PENGGAMBARAN KETIDAKADILAN DALAM FILM DOKUMENTER JAKARTA ... · Penggusuran yang dilakukan oleh...

15
i PENGGAMBARAN KETIDAKADILAN DALAM FILM DOKUMENTER JAKARTA UNFAIR (Analisis Semiotika terhadap Film Dokumenter Jakarta Unfair mengenai Penggusuran yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta kepada Warga Bukit Duri dan Kampung Akuarium) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Oleh: Fatikha Rizky Asteria Nurhidayah D0213040 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2017

Transcript of PENGGAMBARAN KETIDAKADILAN DALAM FILM DOKUMENTER JAKARTA ... · Penggusuran yang dilakukan oleh...

i

PENGGAMBARAN KETIDAKADILAN DALAM FILM DOKUMENTER

JAKARTA UNFAIR

(Analisis Semiotika terhadap Film Dokumenter Jakarta Unfair mengenai

Penggusuran yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta kepada Warga

Bukit Duri dan Kampung Akuarium)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Oleh:

Fatikha Rizky Asteria Nurhidayah

D0213040

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul:

PENGGAMBARAN KETIDAKADILAN DALAM FILM DOKUMENTER

JAKARTA UNFAIR

(Analisis Semiotika terhadap Film Dokumenter Jakarta Unfair mengenai

Penggusuran yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta kepada Warga Bukit Duri

dan Kampung Akuarium)

Karya:

Nama : Fatikha Rizky Asteria Nurhidayah

NIM : D0213040

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan panitia penguji skripsi pada

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Mengetahui,

Pembimbing

Drs. Aryanto Budhy Sulihyantoro, M.Si

NIP. 19581123 198603 1 002

iii

PENGESAHAN

Telah disetujui dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi,

Progam Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Hari :

Tanggal :

Panitia Penguji :

Penguji 1 : Prof. Drs. Pawito, Ph.D ( ..........................)

NIP. 19540805 198503 1 002

Penguji 2 : Ch. Heny Dwi Surwati, S.Sos. M.Si (...........................)

NIP. 19761222 200212 2 002

Penguji 3 : Drs. Aryanto Budhy Sulihyantoro, M.Si (...........................)

NIP. 19581123 198603 1 002

Mengetahui,

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan

Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti N., M.Si

NIP. 19610825 198601 2 001

iv

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Fatikha Rizky Asteria Nurhidayah

NIM : D0213040

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa skirpsi saya berjudul PENGGAMBARAN

KETIDAKADILAN DALAM FILM DOKUMENTER JAKARTA UNFAIR

(Analisis Semiotika terhadap Film Dokumenter Jakarta Unfair mengenai

Penggusuran yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta kepada Warga

Bukit Duri dan Kampung Akuarium) ini benar-benar merupakan karya saya

sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Penulisan skripsi ini telah sesuai dengan peraturan/ketentuan, apabila

dikemudian hari terbukti tidak benar, maka saya siap menerima sanksi akademik.

Surakarta, 11 September 2017

Yang membuat pernyataan,

Fatikha Rizky Asteria Nurhidayah

D0213040

v

MOTTO

Man Jadda Wajada

Barang siapa bersungguh-sungguh maka pasti akan berhasil

Success is no accident. It is hard work, perseverance, learning, studying, sacrifice

and most of all, love of what you are doing or learning to do.

(Pele)

Dan orang-orang yang berusaha untuk (mencari keridhoan) Kami, Kami akan

tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.

(Al-Ankabut: 69)

vi

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan kepada:

1. Ibu, Bapak dan Adik tersayang yang tidak pernah berhenti untuk

mendoakan, memberi dukungan, kasih sayang, perhatian, motivasi dan

nasehat tanpa henti kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini

sesuai dengan janji penulis.

2. Agus Ristanto, yang selalu memberi semangat dan mengingatkan penulis

untuk segera menyelesaikan skripsi. Terimakasih selalu memberi nasehat

dan dukungan yang tiada henti selama penulis menyelesaikan karya ini.

3. Sahabat-sahabat kuliah yang telah banyak membantu dalam penyusunan

karya ini. Terimakasih untuk dukungan dan doa yang diberikan kepada

penulis selama ini.

4. Sahabat-sahabat SMA yang selalu memberi dukungan dan doa yang

diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan karya ini dengan baik.

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah

memberikan segala berkah dan hidayah-Nya serta rahmat-Nya sehingga skripsi

dengan judul PENGGAMBARAN KETIDAKADILAN DALAM FILM

DOKUMENTER JAKARTA UNFAIR (Analisis Semiotika dalam Film

Dokumenter Jakarta Unfair mengenai Penggusuran yang dilakukan oleh Pemprov

DKI Jakarta kepada Warga Bukit Duri dan Kampung Akuarium). Skripsi ini

disusun guna memenuhi salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Bermula ketika penulis menyaksikan film Jakarta Unfair dalam acara

pemutaran film oleh Watchdoc pada Pemeran Besar Fisip Fotografi Club (FFC)

pada tahun 2016 lalu di Pasar Gede Solo. Film yang mengisahkan tentang

penggusuran kota Jakarta dari sudut pandang warga yang menjadi korban. Film

ini menarik perhatian penulis karena memperlihatkan yang tidak pernah

diperlihatkan oleh media televisi tentang keadaan warga yang sebenarnya ketika

penggusuran tersebut terjadi, serta banyaknya aspirasi warga yang tertuang secara

langsung dalam film tersebut. Sejak saat itu, penulis memiliki keinginan untuk

melakukan analisis terhadap pesan yang tertuang dalam film Jakarta Unfair.

Hingga akhirnya penulis memutuskan untuk menganalisis film tersebut dengan

metode analisis Semiotika guna mengetahui pesan dari tanda dan makna yang

muncul dalam flm tersebut. Kendala yang sempat dialami peneliti adalah saat

viii

pemilihan gambar yang tepat untuk dianalisis dengan metode semiotika Pierce

yang membagi tanda berdasarkan objeknya menjadi 3 (tiga) yaitu ikon, indeks,

dan simbol. Penulis kesulitan dalam membagi tanda yang muncul tersebut

merupakan tanda ikon, indeks atau simbol. Setelah membaca banyak referensi dan

contoh analisis semiotika Pierce, akhirnya penulis bisa memahami dengan jelas

perbedaaan dari ketiganya sehingga bisa mengelompokkan tanda tersebut sesuai

dengan objeknya.

Selama proses penyelesaian skripsi penulis mendapatkan bantuan, bimbingan,

dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan

terimakasih atas bantuan, bimbingan dan dukungan yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Sri Hastjarjo, S. Sos., Ph.D., selaku Kepala Program Studi Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Dr. Aryanto Budhy Sulihyantoro, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi

yang sudah memberi ilmu, masukan, dan waktunya disela-sela kesibukan

yang padat.

4. Keluarga tersayang, Ibu, Bapak, Adik, Bulek, dan Om. Terimakasih untuk

doa, dukungan, kasih sayang, dan perhatian yang tidak pernah henti

kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini.

ix

5. Agus Ristanto, yang merupakan teman baik penulis. Terimakasih untuk

doa dan dukungannya selama ini. Terima kasih karena selalu memberikan

semangat dan nasehatnya selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

6. Teman-teman satu bimbingan, Ana dan Dika yang selalu memberikan

informasi tentang waktu bimbingan dan juga memberikan masukan dalam

penyusunan skripsi.

7. Alvita dan Yona yang selalu menjadi tempat berkeluh kesah ketika penulis

kesulitan dalam menganalisis data. Terimakasih untuk dukungan dan

nasehatnya selama ini.

8. Teman-teman seperjuangan Ilmu Komunikasi 2013, khususnya Dika,

Belle, Andri, Adel dan Aghniya yang selalu memberikan dukungan dan

nasehat kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi.

9. Teman-teman SMA, khususnya Kiting, Nita, Made dan Sembim yang

selalu memberikan semangat dan doa kepada penulis.

10. Teman-teman SMP, khususnya Shabrina, Linda dan Tia, selalu

memberikan keceriaannya disetiap pertemuan yang singkat.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.

Dengan demikian, saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat

diharapkan. Semoga apa yang tertulis dapat bermanfaat bagi pembaca.

Surakarta, 11 September 2017

Penulis

x

DAFTAR ISI

HALAMAN

JUDUL ....................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN .................................................................. iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................... v

PERSEMBAHAN ..................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .............................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii

ABSTRAK ................................................................................................. xiv

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 11

D. Tinjauan Penelitian .......................................................................... 12

a. Riset Terdahulu .......................................................................... 12

b. Kerangka Teori .......................................................................... 17

1. Komunikasi massa ............................................................... 17

2. Film sebagai Media Massa .................................................. 21

3. Film Dokumenter sebagai Media Penyampai Pesan ....... 31

4. Pesan untuk Menyampaikan Makna ................................ 39

5. Teori Keadilan dan Ketidakadilan Aristoteles ................... 41

6. Semiotika ............................................................................. 44

7. Semiotika Komunikasi Charles S. Pierce ............................ 51

c. Kerangka Pemikiran ................................................................... 55

E. Metodelogi Penelitian ...................................................................... 56

1. Jeni Penelitian ............................................................................ 56

2. Metode Penelitian ...................................................................... 56

3. Obyek Penelitian ........................................................................ 57

4. Sumber Data ............................................................................... 58

5. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 59

6. Teknik Analisis Data .................................................................. 59

7. Keabsahan Data .......................................................................... 60

xi

BAB II. GAMBARAN UMUM FILM JAKARTA UNFAIR ................ 64

A. Penggusuran Bukit Duri dan Kampung Akuarium ........................... 64

1. Penggusuran Bukit Duri, Jakarta Selatan .................................. 64

2. Kampung Akuarium, Jakarta Utara ........................................... 72

B. Seputar Film Jakarta Unfair ............................................................. 72

BAB III. SAJIAN DAN ANALISIS DATA ............................................ 75

A. Sajian Data ....................................................................................... 75

a. Penggusuran Warga Bukit Duri .................................................. 76

1. Upaya hukum sebelum penggusuran .................................... 76

2. Penggusuran .......................................................................... 79

3. Pasca Penggusuran ................................................................ 87

b. Penggusuran Kampung Akuarium .............................................. 94

1. Pasca Penggusuran ................................................................ 94

2. Protes Penggusuran ............................................................... 98

3. Demo Warga ......................................................................... 103

B. Analisis Data ..................................................................................... 106

1. Analisis Visual ............................................................................ 107

a. Penggusuran Warga Bukit Duri ............................................ 107

1) Upaya Hukum .................................................................. 107

2) Penggusuran .................................................................... 122

3) Pasca Penggusuran .......................................................... 132

b. Penggusuran Warga Kampung Akuarium ............................ 137

1) Pasca Penggusuran .......................................................... 137

2) Protes Penggusuran .......................................................... 145

3) Demo Warga .................................................................... 156

2. Analisis Audio ............................................................................. 160

a. Penggusuran Bukit Duri ........................................................ 160

b. Penggusuran Kampung Akuarium ........................................ 167

C. Pembahasan ........................................................................................ 180

1. Pembahasan Analisis Bukit Duri .................................................. 180

2. Pembahasan Analisis Kampung Akuarium ............................... 182

3. Pembahasan Keseluruhan ............................................................. 184

BAB IV. PENUTUP ..................................................................................... 186

A. Kesimpulan ......................................................................................... 186

B. Saran ................................................................................................... 188

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 190

LAMPIRAN ................................................................................................... 197

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tanda “Piercean” ................................................................ 49

Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran ........................................................... 54

Gambar 3.1 Upaya hukum warga Bukit Duri ....................................... 73

Gambar 3.2 Protes penggusuran ............................................................. 74

Gambar 3.3 Gugatan class action diterima ............................................ 75

Gambar 3.4 Penggusuran Bukit Duri ..................................................... 76

Gambar 3.5 Warga menyaksikan proses penggusuran ........................ 77

Gambar 3.6 Wawancara Sandyawan Sumardi ...................................... 78

Gambar 3.7 Sanggar Ciliwung dirobohkan ........................................... 79

Gambar 3.8 Polisi sedang mengamankan warga ................................... 80

Gambar 3.9 Warga memainkan musik dengan barang bekas ............ 81

Gambar 3.10 Konvoy para warga ........................................................... 82

Gambar 3.11 Seorang warga menangis .................................................. 83

Gambar 3.12 Seorang lelaki menangis ................................................... 84

Gambar 3.13 Suasana setelah penggusuran .......................................... 85

Gambar 3.14 Tumpukan buku ................................................................ 86

Gambar 3.15 Vespa dan bendera merah putih ...................................... 87

Gambar 3.16 Kontrakan bersama warga Eks. Bukit Duri ................... 88

Gambar 3.17 Rumah kontrakan warga Eks. Bukit Duri ...................... 89

Gambar 3.18 Seorang warga mengungkapkan keluh kesahnya ......... 89

Gambar 3.19 Kontrakan Agus, warga Eks. Bukit Duri ........................ 90

Gambar 3.20 Suasana di dalam rumah susun ........................................ 91

Gambar 3.21 Kehidupan warga rusun Rawa Bebek ............................. 93

Gambar 3.22 Nelayan Ikan Teri .............................................................. 94

Gambar 3.23 Penjual nasi goreng ............................................................ 95

Gambar 3.24 Protes penggusuran penjual nasi goreng ......................... 96

Gambar 3.25 Protes penggusuran penjual nasi goreng ......................... 97

Gambar 3.26 Menolak pindah ke rusun .................................................. 98

Gambar 3.27 Menolak pindah ke rusun .................................................. 99

Gambar 3.28 Keluh kesah nelayan ikan .................................................. 100

Gambar 3.29 Tulisan aspirasi warga ....................................................... 101

Gambar 3.30 Demo warga kampung Akuarium ..................................... 102

Gambar 3.31 Warga kampung Akuarium .............................................. 103

Gambar 3.32 Warga menyampaikan aspirasi kepada pemerintah ..... 104

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tanda Ikon Upaya hukum .......................................................... 106

Tabel 3.2 Tanda Indeks Upaya hukum ...................................................... 106

Tabel 3.3 Tanda Simbol Upaya hukum ...................................................... 107

Tabel 3.4 Tanda Ikon Penggusuran Bukit Duri ........................................ 120

Tabel 3.5 Tanda Indeks Penggusuran Bukit Duri ..................................... 124

Tabel 3.6 Tanda Simbol Penggusuran Bukit Duri ..................................... 127

Tabel 3.7 Tanda Ikon Pasca Penggusuran Bukit Duri .............................. 130

Tabel 3.8 Tanda Indeks Pasca Penggusuran Bukit Duri ........................... 132

Tabel 3.9 Tanda Simbol Pasca Penggusuran Bukit Duri .......................... 133

Tabel 3.10 Tanda Ikon Pasca Penggusuran Kampung Akuarium .......... 136

Tabel 3.11 Tanda Indeks Pasca Penggusuran Kampung Akuarium ...... 138

Tabel 3.12 Tanda Simbol Pasca Penggusuran Kampung Akuarium ..... 140

Tabel 3.13 Tanda Ikon Protes Penggusuran Kampung Akuarium ......... 144

Tabel 3.14 Tanda Indeks Protes Penggusuran Kampung Akuarium ..... 145

Tabel 3.15 Tanda Simbol Protes Penggusuran Kampung Akuarium .... 146

Tabel 3.16 Tanda Ikon Demo Warga Kampung Akuarium ..................... 152

Tabel 3.17 Tanda Indeks Demo Warga Kampung Akuarium .................. 153

Tabel 3.18 Tanda Simbol Demo Warga Kampung Akuarium ................. 156

Tabel 3.19 Tanda Ikon Audio Penggusuran Bukit Duri ............................ 158

Tabel 3.20 Tanda Indeks Audio Penggusuran Bukit Duri ......................... 159

Tabel 3.21 Tanda Ikon Audio Penggusuran Kampung Akuarium .......... 165

Tabel 3.22 Tanda Indeks Audio Penggusuran Kampung Akuarium ....... 166

xiv

ABSTRAK

Fatikha Rizky Asteria Nurhidayah. D0213040. Penggambaran Ketidakadilan

dalam Film Dokumenter Jakarta Unfair (Analisis Semiotika dalam Film

Dokumenter Jakarta Unfair mengenai Penggusuran yang dilakukan oleh

Pemprov DKI Jakarta kepada Warga Bukit Duri dan Kampung Akuarium).

184 halaman.

Kota Jakarta yang selalu terjadi penggusuran setiap tahunnya mendorong

Watchdoc bersama para mahasiswa untuk mendokumentasikan bagaimana

kehidupan warga Jakarta ketika terjadi penggusuran secara nyata tanpa rekayasa.

Mereka mengikuti kehidupan sehari-hari warga korban penggusuran. Film

tersebut berisi aspirasi warga kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tentang

penggusuran yang dilakukan di wilayah mereka, selain itu juga memperlihatkan

bagaimana kehidupan warga pasca penggusuran tersebut. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui makna-makna yang terkandung dalam film tersebut. Selain itu

juga untuk mengetahui pesan apa saja yang ingin disampaikan oleh warga korban

penggusuran melalui film dokumenter Jakarta Unfair.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode analisis

semiotika yang melihat tanda dari scene dan shot yang ada dalam film Jakarta

Unfair. Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan sesuai dengan

metode semiotika menurut Pierce. Analisis data diawali dengan membagi tanda

berdasarkan objeknya dalam tiga tipe yaitu ikon, indeks, dan simbol. Setelah itu,

setiap tanda dikaitkan dengan objek dan interpretantnya untuk menemukan makna

berdasarkan teori keadilan dan ketidakadilan Aristoteles, teori Semiotika

Pierce,dan aspek sinematografi.

Dari hasil analisis ditemukan dua inti berdasarkan tanda yang muncul.

Petama, tanda yang muncul dalam sequence Penggusuran Warga Bukit Duri

adalah visualisasi dari kondisi warga Bukit Duri yang terkena dampak dari

penggusuran untuk proyek normalisasi Sungai Ciliwung. Kedua, tanda yang

muncul dalam sequence Penggusuran Warga Kampung Akuarium adalah

visualisasi dari kondisi pasca penggusuran warga Kampung Akuarium yang

tinggal di rusun, maupun yang menolak rusun tersebut.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah film mengandung beberapa makna

ketidakadilan yang berbentuk rasa kekecewaan, kesedihan, kehilangan, sindiran

dan perlawanan. Selain itu, terdapat pesan yang ingin disampaikan yaitu warga

meminta kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membenahi kehidupan

warga pasca penggusuran, terutama dalam segi perekonomian mereka.

Kata kunci: Penggusuran, Jakarta, Bukit Duri, Kampung Akuarium,

Semiotika, film, Pierce

xv

ABSTRACT

Fatikha Rizky Asteria Nurhidayah. D0213040. Depiction of Injustice in

Jakarta Unfair Documenter Movie (Semiotics analysis in Jakarta Unfair

Documenter Movie about the evictions carried out by the Provincial

Goverment of DKI Jakarta to the residents of Bukit Duri and Kampung

Akuarium). 184 pages.

Jakarta is always evictions every year, this is encourage Watchdoc with the

students to documentation how the lives of Jakarta citizens when the evictions

occurred in real and without engineering. They follow the citizens daily lives of

eviction victims. The film contains the aspirations of the citizens to the Provinvial

Goverment of DKI Jakarta about evicitions carried out in their area, but it also

shows how the lives of citizens after the eviction. This study aims to determine

the meanings contained in the film. In addition, to find out what the messages to

be conveyed by citizens of evition victims through the documentary film Jakarta

Unfair.

This research uses qualitative research type with semiotic analysis method

which see the mark of scene and shot that exist in Jakarta Unfair film. In this

study, data analysis techiques used in accaordance with the method of semiotics

according to Pierce. Data analysis begins by dividing the sign by object in three

types of icon, index, and symbol. After that, each marka is associated with the

object and the interpretant to find the meaning based on Aristoteles’s juctice and

injustice theory, Piece’s Semiotics theory, and the cinematographic aspect.

From the analysis results found two cores based on the sig that appears. First,

the sign that appears in the sequence of Evicting the Citizens of Bukit Duri is a

visualization of the condition Bukit Duri citizens affected by evictions fot the

Ciliwung River normalization project. Second, the sign that appears in the

sequence of Evicting the citizens of Kampung Akuarium is a visualization of the

post-evistion condition of Citizens of Kampung Akuarium who live in towers, or

who reject it.

The conclusion of this study is the film contains several meaning of

dissapointment, sadness, loss, satire adn resistance. In addition, there is a message

to be conveyed that citizens ask the Provincial Goverment of DKI Jakarta to fix

their lives after the eviction, especially in terms of their economy.

Keywords: Eviction, Jakarta, Bukit Duri, Kampung Akuarium, Semiotic, Film,

Pierce.