PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD N 2 JATIREJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS OLEH : KUSHARYANI NIM : X1907001 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

Page 1: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG

DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

MATEMATIKA SISWA KELAS V SD N 2 JATIREJO

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

OLEH :

KUSHARYANI

NIM : X1907001

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

MATEMATIKA SISWA KELAS V SD N 2 JATIREJO

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Oleh :

KUSHARYANI

NIM : X1907001

Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjan Pendidikan

Program Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

ii

Page 3: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah disetujui untuk dipertahankan

di hadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univeesitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, 19 Juni 2010

Pembimbing, Supervisor,

Dra. Siti Istiyati, M.Pd. Sadino, S.Pd.

NIP 19610819 198603 2 001 NIP 19591204 198201 1 002

iii

Page 4: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah dipertahankan di depan Tim

Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi

persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Laporan PTK

Nama Terang tanda tangan

Ketua : Drs. Kartono, M.Pd. ...........................

Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M.Pd. ...........................

Anggota I : Dra. Siti Istiyati, M.Pd. ...........................

Anggota II : Dr. Riyadi, M.Si. ...........................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP 19600727 198702 1 001

iv

Page 5: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Kusharyani, PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD N 2 JATIREJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010, Lampiran Penelitian Tindakan Kelas, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Juni 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada siswa kelas V SD Negeri 2 Jatirejo Kecamatam Kaligesing Kabupaten Purworejo tahun pelajaran 2009/2010. Prosedur atau langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdiri dari siklus-siklus. Pada masing-masing siklus meliputi : perencanaan, melaksanakan tindakan, melakukan pengamatan atau observasi melaksanakan analisis dan refleksi.Dalam penelitian ini, peneliti tidak melakukan seleksi, karena jumlah siswa kelas V SD 2 Jatirejo sebanyak 13 siswa, sekaligus sebagai subjek penelitian. Adapun teknik pengumpulan data di lakukan dengan wawancara, observasi langsung dan tes. Analisis data yang dilakukan adalah analisis diskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus dan tiap-tiap siklus diakhiri dengan tes sehingga diketahui ada tidaknya peningkatan prestasi belajar pada siswa. Data yang diperoleh berupa data kuanlitatif , prestasi belajar, observasi dan wawancara. Dari hasil penelitian sebanyak 13 siswa, pada siklus pertama diperolah nilai rata-rata 66,92 dan pada pada siklus kedua diperoleh nilai rata-rata 79,23. Pada siklus yang kesatu yang mendapat nilai lebih dari 65, sebanyak 7 siswa (54 %). Pada siklus kedua yang mendapat nilai lebih dari 65 sebanyak 12 siswa ( 92 % ). Terlihat adanya peningkatan yang berarti. Hal ini sesuai dengan pola belajar tuntas, bila materi dikuasai anak minimal 70%-75% dikatakan pembelajaran berhasil secara bertahap. Dari keseluruhan putaran atau siklus yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa peneliti mampu meningkatkan prestasi belajar matematika pada siswa kelas V SD Negeri 2 Jatirejo Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo dalam pembelajaran Matematika yaitu dengan mengefektifkan penggunaan media bangun ruang.Peneliti juga telah dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dengan cara memberi penguatan-penguatan dan memberi kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran.

v

Page 6: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan syukur ke hadirat Tuhan Yang

Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian

ini untuk menyusun Laporan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul

”PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN

PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD N 2

JATIREJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010.”

Penelitian ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna untuk

memperolah gelar sarjana pada Universitas Sebelas Maret Surakarta. Untuk itu

dengan segala kerendahan hati peneliti menyampaikan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. H. Hadi Mulyono, M.Pd. selaku ketua program PJJ S-1 PGSD Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Dr. Riyadi, M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah e-TA yang telah

memberikan arahan sehingga terselesaikan penulisan Penelitian Tindakan

Kelas ini.

4. Dra. Siti Istiyati, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

arahan sehingga terselesaikan laporan penulisan Penelitian Tindakan Kelas

ini.

5. Sadino, S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Jatirejo sekaligus sebagai

supervisor yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam pelaksanaan

penelitian.

6. Rekan-rekan Guru SD Negeri 2 Jatirejo yang telah memberi dukungan dan

bantuan dalam pelaksanaan penelitian.

7. Suami dan anak-anak tercinta yang telah memberikan kesempatan, dorongan

dan bantuan baik moril maupun materiil demi terselesaikannya laporan

Penelitian Tindakan Kelas ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan laporan Penelitian Tindakan

Kelas ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat

vi

Page 7: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

membangun peneliti harapkan, dan dengan senang hati peneliti terima demi

kesempurnaan dan perbaikan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini.

Surakarta, 19 Juni 2010

Peneliti

Kusharyani

NIM : X1907001

vii

Page 8: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN DEPAN ...................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv

ABSTRAK ..................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ x

DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya .......................................... 3

C. Tujuan Penelitihan ........................................................................ 3

D. Manfaat Hasil Penelitian .............................................................. 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori .................................................................................. 5

B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan ........................................ 17

C. Kerangka Pikir .............................................................................. 18

D. Hipotesis Tindakan ....................................................................... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 21

B. Subjek Peneltian ........................................................................... 21

C. Posedur Penelitian ........................................................................ 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................. 34

B. Pembahasan .................................................................................. 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................... 52

viii

Page 9: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

B. Saran ............................................................................................. 53

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

A. Contoh Perangkat Pembelajaran ........................................................... 56

B. Instrumen Penelitian ............................................................................ 85

C. Personalia Penelitian ............................................................................ 94

D. Cirriculum Vitae Peneliti ....................................................................... 95

E. Data Penelitian ....................................................................................... 95

ix

Page 10: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

DAFTAR TABEL

1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus I ............85

2. Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Siklus I ............. 86

3. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus II ...........87

4. Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Siklus II .............88

5. Data Observasi Keaktivan Siswa dalam Pembelajaran ........................... 89

6. Kondisi Awal Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD N 2

Jatirejo Tahun 2009/2010 ........................................................................ 89

7. Data Kondisi Awal Hasil Belajar Matematika …………………………..90

8. Daftar Hasil Belajar Siklus I ......................................................................90

9. Data Hasil belajar Siklus I .........................................................................91

10. Daftar Hasil Belajar Siklus II....................................................................92

11. Data Hasil belajar Siklus II .......................................................................92

12. Nilai Kemampuan Awal dan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ............93

x

Page 11: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Data Awal Kondisi Siswa Kelas V SD N 2 Jatirejo

Tahun 2009/2010 .............................................................................. 90

Grafik 2. Data Hasil Belajar Matematika Siklus I .......................................... 91

Grafik 3. Data Hasil belajar Matematika Siklus II .......................................... 93

Gravik 4. Perkembangan Hasil Belajar Siswa ................................................ 93

Page 12: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif

mengembangkan potensi dirinya yang memiliki kepribadian, kecerdasan dan

keterampilan.

Keberhasilan dalam pembelajaran salah satunya dapat dilihat dari

prestasi belajar atau hasil belajar siswa. Kita semua mengakui bahwa salah

satu faktor keberhasilan dalam pembelajaran adalah faktor kemampuan

guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran

yang efektif tidak akan muncul dengan sendirinya tetapi gurulah yang harus

menciptakan pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat belajar secara

optimal.

Kenyataan yang peneliti hadapi sebagai guru kalas V SDN 2 Jatirejo

adalah rendahnya prestasi belajar matematika. Dari pengalaman peneliti

beberapa kali ulangan tentang konsep bangun ruang dan hasil tes akhir

semester 1, dari 13 siswa hanya 5 siswa yang nilainya memenuhi Keteria

Ketuntasan Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 56,92 yaitu : 2 siswa

mendapat nilai 70, 2 siswa mendapat nilai 65, 1 siswa mendapat nilai 60, 5

siswa mendapat nilai 55, 1 siswa mendapat nilai 50, 1 siswa mendapat 45 dan

1 siswa mendapat nilai 40. Padahal KKM yang telah ditentukan minimal 65 .

Dari hasil jawaban yang masih banyak yang salah adalah mengenai bangun

ruang . Gejala yang nampak adalah siswa kurang termotivasi untuk belajar

matematika sehingga dalam menerima pelajaran siswa terlihat pasif.

Hasil diskusi peneliti dengan teman sejawat dan kepala sekolah

diindentifikasikan bahwa rendahnya prestasi belajar terjadi diantaranya adalah

kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran matematika, guru kurang

memaksimalkan penggunan media pembelajaran, sehingga timbul verbalisme

pada diri siswa dalam menerima materi pelajaran yang disampaikan.

1

1

Page 13: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Matematika dirasa sulit bagi siswa, sehingga siswa enggan untuk belajar atau

tidak ada motivasi untuk belajar matematika. Padahal diketahui bahwa

pelajaran matematika tarmasuk mata pelajaran yang di UASBN kan. Adapun

penggunaan media yang dipakai peneliti selama ini adalah hanya

menggunakan media gambar yang ada pada buku paket atau buku sumber

saja, tanpa mencari alternatif media lain untuk menanamkan konsep bangun

ruang.

Untuk mengoptimalkan prestasi belajar matematika khususnya

mengenai bangun ruang, dalam menyampaikan materi diperlukan suatu media

yang sesuai dengan materi yang diajarkan, disamping itu media yang

digunakan harus sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

Menurut Peaget dalam Nabisi Lapono (2008 : 19) bahwa anak usia

sekolah dasar memasuki periode operasional konkret, dimana pada tingkat ini

merupakan permulaan berfikir rasional, yang berarti anak memasuki operasi-

operasi logis yang dapat diterapkan pada masalah-masalah konkret.

Sedangkan menurut NEA dalam (Arif . S. Sadiman,1986 : 6), Media

adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta

peralatannya, media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, dapat

didengar dan dibaca.

Senada dengan itu Ruseffendi (1993 : 141) menyatakan bahwa :

“Media merupakan alat bantu untuk mempermudah siswa memahami konsep

matematika. Alat bentu itu dapat berwujud benda konkrit, seperti batu-

batuan, kacang-kacangan dan untuk menerangkan konsep bidang beraturan

menggunakan media bangun datar dan bangun ruang.

Dari beberapa pendapat tentang penggunaan media dalam

meningkatkan prestasi belajar matematika adalah salah satunya menggunakan

media bangun ruang. Media bangun ruang adalah suatu model yang

mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi. Media bangun ruang juga

digunakan untuk menyelidiki dan menentukan sifat-sifat bangun ruang.

Sebagaimana dinyatakan dari proses idealisme dan abstraksi benda-benda

konkret, maka para siswa diberi kesempatan untuk melihat, meraba dan

Page 14: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

mengalami sendiri dalam mengenalkan unsur- unsur bangun ruang khususnya

dalam menentukan jaring-jaring bangun ruang. Dengan cara tersebut

diharapkan siswa akan lebih mudah mendapatkan pengetahuan yang mereka

pelajari, sebagaimana dinyatakan dalam pepatah dari Cina : Saya mendengar

maka saya lupa (I hear, I forget), saya melihat maka saya ingat (I see, I

remember), saya mengerjakan (mengalami) sendiri maka saya mengerti

(I do , I Understand). Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk meningkatkan

prestasi belajar matematika pada siswa kelas V SD N 2 Jatirejo dengan

menerapkan penggunaan bangun ruang sebagai media pembelajaran.

B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka

masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah

dengan menggunakan media bangun ruang pada pembelajararan

matematika dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD N 2

Jatirejo semester II Tahun Pelajaran 2009/2010?

2. Pemecahan Masalah

Untuk meningkatkan prestasi belajar metematika pada siswa kelas

V SD N 2 Jatirejo semester II Tahun Pelajaran 2009/2010 yaitu dengan

menggunakan media bagun ruang agar siswa dapat terlibat secara langsung

dan pelajaran lebih dipahami dan terserap lebih lama dalam ingatan siswa.

C. Tujuan Penelitian

Meningkatkan prestasi belajar matematika pada siswa kelas V SD N 2

Jatirejo pada semester II Tahun Pelajaran 2009/2010 melalui media bangun

ruang .

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian diharapkan dapat bermanfaat :

Page 15: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

1. Bagi Siswa :

a. Meningkatnya motivasi untuk belajar matematika sehingga prestasi

belajarnya meningkat.

b. Meningkatnya minat pada mata pelajaran matematika, sehingga

pelajaran matematika akan lebih menarik dan mudah mempelajarinya.

2. Bagi Guru :

a. Guru sebagai fasilitator benar-benar dapat memberikan fasilitas dalam

membimbing siswa dalam kegiatan belajar.

b. Dengan penggunaan media yang tepat kualitas pembelajaran akan

meningkat.

3. Bagi Sekolah :

a. Memberikan masukan yang positif dalam meningkatnya mutu

pendidikan di sekolah,yang tercermin dari profesionalisme guru dan

dedikasi di sekolah.

b. Memberikan masukan dan wawasan kepada guru dalam proses

pembelajaran.

Page 16: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi :

Menurut pendapat Winkel (1984 : 162) “Prestasi merupakan

bukti keberhasilan yang telah dicapai siswa”. Sedangkan menurut

Buchori (1997 : 85) berpendapat bahwa prestasi adalah hasil yang

dicapai anak sebagai hasil belajar yang berupa angka, huruf serta

tindakan hasil belajar yang dicapai. Adapun hasil belajar yang berupa

angka huruf selain sebagai bukti hasil karya yang dicapai juga dapat

untuk memotivasi agar prestasinya lebih meningkat.

Senada dengan pengertian tersebut Suratinah Tirtonegoro

(1988 : 43) berpendapat prestasi adalah “Penilaian hasil usaha

kegiatan yang dapat mencerminkan hasil yang dinyatakan dalam

bentuk simbol, angka, huruf yang sudah dicapai oleh setiap anak

dalam periode tertentu.”

Dari definisi-definisi tersebut, dapat diambil kesimpulan

bahwa yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil karya anak yang

dicapai dan erupakan bukti keberhasilan belajar yang berupa huruf

atau angka untuk memotivasi agar prestasinya lebih baik dalam

periode tertentu.

b. Pengertian belajar

Belajar adalah suatu aktifitas yang sengaja dilakukan oleh

individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak

yang tadinya tidak mampu melakukan sesuatu, menjadi mampu

melakukan sesuatu, anak yang tadinya tidak terampil menjadi

terampil (M.Djauhar Sidik, 2008 : 3).

5

Page 17: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Menurut B.F. Skinner dalam Nabisi Lapono ( 2008 : 5 ) bahwa

belajar menghasilkan perubahan perilaku yang dapat diamati, sedang

perilaku dan belajar diubah oleh kondisi lingkungan.

Sementara Winkel dalam Ingridwati Kurnia, dkk. ( 2008 : 1-3 )

mendefinisikan belajar suatu proses kegiatan mental pada diri

seseorang yang berlangsung dalam interaksi aktif individu dengan

lingkungannya, sehingga menghasilkan perubahan yang relatif

menetap/bertahan dalam kemampuan ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik.

Berdasarkan teori-teori belajar tersebut di atas dapat

disimpulkan bahwa belajar pada hakekatnya adalah salah satu proses

usaha yang dilakukan individu untuk memperolah perubahan perilaku

yang relatif dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik, yang

diperoleh melalui interaksi individu dengan lingkungannya. Perubahan

perilaku sebagai hasil belajar terjadi secara sadar, bersifat kontinue,

relatif menetap, dan mempunyai tujuan terarah pada kemajuan yang

progresif.

c. Prestasi belajar.

Dengan mengetahui prestasi belajar anak, dapat mengetahui

kedudukan anak di dalam kelas, apakah anak tersebut termasuk

kelompok anak pandai, sedang atau kurang. Lebih lanjut lagi

Sutrinah Tirtonegoro (1988 : 43) mengemukakan bahwa, “Prestasi

belajar ini dinyatakan dalam bentuk huruf maupun simbol dan pada

tiap-tiap periode tertentu misalnya tiap catur wulan atau semester,

hasil belajar anak dinyatakan dalam bentuk rapot.”

Sedangkan menurut Winkel (1991 : 60) yang dimaksud

dengan prestasi belajar adalah “Bukti keberhasilan usaha yang dapat

dicapai seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar atau

mempelajari sesuatu.”

Senada dengan pendapat kedua ahli tersebut, Anton

Sukarno (1994 : 16) menyatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu

Page 18: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

hasil maksimal yang diperoleh dengan usahannya dalam rangka

mengaktualisikan dan mempotensikan diri lewat belajar.”

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang

di maksud prestasi belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah

dikerjakan untuk diukur dan dinilai yang dinyatakan dalam bentuk

angka atau simbol untuk mengetahui kedudukan siswa/anak.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Di bawah ini beberapa faktor yang berkaitan dengan prestasi

belajar yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Muhibin Syah

(1995:132) mengisyaratkan bahwa ada beberapa faktor yang

mempengaruhi belajar:

1) Faktor Internal ( faktor dari dalam siswa )

a) Aspek fisiologis kondisi umum jasmani dan tonus (ketenangan otot) yang menandai tingkat organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran .

b) Aspek psikologis yakni faktor-faktor rohaniah siswa yang meliputi : (1) Intelegensi siswa

Intelegensi adalah kemampuan psiko fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Anak yang intelegensinya tinggi semakin besar untuk meraih sukses, sebaliknya anak yang intelegensinya rendah semakin kecil untuk memperoleh sukses.

(2) Sikap siswa Sikap adalah gejala internal yang berdimensi aktif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek secara positif atau negatif.

(3) Bakat Siswa Bakat adalah kemampuan potseensial yang dimiliki

seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.

(4) Minat siswa Minat berarti kecenderungan yang tinggi dan kegairahan

yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat sangat tergantung pada pemusatan perhatian, keingintahuan yang besar terhadap sesuatu. Minat sangat

Page 19: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

tergantung pada pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan.

(5) Motivasi siswa Motivasi adalah keadaan internal organisme manusia

yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.

2) Faktor Eksternal ( faktor dari luar siswa) (1) Lingkungan Sosial

a) Lingkungan sosial sekolah misalnya : guru, staf, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa.

b) Lingkungan siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar tempat tinggal siswa

c) Lingkungan sosial yang lain adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri.

Ngalim Purwanto (1990: 102) berpendapat bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi belajar adalah:

a) Faktor Individual (faktor yang berada pada organisme itu sendiri)

1) Kematangan adalah masa mulai berfungsinya baik jasmani maupun rohaninya.

2) Kecerdasan / Intelegensi Kecerdasan dapat dilihat dan diamati dalam mempelajari

sesuatu. seseorang yang intelegensinya tinggi akan cepat dalam memecahkan masalah yang dihadapi, dibandingkan seseorang yang intelegensinya rendah.

3) Latihan dan Ulangan Kecakapan dan pengetahuan yang dimiliki seseorang dapat

makin dikuasai dan makin mendalam, disebabkan oleh latihan dan sering mengulangi sesuatu. Sebaliknya tanpa latihan orang tidak akan memiliki pengalaman.

4) Motivasi Motif merupakan pendorong bagi suatu organisme untuk

melakukan sesuatu. Motif instrinsik dapat mendorong seseorang menjadi specialis dalam bidang pengetahuan tertentu.

5) Sifat- sifat Pribadi Seseorang Setiap orang memiliki sifat-sifat kepribadian masing-

masing berbeda antara seseorang dengan orang lain. Sifat-sifat kepribadian ini ialah faktor fisik kesehatan dan kondisi badan.

b) Faktor Sosial (faktor yang ada diluar individu) 1) Keadaan Keluarga

Page 20: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Suasana dan keadaan keluarga turut menentukan tercapai dan tidaknya seorang anak dalam belajar. Masalah lain adalah ada tidaknya fasilitas-fasilitas yang diperlukan anak dalam belajar.

2) Guru dan Cara Mengajar Faktor guru dan cara mengajar merupakan faktor penting, terutama dalam belajar di sekolah sikap kepribadian guru serta pengetahuan yang dimiliki dan cara mengajarnya, turut menentukan hasil belajar yang dicapai oleh anak.

3) Alat-alat Pelajaran Sekolah yang memiliki alat-alat pelajaran, perlengkapan yang diperlukan dapat mempermudah dan mempercepat belajar anak-anak.

4) Motivasi Sosial Motivasi sosial dapat timbul pada anak dari orang lainyang ada di sekitarnya, antara lain, orang tua, guru teman sepermainan, tetangga dan sanak saudara. Motivasi yang baik yang diberikan oleh orang tua atau guru dapat mendorong anak, sehingga timbul hasrat untuk belajar yang lebih baik.

5) Lingkungan dan kesempatan Seorang anak yang intelegensinya tinggi belum tentu dapat belajar dengan baik, karena jarak rumah ke sekolah terlalu jauh dan kelelahan menempuh perjalanannya. Ada pula anak yang tidak dapat belajar dengan baik, disebabkan tidak adanya kesempatan belajar, pengaruh lingkungan yang kurang baik.

Menurut Sumadi Suryabrata (1993:249) menyatakan bahwa

faktor-faktor yang mempengeruhi belajar antara lain :

1) Faktor yang berasal dari luar individu

a) Faktor-faktor non sosial antara lain : (1) cuaca, (2) waktu, (3) keadaan suhu, (4) alat-alat belajar, (5) letak sekolah, (6) bangunan sekolah.

b) Faktor-faktor sosial, yaitu gangguan yang terjadi pada proses belajar antara lain : (1) konsentrasi belajar, (2) perhatian, (3) keadaan lingkungan kelas.

2) Faktor yang berasal dari dalam individu a) Faktor-faktor fisiologis, antara lain : (1) keadaan jasmani pada

umumnya, (2) keadaan fungsi-fungsi fiologis tertentu. b) Faktor-faktor psikologis, yaitu (1) keadaan jasmani pada

umumnya, (2) kreativitas,(3) simpati dari orang lain, (4) memperbaiki kegagalan, (5) rasa aman, (6) adanya ganjara atau hukuman.

Page 21: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi belajar adalah :

a. Faktor dari dalam tubuh

b. Faktor dari luar tubuh

c. Faktor situasi sekolah

d. Faktor pendekatan belajar

e. Faktor kepribadian guru dan siswa

f. Faktor pendukung pembelajaran

2. Hakekat Matematika

a. Pengertian Matematika

Mata pelajaran matematika adalah kumpulan bahan kajian dan

pelajaran tentang bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang

saling berhubungan satu sama lain, sehingga dapat meningkatkan

ketajaman penalaran siswa untuk menyelesaikan permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari dan kamampuan berkomunikasi dengan

menggunakan bilangan dan simbol-simbol serta mengembangkan sifat

logis, kritis, cermat, disiplin, menghargai kegunaan matematika.

Menurut James and James dalam kamus matematikanya (1976)

dalam Ruseffendi ( 1992: 27) menyatakan bahwa “ Matematika adalah

ilmu tentang logika mengenal bentuk, susunan besaran, dan konsep-

konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya dengan jumlah

yang banyaknya terbagi ke dalam 3 bidang yaitu aljabar, analisis, dan

geometri.”

Sedangkan menurut Johnson dan Myklobust di dalam

Mulyono Abdurahman (1999 : 252) menyebutkan bahwa matematika

adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan

hubungan-hubungan kuantitatif dan ruang sedangkan fungsi teoritis

adalah untuk memudahkan berfikir.

Dari pengertian yang telah dikemukakan di atas, dapat

disimpulkan bahwa matematika adalah salah satu ilmu dasar dalam

Page 22: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

kehidupan sehari-hari, yang merupakan bahasa simbolis dan universal

yang memungkinkan manusia berfikir, mencatat dan

mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas dengan

menggunakan cara deduktif dan induktif.

b. Tujuan Pembelajaran Matematika

Tujuan umum pembelajaran matematika di jenjang pendidikan

dasar yaitu:

1) Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kitis, cermat, jujur dan efekif.

2) Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir Matemtika dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan ( Depdikbud, 1999 31 )

Sedangkan tujuan khusus pembelajaran matematika di Sekolah

Dasar (SD ) adalah sebagai berikut :

1) Menumbuhkembangkan keterampilan berhitung (menggunakan bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari.

2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialih gunakan melalui kegiatan matematika.

3) Mengembangkan pengetahuan dasar matematika sebagai bekal lebih lanjut di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)

4) Membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin (Depdikbud, (1999 :31)

5) Tujuan tersebut akan dianggap telah tercapai apabila siswa telah memiliki sejumlah kemampuan di bidang matematika.

c. Fungsi Pelajaran Matematika

Berdasarkan GBPP kelas V SD , kurikulum pendidikan dasar

(1999 : 30) fungsi matematika adalah sebagai salah satu unsur

masukan instrumental, yang memiliki objak dasar abstrak dan

berasarkan kebenaran konsistensi, dalam system proses belajar

mengajar untuk mencapai tuuan pendidikan.

Dalam kurikulum 2004 (2004: 6) disebutkan bahwa

metematika berfungsi untuk mengembangkan keterampilan melalui

Page 23: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

kegiatan penyeldikan, eksplorasi, dan eksperimen sebagai alat

pemecah msalah melalui symbol, tabel, grafik, diagram, dalam

menjelaskan gagasan.

Dengan demikian mata pelajaran matematika berfungsi untuk

mengembangkan kemampuan bernalar dengan menggunakan bilangan

dan simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat membantu

memperjelas dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari. Pelajaran matematika juga merupakan salah

satu mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Akhir Sekolah (UAS)

d. Teori Belajar Matematika

Menurut Bruner dalam teorinya mengemukakan bahwa dalam

proses belajar anak sebaknya diberi kesempatan memanipulasi benda-

benda atau media yang dirancang secara khusus dan dapat diotak-atik

oleh siswa dalam memaham suatu suatu konsep matematika. Melalui

media yang ditelitinya itu, anak akan melihat langsung bagaimana

keteraturan dan pola struktur yang terdapat dalam benda yang sedang

diperhatikannya itu. (Siti Hawa, dkk. 2008 : 6)

Tiga tahapan teori belajar menurut Bruner tentang

perkembangan intelektual adalah :

1) Enactive, dimana seseoang belajar tentang dunia melalui aksi-aksi terhadap objek.

2) Iconic, di mana pemelajaran terjadi melalui penggunaan model -model dan gambar.

3) Symbolic, yang menggambarkan kapasitas berfikir dalam istilah-istilah yang abstrak. (Mark K. Smith, dkk, 2009 : 123 )

Tahapan perkembangan belajar kognitif menurut Piaget dalam

Nabisi Lapono ( 2008 : 19)

1) Sensorimotor Intelegensi (lahir s.d usia 2 tahun) yaitu perilaku treikat pada panca indra an gerak motorik. Bayi belum mampu berfikir konseptual perkembangan politik telah dapat diamati.

2) Preopration throught (2-7 tahun) yaitu tampak kemampuan berbahasa, berkembang pesat penguasaan konsep. Bayi belum mampu berfikir koseptual namun perkembangan kognitif telah dapat diamati.

Page 24: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

3) Cocrete Operation (7-11 tahun) yaitu berkembanag daya mampu anak berfikir logis untuk memecahkan masalah nyata. Konsep dasar benda, jumlah waktu, ruang kausalitas.

4) Formal operations (11-15 tahun) yaitu kecakapan kogntif mencapai puncak perkembangan. Anak mampu memprediksi, berfikir tentang situasi hipoteses, tentang hakekat berfikir serta menaprsiasi struktur bahasa dan dialog. Sarkasme, bahasa gaul, mendebat, berdalih adalah sisi bahasa remaja cerminan kecakapan berpikir abstrak dalam/ melalui bahasa.

e. Penilaian dalam Pembelajaran Matematika

Penilaian belajar untuk mata pelajaran matematika dapat

dilakukan dalam dua jenis penilaian yaitu penilaian formatif dan

penilaian sumatif. Penilaian formatif dilakukan setiap akhir pokok

bahasan, sedangkan penilaian sumatif dilakukan dalam beberapa

pokok bahasan. Dalam rangka penambahan pemahaman siswa dapat

dilakukan penilaian tugas yang bisa diberikan sebagai tugas pekerjan

rumah.

Penilaian pembelajaran matematika dalam kurikulum 2004

(2004 : 11) dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan

efisiensi suatu pembelajaran. Ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan yaitu :

1) Pemahaman konsep. Siswa mampu mendevinisikan konsep, mengidentifikasikan, dan , dan memberikan n contoh atau bukan contoh dari konsep.

2) Prosedur. Siswa mampu mengenal prosedur dan proses atau proses menghitung yang benar dan tidak benar.

3) Komunikasi. Siswa mempu menyatakan dan menafsirkan gagasan matematika secara lisan, tertulis atau mendemonstrasikan.

4) Penalaran. Siswa mampu memberikan alasan endukatif dan dedukatif sederhana.

5) Pemecahan masalah. Siswa mampu memahami masalah,memilih strategi penyelesaian, dan menyelesaikan masalah.

Cara lain yang sering dilakukan dalam penilaian pembelajaran

matematika adalah dengan mengadakan tes atau termasuk jenis bimbingan

individual dengan mengurangi pembelajaran individual dengan cara

Page 25: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

mananamkan kembali konsep-konsep yang belum dikuasi oleh siswa serta

dapat dilakukan dengan konseling yaitu dengan pendekatan behavioristik.

3. Hakekat Pembelajaran Media

a. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk

jamak dari kata medum yang secara harfiah berarti perantara atau

pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim

ke penerima pesan.

Menurut MC Luhan ( dalam Tim pengembangan PGSD 1998 :

7) Media adalah semua saluran pesan yang digunakan sebagai sarana

komuniksi dari seseorang ke orang lain yang tidak ada di hadapannya,

meliputi surat, televise, film dan telepon bahkan jalan dan jalur kereta

api.

Menurut Romiszowki (dalam Tim Pengembang PGSD 1998:7)

Media adalah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan

(yang dapat berupa orang atau benda).

Media meliputi segala sesuatu berupa sarana atau prasarana

dan fasilitas yang digunakan pembelajar (guru) dalam menyampaikan

pesan kepada subjek didik untuk memperjelas, memperlancar,

merangsang, memotivasi, mempermudah belajar siswa, dan

meningkatkan efektivitas dan efisien proses pembelajaran dalam

mencapai tujuan instruksional secara optimal (Ngadino Yustinus

2003:3).

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian

media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan

kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar

mengajar.

Page 26: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

b. Tujuan dan Manfaat Media

Menurut Piaget (dalam Muchtar A. Karim dkk, 1997: 20) anak

usia 7 sampai 12 tahun yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar

masih dalam taraf berfikir semi konkrit sebelum memahami konsep

Matematika secara jelas tanpa dibantu benda-benda kongkrit. Maka

media sangat dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan pembelajaran

di sekolah dasar.

Tujuan dari penggunaan suatu media membuat guru

menyampaikan pesan secara lebih mudah kepada peserta didik,

sehingga peserta didik dapat menguasai pesan tersebut secara cepat

dan akurat.

Dalam proses belajar-mengajar yang dilakukan guru

penggunaan media dimaksudkan agar peserta didik yang terlibat

dalam kegiatan belajar itu terhindar dari gejala verbalisme. Beberapa

manfaat media dalam pembelajaran antara lain :

1) Media sebagai alat komunikasi untuk megefektifkan proses

pembelajaran.

2) Sebagai penunjang pencapaian tujuan.

3) Mengurangi kebebasan siswa dalam proses pembelajaran.

4) Sebaga salah satu jembatan yang dapat mengubah pemikiran dari

yang konkrit ke yang abstrak dan sebaliknya.

Senada dengan Keino Dayton (1985) yang dikutip oleh

Eristo Rahadi (2003 : 15-19 ) mengidentifkasi beberapa manfaat

media pembelajaran, yaitu :

1) Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan. Setiap guru mungkin mempunyai penafsiran yang berbeda-

beda terhadap sutu konsep materi pelajaran tertentu. Dengan bentuan media, penafsiran yang beragam tersebut dapat dihindari sehngga dapat disampaikan kepada siswa secara beragam.

2) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. Dengan berbagai potensi yang dimlikinya , media dapat

menampilkan informasi melalui uara, gambar, gerakan,dan warna baik secara alami maupun manipulasi. Dengan media , materi

Page 27: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

sajan bisa membangkitkan rasa keingintahuaan siswa bereaksi baik secra fisik maupun emosional.

3) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif Jika dipilih dan direncang dengan baik, media dapat

membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktf selama proses pembelajaran .

4) Efisien dalam waktu dan tenaga Dengan media, tujuan belajar akan lebih mudah tercapai

secra maksimal mungkin. Dengan media guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang.

5) Meningkatkan hasil belajar siswa.

Pengguanaan media bukan hanya membuat proses pemelajaran lebih efisien, tetapi juga membantu siswa menyerap materi pemelajaran lebih mendalam.

6) Media memungkinkan proses belajar dapat dilkukan dimana saja dan kapan saja.

Penggunaan media akan apat menyadarkan siswa akan banyak sumber-sumber belajar yang akan dapat mereka manfaatkan untuk belajar.

7) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi proses belajar.

Dengan media, Proses pembeljaran akan lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencinta ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.

8) Mengubah peran guru yang lebih positif dan produktif. Dengan memanfaakan media secara baik, seorang guru

bukan lagi menjadi satu-satunya sumber belajar bagi siswa.

Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa manfaat

media adalah :

a) Penyampaian materi dapat diseragamkan

b) Poses pembelajaran menjadi lebih jelas

c) Proses pembelajaran lebih interaktif

d) Efisien waktu dan tenaga

e) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.

f) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap pelajaran.

g) Mengubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif.

h) Media dapat mmbuat mata pelajaran yang abstrak menjadi lebih

kokrit.

Page 28: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

i) Informasi pelajaran yang disajikan dengan media memberikan n

kesan lebih mendalam.

4. Jenis-jenis Media Bangun Ruang

Bangun ruang adalah sejenis benda ruang beraturan yang memiliki

rusuk, sisi, dan titik sudut, bangun ruang menyerupai kotak, dengan bentuk

masif, berongga, dan kerangka. Bentuk-bentuk bangun ruang yang

diajarkan di sekolah dasar yaitu kubus, balok, tabung, prisma, karucut,

limas, dan bola.

Adapun tujuan penggunaan media bangun ruang adalah sebagai

berikut :

a. Untuk mengkonkritkan konsep yang terdapat dalam pembelajaran

matematika

b. Memudahkan siswa dalam menerima materi luas permukaan bangun

ruang

c. Membangkitkan motivasi siswa dalam belajar

d. Penggunaan madia bangun ruang dalam pembelajaran matematika

dapat memperbesar minat dan perhatian siswa.

Menurut Arnis Kamar (2002 : 18) fungsi bangun ruang dalam

pembelajaran matematika adalah sebagai berikut :

“(a) Dengan adanya media siswa akan lebih banyak mengikuti pembelajaran matematika dengan gembira sehingga minat anak dalam mempelajari matematika semakin besar. Anak akan senang, terangsang, tertarik dan bersikap positif terhadap pembelajaran matematika. (b) dengan penyajian konsep abstrak matematika dalam bentuk konkrit , maka siswa pada tingkat yang lebih rendah akan lebih mudah memahami dan mengerti. (c) konsep abstrak yang tersaji dalam bentuk konkrit berupa model matematika dapat dijadikan objek penilaian.

Berdasarkan kutipan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

penggunaan media bangun ruang dalam pembelajaran matematika dapat

membantu guru menjelaskan hal yang bersifat abstrak menjadi lebih konkrit

sehingga siswa mudah belajar matematika.

Page 29: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan

Maryani, (2007) ”Peningkatan Prestasi Belajar Matematika dengan

Penggunaan Blok Dienes Kelas III SD Negeri Jebres Surakarta Th 2006/2007.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa peneliti telah berhasil meningkatkan

prestasi belajar matematika dengan menerapkan pembelajaran dengan

menggunakan media Blok Dienes siswa Kelas III SD Negeri Jebres Surakarta

Th 2006/2007

Suwarto, (2007) Penggunan Media Bangun Ruang untuk Pemahaman

Konsep Luas dan Volume Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas V

SD N Walen 1 Kecamatan Simo Kabupaten Boyolalai Tahun Pelajaran 2006/

2007. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa peneliti telah mampu

meningkatkan pemahaman konsep luas dan volume dalam pembelajaran

matematika dengan mengefektifkan penggunaan media bangun ruang dan

telah berhasil meningkatkan motivasi belajar pada siswa Siswa Kelas V SD N

Walen 1 Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2006/ 2007

dalam pembelajaran.

C. Kerangka Berfikir

Kondisi awal prestasi belajar siswa kelas V SD N 2 Jatirejo Tahun

Pelajaran 2009/2010 pada pembelajaran matematika masih di bawah kriteria

ketuntasan minimal (KKM). Hal ini terjadi karena pada pembelajaran

matematika tentang materi bangun ruang guru tidak menggunakan media

bangun ruang sehingga prestasi belajarnya belum meningkat.

Berdasarkan teori belajar dan pembelajaran, maka untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa tentang bangun ruang, guru melaksanakan tindakan

yang berupa penggunaan media bangun ruang dalam menyampaikan materi

pembelajaran. Dengan menggunakan media bangun ruang tersebut diharapkan

prestasi belajar siswa akan menigkat dan pemblajaran menjadi menyenangkan

pembelajaran yang berupa penggunaan medi bangun ruang dalam

menyampaikan materi pembelajaran

Page 30: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Diduga melalui pembelajaran dengan menggunakan media bangun ruang prestasi belajar siswa akan meningkat

Pembelajaran tersebut dilaksanakan melalui dua siklus yang masing

siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaaan, oservasi dan refleksi. Dengan

menggunakan media bengun ruang tersebut diharakkan prestasi belajar siswa

kelas V SD Negeri 2 Jatirejo akan meningkatkan dan prestasi belajar siswa

Berdasarkan uraian data, dapat digambarkan kerangka berfikir sebagai

berikut :

Kondisi Awal

Pembelajaran belum menggunakan media

Hasil Pembelajaran

belum memuaskan

Siklus I 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Observasi 4. Refleksi

Siklus II 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Observasi 4. Refleksi

Dalam pelaksanaan pembelajaran guru menggunakan media bangun ruang

Tindakan

Kondisi Akhir

Kondisi Akhir

Page 31: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

D. Hipoteses Tindakan

Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran, maka dapat dirumuskan

hipotesis penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut :

Dengan menggunakan media bangun ruang pada pembelajaran matematika

tentang materi bangun ruang diduga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

kelas V SD N 2 Jatirejo Tahun Pelajaran 2009/2010.

Page 32: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD N 2 Jatirejo, Kec. Kaligesing,

Kabupaten Purworejo dengan alasan :

a. Sekolah Dasar Negeri 2 Jatirejo yang berada di Kecamatan

Kaligesing, Kabupaten Purworejo belum pernah dijadikan tempat

penelitian.

b. Pada tahun pelajaran sebelumnya dalam menyampaikan materi

pembelajaran matematika khususnya menentukan jaring-jaring

berbagai bangun ruang sederhana belum menggunakan media bangun

ruang.

c. Peneliti sebagai tenaga edukatif pada SD tersebut, sehingga hasil

penelitian nanti dapat memberikan n masukan yang digunakan untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya dalam mata pelajaran

matematika.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksakan pada semester II tahun pelajaran

2009/2010, 6 bulan mulai bulan Januari sampai Juli 2010.

Penelitian siklus I yaitu dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2010

untuk pertemuan pertama, pertemuan ke-2 pada tanggal 23 Februari 2010 ,

pertemuan ke- 3 dilaksankan pada tanggal 25 Februari 2010.

Penelitian siklus II dilaksanakan pada tanggal 4 Maret 2010 untuk siklus

pertama, pertemuan ke-2 pada tanggal 23 Februari 2010 , pertemuan ke- 3

dilaksankan pada tanggal 25 Februari 2010, pertemuan ke-2 pada tanggal 9

Maret 2010 , pertemuan ke- 3 dilaksankan pada tanggal 11 Maret 2010.

B. Subjek Penelitian

Page 33: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

1. Subyek Penelitian dan Objek Penelitian

a. Subyek Penelitian yaitu siswa kelas V SD N 2 Jatirejo Kec.

Kaligesing, Kab. Purworejo tahun pelajaran 2009/2010 semester II

dengan jumlah siswa 13 anak.

b. Objek penelitian yaitu media bangun ruang untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa.

2. Sumber Data

Data yang paling penting untuk di kumpulkan dan dikaji dalam

penelitian ini sebagian besar berupa data kualitatif. Pengumpulan data

diambil dari berbagai sumber :

a. Nara sumber terdiri dari guru dan siswa kelas V SDN 2 Jatirejo.

b. Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran

c. Tes hasil belajar

3. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk dan sumber data yang dimanfaatkan dalam

Penelitian Tindakan Kelas, maka teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah :

1. Wawancara

Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi yang rici dan

mendalam tentang tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran.

Datanya berupa catatan hasil wawancara dengan siswa. Data yang

diungkap dengan wawancara adalah tentang kendala-kendala dalam

menerima pelajaran matematika.

2. Observasi

Observasi dilakukan peneliti selama proses pembelajaran

berlangsung untuk mengamati siswa dalam menggunakan peraga bengun

ruang. Menurut Suharsimi Arikunto (1998:147) metode observasi adalah

cara menentukan data dengan mengamati menatap kejadian gerak, atau

proses secara keseluruhan. Sedangkan observasi atau yang disebut pula

21

Page 34: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

dengan pengamatan, melalui kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu

objek dengan menggunakan alat indera. Jadi observasi dapat dilakukan

melalui penglihatan, penciuman, pendengaran dan pengecap. Di dalam

artian penelitian, observasi dapat dilakukan dengan tes, kuisener, rekaman

gambar, rekaman suara. Yang menjadi teman kolaborasi dalam penelitian

ini adalah tiga orang observer yang megamati aktivitas siswa dalam proses

belajar mengajar serta dalam penggunaan media bangun ruang, aktivitas

siswa dalam menyampaikan materi pelajaran dalam proses belajar

mengajar. Datanya berupa lembar pengamatan atau lembar observasi.

3. Tes Tertulis

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan, sikap,intelegensi kemampuan atau bakat

yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikonto 1998:139).

Teknik tes ini dipergunakan untuk memperoleh data hasil belajar matematika

dalam materi bangun ruang. Adapun bentuk tes adalah tes tertulis, Yaitu tes pada

tiap-tiap akhir siklus. Tes tertulis digunakan untuk memperoleh data hasil belajar

matematika siswa kelas V SD N 2 Jatirejo Kecamatan Kaligesing Purworejo.

Dengan tes tertulis bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan prestasi

belajar matematika materi bangun ruang.

4. Teknik analisis Data

1. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitan ini adalah dekriptif

kualitatif. Menganalisis dengan deskripti kualitatif adalah memberikan

predikat kepada variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi sebenarnya,

kemudian diukur dengan presentase, baru kemudian ditransfer, yang

digunakan adalah : baik, cukup, dan kurang.

2. Data prestasi belajar siswa diperoleh dari hasil rata-rata evaluasi setiap

pertemuan dalam setiap pertemuan dalam siklusnya.

5. Indikator Kinerja

Page 35: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Untuk mengetahui keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini, penulis

menetapkan indikator kinerja :

1. Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa meguasai konsep luas bangun ruang ,

nilai KKM nya yaitu 65.

2. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM minimal sebanyak 75 %.

Hal ini ditandai dengan adanya perubahan sebagai berikut :

a. Pada saat proses pembelajaran siswa terlihat aktif.

b. Siswa merasa senang karena dapat melakukan manipulasi media yang

sudah dibuat sendiri.

c. Siswa terlihat antusias dalam proses pembelajaran.

C . Prosedur Penelitian

Dalam prosedur pelaksanaan ini terdiri dari dua siklus, yang masing-

masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan

refleksi. Pada masing-masing siklus terdiri dari tiga pelaksanaan pembelajaran

( tiga kali pertemuan pembelajaran)

1. Siklus I

Perencanaan Tindakan

a. Pengumpulan Data

Peneliti membagikan angket tentang pendapat siswa mengenai

pembelajaran matematika yang telah dilaksanakan kepada siswa dan

pendapat teman sejawat serta penilaian dai kepala sekolah/ supervisor

mengenai proses pembelajaran yang dilaksanakan dan mencatat hasil

nilai formatif siswa pada pembelajaran matematika.

b. Berdasarkan hasil data yang diperoleh, peneliti beserta teman sejawat

dan superfisor mengadakan diskusi awal untuk mengidentivikasi

masalah yang dihadapi siswa dan memecahkannya.

c. Menyusun rencana pembelajaran untuk tiga kali pertemuan.

d. Menyususn instrumen pembelajaran

e. Menyediakan media bangun ruang yang akan digunakan dalam

pembelajaran.

Page 36: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan ke- 1

Dalam pelaksanaan ini peneliti (guru) melaksanakan sesuai

rencana yang ada dalam rencana pembelajaran, seperti berikut :

a. Pra Kegiatan

1) Doa bersama

2) Mengabsen siswa

b. Kegiatan Awal

1) Informasi tujuan pembelajaran

a) Anak-anak marilah sekarang kita belajar tentang bangun

ruang.

b) Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang prisma tegak, kubus.

2) Apersepsi

Tanya jawab tentang macam-macam bangun ruang .

c. Kegiatan inti

1) Guru menunjukkan kerangka kubus dan balok.

2) Dengan dibimbing guru, siswa menunjukkan titik sudut, sisi dan

balok.

3) Dengan bimbingan guru, siswa menyebutkan sifat-sifat bangun

ruang.

4) Siswa diminta menggambar kubus dan balok.

5) Siswa mengerjakan lembar kerja, yang telah dipersiapkan guru

6) Membahas hasil kerja siswa dan menyimpulkan secara klasikal.

d. Kegiatan penutup

Tindak Lanjut :

1) Menegaskan kembali kesimpulan yang telah disepakati.

2) Memberikan pesan-pesan.

Pertemuan ke- 2

a. Pra Kegiatan

1) Doa bersama

2) Mengabsen siswa

Page 37: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

b. Kegiatan Awal

1) Informasi tujuan pembelajaran

Anak-anak marilah sekarang kita malanjutkan pembelajaran

tentang jaring-jaring bangun ruang

2) Apersepsi

Tanya jawab tentang macam-macam bangun ruang .

c. Kegiatan inti

1) Guru menunjukan salah satu model kubus

2) Salah satu siswa diminta membuka kubus tersebut, sehingga

terlihat sebuah jaring-jaring kubus.

3) Siswa menggambar jaring-jaring kubus tersebut.

4) Siswa dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing kelompok

membuat jaring-jaring kubus yang berbeda.

5) Masing- masing kelompok mempresentasikan hasil jaring-jaring

kubus yang dibuat.

6) Siswa mengerjakan lembar kerja, yang telah dipersiapkan guru

7) Membahas hasil kerja siswa dan menyimpulkan secara klasikal.

d. Kegiatan penutup

Tindak Lanjut :

1) Menegaskan kembali kesimpulan yang telah disepakati.

2) Memberikan pesan-pesan.

Pertemuan ke- 3

a. Pra Kegiatan

1) Doa bersama

2) Mengabsen siswa

b. Kegiatan Awal

Page 38: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

1) Informasi tujuan pembelajaran

Anak-anak marilah sekarang kita malanjutkan pembelajaran

tentang jaring-jaring bangun ruang.

2) Apersepsi

Tanya jawab tentang macam-macam bangun ruang.

c. Kegiatan inti

1) Guru menunjukkan salah satu model balok dan prisma tegak

segitiga

2) Salah satu siswa diminta membuka balok dan prisma segitiga

tersebut, sehingga terlihat sebuah jaring-jaring balok dan prisma

segitiga.

3) Siswa menggambar jaring-jaring balok dan prisma segitiga.

4) Masing-masing siswa mengerjakan lembar evaluasi siklus 1 yang

telah dipersiapkan guru.

5) Membahas hasil evaluasi siswa dan menyimpulkan secara klasikal.

d. Kegiatan penutup

Tindak Lanjut :

1) Menegaskan kembali kesimpulan yang telah disepakati.

2) Memberikan pesan-pesan.

Observasi

Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang

berupa check list untuk mengetahui keaktifan dan kekompakan siswa

dalam pembelajaran, serta antusias siswa pada saat pembelajaran.

Pelaksanaan Observasi dilakukan oleh guru kelas V (peneliti)

bersama supervisor. Tugas supervisor adalah mengamati kegiatan guru dan

siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Page 39: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Refleksi

Guru (peneliti) mengadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan

perencanaan, pelaksanaan dan observasi yang dikolaborasi dengan

supervisor untuk mendiskusikan tentang proses pembelajaran,

peningkatan motivasi belajar dan mengkaji ulang tentang kekurangan dan

kelebihan pada sikus I, Selanjutnya penyempurnaan dari kekurangan

siklus ini dilaksanakan pada siklus ke II.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan refleksi dan data pada siklus I, guru ( peneliti )

mengadakan penyempurnaan skenario pembelajaran dan

mengoptimalkan penggunaan media bangun ruang untuk

menyelesaikan tugas dan soal-soal yang berkaitan dengan bangun

ruang.

1) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran untuk tiga kali

pertemuan.

2) Menyususun instrumen pembelajaran

3) Mengoptimalkan media bangun ruang yang akan digunakan dalam

perbaikan pembelajaran dari siklus I

b. Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan ke- 1

Dalam pelaksanaan ini peneliti (guru) melaksanakan rencana

perbaikan pembelajaran dengan menerapkan 3 tahapan teori Bruner

yaitu tahap enaktif, tahap ekonik dan tahap simbolik.

1) Pra Kegiatan

a) Doa bersama

b) Mengabsen siswa

2) Kegiatan Awal

a) Informasi tujuan pembelajaran

1) Anak-anak marilah sekarang kita belajar tentang bangun

ruang.

Page 40: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2) Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang prisma tegak, kubus.

b) Apersepsi

Tanya jawab tentang macam-macam bangun ruang .

3) Kegiatan inti

a) Pada tahap enaktif : dalam menganalisis bentuk kubus dan

balok siswa diberi kegiatan mengamati model bangun kubus

untuk mencari bidang sisi dan membilang berapa banyaknya

bidang, menunjukkan nama bentuk bangun bidang sisi kubus,

mencari rusuk dan membilang banyaknya rusuk, mencari titik

sudut dan membilang banyaknya titik sudut dan lain

sebagainya. Demikian pada bengun ruang balok.

Contoh :

Anak didik mengamati model benda kubus (yang dapat dibuat

dari karton, kertas manila dan sebagainya) dan mengenali

sifat-sifat balok, seperti memiliki 8 titik sudut, memiliki 6

bidang sisi, memiliki 12 rusuk dan menyebutkan nama-

namanya.

b) Pada tahap ikonik: siswa mengamati gambar dan

menggambarnya bangun ruang kubus dan balok untuk mencari

bidang sisi dan membilang berapa banyaknya bidang,

menunjukkan nama bentuk bangun bidang sisi kubus dan sisi

balok, mencari rusuk dan membilang banyaknya rusuk,

mencari titik sudut dan membilang banyaknya titik sudut dan

lain sebagainya.

Contoh : titik sudut sebanyak

H G 8,yaitu A,B,C,D,E,F,G,H

E F rusuk kubus

sebanyak 12 D C

AE,BF,... A B

bidang sisi sebanya 6 ;

ABCD,BCGF

Page 41: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

titik sudut sebanyak

H G 8,yaitu A,B,C,D,E,F,G,H

E F

rusuk balok

sebanyak 12

AE,BF, ... D C

A B

bidang sisi sebanya 6 ;

ABCD, BCGF

c) Pada tahap simbolik : tanpa melihat model benda model

bangun kubus dan balok atau gambar kubus dan balok siswa

menyebutkan sifat-sifat bangun ruang kubus dan balok

menentukan bentuk bangun bidang sisi balok.

d) Siswa mengerjakan lembar kerja, yang telah dipersiapkan guru

e) Membahas hasil kerja siswa dan menyimpulkan secara

klasikal.

4) Kegiatan penutup

Tindak Lanjut :

a) Menegaskan kembali kesimpulan yang telah disepakati.

b) Memberikan pesan-pesan.

Pertemuan ke- 2

1) Pra Kegiatan

a) Doa bersama

b) Mengabsen siswa

2) Kegiatan Awal

a) Informasi tujuan pembelajaran

Anak-anak marilah sekarang kita malanjutkan pembelajaran

tentang jaring-jaring bangun ruang

b) Apersepsi

Tanya jawab tentang macam-macam bangun ruang .

Page 42: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

3) Kegiatan inti

a) Pada tahap enaktif : dalam menganalisis jaring-jaring bentuk

kubus yang sudah dipersiapkan guru siswa diberi kegiatan

mengamati model bangun kubus untuk kemudian kubus

tersebut disuruh membuka sehingga akan terbentuklah sebuah

jaring-jaring kubus.

b) Pada tahap ikonik :

1) Siswa menggambar jaring-jaring kubus tersebut.

2) Siswa dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing

kelompok menggambar dan memotongnya hingga

terbentuk jaring-jaring kubus yang berbeda.

3) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil jaring-

jaring kubus yang dibuat.

c) Pada tahap simbolik : tanpa menggambar memotongnya

hingga terbentuk jaring-jaring kubus yang berbeda.siswa

dapat menyebutkan jaring-jaring kubus dan yang bukan jaring-

jaring kubus.

d) Siswa mengerjakan lembar kerja, yang telah dipersiapkan guru

e) Membahas hasil kerja siswa dan menyimpulkan secara

klasikal.

4) Kegiatan penutup

Tindak Lanjut :

a) Menegaskan kembali kesimpulan yang telah disepakati.

b) Memberikan pesan-pesan.

Pertemuan ke- 3

Page 43: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

1) Pra Kegiatan

a) Doa bersama

b) Mengabsen siswa

2) Kegiatan Awal

a) Informasi tujuan pembelajaran

Anak-anak marilah sekarang kita malanjutkan pembelajaran

tentang jaring-jaring bangun ruang.

b) Apersepsi

Tanya jawab tentang macam-macam bangun ruang.

3) Kegiatan inti

a) Pada tahap enaktif : dalam menganalisis jaring-jaring bentuk

balok dan prisma yang sudah dipersiapkan guru, siswa diberi

kegiatan mengamati model bangun balok dan prisma tegak

segitiga untuk kemudian balok dan prisma tegak segitiga

tersebut disuruh membuka sehingga akan terbentuklah sebuah

jaring-jaring balok dan prisma tegak segitiga

b) Siswa menggambar jaring-jaring balok dan prisma segitiga.

c) Masing-masing siswa mengerjakan lembar evaluasi siklus 1

yang telah dipersiapkan guru

d) Membahas hasil evaluasi siswa dan menyimpulkan secara

klasikal.

4) Kegiatan penutup

Tindak Lanjut :

a) Menegaskan kembali kesimpulan yang telah disepakati.

b) Memberikan pesan-pesan.

c. Observasi

Page 44: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi

yang berupa check list untuk mengetahui keaktifan dan kekompakan

siswa dalam pembelajaran, serta antusias siswa pada saat

pembelajaran.

Pelaksanaan Observasi dilakukan oleh guru kelas V ( peneliti)

bersama supervisor. Tugas supervisor adalah mengamati kegiatan guru

dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

Guru (peneliti) mengadakan evaluasi dan refleksi ini dari

kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan observasi yang dikolaborasi

dengan supervisor, apakah prestasi belajar dan keaktifan belajar siswa

sudah meningkat. Indikator tentang keberhasilan yaitu pada sebuah

kelas yang dapat menguasai setiap kompetensi dasar matematika

antara 70% sampai 75% (J. Blok dalam Lukman Rosadi, 2000:24 ).

Hal tersebut di tandai dengan adanya perubahan sebagai berikut :

1) Pada saat proses pembelajaran siswa terlihat aktif.

2) Siswa merasa senang karena dapat melakukan manipulasi media

yang dibuat sendiri

3) Siswa terlihat antusias dalam proses pembelajaran.

4) Prestasi belajar siswa meningkat, karena hasil evaluasi

menunjukkan peningkatan tinggi.

Jika hasil evaluasi dan refleksi siklus II belum memenuhi

indikator kinerja penelitian, maka akan direkomondasikan pada siklus

III, akan tetapi jika sudah memenuhi indikator penelitian maka dapat

diakhiri pada siklus II.

Page 45: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Mata pelajaran matematika sering dianggap sebagai mata pelajaran yang

sulit dan menakutkan. Keadaan ini juga terjadi pada siswa kelas V SD N 2

Jatirejo, banyak siswa yang mengalami kesulitan walaupun sudah diupayakan

menggunakan beberapa media dalam menyampaikan materi , tetapi belum

optimal, sehingga hasil masih kurang dalam pola belajar tuntas, yaitu kurang

dari 50% siswa yang mendapat nilai di atas 65 hal ini yang melatar belakangi

peneliti untuk mengadakan penelitian.

Untuk lebih jelasnya maka dapat dilihat kondisi awal hasil belajar Matematika

dari 13 siswa hanya 5 siswa yang nilainya memenuhi Keteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 56,92 yaitu : 2 siswa mendapat nilai

70, 2 siswa mendapat nilai 65, 1 siswa mendapat nilai 60, 5 siswa mendapat

nilai 55, 1 siswa mendapat nilai 50, 1 siswa mendapat 45 dan 1 siswa

mendapat nilai 40.

1. Tindakan siklus 1

Tindakan siklus 1 dilaksanakan selama 3 kali pertemuan. Tiap-tiap

kali pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran (2 x 35 menit), yaitu

dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2010 untuk pertemuan pertama,

pertemuan ke-2 pada tanggal 23 Februari 2010 dan pada pertemuan ke-3

dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2010. Adapun tahap yang

dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Tahap Perencanaaan

Pada tahap ini peneliti membagikan angket tentang pendapat

siswa mengenai pembelajaran matematika yang telah dilaksanakan

kepada siswa dan pendapat teman sejawat serta penilaian dari kepala

sekolah/ superfisor mengenai proses pembelajaran yang dilaksanakan

Page 46: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

dan mencatat hasil nilai formatif siswa pada pembelajaran

matematika.

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, peneliti beserta teman

sejawat dan superfisor mengadakan diskusi awal untuk

mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa dan memecahkannya.

Dengan berpedoman pada kurikulum KTSP kelas V tentang

mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang, dan menentukan jaring-

jaring berbagai bangun ruang sederhana, peneliti melakukan langkah-

langkah untuk merencanakan pembelajaran dengan menggunakan

media bangun ruang dan memilih kompetensi dasar dan indikator

yang sesuai dengan materi. Alasan pemilihan kompetensi dasar dan

indikator tersebut antara lain :

1) Peneliti ingin meningkatkan prestasi belajar matematika mengenai

sifat-sifat bangun ruang, dan menentukan jaring-jaring berbagai

bangun ruang sederhana.

2) Kompetensi dasar dan indikator tersebut dapat digunakan dalam

pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

3) Menyususn rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai

dengan indikator

4) Menyiapkan media bangun ruang yang akan digunakan dalam

pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan ke- 1 (Tanggal 16 Februari 2010)

Peneliti mengadakan pembelajaran matematika dengan

menggunakan media bangun ruang. Materi dalam pertemuan pertama

adalah mengenai sifat-sifat bangun ruang. Kegiatan pembelajaran

diawali dengan pra kegiatan yaitu doa bersama, kemudian guru

mengabsen siswa. Kegiatan awal dimulai dari memberikan informasi

mengenai tujuan pendidikan, diteruskan dengan memberikan apersepsi

yaitu tanya jawab tentang macam-macam bangun ruang. Pada

kegiatan inti, dengan menunjukkan model kerangka kubus dan balok

Page 47: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

siswa menunjukkan titik sudut, sisi dan rusuk . Siswa dibimbing untuk

mnyebutkan sifat-sifat bangun ruang kubus dan balok. Kegiatan

dilanjutkan dengan menggambar kerangka kubus dan balok. pada

buku masing-masing, beberapa anak menggambarkan di papan tulis,

peneliti mengamati hasil gambar anak pada buku siswa, dan

membimbingnya untuk membetulkan cara menggambar. Setelah

semua siswa dapat menggambar kerangka kubus dan dapat

menunjukkan sifat-sifat bangun ruang kubus dan balok Siswa

mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) yang telah dipersiapkan. Hasil

dibahas dan disimpulkan secara kalasikal, kegiatan akhir menegaskan

kembali kesimpulan yang telah disepakati dan memberikan pesan-

pesan kepada siswa untuk mengulangi lagi belajar dirumah.

Pertemuan ke- 2 ( Tanggal 23 Februari 2010)

Peneliti mengadakan pembelajaran matematika dengan

menggunakan media bangun ruang model kubus. Materi dalam

pertemuan kedua adalah mengenai jaring-jaring bangun ruang.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan pra kegiatan yaitu doa

bersama, kemudian guru mengabsen siswa. Kegiatan awal dimulai

dari memberikan informasi mengenai tujuan pendidikan, diteruskan

dengan memberikan apersepsi yaitu tanya jawab tentang macam-

macam bangun ruang. Pada kegiatan inti guru menunjukkan salah satu

dari model bangun ruang kubus, salah satu siswa diminta membuka

bangun ruang kubus tersebut siswa yang lain mengamati, hasil yang

diperoleh adalah berupa jaring-jaring kubus. Jaring-jaring bangun

ruang tersebut merupakan bangun datar yang terangkai. Masing-

masing siswa mengambar jaring-jaring kubus tersebut pada buku.

Kegiatan dilanjutkan dengan kerja kelompok ,masing-masing

kelompok membuat jarring-jaring kubus yang berbeda, semua siswa

terlihat aktif berlomba membuat jaring-jaring kubus untuk dapat

berlomba memeresentasikan hasil jaring-jaring kubus dengan

Page 48: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

kelompok lain. Setelah masing masing kelompok mempresentasikan

hasil jaring-jaring kubus yeng dibuat siswa mengerjakan mengerjakan

(LKS) dan membahasnya secara klasikal kemudian disimpulkan.

Kegiatan akhir menegaskan kembali kesimpulan yang telah disepakati

dan memberikan pesan-pesan kepada siswa untuk mengulangi lagi

belajar dirumah.

Pertemuan ke- 3 ( Tanggal 25 Februari 2010 )

Peneliti mengadakan pembelajaran matematika dengan

menggunakan media bangun ruang model kubus. Materi dalam

pertemuan kedua adalah mengenai jaring-jaring bangun ruang.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan pra kegiatan yaitu doa

bersama, kemudian guru mengabsen siswa. Kegiatan awal dimulai

dari memberikan informasi mengenai tujuan pendidikan, diteruskan

dengan memberikan apersepsi yaitu tanya jawab tentang macam-

macam bangun ruang. Pada pertemuan ketiga ini peneliti/guru

menunjukkan model sebuah balok dan prisma tegak segitiga salah satu

siswa membuka bangun ruang balok dan prisma tegak segitiga

tersebut dan tampaklah sebuah jaring-jaring balok dan sebuah jaring-

jaring prisma tegak segitiga. Salah satu siswa diminta membuka balok

dan prisma segitiga tersebut, sehingga terlihat sebuah jaring-jaring

balok dan jaring-jaring prisma segitiga.. Masing-masing siswa

menggambar jaring-jaring balok dan prisma tegak segitiga tersebut di

buku masing-masing. Kegiatan dilanjutkan dengan mengerjakan soal

evaluasi siklus 1 dan membahasnya secara klasikal kamudian

menyimpulkannya. Kegiatan akhir ditutup dengan menegaskan

kembali kesimpulan yang telah disepakati dan memberikan pesan-

pesan mempelajari lagi di rumah.

c. Observasi

Pada tahap ini peneliti mengadakan mengadakan pengamatan

terhadap siswa. Pengamatan tersebut dilaksanakn pada proses

pembelajaran barlangsung. Pengamatan tersebut dilakukan dengan

Page 49: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

maksud untuk mengetahui keaktifan dan partisisipasi siswa selama

proses pembelajarandengan menggunakan media bangun ruang.Hal

tersebut dapat dilihat dalam lembar observasi pada lampiran.

Pelaksanaan observasi tidak hanya dilakukan pada aktivitas

siswa saja, namun juga ditujukan pada guru dalam proses

pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dalam lembar observasi di

pada lampiran.

Hasil observasi kegiatan guru dan siswa adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan Siswa

a) Siswa aktif mendengarkan penjelasan guru.

b) Siswa aktif menjawab petanyaan guru.

c) Rasa ingin tahu dan keberanian siswa belum meningkat.

d) Kreativitas dan inisiatif siswa belum meningkat

e) Siswa sudah aktif mengerjakan tugas-tugas pembelajaran baik

secara individu maupun kelompok.

2) Kegiatan Guru

a) Guru telah memberi informasi secara tepat

b) Guru telah menggunakan berbagai sumber.

c) Guru telah menggunakan waktu secara tepat.

d) Guru penuh perhatian terhadap siswa

e) Guru telah memotifasi siswa baik secara individu meupun

kelompok.

f) Guru telah melakukan Penilaian proses.

g) Guru telah melakukan penelitian hasil belajar/ tes formatif

h) Guru telah memberikan n tindak lanjut

d. Analisis dan Refleksi

Dari hasil penelitian pada siklus I, maka peneliti merenungkan

bahwa masih ada beberapa siswa yang dirasa ingin tahu dan

keberanian siswa belum meningkat serta kreativitas dan inisiatif siswa

belum meningkat. Dengan demikian dapat direnungkan bahwa

penelitian pada siklus I belum menunjukkan keberhasilan suatu proses

Page 50: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

pembelajaran sehingga peneliti meneruskan lagi untuk siklus

berikutnya.Adapun hasil yang diperoleh siswa pada siklus I adalah 4

siswa mendapat nilai 80, 3 siswa mendapat nilai 75, 1 siswa mendapat

nilai 70, 4 siswa mendapat nilai 60 dan 1 siswa mendapat nilai 40.

Dari data nilai di atas dapat diketahui ada peningkatan hasil

belajar matematika materi sifat-sifat bangun ruang siswa kelas V

semester II tahun pelajaran 2009/2010 dari kondisi awal siswa dengan

rata-rata 56,92 meningkat pada siklus I dengan rata-rata 66,92. Hal ini

menunjukkan bahwa ada peningkatan dalam penggunaan media

bangun ruang dalam pembelajaran materi tersebut. Namun demikian,

belum sesuai dengan KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 65, dan

belum mencapai 75% siswa yang mendapat nilai di atas 65. Sehingga

dirasakan perlu untuk menindaklanjuti dalam siklus II.

Tindakan siklus II

Tindakan siklus II dilaksanakan selama 3 kali pertemuan. Tiap-tiap

kali pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran ( 2 x 35 menit ), yaitu dilaksanakan

pada tanggal 4 Maret 2010 untuk pertemuan pertama, pertemuan ke-2 pada

tanggal 9 Maret 2010 dan pada pertemuan ke-3 dilaksankan pada tanggal 11

Maret 2010. Pada siklus II ini peneliti mengkaji hasil refleksi dari siklus I.

Adapun tindakan yang dilakukan pada siklus II ini meliputi :

1) Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini peneliti merencanakan hal-hal berikut :

a) Menyusun kembali rencana pelaksanaan pembelajaran.

b) Lebih mengoptimalkan penggunaan media dalam proses

pembelajaran melalui tugas. Adapun tugas yang diberikan yaitu

agar siswa mengidentifikasi ulang sifat-sifat bangun ruang.

c) Mendorong siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran

siklus II. Adapun langkah yang dilakukan adalah dengan

menunjukkan berbagai model bangun ruang yang bereda agar

siswa lebih tertarik.

Page 51: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

2) Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan Pertemuan 1 ( Tanggal 4 Maret 2010 )

Peneliti mengulang materi pembebelajaran dengan

mengoptimalkan penggunakan media bangun ruang, mengenal

kembali titik sudut, rusuk dan sisi sebagai prasarat dan

menerapkannya teori dari Bruner yaitu dengan menggunakan 3

tahap yaitu:

a) Pada tahap enaktif

Dalam menganalisis bentuk kubus dan balok siswa diberi

kegiatan mengamati model bangun kubus untuk mencari

bidang sisi dan membilang berapa banyaknya bidang. Siswa

menunjukkan nama bentuk bangun bidang sisi kubus, mencari

rusuk dan membilang banyaknya rusuk. Siswa diminta

mencari titik sudut dan membilang banyaknya titik sudut dan

lain sebagainya. Demikian pada bangun ruang balok. contoh :

Anak didik mengamati model benda kubus (yang dapat dibuat

dari karton, kertas manila ) dan mengenali sifat-sifat balok,

seperti memiliki 8 titik sudut, memiliki 6 bidang sisi, memiliki

12 rusuk dan menyebutkan nama-namanya.

b) Pada tahap ikonik

Siswa mengamati gambar dan menggambarnya bangun ruang

kubus dan balok untuk mencari bidang sisi dan membilang

berapa banyaknya titik sudut, menunjukkan nama bentuk

bangun bidang sisi kubus dan sisi balok, mencari rusuk dan

membilang banyaknya rusuk, mencari titik sudut dan

membilang banyaknya titik sudut dan lain sebagainya.

Page 52: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Contoh : titik sudut sebanyak

H G 8,yaitu A,B,C,D,E,F,G,H

E F rusuk kubus

sebanyak 12 D C

AE,BF,... A B

bidang sisi sebanya 6 ;

ABCD,BCGF

titik sudut sebanyak

H G 8,yaitu A,B,C,D,E,F,G,H

rusuk balok E F

sebanyak 12

AE,BF, ...

D C

A B

bidang sisi sebanya 6 ;

ABCD, BCGF, …

c) Pada tahap simbolik

Tanpa melihat model benda model bangun kubus dan balok

atau gambar kubus dan balok siswa menyebutkan sifat-sifat

bangun ruang kubus dan balok. menentukan bentuk bangun

bidang sisi balok. Siswa mengerjakan lembar kerja, yang telah

dipersiapkan guru. Membahas hasil kerja siswa dan

menyimpulkan secara klasikal. Peneliti menegaskan kembali

kesimpulan yang telah disepakati.

Pertemuan ke dua ( Tanggal 9 Maret 2010 )

Siswa diberi keterampilan menggambar jaring-jaring

kubus dan balok . Dengan tujuan untuk mengetahui berapa

banyaknya sisi pada masing-masing bangun ruang dan apa

bentuk sisi dari bangun ruang sebagai prasarat dan

Page 53: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

menerapkannya teori dari Bruner yaitu dengan menggunakan

3 tahap yaitu:

a) Pada tahap enaktif

Siswa diberi kegiatan mengamati model bangun kubus untuk

kemudian kubus tersebut disuruh membuka sehingga akan

terbentuklah sebuah jaring-jaring kubus..

b) Pada tahap ikonik :

Siswa menggambar jaring-jaring kubus tersebut. Siswa dibagi

menjadi empat kelompok, masing- masing kelompok

menggambar dan memotongnya hingga terbentuk jaring-

jaring kubus yang berbeda. Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil jaring-jaring kubus yang dibuat.

c) Pada tahap simbolik :

Tanpa menggambar dan memotongnya hingga terbentuk

jaring-jaring kubus yang berbeda.siswa dapat menyebutkan

jaring-jaring kubus dan yang bukan jaring-jaring kubus. Siswa

mengerjakan lembar kerja, yang telah dipersiapkan guru dan

membahas hasil kerja siswa dan menyimpulkan secara

klasikal.

Pertemuan Ke tiga ( Tanggal 11 Maret 2010 )

Tangke tiga yang dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2010. Guru

menunjukan model bengun ruang lain yaitu model balok dan

prisma tegak segitiga

a) Pada tahap enaktif

Page 54: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Salah satu siswa diminta membuka balok dan prisma segitiga

tersebut, sehingga terlihat sebuah jaring-jaring balok dan

jaring-jaring prisma segitiga.

Siswa menggambar jaring-jaring balok dan prisma

segitiga. Masing-masing siswa mengerjakan lembar evaluasi

siklus II yang telah dipersiapkan guru dan membahas hasil

evaluasi siswa dan menyimpulkan secara klasikal. Kegiatan

dilanjutkan dengan mengerjakan soal evaluasi siklus II dan

membahasnya secara klasikal kamudian menyimpulkannya.

b). Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir ditutup dengan menegaskan kembali

kesimpulan yang telah disepakati dan memberikan pesan-

pesan untuk mempelajari lagi di rumah.

3) Observasi

Pada tahap ini peneliti mengadakan mengadakan

pengamatan terhadap siswa. Pengamatan tersebut dilaksanakan

pada proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan tersebut

dilakukan dengan maksud untuk mengetahui keaktifan dan

partisisipasi siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan media bangun ruang. Hal tersebut dapat dilihat

dalam lembar observasi pada lampiran .

Dari data-data observasi diperoleh hasil observasi sebagai berikut :

1) Kegiatan Siswa

a) Siswa aktif mendengarkan penjelasan guru.

b) Siswa aktif menjawab petanyaan guru.

Page 55: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

c) Rasa ingin tahu dan keberanian siswa belum meningkat.

d) Kreativitas dan inisiatif siswa belum meningkat

e) Siswa sudah aktif mengerjakan tugas-tugas pembelajaran

baik secara individu maupun kelompok.

2) Kegiatan Guru

a) Guru telah memberi informasi secara tepat

b) Guru telah menggunakan berbagai sumber.

c) Guru telah menggunakan waktu secara tepat.

d) Guru penuh perhatian terhadap siswa

e) Guru telah memotifasi siswa baik secara individu meupun

kelompok.

f) Guru telah melakukan Penilaian proses.

g) Guru telah melakukan penelitian hasil belajar/ tes formatif

h) Guru telah memberikan n tindak lanjut

4) Analisis dan Refleksi

Dari hasil penelitian pada siklus I yang dilakukan pada

siklus I dan siklus II peneliti menyimpulkan bahwa ada peningkatan

suatu proses pembelajran matematika, dengan melalui peggunaan

media bangun ruang.

Hal tersebut dapat dilihat adanya peningkatan Rasa ingin tahu

dan keberanian serta kreativitas dan inisiatif siswa dalam

pembelajaran. Adapun data hasil belajar belajar matematika pada

siklus II adalah 1 siswa mendapat nilai 100, 3 siswa mendapat nilai 90,

5 siswa mendapat nilai 80, 3 siswa mendapat nilai 70, dan satu siswa

mendapat nilai 60.semua tabel dan grafik ada pada lampiran. Dari data

di atas dapat diketahui ada peningkatan hasil belajar matematika

materi sifat-sifat bangun ruang siswa kelas V semester II tahun

pelajaran 2009/2010 dari siklus I menuju ke Siklus II dengan rata-rata

dari 66,92 meningkat pada siklus II dengan rata-rata 80. Hal ini

Page 56: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

menunjukkan bahwa ada peningkatan dalam penggunaan media

bangun ruang dalam pembelajaran materi tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa dari siklus I ke siklus II pada siswa

kelas V semester II tahun pelajaran 2009/2010 telah mampu

menjawab standart KKM yang ditentukan sekolah yaitu 65 dan telah

memenuhi minimal 75% siswa mendapat nilai di atas 65. Sehingga

dirasakan tidak perlu lagi diadakan siklus berikutnya. Adapun masih

didapati siswa yang nilainya di bawah KKM yang ditentukan karena

kemampuan dan kondisi anak ada catatan khusus yang harus

ditindaklanjuti oleh guru sekolah tersebut.

2. Diskripsi Hasil Penelitian

Pada siklus I disampaikan kompetensi dasar menentukan sifat-sifat

bangun dan hubungan antar bangun dengan indikator menggambarkan

berbagai bentuk jaring-jaring prisma tegak dan membuat bangun prisma

tegak yang meliputi kubus, balok, dan tabung. Dengan menggunakan

media secara individual, proses belajar mengajar mengenai mengenal

jaring-jaring prisma tegak dan terjadi suatu masalah karena konsep

disampaikan siswa terlebih dahulu telah diberikan tugas untuk menjiplak

bermacam-macam jaring prisma tegak dan mengguntingnya di rumah

sehingga mereka telah siap dalam menerima jaring-jaring yang

disampaikan di kelas, dengan konsep yang dimiliki para siswa

sebelumnya. Dengan demikian mereka dapat mencoba sendiri-sendiri

secara individu sehingga proses pembelajaran lebih efektif.

Kemudian untuk materi membuat prisma tegak juga tidak banyak

terjadi masalah, karena siswa telah memahami betul mengenai jaring-

jaring yang dapat mereka gunakan untuk membuat bangun prisma tegak

yang mereka inginkan.

Sebelum penyampaian materi diakhiri, siswa diberikan latihan dan

tugas-tugas yang berkaitan dengan jaring-jaring prisma tegak, yaitu

dengan cara menghitung luas masing-masing sisi, sehingga siswa dapat

Page 57: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

memahami betul baik secara teori maupun praktek yang dapat digunakan

sebagai acuan dan gambar untuk menyelesaikan tugas dan tes yang

disampaikan. Dari hasil observasi siklus I ditemui hal-hal sebagai berikut:

a. Suasana kelas tertib dan teratur sehingga kegiatan belajar mengajar

berjalan dengan baik.

b. Pada umumnya siswa memperhatikan penjelasan guru tetapi ada

beberapa siswa yang masih belum memperhatikan dengan sungguh-

sungguh.`

c. Siswa masih belum berani bertanya walaupun kenyatannya mereka

belum jelas betul.

d. Guru telah memberi umpan balik kepada siswa dan memberi

kesempatan untuk bertanya.

e. Siswa aktif dalam proses pembelajaran dengan mencoba, menghitung,

menggabungkan bangun, mengukur dan sebagainya, tetapi masih ada

dua siswa yang kurang mampu bekerja sendiri.

f. Selama tes, siswa mengerjakan dengan tertib dan tenang.

Hasil refleksi pelaksanan siklus I disampaikan sebagai berikut:

a. Suasana kelas tertib

b. Siswa sedikit-sedikit mulai aktif dalam proses pembelajaran.

c. Guru telah menjelaskan dengan jelas dan memberi kesempatan

bertanya.

d. Keterampilan bertanya siswa masih kurang.

e. Minat dan motivasi siswa masih kurang.

f. Sebagian siswa masih kurang terampil dalam menyelesaikan tugas dan

soal.

Berdasarkan hasil observasi dan refleksi pada siklus pertama,

maka dipandang masih perlu diadakan siklus II.

Pada siklus II ini yang dibahas adalah kompetensi dasar yang

menentukan sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun dengan inikator

menggambar bangun ruang dan sifat-sifat bangun ruang. Namun demikian

materi ini juga tidak begitu mengalami hambatan dan kesulitan, karena

Page 58: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

dalam penyampaian materi, telah didahukui dengan penyampaian materi

prasyarat dan teoti-teori yang ada kaitannya dengan bangun ruang serta

ditunjang pemanfaatan media atau alat praga secara individual yang

mempermudah pemahaman siswa tehadap konsep bangun ruang yang

disampaikan oleh guru. Ada satu dua siswa yang belum memahami

konsep diberikan bimbingan secara khusus sehingga mereka sedikit demi

sedikit dapat mengikuti proses pembelajaran seperti teman-teman yang

lain. Di samping itu siswa dilatih gemar bertanya sehingga mereka tidak

pasif, dan bila kurang jelas mengenai mteri yang dijelaskan, siswa dapat

bertanya secara pribadi. Dengan demikian materi yang diserap dapat lebih

mantap dan tepat pada sasaran.

Setelah siswa mengetahui dan mendapat komentar terhadap

nilainya, yang mendapat nila bagus siswa akan senang. Selanjutnya siswa

akan lebih memahami konsep apabila siswa menghayati, mengamati, dan

melaksanakan sendiri apa yang dipelajari ehingga ilmu yang mereka

pelajari bersifat lestari dan tidak mudah hilang, tenyata hal ini sesuai

sekali dengan pendapat Edgar Dale, dalam SBM II yang dikutip Tim

Pengembang PGSD (1998:16) bahwa: bila siswa mengambil manfaat dari

kegiatan pembelajaran yang mempunyai nilai relevasi dengan pengalaman

langsung, akan memberi makna pada pembelajaran yang diikutinya. Hal

ini ditandai dengan semakin besar peningkatan partisipasi siswa dalam

proses pembelajaran dengan dioptimalkan penggunaan media bangun

ruang.

Dari hasil observasi siklus II ditemukan hal-hal sebagai berikut:

a. Keberanian untuk betanya semakin tumbuh.

b. Suasana kelas tertib dan teratur sehingga proses pembelajaran dapat

berjalan engan lancar.

c. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik.

a. Siswa aktif dalam proses pembelajaran ini ditandai dengan adanya

kegiatan mencoba menghitung, mengukur, membuat.

b. Minat dan motivasi siswa makin meningkat.

Page 59: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

c. Selama mengerjakan soal tes, siswa mengerjakan dengan baik, tertib,

dan tenang.

Hasil refleksi dari pelaksanaan siklus II disampaikan sebagai berikut:

a. Siswa aktif dalam pembelajaran.

b. Guru sudah menyampaikan materi dengan jelas dengan

megoptimalkan penggunaan bangun ruang.

c. Siswa sudah terampil dalam menyelesaikan tugas.

d. Guru memberikan kesempatan siswa bertanya

e. Siswa sudah terampil bertanya, siswa sudah terampil menyelesaikan

soal

f. Siswa sudah terlibat aktif dalam proses pembelajaran

Berdasarkan hasil olahan observasi dari pengamatan observasi di

sini dapat kita lihat prosentase hasil aktivitas siswa dalam pembelajaran

matematika dalam menggunakan media bangun ruang secara individual

dari siklus I siswa yang berpartisipasi aktif (kategori baik) dalam

pembelajaran, sebanyak 23% (3 siswa) dan berkategori cukup sebanyak

69% (9 siswa) dan berkategori kurang 8% (1 siswa) dalam pertemuan

satu.

Pada siklus II, baik pada pertemuan kesatu kedua maupun ketiga

semua siswa berpartisipasi aktif dan perhatiannya terpusat pada

pembelajaran matematika, karena semua siswa masing-masing membuat

sendiri macam-macam jaring-jaring, bangun ruang, kemudian dirangkai

menjadi bangun ruang yang sesuai dengan bentuk jaring-jaring. Siswa juga

mengukur sendiri sehingga tiap-tiap siswa mempunyai alat peraga buatan

sendiri. Sehingga ada peningkatan dalam pembelajaran matematika dalam

menggunakan media bangun ruang secara individual pada siklus II

terbukti siswa yang berpartisipasi aktif (kategori baik) dalam

pembelajaran, sebanyak 85% (11 siswa) dan berkategori cukup sebanyak

15% (2 siswa) dan berkategori kurang 0% .

Tabel ada pada lampiran.

Page 60: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

3. Hasil Proses Pembelajaran Matematika

a. Hasil Proses Pembelajaran pada Siklus I

Berdasarkan hasil tes siklus I nilai rata-ratanya adalah 66,92

hasil tersebut belum sesuai dengan harapan peneliti karena masih

banyak siswa yang nilainya kurang dari 65 sebanyak 7 siswa hal ini

berarti siswa yang menguasai materi dalam kelas tersebut baru 49 %

siswa. Ini berarti proses pembelajaran matematika belum

menunjukkan adanya peningkatan yang berarti.

Menurut teori belajar tuntas yaitu apabila setiap kelas dapat

menguasai setiap materi pembelajaran Matematika antara 70% sampai

75% (J. Blok dalam Lukman, 2000:29). Hal ini disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu siswa, guru, dan pelaksanaan proses

pembelajaran.

Dilihat dari faktor siswa dapat dikumpulkan hal-hal sebagai

berikut : a) Siswa masih belum berani bertanya walaupun

kenyataannya mereka belum jelas betul; b) Masih ada sebagian siswa

yang kurang mampu bekerja sendiri; c) Motivasi siswa masih kurang;

d) Sebagian siswa masih kurang terampil dalam menyelesaikan tugas

dan soal. Faktor dari guru yaitu dalam memperagakan alat peraga

belum optimal.

Dilihat dari proses pembelajaran kurangnya interaksi antara

guru dan siswa sehingga suasana kelas kurang hidup.

Ketiga faktor di atas masih terdapat beberapa yang perlu

ditingkatkan baik siswa, guru dan hasil proses pembelajaran pada

siklus II.

b. Peningkatan Proses Pembelajaran Pada Siklus II

Setelah diadakan tes pada siklus II diperoleh rata-rata 80 dan

jumlah siswa yang nilainya kurang dari 65 menurun menjadi 1 siswa

berarti prosentase siswa yang berhasil menguasai materi naik, dari 54

% menjadi 92% Hal ini menunjukkan adanya peningkatan proses

pembelajaran yang cukup berarti. Pada siklus II ternyata sudah sesuai

Page 61: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

dengan teori belajar tuntas. Keberhasilan tersebut diatas dipengaruhi

oleh faktor siswa, guru, dan proses mengoptimalkan penggunaan

media.

Siswa sudah lebih berani bertanya, sudah terampil

mengerjakan tugas-tugas sendiri, hubungan guru dan siswa sudah

komunikatif, minat dan motivasi siswa telah meningkat. Dari uraian

tersebut dapat dijelaskan melalui tabel sebagai berikut:

Setelah dikaji pelaksanaannya siklus I dan II ternyata hasil yang

diperoleh sudah mencapai indikator teori belajar tuntas, yaitu apabila kelas

dapat menguasai materi pembelajaran Matematika antara 70%-75% (J.

Block dalam Lukman, 2000:29). Oleh sebab itu penelitian tindakan kelas

ini cukup dilaksanakan dua siklus saja.

B. Pembahasan

Berdasarkan penelitian dari beberapa tabel rangkuman di atas dapat

diketahui adanya peningkatan proses pembelajaran pada tiap-tiap siklus.

Adapun gambaran peningkatan proses pembelajara Matematika siswa melalui

penggunaan media bangun ruang pada setiap siklus adalah sebagai berikut:

Pada siklus I anak telah siap menerima materi jaring-jaring bangun

ruang, karena konsep disampaikan siswa terlebih dahulu kemudian diberi

tugas di rumah untuk menjiplak bermacam-macam jaring prisma tegak dan

mengguntingnya di rumah. Dengan demikian mereka dapat mencoba sendiri

secara individu sehingga pembelajaran lebih efektif. Dilihat dari hasil

pengamatan observer, aktivitas siswa pada siklus I menunjukkan kategori

cukup. Karena minat dan motivasi siswa masih belum ada peningkatan.

Apabila dilihat dari pengolahan data prestasi hasil belajar siswa

pada tes siklus I rata-rata nilainya 66,92 nilai tersebut belum cukup karena

banyak siswa yang nilainya masih di bawah 65 yaitu 6 siswa, berarti

dalam kelas tersebut baru 54% yang menguasai materi. Hal tersebut

menunjukkan bahwa proses pembelajaran pada siklus I belum

menunjukkan hasil adanya suatu peningkatan. Padahal menurut teori

Page 62: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

belajar tuntas setiap proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila setiap

kelas menguasai materi pembelajaran Matematika antara 70%-75% (J.

Block dalam Lukman 2000:29).

Pada siklus II adalah merupakan lanjutan pada siklus sebelumnya

karena potensi siswa pada siklus I belum memenuhi syarat teori belajar

tuntas, maka diadakan tindakan pada siklus II. Dari pengamatan observer

diketahui bahwa persentase hasil aktivitas siswa dalam pelajaran

Matematika adalah berkategori baik dibandingkan dengan siklus I.

Pada siklus II aktivitas siswa meningkat dengan baik. Hal ini

dilihat dari keaktifan dan perhatian serta motivasi siswa yang tadinya

belum meningkat sekarang meningkat.

Setelah diadakan tes pada siklus II yang diikuti sebanyak 13 siswa,

hasilnya telah meningkat. Hasil rata-rata yang diperoleh 80 siswa yang

mendapat nilai lebih besar dari 65 ada 12 siswa (92 %).

Nilai Kemampuan Awal dan Hasil Tes tiap Siklus

No

Kemampuan

Awal/Siklus

Nilai Rata-rata

Jumlah siswa yang

mendapatkan hasil

tes tiap sikluslebih

dari 65

Prosentase

(%)

1 Kemampuan Awal 57,30 5 38

2 Siklus I 66,92 7 54

3 Siklus II 79,23 12 92

Grafik Perolehan Nilai Siklus II

02468

1012

Siswa

Awal Siklus 1 siklus 2

Grafik perkembangan Hasil Belajar Siswa

Di atas KKM

Page 63: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta analisis data yang dilakukan, dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Pembelajaran matematika melalui penggunaan bangun ruang dilaksanakan

secara optimal, maka dapat meningkatkan motivasi siswa dalam proses

pembelajaran matematika.

2. Pembelajaran matematika melalui penggunaan media bangun ruang

dilaksanakan secara optimal, maka dapat meningkatkan prestasi hasil

belajar matematika siswa.

Pada pertemuan terakhir seluruh aktivitas guru dan murid dalam proses

pembelajaran terlihat komunikatif. Dalam membimbing siswa dalam

menggunakan media bangun ruang terutama pada siswa yang kurang jelas

telah menunjukkan hasil yang memuaskan ini terbukti dari hasil tes pada

siklus I dengan memperoleh nilai rata-rata 66,92 adapun yang mendapat nilai

lebih besar dari 65 baru 7 siswa dari 13 siswa ( 54 % ). Pada siklus II

memperoleh nilai rata-rata 80. Adapun yang mendapat nilai lebih dari 65

meningkat menjadi 12 siswa dari 13 siswa (92%)

Selama penelitian dilaksanakan ditemukan hambatan pada siklus I

yaitu alat peraga belum berfungsi secara optimal, sehingga masih 51 % siswa

yang belum memenuhi KKM karena mereka belum memahami materi sifat-

sifat bangun ruang secara jelas, rasa ingin tahu dan keberanian siswa belum

meningkat, siswa belum menunjukkan kreativitas dan insiatifnya.

Berdasarkan hambatan-hambatan yang terdapat pada siklus I, peneliti

berusaha mamecahkannya dan mengadakan perbaikan pembelajaran pada

siklus II dengan melibatkan langsung siswa dalam pembuatan media bengun

ruang Pada siklus II peneliti tidak menemukan suatu hambatan, hal ini terjadi

karena semua siswa sudah terlihat aktif dan kreatif, sehingga prestasi hasil

belajar matematika khususnya mengenai bangun ruang sudah berhasil baik.

52

Page 64: PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG DALAM MENINGKATKAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disampaikan saran-saran

sebagai berikut :

1. Diharapkan guru SD Negeri 2 Jatirejo dalam proses pembelajaran

matematika selalu menggunakan media bengun ruang dalam

menyampaikan materi bangun ruang.

2. Hendaknya dalam menggunakan media bangun ruang diupayakan secara

optimal supaya apat berdaya guna dan berhasil guna.

3. Usahakan alat peraga bangun ruang yang digunakan tidak hanya

diusahakan oleh guru, tetapi siswa juga dilibatkan sehingga pembeljaran

lebih kondusif.

4. Hasil penelitian ini hendaknya dapat digunakan sebagi refleksi bagi guru,

kepala sekolah dan orang tua murid.

5. Usahakan sekolah ada laboratoriaum matematika walaupun wujudnya

sederhana.