Penghan

14

Click here to load reader

Transcript of Penghan

Page 1: Penghan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Umbi merupakan organ pada tumbuhan yang bermodifikasi yang berperan

dalam penyimpanan makanan pada tumbuhan tersebut. Organ yang dimodifikasi

dapat berupa daun, batang, atau akar. Bentuk modifikasi ini biasanya adalah

pembesaran ukuran dengan perubahan anatomi yang sangat jelas terlihat. Umbi

biasanya terbentuk tepat di bawah permukaan tanah (Anonim, 2010).

Umbi adalah organ yang bermodifikasi pada tumbuhan dan adapun beberapa

macam umbi antara lain:

Umbi lapis (bulbus) merupakan umbi yang terbentuk dari tumpukan (pangkal)

daun yang tersusun rapat, biasanya dihasilkan oleh famili Alliaceae,

amaryllidaceae, dan Liliaceae;

Umbi batang merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi batang. Umbi

batang mampu memunculkan tunas maupun akar, sehingga kerap kali dijadikan

bahan perbanyakan vegetatif. Umbi batang yang tumbuh di bawah permukaan

tanah, membesar, dan mengandung banyak pati disebut sebagai tuber, biasanya

dihasilkan oleh beberapa spesies Solanaceae dan Asteraceae.

Umbi akar (tuberous root) merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi

akar. Ketela pohon adalah salah satu contoh penghasil umbi akar. Umbi akar

tidak bisa dijadikan bahan perbanyakan (Anonim, 2010).

Manusia sejak zaman dahulu telah mengenal bahwa berbagai jenis akar dan

umbi tanaman dapat dipergunakan  sebagai makanan maupun obat-obatan. Secara

umum yang dimaksud dengan umbi-umbian adalah bahan nabati yang diperoleh dari

dalam tanah, yang dapat berupa akar sejati atau perubahan dari akar dan batang yang

biasanya merupakan tempat penimbunan cadangan bahan makanan tanaman.

Bermacam-macam jenis umbi yang dihasilkan tanaman yaitu umbiakar seprti ubi

Page 2: Penghan

kayu, dan bengkuang, umbi dari batng sepeti ubi jalat, kentang, kunyit dan gadung.

Umbi dari batang dan daun seperti bawang merah dan bawang putih (misnani, 2010).

Komponen zat gizi tertinggi pada umbi-umbian adalah karbohidrat. Biasanya

dalam bentuk pati. Sering kali umbi-umbian juga mengandung racun dan minyak

atsiri (syarief et al, 1988 dalam misnani, 2010).

Umbi-umbian umumnya sangat erat dengan masyarakat Indonesia, sebab umbi-

umbian sendiri dipakai sebagai sumber karbohidrat alternatif, bahan bumbu dapur,

pelengkap makanan, camilan dan lain-lain. Tapi didalam beberapa umbi-umbian itu

sendiri terdapat zat antigizi yang mempunyai sifat sebagai toxin dalam tubuh, seperti

solanin pada kentang yang mempunyai ciri kentang berwarna kehijauan dan rasa

pahit bila dimakan dan oksalat yang terdapat pada talas.

B. Tujuan

Praktikum umbi-umbian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dari

berbagai jenis ubi.

Page 3: Penghan

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Bengkuang

Bengkuang merupakan liana tahunan yang dapat mencapai panjang 4-5m,

sedangkan akarnya dapat mencapai 2m. Batangnya menjalar dan membelit, dengan

rambut-rambut halus yang mengarah ke bawah (Anonim, 2010).

Daun majemuk menyirip beranak daun 3; bertangkai 8,5-16 cm; anak daun

bundar telur melebar, dengan ujung runcing dan bergigi besar, berambut di kedua

belah sisinya; anak daun ujung paling besar, bentuk belah ketupat, 7-21 × 6-20 cm

(Anonim, 2010).

Bunga berkumpul dalam tandan di ujung atau di ketiak daun, sendiri atau

berkelompok 2-4 tandan, panjang hingga 60cm, berambut coklat. Tabung kelopak

bentuk lonceng, kecoklatan, panjang sekitar 0,5 cm, bertaju hingga 0,5 cm. Mahkota

putih ungu kebiru-biruan, gundul, panjang lk. 2 cm. Tangkai sari pipih, dengan ujung

sedikit menggulung; kepala putik bentuk bola, di bawah ujung tangkai putik, tangkai

putik di bawah kepala putik berjanggut. Buah polong bentuk garis, pipih, panjang 8-

13 cm, berambut, berbiji 4-9 butir (Anonim, 2010).

Bengkuang membentuk umbi akar (cormus) berbentuk bulat atau membulat

seperti gasing dengan berat dapat mencapai 5 kg. Kulit umbinya tipis berwarna

kuning pucat dan bagian dalamnya berwarna putih dengan cairan segar agak manis.

Umbinya mengandung gula dan pati serta fosfor dan kalsium. Umbi ini juga

memiliki efek pendingin karena mengandung kadar air 86-90%. Rasa manis berasal

dari suatu oligosakarida yang disebut inulin (bukan insulin), yang tidak bisa dicerna

tubuh manusia. Sifat ini berguna bagi penderita diabetes atau orang yang berdiet

rendah kalori (Anonim, 2010).

Page 4: Penghan

B. Talas Liar

Talas (Colocasia esculenta), kimpul (Xanthosoma violoceum) dan suweg (A.

Campanatalatus) merupakan umbi dari batang tanaman. Ketiga umbi ini walaupun

satu kerabat, tetapi berbeda-beda bentuk dan warnanya. Bentuk talas bermacam-

macam seperti lonjong agak bulat, sedangkan warna kulitnya berbeda-beda seperti

keputihan, kemerahan dan keabuan. Sedangkan kulit kimpul agak gelap dengan

bentuk khas yang lonjong memanjang (Misnani, 2010).

Seringkali orang mengira suweg dengan iles-iles sejenis umbi tanaman yang

tumbuh liar. Siweg bentuknya cawan bulat, beratnya dapat mencapai 25 kg.

Disamping ketiga umbi tersebut, umbi lain yang juga termasuk kerabat talas antara

lain iwi atau yam, gembili dan gadung. Bentuk uwi bermacam-macam tergantung

pada jenisnya, antara lain bulat sampai memanjang tidak beraturan, kulitnya

berwarna kelam sampai keputihan, p[ermukaannya halus, rata, kasar dan berambut.

Jenis-jenis uwi adalah manis, uwi putih, uwi kelapa, uwi bangkulit, uwi tebang dan

uwi gandul (syarief et al, 1988 dalam Misnani, 2010).

Talas yang dikenal di pasaran ada 2 macam. Yaitu talas putih yang dikenal

dengan talas Bogor dan talas ungu yang dikenal dengan nama Bentul atau talas

Pontianak. Perbedaannya adalah talas Bogor lebih masir sedangkan talas Pontianak

lebih pulen dan beraroma khas dan wangi (Anonim, 2010).

Page 5: Penghan

III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu

Praktikum ubi-ubian ini dilakukan di ruangan laboratorium Kimia Hasil

Pertanian (KHP) Jurusan Teknologi Pertanian pada hari Jum’at tanggal 26 November

2010 mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan selesai.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum umbi-umbian ini antara lain adalah 1)

jangka sorong, 2) penggaris, 3) timbangan.

Bahan yang digunakan dalam praktikum umbi-umbian ini antara lain adalah

1) bengkuang, 2) kentang, 3) gadung, 4) talas liar, 5) ubi rambat.

C. Cara Kerja

Cara kerja praktikum ubi-ubian ini antara lain

1. Ubi dicuci kemudian dikeringkan

2. Ubi ditimbang

3. Ubi diamati permukaan kulitnya

4. Diukur kebulatan dan kebundaran ubi

Page 6: Penghan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Berikut ini adalah tabel hasil pengamatan pada praktikum ubi-ubian

No Jenis Ubi Berat (g) Permukaan Kulit Kebulata

n

Kebundara

n

1

2

3

4

5

Ubi rambat

Gadung

Bengkuang

Talas liar

Kentang

110

475

100

290

93

Halus

Berserabut

Berserabut halus

Berserabut kasar

Halus, berlubang,

berbintik

2,90

7,39

0,43

0,58

0,23

1,11

1,07

0,23

0,23

0,69

B. Pembahasan

Umbi merupakan organ pada tumbuhan yang bermodifikasi yang berperan

dalam penyimpanan makanan pada tumbuhan tersebut. Organ yang dimodifikasi

dapat berupa daun, batang, atau akar. Bentuk modifikasi ini biasanya adalah

pembesaran ukuran dengan perubahan anatomi yang sangat jelas terlihat. Umbi

biasanya terbentuk tepat di bawah permukaan tanah (Anonim, 2010).

Praktikum ubi-ubian ini bertujuan untuk melihat sifat fisik yang terlihat pada

ubi-ubian tersebut. Berbagai jenis umbi memiliki bentuk dan karakter yang berbeda

dan umbi sendiri berasal dari akar, batang atau pun daun yang mengalami

pembesaran untuk bermodifikasi menjadi tempat penyimpanan cadangan makan

pada tumbuhan.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan secara subyektif oleh pengamat,

bengkuang merupakan umbi akar yang bermodifikasi menjadi cadangan makanan

yang mempunyai bentuk yang halus dan sedikit berbuluatau berserabut halus pada

Page 7: Penghan

permukaan umbinya. Bengkuang yang diamati memiliki bobot yang cukup kecil

yaitu 100 g per satuannya.

Umbi talas liar yang diamati memiliki tampilan permukaan yang kasar dan

berserabut kasar. Tampilannya tidak berbentuk bulat dan cenderung berbentuk

persegi panjang. Berat yang di timbang pada umbi yang di amati atai sampel yang

diamati memiliki berat yang cukup berat yaitu 290 g per satuannya. Kebulatan pada

talas liar sendiri adalah 0,43 sebab bentuk talas liar yang tidak bulat atau membundar

melainkan berbentuk seperti persegi panjang.

Page 8: Penghan

V. KESIMPULAN

Bedasarkan praktikum yang di lakukan didapatkan kesimpulan dari

praktikum ubi-ubian sebagai berikut:

1. Umbi bengkuang memiliki tampilan yang halus;

2. Bengkuang memiliki serabut yang halus;

3. Tekstur bengkuang agak keras;

4. Umbi talas liar memiliki tampilan yang kasar;

5. Talas liar memiliki serabut yang kasar;

6. Umbi merupakan modifikasi dari akar, batang atau daun dari tumbuhan sebagai

cadangan makanan.

Page 9: Penghan

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Bengkuang. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Bengkuang). (diakses tanggal 8 desember 2010).

Anonim. 2010. Talas. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Talas). (diakses tanggal 8 desember 2010).

Anonim. 2010. Umbi. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Umbi). (diakses tanggal 8 desember 2010).

Luthana, Yissa. 2010. Zat Antigizi. (Online), (http://yissaprayogo.wordpress.com/2010/05/21/zat-antigizi/). (diakses tanggal 8 desember 2010).

Misnani. 2010. Praktikum Pengetahuan Bahan Umbi-Umbian. (Online), (http://misnanidulhadi.blogspot.com/2010/09/praktikum-pengetahuan-bahan-umbi-umbian.html). (diakses tanggal 8 desember 2010).

Page 10: Penghan

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN

UBI-UBIAN

M. Irfan Febriansyah

05091003025

KELOMPOK III

TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2010