Penggunaan Bahasa Sunda Dimasyarakat Cianjur

25
KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya, karena berkat karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Menjaga kelestarian Bahasa Sunda Agar Tidak Pudar Di Masyarakat Cianjur Kota”. Tentu banyak hambatan dan kendala yang penulis hadapi dalam proses penyusunan makalah ini. Namun, berkat bantuan semua pihak, khususnya bimbingan, dan petunjuk dosen bidang studi, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang telah mendukung sehingga selesainya makalah ini. 1. sebagai dosen pembimbing yang banyak membantu penulis dalam menyusun makalah ini. 2. Kedua orang tua yang telah banyak memberikan bantuan moril dan material dalam penyelesaian makalah ini. 3. teman teman satu jurusan yang banyak memberi masukan berharga untuk penulis dalam menyusun makalah ini. 4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan, yang telah mendukung penulis dalam menyusun makalah ini. Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis mempersembahkan makalah ini.Semoga dapat membuahkan hasil yang besar bagi seluruh kalangan.Serta kritik dan saran senantiasa penulis harapkan dari pembaca sebagai bahan perbandingan dalam pengembangan makalah ini kedepannya.

Transcript of Penggunaan Bahasa Sunda Dimasyarakat Cianjur

Page 1: Penggunaan Bahasa Sunda Dimasyarakat Cianjur

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-

Nya, karena berkat karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang

berjudul “Menjaga kelestarian Bahasa Sunda Agar Tidak Pudar Di Masyarakat Cianjur

Kota”. Tentu banyak hambatan dan kendala yang penulis hadapi dalam proses penyusunan

makalah ini. Namun, berkat bantuan semua pihak, khususnya bimbingan, dan petunjuk dosen

bidang studi, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang telah mendukung sehingga

selesainya makalah ini.

1. sebagai dosen pembimbing yang banyak membantu penulis dalam menyusun makalah ini.

2. Kedua orang tua yang telah banyak memberikan bantuan moril dan material dalam

penyelesaian makalah ini.

3. teman teman satu jurusan yang banyak memberi masukan berharga untuk penulis dalam

menyusun makalah ini.

4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan, yang telah mendukung penulis dalam

menyusun makalah ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis mempersembahkan makalah ini.Semoga

dapat membuahkan hasil yang besar bagi seluruh kalangan.Serta kritik dan saran senantiasa

penulis harapkan dari pembaca sebagai bahan perbandingan dalam pengembangan makalah

ini kedepannya.

Cianjur, 18 mei 2013

Rena Sofyana

Page 2: Penggunaan Bahasa Sunda Dimasyarakat Cianjur

Daftar Isi

KATA PENGANTAR...............................................................................................................1

Bab 1 .........................................................................................................................................3

A. Latar Belakang................................................................................................................3

B. Tujuan Penelitan..............................................................................................................4

C. Rumusan Masalah...........................................................................................................5

BAB 2.........................................................................................................................................6

A. Pengertian bahasa sunda.................................................................................................6

B. Fungsi bahasa sunda........................................................................................................7

C. Sejarah dan penyebaran bahasa sunda............................................................................7

D. Ciri khas bahasa sunda....................................................................................................7

E. Ragam Dialek Sunda.......................................................................................................8

F. Pembeda Dialek..............................................................................................................8

Bab 3..........................................................................................................................................9

A. Objek penelitian..............................................................................................................9

B. Metode Penelitian............................................................................................................9

Bab 4........................................................................................................................................11

A. Penggunaanbahasa sunda dalam kehidupan sosial masyarakat di cianjur....................11

B. Faktor-faktor penyebab penggunaan bahasa sunda mulai memudar di masyarakat cianjur...................................................................................................................................12

C. Cara melestarikan bahasa sunda yang sesuai dengan situasi dan kondisi dicianjur saat ini. ………………………………………………………………………………………...13

Bab 5........................................................................................................................................17

A. Kesimpulan...................................................................................................................17

B. Saran..............................................................................................................................17

Daftar Pustaka..........................................................................................................................18

Page 3: Penggunaan Bahasa Sunda Dimasyarakat Cianjur

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan salah satu bagian dalam kebudayaan yang ada pada semua masyarakat di dunia.Bahasa terdiri atas bahasa lisan dan tulisan.Sebagai bagian dari kebudayaan di mana manusia memegang peranan penting, bahasa juga turut ambil bagian dalam peran manusia itu karena fungsinya sebagai alat komunikasi yang terus berkembang sesuai dengan perkembangan peradaban manusia itu sendiri.Karena bagian dari budaya dan peranannya terhadap manusia inilah maka bahasa perlu dilestarikan, terutama yang berkenaan dengan pemakaian bahasa daerah karena merupakan lambang identitas suatu daerah, masyarakat, keluarga dan lingkungan.Pemakaian bahasa daerah dapat menciptakan kehangatan, dan keakraban.Oleh karena itu, bahasa daerah diasosiasikan dengan perasaan, kehangatan, keakraban dan spontanitas (Alwasilah, 1993).Bangsa Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku atau kelompok etnis di tanah air.Tiap kelompok etnis mempunyai bahasa masing-masing yang dipergunakan dalam komunikasi antaretnis atau sesama suku.Bahasa memegang peranan penting dalam setiap bidang karena dengan bahasa dapat diungkapkan atau disampaikan isi pikiran si pemakai bahasa.Dengan bahasa dapat pula terjalin interaksi dalam masyarakat walaupun terdiri atas beberapa kelompok etnis yang berbeda.Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan yang sangat penting peranannya sebagai sarana komunikasi untuk menyampaikan maksud dan pokok pikirannya.Perencanaan bahasa nasional tidak bisa dipisahkan dari pengolahan bahasa daerah, demikian pula sebaliknya. Hal itu sejalan dengan UUD 1945, Bab XV, Pasal 36 di dalam penjelasannya, dikatakan: “Bahasa daerah itu adalah merupakan bagian dari kebudayaan Indonesia yang hidup, bahasa daerah itu adalah salah satu unsur kebudayaan nasional yang dilindungi oleh negara”. Sehubungan dengan kenyataan bahwa pentingnya fungsi bahasa daerah maka perlu diadakan kajian yang mendasar secara sungguh-sungguh terhadap bahasa-bahasa daerah di Indonesia.Bahasa daerah yang dikaji dalam makalah ini adalah bahasa sunda. Bahasa sunda adalah salah satu bahasa daerah yang tersebar di provinsi jawa barat, yang masih hidup yang digunakan masyarakat suku sunda yang salah satunya berada di kabupaten cianjur. Sehubungan hal-hal di atas, penulis ingin membahas sebagian fenomena penggunaan bahasa sunda yang terdapat di kabupaten cianjur kota agar menjadi pengingat untuk kita semua untuk peduli terhadap bahasa ibu kita sendiri.

Page 4: Penggunaan Bahasa Sunda Dimasyarakat Cianjur

B. Tujuan Penelitan.

tujuan penelitian ini antara lain, bertujuan untuk:1. Mengetahui pengertian bahasa sunda.2. Mengetahui fungsi bahasa sunda.3. Mengetahui sejarah dan penyebaran bahasa sunda.4. Mengetahui ciri khas bahasa sunda.5. Mengetahui penggunaan bahasa sunda dalam kehidupan sosial masyarakat di cianjur. 6. Mengetahui faktor-faktor penyebab penggunaan bahasa sunda mulai memudar di

masyarakat cianjur. 7. Mengetahui cara melestarikan bahasa sunda yang sesuai dengan situasi dan kondisi

dicianjur saat ini.

Page 5: Penggunaan Bahasa Sunda Dimasyarakat Cianjur

C. Rumusan Masalah

Makalah ini berusaha menjawab beberapa masalah. Adapun permasalahan itu dapat dirumuskan sebagai berikut :1. Apa pengertian bahasa sunda?2. Apa fungsi bahasa sunda?3. Bagaimana sejarah dan penyebaran bahasa sunda?4. Apa ciri khas bahasa sunda?5. Bagaimana penggunaan bahasa sunda dalam kehidupan sosialisasi masyarakat di cianjur?6. Apa faktor-faktor penyebab penggunaan bahasa sunda mulai memudar di masyarakat

cianjur?7. Bagaimana cara melestarikan bahasa sunda yang sesuai dengan situasi dan kondisi

dicianjur saat ini?

Page 6: Penggunaan Bahasa Sunda Dimasyarakat Cianjur

BAB 2

LANDASAN TEORITIS

A. Pengertian bahasa sunda

Kita lihat pengertian bahasa menurut para ahli agar kita dapat menyimpulkan makna bahasa secara tepat. Pengertian bahasa menurut para ahli adalah sebagai berikut :

1. Gorys Keraf  (1997:1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

2. Fodor (1974), Bahasa adalah system simbol dan tanda. Yang dimaksud dengan system simbol adalah hubungan simbol dengan makna yang bersifat konvensional. Sedangkan yang dimaksud dengan system tanda adalah bahwa hubungan tanda dan makna bukan konvensional tetapi ditentukan oleh sifat atau ciri tertentu yang dimiliki benda atau situasi yang dimaksud.

3. Felicia (2001:1), Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis.

Dari pengertian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa makna bahasa sejatinya adalah alat komunikasi yang membentuk suatu simbol dan tanda tertentu sehingga manusia dapat mendengar, mengerti dan merasakan apa yang dimaksud dari proses komunikasi tersebut.

Menurut penelitian sejarah kata “sunda” ini sudah dipakai oleh pakar ilmu bumi Ptolemeus pada tahun 150 masehi mengacu pada tiga pulau besar yang terletak di timur india. Arti kata Sunda yang tertera dalam kamus antara lain :

1. Sunda artinya bercahaya, terang benderang,  putih bersih ( Bahasa Sangkret)2. Sunda artinya waspada. pangkat,  air (Bahasa Kawi)3. Sunda artinya terbang, naik, tersusun, menyatu ( Bahasa Jawa)4. Sunda artinya sangat indah dan subur ( Kamus Bahasa Kawi-Prancis)5. Sunda artinya wilayah yang bergunung – gunung. (Bahasa Arab)6. Sunda artinya indah, unggul, molek (Bahasa Sunda)

Istilah Sunda kemudian dipakai secara luas oleh kartografer eropa untuk merujuk pada kawasan yang pada zaman sekarang merupakan wilayah kedaulatan Indonesia.Indonesia mempunyai bahasa persatuan yaitu bahasa indonesia. Setiap etnik di Indonesia mempunyai bahasanya masing-masing yang kemudian kita sebut sebagai bahasa daerah. Dan bahasa sunda adalah salah satu bahasa daerah yang ada di Indonesia.

Bahasa daerah adalah bahasa yang digunakan secara turun-temurun oleh warga negara Indonesia di daerah-daerah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Pasal 1 Angka 5 UU Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, Dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan). Dari pengertian tersebut maka kita bisa mengartikan bahasa sunda itu sendiri.

Page 7: Penggunaan Bahasa Sunda Dimasyarakat Cianjur

B. Fungsi bahasa sunda

Penggunaan bahasa sunda disamping sebagai alat komunikasi menurut Halim pada tahun 1976 juga sebagai berikut :

1. Pelestari sastra, tradisi, budaya dan cerminan perilaku urang sunda.2. Lambang kebanggaan daerah.3. Lambang identitas daerah.4. Alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah. 5. pendukung bahasa nasional. 6. Alat pengembangan serta pendukung kebudayaan daerah.

C. Sejarah dan penyebaran bahasa sunda

Bahasa Sunda terutama dipertuturkan di sebelah barat pulau Jawa, di daerah yang dijuluki Tatar Sunda (Pasundan). Namun demikian, bahasa Sunda juga dipertuturkan di bagian barat Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Brebes dan Cilacap, dikarenakan wilayah ini dahulunya berada dibawah kekuasaan Kerajaan Galuh. Banyak nama-nama tempat di Cilacap yang masih merupakan nama Sunda dan bukan nama Jawa seperti Kecamatan Dayeuhluhur, Cimanggu, dan sebagainya.

Selain itu menurut beberapa pakar bahasa Sunda sampai sekitar abad ke-6 wilayah penuturannya sampai di sekitar Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah, berdasarkan nama "Dieng" yang dianggap sebagai nama Sunda (asal kata dihyang yang merupakan kata bahasa Sunda Kuna). Seiring transmigrasi dan imigrasi yang dilakukan etnis Sunda, penutur bahasa ini telah menyebar sampai ke luar pulau Jawa. Misalkan di Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Riau dan Kalimantan Selatan dimana penduduk etnis Sunda dengan jumlah signifikan menetap di daerah luar Pasundan tersebut.(Wikipedia).

D. Ciri khas bahasa sunda.

Bahasa sunda memiliki dialek khas sehingga para peneliti bahasa menganggap bahasa sunda sebagai bahasa daerah yang sulit. Bahasa sunda memiliki beberapa tingkatan berdasarkan tingkat kesopanannya, diantaranya sebagai berikut:

1. Bahasa sunda lemes, yaitu bahasa sunda halus yang digunakan orang yang usianya diatas kita. Bahasa sunda halus ini memiliki nilai kesopanan yang sangat tinggi. Biasanya digunakan untuk berbicara dengan orang tua, guru, dan orang yang kita hormati. Contoh: “tuang” yang berarti makan.

2. Bahasa sunda loma, yaitu bahasa sunda halus atau sedang –sedang saja. Bahasa sunda loma biasanya digunakan untuk berbicara pada orang yang usianya sepantaran. Misalnya untuk mengobrol dengan teman biasanya menggunakan bahasa sunda loma. Contoh: “dahar” yang berarti makan.

3. Bahasa sunda kasar, yaitu bahasa sunda paling kasar. Bahasa sunda kasar ini sering digunakan seseorang ketika sedang marah. Bahasa sunda kasar juga digunakan oleh orang-orang yang tingkat pendidikannya kurang sehingga tidak tahu tata karma. Contoh:” madang, lalatuk, jajablog, lolodok” yang berarti makan.

Page 8: Penggunaan Bahasa Sunda Dimasyarakat Cianjur

E. Ragam Dialek Sunda.

Dialek (basa wewengkon) bahasa Sunda beragam, mulai dari dialek Sunda-Banten, hingga dialek Sunda-Jawa Tengahan yang mulai tercampur bahasa Jawa. Para pakar bahasa biasanya membedakan enam dialek yang berbeda. Dialek-dialek ini adalah:

1. Dialek Barat (Bahasa Banten)2. Dialek Utara3. Dialek Selatan (Priangan)4. Dialek Tengah Timur5. Dialek Timur Laut (termasuk Bahasa Sunda Cirebon)6. Dialek Tenggara

Dialek Barat dipertuturkan di daerah Bantendan Lampung. Dialek Utara mencakup daerah Sunda utara termasuk Kota Bogor dan sebagian daerah Pantura. Lalu dialek Selatan adalah dialek Priangan yang mencakup kota Bandung dan sekitarnya. Sementara itu dialek Tengah Timur adalah dialek di sekitar Kabupaten Majalengka dan sebagian Kabupaten Indramayu. Dialek Timur Laut adalah dialek di sekitar Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan juga sebagian Kabupaten Brebes dan Kabupaten Tegal di Jawa Tengah. Dan akhirnya dialek Tenggara adalah dialek sekitar Kabupaten Ciamis juga Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas di Jawa Tengah.

F. Pembeda Dialek.

Pembeda dialek dapat dibagi menjadi lima macam, yaitu sebagai berikut:

1. Bedaan fonetis, yaitu bedaan pada tataran fonologis.2. Bedaan semantic, terjadi sebagai akibat terciptanya kata baru berdasarkan perubahan

fonologis dan geseran bentuk.3. Bedaan onomasiologis yang menunjukan pelambang yang berbeda berdasarkan satu

konsep yang dikenal dibeberapa tempat yang berbeda.4. Bedaan semasiologis, yaitu pemberian pelambang yang sama untuk beberapa konsep

yang berbeda.5. Bedaan morfologis yang dibatasi oleh adanya system tata bahasa yang bersangkutan,

oleh frekuensi morfem yang berbeda, oleh wujud fonetisnya, dan oleh sejumlah factor lainnya.

Page 9: Penggunaan Bahasa Sunda Dimasyarakat Cianjur

BAB 3

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yakni mencari dan mengumpulkan data yang ada di lapangan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di masyarakat.(Nazir, 1998: 51)

A. Objek penelitian

Objek penelitian telah disesuaikan dengan judul makalah yaitu”Melestarikan Bahasa Sunda Dimasyarakat Cianjur Kota”. Dimana penelitian difokuskan terhadap:

1. Ibu-ibu yang sudah berkeluarga.

Objek penelitian adalah pengguna bahasa sunda di Cianjur dan respondennya adalah sampel dari masyarakat cianjur yang dianggap dapat mewakili seluruh masyarakat cianjur kota dalam menyimpulkan keadaan kelestarian bahasa sunda di masyarakat cianjur kota di dalam makalah ini penulis mengambil dari ibu-ibu pengajian warga kampung ciseupan yang sudah mempunyai anak sebagai responden. Karena dari mereka kita dapat mengetahui apakah para orang tua sudah mengajarkan bahasa sunda sebagai bahasa ibu atau malah mereka berkomunikasi dengan anaknya menggunakan bahasa nasional.

2. Tempat-tempat keramaian.

Lokasi penelitian dipilih berdasarkan tempat-tempat keramaian di kota Cianjur yaitu Hypermart, Selamet, Sansui, Toko AA dan Tiara serta Apotek Indra. Peneliti meneliti tempat-tempat pusat perbelanjaan di Cianjur apakah disana nampak suasana kesundaan atau malah tidak ada sama sekali. Karena biasanya para pendatang pasti akan mengunjungi pusat keramaian. Sehingga disini diperlukan bagi masyarakat Cianjur untuk menunjukan suasana kesundaan.

B. Metode Penelitian.

Penelitian menggunakan metode survei dengan tujuan memperoleh data mengenai sekelompok orang sebagai sampel dengan sistem populasi untuk menentukan respondennya. Data yang didapatkan dengan cara melakukan wawancara secara tidak langsung sehingga responden secara tidak sadar sedang diwawancarai mengenai penggunaan bahasa sunda didalam keluarganya. Sehingga munculah kejujuran yang apa adanya tanpa menggunakan jawaban yang dibuat-buat.

Penelitian juga menggunakan metode dokumentasi yang menunjukan suatu tempat menggunakan suasana kesundaan atau tidak. Metode ini dapat memperkuat bukti lapangan tentang kenyataan yang ada di daerah Cianjur kota, karena dapat menggambar secara fakta tentang keadaan Identitas Sunda di pusat keramaian.

Page 10: Penggunaan Bahasa Sunda Dimasyarakat Cianjur

Metode penelitian lainnya yaitu dengan menggunakan studi pustaka. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat menggunakan teori para tokoh sebagai landasan penelitian. Sehingga makalah ini akan terbentuk sesuai dengan teori keilmuan yang ada. Penulis mencari data dengan membaca buku-buku sumber dan dengan browsing internet.

Page 11: Penggunaan Bahasa Sunda Dimasyarakat Cianjur

BAB 4

HASIL PEMBAHASAN

A. Penggunaan bahasa sunda dalam kehidupan sosial masyarakat di cianjur.

Salah satu kelebihan bangsa Indonesia adalah bermacam-macam suku dan bahasa. Oleh sebab itu, mau tidak mau, suka tidak suka, setiap orang yang mengaku dirinya adalah bagian dari etnis tertentu harus bisa bahasa daerahnya. Sudah waktunya untuk bangga tidak hanya lancar berbahasa Indonesia, tapi juga fasih berbahasa daerah.

Merupakan hal yang sempurna bila seorang warga Indonesia khususnya masyarakat cianjur fasih berbahasa Indonesia, bahasa daerahnya, plus penguasaan bahasa asing seperti Inggris, Mandarin, dan Arab. Sehingga bisa memainkan peran yang mumpuni dalam ranah daerah, nasional, dan internasional.

Menurut Kepala Bidang Peningkatan dan Pengendalian Bahasa, Badan Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional Sugiyono, dari sekitar 746 bahasa daerah yang ada di Indonesia bakal berkurang hingga tinggal sepuluh persen saja di penghujung abad ke-21.

Bahasa daerah Cianjur adalah Bahasa Sunda. Menurut catatan United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), Bahasa sunda menduduki urutan 33 dunia dari sekitar 300-an bahasa ibu di dunia yang mempunyai masalah ancaman kepunahan.

Kecemasan itu diperkuat dengan prediksi para pakar linguistik. Satu abad mendatang, dari 6000 bahasa yang ada di dunia, 50 persennya akan punah. Ibarat makhluk hidup, bahasa memang mengikuti siklus kehidupan yaitu lahir, tumbuh, dan mati. Tiap bahasa bersaing, saling menguasai dan menaklukan. Bila suatu bahasa mati, berarti ratusan ribu tahun pengalaman akan terkubur bersamanya. Lalu bagaimana dengan penggunaan bahasa sunda di Cianjur?

Bahasa sunda masih sangat kental di daerah cianjur pedesaan.Namun, bagi masyarakat perkotaan yang sudah banyak terpengaruh dengan pluralitas bahasa dan budaya, penggunaan bahasa sunda mulai memudar. Bahkan tidak sedikit masyarakat cianjur kota yang tidak bisa menggunakan bahasa sunda.

Tanda-tanda penggunaan masyarakat kota terhadap bahasa sunda mulai memudar bisa dilihat sebagai berikut :

1. Identitas bahasa sunda kurang menonjol dikeramaian.Pada tempat-tempat hiburan, mal, pasar dan apa saja di pusat keramaian kota. Identitas kesundaan tidak terkesan begitu baik.Bahasa sunda tidak terlihat disana. Misalnya kita masuk mall, hal yang pertama kali kita jumpai adalah kata selamat datang dan lebih parahnya lagi adalah kata “welcome” yang merupakan bahasa asing.Jika hal ini dibiarkan, bisa menggerogoti bahasa sunda berpindah kebahasa nasional.Bahasa nasional memang sangat baik karena bahasa persatuan.Namun, jika etnik sunda menggunakan bahasa tersebut di daerah sunda sendiri dalam hal ini di daerah Cianjur, hal ini tidak baik. Sejatinya bahasa sunda adalahidentitas masyarakat cianjur.

Page 12: Penggunaan Bahasa Sunda Dimasyarakat Cianjur

2. Kelestarian sastra dan budaya yang menggunakan bahasa sunda kalah dengan budaya luar. Hal ini dapat terlihat dari hiburan-hiburan yang diadakan di Cianjur. Contohnya kesenian jaipong, wayang golek dan budaya sunda lainnya yang m, kalah dengan musik yang kurang mempunyai keraifan lokal. Malah sebagian dari masyarakat Cianjur pernah mengadakan “Party Dancing” di jalanan yang mempertontonkan wanita dengan pakaian yang seronok dan menari dengan buas. Tentu saja ini bukan budaya Cianjur melainkan budaya barat. Selain itu sisindiran sebagai sastra dan budaya urang sunda juga sudah jarang terdengar di daerah cianjur.

3. Anggapan bahasa nasional lebih maju.Adanya anggapan sebagian orang tua bahwa berbahasa Indonesia lebih maju dibanding berbahasa daerah.Ramai-ramai mereka mengajarkan anak-anaknya bahasa nasional ketimbang bahasa daerah.Mereka berkomunikasi dengan anaknya dengan bahasa Indonesia.Sehingga banyak anak yang tidak mampu melafalkan Bahasa Sunda. Bahkan, sebagian ada yang tidak mengertisama sekali kosa kata yang dilafalkan teman lainnya yang berbicara dengan bahasa sunda. Hal ini dibuktikan dengan meneliti langsung dengan memberikan pertanyaankepada 15 ibu-ibupengajian di Ciseupan yang mempunyai anak sebagai sampel penelitian.

Pertanyaan Iya TidakApakah ibu berkomunikasi dengan anak menggunakan bahasa sunda? 9 6Apakah bahasa Indonesia yang pertama kali diajarkan kepada anak ketika sedang belajar berbicara?

10 5

Dari data diatas.meskipun hanya dua pertanyaan. Akan tetapi ini cukup membuktikan bahwa penggunaan bahasa sunda di daerah Cianjur kota sudah mulai memudar.

B. Faktor-faktor penyebab penggunaan bahasa sunda mulai memudar di masyarakat cianjur.

Ketika kita melihat fenomena yang terjadi diatas. Tentu kita bertanya-tanya mengapa hal demikian bisa terjadi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan penggunaan bahasa sunda di masyarakat cianjur kota mulai mengalami penurunan, diantaranya :

1. Pengaruh urbanisasi. Percampuran beraneka budaya dan bahasa bisa mengakibatkan salah satu bahasa hilang tergerus oleh bahasa yang lebih dominan digunakan.Di cianjur sendiri memang banyak masyarakat pendatang, seperti dari jawa, medan, jakarta dan lain sebagainya. Mereka berkomunikasi menggunakan Bahasa Indonesia agar dapat memahami satu sama lain. Sehingga masyarakat Cianjur kota sudah tidak aneh lagi apabila berkomunikasi menggunakan bahasa indonesia. Karena itu sudah menjadi keseharian mereka dalam berbicara.

2. Perkawinan antar etnis.Perkawinan antardua mempelai yang berbeda bahasa lebih memilih jalan tengah berupa menggunakan bahasa Indonesia sebagai alternatif relevan bahasa sehari-hari demi kelancaran komunikasi. Namun, efek ini berakibat pada ketidakmampuan anak dari perkawinan dari dua etnis tadi dalam penguasaan bahasa sunda.Sebab, sejak kecil sudah akrab dengan bahasa nasional ketimbang bahasa sunda.

3. Era modernisasi

Page 13: Penggunaan Bahasa Sunda Dimasyarakat Cianjur

Seiring dengan berkembangnya dinamika kehidupan manusia yang tengah memasuki

era modernisasi yang ditunjukkan dengan munculnya kecanggihan teknologi, mampu

merubah gaya hidup manusia yang tidak lagi mengandalkan cara hidup tradisional.

Hal ini lambat laun menyebabkan nilai-nilai kebudayaan lama, khususnya kebudayaan

dengan bahasa sunda mulai terkikis seperti kesenian, alat musik, sampai pada

permainan tradisional pun mulai ditinggalkan dan menjadi hal yang asing di kalangan

masyarakat cianjur.

Pudarnya pesona kebudayaan yang menggunakan Bahasa Sunda ini terjadi karena

masyarakat cianjur silau dengan kebudayaan asing yang dikemas sedemikian rupa,

sehingga menimbulkan rasa gengsi dan tidak percaya diri dengan kebudayaan sendiri.

Lebih parah lagi, munculnya berbagai persepsi negatif seperti ketinggalan zaman,

tidak gaul, atau kampungan pada mereka yang masih mempertahankan kebudayaan

yang menggunakan Bahasa Sunda. Contohnya, antara tarian jaipong yang dipandang

sebelah mata dibandingkan dengan break dance yang tengah digandrungi anak muda.

Anak muda jaman sekarang pun sudah mulai gengsi menggunakan bahasa Sunda di

dalam kehidupan bermasyarakat karena tidak ingin terpandang kampungan.

C. Cara melestarikan bahasa sunda yang sesuai dengan situasi dan kondisi dicianjur saat ini.

Bayangkan, apabila bahasa sunda hilang di daerah Cianjur kota. Sejatinya bahasa selain sebagai alat komunikasi sehari-hari, juga memegang peran penting sebagai instrumen menunjukkan jati diri bagi masyarakat yang berdomisili disuatu wilayah tertentu.

Tanpa bahasa mungkin budaya, ilmu pengetahuan, dan segala kreasi manusia tidak bisa dijalankan. Sebuah bahasa menunjukkan identitas sekaligus tolok ukur peradaban manusia tertentu. Hilangnya suatu bahasa sama saja dengan lenyapnya sebuah peradaban. Tentu saja kita tidak ingin peradaban kita lenyap.

Segalanya sangat belum terlambat melihat situasi dan kondisi yang ada di Cianjur ini. selama masih ada keinginan untuk menjaga dan melestarikan bahasa Sunda itu sendiri. Dengan metode studi pustaka. Maka penulis mencoba mencari cara untuk melestarikan bahasa sunda yang paling sesuai dengan melihat situasi dan kondisi yang ada di Cianjur saat ini. Diantaranya :

1. Memperbanyak produksi dan distribusi buku bahasa sunda di Cianjur kota.

Upaya pelestarian bahasa Sunda tidak selalu harus dikerjakan dengan cara-cara yang konvensional dan cenderung mengedepankan sisi nostalgia. Cara-cara progresif pun tersedia dan dapat digali lebih dalam. Salah satunya berupa rintisan penggunaan bahasa Sunda dalam ranah ilmu pengetahuan yang diwujudkan menjadi sebuah karya buku.

Page 14: Penggunaan Bahasa Sunda Dimasyarakat Cianjur

Melihat toko buku di Cianjur kota sudah cukup banyak berdiri. Maka distribusi buku pun tidak akan sulit untuk dipublikasikan ke masyarakat cianjur secara luas. Ini merupakan salah satu media yang efektif untuk melestarikan bahasa sunda agar tidak punah. Tentu disini harus ada kepedulian pemerintah dan pemilik toko tersebut agar mau mendistribusikan buku-buku dengan bahasa sunda tersebut.

"Penerbitan buku-buku ini menunjukkan bahasa Sunda pun dapat digunakan untuk mengkaji ilmu pengetahuan. Eksplorasi di ceruk ini masih mungkin dilakukan asal kita mau melakukannya secara serius," ujar Direktur Kiblat Buku Utama, Rachmat Taufik Hidayat.

Bahasa Sunda boleh jadi belum digunakan sebagai bahasa pengantar lisan dalam ranah ilmu pengetahuan, tetapi dalam literasi, dapat kita temui beberapa buku ilmiah berbahasa Sunda. Buku-buku tersebut di antaranya membahas persoalan politik, sejarah, dan psikologi.

Beberapa contoh buku berbahasa sunda terbitan Kiblat yang bermuatan ilmu pengetahuan adalah "Elmu Politik keur Warga NU" karangan Enas Mabarti yang membahas bidang politik, "Nyukcruk Sajarah Pakuan" (Daleh Danasasmita) yang membahas bidang sejarah, "Sura Seuri Sunda" (H.D. Bastaman) yang menampilkan pembahasan psikologis, dan "Fiqih Ibadah Basa Sunda" (KH Muh Syarief S.) yang mengetengahkan ilmu keagamaan.

2. UNESCO mencanangkan 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional.

Media di Cianjur seperti radio, televisi, koran di Cianjur harus ramai-ramai memberitakan kepada khalayak masyarakat cianjur pada tanggal 21 februari merupakan bahasa ibu internasional. Dengan memberikan contoh berbahasa Sunda dan mengajak semua masyarakat menggunakan bahasa sunda pada hari itu.

3. Pendidikan formal bahasa sunda.

Cara paling melestarikan bahasa sunda salah satunya adalah melalui jalur pendidikan. Setiap sekolah yang ada di daerah Cianjur, Sebaiknya memuat pelajaran MULOK (muatan lokal) dengan bahasa sunda, baik negeri mapun swasta. Lebih baik lagi apabila pelajaran bahasa Sunda dijadikan sebagai pelajaran wajib bagimasyarakat di Cianjur karena jelas bahasa sunda adalah bahasa ibu dari masyarakat Cianjur sejak dahulu.

Pengukuhan bahasa sunda harus digarap dengan serius oleh lembaga pendidikan. Karena sekolah atau lembaga pendidikan mempunya peran khusus di masyarakat Cianjur kota yang diakui eksistensinya. Sistem pengajarannya jangan hanya menyentuh aspek kognitifnya saja, tapi juga dari segi psikomotor dan afektifnya harus bisa dijamin. Dengan demikian, para murid bias mempraktikan pelajaran bahasa sunda tersebut kedalam kehidupan sehari-hari.

Pentingnya pengukuhan pendidikan bahasa sunda karena tidak sedikit kelompok masyarakat cianjur yang meninggalkan bahasa Sunda. Pendidikan ini harus ditanam sejak dini kepada anak-anak agar ia mencintai bahasa daerahnya dan memahami kearifannya.

Page 15: Penggunaan Bahasa Sunda Dimasyarakat Cianjur

Sekolah-sekolah baik umum atau agama dari tingkat SD sampai SMA, sudah seharusnya memuat pelajaran ini, agar mereka berkomunikasi dengan bahasa sunda yang baik. Dengan demikian, masyarakat cianjur kota akan berkomunikasi dengan keluarga, tetangga, teman-temannya dan masyarakat cianjur lainnya dengan bahasa sunda yang merupakan bahasa daerahnya sendiri.

4. Seniman dan budayawan harus aktif, kreatif dan produktif.

Walau tidak mudah upaya-upaya pelestarian bahasa sunda, kita harus tetap gencar dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah pementasan-pementasan seni budaya tradisional berbahasa sunda di berbagai pusat kebudayaan atau tempat umum yang dilakukan secara berkesinambungan. Upaya pelestarian itu akan berjalan sukses apabila didukung oleh berbagai pihak termasuk pemerintah dan adanya sosialisasi luas dari media massa termasuk televisi. Maka cepat atau lambat, budaya tradisional kembali akan bergairah dan bahasa sunda pun akan selalu tetap lestari di Cianjur kota.

5. Peran Pemerintahan Daerah (Pemda).

Pemerintah / Pemda Cianjur memfasilitasi kegiatan–kegiatan budaya baik berupa aturan– aturan yang mendukung maupun fasilitas – fasilitas lainnya. Saat ini Pemerintah sudah membuat :

a. UU Tentang Cagar Budayab. UU Tentang Perpustakaan.c. UU Tentang Kepariwisataand. UU Tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan.e. Khusus untuk wilayah Jawa barat, sudah ada PERDA tentang Bahasa,Sastra

dan Aksara Sunda.

Pemerintah pusat sudah membuat aturan.Kini saatnya pemda bergerak untuk melaksanakan aturan-aturan tersebut.

6. Penghargaan kepada seniman dan budayawan sunda.

Untuk merangsang  kreatifitas, Pemda  perlu memberikan penghargaan kepada seniman budayawan sunda yang aktif dan kreatif. Sehingga mereka lebih bersemangat lagi menjaga kebudayaan sunda dan menarik minat masyarakat untuk menyaksikan pertunjukan kebudayaan sunda. Sehingga identitas bahasa sunda di masyarakat Cianjur Kota akan tetap lestari dibenak siapapun.

7. Melalui Media Massa Media massa mempunyai tugas dan kewajiban selain menjadi sarana dan prasarana

komunikasi, juga untuk mengakomodasi segala jenis isi dunia dan peristiwa-peristiwa

di dunia ini melalui pemberitaan atau publikasinya dalam aneka wujud (berita, artikel,

laporan penelitian, dan lain sebagainya) dari yang kurang menarik sampai yang sangat

menarik, dari yang tidak menyenangkan sampai yang sangat menyenangkan. tanpa

ada batasan kurun waktu.

Page 16: Penggunaan Bahasa Sunda Dimasyarakat Cianjur

Oleh karena itu, dalam komunikasi melalui media massa, media massa dan manusia

mempunyai hubungan saling ketergantungan dan saling membutuhkan karena

masing-masing saling mempunyai kepentingan, masing-masing saling memerlukan.

Media massa membutuhkan berita dan informasi untuk publikasinya baik untuk

kepentingan media itu sendiri maupun untuk kepentingan orang atau institusi

lainnya.di lain pihak, manusia membutuhkan adanya pemberitaan, publikasi untuk

kepentingan-kepentingan tertentu.

Ada empat fungsi yang cukup penting.Harold Laswell dan Charles Wright (1959)

membagi menjadi empat fungsi media (tiga dicetuskan oleh Laswell dan yang ke

empat oleh Wright). Keempat fungsi media tersebut adalah:

- Pengawasan (Surveillance)- Korelasi (Correlation)- Penyampaian Warisan Sosial (Transmission of the Social Heritage)- Hiburan (Entertainment) Di Cianjur sendiri media komunikasi masa yang mandiri untuk khusus daerah cianjur kota sudah banyak. Ada tv Cianjur untuk program televisi dan radia-radio yang masih aktif siaran setiap harinya juga sering terdengar. Selain dari itu, dalam bentuk Koran pun ada yaitu Koran Cianjur.Namun sayang dalam pelestarian bahasa sunda kurang begitu menonjol karena pemakaian bahasa sundanya kurang maksimal.Sehingga perlu peningkatan lagi.

Page 17: Penggunaan Bahasa Sunda Dimasyarakat Cianjur

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pembahasan ini dititik beratkan pada pokok masalah mengenai melestarikan penggunaan

bahasa sunda dimasyarakat Cianjur Kota. Maka berdasarkan analisis data yang dikemukakan

dalam makalah ini, Penulis mengemukakan kesimpulan sebagai berikut :

1. Orang tua sangat berperan penting dalam mendidik anak agar berbahasa Indonesia yang

baik dan benar.

2. Bahasa sunda sebagai bahasa daerah Cianjur merupakan bahasa etnis yang harus dijaga

sebagai budaya yang menjadi pemersatu dalam etnis itu sendiri.Sehingga identitas

masyarakat Cianjur jelas yaitu sebagai masyarakat Sunda.

3. Dengan penggunaan bahasa Sunda yang baik dan benar, dapat meningkatkan wawasan

pengetahuan masyarakat tentang bagaimana cara penggunaan bahasa Sunda yang baik

dan benar serta segala makna kearifan yang terkandung di dalamnya.

B. Saran

Sehubungan dengan hasil penelitian penulis, maka penulis dapat mengemukakan saran

diantaranya :

1. Diperlukan kesadaran dari pembaca agar mampu menggunakan bahasa Sunda yang baik

dan benar serta beretika.

2. Hindari penggunaan bahasa lain selain bahasa Sunda didaerah Cianjur kota khususnya

bagi masyarakat yang sudah menguasai bahasa sunda. Untuk menunjukan identitas

masyarakat Cianjur itu sendiri.

3. Sebaiknya penggunaan bahasa Sunda yang baik dan benar agar dapat di realiasaikan

dalam kehidupan sehari haridalam berkomunikasi antar sesama warga masyarakat Cianjur

kota.

Page 18: Penggunaan Bahasa Sunda Dimasyarakat Cianjur

Daftar Pustaka

Mustofa, Hasan (2010) Adat Istiadat Sunda. Jakarta: Alumni

Rosidi, Ajip (2000) Ensiklopedi Sunda: Alam, Manusia dan Budaya (Termasuk Budaya Cirebon dan Betawi). Bandung: Pustaka jaya

Kosasih, Engkos (2008) BAHASA SUNDA : Kandaga Basa 2 Kelas XI. Jogjakarta: Yudhistira

https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sunda

http://bahrulfajrih.blogspot.com/2013/01/pengaruh-bahasa-daerah-terhadap_9514.html

http://baleatikan.blogspot.com/2013/01/upaya-melestarikan-bahasa-ibu.html

http://www.anneahira.com/bahasa-daerah-di-indonesia.htm

http://ramliyana-fisika.blogspot.com/2013/04/kebudayaan-sunda-dan-penyikapannya-di_18.html

http://adidesu.wordpress.com/2012/03/02/definisi-bahasa-menurut-para-ahli/

http://penelitihukum.org/tag/definisi-bahasa-daerah/

http://kampus.okezone.com/read/2013/04/11/373/790063/bahasa-daerah-masih-wajib-diajarkan

http://aceh.tribunnews.com/m/index.php/2013/03/24/nasib-bahasa-daerah

http://www.radarlampung.co.id/read/opini/47324-pudarnya-bahasa-daerah-

http://www.keajaibandunia.net/597/dahulu-orang-barat-menyebut-indonesia-dengan-sebutan-sunda.html

http://cinta-syamsudin.blogspot.com/2008/11/daerah-sunda-dan-pendidikan-bahasa.html

http://ramliyana-fisika.blogspot.com/2013/04/kebudayaan-sunda-dan-penyikapannya-di_18.html