PENGGUNAAN METODE AMTSILATI DALAM PEMBELAJARAN …repository.iainpurwokerto.ac.id/5267/1/JUDUL_BAB...
Transcript of PENGGUNAAN METODE AMTSILATI DALAM PEMBELAJARAN …repository.iainpurwokerto.ac.id/5267/1/JUDUL_BAB...
i
PENGGUNAAN METODE AMTSILATI
DALAM PEMBELAJARAN QOWA’ID (NAHWU DAN SHARAF)
DI PONDOK PESANTREN AL-QUR’AN AL-AMIN
PABUWARAN PURWOKERTO
KABUPATEN BANYUMAS
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh :
SITI NUROHMAH
NIM. 1123302061
PROGAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2019
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya,
Nama : Siti Nurohmah
NIM : 1123302061
Jenjang : S-1
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Bahasa Arab
Menyatakan bahwa naskah skripsi berjudul “Penggunaan Metode Amtsilati
dalam Pembelajaran Qowa’id (Nahwu dan Sharaf) di Pondok Pesantren Al-Qur’an
Al-Amin Pabuwaran Purwokerto Kabupaten Banyumas” ini secara keseluruhan
merupakan hasil penelitian atau karya saya sendiri. Hal-hal yang termasuk karya
orang lain dalam skripsi ini, saya beri tanda footnote dan ditunjukan dalam daftar
pustaka.
iv
NOTA DINAS PEMBIMBING
Hal : Pengajuan Munaqosyah Skripsi Purwokerto, 06 Desember 2018
Sdri. Siti Nurohmah
Lamp. : 3 (Tiga) Eksemplar
Kepada Yth.
Dekan FTIK IAIN
Purwokerto
Di Purwokerto
Assalamu‟alaikum Wr. Wb.
Setelah melakukan bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka
dengan ini saya sampaikan naskah skripsi saudara:
Nama : Siti Nurohmah
NIM : 1123302061
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Bahasa Arab
Judul : PENGGUNAAN METODE AMTSILATI DALAM
PEMBELAJARAN QOWA’ID (NAHWU DAN SHARAF) DI
PPQ AL-AMIN PABUWARAN PURWOKERTO KABUPATEN
BANYUMAS
Saya berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Dekan
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto untuk diujikan dalam
rangka memperoleh gelar dalam Ilmu Pendidikan (S.Pd.)
Wassalamu‟alaikum Wr. Wb
v
PENGGUNAAN METODE AMTSILATI DALAM PEMBELAJARAN
QOWA’ID (NAHWU DAN SHARAF) DI PONDOK PESANTREN
AL-QUR’AN AL-AMIN PABUWARAN PURWOKERTO KABUPATEN
BANYUMAS
Siti Nurohmah
1123302061
Progam Studi SI Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto
ABSTRAK
Skripsi ini mengkaji tentang penggunaan metode amtsilati yang digunakan
dalam pembelajaran qowa’id (nahwu dan sharaf) di Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-
Amin Pabuwaran Purwokerto dengan tujuan utama dari penulisan skripsi ini adalah
terdiri dari tiga hal yaitu mendeskripsikan perencanaan penggunaan metode amtsilati
dalam pembelajaran qowa’id, mendeskripsikan pelaksanaan metode amtsilati dalam
pembelajaran qowa’id dan mendeskripsikan evaluasi metode amtsilati dalam
pembelajaran qowa’id di Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuwaran
Purwokerto.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan
pendekatan kualitatif deskriptif. Perolehan data yang digunakan dalam skripsi ini
diperoleh dari sumber data oleh ustadzah amtsilati, dan santri putri kelas satu
Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuwaran Purwokerto
secara langsung dengan pengamatan penulis. Adapun objek penelitian ini adalah
penggunaan metode amtsilati dalam pembelajaran qowa’id (nahwu da sharaf) di
Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuwaran Purwokerto Kabupaten
Banyumas. Metode penelitian yang digunakan penulis untuk memperoleh informasi
dan data-data yang terkait dengan penelitian ini adalah dengan menggunakan metode
observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil penelitian yaitu (1)
Perencanaan sebelum melakukan proses pembelajaran adalah menentukan materi
pembelajaran, menentukan tujuan pembelajaran dan menentukan metode
pembelajaran, agar tercapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. (2)
Pelaksananaan pembelajaran adalah dengan melaksanakan teknik pembelajaran dan
langkah-langkah pembelajaran qowa’id (nahwu dan sharaf) yaitu dengan
memberikan materi, pembacaan contoh serta pembahasan contoh yang terdapat
dalam kitab amtsilati. (3) Evaluasi pembelajaran merupakan bentuk tes yang
dilakukan untuk mengetahui kemampuan santri tentang materi pelajaran yang sudah
di pelajari. Evaluasi ini terdiri dari 2 bentuk yaitu tes lisan dan tes tulis. Evaluasi
dilakukan diakhir pembelajaran yaitu setelah materi pelajaran selesai disampaikan
dan setelah santri menyelesaikan satu jilid kitab amtsilati.
Kata kunci: Metode amtsilati, Metode Pembelajaran dan Pembelajaran
qowa’id (nahwu dan sharaf).
vi
MOTTO
ه و سلم قال سروا وال تعسروا وبسروا وال صلى هللا عل عن أنس بن ما لك عن النب
تنفروا )اخرجه البخاري ف كتاب العلم(
Dari Anas bin Malik dari Nabi SAW “mudahkanlah dan jangan kamu persulit.
Gembirakanlah dan jangan kamu membuat lari”.
(HR. Abu Abdillah Muhammad bin Ismail al-Bukhori al-Ju’fi)
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin, Segala puji syukur kehadirat Allah SWT,
atas segala nikmat dan ridho-Nya skripsi ini dapat terselesaikan.
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sanga kucintai dan
kusayangi
Mama (Tarkhimah) dan Bapak (M. Hadi Syafangat)
Sebagai tanda bakti, hormat dan rasa terima kasih yang tiada terhingga
kupersembahkan karya sederhana ini kepada Mama dan Bapak yang telah
memberikan dan melakukan segalanya untuk masa depanku yang tidak mungkin
dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan
persembahan.
Dan kupersembahkan juga karya sederhana ini untuk suami tercinta yang selalu
membuatku termotivasi dan yang selalu mendoakanku, selalu menasehatiku.
Terimakasih
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil‟alamin...
Segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
karunia-Nya kepada penulis, sehingga berhasil menyelesaikan skripsi. Shalawat dan
salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu kita harapkan
syafa’atnya di yaumul Akhir. Allohuma Amin. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi
sebagian tugas dan syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada
Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.
Terlaksananya seluruh rangkaian kegiatan penelitian hingga terwujudnya
skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang memfasilitasi dan
membantu terlaksananya kegiatan penelitian. Untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Dr. Kholid Mawardi, S.Ag., M.Hum., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Institut Agama Islam Negeri Purwokerto
2. H. A. Sangid, B. Ed, M.A, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Arab IAIN
Purwokerto
3. H. Khoirul Amru Harahap, Lc. M.H.I., Penasehat Akademik PBA B angkatan
2011 IAIN Purwokerto
4. Muhammad Nurhalim, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah
mengarahkan dan membimbing peneliti dalam memnyelesaikan penulisan
skripsi ini.
ix
5. Para Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
Purwokerto yang telah memberikan ilmunya sebagai bekal peneliti dalam
melaksanakan penelitian dan penyusunan skripsi ini.
6. Segenap Staf Administrasi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang
senantiasa memberikan pelayanan dengan penuh kesabaran.
7. KH. Drs. Muhamad Ibnu Mukti, M. Pd. I dan Ibu Dra. Permata Ulfah, M. Si. Ak
selaku pengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’an Al Amin pabuaran sekaligus
orang tua kedua selama penulis menempuh pendidikan di IAIN Purwokerto.
8. Semua ustadz dan ustadzah, pengurus beserta santri Pondok Pesantren Al-
Qur’an Al-Amin Pabuwaran Purwokerto yang telah memberikan informasi dan
telah banyak membantu dalam pengumpulan data penelitian.
9. Ni’mah Setya Asih selaku ustadzah amtsilati kelas satu Madrasah Diniyah
Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuwaran Purwokerto.
10. Teruntuk suamiku tercinta mas Iis Sutanto yang selalu dengan sabar
memberikan nasehat, suport dan berbagai dukungan lainnya.
11. Bapak dan Ibu yang selalu mendoakan dan mendukung penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
12. Semua keluarga yang selalu memberikan semangat.
13. Teman-teman seperjuangan PBA B angkatan 2011 yang selalu memberikan
warna-warni semangat selama perkuliahan di IAIN Purwokerto.
14. Sahabat-sahabat terbaiku : Nurbaeti, Nuraeni Marzuki, Wulan Salindri, Uswatun
Khasanah yang telah banyak membantu dan mendukung penulis baik secara
moral maupun materi.
x
15. Semua pihak yang tidak bisa peneliti jabarkan satu persatu, semoga menjadi
amal shaleh.
Semoga Allah SWT selalu membalas semua kebaikan yang telah diberikan
dengan balasan yang lebih baik dan berlipat ganda serta dicatat menjadi amal shaleh.
Akhirnya, skripsi ini peneliti suguhkan kepada segenap pembaca, dengan harapan
adanya saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi perbaikan. Semoga karya ini
bermanfaat dan mendapat ridha Allah SWT.Aamiin yaa rabbal „alamin.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING ............................................. iv
ABSTRAK .................................................................................................... v
HALAMAN MOTTO .................................................................................. vi
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah ......................................................... 1
B. Definisi Operasional ............................................................... 7
C. Rumusan Masalah .................................................................. 10
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 10
E. Kajian Pustaka ........................................................................ 12
F. Sistematika Pembahasan ........................................................ 13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Metode Pembelajaran ............................................................ 16
1. Pengertian Metode Pembelajaran .................................... 16
2. Macam-macam Metode Pembelajaran ............................ 18
xii
3. Prinsip-prinsip Metode Pembelajaran ............................. 21
B. Pembelajaran Qowa’id (Nahwu dan Sharaf) ......................... 31
1. Pengertian Pembelajaran Qowa’id (Nahwu dan Sharaf) . 31
2. Materi Ilmu Nahwu dan Sharaf ....................................... 34
3. Karakteristik Nahwu dan Sharaf ...................................... 35
4. Tujuan Mempelajari Ilmu Nahwu dan Sharaf ................. 35
5. Manfaat Ilmu Nahwu dan Sharaf .................................... 36
C. Metode Amtsilati ................................................................... 37
1. Pengertian Metode Amtsilati ........................................... 37
2. Prinsip Metode Amtsilati ................................................ 39
3. Teknik Pembelajaran Metode Amtsilati .......................... 39
4. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Amtsilati ........... 41
D. Penggunaan Metode Amtsilati dalam Pembelajaran Qowa’d
(Nahwu dan Sharaf) .............................................................. 42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ...................................................................... 70
B. Setting Penelitian ................................................................... 70
1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-
Amin Pabuwaran Purwokerto ...................................... 70
2. Letak Geografis Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin
Pabuwaran Purwokerto .................................................. 72
3. Struktur Kepengurusan Pondok Pesantren Al-Qur’an
Al-Amin Pabuwaran Purwokerto .................................. 73
xiii
4. Pengasuh dan Ustadz/ Dewan Guru Pondok Pesantren
Al-Qur’an Al-Amin Pabuwaran Purwokerto ................. 77
5. Visi dan Misi Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin
Pabuwaran Purwokerto .................................................. 78
6. Tujuan Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin
Pabuwaran Purwokerto .................................................. 78
7. Fungsi Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin
Pabuwaran Purwokerto .................................................. 78
8. Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Al-Qur’an
Al-Amin Pabuwaran Purwokerto .................................. 79
C. Obyek dan Subyek Penelitian ............................................... 80
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 81
E. Teknik Analisis Data ............................................................. 83
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Perencanaan Pembelajaran Qowa’id (Nahwu dan Sharaf)
dengan Menggunakan Metode Amtsilati ............................... 86
B. Pelaksanaan Pembelajaran Qowa’id (Nahwu dan Sharaf)
dengan Menggunakan Metode Amtsilati ............................... 90
C. Evaluasi Pembelajaran Qowa’id (Nahwu dan Sharaf) dengan
Menggunakan Metode Amtsilati ............................................ 102
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 105
B. Saran-saran ............................................................................. 106
xiv
C. Kata Penutup .......................................................................... 106
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Pedoman observasi
Lampiran 2. Pedoman wawancara
Lampiran 3. Lembar hasil wawancara
Lampiran 4. Foto kegiatan
Lampiran 5. Surat keterangan telah melakukan penelitian dari lokasi penelitian
Lampiran 6. Surat permohonan persetujuan judul skripsi
Lampiran 7. Surat keterangan persetujuan judul
Lampiran 8. Blangko bimbingan skripsi
Lampiran 9. Surat keterangan seminar proposal
Lampiran 10. Surat permohonan ijin riset individual
Lampiran 11. Surat keterangan lulus ujian komprehensif
Lampiran 12. Surat rekomendasi munaqosah
Lampiran 13. Surat wakaf perpustakaan
Lampiran 14. Daftar riwayat hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lembaga pendidikan yang dewasa ini sudah semakin berkembang, tidak
hanya pendidikan formal saja yang dapat menghasilkan anak didik yang
berkualitas baik, akan tetapi juga lembaga pendidikan non formal yang
menghasilkan sumberdaya manusia yang baik pula. Lembaga pendidikan formal
merupakan lembaga dibawah naungan pemerintah yang terstruktur dan
berjenjang terdiri dari pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi,
sedangkan pendidikan nonformal merupakan lembaga pendidikan yang
berlangsung di luar jalur pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara
terstruktu dan berjenjang seperti hanya lembaga kursus, majelis taklim, pusat
kegiatan belajar masyarakat, pondok pesantren.1 Salah satu lembaga pendidikan
nonformal yang bisa menghasilkan anak didik yang berkualitas baik adalah
pondok pesantren. Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan nonformal
yang didalamnya mengajarkan pendidikan agama.
Adapaun proses pembelajaran di pondok pesantren identik dengan
menggunakan kitab kuning. Kitab kuning merupakan sebuah kitab yang
bertuliskan arab tanpa kharokat, yang di dalamnya mempelajari mengenai ilmu
fikih, akidah, tajwid, bahasa Arab, nahwu dan sharaf. Untuk bisa mempelajari
1 Mustofa Kamil, Pendidikan Nonformal Pengembangan Melalui Pusat Kegiatan Belajar
Mengajar (PKBM) di Indonesia ( Sebuah Pembelajaran dari Kominkan di Jepang), (Bandung:
Alfabeta, 2011), hlm. 15.
2
memahami isi dari sebuah kitab tersebut, maka diperlukan sebuah proses
pembelajaran. Salah satu proses pembelajaran yang bisa dilakukan yaitu dengan
pembelajaran bahasa Arab.
Bahasa Arab merupakan bahasa al-Qur’an dan Hadits, dimana keduanya
merupakan sumber pokok ajaran Islam yang kandungannya harus diamalkan.
Selain al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber pokok ajaran Islam, terdapat buku-
buku/kitab-kitab karya para ulama sejak masa-masa awal perkembangan Islam
yang ditulis dalam bahasa Arab. Adapun 4 aspek kemampuan dalam berbahasa
Arab, yaitu kemampuan membaca, menulis, berbicara dan kemampuan
mendengarkan. Agar dapat menguasai keempat aspek kemampuan berbahasa
Arab tersebut, maka harus diperlukan pengsuasaan ilmu Nahwu dan Sharaf.
Dalam konteks kehidupan kita di Indonesia, dari keempat aspek kemampuan
berbahasa, yang harus diprioritaskan adalah kemampuan membaca.2
Jika
kemampuan membaca ini sudah memadai, maka mudah pula kita untuk
menguasai aspek-aspek kemampuan lainya, oleh karena itu ilmu Nahwu dan
Sharaf sangat penting untuk dipelajari.
Ilmu Nahwu dan Sharaf merupakan ilmu dasar yang bersifat stategis.
Dikatakan strategis, karena dengan menguasai ilmu ini baik teori maupun
praktek, maka kita dengan sendirinya akan mampu membaca dengan benar dan
memahami dengan tepat kitab-kitab/buku-buku yang berbahasa arab terutama al-
Qur’an dan Hadits, serta kitab yang lain seperti kitab kuning (kitab gundul).
Pentingnya mempelajari ilmu nahwu dan sharaf tertulis dalam bait:
2 Ahmad Akrom Fahmi. Ilmu Nahwu dan Sharaf 3. ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2002), hlm. IX-XI.
3
والنحو اوىل اوال ان يعلما اذالكالم دونه لن يفهما“Ilmu nahwu itu lebih berhak dipelajari, karena kalam Arab tanpa ilmu nahwu
tidak dapat difahami.”3
الصرف ام العلوم والنحوابوها“Ilmu sharaf induk segala ilmu, dan ilmu nahwu bapaknya.”
4
Seperti yang kita ketahui mempelajari ilmu Nahwu dan Sharaf
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai kita dapat benar-benar
memahami dan menguasai ilmu tersebut. Hal itu disebabkan karena materi yang
banyak, sulit dan juga penggunaan metode yang kurang tepat pada saat
berlangsungya proses pembelajaran.
Penggunaan sebuah metode pembelajaran yang selama ini dipakai dan
digunakan oleh guru/ustadz dalam proses belajar mengajar bukanlah sebuah hal
yang asal pakai. Akan tetapi dalam penggunaanya tentu telah melalui tahap,
penilaian, dan pemilihan yang ketat. Dalam memilih metode ini tentunya guru
sudah melakukan seleksi sehingga hasilnya sesuai dengan perumusan tujuan
pembelajaran yang telah ditargetkan sebelumnya.
Adapun pemilihan dan penentuan metode pembelajaran yang akan
dipakai oleh seorang guru dalam belajar dan mengajar tentunya berkaitan erat
dengan nilai strategi, efektivitas penggunaan metode, dan lain sebagainya. Oleh
karena itu dalam penyampaian bahan dan materi pelajaran, seorang guru harus
menggunakan strategi pembelajaran yang tepat. Di sinilah kehadiran metode
3 A. Mus’idin Kamal, Terjemah Nadhom „Imriti, (Pondok Pesantren Al Hikmah Benda
Sirampog Brebes). 4 Moch. Anwar, Ilmu Sharaf Terjemahan Matan Kailani dan Nazham Almaqsud berikut
Penjelasanya, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2011).
4
menempati posisi yang sangat sentral dan penting dalam penyampaian bahan dan
materi pelajaran, terutama materi tentang nahwu dan sharaf.
Berbagai metode tertentu sudah diterapkan dalam proses pembelajaran
guna memahami ilmu Nahwu dan Sharaf, mulai dari metode-metode yang
tradisional sampai metode pembelajaran yang baru. Dari berbagai metode yang
digunakan tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Sekarang telah ditemukan pelaksanaan pembelajaran baru yang disebut
metode amtsilati. Metode ini digunakan dalam rangka pembaharuan
pembelajaran bahasa Arab, khususnya pembelajaran nahwu dan sharaf. Metode
amtsilati merupakan metode cara cepat dan mudah untuk mempelajari rumus
bahasa Arab dan kitab kuning yang digagas oleh KH Taufiqul Hakim pendiri
pondok pesantren Darul Falah Sidorejo Bangsri Jepara. Metode amtsilati
memfokuskan pada cara-cara membaca tulisan Arab yang tanpa harokat pada
kitab-kitab salaf dan menerjemahkanya kepada bahasa jawa atau Indonesia.
Dengan demikian metode ini bertujuan untuk memahami kitab-kitab salaf baik
tafsir, hadits maupun yang lainya.5 Metode amtsilati ini merupakan salah satu
metode yang digunakan dalam pembelajaran qowa’id (nahwu dan sharaf) di
pondok pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuwaran Purwokerto.
Pondok pesantren Al-Qur’an Al-Amin ini merupakan salah satu lembaga
pendidikan pesantren, terdiri dari siswa-siswi SMP, SMA, dan perguruan tinggi
yang sebelumnya dilatar belakangi dengan pendidikan yang berbeda-beda.
5
Akhmad Efendi, Belajar Amtsilati 9 Bulan Bisa Baca Kitab Kuning,
http://suaramerdeka.com, diakses pada tanggal 26 Oktober 2015, pukul 10.23
5
Pondok Pesantren ini berada di Purwokerto Utara Banyumas Jawa Tengah,
tepatnya di kelurahan Pabuwaran, yang diasuh oleh KH. Ibnu Mukti. Kondisi
santri di pesantren ini sebelumnya ada yang sudah pernah nyantri dan ada juga
yang baru pertama kali nyantri. Dari berbagai macam latar belakang tersebut,
tentu terdapat perbedaan pemahaman tentang ilmu-ilmu agama terutama ilmu
qowa’id (nahwu dan sharaf). Sebagian santri ada yang sudah paham, dan ada
yang belum paham, bahkan baru pertamakali mempelajari ilmu qowa’id (nahwu
dan sharaf). Ilmu qowa’id (nahwu dan sharaf) sendiri merupakan kunci seorang
santri untuk bisa membaca dan memahami kitab-kitab yang mereka pelajari di
pesantren, oleh karena itu santri harus mempelajarinya.
Melihat faktor-faktor di atas, maka seorang guru/ustadz harus teliti baik
dalam memilih materi yang akan disampaikan dan pemilihan penggunaan metode
dalam pembelajaran, karena materi dan metode ini salah satu komponen yang
akan menentukan berhasil atau tidaknya seorang guru/ ustadz dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
Sejalan dengan yang penulis paparkan di atas berdasarkan wawancara
pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 25 Mei 2015 dengan ustadzah Ni’mah
Setya Asih sebagai ustadzah yang mengajar dengan metode Amtsilati di pondok
pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuwaran diperoleh informasi bahwa,
berdasarkan kondisi santri yang memiliki kemampuan berbeda-beda sebagaimana
dipaparkan diatas, maka pemilihan penggunaan metode amtsilati dalam proses
pembelajaran qowa’id (nahwu dan sharaf) ini dirasa tepat karena metode
Amtsilati ini mudah untuk dipelajari terutama bagi para pemula, dan dalam
6
sistem pembelajaranya Amtsilati berjalan setapak demi setapak tidak meloncat-
loncat, contoh-contoh yang terdapat dalam kitab amtsilati bergam yang diambil
dari Al-Qur’an dan Hadits dan metode ini praktis. Sependapat dengan hal
tersebut, sebagaimana disampaikan oleh salah satu ustadzah yang menggunakan
metode amtsilati di pondok pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuwaran yaitu
ustadzah Siti Mahmiyah bahwa dalam metode amtsilati pembelajaranya berbasis
kompetensi (kemampuan) dan kompetisi (perlombaan). Jadi anak yang pandai
akan cepat selesai, dan anak bodoh akan matang walaupun lama.
Penggunaan metode amtsilati dalam pembelajaran qowa’id (nahwu dan
sharaf) ini lebih menekankan pada contoh-contoh yang mudah difahami oleh
santri seperti ayat-ayat dalam Al-Qur’an dan Hadits. Penyajian materinya
langsung terfokus pada pembahasan yang menjadi skala prioritas bagi tingkat
pemula dan yang disampaikan dalam amtsilati adalah sedikit teori, banyak
praktek. Oleh karena itu, metode amtsilati ini bisa dikatakan sebagai sistem atau
unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan, dalam hal
ini pembelajaran qowa’id (nahwu dan sharaf). Berdasarkan hal tersebut, peneliti
ingin memperoleh gambaran yang lebih detail lagi mengenai penggunaan metode
amtsilati dalam pembelajaran qowa’id (nahwu dan sharaf), sehingga diharapkan
nantinya dapat dijadikan sebagai referensi baru bagi para pengajar.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebutlah, yang menarik perhatian
peneliti untuk melakukan penelitian di pondok pesantren Al-Qur’an Al-Amin
Pabuwaran dengan mengambil judul “Penggunaan Metode Amtsilati dalam
7
Pembelajaran Qowa’id (nahwu dan sharaf) di Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-
Amin Pabuwaran Purwokerto Kabupaten Banyumas”.
B. Definisi Operasional
Guna memudahkan dalam memahami judul skripsi ini, maka penulis
merasa perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang berkaitan dengan judul
tersebut diatas sebagai berikut:
1. Metode Amtsilati
Kata metode berasal dari bahasa yunani yaitu methodos yang terdiri
dari dua kata yaitu meta dan hodos. Meta berarti melalui, sedangkan Hodos
berarti jalan. Sehingga metode diartikan sebagai jalan yang harus dilalui, cara
melakukan sesuatu atau prosedur.
Metode merupakan suatu cara kerja yang berkaitan untuk
memudahkan suatu pelaksanaan kegiatan guna untuk terwujudnya suatu
tujuan yang dikehendaki. Metode lebih besifat prosedural dan sistematik
karena tujuanya untuk memudahkan pengerjaan suatu pekerjaan.6
Metode dalam pengertian yang lain, merupakan suatu langkah umum
mengenai penerapan teori-teori yang ada pada pendekatan tetentu. Dalam
tingkatan ini diadakan pilihan-pilihan tentang keterampilan-keterampilan
khusus mana yang harus diajarkan, materi-materi apa yang harus
disampaikan dan bagaimana urutanya.7
6 Iskandarwassid, Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2008), hlm. 56 7
Acep Hermawan, Metodolodi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), hlm.168
8
Amtsilati secara bahasa bermakna “contohku”, maksudnya yaitu suatu
cara yang ide pemikiranya disampaikan dalam bentuk buku dengan banyak
contoh agar mudah dipahami bagi yang ingin belajar.8 Definisi lain yang
menyebutkan, Amtsilati adalah sebuah kitab yang didalamnya terdapat
metode cepat dan mudah dalam mempelajari kitab kuning dan rumus bahasa
Arab yang dikarang oleh KH Taufiqul Hakim pendiri pondok pesantren Darul
Falah Sidorejo bangsri Jepara.9
Amtsilati yang berarti contohku ini
merupakan sebuah sistem cepat baca tulisan Arab yang tidak ada syakalnya
(harokat).10
Jadi yang dimaksud dengan metode Amtsilati dalam penelitian ini
adalah suatu cara yang digunakan guru dalam menyampaikan kitab Amtsilati
karangan KH Taufiqul Hakim pada saat proses pembelajaran untuk
memudahkan peserta didik cepat dalam membaca kitab kuning dan
mempelajari rumus bahasa Arab.
2. Pembelajaran Qowa’id
Pembelajaran merupakan asal kata dasar dari “ajar” yang ditambah dengan
awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi “pembelajaran”, yang berarti proses,
perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar.
Menurut bahaudin menjelaskan bahwa pembelajaran adalah proses
belajar untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
8 Ensiklopedi NU, Amtsilati Metode Baru Ngaji Nahwu, http://www.nu.or.id/a,public-
m,dinamic-s,pdf, diakses pada tanggal 3 Juni 2015, Pukul 22.38
9 Akhmad Efendi, Belajar Amtsilati 9 Bulan Bisa Baca Kitab Kuning,
http://suaramerdeka.com, diakses pada tanggal 26 Oktober 2015, pukul 10.23 10
Taufiqul Hakim, Amtsilati: Metode Praktis Mendalami Al-Qur‟an dan Membaca Kitab
Kuning jilid 1, (Jepara: Al-Falah Offset, 2003)
9
Kegiatan pembelajaran tidak hanya mengajar saja, akan tetapi juga upaya
untuk menumbuhkan minat, motivasi, dan pemolesan kegiatan pelajar, agar
mereka menjadi lebih semangat.
Dalam pengertian lain pembelajaran merupakan suatu kegiatan
mengajar yang dilakukan oleh seorang guru dengan semaksimal mungkin
supaya peserta didiknya dapat melakukan belajar dengan baik. Dengan kata
lain pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan
suatu kegiatan belajar yang kondusif dalam materi tertentu untuk mencapai
tujuan.11
Qowa’id atau nahwu sharaf dalam bahasa arab mempunyai arti yang
sama dengan tata bahasa.12
Tata bahasa adalah cabang ilmu bahasa Arab yang
membahas tentang pembentukan kata maupun pembentukan kalimat serta
kaidah-kaidah yang berkaitan dengan pembentukan keduanya.13
Ilmu nahwu
dan shorof dipelajari untuk mengetahui bentuk setiap susunan kalimat,
perubahan kata, serta makna arti yang berbeda-beda yang terdapat dalam
buku dan kitab-kitab yang dipelajari.
Jadi yang dimaksud pembelajaran qowa’id (nahwu dan sharaf) dalam
penelitian ini adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan
kegiatan belajar mengajar tata bahasa arab yang membahas tentang
pembentukan kata maupun pembentukan kalimat serta kaidah-kaidahnya agar
11
Acep Hermawan, Metodolodi Pembelajaran Bahasa Arab, ( Bandung:PT Remaja
Rosdakarya, 2011), hlm.32. 12
Wa Muna, Metode Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Teras, 2011), hlm.76. 13
Imaduddin Sukamto, Akhmad Munawir, Bahasa Arab Sistematis, (Yogyakarta: Nurma
Media Idea, 2005), hlm vii.
10
materi yang disampaikan dapat diikuti oleh anak didik dengan baik dan dapat
tercapai tujuan yang dikehendaki.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka penulis dapat
memberikan rumusan masalah, yaitu Bagaimana penggunaan metode amtsilati
dalam pembelajaran qowa’id (nahwu dan sharaf) di Pondok Pesantren Al-Qur’an
Al-Amin Pabuwaran Purwokerto kabupaten Banyumas?
Adapun untuk memperjelas rumusan masalah tersebut, maka dalam
penelitian ini akan dijabarkan sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan penggunaan metode amtsilati dalam pembelajaran
qowa’id (nahwu dan sharaf) di Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin
Pabuwaran Purwokerto Banyumas?
2. Bagaimana pelaksanaan metode amtsilati dalam pembelajaran qowa’id
(nahwu dan sharaf) di Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuwaran
Purwokerto Banyumas?
3. Bagaimana evaluasi metode amtsilati dalam pembelajaran qowa’id (nahwu
dan sharaf) di Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuwaran Purwokerto
Banyumas?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dan manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki tujuan
adalah sebagai berikut:
11
a. Umum
Secara umum tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan
penggunaan metode Amtsilati dalam pembelajaran qowa’id (nahwu dan
sharaf) di Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuaran Purwokerto
Kabupaten Banyumas.
b. Khusus
Adapaun tujuan khusus dari penelitian ini antara lain sebagai
berikut:
1) Untuk mendeskripsikan perencanaan penggunaan metode Amtsilati
dalam pembelajaran qowa’id (nahwu dan sharaf)
2) Mendeskripsikan pelaksanaan metode Amtsilati dalam pembelajaran
qowa’id (nahwu dan sharaf)
3) Mendeskripsikan evaluasi metode Amtslati dalam pembelajaran
qowa’id (nahwu dan sharaf)
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi peneliti-peneliti
selanjutnya.
b. Memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan bagi dunia pendidikan
khususnya jurusan Pendidikan Bahasa Arab dalam memahami metode
Amtsilati.
12
E. Kajian Pustaka
Tinjauan pustaka sering juga disebut dengan kerangka teoritik, yang
mengemukakan teori-teoti yang relevan dengan masalah penelitian yang sedang
dilaksanakan. Untuk membuktikan bahwa penelitian ini belum pernah diteliti
sebelumnya, baik dari segi substansinya maupu tempatnya, maka peneliti telah
melakukan telaah pustaka.
Berdasarkan kajian pustaka yang telah peneliti lakukan, peneliti
menemukan beberapa karya tulis, seperti halnya karya tulis berbentuk skripsi
yang ditulis oleh Aminudur Yusuf Putra berjudul Penerapan Metode Amtsilati
Dalam Pembentukan Karakter Siswa di P.P Darul Falah Bangsri Jepara, 2014.
Dimana isi dari skripsi ini menjelaskan tentang penerapan metode amtsilati
dalam pembelajaran kitab kuning/ gramatikal bahasa Arab, dan mengetahui nilai-
nilai karakter siswa dari penerapan metode Amtsilati.14
Adapun karya tulis skripsi lain yang ditulis oleh Irwan Fathullah dengan
judul Penerapan Metode Amtsilati dalam Membca Kitab Kuning di Pesantren Al-
Hikam Malang, 2008. Skripsi ini menjelaskan tentang bagaimana penerapan,
konsep metode amtsilati yang digunakan dalam proses belajar mengajar di
pesantren Al-Hikam, dan hambatan-hambatan yang terdapat dalam pembelajaran
baik bagi pengajar maupun peserta didik.15
14 Aminudur Yusuf Putra, Penerapan Metode Amtsilati dalam Pembentukan Karakter Siswa
di PP. Darul Falah Bangsri Jepara, http://repository.uinjkt.ac.id.pdf, diunduh pada tanggal 25 Mei 2015, pukul 11.10.
15 Irwan Fathullah, Penerapan Metode Amtsilati dalam Membaca Kitab Kuning di Pesantren Al-Hikam Malang, http://lib.uin-malang.ac.id/files/thesis/fullchapter/04110137.pdf, diunduh pada tanggl 15 Oktober 2015, pukul 21.48.
13
Penelitian lain yang ditulis oleh Wina Panduwinata dengan judul
Pembelajaran Nahwu di Pondok Pesantren Darul Abror Watumas Purwokerto,
2010. Skripsi ini menjelaskan tentang qowa’id atau tata bahasa, pembelajaran
nahwu yang dimulai dari semua tingkatan materi nahwu yang diajarkan, serta
penjabaran pelaksanaan sistem pembelajaran hingga kurikulum yang
diterapkan.16
Dari semua pengkajian karya tulis diatas mempunyai objek pembahasan
yang sama yaitu membahas tentang qowa’id atau tata bahasa nahwu shorof dan
metode yang digunakan sama halnya dengan objek yang akan peneliti lakukan. Akan
tetapi ada perbedaan antara karya tulis skripsi peneliti dengan karya tulis lainya yaitu
selain tempat penelitianya berbeda juga kajian penelitian yang akan dilakukan
peneliti. Dalam penelitian ini, penulis akan membahasa tentang metode yang
digunakan, pembelajaran qowa’id, serta pelaksanaan pembelajaranya. Dan masih
banyak kemungkinan lain yang dapat terjadi dalam penelitian lapangan kelak.
Dari berbagai contoh telaah pustaka diatas dapat dijadikan sebagai bukti
bahwa penelitian yang akan dilakuakan belum pernah dilakukan oleh peneliti lain
sebelumnya.
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara
sistematis tentang bahasan dalam skripsi ini. Adapun sistematika penulisan
skripsi ini penulis bagi menjadi tiga yaitu bagian awal, tengah, dan akhir.
16
Wina Panduwinata, Pembelajaran Nahwu di Pondok Pesantren Darul Abror Watumas
Purwokerto, (Purwokerto: STAIN Purwokerto, 2010).
14
Dalam bagian awal: halaman judul, halaman Pernyataan Keaslian,
halaman pengesahan, halaman nota pebimbing, halaman motto, halaman
persembahan, abstrak, pedoman transliterasi, kata pengantar, daftar isi.
Bagian kedua yaitu bagian tengahatau isi yang penulis bagi menjadi lima
Bab yaitu dari Bab I sampai V. Bab I berupa pendahuluan meliputi: Latar
Belakang Masalah, Definisi Operasional, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat
Penelitian, Kajian Pustaka, dan Sistematika Pembahasan Skripsi.
Bab II berisi landasan teori yang terdiri dari empat sub bab. Sub bab
pertama yaitu metode pembelajaran yang terdiri dari pengertian metode
pembelajaran, macam-macam metode pembelajaran, dan prinsip-prinsip metode
pembelajaran. Sub bab kedua yaitu pembelajaran qowa’id (nahwu dan sharaf)
yang terdiri dari pengertian pembelajaran qowa’id (nahwu dan sharaf), materi
ilmu nahwu dan sharaf, karakteristik nahwu dan sharaf, tujuan mempelajari ilmu
nahwu dan sharaf, manfaat ilmu nahwu dan sharaf. Sub bab ketiga yaitu metode
amtsilati, yang terdiri dari pengertian metode amtsilati, prinsip metode Amtsilati,
teknik pembelajaran metode amtsilati, langkah-langkah pelaksanaan metode
amtsilati. Dan sub bab empat yaitu penggunaan metode amtsilati dalam
pembelajaran qowa’id (nahwu dan sharaf) yang di dalam membahas tentang
metode yang digunakan dalam pembelajaran nahwu dan sharaf serta proses
kegiatan metode amtsilati yang digunakan dalam pembelajaran qowa’id (nahwu
dan sharaf).
15
Bab III berisi metode penelitian terdiri dari jenis penelitian, setting
penelitian, obyek dan subyek penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik
analisis data.
Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi perencanaan
pembelajaran qowa’id (nahwu dan sharaf) dengan menggunakan metode
amtsilati, pelaksanaan pembelajaran qowa’id (nahwu dan sharaf) dengan
menggunakan metode amtsilati, dan evaluasi pembelajaran qowa’id (nahwu dan
sharaf) dengan menggunakan metode amtsilati.
Bab V adalah penutupan yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
Selanjutnya bagian akhir dari skripsi ini berupa daftar pustaka, lampiran-
lampiran, dan daftar riwayat hidup penulis.
16
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan yaitu mengenai penggunaan metode
Amtsilati dalam pembelajaran qowa’id (nahwu dan sharaf) di pondok pesantren
Al-Qur’an Al-Amin Pabuwaran Purwokerto Kabupaten Banyumas, penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Perencanaan pembelajaran qowa’id (nahwu dan sharaf) di pondok pesantren
Al-Qur’an Al-Amin Pabuwaran Purwokerto termasuk dalam perencanaan
terus menerus, karena perencaan dibuat satu kali dengan pemakaian
seterusnya yang bersifat fleksibel. Adapun perencaan yang dilakukan
ustadzah sebelum proses pembelajaran yaitu menentukan materi
pembelajaran, menentukan tujuan pembelajaran dan menentukan metode
pembelajaran agar dapat tercapai suatu tujuan pembelajaran yang diinginkan.
2. Pelaksanaan teknik pembelajaran qowa’id (nahwu dan sharaf) di pondok
pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuwaran Purwokerto dengan menggunakan
metode amtsilati belum sesuai dengan pedoman amtsilati yaitu Dalam waktu
1 minggu sampai 10 hari diusahakan peserta didik menyelesaikan 1 jilid dan
dalam satu hari terdapat 3-4 kali pertemuan. Adapun pelaksanaan langkah-
langkah pembelajaran qowa’id (nahwu dan sharaf) secara umum sudah
sesuai dengan pedoman amtsilati. pembelajaran qowa’id (nahwu dan sharaf)
di pondok pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuwaran Purwokerto dilakukan
17
dengan cara deduktif, yaitu dengan memberikan penjelasan materi terlebih
dahulu baru pemberian contoh-contohnya.
3. Evaluasi yang dilakukan ustadzah pada pembelajaran qowa’id (nahwu dan
sharaf) di Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuwaran Purwokerto
dilakukan diakhir pembelajaran yaitu setelah materi pelajaran selesai
disampaikan dan setelah santri menyelesaikan satu jilid kitab amtsilati.
Adapun bentuk evaluasi yang dilakukan yaitu tes lisan dan tes tertulis. tes
lisan dilakukan dengan cara ustadzah memberikan pertanyaan kepada santri
dalam bentuk lisan untuk dijawabnya dalam bentuk lisan. Sedangkan tes
tertulis dilakukan dengan cara ustadzah memberikan pertanyaan dalam
bentuk soal tertulis untuk dijawabnya juga dalam bentuk tulisan. Adapun tes
di pondok pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuwaran Purwokerto dilakukan
secara bersama-sama kepada semua santri kelas satu Madrasah Diniyah atas
perintah guru, dan santri dinyatakan lulus ketika mendapat nila 7, sehingga
dalam prinsip metode amtsilati ini belum sesuai dengan pedoman amtsilati
yaitu tes dilakukan atas kehendak peserta didik dan santri dinyatakan lulus
ketika mendapat nilai 9 koma.
B. Saran-saran
Dalam rangka meningkatkan kualitas pengajaran di pondok pesantren
Al-Qur’an Al-Amin Pabuwaran Purwokerto terutama berkaitan dengan metode
pembelajaran qowa’id (nahwu dan sharaf), penulis memiliki saran-saran sesuai
18
dengan hasil penelitian. Adapun saran-saran yang penulis sampaikan adalah
sebagai berikut:
1. Saran untuk Guru
a. Selain penggunaan metode dalam pembelajaran, sebaiknya ustadzah
juga menggunakan media yang bervariasi sesuai dengan materi, agar
santri tidak merasa jenuh dan tetap dapat menerima materi belajar
dengan baik.
b. Berkaitan dengan waktu pembelajaran, hendaknya waktu pembelajaran
tidak terlalu malam, agar santri tidak mengantuk pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
c. Berkaitan dengan penggunaan metode Amtsilati dalam pembelajaran
qowa’id (nahwu dan sharaf), ustadzah hendaknya dapat meningkatkan
kemampuan santri dalam memahami ilmu qowa’id (nahwu dan sharaf)
dengan menggunakan metode amtsilati.
2. Saran untuk pihak Madrasah
Pihak madrasah hendaknya selalu memperhatikan fasilitas sarana
yang ada, dan tetap menjaga, memelihara dan memperbaharui fasilitas yang
ada, serta mengadakan fasilitas yang masih kurang.
3. Saran untuk santri
Para santri hendaknya bisa mengikuti pembelajaran qowa’id (nahwu
dan sharaf) dengan baik. Tetap mempelajari materi yang sudah disampaikan
dan mempersiapkan diri dengan belajar terlebih dahulu sebelum melakukan
proses pembelajaran.
19
C. Kata Penutup
Teriring puji syukur dan terucap Alhamdulillah, penulis panjatkan kepada
Alloh SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dalam bentuk skripsi. Namun,
penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna
dan memiliki banyak kekurangan, hal tersebut semata-mata dikarenakan
keterbatasan pemahaman penulis. Maka dari itu penulis mengharapkan kritikan
dan saran yang bersifat membangun dari pembaca yang budiman, guna
memperbaiki skripsi ini.
Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang
telah bersedia membantu baik dengan pikiran, tenaga, maupun materi dalam
rangka penyelesaian skripsi ini. Terakhir, penulis mengucapkan terimakasih dan
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi pembaca pada
umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Moch. 2011. Ilmu Sharaf Terjemahan Matan Kailani dan Nazham Almaqsud
berikut Penjelasanya. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Aqib, Zainal. 2013. Model-model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual
(Inovatif). Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain.1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Efendi, Akhmad. Belajar Amtsilati 9 Bulan Bisa Baca Kitab Kuning,
http://suaramerdeka.com, diakses 26 Oktober 2015.
Effendy, Ahmad Fuad. 2005. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Malang:
Misykat.
Ensiklopedi NU. Amtsilati Metode Baru Ngaji Nahwu, http://www.nu.or.id/a,public-
m,dinamic-s,pdf, diakses 3 Juni 2015.
Fahri, AH. Akrom. 2003. Ilmu Nahwu dan Sharaf (Tata Bahasa Arab) Praktis dan
Aplikatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Fahri, Ahmad Akrom.2002. Ilmu Nahwu dan Sharaf3. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Fathullah, Irwan . Penerapan Metode Amtsilati dalam Membaca Kitab Kuning di
Pesantren Al-Hikam Malang, http://lib.uin-
malang.ac.id/files/thesis/fullchapter/04110137.pdf, diakses 15 Oktober 2015.
Hadi, Amirul dan Haryono. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV
Pustaka Setia.
Hakim, Taufiqul. 2004. Tawaran Revolusi Sistem Pendidikan Nasional. Jepara: Al-
Falah Offset.
. 2003. Amtsilati: Metode Praktis Mendalami Al-Qur‟an dan
Membaca Kitab Kuning jilid 1. Jepara: Al-Falah Offset.
Hamalik, Oemar. 2017. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
107
Hermawan, Acep. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: PT
Rosdakarya.
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Kamal, A. Mus’idin. Terjemah Nadhon „Imriti. Pondok Pesantren Al Hikmah Benda
Sirampog Brebes.
Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Margono. 2003. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Misbah, M. 2006. INSANIA: “Taufiqul Hakim “Amitsilati” dan Pengajaran Nahwu-
Sharaf: Pemikiran Alternatif Kependidikan”, Vol. 11, No. 3,
http://download.portalgaruda.org/article.php, 2006, diakses 4 September
2015.
Misbahussurur. 2009. Cara Mudah Belajar Ilmu Nahwu Terjemah Berikut
Penjelasan Kitab Al-Jurrumiyah. Cilacap: Ihya Media.
Muhammad, Abubakar. 1981. Metode Khusus Pengajaran Bahasa Arab. Surabaya:
Usaha Nasional.
Muna, Wa. 2011. Metode Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: Teras.
Nuha, Ulin. 2012. Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab. Jogjakarta:
DIVA Press.
Panduwinata, Wina. 2010. Pembelajaran Nahwu di Pondok Pesantren Darul Abror
Watumas Purwokerto. Purwokerto: STAIN Purwokerto.
Putra, Aminudur Yusuf . Penerapan Metode Amtsilati dalam Pembentukan Karakter
Siswa di PP. Darul Falah Bangsri Jepara, http://repository.uinjkt.ac.id.pdf,
diakses 25 Mei 2015.
Rais, Heppy El. 2012. Kamus Ilmiah Populer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ramlan. M. 1997. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV. Karyono.
Shofwan, M. Sholahuddin. 2000. Al-Qowa‟id Ash-Shorfiyyah. Lirboyo: Darul
Hikmah.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
108
Sukamto, Imaduddin dan Akhmad Munawir. 2005. Bahasa Arab Sistematis.
Yogyakarta: Nurma Media Idea.
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Syah, Darwyn. 2007. Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam.
Jakarta: Gaung Persada Press.
Umam, Chatibul. 1980. Aspek-aspek Fundamental dalam Mempelajari Bahasa Arab.
Bandung: Offset.
Wiyono, Cahyo. 2009. Metode Pembelajaran Sharaf Praktis Menurut Muhtarom
Busyro. Purwokerto: Perpustakaan IAIN Purwokerto.
Yusuf, Tayar dan Syaiful Anwar. 1997. Metodologi Pengajaran Agama Dan Bahasa
Arab. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.