Pengaruh Taman Baca Dan Ruang Literasi Terhadap Minat Baca ...
PENGGUNAAN TANDA BACA DAN HURUF KAPITALPADA TEKS IKLAN BROSUR PENAWARANBARANG ATAU JASA
-
Upload
bomber-comp -
Category
Documents
-
view
8.760 -
download
2
description
Transcript of PENGGUNAAN TANDA BACA DAN HURUF KAPITALPADA TEKS IKLAN BROSUR PENAWARANBARANG ATAU JASA
PENGGUNAAN TANDA BACA DAN HURUF KAPITAL
PADA TEKS IKLAN BROSUR PENAWARAN
BARANG ATAU JASA
Skripsi
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Diajukan Oleh:
Pita Erlawati
A 310 060 276
PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010
ii
PERSETUJUAN
PENGGUNAAN TANDA BACA DAN HURUF KAPITAL
PADA TEKS IKLAN BROSUR PENAWARAN
BARANG ATAU JASA
Disusun Oleh:
Pita Erlawati
A 310 060 276
Telah disetujui dan disahkan untuk dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi
Sarjana S-1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Telah Disetujui Oleh:
Pembimbing I, Pembimbing II,
Prof. Dr. H. Abdul Ngalim, M. Hum. Drs. Agus Budi Wahyuni M.Hum.
Tanggal: Tanggal:
iii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGGUNAAN TANDA BACA DAN HURUF KAPITAL
PADA TEKS IKLAN BROSUR PENAWARAN
BARANG ATAU JASA
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
PITA ERLAWATI
(A 310 060 276)
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal: 30 April 2010
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.
Susunan dewan penguji:
1. (Prof. Dr. H. Abdul Ngalim, M.Hum.)
2. (Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.)
3. (Drs. Andi Haris Prabawa, M. Hum.)
Surakarta, 30 April 2010
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dekan,
Drs. H. Sofyan Anif , M. Si.
NIK. 547
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila ternyata di kemudian hari terbukti ada ketidakbenaran dalam
pernyataan di atas, maka saya akan bertanggunang jawab sepenuhnya.
Surakarta, 1 April 2010
Pita Erlawati
A 310 060 276
v
Motto
“Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu
adalah sebaik-baik makhluk.” (Q.S Al-Bayyinah: 7).
“Kata yang paling indah di bibir umat manusia adalah kata ibu. Dan panggilan
yang paling indah adalah ibuku.” (Kahlil Gibran).
“Ketika tiba saat perpisahan janganlah kalian berduka sebab apa yang paling
kalian kasihi darinya mungkin akan nampak dari kejauhan, seperti gunung yang
nampak lebih agung dari padang dan dataran.” (Kahlil Gibran).
Lihatlah kelebihan orang yang kamu anggap kurang dan lihatlah kekurangan
orang yang kamu anggap lebih agar hidupmu seimbang. (Penulis).
vi
PERSEMBAHAN
Mogaku tahu syukurku adalah milikMu, padaMu ya Allah dengan segala
ketulusan hati dan khilafku. Sebuah karya sederhana ini ku persembahkan sebagai
wujud bakti, hormat, dan sayangku kepada:
1. Ayah dan Ibu, terimakasih atas doa, semangat, kesabaran, kasih sayang,
dan pengorbanan yang telah diberikan, tetapi ananda tahu takkan bisa
membalasnya. Sebuah karya kecil ini yang bisa ananda berikan.
2. Adikku (Lilik H.) dan keponakanku (Joni dan Nabila) atas keceriaan yang
kalian berikan.
3. Mas Mbomber yang selalu sabar mendampingi penulis hingga skripsi ini
selesai.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt yang
senantiasa melimpahkan petunjuk, rahmat, dan hidayah-Nya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad saw beserta seluruh
keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang setia sampai akhir zaman kelak.
Atas izin-Nya penulis dapat menyelasaikan skripsi dengan judul
“Penggunaan Tanda Baca dan Huruf Kapital pada Teks Iklan Brosur Penawaran
Barang atau Jasa”.
Adapun maksud dan tujuan penulisan ini adalah dalam rangka
memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajad Sarjana S-1, Jurusan
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah pada Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Banyak sekali dukungan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak
yang sangat berarti bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepadaberbagai pihak yang telah membantu.
1. Prof. Dr. H. Bambang Setiaji, M. S, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Surakarta, yang telah menyediakan fasilitas untuk
perkuliahan.
viii
2. Drs. H. Sofyan Anif, M. Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, yamg telah
menyediakan fasillitas perkuliahan.
3. Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum., selaku ketua jurusan dan dosen
pembimbing II yang dengan sabar membimbing dan mendorong penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Prof. Dr. H. Abdul Ngalim, M. Hum., selaku dosen pembimbing I yang
dengan kesabaran dan bimbingannya mengarahkan dan memberikan
petunjuk yang sangat berguna sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
5. Dra. Main Sufanti, M. Hum., selaku pembimbing akademik yang dengan
sabar memberi bimbingan kepada penulis selama berada di bangku kuliah.
6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membimbing dan membagi ilmu
pengetahuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di Jurusan
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
7. Guruku di TK, SD, SMP, dan SMA yang telah membekali penulis dengan
ilmu yang sangat berguna bagi penulis untuk sekarang dan masa depan.
8. Bapak dan ibuku tercinta yang tiada henti memberikan kasih sayang dan
doa kepada penulis.
9. Keluarga besarku (Kakek, Nenek, Adik, dan Keponakan) yang selalu
memberi nasihat dan keceriaan setiap hari.
ix
10. Mas Mbomber yang selalu menemaniku dalam suka maupun duka, yang
selalu mengerti aku, terima kasih atas semuanya.
11. Teman kos Aneka Karya (Lilit, Niken, Tini, Hajar, Yana, Aris, Mbk
Wiwin) dan adik kos aneka karya (Retno, Indah, Ani, Rita, Tetri, Mulya,
Yani, Dewi, Prima, dan Nana) terima kasih atas keceriaan dan
dukungannya.
12. Lilit, Tri, dan Tini, terima kasih atas kebersamaannya dan teman satu
angkatan PBSID terutama kelas E terima kasih atas kebersamaannya.
13. Mbak Siti, Kajol, dan Neng terima kasih untuk dukungannya.
Atas bantuan yang diberikan, penulis hanya bisa berdoa semoga Allah
swt memberikan yang terbaik atas amal yang dilakukan. Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekuarangan dan masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang yang
membangun dari pembaca. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi penulis sendiri maupun pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, 1 April 2010
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
ABSTRAK .................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Pembatasan Masalah ......................................................................... 3
C. Perumusan Masalah ........................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
F. Sistematika Penulisan.......................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ..................... 6
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 6
B. Landasan Teori .................................................................................. 10
1. Iklan .............................................................................................. 10
a. Pengertian Iklan ........................................................................ 10
b. Jenis Iklan ................................................................................ 11
c. Ciri-ciri Iklan ............................................................................ 12
d. Ragam Bahasa Iklan.................................................................. 13
e. Teks Iklan ................................................................................. 14
2. Brosur Penawaran Barang atau Jasa ............................................. 14
a. Pengertian Brosur .................................................................... 14
b. Penulisan Brosur ...................................................................... 15
xi
3. Penggunaan Tanda Baca ............................................................... 16
4. Penggunaan Huruf Kapital ........................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 25
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 25
B. Data dan Sumber Data ....................................................................... 25
C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 26
D. Teknik Analisis Data ......................................................................... 27
E. Teknik Penyajian Hasil Analisis ....................................................... 28
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................. 29
B. Deskripsi Data.................................................................................... 29
C. Penggunaan Tanda Baca ................................................................... 34
1. Penggunaan Tanda Baca Titik ...................................................... 34
2. Penggunaan Tanda Baca Koma ..................................................... 43
3. Penggunaan Tanda Baca Seru ...................................................... 48
D. Penggunaan Huruf Kapital................................................................. 52
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 62
A. KESIMPULAN ................................................................................. 62
B. SARAN ............................................................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
ABSTRAK
PENGGUNAAN TANDA BACA DAN HURUF KAPITAL PADA TEKS IKLAN BROSUR PENAWARAN
BARANG ATAU JASA
Pita Erlawati, A 310 060 276, Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan
Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2010, 63 halaman.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah penggunaan tanda baca pada teks iklan brosur penawaran barang atau jasa? (2) bagaimana penggunaan huruf kapital pada teks iklan brosur penawaran barang atau jasa? Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan tanda baca dan huruf kapital pada teks iklan brosur penawaran barang atau jasa. Bentuk dan strategi yang digunakan dalam penelitian ini berupa deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah brosur penawaran barang dan jasa yang beredar di masyarakat. Objek penelitiannya adalah penggunaan tanda baca dan huruf kapital. Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan dilanjutkan dengan metode catat, analisis data menggunakan metode agih. Hasil penelitian ini antara lain: pertama penggunaan tanda baca yang meliputi: a) penggunaan tanda titik yang kurang tepat terdapat pada penggunaan titik di akhir kalimat dan penggunaan tanda titik yang berlebihan, b) penggunaan tanda koma yang kurang tepat terdapat pada penggunaan tanda koma di antara unsur-unsur dalam suatu pemerian atau pembilangan, c) penggunaan tanda seru yang kurang tepat terdapat penggunaan tanda seru di akhir kalimat dan penggunaan tanda seru yang berlebihan. Kedua penggunaan huruf kapital yang kurang tepat terdapat pada penggunaan huruf kapital di awal kalimat, penggunaan huruf kapital di tengah kalimat, dan penggunaan huruf kapital secara keseluruhan. Kata Kunci: brosur penawaran barang atau jasa, tanda baca, dan huruf kapital.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa persatuan sejak 28 Oktober
1928. Usia 82 tahun belumlah tua untuk ukuran bahasa sebuah bangsa. Usia
yang masih labil, masih berubah dan berkembang seperti halnya bahasa-bahasa
lain di dunia.
Sebuah bahasa berkembang seiring perkembangan ilmu pengetahuan,
informasi, dan teknologi. Rasa ingin tahu manusia yang menyebabkan
perkembangan ilmu-ilmu yang telah dimiliki manusia. Bahasa pun ikut
berkembang mengikuti perkembangan manusia. Bahasa bukanlah sesuatu yang
mati, tetapi bahasa bisa berkembang sesuai perkembangan pemikiran
penggunaanya.
Bahasa digunakan manusia untuk berkomunikasi dalam kehidupan
sehari-hari. Keberadaan bahasa sangat penting bagi kehidupan manusia.
Dengan bahasa manusia dapat menyampaikan informasi atau berita, fakta,
pendapat, dan lain sebagainya. Manusia dapat berkomunikasi dengan siapa saja
menggunakan bahasa, baik secara langsung maupun tidak langsung. Tanpa
adanya bahasa, interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat akan
lumpuh.
Menurut Sugono (2002: 14) ditinjau dari media (sarana) yang
digunakan untuk menghasilkan bahasa, penggunaan bahasa dapat dibedakan
1
2
dalam dua macam ragam bahasa yaitu, ragam bahasa tulis dan ragam bahasa
lisan. Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan
tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Sedangkan ragam bahasa lisan
adalah bahasa yang dihasilkan dengan menggunakan alat ucap (organ of
speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Salah satu penggunaan bahasa
dalam kehidupan bermasyarakat dapat ditemukan dalam dunia perdagangan,
khususnya penawaran barang yang sering disebut iklan.
Iklan memanfaatkan bahasa untuk mempromosikan barang atau jasa.
Produsen menulis kelebihan-kelebihan barang atau jasa yang akan ditawarkan
dengan bahasa. Penggunaan bahasa bertujuan mempengaruhi konsumen agar
membeli atau memakai produknya. Bahasa iklan berkaitan dengan pemberian
informasi, menarik khalayak, original, memiliki kekhasan, dan persuasif.
Bahasa yang digunakan berbeda dengan penggunaan bahasa lainnya, misalnya
bahasa dalam surat, pidato, dan laporan. Bahasa iklan cenderung lebih santai
dan bersahabat. Kata-kata yang digunakan menarik dan bersifat promosi.
Pemilihan kata dapat mempengaruhi keberhasilan iklan.
Selain pemilihan kata, penggunaan tanda baca juga mempengaruhi
keberhasilan iklan. Penulis iklan kurang memperhatikan penggunaan tanda
baca. Terdapat kesalahan penggunaan tanda baca dalam penulisan iklan, seperti
penggunaan tanda titik, koma, dan seru. Iklan yang menarik tidak harus
menggunakan tanda baca yang sebenarnya tidak lazim digunakan. Tanda baca
harus digunakan sesuai dengan kaidah.
3
Di samping pemilihan kata dan penggunaan tanda baca, penggunaan
huruf kapital perlu diperhatikan dalam menulis iklan. Penggunaan huruf kapital
membuat konsumen lebih mudah membaca teks iklan. Penulis iklan terkadang
berlebihan dalam menggunakan huruf kapital, misalnya dengan menulis semua
teks menggunakan huruf kapital atau menulis huruf kapital dan huruf kecil
secara bergantian dalam satu kata. Penggunaan huruf kapital tersebut tidak
sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Pada umumnya huruf
kapital digunakan di awal kalimat, nama orang, hal yang berkenaan dengan
agama, dan lain sebagainya.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis bermaksud mengadakan
penelitian dengan judul “Penggunaan Tanda Baca dan Huruf Kapital pada Teks
Iklan Brosur Penawaran Barang atau Jasa”.
B. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi masalah pada penggunaan tanda baca dan huruf
kapital pada kalimat persuasi yang terdapat pada brosur penawaran barang atau
jasa. Penggunaan tanda baca dibatasi pada penggunaan tanda baca titik, koma,
dan seru.
C. Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini ada 2 masalah yang ingin dicari jawabannya.
1. Bagaimana penggunaan tanda baca pada teks iklan brosur penawaran
barang atau jasa?
2. Bagaimana penggunaan huruf kapital pada teks iklan brosur penawaran
barang atau jasa?
4
D. Tujuan Penelitian
Ada dua tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini.
1. Mendeskripsikan penggunaan tanda baca pada teks iklan brosur penawaran
barang atau jasa.
2. Mendeskripsikan penggunaan huruf kapital pada teks iklan brosur
penawaran barang atau jasa.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian dilakukan untuk mendapatkan manfaat. Manfaat dalam
penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis adalah manfaat yang berhubungan dengan pengembangan
ilmu, oleh karena itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan
tentang penggunaan tanda baca dan huruf kapital dalam sebuah wacana.
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini dapat memberikan bahan inspirasi bagi pembaca
dan calon peneliti lain untuk melakukan penelitian.
b. Menambah khasanah penelitian tentang bahasa khususnya dalam
penggunaan tanda baca dan huruf kapital pada teks iklan brosur
penawaran barang atau jasa.
5
F. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan ini adalah Bab I Pendahuluan yang berisi
Latar Belakang Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka yang berisi Penelitian yang Relevan dan
Landasan Teori. Penelitian yang relevan berisi penelitian-penelitian terdahulu
yang berhubungan dengan penelitian ini. Landasan teori memuat teori- teori
yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti yaitu iklan, brosur
penawaran baranng atau jasa, penggunaan tanda baca, dan penggunaan huruf
kapital.
Bab III Metode Penelitian berisi Jenis Penelitian, Data Penelitian,
Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, dan Teknik
Penyajian Hasil Analisis.
Bab IV Pembahasan yang berisi hasil analisis data.
Bab V Penutup berisi kesimpulan dan saran.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka bertujuan untuk mengetahui kepastian karya ilmiah.
Suatu penelitian tidak beranjak dari awal, tetapi telah ada acuan yang
mendasari. Untuk mengetahui keaslian penelitian ini akan dipaparkan beberapa
penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini.
Skripsi Ratnawati (2007) berjudul “Gaya Bahasa Personifikasi pada
Iklan Parfum di Brosur Avon dan Oriflamme”. Hasil penelitiannya menyatakan
bahwa gaya personifikasi yang ditemukan dikelompokkan menjadi dua, yaitu
melakukan ‘perbuatan’, dan memiliki ‘kemampuan’. Gaya personifikasi yang
berarti melakukan ‘perbuatan’ menganggap parfum sebagai benda mati dapat
melakukan perbuatan seperti manusia. Gaya personifikasi yang berrati
memiliki ‘kemampuan’ menganggap parfum sebagai benda mati memiliki
kemampuan seperti yang dimiliki oleh makhluk hidup terutama manusia.
Perbedaan penelitian Ratnawati dengan penelitian ini terletak pada
objek yang dikaji. Pada penelitiannya, Ratnawati mengkaji mengenai gaya
personifikasi pada brosur, sedang pada penelitian ini mengkaji penggunaan
tanda baca dan huruf kapital pada brosur. Persamaan antara kedua penelitian
adalah sama meneliti mengenai penulisan pada brosur.
Skripsi Yudhi (2008) berjudul “Campur Kode dalam Iklan Acara di
Radio RRI Surakarta”. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa campur kode
6
7
merupakan variasi bahasa yang paling banyak dijumpai dalam iklan acara di
radio RRI Surakarta. Penyisipan campur kode tersebut berupa kata, frase,
reduplikasi, baster, idiom, klausa, singkatan, dan akronim. Campur kode dari
Bahasa Jawa lebih sering muncul karena secara letak geografis radio RRI
Surakarta berada di Kota Solo yang kental dengan nuansa Jawa. Latar belakang
munculnnya campur kode dalam iklan acara di radio RRI Surakarta antara lain
karena daerah dan budaya penutur dan pendengar, menghadirkan efek lucu
serta pertimbangkan untuk mendapatkan pengungkapan yang lebih tepat.
Perbedaan penelitian Yudhi dengan penelitian ini terletak pada objek
yang dikaji. Objek penelitian Yudhi adalah campur kode yang terdapat pada
iklan acara radio RRI, sedangkan penelitian ini mengkaji bentuk penulisan
iklan (brosur) melalui media cetak. Persamaan penelitian Yudhi terletak pada
kajian wacana iklan.
Skripsi Mutaqin (2009) berjudul “Implikatur Percakapan pada Iklan
Produk (Studi Kasus di Radio GSM FM)”. Hasil penelitian, tuturan yang
mengandung implikatur percakapan dalam iklan produk di radio GSM FM
terdiri dari dua bentuk tuturan yaitu, tuturan yang berbentuk direktif, sejumlah
delapan implikatur dan tuturan berbentuk deklaratif sejumlah lima implikatur.
Tuturan direktif digunakan oleh pemasang iklan untuk menarik pendengar atau
konsumen agar membeli atau menggunakan produk yang ditawarkan.
Implikatur yang terjadi pada bahasa iklan produk di radio GSM FM pada
umumnya ditimbulkan oleh rasa ingin tahu pendengar dan keinginan untuk
mencoba terhadap produk yang ditawarkan oleh pemasang iklan. Faktor yang
8
menyebabkan adanya pemakaian implikatur dalam iklan produk di radio GSM
FM diantaranya faktor ekonomi, kebutuhan masyarakat, dan efektivitas
produk.
Perbedaan penelitian Mutaqin dengan penelitian ini terletak pada
media iklan yang dijadikan objek kajian. Penelitian Mutaqin memilih media
audio, yang dipasang di radio GSM FM, sedangkan pada penelitian ini memilih
media cetak berupa brosur.
Penelitian Sutanti (2008) berjudul “Analisis Teks Informasi Lalu
Lintas di Wilayah Surakarta”. Menunjukkan bahwa penulisan pesan informasi
lalu lintas kurang efektif karena banyaknya terdapat kesalahan ejaan dan
penggunaan akronim. Ada beberapa kesalahan ejaan dalam pesan informasi
lalu lintas di wilayah Surakarta, yaitu meliputi kasalahan penulisan huruf atau
kata, kesalahan penulisan tanda titik, kesalahan penulisan huruf kapital,
kesalahan penulisan tanda petik, dan kesalahan penulisan tanda seru.
Perbedaan antara penelitian Sutanti dengan penelitian ini, yaitu pada
iklan. Penelitian Sutanti membahas mengenai teks lalu lintas sedangkan
penelitian ini membahas mengenai teks iklan yang menawarkan barang atau
jasa. Persamaan antara penelitian Sutanti dengan penelitian ini terletak pada
objek kajian.
Penelitian Hadisetyo berjudul “Upaya Mengatasi Kesalahan Ejaan
pada Karangan Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kuripan Kecamatan Watumalang
Kabupaten Wonosobo”. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa terdapat
beberapa kesalahan ejaan dalam karangan siswa. Kesalahan tersebut terdapat
9
pada kesalahan penggunaan huruf kapital, preposisi, dan penggunaan tanda
baca. Kesalahan huruf kapital terdapat pada penulisan huruf pertama pada awal
kalimat, nama bulan, nama hari, nama orang, dan nama kota. Kesalahan
penulisan preposisi terdapat pada penulisan kata depan di. Kesalahan
penggunaan tanda baca terdapat pada penggunaan tanda baca koma.
Perbedaan penelitian Hadisetyo dengan penelitian ini terletak pada
subjek penelitian. Penelitian Hadisetyo memakai karangan siswa sebagai
sumber data dalam penelitiannya sedangkan penelitian ini memakai brosur
sebagai sumber data dalam penelitian. Persamaan penelitian Hadisetyo dengan
penelitian ini terletak pada objek kajian, yaitu meneliti mengenai kesalahan
ejaan.
Penelitian yang dilakukan Muhamad Yasin berjudul “Penggunaan
Bahasa dalam Surat Undangan Resmi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Ngunut
Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2008/2009”. Hasil penelitian ini
menunjukkan adanya penggunaan bahasa yang benar dan penggunaan bahasa
yang salah dalam surat undangan resmi siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Ngunut. Hal ini terbukti dengan ditemukan kebenaran dan kesalahan
penggunaan ejaan dan tanda baca, ketepatan dan ketidaktepatan penggunaan
diksi, serta keefektifan dan ketidakefektifan penggunaan kalimat. Pertama,
kebenaran dan kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca meliputi
penggunaan tanda baca titik, koma, titik dua, hubung, penulisan huruf kapital,
dan penulisan di sebagai kata depan maupun sebagai awalan. Kedua, ketepatan
dan ketidaktepatan penggunaan diksi meliputi penggunaan kata yang benar dan
10
salah, jelas dan tidak jelas, serta efektif dan tidak efektif. Ketiga, keefektifan
dan ketidakefektifan penggunaan kalimat meliputi penggunaan kalimat yang
sederhana dan tidak sederhana, ringkas dan tidak ringkas, jelas dan tidak jelas,
serta sopan dan tidak sopan.
Perbedaan penelitian Yasin dengan penelitian ini terlihat pada subjek
yang dijadikan sumber penelitian. Penelitian Yasin menggunakan undangan
surat resmi sebagai sumber data, sedangkan penelitian ini menggunakan brosur
penawaran barang atau jasa sebagai sumber data penelitian. Persamaan
penelitian Yasin dengan penelitian ini terletak pada objek kajian penelitian,
yaitu meneliti mengenai kesalahan ejaan yang terdapat pada sumber data.
B. Landasan Teori
1. Iklan
a. Pengertian Iklan
Iklan mempunyai peran yang penting dalam masyarakat. Iklan
membantu masyarakat untuk melakukan transaksi jual beli. Beberapa ahli
mengemukakan pengertian mengenai iklan.
Menurut Lee (2007: 5) iklan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, kredit mail (pengeposan langsung, reklame luar ruang, atau kendaraan umum.
Menurut Alwi (2001: 32) iklan adalah pemberitahuan kepada
khalayak ramai mengenai barang dan jasa yang dijual, di pasang dalam media masa seperti surat kabar dan majalah. Iklan merupakan kegiatan berbahasa yang informatif. Iklan digunakan sebagai alat komunikasi oleh produsen untuk mempromosikan barang, produk, atau jasa kepada konsumen.
11
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa iklan
adalah suatu media yang digunakan produsen untuk menawarkan
produknya kepada konsumen. Iklan membuat konsumen lebih kritis dan
menciptakan dialog antara produsen dan konsumen secara tidak
langsung.
Menurut Lee (2007: 10-11) ada beberapa fungsi iklan.
1. Periklanan menjalankan sebuah fungsi informasi dengan mengkomunikasikan informasi produk, ciri-ciri, dan lokasi penjualan produk.
2. Periklanan menjalankan sebuah fungsi persuasif, yang mencoba membujuk para konsumen untuk membeli merek-merek tertentu dan mengubah sikap mereka terhadap produk atau perusahaan tertentu.
3. Periklanan menjalankan sebuah fungsi pengingat. Iklan selalu mengingatkan para konsumen tentang sebuah produk sehingga mereka akan tetap membeli produk yang diiklankan tanpa mempedulikan merek pesaingnya.
b. Jenis Iklan
Iklan bersifat kompleks dan luas. Jangkauan iklan meliputi
berbagai macam penawaran barang dan jasa. Iklan dapat dibagi atas
media penyampaiannya dan berdasarkan jenis barang yang ditawarkan.
Menurut Kusuma (2007: 9) berdasarkan media yang menjadi sarananya,
ada beberapa jenis iklan.
1. Iklan Surat Kabar Iklan ini merupakan sarana komunikasi dagang yang paling afektif karena sirkulasi peredarannya dapat menjangkau khalayak perkotaan dan pedesaan sekaligus. Berbagai ukuran iklan dapat ditampung di media cetak ini sesuai dengan kemampuan keuangan pemasang iklan
12
2. Iklan Majalah Dengan iklan majalah pemasang iklan berharap dapat menjangkau khalayak luas karena peredaran majalah biasanya mencapai seluruh wilayah dalam suatu Negara.
3. Iklan Radio dan Televisi Iklan radio dan televisi adalah iklan yang disiarkan pada program khusus menjangkau khalayak pendengar dimana-mana (terutama iklan radio).
4. Iklan Berupa Surat Langsung Iklan jenis ini biasa dilakukan dengan cara mengirimkan pesan langsung yang ditunjukkan ke alamat-alamat tertentu, pesan tersebut dalam bentuk surat, folder, brosur, booklet, kartu pos, catalog, dan selebaran. Dengan sarana seperti ini pemasang iklan berharap dapat memberi kesan yang lebih akrab secara pribadi kepada calon pelanggan. Disamping itu iklan jenis ini dapat menguraikan lebih rinci produk yang ditawarkan.
5. Iklan Poster atau Papan Reklame Jenis iklan ini biasanya disajikan dalam bentuk tulisan dan gambar yang menarik dalam berbagai ukuran dipasang di tempat-tempat yang cukup strategis sehingga dapat dipandang dari segala arah. Pesan yang disampaikan dalam poster atau papan reklame biasanya berbentuk singkat supaya dapat dilihat dan dibaca dalam sekilas pandang.
c. Ciri-ciri Iklan
Winardi (dalam Suciati, 2001: 21) menyebutkan beberapa ciri
yang harus ada dalam iklan.
1. Menarik Perhatian (Persuasive)
Iklan harus mampu menarik perhatian masyarakat terhadap barang
atau jasa yang diiklankan.
2. Aktual
Iklan harus dibuat sesuai dengan selera pada waktu iklan dimuat
dalam sebuah media.
13
3. Mudah Dimengerti
Iklan harus dapat dimengerti dan dapat menimbulkan kesan di hati
massa terhadap barang atau jasa yang diiklankan.
4. Keterangan atas barang atau jasa yang diiklankan kurang dapat
dipercaya kebenarannya, tetapi juga tidak membohongi konsumen.
5. Disertai gambar dan lagu- lagu untuk lebih menarik perhatian massa.
6. Ada unsur kompetensi.
7. Biasanya dilakukan berulang-ulang untuk menimbulkan kesan kepada
pelanggan.
d. Ragam Bahasa Iklan
Ragam bahasa dapat dibedakan menjadi 2 yaitu ragam bahasa
baku dan ragam bahasa tidak baku. Ditinjau dari tujuannya, ragam
bahasa yang digunakan iklan adalah ragam bahasa yang tidak baku.
Dalam hal ini iklan dibuat untuk menarik perhatian konsumen, sehingga
terdapat penggunaan ejaan yang tidak sesuai dengan EYD.
Ditinjau secara preskriptif penggunaan bahasa iklan memang
tidak sesuai dengan pedoman EYD. Namun, secara deskriptif iklan
memang dibuat supaya berbeda dengan bahasa yang lain. Ragam bahasa
yang digunakan berbeda dengan apa yang standar
(http://indonesiasaram.wordpress.com/2008/03/18/ragam-bahasa-baku/).
14
e. Teks Iklan
Teks adalah data yang terdiri dari karakter-karakter yang
menyatakan kata-kata/lambang- lambang yang digunakan manusia untuk
berkomunikasi dalam bentuk tulisan. Pada kode tersebut terdapat nilai
numerik/angka dan tanda baca, serta simbol lainnya
(Http://www.wikipedia.wiki.org/teks). Teks iklan harus akurat dan tepat.
Teks iklan tidak boleh menyisihkan individu atau menganggap rendah
pembaca iklan. Bahasa dewasa, kasar, atau istilah seksual tidak diizinkan.
Teks iklan berfungsi informatif dan tidak hanya terbatas pada
penggambaran sesuatu yang diiklankan, tetapi juga merupakan
pengungkapan perasaan, keinginan, dan harapan dari produk yang
diiklankan. Penulis harus menulis teks iklan sesuai dengan konteks yang
akan ditulis dengan jelas dan tepat untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan.
2. Brosur Penawaran Barang atau Jasa
a. Pengertian Brosur
Brosur, pamflet, atau buklet adalah terbitan tidak berkala yang
dapat terdiri dari satu hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait
dengan terbitan lain, dan selesai dalam sekali terbit
(http://id.wikipedia.org/wiki/Brosur). Brosur atau pamflet memuat
informasi atau penjelasan tentang suatu produk, layanan, fasilitas
umum, profil perusahaan, sekolah, atau dimaksudkan sebagai sarana
beriklan. Informasi dalam brosur ditulis dalam bahasa yang ringkas
15
yang dimaksudkan agar mudah dipahami dalam waktu singkat. Brosur
juga didesain agar menarik perhatian dan dicetak di atas kertas yang
baik dalam usaha membangun citra yang baik terhadap layanan atau
produk tersebut.
Setiap iklan cetak (baik majalah maupun koran) menyajikan
hasil dari proses yang sangat kompleks seperti reproduksi visual,
spesifikasi penempatan jenis huruf secara tepat, serta pemeriksaan,
persetujuan, penggandaan, dan pengiriman material-material cetak ke
koran dan majalah tepat waktu untuk memenuhi tenggat waktu mereka
(Lee, 2007:197).
b. Penulisan Brosur
Lee (2007: 197) menyatakan bahwa setiap proses produksi
memerlukan perencanaan yang baik dan harus memenuhi tata letak dan
desain, tipografi, serta destop publishing (publikasi bahan cetakan
menggunakan computer). Setelah judul iklan dan naskah ditulis, para
copywrtter (penulis naskah) menyiapkan sketsa-sketsa kasar untuk
menyampaikan konsep mereka kepada art director. Sketsa ini secara
kasar menggambarkan penempatan judul, subjudul, naskah iklan, logo
perusahaan, dan berbagai gambaran atau visual yang diinginkan. Tata
letak periklanan dasar menyertakan hal-hal berikut: copy heavy (ruang
iklan yang didominasi oleh tulisan), frame (grafis atau citra lain yang
membingkai materi), grid (ruang yang dibagi-bagi menjadi kotak-kotak
yang berukuran sama), Mondrian (ruang yang dibagi-bagi menjadi
16
kotak-kotak dan bagian-bagian, tidak harus berukuran sama), picture
windows (ruang yang sebagian besar ditempati oleh seni foto, gambar
atau citra lain), type specimen (ruang yang didominasi oleh judul iklan,
sebagai pengganti seni).
Brosur yang bagus dan menarik akan disimpan oleh konsumen,
meskipun mereka tidak berminat dalam promosinya, orang lain di
lingkungan mereka pun mempunyai kesempatan untuk melihat promosi
tersebut. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis brosur.
1. Masing-masing bagian dari brosur memiliki awal, tengah, dan akhir yang jelas.
2. Tidak ada gramatikal error yang dibuat dalam brosur. 3. Tidak ada spelling error. 4. Pembuat brosur dapat dengan benar menggunakan kata baru dan
mendefinisikan kata yang tidak umum pada pembaca. 5. Penggunaan huruf kapital, tanda kutip yang benar pada brosur. 6. Semua fakta dalam brosur akurat. 7. Brosur memiliki format yang menarik dan informasi
terorganisasi dengan baik. 8. Gambar atau grafis berjalan baik dengan teks dan terdapat
percampuran yang baik antara gambar dan teks. (malaysia.answers.yahoo.com/question/index?qid... -)
3. Pemakaian Tanda Baca
Tanda baca menurut Alwi (2002: 1134) ialah ”tanda-tanda yang
dipakai di dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, tanda tanya, dan
sebagainya)”, contoh pemakaian tanda baca dapat dilihat dalam buku
pedoman umum ejaan yang disempurnakan. Dalam Wikipedia
(http://ms.wikipedia.org/wiki/tanda_baca) dinyatakan bahwa tanda baca
adalah suatu simbol yang berperan untuk menunjukkan struktur dan
17
organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati
pada waktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi,
waktu, dan terus berkembang. Berikut keterangan tanda baca menurut
Waridah (2008: 28-39) yang terkait dengan penelitian ini.
a. Penggunaan tanda baca titik
Menurut Alwi (2002: 1135) tanda titik adalah ”tanda baca yang
dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan”. Tanda
titik berjumlah tiga yang terletak diakhir kalimat bukan bentuk
kesalahan, namun merupakan tanda ellipsis (…) yakni untuk memberi
tanda bahwa ada bagian kalimat yang terputus-putus atau hilang. Tanda
ellipsis yang diletakkan di akhir kalimat harus disertai dengan satu titik
lagi, sebagai tanda berakhirnya kalimat (Waridah, 2008: 36-47).
Penulisan tanda elipsis yang terletak di tengah kalimat harus diberi satu
spasi antara kata sebelum dan sesudah tanda ellipsis, kemudian untuk
penulisan tanda ellipsis di akhir kalimat diberi satu spasi antara kata
terkahir dengan empat titik tersebut. Tanda satu spasi tersebut
menandakan bahwa suatu kalimat belum berakhir.
Adapun aturan dalam pemakaian tanda titik menurut Waridah
(2008: 28-30).
1. Pada akhir kalimat yang bukan kalimat seru atau kalimat tanya.
Contoh: Ayahku tinggal di Solo.
2. Di belakang angka atau huruf dalam satu bagan, ikhtisar, atau
daftar.
18
Contoh: 1. Pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.2 Masalah dan ruang lingkup
3. Untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan jangka waktu.
Contoh: 1.30.15 (1 jam, 30 menit, 15 detik)
4. Untuk memisahkan angka, jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu.
Contoh: Pukul 1.30.15 (pukul 1 lewat 30 menit 15 detik)
5. Dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir
dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar
pustaka.
Contoh: Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus linguistik. Jakarta:
Gramedia.
6. Untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya yang
menunjukkan jumlah. Namun, jika tidak menunjukkan jumlah
tanda baca titik tidak dipakai.
Contoh: Hadiah pertama Rp 120.000.000,00
Dia lahir tahun 1987 di Bandung
7. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala
karangan atau kepala ilustrasi, tabel dan sebagainya.
Contoh: Acara Kunjungan Adam Malik
19
8. Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan
tanggal surat atau (2) nama dan alamat penerima surat.
Contoh: Jalan Diponegoro 82 Jakarta 1 April 2010
Yth. Sdr. Moh. Hasan Jalan Arif 41 Palembang
b. Penggunaan tanda baca koma ( , )
1 Di antara unsur-unsur dalam suatu pemerian atau pembilangan.
2 Untuk memisahkan bagian-bagian kalimat majemuk setara yang
dihubungkan dengan kata penghubung yang menyatakan
pertentangan seperti tetapi dan sedangkan.
3 Untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak
kalimat ini mendahului induk kalimatnya. Tetapi jika tidak
mendahului induk kalimat tanda koma tidak dipakai.
4 Di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, yang
terdapat pada awal kalimat, seperti jadi, lagipula, oleh karena itu,
akan tetapi, meskipun demikian, dan sebagainya.
5 Di belakang kata-kata seru, seperti O, ya, wah, aduh, kasihan yang
terdapat pada awal kalimat.
6 Untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
7 Di muka angka persepuluhan, dan di antara rupiah dengan sen.
8 Di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama keluarga atau marga.
20
9 Untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan oposisi.
10 Di antara: nama dan alamat, bagian-bagian alamat, nama tempat
dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
11 Menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar
pustaka.
12 Di antara nama tempat penerbitan, nama penerbit, dan tahun
penerbitan dalam suatu Daftar Puastaka.
c. Penggunaan tanda baca seru ( ! )
Menurut Alwi (2002:1135) tanda seru ialah “tanda baca yang dipakai
sesudah ungkapan dan pernyataan yang berupa seruan atau perintah,
yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi
yang kuat. Tanda seru yang dipakai di akhir kalimat hanya berjumlah
satu.
Contoh: Bersihkan kamar itu sekarang juga!
4. Penggunaan Huruf Kapital
Ejaan bahasa Indonesia yang berlaku dewasa ini disebut Ejaan
Yang Disempurnakan. Huruf-huruf yang digunakan adalah huruf Latin,
yakni huruf alphabet yang digunakan juga oleh sebagian besar bangsa di
dunia ini untuk menuliskan bahasa mereka.
21
Arifin (2001: 177-190) mengemukakan beberapa penggunaan
huruf besar atau huruf kapital.
1 Dipakai sebagai huruf pertama kalimat yang berupa petikan
langsung.
Contoh: Adik bertanya, “ Kapan Kakak pulang?”
2 Dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan
dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, nama Tuhan, termasuk kata
ganti-Nya. Hal-hal keagamaan itu hanya terbatas pada nama diri,
sedangkan kata-kata seperti jin, iblis, surga, malaikat, mansyur,
zakat, puasa meskipun bertalian dengan keagamaan tidak diawali
dengan huruf kapital.
Contoh: Limpahkanlah rahmat-Mu, ya Allah.
Semoga Engkau menerima arwah kedua orang tua saya.
3 Dipakai sebagai huruf pertama nama gelar (kehormatan, keturunan,
agama), jabatan, dan pangkat yang diikuti nama orang.
Contoh: Pergerakan itu di pimpin oleh Haji Agus Salim.
Nabi Ismail adalah anak Nabi Ibrohim Alaihisalam.
Jika nama gelar, jabatan, dan pangkat itu tidak diikuti nama orang
tertentu, gelar, jabatan, dan pangkat tersebut harus ditulis dengan
huruf kecil.
Contoh: Siapakah gubernur yang baru dilantik itu?
Dalam kabinet itu terdapat 26 orang menteri.
22
4 Kata-kata van, den, der, da, de, di, bin, dan ibnu yang digunakan
sebagai nama orang, tetap ditulis dengan huruf kecil, kecuali kata-
kata itu terletak diawal kalimat.
Contoh: Van den Bosh, Mursid bin Halim.
5 Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan
bahasa.
Contoh: Dalam bahasa Sunda terdapat kata lahan.
Bahasa resmi Filipina disebut bahasa Talalog.
Akan tetapi, jika nama bangsa, suku, bahasa itu sudah diberi awalan
dan akhiran sekaligus, nama-nama itu harus ditulis dengan huruf
kecil karena tidak menunjukkan nama diri lagi.
Contoh: Ia masih kejawa-jawaan dalam segala hal.
Kita tidak perlu kebelanda-belandaan.
6 Dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya,
dan peristiwa sejarah.
Contoh: Pada bulan Agustus terdapat hari yang sangat bersejarah.
Dahulu pernah terjadi Perang Candu di negeri Cina.
Akan tetapi, jika tidak menunjukkan suatu peristiwa sejarah atau
sudah memperoleh awalan dan akhiran, kata-kata itu tidak perlu
ditulis kapital.
Contoh: Sukarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
23
7 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas geografi.
Contoh: Salah satu daerah wisata di Sumatra adalah Danau Toba.
Pulau Jawa dan Pulau Sumatra dihubungkan oleh Selat
Sunda.
Akan tetapi, jika tidak menunjukkan nama khas geografi, kata-kata
selat, teluk, terusan, gunung, kali, danau, dan bukit ditulis dengan
huruf kecil.
Contoh: Nelayan itu berlayar sampai ke teluk.
Kita tidak boleh membuang sampah di kali.
8 Dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga
pemerintah, dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi.
Contoh: Pemimpin Kerajaan Iran pada saat itu adalah Syah Reza
Pahlevi.
Semua anggota PBB harus mematuhi Piagam Perserikatan
Bangsa-Bangsa.
9 Dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama buku,
majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata partikel,
seperti di, ke, dari, untuk, dan yang, yang tidak terletak pada posisi
awal.
Contoh: Idrus mengarang buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke
Roma.
24
10 Dipakai dalam singkatan nama, gelar, dan sapaan, kecuali gelar
dokter.
Contoh: Proyek itu dipimpin oleh Drs. Akhdan K.S.
Huruf besar/kapital juga dipakai sebagai huruf pertama kata petunjuk
hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, anda, kakak,
adik, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.
Contoh: Surat Saudara sudah saya terima.
Silakan duduk, Dik!
Akan tetapi, jika tidak dipakai sebagai kata ganti atau sapaan, kata
petunjuk kekerabatan itu ditulis dengan huruf kecil.
Contoh: Kita harus menghormati ibu dan bapak kita.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Arikunto (2006: 75) membedakan jenis penelitian menjadi dua yaitu,
kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang
menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam mamberikan
penafsiran terhadap hasilnya. Sedangkan penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan
memberikan penafsiran terhadap hasilnya. Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Peneliti meneliti data yang
berupa kata bukan angka.
B. Data dan Sumber Data
1. Data
Data dalam proses penelitian merupakan hal yang penting.
Data adalah keterangan yang benar-benar nyata dan dapat dijadikan
sebagai bahan kajian (Arikunto, 2006: 99-100). Data dalam penelitian
ini adalah berupa kesalahan penggunaan tanda baca dan huruf kapital
yang terdapat pada teks iklan brosur penawaran barang atau jasa. Data
yang diambil dalam penelitian ini berupa ungkapan yang satuan
kebahasaannya di atas kata. Misalnya penggunaan tanda titik pada teks
iklan ”GRATIS 90 hari internet unlimited” .
25
26
Kalimat pada data di atas merupakan kalimat berita yang harus
diberi tanda titik pada akhir kalimat. Pada kalimat di atas penulis tidak
menuliskan tanda titik pada akhir kalimat. Untuk mengakhiri sebuah
kalimat harus digunakan tanda baca.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data
dapat diperoleh. Arikunto (2006: 129) menyatakan bahwa apabila
peneliti menggunakan dokumentasi maka dokumen atau catatan yang
menjadi sumber data. Sumber data dalam penelitian ini adalah berupa
brosur yang menawarkan barang atau jasa. Brosur yang menawarkan
barang meliputi voucher pulsa, sepeda motor, handphone/telepon
rumah, laptop (Axioo), dan pin. Brosur yang menawarkan jasa meliputi
hexahag (air minum), catering, laundry, pengobatan herbalis, pijat
refleksi, kursus komputer, planet foto, tabungan ekstra, dan training
jurnalistik.
Sumber data diperoleh secara langsung dan tidak langsung.
Secara langsung peneliti mendatangi dan didatangi oleh produsen.
Secara tidak langsung peneliti memperoleh sumber data dari brosur
yang ditempel di papan pengumuman.
C. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode dokumentasi. Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai
hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
27
majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Dalam
metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup melainkan benda mati
(Arikunto, 2006: 140). Peneliti mengumpulkan brosur yang akan dijadikan
objek penelitian.
D. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk
mengklasifikasi dan mengelompokkan data (Mahsun, 2005: 229). Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih. Metode agih
adalah metode yang alat penentunya bagian dari bahasa yang bersangkutan
itu sendiri (Sudaryanto, 1993: 15). Ada 3 teknik yang digunakan dalam
penelitian ini.
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh di lapangan ditulis atau diketik dalam bentuk uraian
atau laporan yang terinci (Syamsudin dan Damayanti, 2006: 122). Hal ini
bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam mengamati data dan
mempermudah peneliti untuk mencari kembali data yang diperoleh bila
diperlukan.
2. Display Data
Display data adalah format untuk menyajikan informasi secara sistematis
kepada pembaca (Syamsudin dan Damayanti, 2006: 122 ). Data yang
sudah dianalisis disajikan dengan sistematis.
28
3. Penarikan Kesimpulan
Setelah data terkumpul, kemudian diolah peneliti sehingga peneliti dapat
menyimpulkan hasil penelitiannya.
E. Penyajian Hasil Analisis Data
Langkah yang harus ditempuh seorang peneliti adalah penyajian
hasil analisis data yang metode penyajianya secara formal dan informal.
Metode penyajian informal adalah perumusan dengan kosakata biasa dan
penyajian formal adalah perumusan dengan tanda dan lambang- lambang
(Sudaryanto, 1993: 145). Penyajian hasil penelitian ini menggunakan
metode penyajian informal karena hasil analisis data menggunakan kosakata
biasa.
29
29
BAB IV
PEMBAHASAN
Hasil analisis dan pembahasan dalam bab pembahasan ini merupakan
pembahasan dan interpretasi atas temuan data objektif di lapangan. Secara rinci
bentuk pembahasan dan interpretasi atas temuan data akan difokuskan pada, a)
deskripsi data, b) penggunaan tanda baca, dan c) penggunaan huruf kapital.
A. Deskripsi Data
Data dalam penelitian ini diambil dari sumber tertulis yaitu dari brosur
yang menawarkan barang atau jasa. Penulisan teks iklan dalam brosur tersebut
banyak dijumpai penulisan yang kurang tepat. Data yang penulis kumpulkan
dari brosur yang beredar di masyarakat berjumlah 32 data. Pengambilan data
ini didasarkan pada teks-teks yang bertujuan untuk menarik konsumen atau
yang bersifat persuasi. Adapun data teks iklan yang terdapat pada brosur dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel. 4.1 Data Teks Iklan pada Brosur
No. Data Data Sumber Data
(Brosur)
1. Buruan Daftar!!!!
Tempat Terbatas Hanya Untuk 50 Peserta
B1
2. Tabungan Ekstra siap membantu keuangan Anda
dengan Kapasitas Anda Bagaimana menabung di
B2
30
Tabungan Ekstra
Rp.200.000,- menjadi 8 juta setelah 8 bulan?
3. PIJAT/REFLEKSI CUMA
5000
/15 menit
Juga menyediakan alat-alat kesehatan
B3
4. pembayaran belanja online
mudah & cepat
B4
5. GRATIS 90 hari internet unlimited B5
6. Mendidik & Membantu Menyalurkan Kerja B6
7. Special product:
perbaikan foto rusak/kuno
foto hitam putih menjadi berwarna
penggabungan foto
foto merem jadi melek
foto gemuk jadi langsing
B7
8. Isi terus pulsanya
makin banyak pakainya
makin dekat mobilnya
B8
9. 3 ALASAN
MEMILIH KREDIT DI
BUSSAN AUTO FINANCE
B9
31
1. Kredit Resmi Yamaha
2. Cepat, Ringan & Aman
3. Angsuran Berhadiah
10. Buruan beli perdana IM3 sekarang dan nikmati
banyak bonus gratis serta tarif murahnya!
Murah itu IM3.
B10
11. Transfer pulsa Indosat makin praktis dan
menambah masa aktif!
B11
12. Nikmati Indosat Transfer Pulsa (Matrix, Matrik
Auto, Mentari & IM3) yang semakin praktis dan
menguntungkan!
B12
13. Makin sering isi ulang pulsa Mentari dan IM3,
makin besar bonusnya
B13
14. Dapatkan bonus dari Mentari & IM3. Caranya
tambah terus nominal isi ulang pulsa Anda.
B14
15. Di Poin Plus Plus, makin banyak hadiahnya!
Makin besar kesempatan menangnya!
B15
16. Dengarkan musik melalui suaranya yang dahsyat B16
17. Temukan pengalaman baru dengan fitur unik
Interactpad, sebuah sistem navigasi sentuh pada
full color LCD yang dapat berubah-ubah sesuai
dengan menu pilihan Anda
B17
32
18. DENGERIN RADIO BARENG TEMEN GA
HARUS RIBET
B18
19. Tunjukkan warna aslimu dengan Nokia 7210
Supernova
B19
20. Nikmati bertelepon rumah TELKOM sepuas-
puasnya hanya dengan sedikit bayarnya!
B20
21. Makin bisa tampil dengan Kartu As dan Nexian
Chatting
B21
22. pilih nomor suka-suka, Anda tentuin sendiri B22
23. bisa digunakan di lebih dari 265 kota B23
24. Hanya di Tri, setelah telpon ke-5 GRATIS telpon
kapan aja!
B24
25. Ready Stock All Type
MOTOR INDIA IRIT BAHAN BAKAR,
AWET GARANSI 5 Tahun
SUKU CADANG LENGKAP,
HARGA JUAL KEMBALI TINGGI
SAATNYA GANTI MEREK KE TVS!!!
B25
26. Menerima Pesanan
Pin MuG
GanTungan KunCi
JaM promo
B26
33
ID CarD
27. MATA MINES, KATARAK DAN SILINDER-
10 HARI BEBAS KACA MATA
KEPUTIHAN SEPARAH APAPUN 1 MINGGU
SEMBUH TOTAL. LEMAH SYAHWAT
(IMPOTEN) LANGSUNG EREKSI DAN
TAHAN LAMA.
DIJAMIN 100% ANDA PUAS
INGIN MENURUNKAN BERAT BADAN 1
MINGGU TURUN 5-7 kg. DAN MENAMBAH
TINGGI BADAN TERBUKTI PERMANEN
B27
28. LAYANAN KAMI
? Bersih, murah, tepat waktu dan jujur
? PARFUM bisa milih
? Menerima LAUNDRY DELIVERY (Pesan
Antar)
? Menjaga KUALITAS pakaian anda
B28
29. D’en’W CATERING
Menerima pesanan snack untuk seminar, rapat, dll
B29
30. Kami berikan pelayanan terbaik kami
Dapatkan Kualitasnya…………
Raih Manfaatnya………….
B30
34
Sudah saatnya kita peduli kesehatan tubuh kita
untuk meraih masa depan yang lebih baik.
31. *Dapatkan bonus menarik: Mouse+Mouse
pad+keyboard protector
(*Bonus: Selama persediaan masih ada)
B31
32. So……buat yang ingin mendaftar dan bergabung,
silahkan mengunjungi LPM Campus office.
B32
B. Penggunaan Tanda Baca
Tanda baca adalah suatu simbol yang berperan untuk menunjukkan
struktur dan organisasi suatu tulisan, intonasi, dan jeda yang dapat diamati
pada waktu pembacaan (http://ms.wikipedia.org/wiki/Tanda_Baca). Terdapat
penggunaan tanda baca pada teks iklan brosur penawaran barang atau jasa yang
kurang tepat, yaitu penggunaan tanda baca titik, koma, dan seru.
1. Penggunaan tanda baca titik
Dalam penelitian ini ditemukan penggunaan tanda baca yang kurang tepat.
Wujud penggunaan tanda baca yang kurang tepat diklasifikasikan
berdasarkan jumlah dan letak.
a. Penggunaan tanda titik di akhir kalimat
Kalimat yang merupakan kalimat pemberitahuan diakhiri dengan tanda
titik. Bentuk penggunaan tanda titik di akhir kalimat yang kurang tepat
terdapat pada data:
35
(1) Buruan Daftar!!!!
Tempat Terbatas Hanya Untuk 50 Peserta (Brosur 1)
Bentuk Yang Benar
(1a) Buruan daftar!
Tempat terbatas hanya untuk 50 peserta pertama. (brosur 1)
Pada akhir kalimat (1) tidak ditandai dengan tanda titik.
Berdasarkan kaidahnya kalimat yang bukan merupakan kalimat seru atau
kalimat tanya diakhiri dengan tanda baca titik. Tanda titik digunakan
untuk kalimat yang merupakan kalimat pemberitahuan. Bentuk yang
benar adalah kallimat (1a) yang diakhiri dengan tanda titik.
(2) Tabungan Ekstra siap membantu keuangan Anda dengan Kapasitas
Anda Bagaimana menabung di Tabungan Ekstra Rp.200.000,-
menjadi 8 juta setelah 8 bulan? (Brosur 2)
Bentuk Yang Benar
(2a)Tabungan Ekstra siap membantu keuangan Anda dengan Kapasitas
Anda. Bagaimana menabung di Tabungan Ekstra Rp 200.000,-
menjadi 8 juta setelah 8 bulan? (Brosur 2)
Pada kalimat (2) terdapat penggunaan tanda titik yang kurang
tepat yaitu setelah kata dengan kapasitas Anda dan setelah Rp. Pada
kalimat tersebut penulis tidak menggunakan tanda titik setelah kata Anda.
Apabila setelah kata Anda diawali kata dengan huruf kapital, maka
setelah kata Anda diberi tanda titik. Tanda titik tidak digunakan pada
mata uang. Setelah Rp penulis mencantumkan tanda titik yang
36
seharusnya tidak menggunakan tanda titik. Bentuk yang benar pada
kalimat (2a) yang menyertakan tanda titik setelah kata Anda dan tidak
menyertakan tanda titik setelah Rp.
(3) PIJAT/REFLEKSI CUMA
5000
/15 menit
Juga menyediakan alat-alat kesehatan (brosur 3)
Bentuk Yang Benar
(3a) PIJAT/REFLEKSI CUMA
5000
/15 menit.
Juga menyediakan alat-alat kesehatan. (brosur 3)
Data (3) terdiri dari dua kalimat yaitu pijat/refleksi 5000/15
menit dan juga menyediakan alat-alat kesehatan. Kedua kalimat tersebut
merupakan kalimat berita. Kalimat pertama berakhir pada kata menit dan
kalimat kedua berakhir pada kata kesehatan. Penulis tidak menggunakan
tanda titik setelah kata menit dan kesehatan pada data (3) untuk
mengakhiri kalimat. Bentuk yang benar pada kalimat (3a) yang
menggunakan tanda titik setelah kata manit dan kesehatan.
(4) pembayaran belanja online mudah & cepat (brosur 4)
Bentuk Yang Benar
(4a) Pembayaran belanja online mudah dan cepat. (brosur 4)
37
Sebuah kalimat dinyatakan baik apabila kalimat tersebut
menyertakan tanda baca pada akhir kalimat. Data (4) yang merupakan
kalimat berita, pada akhir kalimat penulis tidak menggunakan tanda titik.
Bentuk yang benar pada kalimat (3a) yang menyertakan tanda titik di
akhir kalimat.
(5) GRATIS 90 hari internet unlimited (brosur 5)
Bentuk Yang Benar
(5a) Gratis 90 hari internet unlimited. (brosur 5)
Kalimat pada data (5) merupakan kalimat berita yang harus
diberi tanda titik pada akhir kalimat. Pada kalimat di atas penulis tidak
menuliskan tanda titik pada akhir kalimat. Untuk mengakhiri sebuah
kalimat harus digunakan tanda baca. Bentuk yang benar pada kalimat
(5a) yang mengunakan tanda titik setelah kata unlimited.
(6) Mendidik & Membantu Menyalurkan Kerja (brosur 6)
Bentuk Yang Benar
(6a) Mendidik dan membantu menyalurkan kerja. (brosur 6)
Kalimat pada data (6) tidak diakhiri dengan tanda titik.
Berdasarkan kaidahnya kalimat yang merupakan kalimat pemberitahuan
diakhiri dengan tanda titik. Bentuk benar pada kalimat (6a) yang
menggunakan tanda titik setelah kata kerja.
38
(7) Transfer pulsa Indosat makin praktis dan menambah masa aktif!
(brosur 11)
Bentuk Yang Benar
(7a) Transfer pulsa Indosat makin praktis dan menambah masa aktif.
(brosur 11)
Penggunaan tanda baca kalimat di atas kurang tepat. Tanda baca
seru digunakan untuk kalimat seruan atau perintah, sedangkan kalimat
(7) merupakan kalimat berita. Kalimat (7) hanya memberitahukan bahwa
transfer pulsa dapat menambah masa aktif yang lebih tepat diakhiri
dengan tanda titik. Bentuk benar terdapat pada kalimat (7a) yang diakhiri
dengan tanda titik.
(8) Makin sering isi ulang pulsa Mentari dan IM3, makin besar
bonusnya (brosur 13)
Bentuk Yang Benar
(8a)Makin sering isi ulang pulsa mentari dan Im3, makin besar bonusnya.
(brosur 13)
Pada kalimat (8) penulis tidak menggunakan tanda titik di akhir
kalimat. Kalimat (8) merupakan kalimat pemberitahuan yang harusnya
diakhiri dengan tanda titik. Bentuk benar pada kalimat (8a) yang
menggunakan tanda titik pada akhir kalimat.
39
(9) DENGERIN RADIO BARENG TEMEN GA HARUS RIBET
(brosur 18)
Bentuk Yang Benar
(9a) Dengerin radio bersama temen tidak harus ribet. (brosur 18)
Kalimat (9) merupakan kalimat berita yang harus diakhiri
dengan tanda titik. Kalimat (9) tidak diakhiri dengan tanda titik. Bentuk
benar pada kalimat (9a) yang diakhiri dengan tanda titik.
(10) Makin bisa tampil dengan Kartu As dan Nexian Chatting (brosur
21)
Bentuk Yang Benar
(10a) Makin bisa tampil dengan Kartu As dan Nexian Chatting. (brosur
21)
Kalimat (10) merupakan kalimat berita. Pada akhir kalimat
penulis tidak menggunakan tanda baca. Kalimat yang merupakan kalimat
berita harus diakhiri dengan tanda baca. Bentuk benar pada kalimat (10a)
yang menggunakan tanda baca di akhir kalimat.
(11) bisa digunakan di lebih dari 265 kota (brosur 23)
Bentuk Yang Benar
(11a) Bisa digunakan di lebih dari 265 kota. (brosur 23)
Kalimat tersebut lebih lengkap apabila diakhiri dengan tanda
titik. Kalimat pada data (11) merupakan kalimat berita yang harus
diakhiri dengan tanda titik. Bentuk benar pada kalimat (11a) yang
menggunakan tanda titik di akhir kalimat.
40
(12) MATA MINES, KATARAK DAN SILINDER- 10 HARI BEBAS
KACA MATA
KEPUTIHAN SEPARAH APAPUN 1 MINGGU SEMBUH
TOTAL. LEMAH SYAHWAT (IMPOTEN) LANGSUNG
EREKSI DAN TAHAN LAMA.
DIJAMIN 100% ANDA PUAS
INGIN MENURUNKAN BERAT BADAN 1 MINGGU TURUN
5-7 kg. DAN MENAMBAH TINGGI BADAN TERBUKTI
PERMANEN (brosur 27)
Bentuk Yang Benar
(12a) Mata mines, katarak, dan silinder,10 hari bebas kacamata.
Keputihan separah apapun 1 minggu sembuh total. Lemah syahwat
(impoten) langsung ereksi dan tahan lama.
Dijamin 100% anda puas.
Ingin menurunkan berat badan 1 minggu turun 5-7 kg dan
menambah tinggi badan terbukti permanen.
Penggunaan tanda titik yang tidak tepat terdapat setelah kata
kaca mata dan permanen. Penulis tidak menggunakan tanda titik setelah
kata tersebut. Kata kacamata merupakan kata terakhir dari kalimat
pertama yang seharusnya diakhiri dengan tanda titik. Kata permanen
berada diakhir kalimat terakhir yang juga harus diakhiri dengan tanda
titik. Bentuk benar pada kalimat (12a) yang menggunakan tanda titik
setelah kata kacamata dan permanen.
41
(13) D’en’W CATERING
Menerima pesanan snack untuk seminar, rapat, dll
Bentuk Yang Benar
(13a) D’en’W CATERING
Menerima pesanan snack untuk seminar, rapat, dll.
Singkatan kata dan lain-lain yang disingkat dengan dll berada
diakhir kalimat yang harus ditandai dengan tanda titik. Pada kalimat (13)
setelah dll tidak diakhiri dengan tanda titik. Bentuk benar pada kalimat
(13a) yang menggunakan tanda titik setelah dll.
b. Penggunaan tanda titik yang berlebihan
Kesalahan penggunan tanda titik juga terdapat pada data 30 dan
32. Data 30 menggunakan tanda titik yang berlebihan, yang seharusnya
menggunakan tanda seru karena merupakan kalimat perintah.
(1) Kami berikan pelayanan terbaik kami
Dapatkan Kualitasnya…………
Raih Manfaatnya………….
Sudah saatnya kita peduli kesehatan tubuh kita untuk meraih masa
depan yang lebih baik.
Bentuk Yang Benar
(1a) Kami berikan pelayanan terbaik kami.
Dapatkan Kualitasnya!
Raih Manfaatnya!
42
Sudah saatnya kita peduli kesehatan tubuh kita untuk meraih masa
depan yang lebih baik.
Penggunaan tanda titik yang tidak tepat terdapat setelah kata
kualitasnya dan manfaatnya. Kedua kata tersebut mengakhiri sebuah
kalimat yang berupa kalimat perintah karena sebelum kata tersebut
terdapat kata dapatkan dan raihlah. Kata-kata tersebut merupakan kata
yang bertujuan untuk memerintah/mengajak konsumen untuk melakukan
sesuatu. Suatu kalimat yang menyatakan ajakan/seruan/perintah harus
ditandai dengan tanda seru. Jadi, setelah kata kualitasnya dan manfaatnya
harus diakhiri dengan tanda seru. Bentuk benar pada kalimat (1a) yang
menggunakan tanda seru setelah kata kualitasnya dan manfaatnya.
(2) So……buat yang ingin mendaftar dan bergabung, silahkan
mengunjungi LPM Campus office. (brosur 32)
Bentuk Yang Benar
(2a) So, buat yang ingin mendaftar dan bergabung, silakan mengunjungi
LPM Campus office.
Penggunaan tanda titik yang berlebihan terdapat setelah kata so.
Menurut kaidahnya setelah kata-kata seru ditandai dengan koma. Kata so
merupakan salah satu kata seru yang dibelakangnya harus dituliskan
tanda koma bukan tanda titik. Bentuk benar pada kalimat (2a) yang
menggunakan tanda koma setelah kata so.
43
2. Penggunaan tanda baca koma
Dalam penelitian ini ditemukan penggunaan tanda koma yang kurang
tepat. Tanda koma biasanya digunakan ditengah-tengah kalimat, yang
berfungsi untuk pemberhentian sejenak sebelum kalimat berakhir. Biasanya
juga digunakan untuk memisahkan antara induk kalimat dan anak kalimat.
Penggunaan tanda koma yang kurang tepat pada penulisan teks iklan brosur
penawaran barang atau jasa terdapat diantara unsur-unsur dalam suatu
pemerian atau pembilangan.
Penggunaan tanda baca koma yang kurang tepat terdapat pada data:
(1) Special product:
perbaikan foto rusak/kuno
foto hitam putih menjadi berwarna
penggabungan foto
foto merem jadi melek (brosur 7)
Bentuk Yang Benar
(1a) Special Product:
Perbaikan foto rusak/kuno, foto hitam putih menjadi berwarna,
penggabungan foto, foto merem jadi melek, dan foto gemuk jadi
langsing. (brosur 7)
Teks iklan pada kalimat (1) merupakan teks yang saling terkait
antara yang satu dengan yang lainnya. Setiap produk yang ditawarkan
harus dutandai dengan tanda koma untuk memisahkan dengan yang
lainnya. Setiap poin di atas merupakan produk yang ditawarkan oleh
44
produsen. Bentuk benar pada kalimat (1a) yang menggunakan tanda
koma di antara unsur yang ditawarkan.
(2) Isi terus pulsanya
makin banyak pakainya
makin dekat mobilnya (brosur 8)
Bentuk Yang Benar
(2a) Isi terus pulsanya!
Makin banyak pakainya, makin dekat mobilnya. (brosur 8)
Penggunaan tanda koma yang kurang tepat pada penggunaan
tanda koma untuk memisahkan antara induk kalimat dan anak kalimat.
Dua kalimat tersebut dapat digabung menjadi satu kalimat apabila
diberi tanda koma setelah kata pakainya. Pada dasarnya dua kalimat
tersebut satu kesatuan, kalimat pertama hanya sebagai penjelas dari
kalimat kedua. Bentuk benar pada kalimat (2a) yang menggunakan
tanda koma setelah kata pakainya.
(3) 3 ALASAN
MEMILIH KREDIT DI
BUSSAN AUTO FINANCE
1. Kredit Resmi Yamaha
2. Cepat, Ringan & Aman
3. Angsuran Berhadiah (brosur 9)
45
Bentuk Yang Benar
(3a) 3 Alasan Memilih Kredit Di Bussan Auto Finance.
1. Kredit resmi Yamaha
2. Cepat, ringan, dan aman
3. Angsuran berhadiah (brosur 9)
Pada poin 2 penulis hanya memberi tanda koma setelah kata
cepat, menurut kaidahnya pada penulisan unsur tanda koma dituliskan
sebelum unsur terakhir. Pada poin 2 ada tiga unsur yang disebutkan
yaitu cepat, ringan, dan aman, seharusnya penulis juga mencamtumkan
tanda koma setelah kata ringan. Bentuk benar pada kalimat (3a) yang
menggunakan tanda koma setelah kata ringan pada poin dua.
(4) Ready Stock All Type
MOTOR INDIA IRIT BAHAN BAKAR,
AWET GARANSI 5 Tahun
SUKU CADANG LENGKAP,
HARGA JUAL KEMBALI TINGGI
SAATNYA GANTI MEREK KE TVS!!! (brosur 25)
Bentuk Yang Benar
(4a) Ready Stock All Type
Motor India irit bahan bakar, awet garansi 5 tahun, suku cadang
lengkap, harga jual kembali tinggi.
Saatnya ganti merek ke TVS!
46
Penggunaan tanda koma yang kurang tepat pada kalimat (4)
setelah kata 5 tahun. Setelah kata tersebut masih dalam satu kalimat.
Penulis tidak menggunakan tanda koma setelah kata tersebut. Bentuk
benar pada kalimat (4a) yang menggunakan tanda koma setelah kata 5
tahun.
(5) Menerima Pesanan
Pin MuG
GanTungan KunCi
JaM promo
ID CarD (brosur 26)
Bentuk Yang Benar
(5a) Menerima pesanan:
Pin, mug, gantungan kunci, jam promo, dan ID card. (brosur 26)
Setiap kata dalam kalimat (5) merupakan unsur dari kalimat
dalam kalimat. Apabila menuliskan beberapa unsur dalam satu kalimat
maka harus dipisahkan dengan tanda koma. Dalam teks iklan tersebut
penulis tidak menggunakan tanda koma setelah setiap unsur yang
membentuk kalimat. Bentuk yang benar pada kalimat (5a) yang
menggunakan tanda koma untuk memisahkan setiap unsur dalam
kalimat.
47
(6) MATA MINES, KATARAK DAN SILINDER- 10 HARI BEBAS
KACA MATA
KEPUTIHAN SEPARAH APAPUN 1 MINGGU SEMBUH
TOTAL. LEMAH SYAHWAT (IMPOTEN) LANGSUNG
EREKSI DAN TAHAN LAMA.
DIJAMIN 100% ANDA PUAS
INGIN MENURUNKAN BERAT BADAN 1 MINGGU TURUN
5-7 kg. DAN MENAMBAH TINGGI BADAN TERBUKTI
PERMANEN (brosur 27)
Bentuk Yang Benar
(6a) Mata minus, katarak, dan silinder, 10 hari bebas kacamata.
Keputihan separah apapun 1 minggu sembuh total. Lemah syahwat
(impoten) langsung ereksi dan tahan lama.
Dijamin 100% Anda puas.
Ingin menurunkan berat badan, 1 minggu turun 5-7 kg, dan
menambah tinggi badan terbukti permanen. (brosur 27)
Penggunaan tanda koma yang kurang tepat terdapat setelah kata
katarak, silinder, dan berat badan. Kata katarak dan silinder
merupakan unsur dalam satu kalimat yang harus dipisahkan dengan
tanda koma. Tanda koma juga digunakan untuk memisahkan induk
kalimat dan anak kalimat. Kata berat badan merupakan induk kalimat
yang kemudian diikuti dengan anak kalimat. Setelah berat badan
penulis harus mencantumkan tanda koma. Bentuk benara pada kalimat
48
(6a) yang menggunakan tanda koma setelah kata katarak, silinder, dan
berat badan.
(7) LAYANAN KAMI
? Bersih, murah, tepat waktu dan jujur
? PARFUM bisa milih
? Menerima LAUNDRY DELIVERY (Pesan Antar)
? Menjaga KUALITAS pakaian anda (brosur 28)
Bentuk Yang Benar
(7a) Layanan kami:
? Bersih, murah, tepat waktu, dan jujur.
? Parfum bisa milih.
? Menerima laundry delivery (pesan antar).
? Menjada kualitas pakaian Anda. (brosur 28)
Penggunaan tanda koma yang kurang tepat tedapat setelah kata
tepat waktu, yang seharusnya menggunakan tanda koma. Pada data
tersebut ada 4 unsur yang disebutkan. Tanda koma hanya dicantumkan
sampai kata murah. Bentuk benar pada kalimat (7a) yang menggunakan
tanda koma setelah kata tepat waktu.
3. Penggunaan tanda baca seru
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa
seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan,
ataupun emosi yang kuat. Tanda seru biasanya digunakan pada akhir
49
kalimat perintah atau pada suatu kalimat yang merupakan suatu kalimat
peringatan atau pesan yang harus dilakukan oleh seseorang.
Dalam penelitian ini ditemukan penggunaan tanda seru yang kurang
tepat. Wujud penggunaan tanda seru diklasifikasikan berdasarkan jumlah
dan letak.
a. Penggunaan tanda seru di akhir kalimat
(1) Isi terus pulsanya makin banyak pakainya makin dekat mobilnya (brosur 8)
Bentuk Yang Benar
(1a) Isi terus pulsanya!
Makin banyak pakainya, makin dekat mobilnya. (brosur 8)
kalimat isi terus pulsanya merupakan kalimat perintah yang
ditujukan kepada konsumen. Kalimat tersebut bertujuan agar konsumen
mengisi pulsa. Kalimat yang berupa perintah harus diakhiri dengan tanda
seru. Bentuk benar pada kalimat (1a) yang menggunakan tanda seru
setelah kata pulsanya.
(2) Transfer pulsa Indosat makin praktis dan menambah masa aktif!
(brosur 11)
Bentuk Yang Benar
(2a) Transfer pulsa Indosat makin praktis dan menambah masa aktif.
Kalimat (2) bukan merupakan kalimat seruan, tetapi berupa
kalimat pemberitahuan. Pada kalimat pemberitahuan seharusnya
menggunakan tanda titik. Tanda titik digunakan untuk menyatakan
50
kalimat berita sedangkan tanda seru untuk menyatakan kalimat seruan.
Bentuk benar pada kalimat (2a) yang menggunakan tanda titik setelah
kata aktif.
(3) Dapatkan bonus dari Mentari & IM3. Caranya tambah terus nominal
isi ulang pulsa Anda. (Brosur 14)
Bentuk Yang Benar
(3a) Dapatkan bonus dari Mentari dan IM3! Caranya tambah terus
nominal isi ulang pulsa Anda.
Setelah kata IM3 lebih tepat diakhiri dengan tanda seru, bukan
tanda titik. Tanda titik digunakan untuk kalimat berita sedangkan kalimat
seru menggunakan tanda seru. Kalimat tersebut bertujuan supaya
konsumen mendapat bonus dari produk yang ditawarkan. Bentuk benar
pada kalimat (3a) yang menggunakan tanda seru setelah kata IM3.
(4) Di Poin Plus Plus, makin banyak hadiahnya! Makin besar
kesempatan menangnya! (brosur 15)
Bentuk Yang Benar
(4a) Di Poin Plus Plus, makin banyak hadiahnya, makin besar
kesempatan menangnya. (brosur 15)
Kalimat (4) bukan merupakan kalimat seruan, tetapi berupa
kalimat pemberitahuan. Pada kalimat pemberitahuan seharusnya
menggunakan tanda titik. Tanda titik digunakan untuk menyatakan
kalimat berita. Bentuk benar pada kalimat (4a) yang menggunakan tanda
koma setelah kata hadiahnya dan tanda titik setelah kata menangnya.
51
(5) Dengarkan musik melalui suaranya yang dahsyat (brosur 16)
Bentuk Yang Benar
(5a) Dengarkan musik melalui suaranya yang dahsyat! (brosur 16)
Kalimat tersebut merupakan kalimat perintah yang ditandai
dengan kata dengarkan. Produsen berharap konsumen mendengarkan
musik dari produk yang ditawarkan. Pada kalimat di atas penulis tidak
menggunakan tanda seru pada akhir kalimat. Setiap kalimat perintah
harus diakhiri dengan tanda seru. Bentuk benar pada kalimat (5a) yang
menggunakan tanda seru setelah kata dahsyat.
(6) Tunjukkan warna aslimu dengan Nokia 7210 Supernova (brosur 19)
Bentuk Yang Benar
(6a) Tunjukkan warna aslimu dengan Nokia 7210 Supernova! (brosur 19)
Pada kalimat (6) penulis tidak menggunakan tanda seru pada
akhir kalimat. Teks iklan di atas merupakan kalimat perintah yang harus
diakhiri dengan tanda seru. Kata tunjukkan merupakan suatu kata
perintah. Bentuk benar pada klaimat (6a) yang menggunakan tanda seru
di akhir kalimat.
(7) pilih nomor suka-suka, Anda tentuin sendiri (brosur 22)
Bentuk Yang Benar
(7a) Pilih nomor suks-suka, Anda tentuin sendiri! (brosur 22)
Kata yang menunjukkan bahwa kalimat di atas adalah kalimat
perintah yaitu kata tentuin. Suatu kalimat perintah harus diakhiri dengan
tanda seru. Penulis tidak menggunakan tanda seru pada kalimat di atas.
52
Bentuk benar pada kalimat (7a) yang menggunakan tanda seru di akhir
kalimat.
(8) So……buat yang ingin mendaftar dan bergabung, silahkan
mengunjungi LPM Campus office (brosur 32)
Bentuk Yang Benar
(8a) So, buat yang ingin mendaftar dan bergabung, silakan mengunjungi
LPM Campus Oficce! (brosur 32)
Kalimat (8) merupakan kalimat seruan kepada konsumen untuk
mengunjungi tempat produk yang ditawarkan. Penulis tidak
menggunakan tanda seru pada kalimat tersebut. Setiap kalimat ajakan
harus ditandai dengan tanda seru. Bentuk benar pada kalimat (8a) yang
menggunakan tanda seru di akhir kalimat.
b. Penggunaan tanda seru yang berlebihan
(1) Buruan Daftar!!!!
Tempat Terbatas Hanya Untuk 50 Peserta (brosur 1)
Bentuk Yang Benar
(1a) Buruan Daftar!
Tempat terbatas hanya untuk 50 peserta. (brosur 1)
Penggunaan tanda seru yang berlebihan terdapat pada kalimat (1),
yaitu menggunakan lebih dari satu tanda seru dalam satu kalimat.
Menurut EYD tanda seru cukup dituliskan satu saja untuk menyatakan
seruan atau perintah. Pada kalimat di atas penulis menuliskan tanda seru
53
sebanyak empat. Bentuk yang benar pada kalimat (1a) yang mengunakan
satu tanda seru di akhir kalimat.
C. Penggunaan Huruf Kapital
Kesalahan penulisan brosur penawaran barang atau jasa juga terdapat
pada penulisan huruf kapital. Penulis kurang memperhatikan penggunaan huruf
kapital sehingga ditemukan penggunaan huruf kapital yang kurang tepat dalam
penulisan teks ik lan. Penggunaan huruf kapital dapat diklasifikasikan
berdasarakan letaknya.
1. Penggunaan huruf kapital di awal kalilmat
(1) PIJAT/REFLEKSI CUMA
5000
/15 menit
Juga menyediakan alat-alat kesehatan (brosur 3)
Bentuk Yang Benar
(1a) Pijat/refleksi cuma
5000
/15 Menit.
Juga menyediakan alat-alat kesehatan. (brosur 3)
Penggunaan huruf kapital yang tidak tepat terdapat pada kata
refleksi cuma. Kata tersebut seharusnya tidak menggunakan huruf kapital
karena tidak berada diawal kalimat. Bentuk benar pada kalimat (1a) yang
menggunakan huruf kapital pada awal kalimat.
54
(2) pembayaran belanja online mudah & cepat (brosur 4)
Bentuk Yang Benar
(2a) Pembayaran belanja online mudah dan cepat. (brosur 4)
Huruf p pada kata pembayaran menggunakan huruf kapital
karena berada diawal kalimat. Dalam kalimat (2) kata pembayaran tidak
diawali dengan huruf kapital. Kata pembayaran merupakan kata pertama
dari kalimat (2). Pada setiap kalimat huruf pertama pada awal kalimat
harus ditulis dengan huruf kapital. Bentuk benar pada kalimat (2a) yang
menggunakan huruf kapital pada kata pertama.
(3) GRATIS 90 hari internet unlimited (brosur 5)
Bentuk Yang Benar
(3a) Gratis 90 hari internet unlimited.
Dalam sebuah penulisan brosur tidak dibenarkan apabila menulis
kata gratis dengan menggunakan huruf kapital. Hendaknya huruf kapital
digunakan pada huruf pertama awal kalimat. Kalimat (3) menuliskan kata
gratis dengan huruf kapital. Bentuk benar pada kalimat (3a) yang yang
menggunakan huruf kapital pada awal kata.
(4) Special product:
perbaikan foto rusak/kuno
foto hitam putih menjadi berwarna
penggabungan foto
foto merem jadi melek
foto gemuk jadi langsing (brosur 7)
55
Bentuk Yang Benar
(4a) Special Product:
Perbaikan foto rusak/kuno, foto hitam putih menjadi berwarna,
penggabungan foto, foto merem jadi melek, foto gemuk jadi langsing.
(brosur 7)
Penggunaan huruf kapital yang tidak tepat pada penulisan huruf
kapital pada awal kalimat. Huruf p pada kata perbaikan yang berada di
awal kalimat tidak ditulis menggunakan huruf kapital. Kata tersebut
merupakan kata yang berada diawal kalimat yang harus menggunakan
huruf kapital. Bentuk benar pada kalimat (4a) yang menggunakan huruf
kapital pada awal kalimat.
(5) Isi terus pulsanya
makin banyak pakainya
makin dekat mobilnya (brosur 8)
Bentuk Yang Benar
(5a) Isi terus pulsanya!
Makin banyak pakainya,
makin dekat mobilnya. (brosur 8)
Kalimat (5) penulisan huruf m pada kata makin tidak
menggunakan huruf kapital. Suatu kata yang mengawali sebuah kalimat
harus ditulis dengan huruf kapital. Penulisan teks iklan harus disesuaikan
dengan kaidah penulisan yang benar. Bentuk benar kalimat (5a) yang
menggunakan huruf kapital pada huruf m.
56
(6) pilih nomor suka-suka, Anda tentuin sendiri (brosur 22)
Bentuk Yang Benar
(6a) Pilih nomor suka-suka, Anda tentuin sendiri. (brosur 22)
Huruf p pada kata pilih lebih tepat ditulis dengan huruf kapital
yang sesuai dengan kaidahnya. Kata pilih merupakan kata yang mengawali
kalimat tersebut. Setiap kata yang mengawali sebuah kalimat huruf
pertamanya harus ditulis dengan dengan huruf kapital. Bentuk benar pada
kalimat (6a) yang menggunkaan huruf kapital pada awal kata pertama.
(7) bisa digunakan di lebih dari 265 kota (brosur 23)
Bentuk Yang Benar
(7a) Bisa digunakan di lebih dari 265 kota. (brosur 23)
Kata bisa merupakan kata yang mengawali kalimat tersebut.
Huruf b pada kata bisa lebih tepat ditulis dengan huruf kapital. Setiap kata
yang mengawali sebuah kalimat huruf pertamanya harus ditulis dengan
dengan huruf kapital. Bentuk benar pada kalimat (7a) yang menuliskan
huruf b dengan huruf kapital.
2. Penggunaan huruf kapital di tengah kalimat
(1) Nikmati bertelepon rumah TELKOM sepuas-puasnya hanya dengan
sedikit bayarnya! (brosur 8)
Bentuk Yang Benar
(1a) Nikmati bertelepon rumah Telkom sepuas-puasnya hanya dengan
sedikit bayarnya! (brosur 8)
57
Kata Telkom seharusnya tidak ditulis dengan huruf kapital karena
berada ditengah-tengah kalimat. Huruf kapital digunakan pada penulisan
huruf pertama. Untuk menyatakan nama sebuah instansi sebaiknya huruf
pertama yang menggunakan huruf kapital. Bentuk benar pada kalimat (1a)
yang menggunakan huruf kapital pada awal kalimat.
(2) Hanya di Tri, setelah telpon ke-5 GRATIS telpon kapan aja! (brosur
24)
Bentuk Yang Benar
(2a) Hanya di Tri, setelah nelpon ke-5 gratis telpon kapan aja. (brosur 24)
Dalam sebuah penulisan brosur tidak dibenarkan apabila menulis
kata gratis dengan menggunakan huruf kapital. Hendaknya huruf kapital
digunakan pada huruf pertama awal kalimat. Kalimat (2) menuliskan kata
gratis dengan huruf kapital. Bentuk benar pada kalimat (2a) yang
menggunakan huruf kapital pada huruf g pada kata gratis.
(3) Menerima Pesanan
Pin MuG
GanTungan KunCi
JaM promo
ID CarD (brosur 26)
Bentuk Yang Benar
(3a) Menerima Pesanan
Pin, mug, gantungan kunci, jam promo, ID card. (brosur 26)
58
Pada penulisan kalimat (3) penulis menggunakan huruf kapital
dan huruf kecil secara bergantian dalam satu kata. Penggunaan huruf
kapital yang berlebihan dianggap kurang tepat. Seharusnya penulis hanya
menggunakan huruf kapital di awal kata menerima pesanan dan pin. Kata
tersebut sudah dapat mewakili penggunaan huruf kapital secara tepat.
Bentuk benar pada kalimat (3a) yang menggunakan huruf kapital pada
awal kata menerima pesanan dan pin.
(4) LAYANAN KAMI
? Bersih, murah, tepat waktu dan jujur
? PARFUM bisa milih
? Menerima LAUNDRY DELIVERY (Pesan Antar)
? Menjaga KUALITAS pakaian anda (brosur 28)
Bentuk Yang Benar
(4a) Layanan kami:
? Bersih, murah, tepat waktu, dan jujur.
? Parfum bisa milih.
? Menerima laundry delivery (pesan antar).
? Menjaga kualitas pakaian Anda. (brosur 28)
Pada kalimat (4) penulis menggunakan huruf kapital pada kata-
kata tertentu. Kata-kata tersebut seharusnya tidak ditulis dengan huruf
kapital karena berada ditengah-tengah kalimat. Huruf kapital hanya
59
digunakan pada huruf pertama awal kalimat. Bentuk benar pada kalimat
(4a) yang tidak menggunakan huruf kapital di tengah kalimat.
3. Penggunaan huruf kapital secara keseluruhan
(1) 3 ALASAN
MEMILIH KREDIT DI
BUSSAN AUTO FINANCE
1. Kredit Resmi Yamaha
2. Cepat, Ringan & Aman
3. Angsuran Berhadiah (brosur 9)
Bentuk Yang Benar
(1a) 3 Alasan
Memilih Kredit di
Bussan Auto Finance
1. Kredit Resmi Yamaha
2. Cepat, Ringan, dan Aman
3. Angsuran Berhadiah. (brosur 9)
Penulisan kata alasan memilih kredit di bussan auto finance
seharusnya tidak menggunakan huruf kapital karena kata pertama dari
kalimat tersebut adalah 3 (tiga). Huruf kapital hanya dituliskan pada huruf
pertama pada setiap kata. Bentuk benar pada kalimat (1a) yang
menggunakan huruf kapital pada huruf pertama di setiap kata.
(2) DENGERIN RADIO BARENG TEMEN GA HARUS RIBET (brosur
18)
60
Bentuk Yang Benar
(2a) Dengerin radio bersama temen tidak harus ribet. (brosur 18)
Penulisan kalimat dengan menggunakan huruf kapital pada
seluruh huruf tidak dibenarkan. Kalimat tersebut harusnya hanya kata
dengerin saja yang huruf pertamanya menggunakan huruf kapital. Bentuk
benar pada kalimat (2a) yang mengunakan huruf kapital pada huruf
pertama di awal kalimat.
(3) Ready Stock All Type MOTOR INDIA IRIT BAHAN BAKAR, AWET GARANSI 5 Tahun SUKU CADANG LENGKAP, HARGA JUAL KEMBALI TINGGI SAATNYA GANTI MEREK KE TVS!!! (brosur 25)
Bentuk Yang Benar
(3a) Ready Stock All Type Motor India irit bahan bakar, awet garansi 5 Tahun, suku cadang lengkap, harga jual kembali tinggi. Saatnya ganti merek ke TVS!
Pada penulisan teks iklan tersebut hampir keseluruhan katanya
ditulis dengan huruf kapital. Menurut kaidahnya penulisan teks iklan
dengan menggunakan huruf kapital semua tidak dibenarkan. Penulisan
dengan huruf kapital semua hanya dibolehkan pada penulisan judul.
(4) MATA MINES, KATARAK DAN SILINDER- 10 HARI BEBAS KACA MATA KEPUTIHAN SEPARAH APAPUN 1 MINGGU SEMBUH TOTAL. LEMAH SYAHWAT (IMPOTEN) LANGSUNG EREKSI DAN TAHAN LAMA. DIJAMIN 100% ANDA PUAS INGIN MENURUNKAN BERAT BADAN 1 MINGGU TURUN 5-7 kg. DAN MENAMBAH TINGGI BADAN TERBUKTI PERMANEN (brosur 27)
61
Bentuk Yang Benar
(4a) Mata minus, katarak, dan silinder, 10 hari bebas kacamata. Keputihan separah apapun 1 minggu sembuh total. Lemah syahwat (impoten) langsung ereksi dan tahan lama. Dijamin 100% Anda puas. Ingin menurunkan berat badan, 1 minggu turun 5-7 kg, dan menambah tinggi badan terbukti permanen. (brosur 27)
Keseluruhan teks tersebut ditulis dengan huruf kapital. Penulis
juga harus memperhatikan kaidah penulisannya. Dalam sebuah kalimat
huruf kapital hanya digunakan pada huruf pertama awal kalimat. Bentuk
benar pada kalimat (4a) yang tidak menggunakan huruf kapital pada
seluruh kata dalam kalimat tersebut.
62
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah disajikan dalam bab sebelumnya
dapat diambil beberapa kesimpulan.
1. Data dalam penelitian ini diambil dari sumber tertulis yaitu dari brosur
yang menawarkan barang atau jasa. Penulisan teks iklan dalam brosur
tersebut banyak dijumpai penulisan ejaan yang kurang tepat. Data yang
penulis kumpulkan dari brosur yang beredar di masyarakat berjumlah 32
data. Pengambilan data ini didasarkan pada teks-teks yang bertujuan untuk
menarik konsumen atau yang bersifat persuasi.
2. Penggunaan tanda baca yang kurang tepat meliputi tanda baca titik, tanda
baca koma, dan tanda baca seru. Penggunaan tanda baca titik yang kurang
tepat diklasifikasikan berdasarkan jumlah dan letak. Penggunaan tanda
titik di akhir kalimat dan penggunaan tanda titik yang berlebihan.
Penggunaan tanda koma yang kurang tepat pada penulisan teks iklan
brosur penawaran barang atau jasa terdapat di antara unsur-unsur dalam
suatu pemerian atau pembilangan. Tanda koma hanya dituliskan setelah
unsur ketiga terakhir. Wujud penggunaan tanda seru diklasifikasikan
berdasarkan jumlah dan letak. Penggunaan tanda seru di akhir kalimat dan
penggunaan tanda seru yang berlebihan.
63
3. Penggunaan huruf kapital diklasifikasikan berdasarakan letaknya.
Penggunaan huruf kapital di awal kalimat, tengah kalimat, dan penulisan
seluruh kalimat. Kalimat dalam teks iklan banyak yang tidak
menggunakan huruf kapital pada awal kalimat.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini ada
beberapa saran yang dapat menjadi perhatian pokok yang berkaitan dengan
penelitian ini.
1. Bagi pembaca, bahasa yang digunakan dalam teks iklan adalah bahasa
yang kaya akan kata-kata yang mengandung bujukan. Oleh karena itu,
pembaca harus selektif dalam mencernanya agar tidak salah menentukan
keputusan untuk membeli hanya karena terbujuk oleh keindahan
bahasanya saja.
2. Bagi penulis teks iklan, bahasa yang indah dan membujuk hendaknya
merupakan perwujudan dari pesan-pesan produk yang harus disampaikan.
Dalam penulisan teks iklan hendaknya penulis lebih memperhatikan
penulisan ejaan.
3. Bagi peneliti lain, permasalahan yang berkaitan dengan teks iklan masih
banyak yang belum dikaji, maka perlu dipertimbangkan adanya penelitian
lebih lanjut tentang masalah-masalah yang terkait dengan penelitian ini.
64
DAFTAR PUSTAKA
Alisjahbana, Sutan Takdir. 2008. Ragam Bahasa Baku. http://indonesiasaram.wordpress.com/2008/03/18/ragam-bahasa-baku/. Diakses pada Tanggal 3 Mei 2010.
Alwi, Hasan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Arifin, Zaenal dan Farid Hadi. 2001. Seribu Satu Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Akademika Pressindo.
Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Hadisetyo. 2009. “Upaya Mengatasi Kesalahan Ejaan Pada Karangan Siswa Kelas
V Sd Negeri 1 Kuripan Kecamatan Watumalang Kabupaten Wonosobo”. Hadisetyo.wordpress.com/-. Diakses pada Tanggal 26 Desember 2009.
Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus linguistik. Jakarta: Gramedia. Kusuma, Diah Nila. 2007. “Variasi Pola Kalimat, Isi Pesan, dan Fungsi
Pengungkapan pada Wacana Iklan Radio di Surat Kabar”. Skripsi S1. Surakarta: UMS
Lee, Monle dan Carla Johnson. 2007. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan dalam
Perspektif Global. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Mutaqin, Eriza. 2009. “Implikatur Percakapan pada Bahasa Iklan Produk (Studi Kasus di Radio GSM FM)”. Skripsi S1. Surakarta: UMS.
Pusat Pembinaan dan Pengmbangan Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Ratnawati. 2007. “Gaya Bahasa Personifikasi pada Iklan Parfum di Brosur Avon
dan Oriflamme”. Skripsi S1. Surakarta: UMS.
65
Samsuddin dan Damayanti Viamaya. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Rosdakarya.
Suciati, Erna. 2001. “Kajian Konjungsi pada Iklan Pemilihan Presiden Putaran I di Harian Umum Solopos”. Skripsi S1. Surakarta: UMS.
Sudaryanto.1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta
Wacana University Press.
Sugono, Dendy. 2002. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Puspa Swara.
Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Sutanti. 2008. ”Analisis Teks Informasi Lalu Lintas di Wilayah Surakarta”. Skripsi S1. Surakarta: UMS.
Waridah, Ernawati. 2008. Ejaan yang Disempurnakan dan Seputar Kebahasa-
Indonesiaan. Jakarta: Awan Pustaka.
Yasin, Muhamad. 2009. “Penggunaan Bahasa dalam Surat Undangan Resmi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Ngunut Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2008/2009”. “(Karya ilmiah.um.ac.id/index.php/sastra- indonesia/.../214-). Diakses pada Tanggal 09 Januari 2010.
Yudhi, Kristanto Asep. 2008. “Campur Kode dalam Iklan Acara di Radio RRI Surakarta”. Skripsi S1. Surakarta: UMS.
Anonim. 2008. Teks. Wikipedia, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia.
Http://www.wikipedia.wiki.org/teks). Diakses pada Tanggal 10 November 2009.
http://id.wikipedia.org/wiki/Brosur. Brosur. Diakses pada Tanggal 13 November
2009.
(malaysia.answers.yahoo.com/question/index?qid...-). Diakses Tanggal 10 November 2009.
http://ms.wikipedia.org/wiki/Tanda_Baca. Diakses pada Tanggal 5 Februari 2010.