Pengolahan Air Lanjutan2

download Pengolahan Air Lanjutan2

of 17

Transcript of Pengolahan Air Lanjutan2

  • 7/23/2019 Pengolahan Air Lanjutan2

    1/17

    TABEL 3-3- Kebutuhan Air perkapita untuk Semarang sampai tahun 2000 (l/hari)

    Konsumen Th. 1980 Th. 1990 Th. 2000

    I.

    Sambungan Rumah

    - Type A

    - Type B

    - Type C

    170

    145

    60

    185

    153

    60

    200

    160

    60

    II. Sambungan Umum

    - Kran umum- MCK

    1260

    1660

    2016

    III.Non Domestik*- Perusahaan/

    Industri Besar

    -

    Perusahaan/

    Industri Kecil

    - ABRI

    (perpersonel)

    - Kantor

    pemerintah- Institusi sosial

    2380

    850

    320

    9840

    2270

    3150

    1120

    260

    10.850

    2.620

    4160

    1140

    200

    11.960

    3.140

    Type A = konsumen pendapatan tinggi

    Type B = konsumen berpendapatan rendah

    Type C = Konsumen Samb. langsung dengan Restrictor atau orifice type hydrant

    * = kebutuhan per sambungan

    TABEL 3-7- KEBUTUHAN AIR MINUM UNTUK PERKANTORAN

    Pemakaian l/Karyawan/hari

    - Cuci/mencuci

    - WC

    - Urinal

    - Kantin

    15

    20

    10

    5

  • 7/23/2019 Pengolahan Air Lanjutan2

    2/17

    3.3. Sistem Penyediaan Air Minum

    3.3.1.

    Sistem Penyediaan Air Minum Individual dan Komunitas

    a. Penyediaan air minum individual

    b. Penyediaan air minum komunitas atau perkantoran

    3.3.2. Komponen Sistim

    a.Sumber (Collection Works)

    -

    Air hujan (rain water)

    - Air permukaan (surface water)

    - Air tanah (ground water)

    b.Transmissi

    - Air baku

    - Air bersih

    c.Distribusi (distribution work)

  • 7/23/2019 Pengolahan Air Lanjutan2

    3/17

    3.4. Sumber Air Penyediaan Air Minum

    3.4.1.

    Siklus Air Alamiah

  • 7/23/2019 Pengolahan Air Lanjutan2

    4/17

    3.4.2. Volume Air Dalam Alam

    3.4.3. Sumber air untuk penyediaan air minum

    -Air tanah, dlm bentuk : mata air, sumur, pipa pengambilan

    -Air permukaan : air sungai

    -

    Air laut

    3.4.4. Prospek Penggunaan Sumber-sumber Dimaksud

    - Air tanah

    - Air permukaan

    - Sumber-sumber lain : air hujan, dan air laut

  • 7/23/2019 Pengolahan Air Lanjutan2

    5/17

    BAB IV

    TEKNOLOGI PENGOLAHAN

    4.1. Kriteria Sumber Air dilihat dari Segi Kualitas

    a.Sumber yang bebas dari pengotor (pollution)

    b. Sumber yang telah mengalami pemurnian alamiah (natural purification)

    c.Sumber yang mendapatkan proteksi dengan pengolahan buatan (artificial

    treatment)

    4.2. Maksud dan Tujuan Pengolahan

    - Tercapainya kondisi fisik dan aestetika tertentu : dengan menghilangkan

    rasa, bau, warna atau kekeruhan yang tidak dikehendaki.

    - Pemakaian dalam industry yang mempunyai persyaratan yang khusus dan

    spesifik : penentuan kesadahan untuk air pengisi ketel uap dan penentuan

    konsentrasi Fe, Mn untuk air yg dipergunakan utk industry tekstil.

    - Tujuan khusus tertentu : pengolahan untuk air pengisi kolam renang, dan

    pengolahan untuk mengurangi/menurunkan sifat korosif dari air.

  • 7/23/2019 Pengolahan Air Lanjutan2

    6/17

    4.3. Sistem Pengolahan Air Minum

    4.3.1. Proses Pengolahan

    4.3.2. Unit-unit Pengolahan Air

  • 7/23/2019 Pengolahan Air Lanjutan2

    7/17

    4.4. Sistem Pengolahan Lengkap

  • 7/23/2019 Pengolahan Air Lanjutan2

    8/17

    BAB V

    UNIT PENGOLAHAN AIR MINUM

    5.1. Umum

    Setiap suatu bangunan pengolahan lengkap, disamping unit-unit bangunan

    utama, plant dilengkapi dengan unit pengolahan pembantu dan bangunan-bangunan

    lain yang diperlukan salah satunya yaitu unit pengolahan air minum.

    5.2. Unit Pemisahan Benda-benda Kasar

    Dua macam saringan kasar mekanik yang bekerja secara kontinu dan

    diskontinu :

  • 7/23/2019 Pengolahan Air Lanjutan2

    9/17

    Saringan kasar merupakan fungsi dari jarak batang saringannya. Ada 3 macam

    saringan :

    - Saringan batang yang rapat, dengan jarak batang 3-10 mm.

    - Saringan batang jarak sedang, dengan jarak batang 10-25 mm.

    - Pra-saringan, dengan jarak batang 50-100 mm.

    5.3. Unit Bangunan Pengendapan

    5.3.1. Pengertian Tentang Proses Pengendapan

    Proses pengendapan adalah pemisahan dengan pengendapan secara gravitasi

    dari partikel-partikel padat di dalam air. Pengendapan secara gravitasi (gravity

    settling) mengandung 2 pengertian :

    Clarification : pemisahan sedemikian sehingga jelas terlihat pemisahan partikel

    dari cairan.

    Thickening: pemisahan dengan lumpur dengan konsentrasi sangat tinggi.

    Tangki pengendapan (clarification tank) dapat dibedakan atas 3 tangki :

    - Plain sedimentation, dalam slow sand filter plant.

    - Sedimentation, dengan coagulation, clarifier.

    - Contac solid clarifier, dalam rapid san filtration plant.

    5.3.2. Pengendapan Partikel Discrete

  • 7/23/2019 Pengolahan Air Lanjutan2

    10/17

    5.3.3. Pengendapan Flok (Floculated Free Settling)

    Pengendapan flok merupakan fungsi dari : sifat-sifat mengedapnya dan sifat

    pembentukan flok. Partikel-partikel akan berkontakan sesamanya sehingga

    bertambah besar, maka kecepatan menjadi lebih besar pula dari waktu ke waktu.

    Profil garis pengendapannya yaitu :

    5.3.4. Bak Pengendapan dengan Aliran Menerus

    Lintasan partikel untuk aliran kontinu dapat dilihat sbb :

  • 7/23/2019 Pengolahan Air Lanjutan2

    11/17

    5.3.5. Bangunan Pengendapan Partikel Kasar (Plain Sedimentation)

    Parameter utama : lama pengendapan (detention time) selama 4-8 jam dan

    kecepatan aliran 20 40 cm/menit.

    5.3.6. Bak Pengendapan Kedua (Clarifier)

    Fungsinya untuk mengendapkan partikel-partikel flok yang mempunyai

    ukuran dan berat yang dapat mengendap, setelah melalui proses pembentukan

    partikel-partikel lebih besar dari partikel-partikel koloid.

  • 7/23/2019 Pengolahan Air Lanjutan2

    12/17

    5.4. Unit Koagulasi/Flokuasi

    5.4.1. Koagulasi/Flokuasi

    Koagulasi : pembentukan flok dari partikel-partikel koloid (aglomaration)

    Flokuasi : proses pengadukan (steering dan agitation) dari air yang

    mengandung flok serta pembentukan flok yang lebih besar.

    5.4.2. Konsep Proses Koagulasi

    Terbagi menjadi 2 yaitu :

    1. Destabilisasi atau eliminasi stabilitas partikel dalam suspensi dengan

    menetralisir muatan dengan suatu electrolit atau dehydratasi dengan

    garam atau koagulasi & floktuasi.

    2.

    Penambahan absorbance, serentak pd permukaan sebagai usaha utk

    meningkatkan daya atraksi inter molekuler (van der wals-force), guna

    mendapatkan aglomerasi yg kuat.

  • 7/23/2019 Pengolahan Air Lanjutan2

    13/17

    5.4.3. Bahan Koagulan

  • 7/23/2019 Pengolahan Air Lanjutan2

    14/17

    5.4.4. Mekanisme Koagulasi/Floktuasi

    Pengadukan dilakukan dlm 2 tingkatan :

    - Pengadukan cepat (flash mixing) coagulation stage

    - Pengadukan lambat (slow mixing) floculation stage

    5.4.5. Bak Pengadukan Cepat (Flash Mixing)

    Ada 3 macam cara pengadukan yang dapat dipakai :

    -

    Hidraculic jump

    - Mechanical mixer

    - Pneumatic mixer

    5.4.6. Flokulator

    Suatu tanki dgn pengadukan lambat yg dilakukan selama 5-10 menit

    menggunakan tenaga mekanis, udara ataupun tenaga air sendiri (hidraulis). Faktor

    intensitas pengadukan G :

  • 7/23/2019 Pengolahan Air Lanjutan2

    15/17

    Biasanya dilakukan dalam 3 tingkatan pengadukan :

    -

    Pengadukan awal, G = 90/sec (medium agitation intensity)

    - Pengadukan sedang, G = 50/sec (middle stage)

    - Pengadukan akhir, G = 20/sec (low intensity)

    Type Flokulator :

  • 7/23/2019 Pengolahan Air Lanjutan2

    16/17

    5.5. Unit Filtrasi

    5.5.1. Mekanisme Filtrasi

    - Transportasi : yang perlu diperhatikan adalah pengendapan, gerak Brown

    diffusi, kesempatan kontak dab penghalang straining.

    - Settling : sangat penting bila ukuran partikel > 1 , Gerak Brown dan diffusi

    lebih efektif bila partikel sangat kecil.

    5.5.2. Saringan Pasir Cepat (rate : 120-150 m

    3

    /m

    2

    /hari)

    5.6. Bangunan Desinfeksi Air

    Desinfeksi yg sering digunakan : larutan chlor (lar. Kaporit) atau dlm bentuk

    gas chlor ( 0,2 mg/l Cl2).

  • 7/23/2019 Pengolahan Air Lanjutan2

    17/17