapat dijadikan sebagai referensi bagi

kelangsungan dan perkembangan dunia pendidikan dari segi guru, sehingga

mampu memajukan kualitas pendidikan di Indonesia.

2. Secara praktis penelitian ini memberikan manfaat diantaranya yaitu:

a. Bagi Guru

Sebagai bahan refleksi diri untuk lebih meningkatkan kompetensi

profesionalannya, sehingga ketika guru melaksanakan kegiatan

pembelajaran mampu mengemas pembelajaran secara menarik sehingga

proses pembelajaran berjalan lebih optimal serta dapat meningkatkan

kapasitas guru agar lebih profesional.

b. Bagi Sekolah

Memperoleh informasi mengenai kompetensi profesional guru di MI

Islamiyah Jatimulya, sehingga dapat menjadi data bagi pihak sekolah

untuk mengetahui seberapa jauh kompetensi profesional guru dan

sebagai upaya untuk meningkatkan keprofesionalan guru.

c. Bagi Peneliti

Menambah pengalaman serta dapat dijadikan referensi tentang

kompetensi yang harus dikuasai oleh guru, khusunya kompetensi

professional yang nantinya harus dikuasai oleh peneliti ketika nantinya

menjadi guru. Serta menambah wawasan bagi peneliti untuk

meningkatkan kemampuan dalam melakukan penelitian.

Page 25: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

10

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kompetensi Guru

1. Pengertian Kompetensi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kompetensi

berarti (kewenangan) kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan

sesuatu hal. Pengertian dasar kompetensi (competency) yakni kemampuan

atau kecakapan.10 Menurut asal katanya, competency berarti kemampuan

atau kecakapan. Selain memiliki arti kemampuan, kompetensi juga

diartikan … the state of being legally competent or qualifed, yaitu keadaan

berwewenang atau memenuhi syarat menurut ketentuan hukum. Dalam

terminologi yang berlaku umum, istilah kompetensi berasal dari bahasa

inggris, yaitu competence sama dengan being competence dan competence

sama dengan having ability, power, authority, skill, knowledge, attitude. etc.

Menurut Fullan yang dikutip oleh Jamil:

Competence is broad capacities as fully human attribute.

Competence is supposed to include all “qualities of personal

effectiveness that are required in the workplace”, it is certain that

we have here a very diverse set of qualities indeed: attitudes,

motives, interests, personal attunements of all kinds, perceptiveness,

receptivity, openness, creativity, social skill generally, interpersonal

maturity, kinds of personal identification, etc. – as well as

knowledge, understandings, actions, and skill.11

Inti dari pengertian kompetensi tersebut lebih cenderung pada apa

yang dapat dilakukan seseorang/masyarakat daripada apa yang mereka

ketahui (what people can do rather than what they know).

Lynn & Nixon, sebagaimana yang dikutip oleh Jamil, menyatakan

competence may range from recall and understanding of facts and concepts,

10 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2008), h. 743 11 Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional: Pedoman Kinerja, Kualifikasi, dan

Kompetensi Guru, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013) h. 97

Page 26: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

11

to advanced motor skill, to teaching behaviors and professional values.

Artinya, kompetensi atau kemampuan terdiri dari pengalaman dan

pemahaman tentang fakta dan konsep, peningkatan keahlian, juga

mengajarkan perilaku dan sikap. Sementara menurut Finch & Crunkilton,

competencies are those taks, skills, attitudes. values, and appreciation that

are deemed critical to success in life or in earning a living. Pernyataan ini

mengandung makna bahwa kompetensi meliputi tugas, keterampilan. sikap,

nilai. dan apresiasi diberikan dalam kerangka keberhasilan

hidup/penghasilan hidup.12 Hal ini diperkuat oleh pernyataan Broke and

Stone dalam Uzer Usman, menyatakan Descriptive of qualitative natur or

teacher behavior appears to be entirely meaningful. Kompetensi

merupakan gambaran hakikat kualitatif dari perilaku guru yang tampak

sangat berarti.13

Dari beberapa definisi tentang kompetensi di atas di antara pendapat

para tokoh dapat disimpulkan bahwa kompetensi merupakan kemampuan

(kecakapan) penguasaan terhadap pengetahuan, keterampilan, sikap dan

nilai-nilai yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan sehingga dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik.

Istilah kompetensi guru memiliki banyak arti dan makna, Mulyasa

mengemukakan bahwa "kompetensi guru sebagai gambaran kuantitatif

tentang hakikat perilaku yang penuh arti".14

Menurut Pupuh Fathurohmman dan Aa Suryana,

menjelaskan bahwa kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan

dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan

bertindak. Arti lain dari kompetensi adalah spesifikasi dari

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki seseorang serta

12 Ibid., h. 98 13 Moch. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011),

h. 14 14 Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2013), Cet.7, h. 25

Page 27: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

12

penerapannya di dalam pekerjaan, sesuai dengan standar kinerja

yang dibutuhkan oleh lapangan.15

Sedangkan Sofo dalam buku Profesi Keguruan karya Rulam

Ahmadi, mengemukakan bahwa kompetensi terdiri dari keterampilan,

pengetahuan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah penerapan secara

konsisten dari keterampilan, pengetahuan, dan sikap tersebut dalam standar

kinerja pekerjaan yang dibutuhkan.16

Konsep dari dikemukakan oleh Gordon sebagaimana yang dikutip

oleh Mulyasa, ada enam aspek atau tanah yang terkandung dalam konsep

kompetensi, yaitu (1) pengetahuan (knowledge), yaitu kesadaran dalam

bidang kognitif; (2) pemahaman (understanding), yaitu kedalaman kognitif

dan afektif yang dimiliki individu; (3) kemampuan (skill), sesuatu yang

dimiliki individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan

kepadanya; (4) nilai (value), suatu standar perilaku yang telah diyakini dan

secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang; (5) sikap (attitude),

perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak suka) atau reaksi terhadap suatu

rangsangan yang datang dari luar, dan (6) minat (interest), yaitu

kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan.17

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen, "Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,

keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh

guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan".18 Dalam

hubungannya dengan tenaga kependidikan, kompetensi menunjuk pada

perbuatan yang bersifat rasional dan memenuhi sertifikasi tertentu dalam

melaksanakan tugas kependidikan. Tenaga kependidikan dalam hal ini

adalah guru. Guru harus memiliki kompetensi yang memadai agar dapat

15 Pupuh Fatuhrohmah dan Aa Suryana, Guru Profesional, (Bandung: PT. Refika Aditama,

2012) h. 13 16 Rulam Ahmadi, Profesi Keguruan. Konsep dan Strategi Mengembangkan Profesi dan

Karier Guru, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2018), Cet. 1., h. 17 17 Ibid., h. 18-19 18 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen,

h. 3

Page 28: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

13

menjalankan tugas dengan baik. Selain kompetensi yang telah dipaparkan

diatas kompetensi guru diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74

Tahun 2008 Tentang Guru BAB II Pasal 2 bahwa "Guru wajib memiliki

kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasmani dan

rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan

nasional".19

Hal tersebut juga dijelaskan dalam pasal 3 bahwa:

1. Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 merupakan

seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus

dimiliki, dihayati, dikuasai dan dilaksanakan oleh guru dalam

melaksanakan tugas keprofesionalan.

2. Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi

profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

3. Kompetensi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (2) holisti.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

kompetensi guru sebagai keterampilan, pengetahuan, nilai, dan sikap yang

harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru yang bersumber dari

pendidikan, pelatihan dan pengalaman sehingga dapat

mengimplementasikannya dalam proses pembelajaran.

Nana Sudjana, mengutip pendapat Cooper menjelaskan bahwa ada

empat kompetensi yang harus dimiliki guru, yaitu:20

1) Mempunyai pengetahuan tentang belajar tingkah laku manusia.

2) Mempunyai pengetahuan dan menguasai bidang studi yang dibinanya.

3) Mempunyai sikap yang tepat tentang dirinya, sekolah, teman sejawat

dan bidang studi yang dibinanya.

4) Mempunyai kemampuan tentang teknik mengajar.

19 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru, h. 5 20 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2011), h.17

Page 29: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

14

Sementara itu menurut pendapat Glasser yang dikutip Nana

Sudjana, yang menyebutkan ada empat yang harus dikuasi oleh guru,

meliputi: “1) Menguasai bahan pelajaran, 2) Kemampuan mendiagnosa

tingkah laku siswa, 3) Kemampuan melaksanakan proses pembelajaran, 4)

Kemampuan mengukur hasil belajar siswa”.21

Pada tahun 1970-an terkenal wacana tentang apa yang disebut

sebagai pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi atau “Competency

Based Training Education (CBTE)”. Pada saat itu, Direktorat Pendidkan

Guru dan Tenaga Teknis (Disguntentis) pernah mengeluarkan “buku saku”

tentang sepuluh kompetensi guru, yaitu:22

1) Memiliki kepribadian sebagai guru.

2) Menguasai landasan pendidikan.

3) Menguasai bahan pengajaran.

4) Menyusun program pengajaran.

5) Melaksanakan proses belajar mengajar.

6) Melaksanakan penilaian pendidikan.

7) Melaksanakan bimbingan.

8) Melaksanakan administrasi.

9) Menjalin interaksi dengan guru, sejawat, dan masyarakat.

10) Melaksanakan penelitian sederhana.

Kesepuluh kompetensi di atas diharapkan dimiliki guru secara

maksimal agar proses belajar mengajar akan lebih efektif sehingga

menghasilkan peserta didik yang kompeten. Menurut Suparlan,

“Kompetensi minimal yang harus dimiliki guru meliputi: menguasai

materi, metode dan sistem penilaian, namun jika tidak dilandasi

penguasaan kepribadian keguruan dan ketrampilan lainnya, guru tidak

akan dapat melaksanakan tugasnya secara profesional”.23

21 Ibid., h.18 22 Suparlan, Guru Sebagai Profesi, (Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2006) h.81-82 23 Ibid., h.83

Page 30: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

15

Jika guru menguasai dan melaksanakan kesepuluh kompetensi

tersebut dalam proses pembelajaran, baik di dalam maupun di luar sekolah

maka guru itu diharapkan dapat menjadi guru yang efektif. Guru yang

mampu melaksanakan tugas profesionalnya dengan baik.

2. Pengertian Guru

Dalam pepatah Jawa, guru adalah sosok yang digugu omongane lan

ditiru tindakane (dipercaya ucapannya dan dicontoh tindakannya).

Menyandang profesi guru, berarti harus menjaga citra, wibawa,

keteladanan, integritas, dan kredibilitasnya. Ia tidak hanya mengajar di

depan kelas, tapi juga mendidik, membimbing, menuntun, dan membentuk

karakter moral yang baik bagi siswa-siswanya.

Guru dikenal dengan al-mu’alim atau al-ustadz dalam bahasa Arab,

yang bertugas memberikan ilmu dalam majelis taklim. Artinya, guru adalah

seseorang yang memberikan ilmu. Pendapat klasik mengatakan bahwa guru

adalah orang yang pekerjaannya mengajar (hanya menekankan satu sisi

tidak melihat sisi lain sebagai pendidik dan pelatih). Namun, pada dinamika

selanjutnya, definisi guru berkembang secara luas. Guru disebut pendidik

profesional karena guru itu telah menerima dan memikul beban dari orang

tua untuk mendidik anak. Guru juga dikatakan sebagai seseorang yang

memperoleh Surat Keputusan (SK), baik dari pemerintah atau swasta untuk

melaksanakan tugasnya, dank arena itu memiliki hak dan kewajiban untuk

melaksanakan kegiatan pembelajaran di lembaga pendidikan sekolah.24

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), guru diartikan

sebagai orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar.25 Dalam

Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 Pasal 1, Guru adalah

pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa

24 Jamil Suprihatiningrum, op. cit., h. 23 25 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2008), h., 497

Page 31: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

16

pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,

dan menengah.26 Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki

kemampuan merancang program pembelajaran, serta mampu menata dan

mengelola kelas agar siswa dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai

tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.

Mengutip pendapat Laurence & Jonathan dalam bukunya This is

Teaching (halaman 10): “Teacher is professional person who conducts

classes” (guru adalah seorang yang mempunyai kemampuan dalam menata

dan mengelola sekolah). Sementara menurut Jean & Morris dalam

Foundation of Teaching, an Introduction to Modern Educational, (halaman

141: “Teacher are those persons who consciously direct the experiences and

behavior of and individual so that education takes places”. Artinya, guru

adalah mereka yang secara sadar mengarahkan pengalaman dan tingkah

laku dari seorang individu sehingga dapat terjadi pendidikan.27

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa guru

adalah orang yang memiliki tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa agar

siswa dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan

sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.

Guru adalah profesi yang sangat strategis dan mulia. Inti tugas guru

adalah menyelamatkan masyarakat dari kebodohan, sifat, serta perilaku

buruk yang menghancurkan masa depan mereka. Tugas tersebut merupakan

tugas para nabi, tetapi karena nabi sudah tidak ada, tugas tersebut menjadi

tugas guru. Jadi, guru adalah pewaris nabi. Sebagai pewaris nabi, guru harus

memaknai tugasnya sebagai amanat Allah untuk mengabdi kepada

sesamanya dan berusaha melengkapi dirinya dengan empat sifat utama para

nabi, yaitu sidiq (benar), amanah (dapat dipercaya), tablig (mengajarkan

semuanya sampai tuntas), dan fathonah (cerdas). Apabila keempat sifat

26 Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, h. 2 27 Jamil Suprihatiningrum, op. cit., h. 24-25

Page 32: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

17

tersebut ada para guru, guru pasti akan dapat melaksanakan tugasnya secara

profesional.28

3. Kewajiban dan Hak Guru

a. Kewajiban Guru

Kewajiban guru adalah melayani pendidikan khususnya di

sekolah, melalui kegiatan mengajar, mendidik, dan melatih, untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa, menyiapkan generasi bangsa kita agar

mampu hidup di dunia yang sedang menunggui mereka. Agar tujuan itu

dapat dicapai maka disyaratkan: (a) jumlah guru memadai dengan

jumlah sekolah yang harus dilayani; dan (b) jenis guru yang disediakan

sesuai dengan kompetensi guru yang dibutuhkan dan proporsional

dengan jumlah kompetensi guru itu.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun

2005 tentang Guru dan Dosen, kewajiban guru sebagai berikut:29

1) Memiliki kualifikasi akademik yang berlaku (S-1 atau D-IV)

2) Memiliki kompetensi pedagogik, yang meliputi:

a) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;

b) Pemahaman terhadap siswa;

c) Pengembangan kurikulum atau silabus;

d) Perancangan pembelajaran;

e) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;

f) Pemanfaatan teknologi pembelajaran;

g) Evaluasi hasil belajar;

h) Pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya.

3) Memiliki kompetensi kepribadian, yang meliputi:

a) Beriman dan bertakwa;

b) Berakhlak mulia;

c) Arif dan bijaksana;

d) Demokratis, mantap, berwibawa, stabil, dewasa, jujur, dan

sportif;

e) Menjadi teladan bagi siswa dan masyarakat;

28 Ibid., h. 28 29 Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, h. 6-

7

Page 33: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

18

f) Secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri;

g) Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.

4) Memiliki kompetensi sosial, yang meliputi:

a) Berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun;

b) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara

fungsional;

c) Bergaul secara efektif dengan siswa, sesama pendidik,

tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua

atau wali siswa;

d) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan

mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku;

e) Menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat

kebersamaan.

5) Memiliki kompetensi profesional, yang meliputi:

a) Mampu menguasai materi pelajaran secara luas dan

mendalam sesuai dengan standar isi program satuan

pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata

pelajaran yang akan diampu;

b) Mampu menguasai konsep dan metode disiplin keilmuan,

teknologi, atau seni yang relevan, yang secara konseptual

menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan,

mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan

diampu.

6) Memiliki sertifikat pendidik

7) Sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional

8) Melaporkan pelanggaran terhadap peraturan satuan pendidikan

yang dilakukan oleh siswa kepada pemimpin satuan pendidikan.

9) Menaati peraturan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan,

penyelenggara pendidikan, pemerintah daerah, dan pemerintah.

10) Melaksanakan pembelajaran yang mencakup kegiatan pokok.

a) Merencanakan pembelajaran;

b) Melaksanakan pembelajaran;

c) Menilai hasil pembelajaran;

d) Membimbing dan melatih siswa;

e) Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada

pelaksanaan kegiatan pokok.

Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan

melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai

Page 34: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

19

hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Melatih berarti mengembangkan

keterampilan-keterampilan pada siswa. Tugas guru dalam bidang

kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang

tua kedua. Ia harus mampu menarik simpati sehingga ia menjadi idola

para siswanya. Pelajaran apa pun yang diberikan, hendaknya dapat

menjadi motivasi bagi siswanya dalam belajar. Masyarakat

menempatkan guru pada tempat yang lebih terhormat di lingkungannya

karena dari seorang guru, di depan memberikan suri teladan, di tengah-

tengah membangun, di belakang memberikan dorongan dan motivasi.30

Ini sesuai dengan ungkapan ing ngarsa sung tuladha, ing madya

mangun karsa, tut wuri handayani. Artinya guru berkewajiban

mencerdaskan bangsa menuju pembentukan manusia Indonesia

seutuhnya yang berdasarkan Pancasila.

b. Hak Guru

Hak guru adalah hak untuk memperoleh gaji, hak untuk

pengembangan karier, hak untuk mengembangkan kesejahteraan, dan

hak untuk memperoleh perlindungan hukum, baik dalam melaksanakan

tugas maupun dalam memperoleh hak-hak mereka.31 Berikut ini adalah

hak-hak guru menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 14

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

1) Mengikuti uji kompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik

bagi guru yang telah memiliki kualifikasi akademik S-1 atau D-IV.

2) Memperoleh penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum dan

jaminan kesejahteraan sosial.

3) Mendapat tunjangan profesi, tunjangan fungsional, dan subsidi

tunjangan fungsional bagi guru yang memenuhi persyaratan sebagai

berikut:

30 Jamil Suprihatiningrum, op. cit., h. 32-38 31 Jamil Suprihatiningrum, loc. cit.

Page 35: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

20

a) Memiliki satu atau lebih sertifikat pendidik yang telah diberi satu

nomor registrasi guru oleh Departemen;

b) Memenuhi beban kerja sebagai guru;

c) Mengajar sebagai guru mata pelajaran dan/atau guru kelas pada

satuan pendidikan yang sesuai dengan peruntukan sertifikat

pendidik yang dimilikinya;

d) Terdaftar pada Departemen sebagai guru tetap;

e) Berusia paling tinggi 60 tahun;

f) Tidak terikat sebagai tenaga tetap pada instansi selain satuan

pendidikan tempat bertugas.

4) Mendapat maslahat tambahan dalam bentuk:

a) Tunjangan pendidikan, asuransi pendidikan, beasiswa, atau

penghargaan bagi guru.

b) Kemudahan memperoleh pendidikan bagi putra dan/atau putri

guru, pelayanan kesehatan, atau bentuk kesejahteraan lain.

5) Mendapat penghargaan dalam bentuk tanda jasa, kenaikan pangkat

prestasi kerja luar biasa baiknya, kenaikan jabatan, uang atau

barang, piagam, dan/atau bentuk penghargaan lain.

6) Mendapat tambahan angka kredit setara untuk kenaikan pangkat

setingkat lebih tinggi 1 (satu) kali bagi guru yang bertugas di daerah

khusus.

7) Mendapat penghargaan bagi guru yang gugur dalam melaksanakan

tugas pendidikan.

8) Mendapatkan promosi sesuai dengan tugas dan prestasi kerja dalam

bentuk kenaikan pangkat dan/atau kenaikan jenjang jabatan

fungsional.

9) Memberikan penilaian hasil belajar dan menentukan kelulusan

kepada siswa.

10) Memberikan penghargaan kepada siswa yang terkait dengan prestasi

akademik dan/atau prestasi non-akademik.

11) Memberikan sanksi kepada siswa yang melanggar aturan.

Page 36: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

21

12) Mendapat perlindungan dalam melaksanakan tugas dalam bentuk

rasa aman dan jaminan keselamatan.

13) Mendapatkan perlindungan hukum dari tindak kekerasan, ancaman,

perlakuan diskriminatif, intimidasi, atau perlakuan tidak adil.

14) Mendapatkan perlindungan profesi terhadap:

a) Pemutusan hubungan kerja yang tidak sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

b) Pemberian imbalan yang tidak wajar;

c) Pembatasan dalam menyampaikan pandangan, pelecehan

terhadap profesi;

d) Pembatasan atau pelarangan lain yang dapat menghambat guru

dalam melaksanakan tugas.

15) Mendapatkan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja dari

satuan pendidikan dan penyelenggara satuan pendidikan terhadap:

a) Risiko gangguan keamanan kerja;

b) Kecelakaan kerja;

c) Kebakaran pada waktu kerja;

d) Bencana alam;

e) Kesehatan lingkungan kerja; dan/atau

f) Risiko lain.

16) Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan ha katas kekayaan

intelektual sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

17) Memperoleh akses memanfaarkan sarana dan prasarana

pembelajaran.

18) Berserikat dalam organisasi profesi guru.

19) Kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan

pendidikan.

20) Kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi

akademik dan kompetensinya, serta untuk memperoleh pelatihan

dan pengembangan profesi dalam bidangnya.

21) Berhak memperoleh cuti studi.

Page 37: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

22

B. Kompetensi Profesional

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir c

dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah

kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang

memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi

yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.

Kompetensi profesional guru menggambarkan tentang kemampuan

yang harus dimiliki oleh seseorang yang mengampu jabatan sebagai seorang

guru. artinya kemampuan yang ditampilkan itu menjadi ciri keprofesionalan.32

Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi

pelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing siswa

memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional

pendidikan.33 Penguasaan materi pelajaran merupakan keharusan guru.

Walaupun guru bukan merupakan satu-satunya sumber bagi peserta didik

untuk belajar, namun kemampuan guru dalam penguasaan materi secara

mendalam berpengaruh terhadap bagaimana guru menyampaikan materi

kepada peserta didik. Ketika guru tidak dapat menguasai pelajaran yang

akan diajarkan maka dapat dipastikan bahwa proses pembelajaran tidak akan

berjalan secara efektif, sebaliknya ketika guru mampu menguasai materi secara

mendalam maka guru dapat membimbing siswa dalam proses pembelajaran

tersebut.

Kompetensi guru profesional menurut pakar pendidikan seperti

Soediarto, sebagai seorang guru agar mampu menganalisis, mendiagnosis, dan

memprognosis situasi pendidikan. Guru yang memiliki kompetensi profesional

perlu menguasai antara lain (a) disiplin ilmu pengetahuan sebagai sumber

bahan pelajaran; (b) bahan ajar yang diajarkan; (c) pengetahuan tentang

karakteristik siswa; (d) pengetahuan tentang filsafat dan tujuan pendidikan; (e)

pengetahuan serta penguasaan metode dan model mengajar; (f) penguasaan

terhadap prinsip-prinsip teknologi pembelajaran; dan (g) pengetahuan terhadap

32 Ibid., h. 114 33 Ibid., h. 115

Page 38: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

23

penilaian. dan mampu merencanakan. memimpin, guna kelancaran proses

pendidikan.34

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa kompetensi

profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara

luas dan mendalam yang meliputi:35

a. konsep, struktur, dan metode keilmuan/ teknologi/ seni yang menaungi

koheren dengan materi ajar;

b. materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah;

c. hubungan konsep antar mata pelajaran terkait;

d. penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari;

e. kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap

melestarikan nilai dan budaya nasional.

Dari pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa kompetensi profesional

salah satunya guru harus mempunyai kecakapan terkait konsep, struktur,

metode teknologi yang mempunyai kaitan dengan bahan ajar yang akan

diajarkan di sekolah dasar. Kecakapan dalam mengaitkan setiap unsur

pelajaran dengan konsep, struktur, metode/ teknologi adalah dasar guru untuk

menciptakan suatu pembelajaran yang akan berjalan lebih variasi.

Konsep pembelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik

sebelumnya sudah dikuasai guru secara mendalam dan guru juga mengetahui

serta menguasai hubungan konsep pembelajaran dengan mata pelajaran terkait.

Penguasaan konsep ini akan mempermudah guru ketika mengajarkan materi

untuk peserta didik. Guru juga harus mampu untuk menanamkan konsep-

konsep yang sudah diajarkan ke peserta didik untuk diimplemetasikan/

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu dalam pembelajaran

yang dilakukan sangat dianjurkan oleh guru untuk mengkonstektualkan

pembelajaran dan membuat pembelajaran dekat dengan kehidupan sehari-hari

34 Ibid., h., 119 35 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan, h. 59

Page 39: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

24

peserta didik, agar guru mudah menginternalkan konsep keilmuan ke dalam

kehidupan peserta didik.

Schraw, et.al menyatakan seorang guru memerlukan waktu 5

sampai 10 tahun atau 10.000 jam untuk menjadi seorang guru yang ahli.

Dalam perjalanan yang lama itu, guru harus mengembangkan

pembelajaran lebih lanjut dan meningkatkan penguasaan materi. Hal

ini menunjukkan bahwa untuk menjadi guru yang ahli (profesional)

bukanlah cara yang mudah, tetapi harus melalui perjalanan panjang

disertai pengembangan diri yang terus-menerus. Seorang guru kimia,

yang mana ilmu yang diajarkan selalu berkembang secara terus-

menerus. harus berusaha mengikuti perkembangan ilmu yang aktual

agar siswa menjadi tertarik dan termotivasi untuk memahaminya.

Pemanfaatan perpustakaan jangan hanya bagi siswa ketika

mengerjakan tugas dari guru, tetapi guru itu sendiri harus dapat

memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana untuk menggali ilmu dan

peningkatan profesional mereka.36

Kompetensi profesional menuntut setiap guru untuk menguasai materi

yang akan diajarkan, termasuk langkah-langkah yang perlu diambil guru dalam

memperdalam penguasaan bidang studi yang diampunya. Guru harus ahli

dalam bidangnya. Apabila guru tidak ahli dalam bidangnya. guru akan

menghadapi kesulitan dalam melaksanakan tugasnya.

Guru yang mempunyai kompetensi profesional harus mampu memilah

dan memilih serta mengelompokkan materi pembelajaran yang akan

disampaikannya kepada siswa sesuai dengan jenisnya. Tanpa kompetensi

tersebut, dapat dipastikan bahwa guru tersebut akan menghadapi berbagai

kesulitan dalam membentuk kompetensi siswa, bahkan akan gagal dalam

melaksanakan pembelajaran.

Sedangkan menurut Wina Sanjaya, kompetensi profesional adalah

kompetensi atau kemampuan yang berhubungan dengan penyelesaian tugas-

tugas keguruan. Tingkat keprofesionalan guru dapat dilihat dari beberapa

36 Jamil Suprihatiningrum, op. cit., h. 117

Page 40: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

25

indikator terkait keprofesionalitasan.37 Beberapa kemampuan yang

berhubungan dengan kompetensi ini di antaranya:

a. Kemampuan untuk menguasai landasan kependidikan, misalnya paham

akan tujuan pendidikan yang harus dicapai baik tujuan nasional, tujuan

institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan pembelajaran. Tujuan dari

pendidikan merupakan hal yang paling mendasar yang harus diketahui

guru, sehingga ketika guru mengajar peserta didik, guru mempunyai

landasan dalam mengajar yang tentunya harus sesuai dengan tujuan

pendidikan baik yang bersifat nasional, institusional hingga tujuan

pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini akan mempermudah guru dalam

membuat rancangan pembelajaran.

b. Pemahaman dalam bidang psikologi pendidikan. Guru diharapkan tahu

perkembangan psikologi tiap peserta didik (tahap perkembangan kognitif

siswa) sehingga ketika guru memahami tahapan perkembangan peserta

didik akan mempermudah guru dalam mengaplikasikan metode

pembelajaran. Selain tahap perkembangan, guru juga diharapkan tahu

mengenai teori belajar, serta kebutuhan tiap peserta didik. Setiap peserta

didik mempunyai kekhasan sendiri dalam menguasai materi, guru harus

mampu mengakomodasi gaya belajar tiap peserta didik.

c. Kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran sesuai dengan bidang

studi yang diajarkannya. Kemampuan ini mutlak harus dikuasai oleh setiap

guru. Guru harus mampu menguasai materi secara mendalam sesuai

dengan bidang yang diajarkannya. Karena keberhasilan suatu pembelajaran

sangat ditunjang oleh seberapa besar pengetahuan guru terhadap materi

yang diajarkannya disamping metode yang digunakan.

d. Kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai metodologi dan strategi

pembelajaran. Guru harus tetap senantiasa melakukan pengkajian dan

penelitian untuk mendapatkan metode apa yang paling cocok diterapkan

untuk peserta didik. Strategi dan metode pembelajaran yang diterapkan

37 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Media Grup, 2011), h.

288

Page 41: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

26

sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran dan juga output

pembelajaran. Guru juga harus mampu memberikan variasi terhadap

pembelajaran agar peserta didik tidak bosan.

e. Kemampuan merancang dan memanfaatkan berbagai media dan sumber

belajar. Media merupakan sarana yang sangat menunjang dalam proses

pembelajaran. Pemanfaatan secara maksimal dapat mempermudah anak

didik untuk menangkap pembelajaran. Selain itu guru juga harus mampu

memanfaatkan berbagai sumber pembelajaran yang tersedia baik cetak

maupun non cetak.

f. Kemampuan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran. Evaluasi

digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa dalam

penguasaan materi. Maka sangat penting bagi guru untuk melakukan

evaluasi baik lisan maupun tertulis.

g. Kemampuan dalam menyusun program pembelajaran. Setiap guru harus

mampu menyusun program pembelajaran. Program pembelajaran ini

yang menjadikan pedoman guru dalam menyampaikan materi

pembelajaran untuk siswa.

h. Kemampuan dalam melaksanakan unsur-unsur penunjang misalnya

paham akan administrasi sekolah, bimbingan, dan penyuluhan.

i. Kemampuan dalam melaksanakan penelitian dan berpikir ilmiah untuk

meningkatkan kinerja. Guru harus selalu mengembangkan ilmu terutama

dalam hal kependidikan untuk menunjang keprofesionalannya. Maka dari

itu melakukan penelitian seperti Penelitian Tindakan Kelas dan berpikir

secara ilmiah merupakan salah satu cara untuk selalu mengembangkan

ilmu sekaligus menyumbang ilmu di bidang pendidikan.

Hamzah B. Uno menyatakan bahwa kompetensi profesional seorang

guru adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru

agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya hingga berhasil. Kompetensi

profesional mengajar menurut Hamzah B. Uno meliputi sebagai berikut:38

38 Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 19

Page 42: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

27

a. Merencanakan sistem pembelajaran

1) merumuskan tujuan;

2) memilih prioritas materi yang akan diajarkan;

3) memilih dan menggunakan metode;

4) memilih dan menggunakan sumber belajar yang ada;

5) memilih dan menggunakan media pembelajaran.

b. Melaksanakan sistem pembelajaran

1) memilih bentuk kegiatan pembelajaran yang tepat;

2) menyajikan urutan pembelajaran secara tepat.

c. Mengevaluasi sistem pembelajaran

1) memilih dan menyusun jenis evaluasi;

2) melaksanakan kegiatan evaluasi sepanjang proses;

3) mengadministrasikan hasil evaluasi.

d. Mengembangkan sistem pembelajaran

1) mengoptimalisasi potensi peserta didik;

2) meningkatkan wawasan kemampuan diri sendiri;

3) mengembangkan program pembelajaran lebih lanjut.

Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi

profesional mengajar meliputi merencanakan sistem pembelajaran,

melaksanakan sistem pembelajaran, mengevaluasi sistem pembelajaran, dan

mengembangkan sistem pembelajaran. Keempat komponen di atas harus

dikuasai dan dilaksanakan oleh guru sebelum, ketika, dan selesai kegiatan

pembelajaran agar tujuan instruksional dari pembelajaran sendiri dapat

tercapai secara optimal.

Moh. Uzer Usman menggolongkan kompetensi profesional menjadi

beberapa bagian yang spesifik. Kompetensi profesional ini harus dimiliki guru,

yang meliputi:39

a. Menguasai landasan kependidikan

39 Moh. Uzer Usman, op. cit., h. 18-19

Page 43: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

28

1) mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan

nasional;

2) mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat;

3) mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan yang dapat

dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar.

b. Menguasai bahan pengajaran

1) menguasai bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar dan

menengah;

2) menguasai bahan pengayaan.

c. Menyusun program pengajaran

1) menetapkan tujuan pembelajaran;

2) memilih dan mengembangkan bahan pembelajaran;

3) memilih dan mengembangkan strategi belajar mengajar;

4) memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai;

5) memilih dan memanfaatkan sumber belajar.

d. Melaksanakan program pengajaran

1) menciptakan iklim belajar mengajar yang tepat;

2) mengatur ruang belajar;

3) mengelola interaksi belajar mengajar.

e. Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan

1) menilai prestasi peserta didik untuk kepentingan pengajaran;

2) menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.

Dari hasil pemaparan Uzer Usman, kompetensi profesional guru adalah

Di mana guru harus mampu menguasai mulai dari landasan kependidikan,

menguasai bahan pengajaran, menyusun program pengajaran, melaksanakan

program pengajaran, sampai menilai hasil dan proses belajar mengajar yang

dilaksanakan. Guru harus mampu menguasai kompetensi tersebut karena

guru merupakan profesi sehingga dibutuhkan profesionalitas dalam mengajar.

Hal ini akan berdampak pada kualitas pendidikan yang telah dilaksanakan.

Sehingga penguasaan guru terhadap keempat indikator kompetensi profesional

sangat penting untuk dilakukan guru.

Page 44: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

29

Sedangkan menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

(Permendiknas) Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik

dan Kompetensi Guru ada lima kompetensi profesional guru yang harus

dimiliki oleh guru yang meliputi:40

a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang

mendukung mata pelajaran yang diampu. Kemampuan menguasai bahan

pelajaran sebagai bagian intergral dari proses belajar mengajar, hendaknya

tidak dianggap pelengkap profesi guru. Selain itu guru juga dituntut untuk

selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam hal

kependidikan. Mengetahui setiap konsep mengenai pembelajaran sangat

diperlukan guru ketika memberikan materi kepada peserta didik.

b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/

bidang pengembangan yang diampu. Penguasaan terhadap standar

kompetensi dan kompetensi dasar sangat penting untuk guru karena akan

berkaitan dengan materi serta pengelolaan dalam pembelajaran. Guru dapat

mengoptimalkan materi yang akan disampaikan dan mendapatkan banyak

informasi terkait hal tersebut manakala guru menguasai dan memahami

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang diterapkan.

c. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.

d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan

tindakan reflektif. Tindakan reflektif berupa evaluasi terhadap diri sendiri

terkait bagaimana guru mengelola pembelajaran sangat perlu untuk

dilakukan oleh seorang guru untuk lebih meningkatkan kapasitasnya

dalam mendidik dan juga sebagai perbaikan guru dalam mengajar.

e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi

dan mengembangkan diri. Hal ini sesuai dengan pendapat yang

dikemukakan oleh Hamzah B. Uno bahwa guru harus terampil dalam

melakukan interaksi dengan para peserta didik, dengan mempertimbangkan

tujuan dan materi pembelajaran, kondisi peserta didik, suasana belajar,

40 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, h. 13-15

Page 45: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

30

jumlah peserta didik, waktu yang tersedia dan faktor yang menyangkut guru

tersebut. Tentunya dalam berkomunikasi ini tidak hanya meliputi lingkup

sekolah namun lebih luas dari itu yaitu lingkup masyarakat.41

Menurut Cooper dalam Isman terdapat 4 komponen kompetensi

profesional guru, yaitu:

a. Memiliki pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia. Ciri

guru yang mempunyai kompetensi profesional yang memadai adalah tahu

dan menguasai mengenai teori tentang belajar untuk peserta didik serta

tingkah laku manusia yaitu peserta didik itu sendiri. Pengetahuan guru

terkait penguasaan terhadap sifat dan teori belajar akan berpengaruh

terhadap cara guru mengajar dan memfasilitasi anak didik dalam belajar di

kelas maupun di luar kelas.

b. Memiliki pengetahuan dan menguasai bidang studi yang diampu.

Penguasaan terhadap bidang mata pelajaran yang diampu mutlak harus

dikuasai guru, karena dengan pengetahuan yang minim, maka informasi

yang akan disampaikan kepada peserta didik tidak akan maksimal.

c. Memiliki sifat yang tepat terhadap diri sendiri, sekolah, teman sejawat,

dan bidang studi yang diampu. Guru harus mampu memposisikan dirinya

baik terhadap diri sendiri, sekolah, teman sejawat. Sikap yang berlebihan

atau penempatan sikap yang salah akan memengaruhi citra guru.

d. Memiliki keterampilan menyampaikan materi ajar. Keterampilan ini akan

sangat berpengaruh terhadap gaya mengajar guru. Variasi dalam mengajar

salah satunya akan dipengaruhi oleh seberapa terampil guru mengelola

pembelajaran di dalam kelas. Penyampaian materi yang dilakukan secara

variatif akan memudahkan siswa dalam menangkap pembelajaran dan juga

membuat siswa tidak mudah bosan terhadap mata pelajaran yang diajarkan

guru.

41 Hamzah B. Uno, op. cit., h. 28

Page 46: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

31

Standar kompetensi guru mencakup kompetensi inti guru yang

dikembangkan menjadi kompetensi guru PAUD/TK/RA, guru kelas SD/MI,

dan guru mata pelajaran pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK.

Berikut ini standar kompetensi guru kelas SD/MI.

Tabel 2.1

Kompetensi Profesional Guru Kelas SD/MI

NO. KOMPETENSI

PROFESIONAL

KOMPETENSI GURU KELAS

SD/MI

1. Menguasai materi,

struktur, konsep, dan

pola pikir keilmuan

yang mendukung mata

pelajaran yang diampu.

Bahasa Indonesia

1.1 Memahami hakikat Bahasa dan

pemerolehan Bahasa.

1.2 Memahami kedudukan, fungsi, dan

ragam Bahasa Indonesia.

1.3 Menguasai dasar-dasar dan kaidah

Bahasa Indonesia sebagai rujukan

penggunaan Bahasa Indonesia yang

baik dan benar.

1.4 Memiliki keterampilan berbahasa

Indonesia (menyimak, berbicara,

membaca, dan menulis).

1.5 Memahami teori dan genre Sastra

Indonesia. Mampu mengapresiasi

karya Sastra Indonesia secara reseptif

dan produktif.

Matematika

1.6 Menguasai pengetahuan konseptual

dan prosedural serta keterkaitan

keduanya dalam konteks materi

aritmatika, aljabar, geometri,

trigonometri, pengukuran, statistika,

dan logika matematika.

1.7 Mampu menggunakan matematisasi

horizontal dan vertikal untuk

menyelesaikan masalah matematika

dan masalah dalam dunia nyata.

1.8 Mampu menggunakan pengetahuan

konseptual, prosedural, dan

keterkaitan keduanya dalam

pemecahan masalah matematika, serta

penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari.

Page 47: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

32

1.9 Mampu menggunakan alat peraga, alat

ukut, alat hitung, dan peranti lunak

komputer.

IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

1.10 Mampu melakukan observasi

gejala alam baik secara angsung dan

tidak langsung.

1.11 Memanfaatkan konsep-konsep

dan hukum-hukum ilmu pengetahuan

alam dalam berbagai situasi

kehidupan sehari-hari.

1.12 Memahami struktur ilmu

pengetahuan alam, termasuk

hubungan fungsional antar konsep,

yang berhubungan dengan mata

pelajaran IPA.

IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)

1.13 Menguasai materi keilmuan yang

meliputi dimensi pengetahuan, nilai,

dan keterampilan IPS.

1.14 Mengembangkan materi, struktur,

dan konsep keilmuan IPS.

1.15 Memahami cita-cita, nilai, konsep,

prinsip-prinsip pokok ilmu-ilmu sosial

dalam konteks kebhinekaan

masyarakat Indonesia dan dinamika

kehidupan global.

1.16 Memahami fenomena interaksi

perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, kehidupan agama, dan

perkembangan masyarakat serta saling

ketergantungan global.

PKn (Pendidikan Kewarganegaraan)

1.17 Menguasai materi keilmuan yang

meliputi dimensi pengetahuan,

teknologi, sikap, nilai, dan perilaku

yang mendukung kegiatan

pembelajaran PKn.

1.18 Menguasai konsep dan prinsip

kepribadian nasional dan demokrasi

konstitusional Indonesia, semangat

kebangsaan dan cinta tanah air serta

bela negara.

Page 48: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

33

1.19 Menguasai konsep dan prinsip

perlindungan, pemajuan HAM, serta

penegakan hukum secara adil dan

benar.

1.20 Menguasai konsep, prinsip, nilai,

moral, dan norma kewarganegaraan

Indonesia yang demokratis dalam

konteks kewargaan negara dan dunia.

2. Menguasai standar

kompetensi dan

kompetensi dasar mata

pelajaran/bidang

pengembangan yang

diampu.

2.1 Memahami standar kompetensi lima

mata pelajaran SD/MI.

2.2 Memahami kompetensi dasar lima

mata pelajaran SD/MI.

2.3 Memahami tujuan pembelajaran lima

mata pelajaran SD/MI.

3. Mengembangkan

materi pembelajaran

yang diampu secara

kreatif.

a. Memilih materi lima mata pelajaran

SD/MI yang sesuai dengan tingkat

perkembangan peserta didik.

b. Mengolah materi lima mata pelajaran

SD/MI secara integratif dan kreatif

sesuai dengan tingkat perkembangan

peserta didik.

4. Mengembangkan

keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan

melakukan tindakan

reflektif.

4.1 Melakukan refleksi terhadap kinerja

sendiri secara terus-menerus.

4.2 Memanfaatkan hasil refleksi dalam

rangka peningkatan keprofesionalan.

4.3 Melakukan penelitian tindakan kelas

untuk peningkatan keprofesionalan.

4.4 Mengikuti kemajuan zaman dengan

belajar dari berbagai sumber.

5. Memanfaatkan

teknologi informasi

dan komunikasi untuk

berkomunikasi dan

mengembangkan diri.

5.1 Memanfaatkan teknologi informasi

dan komunikasi dalam

berkomunikasi.

5.2 Memanfaatkan teknologi informasi

dan komunikasi untuk pengembangan

diri.

Page 49: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

34

C. Kerangka Berpikir

Kompetensi merupakan kemampuan (kecakapan) yang dimiliki oleh

guru yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta menjadi

tanggung jawab guru dalam melaksanakan tugas kependidikan. Kompetensi

tersebut diklasifikasikan menjadi empat menurut Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 yang meliputi kompeteni pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Dan

keempat kompetensi tersebut penting dikuasai oleh guru. Khusus dalam

penelitian ini, peneliti ingin mengkaji terkait kompetensi profesional.

Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi

pelajaran secara luas dan mendalam. Tidak hanya penguasaan materi terkait

bidang studi yang diampu, tetapi juga penguasaan terhadap menguasai materi,

struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran

yang diampu, menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata

pelajaran/ bidang pengembangan yang diampu, mengembangkan materi

pembelajaran yang diampu secara kreatif, mengembangkan keprofesionalan

secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan

mengembangkan diri.

D. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Reni Listyana yang berjudul Penguasaan

Kompetensi Guru Kelas Sekolah Dasar Negeri 2 Sarden. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa sebagian besar guru telah menguasai tujuh aspek

kompetensi profesional yang meliputi: penguasaan landasan kependidikan,

penguasaan terkait konsep dan bahan pelajaran, penguasaan terkait penyusunan

perangkat pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, pemanfaatan

teknologi pembelajaran, kemampuan melaksanakan tugas non-akademik, dan

kemampuan melakukan penelitian untuk meningkatkan profesionalitas.

Penelitian yang dilakukan oleh Siti Achbarillah yang berjudul

Kompetensi Profesional Guru IPA di MTs. Nurul Yaqiin Ciledug -Tangerang.

Page 50: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

35

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi profesional guru IPA di MTs.

Nurul Yaqiin dari segi pengetahuan dan penerapan metode pembelajaran sudah

baik, artinya guru sudah mengetahui dan mampu menerapkan tujuh dari sebelas

metode pembelajaran.

Penelitian yang dilakukan oleh Daru Fajarullah yang berjudul

Pengembangan Kompetensi Profesional Guru oleh Kepala Sekolah di SMK

Islamiyah Ciputat. Hasil penelitian bahwa pengembangan kompetensi

profesional yang dilakukan oleh kepala sekolah sudah efektif. Namun masih

ada yang perlu ditingkatkan terkait dengan kegiatan-kegiatan bimbingan yang

diberikan oleh kepala sekolah.

Penelitian yang dilakukan oleh Tasriani Dwi Nuryanti yang berjudul

Kinerja Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SMP Negeri yang

Bersertifikat Pendidik di Kabupaten Kulon Progo. Hasil penelitian

menunjukkan kinerja guru mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan SMP

negeri yang bersertifikat pendidik di Kabupaten Kulon Progo dilihat dari segi

kompetensi profesional berada dalam kategori cukup baik.

Penelitian yang dilakukan oleh Andi Dewi Puspita Saro yang berjudul

Kompetensi Profesional Guru dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran di

SMPN 03 Tangerang Selatan. Hasil penelitian menunjukkan korelasi Product

moment, hubungan antara kompetensi profesional guru dengan mutu

pembelajaran terdapat hubungan yang positif, dengan rxy sebesar 0.406.

sedangkan rtabel pada taraf signifikan 5% diperoleh dari rtabel 0.250 jika

ditafsirkan hasil tersebut dalam tabel product moment maka angka tersebut

berada pada tingkat sedang atau cukup.

Page 51: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Islamiyah, yang

beralamat di Jalan Asem Lama Raya, Desa Jatimulya, Kecamatan Lebaksiu,

Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Penelitian dilakukan secara bertahap mulai

dari observasi awal, perencanaan penyusunan instrumen, yang dilanjutkan

dengan pengumpulan data lapangan dan dilakukan pada bulan Juli 2018

sampai dengan April 2019, adapun rincian kegiatan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Tempat dan Waktu Penelitian

No Jenis

Kegiatan

Waktu Penelitian

Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr

1 Konsultasi

dengan

dosen

pembimbing

2 Observasi

awal

3 Memberikan

surat

penelitian

4 Pelaksanaan

wawancara

5 Pelaksanaan

Observasi

6 Pelaksanaan

Dokumentas

i

7 Pengumpula

n Data

8 Pengolahan

Data

Page 52: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

37

B. Pendekatan dan Metode

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap,

kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun

kelompok.42

Tidak jauh berbeda dengan pendapat diatas, Lexy J Moeleng

mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek

penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada

suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

ilmiah.43

Penelitian kualitatif digunakan untuk meneliti dalam kondisi obyek

alamiah, Di mana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan

data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat

induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada

generalisasi.44

C. Sumber Data

Pengambilan sumber data dalam melakukan penelitian kualitatif

dipilih secara purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber

data dengan pertimbangan tertentu.45 Sumber data sangat berpengaruh

terhadap penelitian, karena dengan sumber data ini data yang akan digunakan

sebagai bahan penelitian akan didapatkan. Lexy J. Moeleng menyatakan bahwa

42 Nana Syaodih Sukmadinata, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2010), h. 60 43 Lexy J Moeleng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya

2007), Cet. 24., h. 6 44 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta

2016), Cet. 23., h. 9 45 Ibid., h. 218-219

Page 53: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

38

sumber data utama penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen.46

Sumber data yang digunakan penulis dalam penyusunan penelitian ini

adalah:

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari informan di

lapangan yaitu melalui observasi langsung dan wawancara mendalam

dengan guru kelas dan kepala sekolah.

b. Data sekunder, yaitu kajian kepustakaan. Metode ini dilakukan unutk

mendapatkan data dan teori yang berhubungan dengan implementasi

program kelas melalui buku, jurnal, dan dokumen-dokumen sekolah.

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah kelompok besar individu yang mempunyai persamaan

pada karakteristik umum. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa MI Islamiyah Jatimulya berjumlah 158 siswa. Namun, karena

keterbatasan sumber daya yang dimiliki peneliti, maka dibatasi pada populasi

terjangkau yaitu masing-masing 5 siswa yang terbagi dalam 6 kelas. Seluruhnya

berjumlah 30 siswa.

Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple

random sampling. Yaitu pengambilan sampel secara acak dari populasi yang

ada. Atas pertimbangan kemampuan peneliti baik dari segi waktu, tenaga, dan

dana, maka besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 30 siswa atau 20% dari

total populasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data.47 Oleh karenanya peneliti menggunakan beberapa teknik sekaligus dengan

46 Lexy Moeleng, op. cit., h. 157 47 Sugiyono, op. cit., h. 224

Page 54: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

39

harapan antara satu dengan yang lainnya dapat saling melengkapi. Teknik yang

peneliti gunakan antara lain adalah:

1. Observasi

Observasi yang dilakukan adalah observasi langsung dengan cara

pengambilan data dengan mengamati secara langung tanpa

menyembunyikan identitas seseorang. Maksudnya peneliti mengamati

secara langsung proses belajar mengajar guru di kelas.

Peneliti menggunakan observasi terstruktur karena pelaksanaan

observasi dirancang secara sistematis terkait apa yang akan diobservasi

(diamati) dan kapan waktu pengamatan. Untuk mempermudah peneliti

dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan pedoman observasi

untuk para guru dan siswa. Hal ini bertujuan agar proses pengamatan tetap

fokus.

Tabel 3.2

Instrumen Observasi

No Subjek Lokasi Kegiatan

1. Guru Kelas Pelaksanaan pembelajaran:

Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan Inti

Kegiatan Penutup

2. Siswa Kelas Keaktifan

Antusias

Tabel 3.3

Alternatif Jawaban Peneliti atau Jawaban Observasi

Jawaban Skor

Ya 1

Tidak 0

Page 55: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

40

2. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah untuk mengetahui

persepsi mengenai kompetensi profesional guru.

Pedoman wawancara sangat diperlukan oleh para peneliti untuk

memudahkan peneliti dalam mencari data terutama dalam wawancara.

Pedoman wawancara yang dibuat terfokus untuk mendiskripsikan terkait

penguasaan kompetensi profesional guru di MI Islamiyah Jatimulya.

3. Angket

Angket adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara

menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara

tertulis pula oleh responden. Dimaksudkan untuk memperoleh informasi

tentang diri responden atau informasi tentang orang lain.48 Tujuan

menggunakan angket untuk mengetahui pemahaman kompetensi

profesional guru kelas di MI Islamiyah Jatimulya. Angket ini peneliti

susun sesuai dengan kisi-kisi instrumen penelitian yang telah dibuat dan

disebarkan kepada para siswa dengan jumlah angket sebanyak 30

responden.

4. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yang dimaksud berupa data yang penulis peroleh

di lapangan berupa lembar hasil observasi guru kelas ketika proses belajar

mengajar di kelas. Dalam penelitian ini, teknik studi dokumen akan

digunakan untuk meneliti dokumen resmi terkait dengan profil Mi

Islamiyah Jatimulya baik berupa visi dan misi sekolah, latar belakang

pendidikan guru, sarana serta prasarana, dan lain sebagainya. Agar penulis

memperoleh informasi secara mendalam. Pada tabel berikut dapat diketahui

dokumen-dokumen yang akan diteliti pada penelitian ini.

48 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), Cet. I, h.

167-168

Page 56: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

41

Tabel 3.4

Instrumen Studi Dokumentasi

No Jenis Dokumen Keterangan

1. Profil sekolah Untuk mengetahui sejarah

awal didirikannya sekolah.

2. RPP Untuk mengetahui kesesuaian

kegiatan pembelajaran.

3. Foto kegiatan belajar mengajar Untuk melengkapi

dokumentasi kegiatan belajar

F. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data adalah mengubah data mentah menjadi data yang lebih

bermakna.49 Setelah data-data yang diperoleh dikumpulkan, maka data tersebut

harus diolah dan dianalisis agar dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam

memecahkan masalah penelitian. Pada penelitian ini digunakan pengolahan

data dengan proses editing, skoring dan tabulating.

a. Editing

Editing merupakan mempelajari kembali berkas-berkas data yang

telah terkumpul, sehingga keseluruhan berkas dapat diproses. Setelah

angket diisi oleh responden dan dikembalikan kepada peneliti, peneliti

segera meneliti kelengkapan dalam pengisian angket bila ada jawaban yang

tidak dijawab dapat menghubungi kembali responden yang bersangkutan

untuk disempurnakan agar jawaban angket tersebut sah.

b. Scoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir soal

pernyataan yang terdapat dalam angket dan setiap angket terdapat empat

butir jawaban yang harus dipilih responden. Dalam menentukan scoring

hasil penelitian untuk masing-masing jawaban diberi nilai sebagai berikut:

49 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka

Cipta, 2014), Cet. XV, h. 53-54

Page 57: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

42

Untuk jawaban SG (Semua Guru): 4

Untuk jawaban BG (Beberapa Guru): 3

Untuk jawaban SK (Sebagian Guru): 2

Untuk jawaban TS (Tidak Satupun): 1

c. Tabulating

Tabulating merupakan usaha penyajian data, terutama pengolahan

data pengolahan data yang akan menjurus kearah analisis kuantitatif,

biasanya menggunakan tabel, baik tabel distribusi frekuensi maupun tabel

silang.50

d. Persentase

Setelah ditabulasi dalam jumlah frekuensi jawaban responden

untuk setiap alternatif jawaban, setiap data perlu dipersentasekan. Angka

persentase diperoleh dengan cara frekuensi jawaban, dibagi dengan jumlah

responden, dikalikan 100%. Adapun rumus yang digunakan, yaitu:51

𝑃 = 𝐹

𝑁𝑥 100%

Keterangan:

P: Persentase

F: Frekuensi

N: Jumlah

Setelah didapat hasil persentase dari angket yang telah disebarkan

kepada siswa, maka untuk menentukan kategori penilaian dari hasil

penelitian tersebut, perumusannya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

Persentase dan Penafsiran

No. Persentase Penafsiran

1. 100% Seluruhnya

2. 90% - 99% Hampir Seluruhnya

50 S. Margono, op.cit., h. 192 51 Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2014), Cet. XIII, h. 129

Page 58: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

43

3. 60% - 89% Sebagian Besar

4. 51 – 59% Lebih dari Setengahnya

5. 50% Setengahnya

6. 40% - 49% Hampir Setengahnya

7. 10% -39% Sebagian Kecil

8. 1% - 9% Sedikit Sekali

9. 0% Tidak Ada

Instrumen atau angket untuk siswa disusun seperti dibawah ini:

A (SG) = Semua Guru

B (BG) = Beberapa Guru

C (SK) = Sebagian Kecil

D (TS) = Tidak Satupun

Ketentuan:

Bila responden menjawab A, maka nilainya adalah 4 poin,

Bila responden menjawab B, maka nilainya adalah 3 poin,

Bila responden menjawab C, maka nilainya adalah 2 poin,

Bila responden menjawab D, maka nilainya adalah 1 poin.

G. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dala

periode tertentu. Aktivitas dalam analisis data: 52

1. Reduksi data, yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan

gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk

52 Sugiyono, op. cit.., h. 246-252

Page 59: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

44

melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila

diperlukan.

2. Penyajian data, bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,

hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Yang paling sering

digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah

dengan teks yang bersifat naratif.

3. Penarikan kesimpulan, merupakan temuan baru yang sebelumnya

belum pernah ada kesimpulan dalam hasil penyajian data dapat diambil

kesimpulan agar lebih mudah dipahami.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik. Artinya

lebh cermat, lengkap, dan sistematis.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pedoman

observasi, pedoman wawancara, angket, dan studi dokumentasi. Sebelum

menggunakan pedoman observasi, wawancara, angket, dan studi dokumentasi,

maka perlu dibuat suatu panduan/ acuan yang digunakan yaitu kisi-kisi

penelitian yang dapat dilihat sebagai berikut:

1. Kisi-kisi Lembar Observasi

Tabel 3.6

Kisi-kisi Lembar Observasi

Dimensi No. Indikator No. Item Jumlah

Item

Kegiatan

Pembelajaran

I. KEGIATAN

PENDAHULUAN

1, 2, 3, 4,

5

5

II. INTI PEMBELAJARAN

Page 60: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

45

1. Pendekatan/ Strategi

Pembelajaran

6. 7. 8. 9.

10

5

2. Penguasaan Materi

Pelajaran

11, 12,

13, 14

4

3. Pemanfaatan Sumber

Belajar/ Media

Pembelajaran

15, 16,

17, 18, 19

5

4. Pembelajaran Aktif 20, 21,

22, 23, 24

5

5. Penilaian Proses dan Hasil

Belajar

25, 26 2

6. Penggunaan Bahasa 27, 28 2

III. KEGIATAN PENUTUP 29, 30 2

2. Kisi-kisi Wawancara untuk Kepala Sekolah

Tabel 3.7

Kisi-kisi Wawancara untuk Kepala Sekolah

Dimensi Indikator No. Item Jumlah

Item

Mengembangkan

keprofesionalan

secara

berkelanjutan

dengan melakukan

tindakaan reflektif

Melakukan refleksi terhadap

kinerja sendiri secara terus-

menerus

Melakukan penelitian tindakan

kelas untuk meningkatkan

keprofesionalan

Mengikuti kemajuan zaman

dari berbagai sumber

Page 61: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

46

Memanfaatkan

teknologi

informasi dan

komunikasi untuk

mengembangkan

diri

Memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi

untuk mengembangkan diri

3. Kisi-kisi Angket untuk Siswa

Tabel. 3.8

Kisi-kisi Angket untuk Siswa

Dimensi Indikator No.

Item

Jumlah

Item

Menguasai materi,

struktur, konsep,

pola pikir kelimuan

yang mendukung

mata pelajaran

yang diampu

Menguasai bahan/ materi

pelajaran

1, 2, 3 3

Menjelaskan materi dengan

baik

4, 5, 6 3

Menguasai standar

kompetensi dan

kompetensi dasar

mata pelajaran

yang diampu

Memahami standar kompetensi

dan kompetensi dasar mata

pelajaran yang diampu

7, 8, 9 3

Mengembangkan

materi

pembelajaran yang

diampu secara

kreatif

Memilih materi pembelajaran

yang sesuai dengan tingkat

perkembangan peserta didik

10, 11,

12

3

Mengolah materi pelajaran

secara kreatif sesuai tingkat

perkembangan peserta didik

13, 14,

15

3

Page 62: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum MI Islamiyah Jatimulya

1. Profil MI Islamiyah Jatimulya

a) Nama Sekolah : MI Islamiyah

b) Alamat : Jl. Asem Lama Raya, Desa Jatimulya,

Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal

c) Didirikan pada : Tanggal 12 April 1957

d) Status : Terakreditasi B

e) Luas Tanah : 497 m2

f) Piagam Terdaftar : No. Mk. 17/6c/PP.00.4/619/93 Tgl. 19 Juni 1993

g) Nomor Statistika

Madrasah :

h) Nomor Statistika

Bangunan :

2. Sejarah MI Islamiyah Jatimulya

Madrasah Ibtidaiyah (MI) Islamiyah Jatimulya berdiri sejak tahun

1952 sebagai madrasah wajib belajar.

Sebagai madrasah wajib belajar, maka misi utama pendiriannya

adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan lembaga pendidikan

sebagai sarana bagi pengentasan kondisi masyarakat yang tertinggal dalam

aspek pendidikan.

Kondisi masyarakat saat itu adalah merupakan masyarakat

pedesaan pada masa pemerintahan orde lama, dalam aspek pendidikan

masih dalam perintisan terutama dalam membangun kesadaran pentingnya

pendidikan bagi generasi muda.

Pendirian madrasah ini tidak terlepas dari peran kepeloporan H.

Abdul Ghofur yang menjadi tokoh masyarakat setempat. Bahkan beliaulah

yang menyediakan pembangunan lokal kelasnya dan dilakukan oleh

1 1 1 2 3 3 2 8 0 0 9 5

1 5 2 1 1 1 7 1 0 0 6

Page 63: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

48

masyarakat dengan dana swadaya murni dari masyarakat yang kala itu

membangun tiga lokal.

Pada tahun 1956 madrasah wajib belajar berubah menjadi

Madrasah Ibtidaiyah (MI) dengan program pendidikan setara Sekolah Dasar

(SD). Perubahan status ini sekaligus dipersiapkan sarana belajar dengan

penambahan tiga lokal, sehingga jumlahnya menjadi 6 lokal.

Sejak saat itulah madrasah ini terus dikelola dengan kekuatan

swadaya masyarakat, hingga pada tahun 1993 tepatnya pada tanggal 9 Juli

1993 memperoleh akreditasi dengan status diakui.53

3. Visi dan Misi MI Islamiyah Jatimulya

a. Visi

MI Islamiyah sebagai lembaga pendidikan islam yang berkualitas.

b. Misi

1) Mendorong siswa untuk mengenali jati diri

2) Menumbuh kembangkan amalan ajaran islam

3) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan

optimal

4) Mewujudkan siswa berprestasi baik di bidang agama maupun umum

5) Melayani pendidikan kepada masyarakat secara optimal

6) Mengacu pada tujuan pendidikan nasional

7) Penerapan manajemen manajerial dan visioner

c. Tujuan

Mencetak kader muslim yang terampil dan berakhlakul karimah.

53 MI Islamiyah Jatimulya, Data Dokumentasi MI Islamiyah Jatimulya,

www.miislamiyahjatimulya.blogspot.com, 2015, diakses pada tanggal 3 November 2018

Page 64: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

49

4. Letak Geografis MI Islamiyah Jatimulya

Letak MI Islamiyah Jatimulya cukup strategis dan mudah diakses

oleh transportasi, jauh dari kebisingan, sejuk, dan rindang. Jika dilihat dari

letak wilayahnya, MI Islamiyah Jatimulya berbatasan dengan:

- Sebelah utara : Sungai

- Sebelah selatan : Jalan raya desa

- Sebelah timur : Rumah penduduk

- Sebelah barat : Rumah penduduk

5. Struktur Organisasi

Struktur organisasi MI Islamiyah Jatimulya

1. Kepala Madrasah : Ati Mahmudah, S.Pd

2. Ketatausahaan : Puji Hestuti, S.Pd

3. Bendahara : Abdul Mughni, S.Pd

4. Wali Kelas I : Ida Fikriyani, S.Pd

5. Wali Kelas II : Tuti Nurrokhmah, S.Pd

6. Wali Kelas III : Sri Guningsih, S.Pd

7. Wali Kelas IV : Sudibyo, S.Pd

8. Wali Kelas V : Puji Hestuti, S.Pd

9. Wali Kelas VI : M. Saeroji, S.Pd

6. Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Berikut tenaga pendidik dan kependidikan yang terdapat di MI

Islamiyah Jatimulya.

Tabel 4.1

Data Tenaga Pendidik MI Islamiyah Jatimulya

No Nama Tempat, Tanggal Lahir Pendidikan Pangkat/

Jabatan TMT

1 Ati Mahmudah Tegal, 9 April 1979 S1 Kepala MI 20-07-2004

2 Ida Fikriyani Tegal, 27 April 1972 S1 Guru 01-08-2008

3 Mohamad Saeroji Tegal, 18 Januari 1964 S1 Guru 01-07-1986

4 Sri Guningsih Tegal, 3 Agustus 1979 S1 Guru 01-07-1999

Page 65: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

50

7. Jumlah Peserta Didik MI Islamiyah Jatimulya

Berikut jumlah peserta didik yang terdapat di MI Islamiyah

Jatimulya.

Tabel 4.2

Jumlah Peserta Didik

Siswa Kelas Jumlah

I II III IV V VI

Laki-laki 17 11 11 21 13 12 85

Perempuan 11 18 13 7 19 15 73

Jumlah Siswa 28 19 24 28 32 27 158

Jumlah Kelas 1 1 1 1 1 1 6

8. Sarana dan Prasarana di MI Islamiyah Jatimulya

a) Gedung dan Ruang Kelas

Tabel 4.3

Sarana dan Prasarana

No. Jenis Ruang Kondisi Jumlah

Baik Sedang Buruk

1. Gedung 3 1 - 4

2. Ruang Kelas 1 1 3 5

3. Ruang Kepala

Sekolah 1 - -

1

4. Kamar Mandi (WC) 2 - - 2

5 Tuti Nurokhmah Tegal, 4 Januari 1978 S1 Guru 01-07-2003

6 Sudibyo Tegal, 25 Februari 1968 S1 Guru 19-07-2004

7 Abdul Mughni Tegal, 3 Juni 1983 S1 Guru 20-07-2004

8 Puji Hestuti Tegal, 12 September 1986 S1 Guru 12-12-2005

9 Tobi’in Tegal, 10 Maret 1965 S1 Guru 14-07-2013

Page 66: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

51

5. Ruang UKS 1 - - 1

6. Perpustakaan - - - -

7. Gudang - - - -

8. Mushola - - - -

b) Perabot dan Mesin Kantor

Tabel 4.4

Perabot dan Mesin Kantor

No. Jenis Perabot dan Mesin

Kondisi

Jumlah

Baik Sedang Buruk

1 Meja Siswa 24 50 20 94

2 Meja Guru 8 - - 8

3 Kursi Siswa 28 50 20 98

4 Kursi Guru 8 - - 8

5 Lemari Kepala Sekolah 2 - - 2

6 Lemari Perpustakaan 2 - - 2

7 Rak Buku 1 - 1 2

8 Meja Tamu 4 - - 4

9 Jam Dinding 4 - - 4

10 Mesin Ketik 1 - - 1

11 Komputer 2 1 4 7

12 Laptop 2 - - 2

Page 67: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

52

B. Deskripsi dan Analisis Data

1. Deskripsi Data

a. Data Observasi Kegiatan Pembelajaran

Data hasil observasi ini terkait dengan pelaksanaan

pembelajaran dengan cara memperhatikan proses pembelajaran di kelas.

Adapun hasil yang diperoleh peneliti saat melakukan observasi adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.5

Data Observasi

Kegiatan Pendahuluan

No.

Soal

Aspek yang diamati Skor Persentase

1. Memulai pembelajaran setelah persiapan 4 66,7%

2. Melakukan kegiatan apersepsi 5 83,3%

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 50%

4. Membuka pembelajaran dengan

mengulangi materi sebelumnya 4 66,7%

5. Menghubungkan materi yang telah

dipelajari sebelumnya dengan materi

yang akan disampaikan

5 83,3%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 66,7% guru

kelas melakukan persiapan sebelum memulai pembelajaran, 83,3%

melakukan apersepsi, 50% menyampaikan tujuan pembelajaran, 66,7%

membuka pembelajaran dengan mengulangi materi sebelumnya, dan

83,3% guru kelas menghubungkan materi yang telah dipelajari

sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan.

Dari uraian nilai persentase kegiatan pendahuluan di atas

diperoleh nilai persentase keseluruhan sebanyak 70%, jika

Page 68: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

53

diinterpretasikan maka guru kelas dalam melakukan kegiatan

pendahuluan dapat dikategorikan baik.

Tabel 4.6

Data Observasi

Pendekatan/ Strategi Pembelajaran

No.

Soal

Aspek yang diamati Skor Persentase

6. Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan tujuan yang akan dicapai 3 50%

7. Melaksanakan pembelajaran secara

runtut 4 66,7%

8. Menguasai kelas 4 66,7%

9. Melaksanakan pembelajaran yang

bersifat kontekstual 5 83,3%

10. Melaksanakan pembelajaran sesuai

alokasi waktu yang ditentukan 3 50%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 50% guru kelas

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan dicapai,

66,7% melaksanakan pembelajaran secara runtut, 66,7% menguasai

kelas, 83,3% melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, dan

50% guru kelas melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu yang

ditentukan.

Dari uraian nilai persentase pendekatan/ strategi pembelajaran di

atas diperoleh nilai persentase keseluruhan sebanyak 63%, jika

diinterpretasikan maka guru kelas dalam menggunakan pendekatan/

strategi pembelajaran dapat dikategorikan cukup baik.

Page 69: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

54

Tabel 4.7

Data Observasi

Penguasaan Materi Pelajaran

No.

Soal

Aspek yang diamati Skor Persentase

11. Menunjukkan penguasaan materi

pembelajaran

5 83,3%

12. Mengaitkan materi dengan

pengetahuan lain yang relevan

3 50%

13. Membahas materi dengan jelas

dan sesuai dengan hirarki belajar

5 83,3%

14. Mengaitkan materi dengan

realitas kehidupan

5 83,3%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 83,3% guru

kelas menunjukkan penguasaan materi pembelajaran, 50% mengaitkan

materi dengan pengetahuan lain yang relevan, 83,3% membahas materi

dengan jelas dan sesuai dengan hirarki belajar, dan 83,3% mengaitkan

materi dengan realitas kehidupan.

Dari uraian nilai persentase penguasaan materi pelajaran di atas

diperoleh nilai persentase keseluruhan sebanyak 76%, jika

diinterpretasikan maka guru kelas dalam penguasaan materi pelajaran

dapat dikategorikan baik.

Tabel 4.8

Data Observasi

Pemanfaatan Sumber Belajar/ Media Pembelajaran

No.

Soal

Aspek yang diamati Skor Persentase

15. Menggunakan media secara efektif dan

efisien 4 66,7%

16. Menghasilkan pesan yang menarik 4 66,7%

Page 70: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

55

17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan

media 4 66,7%

18. Menggunakan buku paket dalam proses

pembelajaran 6 100%

19. Menggunakan media seperti LCD

Proyektor, alat peraga, peralatan audio-

visual pada saat pembelajaran

1 16,7%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 66,7% guru

kelas menggunakan media secara efektif dan efisien, 66,7%

menghasilkan pesan yang menarik, 66,7% melibatkan siswa dalam

pemanfaatan media, 100% menggunakan buku paket dalam proses

pembelajaran, dan 16,7% menggunakan media seperti LCD Proyektor,

alat peraga, peralatan audio-visual pada saat pembelajaran.

Dari uraian nilai persentase pemanfaatan sumber belajar/ media

pembelajaran di atas diperoleh nilai persentase keseluruhan sebanyak

63,36%, jika diinterpretasikan maka guru kelas dalam pemanfaatan

sumber belajar/ media pembelajaran dapat dikategorikan cukup baik.

Tabel 4.9

Data Observasi

Pembelajaran Aktif

No.

Soal

Aspek yang diamati Skor Persentase

20. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa

dalam pembelajaran 6 100%

21. Menunjukkan sikap terbuka terhadap

respon siswa 5 83,3%

22. Menumbuhkan keceriaan dan

antusiasme dalam belajar 4 66,7%

Page 71: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

56

23. Melakukan pembelajaran dengan cara

kooperatif, seperti diskusi, kerja

kelompok

4 66,7%

24. Menjelaskan materi pembelajaran

dengan cara yang menarik, sehingga

siswa tidak cepat jenuh

3 50%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 100% guru

kelas menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, 83,3%

menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa, 66,7%

menumbuhkan keceriaan dan antusiasme dalam belajar, 66,7%

melakukan pembelajaran dengan cara kooperatif, seperti diskusi, kerja

kelompok, dan 50% menjelaskan materi pembelajaran dengan cara yang

menarik, sehingga siswa tidak cepat jenuh.

Dari uraian nilai persentase pembelajaran aktif di atas diperoleh

nilai persentase keseluruhan sebanyak 73,34%, jika diinterpretasikan

maka guru kelas dalam pembelajaran aktif dapat dikategorikan baik.

Tabel 4.10

Data Observasi

Penilaian Proses dan Hasil Belajar

No.

Soal

Aspek yang diamati Skor Persentase

25. Memantau kemajuan belajar selama

proses 4 66,7%

26. Melakukan penilaian akhir sesuai

dengan kompetensi (tujuan) 4 66,7%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 66,7% guru

kelas memantau kemajuan belajar selama proses, dan 66,7% melakukan

penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan).

Page 72: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

57

Dari uraian nilai persentase penilaian proses dan hasil belajar di

atas diperoleh nilai persentase keseluruhan sebanyak 66,7%, jika

diinterpretasikan maka guru kelas dalam penilaian proses dan hasil

belajar dapat dikategorikan cukup baik.

Tabel 4.11

Data Observasi

Penggunaan Bahasa

No.

Soal

Aspek yang diamati Skor Persentase

27. Menggunakan bahasa lisan dan tulis

secara jelas, baik, dan benar 5 83,3%

28. Menyampaikan pesan dengan gaya

yang sesuai 4 66,7%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 83,3% guru

kelas menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar,

dan 66,7% menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai.

Dari uraian nilai penggunaan bahasa di atas diperoleh nilai

persentase keseluruhan sebanyak 75%, jika diinterpretasikan maka guru

kelas dalam penggunaan bahasa dapat dikategorikan baik.

Tabel 4.12

Data Observasi

Kegiatan Penutup

No.

Soal

Aspek yang diamati Skor Persentase

29. Melakukan refleksi/ membuat

rangkuman dengan melibatkan siswa 3 50%

30. Melaksanakan tindak lanjut dengan

mengarahkan kegiatan/ remidi 3 60%

Page 73: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

58

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 50% guru kelas

melakukan refleksi/ membuat rangkuman dengan melibatkan siswa, dan

50% melaksanakan tindak lanjut dengan mengarahkan kegiatan/ remidi.

Dari uraian nilai kegiatan penutup di atas diperoleh nilai

persentase keseluruhan sebanyak 50% jika diinterpretasikan maka guru

kelas dalam kegiatan penutup dapat dikategorikan kurang baik.

b. Deskripsi Data Angket

Dari hasil angket ini terkait erat dengan pengumpulan data

kompetensi profesional guru kelas yang diperoleh dari 30 responden

(siswa), dengan total pernyataan sebanyak 10 item. Data yang telah

disebarkan kepada responden dan dikumpulkan kembali untuk diolah

oleh peneliti dengan menggunakan rumus distribusi frekuensi

persentase. Maksud dari pengolahan data tersebut agar data yang

diperoleh dapat memberikan penjelasan lebih akurat berdasarkan

jawaban dari responden.

Untuk memudahkan analisis data hasil penelitian tersebut, maka

setiap item dibuatkan suatu tabulasi yang disesuaikan dengan jenis

analisis data. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan dari masalah

yang diteliti. Lebih jelas dapat diperhatikan pada tabel-tabel berikut ini:

Tabel 4.13

Menguasai Materi Pelajaran dengan Baik

No. Soal Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

1.

Semua Guru 10 33,3%

Sebagian Guru 12 40%

Sebagian Kecil 8 26,7%

Tidak Satupun 0 0%

Jumlah 30 100%

Page 74: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

59

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 33,3% siswa

yang menjawab semua guru, 40% yang menjawab sebagian guru, 26,7%

menjawab sebagian kecil, dan 0% menjawab tidak satupun guru. Dari

hasil persentase di atas dinyatakan sebagian guru dapat menguasai

materi pelajaran dengan baik.

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa pernyataan siswa

yang menilai semua guru menguasai materi pelajaran dengan baik,

yaitu 33,3% dengan 10 responden dan sebagian besar siswa menilai

sebagian guru menguasai materi pelajaran dengan baik dengan

persentase terbanyak 40% dengan 12 responden, selanjutnya hanya

sedikit siswa menilai sebagian kecil guru mengusai materi pelajaran

dengan baik dengan persentase 26,7% dengan 8 responden, dan yang

terakhir, tidak satupun guru yang tidak menguasai materi pelajaran

dengan baik dengan nilai persentase 0% dari jawaban yang diberikan

oleh responden.

Tabel 4.14

Guru dapat Menjawab Pertanyaan Siswa dengan Baik

No. Soal Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

2.

Semua Guru 12 40%

Sebagian Guru 9 30%

Sebagian Kecil 6 20%

Tidak Satupun 3 10%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 40% siswa

yang menjawab semua guru, 30% yang menjawab sebagian guru, 20%

menjawab sebagian kecil, dan 0% menjawab tidak satupun guru. dari

hasil persentase di atas menunjukkan bahwa semua guru mampu

menjawab pertanyaan siswa dengan baik terkait dengan mata pelajaran.

Page 75: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

60

Dari uraian di atas digambarkan dengan jelas sebagian besar

pernyataan siswa menilai semua guru mampu menjawab semua

pertanyaan siswa dengan baik terkait dengan mata pelajaran, yaitu 40%

dengan 12 responden, beberapa pernyataan siswa menilai sebagian guru

mampu menjawab semua pertanyaan siswa dengan baik, yaitu 30%

dengan 9 responden, lebih sedikit pernyataan siswa menilai sebagian

kecil mampu menjawab semua pertanyaan siswa dengan baik, yaitu

20% dengan 6 responden, dan hanya sedikit saja pernyataan siswa

menilai tidak satupun mampu menjawab semua pertanyaan siswa

dengan baik, yaitu 10% dengan 3 responden.

Tabel 4.15

Guru Menjelaskan Materi Tanpa Melihat Teks/ Buku

No. Soal Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

3.

Semua Guru 8 26,7%

Sebagian Guru 9 30%

Sebagian Kecil 8 26,7%

Tidak Satupun 5 16,7%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 26,7% siswa

yang menjawab semua guru, 30% yang menjawab sebagian guru, 26,7%

menjawab sebagian kecil, dan 16,7% menjawab tidak satupun guru.

Dari hasil persentase di atas dinyatakan dengan jelas sebagian guru

mampu menjelaskan materi tanpa melihat teks/ buku.

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa sedikit pernyataan

siswa menilai semua guru yang menjelaskan materi tanpa melihat teks/

buku, yaitu 26,7% dengan 8 responden, dan sebagian besar pernyataan

siswa menilai sebagian guru yang menjelaskan materi tanpa melihat

teks/ buku, yaitu 30% dengan 9 responden, dan sedikit pernyataan siswa

Page 76: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

61

menilai sebagian kecil guru yang menjelaskan materi tanpa melihat teks/

buku, yaitu 26,7% dengan 8 responden, selanjutnya hanya sedikit saja

pernyataan siswa menilai tidak satupun guru yang menjelaskan materi

tanpa melihat teks/ buku, yaitu 16,7% dengan 5 responden.

Tabel 4.16

Siswa Dapat Memahami Materi Pelajaran yang Diajarkan oleh Guru

No. Soal Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

4.

Semua Guru 5 16,7%

Sebagian Guru 9 30%

Sebagian Kecil 10 33,3%

Tidak Satupun 6 20%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 16,7% siswa

yang menjawab semua guru, 30% yang menjawab sebagian guru, 33,3%

menjawab sebagian kecil, dan 20% menjawab tidak satupun guru. Dari

hasil persentase tersebut menunjukkan sebagian kecil materi yang

diajarkan oleh guru dapat dipahami oleh siswa.

Dari uraian di atas dapat dijelaskan hanya sedikit saja pernyataan

siswa menilai materi diajarkan oleh semua guru dapat dipahami oleh

siswa, yaitu 16,7% dengan 5 responden, kemudian pernyataan siswa

menilai materi diajarkan sebagian guru dapat dipahami oleh siswa, yaitu

30% dengan 9 responden, dan sebagian besar siswa menilai materi

diajarkan sebagian kecil guru dapat dipahami oleh siswa, yaitu 33,3%

dengan 10 responden, dan sedikit saja pernyataan siswa menilai materi

diajarkan tidak satupun guru dapat dipahami oleh siswa, yaitu 20%

dengan 6 responden.

Page 77: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

62

Tabel 4.17

Guru Menjelaskan Materi Pelajaran dengan Memberi Contoh Aplikasi

dalam Kehidupan Sehari-hari

No. Soal Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

5.

Semua Guru 8 26,7%

Sebagian Guru 11 36,7%

Sebagian Kecil 8 26,7%

Tidak Satupun 3 10%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 26,7% siswa

yang menjawab semua guru, 36,7% yang menjawab sebagian guru,

26,7% menjawab sebagian kecil, dan 10% menjawab tidak satupun

guru. Dari hasil persentase di atas dinyatakan dengan jelas sebagian

guru mampu menjelaskan materi pelajaran dengan memberi contoh

aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa beberapa pernyataan

siswa menilai semua guru yang menjelaskan materi pelajaran dengan

memberi contoh aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu 26,7%

dengan 8 responden, dan kebanyakan pernyataan siswa menilai

sebagian guru yang menjelaskan materi pelajaran dengan memberi

contoh aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu 30% dengan 9

responden, dan sedikit pernyataan siswa menilai sebagian kecil guru

yang menjelaskan materi pelajaran dengan memberi contoh aplikasi

dalam kehidupan sehari-hari, yaitu 26,7% dengan 8 responden,

selanjutnya hanya sedikit saja pernyataan siswa menilai tidak satupun

guru yang menjelaskan materi pelajaran dengan memberi contoh

aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu 16,7% dengan 5 responden.

Page 78: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

63

Tabel 4.18

Guru Menjelaskan Hubungan Materi Pelajaran Sebelumnya dengan

Materi yang akan Disampaikan

No. Soal Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

6.

Semua Guru 5 16,7%

Sebagian Guru 7 23,3%

Sebagian Kecil 10 33,3%

Tidak Satupun 8 26,7%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 16,7% siswa

yang menjawab semua guru, 23,3% yang menjawab sebagian guru,

33,3% menjawab sebagian kecil, dan 26,7% menjawab tidak satupun

guru. Dari hasil persentase di atas dinyatakan dengan jelas sebagian

kecil guru mampu menjelaskan hubungan materi pelajaran sebelumnya

dengan materi yang akan disampaikan.

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa hanya sedikit saja

pernyataan siswa menilai semua guru yang mampu menjelaskan

hubungan materi pelajaran sebelumnya dengan materi yang akan

disampaikan yaitu 16,7% dengan 5 responden, dan beberapa pernyataan

siswa menilai sebagian guru yang mampu menjelaskan hubungan materi

pelajaran sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan yaitu

23,3% dengan 7 responden, dan kebanyakan pernyataan siswa menilai

sebagian kecil guru yang mampu menjelaskan hubungan materi

pelajaran sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan yaitu

33,3% dengan 10 responden, selanjutnya beberapa saja pernyataan

siswa menilai tidak satupun guru yang mampu menjelaskan hubungan

materi pelajaran sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan,

yaitu 26,7% dengan 8 responden.

Page 79: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

64

Tabel 4.19

Guru Menjelaskan tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

yang harus Dikuasai Siswa

No. Soal Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

7.

Semua Guru 4 13,3%

Sebagian Guru 6 20%

Sebagian Kecil 14 46,7%

Tidak Satupun 6 20%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 13,3% siswa

yang menjawab semua guru, 20% yang menjawab sebagian guru, 46,7%

menjawab sebagian kecil, dan 20% menjawab tidak satupun guru. Dari

hasil persentase di atas dinyatakan dengan jelas sebagian kecil guru

mampu menjelaskan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

harus dikuasai siswa.

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa hanya sedikit saja

pernyataan siswa menilai semua guru yang mampu menjelaskan standar

kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa yaitu

13,3% dengan 4 responden, dan beberapa pernyataan siswa menilai

sebagian guru yang mampu menjelaskan standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa yaitu 20% dengan 6

responden, dan kebanyakan pernyataan siswa menilai sebagian kecil

guru mampu menjelaskan standar kompetensi dan kompetensi dasar

yang harus dikuasai siswa yaitu 46,7% dengan 14 responden,

selanjutnya beberapa saja pernyataan siswa menilai tidak satupun guru

yang mampu menjelaskan standar kompetensi dan kompetensi dasar

yang harus dikuasai siswa, yaitu 20% dengan 6 responden.

Page 80: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

65

Tabel 4.20

Guru Menjelaskan Materi Pelajaran sesuai dengan Urutan yang

Tercantum dalam Buku Paket atau Silabus

No. Soal Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

8.

Semua Guru 12 40%

Sebagian Guru 10 33,3%

Sebagian Kecil 4 13,3%

Tidak Satupun 4 13,3%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 40% siswa

yang menjawab semua guru, 33,3% yang menjawab sebagian guru,

13,3% menjawab sebagian kecil, dan 13,3% menjawab tidak satupun

guru. Dari hasil persentase di atas dinyatakan dengan jelas semua guru

mampu menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan urutan yang

tercantum dalam buku paket atau silabus.

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa kebanyakan

pernyataan siswa menilai semua guru yang mampu menjelaskan materi

pelajaran sesuai dengan urutan yang tercantum dalam buku paket atau

silabus yaitu 40% dengan 12 responden, dan beberapa pernyataan siswa

menilai sebagian guru yang mampu menjelaskan materi pelajaran sesuai

dengan urutan yang tercantum dalam buku paket atau silabus yaitu

33,3% dengan 10 responden, dan sedikit pernyataan siswa menilai

sebagian kecil guru mampu menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan

urutan yang tercantum dalam buku paket atau silabus yaitu 13,3%

dengan 4 responden, sama halnya dengan pernyataan siswa menilai

tidak satupun guru yang mampu menjelaskan materi pelajaran sesuai

dengan urutan yang tercantum dalam buku paket atau silabus, yaitu

13,3% dengan 4 responden.

Page 81: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

66

Tabel 4.21

Guru Menjelaskan Materi Pelajaran secara Rinci dan Terstruktur

dengan Baik

No. Soal Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

9.

Semua Guru 5 16,7%

Sebagian Guru 7 23,3%

Sebagian Kecil 10 33,3%

Tidak Satupun 8 26,7%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 16,7% siswa

yang menjawab semua guru, 23,3% yang menjawab sebagian guru,

33,3% menjawab sebagian kecil, dan 26,7% menjawab tidak satupun

guru. Dari hasil persentase di atas dinyatakan dengan jelas sebagian

kecil guru menjelaskan materi pelajaran secara rinci dan terstruktur

dengan baik.

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa hanya sedikit

pernyataan siswa menilai semua guru menjelaskan materi pelajaran

secara rinci dan terstruktur dengan baik yaitu 16,7% dengan 5

responden, dan beberapa pernyataan siswa menilai sebagian guru

menjelaskan materi pelajaran secara rinci dan terstruktur dengan baik

yaitu 23,3% dengan 7 responden, dan kebanyakan pernyataan siswa

menilai sebagian kecil guru menjelaskan materi pelajaran secara rinci

dan terstruktur dengan baik yaitu 33,3% dengan 10 responden,

selanjutnya beberapa pernyataan siswa menilai tidak satupun guru

menjelaskan materi pelajaran secara rinci dan terstruktur dengan baik,

yaitu 26,7% dengan 8 responden.

Page 82: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

67

Tabel 4.22

Guru Menggunakan Media Pembelajaran saat Menjelaskan Materi

No. Soal Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

10.

Semua Guru 6 20%

Sebagian Guru 8 26,7%

Sebagian Kecil 11 36,7%

Tidak Satupun 5 16,7%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 20% siswa

yang menjawab semua guru, 26,7% yang menjawab sebagian guru,

36,7% menjawab sebagian kecil, dan 16,7% menjawab tidak satupun

guru. Dari hasil persentase di atas dinyatakan dengan jelas sebagian

kecil guru menggunakan media pembelajaran saat menjelaskan materi.

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa sedikit pernyataan

siswa menilai semua guru menggunakan media pembelajaran saat

menjelaskan materi yaitu 20% dengan 6 responden, dan beberapa

pernyataan siswa menilai sebagian guru menggunakan media

pembelajaran saat menjelaskan materi yaitu 26,7% dengan 8 responden,

dan kebanyakan pernyataan siswa menilai sebagian kecil guru

menggunakan media pembelajaran saat menjelaskan materi yaitu 36,7%

dengan 11 responden, selanjutnya hanya sedikit saja pernyataan siswa

menilai tidak satupun guru menggunakan media pembelajaran saat

menjelaskan materi, yaitu 16,7% dengan 5 responden.

Tabel 4.23

Guru Mengajar dengan Menggunakan Metode yang Bervariasi

No. Soal Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

11. Semua Guru 13 43,3%

Page 83: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

68

Sebagian Guru 10 33,3%

Sebagian Kecil 5 16,7%

Tidak Satupun 2 6,7%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 43,3% siswa

yang menjawab semua guru, 33,3% yang menjawab sebagian guru,

16,7% menjawab sebagian kecil, dan 6,7% menjawab tidak satupun

guru. Dari hasil persentase di atas dinyatakan dengan jelas semua guru

mengajar menggunakan metode yang bervariasi.

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa sebagian besar

pernyataan siswa menilai semua guru mengajar menggunakan metode

yang bervariasi yaitu 43,3% dengan 13 responden, dan beberapa

pernyataan siswa menilai sebagian guru mengajar menggunakan

metode yang bervariasi yaitu 33,3% dengan 10 responden, dan beberapa

sedikit pernyataan siswa menilai sebagian kecil guru mengajar

menggunakan metode yang bervariasi yaitu 16,7% dengan 5 responden,

selanjutnya hanya sedikit saja pernyataan siswa menilai tidak satupun

guru mengajar menggunakan metode yang bervariasi, yaitu 6,7%

dengan 2 responden.

Tabel 4.24

Guru Mengajar sesuai dengan Kemampuan Belajar Siswa No. Soal Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

12.

Semua Guru 7 23,3%

Sebagian Guru 5 16,7%

Sebagian Kecil 10 33,3%

Tidak Satupun 8 26,7%

Jumlah 30 100%

Page 84: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

69

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 23,3% siswa

yang menjawab semua guru, 16,7% yang menjawab sebagian guru,

33,3% menjawab sebagian kecil, dan 26,7% menjawab tidak satupun

guru. Dari hasil persentase di atas dinyatakan dengan jelas sebagian

kecil guru mengajar sesuai dengan kemampuan belajar siswa.

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa beberapa pernyataan

siswa menilai semua guru mengajar sesuai dengan kemampuan belajar

siswa yaitu 23,3% dengan 7 responden, dan hanya sedikit pernyataan

siswa menilai sebagian guru mengajar sesuai dengan kemampuan

belajar siswa yaitu 16,7% dengan 5 responden, dan kebanyakan

pernyataan siswa menilai sebagian kecil guru mengajar sesuai dengan

kemampuan belajar siswa yaitu 33,3% dengan 10 responden,

selanjutnya beberapa pernyataan siswa menilai tidak satupun guru

mengajar sesuai dengan kemampuan belajar siswa, yaitu 26,7% dengan

8 responden.

Tabel 4.25

Guru Menggunakan Media Pembelajaran sesuai dengan Kemampuan

Belajar Siswa

No. Soal Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

13.

Semua Guru 15 50%

Sebagian Guru 9 30%

Sebagian Kecil 4 13,3%

Tidak Satupun 2 6,7%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 50% siswa

yang menjawab semua guru, 30% yang menjawab sebagian guru, 13,3%

menjawab sebagian kecil, dan 6,7% menjawab tidak satupun guru. Dari

hasil persentase di atas dinyatakan dengan jelas semua guru

Page 85: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

70

menggunakan media pembelajaran sesuai dengan kemampuan belajar

siswa.

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa kebanyakan

pernyataan siswa menilai semua guru mengajar menggunakan media

pembelajaran sesuai dengan kemampuan belajar siswa yaitu 50%

dengan 15 responden, dan beberapa pernyataan siswa menilai sebagian

guru mengajar menggunakan media pembelajaran sesuai dengan

kemampuan belajar siswa yaitu 30% dengan 9 responden, dan beberapa

sedikit pernyataan siswa menilai sebagian kecil guru menggunakan

media pembelajaran sesuai dengan kemampuan belajar siswa yaitu

13,3% dengan 3 responden, selanjutnya hanya sedikit saja pernyataan

siswa menilai tidak satupun guru menggunakan media pembelajaran

sesuai dengan kemampuan belajar siswa, yaitu 6,7% dengan 2

responden.

Tabel 4.26

Guru Melaksanakan Pembelajaran dengan Cara Kooperatif dalam

Membahas Materi Pelajaran

No. Soal Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

14.

Semua Guru 11 36,7%

Sebagian Guru 12 40%

Sebagian Kecil 3 10%

Tidak Satupun 4 13,3%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 36,7% siswa

yang menjawab semua guru, 40% yang menjawab sebagian guru, 10%

menjawab sebagian kecil, dan 13,3% menjawab tidak satupun guru.

Dari hasil persentase di atas dinyatakan dengan jelas sebagian guru

melaksanakan pembelajaran dengan cara kooperatif dalam membahas

materi pelajaran.

Page 86: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

71

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa beberapa pernyataan

siswa menilai semua guru melaksanakan pembelajaran dengan cara

kooperatif yaitu 36,7% dengan 11 responden, dan kebanyakan

pernyataan siswa menilai sebagian guru melaksanakan pembelajaran

dengan cara kooperatif yaitu 40% dengan 12 responden, dan hanya

sedikit pernyataan siswa menilai sebagian kecil guru melaksanakan

pembelajaran dengan cara kooperatif yaitu 10% dengan 3 responden,

selanjutnya sedikit juga pernyataan siswa menilai tidak satupun guru

melaksanakan pembelajaran dengan cara kooperatif, yaitu 13,3%

dengan 4 responden.

Tabel 4.27

Guru Menjelaskan Materi Pelajaran dengan Cara yang Menarik

No. Soal Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

15.

Semua Guru 6 20%

Sebagian Guru 7 23,3%

Sebagian Kecil 10 33,3%

Tidak Satupun 7 23,3%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 20% siswa

yang menjawab semua guru, 23,3% yang menjawab sebagian guru,

33,3% menjawab sebagian kecil, dan 23,3% menjawab tidak satupun

guru. Dari hasil persentase di atas dinyatakan dengan jelas sebagian

kecil guru menjelaskan materi pelajaran dengan cara yang menarik.

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa hanya sedikit

pernyataan siswa menilai semua guru menjelaskan materi pelajaran

dengan cara yang menarik yaitu 20% dengan 6 responden, dan beberapa

pernyataan siswa menilai sebagian guru menjelaskan materi pelajaran

dengan cara yang menarik yaitu 23,3% dengan 7 responden, dan

Page 87: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

72

kebanyakan pernyataan siswa menilai sebagian kecil guru menjelaskan

materi pelajaran dengan cara yang menarik yaitu 33,3% dengan 10

responden, selanjutnya beberapa pernyataan siswa menilai tidak

satupun guru menjelaskan materi pelajaran dengan cara yang menarik,

yaitu 23,3% dengan 7 responden.

c. Deskripsi Wawancara

Hasil wawancara ini berkaitan erat dengan aspek kompetensi

profesional guru kelas di MI Islamiyah yang belum ada dalam

instrument angket dan observasi karena keterbatasan peneliti dalam

mengkaji lebih mendalam terhadap beberapa dimensi dan indikator

kompetensi profesional guru kelas.

Pertama, dimensi pengembangan keprofesionalan diri secara

berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, seperti halnya

melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus-menerus,

melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan

keprofesionalan, dan mengikuti kemajuan zaman dari berbagai sumber.

Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah, belum semua guru

kelas melakukan tindakan refleksi dengan alasan berbagai kesibukan

yang dijalani oleh guru kelas, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Bahkan untuk sekarang sangat jarang melakukan tindakan refleksi

setelah pembelajaran selesai.

Untuk penelitian tindakan kelas, belum guru kelas melakukan

penelitian tindakan kelas. Guru kelas hanya melakukan penelitian

tindakan kelas karena adanya tuntutan, seperti kenaikan pangkat. Dan

ada yang melakukan penelitian tindakan kelas tetapi tidak

diadministrasikan.

Kedua, dimensi dalam memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi untuk mengembangkan diri. Yaitu, memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.

Page 88: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

73

Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah, guru kelas

menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana

komunikasi sesame guru melalui grup whatsapp, untuk berkoordinasi

antara guru dengan kepala sekolah, seperti pemberkasan untuk

tunjangan guru. dan kepala sekolah mewajibkan guru kelas memiliki

smartphone agar komunikasi lebih cepat dan efektif.

2. Analisis Data

Dari pembahasan data hasil perhitungan statistik deskriptif, maka

yang perlu dibahas adalah nilai mean dan nilai rata-ratanya. Hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui kondisi dan gambaran dari variable yang

diteliti berdasarkan tanggapan responden. Untuk memberikan interpretasi

dari prosentase hasil angket yang diperoleh, digunakan pedoman

interpretasi sebagai berikut:

a. Sangat Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 80-100%

b. Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 70-79%

c. Cukup Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 60-69%

d. Kurang Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 50-59%

Untuk menentukan prosentase, digunakan perhitungan sederhana

dengan langkah-langkah:

1. Menentukan Nilai Harapan (NH). Nilai ini dapat diketahui dengan

mengalikan item pernyataan dengan skor tinggi.

2. Mengetahui Nilai Skor (NS). Nilai ini merupakan nilai rata-rata

sebenarnya yang diperoleh dari hasil nilai penelitian.

3. Menentukan kategori. Yaitu dengan menggunakan rumus:

𝑁𝐻

𝑁𝑆 𝑥 100%

Dari skor penilaian yang ada, maka dapat disajikan analisis

deskriptif secara terperinci berdasarkan indikator penilaian. Tabel dapat

dilihat berikut ini:

Page 89: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

74

Dimensi Indikator Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

𝑁𝑆

𝑁𝐻𝑥 100%

Kategori

Kegiatan

Pembelajaran

Kegiatan

Pendahuluan

5 x 1 =

5

21 : 6 =

3,5%

3,5

5𝑥 100%

= 70% Baik

Pendekatan/

Strategi

Pembelajaran

5 x 1 =

5

18 : 6 =

3%

3

5𝑥 100%

= 60%

Cukup

Baik

Penguasaan

Materi

Pembelajaran

4 x 1 =

4

23 : 6 =

3,8%

3,8

5𝑥 100%

= 76% Baik

Pemanfataan

Sumber

Belajar/

Media

Pembelajaran

5 x 1 =

5

19 : 6 =

3,167%

3,167

5𝑥 100%

= 63,34% Cukup

Baik

Pembelajaran

Aktif

5 x 1 =

5

22 : 6 =

3,67%

3,67

5𝑥 100%

= 73,4%

Baik

Penilaian

Proses dan

Hasil Belajar

2 x 1 =

2

18 : 6 =

3%

3

5𝑥 100%

= 60%

Cukup

Baik

Penggunaan

Bahasa

2 x 1 =

2

21 : 6 =

3,5%

3,5

5𝑥 100%

= 70%

Baik

Kegiatan

Penutup

2 x 1 =

2

15 : 6 =

2,5%

2,5

5𝑥 100%

= 50%

Kurang

Baik

Page 90: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

75

Kompetensi

Profesional

Guru Kelas

Menguasai

bahan/ materi

pelajaran

3 x 4 =

12

262 x

30 = 8,7

8,7

12𝑥 100%

= 72,5% Baik

Menjelaskan

materi dengan

baik

3 x 4 =

12

226 x

30 = 7,5

7,5

12𝑥 100%

= 62,5%

Cukup

Baik

Memahami

standar

kompetensi

dan

kompetensi

dasar mata

pelajaran yang

diampu

3 x 4 =

12

209 x

30 = 6,8

6,8

12𝑥 100%

= 56,6%

Kurang

Baik

Memiliki

materi

pembelajaran

yang sesuai

dengan

tingkat

perkembangan

peserta didik

3 x 4 =

12

240 x

30 = 8

8

12𝑥 100%

= 66,7%

Cukup

Baik

Mengolah

materi

pelajaran

secara kreatif

sesuai tingkat

perkembangan

peserta didik

3 x 4 =

12

259 x

30 = 8,6

8,6

12𝑥 100%

= 71,9%

Baik

Page 91: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

76

Dari nilai rata-rata skor penilaian berdasarkan indikator pada tabel

di atas, dapat disimpulkan nilai rata-rata skor penilaian berdasarkan variable

penelitian sebagai berikut:

Dimensi Indikator Nilai

Harapan

(NH)

Nilai

Skor

(NS)

𝑁𝑆

𝑁𝐻𝑥 100%

Kategori

Penguasaan

Kompetensi

Profesional

Guru Kelas

di MI

Islamiyah

Jatimulya

Kegiatan

Pembelajaran

30 x 1 =

30

142 : 6 =

23,7%

23,7

30𝑥 100%

= 78,9%

Baik

Kompetensi

Profesional

Guru Kelas

15 x 4 =

60

1196 : 30

= 39,9%

39,9

60𝑥 100%

= 66,7% Cukup

Baik

Rata-rata

90 63,6% 63,6

90𝑥 100%

= 70,67%

Baik

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata

tingkat penguasaan kompetensi profesional guru kelas di MI Islamiyah

Jatimulya berkategori “Baik”. Hal ini menunjukkan bahwa guru kelas di MI

Islamiyah Jatimulya memiliki kemampuan yang baik dalam aspek

kompetensi profesional sebagai tenaga pendidik.

Dari hasil penelitian tersebut ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan terkait kompetensi profesional guru kelas di MI Islamiyah

Jatimulya yaitu evaluasi di akhir kegiatan pembelajaran yang harus

dilakukan lebih sering agar siswa dapat memahami materi yang

disampaikan guru kelas. Dan guru kelas perlu melakukan refleksi/ membuat

rangkuman dengan melibatkan siswa, serta melaksanakan tindak lanjut

dengan mengarahkan kegiatan remidi / pengayaan untuk siswa. Selanjutnya

pengembangan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan

Page 92: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

77

tindakan reflektif agar lebih diperhatikan oleh guru kelas, karena hal ini

berdampak pada guru kelas baik saat melakukan kegiatan pembelajaran

maupun meningkatkan keprofesionalan guru kelas tersebut. Dan terakhir

guru hendaknya memahami pentingnya melakukan penelitian tindakan

kelas, karena hasil dari penelitian tersebut dapat membantu guru kelas

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan dan dilakukan sesuai dengan prosedur

ilmiah, namun masih terdapat keterbatasan pada penelitian ini, yaitu

keterbatasan dalam pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Penelitian ini tidak dapat menggeneralisir semua guru yang ada

di MI Islamiyah Jatimulya, karena penelitian ini hanya dilakukan khusus untuk

guru kelas yang pastinya sudah memiliki jam terbang mengajar yang banyak

dan pengalaman mengajar yang baik. Sementara observasi hanya dilakukan satu

kali di masing-masing kelas karena pada saat dilakukan penelitian sekolah

sedang mempersiapkan penilaian akreditasi sekolah dan juga sudah mendekati

pelaksanaan ulangan tengah semester sehingga tidak mungkin dilakukan

observasi berkali-kali. Sementara itu wawancara hanya dilakukan dua kali, ada

juga yang hanya satu kali karena faktor waktu dan kesibukan guru. kemudian

peneliti masih minim pengalaman dalam hal melakukan wawancara sehingga

pertanyaan-pertanyaan yang ada masih kurang mengarah pada inti

permasalahan yang diharapkan, sehingga data yang diperoleh juga masih sedikit

dan masih sangat memungkinkan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut

mengenai hal tersebut.

Page 93: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya,

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penguasaan kompetensi profesional guru

kelas MI Islamiyah Jatimulya banyak ditemukan fakta, informasi, dan data

terkait dengan objek penelitian, dimana dapat memudahkan peneliti dalam

menggali informasi dan menganalisa tingkat penguasaan kompetensi

profesional guru kelas MI Islamiyah Jatimulya. Setelah melakukan penelitian

secara mendalam dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata tingkat penguasaan

kompetensi profesional guru kelas MI Islamiyah Jatimulya dalam kategori

“Baik” dengan nilai persentase 70,67%. Hal ini menunjukkan bahwa guru kelas

di MI Islamiyah Jatimulya memiliki kemampuan yang baik dalam aspek

kompetensi profesional.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka dapat

diberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Agar guru hendaknya lebih meningkatkan kompetensinya,

meningkatkan keterampilan dalam pemanfaatan teknologi informasi dan

komunikasi dan penggunaan fasilitas sekolah, dan jika memungkinkan

melanjutkan studi untuk menambah banyak hal mengenai bidangnya,

melaukan upaya peningkatan kemampuan dan kualitas diri dengan

mengikuti kegiatan, seperti seminar, pendidikan dan pelatihan (diklat),

sertifikasi guru, kegiatan penilaian kinerja guru, dan kegiatan

pengembangan profesi berkelanjutan. Serta lebih kreatif dalam proses

pembelajaran sehingga pembelajaran akan berjalan dengan lancar dan

maksimal.

Page 94: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

79

2. Bagi Sekolah

Agar sekolah hendaknya terus mengusahakan penyediaan sarana

dan prasarana yang menunjang kelancaran proses pembelajaran dan guna

peningkatan kinerja guru, seperti media pembelajaran dan alat peraga. Pihak

sekolah selalu memantau kinerja guru sehingga dapat terus meningkat

sesuai dengan apa yang diharapkan. Sekolah juga hendaknya selalu

melakukan kegiatan evaluasi terkait kompetensi yang dimiliki oleh guru,

dengan demikian pihak sekolah dapat melakukan tindakan preventif terkait

dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh guru.

3. Bagi Peneliti

Bagi peneliti selanjutnya jika ingin melakukan penelitian mengenai

kompetensi guru diharapkan subjek penelitiannya diperluas serta

pengalaman dalam mewawancarai seseorang ditambah sehingga dapat

ditemukan hal-hal baru yang dapat mempengaruhi kinerja guru.

Page 95: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

75

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Rulam. Profesi Keguruan. Konsep dan Strategi Mengembangkan Profesi

dan Karier Guru. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2018.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta. 2014.

Badan Standar Nasional Pendidikan. Standar Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Guru. Jakarta: BSNP. 2007

Danim, Sudarwan. Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.

2010.

Fathurrohman, Pupuh dan Aa Suryana. Guru Profesional, Bandung: PT. Refika

Aditama. 2012.

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. 2008.

Hamalik, Oemar. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara. 2006.

Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 1997

MI Islamiyah Jatimulya. Data Dokumentasi MI Islamiyah Jatimulya.

www.miislamiyahjatimulya.blogspot.com. 2015

Moeleng, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

2007.

Mulyasa. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

2013.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru

Sanjaya, Wina. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Media Grup. 2011.

Sudjana, Nana dan Ibrahim. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar

Baru Algensindo. 2014

Page 96: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

81

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RnD. Bandung: Alfabeta.

2016.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya. 2010.

Suparlan. Guru Sebagai Profesi. Yogyakarta: Hikayat Publishing. 2006.

Suprihatiningrum, Jamil. Guru Profesional: Pedoman Kinerja, Kualifikasi, dan

Kompetensi Guru. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2013.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka. 2008.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan

Dosen.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Uno, Hamzah B. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2008.

Usman, Moh. Uzer. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

2011.

Page 97: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

77

LAMPIRAN

Page 98: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

Data Hasil Observasi

Kegiatan Pembelajaran

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0

4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

5 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1

6 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0

Jumlah 4/

66,7

5/

83,3

3/

50

4

66,7

5/

83,3

3/

50

4/

66,7

4/

66,7

5/

83,3

3/

50

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1

1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1

5/

83,3

3/

50

5/

83,3

5/

83,3

4/

66,7

4/

66,7

4/

66,7

6/

100

1/

16,7

6/

100

5/

83,3

Page 99: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah

0 0 0 1 0 1 1 0 0 18/60

1 1 1 1 1 1 1 1 0 29/96,7

0 0 0 0 0 1 1 0 0 9/30

1 1 1 1 1 1 1 1 1 29/96,7

1 1 1 0 1 0 0 0 1 17/56,7

1 1 0 1 1 1 0 1 1 19/63,3

4/

66,7

4/

66,7

3/

50

4/

66,7

4/

66,7

5/

83,3

4/

66,7

3/

50

3/

50

Page 100: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

Data Angket Siswa

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 2 4 4 3 3 3 2 1 1 4

2 3 4 3 4 3 3 2 2 1 4

3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2

4 4 3 3 2 1 1 1 4 2 3

5 2 2 2 3 3 1 2 2 1 4

6 3 4 1 2 2 4 4 1 2 2

7 2 3 3 4 2 2 3 3 2 2

8 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3

9 4 4 1 2 4 3 2 4 1 3

10 3 4 4 2 2 2 4 4 1 1

11 2 2 4 2 2 4 2 2 4 2

12 4 3 1 2 4 2 2 2 4 3

13 2 1 3 2 2 1 3 3 3 4

14 3 4 2 3 3 2 1 1 2 2

15 2 3 2 1 4 4 1 1 3 1

16 3 1 4 3 1 3 2 4 1 4

17 4 2 4 3 3 1 4 4 4 4

18 2 4 4 1 2 2 4 3 1 2

19 3 2 3 2 4 3 3 3 3 1

20 3 4 2 2 3 4 3 3 4 3

Page 101: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

21 3 3 3 1 3 1 2 4 1 3

22 4 4 3 4 4 3 3 4 2 3

23 2 2 3 2 3 1 1 3 2 2

24 4 1 4 1 3 2 2 4 3 1

25 4 2 2 3 4 1 1 3 2 2

26 3 4 1 4 3 2 2 4 2 1

27 3 4 3 3 2 2 2 4 3 2

28 3 4 2 3 2 3 2 4 3 3

29 4 3 1 1 1 2 1 3 2 2

30 4 3 2 1 4 1 2 3 2 2

Jumlah 92 90 80 73 84 69 68 90 69 75

11 12 13 14 15 Jumlah

3 2 4 4 3 43

1 1 4 3 4 42

4 4 4 3 2 52

4 3 4 3 4 42

4 4 4 4 2 40

3 2 3 4 4 41

2 3 4 3 1 39

3 1 3 3 2 40

3 2 4 3 3 43

Page 102: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

4 2 3 4 2 42

3 3 4 4 3 43

2 1 4 3 4 41

4 4 4 3 2 41

3 2 3 1 3 35

4 3 2 4 4 39

1 1 3 4 1 36

2 1 2 3 2 43

4 2 4 1 3 39

3 4 4 3 4 45

4 4 2 4 1 46

2 1 3 4 2 36

4 3 4 1 3 49

4 4 3 2 2 36

2 1 1 4 1 34

3 1 1 1 2 32

4 2 3 2 1 38

4 2 4 3 1 42

3 2 4 3 1 42

3 4 3 4 2 36

4 2 2 2 3 37

94 71 97 90 72 1214

Page 103: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

Lampiran 1. Instrumen Observasi

INSTRUMEN PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Guru : .........................

Hari, Tanggal : .........................

Tempat : .........................

Petunjuk

Berilah tanda ceklis (√) pada alternatif jawaban di bawah ini sesuai dengan

aktivitas yang diamati dengan kriteria sebagai berikut:

Ya : 1, apabila sesuai pernyataan.

Tidak : 0, apabila tidak sesuai pernyataan

NO. INDIKATOR/ ASPEK YANG DIAMATI CEKLIS

I MEMBUKA PEMBELAJARAN YA TIDAK

1 Memulai pembelajaran setelah persiapan

2 Melakukan kegiatan apersepsi

3 Menyampaikan tujuan pembelajaran

4 Membuka pembelajaran dengan mengulangi materi

sebelumnya

5 Menghubungkan materi yang telah dipelajari

sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan

II INTI PEMBELAJARAN

A Pendekatan/ Strategi Pembelajaran

6 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan

yang akan dicapai

Page 104: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

7 Melaksanakan pembelajaran secara runtut

8 Menguasai kelas

9 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat

kontekstual

10 Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu

yang ditentukan

B Penguasaan Materi Pelajaran

11 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

12 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang

relevan

13 Membahas materi dengan jelas dan sesuai dengan

hirarki belajar

14 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

C Pemanfaatan Sumber Belajar/ Media Pembelajaran

15 Menggunakan media secara efektif dan efisien

16 Menghasilkan pesan yang menarik

17 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

18 Menggunakan buku paket dalam proses

pembelajaran

19 Menggunakan media seperti LCD Proyektor, alat

peraga, peralatan audio-visual pada saat

pembelajaran

Page 105: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

D Pembelajaran Aktif

20 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran

21 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa

22 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme dalam

belajar

23 Melakukan pembelajaran dengan cara kooperatif,

seperti diskusi, kerja kelompok

24 Menjelaskan materi pembelajaran dengan cara

yang menarik, sehingga siswa tidak cepat jenuh

E Penilaian Proses dan Hasil Belajar

25 Memantau kemajuan belajar selama proses

26 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi (tujuan)

F Penggunaan Bahasa

27 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas,

baik, dan benar

28 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

III PENUTUP

29 Melakukan refleksi/ membuat rangkuman dengan

melibatkan siswa

30 Melaksanakan tindak lanjut dengan mengarahkan

kegiatan/ remidi

Page 106: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

Lampiran 2. Instrumen Angket Siswa

INSTRUMEN ANGKET SISWA

PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS

DI MI ISLAMIYAH JATIMULYA KECAMATAN LEBAKSIU

KABUPATEN TEGAL

Hari, Tanggal : ……………….

Nama : ……………….

Kelas : ……………….

Petunjuk Pengisian:

1. Bacalah dengan saksama setiap pernyataan dibawah ini.

2. Jawablah pernyataan pada angket dengan sejujur-jujurnya.

3. Berilah tanda ceklis (√) pada alternatif jawaban sesuai dengan aktivitas

kamu rasakan

4. Keterangan: SG: Seluruh guru; BG: Sebagian Guru; SK: Sebagian Kecil;

TS: Tidak Satupun.

5. Tidak ada jawaban yang bernilai benar dan salah, tetapi yang ada kondisi

kamu rasakan.

No. Pernyataan

SG BG SK TS

Seluruh

Guru

Sebagian

Guru

Sebagian

Kecil

Tidak

Satupun

1. Guru kelas mampu

menguasai bahan/

materi pelajaran

dengan baik

2. Guru kelas mampu

menjawab pertanyaan

siswa dengan baik

Page 107: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

3. Guru kelas mampu

menjelaskan materi

tanpa melihat teks/

buku

No. Pernyataan

SG BG SK TS

Seluruh

Guru

Sebagian

Guru

Sebagian

Kecil

Tidak

Satupun

4. Siswa dapat

memahami dengan

baik materi pelajaran

yang diajarkan oleh

guru kelas

5. Guru kelas mampu

menjelaskan materi

pelajaran dengan

memberi contoh

aplikasi dalam

kehidupan sehari-hari

6. Guru kelas mampu

menjelaskan

hubungan materi

pelajaran sebelumnya

dengan materi yang

akan disampaikan

No. Pernyataan

SG BG SK TS

Seluruh

Guru

Sebagian

Guru

Sebagian

Kecil

Tidak

Satupun

Page 108: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

7. Guru kelas mampu

menjelaskan tentang

standar kompetensi

dan kompetensi dasar

yang harus dikuasai

siswa

8. Guru menjelaskan

materi pelajaran

sesuai dengan urutan

yang tercantum

dalam buku paket

atau silabus

9. Guru menjelaskan

materi pelajaran

secara rinci dan

terstruktur dengan

baik

No. Pernyataan

SG BG SK TS

Seluruh

Guru

Sebagian

Guru

Sebagian

Kecil

Tidak

Satupun

10. Guru kelas mampu

menggunakan media

pembelajaran saat

menjelaskan materi

11. Guru kelas mengajar

dengan menggunakan

Page 109: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

metode yang

bervariasi

12. Guru mengajar sesuai

dengan kemampuan

belajar siswa

No. Pernyataan

SG BG SK TS

Seluruh

Guru

Sebagian

Guru

Sebagian

Kecil

Tidak

Satupun

13. Guru Menggunakan

Media Pembelajaran

sesuai dengan

Kemampuan Belajar

Siswa

14. Guru kelas mampu

melaksanakan

pembelajaran dengan

cara kooperatif dalam

membahas materi

pelajaran

15. Guru Menjelaskan

Materi Pelajaran

dengan Cara yang

Menarik

Page 110: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

Lampiran 3. Pedoman Wawancara Kepala Sekolah

Pedoman wawancara dengan Kepala Sekolah

1) Apakah guru kelas sudah menguasai konsep dan bahan pelajaran yang akan

disampaikan?

2) Dalam pembuatan RPP apakah guru kelas sudah membuat rancangan yang

sesuai dengan SK dan KD yang berlaku dan selalu menyiapkan RPP sebelum

mengajar?

3) Selama ini apakah guru kelas dalam melaksanakan pembelajaran menerapkan

berbagai metode dalam mengajar?

4) Apakah guru kelas selalu memberikan soal evaluasi baik lisan atau tertulis

kepada anak didik?

5) Apakah guru kelas melakukan program remidial dan pengayaan untuk anak

didik?

6) Apakah guru kelas selalu menggunakan teknologi seperti komputer dan LCD

dalam proses pembelajaran?

7) Apakah guru kelas melakukan tugas administrasi sekolah?

8) Apakah guru kelas pernah atau sering melakukan penelitian ilmiah untuk

meningkatkan profesionalitas keguruan?

Page 111: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

Lampiran 4. Reduksi, Penyajian Data, dan Kesimpulan Hasil Wawancara Kepala Sekolah

REDUKSI, PENYAJIAN DATA, DAN KESIMPULAN HASIL WAWANCARA KEPALA SEKOLAH

No. Pertanyaan Jawaban Reduksi Kesimpulan

1. Apakah guru kelas

sudah menguasai

konsep dan bahan

pelajaran yang akan

disampaikan?

Sebagian besar guru menguasai. Ada yang

menguasai ada yang tidak, cenderung

mengikuti teks kalau disini. Kemarin baru saja

diklat untuk meningkatkan profesionalisme

guru dan tunjangan guru.

Guru kelas sebagian besar

sudah menguasai konsep

dan bahan pelajaran, tetapi

cenderung mengikuti teks.

Guru mengikuti diklat untuk

meningkatkan

profesionalisme dan

tunjangan guru.

Guru kelas sudah menguasai

konsep dan bahan pelajaran.

2. Dalam pembuatan

RPP apakah guru

kelas sudah membuat

rancangan yang sesuai

dengan SK dan KD

yang berlaku dan

selalu menyiapkan

Iya, harus sesuai. Setiap guru yang sudah

membuat RPP Saya cek terlebih dahulu

sebelum pelaksanaan proses pembelajaran.

Biasanya guru itu membuat RPP untuk satu

KD biar mudah. Karena per KD itu bisa untuk

beberapa pertemuan.

Guru kelas membuat RPP

mengacu pada SK dan KD.

Guru kelas membuat RPP

untuk satu KD.

Semua guru kelas membuat

RPP mengacu pada SK dan

KD.

Page 112: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

RPP sebelum

mengajar?

3. Selama ini apakah

guru kelas dalam

melaksanakan

pembelajaran

menerapkan berbagai

metode dalam

mengajar?

Iya, divariasikan. Kalau ceramah terus kan

anak bosan, kalau kurtilas itu lebih tepatnya

metode kooperatif, jadi harus ada variasi.

Karena kalau stagnan, anak tidak bisa

berkembang. Yang paling sering digunakan

disini adalah metode pemecahan masalah.

Metode pembelajaran yang

sering digunakan guru kelas

adalah metode pemecahan

masalah (problem solving)

Guru kelas menggunakan

metode pemecahan masalah

(problem solving) dalam

proses pembelajaran.

4. Apakah guru kelas

selalu memberikan

soal evaluasi baik

lisan atau tertulis

kepada anak didik?

Setiap pembelajaran harus ada evaluasi secara

spontan. Di awal pembelajaran harus ada pre-

test dengan mengulang materi yang telah lalu,

menanyakan materi yang sudah diajarkan.

Guru kelas memberikan pre-

test di awal pembelajaran

dengan menanyakan materi

yang sudah diajarkan.

Semua guru kelas

memberikan pre-test di awal

pembelajaran.

5. Apakah guru kelas

melakukan program

remidial dan

pengayaan untuk anak

didik?

Iya, pasti ada. Setelah penilaian untuk ulangan

atau PTS, misalnya ada anak yang nilainya

kurang, belum mencapai KKM kita adakan

remedial. Tapi kalau ada anak yang sudah

mencapai dan melebihi KKM itu pengayaan.

Guru kelas selalu

melakukan remedial bagi

siswa yang belum mencapai

(nilai) KKM). Dan

melakukan pengayaan bagi

Semua guru kelas melakukan

remedial bagi siswa yang

belum mencapai (nilai)

KKM.

Page 113: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

anak yang sudah mencapai

dan melebihi KKM.

6. Apakah guru kelas

selalu menggunakan

teknologi seperti

komputer dan LCD

dalam proses

pembelajaran?

Semua guru harus menggunakan itu tapi

kenyataannya belum semua guru menguasai

teknologi. Harusnya kalau kompetensi guru

harus bisa menguasai itu, maka dari itu Saya

mewajibkan satu guru satu smartphone karena

untuk komunikasi sesama guru biar lebih

efektif dan efisien waktunya. semuanya juga

serba online, seperti pemberkasan untuk

tunjangan guru.

Belum semua guru

menguasai teknologi.

Kepala sekolah mewajibkan

guru memiliki smartphone

untuk berkomunikasi

sesama guru dan

kepentingan sekolah.

Belum semua guru

menguasai teknologi.

7. Apakah guru kelas

melakukan tugas

administrasi sekolah?

Ada. Ada guru yang Saya tugaskan mengurus

administrasi sekolah. Ada dua operator

sekolah. Selama guru mampu melaksanakan

tugas itu tidak masalah, makanya guru selain

mengajar juga merangkap sebagai operator

sekolah.

Kepala sekolah menugaskan

dua guru sebagai operator

sekolah yang mengurus

administrasi sekolah.

Hanya dua guru kelas yang

ditugaskan oleh kepala

sekolah sebagai operator

sekolah yang mengurus

administrasi sekolah.

Page 114: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

8. Apakah guru kelas

pernah atau sering

melakukan penelitian

ilmiah untuk

meningkatkan

profesionalitas

keguruan?

Belum semua. Guru melakukan PTK karena

adanya tuntutan, kenaikan pangkat misalnya.

Jadi belum semuanya. Mungkin ada yang

melakukan PTK tapi tidak diadministrasikan.

Belum semua guru kelas

melakukan penelitian

tindakan kelas (PTK).

Guru kelas melakukan PTK

karena adanya tuntutan,

misalnya kenaikan pangkat.

Belum semua guru kelas

melakukan penelitian

tindakan kelas (PTK).

Page 115: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran

Gambar 1. Bapak Sudibyo sedang

menjelaskan materi pelajaran di kelas 4

Gambar 2. Suasana kegiatan belajar di

kelas 4

Gambar 3. Bapak Saeroji sedang

menjelaskan materi pelajaran di kelas 6

(pada hari santri nasional)

Gambar 4. Siswa kelas 6 sedang berdoa

sebelum belajar

Gambar 5. Ibu Puji Hestuti sedang

menjelaskan materi pelajaran dikelas 5

Gambar 6. Siswa sedang berdiskusi

kelompok

Page 116: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

Gambar 7. Ibu Tuti sedang menjelaskan

materi pelajaran di kelas 2

Gambar 8. Siswa sedang mempraktikkan

membaca puisi di depan kelas

Gambar 9. Suasana kegiatan belajar di

kelas 5

Gambar 10. Ibu Ida sedang memberikan

arahan kepada siswa kelas 1

Gambar 11. Suasana belajar siswa kelas 1

Gambar 12. Ibu Sri sedang

mempresentasikan dengan media

pembelajaran di kelas 3

Page 117: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

Gambar 13. Siswa kelas 3 sedang

menyelesaikan soal yang diberikan oleh

guru

Gambar 14. Suasana belajar siswa kelas 4

Gambar 15. Siswa sedang membaca buku

paket mata pelajaran

Gambar 16. Suasana istirahat di halaman

sekolah

Page 118: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

Lampiran 6. Dokumentasi Keadaan Sekolah

Gambar 17. Peralatan Marching Band

MI Islamiyah Jatimulya

Gambar 18. Kondisi lemari buku MI

Islamiyah Jatimulya

Gambar 19. Kondisi kelas 6 MI

Islamiyah Jatimulya

Gambar 20. Kondisi kelas 5 MI

Islamiyah Jatimulya

Gambar 21. Kondisi kelas 1 MI

Islamiyah Jatimulya

Gambar 22. Kondisi kelas 4 MI

Islamiyah Jatimulya

Page 119: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

Gambar 23. Lorong sekolah MI

Islamiyah Jatimulya

Gambar 24. Kondisi kelas 2 MI

Islamiyah Jatimulya

Gambar 25. Siswa kelas 1 mendapat

perhatian guru

Gambar 26. Siswa kelas 1 sedang

melaksanakan Imunisasi

Gambar 27. Bagan jadwal mata

pelajaran MI Islamiyah Jatimulya

Gambar 28. Papan nama identitas MI

Islamiyah Jatimulya

Page 120: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

Lampiran 7. Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Hari, Tanggal Kegiatan Keterangan

1. Selasa, 9 Oktober 2018 Menyerahkan surat izin

penelitian

Peneliti bertemu dengan kepala sekolah MI Islamiyah Jatimulya

untuk menyerahkan surat izin penelitian dan meminta izin untuk

melakukan penelitian di MI Islamiyah Jatimulya.

2. Senin, 15 Oktober 2018 Wawancara kepala sekolah Peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah di ruang

kepala sekolah. Peneliti mengajukan 15 (lima belas) pertanyaan

yang berkaitan dengan kompetensi profesional guru kelas. (hasil

wawancara terlampir).

3. Selasa, 16 Oktober 2018 Wawancara wali kelas V Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas V yang bernama

Ibu Puji di ruang kepala sekolah. (hasil wawancara terlampir).

Wawancara wali kelas IV Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IV yang bernama

Bapak Sudibyo di ruang kepala sekolah. (hasil wawancara

terlampir).

Wawancara wali kelas III Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas III yang bernama

Ibu Sri di ruang kepala sekolah. (hasil wawancara terlampir).

Wawancara wali kelas II Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas II yang bernama

Ibu Tuti di ruang kepala sekolah. (hasil wawancara terlampir).

Wawancara wali kelas I Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas I yang bernama

Ibu Ida di ruang guru. (hasil wawancara terlampir).

4. Rabu, 17 Oktober 2018 Wawancara wali kelas VI Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas VI yang bernama

Bapak Saeroji di ruang kepala sekolah. (hasil wawancara terlampir).

Page 121: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

5. Kamis, 18 Oktober 2018 Menyebarkan angket ke

siswa MI Islamiyah

Peneliti menyebarkan angket kepada siswa MI Islamiyah dengan

tujuan memperoleh informasi dan data mengenai kegiatan

pembelajaran yang berkaitan dengan kompetensi profesional guru

kelas MI Islamiyah Jatimulya

7. Jumat, 19 Oktober 2018 Menyebarkan angket ke

siswa MI Islamiyah

Peneliti menyebarkan angket kepada siswa MI Islamiyah dengan

tujuan memperoleh informasi dan data mengenai kegiatan

pembelajaran yang berkaitan dengan kompetensi profesional guru

kelas MI Islamiyah Jatimulya

6. Senin, 22 Oktober 2018 Observasi kelas VI Guru membuka kegiatan belajar mengajar hari ini dengan salam dan

kemudian berdoa bersama siswa dilanjut membaca Pancasila. Siswa

membaca doa dengan khidmat dilanjut dengan tadarus qur’an.

Sebelum memulai pembelajaran, guru menyampaikan amanat

presiden berkaitan dengan Hari Santri Nasional. Kemudian guru

mengecek kehadiran siswa.

Peneliti melakukan penelitian di kelas VI terkait proses

pembelajaran.

Di awal pembelajaran, guru melakukan apersepsi dengan mengulas

materi pembelajaran minggu lalu. Dan siswa sudah mengerti

tentang materi tersebut. Kemudian dilanjut dengan materi

pembelajaran yang baru tentang Makhluk Hidup.

Page 122: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

Guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam

menyampaikan pembelajaran. Guru sesekali bertanya kepada siswa

mengenai materi pada hari ini, dan siswa aktif menjawab

pertanyaan dari guru. Guru juga mengaitkan materi pembelajaran

dengan kehidupan sehari-hari terutama di lingkungan sekolah.

Setelah selesai menjelaskan, guru meminta siswa mengerjakan soal

yang terdapat pada buku siswa dengan menulis jawaban pada buku

tulis siswa. Guru berkeliling memantau siswa mengerjakan soal

tersebut.

Di akhir pembelajaran, guru mengulas materi pembelajaran hari ini

untuk mengetahui apakah siswa sudah mengerti terhadap materi

yang disampaikan atau belum. Kemudian memberikan tugas

pekerjaan rumah kepada siswa.

7. Selasa, 23 Oktober 2018 Observasi kelas IV Peneliti melakukan penelitian di kelas IV terkait proses

pembelajaran.

Di awal pembelajaran, guru memberikan pertanyaan kepada siswa

mengenai apa itu Idzhar dan Ikhfa, dan apakah siswa hafal huruf

hijaiyah, kemudian guru meminta siswa untuk menentukan huruf

hijaiyah yang termasuk hukum bacaan idzhar dan ikhfa.

Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang hukum bacaan

idzhar dan ikhfa dan cara membacanya, dan siswa bisa memahami

apa yang disampaikan oleh guru. Kemudian guru memberikan

contoh bacaan idzhar dan ikhfa, lalu menunjuk salah satu untuk

Page 123: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

membacakan ayat dan mencari letak bacaan idzhar dan ikhfa pada

ayat tersebut.

Guru memberikan soal yang ditulis di papan tulis untuk kemudian

dikerjakan oleh siswa. Setelah selesai, guru dan siswa membahas

soal tersebut secara bersama-sama. Kemudian guru menanyakan

kepada siswa apakah sudah mengerti tentang hukum bacaan idhzar

dan ikhfa.

Sebelum pembelajaran selesai, guru memberikan tugas pekerjaan

rumah berupa soal-soal pada lembar kerja siswa (LKS) untuk

dikumpulkan minggu depan. Guru menutup pembelajaran dengan

berdoa dan membaca hamdalah.

8. Rabu, 24 Oktober 2018 Observasi kelas V Peneliti melakukan penelitian di kelas V terkait proses

pembelajaran.

Sebelum memulai pembelajaran, guru meminta siswa

mempersiapkan diri dan berdoa. Setelah berdoa selesai, guru

mengecek kehadiran siswa pada hari ini. Guru melakukan apersepsi

dengan mengulas materi pembelajaran minggu lalu tentang Satuan

Panjang.

Di awal pembelajaran, guru menyampaikan materi pembelajaran

hari ini tentang Satuan Waktu. Guru menggunakan media jam

dinding sebagai alat peraga untuk membuat siswa lebih aktif dalam

pembelajaran.

Setelah menjelaskan materi pembelajaran, guru memberikan soal

kepada siswa untuk mengetahui apakah siswa sudah memahami

Page 124: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

materi atau belum. Guru berkeliling memantau siswa yang sedang

mengerjakan soal yang diberikan. Sesekali siswa bertanya kepada

guru mengenai soal, dan guru menjelaskan soal yang ditanyakan

oleh siswa. Setelah selesai, guru membahas soal secara bersama-

sama dengan siswa yang sudah dikerjakan. Guru memberikan

apresiasi kepada siswa yang bisa mengerjakan soal tersebut. Guru

melanjutkan menjelaskan materi pembelajaran tentang Satuan

Waktu agar siswa benar-benar memahami materi yang disampaikan

oleh guru.

Di akhir pembelajaran, guru memberikan tugas berupa soal cerita

yang sudah disiapkan oleh guru. Guru meminta siswa membuat 7

kelompok dengan masing-masing anggota kelompok 4-5 orang.

Siswa berdiskusi dan bekerja sama mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru, lalu dikumpulkan sebelum istirahat.

Observasi kelas II Peneliti melakukan penelitian di kelas V terkait proses

pembelajaran.

Sebelum memulai pembelajaran, guru meminta siswa

mempersiapkan diri dan berdoa dalam dilanjut tadarus qur’an.

Kemudian guru mengecek kehadiran siswa hari ini.

Guru menyampaikan materi pembelajaran hari ini kepada siswa

tentang Kehidupan di Desa. Guru melakukan apersepsi dengan

memberikan pertanyaan kepada siswa, “Apa saja yang kalian

temukan di desa dan tidak ada di kota?”. Dan siswa aktif menjawab

dengan jawaban yang beragam.

Page 125: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

Kemudian guru menampilkan media gambar pedesaan di depan

kelas agar siswa memperhatikan dan mengamati gambar tersebut.

Guru menjelaskan apa yang ditampilkan pada gambar tersebut, dan

siswa menyimak dengan seksama. Lalu guru menunjuk salah satu

siswa untuk membacakan teks pada buku siswa di depan kelas.

Setelah membaca selesai, guru meminta siswa mengerjakan soal

pada buku siswa halaman 37 yang dikerjakan di buku tugas siswa.

soal tersebut berupa membuat kalimat dengan kata yang sudah

tersedia pada buku tersebut. Kemudian soal tersebut dibahas

bersama-sama oleh guru dan siswa.

Di akhir pembelajaran, guru mengulas kembali materi pembelajaran

hari ini agar siswa benar-benar memahami apa yang disampaikan

oleh guru. Guru menutup pembelajaran hari ini dengan berdoa dan

hamdalah.

9. Kamis, 25 Oktober 2018 Observasi kelas III Peneliti melakukan penelitian di kelas III terkait proses

pembelajaran.

Sebelum memulai pembelajaran, guru menanyakan kesiapan siswa

untuk belajar, dan siswa mempersiapkan diri dan menyiapkan buku

untuk belajar. Guru melakukan apersepsi sesuai dengan

pembelajaran hari ini mengenai “Membaca Waktu”. Guru bertanya

kepada siswa, “Hari ini kalian berangkat ke sekolah jam berapa?”,

“Bangun pagi jam berapa?”. Kemudian siswa menjawab pertanyaan

guru secara serentak.

Page 126: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

Guru memulai pembelajaran dengan menggunakan media jam

dinding untuk menghitung waktu dan melibatkan siswa dalam

memanfaatkan media tersebut. Guru mulai menjelaskan materi

tentang “waktu” dan siswa menyimak dengan seksama. Guru

menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam proses

kegiatan belajar mengajar. Setelah menjelaskan, guru bertanya

kepada siswa apakah siswa sudah memahami atau belum apa yang

disampaikan oleh guru. Kemudian guru menunjuk salah satu siswa

untuk maju ke depan kelas untuk membaca waktu yang ditunjukkan

oleh guru pada jam dinding.

Guru mengulang menjelaskan materi ketika ada siswa yang belum

mengerti membaca waktu, lalu guru meminta siswa untuk

menghafal menit agar mudah dalam membaca waktu.

Setelah siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru, guru

memberikan soal kepada siswa, soal tersebut meminta siswa untuk

menggambar dan membaca waktu. Kemudian guru mengoreksi

jawaban siswa pada soal yang telah dikerjakan.

Di akhir pembelajaran, guru bertanya kepada siswa apakah sudah

mengerti materi pada pembelajaran hari ini. Kemudian memberikan

tugas pekerjaan rumah. Pemebelajaran hari ini selesai dengan

membaca hamdalah dan salam.

Observasi kelas I Peneliti melakukan penelitian di kelas I terkait proses pembelajaran.

Sebelum guru memulai pembelajaran, siswa diminta

mempersiapkan diri dan berdoa bersama. Kemudian guru mengecek

Page 127: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

tugas pekerjaan rumah yang sudah dikerjakan oleh siswa

sebelumnya. Setelah selesai, guru mengecek kehadiran siswa pada

hari ini.

Di awal pembelajaran, guru melakukan apersepsi dengan bertanya

kepada siswa mengenai kegiatan apa yang dilakukan oleh siswa

pada waktu malam hari, siswa menjawab pertanyaan guru dengan

jawaban yang berbeda-beda. Kemudian guru mengajak siswa

bernyanyi bersama yang berkaitan dengan materi pada hari ini.

Setelah menjelaskan materi dan bernyanyi bersama, guru

memberikan soal kepada siswa untuk melatih kemampuan berpikir,

menulis dan membaca siswa. Guru berkeliling memantau siswa

ketika mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Guru dengan

sabar membimbing siswa yang keliru saat menulis dan memberikan

arahan kepada siswa.

Sebelum kegiatan belajar mengajar selesai, guru mengoreksi tugas

yang dikerjakan oleh siswa, kemudian mengakhiri pembelajaran

dengan membaca hamdalah dan salam.

10. Senin, 29 Oktober 2018 Dokumentasi kegiatan

siswa dan lingkungan

sekolah

Peneliti melakukan dokumentasi terhadap kegiatan siswa dan

lingkungan sekolah. (hasil dokumentasi terlampir).

11. Selasa, 30 Oktober 2018 Dokumentasi RPP Peneliti meminta RPP yang digunakan guru kelas untuk pedoman

mengajar di kelas sebagai dokumentasi RPP (hasil dokumentasi

terlampir).

Page 128: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

Lampiran 8. Surat Izin Observasi dan Penelitian

Page 129: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering
Page 130: PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46501/1/PUTRA SETIAWAN-FITK.pdfprofessional competence. Among them by mastering

Lampiran 9. Profil Penulis

Profil Penulis

Putra Setiawan, lahir dan tumbuh di Tegal, Jawa

Tengah pada tanggal 1 Maret 1996. Anak sulung dari

sepasang orang tua, yaitu dari Bapak Muslikhin dan

Ibu Suhartiningsih. Riwayat pendidikan yang

ditempuh di MI Islamiyah desa Jatimulya, Kecamatan

Lebaksiu, Kabupaten Tegal, lanjut ke SMP Negeri 2

Lebaksiu pada tahun 2008, kemudian melanjutkan ke

SMK Negeri 1 Slawi. Selepas SMA, merantau

menuntut ilmu di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan.

Penulis juga aktif di organisasi mahasiswa jurusan, yaitu Himpunan

Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan, dan juga aktif sebagai pengurus dan

anggota di organisasi primordial/ kedaerahan, yaitu Ikatan Mahasiswa Tegal

Ciputat (IMT Ciputat). Dengan mengikuti organisasi tersebut, penulis berharap

dapat mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas mengenai jurusan

Manajemen Pendidikan maupun daerah asal penulis, yaitu Kabupaten Tegal.

Dengan ketekunan dan motivasi tinggi untuk terus belajar, berusaha dan

memperbaiki diri, penulis telah menyelesaikan tugas akhir ini. Semoga dengan

adanya karya ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan.

Aamiiin.

Motto:

“Malamnya tidur dan bermimpi. Paginya bangun dan mengejar mimpi. Semangat!”.