Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan...

18
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya menunjukkan percaya diri siswa yang rendah. Dari 12 siswa dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam hal ini kesamaan antara kedua kelompok dengan kategori skor skala percaya diri yang diuji homogenitas harus menghasilkan Asymp sig. (2-tailed)> 0,05. Tabel dibawah ini adalah diskripsi mengenai kelompok eksperimen dan kontrol sebelum perlakuan. Tabel 4.1 Diskripsi kelompok eksperimen dan kontrol. No Nama Kelompok Usia Jenis Kelamin 1 AF Eksperimen 16 thn Laki -laki 2 HR Eksperimen 16 thn Laki -laki 3 LE Eksperimen 15 thn Perempuan 4 NA Eksperimen 16 thn Perempuan 5 IN Eksperimen 15 thn Perempuan 6 ID Eksperimen 16 thn Perempuan 7 RR Kontrol 16 thn Perempuan 8 HA Kontrol 16 thn Perempuan 9 MM Kontrol 16 thn Laki -Laki 10 NN Kontrol 16 thn Laki -Laki 11 DW Kontrol 16 thn Perempuan

Transcript of Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan...

Page 1: Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5543/5/T1_132010099_BAB IV.pdf · Setelah D3 menyetujui arahan dari penulis, ia

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya

menunjukkan percaya diri siswa yang rendah. Dari 12 siswa dibagi menjadi

2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam hal

ini kesamaan antara kedua kelompok dengan kategori skor skala percaya

diri yang diuji homogenitas harus menghasilkan Asymp sig. (2-tailed)>

0,05. Tabel dibawah ini adalah diskripsi mengenai kelompok eksperimen

dan kontrol sebelum perlakuan.

Tabel 4.1 Diskripsi kelompok eksperimen dan kontrol.

No Nama Kelompok Usia Jenis Kelamin

1 AF Eksperimen 16 thn Laki-laki

2 HR Eksperimen 16 thn Laki-laki

3 LE Eksperimen 15 thn Perempuan

4 NA Eksperimen 16 thn Perempuan

5 IN Eksperimen 15 thn Perempuan

6 ID Eksperimen 16 thn Perempuan

7 RR Kontrol 16 thn Perempuan

8 HA Kontrol 16 thn Perempuan

9 MM Kontrol 16 thn Laki-Laki

10 NN Kontrol 16 thn Laki-Laki

11 DW Kontrol 16 thn Perempuan

Page 2: Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5543/5/T1_132010099_BAB IV.pdf · Setelah D3 menyetujui arahan dari penulis, ia

12 DE Kontrol 16 thn Perempuan

Tabel 4.2 dibawah ini akan dijelaskan mengenai skor pre test Percaya Diri

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol:

Tabel 4.2 Hasil pretest kelompok eksperimen dan kontrol

Nama Cinta diri Pemahaman

diri

Tujuan hidup

yang jelas

Berfikir

Positif

Jumlah

KE KK KE KK KE KK KE KK KE KK KE KK

AF RR 13 12 16 11 12 21 10 10 51 54

HR HA 11 12 16 14 15 13 15 12 57 51

LE MM 15 11 16 12 17 16 16 11 64 50

NA NN 12 12 16 11 14 13 12 11 54 47

IN DW 11 14 10 14 12 17 13 15 46 60

ID DE 10 17 12 15 12 23 12 15 46 70

72 78 86 77 82 103 78 74 318 332

Dari tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa dalam penelitian terdapat 12

siswa yang terbagi menjadi dua kelompok 6 siswa sebagai kelompok

kontrol dan 6 siswa sebagai kelompok eksperimen. Jumlah skor keseluruhan

kelompok eksperimen yaitu 318, sedangkan jumlah skor yang diperoleh

kelompok kontrol adalah 332.

Setelah dilakukan uji homogenitas pada hasil skala percaya diri pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, terdapat perbedaan yang

signifikan antara kedua kelompok dengan di tunjukkan sig. 0,873 > 0,05,

sedangkan mean rank kelompok eksperimen 6,67 dan mean rank kelompok

kontrol adalah 6,33. Berdasarkan rancangan penelitian dan hasil analisis

diatas, selanjutnya kelompok eksperimen akan diberikan treatment yaitu

diberikan layanan konseling kelompok dengan pendekatan behavioral

Page 3: Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5543/5/T1_132010099_BAB IV.pdf · Setelah D3 menyetujui arahan dari penulis, ia

sebanyak 8 kali pertemuan, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan

treatment.

4.2 Pelaksanaan Penelitian

4.2.1 Perijinan Penelitian

Penulis memberikan surat ijin penelitian kepada kepala

sekolah SMK SUDIRMAN 2 Ambarawa yang prosedur awalnya

surat ijin diberikan kepada tata usaha dan nantinya pihak tata usaha

akan memberikan surat ijin yang disetujui oleh dekan Fakultas

Ilmu Pendidikan (FKIP) untuk kemudian diserahkan kepada pihak

kepala sekolah SMK SUDIRMAN 2 Ambarawa.

Atas ijin tersebut, penulis membicarakan prosedur

penelitian yang berupa uji instrumen, pretest, postest dan kepada

guru. Uji Instrumen dan pretest dilaksanakan pada bulan Januari

2014. Sedangkan untuk pelaksanaan Layanan (Treatment) dan post

test dilakukan mulai awal Juni 2014 sampai dengan selesai dan

dilakukan saat jam BK dan diluar jam sekolah dengan catatan

sesuai hasil persetujuan siswa yang menjadi subjek penelitian.

4.2.2 Test Awal (Pretest)

Pre test dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2014 dengan

menyebarkan skala Percaya diri yang berjumlah 40 item

pertanyaan pada 25 siswa kelas X Multimedia dan Teknik

Komputer Jaringan SMK SUDIRMAN 2 Ambarawa. Setelah

dianalisis terdapat 12 siswa yang memiliki percaya diri yang

Page 4: Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5543/5/T1_132010099_BAB IV.pdf · Setelah D3 menyetujui arahan dari penulis, ia

rendah, selanjutnya siswa tersebut dibagi secara random menjadi 2

kelompok yaitu kelompok eksperimen dengan 6 siswa dan

kelompok kontrol dengan 6 siswa. Berdasarkan uji homogenitas

yang dibantu dengan SPSS 16.0 for windows, dari kedua kelompok

dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikansi antara

kelompok kontrol dan eksperimen, dengan demikian dapat

dilakukan.

4.2.3 Perlakuan (Treatment)

Treatment diberikan dengan memberikan layanan konseling

kelompok behavioral selama 8 kali pertemuan dan dilaksanakan

hari rabu pada jam pelajaran BK atau jam-jam tertentu sesuai

dengan kesepakatan siswa. Layanan ini dikatan berhasil apabila

kelompok eksperimen setelah post test menunjukkan peningkatan

Percaya diri dan hasilnya lebih tinggi daripada kelompok kontrol.

Adapun sesi kegiatan layanan konseling kelompok behavioral

sebagai berikut:

Sesi 1 : Senin, 16 Juni 2014

Pada pertemuan pertama penulis tidak langsung memberikan

layanan konseling kelompok, melainkan mengadakan layanan bimbingan

klasikal yang bertujuan untuk memperkenalkan diri, membina hubungan

yang akrab dengan siswa yang akan mengikuti kegiatan konseling

kelompok. Penulis juga menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dan

menjelaskan kegiatan konseling kelompok.

Page 5: Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5543/5/T1_132010099_BAB IV.pdf · Setelah D3 menyetujui arahan dari penulis, ia

Penulis juga menceritakan pengalamannya mengenai percaya diri,

yang bertujuan agar siswa yang akan melakukan kegiatan konseling

kelompok dapat terdorong untuk menceritakan permasalahannya

khususnya yang berkenaan dengan kepercayaan diri. Siswa diajak untuk

aktif dalam tanya jawab dan memberikan solusi atau membantu

menyelesaikan permasalahannya.

Sebelum mengakhiri sesi pertama, penulis meminta kepada siswa

untuk mengungkapkan perasaan serta hal apa yang siswa yang didapatkan

dalam mengikuti kegiatan ini. Penulis juga menyampaikan rencana

layanan sesi selanjutnya.

Sesi 2 : Selasa, 17 Juni 2014

Pada sesi ke dua ini penulis memberikan penjelasan mengenai

kegiatan yang akan dilakukan pada sesi ke dua kali ini. Penulis mengajak

anggota kelompok untuk melakukan kegiatan konseling kelompok teknik

pendekatan behavioral. Penulis menjelaskan pengertian, tujuan, asas, dan

prosedur dari kegiatan konseling kelompok. Menyiapkan kontrak waktu

(1x40menit), agar nantinya anggota kelompok lebih terbuka

menyampaikan harapan dan tujuan-tujuan yang ingin dicapai serta antusias

dari masing-masing anggota dalam mengikuti layanan.

Topik yang dipilih untuk pertemuan pertama yaitu “Percaya Diri

Siswa”. Tujuan yang ingin dicapai yaitu siswa mampu mengutarakan

gambaran diri siswa menurut pandangan siswa itu sendiri. Selanjutnya penulis

mengajak kelompok untuk melakukan permainan “disini senang disana

Page 6: Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5543/5/T1_132010099_BAB IV.pdf · Setelah D3 menyetujui arahan dari penulis, ia

senang”. Permainan ini dimaksudkan untuk menyegarkan anggota

kelompok kembali setelah melakukan rutinitas belajar, sehingga kelompok

semakin bersemangat untuk mengikuti layanan kegiatan ini.

Setelah menanyakan kesiapan aggota kelompok dalam mengikuti

kegiatan, penulis menyuruh anggota kelompok untuk mengungkapkan

permasalahannya masing-masing, dan penulis membantu anggota

kelompok menentukan masalah siapa saja yang akan di bahas terlebih

dahulu, setelah menyepakati untuk menentukan masalah yang dialami oleh

D3 karena dirasa paling mendesak. D3 diminta untuk menceritakan

masalah yang dialaminya secara mendetail dan terbuka kepada anggota

kelompok. D3 menceritakan bahwa kurangnya percaya diri pada

pandangan matanya malu melihat kedepan kelas saat disuruh maju oleh

guru. Tetapi si D3 merasa lancar berbicara didepan kelas dan ia tidak

merasa malu, penulis mengarahkan perubahan sikapnya memberikan

contoh untuk mencoba melawan rasa malunya untuk melihat teman

sendirinya dan menganggap di ruangan kelas tidak ada orang agar D3

merasa nyaman terlihat percaya diri saat pandangan matanya didepan

kelas. Kemudian anggota kelompok lebih bisa mempersiapkan diri pada

saat maju didepan kelas agar terlihat percaya diri dan tidak merasa malu-

malu lagi.

Setelah D3 menyetujui arahan dari penulis, ia berjanji akan

melakukan kesepakatan itu pada hari berikutnya setelah layanan konseling

kelompok sesi ke dua ini selesai. Sebelum mengakhiri kegiatan pada sesi

Page 7: Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5543/5/T1_132010099_BAB IV.pdf · Setelah D3 menyetujui arahan dari penulis, ia

kedua ini, penulis dan anggota kelompok membuat kesempatan untuk sesi

berikutnya akan membahas permasalahan yang di alami D2, D1 karena

memiliki masalah yang hampir sama. penulis menutup kegiatan dan

diakhiri dengan membaca doa.

Sesi 3 dan ke 4 : Rabu, 18 Juni 2014

Pada sesi ketiga ini dilanjutkan dengan sesi keempat karena

waktunya pada hari yang sama, dan sebelum memulai kegiatan konseling

kelompok penulis menanyakan keadaan D3 apakah sudah ada perubahan

perilaku seperti apa yang sudah dilakukan oleh D3. D3 merasa sedikit

mulai ada perubahan percaya diri saat disuruh maju ke depan dan

pandangan matanya mulai menatap teman-teman dikelasnya. Dan penulis

memberikan semangat kepada D3 agar merasa lebih percaya diri dari

sebelumnya.

Penulis melanjutkan kegiatan konseling kelompok dengan

kesepakatan sebelumnya yaitu akan membahas permasalahan yang di

alami oleh D2 dan D1 mereka memiliki masalah yang hampir sama karena

mereka adalah teman satu akrab, D2 merasa kurang percaya diri saat

melakukan kegiatan upacara bendera dan ditugaskan sebagai pembawa

bendera, ia merasa takut kalau nantinya salah dalam mengibarkan bendera

merah putih, dan permasalahan D1 hampir sama yaitu merasa sedikit

kurang percaya diri saat membacakan test Undang-Undang Dasar 1945

pada saat upacara bendera, ia merasa takut kalau nantinya salah dalam

membacakan Undang-Undang Dasar 1945.

Page 8: Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5543/5/T1_132010099_BAB IV.pdf · Setelah D3 menyetujui arahan dari penulis, ia

Penulis mencoba mencari jalan keluar atas permasalahan D2 dan

D1 yang mereka alami, penulis memberikan pengarahan kepada siswa

agar selalu berfikiran positif bukan negatif dan memberikan keyakinan

kepada siswa apa yang harus kitalakukan adalah yakin kepada diri kita

sendiri agar tidak keliru dalam melakukan kegiatan dan terlihat percaya

diri di hadapan semua teman-teman. Hal ini dimaksudkan agar D2 dan D1

terlihat percaya diri dalam melakukan aktifitasnya sebagaimana

ditugaskan pembawa bendera dan membacakan UUD 1945 saat upacara

berlangsung. Penulis juga meminta agar D2 dan D1 belajar terlebih dahulu

mempersiapkan diri sebelum kegiatan upacara di mulai secara bersama-

sama agar dapat diselesaikan bersama-sama.

Sebelum mengakhiri kegiatan konseling kelompok pada sesi ini

penulis dan anggota kelompok kembali membuat kesepakatan yaitu,

membahas permasalahan D4 karena eniliki masalah yang berbeda. Penulis

menutup acara kegiatan konseling kelompok sesi ini dengan berdoa

bersama.

Sesi 5 : Kamis, 19 Juni 2014

Pada sesi kelima ini, sebelum memulai kegiatan penulis kembali

menanyakan kepada D2 dan D1 tentang apa yang sudah disepakati pada

konseling kelompok sesi sebelumnya. Apakah sudah mulai belajar terlebih

dahulu ketika di tugaskan sebagai anggota upacara dan menjalankan apa

yang menjadi tugas mereka. D2 dan D1 mulai merasa percaya diri dalam

ditugaskan sebagai pembawa petugas bendera dan undang-undang dasar

Page 9: Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5543/5/T1_132010099_BAB IV.pdf · Setelah D3 menyetujui arahan dari penulis, ia

1945, ia terlihat senang dan lancar dalam membawakan bendera dan tidak

melakukan keselahan seperti upacara sebelumnya dan D1 juga merasakan

lancar ketika membacakan teks undang-undang dasar 1945.

Penulis dan anggota kelompok kembali melanjutkan kegiatan

konseling kelompok dengan membahas permasalahan yang dialamai oleh

D5, ia merasa kurangnya percaya diri malu pada saat berbicara didepan

kelas. Permasalahan D5 hampir sama seperti permasalahannya D3 namun

perbedaannya hanya malu berbicara didepan kelas. Penulis mencoba

memberikan contoh seperti halnya D5 percaya diri dalam menceritakan

permasalahannya ke anggota kelompok konseling dan D5 harus

menganggap bahwa dikelas seperti tidak ada orang supaya D5 terlihat

biasa percaya diri berbicara didepan kelas. Dan D3 juga memberikan

semangat kepada D5 agar dia mampu terlihat percaya diri didepan semua

teman-temannya seperti yang di alami oleh D3 sebelumnya.

Sebelum mengakhiri kegiatan konseling kelompok ini, penulis dan

anggota kelompok membuat kesepakatan untuk sesi selanjutnya akan

membahas permasalahan D4 karena memiliki permasalahan yang berbeda.

Dan penulis menutup kegiatan ini dengan doa bersama.

Sesi 6 : Jumat, 20 Juni 2014

Pada pertemuan sesi keenam ini melanjutkan pembahasan dari sesi

sebelumnya, yaitu permasalahannya D5, penulis meminta agar D5

mengulas kembali sedikit permasalahan yang diungkapkan pada sesi

Page 10: Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5543/5/T1_132010099_BAB IV.pdf · Setelah D3 menyetujui arahan dari penulis, ia

sebelumnya agar anggota kelompok lain dapat mengingat-ingat serta lebih

bisa membawakan diri pada saat disuruh maju didepan kelas oleh guru.

Penulis dan anggota kelompok kembali melanjutkan kegiatan

konseling kelompok yaitu membahas permasalahannya D4 yaitu

kurangnya percaya diri dalam bergaul sesama siswa-siswa lainnya, ia

merasa sendiri atau lebih menyendiri karena ia merasa berbeda dari teman-

teman lainnya, D4 juga merasa takut kalau dia tidak diterima dalam

bergaul sama teman-teman kelasnya, ia lebih percaya diri bergaul dengan

teman bukan sekelas dari D4. Disini penulis juga memberikan

kepercayaan terhadap D4 untuk selalu berfikir positif bahwa teman-teman

kelasnya tidak seburuk apa yang dipikirnya slama ini oleh D4. Dari teman-

teman anggota kelompok konseling juga memberikan penjelasan terhadap

D4 bahwa teman-teman sekelas yang lain adalah teman-teman yang baik,

ia tidak membanding-bandingkan atau memilih-milih teman dan

memberikan saran agar selalu bergabung bersama teman-teman yang

lainnya.

Setelah D4 mengerti penjelasan penulis serta diberikan arahan oleh

teman-teman dari anggota kelompok konseling, ia mau berusaha berfikiran

positif dan mulai mau bergabung atau bergaul dengan teman-teman

lainnnya bukan teman-teman kelas lainnya saja. Penulis dan kelompok

menyepakati akan membahas permasalahan D6 pada sesi berikutnya.

Penulis mengakhiri kegiatan konseling ini dengan doa bersama.

Page 11: Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5543/5/T1_132010099_BAB IV.pdf · Setelah D3 menyetujui arahan dari penulis, ia

Sesi 7 : Senin, 23 Juni 2014

Pada sesi ke tujuh kegiatan konseling kelompok ini dimulai,

penulis mengajak siswa bermain tebak gambar agar anggota kelompok

bersemangat dalam mengikuti kegiatan konseling kelompok ini. Setelah

permainan selesai anggota kelompok kembali bersemangat kembali,

penulis langsung menunjuk permasalahan D6 meminta agar D6

mengungkapkan permasalahannya kepada teman-teman anggota kelompok

dengan terbuka. D6 ini adalah anak yang pemalu sedikit pendiam dan ia

juga merasa malu ketika disuruh maju didepan kelas namun pipinya D6

langsung terlihat memerah dan gemeteran. Penulis mencoba memberikan

pengertian dan penguatan kepada D6 agar ia terlihat sedikit percaya diri

lebih bisa membawakan dirinya.

D6 ini sebenarnya termasuk anak yang cukup baik dalam belajar ia

mau berusaha mendapatkan nilai bagus, namun ia merasa malu ketika ia

disuruh mengerjakan soal didepan kelas D6 merasa takut salah dalam

mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Sebenarnya ia cukup panda

namun agak banyak keragu-raguan yang dirasakan oleh D6. Teman dari

anggota kelompok konseling juga memberikan ajakan kepada D6 untuk

belajar kelompok bersama agar nantinya suatu saat ketika di suruh maju

mengerjakan soal oleh guru ia terlihat percaya diri dan tidak takut salah

karena ia merasa benar dalam mengerjakan soal yang diberikan.

Penulis meminta agar D6 mau belajar kelompok bersama teman-

temannya supaya nantinya ketika disuruh maju mengerjakan soal oleh

Page 12: Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5543/5/T1_132010099_BAB IV.pdf · Setelah D3 menyetujui arahan dari penulis, ia

guru ia tidak merasa malu-malu lagi dan pipinya tidak memerah seperti

biasanya. Penulis memberikan penjelasan bahwa kegiatan konseling

kelompok ini sudah berakhir dan penulis menutup kegiatan konseling

kelompok pada sesi ini dengan berdoa.

Sesi 8 : Rabu, 25 Juni 2014

Pada sesi ke delapan ini, evaluasi terhadap semua anggota

kelompok dari pembahasan sesi pertama sampai ke tujuh. Penulis meminta

anggota kelompok untuk mengutarakan hasil setiap perubahan yang

dialami oleh siswa selama mengikuti proses kegiatan konseling kelompok.

Pada sesi ini penulis mengemukakan bahwa kegiatan konseling

kelompok akan berakhir, kemudian penulis dan anggota kelompok

mengemukakan kesan-kesan dan hasil kegiatan yang sebagian siswa

merasa senang dan bermanfaat dengan adanya kegiatan konseling

disekolahan ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih atas

kepartisipasisan anggota siswa dalam kegiatan konseling kelompok dan

ditutup dengan membaca doa bersama-sama.

Pengambilan data post test dilakukan setelah rangkaian kegiatan

selesai. Post test dilakukan pada pertemuan terakhir hari sabtu, 28 juni

2014 untuk pengambilan data skala kepercayaan diri siswa.

4.2.4 Test Akhir ( Post Test)

Post test dilaksanakan pada hari sabtu, 28 juni 2014 dengan

menyebarkan skala percaya diri yang berjumlah 40 item

pertanyaan subjek penelitian, yaitu 12 siswa kelas X Multimedia

Page 13: Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5543/5/T1_132010099_BAB IV.pdf · Setelah D3 menyetujui arahan dari penulis, ia

dan Teknik Komputer Jaringan SMK Sudirman 2 Ambarawa.

Enam siswa pada kelompok eksperimen dan enam siswa kelompok

kontrol.

Tabel 4.3 hasil post test skala kepercayaan diri kelompok kontrol dan

eksperimen.

Nama Cinta diri Pemahama

n Diri

Tujuan hidup

yang jelas

Berfikir

Positif

Jumlah

Pre

Test

Post

Test

Pre

Tes

t

Post

Test

Pre

Test

Post

Tets

Pre

Tes

t

Post

Test

Pre

Tes

t

Post

Test

AF 13 21 16 27 12 26 10 29 51 103

HR 11 26 16 28 15 30 15 28 57 112

LE 15 31 16 27 17 26 16 28 64 124

NA 12 28 16 27 14 34 12 32 54 121

IN 11 27 10 30 12 24 13 27 46 108

ID 10 30 12 27 12 29 12 30 46 116

72 178 86 187 82 185 78 187 318 684

Dari masing-masing subjek penelitian pada kelompok eksperimen.

Skor skala percaya diri pre test eksperimen menyatakan bahwa enam

subjek penelitian merupakan siswa memiliki percaya diri yang rendah,

yaitu skor antara 40-70. Sedangkan hasil post test skala percaya diri telah

disebarkan, diketahui bahwa skor skala percaya diri masing-masing siswa

meningkat dan berkategori percaya dirinya tinggi, yaitu skor 102-162.

Hasil pre test dan post test kelompok eksperimen akan dianalisis dengan

menggunakan teknik analisis Mann Withney, analisis data menggunakan

Statiscal Product and Service Solution For Windows (SPSS) versi 16

Page 14: Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5543/5/T1_132010099_BAB IV.pdf · Setelah D3 menyetujui arahan dari penulis, ia

4.3 Analisis Data

Tabel 4.4 Hasil analisis data perbedaan Mean Rank hasil pre

test Skala Kepercayaan Diri pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

Ranks

VAR00002 N Mean Rank Sum of Ranks

Kelompok kontrol 6 6.33 38.00

eksperimen 6 6.67 40.00

Total 12

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 16.0, diketahui

bahwa tidak ada perbedaan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

dengan Asymp. Sig.(2-tailed) 0,873 > 0,050. Berikut merupakan hasil

analisis data perbandingan hasil pre test skala percaya diri pada kelompok

kontrol dan eksperimen yang diuji menggunakan analisis Mann Whitney.

Test Statisticsb

kelompok

Mann-Whitney U 17.000

Wilcoxon W 38.000

Z -.160

Asymp. Sig. (2-tailed) .873

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .937a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: VAR00002

Page 15: Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5543/5/T1_132010099_BAB IV.pdf · Setelah D3 menyetujui arahan dari penulis, ia

Tabel 4.5 Hasil analisis data perbedaan Mean Rank Post Test

Skala Kepercayaan Diri pada kelompok kontrol dan eksperimen

Ranks

VAR00002 N Mean Rank Sum of Ranks

Kelompok kontrol 6 6.48 40.00

eksperimen 6 9.50 57.00

Total 12

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 16.0, diketahui

bahwa terdapat perbedaan antara rank kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol. Setelah diberikan treatment berupa layanan konseling

kelompok pendekatan behavioral kelompok pada kelompok eksperimen

mean rank berjumlah 9,50. Sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak

mendapatkan treatment berupa layanan konseling kelompok dengan

pendekatan behavioral, mean rank hasil skala percaya diri pada kelompok

ini sebesar 6,33. Sehingga, mean rank hasil skala percaya diri

Test Statisticsb

kelompok

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 21.000

Z -2.882

Asymp. Sig. (2-tailed) .004

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .002a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: VAR00002

Page 16: Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5543/5/T1_132010099_BAB IV.pdf · Setelah D3 menyetujui arahan dari penulis, ia

kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan mean rank hasil percaya

diri kelompok kontrol.

Berdasarkan hasil analisis diatas, diketahui bahwa ada perbedaan

yang signifikan antara hasil skala percaya diri kelompok eksperimen

dengan hasil skala kepercayaan diri kelompok kontrol. Hal tersebut

dibuktikan dengan hasil Asymp Sig (2-tailed) hasil analisis berjumlah

0,004 < 0.05. Berikut merupakan hasil analis data perbandingan hasil post

test skala percaya diri pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

yang diuji menggunakan analisis Mann Whitney.

4.4 Uji Hipotesis

Hipotesis yang diajukan penulis adalah penggunaan layanan konseling

kelompok behavioral dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa X

Multimedia dan Teknik Komputer Jaringan SMK Sudirman 2 Ambarawa

Tahun Ajaran 2013/2014. Berdasarkan hasil analisis data yang

membandingkan hasil pre test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

yang menghasilkan Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,873 > 0,05, sehingga

dinyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil pre test

kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Mean Rank pada

kelompok eksperimen meningkat dari 6,67 menjadi 9,50. Hal ini

menunjukkan hasil yang signifikan berupa peningkatan skor kepercayaan

diri siswa kelas X Multimedia dan Teknik Komputer Jaringan di SMK

Sudirman 2 Ambarawa, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

diterima.

Page 17: Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5543/5/T1_132010099_BAB IV.pdf · Setelah D3 menyetujui arahan dari penulis, ia

4.5 Pembahasan

Berdasarkan hasil uji homogenitas yang telah dilaksanakan pada saat

pre test, tidak ada perbedaan kepercayaan diri yang signifikan antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hal ini di tunjukkan dengan

Asymp. Sig (2-tailed) 0,873> 0,05. Setelah kelompok eksperimen diberikan

perlakuan dengan metode konseling kelompok dengan pendekatan

behavioral selama enam kali pertemuan, terjadi peningkatan kepercayaan

diri siswa kelas X Multimedia dan Teknik Komputer Jaringan di SMK

Sudirman 2 Ambarawa. Analisis data yang membandingkan hasil post test

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang menghasilkan Asymp. Sig

(2- tailed) sebesar 0.004 < 0.05, sehingga dinyatakan ada perbedaan yang

signifikan antara hasil post test kelompok kontrol dengan kelompok

eksperimen. Selain itu juga, ada peningkatan percaya diri yang signifikan,

dibuktikan dengan hasil analisis data hasil pre test dan post test kelompok

eksperimen dengan hasil Asymp Sig (2-tailed) 0.004 < 0.05 sehingga

dinyatakan signifikan.

Menurut Winkel (1991) konseling kelompok merupakan bentuk

khusus dari layanan konseling, yaitu wawancara konseling antara konselor

dengan beberapa orang sekaligus yang tergabung dalam suatu kelompok

kecil. Dengan menggunakan hasil pengamatan pengamat diskusi diketahui

bahwa di setiap sesi layanan anggota kelompok sangat antusias dan

menunjukkan sikap yang diharapkan sesuai dengan tujuan layanan pada

setiap sesinya. Layanan diberikan di tempat yang nyaman sehingga anggota

Page 18: Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5543/5/T1_132010099_BAB IV.pdf · Setelah D3 menyetujui arahan dari penulis, ia

kelompok dapat mengikuti layanan dengan baik. Pada setiap sesinya,

anggota diperbolehkan untuk mengutarakan permasalahan yang dialaminya

sendiri dan mengutarakan berbagai pendapat yang berkaitan dengan

permasalahannya serta menyelesaikan masalah itu dengan anggotanya.

Setelah delapan sesi dilaksanakan, penulis menyebarkan skala kepercayaan

diri kepada kedua kelompok, baik kelompok eksperimen maupun kelompok

kontrol sebagai post test. Hasil post test akan menjadi pembanding antara

kedua kelompok tersebut.

Berdasarkan hasil post test , diketahui bahwa terjadi peningkatan

percaya diri pada kelompok eksperimen. Hal tersebut dikehatui dari hasil

analisis data skor pre test dan post test pada kelompok eksperimen.

Sedangkan pada kelompok kontrol tidak terjadi peningkatan yang

signifikan. Namun, kelompok kontrol pada penelitian ini juga sedikit

mengalami peningkatan percaya diri. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh

faktor-faktor yang mempengaruhi percaya diri di luar pengaruh dari

treatment penelitian ini. Dengan demikian, layanan konseling kelompok

dengan pendekatan behavioral untuk meningkatkan kepercayaan diri pada

siswa X Multimedia dan Teknik Komputer Jaringan SMK Sudirman 2

Ambarawa Tahun Ajaran 2013/2014.