Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran...

23
Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas X (Studi Kasus: SMA N 1 BRINGIN) Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh: Mohamad Achmadi NIM : 702010080 Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Januari 2015

Transcript of Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran...

Page 1: Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13853/2/T1_702010080_Full... · pembelajaran bahasa inggris menunjukkan bahwa media power

Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran Pada Mata

Pelajaran Bahasa Inggris Kelas X

(Studi Kasus: SMA N 1 BRINGIN)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh:

Mohamad Achmadi

NIM : 702010080

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Januari 2015

Page 2: Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13853/2/T1_702010080_Full... · pembelajaran bahasa inggris menunjukkan bahwa media power

ii

Page 3: Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13853/2/T1_702010080_Full... · pembelajaran bahasa inggris menunjukkan bahwa media power

iii

Page 4: Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13853/2/T1_702010080_Full... · pembelajaran bahasa inggris menunjukkan bahwa media power

iv

Page 5: Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13853/2/T1_702010080_Full... · pembelajaran bahasa inggris menunjukkan bahwa media power

v

Page 6: Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13853/2/T1_702010080_Full... · pembelajaran bahasa inggris menunjukkan bahwa media power

vi

Page 7: Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13853/2/T1_702010080_Full... · pembelajaran bahasa inggris menunjukkan bahwa media power

1

Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Bahasa

Inggris Kelas X

(Studi Kasus: SMA N 1 Bringin) 1) Mohamad Achmadi,

2) Mila Chrismawati Paseleng, S.Si., M.Pd.,

3) George John Leopold Nikijuluw, S.Pd.

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia Email:

1) [email protected],

2) [email protected],

3) [email protected]

Abstract

The lack of a menu in the media that serves to facilitate the students to

understand the material and limitations in access to the media will have an impact on the lack of good learning process.This study on the use Evernote as a medium of learning

English in class X SMA Negeri 1 Bringin.The method used is a quasi experimental

method, by comparing the experimental classes and control classes. From the results of students' response to the media that in 1216 the overall score obtained in a position

between the third quartile, and the maximum number means that learning is considered

successful. Changes in behavior in the experimental class was 60.06% higher than the

control class is 41.40%. Posttest mean value 81,50 experiment class higher than the control class is 71.40. Medium to test experimental class gain 0.513 (medium) and 0,270

control class (low). During the learning process students can easily store the subject

matter and the ease of access to the media. Key Word : Evernote, Instructional Media and Learning Understanding

Abstrak

Kurangnya menu di dalam media pembelajaran yang berfungsi untuk mempermudah

siswa dalam memahami materi dan keterbatasan media dalam aksesnya akan berdampak pada

kurang baiknya proses pembelajaran. Penelitian ini mengenai penggunaan evernote sebagai media pada pembelajaran bahasa inggris pada kelas X SMA Negeri 1 Bringin. Metode

penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen kuasi, dengan membandingkan kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil respon siswa terhadap media diperoleh skor keseluruhan yaitu 1216 berada pada posisi antara kuartil III dan angka maksimal artinya

pembelajaran dinilai berhasil. Perubahan perilaku pada kelas eksperimen adalah 60,06% lebih

tinggi dari kelas kontrol yaitu 41,40% . Nilai rerata postest kelas eksperimen 81,50 lebih tinggi

dibandingkan kelas kontrol yaitu 71,40. Sedang untuk uji gain kelas eksperimen 0,513 (sedang) dan kelas kontrol 0,270 (rendah). Selama proses pembelajaran siswa dapat kemudahan dalam

menyimpan materi pelajaran dan kemudahan dalam mengakses media.

Kata Kunci: Evernote, Media Pembelajaran dan Pemahaman Pembelajaran

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer,

Universitas Kristen Satya Wacana 2) Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana 3) Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

Page 8: Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13853/2/T1_702010080_Full... · pembelajaran bahasa inggris menunjukkan bahwa media power

2

1. Pendahuluan

Proses belajar di dalam suatu pembelajaran akan menentukan keberhasilan

siswa dalam memahami materi yang diajarkan guru. Didalam proses pembelajaran

guru menggunakan media untuk mempermudah dalam penyampaian materi. Peran

media dalam proses pembelajaran antara lain: proses pembelajaran menjadi lebih

menarik, diharapkan dengan adanya media pembelajaran kualitas belajar peserta

didik lebih meningkat, tempat berlangsungnya proses pembelajaran dapat terjadi

dimana saja dan kapan saja dan peran pendidik dapat lebih berfungsi sebagai

fasilitator [1].

Dari observasi yang dilakukan di SMA Negeri 1 Bringin kelas X pada

pembelajaran bahasa inggris menunjukkan bahwa media power point sebagai media

pembelajaran tidak bisa digunakan untuk mengorganisir materi yang diberikan guru

serta hanya dapat diakses secara offline.

Penggunaan media sebagai solusi untuk evernote adalah sebuah aplikasi

yang berguna untuk menyimpan catatan-catatan ataupun dokumen kegiatan sehari-

hari dan bisa berbagi informasi. Evernote dapat diakses di www.evernote.com [2].

Pengguna evernote dapat mengakses secara off line dan dapat mengedit data yang

telah dimasukkan kedalamnya karena evernote telah terinstall didalam komputer

atau smart phone pengguna. Pengguna dapat mengakses evernote secara on line

kapan dan dimana saja dengan koneksi internet.

Berdasarkan permasalahan yang ada di SMA Negeri 1 Beringin dan

kemampuan yang dimiliki oleh evernote maka dilakukan penelitian mengenai

penggunaan evernote untuk mengetahui sejauh mana treatment atau perlakuan

berpengaruh pada mata pelajaran bahasa inggris kelas X.

2. Kajian Pustaka

Hasil penelitian Geyer dan Reiterer yang mengangkat studi kasus

eksplorasi menyelidiki penggunaan alat digital untuk mendokumentasikan proses

desain pembelajaran. Selain menggunakan evernote sebagai aplikasi untuk

mengakses dan berbagi catatan, peserta mencoba berbagai platform (50% web,

68,8% dekstop, 56,3% mobile) tetapi mereka akhirnya hanya menggunakan

desktop (73,3%) dan web (26,7%). Evernote merupakan aplikasi yang berbasis

desktop dan web. Hasilnya menunjukkan bahwa fungsi dasar dan infrastruktur

dalam pencatatan ataupun pemasukan data kedalam aplikasi evernote sangat

memadai untuk mendokumentasikan segala kegiatan [3]. Penelitian Fezile

Ozdamli yang berjudul effectiveness of cloud systems and social networks in

improving self-directed learning abilities and developing positive seamless

learning perceptions terhadap 40 pengajar di Near East University selama satu

semester. Semua pengajar menggunakan evernote sebagai media pembelajarannya

hasilnya menunjukkan evernote sebagai media pembelajaran membuat mahasiswa

menjadi aktif dalam pembelajaran dan memungkinkan berinteraksi dengan

pengguna lain [4].

Pembelajaran merupakan sebuah proses komunikasi antara peserta didik,

pendidik dan bahan ajar. Media pembelajaran adalah alat yang berfungsi untuk

menyampaikan pesan pembelajaran.

Page 9: Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13853/2/T1_702010080_Full... · pembelajaran bahasa inggris menunjukkan bahwa media power

3

Pemilihan media pembelajaran harus berdasarkan pada kriterianya yaitu

media harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, tepat untuk mendukung isi

pelajaran, praktis, luwes, dan bertahan, guru terampil menggunakannya, adanya

pengelompokan sasaran dan mutu teknis [5]. Kesesuaian pemilihan media dengan

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan dukungan menu dan fungsi evernote

dalam memperjelas penyampaian isi dari pelajaran akan mempermudah guru

dalam mengimplementasikannya di dalam proses belajar mengajar. Penggunaan

media tidak membebani pemakai dalam proses pembelajaran karena media dibuat

praktis, mudah digunakan dan dapat dipergunakan dalam jangka waktu yang

lama. Keterampilan guru sangat diperlukan untuk memanfaatkan media dengan

sebaik mungkin supaya siswa lebih tertarik untuk belajar. Untuk menarik siswa

untuk lebih giat dalam belajar pemilihan media disesuaikan dengan kelompok

pemakai yang akan menggunakannya. Pengelompokan pemakai dapat berdasar

usia ataupun keadaan lingkungan di dalam proses pembelajaran. Mutu atau

kualitas media yang dipergunakan di dalam proses pembelajaran harus berfungsi

menggambarkan atau menampilkan secara rinci tentang isi pelajaran.

Berdasarkan perkembangan tehnologi evernote dikelompokkan dalam

media hasil tehnologi yang berdasarkan komputer yaitu media yang digunakan

untuk menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis

mikro-prosesor [5]. Untuk itu hanya informasi yang berbentuk soft file yang bisa

pergunakan dalam media ini. Media pembelajaran sering digunakan guru untuk

menyampaikan materi pembelajaran kepada siswanya. Ada beberapa alasan guru

menggunakan media untuk menyampaikan materi kepada siwanya antara lain

bermaksud untuk mendemonstrasikan, merasa sudah akrab dengan media tersebut,

ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkrit dan merasa bahwa

media dapat berbuat lebih dari yang dapat dilakukannya[6]. Penggunaan media

pembelajaran bertujuan untuk mempermudah dalam menyampaikan materi

kepada siswa. Media sebagai alat untuk mendemonstrasikan materi yang

diajarkan. Untuk itu seorang guru harus paham tentang penggunaan fungsi dari

menu yang terdapat didalam media yang digunakan untuk menyampaikan materi

ajar sehingga siswa lebih mudah menangkap maksud dan tujuan pembelajaran

yang sedang berlangsung.

Evernote merupakan sebuah aplikasi yang dapat atau memungkinkan

penggunanya membuat catatan/notes, menyimpan ide-ide, mengumpulkan artikel-

artikel yang di temukan saat browsing dan di tambah dengan akses dari berbagai

macam perangkat digital seperti desktop, smartphone, iPad dan lain-lain[7].

Aplikasi ini disediakan dalam dua jenis yaitu berbayar dan tidak berbayar melalui

https://evernote.com/. Perbedaannya adalah fitur dan fungsi yang disediakan untuk

yang berbayar lebih lengkap dibandingkan dengan yang tidak berbayar. pengguna

dapat menggunakan evernote secara off line maupun on line. Pengguna dapat

menggunakan secara off line karena evernote juga berbasis desktop dan ter install di

komputer atau smart phone. Jadi pengguna tidak perlu mengeluarkan akun yang

sudah ada cukup menutupnya saja sehingga ketika akan membuka evernote tidak

perlu memasukkan username dan password. Dengan adanya koneksi internet

pengguna dapat mengakses kapan dan dimanapun dan berinteraksi dengan

pengguna lain. Evernote dipilih sebagai media pembelajaran selain berbasis desktop

Page 10: Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13853/2/T1_702010080_Full... · pembelajaran bahasa inggris menunjukkan bahwa media power

4

dan web tetapi karena mencakup beberapa segi media pembelajaran yang tepat

antara lain access, cost, technology dan interactivity [8]. Pemilihan evernote

didalam pembelajaran tidak akan memberatkan pengguna dalam memanfaatkan

karena disamping aksesnya mudah media ini bisa didapatkan tanpa harus

membayar.

Menu yang dipergunakan evernote yang tidak berbayar ini dalam

pembelajaran adalah menu notebooks dan new webcam note. Menu notebooks yaitu

menu yang memuat semua catatan atau informasi secara otomatis sehingga catatan

atau informasi yang di simpan tergabung dalam satu menu.

Gambar 1. Notebooks

Dari materi yang dimasukkan kedalam evernote akan membantu siswa dalam

memahami pengertian dasar, rumus yang digunakan dan menggunakannnya

didalam penyusunan kalimat. Siswa dapat juga mengidentifikasi dan

membandingkan perubahan bentuk kata kerja yang digunakan didalam kalimat.

Penggunaan new webcam note berguna untuk mengetahui pemahaman

siswa untuk membuat tutorial sendiri yang menggambarkan proses dalam simple

past tense dengan cara membandingkan penggunaan simple past tense terhadap

perubahan kata kerja dalam bentuk video.

Gambar 2. New webcam note

Siswa dapat melafalkan kalimat yang dibentuk dengan ketentuan pembuatan

kalimat simple past tense dan perubahan bentuk kata kerjanya.

Bahasa inggris merupakan salah satu pelajaran bahasa asing yang dipelajari

siswa di sekolah dan merupakan bahasa pengantar internasional. Ada banyak materi

di dalam bahasa inggris yang harus dipelajari dan salah satunya adalah simple past

tense. Materi ini mempelajari tentang penggunaan kata kerja bentuk lampau.

Page 11: Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13853/2/T1_702010080_Full... · pembelajaran bahasa inggris menunjukkan bahwa media power

5

Penggunaan di dalam kalimat terdapat tiga bentuk yaitu bentuk kalimat positif,

negatif dan interrogatif (pertanyaan). Adapun rumus dalam merangkai kalimatnya

yaitu 1) Bentuk Positif adalah subject + was/were + complement (pelengkap) atau

subject + Verb II + Object. 2) Bentuk Negatif adalah subject + to be (was/were) +

not + complement atau subject + did not + Verb I + Object. 3 ) Bentuk

Interrogative : did + Subject + Verb I + Object + ?. Setelah pembelajaran ini siswa

diharapkan dapat memahami pengertian dasar simple past tense dan memahami

cara membuat kalimat dengan simple past tense.

Pemanfaatan media sebagai sarana pembelajaran akan memudahkan siswa

dalam belajar dan memahami materi pembelajaran. Kemudahan dalam belajar dan

memahami materi pembelajaran akan merubah perilaku siswa di dalam proses

pembelajaran. Perubahan perilaku yang baik di dalam proses pembelajaran akan

mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran. Untuk mengetahui perubahan perilaku

siswa maka dibuat indikator. Indikator yang dibuat berdasarkan pengelompokkan

indikator menurut jenis aktifitas yaitu visual activities (aktifitas fisual), oral

activities (aktifitas lisan), writing activities (aktifitas menulis), motor activities

(aktifitas motorik), mental activities (aktifitas mental) dan emotional activities

(aktifitas emosional) [8]. Visual Activities (aktifitas fisual) adalah aktifitas yang

dilakukan siswa yang mengandalkan indera penglihatannya yang berhubungan

dengan materi yang diajarkan. Misalnya Siswa fokus perhatiannya terhadap video

tutorial dalam pembelajaran, Siswa membaca materi. Oral activities (aktifitas

lisan) yaitu Aktifitas yang dilakukan siswa yang mengandalkan lisannya.

Misalnya Siswa mengidentifikasi dan membandingkan perubahan kata kerja

simple past tense dan merekamnya dalam bentuk video menggunakan new

webcam note. Writing activities (aktifitas menulis) yaitu aktifitas siswa dalam

kegiatan menulis. Misalnya siswa mencatat penjelasan guru yang tidak terdapat

didalam materi yang telah disampaikan. motor activities (aktifitas motorik) adalah

kegiatan menirukan apa gerak tubuh guru. Mental activities (aktifitas mental)

yaitu aktifitas siswa menganalisis dan membuat keputusan dalam memecahkan

permasalahan tentang materi yang telah di sampaikan oleh guru. Emotional

activities (aktifitas emosional) yaitu aktifitas emosional siswa dalam proses

pembelajaran. Misalnya bersemangat dan berani.

3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis penelitian eksperimen.

Metode yang digunakan adalah eksperimen kuasi yaitu penelitian yang dilakukan

untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu perlakuan (treatment) terhadap subjek

penelitian [9]. Desain pretest-posttest non equivalent control group design, dimana

kelompok subjek diambil tidak secara acak dari populasi tertentu dan dilakukan pretest,

diberikan treatment kemudian diberikan posttest untuk mengukur hasil belajar pada

kelompok tersebut.

Page 12: Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13853/2/T1_702010080_Full... · pembelajaran bahasa inggris menunjukkan bahwa media power

6

Tabel 1. Desain Kelas

Grup Pengukuran

Pre-test

Perlakuan Pengukuran Post-

test

Eksperimen T0 X T1

Kontrol T0 T1

Keterangan : T0 : Pretest, T1 : Postest, X : Kelas yang mendapatkan perlakuan

Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Bringin.

Kelas yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas X5 sebagai kelas

eksperimen dan X7 sebagai kelas kontrol dengan masing-masing kelas terdapat

30 siswa.

Untuk rencana penelitian dibuat rancangan tahapan penelitiannya supaya jalannya

penelitian bisa terstruktur dengan rapi.

Gambar 1. Tahapan Penelitian

Dari gambar 1 tahap pertama yang dilakukan adalah dengan observasi

yaitu dengan cara melihat metode pembelajaran yang diterapkan,

mengidentifikasikan masalah yang terjadi dengan cara bertanya langsung pada

siswa. Dari informasi yang didapat dari siswa adalah media power point sebagai

media pembelajaran tidak bisa digunakan untuk mengorganisir materi yang

diberikan guru serta hanya dapat diakses secara offline. Dari penemuan masalah

yang ada kemudian dilanjutkan dengan pengidentifikasian latar belakang

lingkungan dan sarana prasarana yang dimiliki sekolah dan siswa. Dari hasil

identifikasi ditemukan bahwa sarana wifi yang terdapat di sekolah belum

sepenuhnya difungsikan untuk sarana pembelajaran. Begitupun juga dengan

fasilitas perpustakaan yang masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan siswa. Dari

hasil penemuan pada tahap ini kemudian menentukan tujuan dari penelitian, studi

literatur dan mempersiapkan serta mengurus surat perizinan penelitian.

Penyusunan Strategi

pembelajaran

Penerapan

Pengolahan Data

Penulisan hasil Penelitian

Observasi

Page 13: Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13853/2/T1_702010080_Full... · pembelajaran bahasa inggris menunjukkan bahwa media power

7

Pada tahap kedua yaitu penyusunan strategi pembelajaran seperti membuat

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan bahan ajar. Dengan mengacu

pada permasalahan yang ditemukan, kemudian dirancang desain pembelajarannya.

Desain pembelajaran untuk kelas kontrol dan eksperimen dibuat sebagai

perbandingan pembelajaran yang diterapkan.

Tabel 2 . Perbandingan Desain Pembelajaran

Kegia

tan

Kontrol (Power Point) Eksperimen

(Evernote)

Keterangan

Penya

mpaia

n

materi

-Guru membuka media

power point.

- Guru menjelaskan

pengertian simple past

tense, bentuk kata kerja

dan penggunaanya

didalam kalimat.

- Guru membuat

kelompok

- Guru dan siswa

membuka akun

evernote.

- Guru menjelaskan

pengertian simple past

tense, bentuk kata kerja

dan penggunaanya

didalam kalimat.

Pembentukan

kelompok untuk

mempermudah

penyampaian

materi dan

menyiasati

keterbatasan

sarana.

Tanya

jawab

-Guru mempersilahkan

bertanya bila ada

kesulitan.

-Guru mempersilahkan

bertanya bila ada

kesulitan.

Pertanyaan

sesuai materi

pembelajaran.

Menul

is

-Guru meminta siswa

mencatat hal-hal

penting ke dalam buku

catatan.

-Guru meminta siswa

mencatat hal-hal

penting ke dalam

evernote.

Dengan

menyimpan

catatan di

evernote

informasi bisa

diakses kapan

dan dimanapun.

Tugas - Guru memberikan

tugas berbentuk cerita

dan siswa mencari kata

kerja simple past tense

kemudian dijadikan

kalimat.

-Siswa membuat

rekaman suara dengan

menjelaskan pengertian

simple past tense dan

penggunaannya di

dalam kalimat

membandingkan

perubahan bentuk kata

kerjanya.

- Guru memberikan

tugas berbentuk cerita

dan siswa mencari kata

kerja simple past tense

kemudian dijadikan

kalimat.

- Siswa membuat video

dengan menjelaskan

pengertian simple past

tense dan

penggunaannya di

dalam kalimat serta

membandingkan

perubahan bentuk kata

kerjanya.

Dengan

memanfaatkan

new webcam

note pada

evernote siswa

bisa membuat

video tanpa

harus

menggunakan

aplikasi lain

untuk

mengintegrasika

n ke dalam

evernote.

Page 14: Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13853/2/T1_702010080_Full... · pembelajaran bahasa inggris menunjukkan bahwa media power

8

Tahap ketiga adalah penerapan sesuai dengan desain pretest-posttest non equivalent

control group design, kelompok di bagi menjadi dua yaitu kelas eksperimen dan

kelas kontrol, dari pembagian kelas tersebut dilakukan pre-test untuk mengetahui

kemampuan awal peserta didik tentang simple past tense. Setelah dilakukan pre-

test kelas eksperimen diterapkan media evernote sebagai media pembelajarannya

dan kelas kontrol dengan menggunakan media yang telah digunakan sebelumnya

dalam pembelajaran bahasa inggris yaitu power point, yang kemudian materi

bahasa inggris tentang simple past tense diajarkan dengan media yang

diberlakukan. Setelah materi diajarkan, dilakukan post-test pada kedua kelompok

yaitu pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu bertujuan untuk melihat

kemampuan akhir individu dalam memahami materi yang telah diberikan guru

menggunakan media yang diberlakukan.

Untuk tahap selanjutnya adalah dengan mengolah data yang telah

diperoleh selama penelitian berlangsung. Instrumen penelitian yang digunakan

meliputi lembar angket, lembar observasi dan tes. Pemberian angket bertujuan

untuk mengetahui tanggapan siswa tentang kesesuaian mata pelajaran dengan

media yang dipergunakan. Untuk mengolah data angket, pengukuran yang

dilakukan menggunakan skala likert.

Tabel 3. Indikator kesesuaian pemilihan media

Kriteria Pemilihan Media Indikator

1. Sesuai dengan tujuan yang

ingin dicapai

1. Siswa mampu menggunakan fungsi new web cam note untuk membuat tugas kegiatan yang berhubungan dengan pemahaman materi

2. Dengan menyimpan materi dan banyaknya referensi juga tugas di evernote mempermudah siswa memahami materi.

3.Siswa mampu membuat tugas dengan referensi materi yang

tersimpan di evernote 2.Tepat untuk mendukung isi

pelajaran yang sifatnya

fakta, konsep, prinsip, atau

generalisasi

1. Dengan menggunakan media ini siswa lebih dapat memahami

materi yang diberikan oleh guru

2. Tidak hanya tulisan tapi gambar, audio video yang dapat

ditampilkan untuk memperjelas materi yang diberikan kepada

siswa

3.Praktis, luwes, dan

bertahan

1. Siswa dapat mengakses kapan dan dimanapun berada

2. Dokumen yang telah siswa masukkan tidak akan hilang

4.Guru terampil menggunakannya

1. Penyusunan materi pembelajaran menarik sehingga siswa lebih giat

untuk belajar.

5.Pengelompokan sasaran 1. Media cocok digunakan pada kelas X5

6.Mutu teknis 1. Menu yang berada di media tidak ketinggalan jaman

Pengolahan data yang telah diperoleh Skor adalah sebagai berikut untuk

skor kategori sangat setuju (5), setuju (4), kurang setuju (3), cukup kurang setuju

(2) dan tidak setuju (1). Skor kategori paling tinggi adalah 5, jumlah indikator

Page 15: Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13853/2/T1_702010080_Full... · pembelajaran bahasa inggris menunjukkan bahwa media power

9

adalah 10, dan jumlah responden adalah 30. Skor kriterianya adalah skor minimal,

kuartil I, kuartil II kuartil III dan maksimal dimana skor minimal berada pada

skor kategori 1, kuartil I berada pada skor kategori 2, kuartil II berada pada skor

kategori 3, kuartil III berada pada skor kategori 4 dan maksimal berada pada skor

kategori 5. Untuk menghitung skor kriteria terhadap tiap indikator adalah jumlah

siswa dikalikan skor kategori. Sedangkan untuk menghitung jumlah skor setiap

responden adalah menggunakan rumus, Skor kriteria = skor kategori dikalikan

jumlah indikator. Untuk menghitung jumlah skor seluruh responden adalah

menggunakan rumus, Skor keseluruhan = skor kriteria dikalikan jumlah siswa.

Interpretasi dari jumlah skor tersebut adalah kuartil III < Skor ≤ Maksimal, artinya

sangat positif (program dinilai berhasil), median < Skor < Kuartil III, artinya

positif (program dinilai cukup berhasil), kuartil I < Skor < Median , artinya

negatif (program dinilai kurang berhasil), minimal < Skor < Kuartil I , artinya

sangat negatif (program dinilai tidak berhasil) [10].

Pemberian lembar observasi bertujuan untuk melihat perbandingan

perubahan perilaku siswa pada kelas eksperimen sebelum dan sesudah

menggunakan evernote sebagai media pembelajaran dengan kelas kontrol yang

menggunakan powerpoint sebagai media pembelajarannya. Melalui kegiatan

observasi dapat diketahui perubahan perilaku yang terjadi dalam pembelajaran

berdasarkan keaktifan siswa baik yang menggunakan evernote maupun media

lainnya. Untuk melihat perbandingan perubahan perilaku siswa didasarkan atas

jenis-jenis keaktifan [10].

Tabel 4. Indikator pengamatan keaktifan siswa

Untuk mengukur hasil lembar pengamatan menggunakan skala likert

karena jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai

No. Jenis aktifitas Indikator

1

Visual Activities (aktifitas fisual) adalah

aktifitas yang dilakukan siswa yang mengandalkan indera penglihatannya

yang berhubungan dengan materi yang

diajarkan di dalam evernote.

1. Siswa fokus memperhatikan video tutorial simple past

tense

2. Siswa membaca materi yang disimpan di evernote.

2

Oral Activities (aktifitas lisan) adalah aktifitas

yang dilakukan siswa yang mengandalkan

lisannya.

1. Siswa memahami pengertian dasar simple past tense

menggunakan new webcam note untuk merekam.

2. Siswa mengidentifikasi dan membandingkan

perubahan kata kerja simple past tense menggunakan

note yang telah disimpan.

3 Writing Activities (aktifitas menulis) adalah

aktifitas siswa dalam kegiatan menulis. 1. Mencatat hal-hal penting yang berhubungan dengan

materi pelajaran ke dalam evernote.

4

Mental Activities (aktifitas mental) adalah

aktifitas siswa menganalisis dan membuat

keputusan dalam memecahkan permasalahan

tentang materi yang telah di sampaikan oleh guru

1. Memecahkan masalah yang ada dalam materi pelajaran

2. Menganalisa soal yang diberikan guru

3. Mengambil keputusan dalam menmecahkan masalah

5

Emotional Activities (aktifitas emosional) adalah

aktifitas emosional siswa dalam proses

pembelajaran.

1. Bersemangat mengikuti pelajaran

2. Berani mengemukakan pendapat

Page 16: Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13853/2/T1_702010080_Full... · pembelajaran bahasa inggris menunjukkan bahwa media power

10

gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata dan

diberi skor atau nilai [10]. Kategori penilaiannya seperti tabel 5.

Tabel 5. Kategori penilaian aktifitas

Nilai Kategori

1 Tidak setuju

2 Kurang cukup setuju

3 Cukup setuju 4 Setuju

5 Sangat setuju

Rumus yang digunakan adalah

PKS =

x 100%

PKS = Persentase Keaktifan Siswa [10].

Langkah selanjutnya adalah pengumpulan data tes. Pemberian tes

bertujuan untuk melihat kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes uraian. Soal tes

disusun berdasarkan 3 komponen indikator pencapaian yang terdapat pada silabus

kelas X semester 1 mata pelajaran bahasa inggris mengenai simple past tense.

Tiga komponen itu adalah ketepatan unsur kebahasaan 1). tata bahasa, kosa kata

dan tulisan tangan, 2). kelengkapan dan keruntutan struktur teks dan 3).

kesesuaian format penulisan / penyampaian. Adapun langkah-langkah pengolahan

data hasil pretest dan postest yaitu sebagai berikut melakukan uji normalisasi

dengan statistik uji Kolmogorov-Sminov, melakukan uji homogenitas dengan uji

Levene dengan taraf signifikansi 5%, Jika data berdistribusi normal dan

homogen, maka dilakukan uji-t. Uji-t dengan taraf signifikansi 0,05 dan analisis

data gain dilakukan untuk melihat efek dari penerapan evernote pada mata

pelajaran bahasa inggris. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan rumus uji

gain yaitu :

Indeks gain :

Kriteria untuk menentukan nilai gain rendah,sedang dan tinggi mengacu pada

kriteria yaitu indeks gain < 0,30 =rendah, 0,30 ≤ indeks gain ≤ 0,70 = sedang dan

indeks gain > 0,70 = tinggi [11].

Tahap terakhir adalah penulisan hasil penelitian yaitu dengan menganalisis

dan membahas hasil penemuan penelitian, serta menarik kesimpulan.

Page 17: Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13853/2/T1_702010080_Full... · pembelajaran bahasa inggris menunjukkan bahwa media power

11

4. Hasil dan Pembahasan

Penggunaan evernote sebagai media pembelajaran mempunyai tujuan

supaya terdapat kemudahan dalam mengakses materi pembelajaran dan

memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran. Materi yang tersimpan

digunakan siswa untuk mempelajari simple past tense dengan memahami

pengertian, rumus yang digunakan dan penggunaannya di dalam kalimat.

Keaktifan siswa dalam memanfaatkan evernote ditunjukkan dengan memberi

tanda pada kata kerja simple past tense pada materi. Setiap perubahan bentuk kata

kerja di bandingkan untuk memahami penggunaannya di dalam kalimat. Tugas

yang diberikan oleh guru selalu dikerjakan. Tema jawaban siswa bervariasi dalam

menggunakan kata kerja di dalam kalimat misalnya bercerita tentang dirinya

sendiri, lingkungan dan teman sebagai subyeknya. Penggunaan webcam note

selain melihat pemahaman siswa terhadap materi juga melihat siswa dalam

melafalkan kalimatnya. Kemampuan siswa bervariasi dalam melafalkan bahasa

inggris. Untuk mengetahui respon siswa terhadap kesesuaian media dengan mata

pelajaran maka siswa dibagikan lembar angket. Tanggapan atau pendapat siswa

mengenai kesesuaian media dengan pelajaran dihitung menggunakan skala Likert.

Skor kategori yang diperoleh adalah skor minimal = 30, kuartil I= 60, kuartil II=

90, kuartil III= 120 dan maksimal= 150. Jumlah skor untuk seluruh responden

adalah skor minimal = 300, kuartil I = 600, kuartil II = 900, kuartil III = 1200,

maksimal = 1500.

Tabel 6. Hasil pengukuran kesesuaian media dengan mata pelajaran

Kriteria Pemilihan Media Skor Kriteria

1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 126

sangat positif (program

dinilai berhasil)

128 sangat positif (program

dinilai berhasil)

125 sangat positif (program

dinilai berhasil) 2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang

sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi 120 sangat positif (program dinilai berhasil)

120 sangat positif (program

dinilai berhasil) 3.Praktis, luwes, dan bertahan

116 positif (program dinilai

cukup berhasil)

114 positif (program dinilai

cukup berhasil)

4.Guru terampil menggunakannya 139 sangat positif (program

dinilai berhasil)

5.Pengelompokan sasaran 114 positif (program dinilai

cukup berhasil)

6.Mutu teknis 114 positif (program dinilai

cukup berhasil)

Jumlah Skor Keseluruhan 1216 sangat positif (program dinilai berhasil

Page 18: Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13853/2/T1_702010080_Full... · pembelajaran bahasa inggris menunjukkan bahwa media power

12

Dari angket kesesuaian media terhadap materi pembelajaran yang

ditunjukkan pada kriteria pemilihan media yaitu sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai dalam indikator siswa mampu menggunakan fungsi new webcam note

untuk membuat tugas kegiatan yang berhubungan dengan pemahaman materi

diperoleh skor 126 dengan kriteria sangat positif (program dinilai berhasil).

Dengan adanya fasilitas webcam note, siswa lebih memahami materi tidak hanya

dalam penulisan akan tetapi bisa dilihat dari cara pengucapan bahasa inggris yang

hasil dari rekaman yang dibuat. Hasil rekaman bisa langsung disimpan dan

diputar. Berbeda dengan media powerpoint yang harus menggunakan aplikasi lain

supaya hasil rekaman video bisa terintegrasi dan dapat dipergunakan. Indikator

kedua yaitu dengan banyaknya referensi di evernote mempermudah siswa

memahami materi diperoleh skor 128 dengan kriteria sangat positif (program

dinilai berhasil). Dengan banyaknya materi dan referensi banyak pula kemampuan

yang dimiliki siswa. Indikator ketiga siswa mampu membuat tugas dengan

referensi materi yang tersimpan di evernote dan diperoleh skor 125 dengan

kriteria sangat positif (program dinilai berhasil). Dengan banyaknya contoh dari

beberapa referensi memudahkan siswa dalam memahami materi sehingga tugas

yang diberikan guru akan mudah pula dikerjakan.

Di dalam kriteria pemilihan media nomer dua yaitu tepat untuk

mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi

dalam indikator dengan menggunakan media ini siswa lebih mudah memahami

materi yang diberikan oleh guru diperoleh skor 120 dengan kriteria sangat positif

(program dinilai berhasil). Kemudahan dalam mengakses dan tersedianya menu

webnote cam dan note yang dimiliki evernote serta banyaknya referensi yang bisa

disimpan maka materi akan lebih mudah dipahami. Dan indikator selanjutnya

yaitu tidak hanya tulisan tapi gambar, audio video yang dapat ditampilkan untuk

memperjelas materi yang diberikan kepada siswa dan diperoleh skor 120 dengan

kriteria sangat positif (program dinilai berhasil). Kemampuan dan kreatifitas guru

dalam menyampaikan materi pembelajaran sangat berpengaruh pada pola belajar

siswa. Tidak hanya materi atau referensi yang berbentuk tulisan akan tetapi juga

dalam bentuk audio video untuk lebih memperjelas siswa didalam memahami

materi pelajaran.

Kriteria pemilihan media nomer tiga yaitu praktis, luwes, dan bertahan

dalam indikator siswa dapat mengakses kapan dan dimanapun berada diperoleh

skor 114 dengan kriteria positif (program dinilai cukup berhasil). Media evernote

bisa diakses secara online maupun offline sehingga bisa di akses kapanpun dan

dimanapun. Indikator selanjutnya yaitu dokumen yang telah siswa masukkan tidak

akan hilang dan diperoleh skor 116 dengan kriteria positif (program dinilai cukup

berhasil). Pengguna evernote tidak perlu takut akan kehilangan informasi yang

telah disimpan walaupun data didalam komputer telah terhapus

Guru terampil menggunakannya merupakan kriteria pemilihan media

nomer empat dengan indikator penyusunan materi pembelajaran menarik sehingga

siswa lebih giat untuk belajar. Skor yang diperoleh adalah 139 dengan kriteria

sangat positif (program dinilai berhasil). Peranan guru dalam proses pembelajaran

sangat berperan sangat tinggi dalam mengolah dan menyampaikannya didalam

Page 19: Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13853/2/T1_702010080_Full... · pembelajaran bahasa inggris menunjukkan bahwa media power

13

pembelajaran. Dengan kreatifitas guru dalam menyampaikan materi maka akan

terjadi suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Kriteria pemilihan media pada pengelompokan sasaran dengan indikator

Media cocok digunakan pada kelas X5 dengan skor yang diperoleh 114 dalam

kriteria positif (program dinilai cukup berhasil). Penggunaan evernote sebagai

media pembelajaran pada pelajaran bahasa inggris materi simple past tense dinilai

cukup berhasil digunakan pada kelas X5.

Untuk Kriteria pemilihan media nomer enam yaitu mutu teknis dalam

indikator Menu yang berada di media tidak ketinggalan jaman dan skor yang

diperoleh 114 dengan kriteria positif (program dinilai cukup berhasil).

Kemampuan yang dimiliki evernote memungkinkan dapat diakses secara online

dan offline, akan tetapi karena versi yang dipergunakan hanya versi tidak berbayar

maka tidak semua menu bisa digunakan. Untuk mengaktifkan semua menu yang

ada maka harus dijadikan versi berbayar atau versi premium.

Untuk total hasil yang diperoleh setelah penjumlahan skor keseluruhan

hasilnya adalah 1216. Total hasil keseluruhan yang diperoleh berada diantara skor

1200-1500. Hal ini berarti sangat positif (program dinilai berhasil) maka dari itu

kesesuaian antara evernote dengan mata pelajaran bahasa inggris dinilai berhasil.

Keberhasilan evernote sebagai media pembelajaran bahasa inggris

menimbulkan perubahan perilaku siswa di dalam proses pembelajaran. Untuk

melihat perubahan perilaku siswa di dalam proses belajar mengajar di kelas maka

dilakukan observasi atau pengamatan. Untuk melakukan pengamatan terhadap

perubahan perilaku siswa, peneliti meminta bantuan teman untuk mengamatinya.

Karena ketidak mampuan peneliti dalam menghafal dan melihat satu persatu

siswa dalam proses pembelajaran dikelas. Untuk penilaian terhadap perubahan

perilaku siswa setiap pengamat diberikan lembar pengamatan yang berisi tentang

indikator yang akan diamati.

Tabel 7. Tingkat keaktifan siswa No. Jenis Aktifitas Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Pertemu

an 1

Pertemu

an 2

Pertemu

an 1

Pertemu

an 2

1 Visual Activities (aktifitas fisual)

adalah aktifitas yang dilakukan siswa

yang mengandalkan indera

penglihatannya yang berhubungan dengan materi yang diajarkan di dalam

evernote.

60% 67% 56% 68%

64% 67% 61% 71%

2 Oral Activities (aktifitas lisan) adalah

aktifitas yang dilakukan siswa yang

mengandalkan lisannya.

66% 68% 66% 76%

65% 69% 71% 79% 3 Writing Activities (aktifitas menulis)

adalah aktifitas siswa dalam kegiatan

menulis.

68% 71% 71% 86%

4 Mental Activities (aktifitas mental)

adalah aktifitas siswa menganalisis dan

membuat keputusan dalam memecahkan

permasalahan tentang materi yang telah di sampaikan oleh guru

62% 67% 65% 77%

66% 64% 72% 79%

64% 65% 70% 79%

Page 20: Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13853/2/T1_702010080_Full... · pembelajaran bahasa inggris menunjukkan bahwa media power

14

5 Emotional Activities (aktifitas

emosional) adalah aktifitas emosional

siswa dalam proses pembelajaran.

62% 63% 71% 79%

72% 71% 73% 88% Rata-rata 64,9% 67,2% 67,6% 78,2%

Dari hasil observasi yang dilakukan untuk jenis aktifitas visual pada

indikator siswa fokus memperhatikan video tutorial simple past tense, kelas

eksperimen yang mulanya hanya 56% menjadi 68% dan kelas kontrol yang

menggunakan media powerpoint semula 60% menjadi 67%. Perbedaan yang tidak

menyolok terhadap konsentrasi siswa terhadap video tutorial karena kedua media

bisa sama-sama memutar video. Untuk indikator kedua yaitu siswa membaca

materi yang disimpan di evernote, kelas eksperimen yang mulanya hanya 61%

menjadi 71% dan kelas kontrol yang menggunakan media powerpoint semula

64% menjadi 67%. Hal ini terlihat dari lebih banyaknya pemberian tanda pada

setiap kata atau kalimat yang penting pada materi di evernote. Dari aktifitas visual

menunjukkan bahwa materi atau catatan yang disimpan di dalam evernote lebih

banyak dibaca siswa dari pada di dalam power point.

Gambar 2. Penandaan perubahan kata kerja

Pada jenis aktifitas lisan pada indikator siswa memahami pengertian dasar

simple past tense menggunakan new webcam note untuk merekam, kelas

eksperimen yang mulanya hanya 66% menjadi 76% dan kelas kontrol yang

menggunakan media powerpoint semula 66% menjadi 68%. Persentase kelas

eksperimen lebih tinggi dikarenakan materi yang disajikan lebih mudah

dimengerti dan bukan berbentuk slide yang hanya menampilkan ringkasan.

Dengan merekam ke dalam bentuk video kemampuan siswa lebih dapat diketahui

dari cara melafalkan kalimat simple pas tense. Kelebihan evernote dalam

mengintegrasikan semua format video memudahkan siswa dalam menyimpan dan

memutarnya. Untuk indikator Siswa mengidentifikasi dan membandingkan

perubahan kata kerja simple past tense menggunakan note yang telah disimpan,

kelas eksperimen yang mulanya hanya 71% menjadi 79% dan kelas kontrol yang

menggunakan media powerpoint semula 65% menjadi 69%. Pemberian tanda

pada kata kerja didalam suatu kalimat dengan cara membandingkan perubahan

kata kerja sesuai dengan bentuk kalimat yang digunakan misalnya kalimat bentuk

positif, negatif maupun pertanyaan. Kemudahan dalam mengedit data dan tidak

berubahnya bentuk huruf walaupun kalimat yang disimpan banyak. Kemampuan

fitur yang ada memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran.

Page 21: Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13853/2/T1_702010080_Full... · pembelajaran bahasa inggris menunjukkan bahwa media power

15

Pada jenis aktivitas menulis untuk indikator mencatat hal-hal penting yang

berhubungan dengan materi pelajaran ke dalam evernote, kelas eksperimen yang

mulanya hanya 71% menjadi 86% dan kelas kontrol yang menggunakan media

powerpoint semula 68% menjadi 71%. Keterbatasan power point dalam

menampung banyaknya kalimat atau informasi dalam setiap slide tidak

mempermudah siswa karena harus berganti-ganti slide untuk membandingkannya.

Kegiatan mencatat dapat terlihat dari banyak tidaknya catatan yang disimpan.

Materi yang telah disimpan dapat diberi catatan tanpa menambah lembar kerja

baru atau merubah ukuran huruf walaupun terdapat banyak kalimat yang

dimasukkan.

Pada jenis aktifitas mental untuk indikator memecahkan masalah, kelas

eksperimen yang mulanya hanya 65% menjadi 71% dan kelas kontrol yang

menggunakan media powerpoint semula 62% menjadi 67%. Menganalisa, kelas

eksperimen yang mulanya hanya 72% menjadi 79% dan kelas kontrol yang

menggunakan media powerpoint semula 66% menjadi 64% dan mengambil

keputusan, kelas eksperimen yang mulanya hanya 70% menjadi 79% dan kelas

kontrol yang menggunakan media powerpoint semula 64% menjadi 65% dapat

terlihat dari tugas yang diberikan oleh guru yang berbentuk gambar atau soal

cerita yang dikerjakan oleh siswa.

Gambar 3. Open in new window

Dengan adanya menu open in new window siswa bisa membuka note secara

bersamaan sehingga siswa dapat melihat referensi kata kerja atau materi dengan

tugas secara bersamaan tanpa harus berganti-ganti note.

Pada aktifitas emosional untuk indikator siswa bersemangat dalam

mengikuti pelajaran dilihat dari kegiatannya dalam memanfaatkan evernote

sebagai media pembelajaran seperti memasukkan banyak informasi ke dalam

evernote. Kelas eksperimen yang mulanya hanya 71% menjadi 79% dan kelas

kontrol yang menggunakan media powerpoint semula 62% menjadi 63%. Di

indikator siswa berani mengemukakan pendapat, kelas eksperimen yang mulanya

hanya 73% menjadi 88% dan kelas kontrol yang menggunakan media powerpoint

semula 72% menjadi 71%. Dari banyaknya informasi yang dimasukkan akan

menimbulkan keberanian siswa dalam berpendapat yang ditunjukkan pada

pengaplikasian tema dalam membuat kalimat sehingga tidak monoton. Penurunan

presentase keaktifan dikelas kontrol dikarenakan di dalam menyimpan materi

media power point memiliki keterbatasan dan diperlukan banyak slide untuk

menyimpan banyaknya referensi materi. Peningkatan perilaku siswa karena

kesesuaian media dengan mata pelajaran ditunjukkan dalam aktifitasnya di dalam

Page 22: Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13853/2/T1_702010080_Full... · pembelajaran bahasa inggris menunjukkan bahwa media power

16

pembelajaran. Aktifitas ini ditunjukkan pada kelas eksperimen lebih tinggi dari

kelas kontrol yang semula 67,6% menjadi 78,2% berarti mengalami kenaikan

sebesar 10,6%. Sedangkan kelas kontrol yang semula 64,9% menjadi 67,2%

berarti hanya mengalami kenaikan 2,3%.

Kesesuaian media dengan mata pelajaran merubah perilaku siswa dalam proses

belajar mengajar dan mempengaruhi kemampuan siswa dalam memahami materi yang

diberikan guru. Untuk mengetahui kemampuan individu siswa maka diadakan tes. Tes

dilakukan pada pertemuan pertama atau pretest untuk mengetahui sejauh mana

kemampuan siswa sebelum ada treatment dan tes pada pertemuan kedua atau postest

untuk mengetahui kemampuan siswa setelah treatment. Soal yang digunakan berbentuk

uraian sebanyak 20 butir soal. Berikut deskriptif nilai skor tes kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol.

Tabel 8. Diskriptif nilai

Uji Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Rata-rata pretest 60,80 62,00

Rata-rata postest 81,50 71,40

Gain 0,528 (sedang) 0,247 (rendah)

Dari tabel 8 diketahui adanya perbedaan yang signifikan dari hasil belajar

siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Nilai rata-rata pretest kelas

eksperimen yang semula 60,80 setelah dilakukan treatment nilai rata-rata postest

mencapai 81,50. Untuk kelas kontrol nilai pretest yang semula 62,00 setelah

dilakukan treatment nilai rata-rata postest cuma mencapai 71,40. Hal ini berarti

kelas eksperimen mengalami kenaikan sebesar 0,528 (sedang) sedangkan kelas

kontrol cuma mengalami kenaikan 0,247 (rendah). Peningkatan hasil belajar siswa

pada kelas eksperimen karena pemanfaatan evernote sebagai media pembelajaran

yang mempengaruhi perilaku siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

5. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan,

dapat disimpulkan bahwa kesesuaian evernote dengan pelajaran bahasa inggris di

kelas eksperimen berpengaruh terhadap perubahan perilaku yang ditunjukkan

dalam aktifitas di kelas dan hasil belajar siswa. Hal lain yang ditemukan bahwa

masih banyak siswa yang belum bisa melafalkan kata-kata yang benar dalam

bahasa inggris.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat dijadikan bahan

pertimbangan dan pemikiran antara lain untuk penelitian lebih lanjut diusahakan

agar pemahaman siswa bukan hanya pada bagaimana membuat kalimat yang

benar akan tetapi juga dalam melafalkan kata kerja dengan benar. Saran untuk

guru dan peneliti yang akan menggunakan evernote sebagai media

pembelajarannya untuk mengkolaborasikan dengan metode pembelajaran agar

Page 23: Penggunaan Evernote Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13853/2/T1_702010080_Full... · pembelajaran bahasa inggris menunjukkan bahwa media power

17

siswa lebih paham dalam mempelajari bahasa inggris dengan baik dan benar

khususnya dalam melafalkan kalimat dalam bahasa inggris.

Daftar Pustaka

[1] Widodo, Chomsin S. Jasmadi STP. 2008. Panduan Menyusun Bahan Ajar

Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

[2] Https://evernote.com/, 15 juli 2014.

[3] Geyer, F and Reiterer, H. 2012. Experiences from Employing Evernote as a

Tool for Documenting Collaborative Design Processes. Vortag gehalten :

Conference on Designing Interactive System DIS 2012, Workshop :

Supporting Reflection in and on Design Processes, 12th June, 2012, New

Castle, UK. University of Konstanz, Germany

[4] Ozdamli, F. (2013). effectiveness of cloud systems and social networks in

improving self-directed learning abilities and developing positive seamless

learning perceptions. Journal of Universal Computer Science, vol. 19, no. 5

(2013), 602-618

[5] Arsyad. 2011. Pemilihan Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo

Persada

[6] Sadiman, et. all. 2007. Media Pendidikan. Jakarta : PT. RajaGrafindo

Persada.

[7] Nugrahani. (2014). Evernote. from http://nugrahani-

c.blog.ugm.ac.id/evernote/, 18 November 2014.

[8] Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi

Aksara.

[9] Nazir, Mohammad. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia,

1988.

[10] Riduwan. Dr. (2010). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian.

Bandung : Alfabeta 2010

[11] Sugiono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung : CV. Alfabeta