Pengobatan Dengan Besi Panas Menurut Pandangan Islam

14
PENGOBATAN DENGAN BESI PANAS MENURUT PANDANGAN ISLAM Rina Wijayanti 11847005

description

Pengobatan dengan besi panas

Transcript of Pengobatan Dengan Besi Panas Menurut Pandangan Islam

Page 1: Pengobatan Dengan Besi Panas Menurut Pandangan Islam

PENGOBATAN DENGAN BESI

PANAS MENURUT PANDANGAN ISLAM

Rina Wijayanti11847005

Page 2: Pengobatan Dengan Besi Panas Menurut Pandangan Islam

Pendahuluan

• Masalah kesehatan merupakan salah satu masalah utama dalam kehidupan manusia sepanjang masa. Bagi makhluk hidup, mengobati suatu penyakit atau mengatasi suatu gangguan merupakan salah satu usaha untuk mempertahankan eksistensinya.

• Lahirnya Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW telah merubah wajah dunia dari zaman kebatilan dan kebodohan ke zaman yang dilandasi oleh nilai-nilai keagamaan dan kemasyarakatan yang luhur. Munculnya Islam juga telah membawa banyak perubahan dalam bidang ilmu pengetahuan termasuk Ilmu kedokteran dan pengobatan.

Page 3: Pengobatan Dengan Besi Panas Menurut Pandangan Islam

• Risalah Islam membawa rahmat bagi semesta alam dengan menanamkan jiwa harapan dan optimisme bagi setiap insan dalam kondisi apapun.

• Semangat inilah yang menyelimuti pesan dan petunjuk Nabi tentang pengobatan sebagaimana dirangkum oleh Imam Ibnul Qayyim dalam kitab Zadul Ma’ad (Juz IV) yang dikenal dengan At-Thibb An-Nabawi (Pengobatan Nabi).

• Di antaranya sabda beliau: “Setiap penyakit ada obatnya, maka jika obat telah mengenai penyakit maka akan sembuh dengan izin Allah ‘Azza wa Jalla” (HR. Muslim) “Sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan penyakit kecuali telah menurunkan untuknya obat yang diketahui oleh orang yang mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang yang tidak mengetahuinya.” (HR. Ahmad)

Page 4: Pengobatan Dengan Besi Panas Menurut Pandangan Islam

Perintah untuk Berobat

• Ketika umat Islam salah paham tentang takdir dengan kepasrahan fatalis tanpa usaha sehingga mereka bertanya kepada Nabi apa perlu berobat bila datang takdir sakit, beliau menjawab: “Ya. Wahai hamba-hamba Allah, berobatlah, karena Allah ‘Azza wa Jalla tidak menaruh penyakit kecuali menaruh padanya obatnya, kecuali satu penyakit, yaitu kerentaan.” (HR. Ahmad).

• Demikian pula Abu Khizamah menanyakan kepada Nabi tentang ruqyah (bacaan doa dan al-Qur’an) untuk menyembuhkan, obat-obatan untuk berobat dan pelindung untuk pengamanan apakah semua itu dapat menolak takdir Allah, maka beliau menjawab bahwa semua ikhtiar itu juga termasuk takdir Allah.

Page 5: Pengobatan Dengan Besi Panas Menurut Pandangan Islam

Perintah untuk Berobat dengan jalan yang Halal• Dalam sebuah kisah diriwayatkan bahwa Nabi Ibrahim pernah menanyakan

kepada Allah dari mana asalnya penyakit dan obat, dijawab oleh Allah

“dari-Ku”, Nabi Ibrahim menanyakan, “Lalu bagaimana dengan seorang

dokter/tabib?” maka Allah menjawab: “Ia hanyalah seorang perantara yang

dikirimkan melalui tangannya suatu obat”

• Oleh karena itu siapapun yang memberi obat, itu bukan masalah. Bisa saja

dokter, tabib, sinshe ataupun ahli pengobatan tradisional dan lainnya. Yang

penting, misinya pengobatan dan tercapainya kesembuhan. Kita bisa pilih

sendiri mana yang berkenan di hati kita, sebab obat mereka masing-

masing biasanya berbeda, asalkan tidak mengandung bahan-bahan yang

najis, haram ataupun membahayakan serta cara-cara yang haram.

• Rasulullah berpesan: “Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit

sekaligus obat, dan telah menciptakan obat bagi setiap penyakit, maka

berobatlah dan jangan berobat dengan yang haram.” (HR. Abu Dawud)

Page 6: Pengobatan Dengan Besi Panas Menurut Pandangan Islam

TERAPI BESI PANAS

• Kayy (Terapi besi panas) adalah pengobatan dengan cara menempelkan sambil menekan besi panas yang membara pada bagian tubuh yang sakit.

Page 7: Pengobatan Dengan Besi Panas Menurut Pandangan Islam

Pandangan Hukum Islam Terhadap Terapi Besi Panas• Diriwayatkan dalam kitab Shahih dari

hadits Jabir bin Abdillah bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengutus seorang  tabib  kepada Ubay bin Ka’ab. Tabib  itu memotong urat  dan melakukan al-kayy padanya. (dikeluarkan oleh Muslim, Ibnu Majah dan Al-Hakim)

• Saad bin Muadz terpanah dalam suatu peperangan pada pundaknya, Nabi melakukan kayy terhadapnya. Kemudian lukanya membengkak, sehingga beliau mengulangi kayy tersebut.

Page 8: Pengobatan Dengan Besi Panas Menurut Pandangan Islam

• Dalam Jami’ At-Tirmidzi dari Imran bin Husayyin bahwa Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah melarang terapi kayy (HR. Abu Dawud dan Ahmad. Sanadnya kuat). Ia berkata, “Kalau kita mendapatkan musibah penyakit, lalu kita menggunakan kayy, maka kitapun akan merugi dan tidak akan sembuh”. Dalam riwayat lain disebutkan,”Kami dilarang menggunakan kayy”. Disebutkan, “Karena dengan itu kita tidak akan beruntung dan kita juga tidak akan sembuh”.

Page 9: Pengobatan Dengan Besi Panas Menurut Pandangan Islam

• Al-Khattabi berkata, “Beliau melakukan kayy terhadap Saad hanya

dengan tujuan menghentikan darah yang mengalir dari luka Saad.

Karena beliau khawatir ia kehabisan darah sehingga meninggal

dunia. Dalam kasus ini, kayy bisa digunakan. Demikian juga dalam

kasus orang yang terpotong tangan atau kakinya.

• Adapun yang dilarang adalah melakukan kayy dengan tujuan

pengobatan dari suatu penyakit tertentu. Dimana dalam hal ini

banyak orang yang berkeyakinan bahwa hanya dengan kayy

penyakitnya bisa sembuh, bila tidak mereka akan mati. Maka

mereka dilarang melakukan kayy dengan niat seperti itu.

• Ada juga yang berpendapat bahwa larangan itu hanya ditujukan

kepada Imran bin Husayyin saja, karena ia terkena penyakit kulit,

dan letaknya berbahaya jika ia melakukan pengobatan dengan

kayy. Oleh sebab itu, ia dilarang melakukan terapi dengan cara

tersebut. Sehingga larangan itu ditujukan kepada kayy yang

dikhawatirkan dapat mendatangkan bahaya. Wallahu a’lam ”

Page 10: Pengobatan Dengan Besi Panas Menurut Pandangan Islam

• Ibnu Qutaibah menjelaskan, “Kayy ada dua jenis : Kayy yang dilakukan orang sehat agar tidak sakit. Itulah yang dimaksud dalam hadits , “Orang yang melakukan kayy, berarti ia tidak tawakkal kepada Allah”. Karena dengan cara itu ia berusaha menolak takdir untuk dirinya. Yang kedua, kayy untuk mengobati luka yang mengalirkan darah terus menerus atau anggota tubuh yang terpotong. Dalam kasus ini kayy bisa menyembuhkan. Adapun bila digunakan sebagai terapi umum yang bisa berhasil dan bisa juga tidak, lebih tepat jika dikatakan hukumnya makruh.”

• Diriwayatkan dalam kitab Shahih dari hadits tentang 70 ribu orang umat yang akan masuk Surga tanpa hisab, “Mereka adalah orang-orang yang tidak suka berobat dengan jampi-jampi, tidak suka berobat dengan kayy, tidak suka bertakhayul, dan hanya bertawakkal kepada Rabb mereka” (dikeluarkan Bukhori dan Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasai, dan Ahmad dari Ibnu Abbas)

Page 11: Pengobatan Dengan Besi Panas Menurut Pandangan Islam

• Said bin Jubir  berkata dari Ibn Abbas r.a bahwa Rasulullah saw bersabda:

"Kesembuhan dapat diperoleh dengan tiga cara: pertama dengan meminum madu (dengan obat herbal), kedua dengan berbekam/hijamah, dan ketiga dengan (terapi) besi panas. Dan aku tidak menganjurkan umatku untuk melakukan pengobatan dengan besi panas." (HR. Bukhori)

Page 12: Pengobatan Dengan Besi Panas Menurut Pandangan Islam

Perbuatan beliau  menunjukkan bahwa kayy itu dibolehkan. Bila beliau mengatakan tidak suka, bukan berarti beliau melarangnya. Ketika beliau memuji orang yang tidak melakukannya, itu menunjukkan bahwa lebih baik dan lebih utama untuk tidak melakukannya (kayy). Kalau beliau melarang, maka itu menunjukkan hukumnya makruh, menurut pendapat yang terpilih. Atau, bahwa yang dilarang adalah kayy yang tidak dibutuhkan. Karena, jika dia melakukan hal tersebut, dikhawatirkan akan terjadi penyakit.

Page 13: Pengobatan Dengan Besi Panas Menurut Pandangan Islam

Kesimpulan

1. Makruh melakukan pengobatan dengan cara kay karena mengandung penyiksaan dengan menggunakan api dan bertentangan dengan sikap tawakal. Salah satu sifat dari orang-orang yang masuk surga tanpa hisab mereka tidak melakukan pengobatan dengan cara kay sebagaimana yang tercantum dalam hadits Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. 

2. Pengobatan pamungkas adalah dengan cara kay. Oleh karena itu Rasulullah saw. menyebutkannya sebagai obat, karena beliau melakukannya jika terapi dengan meminum obat tidak mengurangi penyakit. Menjadikan kay sebaga cara pengobatan yang terakhir hingga terpaksa menggunakan kay dan tidak tergesa-gesa melakukan pengobatan dengan cara ini. Wallahu a'lam.

Page 14: Pengobatan Dengan Besi Panas Menurut Pandangan Islam

WASSALAM

Terima Kasih