Pengisian Tanpa beban dan dengan beban

8
Panduan Praktikum Sistem Pengisian IC Regulator Pertemuan Ke 2 A. Rangkaian Sistem Pengisian Ic Regulator Keterangan gambar : B = kabel output alternator yang mensuplai langsung ke aki. IG = indikator kontak yang ada dialternator. S = digunakan oleh regulator untuk mengatur strum pengisian ke aki. L = kabel yang digunakan oleh regulator untuk indikator lampu ( CHG ). IGN. SW. = Ignition Switch (kunci kontak) Vehicle Loads = Beban Chaerge lamp = Lampu indikator pengisian

description

Sistem pengisian

Transcript of Pengisian Tanpa beban dan dengan beban

Page 1: Pengisian Tanpa beban dan dengan beban

Panduan Praktikum Sistem Pengisian IC Regulator

Pertemuan Ke 2

A. Rangkaian Sistem Pengisian Ic Regulator 

Keterangan gambar :

B = kabel output alternator yang mensuplai langsung ke aki.

IG = indikator kontak yang ada dialternator.

S = digunakan oleh regulator untuk mengatur strum pengisian ke aki.

L = kabel yang digunakan oleh regulator untuk indikator lampu ( CHG ).

IGN. SW. = Ignition Switch (kunci kontak)

Vehicle Loads = Beban

Chaerge lamp = Lampu indikator pengisian

Lokasi IC regulator menjadi satu kesatuan dengan altenator, pada

altenator terdapat 4 terminal yaitu terminal B, IG, S dan L.  Terminal B

merupakan terminal output altenator, dihubungkan ke baterai dan beban,

terminal IG dihubungkan ke kunci kontak untuk mensuplai arus ke IC

regulator, terminal S dihubungkan ke baterai langsung dan terminal L ke

lampu indicator pengisian. 

Page 2: Pengisian Tanpa beban dan dengan beban

Panduan Praktikum Sistem Pengisian IC Regulator

Pertemuan Ke 2

B. Pengetesan sistem pengisian IC Regulator menggunakan beban

a. Tujuan pengetesan

Untuk mengetahui kondisi alternator, apakah masih dapat bekerja dengan

baik

b. Prosedur Pengujian

1. Siapkan trainer sistem pengisian IC regulator

2. Rangkai sistem pengisian sesuai dengan gambar dibawah ini

Keterangan gambar :

B = kabel output alternator yang mensuplai langsung ke aki.

IG = indikator kontak yang ada dialternator.

S = digunakan oleh regulator untuk mengatur strum pengisian ke aki.

L = kabel yang digunakan oleh regulator untuk indikator lampu ( CHG ).

Page 3: Pengisian Tanpa beban dan dengan beban

Panduan Praktikum Sistem Pengisian IC Regulator

Pertemuan Ke 2

IGN. SW. = Ignition Switch (kunci kontak)

Vehicle Loads = Beban

Chaerge lamp = Lampu indikator pengisian

Penjelasan :

Lokasi IC regulator menjadi satu kesatuan dengan altenator,

pada altenator terdapat 4 terminal yaitu terminal B, IG, S dan L. 

Terminal B merupakan terminal output altenator, dihubungkan ke

baterai dan beban, terminal IG dihubungkan ke kunci kontak untuk

mensuplai arus ke IC regulator, terminal S dihubungkan ke baterai

langsung dan terminal L ke lampu indicator pengisian. 

3. Rangkai Volt meter seperti gambar Di bawah ini, tapi sebelumnya

jangan lupa lepas dulu kabel yang menuju baterai agar ukuran tegangan

yang didapatkan menjjadi valid.

Keterangan :

Page 4: Pengisian Tanpa beban dan dengan beban

Panduan Praktikum Sistem Pengisian IC Regulator

Pertemuan Ke 2

Terminal 30 (+) pada volt meter rangkaikan dengan terminal B (+) pada

alternator, sebaliknya terminal 31 (-) pada Volt meter dirangkaian pada

terminal E (-) pada alternator. Tujuan dari pemasangan volt meter

adalah untuk mengukur tegangan baterai saat proses pengisian

berlangsung.

4. Rangkai Ampere meter seperti gambar dibawah ini

Keterangan :

Terminal pada amper meter ada dua yang keduanya merupakan

terminal 30 (+). Itu tandanya bahwa penempatan amper meter berada

out put terminal B (+) Alternator, yang cara merangkaianya di pasang

seri pada rangkaian Baterai/accu. Tujuan dari pemasangan ampermeter

adalah untuk mengetahai besarnya kuat arus yang keluar dari alternator.

Page 5: Pengisian Tanpa beban dan dengan beban

Panduan Praktikum Sistem Pengisian IC Regulator

Pertemuan Ke 2

5. Nyalakan motor listrik pada trainer dan pastikan v belt terpasang

dengan baik. Atur kecepatan putaran motor dengan memutar potensio

meter mulai dari 1000 rpm, 1500 rpm, 2000 rpm, sampai 2500 rpm.

6. Amati nilai yang terukur pada Amper meter maupun Volt meter.

Lakukan uji coba ini dua kali yaitu yang pertama menggunakan beban

(saklar lampu beban pada kondisi on), yang kedua tanpa menggunakan

beban (saklar lampu beban pada kondisi off).

C. Kriteria alternator bekerja dengan baik

1. Saat putaran mesin dari idle sampai 2000 rpm jika voltmeter terbaca 13,9

s/d 15,1 volt dan amper meter terbaca kurang dari 10 Ampere (saat

pengetesan tanpa beban) dan lebih dari 30 Ampere (saat pengetesan

dengan beban), pertanda altrernator bekerja dengan baik, hal ini memiliki

arti bahwa untuk memungkinkan baterai (accu) dapat melakukan pengisian

maka tegangan listrik harus melebihi tegangan normal baterai yaitu 12,5

Volt. Apabila tegangan yang dihasilkan alternator ≤ 12,5 volt maka baterai

(accu) tidak akan terjadi proses pengisian (charging).

2. jika voltmeter terbaca kurang dari 12,5 pertanda alternator tidak bekerja

dengan baik, yang artinya tidak akan terjadi proses pengisian pada baterai

(accu), dikarenakan syarat terjadinya proses pengisian (charging) tegangan

yang dihasilkan pada alternator harus melebihi 12,5 Volt.

3. Saat putaran mesin terus meningkat tetapi pada voltmeter yang terbaca

juga ikut meningkat dan melebihi spesifikasi yaitu 15,1 volt maka dapat

Page 6: Pengisian Tanpa beban dan dengan beban

Panduan Praktikum Sistem Pengisian IC Regulator

Pertemuan Ke 2

disimpulkan tegangan out put dari alternator tidak terkendali dikarenakan

adanya kerusakan pada IC Regulator.