PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM...

108
i PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG KARANGPANDAN TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 OLEH DITE PONIYATUN NIM X 7108650 Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM...

Page 1: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

i

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG

KARANGPANDAN TAHUN PELAJARAN

2009 / 2010

OLEH

DITE PONIYATUN

NIM X 7108650

Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

ii

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul :

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI

PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SD

NEGERI 02 WUKIRSAWIT TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Oleh :

Nama : Warsono

NIM : X7108786

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Juli 2010

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Jenny Is Poerwanti, M.Pd Dra. Siti Istiyati, M.Pd NIP. 19630125198703 2 001 NIP. 19610819198603 2 001

Page 3: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

iii

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul:

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG KARANGPANDAN

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Oleh :

Nama : Dite Poniyatun

NIM : X7108650

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk

memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Kartono, M. Pd .......................

Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M. Pd .......................

Anggota I : Dra. Jenny Is Poerwanti, M. Pd .......................

Anggota II : Dra. Siti Istiyati, M. Pd .......................

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatulloh, M.Pd NIP 19600727198702 1 002

Page 4: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

iv

ABSTRAK

Dite Poniyatun, PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG KARANGPANDAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk : meningkatkan motivasi belajar siswa melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas IV SDN 02 Doplang, melalui penggunaan model kooperatif tipe NHT.

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas melalui dua siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflecting). Teknik pengumpulan data peningkatan motivasi belajar IPS melalui penggunaan model kooperatif tipe NHT digunakan teknik angket dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif analisa Miles & Huberman yang terdiri dari reduksi data, sajian data, dan verivikasi data atau penarikan simpulan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV SDN 02 Doplang. Pada pra tindakan diperoleh rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 60,88, siklus I sebesar 72,80, siklus II sebesar 84,20, ini berarti mengalami peningkatan rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 23,32%.

Dengan demikian dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran IPS kelas IV dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar IPS di SDN 02 Doplang Karangpandan.

Page 5: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

v

ABSTRACT

Dite Poniyatun, USING STUDY OF CO-OPERATIVE LEARNING MODEL NHT TYPE TO INCREASE STUDENTS’ LEARNING MOTIVATION IN STUDYING OF SOCIAL STUDIES THE GRADE IV SDN 02 DOPLANG KARANGPANDAN IN SCHOOL YEAR 2009/2010. Skripsi, Surakarta: Teacher Training Education Faculty Sebelas Maret University of Surakarta, July 2010.

The purpose of this study are to: improve students’ motivation by using model of NHT cooperative learning in the grade students’ of IV SDN 02 Doplang, through the use of NHT type cooperative model.

The form of the research is action research consists of planning (planning), action (action), observing (observation), and reflection (reflection). Data collection techniques to improve motivation to learn social studies using a model cooperative type NHT used questionnaires and observation techniques. The data analysis technique used is an interactive model of Miles & Huberman analysis consisted of data reduction, data, and data verification token or draw conclusions.

Based on the results of this study concluded that: the using of cooperative learning model NHT type can increase the motivation of students of SDN 02 Doplang fourth grade. In the pre-action obtain by the average students’ motivation 60,88, cycle first for 72,80, cycle II for 84,20 it means an increased students’ motivation average 'for 23,32%.

Thus it can be proposed recommendation that the using of cooperative learning model NHT Study type in the four social classes of learning can improve learning motivation and learning achievement in the SDN 2002 social studies Doplang Karangpandan.

Page 6: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

vi

MOTTO

Kebanggan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit

kembali setiap kali kita jatuh.

(Confusius)

Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil,kita baru yakin kalau

kita telah berhasil melakukannya dengan baik.

(Evelyn Underhill)

Page 7: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Kedua orang tua terhormat

2. Suami tercinta

3. Putriku tersayang

4. Teman-teman kelas C

Page 8: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Pujian hanya bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,

dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini.

Karena atas rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, setapak selangkah dan akhirnya

Skripsi ini dapat terselesaikan, untuk memenuhi sebagian persyaratan

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Penyusunan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan, pengarahan, dan

dorongan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini peneliti mengucapkan

terima kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS).

2. Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS).

3. Drs. Kartono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD Jurusan Ilmu

Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta (UNS).

4. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd, selaku Sekretaris Program Studi PGSD Jurusan

Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta (UNS).

5. Dra. Jenny Is Poerwanti, M.Pd, selaku Pembimbing I yang telah tulus ikhlas

dan sabar meluangkan waktu, tenaga, pikiran serta pengarahan dalam

penyusunan Skripsi ini.

6. Dra. Siti Istiyati, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah tulus ikhlas dan

sabar meluangkan waktu, tenaga, pikiran serta pengarahan dalam penyusunan

Skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program S1 PGSD, Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS)

yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan bagi peneliti.

8. Kepala Sekolah SD Negeri 02 Doplang yang telah memberikan ijin penelitian.

Page 9: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

ix

9. Bapak dan Ibu Guru SD Negeri 02 Doplang yang selalu memberikan motivasi

kepada saya.

10. Bapak dan ibu tercinta yang telah memberikan cinta dan kasih sayang, doa,

dan dorongan baik moril maupun materiil serta nasihat-nasihatnya yang selalu

menjadi inspirasiku.

11. Suami dan anakku tercinta terima kasih atas doa dan dukungan kalian.

12. Teman-teman Kelas C S1 Kualifikasi ’08 cowok Endra Wisnu, Joko Karyadi,

Doni Prasetyo, Tomi, Farid, dan Wendy Warsono tetap semangat menghadapi

apapun.

13. Teman-teman Kelas C S1 Kualifikasi ’08 cewek Bu Diyah, Yunita, Rinna,

Ifah, Unin, Aprilia, Ima, Irma, Febi, Dian, Sisviana, Siti, Puji, dan masih

banyak lagi yang ak bisa kusebut satu persatu makasih untuk persahabatannya

selama ini.

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu, yang secara

langsung berperan dalam penyusunan Skripsi ini.

Semoga bantuan yang diberikan pada peneliti mendapat balasan yang

setimpal dari serta kebahagiaan dunia dan akhirat.

Peneliti sadar bahwa Skripsi ini kurang sempurna, namun harapan peneliti

semoga Skripsi ini memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan

pendidikan dan ilmu pengetahuan khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi

pembaca semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, Juli 2010

Penulis

Page 10: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iv HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ v HALAMAN ABSTRACT.............................................................................. vi HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... viii KATA PENGANTAR.................................................................................... ix DAFTAR ISI................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1 B. Identifikasi masalah Masalah ............................................... 5 C. Pembatasan masalah ............................................................ 5 D. Perumusan masalah .............................................................. 5 E. Tujuan Penelitian .................................................................. 6 F. Manfaat Penelitian ................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori ................................................................... 8

1. Tinjauan Tentang Motivasi Belajar IPS.......................... 8 2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT...... 27

B. Penelitian yang Relevan ....................................................... 39 C. Kerangka Pemikiran ............................................................ 40 D. Hipotesis Penelitian ............................................................. 42

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 43 B. Subjek Penelitian ................................................................ 43 C. Bentuk dan Strategi Penelitian ............................................. 43 D. Sumber Data ........................................................................ 45 E. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 45 F. Validitas Data ...................................................................... 47 G. Analisis Data ........................................................................ 48 H. Indikator Kinerja ................................................................... 50 I. Prosedur Penelitian ................................................................ 50

Page 11: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

xi

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Awal............................................................. 57 B. Deskripsi Data Tindakan ...................................................... 62 C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ 83

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ............................................................................... 88 B. Implikasi ............................................................................... 88 C. Saran ..................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 91 LAMPIRAN.................................................................................................... 95

Page 12: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 1. Frekuensi Motivasi Belajar Pra Tindakan................................................. 59 2. Frekuensi Hasil Belajar IPS Sebelum Tindakan ...................................... 61 3. Nilai Hasil Angket Motivasi Belajar Siklus I ........................................... 71 4. Hasil Nilai Belajar Siklus I ....................................................................... 72 5. Perbandingan Nilai angket Motivasi dan Ahsil Belajar Siklus I .............. 73 6. Frekuensi Motivasi Belajar Siklus II ........................................................ 81 7. Hasil Nilai Belajar Siswa Siklus II ........................................................... 82 8. Perbandingan Nilai Motivasi dan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II..... 82 9. Data Rata-Rata Nilai Angket Motivasi dan Nilai IPS Siswa.................... 74

Page 13: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1. Gambar Kerangka Berpikir ..................................................... 41 2. Gambar Langkah Pelaksanaan Siklus ..................................................... 44 3. Gambar Bagan Siklus Analisis Interaksi .................................................. 49 4. Gambar Grafik Frekuensi Motivasi Belajar Pra Tindakan ....................... 60 5. Gambar Grafik Frekuensi Hasil Hasil Belajar Siswa Pra Tindakan ......... 62 6. Gambar Grafik Frekuensi Motivasi Belajar Siklus I ................................ 72 7. Gambar Grafik Frekuensi Hasil Belajar Siklus I ...................................... 73 8. Grafik Perbandingan Nilai Angket dan hasil Belajar Pra tindakan Dan siklus

I............................................................................................................... 74 9. Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Siklus II........................................ 81 10. Grafik Peningkatan Hasil Belajar IPS Siklus II....................................... 82 11. Grafik Rata-Rata Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar IPS ... 86

Page 14: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman 1. Tes Hasil Evaluasi Sebelum Tindakan ................. 95 2. Nilai Hasil Tes IPS sebelum Tindakan ................. 96 3. Lembar Observasi ................. 97 4. Rencana Pelaksanaan pembelajaran Siklus I ................. 98 5. Rencana Pelaksanaan Tindakan Siklus II ................. 108 6. Pedoman Observasi ................. 114 7. Lembar Observasi Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran ................. 115 8. Kisi-Kisi Observasi Siswa dalam Pembelajaran ................. 117 9. Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran

Siklus I ...................................................................................................... 118 10. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Siklus I Pertemuan 1 ................................................................................. 120 11. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Siklus I Pertemuan 2 ................................................................................ 121 12. Rekapitulasi Observasi Siswa dalam Pembelajaran Siklus I ................. 122 13. Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Siklus I.............. 123 14. Lembar Observasi Siswa dalam Pembelajaran Siklus II Pertemuan I...... 125 15. Lembar Observasi Siswa dalam Pembelajaran Siklus II Pertemuan II..... 126 16. Rekapitulasi Observasi Siswa dalam Pembelajaran Siklus II ................. 127 17. Rekapiotulasi Observasi Siswa dalam Pembelajaran ................. 128 18. Kisi-kisi Instrumen Angket Motivasi Belajar ................. 129 19. Angket Motivasi Belajar IPS ..................................................................... 131 20. Hasil Angket Motivasi Pra Tindakan......................................................... 135 21. Hasil Angket Motivasi Belajar Siklus I.................................................... 136 22. Hasil Angket Motivasi Belajar Siklus II................................................... 137 23. Rekapitulasi Hasil Angket Motivasi ......................................................... 138 24. Hasil angket Motivasi Per Aspek Pra tindakan......................................... 139 25. Hasil Angket Motivasi Per Aspek Siklus I................................................ 140 26. Hasil Angket Motivasi Per Aspek siklus II................................................. 141 27. Nilai Hasil Tes IPS Siklus I......................................................................... 142 28. Nilai Hasil Tes IPS Siklus II........................................................................ 143 29. Rekapitulasi Hasil Belajar IPS ................................................................... 144 30. Foto Penelitian............................................................................................. 145 31. Surat Ijin Penelitian...................................................................................... 151

Page 15: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah

Visi pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai

pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga

negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu

dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Terkait dengan visi

tersebut telah ditetapkan beberapa prinsip penyelenggaraan pendidikan, dimana

salah satu prinsipnya adalah ”pendidikan diselenggarakan sebagai proses

pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang

hayat”.

Sebagai implikasi dari prinsip ini adalah terjadinya pergeseran paradigma

proses pendidikan, yaitu dari paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar. Hal tersebut kemudian diamanatkan dalam

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

pasal 19 yang berbunyi “Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar

dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang

cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”. Tuntutan proses pembelajaran

semacam ini disebut sebagai standar proses.

Titik berat pembangunan pendidikan diletakkan pada peningkatan mutu

setiap jenjang dan jenis pendidikan yang meliputi taman kanak-kanak sampai

perguruan tinggi. Untuk itu siswa khususnya di Sekolah Dasar, diharapkan

keaktifan dan kekreatifan dalam setiap proses belajar mengajar, serta termotivasi

untuk aktif dalam menjawab pertanyaan, bertanya, serta termotivasi mengerjakan

tugas, khususnya untuk mengacu penguasaan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial.

Page 16: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

2

Namun kenyataannya pada saat pembelajaran IPS, khususnya pada siswa

kelas IV SD N 02 Doplang, peran peserta didik tampak belum secara optimal

diperlakukan sebagai subyek didik yang memiliki potensi untuk berkembang

secara mandiri. Posisi peserta didik masih dalam situasi dan kondisi belajar yang

menempatkan siswa dalam keadan pasif, aktivitas belajar mengajar masih

didominasi guru dalam menyampaikan informasi yang secara garis besar bahan-

bahannya telah tertulis dalam buku paket. Sebagian besar siswa enggan bertanya

tentang permasalahan yang sedang dibahas. Siswa juga kurang bisa

mengembangkan pemikiran, 60% siswa tidak bisa menjawab ketika guru

memberikan suatu contoh permasalahan.

Masalah lainnya banyak siswa yang berbicara sendiri serta adanya

beberapa anak yang kurang berkonsentrasi dengan materi yang diajarkan,

beberapa siswa dalam mengikuti pelajaran belum sepenuhnya mampu mencerna

pembelajaran dengan baik karena dalam menyampaikan materi pembelajaran guru

masih cenderung pembelajaran teacher centered. Pengajarannya kurang diminati

siswa dengan penyajian yang monoton, siswa kurang berani mengemukakan

gagasan ketika kegiatan belajar, siswa masih meributkan tugas rumah yang belum

dikerjakan perhatian siswa kurang, ada pula siswa yang mengantuk dan berbicara

sendiri sehingga menyebabkan guru memberikan sanksi kepada siswa ketika

pelajaran IPS. Kurangnya perhatian siswa dalam pembelajaran IPS dan

pembelajaran yang bersifat teacher centered mendorong siswa belajar dengan

hafalan dan tidak secara aktif mencari untuk membangun pemahaman mereka

sendiri terhadap konsep-konsep sehingga siswa menjadi pasif.

Pengembangan program dilihat dari muatan ranah dan keseimbangannya,

mata pelajaran IPS lebih banyak memuat aspek kognitif pada tingkat rendah dan

terpusat pada hafalan, sedangkan ranah afektif diakui mengalami kesulitan, baik

dalam program maupun dalam melaksanakannya. Akibatnya pelajaran IPS lebih

memberikan kesan kepada peserta didik sebagai pelajaran hafalan.

Dalam pembelajaran belum menggunakan model pembelajaran yang

menarik, guru hanya menggunakan model pembelajaran konvensional saja

sehingga tidak ada daya tarik bagi siswa untuk berkonsentrasi pada pelajaran.

Page 17: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

3

Kebiasan guru bertindak sebagai pemberi informasi mengembangkan budaya

belajar yang menerima dengan pengembangan berpikir pada tingkat hafalan.

Peserta didik masih kuat kedudukannya sebagai murid yang memusatkan

perhatiannya pada bahan yang disajikan guru. Materi yang disampaikan oleh guru

tidak menarik, selain itu guru kurang komunikatif ketika dalam mengajar untuk

meningkatkan keaktifan siswa, serta lingkungan belajar kurang kondusif dan

kurang tertata rapi, tidak adanya reward dari guru yang mengajar, hal ini

mengakibatkan respon siswa masih rendah tidak aktif, kreatif, dan berpikir kritis,

dengan kata lain motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS rendah.

Kita ketahui bahwa dalam belajar motivasi sangat penting. Tanpa motivasi

seseorang tidak dapat belajar. Karena hal itu dapat memberi semangat atau

dorongan dan dapat memberi arah dalam belajar. Karena motivasi itu pada

dasarnya merupakan keinginan yang ingin dipenuhi ( dipuaskan ), maka ia

muncul/timbul bila dan ada rangsangan, baik karena adanya kebutuhan atau needs

maupun interest terhadap sesuatu. Makin tinggi motivasi seseorang untuk meraih

apa yang dicita-citakan makin giat orang itu dalam usahanya untuk mencapai cita-

cita itu. (Muhammad Ali 1984).

Salah satu hal yang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di

sekolah adalah motivasi belajar. Motivasi belajar yang tinggi berkorelasi dengan

hasil belajar yang baik, sehingga berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa di sekolah . Jika motivasi belajar siswa dapat ditingkatkan,

maka dapat diharapkan bahwa prestasi belajar siswa juga akan meningkat, dan

begitu pula sebaliknya apabila motivasi belajar siswa tidak ditingkatkan maka

prestasi belajar siswa juga mengalami penurunan.

Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya

proses belajar. Motivasi belajar pada diri siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya

motivasi, atau tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan belajar.

Selanjutnya, mutu hasil belajar akan menjadi rendah. Oleh karena itu motivasi

belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus menerus. Agar siswa memiliki

motivasi belajar yang kuat, pada tempatnya diciptakan suasana belajar yang

menggembirakan.

Page 18: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

4

Berdasarkan pemikiran di atas, yaitu untuk mengatasi masalah motivasi

belajar siswa yang rendah peneliti berusaha mencari solusi yang tepat. Akhirnya

ditemukan alternatif pemecahannya yaitu dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam mengajar, sebagai model pembelajaran

untuk memotivasi siswa dalam belajar aktif, kreatif, dan berpikir kritis dalam

kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together

atau NHT merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk

mempengaruhi pola interaksi siswa sebagai alternatif terhadap struktur kelas

tradisional. NHT ini melibatkan banyak siswa dalam menelaah materi yang

tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman siswa terhadap isi

pelajaran tersebut Spenser Kagen, 1993 (www.exspresiriau.com/teoka/artikel-

tulisan-pendidikan/prosespembelajaranipssd). Dengan adanya keterlibatan total

semua siswa tentunya akan berdampak positif terhadap motivasi belajar siswa.

Selain itu Ibrahim mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam

pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu (1) Hasil belajar akademik

struktural, bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas

akademik (2) Pengakuan adanya keragaman, bertujuan agar siswa dapat menerima

teman-temannya yang mempunyai berbagai latarbelakang (3) Pengembangan

keterampilan sosial, bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.

Dalam buku bertajuk Effective Teaching, Daniel Muijs dan David

Reynolds menyatakan bahwa diskusi dapat membantu untuk mencapai 3 tujuan

pembelajaran, yaitu (1) Meningkatkan keikutsertaan dan kegiatan siswa dalam

pelajaran dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyuarakan

pendapatnya (2) Membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman yang lebih

baik dengan cara memberikan kesempatan untuk menyatakan pemikiran mereka

(3) Membantu siswa untuk meningkatkan kecakapan berkomunikasi dan berpikir

aktifkreatif.(www.Spiritente.Blogspot.com/2008/06/Quo-vadis-pendidikanips-di-

indonesia.html).

Oleh karena itu model pembelajaran NHT dapat diterapkan dalam

pelajaran sehari-hari pada pokok bahasan manapun terutama pada siswa SD yang

Page 19: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

5

merupakan pemula dalam pembelajaran kooperatif. Dalam penelitian ini dipilih

pembelajaran IPS karena masih rendahnya motivasi belajar.

Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS.

B. Identifiksi Masalah

Dengan adanya masalah-masalah tersebut di atas, peneliti mengidentifikasi

penyebab terjadinya masalah diantaranya :

1. Rendahnya motivasi belajar siswa.

2. Peserta didik belum secara optimal diperlakukan sebagai subyek didik.

yang memiliki potensi untuk berkembang secara mandiri.

3. Aktivitas belajar mengajar masih didominasi guru.

4. Siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran IPS.

5. Materi pelajaran kurang menarik.

6. Model pembelajaran yang digunakan dalam menyampaikan materi.

menggunakan model pembelajaran konvensional.

7. Lingkungan belajar yang kurang mendukung.

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas peneliti membatasi masalah pada :

1. Peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS.

2. Pembelajaran koopertaif tipe Numbered Head Together.

D. Perumusan Masalah

Yang menjadi permasalahan sehingga diadakannya Penelitian Tindakan

Kelas adalah:

Apakah dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS kelas

IV SDN 02 Doplang Karangpandan?

Page 20: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

6

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan

motivasi belajar melalui penggunaan model pembelajaran koopertaif tipe NHT

pada pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Doplang Tahun Pelajaran

2009/2010.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-

pihak yang terkait, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan khususnya kajian mengenai betapa pentingnya peranan siswa

khususnya pada mata pelajaran IPS.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

1) Mendapatkan pengalaman langsung menerapkan model pembelajaran

kooperatif NHT.

2) Mendapat bekal tambahan sebagai mahasiswa dan calon guru

sehingga siap melaksanakan tugas di lapangan .

b. Bagi siswa

1) Dapat mengembangkan keberanian dalam mengemukakan pendapat

atau gagasannya dalam belajar IPS sehingga mampu berpikir kritis.

2) Lebih tertarik dan belajar aktif sehingga meningkatnya motivasi belajar

siswa dalam pembelajaran IPS.

3) Lebih mudah dan jelas dalam memahami dan menerima pelajaran

sehingga meningkatnya hasil belajar IPS siswa.

c. Bagi Guru

1) Dapat menjadi acuan dalam penerapan metode pembelajaran IPS yang

dapat memotivasi belajar siswa.

2) Meningkatnya Profesionalisme guru dalam mengajar.

Page 21: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

7

d. Bagi sekolah

Meningkatnya kualitas pendidikan dan sistem pembelajaran di sekolah

khususnya di SD N 02 Doplang Karangpandan.

Page 22: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Dalam pelaksanaan suatu penelitian tentu kita mengkaji pendapat-pendapat

para ahli mengenai masalah yang kita teliti. Dengan pendapat-pendapat tersebut

kita mempunyai pedoman untuk menentukan langkah selanjutnya. Berikut ini

peneliti mengkaji pendapat para ahli :

1. Tinjauan Tentang Motivasi Belajar IPS

a. Pengertian Motivasi

Di dalam permasalahan belajar, motivasi sangat penting. Motivasi adalah

syarat mutlak untuk belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar seringkali terdapat

anak yang malas, tidak menyenangkan, suka membolos, dan sebagainya. Dalam

hal ini guru perlu menyelidiki penyebabnya. Penyebab tersebut biasanya

bermacam-macam, mungkin karena sakit, lapar, mengantuk, atau sedang ada

masalah. Hal ini berarti dalam diri siswa tidak terdorong untuk melakukan

sesuatu, karena tidak memiliki tujuan atau kebutuhan belajar.

Seseorang itu akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada

keinginan untuk belajar. Hal ini merupakan prinsip dalam kegiatan pendidikan

dan pengajaran. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut

motivasi. Dalam kegiatan belajar-mengajar, motivasi merupakan keseluruhan

daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar.

Berkaitan dengan hal ini Sardiman (2001 : 73) mengemukakan:

Motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya pengerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Untuk memperjelas pengertian motivasi, berikut ini akan dikemukakan

ciri-ciri motivasi menurut Sardiman (2001:83) :

1). Tekun menghadapi tugas ( dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang sama, tidak pernah berhenti sebelum selesai ).

Page 23: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

9

2). Ulet menghadapi kesulitan ( tidak lekas putus asa ). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berpartisipasi sebaik mungkin ( tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).

3). Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, amoral dan sebagainya).

4). Lebih senang belajar mandiri. 5). Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal yang bersifat mekanis,

berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif). 6). Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin sesuatu). 7). Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu. 8). Senang mencari dan memecahkan masalah. Seseorang yang telah memiliki ciri-ciri seperti di atas menunujukkan

bahwa orang tersebut mempunyai motivasi yang kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu

akan sangat penting dalam kegiatan belajar-mengajar. Dengan adanya ketekunan

dan keuletan dalam mengerjakan tugas dan selalu mengerjakan tugas secara

mandiri, maka kegiatan belajar mengajar akan berhasil dengan baik. Apalagi

didukung adanya kemampuan mempertahankan pendapat yang sudah diyakini

kebenarannya.

Menurut Cole, Peter George (1994: 348) Motivasion is concerened with

personal energy directed towards the achievment of particular goals. Menurut

Hamzah B. Uno (2006: 1) Motivasi adalah kekuatan baik dari dalam maupun dari

luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Oemar Hamalik (2008: 158) mengungkapkan bahwa motivasi adalah

perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya

perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah proses

timbulnya gerak dalam diri seseorang untuk melakukan serangkaian tindakan

untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang

melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam belajar, tingkat

ketekunan siswa sangat ditentukan oleh adanya motif dan kuat lemahnya motivasi

belajar yang ditimbulkan motif tersebut.

Page 24: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

10

Dari pendapat di atas dapat kita lihat bahwa ada tiga unsur esensial di

dalam motivasi, yakni :(1) faktor pendorong atau pembangkit motif, baik internal

maupun eksternal,( 2) tujuan yang ingin dicapai,( 3) strategi yang diperlukan oleh

individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tersebut.

Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat

disimpulkan bahwa, motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh adanya

rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk

mengadakan perubahan tingkah laku/ aktivitas tertentu lebih baik dari keadaan

sebelumnya.

Sedangkan John Keller dalam Suciati, Prasetya Irawan (1993: 39),

berpendapat salah satu penerapan dan pengembangan sistem motivasi adalah

model ARCS (attention, relevance, confidence, dan satisfiation).

1. Attention (perhatian) artinya siswa yang mau belajar harus memiliki atensi

atau perhatian pada materi yang akan dipelajari. Perhatian siswa dapat

bangkit antara lain karena dorongan ingin tahu. Oleh sebab itu, rasa ingin

tahu siswa perlu dirangsang. Rasa ingin tahu pada diri siswa dapat

dirangsang melalui cara-cara baru dan unik. Seperti metode diskusi,

bermain peran, simulasi, demontrasi, dan sebagainya. Bisa juga dengan

media film, tape, video, tranparansi, dan lainya.

2. Relevance (kegunaan) artinya motivasi belajar akan tumbuh bila siswa

merasakan bahwa apa yang dipelajari itu memunyai manfaat langsung

secara pribadi.Strategi untuk menunjukkan relevansi di antaranya;

memberikan contoh, latihan, atau tes yang langsung berhubungan dengan

kondisi siswa atau profesi tertentu; menyampaikan kepada siswa apa yang

dapat mereka peroleh dan lakukan setelah mempelajari materi

pembelajaran; menjelaskan manfaat pengetahuan, keterampilan; atau sikap

serta nilai yang akan dipelajari dan bagaimana hal tersebutdapat di

aplikasikan dalam kehidupan

3. Confidence (kepercayaan diri) artinya belajar secara aktif, perlu

dihilangkan kekhawatiran dan rasa ketidakmampuan dalam diri siswa.

Siswa perlu percaya bahwa ia mampu dan bisa berhasil dalam mempelajari

Page 25: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

11

sesuatu. Strateginya antara lain; menyusun pembelajaran kebagian-bagian

yang lebih kecil sehingga siswa tidak dituntut untuk mempelajari terlalu

banyak konsep baru sekaligus.

4. Satisfaction (kepuasan) artinya bahwa motivasi belajar baru mampu

menghasilkan rasa puas guna mendorong tumbuhnya keinginan untuk

tetap belajar. Dengan demikian, siswa akan termotivasi mencapai tujuan

yang serupa. Demi meningkatkan dan memelihara motivasi siswa, guru

dapat memberikan reinforcement (penguatan) berupa pujian, pemberian,

kesempatan, atau bahkan pemberian hadiah. Strateginya bisa dengan

menggunakan pujian secara verbal, memberikan kesempatan siswa untuk

menggunakan atau mempraktekkan pengetahuan yang baru dipelajarinya,

meminta siswa yang sudah menguasai materi untuk membantu temannya

yang belum menguasai. Dengan ini berarti dalam proses pembelajaran,

guru perlu memasukkan aspek motivasional, sebab tidak adanya motivasi

akan mengakibatkan buruknya hasil belajar.

Dengan menerapkan beberapa teori tersebut diharapkan peneliti mampu

menyusun rencana pembelajaran yang dapat menumbuh kembangkan serta

menjaga motivasi belajar para siswa. Pada akhirnya dapat mencapai hasil yang

optimal, efektif sesuai dengan apa yang telah di tetapkan

b. Fungsi Motivasi

Motivasi sangat diperlukan di dalam melakukan kegiatan sehari-hari

demikian juga halnya dalam belajar, karena hasil belajar akan menjadi optimal

kalau ada motivasi sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi

dalam belajar menurut Agus Suprijono (2009: 163) : (1) Mendorong peserta

didik untuk berbuat. Motivasi sebagai pendorong atau motor dari setiap kegiatan

belajar, (2) Menentukan arah kegiatan pembelajaran yakni ke arah tujuan belajar

yang hendak dicapai. Motivasi belajar memberikan arah dan kegiatan yang

harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan pembelajaran, (3)

Menyelesaikan kegiatan pembelajaran, yakni menentukan kegiatan-kegiatan apa

yang harus dikerjakan yang sesuai guna mencapai tujuan pembelajaran dengan

Page 26: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

12

menyeleksi kegiatan-kegiatan yang tidak menunjang bagi pencapaian tujuan

tersebut.

Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi

bagi seseorang. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan

hasil yang baik pula.

c. Macam-Macam Motivasi

Pendapat mengenai klasifikasi motivasi ada bermacam-macam. Menurut

Sardiman (2001:86-91) motivasi belajar itu digolongkan menjadi dua macam

atas dasar asal rangsangannya.

1) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik berfungsi karena adanya rangsangan dari luar, seperti

misalnya orang yang belajar giat karena ingin mendapat hadiah dari orang

tua. Sardiman (2001:88) mengemukakan, “Motivasi ekstrinsik adalah

motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan dari luar”.

2) Motivasi Instrinsik

Motivasi instrinsik dapat berfungsi, walaupun tidak ada rangsangan dari

luar. Hal ini seperti diungkapkan oleh Sardiman (2001:87) “Yang

dimaksud dengan motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi

aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang melakukan sesuatu”.

Sebagai contoh siswa yang belajar karena ingin mendapat pengetahuan

dan keterampilan, bukan karena pujian atau ganjaran.

Dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik instrinsik maupun

ekstrinsik sangat diperlukan. Motivasi bagi pelajar dapat mengembangkan

aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam

melakukan kegiatan belajar. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai oleh

timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai suatu tujuan.

Page 27: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

13

d. Pengertian Belajar

Pandangan seseorang tentang belajar akan mempengaruhi tindakan-

tindakan yang berhubungan dengan belajar dan setiap orang mempunyai

pandangan yang berbeda tentang belajar. Misalnya seorang guru mengartikan

sebagai kegiatan menghafal fakta, akan lain cara mengerjakan dengan guru lain

yang mengartikan bahwa belajar sebagai suatu proses penerapan prinsip.

(Slameto, 2003: 1-2).

Memang kalau kita bertanya kepada seseorang apakah belajar itu, akan

memperoleh jawaban yang bermacam-macam. Banyak jenis kegiatan yang oleh

kebanyakan orang dapat disepakati sebagai perbuatan belajar misalnya menirukan

ucapan kalimat, mengumpulkan perbendaharaan kata, mengumpulkan fakta-fakta,

menghafal lagu, menghitung dan mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru,

dan sebagainya. Dengan kenyataan di atas terdapatlah banyak definisi belajar.

Berikut ini dikemukakan beberapa definisi menurut para ahli.

W.S Winkel (1996: 53) Berpendapat belajar adalah suatu aktivitas mental

atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya, yang

menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

keterampilan, dan nilai sikap.

Nana Sudjana (2000: 28) Belajar adalah suatu proses yang ditandai

dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Tidak jauh berbeda dengan

pendapat ahli sebelumnya, menurut Slameto (2003:2) belajar adalah suatu proses

usaha perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

kegiatan individu yang dimulai sejak dini untuk memperoleh pengetahuan,

keterampilan dengan cara mengolah bahan belajar serta adanya perubahan tingkah

laku yang permanen.

Gagne dalam Agus Suprijono ( 2009: 2) berpendapat bahwa belajar adalah

perubahan diposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas.

Perubahan diposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan

seseorang secara ilmiah. Belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil

Page 28: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

14

belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki ketrampilan,

pengetahuan, sikap, dan nilai. (Dimyati & Mudjiono, 2009 : 10 )

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses

mendapatkan pengetahuan dimana belajar merupakan tindakan dan perilaku

seseorang yang kompleks, sedangkan proses belajar terjadi berkat sesorang

memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar, dengan begitu apabila

seseorang belajar maka, akan terjadi perubahan mental pada diri seseorang.

Sedangkan Harold Spears dalam Agus Suprijono (2009: 2) mengartikan

belajar : Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves,

to listen, to follow direction. ( Dengan kata lain belajar adalah mengamati,

membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar, dan mengikuti arah tertentu )

Menurut Sardiman (2009: 20) menyatakan bahwa belajar itu senantiasa

merupakan perubahan tingkah laku atas penampilan, dengan serangkaian kegiatan

misalnya dengan membaca, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.

Oemar Hamalik (2008: 27) berpendapat bahwa belajar adalah modifikasi

atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the

modification or strengthening of behavior through experiencing) menurut

pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu hasil atau tujuan belajar

bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas dari itu yakni mengalami. Hasil

belajar bukan suatu penugasan hasil latihan melainkan perubahan kelakuan.

Berdasarkan pengertian tentang belajar di atas dapat disimpulkan bahwa

belajar dalam arti sehari-hari adalah sebagai penambahan pengetahuan, namun

bisa juga bahwa belajar sama dengan menghafal karena orang belajar akan

menghafal. Pengertian belajar ini masih sangat sempit, karena belajar bukan

hanya membaca dan menghafal tapi juga penalaran.

Berikut ini beberapa teori belajar yang dikemukakan para ahli diantaranya yaitu :

1) Teori Belajar Konstruktivisme

Belajar adalah lebih dari sekedar mengingat. Siswa yang memahami

dan mampu menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari, mereka harus

bisa menyelesaikan masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya, dan

berkutat dalam berbagai gagasan. Guru adalah bukan orang yang mampu

Page 29: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

15

memberikan pengetahuan kepada siswa, sebab siswa yang harus

mengkonstruksikan pengetahuan di dalam memorinya sendiri.

Sebaliknya tugas guru yang paling utama adalah:

a) Memperlancar siswa dengan cara mengajarkan cara-cara membuat

informasi bermakna dan relevan dengan siswa;

b) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau

menerapkan gagasannya sendiri;

c) Menanamkan kesadaran belajar dan menggunakan strategi belajarnya

sendiri. (Anni, Chatarina Tri, 2004:49-50)

Dalam hal ini guru harus mampu mendorong siswa untuk memperoleh

pemahaman yang lebih baik terhadap materi yang dipelajarinya.

2) Teori Piaget

Teori ini berpendapat bahwa anak membangun sendiri skematanya dari

pengalamannya sendiri dan lingkungan. Dalam pandangan Piaget

pengetahuan datang dari tindakan, perkembangan kognitif sebagian besar

tergantung pada seberapa jauh anak aktif memanipulasi dan aktif

berinteraksi dengan lingkungannya.

Implikasi teori kognitif Piaget pada pendidikan adalah sebagai berikut:

a) Memusatkan perhatian kepada berfikir atau proses mental anak, tidak

sekedar pada hasilnya.

b) Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan

aktif dalam kegiatan belajar.

c) Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam kemajuan

perkembangan. (http://www.damandiri.or.id/file/yusufunsbab2.pdf)

Belajar merupakan proses dari perkembangan hidup manusia. Dengan

belajar, manusia malakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga

tingkah lakunya berkembang.

e. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Hasil belajar atau prestasi siswa tidak hanya dipengaruhi oleh suatu

faktor saja, namun ada banyak faktor yang saling terkait yang mengakibatkan

Page 30: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

16

siswa memperoleh prestasi tersebut. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar siswa menurut Muhibbin Syah (2004:132) dapat dibedakan

menjadi 3 macam, yaitu:

1) faktor internal, yaitu keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa meliputi 2 aspek yaitu aspek fisiologi dan aspek psikologis. Aspek psikologi antara lain: intelegensi, sikap, bakat, minat, aspirasi, persepsi, dan motivasi.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yaitu kondisi lingkungan sosial dan lingkungan di sekitar siswa. Faktor eksternal meliputi lingkungan sosial dan lingkungan non-sosial.

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode pembelajaran materi-materi pelajaran.

Dari beberapa faktor di atas, dalam penelitian ini diambil 2 bagian dari

faktor yaitu motivasi belajar dan metode pembelajaran.

f. Ciri-Ciri Belajar

Seseorang yang melakukan kegiatan belajar pasti dalam diri orang tersebut

akan mengalami suatu perubahan serta memiliki ciri-ciri tertentu sedangkan

Dimyanti & Mudjiono (2009:7) mendefinisikan beberapa ciri belajar yaitu : (1)

Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan adanya perubahan tingkah laku, ini

berarti bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu

adanya perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil

menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan

mengetahui ada tidaknya hasil belajar, (2) Perubahan itu pada pokoknya adalah

didapatkannya kemampuan baru, yang berlaku dalam waktu relatif lama, (3)

Perubahan itu teerjadi karena usaha.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri belajar pada

seseorang itu ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku yang permanen dan

relatif lama.

g. Tujuan Belajar

Tujuan belajar merupakan aspek yang ingin dicapai dalam belajar.

Menurut Sardiman A.M. (2009: 25) ada tiga jenis tujuan belajar, yaitu: (1) Untuk

mendapatkan pengetahuan, (2) Penanaman konsep dan keterampilan, (3)

Page 31: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

17

Pembentukan sikap. Tujuan belajar sebaiknya meliputi ranah kognitif, ranah

afektif, dan ranah psikomotor. Ketiga ranah tersebut harus berkembang atau

berubah selama proses belajar berlangsung. Pencapaian tujuan belajar ini adalah

menghasilkan prestasi belajar yang maksimal.

Semua aktifitas dan prestasi hidup tidak lain adalah hasil dari belajar. Kita

pun hidup dan bekerja menurut apa yang kita pelajari. Belajar itu bukan sekedar

pengalaman. Belajar adalah suatu proses dan bukan suatu hasil. Karena itu, belajar

berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai bentuk

perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

suatu usaha yang dilakukan seseorang dengan sadar untuk memperoleh perubahan

tingkah laku secara keseluruhan yang mencakup pengetahuan, nilai, sikap, dan

keterampilan sebagai hasil latihan dan pengalamanya dalam berinteraksi dengan

lingkunganya.

h. Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan

secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik penguatan (motivasi) yang

dilandasi tujuan tertentu.

Berkaitan dengan proses belajar siswa, motivasi belajar sangatlah

diperlukan. Diyakini bahwa hasil belajar akan meningkat kalau siswa mempunyai

motivasi belajar yang kuat.

Pengertian motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada

peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan perilaku.

Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah, dan

kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh

energi, terarah dan bertahan lama. Motivasi belajar adalah keinginan siswa untuk

mengambil bagian di dalam proses pembelajaran (Linda S. Lumsden:1994).

Winkel (1996: 150) Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak

psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin

Page 32: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

18

kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arahan pada kegiatan belajar itu

demi mencapai suatu tujuan.

Menurut Nanang Hanifah & Cucu Suhana (2009 : 27) Motivasi belajar

merupakan kekuatan (power motivation) daya pendorong atau alat pembanguna

kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar aktif,

kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku,

baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

Hamzah B. Uno (2008: 23) Motivasi belajar adalah “Dorongan internal

dan eksternal pada siswa–siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan

tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang

mendukung.

Adapun indikator motivasi belajar menurut Hamzah B. Uno (2008:23)

dapat diklasifikasikan sebagai berikut : (1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil,

(2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3) Adanya harapan dan cita-

cita masa depan, (4) Adanya penghargaan dalam belajar, (5) Adanya kegiatan

yang menarik dalam belajar,(6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif

sehingga memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan baik.

Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya

motivasi belajar adalah sebagai berikut : (1) Menyadarkan kedudukan awal

belajar, proses, dan hasil akhir, (2) Menginformasikan tentang kekuatan uasaha

belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya, (3) Mengarahkan kegiatan

belajar, (4) Membesarkan semangat belajar, (5) Menyadarkan tentang adanya

perjalanan belajar dan kemudian bekerja.

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan

dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, karena

dapat membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk

belajar sampai berhasil, membangkitkan, bila siswa tak bersemangat,

meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam, memelihara, bila

semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar, selain itu dapat

mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas, eningkatkan dan

menyadarkan guru untuk memilih satu di antara bermacam-macam peran.

Page 33: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

19

i. Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Pengaruh alam sekitar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak

mempunyai arti yang penting. Sekalipun cara bekerjanya tidak dengan kehendak,

kesadaran dan tidak teratur. Tidak hanya lingkungan saja yang mempengaruhi

motivasi belajar siswa akan tetapi ada beberapa unsur yang mempengaruhi

diantaranya adalah :

1) cita-cita atau aspirasi siswa. Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar

instrinsik maupun ekstrinsik. Sebab tercapainya suatu cita-cita akan

mewujudkan aktualisasi diri.

2) kemampuan siswa. Secara singkat dapat dikatakan bahwa kemampuan akan

memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.

3) Kondisi siswa. Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani

mempengaruhi motivasi belajar.

4) Kondisi lingkungan siswa. Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam,

lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan

kemasyarakatan.

5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran.

6) Upaya guru dalam membelajarkan siswa.

Apabila seseorang ada yang mengalami satu penurunan unsur dari

beberapa unsur-unsur di atas maka motivasi belajar seseorang tersebut juga akan

mengalami penurunan.

j. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

Motivasi mempunyai nilai dalam pengajaran, adalah menjadi tanggung

jawab guru agar pengajaran yang diberikannya berhasil dengan baik. Keberhasilan

ini banyak bergantung pada usaha guru untuk dapat membangkitkan motivasi

pada siswanya untuk belajar, adapun upaya untuk meningkatkan motivasi belajar

yaitu dengan cara : (1) Optimalisasi penerapan belajar, (2) Optimalisasi unsur

dinamis belajar dan pembelajaran, (3) Optimalisasi pemanfatan pengalaman dan

kemampuan siswa, (4) Pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar. Menurut

Sardiman (2009:92-95) Ada beberapa bentuk dan cara menumbuhkan motivasi

Page 34: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

20

dalam kegiatan belajar di sekolah, diantaranya: (1) memberi angka, (2) hadiah, (3)

saingan/kompetisi, (4) ego-ivolvement, (5) memberi ulangan, (6) mengetahui

hasil, (7) pujian, (8) hukuman, (9) hasrat untuk belajar, (10) minat, dan (11) tujuan

yang diakui. Dengan adanya upaya untuk meningkatkan motivasi belajar maka

siswa akan lebih mudah mencapai keberhasilan dalam belajar.

Berdasar uraian di atas dapat di simpulkan bahwa motivasi belajar adalah

keseluruhan daya penggerak spikis di dalam diri siswa yang sedang belajar untuk

mengadakan perubahan tingkah laku , pada kegiatan belajar demi mencapai tujuan

yang di harapkan .

k. Pengertian IPS

Menurut Johnson dan Myklebust dalam Mulyono Abdurrahman (1996 :

226) menyebutkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang fungsi praktisnya

untuk mengekspresikan hubungan gejala-gejala masyarakat, keruangan dan

partisipasi masyarakat dalam budayanya, sedangkan fungsi teoritisnya

memudahkan kemampuan pemahaman.

Sedangkan Mulyono Abdurrahman (1996: 227) menyebutkan Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap

masalah yang dihadapi manusia, suatu cara menggunakan informasi,

menggunakan pengetahuan tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

kehidupan manusia, menggunakan pengetahuan tentang hubungan manusia

dengan sesamanya, hasil karya cipta manusia dan faktor-faktor yang

mempengaruhi kebutuhan manusia dan bagaimana memikirkan dalam diri

manusia itu sendiri dalam hubungannya dengan interaksi manusia dalam

kelompok dan lingkungan kehidupannya.

Menurut Nasution dalam Dakir, Sri Haryati, dkk (2002:6) IPS adalah

Suatu program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang pada

pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan fisiknya maupun dalam

lingkungan sosial yang bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial seperti

geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmu politik dan psikologi.

Page 35: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

21

Pada dasarnya Mulyono (1996:8) memberi batasan IPS adalah merupakan

suatu pendekatan interdsipliner (Inter-disciplinary Approach) dari pelajaran Ilmu-

ilmu Sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu-ilmu Sosial,

seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi,

ilmu politik, dan sebagainya. Dari pendapat di atas dapat ditarik pengertian IPS

adalah bidang ilmu studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan

masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan

atau satu perpaduan.

Ilmu Pengetahuan sosial merupakan kajian (pembelajaran) yang pokok-

pokoknya berkaitan langsung dengan organisasi dan perkembangan masyarakat,

dan manusia sebagai anggota masyarakat. Tom V. Savage dan David G.

Armstrong (1996) menambahkan bahwa: “social studies not a single discipline

but a group related fields including political science, economics, sociology,

anthropology, psychology, geography, and history”. Pengetahuan Sosial bukan

disiplin (ilmu) tunggal, melainkan sebuah kelompok bidang-bidang studi yang

berkaitan, meliputi ilmu politik, ekonomi, sosiologi, antropologi, psikologi,

geografi, dan sejarah. Dengan demikian Pengetahuan Sosial merupakan kajian

terhadap fenomena sosial dengan pendekatan inter-disipliner (inter-diciplinary

approach).

Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa IPS adalah bidang studi yang

mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat

dengan meninjau dari berbagai masalah sosial di masyarakat dari berbagi aspek

kehidupan atau satu perpaduan.

l. IPS di Sekolah Dasar (SD)

Dalam GBPP SD ( 1994 ) dijelaskan IPS adalah “ Mata pelajaran yang

mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian ekonomi,

geografi, sosiologi, antropologi, tata negara dan sejarah”

IPS adalah salah satu mata pelajaran di SD yang terdiri atas dua bahan

kajian pokok : pengetahuan sosial dan sejarah. Pengetahuan sosial mencakup

antropologi, sosiologi, geografi, ekonomi, dan tata Negara. Bahkan kajian sejarah

Page 36: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

22

meliputi perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lalu hingga masa kini

(kurikulum SD, 1994:85)

m. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Pembelajaran IPS adalah proses belajar siswa yang berfungsi

mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar untuk melihat kenyataan

sosial yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari ( Pendidikan IPS SD,

2002:19)

Hamid Hasan, dalam Etin Solihatin (2007:14) mengatakan

pembelajaran IPS merupakan fusi dari berbagai disiplin ilmu. Martorella

(1987:14) mengemukakan bahwa pembelajaran pendidikan IPS lebih menekankan

pada aspek pendidikan daripada transfer konsep, karena dalam pembelajaran IPS

diharapkan memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep dan

mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral dan ketrampilannya berdasarkan

konsep yang telah dimilikinya. Jadi dari kedua pendapat tersebut dapat

disimpulkan pembelajaran IPS harus diformulasikan pada aspek kependidikannya.

Menurut kurikulum (KTSP), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD

diberikan secara mata pelajaran sejak kelas IV-VI, sedangkan kelas I-III diberikan

secara tematik pada pelajaran lain, karena di dalam penelitian ini yang penulis kaji

bahan kelas IV, maka penulis menggunakan pembelajaran kooperatif untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa.

n. Fungsi Pengajaran IPS

Mata pelajaran IPS selain mempunyai tujuan yang ingin dicapai juga

memiliki fungsi bagi siswa. Skeel (1995: 11) berpendapat bahwa fungsi

Pengajaran IPS mencakup beberapa hal diantaranya:

1) Membantu para siswa untuk mengembangkan kemampuan pemahaman

terhadap diri pribadinya.

2) Menolong mereka untuk mampu mengetahui dan menghargai masyarakat

global dengan keanekaragaman budayanya. Memperkenalkan proses

sosialisasi.

Page 37: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

23

3) Memberikan pengertian tentang pentingnya mempertimbangkan masa

lampau dan masa kini dalam mengambil keputusan untuk masa datang.

4) Mengembangkan ketrampilan menganalisis dan memecahkan masalah dan

membimbing penumbuhan dan pengembangan berpartisipasi dalam aktifitas

di masyarakat.

Pengajaran pengetahuan sosial di SD berfungsi mengembangkan

pengetahuan dan keterampilan dasar untuk melihat kenyataan sosial yang dihadapi

siswa dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan pengajaran sejarah berfungsi

menumbuhkan rasa kebangsaan dan bangga terhadap perkembangan masyarakat

Indonesia sejak masa lalu hingga masa kini.

o. Tujuan Mata Pelajaran IPS

Badan Standar Nasional Pendidikan (2006:17) Mata pelajaran IPS

bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupa masyarakat dan

lingkungannya.

2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,

inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam

masayarakat yang majemuk,di tingkat lokal, nasional, dan global.

Menurut Fenton dalam Dakir, Sri hayati, dkk (2002:9) mengemukakan ada

3 tujuan IPS yaitu : (1) Mempersiapkan anak didik menjadi warga negara yang

baik, (2) Mengajar anak didik berkemampuan berpikir, (3) Agar anak dapat

melanjutkan kebudayaan bangsanya.

Clark dalam Dakir, Sri Haryati, dkk (2002:9) mengemukakan bahwa

titik berat dalam pengajaran IPS adalah: (1) Perkembangan individu yang dapat

memahami lingkungan sosialnya, serta manusia dengan kegiatan interaksi antar

mereka (2) Anak didik diinginkan agar dapat menjadi anggota yang produktif dan

dapat memberikan andilnya dalam masyarakat yang merdeka, mempunyai rasa

Page 38: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

24

tanggung jawab, tolong menolong sesamanya dan dapat mengembangkan nilai-

nilai dan ide-ide dari lingkunganya.

Sedangkan menurut Bruce Joyce, (www.hajrie27.wordprees.com/ilmu-

pengetahuansosial-di-sd) IPS memiliki tiga tujuan, yaitu : (1) Pendidikan

Kemanusian (Humanistic education), (2) Pendidikan Kewarganegaraan

itizenship education ), (3) Pendidikan Intelektual ( Intelectual education ),.

p. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SD

Tujuan pendidikan IPS di tingkat SD menurut Sapriya (2009:194-195)

ditujukan untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dasar siswa yang

berguna untuk kehidupan sehari-harinya. Diantaranya yaitu:

1) Agar siswa dapat mensistematisasikan bahan, informasi, dan atau

kemampuan yang telah dimiliki menjadi lebih bermakna,

2) Agar siswa dapat lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah sosial

secara rasional dan bertanggung jawab,

3) Agar siswa dapat mempertinggi toleransi dan persaudaraan di lingkungan

sendiri dan antar manusia.

Sedangkan tujuan mata pelajaran IPS di SD dari kelas satu sampai kelas

enam dirumuskan dalam sejumlah kompetensi yang harus dikuasai. Tujuan

tersebut dijabarkan dalam Standar Kompetensi lulusan mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial SD/ MI.

Ketrampilan yang perlu dikembangkan dalam pendidikan IPS mencakup

hal-hal sebagai berikut : (1) Keterampilan mendapatkan dan mengolah data, (2)

Keterampilan menyampaikan gagasan, argumen,dan cerita, (3) Keterampilan

menyususn pengetahuan baru, (4) Keterampilan berpartisipasi di dalam

kelompok.

q. Ruang lingkup Mata Pelajaran IPS

Pembelajaran IPS di SD dirasakan penting sebagaimana asumsi para ahli

di bidang Pendidikan IPS yang memang kajian IPS yang dibagi ke dalam sub-sub

materi yang terorganisir secara runtut dan kontinue. Materi pembelajaran IPS

Page 39: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

25

disusun secara komporhensif, runtut, dan terpadu sehingga dalam implementasi

kurikulum IPS ini memungkinkan adanya multimetode dalam proses

pembelajaran.

Adapun ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai

berikut: (1) Manusia, tempat, dan lingkungan, (2) Waktu, keberlanjutan, dan

perubahan, (3) Sistem sosial dan budaya, (4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.

Bila dicermati lebih lanjut pentingnya mempelajari IPS akan dirasakan manakala

dilihat dari ruang lingkup (minimal) dari materi sebagaimana dituliskan di atas.

r. Karakteristik mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Setiap mata pelajaran mempunyai karakteristik yang khas. Demikian juga

halnya dengan mata pelajaran IPS. Karakteristik mata pelajaran IPS adalah

sebagai berikut :

1) Mata pelajaran IPS khususnya mendeskripsikan perjuangan para tokoh

pejuang pada masa penjajahan Belanda dan jepang terkait dengan masa

lampau berisi peristiwa. Sementara materi pokok pembelajaran IPS adalah

produk masa kini berdasarkan sumber sejarah yang ada. Oleh karena itu

dalam pembelajaran IPS harus lebih cermat, kritis, berdasarkan sumber –

sumber dan tidak memihak menurut kehendak sendiri dan kehendak pihak –

pihak tertentu.

2) Dalam sejarah ada tiga unsur penting, yaitu manusia, ruang dan waktu.

Dengan demikian dalam mengembangkan pembelajaran sejarah harus selalu

diingat siapa pelaku, dimana, dan kapan peristiwa itu terjadi.

3) Perspektif waktu meliputi masa lampau, sekarang dan masa yang akan

datang. Sehingga dalam mendesain materi pokok pembelajaran IPS dapat

dikaitkan persoalan masa kini dan masa depan.

4) Sejarah ada prinsip sebab akibat artinya peristiwa yang satu diakibatkan oleh

peristiwa lainnya.

5) Pada hakikatnya mata pelajaran IPS khususnya materi pokok

mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan

Belanda dan Jepang adalah suatu peristiwa sejarah dan perkembangan

Page 40: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

26

masyarakat yang menyangkut berbagai aspek politik, ekonomi, sosial,

budaya, agama, dan keyakinan. Oleh karena itu dalam memahami sejarah

harus dengan multidimensional.

s. Standar Kompetensi

Standar Kompetensi adalah merupakan kecakapan untuk hidup dan belajar

sepanjang hayat yang dibakukan dan harus dicapai oleh peserta didik melalui

pengalaman belajar. Kompetensi Dasar adalah merupakan pernyataan minimal

atau memadai tentang pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai- nilai yang

direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak setelah siswa menyelesaikan

suatu aspek atau sub aspek mata pelajaran tertentu. Adapun standar kompetensi

dan kompetensi dasar untuk mata pelajaran IPS kelas IV yaitu :

Semester I

Standar kompetensi Kompetensi dasar

1. Memahami sejarah, kenampakan

alam, dan keragaman suku bangsa

di lingkungan kabupaten/kota dan

provinsi.

1.1 Membaca peta lingkungan setempat

(kabupaten/kota, provinsi) dengan

menggunakan skala sederhana

1.2 Mendeskripsikan kenampakan alam

di lingkugan kabupaten/kota dan

provinsi serta hubungannya dengan

keragaman soisal dan budaya.

1.3 Menunjukkan jenis dan persebaran

sumber daya alam serta

pemanfaatannya untuk kegiatan

ekonomi di lingkungan setempat

1.4 Menghargai keragaman suku

bangsa dan budaya

setempat(kabupaten/kota, provinsi)

1.5 Menghargai berbagai peninggalan

sejarah di lingkungan

setempat(kabupaten/kota, provinsi)

Page 41: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

27

dan menjaga kelestariannya

1.6 Meneladani kepahlawanan dan

pariotime tokoh-tokoh di

lingkungannya

Semester II

Standar kompetensi Kompetensi dasar

2. Mengenal sumber daya alam,

kegiatan ekonomi, dan kemajuan

teknologi di lingkungan

kabupaten/kota, provinsi

2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang

berkaitan dengan sumber daya

alam dan potensi lain di daerahnya

2.2 Mengenal peningnya koperasi

dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat

2.3 Mengenal perkembangan teknologi

produksi, komunikasi, dan

transportasi serta pengalaman

menggunakannya

2.4 Mengenal permaslahan sosial di

daerahnya

2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

a. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

manusia, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi untuk mencapai tujuan.(Oemar Hamalik, 1995: 57)

Untuk itu jika dilihat dari kondisi pembelajaran maka pendidikan formal

harus mampu memaksimalkan peluang bagi murid, untuk berlangsungnya

interaksi yang hakiki, bukan sekedar menyampaikan pengetahuan dan membentuk

keterampilan saja yang dipergunakan maka akan menurunkan kualitas

pembelajaran.

Page 42: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

28

Hal tersebut mengandung pengertian bahwa pembelajaran selain harus

mampu memotivasi siswa untuk aktif, kreatif, dan inovatif, juga harus diseuaikan

dengan tingkat perkembangan siswa itu sendiri.

Menurut Suyitno, Amin (2004:2) Pembelajaran adalah upaya menciptakan

iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan

siswa yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta

antara siswa dengan siswa .

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu

sistem yang bertujuan menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan,

potensi, minat, bakat, dan kebutuhan yang disusun sedemikian rupa untuk

mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa, sehingga terjadi

perubahan tingkah laku sedangkan tingkah laku itu sendiri dapat terjadi karena

adanya interaksi baik antar siswa dengan siswa, guru dengan siswa, ataupun siswa

dengan lingkungan sekitar. Pada suatu saat murid menerima rangsangan dari

lingkungan yang luas, sementara pada suatu saat lain rangsangan itu terlalu kecil.

Lingkunagan yang diharapkan tentu saja lingkungan yang seimbang dengan

kondisi siswa agar tidak terlalu besar memberi rangsangan, akan tetapi tidak

terlalu kering dari rangsangan.

Lingkungan yang terlalu besar memberi rangsangan dapat mengakibatkan

murid menjadi tergantung, sehingga kurang percaya diri sendiri.Sedangkan

lingkungan yang terlalu kecil atau kering dari rangsangan menyebabkan anak

kurang memiliki motivasi belajar.Pada gilirannya anak akan menyalurkan energi

dan menggunakan waktu luangnya untuk kegiatan-kegiatan di luar kegiatan

pembelajaran.

b. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan salah satu bagian dari keseluruhan sistem

belajar yang tidak dapat dipisahkan dari sistem lainnya. Menurut Joyce dalam

Trianto (2007: 2) model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola

yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di

kelas/pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat

Page 43: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

29

pembelajaran termasuk di dalamnya: buku-buku, film, komputer, kurikulum dan

lain-lain. Setiap model pembelajaran mengarahkan guru mendesain pembelajaran

untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran.

Menurut Tuti Soekamto, Udin Saripudin Winataputra (1998: 78) model

pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang

sitematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan

belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang

pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas

belajar mengajar.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran dapat

diartikan sebagai pola yang digunkan untuk penyusunan kurikulum, mengatur

materi, dan memberi petunjuk kepada guru di kelas.

Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang

tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan

kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan

suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

Menurut Arends dalam Agus Suprijono (2009:46), bahwa model

pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di

dalamnya tujuan-tujuan pembelajran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran,

lingkungan pembelajaran, dan pengolahan kelas. Model pembelajaran dapat

didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prusedur sistematis

dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun

tutorial.

c. Ciri-Ciri Model Pembelajaran

Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada

strategi, metode, atau prosedur. Model pembelajaran mempunyai empat ciri

khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Adapun Ciri-ciri

model pembelajaran tersebut adalah : (1) rasional teoritik logis yang disusun oleh

Page 44: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

30

para pencipta atau pengembangnya; (2) landasan pemikiran tentang apa dan

bagaimana siswa belajar; (3) tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model

tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil; (4) lingkungan belajar yang

diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.(Kardi dan Nur dalam

Trianto, 2007: 5).

d. Macam-macam Model Pembelajaran

1) Model Pembelajaran Langsung

Pembelajaran langsung atau direct instruction dikenal dengan sebutan

active teaching. Pada pembelajaran ini gaya mengajar dimana guru terlibat aktif

dalam mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dan mengajarkannya secara

langsung kepada seluruh kelas.

2) Model Pembelajaran Terpadu

Menurut Joni, T. R dalam Triono (2007: 6) pembelajaran terpadu

merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara

individual maupun kelompok, aktif mencari, menggali dan menemukan konsep

serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik.

Oemar Hamalik (2008: 133) mengartikan pembelajaran terpadu adalah

suatu sistem pembelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah atau proyek,

yang dipelajari atau dipecahkan oleh siswa baik secara individual maupun

secara kelompok dengan metode yang bervariasi dan dengan bimbingan guru

guna mengembangkan pribadi siswa secara utuh dan terintegritasi.

Adapun keuntungan penggunaan model pembelajaran terpadu dalam

pembelajaran IPS khususnya di Sekolah Dasar menurut Tim Pengembang PGSD

(1996) (http://xpresiriau.com/artikel-tulisan-pendidikan/proses-pembelajaran-ips-

di-sd/) adalah : (a) Pengalaman dan kegiatan belajar anak akan selalu relevan

dengan tingkat perkembagan anak, (b) Kegiatan yang dipilih sesuai dan bertolak

dari minat dan kebutuhan anak, (c) Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi

anaka, sehingga hasil belajar akan dapat bertahan lebih lama, (d) Menumbuh

kembangkan keterampilanberfikir anak, (e) Menyajikan kegiatan bersifat

pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui dalam lingkungan

Page 45: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

31

anak, (f) Menumbuh kembangkan keterampilan sosial anak seperti, kerjasama,

toleransi,komunikasi, dan respek terhadap gagasan orang lain. Pendapat di atas

mengidikasikan bahwa penggunaan model pembelajaran terpadu selain sesuai

karakteristik siswa Sekolah Dasar, juga sesuai dengan jati diri IPS dan peranan

guru dalam proses pembelajaran.

Penggunaan model pembelajaran Terpadu dipandang sebagai salah satu

inovasi dalam pembelajaran IPS, akan tetapi guru tetap saja belum dapat

melaksanakannya secara optimal.

3) Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran

yang menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran (Student oriented).

Dengan suasana kelas yang demokratis, yang saling membelajarkan memberi

kesempatan peluang lebih besar dalam meberdayakan potensi siswa secara

maksimal.

Menurut Jhonson & Jhonson dalam Isjoni (2010:17) Cooperative Learning

adalah mengelompokkan siswa di dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil

agar siswa dapat bekerjasama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki

dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut.

Pembelajaran kooperatif dilakukan dengan membentuk kelompok kecil

yang anggotanya heterogen untuk bekerja sebagai sebuah tim dalam

menyelesaikan masalah, tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan

bersama.

a) Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Menurut Muslimin Ibrahim, dkk (2000:7-10)

(http://iqbalali.com/2010/01/03/pembelajaran-kooperatif/) terdapat tiga

tujuan instruksional penting yang dapat dicapai dengan pembelajaran

kooperatif yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman,

pengembangan keterampilan sosial.

(1) Hasil belajar akademik

Dalam belajar kooperatif meskipun mencakup beragam tujuan

sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis

Page 46: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

32

penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul

dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. Para

pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model struktur

penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada

belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil

belajar pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan baik pada

siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama

menyelesaikan tugas-tugas akademik Ibrahim, (Anonim, 2010

http://iqbalali.com/2010/01/03/pembelajaran-kooperatif/)

(2) Penerimaan terhadap perbedaan individu

Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan

secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya,

kelas sosial, kemampuan, dan ketidakmampuannya. Pembelajaran

kooperatif memberi peluang bagi siswa dari bebagai latar belakang dan

kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas

akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar

saling menghargai satu sama lain. Ibrahim, (Anonim, 2010

http://iqbalali.com/2010/01/03/pembelajaran-kooperatif/)

(3) Pengembangan keterampilan sosial

Tujuan penting ketiga pembelajaran koperatif adalah mengajarkan

kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan-

keterampilan sosial, penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak

anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial. Ibrahim, (Anonim,

2010 http://iqbalali.com/2010/01/03/pembelajaran-kooperatif/)

Pembelajaran kooperatif dilakukan dengan membentuk kelompok

kecil yang anggotanya heterogen untuk bekerja sebagai sebuah tim dalam

menyelesaikan masalah, tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai

tujuan bersama.

b) Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif

Anita Lie (2004:84) menyatakan pembelajaran kooperatif mempunyai lima

unsur dasar dan ciri. Lima unsur dasar itu meliputi : (1) Ketegantungan

Page 47: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

33

positif (positive interdependence) (2) Interaksi tatap muka antar siswa

(face to face interaction) (3) Pertanggung jawaban individu (indiviual

accountability) (4) Keterampilan interaksi antar individu dan kelompok

(interpersonal small group skills) (5) Proses kelompok )group processing)

Agar pembelajaran secara kooperatif atau kerja kelompok dapat mencapai

hasil yang baik maka diperlukan unsur-unsur di atas.

c) Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif

Kelebihan model pembelajaran kooperatif dibandingkan dengan model

lain yaitu:

(1) Meningkatkan kemampuan siswa.

(2) Meningkatkan rasa percaya diri.

(3) Menumbuhkan keinginan untuk menggunakan pengetahuan dan keahlian

yang dimiliki.

(4) Memperbaiki hubungan antar kelompok.

(5) Dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan kooperatif (kerjasama).

Model pembelajaran kooperatif akan dapat memberikan nuansa

baru di dalam pelaksanaan pembelajaran oleh semua bidang studi atau mata

pelajaran yang diampu guru. Karena pembelajaran koopertaif dan beberapa

hasil penelitian baik pakar pendidikan dalam maupun luar negeri telah

memberikan dampak luas terhadap keberhasilan dalam proses pembelajaran.

Dampak tersebut tidak saja kepada guru akan tetapi juga pada siswa, dan

interaksi edukatif muncul dan terlihat peran dan fungsi dari guru maupun

siswa.

e. Pengertian Numbered Head Together (NHT)

Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang

mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan

diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan

dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk memberikan kesempatan kepada

siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-

Page 48: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

34

kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat

pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk

memecahkan masalah.

Numbered Heads Together is a Cooperaive learning strategy that holds each student accountable for learning the material. Students are placed in groups and each person is given a number (from one to the maximum number in each group). The teacher poses a question and students”put their heads together”to figure out the answer. The teacher calls a specific number to respon as spokesperson for the group. By having students work together in a group, this strategy ensures that each member knows the answer to problems or questions asked by the teacher. Because no one knows which number will be called, all team members must be prepared. (www. Teachervision.fen.com/group-work/cooperative-learning.html.) Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang

untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk

meningkatkan penguasaan akademik.

Menurut Anita Lie (2002:59) teknik belajar mengajar bernomor

(Numbered heads) memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling

membagikan ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu,

teknink ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama

mereka.

Model NHT merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri atas

empat tahap yang digunakan untuk mereview fakta-fakta dan informasi dasar

yang berfungsi untuk mengatur interaksi siswa. Model pembelajaran ini juga

dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang tingkat kesulitannya terbatas.

Pembelajaran kooperatif bisa didefinisikan sebagai sistem kerja atau

belajar yang terstruktur. Termasuk didalam struktrur ini adalah lima unsur pokok

yang saling ketergantungan positif, tangguang jawab, individual, interaksi

personal, keahlian bekerjasama dan proses kelompok.

Struktur NHT sering disebut berpikir secara kelompok. NHT digunakan

untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam

suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.

Page 49: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

35

NHT sebagai model pembelajaran pada dasarnya merupakan sebuah variasi

diskusi kelompok.

f. Ciri Khas dari NHT

Ciri khas dari NHT ini adalah guru hanya menunjuk seorang siswa yang

mewakili kelompoknya. Dalam menujuk siswa tersebut, guru tanpa memberi tahu

terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompok tersebut.

Dengan adanya keterlibatan total semua siswa tentunya akan berdampak

positif terhadap motivasi belajar siswa. Siswa akan berusaha memahami konsep-

konsep ataupun memecahkan permasalahan yang disajikan oleh guru seperti yang

diungkapkan oleh Ibrahim, dkk

(http://anwarholil.blogspot.com/2007/09/pendidikan-inovatif.html) bahwa dengan

belajar kooperatif akan memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademik

penting lainnya serta akan memberi keuntungan baik pada siswa kelompok bawah

maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas

akademis.

Ibrahim mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam

pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu : (1) Hasil belajar akademik

stuktural. Bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas

akademik,(2) Pengakuan adanya keragaman. Bertujuan agar siswa dapat

menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang, (3)

Pengembangan keterampilan social. Bertujuan untuk mengembangkan

keterampilan sosial siswa.

g. Manfaat Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT

terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren dalam

Ibrahim (http://anwarholil.blogspot.com/2007/09/pendidikan-inovatif.html) antara

lain adalah : (1) Rasa harga diri menjadi lebih tinggi, (2) Memperbaiki kehadiran,

(3) Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar, (4) Perilaku mengganggu

menjadi lebih kecil, (5) Konflik antara pribadi berkurang, (6) Pemahaman yang

Page 50: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

36

lebih mendalam, (7) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi, (8)

Hasil belajar lebih tinggi. Dengan didukung begitu banyak manfaat yang

ditimbulkan dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT ini maka peneliti yakin

bahwa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT akan

meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV SD N 02 Doplang khususnya dalam

pelajaran IPS.

h. Kelebihan dan Kekurangan Numbered Head Together ( NHT )

Hill (1993) dalam Tryana, Antin (2008) menjelaskan bahwa model NHT

memiliki kelebihan diantaranya : (1) Meningkatkan motivasi belajar siswa, (2)

Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, (3) Mampu memperdalam

pamahaman siswa. Menyenangkan siswa dalam belajar, mengembangkan sikap

positif siswa, (4) Mengembangkan sikap kepemimpinan siswa, (5)

Mengembangkan rasa ingin tahu siswa, meningkatkan rasa percaya diri siswa, (6)

Mengembangkan rasa saling memiliki, (7) Serta mengembangkan keterampilan

untuk masa depan. Sedangkan kelebihan yang lain yaitu : (1) Siswa lebih antusias

dalam belajar, (2) Siswa lebih kreatif, (3) Melatih siswa untuk saling bekerjasama.

Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT diantaranya

yaitu : (1) Perlu persiapan yang matang, (2) Pembelajaran membutuhkan waktu

yang cukup lama, (3) Pengolahan kelas susah dikondusifkan, (4) Membutuhkan

biaya yang cukup besar.

i. Tahapan dalam Pembelajaran NHT

Menurut Nurhadi, dkk (2003:67) ada beberapa tahapan dalam

pembelajaran NHT antara lain yaitu : penomoran, mengajukan pertanyaan,

berfikir bersama, dan menjawab .

1) Tahap Penomoran

Guru membagi siswa ke dalam kelompok beranggotakan 3-5 orang dan

setiap anggota kelompok diberi nomor 1-5, sehingga setiap siswa dalam tim

mempunyai nomor berbeda-beda, sesuai dengan jumlah siswa di dalam

kelompok.

Page 51: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

37

2) Tahap Mengajukan Pertanyaan

Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat

bervariasi. Pertanyaan dapat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya atau

bentuk arahan.

3) Tahap Berpikir Bersama

Setelah mendapatkan pertanyaan-pertanyaan dari guru, siswa berpikir

bersama, menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan

meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban dari masing-

masing pertanyaan.

4) Tahap Menjawab

Langkah terakhir yaitu menjawab, guru memanggil siswa dengan nomor

tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengangkat tangannya dan

menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas, kemudian guru secara random

memilih kelompok yang harus menjawab pertanyaan tersebut, selanjutnya

siswa yang nomornya disebut guru dari kelompok tersebut mengangkat

tangan dan berdiri untuk menjawab pertanyaan. Kelompok lain yang

bernomor sama menanggapi jawaban tersebut.

Dengan begitu model pembelajaran NHT ini secara tidak langsung melatih

siswa untuk saling berbagi informasi, mendengarkan dengan cermat serta

berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam

pembelajaran, selain mengembangkan keterampilan-keterampilan yang ada dalam

pembelajaran NHT. Keterampilan yang dimaksud dalam pembelajaran NHT

antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau

menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT merujuk pada konsep Kagen dalam

Ibrahim http://anwarholil.blogspot.com/2007/09/pendidikan-inovatif.html dengan

tiga langkah yaitu : (a) Pembentukan kelompok, (b) Diskusi masalah, (c) Tukar

jawaban antar kelompok.

Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan oleh Ibrahim

menjadi enam langkah sebagai berikut :

1) Langkah Pertama Persiapan

Page 52: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

38

Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat

Skenario Pembelajaran (SP), Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai dengan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

2) Langkah Kedua Pembentukan kelompok

Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT. Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok

yang beranggotakan 3-5 orang siswa. Guru memberi nomor kepada setiap

siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda. Kelompok yang

dibentuk merupakan percampuran yang ditinjau dari latar belakang sosial,

ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar. Selain itu, dalam

pembentukan kelompok digunakan nilai tes awal (pre-test) sebagai dasar

dalam menentukan masing-masing kelompok.

3) Langkah Ketiga Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku

panduan

Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku paket

atau buku panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau

masalah yang diberikan oleh guru.

4) Langkah Keempat Diskusi masalah

Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap siswa sebagai

bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir

bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang

mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau

pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Pertanyaan dapat bervariasi, dari

yang bersifat spesifik sampai yang bersifat umum.

5) Langkah Kelima Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban

Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap

kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan

jawaban kepada siswa di kelas.

6) Langkah Keenam Memberi kesimpulan

Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan

yang berhubungan dengan materi yang disajikan.

Page 53: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

39

Untuk langkah-langkah pembelajarannya dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Guru menyiapkan materi IPS dan perangkat pembelajaran yang akan

disampaikan yaitu tentang teknologi produksi, komunikasi,dan transportasi.

2) Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengalaman siswa.

Kemudian sebelum pembelajaran dimulai siswa menerapkan jam kehadiran

dengan menjawab soal-soal pada sarapan pagi.

3) Guru memperlihatkan beberapa perangkat pembelajaran.(Kentongan,

gambar teknologi produksi, komunikasi dan transportasi.)

4) Siswa membagi kelompok menjadi 4 kelompok dimana tiap kelompok

terdiri dari 4-5 orang.

5) Guru memberi penjelasan kepada siswa cara kerja kelompok.

6) Siswa bergabung dengan kelompoknya masing-masing sesuai dengan

kelompok yang telah dibentuk sebelumnya dan mengerjakan tugas yang

telah diberikan guru.

7) Siswa menyelesaikan permasalahan atau mengerjakan tugas (tentang

teknologi produksi, komunikasi dan transportasi) dan menyatukan

pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan dan meyakinkan tiap anggota

dalam timnya mengetahui jawaban tim

8) Guru memberi pertanyaan kepada siswa dan menunjuk nomor secara acak.

9) Siswa yang nomornya disebut, kemudian mengacungkan jari untuk

kemudian kelompok yang telah ditunjuk guru menjawab pertanyaan untuk

semua siswa.

B. Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan merupakan uraian yang sistematis tentang

hasil penelitian yang di lakukan oleh peneliti terdahulu yang relevan yang sesuai

dengan subtansi yang diteliti. Fungsinya untuk memposisikan peneliti yang sudah

ada dengan penelitian yang akan dilakukan.

Penelitian yang dilakukan oleh Dian Kurniasih Wahyusari (2009) yang

berjudul, Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Heads Together

(NHT) untuk Meningkatkan Prestasi Hasil Belajar IPS siswa Kelas V SDN

Luwuk Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan.

Page 54: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

40

(www.google.co.id/search.number-head-together&html). Kesimpulan penelitian

ini adalah penggunaan kooperatif model NHT dapat meningkatkan prestasi dan

hasil belajar IPS siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Supriyanto (2009) yang berjudul,

Penerapan Pembelajaran kooperatif Model NHT (Numbered Head Together)

Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran sejarah

Kelas VIII E SMP Negeri 18 Malang.

(karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sejarah/article/view/817). Penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif model NHT di kelas

berdampak pada meningkatnya motivasi dan peningkatan hasil belajar siswa.

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa

dan guru dengan berbagai fasilitas dan materi untuk mencapai tujuan yang sudah

ditetapkan.

Kondisi awal siswa kelas IV SD N 02 Doplang pasif dan kurang berminat

dalam mengikuiti pembelajaran IPS. Hal ini karena guru lebih banyak berfungsi

sebagai instruktur yang sangat aktif dan siswa sebagai penerima pengetahuan

yang pasif. Pembelajaran lebih banyak ceramah, menghafal tanpa memberi

kesempatan siswa berlatih berfikir memecahkan masalah dan mengaitkannya

dengan pengalaman siswa sendiri dalam kehidupan nyata sehingga pembelajaran

kurang bermakna yang mengakibatkan motivasi belajar siswa rendah.

Salah satu upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran

IPS di sekolah, perlu adanya penelitian yang sifatnya lebih inovatif agar

pembelajaran IPS lebih bisa dinikmati dan diterima siswa dengan penuh semangat

sehingga siswa lebih termotivasi untuk lebih giat belajar. Model pembelajaran

yang sesuai adalah pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together atau

yang disingkat dengan NHT. Pembelajaran NHT adalah merupakan jenis

pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa

dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. NHT ini melibatkan

banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan

Page 55: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

41

mengecek pemahaman siswa terhadap isi pelajaran tersebut. NHT hanya salah

satu variasi atau tipe pembelajaran kooperatif, maka semua prinsip dasar

pemeblajaran kooperatif melekat pada tipe ini. Ini berarti dalam NHT ada saling

ketergantungan positif antar siswa, ada tanggung jawab perseorangan, serta ada

komunikasi antar anggota kelompok.

Dengan adanya pembelajaran yang bersifat aktif, kreatif dan menyenagkan

serta pelibatan siswa secara kolaboratif dalam kelompok untuk mencapai tujuan

bersama sebagaimana dituntut dalam pembelajaran NHT, maka siswa akan

merasa termotivasi dalam belajar dan mempelajari IPS, dan pada akhirnya

kemampuan siswa akan meningkat karena motivasi belajar siswa meningkat.

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan sebelumnya, diperoleh alur

berfikir dalam penelitian ini pada gambar 1.

Gambar 1. Kerangka pemikiran

Dalam pembelajaran, guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

Siklus I: Guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, dengan Kompetensi dasar mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman melakukannya.

Tindakan

Siklus II : Guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, dengan Kompetensi Dasar mengenal perkembangan teknnologi produksi d, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman melakukannya.

Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT motivasi belajar IPS anak meningkat

Kondisi Akhir

Kondisi Awal

Dalam pembelajaran, guru menggunakan pembelajaran konvensional

Siswa: motivasi belajar IPS siswa rendah.

Page 56: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

42

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir tersebut di atas didapatkan

hipotesis sebagai berikut :

“Dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS kelas IV SDN

02 Doplang Karangpandan”.

Page 57: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SDN 02 Doplang Kecamatan Karangpandan

Kabupaten Karanganyar, dengan alasan :

a. Peneliti mengajar di SD N 02 Doplang sehingga memudahkan dalam

penelitian baik dari segi waktu maupun biaya.

b. Pembelajaran Kooperatif tipe NHT belum pernah diteliti di SD Negeri 02

Doplang

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2009/2010 selama 5 bulan, yaitu dimulai pada bulan Januari 2010 dan berakhir

sampai bulan Mei 2010.

B. Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa–siswi kelas IV SD N 02 Doplang

Kecamatan Karangpandan yang berjumlah 17 siswa dimana siswa laki-laki

berjumlah 9 siswa dan perempuan berjumlah 8 siswa, yang biasanya pasif dalam

kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran IPS. Hal ini karena siswa kurang

termotivasi untuk belajar aktif, kreatif.

C. Bentuk dan Strategi Penelitian

Berdasarkan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini, maka

penelitian ini menggunakan bentuk Penelitian Tindakan Kelas. Sehubungan

dengan bentuk penelitian yang digunakan maka strategi penelitian yang digunakan

berupa tindakan melalui siklus-siklus, yang tujuannya adalah untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT.

Page 58: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

44

Dalam penelitian tindakan diawali dengan perencanaan tindakan (planning),

penerapan tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflecting),

dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai

(kriteria keberhasilan) sebagaimana gambar 2.

Perencanaan

Refleksi

Tindakan/Observasi Perbaikan

Rencana

Refleksi

Tindakan / Observasi Perbaikan

Rencana

Refleksi

Tindakan/Observasi Dan seterusnya

Gambar 2: Spiral Penelitian Tindakan Kelas Hopkins dalam Suharsimi Arikunto

(2008:105)

Page 59: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

45

D. Sumber Data

Sumber data berasal dari informasi siswa kelas IV SDN 02 Doplang

Karangpandan dan guru kelas IV SDN 02 Doplang Karangpandan. Data atau

informasi yang berupa hasil pengamatan proses pembelajaran diperoleh dengan

menggunakan lembar observasi. Data nilai evaluasi dan tugas kelompok diperoleh

melalui tes evaluai dan lembar kerja kelompok. Proses yang diamati mencakup

aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran. Data tingkat motivasi belajar

siswa dalam pembelajaran IPS diperoleh melalui angket yang diberikan kepada

siswa kelas IV SDN 02 Doplang Karangpandan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Di dalam melakukan penelitian ini yang digunakan penulis untuk

mengumpulkan data adalah pengamatan atau observasi, tes serta angket. Setiap

teknik tersebut ada kekurangannya namun dapat ditunjang oleh teknik yang lain

sehingga yang satu dengan yang lain saling melengkapi.

1. Observasi

Suharsimi Arikunto (2005:30) mengungkapkan bahwa observasi adalah

suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti

serta pencatatan secara sistematis. Dalam penelitian ini observasi yang akan

digunakan adalah observasi sistematik yaitu observasi dimana faktor-faktor yang

diamati sudah didaftar secara sistematis dan sudah diatur menurut kategorinya.

Observasi dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran yang dilakukan guru

dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Observasi ini juga dilakukan untuk

melihat apakah semua rencana yang telah dibuat dapat berjalan dengan baik

tidak ada penyimpangan-penyimpangan yang dapat memberikan hasil yang

kurang maksimal dalam perbaikan motivas belajar siswa dalam pembelajaran

IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa

kelas IV SDN 02 Doplang Karangpandan.

Untuk mempermudah dalam observasi maka peneliti memakai skala. Nana

Sudjana (2009:86) mengklasifikasikan skala observasi menjadi tiga yaitu skala

Page 60: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

46

tinggi, sedang dan kurang. Aspek-aspek yang diamati dalam observasi

diklasifikasikan dalam bentuk skala tinggi, sedang dan kurang.

Observasi dipusatkan pada proses dan hasil tindakan pembelajaran beserta

peristiwa-peristiwa yang melingkupi siswa kelas IV SDN 02 dan guru kelas

Doplang Karangpandan. Peneliti menggunakan lembar observasi pada waktu

proses pembelajaran berlangsung yaitu dengan membubuhkan tanda chek list (√).

Adapun langkah-langkah observasi meliputi :

a. Perencanaan yaitu peneliti memeriksa urutan kegiatan observasi dan

penyamaan persepsi antara pengamat dan yang diamati mengenai fokus,

kriteria atau kerangka pikir disamping teknik observasi yang akan dilakukan.

b. Pelaksanaaan observasi kelas yaitu mengamati proses pembelajaran,

mengamati aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran.

c. Pembahasan balikan

2. Tes

Teknik ini dilakukan pada siswa kelas IV SDN 02 Doplang Karangpandan

dengan pemberian tugas kelompok dan tes evaluasi pada tiap pertemuan setiap

siklus. Bentuk dari tes tersebut adalah soal esai. Dalam hal ini tes dilakukan untuk

memperoleh data peningkatan hasil belajar IPS. Selain itu tes juga berfungsi untuk

mengetahui tingkat keberhasilan atau perkembangan pelaksanaan tindakan.

3. Teknik Angket

Teknik kuesioner dilakukan untuk mengukur motivasi belajar siswa kelas

IV SDN 02 Doplang Karangpandan terhadap pembelajaran IPS sebelum dan

sesudah dilaksanakan pengajaran melalui pembelajaran kooperatif tipe NHT.

Penyusunan kuesioner dilakukan dengan berdasarkan pada kisi-kisi tentang

motivasi belajar. Berdasarkan judul penelitian, kemudian dijabarkan menjadi

indikator-indikator, setelah indikator ditetapkan, kemudian dijabarkan ke dalam

item-item angket yang terdiri dari item positif dan negatif, jumlah item dari

masing-masing variable sebanyak 25 butir pernyataan.

Page 61: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

47

F. Validitas Data

Untuk informasi yang dijadikan data penelitian perlu diperiksa

validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat

dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Validitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi atau kurikulum. Validitas isi

merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan

analisis rasional atau lewat professional judgement, Taslan dalam

(http://digilib.unes.ac.id.2005).

Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validasi ini adalah sejauh

mana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi (dengan catatan

tidak keluar dari batasan tujuan ukur) objek yang hendak diukur atau sejauh mana

isi tes mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur. Teknik yang digunakan

dalam memeriksa validitas data, peneliti lakukan dengan triangulasi.

Basrowi, Suwandi (2008:123) menggolongkan triangulasi menjadi 3

yaitu triangulasi sumber data, triangulasi metode, dan triangulasi teori Adapun

dari triangulasi yang ada peneliti hanya menggunakan teknik triangulasi sumber

data. Triangulasi sumber data digunakan dengan mengecek beberapa sumber data.

Melalui metode ini untuk membandingkan data yang diperoleh melalui observasi,

angket. Misalnya untuk mengukur tinggi rendahnya motivasi belajar siswa, untuk

mengetahui rendahnya pemahaman konsep siswa pada pembelajaran IPS dan

faktor penyebabnya, peneliti melakukan hal – hal sebagai berikut: (1) Mengajar

siswa dengan model konvensional, kemudian menganalisis hasil belajar siswa

untuk mengidentifikasi pemahaman konsep yang diterima siswa; (2) Melakukan

observasi pada murid dan guru saat proses pembelajaran untuk mengetahui sejauh

mana kektifan dan keberhasilan murid dan guru dalam kegiatan belajar mengajar

serta guru mengetahui sejauh mana tentang hambatan–hambatan siswa dalam

mengikut proses pembelajaran IPS. serta dibandingkan dengan hasil angket yang

dikerjakan pada akhir proses pembelajaran.

Page 62: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

48

G. Analisis Data

` Agar hasil penelitian dapat terwujud sesuai dengan tujuan yang diharapkan

maka dalam analisis data penelitian ini menggunakan analisis model interaktif

Milles dan Huberman. Milles dan Huberman (2000:20) mengemukakan Kegiatan

pokok analisa model interaktif meliputi : reduksi data, penyajian data,

kesimpulan-kesimpulan : penarikan/verifikasi.

Adapun rincian model tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Reduksi Data

Data-data penelitian yang telah dikumpulkan selanjutnya direduksi. Milles

dan Huberman (2000 : 16) mengemukakan “Reduksi data merupakan

suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,

membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan cara

sedemikian rupa sehinggga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik

dan diverifikasi” .

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi langkah selanjutnyan yaitu diadakan penyajian data.

Penyajian data yang berupa informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

3. Kesimpulan-kesimpulan : Penarikan / Verifikasi

Milles dan Huberman (2000 : 19) mengemukakan “Verifikasi data yaitu

pemeriksaan tentang benar dan tidaknya hasil laporan penelitian.

Kesimpulan adalah tinjauan ulang pada catatan di lapangan atau

kesimpulan dapat ditinjau sebagai makna-makna yang muncul dari data

yang harus diuji kebenarannya, kekokohannya yaitu yang merupakan

validitasnya”. Dari uraian di atas dapat digambarkan pada gambar 3.

Page 63: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

49

Gambar 3. Bagan Siklus Analisis Interaktif Milles dan Huberman

Dari bagan tersebut di atas, langkah yang akan ditempuh dalam

penelitian ini adalah :

1. Melakukan analisis awal, apabila data yang didapat di kelas sudah

cukup.

2. Membandingkan motivasi belajar siswa sebelum menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT dan sesudahnya.

3. Membandingkan nilai evaluasi dan nilai tugas siswa sebelum

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan

sesudahnya.

4. Melakukan pengayaan data apabila dalam persiapan analisis ternyata

ditemukan data yang kurang lengkap.

5. Merumuskan simpulan akhir bagaimana peningkatan motivasi belajar

siswa.

6. Menyimpulkan bagaimana peningkatan nilai evaluasi dan nilai tugas

siswa.

7. Merumuskan kebijakan sebagai bagian dari pengembangan saran dalam

laporan akhir penelitian.

Penyajian data (Data Display)

Kesimpulan-kesimpulan Penarikan / Verifikasi

Pengumpulan data (Data Collection)

Reduksi data (Data Reduction)

Page 64: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

50

H. Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan/

tolak ukur dalam menetukan keberhasilan keefektifan penelitian. Penelitian ini

akan diakhiri setelah 80% siswa telah mengalami peningkatan motivasi yang

didasarkan pada nilai angket motivasi belajar siswa.

Jika dihitung = 17 x 80%

= 13,60

Sesuai perhitungan, berarti paling sedikit 14 siswa dari 17 siswa kelas IV harus

mengalami peningkatan motivasi belajar jika jumlah tersebut telah tercapai berarti

siklus dapat dihentikan dan penelitian dikatakan telah memenuhi standar yang

telah ditentukan atau ditetapkan oleh peneliti.

I. Prosedur Penelitian

Karena data yang akan diperoleh atau dikumpulkan berupa data yang

langsung tercatat dari kegiatan di lapangan maka bentuk pendekatan yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan jenis

penelitiannya adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sasaran atau obyek

penelitian dibatasi agar data yang diambil dapat digali sebanyak mungkin serta

agar Penelitian ini tidak dimugkinkan adanya pelebaran obyek penelitian, oleh

karena itu maka kredibilitas dari peneliti sendiri menentukan kualitas dari

penelitian ini ( Bungin, 2001:26)

Penelitian tindakan kelas ini, mekanisme kerjanya diwujudkan dalam

bentuk siklus (direncanakan 2 siklus), yang setiap siklusnya tercakup 4 kegiatan,

yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) analisis dan

refleksi.Pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan pembelajaran yang dalam

satu siklus ada 2 kali tatap muka/pertemuan yang masing-masing 2x35 menit,

sesuai skenario pembelajaran dan RPP pada siswa. Langkah-langkah dalam

penelitian tindakan kelas ini, sebagai berikut :

Page 65: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

51

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Merancang skenario pembelajaran IPS. Sebelum melakukan skenario

pembelajaran IPS tahap sebelumnya adalah mengumpulkan data yang

diperlukan melalui teknik observasi, wawancara, dan angket. Kemudian

merancang pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu

dengan langkah-langkah :

1) Menyusun skenario pembelajaran dengan materi Mengenal sumber daya

alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan

kabupaten/kota dan provinsi dengan model pembelajaran kooperatif tipe

NHT.

2) Membuat alat peraga berupa media gambar.

3) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS).

4) Menyusun soal-soal ulangan harian dan tugas.

5) Mempersiapkan instrument-instrumen untuk mengetahui efektivitas

tindakan.

a. Tindakan

Pelaksanaan atau tindakan siklus 1 sesuai dengan perencanaan yang

diprogramkan, yaitu:

1) Guru menyiapkan materi dan perangkat pembelajaran.

2) Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengalaman siswa.

Kemudian sebelum pembelajaran dimulai siswa menerapkan jam kehadiran

dengan menjawab soal-soal pada sarapan pagi.

3) Guru memperlihatkan beberapa perangkat pembelajaran.

4) Siswa membagi kelompok menjadi 4 kelompok dimana tiap kelompok

terdiri dari 4-5 orang.

5) Guru memberi penjelasan kepada siswa cara kerja kelompok.

6) Siswa (tiap kelompok) mengerjakan LKS yang telah dibagikan guru.

7) Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan bervariasi.

Page 66: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

52

8) Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan

meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim.

9) Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya

sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba menjawab pertanyaan untuk

seluruh kelas.

Dalam hal ini peneliti lebih menekankan pada keaktifan siswa hal ini

diupayakan untuk meningkatkan motivasi belajar anak sehingga konsentrasi

anak lebih terfokus dan siswa akan benar-benar memahami sendiri apa yang

dipelajari, selain itu guru tidak segan-segan untuk menegur siswa yang dirasa

kurang memperhatikan proses pembelajaran. Setelah pembelajaran selesai,

kemudian siswa diberikan angket motivasi untuk mengetahui peningkatan

motivasi belajar anak. Penggunaan pembelajaran kooperatif tipe NHT yang

optimal diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar anak.

c. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara kolabortif

bersama guru kelas yang mengajar IPS menggunakan blangko observasi yang

berupa instrumen-instrumen yang telah direncanakan. Sumber data diperoleh

dari : Guru pengajar, guru mitra (kolaborator), siswa dan pelaksanaan kegiatan

pembelajaran. Hal-hal yang diamati kondisi proses pembelajaran. Di samping

itu juga kejadian-kejadian dan fakta-fakta lainnya selama proses pembelajaran

berlangsung. Cara pengumpulan data dan penggunaan instrumen.

a. Guru memantau dan mengamati proses belajar dari siswa yang satu ke

siswa yang lain pada tiap-tiap kelompok.

b. Guru membimbing dan memberikan motivasi kepada siswa berkesulitan

belajar dalam menyelesaikan tugasnya.

c. Selama proses belajar berlangsung, guru melakukan observasi terhadap

keaktifan siswa sesuai lembar observasi yang telah dibuat.

d. Mengamati pemahaman masing-masing anak terhadap penguasaan materi.

e. Memberikan angket motivasi kepada siswa sesudah dilaksanakan

pembelajaran.

Page 67: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

53

Data-data kualitatif dalam learning logs siswa dan jurnal guru dijadikan

penentu untuk mengadakan refleksi dan pengambilan keputusan.

d. Refleksi

Guru mengumpulkan hasil tes atau evaluasi, hasil observasi, serta angket

untuk mengetahui perubahan apa yang terjadi. Berikut ini adalah refleksi dari

siklus I:

1). Evaluasi : nilai rata-rata evaluasi pada siklus I ini belum mencapai

indikator yang sesuai dengan yang diharapkan, rata-rata kelas pada siklus I

adalah 69,58.

2). Observasi : a).Observasi pada siswa:secara umum pada pertemuan pertama

dan kedua siswa sangat menikmati pembelajaran IPS dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Siswa terlihat

antusias saat melakukan kegiatan belajar kelompok dengan model NHT.

Pada pertemuan pertama siswa belum dapat melakukan kegiatan kelompok

dengan baik, sedangkan pertemuan kedua siswa sudah bisa melakukan

kegiatan kelompok dengan baik. Namun secara umum siswa belum dapat

menguasai tujuan pembelajaran dengan baik. b).Observasi pada guru :

secara umum pada siklus I ini peran guru dalam meningkatkan motivasi

belajar IPS masih kurang. Guru kurang mengarahkan pada siswa

bagaimana memanfaatkan waktu dengan baik sehingga berdampak pada

penggunaan waktu dalam proses pembelajaran yang kurang tepat.

3). Angket : pada siklus I ini diperoleh hasil rata-rata angket motivasi belajar

siswa yaitu sebesar 73,29. Siswa yang masuk dalam kriteria motivasi

tinggi dan kriteria motivasi sangat tinggi sebanyak 52,94% (9 siswa)

dari17 peserta didik.

Dalam pembelajaran IPS pada siklus I di atas memang untuk hasil

angket telah mencapai nilai motivasi tinggi dengan rata-rata di atas 70%

namun belum mencapai indikator yang diinginkan, untuk nilai evaluasi perlu

ditingkatkan lagi agar lebih optimal. Oleh karena itu akan diadakan siklus II

untuk lebih meningkatkan motivasi belajar siswa.

Page 68: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

54

2. Siklus II

Pada siklus II dilakukan tahapan-tahapan seperti pada siklus I. Akan tetapi

pada siklus ini perencanaan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada

tindakan dalam siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan

materi yang sama yaitu memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang. Selain

itu merencanakan hal-hal yang belum dicapai pada siklus I,dan melaksanakan

kelemahan – kelemahan yang ada pada siklus I

a. Perencanaan

1) Permasalahan diidentifikasikan berdasarkan refleksi siklus I. Kemudian

memilih kompetensi dasar mengenal perkembangan teknologi produksi,

komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya.

2) Memadukan hasil refleksi daur siklus I agar daur siklus II lebih efektif.

3) Merancang pembelajaran model NHT dengan menyiapkan Rencana

Pembelajaran Pembelajaran (RPP) siklus II.

4) Menyiapkan angket motivasi

5) Guru menyiapkan “menu sarapan pagi”. Soal-soal berisi tentang teknologi

produksi, komunikasi, dan transportasi serta unsur-unsurnya.

6) Guru membuat soal-soal evaluasi siklus II.

7) Guru menyiapkan kembali lembar observasi untuk pengamatan pelaksanaan

pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Melaksanakan pembelajaran model NHT sesuai dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disempurnakan sebelumnya. Kemudian

siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran diantaranya sebagai berikut:

1) Guru menyiapkan materi yang akan disampaikan.

2) Siswa bergabung dengan kelompoknya masing-masing sesuai dengan

kelompok yang telah dibentuk sebelumnya.

3) Siswa menyelesaikan permasalahan yang telah diberikan guru dengan

kelompoknya masing-masing sesuai dengan kepala nomor.

4) Siswa bersama guru menuju kesalah satu rumah produksi yang ada di sekitar

Page 69: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

55

sekolah untuk melakukan pengamatan langsung cara memproduksi barang.

5) Siswa bersama dengan guru melaksanakan pembelajaran di sekitar tempat

produksi.

6) Guru memberi pertanyaan kepada siswa dan menunjuk nomor secara acak.

7) Siswa yang nomornya disebut, kemudian mengacungkan jari untuk

kemudian kelompok yang telah ditunjuk guru menjawab pertanyaan untuk

semua siswa.

8) Dalam penelitian ini motivasi dan konsentrasi siswa lebih meningkat karena

siswa berinteraksi langsung dengan subyek, dalam hal ini produksi hasil

alam berupa jagung, jamur, ketela, dll, yang sesuai dengan materi yang

dipelajarai anak.

Setelah pelaksanaan evaluasi selesai, kemudian siswa diberikan angket

motivasi untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar anak. Pelaksanaan

pembelajaran dengan kooperatif tipe NHT yang optimal diharapkan dapat

meningkatkan motivasi belajar anak.

c. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara kolabortif

bersama guru IPS menggunakan blangko observasi yang berupa instrumen-

instrumen yang telah direncanakan. Sumber data diperoleh dari : Guru

pengajar, guru mitra (kolaborator), siswa dan pelaksanaan kegiatan

pembelajaran. Hal-hal yang diamati kondisi proses pembelajaran. Di samping

itu juga kejadian-kejadian dan fakta-fakta lainnya selama proses pembelajaran

berlangsung. Cara pengumpulan data dan penggunaan instrument.

a. Data tentang tingkat motivasi belajar dan kemampuan belajar siswa terutama

diperoleh dari lembar observasi, angket siswa, jurnal guru (learning logs

guru)

b. Data tentang kondisi pembelajaran diperoleh dari lembar observasi ketika

pembelajaran berlangsung, angket siswa.

c. Data-data kualitatif dalam learning logs siswa dan jurnal guru dijadikan

penentu untuk mengadakan refleksi dan pengambilan keputusan.

Page 70: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

56

d. Membandingkan hasil pelaksanaan pada siklus II dengan pelaksanaan pada

siklus I.

d. Refleksi

Guru mengumpulkan hasil tes, hasil observasi, serta angket untuk mengetahui

perubahan apa yang terjadi. Berikut ini adalah refleksi dari siklus II:

1). Evaluasi : Bila dicermati nilai rata-rata evaluasi pada siklus II lebih tinggi

daripada siklus I. Hal ini dikarenakan pemahaman siswa terhadap materi

pelajaran mengalami penigkatan dibandingkan pada siklus I. Untuk nilai

evaluasi pada siklus II ini telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

yang telah ditetapkan sekolah, dengan nilai rata-rata kelas di atas 70.

2). Observasi : a).Observasi pada siswa:secara umum pada pertemuan pertama

dan kedua siswa sangat aktif belajar IPS dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT. Siswa sangat antusias saat melakukan

kunjungan ketempat produksi. Baik pada pertemuan pertama maupun

kedua siswa bisa menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

dengan baik. Secara umum siswa telah menguasai tujuan pembelajaran

dengan baik. b).Observasi pada guru : pada siklus II ini peran guru dalam

membangkitkan motivasi belajar IPS sudah baik, baik pada pertemuan

pertama maupun kedua guru mampu memberikan informasi dengan tepat

sehingga siswa lebih mudah memahami konsep pembelajaran. Dengan

intensitas pemberian latihan soal yang tinggi diharapkan dapat mengasah

kemampuan siswa.

3). Angket : pada siklus II ini diperoleh hasil rata-rata angket motivasi siswa

yaitu sebesar 80,40. Siswa yang masuk dalam kriteria motivasi tinggi dan

sangat tinggi sebanyak 82,35% (14 siswa) dari 17 peserta didik.

Dari pembelajaran IPS pada siklus II di atas telah dicapai hasil yang

optimal yaitu meningkatnya motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS

dan meningkatnya hasil belajar siswa (nilai evaluasi).

Page 71: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Data awal

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 02 Doplang

kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar. SDN 02 Doplang berada di

daerah pedesaan lebih tepatnya berada di tengah perkampungan Wanukembang di

bagian timur Kabupaten Karanganyar. Jumlah kelas yang dimiliki tahun

2009/2010 adalah sebanyak 6 kelas. Personalia sekolah dari I Kepala sekolah, 6

guru kelas, 1 guru agama, 1 guru olah raga, 1 penjaga sekolah, dan 3 guru wiyata

bakti.

Dengan jumlah guru yang memadai maka proses belajar mengajar

dapat berjalan dengan lancar. Dengan kelancaran proses belajar mengajar tersebut,

seharusnya siswa-siswi di SDN 02 Doplang dapat tercapai prestasi belajar dengan

baik pada seluruh mata pelajaran.

Mata pelajaran IPS sering dianggap mata pelajaran yang tidak penting,

hal ini disebabkan karena mata pelajaran IPS tidak diujikan pada ujian akhir

nasional, untuk itu banyak siswa yang kurang memperhatikan mata pelajaran IPS.

Keadaan ini juga terjadi pada siswa kelas IV SDN 02 Doplang, keadaan ini

terlihat seperti hasil observasi yang dilakukan peneliti sebelumnya.

Berikut adalah deskripsi dari kondisi awal (sebelum tindakan) dan

deskripsi pelaksanaan tindakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang peneliti

lakukan di SDN 02 Doplang khusunya kelas IV pada mata pelajaran IPS tahun

pelajaran 2009/2010.

1.Kondisi awal Sebelum PTK

a. Kondisi Awal Siswa

Pengamatan kondisi sebelum tindakan dilakukan untuk mengetahui

keadaan nyata yang ada di lapangan sebelum peneliti melakukan proses

penelitian. Pengamatan dilakukan dengan cara observasi langsung serta diadakan

tes dan pemberian angket motivasi. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui

Page 72: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

58

motivasi dan dan hasil belajar serta proses pembelajran di kelas IV

khususnya mata pelajaran IPS.

Jumlah siswa kelas IV SD N 02 Doplang yang diikut sertakan dalam

penelitian tindakan kelas ini adalah sebanyak 17 siswa, yang terdiri dari 9 siswa

laki-laki dan 8 siswa perempuan. Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan

peneliti terhadap seluruh siswa kelas IV SD N 02 Doplang pada awal semester II

tahun pelajaran 2009/2010, masih banyak siswa yang kurang motivasi belajarnya

dalam mengikuti pelajaran terutama pelajaran IPS, hal ini terlihat salah satunya

yaitu pada nilai hasil belajar IPS yang masih rendah dibanding dengan mata

pelajaran yang lain. Dari data yang peneliti peroleh, nilai rata-rata kelas mata

pelajaran IPS untuk ulangan harian awal semester II yaitu sebesar 60,03

Dari hasil rekapitulasi angket pendapat siswa tentang motivasi belajar IPS

sebelum tindakan, diperoleh data bahwa rata-rata motivasi belajar siswa dalam

pembelajaran IPS sebesar 60,88 dan 58,82% siswa dalam kategori rendah, yang

artinya motivasi siswa dalam pelajaran IPS tergolong rendah atau kurang

termotivasi.

b. Aktivitas Siswa

Jumlah siswa dalam kelas cukup ideal (17 siswa), interaksi guru siswa

dalam pembelajaran cukup baik. Untuk pembelajaran IPS aktivitas siswa masih

rendah, siswa tidak berani tampil di depan kelas, siswa masih enggan bertanya

apabila menemui kesulitan. Apabila guru memberi pertanyaan hanya sebagian

kecil siswa yang mengacungkan tangan untuk menjawab. Siswa cenderung tidak

serius dan tidak memperhatikan saat guru sedang memberikan penjelasan tentang

materi pelajaran, bisa dikatakan perhatian siswa kurang, siswa menunjukkan sikap

jenuh dan bosan pada pembelajaran yang diterpkan guru hal ini diperparah dengan

sikap siswa yang berbicara dengan teman sebangku atau teman di belakangnya

bahkan ada beberapa siswa yang asyik bermain sendiri. Saat diadakan evaluasi

pembelajaran, banyak siswa yang menoleh ke kanan dan ke kiri untuk melihat

atau bertanya kepada temannya. Sedangkan untuk hasilnya relatif rendah.

Berdasarkan hasil penelitian awal melalui observasi dan sebelum tindakan hal-hal

Page 73: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

59

tersebut di atas terjadi disebabkan karena guru dalam pembelajaran masih

menggunakan model pembelajaran konvensional, pembelajaran yang

dilaksanakan guru belum membuat siswa turut serta aktif dalam kegiatan

pembelajaran, guru kurang memberi kesempatan dan waktu untuk siswa bertanya

dan berpikir untuk menyimpulkan materi pelajaran, selain itu ketika pembelajaran

berlangsung guru kurang bersikap tegas terhadap siswa yang tidak serius dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Rendahnya motivasi belajar dan hasil belajar siswa yang ditunjukkan

sebelum tindakan dari hasil observasi siswa dalam pembelajaran IPS siswa kelas

IV SDN 02 Doplang Karangpandan menggunakan lembar observasi, dapat

diketahui siswa yang memiliki keaktifan dalam belajar dengan kategori kurang

atau rendah sejumlah 10 siswa atau 58,82% dan siswa yang memiliki keaktifan

belajar kategori cukup berjumlah 4 siswa atau 23,53% sedangkan siswa yang

memiliki keaktifan belajar kategori yang tinggi 3 siswa atau 17,64%. Dari data

observasi belajar siswa pra tindakan diperoleh rata-rata kegiatan belajar sebanyak

10 siswa atau 58,52% dari 17 siswa kurang keaktifannya dalam kegiatan

pembelajaran. Lembar observasi rendahnya keaktifan siswa dapat dilihat pada

lampiran 3 halaman 97.

Analisis hasil angket motivasi terhadap angket motivasi belajar IPS Kelas

IV SDN 02 Doplang Karangpandan pra tindakan yang diberikan menggunakan

lembar angket sebelum tindakan pada siklus I dengan kriteria skor motivasi 76-82

sangat tinggi, 69-75 tinggi, 62-68 cukup, 55-61 rendah, 48-54 sangat rendah.

Rendahnya motivasi belajar siswa juga terlihat dari hasil angket yang dibagikan

kepada siswa dan lembar daftar hasil angket siswa yang diperoleh sebelum

dilaksanakan tindakan dapat dilihat pada lampiran 20 halaman 135.

Tabel 1. Frekuensi Motivasi Belajar sebelum Tindakan

No Interval Nilai Frekuensi Prosentase 1 48-54 4 23,52 % 2 55-61 6 35,29% 3 62-68 4 23,52 % 4 69-75 2 11,76 % 5 76-82 1 5,88 % Jumlah 17 100%

Page 74: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

60

Dari tabel 1, dapat dilihat bahwa motivasi belajar siswa sebelum diadakan

tindakan, siswa yang memiliki motivasi belajar kategori sangat rendah sebanyak 4

siswa atau 23,52 %, kategori motivasi rendah sebanyak 6 siswa atau 35,29 % ,

kategori motivasi cukup 4 siswa atau 23,52%, kategori motivasi tinggi 2 siswa

atau 11,76%. Dan kategori motivasi sangat tinggi sebanyak 1 siswa atau 5,88%

dari 17 peserta didik. Dengan demikian jumlah siswa yang memiliki motivasi

belajar rendah lebih banyak atau lebih besar dibanding dengan jumlah siswa yang

memiliki motivasi belajar cukup atau tinggi yaitu sebanyak 10 siswa atau 58,82%

dari keseluruhan 17 peserta didik.

Tabel 1. Jika disajikan dalam bentuk grafik dapat digambarkan seperti

gambar 4.

0

1

2

3

4

5

6

7

Sangat Rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi

Frek

uens

i

Klasifikasi keberhasilan

Gambar 4. Frekuensi Motivasi Belajar Siswa sebelum Diadakan Tindakan

Hasil motivasi belajar siswa dalam pembelajaran dapat diukur dengan

menggunakan angket motivasi belajar, sedangkan untuk hasil belajar siswa dapat

diukur dengan menggunakan tes hasil belajar, dimana jika hasil test tersebut di

atas KKM (65), maka dapat digambarkan prestasi belajar anak tersebut juga

cukup bahkan tinggi. Nilai dari hasil belajar tersebut dapat diimplementasikan ke

skor hasil belajar dengan kriteria yang sesuai dengan skor penilaian. Untuk nilai

48-53 kategori sangat kurang, untuk nilai 54-59 kategori kurang, untuk nilai 60-65

kategori cukup, sedangkan untuk nilai 67-72 kategori tinggi.

Page 75: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

61

Berdasarkan tes yang dilakukan sebelum dilaksanakan tindakan diperoleh

data bahwa hasil belajar siswa masih rendah hal ini ditunjukkan dengan bukti

yaitu dari 17 siswa hanya 6 siswa atau 35,29% yang mendapatkan nilai di atas

batas kriteria ketuntasan (KKM), sedangkan yang lainnya di bawah KKM. Fakta

hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mendapatkan

nilai rendah. Dengan demikian motivasi dan pemahaman konsep yang dikuasi

siswa kelas IV SDN 02 Doplang perlu ditingkatkan.

Hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN 02 Doplang Karangpandan secara

keseluruhan dapat dikemukakan dalam tabel 2 hasil belajar IPS.

Tabel 2: Frekuensi Hasil Nilai Belajar IPS sebelum PTK

Interval Frekuensi Prosentase

48-53 54-59 60-65 67-72

4 6 1 6

23,52% 35,29% 5,88% 35,29%

Jumlah 17 100%

Dari tabel 2, dapat dilihat bahwa untuk hasil test belajar siswa kelas IV

SDN 02 Doplang khususnya pada pelajaran IPS terdapat 6 siswa yang

memperoleh hasil belajar yang baik atau hanya 35,29% dari 17 peserta didik

sedangkan untuk kategoi rendah menempati urutan paling banyak yaitu sebanyak

10 siswa atau 58,82% sedangkan sisanya atau sebanyak 1 siswa atau 5,88%

memperoleh nilai atau hasil belajar cukup.

Berdasarkan tabel 2 frekuensi hasil nilai belajar IPS siswa pra

tindakan jika disajikan dalam bentuk grafik dapat digambarkan pada gambar 5.

Page 76: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

62

0

1

2

3

4

5

6

7

48-53 54-59 60-65 67-72

Frek

uens

i

Interval nilai

Gambar 5. Grafik Frekuensi Hasil Nilai Belajar IPS sebelum Tindakan

Dari hasil sebelum tindakan seperti pada tabel di atas dapat kita simpulkan

bahwa motivasi belajar khususnya pelajaran IPS siswa kelas IV SDN 02 Doplang

masih rendah. Adanya beberapa indikator yang masih memiliki skor jawaban

kurang dari yang diharapkan memberikan indikasi bahwa siswa masih belum

paham pada beberapa indikator.

Untuk mengupayakan penyelesaian dari permasalahan-permaslahan

tersebut, maka peneliti berusaha untuk dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

khususnya pada mata pelajaran IPS, yaitu dengan cara menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT.

B. Diskripsi Data Tindakan

Diskripsi data tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari

diskripsi tindakan siklus I dan diskripsi tindakan pada siklus II.

Page 77: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

63

1. Diskripsi Tindakan Siklus I

Diskripsi data tindakan siklus I terdiri dari paparan data perencanaan, data

tindakan, data observasi dan data refleksi, dimana dalam siklus I ini dirancang

untuk 2 (dua) kali tatap muka atau dua kali pertemuan (4 x 35 menit ) selama 2

minggu yaitu pada minggu ketiga bulan Maret dan minggu pertama bulan April

( Tanggal 23 Maret samapai dengan tanggal 6 April 2010 ) dengan jumlah siswa

yang mengikuti pembelajaran siklus I sebanayak 17 siswa yang terdiri dari 9

siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.

a. Tahap Perencanaan

Berdasarkan diskripsi data awal sebagai upaya untuk mengatasi

permasalahan dalam pembalajaran IPS khususnya tentang rendahnya motivasi

belajar siswa maka peneliti membuat perencanaan dengan berpedoman pada

Standar Kompetensi mata pelajaran IPS, tahap perencanaan dilaksanakan

sebagai titik tolak pembelajaran untuk mengondisikan dan membuat komitmen

atas peraturan dan konsekuensi yang akan dilaksanakan pada pembelajaran IPS

tentang Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan

teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. Persiapan untuk Siklus

pertama yaitu sebagai berikut : Perencanaan persiapan, membuat pedoman

observasi, selain itu membuat kisi-kisi atau pedoman untuk angket motivasi

belajar siswa. Kemudian memilih pokok bahasan atau indikator yang sesuai

dengan perkembangan teknologi produksi, komunikasi (pada pertemuan ke-1

siklus I) dan perkembangan teknologi, produksi dan transportasi ( pada

pertemuan ke-2 siklus I ).

Kedua menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai

dengan indikator yaitu mengidentifikasi alat teknologi produksi, komunikasi,

dan ttransportasi pada masa dan masa kini dengan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT.

Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS), menyusun soal-soal ulangan

individu, mempersiapkan instrumen-instrumen untuk mengetahui tindakan,

menyiapkan media gambar , membuat media berupa kentongan memantapkan

hadiah-hadiah yang berupa penguatan dan menyiapkan beberapa bunyi kreasi

Page 78: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

64

dari kentongan supaya siswa senang dan termotivasi. Setiap kali akan

mengadakan pembelajaran guru sekalilgus sebagai peneliti menata,

mempersiapkan dan mengatur ruangan sebaik mungkin sehingga siswa

nantinya akan tenang untuk belajar IPS.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Pertemuan Pertama

Dalam tahap ini guru melaksanakan tindakan sesuai dengan jadwal

yang telah ditetapkan dan sesuai dengan RPP yang dibuat (lampiran 4 )

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan mengacu pada penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT selama 2 x 35 menit. Pertemuan ke-1 pada

siklus I ini dilaksanakan pada hari slasa 23 Maret 2010. Pada pertemuan ini

terdiri dari 2 indikator yaitu : Mengidentifikasi alat teknologi produksi,

komunikasi, dan transportasi pada masa lalu dan masa kini, dan yang kedua

membandingkan keunggulan dan kelemahan alat produksi komunikasi dan

transportasi masa lalu dan masa kini. Adapun langkah-langkah siklus I sebagai

berikut:

Sebelum pembelajaran dimulai semua media pembelajaran yang akan

digunakan telah disiapkan terlebih dahulu oleh guru. Pembelajaran ini diawali

dengan menumbuhkan minat belajar siswa dengan mengadakan tanya jawab

tentang alat komunikasi. Kemudian guru menyanyikan lagu dengan diiringi

bunyi kentongan kemudian diikuti seluruh siswa. Guru mengadakan tanya

jawab dengan siswa tentang kelebihan atau keunggulan alat komunikasi

kentongan. Setelah itu guru memasang media gambar di papan tulis siswa dan

guru mengenalkan alat komunikasi yang lain. Setelah itu kegiatan

pembelajaran selanjutnya:

1) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok dengan jumlah anggota 4 sampai 5

siswa perkelompok, kemudian guru menjelaskan cara kerja kelompok

yang telah terbentuk sesuai dengan tahap tahap atau langkah-langkah

pembelajaran koopertaif NHT.

Page 79: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

65

2) Siswa yang telah terbagi menjadi kelompok-kelompok menetukan siapa-

siapa saja yang menjadi anggota kepala bernomor 1, nomor 2 dan

seterunya sampai habis anggota kelompok mendapatkan nomor kepala

3) Siswa yang sudah mendapatkan nomor kepala berkempul menjadi satu

dengan kelompok yang bernomor kepala sama, kemudian guru

memberikan pertanyaan yang sudah disiapkan, untuk kelompok I tentang

alat teknologi produksi, kelompok II tentang proses produksi, kelompok

III dan kelompok IV alat dan teknologi komunikasi sesuai dengan apa

yang telah dibagikan kepada siswa perkelompok sesuai nomor kepala

masing-masing. Tiap kelompok mendapatkan wacana atau tugas yang

berbeda.

4) Tiap kelompok diberikan waktu 30 menit untuk memahami dan

mendiskusikan atau menyamakan pendapat mereka, serta dapat

menyampaikan informasi tentang hasil diskusi yang telah didiskusikan

5) Guru berkeliling sambil memberikan bimbingan kepada individu maupun

kelompok.

6) Apabila tugas telah selesai dikerjakan dalam kelompok kemudian tiap

nomor kepala kembali lagi kepada kelompok masing-masing.

7) Guru menunjuk salah satu nomor kepala untuk menjawab pertanyaan guru

yang telah diberikan sebelumnya untuk kemudia nomor yang telah

ditunjuk tersebut berdiri dan menjawab pertanyaan untuk seluruh siswa.

Tidak lupa guru memberikan hadiah berupa penguatan kepada siswa yang

telah menjawab. ( dilakukan dalam waktu 20 menit)

8) Guru menjembatani adanya pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe

NHT, dengan mengulas materi yang telah dipelajari bersama. Siswa

dengan arahan guru menyimpulkan jawaban dan materi yang telah

dipaparkan atau dipelajari.(10 menit)

9) Siswa Mengerjakan evaluasi yang telah disiapkan untuk mengetahui

kemampuan dan pemahaman materi yang telah disampaikan atau

didiskusikan sebelumnya. Setelah selesai jawaban dikumpulkan. Untuk

menambah pemahaman siswa pada materi pembelajaran, guru memberi

Page 80: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

66

kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Kemudian dilanjutkan dengan

pemberian motivasi kepada siswa agar rajin belajar.

Selama pembelajaran peneliti telah membangkitkan semangat belajar

siswa memberikan hadiah-hadiah berupa penguatan. Hal ini dapat dilihat dari

usaha guru pada awal pembelajaran yang memulai menumbuhkan motivasi belajar

siswa dengan membunyikan kentongan dan menyanyikan lagu “Tanda-Tanda

Bahaya”, serta mengajukan pertanyaan agar siswa tertarik dalam kegiatan

pembelajaran.

2) Pertemuan Kedua

Pelaksanaan pembelajaran ke-2 dilaksanakan pada hari Selasa 6 April

2010. Pada pembelajaran ini masih pada indikator yang sama yaitu

Mengidentifikasi alat teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi pada masa

lalu dan masa kini, dan yang kedua membandingkan keunggulan dan kelemahan

alat produksi komunikasi dan transportasi masa lalu dan masa kini akan tetapi

ditambah satu indikator lagi yaitu menggunakan alat komunikasi tradisional dan

modern. Sebelum pelajaran dimulai semua peralatan yang digunakan telah

dipersiapkan teerlebih dahulu oleh guru, termasuk menata bangku dan

pencahayaan ruang.

Pada awal pembelajaran guru menumbuhkan minat belajar siswa dengan

mengajak siswa bernyanyi dengan diiringi bunyi kentongan kemudian dilanjutkan

dengan menu sarapan pagi berupa pertanyaan-pertanyaan tentang teknologi

komunikasi dan transportasi. Kegiatan pembelajaran selanjutnya:

1) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok sesuai dengan kelompok yang telah

terbentuk sebelumnya.

2) Tiap kelompok bernomor kepala sama berkumpul menjadi satu dan

membentuk kelompok bernomor kepala sama, kemudian guru memberikan

pertanyaan yang sudah disiapkan di LKS yang telah dibagikan kepada

siswa perkelompok sesuai nomor kepala masing-masing. Tiap kelompok

mendapatkan wacana atau tugas yang berbeda.

Page 81: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

67

3) Tiap kelompok yang sudah terbentuk mengerjakan pertanyaan dan saling

menyatukan pendapat mereka sesuai dengan pertanyaan yang telah

diberikan guru lewat LKS yaitu untuk kelompok I mengerjakan tugas

tentang bidang teknologi produksi modern, kelompok II mengerjakan

tentang perbandingan teknologi sederhana dan teknologi modern,

kelompok III dan kelompok IV tentang jenis alat transportasi tradisional

dan modern serta kelemahannya, akan tetapi disini para siswa

menggunakan nomor dada untuk mempermudah anak atau siswa

mengingat nomor mereka sendiri-sendiri.(30 menit)

4) Guru memberi bimbingan sambil berkeliling mengamati tiap-tiap

kelompok diskusi.

5) Setelah selesai tiap kelompok yang bernomor kepala sama kembali lagi ke

kelompok inti kemudian mempresntasikan hasil diskusi mereka untuk

seluruh siswa setelah mendapat giliran atau ditunjuk oleh guru, dan jika

jawaban itu benar maka anggota pada satu kelompok tersebut akan

mendapatkan tambahan nilai pada daftar nilai. Siswa yang berpresentasi

paling baik akan mendapat hadiah dari guru, berupa pensil dan pujian,

demikian seterusnya sampai semua siswa mendapat giliran

mempresentasikan hasi diskusi mereka.(20 menit)

6) Guru menjembatani adanya pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe

NHT, dengan mengulas materi yang telah dipelajari bersama. Siswa

dengan arahan guru menyimpulkan jawaban dan materi yang telah

dipaparkan atau dipelajari.(10 menit)

7) Selanjutnya siswa diberi tugas individu untuk kemudian dikumpulkan.

Lalu siswa menyimak dan menyimpulkan materi berdasarkan pengalaman

yang diperolehnya dengan menyimak buku dan bimbingan guru.

8) Di akhir pembelajaran siswa dibangkitkan motivasinya lagi dengan

menyanyikan lagu diiringi kentongan.

9) Selanjutnya guru membagikan angket motivasi untuk dikerjakan siswa.

Sebelum pembelajaran ditutup guru memberikan kesempatan kepada siswa

Page 82: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

68

untuk menanyakan materi yang belum dipahami dan memotivasi siswa

agar semangat belajar.

Di akhir pembelajaran siswa dibangkitkan motivasinya lagi dengan

menyanyikan lagu diiringi kentongan. Selanjutnya guru membagikan angket

motivasi untuk dikerjakan siswa. Sebelum pembelajaran ditutup guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami dan

memotivasi siswa agar semangat belajar.

Seperti halnya pada pelaksanaan tindakan ke-1, pada pembelajaran yang

ke-2 ini selama proses pembelajaran peneliti telah mengaktifkan siswa. Terlihat

siswa lebih antusias dari sebelumnya dan lebih aktif dalam bertanya, menjawab

dan tumbuh kepercayaan diri dan keberanian untuk mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas. Siswa juga lebih aktif dan komunikatif dengan teman

sekelompoknya serta bersemangat dan saling berlomba dengan kelompok lain

untuk mengerjakan soal- soal (LKS) serta mendiskusikan LKS yang telah

diberikan guru. Nilai hasil pembelajaran pun lebih meningkat dibandingkan

dengan nilai atau hasil tes sebelumnya.

c. Hasil Pengamatan Akhir Siklus I

Pada tahap ini peneliti melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan

proses pembelajaran Kooperatif tipe NHT untuk meningkatkan motivasi belajar

IPS pada siswa kelas IV. Selama pelaksanaan tindakan pada siklus I, pengamatan

pada siswa dilakukan oleh peneliti dan wali kelas serta guru mitra yang lain

dengan menggunakan format pengamatan/lembar observasi siswa yang

sebelumnya telah dipersiapkan peneliti yang bertujuan untuk mengetahui sejauh

mana “ Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT” dapat memperbaiki tingkat

motivasi dan ketertarikan siswa terhadap pelajaran IPS serta nilai atau hasil

belajar IPS siswa, akan tetapi disini aktifitas guru dalam melaksanakan KBM juga

diamati.

Page 83: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

69

1) Hasil Pengamatan bagi Guru

Untuk lebih lengkapnya, lembar observasi guru pada saat pelaksanaan

tindakan siklus I dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 118 dari lampiran tersebut

dapat dijabarkan sebagai berikut:

a) Guru telah mempersiapkan ruangan, sumber belajar serta media

pembelajaran dengan baik.

b) Penampilan guru di depan kelas sudah baik.

c) Guru telah melaksanakan apersepsi dan menyampaikan materi dan tujuan

pembelajaran dengan baik.

d) Guru mengunakan teknik mengajar yang baru cukup baik, yaitu dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

e) Guru belum optimal dalam menggunakan media pelajaran.

f) Guru cukup baik dalam merespon pertanyaan dan pendapat siswa.

g) Guru sudah memberi pujian dan perayaan keberhasilan siswa dengan baik.

h) Guru telah memotivasi siswa dengan baik.

i) Guru belum optimal dalam memberi bimbingan kelompok kecil.

j) Guru sudah baik dalam mengarahkan siswa dalam menemukan konsep

materi.

k) Guru kurang memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.

l) Guru Cukup baik dalam memberikan tugas yang menantang kepada siswa.

m) Guru cukup baik dalam memanfaatkan waktu.

n) Guru belum optimal dalam melibatkan siswa menggunakan media

pelajaran.

Dari hasil observasi terhadap guru diperoleh rata-rata observasi untuk siklus I

sebesar 3,2. Dan ini berarti masuk dalam kategori keaktifan tinggi.

2) Hasil Observasi bagi siswa

Dari data observasi pada akhir siklus I dapat dilihat pada lampiran 12

halaman 122 dan diperoleh data hasil belajar siswa sebagai berikut:

a) Tidak ada siswa yang terlambat masuk kelas.

b) Siswa cukup menunjukkan kesiapan untuk menerima materi pembelajaran.

c) Perhatian pembelajaran siswa mulai fokus.

Page 84: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

70

d) Sebagian siswa telah tumbuh kepercayaan dirinya, siswa sudah mulai

berani bertanya dan mengungkapkan pendapatnya

e) Dengan adanya media yang digunakan dalam pembelajaran membuat

siswa cukup termotivasi dan tumbuh rasa ingin tahu.

f) Sebagian besar siswa mulai aktif dalam kegiatan diskusi.

g) Adanya peningkatan kerjasama dalam kelompok.

h) Siswa cukup bersungguh-sungguh mengerjakan tugas individu maupun

tugas kelompok.

i) Minat belajar siswa mulai meningkat.

d. Analisis dan Refleksi

Dari hasil Penelitian pada siklus I, maka peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa masih ada 7 siswa yang memiliki keaktifan belajar kategori

rendah, keaktifan belajar kategori sangat rendah 3 siswa dan kategori motivasi

belajar sangat rendah 2 siswa, kategori motivasi rendah 2 siswa sedangkan untuk

hasil belajar ada 6 siswa yang belum mencapai KKM. Dengan demikian dapat

direnungkan bahwa penelitian pada siklus I belum menunjukkan keberhasilan

suatu proses pembelajran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang

signifikan sehingga peneliti merencanakan lagi untuk siklus berikutnya. Beberapa

hal yang perlu direfleksikan kedalam tindakan kelas selanjutnya agar pelaksanaan

pembelajaran IPS dengan model koopertaif tipe NHT tersebut lebih meningkat.

Beberapa hal tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Guru harus memberikan penguatan-penguatan yang lebih menarik, bila

perlu diberikan hadiah berupa buku atau pensil, menyediakan media yang

lebih menarik juga selain gambar yang membuat siswa lebih senang dan

semangat.

2. Guru harus mampu menciptakan pengalaman yang baru akan tetapi yang

dapat dimengerti semua siswa.

3. Guru harus memberikan petunjuk yang jelas serta bimbingan pada tiap

kelompok maupun individu agar siswa tidak ramai saat diskusi kelompok

berlangsung.

Page 85: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

71

4. Guru harus lebih menunjukkan antusias yang lebih besar dan semangat

dalam mengajar agar siswa lebih aktif dan semangat dalam kegiatan

pembelajaran khususnya pelajaran IPS.

5. Guru harus pandai-pandai menciptakan suasana belajar yang lebih

menyenagkan dan dapat menambah semangat siswa dan mampu

mengaktifkan dan membangkitkan motivasi siswa.

Dari hasil evaluasi dan refleksi dari siklus I, disimpulkan bahwa

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT belum menujukkan

peningkatan motivasi belajar IPS yang tinggi terhadap pembelajaran IPS

di kelas IV SD Negeri 02 Doplang Karangpandan, maka sangat perlu

dilanjutkan pada siklus II.

Nilai hasil angket motivasi dan hasil belajar Siklus I dapat dilihat pada

lampiran 21 halaman 136 dan lampiran 27 halaman 142. Adapun hasilnya terlihat

pada tabel 3 dan 4 yaitu dalam bentuk daftar distribusi nilai hasil angket motivasi

belajar siswa.

Tabel 3. Nilai Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus I dalam Distribusi Frekuensi

No Interval Frekuensi (F) Prosentase (%)

1 2 3 4 5

50-57 58-65 66-73 74-81 82-89

2 2 4 5 4

11,76% 11,76% 23,52% 29,41% 23,52%

Jumlah 17 100% Berdasarkan tabel 3. Frekuensi motivasi belajar siswa dapat digambarkan

grafik pada gambar 6.

Page 86: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

72

0

1

2

3

4

5

6

Sangat Rendah

Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi

Frek

uens

i

Klasifikasi Keberhasilan

Gambar 6. Frekuensi Motivasi Belajar Siswa

Hasil evaluasi pada akhir siklus I dikemukakan dalam tabel 4

Tabel 4. Hasil Nilai Belajar IPS Setelah Siklus I

No Interval Frekuensi Prosentase (%) 1 2 3 4 5

57-61 62-66 67-71 72-76 77-81

3 3 3 5 3

17,64% 17,64% 17,64% 29,41% 17,64%

Jumlah 17 100%

Berdasarkan tabel 4. Frekuensi hasil IPS belajar siswa dapat digambarkan

grafik pada gambar 7.

Page 87: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

73

0

1

2

3

4

5

6

57-61 62-66 67-71 72-76 77-81

frek

uens

i

Interval Nilai

Gambar 7. Frekuensi Hasil Belajar Siswa

Tabel 5.Perbandingan Nilai Angket Motivasi dan Nilai Belajar Siswa sebelum Tindakan dan Sesudah Diberikan Tindakan Siklus I

Nilai Rata-Rata No Aspek Penelitian Pra Tindakan Siklus I

1 Angket Motivasi Belajar 60,88 72,80 2 Penilaian Hasil Belajar 60,03 69,58

Berdasarkan tabel nilai perbandingan sebelum Tindakan dan Sesudah

Siklus I dapat digambakan dalam grafik gambar 8.

Page 88: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

74

60.88 60.03

72.8 69.58

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Rata-rata Motivasi Belajar

Rata-rata Hasil Belajar

Pra Tindakan Siklus I

Gambar 8. Grafik Perbandingan Nilai Angket dan Hasil Belajar sebelum Tindakan dan Siklus I

2. Diskripsi Tindakan Siklus II

Berdasarkan refleksi tindakan kelas siklus I, maka pada siklus II akan

diadakan 2 kali tindakan kelas lagi dengan alokasi waktu 4 x 35 menit agar hasil

yang diperoleh lebih optimal, maka pada siklus II ini untuk lebih memantapkan

hasil peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. Kompetensi Dasar pada siklus

ini adalah mengenal perkembangan teknologi produksi serta pengalaman

menggunakannya, dengan indikator mengenal jenis-jenis teknologi untuk poduksi

yang digunakan oleh masyarakat pada masa lalu dan masa kini, mengenal bahan

baku untuk produksi barang. Tujuan dari pembelajaran ini adalah agar siswa dapat

menerapkan pengalaman yang dialami dalam masyarakat. Siklus II dilaksanakan

selama 2 minggu yaitu pada minggu ketiga bulan April pada hari Selasa tanggal

20 April 2010 dan minggu keempat bulan April hari Selasa tanggal 27 April 2010.

Pembelajaran dirancng untuk 2 kali pertemuan (4 x35 menit), jumlah siswa yang

mengikuti pembelajaran siklus II sebanyak 17 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-

laki dan 8 siswa perempuan.

Page 89: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

75

a. Tahap Perencanaan

Dengan berpedoman pada Standar Kompetensi mata pelajaran IPS peneliti

mengadakan persiapan untuk siklus II yaitu sebagai berikut : Memilih pokok

bahasan atau indikator yang sesuai dengan perkembangan teknologi komunikasi

( pada pertemuan ke-1 siklus I ) dan perkembangan teknologi transportasi (pada

pertemuan ke-2 siklus I), sedangkan untuk siklus II peneliti memilih indikator

perkembangan teknologi produksi yaitu mengenal jenis-jenis teknologi produksi

serta pengalaman menggunakannya.

Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP (lampiran 5

halaman 108) sesuai dengan indikator dan model pembelajaran koopertaif tipe

NHT. Menyiapkan hadiah berupa penguatan, media pembelajaran, peralatan-

peralatan yang berkaitan dengan materi supaya siswa senang dan termotivasi.

Setiap kali akan mengadakan pembelajaran guru sekaligus sebagai peneliti harus

selalu siap dan mengatur siswa sebaik mungkin sehingga siswa akan tertib dalam

pembelajaran IPS.

b. Pelaksanaan Tindakan siklus II Pertemuan I

Pada pembelajaran siklus II pertemuan ke-1 ini Kompetensi Dasarnya sama

dengan pembelajaran sebelumnya akan tetapi lebih difokuskan pada

perkembangan teknologi produksi. Dengan indikator mengenal jenis-jenis

teknologi produksi serta pengalaman menggunakannya. Dilaksanakan

pada hari Selasa tanggal 20 April 2010. Tujuan Pembelajarannya adalah agar

siswa dapat menerapkan pengalaman yang dialami ke dalam masyarakat.

Media yang digunakan dalam pembelajaran kali ini adalah selain gambar

yaitu siswa terjun langsung ke tempat produksi rumahan yang dekat dengan

sekolahan yaitu produsi keripik jamur tiram dan jamur kuping. Sebelum

pembelajaran guru mempersiapkan media pembelajaran terlebih dahulu.

Menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk kegiatan di tempat produksi

rumahan.Kegiatan pembalajaran selanjutnya:

1) Pada awal pembelajaran guru menumbuhkan minat belajar anak atau

siswa dengan mengadakan tanya jawab tentang teknologi produksi.

Page 90: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

76

Kemudian guru memaparkan media gambar di papan tulis untuk

kemudian siswa diajak ke tempat produksi rumahan yaitu produksi

keripik jamur tiram dan jamur kuping.

2) Guru menjelaskan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru

membagi siswa menjadi 4 kelompok yang tiap kelompoknya

beranggotakan 4-5 siswa.

3) Sesuai dengan kelompok yang telah terbentuk, kemudian guru

mengumpulkan siswa yag memiliki nomor kepala sama untuk

kemudian memberi tugas untuk dipecahkan setiap kelompok diskusi.

Tugas tersebut yaitu tiap kelompok harus memberikan pertanyaan

yang berhubungan dengan materi pelajaran yaitu tentang produksi dan

hasilnya sesuai pengamatan yang akan dilakukan oleh siswa dengan

waktu yang telah ditentukan guru.

4) kegiatan berpikir menyatukan pendapat dikerjakan oleh setiap

kelompok.

5) Sesampainya di tempat produksi guru memberi pengarahan kembali

kepada siswa agar tertib, untuk kemudian siswa masuk ke dalam

rumah dan guru menunjuk sesuai dengan nomor kepala yang

diinginkan untuk kemudian nomor kepala yang ditunjuk mengajukan

pertanyaan kepada pemilik rumah produksi untuk kemudian seluruh

siswa mencatat hasil atau jawaban dari pertanyaan nomor kepala yang

ditunjuk oleh guru sambil melihat cara keja atau cara

memproduksinya, demikian seterusnya sampai selesai, dan untuk

penyemangat siswa diberi hadiah berupa makanan hasil produksi

tersebut.

6) Siswa mengerjakan evaluasi yang telah disiapkan guru sebelumnya.

7) Pada kegiatan akhir, dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan

hasil pengamatan atau hasil kunjungan ke tempat produksi.

Page 91: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

77

c. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan ke-2

Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan ke-2 masih dengan model

pembelajaran kooperatif NHT, tetapi mengalami beberapa perubahan dan

perbaikan. Perubahan dan perbaikan tersebut, yakni (1) kegiatan pembelajaran

tidak dilakukan di dalam kelas lagi melainkan juga di luar kelas dan di tempat

produksi rumahan, (2) guru harus berupaya menciptakan pengalaman baru yang

berkaitan dengan kehidupan siswa dan ada di sekitar siswa agar semua siswa

dapat mudah mengerti dan tertarik pada pembelajaran khususnya IPS, (3) guru

harus mampu membimbing dan mengarahkan siswa baik secara kelompok

maupun individu agar siswa tidak malu serta tumbuh percaya diri siswa dan

mampu mengajukan pertanyaan sesuai dengan topik, (4) Kerjasama kelompok

harus ditingkatkan dan diarahkan terus, karena dalam kerja kelompok masih ada

siswa yang pasif dalam diskusi, (5) penyampaian materi perlu dilakukan dengan

lebih baik dan dengan cara yang menarik agar motivasi belajar siswa terhadap

pelajaran bertambah sehingga penguasan siswa terhadap materi juga lebih baik,

(6) pemberian hadiah diberikan kepada siswa dan kelompok yang paling baik dan

kompak, hal ini dilakukan untuk menumbuhkan rasa puas pada diri siswa atas

hasil kerja keras mereka.

Pada pelaksanaan tindakan pertemuan ke-2 ini Standar Kompetensinya

masih sama seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya yaitu mengenal sumber

daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/

kota dan provinsi. Kompetensi Dasarnya adalah perkembangan teknologi produksi

Indikatornya adalah mengenal jenis-jenis teknologi untuk produksi yang

digunakan oleh masyarakat pada masa lalu dan masa sekarang, mengenal bahan

baku untuk produksi barang. Tujuan pembelajaran ini adalah (1) siswa dapat

membedakan teknologi produksi masa lalu dengan masa kini. (2) siswa dapat

menerapkan pengalamannya untuk masyarakat sekitar dan diri sendiri di masa

yang akan datang.

Sebelum pelajaran dimulai, guru memberi pengarahan kepada siswa serta

menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk pembelajaran di tempat produksi,

siswa menyiapkan buku dan alat tulis untuk mencatat segala kegiatan yang ada di

Page 92: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

78

tempat produksi. Selain itu guru juga menyiapkan hadiah yang nantinya akan

diberikan pada siswa dan kelompok yang terbaik. Kegiatan pembelajaran

selanjutnya:

1) Guru menumbuhkan minat belajar anak dengan mengajak siswa bernyanyi

sambil berjalan menuju ke tempat produksi.

2) Guru memulai kegiatan inti dengan menjalaskan tentang tugas yang

diberikan kepada tiap kelompok yaitu tiap kelompok diberi tugas untuk

membuat pertanyaan tentang produksi keripik jagung.

3) Siswa bergabung dengan kelompoknya masing-masing untuk menyatukan

pendapat dengan waktu yang telah ditentukan.(15 menit)

4) Siswa yang telah selesai berdiskusi kemudian kembali lagi ke kelompok

masing-masing.

5) kemudian guru mulai menunjuk nomor kepala yang diinginkan untuk

kemudian megajukan pertanyaan kepada pemilik produksi keripik jagung

untuk mendapatkan jawaban bagi seluruh siswa kemudian seluruh siswa

mencatat jawaban dari si pemilik demikian seterusnya sampai selesai.

6) Siswa mencoba melakukan kegiatan produksi yaitu cara menggiling

jagung dan menjemur jagung setelah digiling dengan bimbingan pemilik

produksi.

7) Sebelum pembelajaran selesai guru memberikan evaluasi dan dikerjakan

siswa di halaman sekolah untuk kemudain dikumpulkan. Setelah itu guru

menunjuk siswa dan kelompok mana yang terbaik untuk kemudian diberi

hadiah.

8) Pada akhir kegiatan guru memberi angket motivasi untuk dikerjakan

siswa. Selanjutnya guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

menanyakan materi yang belum dipahami kemudian pelajaran ditutup

oleh guru.

d. Hasil Pengamatan Akhir Siklus II

Selama pelaksanaan pada siklus II, dilakukan pengamatan terhadap guru

dan siswa yang dilakukan oleh peneliti dan guru mitra dengan menggunakan

Page 93: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

79

format pengamatan atau lembar observasi yang bertujuan untuk mengetahui

sejauh mana pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat memberikan dan

meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran khususnya pelajaran IPS,

dan selain itu untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran

berlangsung dengan tujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada

pada guru dan siswa.

1) Hasil Observasi bagi guru pada saat pelaksanaan tindakan siklus II dapat

dilihat pada lampiran 13 halaman 123 dan dapat dijabarkan sebagai

berikut:

a) Guru telah mempersiapkan siswa untuk belajar dengan baik.

b) Penampilan dan cara penyampaian materi kepada siswa sudah baik.

c) Guru telah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

dengan baik.

d) Guru telah memberi respon yang baik ketika siswa bertanya.

e) Guru sudah baik dalam mengarahkan siswa dalam menemukan konsep

materi, serta telah memberi pujian dan hadiah bagi siswa yang berhasil

dalam pembelajaran.

f) Guru sudah baik memberikan motivasi kepada siswa

g) Guru sudah optimal menumbuhkan kepercayaan diri dan memberi

kesempatan bertanya kepada siswa, serta sudah baik dalam memberi

bimbingan baik individu maupun kelompok.

h) Guru sudah baik memberikan tugas yang cukup menantang.

i) Guru sudah dapat memanfaatkan waktu dengan baik.

j) Guru sudah optimal melibatkan sisawa dalam menggunakan media.

Dari hasil observasi terhadap guru pada siklus II diperoleh rata-rata observasi

sebesar 3,85. Yang berarti masuk dalam kriteria keaktifan sangat tinggi.

2) Hasil Observasi bagi Siswa

Dari data observasi pada siklus akhir siklus II dapat dilihat pada

lampiran 16 halaman 127 dan diperoleh data hasil belajar siswa sebagai berikut:

a) Perhatian siswa sudah fokus.

Page 94: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

80

b) Dengan pembelajaran ke tempat produksi langsung dalam

pembelajaran membuat siswa semakin termotivasi.

c) Sebagian siswa sudah aktif dalam kegiatan diskusi dan pembelajaran.

d) Kerjasama dalam kelompok mengalami peningkatan.

e) Siswa menunjukkan kesiapan untuk menerima materi pembelajaran.

f) Siswa mampu berdiskusi dengan baik.

g) Kepercayaan diri siswa meningkat.

h) Siswa sudah aktif bertanya.

e. Analisis dan Refleksi

Selama proses pembelajaran siklus II, seperti yang telah disebutkan di atas

maka dapat direfleksikan: (1) sebagian siswa telah berani bertanya tentang materi

yang disampaikan dan yang dianggap sulit oleh siswa,bahkan ada beberapa anak

yang aktif bertanya dan memberi umpan balik ketika pemilik produksi keripik

menjawab pertanyaan dari siswa (2) pemberian hadiah berupa barang ada kalanya

harus diberikan kepada siswa atau kelompok diskusi hal ini dengan tujuan untuk

membangkitkan semangat dan menumbuhkan rasa puas pada diri siswa (3)

sebagian siswa telah aktif dalam kegiatan pembelajaran baik dalam kegiatan

individu maupun kelompok (4) sebagian besar telah menguasai materi dengan

baik, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata IPS setelah pembelajaran siklus II

yang mencapai 77,17 dan nilai tersebut masuk dalam kategori baik.

Dari data motivasi belajar juga diperoleh rata-rata motivasi belajar siswa

yang mengalami peningkatan yaitu menjadi 84,20 yang termasuk ke dalam

kategori motivasi belajar tinggi. Keaktifan siswa juga meningkat menjadi 13

siswa yang memiliki kategori keaktifan tinggi atau sekitar 76,47%. (hasil nilai

observasi keaktifan siklus II dapat dilihat pada lampiran 16 halaman 130.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap aktivitas siswa pada

pembelajaran siklus II, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung telah terlaksana dengan baik,

hal tersebut dapat kita lihat dari aktivitas guru dan siswa yang sudah sesuai

Page 95: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

81

dengan prasyarat pembelajaran sekarang yaitu KTSP dengan pembelajaran

PAIKEM.

Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi dari Siklus II di atas, disimpulkan

bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT telah menunjukkan

adanya peningkatan motivasi belajar yang baik/tinggi terhadap pembelajaran IPS

di kelas IV SD Negeri 02 Doplang. Maka Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

cukup pada siklus II. Hal ini diperkuat dengan nilai IPS siswa yang juga telah

mencapai batas tuntas. yaitu 15 siswa atau 88% siswa dari 17 peserta didik sudah

mendapatkan nilai diatas KKM yang ditentukan. Adapun hasil angket motivasi

dan nilai belajar IPS pada siklus II dapat dilihat pada lampiran 22 halaman 137

dan lampiran 28 halaman 143. Dari data di atas dapat dibuat tabel 6 dan tabel 7.

Tabel 6. Frekuensi Motivasi Belajar Siswa Siklus II

No Interval Frekuensi Prosentase (%)

1 2 3 4

69-74 75-80 81-86 87-92

1 2 8 6

5,88% 11,76% 47,05% 35,29%

Jumlah 17 100% Berdasarkan tabel 6 frekuensi motivasi belajar siswa siklus II maka dapat

digambarkan pada grafik gambar 9.

0123456789

Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi

Frek

uens

i

Klasifikasi Keberhasilan

Gambar 9. Grafik Frekuensi Motivasi Belajar Siswa

Page 96: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

82

Hasil test belajar siswa setelah dilaksanakan tindakan siklus II dapat

dilihat pada tabel 7

Tabel 7. Hasil Nilai Belajar IPS Siklus II

No Interval Frekuensi Prosentase (%) 1 2 3 4 5

61-67 68-74 75-81 82-88 89-95

2 4 7 2 2

11,76% 23,52% 41,17% 11,76% 11,76%

Jumlah 17 100%

Berdasarkan tabel 7 hasil nilai belajar siswa dapat digambarkan

pada grafik gambar 10.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

61-67 68-74 75-81 82-88 89-95

Frek

uens

i

Interval nilai

Gambar 10. Grafik Hasil Belajar Siswa

Tabel 8.Perbandingan Nilai Angket Motivasi dan Nilai Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

Sikus I Siklus II Keterangan

Angket Motivasi

Hasil Belajar

Angket Motivasi

Hasil Belajar

Nilai terendah 50 57 65 61 Nilai Tertinggi 86 78 92 91 Rata-rata nilai 72,80 69,58 84,20 77,17

Page 97: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

83

Berdasarkan tabel nilai perbandingan Siklus I dan Sesudah Siklus II dapat

diketahui bahwa terjadi peningkatan rata-rata nilai angket motivasi dari 72,80

menjadi 84,20, dan pada hasil belajar juga mengalami peningkatan rata-rata hasil

belajar dari 69,58 menjadi 77,17.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah dan rumusan tujuan penelitian, yaitu

untuk meningkatkan motivasi belajar IPS siswa dan untuk mengetahui tingkat

keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam hal tersebut maka

dengan pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran dengan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT diharapkan dapat membawa perubahan pada proses

pembelajaran IPS di kelas IV SDN 02 Doplang Kecamatan Karangpandan

Kabupaten Karanganyar untuk kegiatan belajar mengajar atau KBM selanjutnya.

Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi dan hasil angket motivasi

belajar serta hasil test siswa dapat dilihat adanya peningkatan aktifitas siswa

dalam pembelajaran, peningkatan motivasi belajar serta peningkatan nilai IPS di

kelas IV SD Negeri 02 Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten

Karanganyar.

Peningkatan aktifitas siswa dalam pembelajaran berdasarkan observasi

diantaranya: (1) siswa lebih aktif dalam mendengarkan/menyimak penjelasan

guru; (2) siswa cukup aktif dalam mengajukan pertanyaan kepada guru; (3) siswa

lebih aktif menjawab pertanyaan dan mengerjakan LKS dari guru; (4) Siswa lebih

aktif dan bersemangat dalam pembelajaran; (5) siswa lebih berantusias dalam

menerima palajaran; (6) keinginan siswa untuk berhasil meningkat; (7) siswa

lebih kreatif dan inisiatif dalam pembelajaran; (8) motivasi siswa untuk belajar

meningkat; (9) keberanian dan kepercayaan diri siswa dalam pembelajaran

meningkat. Adapun deskrepsi data sebagai berikut:

a. Data Nilai siswa Kelas IV SDN 02 Doplang Karangpandan sebelum

Tindakan berdasarkan Observasi, Angket dan Nilai Tes

Dari hasil analisis dan hasil observasi,angket dan hasil evaluasi dari

sebelum tindakan diperoleh rata-rata keaktifan belajar siswa kategori rendah

Page 98: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

84

sebanyak 11 siswa atau sekitar 64,70%, sedangkan untuk motivasi belajar

siswa kategori rendah sebanyak 10 siswa atau 58,82%, untuk hasil belajar ada

11 siswa atau 64,70% yang mendapatkan nilai dibawah KKM dari 17 peserta

didik. Dari hasil analisis tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa, untuk

meningkatkan motivasi belajar IPS perlu dilakukan tindakan lebih lanjut.

b. Data Nilai siswa Kelas IV SDN 02 Doplang Karangpandan Siklus I

berdasarkan Observasi, Angket dan Nilai Tes

Pada siklus I setelah diadakan tindakan dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT diperoleh hasil analisa dapat disimpulkan

bahwa aktifitas siswa dalam pembelajaran, siswa yang mempunyai aktifitas

pembelajaran dengan kategori rendah sebanyak 5 siswa atau 29,41%, kategori

cukup sebanyak 9 siswa atau 52,94 %, sedangkan kategori tinggi sebanyak 3

siswa atau 17,65% dari keseluruhan 17 peserta didik, siswa yang memiliki

kategori motivasi belajar sangat rendah sebanyak 2 siswa atau 11,76%, untuk

kategori motivasi belajar rendah sebanyak 2 siswa atau 11,76%, dan kategori

motivasi belajar cukup sebanyak 4 siswa atau 23,52% ,kategori motivasi

belajar tinggi sebanyak 5 siswa atau 29,41%, sedangkan kategori sangat tinggi

sebanyak 4 siswa atau 23,52% dari 17 peserta didik. Dari data motivasi belajar

tersebut, motivasi siswa setelah dilaksanakan siklus 1 rata-rata motivasi

belajarnya adalah 72,80. Setelah dilakukan siklus 1 dapat diketahui bahwa

motivasi belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 11,92% yaitu dari rata-

rata motivasi belajar siswa 60.88 meningkat menjadi 72,80. Namun kenaikan

tersebut belum signifikan atau belum menunjukkan motivasi belajar siswa

yang tinggi. Sedangkan untuk test belajar siswa kategori sedang sebanyak 3

siswa atau 17,64%, kategori baik atau tinggi sebanyak 5 siswa atau 47,06%,

untuk kategori nilai sangat rendah mengalami penurunan menjadi 3 siswa dari

sebelumnya 4 siswa, kategori nilai rendah juga mengalami penurunan dari 6

siswa menjadi 3 siswa. Sedangkan untuk kategori sangat baik atau sangat

tinggi mengalami peningkatan menjadi 3 siswa yang sebelumnya hanya 1

siswa.

Page 99: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

85

c. Data Nilai siswa Kelas IV SDN 02 Doplang Karangpandan Siklus II

berdasarkan Observasi, Angket dan Nilai Tes

Siklus II merupakan lanjutan dari siklus sebelumnya untuk

menetapkan dan mencapai tujuan penelitian. Dari data observasi,angket, dan

hasil tes dalam siklus II selama 2 kali pertemuan diperoleh data sebagai

berikut: bahwa keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran pada siklus II,

terdapat siswa yang memiliki kategori keaktifan belajar tinggi sebanyak 13

siswa atau 76,47%, siswa yang memiliki kategori keaktifan belajar cukup

sebanyak 4 siswa atau 23,53% dari 17 peserta didik. Motivasi belajar siswa

pada siklus II, terdapat siswa yang memiliki kategori motivasi belajar sangat

tinggi sebanyak 6 siswa atau 35,29%, siswa yang memiliki kategori motivasi

belajar tinggi sebanyak 8 siswa atau 47,06% , siswa yang memiliki kategori

motivasi cukup sebanyak 2 siswa atau 11,76%, sedangkan siswa yang

memiliki kategori rendah sebanyak 1 siswa atau 5,88% dari 17 peserta didik.

Dari data motivasi belajar tersebut diperoleh rata-rata motivasi belajar siswa

sebanyak 84,20. Kemudian untuk nilai belajar IPS kategori sangat rendah

sebanyak 2 siswa atau 11,76%, nilai belajar kategori rendah 4 siswa atau

23,52%, kategori sedang sebanyak 7 siswa atau 41,17%, untuk nilai belajar

kategori baik sebanyak 2 siswa atau 11,76%, sedangkan untuk kategori nilai

sangat baik mengalami peningkatan menjadi 2 siswa atau 11,76%. Ini berarti

untuk hasil atau nilai belajar IPS kelas IV SDN 02 Doplang juga mengalami

peningkatan.

Tabel 8. Rekapitulasi Rata-rata Data Nilai Angket dan Nilai IPS Siswa

Nilai Rata-Rata No Aspek Penelitian

Pra Tindakan

Siklus I Siklus II

1 Angket Motivasi Siswa 60,88 72,80 84,20

2 Penilaian Hasil Belajar 60,03 69,58 77,17

Dari tabel 8 bila dalam bentuk grafik terlihat pada gambar 12 dibawah ini:

Page 100: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

86

60.88 60.03

72.8 69.58

84.277.17

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Rata-rata Motivasi belajar

Rata-rata hasil belajar

Pra Tindakan Siklus I Siklus II

Gambar 12. Grafik Rekapitulasi Rata-rata Motivasi Belajar dan Nilai Belajar IPS Siswa

Dilihat dari rata-rata skor observasi, angket serta didukung dengan nilai

hasil belajar siswa kelas IV SDN 02 Doplang Karangpandan selama pelaksanaan

tindakan kelas dari pra tindakan, siklus I maupun siklus II terjadi peningkatan

motivasi belajar siswa yang signifikan. Peningkatan tersebut bisa dijabarkan

sebagai berikut : (1) Dari data observasi pembelajaran siswa rata-rata sebelum

tindakan sebesar 16,38 atau kurang lebih 16 menjadi 19,17 atau kurang lebih 19

rata-rata di siklus II meningkat menjadi 26,68atau 27, dari 17 peserta didik, (2)

untuk rata-rata motivasi belajar siswa juga mengalami peningkatan, rata-rata

motivasi belajar sebelum tindakan adalah sebesar 60,88 pada siklus I rata-rata

motivasi belajar siswa menjadi meningkat 72,80 atau sekitar 73, pada siklus II

mengalami peningkatan lagi menjadi 84,20 dari 17 peserta didik. (3) Sedangkan

untuk rata-rata hasil belajar IPS siswa juga mengalami peningkatan yang

signifikan, adapun rata-rata peningkatan nilai belajar IPS siswa sebagai berikut:

rata-rata nilai IPS siswa sebelum tindakan sebesar 60,03 menjadi 69,58 atau 70

pada siklus I meningkat sebesar 9,55, kemudian meningkat lagi menjadi 77,17

pada siklus II atau mengalami peningkatan sebesar 17,14%. Dari uraian tersebut

dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan yang signifikan skor observasi,

Page 101: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

87

motivasi serta nilai belajar IPS siswa selama tahap pra tindakan menuju siklus I

dan siklus II. Dan peningkatan tersebut tergolong dalam kategori yang tinggi.

Dari hasil penelitian, siswa yang memiliki motivasi tinggi siswa tersebut

aktif dalam kegiatan pembelajaran terutama pada saat kelompok, selain itu nilai

evaluasinya juga tinggi, akan tetepi beberapa siswa yang hasil angket motivasinya

tinggi tetapi hasil belajarnya masih sedang, hal ini karena daya tangkap siswa

tersebut memang rendah.

Dari keseluruhan tindakan atau siklus yang telah dilaksanakan dapat

ditarik kesimpulan bahwa adanya keterkaitan antara keaktifan siswa dengan

motivasi dan hasil belajar siswa, dengan penggunaan model pembelajaran

koopertaif tipe NHT siswa menjadi lebih antusias, lebih aktif, percaya diri

meningkat dan lebih tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan guru sehingga

siswa yang semula tidak aktif dan motivasinya rendah dapat meningkat keaktifan

dan motivasi belajarnya, karena disini siswa yang aktif baik dalam kelompok

maupun individu siswa juga merasa senang dengan pembelajaran yang dilakukan

selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Dan hal ini berpengaruh pada

nilai belajar siswa pula karena dengan motivasi belajar yang tinggi dalam

pembelajaran maka penguasaan materi siswa juga lebih baik dan dapat meningkat.

Page 102: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

88

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan

dalam dua siklus dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

sebagai upaya peningkatan motivasi belajar IPS pada siswa kelas IV SD Negeri

02 Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran

2009/2010, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Pembelajaran IPS dengan menggunakan model kooperatif tipe NHT yang

dilaksanakan dapat meningkatkan motivasi belajar dalam pembelajaran IPS pada

siswa kelas IV SD Negeri 02 Doplang Karangpandan Karanganyar dilihat dari

rata-rata kelas motivasi belajar siswa terjadi peningkatan yaitu (1) Hasil rata-rata

motivasi belajar pada pra tindakan 60,03 terjadi peningkatan pada siklus I sebesar

72,80, karena belum sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan maka

dilakukan tindakan pada siklus II. Untuk siklus II terjadi peningkatan rata-rata

motivasi belajar siswa yang signifikan dari 72,80 atau 72,80% menjadi 84,20.

Maka penelitian pada siklus II ini telah mencapai target capaian.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian ini terbukti bahwa penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Sehubungan dengan penelitian ini maka dikemukakan implikasi hasil penelitian

sebagai berikut :

1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran

dapat meningkatkan keaktifan dan kreativitas siswa dalam menjawab

pertanyaan dari guru dan membuat kesimpulan pembelajaran.

2. Penggunaan model kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran menyebabkan

proses pembelajaran menjadi menyenangkan yang berakibat antusiasme siswa

menjadi meningkat.

Page 103: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

89

3. Penggunaan model kooperatif tipe NHT memudahkan siswa dalam

memahami konsep, materi dalam pelajaran IPS.

4. Pentingnya guru dalam menggunakan model pembelajaran dalam upaya untuk

meningkatkan motivasi belajar IPS.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas mengenai penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas IV SDN 02 Doplang

Karangpandan Karanganyar tahun pelajaran 2009/2010, maka dapat disampaikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya dalam hal ini kepala sekolah senantiasa menyarankan

kepada guru untuk menggunakan berbagai macam model pembelajaran yang tepat

sesuai materi yang diajarkan. Sehingga dapat menunjang penanaman konsep-

konsep dari abstrak menjadi nyata. Hal ini untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa khususnya dalam mata pelajaran IPS. Selain itu, pengunaan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT juga dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa, memudahkan pemahaman siswa dan peningkatan aktivitas belajar siswa

dalam proses pembelajaran.

2. Bagi Guru

Dalam melaksanakan pembelajaran IPS guru tidak hanya menggunakan

model pembelajran konvensional tetapi dapat menggunakan pembelajaran yang

sesuai dengan kebutuhan siswa, selain itu disarankan juga untuk meningkatkan

proses pembelajaran menjadi aktif, efektif diharapkan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT. Untuk meningkatkan rasa tanggung jawab,

saling menghargai pendapat orang lain, meningkatkan motivasi dan hasil belajar

IPS serta meningkatkan komunikasi dengan orang lain, sesuai dengan tujuan

penelitian, yaitu meningkatkan motivasi belajar siswa, disarankan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

Page 104: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

90

3. Bagi Siswa

Siswa hendaknya dapat berperan aktif dalam menyampaikan materi yang

telah dipelajari pada teman kelompoknya secara bergantian, serta menyampaikan

ide atau pikiran pada saat proses pembelajaran, selain itu siswa hendaknya

memanfaatkan media pembelajaran yang telah disiapkan, aktif mengerjakan tugas

individu maupun tugas kelompok yang diberikan guru, lebih meningkatkan

motivasi belajar. Dalam belajar, janganlah hanya menghafalkan tetapi cobalah

untuk memahami maksudnya serta cara pengerjaan suatu hal. Siswa dapat

mengaplikasikan hasil belajarnya ke dalam kehidupan sehari-hari. Dengan

demikian, siswa dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.

4. Untuk Peneliti Lanjut

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan penelitian ini, perlu diupayakan

adanya penelitian lain. Hal ini dimaksudkan agar peneliti lain mengkaji teori-teori

yang berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran sebagai salah satu

alternatif meningkatkan motivasi belajar siswa yang belum terdapat dalam

penelitian ini.

Page 105: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

91

DAFTAR PUSTAKA

A. Dakir, Sri Haryati, Sarmino, K. Hardono, Daliman. 2002. Pendidikan IPS Di

Sekolah Dasar. Surakarata: Universitas Sebelas Maret. Agus Suprijono. 2009. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anita Lie. 2004. Cooperatif Learning. Bandung: Rosdakarya.

------------ 2002. Cooperatif Learning. Bandung: Rosdakarya.

Anni, Catharina Tri, dkk. 2004. Psikologi Belajar. Semarang : UPT UNNES Press

Aqib, Zaenal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Tentang Standar Kompetensi Lulusan. Depdiknas.

Basrowi dan Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia.

Bungin,M.Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Fajar Interpratama

Cole, P. G. 1994. Teaching Principles and Practice:Prentice Hall

Dian Kurniasih Wahyusari (2009) ”Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Model

Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Prestasi Hasil

Belajar IPS siswa Kelas V SDN Luwuk Kecamatan Kejayan Kabupaten

Pasuruan”. www.google.co.id/search.number-head-together&html. Diakses

pada Rabu 6 Januari 2010

Dimyati & Mujiono. 2009 Belajar dan Pembelajaran . Jakarta: Rineka Cipta.

---------1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Etin Solihatin. 2007. Cooperatif Learning. Jakarta: Bima Aksara. GBPP.1994. Kurikulum Pendidikan Dasar Garis-Garis Besar Program

Pengajaran. Jakarta: Depdikbud.

H. Hamzah B. Uno. 2008. Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Isjoni. 2010. Cooperatif Learning: Bandung: ALFABETA.

Kurikulum. 1994. Kurikulum Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud.

Muhibbin Syah. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:Remaja Rosdakarya.

Page 106: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

92

Milles dan Huberman. 2000. Model-model Analisis Penelitian Tindakan Kelas. …………………………………….

Muhammad Ali. 1984. Penelitian Kependidikan Prosedur Dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Mulyono Abdurahman. 1996. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta: Rineka Cipta. Nana Sudjana. 2000. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rodaskarya. ----------2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rodaskarya. Nanang Hanifah & Cucu Suhana. 2009. Konsep Strategi Pmbelajaran. Bandung:

PT Rafika Aditama. Nurhadi, dkk. 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK.

Malang: UM. Oemar Hamalik. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika.

----------2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

----------2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Sinar Grafika.

Peraturan Pemerintah. 2005. Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta:

Depdiknas.

Poerwadarminta, WJS. 1983. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

“ Pedoman Penulisan Skripsi” 2009 Universitas Sebelas Maret.

Sapriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rodaskarya

Sardiman, AM. 2001. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Perss.

----------2009. Interaksi & motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.

Skeel J. D, (1995), Elementary Social Studies, Chalenger for Tomorrow’s World, USA, Harcourt Brace College Publishers.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta. Soemarsono. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: Sebelas Maret

University Press Suyitno, Amin. 2004. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran. Semarang:

Universitas Negeri Semarang.

Page 107: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

93

Suciati, Prasetya Irawan. 1993. Teori Belajar dan Motivasi : Pusat antar

Universitas.

Suharsimi Arikunto. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.(edisi revisi): Bumi Aksara.

----------2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekaten Preaktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Supriyanto (2009), ”Penerapan Pembelajaran kooperatif Model NHT (Numbered

Head Together) Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa

Pada Pelajaran sejarah Kelas VIII E SMP Negeri 18 Malang”. karya-

ilmiah.um.ac.id/index.php/sejarah/article/view/817. Diakses pada Rabu 6

Januari 2010.

Toeti Soekamto, Udin Saripudin Winataputra. 1998. Teori Belajar dan Model-

Model Pembelajaran. Pusat Antar Universitas: Depdikbud.

Tom V. Savage and David G. Armstrong. (1996). Effective Teaching in Social Studies. Third Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Trianto,S. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Tryana, Antin. 2008. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Numbered

Heads Together (Nht) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Biologi Siswa Kelas Vii Smp Miftahul Huda Kecamatan Ngadirojo Pacitan.Skripsi tidak dterbitkan.

W. S. Winkel. 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia

www.exspresiriau.com/teoka/artikel-tulisan-pendidikan/prosespembelajaranips -di-sd. 28 Januari 2010

www.hajrie27.wordprees.com/ilmu-pengetahuansosial-di-sd. 28 Januari 2010

www.Spiritente.Blogspot.com/2008/06/Quo-vadis-pendidikan-ips-di-indonesia.html.1 Februari 2010

www.Teachervision.fen.com/group-work/cooperative-learning.html. Diakses pada

28 Februari 2010. www.damandiri or.id / file/yusufunsbab.2. pdf Diakses pada, Kamis 20 Mei 2010.

Page 108: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN …... · UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 02 DOPLANG ... Lembar Observasi Aktivitas Guru …

94

http://iqbalali.com/2010/01/03/pembelajaran-kooperatif/ Diakses pada, Kamis 20 Mei 2010.

http://anwarholil.blogspot.com/2007/09/pendidikan-inovatif.html

http://xpresiriau.com/artikel-tulisan-pendidikan/proses-pembelajaran-ips-di-sd/

Diakses pada, 28 Maret 2010.