Penggunaan Tato pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato...

24
1 Penggunaan Tato pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato Sebagai Bentuk Komunikasi Non Verbal) Makalah Non-Seminar Disusun oleh Bidari Medi Sibuea 1006710520 FakultasIlmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Indonesia 2014 Penggunaan tato ..., Bidari Medi S, FISIP UI, 2014

Transcript of Penggunaan Tato pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato...

Page 1: Penggunaan Tato pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368912-MK-Bidari Medi S.pdf · Makalah Non-Seminar . Disusun oleh . Bidari Medi Sibuea . 1006710520

1

Penggunaan Tato pada Masyarakat

(Studi Terhadap Tato Sebagai Bentuk Komunikasi Non Verbal)

Makalah Non-Seminar

Disusun oleh

Bidari Medi Sibuea

1006710520

FakultasIlmu Sosial & Ilmu Politik

Universitas Indonesia

2014

Penggunaan tato ..., Bidari Medi S, FISIP UI, 2014

Page 2: Penggunaan Tato pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368912-MK-Bidari Medi S.pdf · Makalah Non-Seminar . Disusun oleh . Bidari Medi Sibuea . 1006710520

2

Penggunaan tato ..., Bidari Medi S, FISIP UI, 2014

Page 3: Penggunaan Tato pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368912-MK-Bidari Medi S.pdf · Makalah Non-Seminar . Disusun oleh . Bidari Medi Sibuea . 1006710520

3

Penggunaan tato ..., Bidari Medi S, FISIP UI, 2014

Page 4: Penggunaan Tato pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368912-MK-Bidari Medi S.pdf · Makalah Non-Seminar . Disusun oleh . Bidari Medi Sibuea . 1006710520

4

Penggunaan tato ..., Bidari Medi S, FISIP UI, 2014

Page 5: Penggunaan Tato pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368912-MK-Bidari Medi S.pdf · Makalah Non-Seminar . Disusun oleh . Bidari Medi Sibuea . 1006710520

5

Penggunaan tato ..., Bidari Medi S, FISIP UI, 2014

Page 6: Penggunaan Tato pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368912-MK-Bidari Medi S.pdf · Makalah Non-Seminar . Disusun oleh . Bidari Medi Sibuea . 1006710520

6

Penggunaan Tato pada Masyarakat

(Studi Terhadap Tato Sebagai Bentuk Komunikasi Non Verbal)

Bidari Medi Sibuea

Departemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas

Indonesia

[email protected]

ABSTRAK

Komunikasi non verbal adalah bagian dari komunikasi yang selalu dilakukan oleh

masyarakat. Komunikasi non verbal bisa berupa simbol, salah satunya adalah tato. Tato

adalah sebuah karya yang mempunyai beragam sejarah, tetapi penggunaannya sebagai

penghantar pesan tidak berubah sampai sekarang. Penulis ingin memaparkan motivasi

seseorang dalam menato dirinya, bentuk kelompok yang menjadi dasar dari tato, konteks

budaya dalam hadirnya tato, dan evaluasi terhadap konvensi tato pada media massa. Penulisan

ini berguna untuk menjabarkan tato sebagai bagian dari komunikasi non verbal yang sudah

sering digunakan oleh masyarakat. Informan yang digunakan untuk membantu dalam

penulisan ini berusia 20-30 tahun, laki-laki dan perempuan dengan latar belakang profesi

yang berbeda. Hasilnya adalah motivasi seseorang membuat tato karena ingin menyatakan

karakter dirinya dan menimbulkan persepsi yang sama dengan orang di sekitarnya.

Kata kunci: komunikasi non verbal; tato; motivasi; budaya; media massa

Abstrack

Non-verbal communication is part of everyday language that is commonly practiced

in the society. It can materialize in the form of symbolism, and tattoo being one of them.

Tattoo is an art that has many historical background attached to it, but its usefulness as a

message-deliverer has remain unchanged until now. The author proposes to explore the

motivation that drives people to have their body tattoed, the types of society that determine

the tattoo, the cultural context behind the tattoo, and the evaluation on tattoo's convention on

Penggunaan tato ..., Bidari Medi S, FISIP UI, 2014

Page 7: Penggunaan Tato pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368912-MK-Bidari Medi S.pdf · Makalah Non-Seminar . Disusun oleh . Bidari Medi Sibuea . 1006710520

7

mass media. This paper is particularly useful in analysing tattoo as an important part of the

non-verbal communication that is widely used by the society. The participants involved in the

writing of this paper range between twenty to thirty years old in age, both men and women

with various background professions. The result shows us that what motivates a person to

have tattoo is the need to display his or her character, as well as to generate a similar

perception with those around them.

PENDAHULUAN

Setiap manusia memiliki caranya masing-masing dalam mengekspresikan dan

merepresentasikannya. Misalkan seseorang yang menyocokkan baju yang digunakan dengan

suasana hatinya saat itu. Ada pula yang mengambil keputusan untuk mendekorasikan

tubuhnya, bukan hanya dengan pakaian tetapi dengan aksesoris lainnya, seperti tindikan, tato

atau tanda-tanda lainnya. Dalam literatur “Skin Stigma: Expectancy Violations Theory and

Attitudes Toward Tattoos” yang ditulis oleh Nick Woodward, Central Michigan University,

dinyatakan aksesoris tambahan pada tubuh, menurut Gritton adalah emblem diri, sedangkan

menurut Gathercole adalah status sosial. Secara tidak langsung hal ini menjadi bahasa non

verbal yang digunakan manusia untuk merepresentasikan identitas dirinya. Albert Mehrabian

(2006) menyatakan dalam buku Communication and Human Behavior, Fifth Edition, bahwa

bahasa non verbal adalah proses penyampaian pesan-pesan oleh seseorang yang dilakukan

tidak dengan kata-kata atau bahasa verbal, melainkan melalui petunjuk-petunjuk atau tanda-

tanda lain yang terjadi pada tubuh seseorang. Contoh dari bahasa non verbal adalah

paralanguage, face, body, external cues.

Penulis ingin memaparkan tentang tato yang dipergunakan sebagai komunikasi non

verbal. Penelitian memfokuskan pada beberapa topik, yaitu motivasi seseorang dalam menato

dirinya, bentuk kelompok yang menjadi dasar dari tato, konteks budaya dalam hadirnya tato,

dan evaluasi pada konvensi tato pada media massa. Tato menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia adalah gambar atau lukisan pada tubuh. Sedangkan menato adalah melukis pada

kulit tubuh dengan cara menusuki kulit dengan jarum halus kemudian memasukkan zat warna

ke dalam bekas tusukan itu. Dikutip dari www.magazine.foxnews.com, dalam artikel berjudul

“Guidelines For a Tattoo Virgin” Khani Zulu, pemilik Zulu Tattoo di Los Angeles,

memaparkan media apa saja yang dibutuhkan untuk menato dan bagaimana tahapannya.

Media yang digunakan untuk menato tubuh adalah tubuh manusia sebagai tempat melukis,

sedangkan alat- alat yang digunakan antara lain Tommy Gun , Tip, Tube, Grip, Spring,

Penggunaan tato ..., Bidari Medi S, FISIP UI, 2014

Page 8: Penggunaan Tato pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368912-MK-Bidari Medi S.pdf · Makalah Non-Seminar . Disusun oleh . Bidari Medi Sibuea . 1006710520

8

Needle, Clipcord & Footswitch, Power Supply Set, Tips, tips open, skin cribe, Tips Brush,

medipack, mask, gel, Disposable tips, mesin tattoo, skin candy ink, Power Supply Digital,

primer ink, Thermal paper. Dijelaskan juga bagaimana cara pelukis tato atau sebutan

lainnya tattoo artist membuat karya seninya adalah dengan menggambar basic design setelah

itu mengoleskan cairan ke bagian tubuh yang akan dirajah dan menjiplakan gambar tersebut,

setelah basic design siap di bagian yang akan dirajah, pelukis tato bisa memulai melukis.

Joann Fletcher, peneliti dari Departemen Arkeologi, University of York, Britain,

menceritakan tentang sejarah tato dalam artikel berjudul “Tattoos: The Ancient and

Mysterious History”, yang dikutip dari www.smithsonianmag.com. Tato sudah mulai ada

sejak jaman Neolitikum. Tato digunakan untuk menandakan wilayah, derajat, pangkat bahkan

kesehatan seseorang oleh masyarakat suku terasing di suatu wilayah. Penggunaannya terdapat

di berbagai wilayah, yaitu Polinesia, Filipina, Kalimantan, Afrika, Amerika Utara, Amerika

Selatan, Mesoamerika, Eropa, Jepang, Kamboja dan Tiongkok. Tato pertama kali ditemukan

pada jenazah yang disebut Iceman, di wilayah Italia-Austria. Tato dipercaya sebagai simbol

keberuntungan, status sosial, kecantikan, kedewasaan dan harga diri.

Dr. Lars Krutak, penulis dan seorang antropologi, dalam artikel berjudul “The Origin

of Ink: Tattoos Through Time” dikutip dari www.magazine.foxnews.com, menceritakan

tentang sejarah tato di Indonesia. Di mulai dari Kepulauan Mentawai. Mereka menato dirinya

untuk simbol diri dan menjadi suatu hal yang sakral karena berfungsi sebagai simbol

keseimbangan alam. Penduduk asli wanita di Kalimantan menato dirinya karena merupakan

simbol yang menunjukkan keahlian khusus.

Nina Jablonski, dekan Departemen Antropolgi Penn State, dalam bukunya Skin: A

Natural History, mengatakan bahwa abad ke delapan belas, pengunaan tato mulai populer di

kalangan pelaut Inggris, dan sekaligus dikenalkan ke dunia barat. Di British seni tato juga

dipakai oleh King George V dan Edward VII, maka dimulailah tato diterima di kalangan

masyarakat karena penggunaannya oleh orang-orang yang memiliki status sosial tinggi. Di

daerah Timur Tengah, orang yang berduka akan menggunakan abu pembakaran jenazah ke

luka yang dilukai sendiri untuk menandai tubuhnya, sehingga yang berduka dapat membawa

bagian dari jenazah tersebut. Sedangkan bangsa Romawi menggunakan tato untuk

menandakan pelaku kriminal dan budak, hal ini diadaptasi dari kebudayaan Jepang pada abad

ke tujuh belas. Hal ini juga berlaku pada tentara Nazi yang menato tangan kaum Yahudi

berupa angka selama masa Holokus, sebagai tanda hal tidak manusiawi terhadap para

Penggunaan tato ..., Bidari Medi S, FISIP UI, 2014

Page 9: Penggunaan Tato pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368912-MK-Bidari Medi S.pdf · Makalah Non-Seminar . Disusun oleh . Bidari Medi Sibuea . 1006710520

9

penghuni wilayah isolasi untuk mengidentifikasi jenazah tahanan ketika meninggal. Selain itu

Jablonski mengungkapkan bahwa alasan manusia jaman sekarang menggunakan tato untuk

menceritakan cerita pribadi mereka, atau bisa karena jimat dan sebuah memori untuk yang

mereka kasihi.

Dalam literatur “Skin Stigma: Expectancy Violations Theory and Attitudes Toward

Tattoos” yang ditulis oleh Nick Woodward, Central Michigan University diceritakan

paradoks tentang tato, yang diungkapkan dalam Lombroso’s Criminal Anthropology oleh

Burgess dan Clark (2010), bahwa tato memiliki hubungan dengan deviance atau

penyimpangan, hal ini sudah berlangsung lebih dari 100 tahun. Disebutkan bahwa masyarakat

masih mengasosiasikan bahwa pengguna tato berkaitan dengan sesuatu yang negatif atau

menyimpang, misalnya kriminal. Laumann dan Derick (2009) menemukan bahwa tato

memiliki dampak penggunaan tato sangat tinggi untuk menyebabkan pemakaian obat

terlarang secara tentative. Mereka juga kerap kali dianggap pernah menghuni penjara dan

jarang menjadi anggota suatu kelompok religius dalam bentuk apapun. Margo DeMello

(1995) mengklaim bahwa tato digunakan oleh geng motor dan figur yang berhubungan

dengan penyimpangan sosial. Dari paradoks tersebut DeMello (1995) berargumen bahwa

media tidak lagi menghubungkan tato dengan sikap menyimpang, meskipun media

mengkaitkan tato dengan citra negatif. Media menyatakan bahwa dokter, pengacara dan

pemimpin-pemimpin dari masyarakat memilih untuk menato dirinya, tanpa menggubris geng

motor, pelaku kriminal, dan pelaut yang sering distereotipkan ke mereka.

Mendukung argumen DeMello (1995) dalam literatur “Skin Stigma: Expectancy

Violations Theory and Attitudes Toward Tattoos” yang ditulis oleh Nick Woodward, Central

Michigan University, media menyatakan kebangkitan dari penggunaan tato menyebar ke

seluruh kelas sosial. Menurut Downing (2004), tato secara perlahan tidak lagi dipandang

sebagai pelaku penyimpangan. Tetapi tetap saja, pro kontra dari tato terus bermunculan.

Seperti beberapa contoh di dalamnya, yang dikemukan Adams (2009b) tentang hubungan

antara tato dan afiliasi agama, tingkat edukasi. Sedangkan Goldberg dan Anderson (2009)

yang mengemukakan tentang tato dan kesehatan (misal: hepatitis). Di luar segala pro kontra

tersebut, Miller et al (2009) menyebutkan tato sebagai body art. Hal ini didukung dengan

adanya perkembangan tato tersebut.

Dalam literatur “Skin Stigma: Expectancy Violations Theory and Attitudes Toward

Tattoos” yang ditulis oleh Nick Woodward, Central Michigan University, Martin dan Dula

Penggunaan tato ..., Bidari Medi S, FISIP UI, 2014

Page 10: Penggunaan Tato pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368912-MK-Bidari Medi S.pdf · Makalah Non-Seminar . Disusun oleh . Bidari Medi Sibuea . 1006710520

10

(2010) menemukan banyak anak muda usia kuliah sudah mengetahui tentang stereotip dan

persepsi negatif dari tato dan mereka dengan hati-hati memilih bagian tubuh mereka yang

akan ditato, agar mudah ditutupi. Sebuah polling online yang dilakukan Kahl, pada tahun

2001, melakukan polling terhadap 1009 orang, sekitar 85% berpikir orang yang menggunakan

tato membutuhkan kesadaran bahwa tato mereka memberikan efek negatif bagi kehidupan

dan karir mereka. Terlebih lagi Miller et al. menambahkan bahwa orang-orang yang memiliki

tato lebih sedikit diterima di sebuah situasi bisnis yang membutuhkan sesi pertemuan

langsung.

Judee Burgoon menjelaskan teorinya, bagaimana sebuah reaksi ketika sebuah norma

sosial itu rusak, contohnya ketika seseorang memiliki tato adalah caranya merusak norma

sosial tersebut (Griffin,2009).

Penggemar tato didominasi oleh kalangan muda, hal ini didukung dengan sifat yang

anak muda. Dalam buku Cultural Studie: Theory and Practice, Second Edition, bab Youth,

Atyle and Resistance, Grossberg (1992) mengatakan bahwa kalangan muda mudah merasa

bosan dengan aktifitas rutinnya dan suka mencoba hal baru dalam hidupnya, termasuk yang

berpengaruh untuk masa depannya, hal ini disebut ambivalently valued. Hebdige juga

berpendapat yang sama, kalangan muda dibentuk untuk mencoba segala sesuatu yang

menyenangkan dan atau yang mengarah ke hal rebel.

Kalangan muda memiliki konsep pemikiran yang hampir sama, antar individu. Willis

(1978: 189) menyatakan bahwa hal ini disebut homologi, yang memilki dua faktor. Faktor

pertama adalah perkiraan terhadap kelompok sosial dan faktor yang kedua adalah perkiraan

terhadap item budaya yang lebih baik.

Di Indonesia sudah ada beberapa kegiatan yang mendukung keberadaan tato sebagai

seni, di antaranya adalah kampanye Levi’s 501 baru-baru ini. Dikutip dari

www.female.kompas.com, dalam artikel yang berjudul “Levi’s Menggandeng Seni Tato

Indonesia untuk Unjuk Karya” diceritakan tentang mengapa Levi’s 501 mengambil tato

sebagai bahan kampanyenya.

Levi’s 501 kembali melansir kampanye baru bertajuk 501 – STA Strong.

Lewat kampanye ini, Levi’s ingin mengajak penggunanya untuk

mengekspresikan diri mereka melalui karya seni, seperti tato.

Penggunaan tato ..., Bidari Medi S, FISIP UI, 2014

Page 11: Penggunaan Tato pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368912-MK-Bidari Medi S.pdf · Makalah Non-Seminar . Disusun oleh . Bidari Medi Sibuea . 1006710520

11

“Indonesia dianggap sebagai tempat kelahiran tato. Ada sejarah kuat

mengenai tato di Indonesia, khususnya di kalangan penduduk Mentawai di

Sumatera dan penduduk Dayak di Borneo. Desain tradisional tribal yang

dicerminkan tato Indonesia telah diikuti seluruh dunia,” ujar Glen Philisiano

Hanafiah, Senior Manager, Consumer Marketing PT. Levi Stauss.

Bukan hanya produk jeans, tetapi tato di Indonesia sudah diterima dengan baik,

terlebih di Solo, Jawa tengah. Pameran dengan tajuk Solo Skin Art Exhibition sudah digelar

dua kali. Pameran yang pertama digelar di GOR Manahan, Solo pada tanggal 4-5 Juni 2012.

Pameran yang kedua digelar pada tanggal 3-4 September 2013, di Pendapa TBS (Taman

Budaya Solo) atau Taman Budaya Jawa Tengah. Kegiatan Solo Skin Art Exhibiton yang

kedua mendapat sambutan hangat dari pemimpin profinsi setempat. Peserta yang ikut bukan

hanya dari lokal, tetapi juga dari manca negara seperti V Tattoo Studio dari Amerika. Agenda

kegiatan selain Tattoo Expo, terdapat Tattoo War yang menjadi ajang unjuk bakat pelukis

tato.

Keberadaan tato di Indonesia semakin diakui dengan munculnya komunitas, salah

satunya adalah Indonesian Subculture. Indonesian Subculture adalah sebuah organisasi non-

profit, didirikan pada tanggal 9 Juli 2004 di Jakarta, yang bergerak dalam bidang seni budaya

rajah/tato dan tindik tubuh. Tujuan didirikan organisasi ini adalah untuk menghadapi berbagai

macam masalah seiring dengan meningkatnya kekhawatiran masyarakat tentang kesehatan dan

keamanan dalam industri tato/tindik di Indonesia. Ketiadaan usaha spesifik dalam

mengajarkan standar prosedur dan pengetahuan dasar bagi para pekerja seni tato/tindik

mengenai hal pengendalian, pencegahan, hingga terjadinya peningkatan penyebaran penyakit,

membuat industri ini menghadapi persoalan dalam bidang hukum dan kesehatan. Peran

Indonesian Subculture penting bagi pekerja seni tato/tindik, komunitas yang mereka layani,

dan masyarakat luas. Indonesian Subculture ingin menginformasi pihak hukum & masyarakat

luas khususnya generasi muda tentang mitos dan kesalahan informasi. Walaupun Indonesian

Subculture memiliki peraturan tersendiri, namun menerima bahwa terkadang regulasi

eksternal tidak dapat dihindari.

Karya seni tato pun semakin menjamur di kalangan anak muda Indonesia, mereka

dengan percaya dirinya memiliki gambar tato di beberapa bagian tubuhnya. Hal ini bisa

menjadi simbol diri atau identitas yang ingin dibentuk dan dikenal oleh orang lain tentang

Penggunaan tato ..., Bidari Medi S, FISIP UI, 2014

Page 12: Penggunaan Tato pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368912-MK-Bidari Medi S.pdf · Makalah Non-Seminar . Disusun oleh . Bidari Medi Sibuea . 1006710520

12

dirinya. Tato bisa berfungsi sebagai bahasa non verbal dan memberikan persepsi untuk orang

lain tentang pengguna tato tersebut.

Beberapa pernyataan di atas mendukung adanya pro dan kontra tentang penggunaan

tato di masyarakat. Perlakuan negatif pada latar belakang sejarah yang pernah ada mendukung

adanya persepsi negatif terhadap pengguna tato. Maka tato kini sudah menjadi bagian dari

karya seni yang cukup populer di kalangan masyarakat, khususnya di kalangan anak muda.

Penggunaan tato bisa merupakan representatif dari kehidupan penggunanya atau

mengungkapkan sebuah perasaan yang emosional. Tato bisa berupa gambar atau tulisan, yang

dapat memiliki banyak arti. Sering kali kita mengetahui karakter orang dari melihat apa yang

digunakan, termasuk tato yang ada di bagian tubuhnya. Misalkan saja ada seorang lelaki yang

menato tangannya dengan tanggal tertentu, dari hal itu kita dapat memperkirakan bahwa

tanggal tersebut bersejarah bagi hidupnya. Tidak dipungkiri, tato bisa menjadi bahasa non

verbal dalam kehidupan kita. Contohnya artis-artis Indonesia yang menato dirinya dengan

alasan tato sebagai karya seni. Misalnya Fahrani sebagai model dan artis yang memiliki

banyak atato di tubuhnya.

TINJAUAN TEORITIS

Pada bagian ini penulis memaparkan tentang hal mendasar yang digunakan dalam tulisan ini,

yaitu definisi tato, makna tato, komunikasi non verbal, konsep diri dan persepsi diri.

1. Tato

Tato menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah gambar atau lukisan pada

tubuh. Sedangkan menato adalah melukis pada kulit tubuh dengan cara menusuki kulit

dengan jarum halus kemudian memasukkan zat warna ke dalam bekas tusukan itu. Dalam

literatur “Skin Stigma: Expectancy Violations Theory and Attitudes Toward Tattoos” yang

ditulis oleh Nick Woodward, Central Michigan University, Gustafon, Jones dan van Gulik

menyatakan bahwa tato adalah simbol untuk menandai hukuman pada kriminal. Vassileva &

Hristakieva menyatakan bahwa tato adaah rekonstruksi untuk pengobatan kulit dan kosmetik

permanen untuk wajah. Hal ini disebabkan karena prosedur dan penggunaan alat tinta yang

dimasukkan ke dalamnya. Tetapi untuk Atkinson, tato dilihat dari sosial dan tergantung pada

konteks penggunaannya.

2. Komunikasi Non Verbal

Albert Mehrabian menyatakan dalam buku Communication and Human Behavior,

Fifth Edition, bahwa bahasa non verbal adalah proses penyampaian pesan-pesan oleh

Penggunaan tato ..., Bidari Medi S, FISIP UI, 2014

Page 13: Penggunaan Tato pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368912-MK-Bidari Medi S.pdf · Makalah Non-Seminar . Disusun oleh . Bidari Medi Sibuea . 1006710520

13

seseorang yang dilakukan tidak dengan kata-kata atau bahasa verbal, melainkan melalui

petunjuk-petunjuk atau tanda-tanda lain yang terjadi pada tubuh seseorang. Contoh dari

bahasa non verbal adalah paralanguage, face, body, external cues. Dalam literatur “Skin

Stigma: Expectancy Violations Theory and Attitudes Toward Tattoos” yang ditulis oleh Nick

Woodward, Central Michigan University, menyatakan Luhmann bahwa media komunikasi

dapat beragam. Tato dimasukkan ke dalam kategori media komunikasi yang dapat di gunakan

untuk menghantarkan pesan. Sedari dulu tato sering digunakan untuk menandai sesuatu pada

kulit manunsia atau pun binatang, begitu jaman sekarang, tato digunakan untuk

menghantarkan pesan yang ada.

3. Konsep Diri

Charles Horton Cooley menyatakan bahwa manusia memiliki cerminan diri, yang

disebut looking glass self. Tahap pertama yang dilakukan adalah membayangkan bagaimana

diri tampak pada orang lain, berikutnya adalah membayangkan bagaimana orang lain menilai

diri, yang terakhir ketika merasa bangga atau kecewa atau sedih atauu malu akan pernilaian

orang terhadap diri.

Gambaran dan penilaian diri disebut konsep diri. William D. Brooks

mendefinisikan konsep diri sebagai “those physical, social, and psychological perceptions of

ourselves that we have derived from experiences and our interaction with others”. Jadi

konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Ada dua komponen yang

mempengaruhi konsep diri, yaitu komponen kognitif dan komponen afektif. Komponen

kognitif disebut juga citra diri (self image) sedangkan komponen afektif disebut juga harga

diri (self esteem), dikutip dari buku Psikologi Komunikasi, karangan Drs. Jalaluddin Rakhmat

M.Sc.

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri orang lain dan reference group. Harry

Stack Sullivan menjelaskan bahwa jika seseorang merasa diterima orang lain, dihormati, dan

disenangi karena keadaannya, maka orang tersebut akan cenderung bersikap menghormati

dan menerima keberadaanya dirinya. Sebaliknya bila orang lain selalu meremehkan

seseorang, menyalahkan dan menolak keberadaannya maka seseorang tersebut akan

menyenangi keberadaan dirinya. Menurut George Herbert Mead, orang yang paling

berpengaruh dalam pembentukan konsep diri seseorang adalah orang yang paling dekat, yang

disebut significant others. Sedangkan Richard Dewey dan W.J. Humber menamainya

Penggunaan tato ..., Bidari Medi S, FISIP UI, 2014

Page 14: Penggunaan Tato pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368912-MK-Bidari Medi S.pdf · Makalah Non-Seminar . Disusun oleh . Bidari Medi Sibuea . 1006710520

14

affective others. Dalam buku Psikologi Komunikasi, karangan Drs. Jalaluddin Rakhmat

M.Sc., reference group adalah kelompok masyarakat tempat berkumpulnya sebuah komunitas

atau dikarenakan sebuah ikatan formal di dalamnya. Kelompok tersebut tentunya memiliki

norma-norma yang berlaku dan masyarakat di dalamnya akan terbiasa dan mengikuti norma

yang ada.

Self confidence atau percaya diri adalah sikap terbuka dan berani dari seseorang

untuk menunjukkan keberadaan dirinya. Dalam hal perubahan konsep diri, hal ini

menentukkan akan bagaimana keberadaan seseorang selanjutnya. Untuk contoh tato, tentunya

orang-orang yang menggunakan tato adalah orang-orang yang dengan percaya diri mau

menunjukkan ekspresi dan kreatifitasnya kepada masyarakat.

4. Persepsi Interpersonal

Tato dapat menjadi media komunikasi dengan banyak ragam. Hal ini diungkapkan

oleh Luhmann yang menganalisis partikular media dan forms dari sistem komunikasi. Pada

akhirnya sistem teori berfungsi sebagai faktor pembantu teori untuk memahami fenomena

sosial, seperti tato dan arti dari tato tersebut. Selain dilihat dari sisi simbol penggunaan tato,

terdapat faktor persepsi dari tato. Dalam buku Psikologi Komunikasi, karangan Drs.

Jalaluddin Rakhmat M.Sc., persepsi sosial menurut McDavid dan Harari adalah “the role of

socially generated influences on the basic processes of perception”. Sedangkan persepsi

interpesonal adalah persepsi yang dilakukan manusia dengan manusia, bukan dengan sebuah

benda atau objek. Persepsi interpersonal menjadi penting dalam sebuah sistem komunikasi,

karena persepsi interpersonal adalah cara kita menanggapi manusia dengan segala cirinya, dan

bagaimana manusia tersebut menanggapi pernyataan kita dan bisa merubah persepsi kita

tentang keadaannya.

Persepsi interpersonal dapat didukung dari apa yang dilihat dari petunjuk eksternal,

misalnya petunjuk proksemik, kinesik, wajah, paralinguistik, dan artifaktual. Faktor-faktor

tersebut termasuk dalam petunjuk non verbal. Petunjuk artifaktual meliputi segala penampilan

dari bentuk tubuh, kosmetik, baju, tas, aksesoris. Aksesoris termasuk tato di dalamya. Apa

yang kita tunjukkan pada diri kita akan memberi kesan kepada orang lain. Erving Goffman

mengatakan persona stimuli berusaha menampilkan petunjuk-petunjuk tertentu untuk

menimbulkan kesan tertentu pada diri penanggap, yang disebut dengan pengelolaan kesan

(impression management).

Penggunaan tato ..., Bidari Medi S, FISIP UI, 2014

Page 15: Penggunaan Tato pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368912-MK-Bidari Medi S.pdf · Makalah Non-Seminar . Disusun oleh . Bidari Medi Sibuea . 1006710520

15

Persepsi interpersonal yang dimiliki seseorang dapat mempengaruhi komunikasi

interpersonal. Persepsi yang dipercaya akan mempengaruhi bagaimana berkomunikasi dengan

orang tersebut. Misalkan seseorang percaya bahwa orang yang berato adalah orang yang

jahat, maka cara orang tersebut menanggapi interaksi yang terjadi dengan orang yang berato

tentu tidak seramah dengan orang yang tidak menggunakan tato. Hal ini disebut dengan self-

fulfilling prophecy.

METODE PENELITIAN

Hal yang coba diungkapkan peneliti melalui literatur yang digunakan dan observasi

yang dilakukan. Pengumpulan data studi literatur dilakukan sebagai pedoman terhadap tato

sebagai non verbal, yang telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti. Observasi akan

dilakukan kepada pria dan wanita yang memiliki latar belakang berbeda, dengan demikian

peneliti dapat membandingkan situasi yang terjadi.

Observasi akan dilakukan kepada pria dan wanita yang berumur 20-30 tahun, karena

dianggap sudah cukup dewasa dalam menentukan pilihan dan sudah cukup mengerti tentang

persepsi orang yang mereka hadapi. Untuk orang-orang yang menato dirinya, peneliti ingin

menggali lebih dalam, mengapa orang tersebut menato dirinya, apa pesan yang ingin

dihantarkan dari tato tersebut.

HASIL PENELITIAN

Dalam artikel Tattoo: a mulifaceted medium of communication yang ditulis oleh

Christian Wymann, beliau meyakini adanya fungsi lain sebuah tato untuk

mengkomunikasikan sesuatu secara non verbal, karena tato digambarkan sebagai simbol.

Terlepas dari diperbolehkan atau tidaknya tato tersebut.

Dalam artikel itu dibahas bagaimana tato menjadi media komunikasi. Dibahas juga

bagaimana Niklas Luhmann melihat tato dari pandangan masyarakat modern dan perbedaan

fungsi sistem, seperti ekonomi, seni, science, politik, hukum dan lainnya. Tato bukan hanya

termasuk seni dan ekonomi dari sebuah ekononomi, tetapi juga termasuk mengoperasikan

media.

Penelitian memfokuskan pada beberapa topik, yaitu motivasi seseorang dalam

menato dirinya, bentuk kelompok yang menjadi dasar dari tato, konteks budaya dalam

hadirnya tato, dan evaluasi pada konvensi tato pada media massa. Para ahli memiliki beberapa

Penggunaan tato ..., Bidari Medi S, FISIP UI, 2014

Page 16: Penggunaan Tato pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368912-MK-Bidari Medi S.pdf · Makalah Non-Seminar . Disusun oleh . Bidari Medi Sibuea . 1006710520

16

deinisi untuk tato. Gustafon, Jones dan van Gulik menyatakan bahwa tato adalah simbol

untuk menandai hukuman pada kriminal. Vassileva & Hristakieva menyatakan bahwa tato

adaah rekonstruksi untuk pengobatan kulit dan kosmetik permanen untuk wajah. Hal ini

disebabkan karena prosedur dan penggunaan alat tinta yang dimasukkan ke dalamnya. Tetapi

untuk Atkinson, tato dilihat dari sosial dan tergantung pada konteks penggunaannya.

Bagi Luhmann, media komunikasi dapat beragam. Tato dimasukkan ke dalam

kategori media komunikasi yang dapat di gunakan untuk menghantarkan pesan. Sedari dulu

tato sering digunakan untuk menandai sesuatu pada kulit manunsia atau pun binatang, begitu

jaman sekarang, tato digunakan untuk menghantarkan pesan yang ada.

Steward menyatakan bahwa tato juga bisa membuat sebuah persepsi. Hal ini

ditunjukkan dari bagaimana orang yang ingin ditato mendeskripsikan gambar yang dimaksud

ke pelukis tato. Pada awal abad dua puluh, pelukis tato hanya bisa menggambar beberap jenis

saja, tetapi sekarang seiring berjalannya waktu, pelukis tato dapat mewujudkan semua gambar

yang diinginkan konsumen.

Tato sebagai hasil karya seni memberikan persepsi dan proses dalam komunikasi

melalui permintaan tipe dan keputusan dari hal itu. Komunikasi artistik memiliki medium

dalam sebuah aturan yang memberikan persepsi dan komunikasi tentang hal itu. Tanpa

disadari tato memiliki dua fungsi komunikasi sekaligus, komunikasi dalam hal ekonomi dan

komunikasi dalam hal seni.

Pada paragraf sebelumnya sudah dijelaskan bahwa tato apada awalnya adalah untuk

memberikan tanda dan juga untuk alasan kesehatan. Hal ini sama dengan memberikan pesan

di dalamnya. Tato dibuktikkan bisa menjadi medium yang beragam. Komunikasi yang terjadi

antara ekonomi dan seni, kemudian komunikasi antara pelukis tato dengan konsumen, dan

komunikasi yang diciptakan oleh tato itu sendiri. Hal ini disebut juga teori paralaks, yaitu

sesuatu yang bisa dilihat dari segala arah (point of view).

Observasi yang dilakukan penulis pada seorang wanita berumur 23 tahun, berinisial

EW, mengatakan bahwa tato salib yang ada di tangan kirinya merupakan tato pertamanya dan

hal yang membanggakan dalam hidupnya, karena ia bisa menunjukkan identitasnya sebagai

orang Kristiani. EW mengatakan bahwa keluarganya untuk pertama kali sempat menolak dan

mengatakan bahwa tato memiliki makna negatif, begitu juga untuk kehidupan mendatangnya.

Orang tua EW khawatir, anaknya akan sulit mendapat pekerjaan yang tepat dengan adanya

Penggunaan tato ..., Bidari Medi S, FISIP UI, 2014

Page 17: Penggunaan Tato pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368912-MK-Bidari Medi S.pdf · Makalah Non-Seminar . Disusun oleh . Bidari Medi Sibuea . 1006710520

17

tato di lengan kirinya dan gampang terlihat, dan orang tua EW juga memikirkan bahwa akan

sulit bagi EW untuk mendapatkan pasangan yang mau menerimanya karena memiliki tato.

Subjek observasi kedua adalah AY, pria berumur 28 tahun, pekerjaan koki restoran

cepat saji. AY memiliki dua buah tato, yang diletakkan di lengan tangan kiri dan punggung

atas. Tato yang dimilikinya di lengan tangan kiri berbentuk tulisan Cina, yang merupakan arti

dari namanya. Penggunaan nama sebagai tato, dikarenakan AY ingin orang lain tau nama

Chinese miliknya. Sedangkan gambar naga dikarenakan AY ingin mengikuti artis idolanya

yang berasal dari Hongkong. Beda halnya dengan Vanty, AY diperingatkan tentang tato

namanya, dikarenakan bisa diculik karena salah paham (mirip dengan kelompok mafia yang

menggunakan tato sebagai simbol kelompok). Menurut orang lain, tato AY baik-baik saja,

tidak ada tanggapan negatif, tetapi bagi keluarganya, tidak demikian. Keluarga AY sempat

kecewa dengan tindakannya untuk menato dirinya selama kurang lebih setahun. Sementara

saat ia mencari kerja, tidak menemukan kendala bagi pria yang berdomisili di Melbourne ini.

Sebelumnya AY pernah bekerja sebagai salesman di Indonesia. AY sempat merasakan

sulitnya mencari kerja, terlebih saat interview. AY harus pintar menutupi lengannya dengan

lengan panjang. Tetapi saat ia berada di Indonesia, banyak yang menganggap tato

menakutkan dan mendapat pandangan berbeda dari orang lain. Rasa puas yang diterimanya

setelah di tato pun setara dengan rasa sakit selama tiga sampai tujuh hari setelah menato

dirinya.

PEMBAHASAN

Fenomena tato sudah menjadi bagian dari kelompok masyarakat tertentu. Pro dan

kontra tato di masyarakat juga masih ada. Beberapa orang di antaranya berpikir bahwa tato

memiliki makna yang buruk bagi si pengguna, tetapi ada pula yang menganggap tato adalah

karya seni yang bisa juga menghantarkan pesan, layaknya karya seni yang ada. Media lukis

yang menggunakan jarum dan kulit manusia/ binatang mungkin membuat hal ini menjadi

lebih menyeramkan dibandingkan seni lukis yang hanya menggunakan kanvas dan kuas.

Penggunaan tato berbeda-beda seiring jalannya waktu. Pada awalnya tato digunakan

untuk penyembuhan, menunjukkan wilayah kekuasaan dan hal positif lainnya. Tetapi seiring

jalannya waktu, tato digunakan oleh masyarakat yang tingkat sosialnya di bawah, digunakan

Penggunaan tato ..., Bidari Medi S, FISIP UI, 2014

Page 18: Penggunaan Tato pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368912-MK-Bidari Medi S.pdf · Makalah Non-Seminar . Disusun oleh . Bidari Medi Sibuea . 1006710520

18

untuk menandakan perbudakan. Setelah adanya globalisasi, tato berubah fungsi menjadi karya

seni yang bisa mengandung makna positif.

Makna positif yang terkandung di dalamnya, dikarenakan makna yang tersimpan di

balik tulisan atau gambar tersebut. Selain itu juga tato menjadi industri bisnis baru yang

membuahkan banyak hasil karya dan memiliki penggemarnya sendiri. Untuk

mengembangkan bisnis tato ini, banyak pelukis tato yang juga mengembangkan bakat

melukisnya, agar dapat memberikan inspirasi baru untuk pelanggannya dan membarikan hasil

yang baik. Sebagai pelanggan tentunya mempunyai hak untuk mengutarakan keinginannya

untuk ditato dan di bagian mana yang ia siap untuk ditato. Hal ini mencakup komunikasi atau

diskusi anatar pelanggan dengan pelukis tato.

Terdahulunya menggunakan tato sebagai tanda atau simbol yang digunakan untuk

memberikan informasi kepada yang melihat. Contohnya pada jaman Nazi yang menato kaum

Yahudi berupa angka, hal ini dilakukan untuk memberikan informasi tentang siapa pemilik

nomor tersebut, walaupun dalam artian negatif. Demikian pula pada kelompok Yakuza yang

ada di Jepang, mereka menato anggota kelompoknya sesuai dengan posisi mereka dan hal ini

menjadi simbol kelompok mereka. Sehingga masyarakat dengan mudah dapat mengenali

anggota kelompok Yakuza. Berlaku pula pada jaman sekarang yang menato dirinya dengan

gambar yang mereka sukai atau tulisan yang menggambarkan hal-hal yang berkaitan dengan

kehidupan mereka, contohnya nama orang yang mereka cintai, tanggal lahir, atau pun pesan-

pesan yang penting dalam hidup mereka. Tak jarang pula beberapa orang dengan percaya diri

menggambar simbol keagamaan yang mereka anut, sehingga memberikan informasi siapa

mereka.

Melihat fenomena ini tentunya ada peran komunikasi di dalamnya, karena ada pesan

yang ingin disampaikan dari apa yang tertera. Komunikasi ini disebut komunikasi non verbal

karena menggunakan simbol dan tidak menggunakan pesan lisan. Pesan yang ada terlihat

implisit. Pengguna tato sengaja memilih gambra yang bermakna untuk mereka, untuk

memberikan pesan kepada orang luar tentang tatonya tersebut.

Dalam teori konsep diri, dijelaskan bahwa seorang individu memiliki cara untuk

menonjolkan dirinya, untuk membentuk karakternya di masyarakat. individu ersebut memiliki

cermin diri untuk melihat bagaimana pandangan orang terhadap dirinya, sehingga individu

tersebut dapat membentuk dirinya sesuai keinginannya dan tetap diterima oleh masyarakat.

begitu juga dengan orang bertato, mereka mikirkan apa yang mereka senangi dan melihat

Penggunaan tato ..., Bidari Medi S, FISIP UI, 2014

Page 19: Penggunaan Tato pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368912-MK-Bidari Medi S.pdf · Makalah Non-Seminar . Disusun oleh . Bidari Medi Sibuea . 1006710520

19

reaksi dari sekitarnya. Hal ini berkaitan dengan self image dan self esteem yang dibentuk oleh

individu tersebut. Tato menjadi self image penggunanya, berkaitan erat dengan self esteem

yang dihasilkan karena tanggapan dari sekitarnya. Contohnya pada kaum Yahudi yang

dinomori oleh Nazi, merupakan bentuk self image yang buruk bagi kaum Yahudi, begiu juga

dengan self esteem yang dirasakannya. Mereka merasakan bahwa nomor yang ada di tubuh

mereka adalah sebuah tanda bahwa mereka diperlakukan tidak manusiawi oleh Nazi. Maka

harga diri mereka pun merasa direndahkan. Berbeda dengan halnya kaum wanita dari suku

pedalaman Kalimantan yang menato dirinya dan hal itu merupakan lambang kecantikan dan

menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan khusus. Tentunya citra diri mereka

menjadi baik di masyarakat dan di mata mereka, dan hal ini membangun kembali harga diri

mereka.

Pengguna tato saat mengambil keputusan untuk menato dirinya, pada skala tertentu

pelaku mendapatkan dukungan dari luar dirinya. Harry Stack Sullivan mengatakan bahwa

orang lain atau faktor di luar individu memiliki pengaruh besar dalam pembentukan konsep

diri seseorang. Hal ini dibuktikkan dalam kasus tato. Dukungan yang diterima pengguna tato

saat inigin membuat tato dari orang-orang terdekatnya membuat pengguna tato semakin

percaya diri dengan apa yang ia lakukan. Bukan hanya dari orang terdekat, tetapi dari

kelompok atau komunitas, disebut juga reference group, dapat menjadi alasan mengapa

seorang individu dapat bersikap demikian. Pengguna tato selain mendapat dukungan dari

orang terdekat, ada kemungkinannya diantara orang-orang tersebut yang memiliki tato dan

menarik perhatian pengguna tato untuk memilkinya juga. Komunitas atau kelompok yang

semakin banyak dan semakin spesifik bisa membentuk individu tersebut. Individu tersebut

dapat memilih akan mengikuti norma komunitas yang mana, yang cocok dengan dirinya dan

dirinya merasa nyaman.

Setelah terbentuknya konsep diri pada seorang individu, orang tersebut akan

berusaha menunjukkannya dalam masyarakat dan menjadikannya jembatan komunikasi

dengan masyarakat. Contohnya pada seorang yang bertato, orang tersebut akan berusaha

menunjukkan bahwa menato diri bukanlah hal yang buruk dan tato bukanlah sebuah simbol

untuk kalangan rendah. DeMello menjelaskan bahwa orang-orang dengan tingkat sosial yang

tinggi, seperti dokter, pengacara dan lainnya, sudah memiliki tato dan menganggap bahwa hal

ini bukanlah simbol tingkat sosial yang rendah, tetapi simbol untuk menunjukkan karakter

diri. Ditunjukkan pula pada kampanye Levi’s 501 yang menggunakan tato sebagai bentuk

karya seni dan dianggap bisa menarik perhatian anak muda untuk membeli produk tersebut.

Penggunaan tato ..., Bidari Medi S, FISIP UI, 2014

Page 20: Penggunaan Tato pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368912-MK-Bidari Medi S.pdf · Makalah Non-Seminar . Disusun oleh . Bidari Medi Sibuea . 1006710520

20

Konsep diri dibagi menjadi dua jenis, yaitu positif dan negatif. Ciri orang dengan

konsep diri negatif menrut William D. Brooks dan Philip Emmert adalah :

a) Peka terhadap kritik. Individu ini mudah marah akan segala kritik yang ia terima. Bagi

individu ini, kritik merupakan cara orang lain untuk menjatuhkan harga dirinya.

b) Responsif sekali terhadap pujian. Individu ini sangat senang apabila ada seseorang

yang memberikan pujian terhadap apa yang ia lakukan.

c) Bersikap hiperkritis. Individu ini tidak bisa menerima kenyataan ada orang lain yang

lebih hebat dari dia. Maka ia sering mencela, menghina, mengeluh dan meremehkan

orang lain.

d) Cenderung merasa tidak disenangi orang lain. Hal ini membuat individu ini merasa

bahwa ia tidak diperhatikan dan menganggap orang lain sebagai musuh. Ia justru

selalu menempatkan dirinya sebagai korban dari sistem sosial yang tidak beres.

e) Bersika pesimis terhadap kompetisi. Individu ini enggan bersaing dan menganggap

tidak akan berdaya melawan persaingan yang merugika dirinya.

Sedangkan konsep diri positif memiliki ciri :

a) Yakin akan kemampuan mengatasi masalah

b) Merasa setara dengan orang lain

c) Menerima pujian tanpa rasa malu

d) Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku

yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat

e) Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek

kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubahnya.

Konsep diri lahir karena komunikasi interpersonal yang dilakukan. Bila konsep dirinya

positif, dikarenakan komunikasi interpersonal yang positif pula. Hal ini bisa terjadi pada

pengguna tato, mereka bisa merasa diterima masyarakat dan tidak ragu akan tindakan yang

mereka ambil untuk menato diri mereka, karena terjadi komunikasi interpersonal positif

dengan masyarakat sekitarnya.

Selain itu faktor kepercayaan diri menjadi faktor berikutnya yang dimiliki individu.

Ketakutan untuk melakukan komunikasi dikenal sebagai communication apprehension.

Penelitian di Amerika menunjukkan 10% - 20% mahasiswa di Amerika mengalami aprehensi

komunikasi oleh Hunt, Scott, McCroskey. Menerangkan bahwa orang-orang yang aprehensif

Penggunaan tato ..., Bidari Medi S, FISIP UI, 2014

Page 21: Penggunaan Tato pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368912-MK-Bidari Medi S.pdf · Makalah Non-Seminar . Disusun oleh . Bidari Medi Sibuea . 1006710520

21

dalam komunikasi, cenderung dianggap tidak menarik oleh orang lain, kurang kredibel, dan

sangat jarang menduduki jabatan pemimpin. Hal ini bisa berlaku bagi pengguna tato yang

diberikan persepsi negatif oleh masyarakat. Mereka mungkin saja berubah menjadi sangat

tidak percaya diri karena mengalami tekanan dari luar individu. Mereka merasa tersingkirkan

oleh persepsi-persepsi negatif yang diberikan oleh orang lain. Sebelumnya mereka sangat

percaya diri dengan tato yang melekat pada tubuh mereka, tetapi rasa kepercayaan diri bisa

saja hilang karena mendapat perlakuan negatif dari sekitarnya. Beda halnya dengan jaman

sekarang yang semakin menerima tato menjadi hasil karya seni. Ditunjukkan oleh Indonesian

Subculture. Sebuah komunitas yang hadir untuk menunjukkan eksistensi tato sebagasi hasil

karya seni dan membuat acara Skin Art Exhibition yang menampilkan tatoo artist dari

berbagai kalangan. Hal ini bisa menimbulkan kepercayaan diri bagi pelukis tato dan pengguna

tato, sehingga mereka bisa menunjukkan keberadaan mereka tanpa mereasa tersingkirkan oleh

masyarakat.

Persepsi negatif sering kali dilayangkan oleh masyarakat dari tato yang terlihat dari

pengguna tato. Persepsi negatif itu pun sering menutupi makna non verbal yang ada di dalam

tato tersebut. Misalkan saja AY yang menaruh nama Chinese miliknya. Tato milik AY

memiliki arti namanya, dengan demikian orang lain bisa mengetahui nama AY dalam bahasa

Cina.

KESIMPULAN

Setelah membahas tentang sejarah dan teori yang terkait perihal tato pada paragraf

sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan. Motivasi orang menato dirinya kurang lebih

untuk memberikan oesan kepada orang lain tentang karakter dalam dirinya. Misalkan pada

informan AY yang menato lengannya dengan namanya, AY ingin memberikan pesan kepada

masyarakat bahwa AY memiliki nama Chinese. Sedangkan EW yang menato lengannya

dengan gambar salib, ingin memberikan pesan bahwa EW adalah umat Kristiani.

Teori dan pernyataan yang diungkapkan para ahli mengatakan adanya pengaruh

kelompok dalam membuat tato. Pengaruh yang diterima tidak hanya dari orang terdekat saja,

tetapi bisa juga dari orang luar lainnya. Misalnya dengan sikap AY yang menato pundaknya

dengan tato naga seperti yang dimiliki artis Hongkong favoritnya. Konsep diri yang dimiliki

AY saat itu ingin merasa sama dengan aktor favoritnya. Begitu juga dengan keputusan saat

Penggunaan tato ..., Bidari Medi S, FISIP UI, 2014

Page 22: Penggunaan Tato pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368912-MK-Bidari Medi S.pdf · Makalah Non-Seminar . Disusun oleh . Bidari Medi Sibuea . 1006710520

22

ingin menato, pengguna tato mendapat dorongan dari pihak luar yang memantapkan hatinya

akan menato dirinya.

Sejarah mengatakan bahwa tato digunakan untuk menyatakan beberapa hal, misalkan

saja bagi suku terasing tato digunakan untuk menunjukkan wilayah kekuasaan dan bagi

wanita, tato menunjukkan kecantikan dan keahlian khusus yang dimilikinya. Hal ini berjalan

sampai pada jaman Nazi yang menggunakan tato sebagai penanda kaum Yahudi sebagai

tawanannya. Begitu pula di Jepang, bagi kelompok mafia Yakuza, tato menjadi identitas

dirinya. Sehingga bila ada orang yang melihat mereka, akan mengetahui siapa mereka

sebenarnya.

Tato digunakan sebagai komunikasi non verbal dari awal penggunaannya. Seiring

berjalannya waktu, media massa berperan menyebarkan kegunaan tato sebagai komunikasi

non verbal. Pada awalnya media berperan untuk meluruskan bahwa tato dapat digunakan

berbagai kalangan, bukan hanya masyarakat dari kelas sosial rendah. Pada jaman sekarang

media yang digunakan semakin banyak, contohnya kampanye yang dijalankan Levi’s 501

yang memakai tato sebagai bagian dari kampanye produk baru mereka. Hal ini dapat merubah

pandangan masyarakat.

SARAN

Penulisan ini membutuhkan saran akademik yang berkaitan dengan bahan studi

berikutnya, yang berhubungan dengan penggunaan tato sebagai komunikasi non verbal.

Untuk mendukung hal tersebut diharapkan penelitian selanjutnya menggunakan informan

yang lebih beragam, sehingga bisa mendapatkan jawaban yang lebih valid. Berikutnya saran

praktis yang dapat diberikan adalah dari pemahaman masyarakat tentang tato dan masih

terbayang-bayang sejarah masa lalu dengan penggunaan tato di masyarakat kelas bawah.

Dengan demikian diharapkan tato dapat diterima di kalangan masyarakat tanpa mendapat

Penggunaan tato ..., Bidari Medi S, FISIP UI, 2014

Page 23: Penggunaan Tato pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368912-MK-Bidari Medi S.pdf · Makalah Non-Seminar . Disusun oleh . Bidari Medi Sibuea . 1006710520

23

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Drs. Jalaluddin Rakhmat M. Sc, 2001, “Psikologi Komunikasi”, PT. Remaja Rosdakarya

Stewart, Ruben. 2006. Communication and Human Behavior, Fifth Edition. Allyn And Bacon

Chris Barker, 2003, “Cultural Studies Theory and Practice” Second Edition, SAGE

Publications Ltd

Website

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&ved=0CHEQFjAH

&url=http%3A%2F%2Fmedia.wix.com%2Fugd%2F5b1ec2_8ffe6fbc3de6428f139e660f5b9b

6b82.docx%3Fdn%3DSkin%2BStigma%2B-%2Bpaper.docx&ei=OP6-

Uo7YHYPTrQeRhYGwBA&usg=AFQjCNEFHuTcUHmT-

1LYwQAQe6w1twLYsA&sig2=E3WX65WSp4IcOrCiINmu8g&bvm=bv.58187178,d.bmk

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CDcQFjAA

&url=http%3A%2F%2Fojs.statsbiblioteket.dk%2Findex.php%2Fmediekultur%2Farticle%2F

viewFile%2F2529%2F3372&ei=OP6-

Uo7YHYPTrQeRhYGwBA&usg=AFQjCNFcMcysYkvVxGWjYmHJDQw2HeJK7A&sig2=

N77NVbvE1rUrFzodQKh2-A&bvm=bv.58187178,d.bmk

http://www.acrwebsite.org/search/view-conference-proceedings.aspx?Id=8195

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CDEQFjAA

&url=http%3A%2F%2Fhome.comcast.net%2F~lukeythetruck%2Fdjole%2FSchoolPage%2F

SPSCC%2FEssay%2520Readings%2FChristianStudentTattoos.pdf&ei=GQO_UsfPDMK3rg

ed_4Bg&usg=AFQjCNEFD5u3FS4JgNlSH2nKU906F9JJCQ&sig2=NpLiJciforWjzz4aUjpq

DQ&bvm=bv.58187178,d.bmk

http://kbbi.web.id/tato

http://news.psu.edu/story/141345/2008/06/20/research/probing-question-what-history-

tattooing

http://female.kompas.com/read/2013/12/16/1419008/Levi.s.Menggandeng.Seni.Tato.Indonesi

a.untuk.Unjuk.Karya.

Penggunaan tato ..., Bidari Medi S, FISIP UI, 2014

Page 24: Penggunaan Tato pada Masyarakat (Studi Terhadap Tato …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20368912-MK-Bidari Medi S.pdf · Makalah Non-Seminar . Disusun oleh . Bidari Medi Sibuea . 1006710520

24

http://www.solopos.com/2013/09/04/solo-skin-art-exhibition-2013-hari-kedua-pameran-164-

seniman-tato-jor-joran-di-tbs-443932

http://www.lintas.me/article/tempo.co/surakarta-gelar-pameran-tato-untuk-pertama-

kali?utm_source=LATEST&utm_medium=LATEST_2&utm_campaign=LATEST

http://indonesiansubculture.com/p/about.html

http://travel.okezone.com/read/2012/01/13/409/556937/baru-museum-tato-di-amsterdam

http://economy.okezone.com/read/2010/01/31/320/299292/studio-tato-beromzet-jutaan

http://celebrity.okezone.com/read/2010/04/22/34/325247/fahrani-punya-35-tato-di-seluruh-

tubuhnya

http://magazine.foxnews.com/style-beauty/guidelines-tattoo-virgin

http://magazine.foxnews.com/style-beauty/origin-ink-tattoos-through-time

http://www.smithsonianmag.com/history/tattoos-144038580/

Penggunaan tato ..., Bidari Medi S, FISIP UI, 2014