Penggabungan usaha
Click here to load reader
-
Upload
handy-usodo -
Category
Documents
-
view
128 -
download
49
Transcript of Penggabungan usaha
RANCANGAN PENGGABUNGAN USAHA PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TBK. DAN PT GAMA WAHYU ABADI
Tanggal Daftar Pemegang Saham yang berhak untuk hadir dalam RUPSLB ICON
19 Mei 2011 Prakiraan Tanggal Pelaksanaan Penggabungan Usaha
18 Juli 2011
Tanggal pernyataan Efektif dari Bapepam‐LK atas Penggabungan
16 Juni 2011 Tanggal Pencatatan Tambahan Saham ICON Hasil Konversi Saham GWA di Bursa Efek Indonesia
19 Juli 2011
RUPSLB ICON dan Tanggal Penandatanganan Akta Penggabungan
20 Juni 2011
Jangka Waktu Pernyataan Niat untuk Menjual dari pemegang saham publik ICON yang berkehendak menjual sahamnya
23 ‐ 30 Juni 2011
Tanggal Pembayaran Pembelian Saham dari pemegang saham publik ICON yang menyatakan maksud mereka untuk menjual sahamnya
22 Juli 2011
RANCANGAN PENGGABUNGAN USAHA INI PENTING DAN MEMERLUKAN PERHATIAN PEMEGANG SAHAM PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TBK. (“ICON”) DAN PT GAMA WAHYU ABADI (“GWA”) AGAR PARA PEMEGANG SAHAM DAPAT MENGAMBIL KEPUTUSAN PADA MASING–MASING RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (“RUPSLB”) YANG AKAN DIADAKAN PADA TANGGAL 20 JUNI 2011 SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PENGGABUNGAN ANTARA ICON dan GWA.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. (Perseroan)
Kegiatan Usaha: Jasa Akomodasi Kantor Pusat
Jl. Raya Petitenget No.469 Seminyak, Kuta 80361 Bali, Indonesia
Telp.: (62361) 736656/57 Faks.: (62361) 736658 Website: www.islandconcepts.com Email: [email protected]
PT GAMA WAHYU ABADI
(GWA) Kegiatan Usaha:
Perusahaan Perdagangan Dan Industri Kantor Pusat
Komplek Perkantoran Permata Senayan Blok B–21 Jl. Tentara Pelajar X, Jakarta 12210, Indonesia
Telp.: (6221) 5794 1118/7 Faks.: (6221) 5794 1116
PENGGABUNGAN AKAN DILAKUKAN DENGAN MEMPERHATIKAN KEPENTINGAN MASING‐MASING PERUSAHAAN PESERTA PENGGABUNGAN DAN MASYARAKAT, PERSAINGAN USAHA YANG SEHAT DAN HAK‐HAK PARA PEMEGANG SAHAM PUBLIK DAN KARYAWAN
RISIKO UTAMA TERKAIT PENGGABUNGAN USAHA INI ADALAH ADANYA DILUSI KEPEMILIKAN BAGI SETIAP PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN PESERTA PENGGABUNGAN. RISIKO TERKAIT PENGGABUNGAN USAHA SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB.4 RANCANGAN PENGGABUNGAN USAHA INI.
PENGGABUNGAN AKAN BERAKIBAT PADA PENURUNAN KEPEMILIKAN SAHAM (DILUSI) SEBESAR 65,59% OLEH SETIAP PEMEGANG SAHAM PERSEROAN, YANG DIKARENAKAN ADANYA PENERBITAN SAHAM BARU PERSEROAN SEBAGAI HASIL KONVERSI SAHAM GWA MENJADI SAHAM PERSEROAN. SETELAH TANGGAL EFEKTIF PENGGABUNGAN, PEMEGANG SAHAM GWA AKAN MEMEGANG SEBESAR 65,59% DAN PEMEGANG SAHAM ICON SEBESAR 34,41% DARI SAHAM DITEMPATKAN DAN DISETOR PADA PERUSAHAAN HASIL PENGGABUNGAN.
RANCANGAN PENGGABUNGAN INI TELAH DIPERSIAPKAN BERSAMA–SAMA OLEH DIREKSI DARI MASING–MASING PERUSAHAAN PESERTA PENGGABUNGAN DAN TELAH DISETUJUI OLEH DEWAN KOMISARIS PERSEROAN PADA TANGGAL 3 MEI 2011 DAN TELAH DISETUJUI OLEH DEWAN KOMISARIS GWA PADA TANGGAL 3 MEI 2011, NAMUN BELUM MEMPEROLEH PERSETUJUAN DARI MASING‐MASING RUPSLB ICON DAN GWA.
DALAM HAL MASING‐MASING RUPSLB ICON DAN GWA TIDAK MENYETUJUI RANCANGAN PENGGABUNGAN, MAKA RANCANGAN PENGGABUNGAN HANYA DAPAT DIAJUKAN KEMBALI KEPADA BAPEPAM DAN LK DALAM 12 BULAN SETELAH TANGGAL RUPSLB DARI ICON.
DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS DARI MASING–MASING PERUSAHAAN PESERTA PENGGABUNGAN BERTANGGUNG JAWAB PENUH ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL YANG DIMUAT DALAM RANCANGAN PENGGABUNGAN DAN MENEGASKAN BAHWA SETELAH MENGADAKAN CUKUP PENELITIAN, TIDAK ADA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL LAINNYA YANG RELEVAN YANG AKAN MENJADIKAN INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL YANG DIUNGKAPKAN DALAM RANCANGAN PENGGABUNGAN INI MENJADI TIDAK BENAR DAN MENYESATKAN.
Rancangan Penggabungan Usaha ini diterbitkan pada tanggal 16 Juni 2011
ii
DAFTAR ISI
1. RINGKASAN PENGGABUNGAN USAHA......................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG DAN TUJUAN DARI PENGGABUNGAN ................................................................. 1 1.2 STRUKTUR PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM DARI PERUSAHAAN PESERTA PENGGABUNGAN ... 2 1.3 STRUKTUR PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM DARI PERUSAHAAN HASIL PENGGABUNGAN........ 2 1.4 RINGKASAN PENILAIAN ATAS NILAI SAHAM PERUSAHAAN PESERTA PENGGABUNGAN ........................ 3 1.5 RISIKO‐RISIKO PENGGABUNGAN ................................................................................................ 4
2. INFORMASI MENGENAI MASING‐MASING PERUSAHAAN PESERTA PENGGABUNGAN.. 5
2.1 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TBK. ............................................................................... 5 2.1.1. Riwayat Singkat ........................................................................................................ 5 2.1.2 Kegiatan Usaha ........................................................................................................ 6 2.1.3 Struktur Pemodalan.................................................................................................. 6 2.1.4 Pengurusan dan Pengawasan .................................................................................. 7 2.1.5 Jumlah Karyawan Perseroan .................................................................................... 7 2.1.6 Ikhtisar Data Keuangan Penting Perseroan.............................................................. 8 2.1.7 Keterangan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa ......... 11 2.1.8 Izin‐Izin Penting yang Dimiliki Perseroan................................................................ 12 2.1.9 Rincian Aktiva ......................................................................................................... 13 2.1.10 Perkara yang Dihadapi ........................................................................................... 13
2.2. PT GAMA WAHYU ABADI .................................................................................................. 13 2.2.1 Riwayat Singkat ...................................................................................................... 13 2.2.2 Kegiatan Usaha ...................................................................................................... 13 2.2.3 Struktur Permodalan .............................................................................................. 14 2.2.4 Pengurusan dan Pengawasan ................................................................................ 15 2.2.5 Jumlah Karyawan GWA .......................................................................................... 15 2.2.6 Ikhtisar Data Keuangan Penting GWA.................................................................... 16 2.2.7 Keterangan Transaksi Dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa ....... 19 2.2.8 Izin‐Izin Penting yang Dimiliki GWA........................................................................ 20 2.2.9 Rincian Aktiva ........................................................................................................ 20 2.2.10 Perkara Yang Dihadapi........................................................................................... 20 2.2.11 Keterangan Mengenai Anak Perusahaan............................................................... 20
3. INFORMASI MENGENAI PENGGABUNGAN................................................................. 31
3.1 INFORMASI UMUM MENGENAI PENGGABUNGAN ....................................................................... 31 3.2 PERATURAN‐PERATURAN YANG BERLAKU TERHADAP PENGGABUNGAN .......................................... 33 3.3 AKIBAT HUKUM PENGGABUNGAN ........................................................................................... 34 3.4 STUDI KELAYAKAN ATAS PENGGABUNGAN YANG DILAKUKAN OLEH DIREKSI .................................... 34 3.5 LATAR BELAKANG DAN TUJUAN DARI PENGGABUNGAN ............................................................... 35
3.5.1 Latar Belakang dan Tujuan Penggabungan ........................................................... 35 3.5.2 Manfaat Penggabungan......................................................................................... 35 3.5.3 Risiko Penggabungan ............................................................................................. 36 3.5.4 Masalah Potensial Yang Dapat Menghambat Perkembangan Proses
Penggabungan........................................................................................................ 37 3.6 PROSEDUR UNTUK PELAKSANAAN PENGGABUNGAN ................................................................... 37
3.6.1 Penggabungan........................................................................................................ 37 3.6.2. Laporan Penilai Independen atas Kewajaran Nilai Saham Peserta
Penggabungan, Kewajaran Rencana Penggabungan Usaha, dan Penilaian Aset Perseroan........................................................................................................ 38
iii
3.6.3 Penjelasan dan Laporan Akuntan Independen atas Metode dan Tata Cara Konversi Saham ...................................................................................................... 42
3.6.4 Keterangan Singkat mengenai pendapat dari segi hukum .................................... 42 3.6.7 Prosedur konversi saham Perusahaan Hasil Penggabungan ................................. 45
3.7 INFORMASI MENGENAI PENGGABUNGAN DAN PERLAKUAN PAJAK................................................. 46 3.7.1 Tanggal Efektif Penggabungan .............................................................................. 46 3.7.2 Transaksi Afiliasi ..................................................................................................... 46 3.7.3 Perlakuan pajak atas Penggabungan..................................................................... 47
3.8 HAK‐HAK KARYAWAN ............................................................................................................ 50 3.9 HAK‐HAK PEMEGANG SAHAM PUBLIK ...................................................................................... 50 3.10 KETERANGAN TENTANG PEMBELI SIAGA ................................................................................... 51 3.11 HAK‐HAK DAN KEWAJIBAN‐KEWAJIBAN KEPADA PIHAK KETIGA .................................................... 53
3.11.1 Perjanjian‐perjanjian dengan Pihak Ketiga ............................................................ 53 3.11.2 Kreditur .................................................................................................................. 54
4. INFORMASI BERKAITAN DENGAN PERUSAHAAN HASIL PENGGABUNGAN ................. 55
4.1 VISI, MISI DAN STRATEGI USAHA ............................................................................................. 55 4.2 STATUS KANTOR‐KANTOR DARI PERUSAHAAN HASIL PENGGABUNGAN........................................... 55 4.3 STRUKTUR PERMODALAN DAN SUSUNAN PEMEGANG SAHAM...................................................... 55 4.4 PENGELOLAAN DAN PENGAWASAN .......................................................................................... 56 4.5 PERUBAHAN ANGGARAN DASAR.............................................................................................. 57 4.6 IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN PROFORMA .............................................................................. 57 4.7 ANALISA DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ....................................................................... 62 4.8 PENEGASAN PENERIMAAN ATAS PERALIHAN HAK DAN KEWAJIBAN................................................ 63 4.9 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN HASIL PENGGABUNGAN..................................................... 63 4.10 PROSPEK USAHA PERUSAHAAN HASIL PENGGABUNGAN.............................................................. 63 4.11 RISIKO PENGGABUNGAN ........................................................................................................ 65
5. PERNYATAAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS........................................................ 66
6. PROFESI DAN LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL................................................ 67
7. PERSYARATAN RUPSLB DAN PENGAMBILAN SUARA.................................................. 69
8. INFORMASI TAMBAHAN............................................................................................ 70
LAMPIRAN
Rancangan Anggaran Dasar Perusahaan Hasil Penggabungan Usaha Laporan Keuangan Audit Perusahaan Peserta Penggabungan Usaha Laporan Keuangan Proforma Perusahaan Hasil Penggabungan Usaha Ringkasan Laporan Hasil Penilaian Laporan Penerapan Prosedur yang disepakati Bersama atas Metode dan Tata Cara
Konversi Saham Pendapat dari Segi Hukum mengenai Penggabungan Usaha Indikasi Jadwal Waktu Penggabungan Usaha
iv
DEFINISI DAN SINGKATAN Akta Penggabungan : Akta yang dibuat di hadapan notaris dalam bahasa
Indonesia dimana konsep akta wajib memperoleh persetujuan dari RUPSLB dari masing‐masing Perusahaan Peserta Penggabungan.
Bapepam dan LK : Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
BKPM : Badan Koordinasi Penanaman Modal
BEI : PT Bursa Efek Indonesia
Dirjen Pajak : Direktorat Jenderal Pajak, Departement Keuangan Republik Indonesia
GWA : PT Gama Wahyu Abadi
ICON : PT Island Concepts Indonesia Tbk.
KPPU : Komisi Pengawas Persaingan Usaha
KSEI : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Menkeu : Menteri Keuangan Republik Indonesia
Menkumham : Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (sebelumnya Menteri Kehakiman Republik Indonesia)
Penggabungan : Rencana pengabungan PT Island Concepts Indonesia Tbk. dan PT Gama Wahyu Abadi.
Peraturaan IX.E.1 : Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep‐412/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009, tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
Peraturan IX.G.1 : Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP‐52/PM/1997 tertanggal 26 Desember 1997, tentang Penggabungan atau Peleburan Perusahaan Publik atau Emiten.
Peraturan Dirjen Pajak : Peraturan Dirjen Pajak No. PER‐28/PJ/2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Izin Penggunaan Nilai Buku Atas Pengalihan Harta Dalam Rangka Penggabungan, Peleburan atau Pemekaran Usaha
Peraturan Pencatatan BEI : Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep‐001/ BEJ/ No. I‐G 012000, tertanggal 4 Januari 2000, tentang Peraturan Pencatatan Efek No. I‐G tentang Penggabungan atau Peleburan Usaha
Peraturan Menteri Keuangan : Peraturan Menteri Keuangan No. 43/PMK.03/2008 tentang Penggunaan Nilai Buku Atas Pengalihan Harta Dalam Rangka Penggabungan, Peleburan atau Pemekaran Usaha
v
Perusahaan Peserta Penggabungan
: PT Island Concepts Indonesia Tbk. dan PT Gama Wahyu Abadi
Perusahaan Hasil Penggabungan : PT Island Concepts Indonesia Tbk.
Perseroan : PT Island Concepts Indonesia Tbk.
Perusahaan Yang Menggabungkan Diri
: PT Gama Wahyu Abadi
PP 27/1998 : Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1998 tentang Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan Perseroan Terbatas.
PP 71/2008 : Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah No. 48 tahun 1994 tentang Pembayaran Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan .
PSS : PT Patra Supplies & Services
RUPS : Rapat Umum Pemegang Saham
RUPSLB : Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
SK BKPM No. 57 : Surat Keputusan Kepala BKPM No. 57/SK/2004 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Kepala BKPM No. 1/P/2008.
SK Menteri Keuangan : Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 251/KMK.03/2002 tentang No. 251/KMK.03/2002 Nilai Lain sebagai Dasar Pengenaan Pajak .
Tanggal Efektif Penggabungan : Tanggal pelaksanaan Penggabungan Usaha 18 Juli 2011
UU BPHTB : Undang‐Undang No.21 Tahun 1997, tertanggal 29 Mei 1997, tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Undang‐Undang No.20 Tahun 2000, tertanggal 2 Agustus 2000).
UU PPh : Undang‐Undang No. 7 Tahun 1983, tertanggal 31 Desember 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Undang‐Undang No. 36 tahun 2008, tertanggal 23 September 2008.
UU PPN : Undang‐Undang No. 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Undang‐Undang No. 18 Tahun 2000.
UUPM : Undang‐Undang No.8 Tahun 1995, tertanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal.
vi
UU PMA : Undang‐Undang No. 25 Tahun 2007, tertanggal 26 April 2007, tentang Penanaman Modal Asing.
UU PT : Undang‐Undang No.40 Tahun 2007, tertanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas.
UU Tenaga Kerja
: Undang‐Undang No.13 Tahun 2003, tertanggal 25 Maret 2003 tentang Ketenagakerjaan.
1
1. RINGKASAN PENGGABUNGAN USAHA
Ringkasan Penggabungan Usaha merupakan ringkasan terhadap informasi‐informasi yang tercantum dalam Rancangan Penggabungan ini. Oleh karenanya ringkasan ini tunduk pada, dan harus dibaca secara bersama‐sama dengan keterangan‐keterangan lebih terperinci dan informasi keuangan yang tercantum dalam Rancangan Penggabungan ini. 1.1 Latar Belakang dan Tujuan dari Penggabungan
Direksi dari masing‐masing Perusahaan Peserta Penggabungan membentuk suatu tim sinergi untuk menelaah dan melakukan penilaian atas potensi sinergi yang mungkin dapat dilakukan, dengan menimbang bahwa GWA merupakan afiliasi dari ICON karena memiliki manajemen yang terkait, dimana pemegang saham mayoritas GWA adalah Komisaris ICON dan Direktur Utama ICON adalah Komisaris GWA. Telaah ini juga menganalisa perundang‐undangan, peraturan‐peraturan, kebijakan‐kebijakan dan prosedur hukum yang berlaku sehubungan dengan keuntungan‐keuntungan strategis dari Penggabungan bagi Perusahaan Peserta Penggabungan dan para pemangku kepentingan Perusahaan Peserta Penggabungan tersebut. Tim sinergi kemudian telah melaporkan penemuan‐penemuan awalnya kepada Direksi dari masing‐masing Perusahaan Peserta Penggabungan (yang kemudian telah disampaikan dan dipaparkan kepada Dewan Komisaris Perusahaan Peserta Penggabungan yang bersangkutan). Berdasarkan penemuan‐penemuan tersebut, tim sinergi telah merekomendasikan untuk dimulainya pembicaraan‐pembicaraan awal tentang penggabungan yang bersifat rahasia. Setelah dilaksanakannya penilaian secara rinci mengenai Penggabungan dan alternatif lainnya, Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Peserta Penggabungan yang bersangkutan berpendapat bahwa Penggabungan dapat memberikan kesempatan yang menarik untuk menggabungkan kekuatan‐kekuatan dari kedua perusahaan tersebut. Tujuan utama dari Penggabungan ini adalah untuk menciptakan suatu sinergi yang solid yang berasal dari kombinasi Perusahaan Peserta Penggabungan, dimana Perusahaan Hasil Penggabungan akan merupakan kombinasi dari perusahan terbuka yang telah secara stabil menghasilkan pendapatan, dengan perusahaan induk yang memiliki anak perusahaan yang juga telah menghasilkan pendapatan yang stabil, sehingga diharapkan kinerja keuangan Perseroan akan membaik. Selain itu, Penggabungan ini akan menciptakan struktur permodalan yang lebih baik bagi Perseroan sebagai Perusahaan Hasil Penggabungan, hal mana sangat dibutuhkan oleh Perseroan agar dapat melakukan ekspansi usaha lebih pesat lagi, baik dengan cara pertumbuhan organik (pertumbuhan internal dari dalam Perseroan) maupun secara an‐organik (pertumbuhan dengan cara akuisisi/merjer) dengan perusahaan sejenis, ataupun akuisisi aset berupa hotel‐hotel maupun villa‐villa yang sudah beroperasi, terutama di daerah Bali. Bagi ICON rencana penggabungan usaha ini merupakan upaya untuk melakukan diversifikasi usaha ke bisnis perusahaan penyediaan catering dan fasilitas layanan pendukung lainnya untuk perusahaan‐perusahaan pertambangan yang umumnya beroperasi di daerah‐daerah terpencil di seluruh Indonesia, namun memiliki propsektif yang menjanjikan, agar tercipta integrasi usaha yang efektif dan efisien secara menyeluruh. Sedangkan bagi GWA, sebagai induk perusahaan dari PT Patra Supplies and Services (“PSS”) dengan masuknya Perseroan sebagai pemegang saham PSS sebagai Perusahaan Hasil Penggabungan Usaha, maka diharapkan pengelolaan PSS dapat dilakukan secara lebih transparan, profesional dan terbuka akses yang luas dalam hal pendanaan melalui instrumen Pasar Modal sehingga mendukung pengembangan usaha di masa depan.
2
Sebagai tidak lanjut dari penambahan kegiatan usaha utama tersebut Direksi mengusulkan untuk melakukan penggabungan dengan GWA agar realisasi atas perubahan kegiatan usaha baru tersebut dapat terwujud dalam waktu yang tidak terlalu lama. Hal ini ditempuh mengingat Perseroan merupakan perusahaan terbuka dan kepentingan pemegang saham publik merupakan tujuan utama dalam upaya revitalisasi usaha yang sedang dilakukan. 1.2 Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham dari Perusahaan Peserta Penggabungan
Berdasarkan Laporan Keuangan Audit ICON per 31 Desember 2010, struktur permodalan dan susunan pemegang saham serta komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan adalah sebagai berikut:
Nilai NominalRp
Modal Dasar 1.000.000.000 56.125.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor penuh:
1 Island Regency Group Ltd (d/h Meridian Investment Hk. Ltd.) 56.562.000 3.174.542.250 22,62%
2 Island Residences Club Inc. 48.500.000 2.722.062.500 19,40%3 Graham James Bristow 32.000.000 1.796.000.000 12,80%4 Francis Street Pty. Ltd. 16.500.000 926.062.500 6,60%5 Masyarakat (dibawah 5%) 96.438.000 5.412.582.750 38,58%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor penuh: 250.000.000 14.031.250.000 100,00%Jumlah Saham Dalam Portepel 750.000.000 42.093.750.000
KeteranganJumlah Saham %
Nominal Rp56,125 atau USD0,005 per saham
Sedangkan struktur permodalan GWA berdasarkan Akta No. 16 tanggal 20 September 2010, di hadapan Notaris Agus Triono, S.H. (pengganti Notaris Ilmiawan Dekrit S., S.H., M.H.), Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU‐48764.AH.01.02 Tahun 2010, maka susunan pemegang saham GWA adalah sebagai berikut:
Nominal Rp100.000,‐ per saham Nilai Nominal Keterangan
Jumlah Saham Rp
%
Modal Dasar 200.000 20.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor penuh: 1 Ir. Frans Bambang Siswanto 99.999 9.999.900.000 99,999% 2 Octavianus Kuntjoro 1 100.000 0,001% Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor penuh: 100.000 10.000.000.000 100,000% Jumlah Saham Dalam Portepel 100.000 10.000.000.000 1.3 Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham dari Perusahaan Hasil Penggabungan Berdasarkan perhitungan konversi saham yang digunakan untuk Penggabungan, dan dengan asumsi: a) seluruh pemegang saham Perusahaan Peserta Penggabungan mengambil seluruh haknya
atas saham pada Perusahaan Hasil Penggabungan; dan
b) tidak ada pemegang saham yang menggunakan haknya untuk dibeli sahamnya oleh PT Trust Securities apabila pemegang saham tersebut tidak menyetujui Penggabungan,
3
maka struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham Perusahaan Hasil Penggabungan setelah dilaksanakannya Penggabungan akan menjadi sebagai berikut:
Nominal Rp56,125 per saham
Pemegang Saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) Persentase Kepemilikan
MODAL DASAR 1.000.000.000 56.125.000.000 MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH: Ex. PT Island Concepts Indonesia Tbk. Island Regency Group Ltd. (d/h Meridian Investment Hk. Ltd.) 56.562.000 3.174.542.250 7,79% Island Residences Club Inc. 48.500.000 2.722.062.500 6,68% Graham James Bristow 32.000.000 1.796.000.000 4,40% Francis Street Pty. Ltd. 16.500.000 926.062.500 2,27%
Masyarakat (kepemilikan masing‐masing di bawah 5%) 96.438.000 5.412.582.750 13,27% J u m l a h 250.000.000 14.031.250.000 34,41%
Ex. PT Gama Wahyu Abadi Ir. Frans Bambang Siswanto 476.495.235 26.743.295.064 65,588% Octavianus Kuntjoro 4.765 267.436 0,001% J u m l a h 476.500.000 26.743.562.500 65,59% J U M L A H 726.500.000 40.774.812.500 100,00%
JUMLAH SAHAM DALAM PORTEPEL 273.500.000 15.350.187.500
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali hasil penggabungan menjadi sebagai berikut:
Nilai pengalihan GWA berdasarkan nilai saham yang diterbitkan Rp 26.743.562.500 Aset Bersih GWA per 31 Desember 2010 Rp 5.130.086.485 Selisih Rp 21.613.476.015
Adapun pemegang saham Perseroan yang telah berkomitmen untuk memberikan persetujuan atas rencana Penggabungan Usaha adalah Island Regency Group Ltd., Island Residences Club Inc., Bpk. Graham James Bristow, dan Francis Street Pty. Ltd. 1.4 Ringkasan Penilaian atas Nilai Saham Perusahaan Peserta Penggabungan
Berdasarkan laporan penilaian saham No. 041D‐VAL‐VI/2011 tertanggal 10 Juni 2011, KJPP Rengganis, Hamid & Rekan berpendapat bahwa Nilai Pasar Wajar 100% saham ICON per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp8.047.047.000,‐ (delapan miliar empat puluh tujuh juta empat puluh tujuh ribu Rupiah) atau sebesar Rp32,19 (tiga puluh dua Rupiah satu sembilan sen) per saham dengan asumsi bahwa ICON merupakan perusahaan yang sedang berjalan dan akan melanjutkan kegiatan operasionalnya di masa mendatang (going concern), dan bergantung pada asumsi, batasan, kondisi, komentar dan detail yang tertulis di dalam laporan lengkap.
Berdasarkan laporan penilaian saham No. 041E‐VAL‐VI/2011 tertanggal 10 Juni 2011, KJPP Rengganis, Hamid & Rekan berpendapat bahwa Nilai Pasar Wajar 100% saham GWA per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp15.337.092.000,‐ (lima belas miliar tiga ratus tiga puluh tujuh juta sembilan puluh dua ribu Rupiah) atau sebesar Rp153.370,92,‐ (seratus lima puluh tiga ribu tiga ratus tujuh puluh Rupiah sembilan dua sen) per saham dengan asumsi bahwa GWA merupakan perusahaan yang sedang berjalan dan akan melanjutkan kegiatan operasionalnya di masa mendatang (going concern), dan bergantung pada asumsi, batasan, kondisi, komentar dan detail yang tertulis di dalam laporan lengkap.
Berdasarkan penilaian diatas serta kesepakatan antara Perseroan dan GWA, maka Perseroan akan menerbitkan saham baru dengan nilai nominal Rp56,125 per saham. Berdasarkan nilai pasar wajar saham, konversi saham GWA dalam Perseroan adalah pemegang 1 saham GWA
4
dengan nilai nominal Rp100.000,‐ per saham akan mendapatkan 4.765 saham baru Perseroan dengan nilai nominal Rp56,125 per saham. Penggabungan usaha akan mengakibatkan penurunan persentase kepemilikan saham (dilusi) dari para pemegang saham karena adanya peningkatan modal saham Perusahaan Hasil Penggabungan. Besarnya jumlah dilusi untuk para pemegang saham ICON adalah maksimum sebesar 65,59% dan pemegang saham GWA adalah maksimum sebesar 34,41%. 1.5 Risiko‐risiko Penggabungan Berikut ini adalah risiko‐risiko utama Penggabungan:
(1). Adanya dilusi kepemilikan bagi pemegang saham Peseroan dan GWA dikarenakan adanya efek peningkatan modal saham dalam Perusahaan Hasil Penggabungan sebagai akibat dari Penggabungan, yaitu dilusi maksimal sebesar 65,59% bagi pemegang saham Perseroan dan dilusi sebesar 34,41% bagi pemegang saham GWA;
(2). Terbaginya wewenang manajemen dimana manajemen yang bergabung dari masing‐masing Perusahaan Peserta Penggabungan akan menjadi bagian dari manajemen Perusahaan Hasil Penggabungan;
(3). Terdistorsi/terbaginya pendapatan yang mungkin diperoleh Perseroan di masa depan karena adanya Penggabungan ini;
(4). Tidak tercapainya target pembayaran dividen yang disebabkan oleh penurunan kinerja Perseroan;
(5). Biaya‐biaya yang dikeluarkan jumlahnya relatif cukup besar, antara lain biaya‐biaya konsultasi, audit keuangan, dan legal;
(6). Tidak stabilnya harga saham setelah terjadi penggabungan usaha.
5
2. INFORMASI MENGENAI MASING‐MASING PERUSAHAAN PESERTA PENGGABUNGAN
2.1 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk.
2.1.1. Riwayat Singkat
PT Island Concepts Indonesia Tbk. (“ICON” atau “Perseroan”) didirikan berdasarkan Akta No. 3 tanggal 11 Juli 2001 dibuat di hadapan Evi Susanti Panjaitan, S.H., Notaris di Kabupaten Tabanan, Propinsi Bali dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Keputusan No. C‐08791 HT.01.01.th.2003 tanggal 23 April 2003 yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dan telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Badung dengan No. 738/BH.22‐08/VIII/2003 tanggal 28 Agustus 2003 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 10 September 2004, Tambahan No. 9004 Tahun 2004.
Pendirian Perseroan dalam rangka Penanaman Modal Asing berdasarkan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia sesuai dengan surat Keputusan Kepala BKPM No. 496/I/PMA/2001 tertanggal 14 Juni 2001 dan disempurnakan dengan Surat Persetujuan Kepala BKPM No. S‐506/DU6‐BKPM/2001 tertanggal 11 Juli 2001, berkedudukan dan berkantor pusat di Kabupaten Badung, Propinsi Bali.
Pada tanggal 12 Mei 2005, Perseroan mencatatkan seluruh sahamnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh di PT Bursa Efek Surabaya. Berdasarkan Akta No. 56 tanggal 13 Juni 2008, Perseroan melakukan pemecahan saham (stock split) sehingga nilai nominal saham berubah dari Rp112,25 atau USD0,01 menjadi Rp. 56,125 atau USD 0,005. Sampai dengan Rancangan Penggabungan Usaha ini disampaikan, status saham Perseroan di pasar modal sedang dalam penghentian sementara (suspend) berdasarkan Pengumuman Penghentian Sementara Perdagangan Efek PT Island Concepts Indonesia Tbk. (ICON) Tercatat di Papan Pengembangan No. Peng‐SPT‐00009/BEI.PPJ/11‐2009 tanggal 20 November 2009 yang dibuat oleh Bursa Efek Indonesia.
Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan antara lain sebagai berikut:
a. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 3 tanggal 6 Januari 2005 dibuat di hadapan Evi Susanti Panjaitan, S.H., Notaris di Kabupaten Badung Propinsi Bali, yang antara lain menyetujui dan memutuskan mengubah status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka. Akta No. 3/2005 ini telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Keputusan No. C‐02979 HT.01.04. TH.2005 tanggal 3 Februari 2005 yang dikeluarkan oleh oleh Dirjen AHU dan telah didaftarkan di Kantor Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Badung No. 978/RUB/22‐08/III/2005 tanggal 14 Maret 2005 dan telah diumumkan pada BNRI No. 30 tanggal 15 April 2005, Tambahan No. 3704 Tahun 2005.
b. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 56 tanggal 13 Juni 2008 dibuat di hadapan Evi Susanti Panjaitan, S.H., Notaris di Kabupaten Badung Propinsi Bali, yang menyetujui dan memutuskan: 1. Mengubah jumlah saham dan nilai nominal saham Perseroan semula terdiri dari
500.000.000 (lima ratus juta) saham, masing‐masing saham bernilai nominal Rp112,25 (seratus dua belas Rupiah dua lima sen) atau USD 0,01 (satu sen Dolar Amerika Serikat) menjadi terdiri dari 1.000.000.000 (satu miliar) saham, masing‐masing saham bernilai
6
nominal Rp56,125 (lima puluh enam Rupiah seratus dua lima sen) atau USD 0,005 (setengah sen Dolar Amerika Serikat); dan
2. Mengubah seluruh Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan Undang‐undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Akta No. 56/2008 ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum No. AHU‐59617.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 5 September 2008 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU‐0080771.AH.01.02 tanggal 5 September 2008 dan telah terdaftar pada Kantor Pendaftaran Perusahaan berdasarkan Kabupaten Badung dengan No. Agenda No. 1749/RUB.22‐08/XI/2008 tanggal 26 Nopember 2008.
2.1.2 Kegiatan Usaha Berdasarkan ketentuan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang Jasa Akomodasi (Cottage). Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama dan kegiatan usaha penunjang sesuai dengan izin kegiatan usaha yang dimiliki dan diperoleh dari instansi yang berwenang sebagai berikut: a. Penyediaan tempat kamar menginap b. Penyediaan tempat dan pelayanan makan dan minum c. Pelayanan pencucian pakaian/binatu d. Penyediaan fasilitas akomodasi dan pelayanan lain yang diperlukan bagi penyelenggaraan
kegiatan usaha tersebut.
Saat ini Perseroan bergerak pada bidang usaha jasa akomodasi. Perseroan telah memiliki dan mengoperasikan 10 (sepuluh) one‐bedroom luxury villa, yang disebut “Bali Island Villas & Spa” (www.islandvillasbali.com), yang terletak di kawasan yang padat dengan turis mancanegara di daerah Seminyak, Bali. Villa memberikan fasilitas‐fasilitas yang tidak dapat ditawarkan oleh hotel pada umumnya, karena villa dapat menyajikan nuansa seperti rumah sendiri, dimana wisatawan dapat menikmati privasi dan layanan pribadi, seperti dapur beserta perlengkapannya, kolam renang dan bale bengong.
2.1.3 Struktur Pemodalan
Berdasarkan Laporan Keuangan Audit ICON per 31 Desember 2010, struktur permodalan dan susunan pemegang saham serta komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan adalah sebagai berikut:
Nilai NominalRp
Modal Dasar 1.000.000.000 56.125.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor penuh:
1 Island Regency Group Ltd (d/h Meridian Investment Hk. Ltd.) 56.562.000 3.174.542.250 22,62%
2 Island Residences Club Inc. 48.500.000 2.722.062.500 19,40%3 Graham James Bristow 32.000.000 1.796.000.000 12,80%4 Francis Street Pty. Ltd. 16.500.000 926.062.500 6,60%5 Masyarakat (dibawah 5%) 96.438.000 5.412.582.750 38,58%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor penuh: 250.000.000 14.031.250.000 100,00%Jumlah Saham Dalam Portepel 750.000.000 42.093.750.000
KeteranganJumlah Saham %
Nominal Rp56,125 atau USD0,005 per saham
7
2.1.4 Pengurusan dan Pengawasan
Susunan anggota Komisaris dan Direksi Perseroan yang sedang menjabat adalah sebagaimana termaktub dalam Akta No. 20, tentang Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Island Concepts Indonesia Tbk. tanggal 8 Juni 2010, dibuat di hadapan Evi Susanti Panjaitan, S.H., Notaris di Kabupaten Badung, sebagai berikut:
Dewan Komisaris Komisaris Utama : Marzuki Usman, SE, MA Komisaris : Ir. Frans Bambang Siswanto, MM Komisaris Independen : Prof. Dr. Ir. A. Sulistyawati, MS
Direksi Presiden Direktur : Ir. Dodi Prawira Amtar Direktur : Graham James Bristow *) Direktur : Putu Agung Prianta **)
*) Bertanggung jawab atas bidang Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Umum **) Bertanggung jawab atas bidang Pemasaran dan Pengembangan
Komite Audit Ketua : Kenneth Arthur Grant Anggota : Walter Rudolf Kaminski Anggota : Joseph Anthony Joyce Pada saat Rancangan Penggabungan Usaha disusun, Perseroan belum memenuhi ketentuan yang berlaku mengenai Komite Audit. Namun demikian, selambat‐lambatnya 3 (tiga) bulan setelah Penggabungan Usaha menjadi efektif Perseroan akan membentuk Komite Audit dengan susunan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Berdasarkan surat keputusan No. 437/ICON/VI/2010 tanggal 23 Juni 2010, Direksi Perseroan telah menunjuk Elmid Hendro sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary). Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam‐LK No. IX.I.7, berdasarkan surat keputusan No. 414/ICON/III/2010 tanggal 1 Maret 2010, Perseroan telah memiliki Unit Audit Internal yang terdiri dari satu orang auditor internal dan bertindak sebagai Kepala Unit Audit Internal, yaitu Maxwell Morris Hunt. 2.1.5 Jumlah Karyawan Perseroan
Pada saat Rancangan Penggabungan ini disusun, Perseroan memiliki 4 (empat) orang karyawan yang berstatus sebagai karyawan tetap. Hubungan kerja antara Perseroan dengan karyawan diatur dengan Peraturan Perusahaan yang diterbitkan terakhir pada tahun 2010 dan telah diajukan ke Dinas Tenaga Kerja pada tanggal 10 November 2010. Untuk meningkatkan kinerja dan loyalitas sumber daya manusia, Perseroan memberikan beberapa sarana dan fasilitas untuk menunjang kesejahteraan karyawan, di antaranya: a. Gaji yang kompetitif dengan memperhatikan ketentuan Upah Minimum Propinsi sesuai
dengan peraturan yang berlaku; b. Tunjangan Hari Raya (THR); c. Tunjangan cuti; d. Tunjangan jabatan dan insentif; e. Tunjangan kesehatan; f. Program pelatihan dan pengembangan karyawan.
8
Berikut ini adalah komposisi karyawan dan Direksi Perseroan berdasarkan jenjang manajemen per tanggal 31 Desember 2010, 2009, dan 2008:
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah PersentaseDireksi 3 42,86% 2 28,57% 2 28,57%Kepala Divisi 2 28,57% ‐ 0,00% ‐ 0,00%Manager 1 14,29% 3 42,86% 3 42,86%Supervisor 1 14,29% 1 14,29% 1 14,29%Pelaksana ‐ 0,00% 1 14,29% 1 14,29%Jumlah 7 100,00% 7 100,00% 7 100,00%
31 Desember 2010 31 Desember 2009 31 Desember 2008
Berikut ini adalah komposisi karyawan dan Direksi Perseroan berdasarkan jenjang pendidikan per tanggal 31 Desember 2010, 2009, dan 2008:
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah PersentasePasca Sarjana 2 28,57% ‐ 0,00% ‐ 0,00%Sarjana 1 14,29% 4 57,14% 4 57,14%Sarjana Muda 3 42,86% 2 28,57% 2 28,57%SMU 1 14,29% 1 14,29% 1 14,29%SMP ‐ 0,00% ‐ 0,00% ‐ 0,00%Jumlah 7 100,00% 7 100,00% 7 100,00%
31 Desember 2010 31 Desember 2009 31 Desember 2008
Berikut ini adalah komposisi karyawan dan Direksi Perseroan berdasarkan jenjang usia per tanggal 31 Desember 2010, 2009, dan 2008:
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase< 21 Tahun ‐ 0,00% ‐ 0,00% ‐ 0,00%21 – 30 Tahun ‐ 0,00% 1 14,29% 1 14,29%31 – 40 Tahun 4 57,14% 3 42,86% 4 57,14%41 – 50 tahun 2 28,57% 2 28,57% 1 14,29%> 50 Tahun 1 14,29% 1 14,29% 1 14,29%Jumlah 7 100,00% 7 100,00% 7 100,00%
31 Desember 2010 31 Desember 2009 31 Desember 2008
Berikut ini adalah komposisi karyawan dan Direksi Perseroan berdasarkan status kontrak per tanggal 31 Desember 2010, 2009, dan 2008:
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah PersentaseKontrak 3 42,86% 2 28,57% 2 28,57%Tetap 4 57,14% 5 71,43% 5 71,43%Jumlah 7 100,00% 7 100,00% 7 100,00%
31 Desember 2010 31 Desember 2009 31 Desember 2008
Sampai dengan tanggal Rancangan Penggabungan Usaha ini, berikut keterangan mengenai tenaga kerja asing Perseroan:
No Nama Tenaga Kerja Asing Lama Bekerja IKTA/IMTA/SKTT Masa Berlaku
1 Graham James Bristow 2 tahun KEP.569/4760/II.2/DTKTK tanggal 27 September 2010
21 November 2011
2.1.6 Ikhtisar Data Keuangan Penting Perseroan
Ikhtisar data keuangan penting ICON yang disajikan dari Laporan Keuangan ICON untuk periode yang berakhir pada tanggal‐tanggal 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo dan Rekan dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian sebagaimana Laporan No. KNT&R‐0270/11 tanggal 9 Juni 2011, sedangkan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 diaudit oleh KAP Jimmy Budhi & Rekan dengan laporannya tertanggal 27 Maret 2009, dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian adalah sebagai berikut:
9
(dalam Rupiah)
2010 2009 2008ASETAset LancarKas dan bank 105.719.387 185.433.481 208.452.085 Piutang usaha Pihak ketiga 155.892.032 159.035.300 129.658.399 Piutang lain‐lain Pihak ketiga ‐ 465.135.913 ‐ Persediaan 17.824.785 17.809.903 20.891.393 Uang muka dan biaya dibayar di muka 567.039.320 476.799.873 456.541.964 Pajak dibayar di muka 26.500.000 26.500.000 501.797.180 Jumlah Aset Lancar 872.975.524 1.330.714.470 1.317.341.021Aset Tidak LancarPiutang lain‐lain Pihak hubungan istimewa 489.240.318 490.905.249 1.753.794.316 Aset pajak tangguhan 106.787.751 89.486.230 ‐ Hak atas sewa tanah ‐ bersih 63.555.556 158.666.667 474.362.671 Aset tetap ‐ bersih 9.814.454.521 10.056.291.707 10.508.518.100 Aset tidak lancar lainnya 32.500.000 32.500.000 32.500.000 Jumlah Aset Tidak Lancar 10.506.538.146 10.827.849.853 12.769.175.087
Jumlah Aset 11.379.513.670 12.158.564.323 14.086.516.108
KEWAJIBAN DAN EKUITASKewajiban LancarHutang usaha 412.536.556 412.460.455 159.024.945 Hutang Lain‐lain Jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun 181.909.793 308.024.472 237.309.308 Biaya masih harus dibayar 1.218.079.840 598.597.731 586.632.221 Uang muka pelanggan 542.062.552 57.862.000 25.395.392 Hutang pajak 1.443.166.267 918.666.361 650.712.571 Pendapatan diterima di muka yang akan terealisasi dalam waktu satu tahun 57.350.020 ‐ ‐ Kewajiban Lancar 3.855.105.028 2.295.611.019 1.659.074.437 Kewajiban Tidak LancarHutang Lain‐lain Jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 40.151.137 222.060.930 263.923.092 Hutang kepada pemegang saham 4.951.432.607 6.552.327.637 7.949.590.105 Kewajiban imbalan kerja 213.724.061 158.633.665 144.974.000 Pendapatan diterima di muka setelah dikurangi bagian yang akan terealisasi dalam waktu satu tahun 1.185.233.739 ‐ ‐ Kewajiban pajak tangguhan ‐ ‐ 200.626.508 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 6.390.541.544 6.933.022.232 8.559.113.705Jumlah Kewajiban 10.245.646.572 9.228.633.251 10.218.188.142EkuitasModal saham ‐ nilai nominal Rp 56,125 per saham pada tahun 2010, 2009 dan 2008 Modal dasar ‐ 1.000.000.000 saham pada tahun 2010, 2009 dan 2008 Modal ditempatkan dan disetor penuh ‐ 250.000.000 saham pada tahun 2010, 2009 dan 2008 14.031.250.000 14.031.250.000 14.031.250.000Tambahan modal disetor (3.496.657.299) (3.496.657.299) (3.496.657.299)Defisit (9.400.725.603) (7.604.661.629) (6.666.264.735)Ekuitas ‐ Bersih 1.133.867.098 2.929.931.072 3.868.327.966Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 11.379.513.670 12.158.564.323 14.086.516.108
NERACA31 Desember
10
(dalam Rupiah)
2010 2009 2008Pendapatan Usaha 3.938.225.855 3.217.339.574 3.863.198.855Beban Pokok Pendapatan 1.739.706.065 1.505.172.071 1.558.033.688Laba Kotor 2.198.519.790 1.712.167.503 2.305.165.167Beban Usaha 3.569.136.563 3.712.089.363 2.898.679.771Rugi Usaha (1.370.616.773) (1.999.921.860) (593.514.604)Pendapatan (Beban) Lain‐lain Komisi penjualan 21.283.451 68.670.035 17.300.870 Laba pelepasan hak atas sewa tanah 1.333.333 289.732.260 40.486.159 Pendapatan bunga 470.712 1.818.845 1.105.005 Laba (rugi) penjualan aset tetap (983.482) 39.687.500 197.927.083 Beban keuangan (1.180.549) (2.469.347) (5.094.104) Laba (rugi) selisih kurs ‐ bersih (73.213.657) (62.147.091) 19.777.250 Beban bunga pinjaman (368.893.658) ‐ ‐ Pendapatan atas klaim asuransi ‐ 465.174.986 ‐ Biaya sewa ‐ (71.148.424) (150.000.000) Biaya komisi ‐ ‐ (97.646.679) Lain‐lain ‐ bersih (21.564.872) 42.093.464 4.152.633 Penghasilan (Beban) Lain‐lain ‐ Bersih (442.748.722) 771.412.228 28.008.217Rugi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan (1.813.365.495) (1.228.509.632) (565.506.387)Manfaat (beban) pajak penghasilan Tangguhan 17.301.521 290.112.738 (152.759.791)
Rugi Bersih (1.796.063.974) (938.396.894) (718.266.178)Rugi Bersih per Saham Dasar 7,18 (3,75) (2,87)
LAPORAN LABA RUGI31 Desember
RASIO‐RASIO KEUANGAN 31‐Dec‐10 31‐12‐2009 31‐12‐2008
Laba (Rugi) Bersih / Aset ‐15,8% ‐7,7% ‐5,1%Laba (Rugi) Bersih / Ekuitas ‐158,4% ‐32,0% ‐18,6%Kewajiban / Ekuitas (x) 9,04 3,15 2,64Laba (Rugi) Kotor / Pendapatan 55,8% 53,2% 59,7%Laba (Rugi) Usaha / Pendapatan ‐34,8% ‐62,2% ‐15,4%Laba (Rugi) Bersih / Pendapatan ‐45,6% ‐29,2% ‐18,6%
Analisa Keuangan Singkat Untuk Akun‐akun Pokok Perseroan
Secara umum, selama periode 2008 sampai dengan 2010, indikator‐indikator keuangan Perseroan menunjukan hasil yang kurang menggembirakan. Jumlah aset Perseroan terus mengalami penurunan dari Rp14,087 miliar per 31 Desember 2008 menjadi Rp11,38 miliar per Desember 2010, atau turun sekitar 19%. Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya jumlah ekuitas Perseroan yang menunjukkan angka Rp3,868 miliar pada 2008, kemudian menurun menjadi Rp2,930 miliar tahun 2009 serta Rp1,134 miliar di tahun 2010; atau turun sekitar 71% selama periode 2008 sampai dengan 2010. Penurunan ekuitas tersebut disebabkan oleh kerugian yang dialami terus menerus oleh Perseroan sejak 2008 sampai dengan 2010. Kerugian telah menyebabkan meningkatnya defisit sehingga akhirnya menggerus ekuitas Perseroan dan selanjutnya menurunkan jumlah aset. Kerugian Perseroan terutama disebabkan oleh menurunnya jumlah Pendapatan yang disebabkan oleh menurunnya tingkat hunian villa dan meningkatnya beban usaha. Apabila kerugian ini terus terjadi, maka Perseroan dapat rnengalami ekuitas negatif. Oleh karenanya, Perseroan akan meningkatkan promosi, membangun sejumlah villa dan kamar hotel yang baru serta melakukan penggabungan usaha untuk mendapatkan sumber pendapatan tambahan.
11
2.1.7 Keterangan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Berdasarkan Laporan Keuangan Audit ICON per 31 Desember 2010, saldo transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Nilai per 31 Desember 2010 (Rp)ASET Piutang lain‐lain ‐ pihak hubungan istimewa PT Taman Merah Bali 489.240.318 Persentase dari jumlah Aset 4,31%
KEWAJIBAN Hutang kepada pemegang saham Graham James Bristow 4.547.332.607 Maxwell M. Hunt 404.100.000 Sub ‐ jumlah 4.951.432.607
Pendapatan diterima di muka Pendapatan diterima di muka yang akan terealisasi dalam waktu satu tahun 57.350.020 Pendapatan diterima di muka setelah dikurangi bagian yang akan terealisasi dalam waktu satu tahun 1.185.233.739 Sub ‐ jumlah 1.242.583.759 Jumlah 6.194.016.366 Persentase dari jumlah Kewajiban 60,46%
PENDAPATAN Graham James Bristow 23.895.842 Persentase dari jumlah Pendapatan 0,61%
Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak‐pihak yang memepunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
No Pihak Hubungan Istimewa Hubungan Sifat Transaksi1 PT Taman Merah Bali Perusahaan milik salah satu karyawan kunci Perseroan Pinjaman
2 Graham James Bristow Pemegang Saham Pinjaman, Pendapatan Jasa3 Maxwell M. Hunt Pemegang Saham di bawah 5% Pinjaman
Pada tahun 2009, 2008 dan 2007, Perseroan mendapatkan pinjaman dari Graham James Bristow (“GJB”) yang digunakan untuk kegiatan operasional Perseroan. Pinjaman tersebut tidak dikenakan bunga maupun jangka waktu pelunasan. Pada tanggal 1 Januari 2010, Perseroan membuat perjanjian dengan GJB atas pinjaman yang telah diberikan sebelumnya sebesar Rp6.148.227.637,‐ dengan bunga sebesar 6% per tahun dan jangka waktu 3 tahun. Berdasarkan Akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 65 tanggal 29 Juli 2010, Perseroan menyewakan Villa No. 10, Villas Bali Island, Kuta, Bali kepada GJB untuk jangka waktu 22 tahun 1 bulan, sehingga pada tanggal 31 Desember 2010 saldo hutang Perseroan kepada GJB adalah sebesar Rp4.547.332.607,‐. Transaksi dengan PT Taman Merah Bali dan Maxwell M. Hunt tidak dikenakan bunga, tanpa perjanjian dan jangka waktu.
12
2.1.8 Izin‐Izin Penting yang Dimiliki Perseroan
Berikut ini adalah izin‐izin usaha yang dimiliki Perseroan dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya, antara lain:
No. Dokumen No. Surat Izin Tanggal Masa Berlaku
s/d Instansi
1. Surat Keterangan Domisili 03/BB/II/2005 7 Februari 2005
‐ Kepala Lingkungan Batu Belig, Kelurahan Kerobokan Klod, Kec. Kuta Utara, Kab. Badung, Propinsi Bali
2. Tanda Daftar Perusahaan 220815503149 26 Nopember 2008
28 Agustus 2013
Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Badung
3. NPWP 02.217.567. 3‐906.000 12 Desember 2008
‐ Direktorat Jenderal Pajak
4. Surat Keterangan Terdaftar PEM‐1306/ WPJ.17/ KP.0603/2008
12 Desember 2008
‐ Kepala Seksi Pelayanan, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara, Kantor Wilayah DJP Bali
5. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
PEM‐1306/ WPJ.17/ KP.0603/ 2008
12 Desember 2008
‐ Kepala Seksi Pelayanan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara, Kantor Wilayah DJP Bali
6. Izin Mendirikan Bangunan 410 TH. 2003 15 Juli 2003 Selama bentuk bangunan tidak berubah
Kepala Dinas Cipta Karya, Kabupaten Badung
7. Izin Mendirikan Bangunan 437 TH. 2004 29 April 2004
21 Agustus 2032
Kepala Dinas Cipta Karya, Kabupaten Badung
8. Rekomendasi Unit Pengelolaan Lingkungan (UKL) / Unit Pemantauan Lingkungan (UPL)
660.1/124/ Bapepal 3 April 2007 3 April 2012 Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Kabupaten Badung
9. Surat Persetujuan Perubahan Ketentuan Proyek
1303/III/PMA/2004 22 Desember 2004
‐ Deputi bidang Pelayanan dan Fasilitas Penanaman Modal Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
10. Rekomendasi membangun Jasa Akomodasi
556.2/ 759/ Diparda 31 Agustus 2010
‐ Bupati Badung
11. Izin Usaha Hotel Melati 556.2/ 660/ DIPARDA 9 Agustus 2007
9 Agustus 2012 Kepala Dinas Kabupaten Badung
12. NPWP Daerah 3.0024476.0405 16 Juni 2005
‐ Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Badung
13. Surat Izin Reklame 01350/ REK/ PAB/2010 10 Juni 2010
24 Juni 2011 Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Badung
14. Pengesahan Pemasangan/ Pemakaian Motor Diesel Pembangkit Tenaga Listrik (Genset)
560/1858/Disosnaker 6 Juni 2011 1 tahun Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Badung
15 Evaluasi Laporan Pemeriksaan & Pengujian Berkala Instalasi Penyalur Petir
560/1859/Disosnaker 6 Juni 2011 Juni 2012 Pengawas Ketenagakerjaan, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Badung
16. Evaluasi Laporan Pemeriksaan & Pengujian Berkala Instalasi Listrik
560/1860/Disosnaker 6 Juni 2011 Juni 2012 Pengawas Ketenagakerjaan, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Badung
13
2.1.9 Rincian Aktiva Perseroan memiliki dan menguasai secara sah sebanyak 5 (lima) unit kendaraan bermotor roda empat yang tercatat atas nama Perseroan, sebagaimana diuraikan sebagai berikut:
No. Nomor Polisi Merk Mobil Surat Tanda Nomor Kendaraan
1. DK 1269 F Toyota Kijang Inova No. 0092439/ BL/2008, Tgl. 4 April 2008 2. DK 806 AF Toyota Kijang Inova No. 0137543/ BL/2008, Tgl. 30 April 2008 3. DK 1601 FB Toyota Yaris 1.5 E AT No. 0348682/ BL/2008, Tgl. 14 Oktober 2008 4. B 796 FD Toyota Kijang Inova No. 0069571/ BL/2009, Tgl. 15 Juli 2009 5. DK 1287 FD Toyota Avanza No. 0210846/ BL/2009, Tgl. 28 Sept. 2009
2.1.10 Perkara yang Dihadapi Sampai dengan Rancangan Penggabungan Usaha ini disampaikan, tidak ada perkara hukum atau tuntutan hukum atau tindakan hukum terhadap Perseroan, dan terhadap anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, yang berdampak material terhadap kelangsungan usaha dan rencana Penggabungan Usaha Perseroan. 2.2. PT GAMA WAHYU ABADI
2.2.1 Riwayat Singkat
PT Gama Wahyu Abadi (“GWA”) didirikan berdasarkan Akta No. 39 tanggal 8 Juni 1994 dibuat di hadapan Soekaimi, S.H., Notaris di Jakarta yang diubah dengan Akta Perubahan No. 5 tanggal 9 Januari 2006 dibuat di hadapan Ilmiawan Dekrit Supatmo, S.H., M.H., Notaris di Jakarta. Akta ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, berdasarkan Surat Keputusannya No. C‐01527.HT.01.01.TH 2006 tanggal 18 Januari 2006. Akta ini sedang dalam proses diumumkan dalam Berita Negara RI.
Anggaran Dasar GWA telah beberapa kali mengalami perubahan, antara lain dengan Akta Notaris Agus Triono, S.H., (pengganti Notaris Ilmiawan Dekrit S., S.H., M.H.), No. 97 tanggal 23 Juli 2010 untuk menyesuaikan dengan Undang‐undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 dan Akta ini telah memperoleh pengesahan dari dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI berdasarkan Surat Keputusan No. AHU‐37260.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 28 Juli 2010. Sedangkan perubahan terakhir adalah dengan Akta No. 16 tanggal 20 September 2010, tentang peningkatan modal GWA, di hadapan Agus Triono, S.H. (pengganti Notaris Ilmiawan Dekrit S., S.H., M.H.), Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU‐48764.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 15 Oktober 2010. 2.2.2 Kegiatan Usaha Sesuai dengan ketentuan pasal 3 Anggaran Dasar GWA, maksud dan tujuan GWA adalah berusaha dalam bidang (a) perdagangan; (b) pembangunan; (c) industri; (d) pertambangan; (e) transportasi darat; (f) pertanian; (g) percetakan; (h) perbengkelan; (i) jasa, kecuali jasa di bidang hukum dan pajak. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :
a. Menjalankan usaha‐usaha di bidang perdagangan, yang meliputi perdagangan impor dan ekspor, antar pulau/daerah serta lokal, bertindak sebagai agen, leveransir, suplier, waralaba, distributor dan sebagai perwakilan dari badan‐badan perusahaan lain, perdagangan yang berhubungan dengan usaha real estat yaitu penjualan dan pembelian bangunan‐bangunan
14
rumah, gedung perkantoran, gedung pertokoan, unit‐unit ruangan apartemen, ruangan kondominium, ruangan kantor, ruangan pertokoan;
b. Menjalankan usaha‐usaha di bidang pembangunan, bertindak sebagai pengembang yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pemborongan pada umumnya (general contractor), antara lain pembangunan kawasan perumahan (real estat) kawasan industri (industrial estat), gedung apartemen, kondominium, perkantoran, pertokoan, beserta fasilitas‐ fasilitasnya termasuk mengerjakan pembebasan, pembukaan, pengurugan, pemerataan, penyiapan dan pengembangan areal tanah lokasi/wilayah yang akan dibangun, serta pembangunan gedung‐gedung, jalan‐jalan, taman‐taman, jembatan‐jembatan, bendungan‐bendungan, pengairan/irigasi, landasan‐landasan, pemasangan instalasi listrik, gas, air minum, telekomunikasi, air conditioner dan dalam bidang teknik sipil, elektro, mesin;
c. Menjalankan usaha‐usaha di bidang industri, yang meliputi berbagai macam industri antara lain industri elektronika, termasuk komputer, alat komunikasi, industri makanan dan minuman, pengolahan hasil perikanan (coldstorage), tekstil, pakaian jadi (garmen), meubel (furniture), mesin‐mesin, alat‐alat rumah tangga;
d. Menjalankan usaha‐usaha di bidang pertambangan, yang meliputi pertambangan nikel, batubara, timah, emas, perak, batuan tambang yaitu marmer, granit;
e. Menjalankan usaha‐usaha di bidang transportasi darat termasuk angkutan untuk barang maupun penumpang, ekspedisi dan pergudangan;
f. Menjalankan usaha‐usaha di bidang pertanian, termasuk agroindustri yang meliputi budidaya dan pengolahan pasca panen industri pertanian, peternakan, perikanan darat/laut, perkebunan, kehutanan;
g. Menjalankan usaha‐usaha di bidang percetakan, meliputi penjilidan dan penerbitan buku‐buku, desain dan cetak grafis, offset;
h. Menjalankan usaha‐usaha di bidang perbengkelan, yang meliputi kegiatan perawatan, perneliharaan dan perbaikan (maintenance) kendaraan bermotor, berbagai jenis mesin‐mesin;
i. Menjalankan usaha‐usaha di bidang jasa, yang meliputi sewa bangunan, ruang kantor dan ruang toko, jasa konsultasi manajemen dan administrasi, persewaan kendaraan bermotor, kecuali jasa di bidang hukum dan pajak.
Saat ini, GWA hanya merupakan perusahaan holding, yaitu sebagai pemegang saham pada anak perusahaan.
2.2.3 Struktur Permodalan Struktur Permodalan GWA per 20 September 2010, berdasarkan Akta No. 16 tanggal 20 September 2010, di hadapan Notaris Agus Triono (pengganti Notaris Ilmiawan Dekrit S., S.H., M.H.), Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU‐48764.AH.01.02 Tahun 2010, susunan pemegang saham GWA adalah sebagai berikut:
15
Nominal Rp100.000,‐ per saham
Nilai Nominal Keterangan Jumlah Saham
Rp %
Modal Dasar 200.000 20.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor penuh: 1 Ir. Frans Bambang Siswanto 99.999 9.999.900.000 99,999% 2 Octavianus Kuntjoro 1 100.000 0,001% Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor penuh: 100.000 10.000.000.000 100,000% Jumlah Saham Dalam Portepel 100.000 10.000.000.000
2.2.4 Pengurusan dan Pengawasan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi GWA berdasarkan Akta No. 97 tanggal 23 Juli 2010, di hadapan Notaris Agus Triono (pengganti Notaris Ilmiawan Dekrit S., S.H., M.H.), Notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut: Komisaris : Ir. Dodi Prawira Amtar Direktur : Octavianus Kuntjoro 2.2.5 Jumlah Karyawan GWA Pada saat Rancangan Penggabungan ini disusun, GWA memiliki 1 (satu) orang karyawan yang berstatus sebagai karyawan tetap. Saat ini manajemen GWA sedang menyusun Peraturan Perusahaan untuk mengatur hubungan kerja antara perusahaan dengan karyawan. Berikut ini adalah komposisi karyawan dan Direksi GWA berdasarkan jenjang manajemen per tanggal 31 Desember 2010:
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah PersentaseDireksi 1 50,00% 2 100,00% 2 100,00%Kepala Divisi ‐ 0,00% ‐ 0,00% ‐ 0,00%Manager 1 50,00% ‐ 0,00% ‐ 0,00%Supervisor ‐ 0,00% ‐ 0,00% ‐ 0,00%Pelaksana ‐ 0,00% ‐ 0,00% ‐ 0,00%Jumlah 2 100,00% 2 100,00% 2 100,00%
31 Desember 2010 31 Desember 2009 31 Desember 2008
Berikut ini adalah komposisi karyawan dan Direksi GWA berdasarkan jenjang pendidikan per tanggal 31 Desember 2010:
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah PersentasePasca Sarjana ‐ 0,00% ‐ 0,00% ‐ 0,00%Sarjana 1 50,00% 1 50,00% 1 50,00%Sarjana Muda 1 50,00% 1 50,00% 1 50,00%SMU ‐ 0,00% ‐ 0,00% ‐ 0,00%SMP ‐ 0,00% ‐ 0,00% ‐ 0,00%Jumlah 2 100,00% 2 100,00% 2 100,00%
31 Desember 2010 31 Desember 2009 31 Desember 2008
16
Berikut ini adalah komposisi karyawan dan Direksi GWA berdasarkan jenjang usia per tanggal 31 Desember 2010:
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase< 21 Tahun ‐ 0,00% ‐ 0,00% ‐ 0,00%21 – 30 Tahun ‐ 0,00% ‐ 0,00% ‐ 0,00%31 – 40 Tahun 1 50,00% ‐ 0,00% ‐ 0,00%41 – 50 tahun 1 50,00% 1 50,00% 1 50,00%> 50 Tahun ‐ 0,00% 1 50,00% 1 50,00%Jumlah 2 100,00% 2 100,00% 2 100,00%
31 Desember 2010 31 Desember 2009 31 Desember 2008
Berikut ini adalah komposisi karyawan dan Direksi GWA berdasarkan status kontrak per tanggal 31 Desember 2010:
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah PersentaseKontrak 1 50,00% 2 100,00% 2 100,00%Tetap 1 50,00% ‐ 0,00% ‐ 0,00%Jumlah 2 100,00% 2 100,00% 2 100,00%
31 Desember 2010 31 Desember 2009 31 Desember 2008
2.2.6 Ikhtisar Data Keuangan Penting GWA
Tabel di bawah ini adalah ikhtisar data keuangan penting GWA yang disajikan berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasi GWA untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, semuanya telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
(dalam Rupiah) NERACA
31 Desember2010 2009*) 2008*)
ASET LANCAR Kas dan Setara Kas 3.399.655.654 15.256.358.350 4.925.218.755 Piutang Usaha ‐ Setelah dikurangi Penyisihan Piutang Tak Tertagih sebesar Rp 5.016.827.533, Rp 4.535.838.147 dan Rp 5.152.428.169 per 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 11.499.724.819 14.582.424.219 23.926.782.840 Piutang Lain‐lain 2.427.941.814 2.489.394.623 1.996.445.183 Persediaan ‐ Setelah dikurangi Penyisihan Persediaan yang Rusak sebesar Rp 42.509.626, Rp 56.528.090 dan Rp 56.528.090 per 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 2.028.071.098 2.316.969.977 2.459.918.065 Pajak Dibayar di Muka 1.675.999.139 ‐ ‐ Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka 1.403.705.702 305.226.644 234.338.667 Jumlah Aset Lancar 22.435.098.226 34.950.373.813 33.542.703.510 ASET TIDAK LANCARPajak Dibayar Dimuka 2.946.827.530 1.270.167.373 ‐ Piutang Pihak‐pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa ‐ 250.000.000 250.000.000 Aset Tetap ‐ setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 7.385.697.411, Rp 8.927.942.268, dan Rp 7.961.841.671 per 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 25.894.105.742 6.440.375.817 9.125.539.460 Aset Pajak Tangguhan 3.833.271.634 3.940.240.101 4.396.782.215 Aset Lain‐lain 586.913.809 205.825.000 5.000.916.000 Jumlah Aset Tidak Lancar 33.261.118.715 12.106.608.291 18.773.237.675
JUMLAH ASET 55.696.216.941 47.056.982.104 52.315.941.185
17
(dalam Rupiah)
NERACA31 Desember
2010 2009*) 2008*)KEWAJIBAN DAN EKUITASKewajiban Lancar Hutang Bank 891.263.166 ‐ ‐ Hutang Usaha 9.868.581.435 7.677.560.962 13.458.243.102 Hutang Lain‐lain 363.913.361 190.113.058 279.556.618 Hutang Pajak 160.549.545 370.611.443 621.345.776 Beban Masih Harus Dibayar 2.022.361.933 1.656.534.180 2.489.569.180 Uang Muka Pelanggan 899.100.000 ‐ ‐ Jaminan Pelanggan 30.900.000 28.000.000 1.245.536.368 Hutang Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 4.128.838.029 ‐ ‐ Bagian Hutang Bank yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun 2.931.992.341 ‐ ‐ Jumlah Kewajiban Lancar 21.297.499.810 9.922.819.643 18.094.251.044 Kewajiban Tidak Lancar Bagian Hutang Bank yang Jatuh Tempo Lebih dari Waktu Satu Tahun 11.141.583.352 ‐ ‐ Estimasi Kewajiban Imbalan Pasca‐Kerja 8.370.889.398 8.606.709.938 10.388.918.456 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 19.512.472.750 8.606.709.938 10.388.918.456
JUMLAH KEWAJIBAN 40.809.972.560 18.529.529.581 28.483.169.500 Jumlah Kewajiban 40.809.972.560 18.529.529.581 28.483.169.500 Hak Minoritas Atas Aset Bersih Anak Perusahaan 9.756.157.896 14.137.276.261 11.789.935.843
E K U I T A S Modal Saham ‐ Nilai Nominal Rp 100.000 per lembar saham Modal Dasar ‐ 200.000 lembar saham di tahun 2010 dan 2.600 lembar saham di tahun 2009 dan 2008 Ditempatkan dan Disetor Penuh ‐ 100.000 lembar saham di tahun 2010 dan 2.600 lembar saham di tahun 2009 dan 2008 10.000.000.000 260.000.000 260.000.000 Modal Proforma dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali ‐ 14.137.276.262 11.789.935.842 Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (3.171.390.974) ‐ ‐ Saldo Rugi (1.698.522.541) (7.100.000) (7.100.000) JUMLAH EKUITAS 5.130.086.485 14.390.176.262 12.042.835.842
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 55.696.216.941 47.056.982.104 52.315.941.185
18
(dalam Rupiah)
2010 2009*) 2008*)P E N D A P A T A N 50.862.893.197 67.640.189.237 80.155.980.526
BEBAN POKOK PENDAPATAN (41.691.780.054) (50.026.017.246) (67.407.604.844)
LABA KOTOR 9.171.113.143 17.614.171.991 12.748.375.682
BEBAN USAHA (11.109.628.977) (8.705.943.845) (9.437.708.897)
LABA (RUGI) USAHA (1.938.515.834) 8.908.228.146 3.310.666.785
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN‐LAIN Restitusi Pajak 876.414.581 ‐ ‐ Bunga atas Restitusi Pajak 419.095.142 ‐ ‐ Jasa Giro dan Bunga Deposito Berjangka 105.653.837 478.802.059 348.880.980 Bunga Piutang Pihak‐pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 53.912.207 ‐ ‐ Pemulihan (Penyisihan) Persediaan Rusak 14.018.464 ‐ (12.830.118) Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap ‐ Bersih (2.338.855.168) 683.418.260 1.166.662 Laba (Rugi) Selisih Kurs ‐ Bersih (742.755.750) (2.167.372.539) 1.468.710.280 Penyisihan Piutang Tak Tertagih (648.194.648) (168.379.514) (1.129.996.275) Gaji Komisaris (543.550.000) (623.910.000) (578.317.500) Beban Bunga (127.918.502) (63.716.091) (48.816.894) Bunga Hutang Pihak‐pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa (86.061.451) ‐ ‐ Beban Pajak (24.632.390) (180.180.135) (236.350.042) Rugi Penghapusan Aset Tetap (2.900.000) ‐ ‐ Bunga Hutang Pembelian Aset Tetap ‐ ‐ (1.662.892) Lain‐lain 560.049.836 116.909.806 471.010.786 Jumlah Penghasilan (Beban) Lain‐lain ‐ Bersih (2.485.723.842) (1.924.428.154) 281.794.987 LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (4.424.239.676) 6.983.799.992 3.592.461.772 MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini ‐ (1.832.577.040) (2.491.618.100) T a n g g u h a n (106.968.467) (456.542.114) 221.506.390 LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA (RUGI) BERSIH ANAK PERUSAHAAN (4.531.208.143) 4.694.680.838 1.322.350.062 HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN 1.881.118.366 (2.347.340.419) (662.975.031) DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA 958.667.236 (2.347.340.419) (662.975.031)
RUGI BERSIH (1.691.422.541) 0 (3.600.000) Rugi Bersih per Saham Dasar (73.073,08) 0 (1.384,62)
31 DesemberLAPORAN LABA RUGI
*) Sebagai akibat dari penerapan metode penyatuan kepemilikan, Laporan Keuangan GWA pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal‐tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 telah disajikan kembali seolah‐olah PSS telah dimiliki oleh GWA sejak awal periode penyajian Laporan Keuangan.
RASIO‐RASIO KEUANGAN 31‐Dec‐10 31‐12‐2009 31‐12‐2008
Laba (Rugi) Bersih / Aset ‐3,04% 0,00% ‐0,01%Laba (Rugi) Bersih / Ekuitas ‐32,97% 0,00% ‐0,03%Kewajiban / Ekuitas (x) 7,96 1,29 2,37Laba (Rugi) Kotor / Pendapatan 18,03% 26,04% 15,90%Laba (Rugi) Usaha / Pendapatan ‐3,81% 13,17% 4,13%Laba (Rugi) Bersih / Pendapatan ‐3,33% 0,00% ‐0,004%
Analisa Keuangan Singkat Untuk Akun‐akun Pokok GWA
GWA pada dasarnya tidak memiliki kegiatan usaha, kecuali hanya sebagai pemegang 50% saham Anak Perusahaan yaitu PT Patra Supplies and Services (”PSS”). GWA mengonsolidasi PSS atas
19
dasar diperolehnya hak kontrol atas PSS dari PT Synergi Investama Indonesia (pemegang 50% saham PSS). Adapun sifat pengendalian yang dimiliki GWA adalah pengendalian atas kebijakan keuangan dan operasi PSS. GWA mengambil alih 50% saham PSS dari PT Prima Energi Persada Indonesia (”PEPI”) pada tanggal 27 Juli 2010. Untuk akuisisi tersebut, GWA mendapatkan tambahan modal disetor dari Ir. Frans Bambang Siswanto (”FBS”), yang berasal dari konversi hutang PEPI kepada FBS. PEPI mengakuisisi 50% saham PSS dari PT Pertamina (Persero) dengan meminjam dana dari FBS. PEPI memiliki hubungan afiliasi dengan GWA, dimana seluruh pemegang saham PEPI memiliki hubungan kekeluargaan dengan FBS. Mengingat GWA hanya bertindak sebagai holding company, maka tidak banyak yang dapat disampaikan dalam analisa keuangan ini, karena semuanya menyangkut akun‐akun PSS. 2.2.7 Keterangan Transaksi Dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Berdasarkan Laporan Keuangan Audit GWA per 31 Desember 2010, berikut adalah transaksi GWA dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (berelasi):
Nilai per 31 Desember 2010 (Rp)Persentase Jumlah Aset/ Kewajiban/
Pendapatan/ Beban (%)Piutang Lain‐lainTuan Putu Agung Prianta 389.974.915 0,70
Hutang Lain‐lainPT Trust Securities 255.937.981 0,63
Beban Masih Harus DibayarPT Trust Securities 719.953.920 1,76Tuan Ir. Frans Bambang Siswanto 53.957.692 0,13Jumlah 773.911.612 1,89
Hutang Pihak‐pihak BerelasiLancarTuan Ir. Frans Bambang Siswanto 4.128.838.029 10,12
Beban UsahaPT Trust Securities 689.124.000 6,20
Penghasilan (Beban) Lain‐lainTuan Octavianus Kuntjoro 41.559.292 1,67Tuan Putu Agung Prianta 12.352.915 0,5Tuan Ir. Frans Bambang Siswanto (53.957.692) (2,17) PT Trust Securities (27.038.399) (1,09) PT Trust Indonesia (5.065.360) (0,20) Jumlah (32.149.244) (1,29)
Rincian sifat hubungan dan transaksi signifikan dengan pihak‐pihak berelasi adalah sebagai berikut:
No. Pihak‐pihak Berelasi Sifat Hubungan Transaksi
1 Tuan Putu Agung Prianta Presiden Komisaris Anak Perusahaan Pinjaman Berbunga2 Tuan Ir. Frans Bambang Siswanto Pemegang Saham Perusahaan Pinjaman Berbunga3 PT Trust Securities Perusahaan milik Pemegang Saham
PerusahaanJasa Konsultasi Bisnis, Hutang Reimbursemen, dan Pinjaman Berbunga
4 Tuan Octavianus Kuntjoro Direktur Perusahaan Pinjaman Berbunga5 PT Trust Indonesia Pemegang Saham PT Trust Securities Pinjaman Berbunga
Saldo hutang kepada Ir. Frans Bambang Siswanto (“FBS”) sebesar USD459.219 telah disajikan sebesar Rp4.128.838.029,‐, penjabaran menggunakan kurs tengah Bank Indonesia per 31 Desember 2010 sebesar Rp 8.991/USD. Hutang kepada FBS timbul sehubungan dengan pembiayaan dalam rangka investasi dalam saham, sesuai perjanjian pinjaman dan pengakuan hutang tanggal 26 Juli 2010 antara GWA dan FBS.
20
2.2.8 Izin‐Izin Penting yang Dimiliki GWA
Berikut ini izin‐izin penting yang dimiliki GWA, antara lain:
No. Dokumen No. Surat Izin Tanggal Masa
Berlaku s/d Instansi
1. Surat Keterangan Domisili
520/ 1.824/ VIII/ 2010 2 Agustus 2010
2 Agustus 2011
Lurah Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Kota Administrasi Jakarta Selatan
2. Tanda Daftar Perusahaan
09.03.1.46.48580 19 April 2011
13 Februari 2016
Kepala Suku Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Selatan
3. NPWP 01.694.228.6 ‐013.000 15 Oktober 2010
‐ Direktorat Jenderal Pajak
4. Surat Keterangan Terdaftar
PEM‐08146/ WPJ.04/ KP.0603/2010
15 Oktober 2010
‐ Kepala Seksi Pelayanan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Lama Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan
5. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
PEM‐08147/ WPJ.04/ KP.0603/2010
15 Oktober 2010
‐ Kepala Seksi Pelayanan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Lama Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan
6. Surat Izin Usaha Perdagangan
00832‐04 /PM/ P/1.824.271
27 Oktober 2010
27 Oktober 2015
Kepala Suku Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Selatan
2.2.9 Rincian Aktiva
GWA tidak memiliki aktiva atau harta kekayaan atas benda tidak bergerak maupun benda bergerak, namun memiliki aktiva melalui Anak Perusahaan (PSS). 2.2.10 Perkara Yang Dihadapi
Sampai dengan Rancangan Penggabungan Usaha ini disampaikan, tidak ada perkara hukum atau tuntutan hukum atau tindakan hukum terhadap GWA, dan terhadap anggota Direksi dan Dewan Komisaris GWA, yang berdampak material terhadap kelangsungan usaha dan rencana Penggabungan Usaha GWA.
2.2.11 Keterangan Mengenai Anak Perusahaan
PT PATRA SUPPLIES AND SERVICES
a. Riwayat Singkat
PT Patra Supplies and Services (”PSS”) berkedudukan di Jakarta didirikan pada tahun 1976 berdasarkan Akta No. 25 tanggal 18 Maret 1976 yang dibuat di hadapan Tan Thong Kie, Notaris di Jakarta, yang diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 22 tanggal 24 September 1976, dibuat di hadapan Sinta Susikto, S.H., Kandidat Notaris, pengganti Tan Thong Kie, Notaris di Jakarta. Kedua Akta tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman RI berdasarkan Surat Keputusan No. Y.A.5/493/19 tangal 19 November 1976, dan telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta dengan No. 4892 tanggal 25 Nopember 1976, serta telah diumumkan dalam Berita Negara RI No. 95 tanggal 26 November 1976, Tambahan No. 865 Tahun 1976.
21
Anggaran Dasar Perusahaan telah dirubah agar sesuai dengan Undang‐undang nomor 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas dengan beberapa akta perubahan dan diantaranya akta nomor 51 tanggal 18 Februari 2000 oleh Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta. Akta perubahan ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang‐undangan No. C‐20774 HT.01.04.Th.2000 tanggal 14 September 2000. Seluruh Anggaran Dasar PSS telah disesuaikan dengan Undang‐undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham di Luar Rapat Umum Pemegang Saham PSS No. 17 tanggal 12 Agustus 2008 dibuat dihadapan Drs. Andy Alhadis Agus, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI berdasarkan Keputusan No. AHU‐80443.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 31 Oktober 2008. b. Kegiatan Usaha Berdasarkan ketentuan pasal 3 Anggaran Dasar PSS, maksud dan tujuan PSS adalah berusaha dalam perdagangan dan jasa. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, PSS dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut : a. Berusaha dalam bidang pembelian, pengangkutan, penyimpanan, pengapalan dan
penyerahan segala bahan makanan, minuman segar atau yang mengandung alkohol, rokok‐rokok dan semua kebutuhan rumah tangga, baik untuk bangunan‐bangunan di darat dan di lepas pantai maupun untuk kapal‐kapal dan tanki‐tanki;
b. Berusaha dalam bidang jasa antara lain menyediakan jasa‐jasa dalam pengurusan bahan‐bahan makanan ataupun jasa‐jasa mengenai keperluan rumah tangga untuk bangunan lepas pantai atau pangkalan‐pangkalan di darat;
c. Berusaha dalam bidang jasa pergudangan antara lain mendirikan gudang‐gudang untuk menyimpan bahan‐bahan makanan dan membangun instalasi penyimpanan yang didinginkan untuk menangani makanan hasil laut, daging, sayuran segar dan buah‐buhan di tempat operasi Perseroan, membangun instalasi untuk mesin pembuat es dan membangun mesin pembangkit tenaga listrik, baik untuk penyediaan tenaga pokok maupun tenaga bantuan yang segera diperlukan.
Kegiatan usaha PSS saat ini adalah memberikan jasa catering dan pemeliharaan kebersihan barak‐barak/camp, pada perusahaan‐perusahaan perminyakan dan pertambangan yang beroperasi di lepas pantai (off‐shore) dan di daerah‐daerah terpencil (remote areas). c. Struktur Permodalan Struktur permodalan PSS berdasarkan Akta No.17 tanggal 12 Agustus 2008 dan susunan pemegang saham PSS berdasarkan Akta No.203 tanggal 28 Oktober 2010 adalah sebagai berikut:
Nominal Rp415.000,‐ atau USD1.000 per saham
Nilai Nominal Keterangan Jumlah Saham
Rp USD %
Modal Dasar 750 311.250.000 750.000 Modal Ditempatkan dan Disetor penuh: 1 PT Gama Wahyu Abadi 375 155.625.000 375.000 50,00% 2 PT Synergi Investama Indonesia 375 155.625.000 375.000 50,00%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor penuh: 750 311.250.000 750.000 Jumlah Saham Dalam Portepel ‐ ‐ ‐ 100,00%
22
d. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PSS berdasarkan Akta PSS No.2 tanggal 4 Desember 2009, dibuat di hadapan Ny.Judy Sentana S.H., M.H., Notaris di Jakarta dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PSS No. 88 tanggal 22 Maret 2010, dibuat di hadapan Humberg Lie S.H., SE, MKn, Notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut :
Komisaris Utama : Putu Agung Prianta Komisaris : Mario Hartono Gozali Presiden Direktur : Ir. Dodi Prawira Amtar Direktur : Robert Nowak
e. Jumlah Karyawan PSS
Jumlah karyawan PSS per tanggal 31 Desember 2010 adalah 290 orang, yang terdiri dari 142 orang karyawan tetap dan 148 orang karyawan kontrak. PSS memiliki Peraturan Perusahaan yang mengatur hubungan kerja, dengan No. KEP. 593/PHIJSK‐PKKAD/PP/IX/2010. Saat ini, jenis pelatihan dan pendidikan yang diberikan kepada karyawan PSS yaitu ISO 9001, ISO 22000, Sanitasi & Hygiene Training, Personal Hygiene, Basic Safety Training, Job Safety Analysis, Personal Protective Equipment, dan Waste Management.
Berikut adalah komposisi karyawan dan Direksi PSS berdasarkan jenjang manajemen per tanggal 31 Desember 2010:
31 Desember 2010 31 Desember 2009 31 Desember 2008 Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Direksi 2 0,69% 2 0,39% 2 0,28% Kepala Divisi 2 0,69% 2 0,39% 2 0,28% Manager 4 1,38% 4 0,79% 4 0,57% Supervisor 22 7,59% 22 4,34% 30 4,26% Pelaksana 260 89,66% 477 94,08% 667 94,61% Jumlah 290 100,00% 507 100,00% 705 100,00%
Berikut ini adalah komposisi karyawan dan Direksi PSS berdasarkan jenjang pendidikan per tanggal 31 Desember 2010: 31 Desember 2010 31 Desember 2009 31 Desember 2008 Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Pasca Sarjana 4 1,38% 4 0,79% 4 0,57% Sarjana 20 6,90% 20 3,93% 22 3,11% Sarjana Muda 18 6,21% 21 4,13% 31 4,38% SMU 202 69,66% 405 79,57% 593 83,88% SMP / SD 46 15,86% 59 11,59% 57 8,06% Jumlah 290 100,00% 509 100,00% 707 100,00%
23
Berikut ini adalah komposisi karyawan dan Direksi PSS berdasarkan jenjang usia per tanggal 31 Desember 2010: 31 Desember 2010 31 Desember 2009 31 Desember 2008 Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase < 21 tahun 30 10,34% 31 6,09% 35 4,95% 21 ‐ 30 tahun 89 30,69% 117 22,99% 119 16,83% 31 ‐ 40 tahun 75 25,86% 110 21,61% 203 28,71% 41 ‐ 50 tahun 56 19,31% 190 37,33% 271 38,33% > 50 tahun 40 13,79% 61 11,98% 79 11,17% Jumlah 290 100,00% 509 100,00% 707 100,00%
Berikut ini adalah komposisi karyawan PSS berdasarkan status kontrak per tanggal 31 Desember 2010 (tidak termasuk Direksi):
31 Desember 2010 31 Desember 2009 31 Desember 2008 Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Kontrak 148 51,03% 234 46,15% 219 31,06% Tetap 142 48,97% 273 53,85% 486 68,94% Jumlah 290 100,00% 507 100,00% 705 100,00%
Sampai dengan tanggal Rancangan Penggabungan Usaha ini, PSS tidak memiliki Tenaga Kerja Asing, kecuali salah satu anggota Direksi, yang merupakan Warga Negara Skotlandia:
No Nama Tenaga Kerja Asing Lama Bekerja IKTA/IMTA/SKTT Masa Berlaku
1 Robert Nowak 2 tahun KEP‐569/7570/II.2/DTKTK tanggal 12 Oktober 2009
7 Maret 2011
Saat ini PSS sedang mengurus perpanjangan Izin Memperkerjakan Tenaga Asing pada instansi setempat. f. Ikhtisar Data Keuangan Penting PSS Ikhtisar data keuangan penting PSS dari Laporan Keuangan PSS untuk periode yang berakhir pada tanggal‐tanggal 31 Desember 2010, 2009, dan 2008 yang telah diaudit oleh KAP Johan Malonda Mustika & Rekan dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
24
(dalam Rupiah)
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8ASET Aset Lancar Kas dan Setara Kas 3.382.955.564 15.256.358.350 4.925.218.755 Piutang Usaha ‐ Setelah dikurangi Penyisihan Piutang Tak Tertagih sebesar Rp 5.016.827.533, Rp 4.535.838.147 dan Rp 5.152.428.169 pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 11.499.724.819 14.582.424.219 23.926.782.840 Piutang Lain‐lain 2.378.441.814 2.489.394.623 1.996.445.183 Persediaan ‐ Setelah dikurangi Penyisihan Persediaan yang Rusak sebesar Rp 42.509.626, Rp 56.528.090 dan Rp 56.528.090 per 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 2.028.071.098 2.316.969.977 2.459.918.065 Pajak Dibayar Dimuka 1.675.999.139 ‐ ‐ Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka 1.403.705.702 305.226.644 234.338.667 Jumlah Aset Lancar 22.368.898.136 34.950.373.813 33.542.703.510 Aset Tidak Lancar Pajak Dibayar Dimuka 2.946.827.530 1.270.167.373 ‐ Aset Tetap ‐ Setelah dikurangi Akumulasi Penyusutan sebesar Rp 7.385.697.411, Rp 8.927.942.268 dan Rp 7.961.841.671 per 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 25.894.105.742 6.437.475.817 9.122.639.460 Aset Pajak Tangguhan 3.833.271.634 3.940.240.101 4.396.782.215 Aset Tidak Lancar Lainnya 586.913.809 205.825.000 5.000.916.000 Jumlah Aset Tidak Lancar 33.261.118.715 11.853.708.291 18.520.337.675
JUMLAH ASET 55.630.016.851 46.804.082.104 52.063.041.185
KEWAJIBAN DAN EKUITASKewajiban Lancar Hutang Bank 891.263.166 ‐ ‐ Hutang Usaha 9.868.581.435 7.677.560.962 13.458.243.102 Hutang Lain‐lain 107.975.380 190.113.058 279.556.618 Hutang Pajak 159.091.363 370.611.443 621.345.776 Beban Masih Harus Dibayar 1.716.324.626 1.656.534.180 2.489.569.180 Uang Muka Pelanggan 899.100.000 ‐ 1.245.536.368 Jaminan Pelanggan 30.900.000 28.000.000 ‐ Bagian Hutang Bank yang jatuh tempo dalam waktu Satu Tahun 2.931.992.341 ‐ ‐ Jumlah Kewajiban Lancar 16.605.228.311 9.922.819.643 18.094.251.044 Kewajiban Tidak Lancar Bagian Hutang Bank yang jatuh tempo lebih dari waktu Satu Tahun 11.141.583.352 ‐ ‐ Estimasi Kewajiban Imbalan Pasca‐Kerja 8.370.889.398 8.606.709.938 10.388.918.456 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 19.512.472.750 8.606.709.938 10.388.918.456
EKUITAS Modal Saham ‐ Nilai Nominal Rp 415,000 (USD 1,000) per saham Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh ‐ 311.250.000 311.250.000 311.250.000 750 saham Tambahan Modal Disetor 63.000.000 63.000.000 63.000.000 Laba Ditahan Telah ditentukan penggunaannya 1.135.200.000 1.135.200.000 1.135.200.000 Belum ditentukan penggunaanya 18.002.865.790 26.765.102.523 22.070.421.685 Jumlah Ekuitas 19.512.315.790 28.274.552.523 23.579.871.685
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 55.630.016.851 46.804.082.104 52.063.041.185
31 Desember
25
(dalam Rupiah)
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
PENDAPATAN 50.862.893.197 67.640.189.237 80.155.980.526
BEBAN POKOK PENDAPATAN (41.691.780.054) (50.026.017.246) (67.431.258.092)
LABA KOTOR 9.171.113.143 17.614.171.991 12.724.722.434
BEBAN USAHA (10.483.989.380) (8.705.943.845) (11.131.117.397)
LABA (RUGI) USAHA (1.312.876.237) 8.908.228.146 1.593.605.037
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN‐LAIN Restitusi Pajak 876.414.581 ‐ (236.350.042) Bunga atas Restitusi Pajak 419.095.142 ‐ ‐ Jasa Giro dan Bunga Deposito Berjangka 105.089.929 478.802.059 348.880.980 Bunga Piutang Pihak‐pihak Berelasi 53.912.207 ‐ ‐ Pemulihan (Penyisihan) Persediaan Rusak 14.018.464 ‐ ‐ Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap ‐ Bersih (2.338.855.168) 683.418.260 1.166.662 Laba (Rugi) Selisih Kurs ‐ Bersih (723.917.721) (2.167.372.539) 1.468.710.280 Penyisihan Piutang Tak Tertagih (648.194.648) (168.379.514) ‐ Gaji Komisaris (543.550.000) (623.910.000) ‐ Beban Bunga (127.918.502) (63.716.091) ‐ Bunga Hutang Pihak‐pihak Berelasi (32.103.759) ‐ ‐ Beban Pajak (24.632.390) (180.180.135) ‐ Bunga Hutang Bank ‐ ‐ (48.816.894) Bunga Hutang Pembelian Aset Tetap ‐ ‐ (1.662.892) Lain‐lain 628.249.836 116.909.806 470.528.641 Jumlah Penghasilan (Beban) Lain‐lain ‐ Bersih (2.342.392.029) (1.924.428.154) 2.002.456.735
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (3.655.268.266) 6.983.799.992 3.596.061.772
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini ‐ (1.832.577.040) (2.491.618.100) Tangguhan (106.968.467) (456.542.114) 221.506.390 LABA (RUGI) BERSIH (3.762.236.733) 4.694.680.838 1.325.950.062 Laba (Rugi) Bersih per Saham Dasar (5.016.315,64) 6.259.574,45 1.767.933,42
31 Desember
RASIO‐RASIO KEUANGAN 31‐Dec‐10 31‐Dec‐09 31‐Dec‐08
Laba (Rugi) Bersih / Aset ‐6,76% 10,03% 2,55%Laba (Rugi) Bersih / Ekuitas ‐19,28% 16,60% 5,62%Kewajiban / Ekuitas (x) 1,85 0,66 1,21Laba (Rugi) Kotor / Pendapatan 18,03% 26,04% 15,87%Laba (Rugi) Usaha / Pendapatan ‐2,58% 13,17% 1,99%Laba (Rugi) Bersih / Pendapatan ‐7,40% 6,94% 1,65%
Analisa Keuangan Singkat Untuk Akun‐akun Pokok PSS Secara umum, indikator keuangan PSS selama periode 2008 sampai dengan 2010 menunjukan hasil yang kurang menggembirakan. Rasio Laba Bersih terhadap Jumlah Aset maupun Laba Bersih terhadap Jumlah Ekuitas menunjukkan angka yang negatif. Rasio Laba Bersih terhadap Jumlah Aset adalah 2,55% pada 2008, kemudian 10,03%% di tahun 2009 dan ‐6,76% pada 2010. Sedangkan rasio Laba Bersih terhadap Jumlah Ekuitas adalah 5,62% tahun 2008, kemudian 16,60% tahun 2009 dan ‐19,28% tahun 2010. Pendapatan PSS mengalami penurunan dari sekitar Rp80,156 miliar pada tahun 2008, menjadi Rp67,640 miliar tahun 2009 dan Rp50,863 miliar tahun 2010, atau turun sekitar 37% selama
26
periode 2008 sampai dengan 2010. Meskipun dengan beban usaha yang menurun, PSS membukukan Rugi Bersih pada akhir periode 2010 sebesar Rp3,762 miliar. Penurunan Pendapatan lebih banyak disebabkan oleh berakhirnya sebagian kontrak catering/ jasa boga. Namun penurunan Pendapatan ini diyakini oleh manajemen hanya bersifat sementara seiring dengan meningkatnya pembukaan lahan‐lahan pertambangan minyak dan batu bara di tahun‐tahun mendatang, dimana pada awal tahun 2011 PSS telah mendapatkan kontrak‐kontrak catering yang baru, antara lain dengan PT Pertamina Hulu Energi dan PT Petrochina Sorong. g. Keterangan Transaksi Dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Berdasarkan Laporan Keuangan Audit PSS per 31 Desember 2010, berikut adalah rincian jenis transaksi PSS dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (berelasi):
Nilai per 31 Desember 2010 (Rp) Persentase terhadap Jumlah Aset/ Kewajiban/ Pendapatan/ Beban (%)
Piutang Lain‐lain Tuan Putu Agung Prianta 389.974.915 0,70
Beban Masih Harus Dibayar PT Trust Securities 719.953.920 1,99
Beban Usaha PT Trust Securities 689.124.000 6,57
Penghasilan (Beban) Lain‐lain ‐ Bersih Tuan Octavianus Kuntjoro 41.559.292 1,77 Tuan Putu Agung Prianta 12.352.915 0,53 PT Trust Securities (27.038.399) (1,15) PT Trust Indonesia (5.065.360) (0,22) Jumlah 21.808.448 0,93
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: No Pihak‐pihak Berelasi Sifat Hubungan Transaksi1 Tuan Putu Agung Prianta Presiden Komisaris Perusahaan Pinjaman Berbunga2 Tuan Octavianus Kuntjoro Komisaris Induk Perusahaan Pinjaman Berbunga3 PT Trust Securities Perusahaan milik Pemegang Saham Perusahaan Jasa Konsultasi Bisnis dan Pinjaman
Berbunga4 PT Trust Indonesia Pemegang Saham PT Trust Securities Pinjaman Berbunga
h. Izin‐Izin Penting yang Dimiliki PSS Berikut ini adalah izin‐izin usaha yang dimiliki PSS dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya, antara lain:
27
1. Kantor Pusat – Jakarta Selatan
No. Dokumen No. Surat Izin Tanggal Masa Berlaku s/d
Instansi
1. Surat Keterangan Domisili
0181/ 1.824.1/ 11 4 Mei 2011
4 Mei 2012
Lurah Cilandak Timur, Kec. Ps. Minggu, Jakarta Selatan
2. Tanda Daftar Perusahaan
09.03.1.55.00423 9 Desember 2010
22 Januari 2016
Kepala Suku Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Selatan
3. NPWP 01.000.131.1 ‐059.000 5 November 1982
‐ Direktorat Jenderal Pajak
4. Surat Keterangan Terdaftar
PEM‐00004/ WPJ.07/ KP.0903/ 2006
4 Januari 2006
‐ Kepala Seksi Pelayanan Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Enam Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus
5. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
PEM‐00005/ WPJ.07/ KP.0903/ 2006
4 Januari 2006
‐ Kepala Seksi Pelayanan Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Enam Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus
6. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil
0135204/ PK/ 1.824.271 3 Desember 2010
3 Desember 2015
Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah, dan Perdagangan Jakarta Selatan
7. Izin Usaha Jasa Pertambangan Mineral, Batubara, dan Panas Bumi
304.K/37/ DBT/2009 29 Mei 2009
29 Mei 2011
Direktorat Jenderal Mineral, Batubara, dan Panas Bumi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
8. Perubahan Penyertaan dalam Modal Perseroan (PT Synergi Investama Indonesia)
BKPM No. 1518/ A.8/2010
25 November 2010
‐ Badan Koordinasi Penanaman Modal
28
2. Kantor Cabang ‐ Balikpapan
No. Dokumen No. Surat Izin Tanggal Masa Berlaku
s/d Instansi
1. Surat Keterangan Domisili
503/97/Penuh 14 September 2010
‐ Lurah Gunung Bahagia Kec. Balikpapan Selatan, Pemerintah Kota Balikpapan
2. Tanda Daftar Perusahaan
170515500627 3 Mei 2006 21 Maret 2011
Kepala Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Balikpapan
3. NPWP 01.000.131.1 ‐721.000
‐ ‐ Kepala Kantor Pelayanan Pajak Balikpapan
4. Surat Keterangan Terdaftar
PEM‐1269/ WPJ.14/ KP.0103/ 2007
14 Desember 2007
‐ Kepala Seksi TUP Kantor Pelayanan Pajak Balikpapan, Kantor Wilayah DJP Kaltim
5. Izin Tempat Usaha
001373.BPID/ TU/ 2006
23 Juni 2008 23 Juni 2012 Kepala Badan Perizinan dan Investasi Daerah Pemerintah Kota Balikpapan
6. Izin Mendirikan Bangunan
361/ DTK/ BS/ GB 18 September 2000
‐ Walikota Balikpapan
7. Izin Gangguan 002280/ BPMP2T/ IG/ 2009
12 Oktober 2009
23 Juni 2012 Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Pemerintah Kota Balikpapan
Catatan: PSS sedang mengurus perpanjangan TDP PT PSS Cabang Balikpapan
3. Kantor Cabang – Pekanbaru
No. Dokumen No. Surat Izin Tanggal Masa
Berlaku s/d Instansi
1. Surat Keterangan Domisili
173/LD‐V/2004 8 Mei 2004 ‐ Lurah Lembah Damai, Kec. Rumbai Pesisir, Pemerintah Kota Pekanbaru
29
4. Kantor Cabang – Pangkalan Kerinci
No. Dokumen No. Surat Izin Tanggal Masa
Berlaku s/d Instansi
1. Tanda Daftar Perusahaan
041617400006 28 Mei 2009 25 Mei 2014 Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pelalawan
2. NPWP 01.000.131.1 ‐216.001
9 Februari 2004
‐ Direktorat Jenderal Pajak
3. Surat Keterangan Terdaftar
PEM‐069/ WPJ.02/ KP.0403/ 2004
9 Februari 2004
‐ Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pekanbaru Tampan, Kantor Wilayah II DJP Sumbagteng
4. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
PEM‐36/ WPJ.02/ KP.0403/ 2004
10 Februari 2004
‐ Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pekanbaru Tampan, Kantor Wilayah II DJP Sumbagteng
5. NPWP Daerah / Retribusi Daerah
P/R.2.0001944.02.01 31 Maret 2010
‐ Kepala Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Pelalawan
6. Surat Pengukuhan sebagai Wajib Pajak dan Wajib Retribusi Daerah
1944/ DPKKD/ III/ 2010
31 Maret 2010
8 April 2011 Kepala Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Pelalawan
7. Izin Gangguan 137/ KPPT/ 2009/ 4 ‐ 18 Mei 2014 Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pelalawan
i. Rincian Aktiva Aktiva Tetap
JENIS AKTIVA TETAP JANGKA WAKTU PENGUASAAN
NILAI
Bangunan PT Patra Supplies and Services yang didirikan di atas tanah Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 638 yang terletak di Kelurahan Damai, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Propinsi Kalimantan Timur seluas 1.822 m2 atas nama PT Patra Supplies and Services.
HGB berlaku s/d 27 Mei 2028
Berdasarkan penilaian KJPP Muttaqin Bambang Purwanto Rozak Uswatun & Partners dalam laporan No. 0033/PNL‐P/MBPRU‐BJM/BHS/III/2010 tanggal 5 Maret 2010 nilai pasar wajar sebesar Rp4.433.500.000.
Catatan: Sertifikat HGB di atas telah dijaminkan dengan Sertifikat Hak Tanggungan No.3497/2010 Peringkat I tanggal 8 November 2010 atas nama PT Bank Danamon Indonesia Tbk. berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.18 tanggal 15 September 2010 dibuat di hadapan Raden Roro Yuliana Tutiek Setia Murni, S.H., M.H., Notaris di Jakarta Pusat.
30
Aktiva Bergerak PSS memiliki dan menguasai secara sah kendaraan bermotor roda empat yang tercatat atas nama PSS, antara lain sebagaimana diuraikan berikut ini:
No. Nomor Polisi Merk Mobil Surat Tanda Nomor Kendaraan
1. KT 8828 AH Isuzu NKR 58 No. R/A290040/VIII/1997/DITLLPMTJ, Tgl. 8 Agu 1997 2. B 9039 OS Isuzu TBR 94 No. R/C742629/V/2002/DITLLPMTJ, Tgl. 7 Mar 2002 3. KT 8756 LD Mitsubishi Dumper Truck FE 349 No. R/C171250/ III/2004/DITLLPMTJ, Tgl. 23 Mar 2004 4. KT 8227 LD Ford Ranger Single Cabin No. R/3007/IX/ 04DITLLIBI, Tgl. 4 Sept. 2004 5. KT 8734 O Toyota Kijang Innova No. R/D122509/ II/2005/ DITLLPMTJ, Tgl. 19 Mar 2005 6. BM 9674 CF Ford Ranger Double Cabin No. R/023716/ VIII/2005 DIT LANTAS, Tgl. 18 Agu 2005 7. B 8021 LQ Suzuki APV DLX No. R/D046854/ I/2006/ DITLLPMTJ, Tgl. 23 Jan 2006 8. B 9770 ET Isuzu NKR 71 No. R/E63698/ XI/2006/ DITLLPMTJ, Tgl. 21 Sep 2006 9. BM 9675 CF Ford Ranger Double Cabin No. R/023718/ VIII/2005 DIT LANTAS, Tgl. 18 Agu 2008 10. B 1455 SJB Mitsubishi Pajero Sport No. R/639254471/ 2010/ DITLLPMTJ, Tgl. 13 Jan 2010 11. B 9016 TZ Daihatsu Blind Van No. R/6502502/ II/2010/ DITLLPMTJ, Tgl. 12 Feb 2010 12. B 117 PSS Mitsubishi Pajero Sport No. R/6563659/ III/2010/ DITLLPMTJ, Tgl. 2 Mar 2010
j. Perkara Yang Dihadapi Sampai dengan Rancangan Penggabungan Usaha ini disampaikan, tidak ada perkara hukum atau tuntutan hukum atau tindakan hukum terhadap PSS, dan terhadap anggota Direksi dan Dewan Komisaris PSS, yang berdampak material terhadap kelangsungan usaha PSS dan rencana Penggabungan Usaha antara ICON dengan GWA.
31
3. INFORMASI MENGENAI PENGGABUNGAN
3.1 Informasi Umum mengenai Penggabungan
Berdasarkan Laporan Keuangan ICON per 31 Desember 2010, struktur permodalan dan susunan pemegang saham serta komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan adalah sebagai berikut:
Nilai NominalRp
Modal Dasar 1.000.000.000 56.125.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor penuh:
1 Island Regency Group Ltd (d/h Meridian Investment Hk. Ltd.) 56.562.000 3.174.542.250 22,62%
2 Island Residences Club Inc. 48.500.000 2.722.062.500 19,40%3 Graham James Bristow 32.000.000 1.796.000.000 12,80%4 Francis Street Pty. Ltd. 16.500.000 926.062.500 6,60%5 Masyarakat (dibawah 5%) 96.438.000 5.412.582.750 38,58%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor penuh: 250.000.000 14.031.250.000 100,00%Jumlah Saham Dalam Portepel 750.000.000 42.093.750.000
KeteranganJumlah Saham %
Nominal Rp56,125 atau USD0,005 per saham
Sedangkan struktur permodalan GWA berdasarkan Akta No. 16 tanggal 20 September 2010, di hadapan Notaris Ilmiawan Dekrit Supatmo, S.H., M.H., Notaris di Jakarta, susunan pemegang saham GWA adalah sebagai berikut:
Nominal Rp100.000,‐ per saham
Nilai Nominal Keterangan Jumlah Saham
Rp %
Modal Dasar 200.000 20.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor penuh: 1 Ir. Frans Bambang Siswanto 99.999 9.999.900.000 99,999% 2 Octavianus Kuntjoro 1 100.000 0,001% Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor penuh: 100.000 10.000.000.000 100,000% Jumlah Saham Dalam Portepel 100.000 10.000.000.000
KJPP Rengganis, Hamid & Rekan, selaku penilai independen telah melakukan penilaian saham Perseroan dan GWA untuk menentukan Nilai Pasar Wajar masing‐masing perusahaan berdasarkan pada posisi Laporan Keuangan Perseroan dan GWA per tanggal 31 Desember 2010. Hasil penilaian saham yang dilakukan KJPP Rengganis, Hamid & Rekan dengan laporannya No. 041D‐VAL‐VI/2011 dan No. 041E‐VAL‐VI/2011 tanggal 10 Juni 2011 atas Nilai Pasar Wajar Perusahaan Peserta Penggabungan beserta Laporan Pendapat Kewajaran No. 041F‐VAL‐VI/2011 tanggal 13 Juni 2011, adalah sebagai berikut:
Keterangan Jumlah Saham
(a) lembar
Nilai Pasar Wajar 100% Saham
(b) Rp
Per Saham (c) = (b)/(a)
Rp
Faktor Konversi
Perseroan 250.000.000 8.047.047.000 32,19 1 GWA 100.000 15.337.092.000 153.370,92 4.765
Berdasarkan Laporan Akuntan Independen tentang Penerapan Prosedur yang Disepakati Bersama atas Metode dan Tata Cara Konversi Saham No.011053‐B2B/FH tanggal 10 Juni 2011 dari KAP Johan Malonda Mustika & Rekan, sesuai kesepakatan antara Perseroan dan GWA untuk menggunakan Laporan Penilaian Saham Perseroan dan GWA sebagai dasar konversi saham GWA dalam Perseroan dalam rangka penggabungan usaha, maka Perseroan akan menerbitkan saham
32
baru dengan nilai nominal sebesar Rp56,125 per saham. Berdasarkan nilai pasar wajar per saham, konversi saham GWA dalam Perseroan adalah setiap pemegang 1 saham GWA dengan nilai nominal Rp100.000,‐ per saham, akan mendapat 4.765 (empat ribu tujuh ratus enam puluh lima) saham baru dengan nilai nominal Rp56,125 per saham pada Perusahaan Hasil Penggabungan. Dengan demikian untuk GWA akan diterbitkan sebanyak 476.500.000 (empat ratus tujuh puluh enam juta lima ratus ribu) lembar saham baru dengan nilai nominal sebesar Rp56,125 per saham. Setelah pelaksanaan penggabungan usaha, maka persentase kepemilikan pemegang saham lama Perseroan akan terdilusi oleh karena konversi saham. Efek dilusi ini mengakibatkan turunnya persentase kepemilikan pemegang saham lama Perseroan. Kepemilikan pemegang saham GWA juga akan terdilusi sebagai akibat memperoleh kepemilikan pada Perusahaan Hasil Penggabungan. Dengan asumsi pemegang saham Perseroan telah melakukan transaksi saham dengan nilai nominal Rp56,125 per saham dan setiap pemegang 1 saham GWA mendapatkan 4.765 saham baru Perseroan dengan nilai nominal Rp56,125 per saham, maka struktur pemegang saham pada Perusahaan Hasil Penggabungan adalah sebagai berikut: Nominal Rp56,125 per saham
Pemegang Saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) Persentase Kepemilikan
Ex. PT Island Concepts Indonesia Tbk. (dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham) Island Regency Group Ltd. (d/h Meridian Investment Hk. Ltd.) 56.562.000 3.174.542.250 7,79% Island Residences Club Inc. 48.500.000 2.722.062.500 6,68% Graham James Bristow 32.000.000 1.796.000.000 4,40% Francis Street Pty. Ltd. 16.500.000 926.062.500 2,27%
Masyarakat (kepemilikan masing‐masing di bawah 5%) 96.438.000 5.412.582.750 13,27% J u m l a h 250.000.000 14.031.250.000 34,41%
Ex. PT Gama Wahyu Abadi (dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham) Ir. Frans Bambang Siswanto 476.495.235 26.743.295.064 65,588% Octavianus Kuntjoro 4.765 267.436 0,001% J u m l a h 476.500.000 26.743.562.500 65,59% J U M L A H 726.500.000 40.774.812.500 100,00%
Setelah Tanggal Efektif Penggabungan, maka persentase kepemilikan pemegang saham lama Perseroan akan terdilusi secara proporsional sebagai akibat pelaksanaan konversi saham yang terjadi pada para pemegang saham Perusahaan Peserta Penggabungan. Adapun dilusi kepemilikan saham bagi para pemegang saham lama Perseroan adalah sebesar 65,59% (enam puluh lima koma lima sembilan persen) dikarenakan adanya efek peningkatan modal saham dalam Perusahaan Hasil Penggabungan sebagai akibat dari Penggabungan. Sedangkan dilusi bagi pemegang saham lama GWA adalah 34,41% (tiga puluh empat koma empat satu persen) sebagai akibat kepemilikan pada Perusahaan Hasil Penggabungan.
Selanjutnya, setelah Penggabungan menjadi efektif, ICON akan tetap menjadi perusahaan publik yang saham‐sahamnya tercatat di BEI. Penggabungan hanya dapat menjadi efektif apabila syarat‐syarat yang disebutkan di bawah ini berdasarkan peraturan perundang‐undangan yang berlaku di Indonesia, telah dipenuhi:
33
(a.) memperoleh persetujuan dari para kreditur dan pihak lain yang terkait, atau tidak adanya
keberatan dari para kreditur dan pihak lain yang berkepentingan, sebagaimana disyaratkan dalam perjanjian‐perjanjian dimana masing‐masing Perusahaan Peserta Penggabungan merupakan pihak;
(b.) memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam‐LK;
(c.) memperoleh persetujuan RUPSLB dari masing‐masing Perusahaan Peserta Penggabungan;
(d.) memperoleh persetujuan pencatatan tambahan atas saham‐saham baru yang dikeluarkan ICON oleh Bursa Efek Indonesia dimana saham‐saham ICON tercatat;
(e.) menandatangani Akta Penggabungan;
(f.) menyampaikan pra‐notifikasi rencana penggabungan dalam rangka memenuhi Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha No. 1 tahun 2009;
(g.) memperoleh persetujuan dari BKPM atas Penggabungan;
(h.) memperoleh persetujuan atas usulan perubahan anggaran dasar Perusahaan Hasil Penggabungan dari Menkumham; dan
(i.) pemenuhan semua persyaratan sebagaimana dimuat dalam Anggaran Dasar masing‐masing Perusahaan Peserta Penggabungan, UUPM, UUPT, SK BKPM No. 57 dan Peraturan Pencatatan BEI No. I‐G.
3.2 Peraturan‐peraturan yang Berlaku terhadap Penggabungan
Peraturan‐peraturan yang berlaku untuk Penggabungan adalah sebagai berikut:
(a.) Ketentuan korporasi dan undang‐undang penanaman modal asing:
(i) UUPT; (ii) PP 27/1998; (iii) UU PMA; dan (iv) SK BKPM No. 57.
(b.) Ketentuan Perpajakan:
(i) UU PPh; (ii) UU BPHTB; (iii) UU PPN; (iv) KMK No.251/KMK.03/2002; dan (v) PP 71/2008.
(c.) Ketentuan pasar modal:
(i) UUPM; (ii) Peraturan Bapepam‐LK No.IX.G.1; (iii) Peraturan Bapepam‐LK No.IX.E.1; (iv) Peraturan Bapepam‐LK No. IX.I.1; (v) Peraturan Pencatatan BEI No.I.G; dan (vi) Peraturan Bapepam‐LK No. IX.J.1.
(d.) UU Ketenagakerjaan;
34
(e.) Ketentuan persaingan usaha:
(i) Undang‐undang No.5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat;
(ii) Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha No. 1 tahun 2009; dan (iii) Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2010 tentang Penggabungan Usaha.
(f.) Anggaran Dasar dari masing‐masing Perusahaan Peserta Penggabungan.
3.3 Akibat Hukum Penggabungan
Sesuai dengan Pasal 122 UUPT, sebagai akibat dari Penggabungan, GWA akan berakhir demi hukum tanpa likuidasi sebelumnya, dan karenanya: (a.) semua aktiva dan pasiva GWA akan beralih demi hukum kepada Perusahaan Hasil
Penggabungan; dan
(b.) pemegang saham GWA demi hukum akan menjadi pemegang saham Perusahaan Hasil Penggabungan.
Pelaksanaan Penggabungan sebagaimana dimaksud dalam Rancangan Penggabungan ini memerlukan beberapa perubahan terhadap Anggaran Dasar Perusahaan Hasil Penggabungan yang mensyaratkan persetujuan dari dan pemberitahuan kepada Menkumham RI.
3.4 Studi Kelayakan atas Penggabungan yang Dilakukan oleh Direksi
Direksi Perusahaan Peserta Penggabungan telah melakukan studi kelayakan yang, antara lain mencakup pertimbangan mengenai: (a.) kegiatan usaha serta perkembangan masing‐masing Perusahaan Peserta Penggabungan,
dengan memperhatikan keadaan keuangan dari masing‐masing Perusahaan Peserta Penggabungan yang berakhir pada tanggal‐tanggal 31 Desember 2008, 2009 dan 2010;
(b.) laporan penilaian KJPP Rengganis, Hamid & Rekan, sebagai pihak independen yang telah ditunjuk untuk melakukan penilaian atas Nilai Pasar Wajar dari saham dari Perusahaan Peserta Penggabungan;
(c.) metode dan tata cara konversi saham yang telah disusun oleh Perseroan telah direview oleh Kantor Akuntan Publik Johan Malonda Mustika dan Rekan dengan Laporan Akuntan Independen Tentang Penerapan Prosedur Yang Disepakati Bersama Atas Metode dan Tata Cara Konversi Saham No. 011053‐B2B/FH tanggal 10 Juni 2011;
(d.) kewajiban‐kewajiban Perusahaan Peserta Penggabungan terhadap pihak ketiga; (e.) hak‐hak karyawan dari masing‐masing Perusahaan Peserta Penggabungan; (f.) hak‐hak pemegang saham publik dari masing‐masing Perusahaan Peserta Penggabungan;
dan (g.) keadaan Perusahaan Hasil Penggabungan.
Studi Kelayakan Penggabungan Usaha ini disusun oleh Kantor Jasa Penilai Publik Rengganis, Hamid dan Rekan (“KJPP‐RHR”) yang telah terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (”Bapepam‐LK”) berdasarkan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal No. 17/STTD‐PP/PM/1992 atas nama PT Heburinas Nusantara dan selanjutnya berdasarkan surat No. S‐113/BL/2010 yang dikeluarkan oleh Bapepam‐LK kepada KJPP‐RHR.
35
Berdasarkan kontrak No. RHP‐Ct/3‐I/V/2011 tanggal 23 Mei 2011, ICON menugaskan KJPP‐RHR untuk untuk mengkaji kelayakan Rencana Transaksi sehubungan dengan rencana aksi korporasi ICON berupa penggabungan usaha dengan GWA.
Berdasarkan hasil kajian dari aspek pasar, teknis, pola bisnis, manajemen dan keuangan, kami berpendapat bahwa Rencana Transaksi layak untuk dilaksanakan karena menguntungkan bagi ICON dan pemegang saham ICON bila dilihat dari peningkatan kinerja keuangan
3.5 Latar Belakang dan Tujuan dari Penggabungan
3.5.1 Latar Belakang dan Tujuan Penggabungan
Pada tahun 2009, Perseroan membuat Nota Kesepahaman dengan kelompok usaha Pulau Mas Group yang menguasai kepemilikan saham pada GWA dan PSS, yang antara lain kerjasama umum dalam kegiatan pengelolaan villa & spa, hotel dan restoran, serta kontraktor bangunan. Perseroan memiliki pengalaman dalam kegiatan pengeloaan villa & spa, hotel dan restoran; di lain pihak Pulau Mas Group memiliki dan mengelola villa yang belum dikelola secara profesional. Selain itu, Pulau Mas Group memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor sipil/bangunan dan telah lama berpengalaman, dan berkeinginan untuk masuk ke dalam kegiatan pembangunan rumah dan villa bagi orang‐orang asing, yang tinggal dan menetap di Bali.
Tujuan dilakukan Nota Kesepahaman antara lain untuk menciptakan sinergi bagi kedua belah pihak, sehingga dapat menciptakan peningkatan kinerja yang signifikan yang pada gilirannya akan memberikan dividen yang stabil bagi para pemegang saham. Sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman tersebut, maka Perseroan dan GWA memutuskan untuk melakukan Penggabungan. Sebagaimana tertera pada Berita Acara Rapat tanggal 28 Juli 2010, Perseroan dan GWA telah setuju untuk melakukan penggabungan usaha dan GWA secara hukum akan terlikuidasi setelah penggabungan berlaku efektif.
Skema Penggabungan ini akan sangat menguntungkan Perseroan karena setelah Tanggal Efektif Penggabungan, PSS akan menjadi Anak Perusahaan Peseroan, sehingga Perseroan tidak memerlukan waktu yang terlalu lama untuk bersinergi untuk menghasilkan pendapatan dari kegiatan usaha lain selain bidang usaha utama Perseroan. Hal ini sangat membantu peningkatan kinerja keuangan Perseroan dan akan menjadi nilai tambah bagi pemegang saham Perseroan di masa mendatang. Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan masing‐masing Peserta Penggabungan yang bersangkutan berpendapat bahwa saat ini merupakan momentum yang tepat dan menguntungkan untuk melangsungkan Penggabungan.
Sedangkan tujuan utama dari Penggabungan ini adalah untuk menciptakan suatu sinergi yang solid yang berasal dari kombinasi Perusahaan Peserta Penggabungan, dimana Perusahaan Hasil Penggabungan akan merupakan suatu perusahaan terbuka yang mempunyai bidang usaha yang telah dapat menghasilkan pendapatan, sehingga diharapkan kinerja keuangan Perseroan akan membaik. Penggabungan ini juga akan menciptakan struktur permodalan yang lebih baik bagi Perseroan sebagai Perusahaan Hasil Penggabungan, hal mana sangat dibutuhkan oleh Perseroan agar dapat bersaing dipasar domestik dengan memperhatikan semakin banyaknya pesaing lokal maupun internasional.
3.5.2 Manfaat Penggabungan
Para Perusahaan Peserta Penggabungan telah mempersiapkan diri dengan baik untuk menyatukan kekuatan mereka masing‐masing dalam satu entitas agar mencapai manfaat‐manfaat di bawah ini:
36
(a.) Bagi Perseroan:
Sebagai upaya untuk melakukan diversifikasi usaha ke bisnis perusahaan penyedia catering dan fasilitas layanan pendukung untuk daerah terpencil di seluruh Indonesia yang menjanjikan, agar tercipta integrasi usaha yang efektif dan efisien secara menyeluruh, dan dapat terwujud dalam waktu yang tidak terlalu lama. Hal ini ditempuh mengingat Perseroan merupakan perusahaan terbuka dan kepentingan pemegang saham publik merupakan tujuan utama dalam upaya revitalisasi usaha yang sedang dilakukan.
Sebagai upaya meningkatkan prospek/kinerja usaha perseroan dari sisi keuangan. Dengan bergabunganya GWA ke dalam Peseroan, maka Perseroan diharapkan akan dapat menghasilkan pendapatan tetap tambahan, terutama dari kegiatan jasa yang dijalankan oleh PSS, yang akan menjadi Anak Perusahaan Perseroan. Sehingga dengan demikian risiko yang selama ini bertumpu pada satu sektor usaha yang memiliki pendapatan tetap, akan berkurang.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kepercayaan, yaitu seiring dengan meningkatnya prospek usaha Perseroan, dan menurunnya tingkat risiko usaha melalui diversifikasi. Peningkatan kepercayaan pihak ketiga kepada Perseroan, antara diharapkan dari pihak perbankan, pembeli, pemasok dan pemegang saham Perseroan.
Sebagai upaya untuk meningkatkan manfaat bagi pemegang saham. Pada gilirannya, penggabungan ini akan memberikan potensi peningkatan pembayaran dividen bagi pemegang saham karena kinerja keuangan Perseroan yang membaik dan potensi naiknya harga saham.
(b.) Bagi GWA:
Dengan masuknya Perseroan sebagai pemegang saham PSS sebagai Perusahaan Hasil Penggabungan Usaha, maka diharapkan pengelolaan PSS dapat dilakukan secara lebih transparan, akuntabel serta professional dan dapat membuka akses yang luas dalam hal pendanaan melalui instrumen Pasar Modal sehingga dapat mendukung pengembangan usaha di masa depan.
3.5.3 Risiko Penggabungan Direksi dari masing‐masing Perusahaan Peserta Penggabungan menyadari bahwa terdapat risiko‐risiko yang berpotensi terjadi sehubungan dengan Penggabungan. Risiko‐risiko itu meliputi hal‐hal sebagai berikut: (1). Adanya dilusi kepemilikan bagi pemegang saham Peseroan dan GWA dikarenakan adanya
efek peningkatan modal saham dalam Perusahaan Hasil Penggabungan sebagai akibat dari Penggabungan, yaitu dilusi maksimal sebesar 65,59% bagi pemegang saham Perseroan dan dilusi sebesar 34,41% bagi pemegang saham GWA;
(2). Terbaginya wewenang manajemen dimana manajemen yang bergabung dari masing‐masing Perusahaan Peserta Penggabungan akan menjadi bagian dari manajemen Perusahaan Hasil Penggabungan;
(3). Terdistorsi/terbaginya pendapatan yang mungkin diperoleh Perseroan di masa depan karena adanya Penggabungan ini;
37
(4). Tidak tercapainya target pembayaran dividen yang disebabkan oleh penurunan kinerja Perseroan;
(5). Biaya‐biaya yang dikeluarkan jumlahnya relatif cukup besar, antara lain biaya‐biaya konsultasi, audit keuangan, dan legal;
(6). Tidak stabilnya harga saham setelah terjadi penggabungan usaha.
3.5.4 Masalah Potensial Yang Dapat Menghambat Perkembangan Proses Penggabungan
Perkembangan Penggabungan dapat tertunda jika tidak diperolehnya persetujuan maupun izin dalam waktu yang direncanakan sebagai berikut: (a.) persetujuan dari kreditur dan pihak ketiga lainnya yang dipersyaratkan sesuai perjanjian
dimana Perusahaan Peserta Penggabungan merupakan pihak;
(b.) pernyataan efektif dari Bapepam‐LK;
(c.) persetujuan RUPSLB dari masing‐masing Perusahaan Peserta Penggabungan atas Penggabungan;
(d.) persetujuan dari BKPM atas Penggabungan; dan
(e.) persetujuan dari Menkumham dan surat penerimaan pemberitahuan atas perubahan Anggaran Dasar dari Perusahaan Hasil Penggabungan.
3.6 Prosedur untuk Pelaksanaan Penggabungan
Segera setelah memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam‐LK atas pernyataan Penggabungan yang telah diserahkan bersama‐sama oleh Direksi Perusahaan Peserta Penggabungan, proses Penggabungan GWA ke ICON akan dilaksanakan. 3.6.1 Penggabungan
Dengan mengingat peraturan perundang‐undangan yang berlaku di Indonesia, proses Penggabungan dapat dilaksanakan apabila terlebih dahulu dipenuhinya, antara lain, hal‐hal sebagai berikut:
(a.) Diperolehnya pernyataan efektif dari Bapepam‐LK atas pernyataan penggabungan
Perusahaan Peserta Penggabungan.
(b.) Setelah mendapatkan persetujuan dari masing‐masing Dewan Komisaris Perusahaan Peserta Penggabungan, Rancangan Penggabungan harus disetujui oleh RUPSLB dari masing‐masing Perusahaan Peserta Penggabungan, dan rapat tersebut hanyalah sah apabila dihadiri oleh paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dari masing‐masing Perusahaan Peserta Penggabungan dan Rancangan Penggabungan harus disetujui oleh paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara tersebut yang dikeluarkan secara sah pada RUPSLB yang bersangkutan. Keterangan lebih lanjut mengenai RUPSLB dapat dilihat pada Bab 7 mengenai Persyaratan RUPSLB dan Pengambilan Suara.
38
(c.) Penandatanganan Akta Penggabungan.
Isi dan format Akta Penggabungan akan sama dengan konsep akta sebagaimana termuat dalam Lampiran pada Pernyataan Penggabungan Usaha. Namun, konsep tersebut masih tetap dapat diubah lebih lanjut apabila diperlukan oleh masing‐masing Direksi Perusahaan Peserta Penggabungan yang bersangkutan sampai dengan tanggal RUPSLB GWA dan ICON.
(d.) Diterimanya persetujuan dari kreditur dan pihak ketiga lainnya yang disyaratkan sesuai dengan perjanjian yang dibuat Perusahaan Peserta Penggabungan, atau tidak terdapatnya keberatan dari kreditur sehubungan dengan Penggabungan. Berdasarkan UUPT, dalam pelaksanaan Penggabungan, masing‐masing Perusahaan Peserta Penggabungan wajib memperhatikan kepentingan dari pihak‐pihak tertentu, antara lain, kreditur dan pihak ketiga dengan siapa Perusahaan Peserta Penggabungan melakukan perjanjian. Keterangan lebih lanjut mengenai hal ini dapat dilihat pada Bagian 3.11 mengenai Hak‐hak dan Kewajiban‐kewajiban kepada Pihak Ketiga.
(e.) Diperolehnya persetujuan dari BKPM atas Penggabungan. (f.) Disetujuinya dan diterimanya perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Hasil Penggabungan
oleh Menkumham. (g.) Dipenuhinya seluruh prosedur anggaran dasar masing‐masing Perusahaan Peserta
Penggabungan. (h.) KPPU telah menerbitkan suatu peraturan tentang pra‐notifikasi atas transaksi‐transaksi
tertentu termasuk penggabungan, pengambilalihan atau peleburan usaha. Peraturan tersebut memperbolehkan para pihak untuk secara sukarela memperoleh kejelasan dari KPPU untuk suatu transaksi. Apabila proses pra‐notifikasi ini menjadi suatu syarat yang diwajibkan, Perusahaan Peserta Penggabungan akan mematuhi persyaratan yang berlaku.
3.6.2. Laporan Penilai Independen atas Kewajaran Nilai Saham Peserta Penggabungan, Kewajaran Rencana Penggabungan Usaha, dan Penilaian Aset Perseroan
Penilaian dan Pendapat Kewajaran ini disusun oleh Kantor Jasa Penilai Publik Rengganis, Hamid dan Rekan (“KJPP‐RHR”) yang telah terdaftar di Bapepam‐LK berdasarkan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal No. 17/STTD‐PP/PM/1992 atas nama PT Heburinas Nusantara dan selanjutnya berdasarkan surat No. S‐113/BL/2010 yang dikeluarkan oleh Bapepam‐LK kepada KJPP‐RHR.
A. Laporan Penilai Independen atas Kewajaran Nilai Saham
(1) Penilaian Saham PT Island Concepts Indonesia Tbk.
Objek Penilaian: 100% saham ICON.
Tujuan Penilaian: Memberikan pendapat Nilai Pasar Wajar 100% saham ICON sehubungan dengan rencana aksi korporasi di mana ICON akan melakukan merger dengan GWA.
Berdasarkan kontrak No. RHR‐1/2‐P/XII/2011‐006 tanggal 20 Januari 2011, ICON menugaskan KJPP‐RHR untuk memberikan opini mengenai Nilai Pasar Wajar 100% saham ICON per tanggal 31 Desember 2010 sehubungan dengan Rencana Transaksi dimana ICON akan melakukan merger dengan GWA.
Berdasarkan laporan penilaian saham yang diterbitkan oleh KJPP‐RHR No. 041D‐VAL‐VI/2011 tertanggal 10 Juni 2011, Nilai Pasar Wajar 100% saham ICON per tanggal penilaian 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp8.047.047.000,‐ (delapan miliar empat puluh tujuh juta empat puluh tujuh ribu Rupiah) atau sebesar Rp32,19 (tiga puluh dua Rupiah satu sembilan sen) per saham.
39
Perhitungan Nilai Pasar Wajar ICON dilakukan dengan menggunakan Metode Diskonto Pendapatan Ekonomi Mendatang (Multi Period of Income Discounting Method) dari pendekatan pendapatan dan Penyesuaian Aktiva Bersih (Adjusted Book Value Method) dari pendekatan aktiva. Pendekatan ini umumnya digunakan untuk menilai perusahaan dimana pendapatan dan aset operasional merupakan faktor utama dalam penentuan nilai perusahaan. Dalam penilaian ICON, asumsi yang digunakan dalam metode Diskonto Pendapatan Ekonomi Mendatang adalah sebagai berikut:
ICON merupakan perusahaan yang sedang berjalan dan tetap akan melanjutkan kegiatan operasionalnya di masa mendatang (“going concern”).
ICON mempunyai aset operasional berupa 10 unit villa yang disewakan, yang berdiri di atas tanah sewa yang akan berakhir di tahun 2032.
Kami mendapatkan rencana bisnis yang disediakan oleh ICON dan telah melakukan verifikasi dan penyesuaian berdasarkan kondisi historikal dan prospek pasar ke depan.
Diskon marketabilitas sebesar 20%. Tingkat diskonto sebesar 12,3%.
Ruang lingkup dan batasan dalam penilaian ini adalah sebagai berikut: ICON merupakan suatu usaha yang sedang berjalan dan akan melanjutkan kegiatan
operasionalnya di masa yang akan datang. ICON dikelola secara profesional dan kompeten. Untuk tujuan penilaian, kami telah dilengkapi data yang disediakan oleh ICON dan data verbal
yang didapatkan selama inspeksi lapangan dan data tersebut diasumsikan akurat dan benar. Penilaian ini bergantung pada asumsi, batasan, kondisi, komentar dan detail yang tertulis di
dalam laporan ini. Kami harus mengingatkan bahwa proyeksi sangat bergantung pada banyak aspek yang lebih
didasarkan pada pertimbangan terbaik penilai mengenai obyek penilaian dan kondisi pasar sehingga seharusnya dipertimbangkan sebagai suatu indikasi kemungkinan yang akan terjadi dan bukan sebagai suatu kepastian.
(2) Penilaian Saham PT Gama Wahyu Abadi
Objek Penilaian: 100% saham GWA.
Tujuan Penilaian: Memberikan pendapat Nilai Pasar Wajar 100% saham GWA sehubungan dengan rencana aksi korporasi di mana GWA akan melakukan merger dengan ICON.
Berdasarkan kontrak No. RHR‐1/2‐P/XII/2011‐006 tanggal 20 Januari 2011, GWA menugaskan KJPP‐RHR untuk memberikan opini mengenai Nilai Pasar Wajar 100% saham GWA per tanggal 31 Desember 2010 sehubungan dengan Rencana Transaksi dimana GWA akan melakukan merger dengan ICON.
Berdasarkan laporan penilaian saham yang diterbitkan oleh KJPP‐RHR No. 041E‐VAL‐VI/2011 tertanggal 10 Juni 2011, Nilai Pasar Wajar 100% saham GWA per tanggal penilaian 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp15.337.092.000,‐ (lima belas miliar tiga ratus tiga puluh tujuh juta sembilan puluh dua ribu Rupiah) atau sebesar Rp153.370,92 (seratus lima puluh tiga ribu tiga ratus tujuh puluh Rupiah sembilan dua sen) per saham.
Perhitungan Nilai Pasar Wajar GWA dilakukan dengan menggunakan Penyesuaian Aktiva Bersih (Adjusted Book Value Method) dari pendekatan aktiva. Pendekatan ini umumnya digunakan untuk menilai perusahaan induk yang tidak mempunyai kegiatan operasional (non‐operating holding). Adapun prosedur yang dilakukan adalah dengan melakukan penyesuaian pada akun investasi dalam bentuk saham dimana GWA memiliki 50% saham di PSS. Untuk mendapatkan Nilai Pasar Wajar GWA, kami menerapkan diskon marketabilitas sebesar 25%.
40
Dalam penilaian GWA, asumsi yang digunakan dalam metode Penyesuaian Aktiva Bersih adalah sebagai berikut: GWA merupakan perusahaan induk yang mempunyai anak perusahaan PSS yang bergerak
dalam industri catering. Kami hanya melakukan penyesuaian terhadap investasi dalam bentuk saham (saham PSS)
dan mengasumsikan bahwa nilai buku akun lainnya telah mencerminkan Nilai Pasarnya. Diskon marketabilitas sebesar 25% karena merupakan perusahaan tertutup.
Perhitungan Nilai Pasar Wajar PSS dilakukan dengan menggunakan Diskonto Pendapatan Ekonomi Mendatang (Multi Period of Income Discounting Method) dari pendekatan pendapatan dan Perusahaan Terbuka Sebagai Pembanding (Guideline Publicly Traded Company Method) dari pendekatan pasar. Dalam penilaian PSS, asumsi yang digunakan dalam metode Diskonto Pendapatan Ekonomi Mendatang adalah sebagai berikut: PSS merupakan perusahaan yang sedang berjalan dan tetap akan melanjutkan kegiatan
operasionalnya di masa mendatang (“going concern”). Kami mendapatkan rencana bisnis yang disediakan oleh PSS dan telah melakukan verifikasi
dan penyesuaian berdasarkan kondisi historikal dan prospek pasar ke depan. Tingkat diskonto sebesar 13,46% .
Ruang lingkup dan batasan dalam penilaian ini adalah sebagai berikut: GWA dan PSS merupakan suatu usaha yang sedang berjalan dan akan melanjutkan kegiatan
operasionalnya di masa yang akan datang. GWA dan PSS dikelola secara profesional dan kompeten.
Untuk tujuan penilaian, kami telah dilengkapi data yang disediakan oleh GWA dan PSS dan data verbal yang didapatkan selama inspeksi lapangan dan data tersebut diasumsikan akurat dan benar.
Penilaian ini bergantung pada asumsi, batasan, kondisi, komentar dan detail yang tertulis di dalam laporan ini.
Kami harus mengingatkan bahwa proyeksi sangat bergantung pada banyak aspek yang lebih didasarkan pada pertimbangan terbaik penilai mengenai obyek penilaian dan kondisi pasar sehingga seharusnya dipertimbangkan sebagai suatu indikasi kemungkinan yang akan terjadi dan bukan sebagai suatu kepastian.
B. Laporan Penilai Independen atas Kewajaran Rencana Penggabungan
Objek Analisis Kewajaran: Kewajaran rencana transaksi penggabungan usaha ICON dan GWA.
Tujuan Analisis Kewajaran: Memberikan opini kewajaran atas rencana transaksi sehubungan dengan keterbukaan informasi kepada publik.
Berdasarkan kontrak No. RHR‐1/2‐P/XII/2011‐006 tanggal 20 Januari 2011, ICON menugaskan KJPP‐RHR untuk memberikan opini mengenai kewajaran atas rencana aksi korporasi ICON berupa penggabungan usaha dengan GWA sehubungan dengan keterbukaan informasi kepada publik.
Berdasarkan laporan pendapat kewajaran yang diterbitkan oleh KJPP‐RHR No. 041F‐VAL‐VI/2011 tertanggal 13 Juni 2011, dengan tanggal penilaian 31 Desember 2010 KJPP‐RHR berpendapat bahwa secara keseluruhan Rencana Penggabungan Usaha adalah wajar bagi ICON maupun pemegang saham ICON.
Analisis kewajaran atas Rencana Transaksi dilakukan dengan melakukan: Analisis transaksi: pihak‐pihak yang terlibat transaksi, perjanjian dan persyaratan yang
disepakati dalam transaksi, penilaian atas risiko dan manfaat dari transaksi yang akan dilakukan
Analisis kualitatif: mengkaji kinerja dan prospek perusahaan, industri, alasan dilakukannya transaksi serta keuntungan dan kerugian.
Analisis kuantitatif: penilaian atas potensi pendapatan, aktiva, kewajiban, dan kondisi keuangan perusahaan, serta melihat proforma keuangan.
41
Analisis kewajaran atas Rencana Transaksi; mengkaji kewajaran nilai saham serta mengkaji apakah transaksi menguntungkan bagi pemegang saham berdasarkan analisis di atas.
Sedangkan kondisi dan batasan dalam Penilaian Independen ini adalah sebagai berikut: KJPP‐RHR berasumsi bahwa rencana tersebut dijalankan seperti yang telah dijelaskan oleh
Manajemen dan sesuai dengan kesepakatan serta keandalan informasi mengenai rencana tersebut yang diungkapkan oleh pihak manajemen Perseroan.
KJPP‐RHR tidak melakukan penyelidikan atau evaluasi atas Rencana Transaksi dari segi hukum dan implikasi aspek perpajakan.
KJPP‐RHR juga mengasumsikan bahwa tidak terdapat perubahan signifikan atas asumsi‐asumsi yang digunakan dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini sejak penerbitan Pendapat Kewajaran sampai tanggal efektif Rencana Transaksi.
Pendapat ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan bahwa penggunaan sebagian dari analisis ini dan informasi tanpa mempertimbangkan keseluruhan informasi dan analisis dapat menyebabkan pandangan yang menyesatkan atas proses yang mendasari pendapat tersebut. Penyusunan pendapat ini merupakan suatu proses yang kompleks dan mungkin tidak dapat dilakukan melalui analisis yang tidak lengkap.
Pendapat ini disusun berdasarkan kondisi umum keuangan, moneter, peraturan dan kondisi pasar yang ada saat ini. Perubahan atas kondisi‐kondisi tertentu yang berada di luar kendali Perseroan akan dapat memberikan dampak yang tidak dapat diprediksi dan dapat berpengaruh terhadap Pendapat Kewajaran ini.
KJPP‐ ‐RHR tidak berkewajiban untuk memutakhirkan Pendapat Kewajaran apabila terdapat kejadian‐kejadian penting yang terjadi setelah tanggal penilaian (subsequent events), namun hanya akan mengungkapkannya di dalam Laporan Penilaian, sejauh diketahui atau patut diketahui oleh Penilai. Dalam hal kejadian tersebut dapat berpengaruh terhadap nilai, maka sifat dan dampaknya akan diungkapkan dalam Laporan Penilaian.
Laporan ini tidak dimaksudkan untuk memberi rekomendasi kepada pemegang saham Perseroan untuk menyetujui atau tidak menyetujui Rencana Transaksi tersebut.
C. Laporan Penilaian Bali Island Villas and Spa
Objek Penilaian: Bali Island Villas and Spa yang terdiri dari aset operasional berupa 10 unit vila sewa dan aset non opersional berupa kantor.
Tujuan Penilaian: Memberikan opini Nilai Pasar atas Bali Island Villas and Spa per tanggal 31 Desember 2010 berkaitan dengan penilaian saham dalam rangka rencana ICON akan melakukan merger dengan GWA.
Berdasarkan kontrak No. RHR‐1/2‐P/XII/2011‐006 tanggal 20 Januari 2011, ICON menugaskan KJPP‐RHR untuk memberikan opini Nilai Pasar atas Bali Island Villas and Spa per tanggal 31 Desember 2010 berkaitan dengan penilaian saham dalam rangka rencana ICON akan melakukan merger dengan GWA.
Berdasarkan laporan penilaian aset yang diterbitkan oleh KJPP‐RHR No. 043A‐VAL‐VI/2011 tertanggal 10 Juni 2011, Nilai Pasar dari Bali Island Villas and Spa, Jalan Raya Petitenget No. 469, Kel. Kerobokan, Kec. Kuta, Kab. Badung, Provinsi Bali, pada tanggal penilaian 31 Desember 2010 adalah Rp18.835.000.000,‐ (delapan belas miliar delapan ratus tiga puluh lima juta Rupiah).
Perhitungan Nilai Pasar aset ICON dilakukan dengan menggunakan pendekatan pasar, pendekatan biaya dan pendekatan pendapatan.
Dalam penilaian Bali Island Villas and Spa, asumsi yang digunakan dalam metode Discounted Cash Flow (pendekatan pendapatan) adalah sebagai berikut: Properti dikelola oleh manajemen yang professional dan kompeten.
42
Proyeksi arus kas dilakukan untuk jangka waktu 22 tahun dimulai pada tahun 2011 (sesuai jangka waktu sewa tanah).
Jumlah unit vila yang dapat disewakan sebanyak 10 unit; Tingkat diskonto sebesar 12,92%.
Ruang lingkup dan batasan dalam penilaian ini adalah sebagai berikut: Kami mengingatkan bahwa kami tidak melakukan pengukuran luas dari properti yang dinilai.
Tetapi berdasarkan pengamatan batas fisik di lapangan dan membandingkan dengan salinan surat sertipikat tanah, kami beranggapan bahwa besaran luas yang digunakan dalam penilaian ini sesuai dengan besaran luas yang dinyatakan dalam salinan surat tanah properti yang dinilai.
Kami tidak meneliti secara detil aspek hukum dari surat tanah yang dimiliki dan menyarankan agar menunjuk konsultan hukum independen untuk melakukannya. Untuk keperluan penilaian ini kami beranggapan bahwa properti dimaksud telah dilengkapi dengan surat tanah yang sah secara hukum, dapat dialihkan dan bebas dari ikatan, tuntutan atau halangan apapun juga.
Dalam penilaian ini, kami mengasumsikan bahwa properti dimaksud tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan yang berkenaan dengan tata kota dan tata bangunan dan kami mengasumsikan bahwa properti yang dinilai dilengkapi dengan perijinan yang berhubungan dengan pembangunan dan operasional sebagai vila.
3.6.3 Penjelasan dan Laporan Akuntan Independen atas Metode dan Tata Cara Konversi
Saham
(a) Dasar perhitungan konversi saham Dasar untuk menghitung rasio konversi saham untuk pertukaran saham GWA menjadi saham pada Perusahaan Hasil Penggabungan adalah berdasarkan Laporan Penilai Independen atas Nilai Pasar Wajar saham GWA dan ICON dari KJPP Rengganis, Hamid & Rekan tanggal 10 Juni 2011, No. 041D‐VAL‐VI/2011 dan No. 041E‐VAL‐VI/2011.
(b) Metodologi dan tata cara konversi saham Persentase kepemilikan para pemegang saham Perseroan dan GWA akan terdilusi secara proporsional sesuai dengan rasio konversi yaitu setiap satu saham GWA dengan nilai nominal Rp100.000,‐ akan ditukar dengan 4.765 saham baru ICON dengan nilai nominal Rp56,125. Rasio konversi sebesar 4.765 : 1 merupakan hasil dari nilai pasar wajar dari satu saham GWA, yaitu Rp153.370,92,‐ dibagi dengan nilai pasar wajar dari saham ICON sebesar Rp32,19.
(c) Hasil penerapan prosedur yang disepakati bersama atas metode dan tata cara konversi saham Akuntan berkeyakinan bahwa tidak terdapat penyimpangan yang ditemukan sebagai hasil penerapan prosedur yang disepakati bersama. Hasil penerapan prosedur yang disepakati bersama atas metode dan tata cara konversi saham selengkapnya dapat dilihat pada Laporan Akuntan Independen tentang Penerapan Prosedur Yang Disepakati Bersama atas Metode dan Tata Cara Konversi Saham, No.011053‐B2B/FH tanggal 10 Juni 2011.
3.6.4 Keterangan Singkat mengenai pendapat dari segi hukum Pendapat Hukum PRISMA & CO. Advocate and Legal Consultant
PRISMA & CO Advocate and Legal Consultant, selaku konsultan hukum yang ditunjuk oleh GWA dan ICON sehubungan dengan Penggabungan, telah memberikan pendapatnya atas aspek‐aspek hukum dari Penggabungan sebagaimana dimuat dalam Suratnya Ref. No. 082/PRISMA/LO/VI/ 2011 tanggal 1 Juni 2011. Di bawah ini adalah ringkasan dari pendapat hukum tersebut.
43
1. Sebagai akibat Penggabungan, maka sejak tanggal Penggabungan semua operasi, usaha,
kegiatan dan aktivitas GWA, termasuk semua izin‐izin yang terkait dengan aktivitas, kegiatan usaha dan operasi usaha GWA sebagai perusahaan yang menggabungkan diri, sepanjang dimungkinkan dan memperhatikan ketentuan peraturan perundang‐undangan yang berlaku di Indonesia, secara hukum beralih dan/atau diupayakan beralih kepada Perseroan;
2. Sebagai akibat Penggabungan, maka sejak tanggal Penggabungan semua aktiva dan pasiva yang dimiliki oleh GWA dengan sendirinya beralih karena hukum kepada Perseroan;
3. Sebagai akibat Penggabungan, berdasarkan konsep Akta Penggabungan semua hak, wewenang dan kewajiban dari GWA berdasarkan persetujuan, perjanjian, tindakan dan peristiwa apapun yang telah ada, dibuat, dilakukan atau terjadi pada atau sebelum tanggal Penggabungan beralih kepada Perseroan;
4. Sebagai akibat Penggabungan, berdasarkan konsep Akta Penggabungan dan Rancangan Penggabungan, karyawan GWA akan diteruskan hubungan kerjanya menjadi karyawan Perseroan, namun apabila ada karyawan yang memilih untuk tidak melanjutkan hubungan ketenagakerjaan setelah Penggabungan maka seluruh paket pesangon sesuai dengan Undang‐undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan akan dibayarkan kepada karyawan tersebut pada tanggal Penggabungan.
5. Sesuai dengan konsep Akta Penggabungan sebagai akibat Penggabungan maka Anggaran Dasar Perseroan akan diubah yaitu ketentuan pasal‐pasal sebagai berikut: a. Pasal 3 mengenai maksud dan tujuan; b. Pasal 4 ayat 1 dan 2 mengenai modal; dan c. Pasal 18 mengenai kewenangan Direksi.
6. Dalam hal terdapat pemegang saham masyarakat yang tidak menyetujui dilakukannya Penggabungan, maka pemegang saham yang bersangkutan dapat menjual saham‐saham mereka kepada PT Trust Securities yang telah ditunjuk sebagai Pembeli Siaga dalam rangka Penggabungan sebagaimana dinyatakan dalam Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Saham No. 15 tanggal 13 April 2011, dan Addendum Perjanjian Kesanggupan Pembelian Saham No. 17 tanggal 13 Juni 2011, keduanya dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan.
7. Penggabungan oleh Perseroan tersebut dilakukan dengan memperhatikan kepentingan Perseroan, masyarakat dan persaingan sehat dalam melakukan usaha, serta jaminan tetap terpenuhinya hak‐hak pemegang saham publik dan karyawan.
3.6.5 Struktur Pemegang Saham Perusahaan Peserta Penggabungan dan Perusahaan Hasil
Penggabungan Sebelum dan Sesudah Penggabungan Berikut ini struktur struktur pemegang saham GWA dan ICON sebelum pelaksanaan Penggabungan dan struktur pemegang saham dari Perusahaan Hasil Penggabungan setelah pelaksanaan Penggabungan dengan asumsi bahwa seluruh pemegang saham Perusahaan Peserta Penggabungan mengambil hak‐hak mereka atas saham‐saham dalam Perusahaan Hasil Penggabungan :
44
Sebelum Pelaksanaan Penggabungan Usaha
Setelah Pelaksanaan Penggabungan Usaha
Keterangan: *) Island Regency Group (“IRG”): Direktur Tunggalnya adalah Margaret Ann Ojala, istri dari pada Graham James Bristow. Pemegang saham pengendalinya adalah Frances Street Pty Ltd. **) Island Residences Club (“IRC”): Perusahaan yang dibentuk di AS, dimana pemegang saham pengendalinya adalah Graham James Bristow. ***) Frances Street Pty Ltd (“FSPL”): Direktur tunggalnya adalah Margareth Ann Ojala. Pemegang saham pengendalinya adalah Francis Street Trust,
yaitu suatu Discretionary Trust (semacam Wali Amanat Perorangan) yang dibentuk di Victoria, Australia.
PT Island Concepts Indonesia Tbk
Island Regency Group Ltd (7,79%)* Island Residences Club, Inc (6,68%)** Graham James Bristow (4,40%) Francis Street Pty, Ltd (2,27%)***
Masyarakat(13,27%)
Ir. Frans Bambang Siswanto, MM (65,588%) Octavianus Kuntjoro (0,001 %)
PT Patra Supplies and Services (PSS)
50,00 %
PT Synergi Investama Indonesia
50,00 %
Putu Agung Prianta (80%) Iyum Wiarsih (20%)
100,00 % 13,27% 65,59 %21,14 %
PT Island Concepts Indonesia Tbk
PT Gama Wahyu Abadi
Island Regency Group Ltd (22,62%)* Island Residences Club Ltd (19,40%)** Graham James Bristow (12,80%) Franciis Street Pty. Ltd (6,60%)***
Masyarakat(38,58%)
Ir. Frans Bambang Siswanto, MM (99,999%) Octavianus Kuntjoro (0,001%)
38,58%61,42%
PT Patra Supplies and Services (PSS)
50,00 %
PT Synergi Investama Indonesia
50,00 %
100,00 %
Putu Agung Prianta (80%) Iyum Wiarsih (20%)
100,00 %
45
3.6.6 Pelaksanaan dari Peraturan BEI berkaitan dengan Penggabungan Peraturan BEI yang berlaku terhadap Penggabungan: (a) BEI akan mengumumkan jadwal dan informasi yang berkaitan dengan perdagangan saham,
sebelum dan sesudah Penggabungan, paling lambat pada hari perdagangan berikutnya setelah ICON menerima informasi itu (“Pengumuman Penggabungan oleh Bursa Efek”).
(b) Terhitung sejak tanggal pencatatan ICON sebagai Perusahaan Hasil Penggabungan setelah Tanggal Efektif dari Penggabungan, saham‐saham GWA yang dimiliki oleh pemegang saham GWA akan dikonversi menjadi saham‐saham ICON sebagai Perusahaan Hasil Penggabungan.
(c) Kepemilikan saham pada Perusahaan Hasil Penggabungan akan memiliki nilai tukar setara dengan rasio penukaran saham Perusahaan Hasil Penggabungan.
(d) Bukti kepemilikan saham pada Perusahaan Hasil Penggabungan dapat digunakan di dalam penyelesaian transaksi saham di BEI yang melibatkan saham‐saham di dalam Perusahaan Hasil Penggabungan. Tindakan ini dapat dilaksanakan sampai dengan tanggal Pengumuman Penggabungan oleh Bursa Efek.
(e) Perusahaan Hasil Penggabungan diwajibkan untuk menyelesaikan penukaran dari kepemilikan saham dalam jangka waktu yang ditentukan berdasarkan Peraturan Pencatatan BEI No. I‐G.
3.6.7 Prosedur konversi saham Perusahaan Hasil Penggabungan
Prosedur konversi saham Perusahaan Hasil Penggabungan akan dilaksanakan:
(a) Pada tanggal 18 Juli 2011, daftar pemegang saham GWA akan diadministrasikan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan Hasil Penggabungan yang ditunjuk;
(b) Transaksi pembelian saham‐saham milik para pemegang saham ICON yang telah menyatakan ketidaksetujuannya atas Penggabungan dalam RUPSLB ICON dan telah meminta secara sah agar saham‐saham mereka dibeli akan diselesaikan pada tanggal 21 Juli 2011, dan pembayaran kepada pemegang saham yang tidak setuju tersebut akan dilakukan pada tanggal 22 Juli 2011;
(c) Pada tanggal 18 Juli 2011, Biro Administrasi Efek Perusahaan Hasil Penggabungan akan mengkonversikan semua saham GWA menjadi saham ICON berdasarkan rasio yang telah ditentukan, yaitu setiap 1 lembar saham GWA akan ditukar untuk 4.765 saham ICON;
(d) Pada tanggal 18 Juli 2011, Biro Administrasi Efek Perusahaan Hasil Penggabungan akan menyiapkan daftar pemegang saham Perusahaan Hasil Penggabungan yang merupakan pemegang saham lama GWA (“Pemegang Saham ICON Yang Baru”) yang memiliki saham dalam jumlah odd lot (kurang dari 500 saham) sebagai hasil pengkonversian saham ICON menjadi saham ICON (“Daftar Saham Odd Lot”);
(e) Hanya Pemegang Saham ICON Yang Baru yang terdaftar dalam Daftar Saham Odd Lot yang berhak untuk meminta agar saham odd lot mereka dibeli oleh PT Trust Securities pada harga Rp32,19 (tiga puluh dua Rupiah satu sembilan sen) per saham;
(f) Dalam jangka waktu 19‐21 Juli 2011, Pemegang Saham ICON Yang Baru yang menginginkan saham odd lot miliknya dibeli oleh PT Trust Securities diminta membuat permohonan tertulis kepada Biro Administrasi Efek Perusahaan Hasil Penggabungan (“Permohonan Pembelian Saham Odd Lot”) dengan melampirkan dokumen‐dokumen berikut ini:
46
(i) salinan dokumen identitas untuk investor perorangan dan salinan anggaran dasar untuk investor badan hukum;
(ii) bukti pemindahan saham ke rekening penampungan KSEI yang dikeluarkan oleh perantara pedagang efek atau bank kustodian;
(iii) Biro Administrasi Efek Perusahaan Hasil Penggabungan akan menginstruksikan PT Trust Securities sebagai perusahaan efek yang ditunjuk oleh Perusahaan Hasil Penggabungan untuk melakukan transaksi tutup sendiri (crossing) atas semua saham odd lot yang dijual melalui pasar negosiasi di BEI pada tanggal 22 Juli 2011. Pembayaran akan dilakukan pada 25 Juli 2011.
3.7 Informasi mengenai Penggabungan dan Perlakuan Pajak 3.7.1 Tanggal Efektif Penggabungan Penggabungan ini diharapkan menjadi efektif pada tanggal 18 Juli 2011. Perkiraan tanggal‐tanggal penting dalam pelaksanaan Penggabungan ini adalah sebagaimana disebutkan dalam Lampiran mengenai Indikasi Jadwal Waktu Penggabungan Usaha. 3.7.2 Transaksi Afiliasi
GWA dan ICON memiliki manajemen yang terkait sebagai berikut:
(a) Pemegang saham mayoritas GWA (Ir. Frans Bambang Siswanto, MM) adalah juga Komisaris ICON;
(b) Direktur Utama ICON (Dodi Prawira Amtar) adalah juga Komisaris GWA; dan
(c) Komisaris Utama PSS (Putu Agung Prianta) adalah juga Direktur ICON.
Dengan demikian rencana penggabungan usaha ini merupakan transaksi afiliasi berdasarkan Peraturan Bapepam‐LK No. IX.E.1. Berdasarkan Pendapat Kewajaran tentang Laporan Penggabungan yang disusun oleh KJPP Rengganis, Hamid & Rekan sebagai penilai independen dalam Laporannya No. 041F‐VAL‐VI/2011 tanggal 13 Juni 2011 menyatakan bahwa transaksi Penggabungan adalah wajar untuk ICON dan pemegang saham ICON. Berdasarkan Peraturan Bapepam‐LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi Dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, Benturan Kepentingan adalah perbedaan antara kepentingan ekonomis Perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau pemegang saham utama yang dapat merugikan Perusahaan dimaksud. Manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa oleh karena tidak adanya perbedaan kepentingan ekonomis Perseroan dengan kepentingan ekonomis Direksi dan Komisaris Perseroan sesuai dengan definisi tersebut dan sebaliknya, transaksi Penggabungan Usaha justru akan memberikan dampak yang positif bagi Perseroan, maka transaksi Penggabungan Usaha ini tidak dikualifikasikan sebagai transaksi yang memiliki benturan kepentingan. Rencana penggabungan usaha antara ICON dan GWA yang merupakan transaksi afiliasi, lebih baik dibandingkan dengan pelaksanaan penggabungan usaha antara ICON dan pihak lain yang tidak terafiliasi, dengan mempertimbangkan hal‐hal sebagai berikut :
(a) ICON dan GWA memiliki kegiatan usaha yang saling menunjang, dengam demikian akan dicapai sinergi usaha yang pada akhirnya akan memberikan dampak yang positif terhadap pekembangan dan pertumbuhan usaha. Tujuan penggabungan usaha tidak akan tercapai bilamana ICON melakukan merjer dengan perusahaan lainnya.
47
(b) ICON dan GWA memiliki manajemen yang sama dengan budaya kerja yang sama pula, sehingga dengan demikian kinerja yang baik akan lebih mudah direalisasikan dibandingkan bilamana dalam suatu penggabungan usaha yang memerlukan waktu untuk menyesuaikan budaya kerja untuk mencapai kinerja yang terpadu / ideal.
(c) GWA hanya merupakan holding company dari PSS, dimana sumber kegiatan usaha utama dan pendapatan berasal dari PSS. Dengan demikian penggabungan usaha ICON dan non‐operating company GWA akan memiliki kesempatan berkembang yang lebih besar rendah jika dibandingkan apabila ICON melakukan penggabungan usaha dengan perusahaan lainnya selain GWA.
Dengan demikian Direksi dan Dewan Komisaaris ICON menyatakan bahwa pelaksanaan penggabungan usaha ICON dan GWA yang merupakan pihak yang terafiliasi, akan lebih baik bila dibandingkan dengan penggabungan usaha ICON dengan perusahaan lain yang tidak terafiliasi.
3.7.3 Perlakuan pajak atas Penggabungan
(a) Pajak Penghasilan Pasal 10 ayat (3) UU PPh mengatur bahwa nilai perolehan atau pengalihan harta yang dialihkan dalam rangka likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, atau pengambilalihan usaha adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau diterima berdasarkan harga pasar, kecuali ditetapkan lain oleh Menteri Keuangan.
Pasal 4 ayat (1) huruf (d) angka (3) UU PPh mengatur bahwa yang menjadi objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun, termasuk keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, pengambilalihan usaha, atau reorganisasi dengan nama dan dalam bentuk apa pun. Pasal 6 ayat (1) (d) UU PPh mengatur bahwa besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap yang ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki dan digunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan.
Pasal 11 UU PPh menyatakan bahwa penyusutan atas pengeluaran untuk pembelian, pendirian, penambahan, perbaikan, atau perubahan harta berwujud, kecuali tanah yang berstatus hak milik, hak guna bangunan, hak guna usaha, dan hak pakai, yang dimiliki dan digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun dilakukan dalam bagian‐bagian yang sama besar selama masa manfaat yang telah ditentukan bagi harta tersebut.
Pasal 11A UU PPh menyatakan bahwa amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud dan pengeluaran lainnya termasuk biaya perpanjangan hak guna bangunan, hak guna usaha, hak pakai, dan muhibah (goodwill) yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun yang dipergunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan dilakukan dalam bagian‐bagian yang sama besar atau dalam bagian‐bagian yang menurun selama masa
48
manfaat, yang dihitung dengan cara menerapkan tarif amortisasi atas pengeluaran tersebut atau atas nilai sisa buku dan pada akhir masa manfaat diamortisasi sekaligus dengan syarat dilakukan secara taat asas. Pasal 4 PP No. 71/2008 mengatur bahwa pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan terutang pajak penghasilan sebesar 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dan bersifat final. Nilai pengalihan hak sebagaimana dimaksud di atas adalah nilai yang tertinggi antara nilai berdasarkan Akta Pengalihan Hak dengan Nilai Jual Objek Pajak tanah dan/atau bangunan. Perlakuan pajak penghasilan atas penggabungan dengan menggunakan harga pasar adalah sebagai berikut:
(i) Pengalihan aktiva dari perusahaan yang menggabungkan diri ke Perusahaan Hasil Penggabungan dilakukan berdasarkan harga pasar aktiva yang dialihkan. Laporan dari penilai independen dapat dipakai sebagai acuan untuk mendukung harga pasar aktiva yang bersangkutan.
(ii) Selisih lebih antara harga pasar aktiva yang dialihkan dengan nilai buku fiskal aktiva tersebut merupakan keuntungan yang merupakan objek pajak penghasilan bagi perusahaan yang menggabungkan diri, sesuai dengan Pasal 4 ayat (1) huruf (d) UU PPh di atas. Kerugian sebagai akibat selisih lebih nilai buku fiskal aktiva yang dialihkan di atas harga pasar aktiva tersebut merupakan biaya yang dapat dibebankan secara fiskal oleh perusahaan yang menggabungkan diri.
(iii) Keuntungan sebagaimana dimaksud dalam butir (ii) tersebut di atas terutang pajak penghasilan sebesar 25%.
(iv) Perusahaan Hasil Penggabungan akan mencatat aktiva yang dialihkan dari perusahaan yang menggabungkan diri sebesar harga pasar. Berdasarkan Pasal 11 dan Pasal 11A UU PPh, penyusutan atau amortisasi atas aktiva tersebut dapat dilakukan berdasarkan masa manfaat aktiva yang dialikan tersebut, mulai dari tanggal pengalihan.
(v) Berdasarkan Pasal 4 PP No. 71/2008, pengalihan tanah dan atau bangunan dari perusahaan yang menggabungkan diri ke Perusahaan Hasil Penggabungan terutang pajak penghasilan yang bersifat final sebesar 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, yang ditentukan berdasarkan nilai yang tertinggi antara nilai berdasarkan Akta Pengalihan Hak dengan Nilai Jual Objek Pajak (“NJOP”) tanah dan/atau bangunan yang bersangkutan. Pajak penghasilan sebesar 5% tersebut terutang dan wajib dibayarkan oleh perusahaan yang menggabungkan diri sebagai penerima penghasilan. Penghasilan dari pengalihan tanah dan/atau bangunan yang telah dikenakan pajak penghasilan bersifat final tersebut tidak lagi terutang pajak penghasilan badan sebesar 25%.
(b) Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (“BPHTB”) Pasal 2 ayat (1) UU BPHTB mengatur bahwa yang menjadi objek pajak (BPHTB) adalah perolehan hak atas tanah dan atau bangunan. Pasal 2 ayat (2a) angka 10 UU BPHTB menyatakan bahwa Perolehan hak atas tanah dan atau bangunan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi pemindahan hak karena penggabungan usaha. Pasal 5 UU BPHTB mengatur tarif BPHTB sebesar 5%.
49
Pasal 6 ayat (2) UU BPHTB menyatakan bahwa Nilai Perolehan Objek Pajak dalam hal penggabungan usaha adalah nilai pasar. Pasal 6 ayat (3) UU BPHTB menyatakan bahwa apabila Nilai Perolehan Objek Pajak tidak diketahui atau lebih rendah daripada Nilai Jual Objek Pajak yang digunakan dalam pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan pada tahun terjadinya perolehan, dasar pengenaan pajak yang dipakai adalah NJOP Bumi dan Bangunan. Mengacu kepada Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 87/KMK.03/2002 tanggal 8 Maret 2002 dan Keputusan Dirjen Pajak No. Kep‐221/PJ/2002 tanggal 18 April 2002, diatur bahwa Wajib Pajak yang melakukan penggabungan usaha dan telah memperoleh keputusan persetujuan penggunaan Nilai Buku dalam rangka penggabungan usaha dari Direktur Jendral Pajak, berhak untuk mendapatkan pengurangan BPHTB sebesar 50% (lima puluh persen) dari pajak yang terutang dengan syarat sebagai berikut: Mengajukan permohonan pengurangan (BPHTB) kepada Direktur Jendral Pajak secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan disertai alasan yang jelas dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak saat terutang BPHTB dan melampirkan:
a. Surat Setoran Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (SSB);
b. Fotocopi Akta Penggabungan Usaha/ Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah untuk penggabungan usaha yang didahului dengan mengadakan likuidasi/ Keputusan BPPN atau bukti bahwa telah disetujui oleh Pemerintah untuk restrukturisasi usaha dan utang usaha; dan
c. Dokumen lain yang harus dipenuhi berdasarkan peraturan perundang‐undangan yang berlaku.
(c) Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) Pasal 4 ayat (a) UU PPN mengatur bahwa PPN dikenakan atas penyerahan Barang Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak di dalam Daerah Pabean. Penjelasan Pasal 4 ayat (a) UU PPN menyatakan bahwa Pengusaha yang melakukan kegiatan penyerahan Barang Kena Pajak meliputi baik Pengusaha yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3A ayat (1) maupun Pengusaha yang seharusnya dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak tetapi belum dikukuhkan. Penyerahan barang yang dikenakan pajak harus memenuhi syarat‐syarat sebagai berikut :
(i) barang berwujud yang diserahkan merupakan Barang Kena Pajak,
(ii) barang tidak berwujud yang diserahkan merupakan Barang Kena Pajak tidak berwujud,
(iii) penyerahan dilakukan di dalam Daerah Pabean, dan
(iv) penyerahan dilakukan dalam rangka kegiatan usaha atau pekerjaannya. Pasal 16D UU PPN mengatur bahwa PPN dikenakan atas penyerahan aktiva oleh Pengusaha Kena Pajak yang menurut tujuan semula aktiva tersebut tidak untuk diperjualbelikan, sepanjang PPN yang dibayar pada saat perolehannya dapat dikreditkan. Pasal 2 huruf (f) KMK No.251/KMK.03/2002 mengatur bahwa dasar pengenaan pajak untuk aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan sepanjang PPN atas perolehan aktiva tersebut menurut ketentuan dapat dikreditkan, adalah harga pasar wajar.
50
Berdasarkan peraturan di atas, dengan asumsi bahwa PPN masukan dari pengalihan aktiva dapat dikreditkan, pengalihan aktiva‐aktiva ini oleh Perusahaan yang Menggabungkan Diri ke Perusahaan Hasil Penggabungan akan dikenakan PPN sebesar 10% dari harga pasar wajar.
Harga pasar wajar dapat ditentukan dengan merujuk pada penilaian aktiva dari penilai independen. Perlu diperhatikan bahwa aktiva‐aktiva yang dibebaskan dari pengenaan PPN pada tanggal perolehan. PPN yang dibebaskan atas perolehan aktiva pada saat perolehan aktiva tersebut wajib dibayar kembali apabila aktiva tersebut dialihkan dalam jangka waktu tertentu (umumnya 5 tahun) sejak perolehan. Konsekuensi Perpajakan Bagi Perseroan: (i) Pelaksanaan penggabungan menggunakan nilai buku, dengan demikian tidak terdapat
selisih nilai yang akan menjadi objek pajak. (ii) Konsekuensi Perpajakan Bagi GWA: Mengingat dalam Penggabungan ini tidak terdapat goodwill dari GWA, maka tidak terdapat
konsekuensi perpajakan dalam Penggabungan ini.
3.8 Hak‐hak Karyawan
GWA memiliki 2 (dua) karyawan, PSS memiliki 290 (dua ratus sembilan puluh) karyawan sedangkan ICON memiliki 7 (tujuh) karyawan. ICON akan menjadi Perusahaan Hasil Penggabungan setelah Tanggal Efektif Penggabungan. Pada prinsipnya Penggabungan ini tidak mengakibatkan pemutusan hubungan kerja pada karyawan Perusahaan Peserta Penggabungan. Dengan demikian, hubungan kerja semua karyawan perusahaan yang menggabungkan diri (GWA) akan beralih kepada Perseroan sebagai Perusahaan Hasil Penggabungan, sesuai dengan ketentuan‐ketentuan yang telah disepakati oleh Perusahaan Peserta Penggabungan, termasuk tetapi tidak terbatas bahwa dalam rangka efisiensi dan efektifitas serta peningkatan disiplin kerja, di mana manajemen Perusahaan Hasil Penggabungan diberi hak untuk melakukan segala penyesuaian yang dianggap perlu sehubungan dengan struktur ketenagakerjaan, dengan memperhatikan ketentuan perundang‐undangan yang berlaku dan ketentuan‐ketentuan sebagai berikut: Masa kerja dari karyawan Perusahaan Peserta Penggabungan akan diperhitungkan sebagai
masa kerja yang bersangkutan pada Perusahaan Hasil Penggabungan. Besarnya upah pokok dan manfaat karyawan yang secara nyata diberikan selama bekerja
pada Perusahaan Peserta Penggabungan akan tetap dibayarkan oleh Perusahaan Hasil Penggabungan sesuai dengan ketentuan Undang‐undang Ketenagakerjaan dan peraturan pelaksanaannya.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 163 UU Tenaga Kerja, karyawan yang memilih untuk tidak melanjutkan hubungan ketenagakerjaannya setelah Penggabungan, akan mendapatkan paket pesangon berdasarkan formula perhitungan paket pesangon yang diatur dalam UU Tenaga Kerja.
3.9 Hak‐hak Pemegang Saham Publik
Sesuai dengan UUPT, setiap pemegang saham publik Perseroan yang memberikan suara tidak setuju atas Penggabungan pada saat RUPSLB ICON akan diberi kesempatan untuk meminta agar saham‐sahamnya dibeli PT Trust Securities. Harga saham yang akan dibayarkan adalah Rp32,19 per saham untuk saham publik ICON, yaitu sebesar nilai pasar wajar saham ICON sesuai dengan laporan KJPP Rengganis, Hamid & Rekan.
Para pemegang saham publik yang tidak setuju terhadap Penggabungan dan bermaksud menjual saham‐sahamnya akan disyaratkan untuk memberikan instruksi jual kepada pialang sahamnya masing‐masing, untuk mengalihkan saham miliknya itu ke rekening penampungan yang akan disediakan oleh KSEI untuk masing‐masing saham ICON (“Rekening Penampungan”),
51
antara tanggal 23 ‐ 30 Juni 2011 (“Jangka Waktu Pernyataan Niat untuk Menjual”). Semua instruksi yang diberikan oleh pemegang saham publik agar saham‐saham mereka dialihkan ke Rekening Penampungan merupakan instruksi yang bersifat final dan tidak dapat ditarik kembali.
Pembayaran kepada pemegang saham publik yang menjual saham‐saham mereka akan dilakukan pada tanggal 22 Juli 2011 ("Tanggal Pembayaran“). Selambat‐lambatnya pada Tanggal Pembayaran, KSEI akan mengalihkan saham dalam Rekening Penampungan kepada rekening PT Trust Securities sebagai pialang pedagang efek yang menangani pembelian saham, dan menyelesaikan pembayarannya sehubungan dengan pemegang saham publik yang tidak setuju terhadap Penggabungan.
Tanggal Pembayaran dapat berubah tergantung pada perubahan pada Tanggal Efektif Penggabungan. Apabila terdapat perubahan pada Tanggal Pembayaran, ICON akan membuat sebuah pengumuman atas perubahan tersebut.
Setiap pengenaan pajak atau komisi yang dibayarkan untuk penjualan saham‐saham publik sebagaimana yang diuraikan di atas akan ditanggung oleh penjual dan pembeli yang bersangkutan sesuai dengan peraturan BEI yang berlaku dan pengaturan biaya yang disetujui dengan pialang dari masing‐masing pihak.
3.10 Keterangan Tentang Pembeli Siaga
Sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Saham No. 15 tanggal 13 April 2011, dan Addendum Perjanjian Kesanggupan Pembelian Saham No. 17 tanggal 13 Juni 2011, keduanya dibuat di hadapan M. Nova Faisal, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, PT Trust Securities menyatakan kesanggupan untuk membeli seluruh saham dari pemegang saham ICON yang menyatakan tidak setuju terhadap rencana penggabungan usaha antara ICON dan GWA yang dinyatakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ICON yang akan diselenggarakan pada tanggal 20 Juni 2011 atau tanggal lain penggantinya.
PT Trust Securities didirikan berdasarkan Akta No. 115 tanggal 28 Februari 1981 oleh R. Muh. Hendarmawan, S.H., yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. Y.A.5/223/7 tanggal 22 Juli 1981, dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 1629 Tambahan Berita Negara No. 23 tanggal 20 Maret 1998. Anggaran dasar mana telah dirubah antara lain dengan akta No. 57 tanggal 27 Februari 2001 dibuat di hadapan Ilmiawan Dekrit Supatmo, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusannya No. C‐05305 HT.01.04‐TH 2001 tanggal 8 Agustus 2001. Dan dalam rangka menyesuaikan dengan Undang‐Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, seluruh anggaran dasar Perseroan telah dirubah dengan akta No. 26 tanggal 19 Maret 2008 dibuat di hadapan Charles Hermawan, S.H., Notaris di Tangerang dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusannya No. AHU‐21453.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 28 April 2008.
Kegiatan Usaha
PT Trust Securities merupakan Pedagang Perantara Perdagangan Efek yang memiliki izin usaha dari Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP‐152/PM/1992 tanggal 21 Maret 1992.
52
Susunan Permodalan
Permodalan PT Trust Securities berdasarkan akta No. 26 tanggal 19 Maret 2008 dibuat di hadapan Charles Hermawan, S.H., Notaris di Tangerang adalah sebagai berikut :
Keterangan JumlahSaham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
%
Modal Dasar 200.000 200.000.000.000 ‐ Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ‐ PT Trust Indonesia 50.000 50.000.000.000 83,33 ‐ Putu Agung Prianta 10.000 10.000.000.000 16,67 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 60.000 60.000.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 140.000 140.000.000.000 ‐
Pengurus dan Pengawasan
Susunan pengurus dan pengawasan PT Trust Securities berdasarkan akta No. 109 tanggal 15 Oktober 2010, dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., Notaris di Jakarta dan telah didaftarkan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Daftar Perseroan No. AHU‐0077524.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 26 Oktober 2010, adalah sebagai berikut :
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Putu Agung Prianta Direksi
Direktur Utama : Anita Direktur : Sabam Hamonangan Hutapea Direktur : Martin Ndraha Ikhtisar Laporan Keuangan NERACA
(dalam Rupiah) KETERANGAN
31 Desember 2009
Aset Jumlah Aset Lancar Jumlah Aset Tidak Lancar
75.269.416.185 8.660.176.775
Jumlah Aset 83.929.592.960 Kewajiban dan Ekuitas
Kewajiban Lancar Kewajiban jangka panjang Jumlah Kewajiban Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi Jumlah Ekuitas
23.765.322.341 1.085.715.556 24.851.037.897
175.414.197 58.903.140.866
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 83.929.592.960
53
LAPORAN LABA RUGI (dalam Rupiah)
KETERANGAN
31 Desember 2009
Penjualan bersih Beban operasi Laba Operasi Pendapatan (beban) lain‐lain Laba (Rugi) sebelum taksiran pajak Hak Minoritas atas Rugi Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi Pajak Tangguhan
8.373.698.435 8.697.844.488 (324.146.053) 767.957.428 443.811.375 143.935.208
(578.933.070) Laba (Rugi) Bersih 8.813.513
Alamat Kantor PT Trust Securities:
Komplek Perkantoran Permata Senayan Blok B10‐11 Jl. Tentara Pelajar Jakarta 12210, Indonesia No. Telp : +6221 5794 0678 No. Fax : +6221 5794 0676
Pokok‐Pokok Perjanjian Kesanggupan Pembelian Saham yang dibuat antara Perseroan dengan PT Trust Securities selaku Pembeli Siaga dengan Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Saham No. 15 tanggal 13 April 2011, dan Addendum Perjanjian Kesanggupan Pembelian Saham No. 17 tanggal 13 Juni 2011, keduanya dibuat di hadapan M. Nova Faisal, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut:
1. Jumlah saham yang wajib dibeli oleh Pembeli Siaga adalah seluruh saham ICON yang dimiliki oleh Pemegang Saham Masyarakat yang menyatakan tidak setuju terhadap rencana penggabungan usaha ICON dengan GWA;
2. Pembeli Siaga berkewajiban untuk membeli saham hasil konversi dari pemegang saham GWA yang memperoleh saham ICON yang jumlahnya kurang dari satu satuan perdagangan (odd lot) di Bursa Efek Indonesia, segera setelah ICON dan GWA memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham serta memenuhi persyaratan yang berlaku dalam peraturan perundangan yang berlaku.
Pembeli Siaga menyatakan memiliki dana yang cukup dan sanggup menjalankan kewajiban sebagai pembeli siaga untuk membeli saham pemegang saham yang tidak menyetujui rencana penggabungan usaha ICON. Jumlah saham yang wajib dibeli oleh Pembeli Siaga adalah seluruh saham ICON yang dimiliki oleh Pemegang Saham Masyarakat yang menyatakan tidak setuju terhadap rencana penggabungan usaha ICON dengan GWA, yaitu sebanyak‐banyaknya 96.438.000 (sembilan puluh enam juta empat ratus tiga puluh delapan ribu) lembar saham.
3.11 Hak‐hak dan Kewajiban‐kewajiban kepada Pihak Ketiga 3.11.1 Perjanjian‐perjanjian dengan Pihak Ketiga Seluruh perjanjian atau kontrak dengan pihak ketiga yang telah ditandatangani oleh Perusahaan yang Menggabungkan Diri akan beralih demi hukum kepada Perusahaan Hasil Penggabungan pada Tanggal Efektif Penggabungan. Oleh karenanya, Perusahaan Hasil Penggabungan akan menggantikan Perusahaan yang Menggabungkan Diri sebagai pihak dan akan telah, dan tunduk
54
pada, seluruh hak dan kewajiban berdasarkan perjanjian atau kontrak tersebut kecuali perjanjian atau kontrak tersebut menentukan lain.
3.11.2 Kreditur
Berdasarkan Pasal 127 ayat (4) UUPT, para kreditur dari masing‐masing Perusahaan Peserta Penggabungan dapat mengajukan keberatan atas Penggabungan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak diumumkannya ringkasan Rancangan Penggabungan di surat kabar.
Pada tanggal 5 Mei 2011, masing‐masing Perusahaan Peserta Penggabungan mengumumkan ringkasan Rancangan Penggabungan dalam dua surat kabar harian berbahasa Indonesia di tempat kedudukan masing‐masing Perusahaan Peserta Penggabungan, disertai dengan surat edaran kepada para kreditur berdasarkan ketentuan Pasal 127 ayat (4) UUPT. Dengan demikian, para kreditur yang tidak mengajukan keberatan sebelum tanggal 19 Mei 2011 akan dianggap menyetujui Penggabungan. Apabila hingga Tanggal Efektif Penggabungan kewajiban itu belum juga terselesaikan, maka kewajiban itu akan menjadi tanggung jawab dari Perusahaan Hasil Penggabungan. ICON dan GWA tidak terikat perjanjian dengan pihak ketiga yang dapat menimbulkan kewajiban pembayaran atau kewajiban lain yang semacam, atau dengan kata lain, ICON dan GWA tidak mempunyai kreditur. Perseroan dan GWA juga tidak terikat perjanjian apapun dengan pihak ketiga, kecuali perjanjian pembelian saham dari pemegang saham minoritas yang menyatakan tidak setuju dengan rencana penggabungan, sesuai Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Saham No. 15 tanggal 13 April 2011, dan Addendum Perjanjian Kesanggupan Pembelian Saham No. 17 tanggal 13 Juni 2011, keduanya dibuat di hadapan M. Nova Faisal, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta.
55
4. INFORMASI BERKAITAN DENGAN PERUSAHAAN HASIL PENGGABUNGAN
Setelah Penggabungan Usaha dilaksanakan, ICON akan tetap berdiri dan bertindak sebagai Perusahaan Penerima Penggabungan Usaha sementara GWA sebagai perusahaan yang menggabungkan diri akan bubar tanpa melalui proses likuidasi terlebih dahulu. Setelah dilaksanakannya Penggabungan, nama dan tempat kedudukan Perusahaan Hasil Penggabungan adalah sebagai berikut:
PT Island Concepts Indonesia Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Raya Petitenget No.469 Seminyak Kuta 80361, Bali, Indonesia
Telp.: (62361) 736656/57; Faks.: (62361) 736658
Kantor Representatif: Komplek Perkantoran Permata Senayan Blok B–21 Jl. Tentara Pelajar X, Jakarta 12210, Indonesia
Telp.: (6221) 5794 1118/7; Faks.: (6221) 5794 1116
4.1 Visi, Misi dan Strategi Usaha
Visi: Menjadi salah satu perusahaan pengembang properti, jasa akomodasi serta penyedia catering dan fasilitas manajemen yang terbesar di Indonesia.
Misi: a. Memberikan investasi yang aman bagi pemegang saham dengan memperhatikan budaya
dan lingkungan dimana perusahaan beroperasi; b. Memberikan pelayanan yang terbaik dan menguntungkan bagi seluruh nasabah, supplier,
karyawan dan pemangku kepentingan lainnya dalam setiap bidang usaha yang dikerjakan; c. Memberikan partisipasi yang menyeluruh dalam pembangunan ekonomi Bali khususnya dan
Indonesia pada umumnya.
Strategi Usaha a. Meningkatkan volume usaha dengan cara akuisisi dan merjer dengan perusahaann‐
perusahaan sejenis, sebagaimana yang dilakukan saat ini dengan melakukan merjer dengan GWA;
b. Mencari mitra‐mitra strategis lainnya yang memiliki visi dan misi yang sejalan, untuk mengembangkan volume usaha;
c. Meningkat kinerja usaha Perusahaan Hasil Penggabungan dengan cara memaksimalkan efisiensi melalui peningkatan sistem teknologi untuk mendukung penjualan dan pemasaran yang lebih efisien.
4.2 Status Kantor‐kantor dari Perusahaan Hasil Penggabungan
Dengan memperhatikan peraturan yang berlaku termasuk Anggaran Dasar masing‐masing Perseroan dan GWA, maka Perseroan dan GWA setuju dan sepakat bahwa terhitung sejak Tanggal Efektif Penggabungan, kantor‐kantor milik Perseroan dan GWA akan menjadi kantor‐kantor dari Perusahaan Hasil Penggabungan. Kantor pusat Perseroan setelah penggabungan akan tetap berlokasi di Bali, sedangkan kantor eks GWA di Jakarta akan diubah menjadi kantor representatif dari Perusahaan Hasil penggabungan.
4.3 Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham
Berdasarkan perhitungan konversi saham yang digunakan untuk Penggabungan, dan dengan asumsi: (i) seluruh pemegang saham Perusahaan Peserta Penggabungan mengambil seluruh haknya atas saham pada Perusahaan Hasil Penggabungan dan (ii) tidak ada pemegang saham yang menggunakan haknya untuk dibeli sahamnya oleh PT Trust Securities apabila pemegang saham tersebut tidak menyetujui Penggabungan, maka struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham Perusahaan Hasil Penggabungan setelah dilaksanakannya Penggabungan akan menjadi sebagai berikut:
56
Nominal Rp56,125 per saham
Pemegang Saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) Persentase Kepemilikan
MODAL DASAR 1.000.000.000 56.125.000.000 MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH: Ex. PT Island Concepts Indonesia Tbk. Island Regency Group Ltd. (d/h Meridian Investment Hk. Ltd.) 56.562.000 3.174.542.250 7,79% Island Residences Club Inc. 48.500.000 2.722.062.500 6,68% Graham James Bristow 32.000.000 1.796.000.000 4,40% Francis Street Pty. Ltd. 16.500.000 926.062.500 2,27%
Masyarakat (kepemilikan masing‐masing di bawah 5%) 96.438.000 5.412.582.750 13,27% J u m l a h 250.000.000 14.031.250.000 34,41%
Ex. PT Gama Wahyu Abadi Ir. Frans Bambang Siswanto 476.495.235 26.743.295.064 65,588% Octavianus Kuntjoro 4.765 267.436 0,001% J u m l a h 476.500.000 26.743.562.500 65,59% J U M L A H 726.500.000 40.774.812.500 100,00%
JUMLAH SAHAM DALAM PORTEPEL 273.500.000 15.350.187.500
Dilusi kepemilikan bagi pemegang saham Perseroan dan GWA dikarenakan efek peningkatan modal saham dalam Perusahaan Hasil Penggabungan sebagai akibat dari Penggabungan, yaitu dilusi maksimal sebesar 65,59% bagi pemegang saham Perseroan dan dilusi sebesar 34,41% bagi pemegang saham GWA.
Adapun pemegang saham Perseroan yang telah berkomitmen untuk memberikan persetujuan atas rencana Penggabungan Usaha adalah Island Regency Group Ltd., Island Residences Club Inc., Bpk. Graham James Bristow, dan Francis Street Pty. Ltd. 4.4 Pengelolaan dan Pengawasan
Pada Perusahaan Hasil Penggabungan, para pemegang saham akan diwakili oleh beberapa anggota Komisaris yang akan berfungsi untuk melakukan pengawasan terhadap pengurusan yang dilakukan Direksi serta memberi nasehat kepada Direksi termasuk mengenai rencana pengembangan, pelaksanaan ketentuan‐ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Berikut ini adalah susunan pengurus setelah Penggabungan:
Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Marzuki Usman, S.E., MA Komisaris : Graham James Bristow Komisaris : Prof. Dr. Ir. A. Sulistyawati, MS Komisaris Independen : R. Rivai M. Noer, S.H., MM
Direksi Presiden Direktur : Ir. Dodi Prawira Amtar Direktur : Putu Agung Prianta Direktur : Octavianus Kuntjoro
Selanjutnya Manajemen Perseroan Hasil Penggabungan akan mengusulkan pengangkatan Komite Audit dan Internal Audit sebagai berikut:
57
Ketua : R. Rivai M. Noer, S.H., MM Anggota : Tony Silitonga, MBA Anggota : Walter Rudolf Kaminski
Kepala Unit Audit Internal : Maxwell Morris Hunt
Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Hasil Penggabungan akan dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Bapepam‐LK No.IX.I.6. Komite Audit dan Sekretaris Perusahaan akan dibentuk sesuai dengan peraturan perundang‐undangan yang berlaku. Metode penyelesaian hak dan kewajiban anggota Dewan Komisaris dan Direksi dari Perusahaan Peserta Penggabungan yang tidak terpilih untuk menjadi anggota Dewan Komisaris dan Direksi dari Perusahaan Hasil Penggabungan akan ditangani sesuai dengan ketentuan‐ketentuan dan persyaratan‐persyaratan penunjukannya yang ada di antara masing‐masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan Peserta Penggabungan dan Perusahaan Peserta Penggabungan yang bersangkutan.
Perusahaan Hasil Penggabungan juga merencanakan untuk melakukan rekrutmen‐rekrutmen tenaga kerja baru seiring dengan pertumbuhan kinerja usaha.
4.5 Perubahan Anggaran Dasar
Anggaran dasar ICON, selaku Perusahaan Hasil Penggabungan, akan mengalami perubahan, antara lain: (a) Pasal 3 mengenai Maksud dan Tujuan dan juga Kegiatan Usaha untuk disesuaikan dengan
kegiatan usaha PSS; (b) Pasal 4 mengenai Struktur Permodalan sehubungan dengan penerbitan saham‐saham ICON
kepada pemegang saham GWA sehubungan dengan Penggabungan.
Perubahan anggaran dasar ICON tersebut harus disetujui oleh Menkumham. Konsep akta perubahan anggaran dasar dari Perusahaan Hasil Penggabungan adalah sebagaimana dimuat dalam Lampiran pada Pernyataan Penggabungan Usaha.
4.6 Ikhtisar Laporan Keuangan Proforma
Laporan Keuangan Proforma Penggabungan telah direview oleh Kantor Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan dengan Laporan Review Akuntan atas Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas Ringkasan Proforma Penggabungan Per 31 Desember 2010 No. 011054‐B2B/FH tanggal 10 Juni 2011.
Pemegang saham, Komisaris dan Direktur GWA menjabat atau memiliki keluarga dekat yang menjabat sebagai Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, sehingga kebijakan keuangan dan operasi Perseroan dan GWA berada di bawah pengendalian yang sama.
Oleh karena itu, Penggabungan dilakukan dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest) sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.38 mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Ekuitas Sepengendali”.
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali dan disajikan sebagai unsur ekuitas.
Komposisi dan kepemilikan masing‐masing pemegang saham dalam Perseroan dan GWA berdasarkan Laporan Keuangan per 31 Desember 2010 sebelum Penggabungan Usaha adalah sebagai berikut:
58
PT Island Concepts Indonesia Tbk.
Nilai NominalRp
Modal Dasar 1.000.000.000 56.125.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor penuh:
1 Island Regency Group Ltd (d/h Meridian Investment Hk. Ltd.) 56.562.000 3.174.542.250 22,62%
2 Island Residences Club Inc. 48.500.000 2.722.062.500 19,40%3 Graham James Bristow 32.000.000 1.796.000.000 12,80%4 Francis Street Pty. Ltd. 16.500.000 926.062.500 6,60%5 Masyarakat (dibawah 5%) 96.438.000 5.412.582.750 38,58%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor penuh: 250.000.000 14.031.250.000 100,00%Jumlah Saham Dalam Portepel 750.000.000 42.093.750.000
KeteranganJumlah Saham %
Nominal Rp56,125 atau USD0,005 per saham
PT Gama Wahyu Abadi
Nominal Rp100.000,‐ per saham Nilai Nominal Keterangan
Jumlah Saham Rp
%
Modal Dasar 200.000 20.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor penuh: 1 Ir. Frans Bambang Siswanto 99.999 9.999.900.000 99,999% 2 Octavianus Kuntjoro 1 100.000 0,001% Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor penuh: 100.000 10.000.000.000 100,000% Jumlah Saham Dalam Portepel 100.000 10.000.000.000 Berdasarkan metode dan tata cara konversi saham, maka Perseroan akan menerbitkan saham baru dengan nilai nominal Rp56,125 per saham. Dengan demikian konversi saham GWA dalam Perseroan adalah setiap pemegang 1 (satu) saham GWA dengan nilai nominal Rp100.000,‐ per saham akan mendapat 4.765 saham baru dengan nilai nominal Rp56,125 per saham. Setelah pelaksanaan Penggabungan Usaha, maka persentase kepemilikan pemegang saham lama Perseroan akan terdilusi oleh karena konversi saham sesuai dengan hasil kesepakatan. Efek dilusi ini mengakibatkan turunnya persentase kepemilikan pemegang saham lama Perseroan. Kepemilikan pemegang saham GWA juga akan terdilusi, sebagai akibat memperoleh kepemilikan pada Perusahaan Hasil Penggabungan. Dengan asumsi pemegang saham Perseroan tidak melakukan transaksi saham dengan nilai nominal Rp56,125 per saham dan setiap pemegang 1 saham GWA mendapat 4.765 saham baru Perseroan dengan nilai nominal Rp56,125 per saham, maka struktur pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
59
Setelah Penggabungan
Nominal Rp56,125 per saham
Pemegang Saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) Persentase Kepemilikan
Ex. PT Island Concepts Indonesia Tbk. (dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham) Island Regency Group Ltd. (d/h Meridian Investment Hk. Ltd.) 56.562.000 3.174.542.250 7,79% Island Residences Club Inc. 48.500.000 2.722.062.500 6,68% Graham James Bristow 32.000.000 1.796.000.000 4,40% Francis Street Pty. Ltd. 16.500.000 926.062.500 2,27%
Masyarakat (kepemilikan masing‐masing di bawah 5%) 96.438.000 5.412.582.750 13,27% J u m l a h 250.000.000 14.031.250.000 34,41%
Ex. PT Gama Wahyu Abadi (dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham) Ir. Frans Bambang Siswanto 476.495.235 26.743.295.064 65,588% Octavianus Kuntjoro 4.765 267.436 0,001% J u m l a h 476.500.000 26.743.562.500 65,59% J U M L A H 726.500.000 40.774.812.500 100,00%
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali hasil penggabungan menjadi sebagai berikut:
Nilai pengalihan GWA berdasarkan nilai saham yang diterbitkan Rp 26.743.562.500 Aset Bersih GWA per 31 Desember 2010 Rp 5.130.086.485 Selisih Rp 21.613.476.015
Neraca Ringkasan Proforma Penggabungan per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
PT Gama Wahyu Abadidan Anak Perusahaan
ASETAset LancarKas dan Setara Kas 105.719.387 3.399.655.654 3.505.375.041 Piutang Usaha 155.892.032 11.499.724.819 11.655.616.851 Piutang Lain‐lain ‐ 2.427.941.814 2.427.941.814 Persediaan 17.824.785 2.028.071.098 2.045.895.883 Pajak Dibayar di Muka 26.500.000 1.675.999.139 1.702.499.139 Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka 567.039.320 1.403.705.702 1.970.745.022
Jumlah Aset Lancar 872.975.524 22.435.098.226 23.308.073.750 Aset Tidak LancarPiutang Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 489.240.318 ‐ 489.240.318
Pajak Dibayar di Muka ‐ 2.946.827.530 2.946.827.530 Aset Pajak Tangguhan 106.787.751 3.833.271.634 3.940.059.385 Hak atas Sewa Tanah 63.555.556 ‐ 63.555.556 Aset Tetap ‐ Jumlah Tercatat 9.814.454.521 25.894.105.742 35.708.560.263 Aset Lain‐lain 32.500.000 586.913.809 619.413.809
Jumlah Aset Tidak Lancar 10.506.538.146 33.261.118.715 43.767.656.861
JUMLAH ASET 11.379.513.670 55.696.216.941 67.075.730.611
HistorisProforma PerseroanPerseroan
60
(dalam Rupiah)
PT Gama Wahyu Abadidan Anak Perusahaan
KEWAJIBAN DAN EKUITASKewajiban LancarHutang Bank ‐ 891.263.166 891.263.166 Hutang Usaha 412.536.556 9.868.581.435 10.281.117.991 Hutang Lain‐lain 181.909.793 363.913.361 545.823.154 Hutang Pajak 1.443.166.267 160.549.545 1.603.715.812 Beban Masih Harus Dibayar 1.218.079.840 2.022.361.933 3.240.441.773 Uang Muka Pelanggan 542.062.552 899.100.000 1.441.162.552 Jaminan Pelanggan ‐ 30.900.000 30.900.000 Pendapatan Diterima di Muka Jatuh Tempodalam Waktu Satu Tahun 57.350.020 ‐ 57.350.020
Hutang Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa ‐ 4.128.838.029 4.128.838.029
Hutang Bank Jatuh Tempo dalamWaktu Satu Tahun ‐ 2.931.992.341 2.931.992.341
Kewajiban Lancar 3.855.105.028 21.297.499.810 25.152.604.838 Kewajiban Tidak LancarHutang Jangka Panjang Jatuh Tempo dalam Waktu Lebih dari Satu Tahun‐Hutang Bank ‐ 11.141.583.352 11.141.583.352 ‐Hutang Lain‐lain 40.151.137 ‐ 40.151.137
Pendapatan Diterima di Muka Jatuh Tempodalam Waktu Lebih dari Satu Tahun 1.185.233.739 ‐ 1.185.233.739
Hutang Pemegang Saham 4.951.432.607 ‐ 4.951.432.607 Estimasi Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 213.724.061 8.370.889.398 8.584.613.459 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 6.390.541.544 19.512.472.750 25.903.014.294
Hak Minoritas Atas Aset Bersih Anak Perusahaan ‐ 9.756.157.896 9.756.157.896
Ekuitas Modal Saham 14.031.250.000 10.000.000.000 40.774.812.500 *)
Tambahan Modal Disetor (3.496.657.299) ‐ (3.496.657.299) Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali ‐ (3.171.390.974) (21.613.476.015) **)
Saldo Rugi (9.400.725.603) (1.698.522.541) (9.400.725.603) Jumlah Ekuitas 1.133.867.098 5.130.086.485 6.263.953.583
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 11.379.513.670 55.696.216.941 67.075.730.611
HistorisProforma PerseroanPerseroan
*) Jumlah nominal saham setelah penggabungan **) Jumlah selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali hasil penggabungan
61
Laporan Laba Rugi Ringkasan Proforma Penggabungan untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
PT Gama Wahyu Abadidan Anak Perusahaan
PENDAPATAN USAHA 3.938.225.855 50.862.893.197 54.801.119.052 BEBAN POKOK PENDAPATAN (1.739.706.065) (41.691.780.054) (43.431.486.119) LABA KOTOR 2.198.519.790 9.171.113.143 11.369.632.933 BEBAN USAHA (3.569.136.563) (11.109.628.977) (14.678.765.540) RUGI USAHA (1.370.616.773) (1.938.515.834) (3.309.132.607) PENGHASILAN (BEBAN) LAIN_LAINKomisi Penjualan 21.283.451 ‐ 21.283.451 Rugi Selisih Kurs (73.213.657) (742.755.750) (815.969.407) Laba Pelepasan Hak atas Sewa Tanah 1.333.333 ‐ 1.333.333 Jasa Giro dan Bunga Deposito 470.712 105.653.837 106.124.549 Beban Pajak ‐ (24.632.390) (24.632.390) Beban Keuangan (1.180.549) ‐ (1.180.549) Rugi Penjualan Aset Tetap (983.482) (2.338.855.168) (2.339.838.650) Restitusi Pajak ‐ 876.414.581 876.414.581 Bunga atas Restitusi Pajak ‐ 419.095.142 419.095.142 Bunga Piutang Pihak‐pihak yang MempunyaiHubungan Istimewa ‐ 53.912.207 53.912.207
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang ‐ (648.194.648) (648.194.648)
Pemulihan atas Penyisihan Persediaan Rusak ‐ 14.018.464 14.018.464 Gaji Komisaris ‐ (543.550.000) (543.550.000) Beban Bunga (368.893.658) (127.918.502) (496.812.160) Rugi Penghapusan Aset Tetap ‐ (2.900.000) (2.900.000) Bunga Hutang Pihak‐pihak yang MempunyaiHubungan Istimewa ‐ (86.061.451) (86.061.451)
Lain‐lain ‐ Bersih (21.564.872) 560.049.836 538.484.964 Jumlah Beban Lain‐lain ‐ Bersih (442.748.722) (2.485.723.842) (2.928.472.564)
RUGI SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN (1.813.365.495) (4.424.239.676) (6.237.605.171) MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILANTangguhan 17.301.521 (106.968.467) (89.666.946)
RUGI SEBELUM HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN (1.796.063.974) (4.531.208.143) (6.327.272.117) HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN ‐ 1.881.118.366 1.881.118.366 DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA ‐ 958.667.236 958.667.236
RUGI BERSIH (1.796.063.974) (1.691.422.541) (3.487.486.515)
RUGI PER SAHAM Rugi Usaha (5,48) (83.748,04) (4,58) Rugi Bersih (7,18) (73.073,08) (4,82)
Perseroan
HistorisProforma Perseroan
PT Gama Wahyu Abadi Proformadan Anak Perusahaan Perseroan
Laba (Rugi) Bersih / Aset ‐15,78% ‐3,04% ‐5,20%Laba (Rugi) Bersih / Ekuitas ‐158,40% ‐32,97% ‐55,68%Kewajiban / Ekuitas (x) 9,04 7,96 8,15Kewajiban / Aset (x) 0,90 0,73 0,76Laba (Rugi) Kotor / Pendapatan 55,83% 18,03% 20,75%Laba (Rugi) Usaha / Pendapatan ‐34,80% ‐3,81% ‐6,04%Laba (Rugi) Bersih / Pendapatan ‐45,61% ‐3,33% ‐6,36%
RASIO‐RASIO KEUANGAN Perseroan
62
4.7 Analisa dan Pembahasan Oleh Manajemen
Dilihat dari Laporan Proforma Perusahaan Hasil Penggabungan, maka penggabungan usaha memberikan dampak yang relatif sangat baik bagi Perseroan, antara lain jumlah Aset Perseroan meningkat secara signifikan dari sekitar Rp11,379 miliar menjadi Rp67,076; atau meningkat lebih dari 489%. Sementara itu rasio Laba (Rugi) Bersih terhadap jumlah Aset, meningkat secara signifikan dari ‐15,78% menjadi ‐5,20%; atau meningkat sebesar 67,05%. Demikian pula rasio Laba (Rugi) Bersih terhadap jumlah Ekuitas, naik dari ‐158,40% menjadi ‐55,68%; atau meningkat lebih dari 64,85%. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah Aset dan Ekuitas akibat adanya penggabungan.
Sedangkan solvabilitas ekuitas Perseroan, yang diukur dengan membandingkan jumlah Kewajiban dengan jumlah Ekuitas, menurun sebesar 9,84% dari 9,04x menjadi 8,15x, dimana hal ini menunjukkan kemampuan Perusahaan Hasil Penggabungan dalam menyelesaikan kewajibannya semakin baik. Demikian pula dengan solvabilitas aset Perseroan, yang diukur dengan membandingkan jumlah Kewajiban dengan jumlah Aset, dari 0,90x menjadi 0,76x atau menurun sebesar 15,6%, yang mana hal ini kembali menegaskan bahwa kemampuan Perusahaan Hasil Penggabungan dalam menyelesaikan kewajibannya semakin baik.
Disamping itu dengan adanya penggabungan usaha, margin Rugi bersih Perseroan meningkat secara signifikan dari ‐45,61% menjadi ‐6,36%; atau meningkat sebesar 86,05%. Penurunan margin Rugi bersih ini memiliki dampak yang relatif sangat positif bagi Perusahaan Hasil Penggabungan.
Perkiraan keuntungan, tantangan dan potensi dari Penggabungan:
Keuntungan
Bagi ICON rencana penggabungan usaha ini merupakan upaya untuk melakukan diversifikasi usaha ke bisnis perusahaan penyediaan catering dan fasilitas layanan pendukung lainnya untuk perusahaan‐perusahaan pertambangan yang umumnya beroperasi di daerah‐daerah terpencil di seluruh Indonesia, namun memiliki propsektif yang menjanjikan, agar tercipta integrasi usaha yang efektif dan efisien secara menyeluruh.
Sedangkan bagi GWA, sebagai induk perusahaan dari PT Patra Supplies and Services (“PSS”) dengan masuknya Perseroan sebagai pemegang saham PSS sebagai Perusahaan Hasil Penggabungan Usaha, maka diharapkan pengelolaan PSS dapat dilakukan secara lebih transparan, profesional dan terbuka akses yang luas dalam hal pendanaan melalui instrumen Pasar Modal sehingga mendukung pengembangan usaha di masa depan.
Tantangan:
(a) Integrasi struktur organisasi dan sumber daya manusia. Perusahaan Peserta Penggabungan adalah badan hukum yang terpisah yang secara historis memiliki budaya yang berbeda dan beragam, serta cara‐cara yang berbeda untuk membentuk struktur organisasi sumber daya manusia dan menjalankan standar prosedur operasional dalam menjalankan usaha masing‐masing. Akan tetapi kedua perusahaan memiliki beberapa manajemen kunci yang sama sehingga Perusahaan Hasil Penggabungan tidak memilik kendala dan dapat memberikan sinergi dan keuntungan maksimum serta untuk menjamin bahwa nilai maksimum dapat dihasilkan dari Penggabungan.
(b) Integrasi operasional dari organisasi. Perusahaan peserta penggabungan usaha memiliki kegiatan usaha yang tidak sama, akan tetapi akan saling melengkapi, oleh karenanya integrasi operasional dari organisasi akan dievaluasi untuk menentukan struktur yang optimal untuk ke depannya. Penilaian ini sangat memungkinkan akan mengakibatkan perubahan struktur dalam masa peralihan.
63
(c) Sinergi yang diharapkan dan pelurusan operasi diharapkan dapat meningkatkan pendapatan.
4.8 Penegasan Penerimaan atas Peralihan Hak dan Kewajiban Berdasarkan pasal 122 ayat (3) UUPT, ICON selaku Perusahaan Hasil Penggabungan mengkonfirmasikan bahwa dirinya bersedia untuk menerima dan mengambil alih semua usaha, pengoperasian, aset dan kewajiban serta ekuitas ICON sebagai akibat dari Penggabungan.
4.9 Struktur Organisasi Perusahaan Hasil Penggabungan Struktur perusahaan yang baru dari Perusahaan Hasil Penggabungan akan menjadi sebagai berikut:
Keterangan: *) Island Regency Group (“IRG”): Direktur Tunggalnya adalah Margaret Ann Ojala, istri dari pada Graham James Bristow. Pemegang saham pengendalinya adalah Frances Street Pty Ltd.
**) Island Residences Club (“IRC”): Perusahaan yang dibentuk di AS, dimana pemegang saham pengendalinya adalah Graham James Bristow.
***) Frances Street Pty Ltd (“FSPL”): Direktur tunggalnya adalah Margareth Ann Ojala. Pemegang saham pengendalinya adalah Francis Street Trust, yaitu suatu Discretionary Trust (semacam Wali Amanat Perseorangan) yang dibentuk di Victoria, Australia.
4.10 Prospek Usaha Perusahaan Hasil Penggabungan
Berdasarkan kutipan dari kabarbisnis.com, edisi tanggal 1 September 2010, dengan judul berita “Kunjungan Wisatawan Mancanegera Tumbuh 10,96%”, diketahui bahwa jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia pada Juli 2010 lalu naik 10,96 persen, atau naik 658,5 ribu orang, dibandingkan dengan jumlah wisman pada Juli 2009. Demikian pula jika dibandingkan dengan Juni 2010, jumlah wisman Juli 2010 naik 7,34 persen. Secara kumulatif (Januari‐Juli) 2010, jumlah wisman mencapai 4,04 juta orang atau naik 13,49 persen dibandingkan dengan jumlah wisman pada periode yang sama tahun 2009. Naiknya jumlah wisatawan ke Indonesia merupakan suatu fakta bahwa Indonesia masih menjadi daya tarik
PT Island Concepts Indonesia Tbk
Island Regency Group Ltd (7,79%)* Island Residences Club, Inc (6,68%)** Graham James Bristow (4,40%) Francis Street Pty, Ltd (2,27%)***
Masyarakat(13,27%)
Ir. Frans Bambang Siswanto, MM (65,588%) Octavianus Kuntjoro (0,001%)
PT Patra Supplies and Services (PSS)
50,00 %
PT Synergi Investama Indonesia
50,00 %
Putu Agung Prianta (80%) Iyum Wiarsih (20%)
100,00 % 13,27% 65,59 %21,14 %
64
wisata ataupun bisnis bagi kalangan wisatawan. Hal ini diprediksikan akan terus mengalami peningkatan seiring dengan stabilnya kondisi perekonomian serta keamanan Indonesia.
Prospek peningkatan ini menjadi potensi bagi hotel‐hotel di Indonesia karena meningkatnya wisatawan ke Indonesia menjadi pendorong naiknya tingkat hunian hotel‐hotel di daerah, khususnya daerah seperti Pulau Bali yang memiliki potensi wisata serta potensi bisnis. Penghuni hotel tidak hanya dari wisatawan asing, namun wisatawan dalam negeri juga turut memberikan andil bagi peningkatan hunian hotel di daerah. Faktor tingginya tingkat hunian hotel di daerah harus didorong pula dengan keterjaminan keamanan di daerah‐daerah tersebut. Dengan begitu akan lebih banyak wisatawan yang datang dan menginap di hotel‐hotel yang ada di daerah tersebut.
Khusus untuk prospek jasa catering dan facilities management, GAPMMI (Gabungan Pengusaha
Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia) mencatat bahwa omset industri makanan dan minuman adalah sekitar Rp550 triliun pada tahun 2009 dan pertumbuhan bisnis hotel, restoran dan catering mencapai sekitar 6% per tahun.
Dengan demikian, Perseroan optimis bahwa prospek usaha jasa akomodasi, terutama di Bali
sebagai pulau tujuan wisata utama baik dalam maupun luar negeri, akan terus meningkat. Demikian pula prospek usaha jasa catering dan facilities management seiring dengan meningkatnya jasa pertambangan. Dalam jangka panjang, peluang ini akan dimanfaatkan oleh Perseroan dengan terus membangun hotel dan resort di daerah pegunungan dan tepi pantai untuk wisatawan manca negara. Perseroan akan senantiasa berusaha mendapatkan proyek‐proyek catering baru di daerah‐daerah pertambangan yang sudah ada maupun daerah baru.
Sedangkan dalam jangka pendek, Perseroan akan melaksanakan beberapa proyek yang pelaksanaan akan tunduk pada peraturan dan ketentuan yang berlaku termasuk Peraturan IX.E.1 bilamana transaksi dilaksanakan dengan pihak terafiliasi dan Peraturan No. IX.E.2 bilamana ternyata nilai transaksi melebihi 20% dari nilai ekuitas Perseroan, sebagai berikut: 1. Perseroan saat ini sedang melakukan legal due diligence untuk mengakuisisi sebuah hotel di
Padang Bay, Bali, dengan harga yang relatif murah, dimana pada saat ini pembangunan yang telah mencapai progress 60%, terhenti karena pemilik lama mengalami kesulitan permodalan;
2. Perseroan saat ini hampir menyelesaikan pembangunan Kantor Pemasaran untuk Bali Island Villas tahap kedua, yaitu sebanyak 27 Studio dan 15 x two‐bedrooms, pada lokasi yang berdampingan dengan lokasi villa yang saat ini dimiliki oleh Perseroan, sehingga jumlah kamar Villa dan Hotel yang dapat disewakan meningkat lebih dari 400% (dari sebelumnya 10 villa menjadi 42 kamar hotel dan 10 villa);
3. Mengingat letak villa Perseroan yang berdampingan dengan pintu masuk Potatoe Heads, sebuah Café yang relatif terkenal di Jakarta dan Bali, maka Perseron saat ini sedang melakukan re‐branding dari Bali Island Villas & Spa menjadi the “Island Regency Seminyak” untuk meraih predikat sebagai Resort berbintang 5 – 6;
4. Perseroan juga sedang melakukan “vacation ownership concept”, dimana sebagian dari kamar vila dan hotel di peruntukan bagi penggunaan klub‐klub pariwisata tertentu;
5. Mengoperasikan secara penuh ”Café & Deli” di Seminyak Bali; serta merencanakan untuk membuka kafe‐kafe sejenis di daerah Cilandak dan lokasi‐lokasi lainnya di Jakarta, sehingga dapat mengoptimalkan bisnis makanan dan minuman pada anak perusahaan (PSS). Kegiatan ini akan dilakukan dalam waktu kurang dari setahun sejak saat ini;
65
6. Anak perusahaan Perseroan (PSS) akan lebih memfokuskan pada pemberian jasa catering bagi perusahaan‐perusahaan tambang batu bara yang beroperasi di daerah‐daerah terpencil;
7. Disamping catering, maka Perseroan juga sedang menawarkan pembuatan flying camp atau tenda semi permanen yang dapat dipindah‐pindah (moveable), sekaligus pengoperasian dan pemeliharaan (kebersihan, perawatan taman dan komplek) flying camp tersebut;
8. Pada saat ini PSS memiliki kontrak catering jangka panjang, antara lain dengan: PT Leighton Contractors Indonesia, yaitu anak perusahaan dari Leighton Contractors,
Pty., salah satu perusahaan kontraktor enjinering dan sipil yang terbesar dan ternama di baik di Asia maupun di Australia, dengan kontrak senilai USD 10.749.797 selama 7 tahun;
PT Pertamina Hulu Energi, anak perusahaan PT Pertamina (Persero), dengan kontrak senilai USD 6.150.673,27 selama 4 tahun;
PT Petrochina Sorong, anak perusahaan Petrochina dan PT Pertamina (Persero), dengan kontrak senilai USD 9.142.696,72 selama 3 tahun.
4.11 Risiko Penggabungan
Direksi dari Perusahaan Peserta Penggabungan telah mempertimbangkan dan menganalisa semua risiko yang terkait dengan Penggabungan dan telah disiapkan rencana‐rencana tertentu untuk menanggulangi risiko‐risiko tersebut. Direksi Perusahaan Peserta penggabungan meyakini bahwa tidak terdapat risiko‐risiko yang timbul dari Penggabungan, selain dari risiko‐risiko yang dijelaskan pada Bagian 3.5 (3) yang mempunyai kemungkinan untuk menimbulkan suatu akibat yang merugikan bagi usaha dan operasional Perusahaan Hasil Penggabungan. Berikut ini adalah risiko‐risiko utama Penggabungan:
(1). Adanya dilusi kepemilikan bagi pemegang saham Peseroan dan GWA dikarenakan adanya efek peningkatan modal saham dalam Perusahaan Hasil Penggabungan sebagai akibat dari Penggabungan, yaitu dilusi maksimal sebesar 65,59% bagi pemegang saham Perseroan dan dilusi sebesar 34,41% bagi pemegang saham GWA;
(2). Terbaginya wewenang manajemen dimana manajemen yang bergabung dari masing‐masing Perusahaan Peserta Penggabungan akan menjadi bagian dari manajemen Perusahaan Hasil Penggabungan;
(3). Terdistorsi/terbaginya pendapatan yang mungkin diperoleh Perseroan di masa depan karena adanya Penggabungan ini;
(4). Tidak tercapainya target pembayaran dividen yang disebabkan oleh penurunan kinerja Perseroan;
(5). Biaya‐biaya yang dikeluarkan jumlahnya relatif cukup besar, antara lain biaya‐biaya konsultasi, audit keuangan, dan legal;
(6). Tidak stabilnya harga saham setelah terjadi penggabungan usaha.
66
5. PERNYATAAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS
Pernyataan Penggabungan Usaha yang disampaikan kepada Bapepam‐LK telah lengkap dan sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam Peraturan No. IX.G.1.
Penggabungan Usaha dilakukan dengan memperhatikan kepentingan Perseroan, masyarakat dan persaingan sehat dalam melakukan usaha, serta ada jaminan tetap terpenuhinya hak‐hak pemegang saham publik dan karyawan.
Setelah dilakukan penelaahan secara cermat dan seksama, kami yakin bahwa semua informasi material telah diungkapkan dan informasi tersebut tidak memuat pernyataan dan informasi yang menyesatkan.
67
6. PROFESI DAN LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL
Untuk meneliti kelayakan dan kewajaran Penggabungan, baik dari segi aspek akuntansi komersial, aspek hukum maupaun aspek lainnya, Perseroan dan GWA telah menunjuk pihak‐pihak independen yang telah memberikan pendapatnya sebagai berikut:
KAP KOSASIH, NURDIYAMAN, TJAHJO & REKAN Cyber 2 Tower, Lantai 21, Unit F, Jl. HR. Rasuna Said Blok X‐5, Jakarta 12950 Telp.: (6221) 2553 9299; Fax.: (6221) 2553 9298 No. Keanggotaan Institut Akuntan Publik Indonesia: 35 a.n. Nunu Nurdiyaman, CPA STTD No. 08/STTD‐AP/PM/92
Surat Penunjukan No. KNT&R‐0252/02/2011 tanggal 22 Februari 2011
sebagai Akuntan Publik yang mengaudit Laporan Keuangan Perseroan per 31 Desember 2010 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian sebagaimana tercantum dalam Laporan Auditor Independen No: KNT&R‐0270/11 tanggal 9 Juni 2011, dengan berpedoman pada standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. KAP JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN Jl. Pluit Raya 200 Blok V No.1‐5, Jakarta 14440 Telp.: (6221) 661 7155; Fax.: (6221) 663 0455 No. Keanggotaan Institut Akuntan Publik Indonesia: 1327 STTD No. 13/BL/STTD‐AP/2006
Surat Penunjukan No. 048.R1/I/11/B2B/JMM1 tanggal 28 Januari 2011
selaku pihak independen yang telah mereview penyusunan proforma No. 011054‐B2B/FH tanggal 10 Juni 2011 menyatakan bahwa dalam Penyesuaian Proforma tidak terdapat dampak langsung signifikan sebagai akibat transaksi Penggabungan. Review dilaksanakan berdasarkan standar yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. PRISMA & CO ADVOCATE AND LEGAL CONSULTANT Cyber 2 Tower, Lantai 22, Jl. HR. Rasuna Said Blok X‐5 No.13, Jakarta 12950 Telp.: (6221) 661 7155; Fax.: (6221) 663 0455 No. Keanggotaan Perhimpunan Advokat Indonesia: 00.12338 a.n. R. Rivai M. Noer, SH, MM STTD No. 337/PM/STTD‐KH/2000
Surat Penunjukan No. 445a/PERSEROAN/X/2010 tanggal 27 Oktober 2010 juncto No. 474a/ ICON/III/2011 tanggal 1 Maret 2011
sebagai konsultan hukum independen yang memberikan pendapat hukum atas Perusahaan Peserta Penggabungan dan Penggabungan serta melakukan uji tuntas dari segi hukum atas Perusahaan Peserta Penggabungan untuk mengungkap fakta‐fakta, data serta informasi penting yang menyangkut aspek hukum Perusahaan Peserta Penggabungan dalam rangka penerapan prinsip‐prinsip keterbukaan sebagaimana disyaratkan oleh peraturan perundang‐undangan yang berlaku, khususnya di bidang Pasar Modal. Sesuai dengan Surat Ref. No. 082/PRISMA/LO/VI/ 2011 tanggal 1 Juni 2011, perihal Pendapat Dari Segi Hukum Terhadap Rencana Penggabungan Usaha PT Gama Wahyu Abadi Ke Dalam PT Island Concepts Indonesia Tbk, penggabungan ini hanya akan berlaku apabila dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang‐undangan sebagaimana dirinci dalam pendapat dari segi hukum tersebut. Uji Tuntas dan Pendapat Dari Segi Hukum berpedoman pada peraturan dan ketentuan hukum positif yang berlaku di Indonesia dan Standar Profesi yang dikeluarkan oleh Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal.
68
KJPP RENGGANIS, HAMID & REKAN Menara Kuningan, Lantai 8, Jl. HR. Rasuna Said Blok X‐7 Kav.5, Jakarta 12940 Telp.: (6221) 3001 6002; Fax.: (6221) 3001 6003 No. Keanggotaan MAPPI: 95‐S‐0632 STTD No. 19/BL/STTD‐P/AB/2006
Surat Penunjukan RHR‐1/2‐P/XII/2011‐006 tanggal 20 Januari 2011
sebagai penilai independen yang menyiapkan Laporan Penilaian Saham ICON dan GWA No. 041D‐VAL‐VI/2011 dan No. 041E‐VAL‐VI/2011 keduanya tertanggal 10 Juni 2011, Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Penggabungan Usaha antara ICON dan GWA No. 041F‐VAL‐VI/2011 tertanggal 13 Juni 2011, dan Laporan Penilaian aset Perseroan No. 043A‐VAL‐VI/2011 tertanggal 10 Juni 2011, dengan berpedoman pada Standar Penilaian Indonesia.
NOTARIS M. NOVA FAISAL, S.H., M.Kn. Cyber 2 Tower, Lantai 22, Jl. HR. Rasuna Said Blok X‐5 No.13, Jakarta 12950 Telp.: (6221) 2902 1312; Fax.: (6221) 2902 1314 No. Keanggotaan Ikatan Notaris Indonesia: 036/Pengda/Suket/III/2011 STTD No. 398/BL/STTD‐N/2010
Surat Penunjukan tertanggal 10 Januari 2011 selaku profesi penunjang yang menyiapkan dan membuat akta‐akta dalam rangka penggabungan usaha, antara lain Akta Penggabungan dan perubahan Anggaran Dasar dari Perusahaan Hasil Penggabungan, dengan berpedoman pada Peraturan Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris.
PT SHARESTAR INDONESIA Citra Graha Building Lt.7, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35‐36, Jakarta 12950 Telp.: (6221) 5277 966; Fax.: (6221) 5277 967 Surat Izin No. KEP‐25/PM/1991 tanggal 14 Mei 1991
selaku Biro Administrasi Efek dalam pelaksanaan Penggabungan Usaha, antara lain mengkonversikan saham Perusahaan Peserta Penggabungan menjadi saham Perusahaan Hasil Penggabungan Usaha, melakukan administrasi atas permohonan pembelian saham odd lot, dan menyiapkan daftar pemegang saham Perusahaan Hasil Penggabungan, dengan berpedoman pada Standar Profesi dan Peraturan Pasal Modal yang berlaku.
69
7. PERSYARATAN RUPSLB DAN PENGAMBILAN SUARA Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) Perseroan untuk memutuskan rencana Penggabungan akan dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2011 di Jakarta. Perseroan melakukan pemberitahuan akan diselenggarakan RUPSLB dan keterbukaan informasi berupa ringkasan Rancangan Penggabungan Usaha dalam 2 (dua) surat kabar harian Investor Daily dan Nusa Bali keduanya pada tanggal 5 Mei 2011. Melalui iklan pada 2 (dua) surat kabar harian yang sama, Perseroan melaksanakan Panggilan RUPSLB pada tanggal 20 Mei 2011 dan mengumumkan penundaan rencana penyelenggaran RUPSLB pada tanggal 3 Juni 2011. RUPSLB akan diselenggarakan dengan memenuhi ketentuan kuorum kehadiran sekurang‐kurangnya 3/4 (tiga per empat) bagian dari seluruh saham yang dikeluarkan dalam Perseroan dan disetujui oleh sekurang‐kurangnya 3/4 (tiga perempat) bagian dari pemegang saham yang hadir dalam Rapat. RUPSLB Kedua Dalam hal kuorum RUPSLB Pertama tidak tercapai akan diselenggarakan RUPSLB Kedua yang akan diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari dari RUPSLB pertama. Pemanggilan untuk RUPSLB Kedua dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum RUPSLB kedua dilakukan dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPSLB dan disertai informasi bahwa RUPSLB pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum. Keputusan RUPSLB Kedua atas rencana penggabungan usaha harus dihadiri oleh sekurang‐kurangnya 2/3 (dua pertiga) bagian dari seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan yang dimiliki oleh pemegang saham dan disetujui oleh sekurang‐kurangan 3/4 (tiga perempat) bagian dari pemegang saham yang hadir dalam Rapat. RUPSLB Ketiga Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPSLB Kedua tidak tercapai, atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan RUPSLB ditetapkan oleh Ketua Bapepam‐LK. Pemanggilan RUPSLB Ketiga akan dilakukan melalui 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional yang terbit di tempat kedudukan Perseroan. Keputusan RUPSLB Ketiga untuk rencana pengabungan usaha harus mendapat persetujuan dari sekurang‐kurangnya 3/4 (tiga perempat) bagian dari pemegang saham yang hadir dalam RUPSLB. Apabila Rencana Transaksi Pengabungan Usaha tidak memperoleh persetujuan dari RUPSLB, maka rencana tersebut baru dapat diajukan kembali 12 (dua belas) bulan setelah pelaksanaan RUPSLB.
70
8. INFORMASI TAMBAHAN
Apabila pemegang saham Perseroan dan GWA memerlukan informasi tambahan mengenai rencana Penggabungan ini, kepada pemegang saham dipersilahkan untuk menghubungi:
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk Jl. Raya Petitenget No.469 Seminyak
Kuta 80361, Bali, Indonesia Telp.: (62361) 736 656/ 57 Faks.: (62361) 736 658
PT GAMA WAHYU ABADI Komplek Perkantoran Permata Senayan Blok B–21 Jl. Tentara Pelajar X, Jakarta 12210, Indonesia
Telp.: (6221) 5794 1118 Faks.: (6221) 5794 1116
Selanjutnya diberitahukan bahwa pemegang saham yang ingin memperoleh Rancangan Penggabungan ini, dapat menghubungi kantor Perseroan dan GWA pada alamat tersebut di atas setiap hari kerja mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.
.
L A M P I R A N
Vn.
K O N S E P
PERUBAHAN ANGGARAN DAS.4R
PT. ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk
Nomor :
-Pada hari ini,
-Menghadap kepada saya, MOCHAMAD NOVA FAISAL? Sarjana Hukum,
hgagister Kenotariatan, Notaris di Kota Jakarta Selatan, dengan dihadiri -------
para saksi yang saya, Notans, kenal dan akan disebut pada bagian akhir akta
ini : ......................................................................................
-Tuan
-menurut keterangannya dalam ha1 ini bertindak dalam jabatamya ------
tersebut berdasarkan Kuasa yang diberikan oleh Rapat Umum -----------
Pemegang Saham Luar Biasa PT. ISLAND CONCEPTS
INDONESIA Tbk, yang perubahan seluruh anggaran dasarnya untuk
disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas sebagaimana dimuat dalam akta tanggal 13-06-2008
(tiga belas Juni dua ribu delapan) nomor 56, dibuat dihadapan EVI
SUSANTI PANJAITAN Sajana Hukum, Notaris di Kabupaten
Badung, berkedudukan di Kuta, yang telah mendapat persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
sebagaimana ternyata dari Surat Keputusannya tanggal 05-09-2008
(lima September dua ribu delapan) nomor -------
AHU-59617.AH.01.02.Tahun 2008; ---------- --------------.-----------------
Untuk selanjutnya disebut "Perseroan". ----------- ----------.-------------- ---
-Penghadap sava. notalls kenal, .............................. - -----------------------
-Penghadap dalam kedudukannya seperti tersebut diatas nienerangkan -------
terlebih dahulu sebnuai berik~lt : ............................. ........................ ' D
1. bahn~a pada hari . tanggal bertempat di
telah diadakan Rapat Umum Pemegang Sahanl Luar Biasa PT. ISLAND
CONCEPTS INDONESIA Tbk, selanjutnya disebut "Rapat". ------------
2. Bahwa dalam Rapat tersebut telah diput~~skan antara lain untuk
Mengubah Anggaran Dasar Perseroan yaitu mengenai (i) Maksud dan
Tujuan dan Kegiatan Usaha, dan (ii) Pennodalan. ..........................
Penghadap telah diberi kuasa oleh Rapat untuk mengubah Anggaran Dasar
Perseroan, ha1 maka akan dilakukan dengan akta ini. ........................ -
Berhubung dengan ha1 tersebut di atas, Penghadap bertindak sebagaimana
tersebut dengan ini rnengubah - ......................................................
I. Pasal 3 : mengenai Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha; ----------
Sehingga untuk selanjutnya menjadi berbunyi sebagai berikut : ----------
------- MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA -----
-Maksud dan Tujuan Perseroan adalah : ----------------- - ------.------------- a. Berusaha dalam bidang jasa akomodasi;
b. Berns& &lam bidang jasa catering. ----------------------.-------------
-Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan a. .t
melaksanakan kegiatan usaha sebaoai a berikut :
-Menjalan Keglatan Usaha Utama yaitu : ---------
a. Dalam bidang jasa akomodasi melakukan penyediaan dan ----------
penyewaan kamar, cottage dan fasilitas
b. Dalam bidang jasa catering, menyediakan makanan minuman dan
sejenisnya bagi perusahaan-pen~sallaan minyak dan pertarnbangan
yang beroperasi di lepas pantai (off Shore) maupun daerah-daerah
. . tevencll (renlote areas),
hlenjalan Kegiatan Usaha Penunjang yaitu :
a. Dalam hidang perdagangan dan supplier untl~k menunjan,o kepiatan - usaha utama. .............................................. - ------------------
b. menjalankan usaha dalam bidang penyediaan sarana dan prasarana
serta pemeliharaan untuk menunjang kegiatan usaha utama; ---------
Mengubah Pasal 4 ayat 1, 2 dan 3 Anggaran Dasar Perseroan, sehinoga b-
berbuny sebagai berikut . .......................................................
..................................... Pasal 4. ........................................
1. Modal Dasar Perseroan bejumlah Rp. 56.125.000.000,- (lima
puluh enam milyar seratus dua puluh lima juta Rupiah) terbagi atas
1.000.000.000 (satu milyar) saharn, masing-masing saham bernilai
Rp. 56, 125 (lima puluh enam rupiah seratus dua puluh lima sen);--
2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan diambil bagian
dan disetor sebanyak 726.500.000 (tujuh ratus dua puluh enam juta
lima ratus ribu) saham dengan nilai nominal masing-masing saharn
bemilai Rp. 56,125 (lima puluh enam rupiah seratus dua puluh lima
sen) atau seluruhnya sebesar Rp. 40.774.812.500,-- (empat puluh
milyar tujuh ratus tujuh puluh empat juta delapan ratus dua belas
lima ratus Rupiah);
Akhimya penghadap menerangkan : ..........................................
Bahwa dari modal ditempatkan dan disetor sebagaimana tersebut di atas
telah diambil bagian oleh para pemegang saham sebagai berikut : -------
I . Tuan Insinyur Frans Bambang Siswanto, MM sebanyak -------------
476.500.000 (empat ratus tujuh puluh enarn juta l ina ratus ribu)
saham atau seluruhnya be rjumlah Rp. 26.743.562.500,-- (dua puluh
enam milyar tujuh ratus empat puluh tiga juta lirna ratus enam
puluh dua ribu lima ratus Rupiah); ----- - --------------- -
2. Island Regency Group Ltd sebanyak 56.562.000 (lirna puluh enam
juta liam ratus enam puluh dua ribu) saharn atau seluruhnya
bejumlah Rp.3.174.542.250,-- (tiga milyar seratus tujuh puluh
empat juta lima ratus ennpat puluh dua ribu dua ratus lima puluh
Rupiah).----------------------------------------------------------------------- . ?
3 . Island Residences Club Lnc. sebarnyak 45.500.000 (empat puluh
delapan juta linna ratus ribu) saham atau seluruhnya be jumlah ------
Rp. 2.722.062.500,-- (dua milyar tujuh ratus dua puluh dua juts
enanl puluh dua ribu lima ratus Rupiah); ................................
4. Graham James Bristow sebanyak 32.000.000 (tiga puluh dua juta)
saham atau seluruhnya berjumlah Rp. 1.796.000.000,-- (satu milyar
tujuh ratus sembilan puluh enam juta Rupiah); .........................
5. Francis Street Pty. Ltd sebanyak 16.500.000 (enarnbelas juta lima
ratus ribu) saham atau seluruhnya berjumlah Rp. 926.062.50n -
(sembilan ratus dua puluh enam juta enam puluh dua ribu lima
ratus Rupiah). ----------------------------------------------------------------
6. Tuan Octavianus Kuntjoro sebanayak 4.765 (empat ribu tujuh ratus
enam puluh lima) saham atau seluruhnya sejumlah Rp. 267.436,--
(dua ratus enampuluh tujuh ribu empat ratus tiga puluh enam
Rupiah) ----------------------------------------------------------------------
7. Masyarakat sebanyak 96.438.000 (sembilan puluh enam juta empat
ratus tiga puluh delapan ribu) saham atau seluruhnya be jumlah ----
Rp. 5.412.582.750,-- (lima milyar empat ratus dua belas juta lima
ratus delapan puluh dua ribu tujuh ratus lima puluh Rupiah); -
-Akhirnya penghadap menerangkan sehubungan dengan perubahan -----------
Anggaran Dasar tersebut Direksi Perseroan danlatau
baik bersama-sama nlaupun sendiri-sendiri, dengan hak untuk memindahkan
kekuasaaan ini kepada orang lain untuk nnemberitah~tkan perubahan
Anggaran Dasar ini kepada Menten Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik hndonesia dan uiltuk mengadakan serta men~bah perubahan-
perubahan dan!atau tarnbnlian-tanlb311~1111\~a dengari akta nauti jikalau
penerimaan pemberitahuan atas pentbahan anggaran dasar itu bergantung
pada perubahan dan.atau tarnbahan-tambahan itu, serta megadakan
perubahan atau penyesuaian sesuai dengan ketentuan-ketentuan Pasar Moda
apabila tersebut diharuskan atau dianggap perlu untuk keperluan-keperluar
rnenghadap dimana perlu, memberi keterangan-keterangan, membuat, -------
minta dibuatkan serta menandatangani semua suratlakta yang dibutuhkan
dan selanjutnya melakukan segala tindakan yang dianggap 5aik dan berguna
untuk menyelesaikan hal-ha1 yang disebutkan di atas. ---------------------------
------------------- -------- = D E M m AKTA - --------------- --- ------------ -Dibuat dan diselesaikan di Jakarta, pada hari dan tanggal tersebut pada -----
bagim awal &a ini, dengan dihadin oleh : ----------------------------------------
I. Nyonya NELFl MUTIARA SIMANJUNTAK, Sarjana H u b , lahir di
Balige, pada tanggal 15-8-1965 (limabelas Agustus seribu sembilan ----
ratus enarnpuluh lima), bertempat tinggal di Bekasi, Jalan Villa Gading
Baru B Nomor 8, Rukun Tetangga 012, Rukun Warga 011, Kelurahan
Kebalen, Kecamatan Babelan, Bekasi, pemegang Kartu Tanda -----------.
Penduduk tanggal 16-8-2005 (enambelas Agustus duaribu lima) aomor
10.1201 .550865.1010, Warga Negara Indonesia; -----------------------------
2. Tuan MASJUKI, Sax-jana Hukurn, lahir di Dun, pada tanggal 27-i0-1964
(dua puluh tujuh Oktober seribu sembilan ratus enam puluh empat),
bertempat tinggal di Bogor, Kampung Karnbangan nomor 3, Rukun
Tetangga 13, Rukun Warga 03, KelurahadDesa anj jar sari, Kecamatan
Ciawi, Kabupaten Bogor, pemegang Kartu Tanda Penduduk tanggal --------
03-1 1-2009 (tiga Nopember dua r i b ~ sembilan) nornor -----------------------
32.03.10.271 064.04450, Warga Negara Indonesia; -----------------------------
kedua-duanya pegawai kantor notaris, untuk sementara berada di Jakarta,
sebagai saksi-s&si. - --------------------------------------------------- ----------------
-Setelah saya, Notaris, membacakan akta ini kepada para penghadap dan
para saksi, maka segera para penghadap, para saksi dan saya, Notaris,
menandatangani aMa i i . --- -------------------------------------. -- ---------------- -Dibuat dengan
Halaman ini sengaja dikosongkan
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk
LAPORAN KEUANGANDAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDENTAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2010 DAN 2009(DENGAN ANGKA PERBANDINGANTAHUN 2008 DAN 2007)
(MATA UANG INDONESIA)
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkLAPORAN KEUANGAN
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDENTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 DAN 2007)
Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi
Laporan Auditor Independen
Neraca .............................................................................................................................................. 1 - 3
Laporan Laba Rugi ........................................................................................................................... 4 - 5
Laporan Perubahan Ekuitas .............................................................................................................. 6
Laporan Arus Kas ............................................................................................................................. 7 - 8
Catatan atas Laporan Keuangan ....................................................................................................... 9 - 49
~sland 4 <oncepts INDONESIA
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk JI.Raya Petltenget No.469 Seminyak Kuta 80361 Bali Indonesia
www.islandconcepts.com SURAT PERNYATMN DIRE&3I D I ~ C T 0 R S S ' S T A T E M g N T ~ E R TENTANG RELATINC TO TANGGUNG JAWAB ATAS RESPONSIBILITY UPON LAPORAN gEUANGAN FINANCUL REPORT 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 DECEMBER34 aO1OANDadW PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk PTISLJND CONCSPTS INDONESLi Tbk
Guna memenuhi ketentuan Bapepam ylng diatur dalam In o h to fn@I the -am Regnkabkn dpwbted in The h p k a n K.eputwan Ketua Bapepam Nornor: E a c h of B- Deckion n& Nrcmbw Kep-40/PM/2003 tanggal 22 Desember 2003 tentang K@O/PMa003 &d Decambsr 22, 2003, mncsnring: Peraturan Nomor VIII.G.11: Tanggung Jamb Diteksi R~ponn'bi44 4 D i n d m Upon Fiffcmdal Wrt, I the Atas Laporan I(euangan, maka Kami yang b a d a n&gned tangan di bawah ini:
Atamat Kantor JL Rnyn Petitenget No. 469, JL Rap P e w No. 469. JL Rap Peti- No. 469, Q!tia* ~ W K U c q ~ KaobokM,KWBodun% KaoboLnrSKu&Mun%
Bpli 80361 Bali 80361 BP1; 80361
Jati &ning G6 JL Rap Petitenget No. 469, JL Hayam W d 155, Adrbrrr ~fDmi ik No.11-12RT 014/ RW013 Kerobokan, Kuta, Bpbung. T~i .ngBungU Knjq ( i nanliarvd a lD)
Jali Baing Bali 80361 Smwsta Kelod Kecvnntan Pondok Gede, Denpasar Ti,
Be& Denpaear, Bd
Nomor Telepon 0361-736-656 0361-736656 0361-736-656 T c w N d r
1. Bertanggung jawlb atas penyusunan dm penyajian laporan keuangan Perusaham
2. Laporan keuangan Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indone*
3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan Perusahaan telah dimuat secara lengkap d m benar,
b. Laporan keuangan Perusaham tidak mengandung informasi atau fakta materia yang tidak benar, dan tidak menghitangkan informasi atau fakta m a t d .
4. Bertanggung jamb atas sistem pengendaliau interen dalam Perusahaan.
1. We ma n~a.riOiP& fw the pqbunation and prwsntakrbn oftbe ca+nyjnaddatbmenRr;
2. Tbe C o m p ~ l n y j ~ d & t b m & haw been prapmcd and pnsunhd in ammbnm m'rh gmm& amptd ammnhg pn@kz in Inhtudq
3. a. AU infonnakbn mnkrrired iff the Compaayji~a;al &tmen& is m m p k ~ and met;
b. The Company jw&/ daIsmenIs do not mntain miskading mdclia/ infonnakon or f&, and & not om2 m a t d i . fmdion and f&.
4. To hke rs~ponn'biP4 wpon intmra/ mnhol Syddm in the coqtmy.
Dernikian pemyataan ini dibuat dengan sebenamya. This statement is ma& tnrthfnhj.
Bali, 9 Juni 201 1 / June 9b, 201 1 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk
Bodi P- Pum 4gmgWwa Presiden Direktur / Pnn'ahf Dincior Direktur / Director Direktur / Director
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkNERACA
31 Desember 2010 dan 2009(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2010 2009 2008 2007
ASET
ASET LANCARKas dan bank 2b, 2i, 3, 23 105.719.387 185.433.481 208.452.085 423.859.483Piutang usaha
pihak ketiga 2b, 2i, 4, 23 155.892.032 159.035.300 129.658.399 53.227.481Piutang lain - lain
pihak ketiga 2b, 5 - 465.135.913 - -Persediaan 2d, 6 17.824.785 17.809.903 20.891.393 12.847.817Uang muka dan
biaya dibayar di muka 2e, 7 567.039.320 476.799.873 456.541.964 292.443.142Pajak dibayar di muka 2j, 13 26.500.000 26.500.000 501.797.180 13.432.831
Jumlah Aset Lancar 872.975.524 1.330.714.470 1.317.341.021 795.810.754
ASET TIDAK LANCARPiutang lain - lain
pihak hubungan istimewa 2c, 21, 29 489.240.318 490.905.249 1.753.794.316 1.710.018.754Aset pajak tangguhan 2j, 13 106.787.751 89.486.230 - -Hak atas sewa tanah - bersih 2f, 8 63.555.556 158.666.667 474.362.671 905.882.956Aset tetap - bersih 2g, 9 9.814.454.521 10.056.291.707 10.508.518.100 10.225.294.806Aset tidak lancar lainnya 32.500.000 32.500.000 32.500.000 503.562.500
Jumlah Aset Tidak Lancar 10.506.538.146 10.827.849.853 12.769.175.087 13.344.759.016
JUMLAH ASET 11.379.513.670 12.158.564.323 14.086.516.108 14.140.569.770
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
2
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkNERACA (lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2010 2009 2008 2007
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN LANCARHutang usaha 2b, 2i, 10, 30 412.536.556 412.460.455 159.024.945 64.107.791Hutang lain - lain
jangka panjang yang akanjatuh tempo dalamsatu tahun 2b, 11, 30 181.909.793 308.024.472 237.309.308 58.782.500
Biaya masih harus dibayar 2b, 12 1.218.079.840 598.597.731 586.632.221 149.498.804Uang muka pelanggan 542.062.552 57.862.000 25.395.392 371.113.795Hutang pajak 2j, 13 1.443.166.267 918.666.361 650.712.571 666.722.718Pendapatan diterima di muka
yang akan terealisasi dalamwaktu satu tahun 2h, 15, 21 57.350.020 - - -
Jumlah Kewajiban Lancar 3.855.105.028 2..295.611.019 1.659.074.437 1.310.225.608
KEWAJIBAN TIDAK LANCARHutang lain - lain
jangka panjang setelahdikurangi bagian yangjatuh tempo dalamsatu tahun 2b, 11, 30 40.151.137 222.060.930 263.923.092 -
Hutang kepadapemegang saham 2c, 21 4.951.432.607 6.552.327.637 7.949.590.105 7.981.040.301
Kewajiban imbalan kerja 2l, 14 213.724.061 158.633.665 144.974.000 214.843.000Pendapatan diterima di muka
setelah dikurangi bagian yangakan terealisasi dalam waktusatu tahun 2h, 15, 21 1.185.233.739 - - -
Kewajiban pajak tangguhan 2j, 14 - - 200.626.508 47.866.717
Jumlah KewajibanTidak Lancar 6.390.541.544 6.933.022.232 8.559.113.705 8.243.750.018
Jumlah Kewajiban 10.245.646.572 9.228.633.251 10.218.188.142 9.553.975.626
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
3
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkNERACA (lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2010 2009 2008 2007
EKUITAS
Modal saham - nilai nominalRp 56,125 per saham pada
tahun 2010, 2009 dan2008 ; Rp 112,25 pada 2007
Modal dasar - 1.000.000.000saham pada tahun 2010,2009 dan 2008 serta500.000.000 sahampada tahun 2007
Modal ditempatkan dandisetor penuh - 250.000.000saham pada tahun 2010,2009 dan 2008 serta125.000.000 pada 2007 16a 14.031.250.000 14.031.250.000 14.031.250.000 14.031.250.000
Tambahan modal disetor 16b (3.496.657.299 ) (3.496.657.299 ) (3.496.657.299 ) (3.496.657.299)Defisit (9.400.725.603 ) (7.604.661.629 ) (6.666.264.735 ) (5.947.998.557)
Ekuitas - bersih 1.133.867.098 2.929.931.072 3.868.327.966 4.586.594.144
JUMLAH KEWAJIBAN DANEKUITAS 11.379.513.670 12.158.564.323 14.086.516.108 14.140.569.770
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
4
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkLAPORAN LABA RUGI
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2010 2009 2008 2007
PENDAPATAN USAHA 2h, 17, 21 3.938.225.855 3.217.339.574 3.863.198.855 3.473.252.695
BEBAN POKOKPENDAPATAN 2h, 18 1.739.706.065 1.505.172.071 1.558.033.688 1.551.657.913
LABA KOTOR 2.198.519.790 1.712.167.503 2.305.165.167 1.921.594.782
BEBAN USAHA 2h, 19 3.569.136.563 3.712.089.363 2.898.679.771 2.518.690.382
RUGI USAHA (1.370.616.773) (1.999.921.860) (593.514.604) (597.095.600)
PENGHASILAN (BEBAN)LAIN-LAIN
Komisi penjualan 20 21.283.451 68.670.035 17.300.870 8.291.507Laba pelepasan
hak atas sewa tanah 8 1.333.333 289.732.260 40.486.159 -Pendapatan bunga 470.712 1.818.845 1.105.005 1.688.393Laba (rugi) penjualan
aset tetap 2g, 9 (983.482) 39.687.500 197.927.083 8.000.000Beban keuangan (1.180.549) (2.469.347) (5.094.104) (9.265.974)Laba (rugi) selisih
kurs - bersih 2i (73.213.657) (62.147.091) 19.777.250 1.619.336Beban bunga pinjaman (368.893.658) - - -Pendapatan atas
klaim asuransi 9 - 465.174.986 - -Biaya sewa - (71.148.424) (150.000.000) -Biaya komisi - - (97.646.679) -Lain-lain - bersih (21.564.872) 42.093.464 4.152.633 10.227.060
Penghasilan (Beban)Lain-lain - Bersih (442.748.722) 771.412.228 28.008.217 20.560.322
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
5
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkTahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal
31 Desember 2010 dan 2009(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2010 2009 2008 2007
RUGI SEBELUMMANFAAT (BEBAN)PAJAK PENGHASILAN (1.813.365.495) (1.228.509.632) (565.506.387) (576.535.278)
MANFAAT (BEBAN)PAJAK PENGHASILAN 2j, 13Tangguhan 17.301.521 290.112.738 (152.759.791) (47.866.717)
RUGI BERSIH (1.796.063.974) (938.396.894) (718.266.178) (624.401.995)
RUGI BERSIH PERSAHAM DASAR 2m, 22 (7,18) (3,75) (2,87) (2,50)
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
6
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
TambahanModal Modal
Catatan Saham Disetor Defisit Ekuitas - Bersih
Saldo 1 Januari 2007 14.031.250.000 - (5.323.596.562) 8.707.653.438
Tambahan modal disetor - (3.496.657.299) - (3.496.657.299)
Rugi bersih - - (624.401.995) (624.401.995)
Saldo 31 Desember 2007 14.031.250.000 (3.496.657.299) (5.947.998.557) 4.586.594.144
Rugi bersih - - (718.266.178) (718.266.178)
Saldo 31 Desember 2008 14.031.250.000 (3.496.657.299) (6.666.264.735) 3.868.327.966
Rugi bersih - - (938.396.894) (938.396.894)
Saldo 31 Desember 2009 14.031.250.000 (3.496.657.299) (7.604.661.629) 2.929.931.072
Rugi bersih - - (1.796.063.974) (1.796.063.974)
Saldo 31 Desember 2010 14.031.250.000 (3.496.657.299) (9.400.725.603) 1.133.867.098
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
7
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkLAPORAN ARUS KAS
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010 2009 2008 2007
ARUS KAS DARI AKTIVITASOPERASI
Penerimaan kas dari pelanggandan aktivitas operasional lainnya 4.892.370.518 3.456.838.348 3..397.273.972 2.926.376.545
Pembayaran kepada karyawandan pemasok (4.080.987.614) (3.270.516.767) (3.064.448.212) (2.805.745.598)
Kas diperoleh dari(digunakan untuk) operasi 811.382.904 186.321.581 332.825.760 120.630.947
Pembayaran pajak (39.913.900) (200.079.614) (488.364.350) (9.000.000)Penerimaan bunga 86.144.089 1.818.845 1.105.005 1.688.393
Kas Bersih Diperoleh dari(Digunakan untuk) AktivitasOperasi 857.613.093 (11.939.188) (154.433.585) 113.319.340
ARUS KAS DARI AKTIVITASINVESTASI
Penerimaan dari penjualanaset tetap dan hak atas sewa tanah 185.000.000 660.625.000 816.066.583 -
Perolehan hak atas tanah (66.000.000) - - -Perolehan aset tetap (698.015.915) (300.921.950) (845.590.200) (617.367.480)
Kas Bersih Diperoleh dari(Digunakan untuk)Aktivitas Investasi (579.015.915) 359.703.050 (29.523.617) (617.367.480)
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
8
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkLAPORAN ARUS KAS (lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008 dan 2007)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010 2009 2008 2007
ARUS KAS DARI AKTIVITASPENDANAAN
Penerimaan dari hutangpemegang saham 3.479.405.491 2.121.905.740 2.722.751.504 67.726.880
Pembayaran hutang kepadapemegang saham (3.837.716.763) (2.492.688.208) (2.754.201.700) -
(358.311.272) (370.782.468) (31.450.196) 67.726.880
PENURUNAN BERSIHKAS DAN BANK (79.714.094) (23.018.606) (215.407.398) (436.321.260)
KAS DAN BANK PADA AWALTAHUN 185.433.481 208.452.085 423.859.483 860.180.743
KAS DAN BANK PADA AKHIRTAHUN (Catatan 3) 105.719.387 185.433.481 208.452.085 423.859.483
AKTIVITAS YANG TIDAKMEMPENGARUHI ARUS KAS
Pendapatan diterima di muka 1.242.583.758 - - -Pembayaran hutang kepada
pemegang saham dengan caranet - off dengan piutang lain - lainpihak hubungan istimewa - 1.026.480.000 - -
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Island Concepts Indonesia Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 11 Juli 2001berdasarkan akta No. 3 Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., notaris di Tabanan, Bali. Aktatersebut kemudian diubah melalui Akta Pemasukan, Pengeluaran dan Perubahan AnggaranDasar Perusahaan No. 14 tanggal 12 September 2002, yang dibuat di hadapan Evi SusantiPanjaitan S.H., Notaris di Kuta, Bali. Kedua akta tersebut telah memperoleh persetujuan dariMenteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat KeputusanNo. C-08791 HT.01.01.TH.2003 tanggal 23 April 2003 serta telah diumumkan dalam LembarBerita Negara Republik Indonesia No. 73, tanggal 10 September 2004, Tambahan No. 9004.Pendirian Perusahaan sebagai Perusahaan Penanaman Modal Asing berdasarkan Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 11/1970 telah disetujui oleh Badan KoordinasiPenanaman Modal (BKPM) melalui Surat Keputusan Kepala Badan Koordinasi PenanamanModal (BKPM) No. 496/I/PMA/2001 tanggal 14 Juni 2001 yang selanjutnya direvisi denganSurat Keputusan Kepala BKPM No. S-506/DU6-BKPM/2001 tanggal 11 Juli 2001.
Anggaran Dasar Perusahaan telah diubah beberapa kali terakhir adalah untuk disesuaikandengan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 yang telah dinyatakan dalam akta pernyataanNo. 56 tanggal 13 Juni 2008, dibuat di hadapan Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., yangberkedudukan di Kabupaten Badung, Kuta dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum danHak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan AHU.59617.AH.02 Tahun2008 pada tanggal 5 September 2008 serta telah didaftarkan dalam daftar PerusahaanPerseroan Terbatas No. 220815503149 dengan agenda pendaftaranNo. 1749/RUB.22-08/XI/2008 tanggal 26 Nopember 2008. Berdasarkan akta Notaris Evi SusantiPanjaitan, S.H., No. 20 tanggal 8 Juni 2010 terdapat perubahan pada susunan DewanKomisaris dan Direksi Perusahaan. Perubahan susunan tersebut telah dilaporkan kepadaMenteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-19754 tanggal4 Agustus 2010.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaanadalah dalam bidang jasa akomodasi.
Perusahaan memulai kegiatan usaha secara komersial pada bulan April 2005.
Perusahan berdomisili di Jl. Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Badung, Bali.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (31 Desember 2008 dan 2007) susunan DewanKomisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2010
Dewan KomisarisKomisaris Utama : Marzuki UsmanKomisaris : Frans Bambang SiswantoKomisaris Independen : Sulistyawati
DireksiDirektur Utama : Dodi Prawira AmtarDirektur : Graham James BristowDirektur : Putu Agung Prianta
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10
1. UMUM (lanjutan)
a. Pendirian Perusahaan (lanjutan)
31 Desember 2010 (lanjutan)
Komite AuditKetua : Kenneth Arthur GrantAnggota : Walter Rudolf KaminskiAnggota : Joseph Anthony Joyce
31 Desember 2009
Dewan KomisarisKomisaris Utama : Marzuki UsmanKomisaris : Graham James BristowKomisaris Independen : Kenneth Arthur Grant
DireksiDirektur Utama : Antonius Johanes Sugandi SubrataDirektur : Elmid Hendro
Komite AuditKetua : Kenneth Arthur GrantAnggota : Walter Rudolf KaminskiAnggota : Joseph Anthony Joyce
31 Desember 2008
Dewan KomisarisKomisaris Utama : Marzuki UsmanKomisaris : Graham James BristowKomisaris Independen : Maxwell Morris Hunt
DireksiDirektur Utama : Elmid HendroDirektur : Agustinus Dawarja
Komite AuditKetua : Maxwell Morris HuntAnggota : Walter Rudolf KaminskiAnggota : Joseph Anthony Joyce
31 Desember 2007
Dewan KomisarisKomisaris Utama : Marzuki UsmanKomisaris : Maxwell Morris HuntKomisaris Independen : I Ketut Wija Arta
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11
1. UMUM (lanjutan)
a. Pendirian Perusahaan (lanjutan)
31 Desember 2007 (lanjutan)
DireksiDirektur Utama : Elmid HendroDirektur : Agustinus Dawarja
Komite AuditKetua : I Ketut Wija ArtaAnggota : Maxwell Morris HuntAnggota : Joseph Anthony Joyce
Jumlah remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuktahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 sebesar Rp 95.000.000 danRp 51.860.000 (Rp 50.234.000 dan Rp 49.002.500 masing-masing untuk tahun 2008 dan 2007).
Jumlah karyawan tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009masing-masing adalah 4 dan 5 karyawan (pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing adalah 5 dan 37 karyawan) (tidak diaudit).
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan
Pada tanggal 22 Desember 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BadanPengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dengan suratnya No. 1303/III/PMA/2004 untukmelakukan Penawaran Umum kepada masyarakat sebanyak 125.000.000 saham Perusahaandengan nilai nominal Rp 112,5 per saham dan harga penawaran Rp 112,5 per saham.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum diIndonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), serta Peraturan danPedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Badan Pengawasan Pasar Modal(Bapepam-LK) No.VIII.G.7. tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang terdapatdalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000dan Surat Edaran No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Pedoman Penyajiandan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual danlaporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentuyang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansimasing-masing akun tersebut.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan (lanjutan)
Laporan arus kas disajikan dengan menggunakan metode langsung yang dikelompokkan dalamaktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.
b. Aset dan Kewajiban Keuangan
Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006),“ InstrumenKeuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “InstrumenKeuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang menggantikan PSAK No. 50 “Akuntansi InvestasiEfek Tertentu” dan PSAK No. 55 “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”.Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif.
(i) Aset Keuangan
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuhtempo atau aset keuangan tersedia untuk dijual, jika sesuai. Perusahaan menentukanklasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Pengakuan dan pengukuran
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, dalam hal asetkeuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebutditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan ataupenerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awaltergantung pada klasifikasi aset.
Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan bank, piutang usaha dan piutang lain-laindiklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikanpengakuannya pada tanggal perdagangan seperti contohnya tanggal pada saatPerusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualanyang lazim adalah pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkanpenyerahan aset dalam kurun waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan ataukebiasaan yang berlaku dipasar.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif denganpembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehandiamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidakmaterial, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Keuntungan atau kerugian diakui padalaporan laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalamipenurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
b. Aset dan Kewajiban Keuangan (lanjutan)
(ii) Kewajiban Keuangan
Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilaiwajar melalui laporan laba rugi atau kewajiban keuangan yang dicatat berdasarkan biayaperolehan diamortisasi, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi atas kewajibankeuangan pada saat pengakuan awal.
Kewajiban keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar.
Kewajiban keuangan Perusahaan terdiri dari hutang usaha, hutang lain-lain, biaya yangmasih harus dibayar dan hutang kepada pemegang saham yang diklasifikasikan sebagaikewajiban keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.
Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pada awalnya diakuipada nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang bisa diatribusikan secara langsungdan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bungaefektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan.Beban bunga diakui dalam “Beban keuangan” dalam laporan laba rugi. Keuntungan ataukerugian diakui pada laporan laba rugi ketika kewajiban keuangan tersebut dihentikanpengakuannya dan melalui proses amortisasi.
(iii) Saling Hapus dari Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalamneraca jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukansaling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikansecara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajiban secarabersamaan.
(iv) Nilai Wajar dari Instrumen Keuangan
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yangterorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif padapenutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidakmemiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknikpenilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antarapihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan (arm’s length market transactions); referensiatas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kasyang didiskonto; atau model penilaian lain.
(v) Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektifdikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yangtidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto padasaat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang takterpisahkan dari suku bunga efektif.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
b. Aset dan Kewajiban Keuangan (lanjutan)
(vi) Penurunan Nilai Aset Keuangan
Setiap tanggal neraca, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektifbahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Asetkeuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilaitelah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilaitersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awalaset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebutberdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok asetkeuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan yang dialamipenerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga,kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasikeuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunanyang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisiekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertamakali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individualatas aset keuangan yang signifikan secara individual dan untuk aset keuangan yang tidaksignifikan secara individual terdapat bukti penurunan nilai secara kolektif. Jika Perusahaanmenentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuanganyang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, makaPerusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memilikikarakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebutsecara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itukerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaianpenurunan nilai secara kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugiantersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kasmasa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi)yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilaitercatat aset keuangan tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan danjumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi.
Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan nilainyadikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke akun penyisihanjumlah tersebut dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset keuangan tersebut.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
b. Aset dan Kewajiban Keuangan (lanjutan)
(vi) Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang maka kerugianpenurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan, sepanjang pemulihan tersebut tidakmengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi padatanggal pemulihan dilakukan, dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jumlah pemulihanaset keuangan diakui pada laporan laba rugi. Penerimaan kemudian atas piutang yangtelah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan denganmenyesuaikan pada akun penyisihan, sedangkan jika setelah tanggal neraca dikreditkansebagai pendapatan operasional lainnya.
(vii) Penghentian Pengakuan
Aset Keuangan
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktualuntuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atauPerusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuanganatau menanggung kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secarapenuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan(pass through arrangement); dan (a) Perusahaan telah mentransfer secara substansialseluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perusahaan tidak mentransfer maupun tidakmemiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransferpengendalian atas aset.
Kewajiban Keuangan
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalamkontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Ketika kewajiban keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjamanyang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secarasubstansial atas ketentuan kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran ataumodifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal danpengakuan kewajiban keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangantersebut diakui dalam laporan laba rugi.
c. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan mempunyai transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubunganistimewa, sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7,“Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang dilakukandengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, telahdiungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
d. Persediaan
Persediaan terdiri dari makanan, minuman dan persediaan konsumsi lainnya, dinyatakansebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehanditentukan dengan metode rata-rata.
Penyisihan persediaan usang ditetapkan berdasarkan penelaahan keadaan fisik persediaanpada akhir tahun.
e. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa manfaatnya.
f. Hak Atas Sewa Tanah
Sesuai dengan PSAK No.47 mengenai “Akuntansi Tanah”, biaya-biaya tertentu sehubungandengan perolehan hak atas sewa tanah, ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garislurus sepanjang periode hak atas tanah.
g. Aset Tetap
Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) “Aset Tetap”. Perusahaan memilih modelbiaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutandihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiranmasa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :
Tahun
Bangunan - villa 26Bangunan - kantor 20Taman dan landscaping 2Kendaraan 4Peralatan kantor 2 - 4Perabotan kantor 4
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun danpengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dariaset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siapdigunakan.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya.Biaya penggantian komponen suatu aset dan biaya inspeksi yang signifikan diakui dalam jumlahtercatat aset jika memenuhi kriteria untuk diakui sebagai bagian dari aset. Aset tetap yangsudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannyadikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadidibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
g. Aset Tetap (lanjutan)
PSAK No. 48 mengenai “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan manajemen Perusahaan untukmenelaah nilai aset untuk setiap penurunan dan penghapusan ke nilai wajar jika keadaanmenunjukkan bahwa nilai tercatat tidak bisa diperoleh kembali.
h. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan hotel dari hunian kamar diakui pada tanggal terhuninya dan untuk pendapatan hotellainnya diakui pada saat barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual method).
i. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku padasaat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uangasing disesuaikan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan kurs tengah Bank Indonesia padatanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau dibebankan pada usaha tahunberjalan.
Kurs mata uang asing:
2010 2009 2008 2007
AS$ 8.991 9.400 10.950 9.419
Kurs tresebut dihitung berdasarkan rata - rata kurs beli dan kurs jual uang kertas asing dan/ataukurs transaksi terakhir dari Bank Indonesia untuk tahun berjalan.
j. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini disajikan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Asetdan kewajiban pajak tangguhan diakui berdasarkan perbedaan temporer antara dasarpelaporan komersial dan dasar pajak atas aset dan kewajiban pada masing-masing tanggalpelaporan. Manfaat pajak masa yang akan datang, seperti akumulasi rugi fiskal yang belumdigunakan diakui sejauh terdapat cukup kemungkinan atas realisasi dari manfaat pajak tersebut.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku padasaat aset tersebut dipulihkan atau kewajiban diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (danperaturan pajak) yang telah berlaku secara substantif pada tanggal neraca. Perubahan nilaitercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajakdibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telahlangsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Perubahan atas kewajiban pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau hasil darikeberatan ditetapkan dalam hal pengajuan keberatan oleh perusahaan.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
k. Pelaporan Segmen
Perusahaan memberikan jasa akomodasi yang memiliki risiko dan imbalan yang sama yangberoperasi di satu lokasi geografis di Indonesia yaitu provinsi Bali. Manajemen berkeyakinantidak terdapat informasi segmen usaha dan geografis yang dapat diidentifikasi (segmendilaporkan) sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 5 “Pelaporan Segmen”.
l. Imbalan Kerja
Perusahaan mencatat imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal25 Maret 2003 (“UU No. 13”) dan PSAK 24 (Revisi 2004).
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja dihitung berdasarkan UU No. 13dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial, projected unit credit. Keuntungan dankerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dankerugian aktuarial bersih yang belum diakui untuk masing-masing program pada akhir tahunpelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut.Keuntungan dan kerugian aktuarial ini diakui selama rata-rata sisa masa kerja karyawan denganmenggunakan metode garis lurus.
Biaya jasa lalu yang timbul akibat pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajibanimbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telahmenjadi hak karyawan.
m. Rugi Per Saham
Rugi per saham dasar dihitung dengan membagi rugi bersih residual dengan jumlah rata-ratatertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Tidak ada efek berpotensi saham dilutif, sehingga rugi bersih per saham dilusian tidak disajikan.
n. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umummengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi nilai yangdilaporkan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam pembuatanestimasi, maka realisasi yang akan terjadi dapat berbeda dengan estimasi yang telah dilaporkansebelumnya.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19
3. KAS DAN BANK
Akun ini terdiri dari:
2010 2009 2008 2007
Kas 43.166.408 30.822.822 105.781.528 167.037.450
BankRupiah
PT Bank Central Asia Tbk 42.900.004 97.332.319 39.681.866 72.329.498PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 11.718.507 30.264.432 41.033.941 152.796.847
54.618.511 127.596.751 80.715.807 225.126.345
Dolar Amerika SerikatPT Bank Mandiri (Persero) Tbk –
AS$ 676,89 pada tahun 2010AS$ 804,81 pada tahun 2009(AS$ 925,5 pada tahun 2008,AS$ 99,58 pada tahun 2007) 6.085.918 7.565.214 10.134.225 9.349.110
PT Bank Central Asia Tbk –AS$ 205,6 pada tahun 2010AS$ 2.069,01 pada tahun 2009(AS$ 1.079,5 pada tahun 2008,AS$ 2.372,5 pada tahun 2007) 1.848.550 19.448.694 11.820.525 22.346.578
7.934.468 27.013.908 21.954.750 31.695.688
Jumlah Kas dan Bank 105.719.387 185.433.481 208.452.085 423.859.483
4. PIUTANG USAHA
Akun ini terdiri dari:2010 2009 2008 2007
Pihak ketigaTamu perorangan 60.942.324 104.515.300 62.378.899 20.270.400Garuda Orient Holidays 31.063.905 4.418.000 - -The Travel Corporation 28.411.560 - - -Asia Escape Holidays 19.375.605 - - -Milenium Tour 5.180.000 16.450.000 - -WOTIF, COM 5.016.978 - 13.594.500 4.916.718Wedding As 3.564.000 - - -Fortuna Tour 2.337.660 8.084.000 - -Gullivers Travel Accociates, Tour - 20.868.000 4.608.000 6.659.233Holidays Tour & Travel - 4.700.000 - -Creative Holidays - - 32.257.000 7.252.630New Horizones - - 6.930.000 14.128.500Maya Loka Villa - - 6.670.000 -Uma Sapna - - 2.530.000 -Bintang Holidays Tour and Travel - - 690.000 -
Jumlah 155.892.032 159.035.300 129.658.399 53.227.481
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20
4. PIUTANG USAHA (lanjutan)
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
2010 2009 2008 2007
Sampai dengan 30 hari 134.477.627 140.564.800 118.120.399 53.227.481Lebih dari 30 – 60 hari 12.670.405 - 6.930.000 -Lebih dari 60 – 90 hari 6.990.000 - 4.608.000 -Lebih dari 90 hari 1.754.000 18.470.500 - -
Jumlah 155.892.032 159.035.300 129.658.399 53.227.481
Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun piutang pada akhir tahun, manajemenPerusahaan berpendapat bahwa seluruh piutang usaha pihak ketiga dapat tertagih, sehingga tidakdiperlukan pembentukan penyisihan piutang ragu-ragu pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009(31 Desember 2008 dan 2007).
5. PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA
Pada tahun 2009, akun ini merupakan klaim asuransi yang diperoleh dari PT Asuransi AllianzUtama Indonesia berdasarkan surat No. F091001764 tanggal 29 Desember 2009. Pada bulanPebruari 2010, Perusahaan telah menerima klaim tersebut.
6. PERSEDIAAN
Akun ini terdiri dari persediaan makanan dan minuman dengan jumlah sebesar Rp 17.824.785 danRp 17.809.903 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Rp 20.891.393 dan Rp12.847.817 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007).
Seluruh persediaan tidak diasuransikan terhadap resiko kerugian atas kebakaran dan resikolainnya.
Berdasarkan kondisi fisik dari persediaan di akhir tahun, manajemen berpendapat bahwapembentukan penyisihan atas barang usang tidak perlu dibuat.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21
7. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA
Akun ini terdiri dari:
2010 2009 2008 2007
Uang mukaKaryawan 9.131.463 17.000.000 6.000.000 5.380.000Pemasok 7.353.253 14.400.000 82.524.900 62.515.756Sewa bangunan (Catatan 24) - - 276.000.000 -Pembelian dan
penyewaan tanah - - - 150.000.000
Sub - jumlah 16.484.716 31.400.000 364.524.900 217.895.756
Biaya dibayar di mukaSewa kantor 331.546.667 369.586.667 25.000.000 55.852.500Asuransi 21.872.797 53.493.604 45.672.864 11.294.034Seragam - - 9.544.825 7.400.852Lain-lain 197.135.140 22.319.602 11.799.375 -
Sub - jumlah 550.554.604 445.399.873 92.017.064 74.547.386
Jumlah 567.039.320 476.799.873 456.541.964 292.443.142
8. HAK ATAS SEWA TANAH
Akun ini terdiri dari:
2010 2009 2008 2007
Harga Perolehan Masa SewaLand Island
villas 0,28 A 2010 - 2032 66.000.000 - - -Land Island
villas 1 A 2008 - 2032 - 168.000.000 168.000.000 -Island Club 30 A 2002 - 2011 - - 871.253.855 950.458.751Pererenan Beach
Island Villas 6 A 2003 - 2023 - - - 264.000.000Island Villas 1,82 A 2003 - 2023 - - - 80.080.000Island Villas 5 A 2003 - 2023 - - - 287.000.000
Jumlah harga perolehan 66.000.000 168.000.000 1.039.253.855 1.581.538.751
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22
8. HAK ATAS SEWA TANAH (lanjutan)
2010 2009 2008 2007
Akumulasi AmortisasiLand Island
villas 0,28 A 2010 - 2032 2.444.444 - - -Land Island
villas 1A 2008 - 2032 - 9.333.333 2.333.333 -Island Club 30A 2002 - 2011 - - 562.557.851 536.156.219Pererenan Beach
Island Villas 6 A 2003 - 2023 - - - 62.700.000Island Villas 1,82 A 2003 - 2023 - - - 17.017.000Island Villas 5 A 2003 - 2023 - - - 59.782.576
Jumlah AkumulasiAmortisasi 2.444.444 9.333.333 564.891.184 675.655.795
Nilai Buku 63.555.556 158.666.667 474.362.671 905.882.956
Pada tahun 2010 dan 2009 (2008), Perusahaan mengalihkan hak atas sewa tanah seluas 1 A dan30 A (1,82 A, 5 A dan 6 A) kepada pihak lain dengan persetujuan pemilik lahan.
Rincian pengalihan hak atas tanah adalah sebagai berikut:
2010 2009 2008 2007
Nilai pengalihan 160.000.000 545.625.000 532.066.583 -Nilai buku 158.666.667 255.892.740 491.580.424 -
Laba atas pengalihanhak atas tanah 1.333.333 289.732.260 40.486.159 -
Hak atas sewa tanah di Pererenan telah berakhir karena adanya pembatalan proyek(Catatan 24).
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23
9. ASET TETAP
Akun ini terdiri dari:2010
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai tercatatPemilikan langsungBangunan villa 10.882.800.913 467.604.875 - - 11.350.405.788Bangunan kantor 13.306.157 - 13.306.157 - -Taman dan landscaping 7.866.100 - - - 7.866.100Kendaraan 1.146.170.000 - 58.680.000 - 1.087.490.000Peralatan kantor 1.352.501.724 147.084.000 - - 1.499.585.724Perabotan kantor 1.018.323.350 83.327.040 - - 1.101.650.390
Jumlah 14.420.968.244 698.015.915 71.986.157 - 15.046.998.002
Akumulasi penyusutanPemilikan langsungBangunan villa 1.909.259.530 444.322.598 - - 2.353.582.128Bangunan kantor 3.102.963 277.212 3.380.175 - -Taman dan landscaping 7.866.100 - - - 7.866.100Kendaraan 346.442.916 273.942.500 42.622.500 - 577.762.916Peralatan kantor 1.135.911.409 167.696.663 - - 1.303.608.072Perabotan kantor 962.093.619 27.630.646 - - 989.724.265
Jumlah 4.364.676.537 913.869.619 46.002.675 - 5.232.543.481
Nilai buku 10.056.291.707 9.814.454.521
2009
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai tercatatPemilikan langsungBangunan villa 10.786.610.913 86.190.000 - 10.000.000 10.882.800.913Bangunan kantor 13.306.157 - - - 13.306.157Taman dan landscaping 7.866.100 - - - 7.866.100Kendaraan 815.970.000 450.700.000 120.500.000 - 1.146.170.000Peralatan kantor 1.499.660.039 209.686.950 356.845.265 - 1.352.501.724Perabotan kantor 1.015.078.350 5.045.000 1.800.000 - 1.018.323.350
Sub Jumlah 14.138.491.559 751.621.950 479.145.265 10.000.000 14.420.968.244
Bangunan dalampenyelesaian 250.380.150 - 240.380.150 (10.000.000) -
Jumlah 14.388.871.709 751.621.950 719.525.415 - 14.420.968.244
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24
9. ASET TETAP (lanjutan)
2009
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Akumulasi penyusutanPemilikan langsungBangunan villa 1.487.012.077 422.247.453 - - 1.909.259.530Bangunan kantor 2.437.655 665.308 - - 3.102.963Taman dan landscaping 7.866.100 - - - 7.866.100Kendaraan 148.696.250 242.934.166 45.187.500 - 346.442.916Peralatan kantor 1.347.789.436 141.729.738 353.607.765 - 1.135.911.409Perabotan kantor 886.552.091 77.341.528 1.800.000 - 962.093.619
Jumlah 3.880.353.609 884.918.193 400.595.265 - 4.364.676.537
Nilai buku 10.508.518.100 10.056.291.707
2008
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai tercatatPemilikan langsungBangunan villa 10.343.703.207 442.907.706 - - 10.786.610.913Bangunan kantor 13.306.157 - - - 13.306.157Taman dan landscaping 7.866.100 - - - 7.866.100Kendaraan 389.180.000 755.790.000 329.000.000 - 815.970.000Peralatan kantor 1.324.406.739 175.253.300 - - 1.499.660.039Perabotan kantor 980.538.950 34.539.400 - - 1.015.078.350
Sub Jumlah 13.059.001.153 1.408.490.406 329.000.000 - `14.138.491.559
Bangunan dalampenyelesaian 320.650.000 492.630.355 562.900.205 - 250.380.150
Jumlah 13.379.651.153 1.901.120.761 891.900.205 - 14.388.871.709
Akumulasi penyusutanPemilikan langsungBangunan villa 1.069.155.145 417.856.932 - - 1.487.012.077Bangunan kantor 1.772.347 665.308 - - 2.437.655Taman dan landscaping 7.866.100 - - - 7.866.100Kendaraan 218.160.416 173.462.917 242.927.083 - 148.696.250Peralatan kantor 1.216.693.623 131.095.813 - - 1.347.789.436Perabotan kantor 640.708.716 245.843.375 - - 886.552.091
Jumlah 3.154.356.347 968.924.345 242.927.083 - 3.880.353.609
Nilai buku 10.225.294.806 10.508.518.100
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25
9. ASET TETAP (lanjutan)
2007
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai tercatatPemilikan langsungBangunan villa 10.108.968.927 234.734.280 - - 10.343.703.207Bangunan kantor 13.306.157 - - - 13.306.157Taman dan landscaping 7.866.100 - - - 7.866.100Kendaraan 389.380.000 45.000.000 45.200.000 - 389.180.000Peralatan kantor 1.230.223.539 127.783.200 33.600.000 - 1.324.406.739Perabotan kantor 960.938.950 19.600.000 - - 980.538.950
Sub Jumlah 12.710.683.673 427.117.480 78.800.000 - 13.059.001.153
Bangunan dalampenyelesaian 178.550.000 190.250.000 48.150.000 - 320.650.000
Jumlah 12.889.233.673 617.367.480 126.950.000 - 13.379.651.153
Akumulasi penyusutanPemilikan langsungBangunan villa 675.040.391 394.114.754 - - 1.069.155.145Bangunan kantor 7.318.387 665.308 6.211.348 - 1.772.347Taman dan landscaping 7.866.100 - - - 7.866.100Kendaraan 167.607.084 95.753.332 45.200.000 - 218.160.416Peralatan kantor 1.087.101.659 163.191.964 33.600.000 - 1.216.693.623Perabotan kantor 403.159.620 237.549.096 - - 640.708.716
Jumlah 2.348.093.241 891.274.454 85.011.348 - 3.154.356.347
Nilai buku 10.541.140.432 10.225.294.806
Rincian penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
2010 2009 2008 2007
Harga jual 25.000.000 115.000.000 284.000.000 8.000.000Nilai buku 25.983.482 75.312.500 86.072.917 -
Laba (rugi) atas penjualanaset tetap (983.482) 39.687.500 197.927.083 8.000.000
Alokasi beban penyusutan adalah sebagai berikut:
2010 2009 2008 2007
Beban pokok pendapatan(Catatan 18) 444.322.598 422.247.453 417.856.932 394.114.751
Beban usaha (Catatan 19) 469.547.021 462.670.740 551.067.413 497.159.703
Jumlah 913.869.619 884.918.193 968.924.345 891.274.454
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26
9. ASET TETAP (lanjutan)
Semua aset tetap, telah diasuransikan untuk semua jenis resiko dengan jumlah nilaipertanggungan sebesar Rp 14.037.080.000 pada tahun 2010 dan 2009 (Rp 13.251.360.000 danRp 13.706.880.000 pada tahun 2008 dan 2007). Manajemen berkeyakinan bahwa nilaipertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap.
Pada tahun 2009, Perusahaan mengalami kebakaran, nilai buku aset tetap yang terbakar sebesarRp 3.237.500. Atas peristiwa tersebut Perusahaan mendapatkan klaim asuransi sebesarRp 465.174.986 yang dicatat sebagai penghasilan lain-lain pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak terdapatperistiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap padatanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (31 Desember 2008 dan 2007).
10. HUTANG USAHA
Akun ini merupakan hutang usaha kepada pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut:
2010 2009 2008 2007
Almanach Architec 77.216.000 36.190.000 - -UD Jaya Mandiri 73.054.250 45.889.500 - -Datindo Entycom 50.195.475 - - -UD Mustika Asih 38.176.510 15.775.790 31.852.825 13.748.020PT Supranusa Sindata (VHP Support) 19.212.000 9.606.000 9.606.000 -Warna Printing 16.961.500 4.000.000 4.000.000 -Telaga Mas Jaya 14.545.000 - - -Rest & Relax Bali 14.300.000 - - -Multi Guna Utama 13.330.000 - - -Bali Restu Laundry & Dry Clean 12.980.770 12.533.640 12.351.515 5.478.110Ocean Elektronik 8.250.000 20.000.000 - -PT Media Wisata Dewata 8.000.000 - - -API Magazine 6.066.000 - - -Restu catering 5.614.000 - - -Wanaka Media House 5.500.000 - - -Arnisa catering 5.327.000 - - -Tirta Sakti Mandiri 4.800.300 - - -PT Fantusi Artha Mesindo - 150.000.000 - -CV Bali Sumber Rejeki - 22.512.500 45.875.000 3.476.500PT Abadi Business Solution - 22.100.000 - -PT Maxximillian - 12.000.000 - -Pesona Dewata - 6.750.000 7.100.000 1.125.000PT Zaman Tropis Media - 6.000.000 6.000.000 3.000.000Bali Deli - 4.993.700 - -Rully catering - 4.872.000 4.487.000 4.137.000Bina Resik Utama - 4.051.000 - -PT Wahana Boga Nusantara - 4.050.459 - -Batraco Prima Tour and Travel - - 4.002.000 -Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 4.000.000) 39.007.751 31.135.866 33.750.605 33.143.161
Jumlah 412.536.556 412.460.455 159.024.945 64.107.791
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27
10. HUTANG USAHA (lanjutan)
Analisa umur hutang usaha pihak ketiga adalah sebagai berikut:
2010 2009 2008 2007
Sampai dengan 30 hari 152.496.157 120.002.792 92.679.907 33.157.146Lebih dari 30 - 60 hari 161.442.676 180.028.904 44.596.696 15.879.645Lebih dari 60 - 90 hari 45.582.633 34.155.500 11.775.842 10.238.000Lebih dari 90 hari 53.015.090 78.273.259 9.972.500 4.833.000
Jumlah 412.536.556 412.460.455 159.024.945 64.107.791
11. HUTANG LAIN-LAIN
Akun ini merupakan hutang atas pembelian kendaraan melalui lembaga pembiayaan denganrincian sebagai berikut:
2010 2009 2008 2007
PT Toyota Astra Finance Service 222.060.930 530.085.402 440.591.300 24.254.000PT DIPO Star Finance - - 60.641.100 34.528.500
Jumlah 222.060.930 530.085.402 501.232.400 58.782.500
Bagian yang jatuh tempodalam waktu satu tahun 181.909.793 308.024.472 237.309.308 58.782.500
Jumlah jangka panjang 40.151.137 222.060.930 263.923.092 -
Berdasarkan perjanjian dengan PT. Toyota Astra Finance No. 01.400.601.00.054493.3 tanggal28 April 2005, Perusahaan membeli satu unit Daihatsu Xenia seharga Rp. 109.116.000 yangdibayarkan melalui fasilitas angsuran dengan jangka waktu 3 tahun, dengan tingkat suku bungaefektif sebesar 4,50% - 7,50% per tahun.
Berdasarkan perjanjian dengan PT. Dipo Star Finance No. 0001525/1/14/10/2005 tanggal12 Oktober 2005, Perusahaan membeli satu unit Suzuki APV seharga Rp. 124.000.000 yangdibayarkan melalui fasilitas angsuran dengan jangka waktu 3 tahun, dengan tingkat suku bungaefektif sebesar 7,50% - 9,50% per tahun.
Berdasarkan perjanjian dengan PT. Dipo Star Finance No. 0001956/2/14/02/2008 tanggal28 Maret 2008, Perusahaan membeli satu unit Suzuki APV seharga Rp. 120.500.000 yangdibayarkan melalui fasilitas angsuran dengan jangka waktu 3 tahun, dengan tingkat suku bungaefektif sebesar 5,30% - 6,00% per tahun. Pada tahun 2009, Perusahaan telah melunasi hutangtersebut seluruhnya.
Berdasarkan perjanjian dengan PT. Toyota Astra Finance Service No. 0072-93-08 tanggal1 April 2008, Perusahaan membeli satu unit Toyota Innova seharga Rp. 234.100.000 yangdibayarkan melalui fasilitas angsuran dengan jangka waktu 3 tahun, dengan tingkat suku bungaefektif sebesar 3,00% - 5,00% per tahun.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28
11. HUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
Berdasarkan perjanjian dengan PT. Toyota Astra Finance Service No. 0072-94-08 tanggal1 Mei 2008, Perusahaan membeli satu unit Toyota Innova seharga Rp. 234.100.000 yangdibayarkan melalui fasilitas angsuran dengan jangka waktu 3 tahun, dengan tingkat suku bungaefektif sebesar 4,00% - 6,00% per tahun.
Berdasarkan perjanjian dengan PT. Toyota Astra Finance Service No. 0225-40-08 tanggal1 Oktober 2008, Perusahaan membeli satu unit Toyota Yaris seharga Rp. 165.000.000 yangdibayarkan melalui fasilitas angsuran dengan jangka waktu 3 tahun, dengan tingkat suku bungaefektif sebesar 5,00% - 6,00% per tahun.
Berdasarkan perjanjian dengan PT. Toyota Astra Finance Service No. 0159-49-09 tanggal17 Agustus 2009, Perusahaan membeli satu unit Toyota Innova seharga Rp. 277.200.000 yangdibayarkan melalui fasilitas angsuran dengan jangka waktu 3 tahun, dengan tingkat suku bungaefektif sebesar 6,00% - 8,00% per tahun.
Berdasarkan perjanjian dengan PT. Toyota Astra Finance Service No. 0237-49-09 tanggal11 Oktober 2009, Perusahaan membeli satu unit Toyota Avanza seharga Rp. 173.500.000 yangdibayarkan melalui fasilitas angsuran dengan jangka waktu 2 tahun, dengan tingkat suku bungaefektif sebesar 3,50% - 4,50% per tahun.
Jaminan atas hutang - hutang tersebut adalah kendaraan - kendaraan yang bersangkutan.
12. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini terdiri dari:
2010 2009 2008 2007
Beban bunga pinjaman 368.893.658 - - -Biaya atas pelayanan 345.360.985 345.360.985 345.360.985 -Jasa profesional 229.718.366 95.197.766 105.500.000 94.950.000Listrik, air dan telepon 75.092.000 29.768.250 - -Kehilangan dan kerusakan 63.269.689 75.972.541 59.630.920 40.377.702Jamsostek 59.135.832 19.469.279 - -Kesejahteraan karyawan 31.778.955 19.289.490 - -Jasa pelayanan 9.055.357 8.123.632 12.573.806 10.251.208Deposit tamu - - 50.866.366 -Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 7.000.000) 35.774.998 5.415.788 12.700.144 3.919.894
Jumlah 1.218.079.840 598.597.731 586.632.221 149.498.804
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29
13. PERPAJAKAN
Akun ini terdiri dari:
a. Pajak dibayar di muka
Pajak dibayar di muka merupakan Pajak Pertambahan Nilai Masukan sebesar Rp 26.500.000pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Rp 501.797.180 dan Rp 13.432.831 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007).
b. Hutang pajak2010 2009 2008 2007
Pajak penghasilan:Pasal 21 dan 26 49.983.925 21.757.828 36.854.039 18.902.388Pasal 23 100.847.327 6.000.000 - -Pasal 4 (2) - - - 6.000.000PB 1 1.287.665.603 886.239.121 613.858.532 641.820.330PPN bangun sendiri 4.669.412 4.669.412 - -
Jumlah 1.443.166.267 918.666.361 650.712.571 666.722.718
c. Beban pajak kini
Rekonsiliasi antara rugi sebelum manfaat (beban) pajak seperti yang disajikan dalam laporanlaba rugi dan taksiran rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2010 dan 2009 (31 Desember 2008 dan 2007) adalah sebagai berikut:
2010 2009 2008 2007
Rugi sebelum manfaat (beban)pajak penghasilan menurutlaporan laba rugi (1.813.365.495) (1.228.509.632) (565.506.387) (576.534.649)
Beda temporer:Imbalan kerja 62.290.396 13.659.665 (69.869.000) 81.931.000Penyusutan 30.290.866 94.998.664 (181.210.278) (159.555.723)Sewa pembiayaan (6.237.675) 6.237.675 - -Pembayaran manfaat (7.200.000) - - -Laba penjualan
aset tetap (9.937.500) (22.593.750) - -
Beda tetap:Beban pajak 116.918.391 546.716.827 19.169.888 14.500.802Jamuan dan sumbangan 106.534.822 53.620.000 36.090.207 8.925.000Penghasilan yang pajaknya
bersifat final (470.712) (1.818.845) (1.105.005) (1.688.393)Sewa rumah dan pemberian
natura kepada karyawan - - - 78.353.058
Estimasi rugi fiskal (1.521.176.907) (537.689.396) (762.430.575) (554.068.905)
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
c. Beban pajak kini (lanjutan)
2010 2009 2008 2007
Kompensasi rugi fiskaltahun sebelumnya (2.727.596.969) (2.994.058.001) (3.399.117.520) (3.245.845.173)
Rugi fiskal yang tidak dapatdikompensasikan 356.967.971 804.150.428 1.167.490.094 400.796.558
Jumlah rugi fiskal padaakhir tahun (3.891.805.905) (2.727.596.969) (2.994.058.001) (3.399.117.520)
d. Manfaat (beban) pajak tangguhan
Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakantarif pajak yang berlaku terhadap laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak dan manfaat(beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2010 dan 2009 (31 Desember 2008 dan 2007) adalah sebagai berikut:
2010 2009 2008 2007
Imbalan kerja 13.772.599 39.658.416 - -Penyusutan 5.088.341 248.894.903 (152.759.791) (47.866.717)Sewa pembiayaan (1.559.419) 1.559.419 - -
Manfaat (beban) pajaktangguhan 17.301.521 290.112.738 (152.759.791) (47.866.717)
Rincian aset (kewajiban) pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009(31 Desember 2008 dan 2007) adalah sebagai berikut:
2010 2009 2008 2007
Imbalan kerja 53.431.015 39.658.416 - -Penyusutan 53.356.736 48.268.395 (200.626.508) (47.866.717)Sewa pembiayaan - 1.559.419 - -
Aset (kewajiban) pajaktangguhan 106.787.751 89.486.230 (200.626.508) (47.866.717)
Pada tahun 2010 dan 2009 (2008 dan 2007), tidak terdapat aset pajak tangguhan yang diakuiatas saldo rugi fiskal oleh Perusahaan, sejak manajemen berpendapat bahwa pemulihan asetpajak tangguhan tersebut tidak dapat diperkirakan.
Pada September 2008, Undang-undang No. 7 tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan”diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahantersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnyamenggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
e. Surat Ketetapan Pajak
Pada tahun 2010, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak kurang bayar dan suratketetapan pajak untuk pajak penghasilan (pasal 21 dan 23) serta Pajak Pertambahan Nilaiuntuk tahun 2005 dan 2006 sebesar Rp 116.918.391 yang dibebankan sebagai beban pajakdan perijinan tahun 2010. Pada tanggal 2 Pebruari 2011, Perusahaan telah membayarkanseluruh pajak kurang bayar tersebut.
Pada tahun 2009, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar untuk pajakpenghasilan (pasal 21 dan 23), serta Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun 2007 sebesarRp 24.995.569 dibebankan sebagai beban pajak dan perijinan pada laporan laba (rugi) tahun2009. Pada tanggal 20 Mei 2009, Perusahaan telah membayarkan seluruh pajak kurang bayartersebut.
Pada tahun 2007, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)No. 00139/207/04/901/07 tanggal 15 Agustus 2007 atas Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatanmembangun sendiri sebesar Rp 813.907.500, kemudian Perusahaan mengajukan keberatannamun ditolak. Pada tanggal 17 Januari 2009 Perusahaan mangajukan banding. Pada tanggal15 Desember 2009, Perusahaan menerima surat keputusan banding dari pengadilan pajakNo. Put.21092/PP/M.XVII/16/2009 atas Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan membangunsendiri dari Rp 813.907.500 menjadi Rp 284.669.412. Sampai dengan 31 Desember 2009,jumlah yang telah dibayarkan sebesar Rp 280.000.000, dan Perusahaan masih mencatatsisanya sebesar Rp 4.669.412 sebagai bagian dari hutang pajak pada tanggal 31 Desember2010. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, Perusahaan belummembayarkan sisa pajak kurang bayar tersebut.
14. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA
Perusahaan memberikan imbalan untuk karyawannya yang telah mencapai usia pensiun yaitu55 tahun sesuai dengan Undang-undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Imbalan kerjatersebut tidak didanai.
Tabel berikut ini merangkum komponen-komponen atas beban imbalan kerja bersih yang diakuidalam laporan laba rugi dan jumlah yang disajikan dalam neraca sebagai kewajiban imbalan kerjaberdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh aktuaris independen PT Konsultan AktuariaMizan berdasarkan laporannya pada tanggal 25 Pebruari 2011 untuk tahun 2010 dan 1 Maret 2010untuk tahun 2009 (PT Sentra Jasa Aktuaria tanggal 26 Pebruari 2009 dan 18 Maret untuk tahun2008 dan 2007).
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32
14. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan)
a. Beban (manfaat) imbalan kerja - bersih:
2010 2009 2008 2007
Beban jasa kini 21.084.219 24.149.498 62.302.000 59.481.000Beban bunga 15.432.686 13.095.900 23.459.000 11.397.000Kerugian (keuntungan) aktuaria 25.685.491 (9.734.205) (49.387.000) 11.026.000Amortisasi biaya jasa lalu 88.000 27.000 270.000 27.000Keuntungan atas kurtailmen
dan penyelesaian - (13.878.528) (106.603.000) -
Jumlah 62.290.396 13.659.665 (69.959.000) 81.931.000
b. Kewajiban imbalan kerja
2010 2009 2008 2007
Nilai kini kewajibanimbalan kerja 133.085.447 154.326.851 130.959.000 235.489.000
Keuntungan (kerugian)aktuaria belum diakui 80.6388.614 4.394.814 14.373.000 (20.018.000)
Beban jasa lalu belummenjadi hak yang tidak diakui - (88.000) (358.000) (628.000)
Jumlah 213.724.061 158.633.665 144.974.000 214.843.000
c. Mutasi kewajiban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
2010 2009 2008 2007
Saldo awal tahun 158.633.665 144.974.000 214.843.000 132.912.000Beban (manfaat) imbalan
kerja tahun berjalan 62.290.396 13.659.665 (69.869.000) 81.931.000Pembayaran manfaat (7.200.000) - - -
Jumlah 213.724.061 158.633.665 144.974.000 214.843.000
Asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam menentukan kewajiban imbalan kerja pada tanggal31 Desember 2010 dan 2009 (31 Desember 2008 dan 2007) adalah sebagai berikut:
2010 2009 2008 2007
Usia pensiun normal 56 Tahun 55 Tahun 55 Tahun 55 TahunTingkat bunga diskonto 10 % 10 % 11 % 10 %Tingkat kenaikan gaji 8 % 8,5 % 8 % 8 %Tingkat pengunduran diri 0,5 % 0,5 % 1 % 1 %Tingkat mortalita Tabel Mortalita Tabel Mortalita Tabel Mortalita Tabel Mortalita
Indonesia II Indonesia II Indonesia 1999 Indonesia 19992000 2000 (TMI’99) (TMI’99)
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33
15. PENDAPATAN DI TERIMA DI MUKA
Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 65 tanggal 29 Juli 2010, Perusahaanmenyewakan Villa No. 10, Villas Bali Island, Jalan Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Balikepada Graham James Bristow sebesar Rp 1.266.479.600 untuk jangka waktu 22 tahun1 bulan terhitung mulai tanggal 21 Juli 2010 sampai dengan tanggal 21 Agustus 2032. Bagianjangka panjang setelah dikurangi dengan jumlah sebesar Rp 57.350.020 yang merupakan bagianyang akan direalisasi sebagai pendapatan sewa dalam waktu satu tahun adalah sebesarRp 1.185.233.739.
16. MODAL
a. Susunan pemegang saham
Rincian dari kepemilikan modal saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan2009 (31 Desember 2008 dan 2007) adalah sebagai berikut:
2010
Jumlah PersentasePemegang Saham Saham Pemilikan (%) Jumlah
Island Regency Group Ltd.(d/h Meridian Investment Hk. Ltd.) 56.562.000 22,62 % 3.174.542.250
Island Residences Club Inc. 48.500.000 19,40 % 2.722.062.500Graham James Bristow 32.000.000 12,80 % 1.796.000.000Francis Street Pty. Ltd. 16.500.000 6,60 % 926.062.500Masyarakat (dibawah 5%) 96.438.000 38,58 % 5.412.582.750
Jumlah 250.000.000 100 % 14.031.250.000
31 Desember 2009 dan 2008
Jumlah PersentasePemegang Saham Saham Pemilikan (%) Jumlah
Island Regency Group Ltd.(d/h Meridian Investment Hk. Ltd.) 86.812.000 34,72 % 4.872.323.500
Island Residences Club Inc. 48.500.000 19,40 % 2.722.062.500Graham James Bristow 32.000.000 12,80 % 1.796.000.000Francis Street Pty. Ltd. 16.500.000 6,60 % 926.062.500Masyarakat (dibawah 5%) 66.188.000 26,48 % 3.714.801.500
Jumlah 250.000.000 100 % 14.031.250.000
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34
16. MODAL (lanjutan)
a. Susunan pemegang saham (lanjutan)
31 Desember 2007
Jumlah PersentasePemegang Saham Saham Pemilikan (%) Jumlah
Island Regency Group Ltd.(d/h Meridian Investment Hk. Ltd.) 91.750.000 73,40 % 10.298.937.500
Island Residences Club Inc. 24.250.000 19,40 % 2.722.062.500China Brokers 4.000.000 3,20 % 449.000.000Masyarakat (dibawah 5%) 5.000.000 4,00 % 561.250.000
Jumlah 125.000.000 100 % 14.031.250.000
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 14 Mei 2008 yang telahdituangkan dalam akta notaris No. 55 oleh Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., menyetujuipemecahan modal dasar Perusahaan dari 500.000.000 lembar saham menjadi 1.000.000.000lembar saham dengan nilai nominal Rp 112,25 per lembar saham menjadi Rp 56,125. Olehkarena itu, saham yang ditempatkan dan disetor mengalami kenaikan dari 125.000.000 lembarsaham menjadi 250.000.000 lembar saham.
Berdasarkan perjanjian jual beli saham pada tanggal 31 Juli 2008, Island Regency Group Ltdmenjual 32.000.000 lembar sahamnya kepada Graham James Bristow.
b. Tambahan modal disetor lainnya
Akun ini terdiri dari
2010 2009 2008 2007
Biaya sehubungan denganpenawaran umum perdana 1.224.457.299 1.224.457.299 1.224.457.299 1.224.457.299
Selisih kurs atas setoran modal 2.272.200.000 2.272.200.000 2.272.200.000 2.272.200.000
Jumlah 3.496.657.299 3.496.657.299 3.496.657.299 3.496.657.299
RUPS tanggal 6 Januari 2005 yang dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan RapatNo. 3 memutuskan untuk melaksanakan kenaikan modal yang telah diputuskan dalam RUPStanggal 5 Nopember 2004 sebesar Rp 11.786.250.000 melalui setoran tunai dan konversihutang menjadi modal (debt to equity swap) masing-masing sebesar Rp 2.058.009.634 danRp 7.456.040.366 (sesudah selisih kurs sebesar Rp 2.272.200.000). Kurs yang digunakanuntuk pencatatan setoran tunai adalah kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal tersebut, yaitusebesar Rp 9.061 per AS$ 1, sedangkan kurs yang digunakan untuk pencatatan tambahansetoran modal adalah Rp 11.225 per AS$ 1, sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35
17. PENDAPATAN USAHA
Akun ini terdiri dari:2010 2009 2008 2007
Kamar 3.204.727.766 2.612.114.212 3.081.329.560 2.703.755.984Makanan dan minuman 722.716.180 595.369.225 757.711.265 699.941.883Binatu 9.714.632 5.719.973 6.237.533 6.404.785Telepon dan faksimili 1.067.277 4.136.164 17.920.497 15.323.365Spa - - - 47.826.678
Jumlah 3.938.225.855 3.217.339.574 3.863.198.855 3.473.252.695
18. BEBAN POKOK PENDAPATAN
Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut :
2010 2009 2008 2007
Beban Departemen:Makanan dan minuman 427.915.478 297.525.586 328.499.745 282.439.583Binatu 6.524.250 3.197.930 3.770.940 3.090.120Telepon dan faksimili 242.842 1.059.188 379.285 682.046Spa - - - 2.631.305
Sub jumlah 434.682.570 301.782.704 332.649.970 288.843.054
Beban:Gaji, tunjangan dan imbalan kerja 444.415.194 342.656.473 285.788.150 274.373.456Penyusutan (Catatan 9) 444.322.598 422.247.453 417.856.932 394.114.751Binatu 77.550.193 69.342.225 82.170.047 60.180.959Perlengkapan kamar 65.934.318 58.035.119 74.438.996 137.014.848Transportasi tamu 53.791.503 52.294.597 39.768.350 25.398.021Perlengkapan kebersihan 42.969.318 30.944.720 31.110.486 26.709.701Dekorasi 40.670.380 54.206.650 54.320.075 59.854.940Komisi kamar 34.968.463 38.520.850 42.801.970 43.404.389Film and video 33.130.000 33.250.000 33.340.000 33.200.000Perlengkapan tamu 25.491.411 16.043.635 20.609.280 33.380.570Perlengkapan dapur 22.841.130 7.676.400 - -Taman dan landscaping 6.555.000 9.821.000 9.287.500 14.956.500Amortisasi 2.444.444 59.803.264 115.828.361 137.160.531Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 5.000.000) 9.939.543 8.546.981 18.063.571 23.066.193
Sub jumlah 1.305.023.495 1.203.389.367 1.225.383.718 1.262.814.859
Jumlah 1.739.706.065 1.505.172.071 1.558.033.688 1.551.657.913
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36
19. BEBAN USAHA
Akun ini terdiri dari:2010 2009 2008 2007
Gaji, tunjangan dan imbalan kerja 680.298.956 659.417.054 483.567.624 546.865.666Listrik 472.909.010 344.284.840 364.867.995 267.168.505Jasa profesional 470.840.820 297.376.577 203.403.701 283.623.263Penyusutan (Catatan 9) 469.547.021 462.670.740 551.067.413 497.159.703Periklanan dan publikasi 248.271.484 266.741.377 212.538.692 238.219.932Pemasaran 209.218.521 285.671.148 237.508.232 202.178.174Pajak dan perijinan 192.000.891 598.040.541 118.411.900 35.450.035Peralatan engineering 150.312.749 133.885.400 111.696.605 71.446.950Beban bank 110.886.199 104.696.078 173.125.348 42.651.503Telepon dan faksimili 70.067.409 73.867.520 42.476.087 43.600.093Pemeliharaan dan perbaikan 68.706.105 93.657.887 109.909.987 58.971.465Perayaan 55.046.900 34.824.700 22.038.000 16.964.000Bensin dan gas 45.808.499 29.857.460 42.533.092 31.161.150Asuransi 41.370.808 35.749.267 29.349.025 13.047.374Sewa 38.040.000 31.413.333 30.000.000 38.876.807Perjalanan dinas 33.617.000 30.995.740 51.323.480 21.261.900Fotokopi dan percetakan 21.277.050 14.537.011 31.193.397 28.709.650Seragam 16.680.639 18.556.929 6.566.208 13.572.405Sumbangan - 3.620.000 23.142.320 3.075.000Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 10.000.000) 174.236.502 192.225.761 53.960.665 64.686.807
Jumlah 3.569.136.563 3.712.089.363 2.898.679.771 2.518.690.382
20. KOMISI PENJUALAN
Perusahaan melakukan kegiatan sebagai perantara (agen) untuk menyewakan tempat penginapanatau menjual harta pribadi pihak ketiga kepada pihak lainnya. Pendapatan bersih setelah dikurangidengan biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan tersebut disajikan sebagai “Pendapatan Lain-lain - Komisi Penjualan” masing-masing sebesar Rp 21.283.451 dan Rp 68.670.035 pada tahun2010 dan 2009 (Rp 17.300.870 dan Rp 8.291.507 masing-masing pada tahun 2008 dan 2007).
21. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Saldo transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
2010 2009 2008 2007
ASETPiutang - Pihak hubungan istimewa
PT Taman Merah Bali 489.240.318 490.905.249 757.953.921 714.178.359Island Club Residence - - 995.840.395 995.840.395
Jumlah 489.240.318 490.905.249 1.753.794.316 1.710.018.754
Persentase dari jumlah aset 4,31 % 4,04 % 12,45 % 12,09 %
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37
21. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA(lanjutan)
2010 2009 2008 2007
KEWAJIBANHutang kepada pemegang saham
Graham James Bristow 4.547.332.607 6.148.227.637 7.545.490.105 7.576.940.301Maxwell M. Hunt 404.100.000 404.100.000 404.100.000 404.100.000
Sub - jumlah 4.951.432.607 6.552.327.637 7.949.590.105 7.981.040.301
Pendapatan diterima di mukaPendapatan diterima di muka
yang akan terealisasi dalamwaktu satu tahun 57.350.020 - - -
Pendapatan diterima di muka(lanjutan)Pendapatan diterima di muka
setelah dikurangi bagian yangakan terealisasi dalam waktusatu tahun 1.185.233.739 - - -
Sub - jumlah 1.242.583.759 - - -
Jumlah 6.194.016.366 6.552.327.637 7.949.590.105 7.981.040.301
Persentase dari jumlah kewajiban 60,46 % 71 % 77,80 % 83,54 %
PENDAPATANGraham James Bristow 23.895.842 - - -
Persentase dari jumlah pendapatan 0,61 % - - -
Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalahsebagai berikut:
Pihak hubungan istimewa Hubungan Sifat Transaksi
PT Taman Merah Bali Afiliasi Pinjaman
Graham James Bristow Pemegang saham Pinjaman, PendapatanJasa
Maxwell M. Hunt Pemegang saham Pinjaman
Island Club Residence Pemegang saham Pendapatan jasa
Pada tahun 2009, 2008 dan 2007 Perusahaan mendapatkan pinjaman dari Graham James Bristowyang digunakan untuk kegiatan operasional Perusahaan. Pinjaman tersebut tidak dikenakan bungamaupun jangka waktu pelunasan.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38
21. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA(lanjutan)
Pada tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan membuat Perjanjian dengan Graham James Bristow,atas pinjaman yang telah diberikan sebelumnya sebesar Rp 6.148.227.637 dengan bunga sebesar6% per tahun dan jangka waktu 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2010, mempunyai hutangkepada Graham James Bristow sebesar Rp 4.547.332.607.
Transaksi dengan PT Taman Merah Bali, Maxwell M. Hunt dan Island Club Resdence tidakdikenakan bunga, tanpa perjanjian dan jangka waktu.
22. RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR
Perhitungan rugi bersih per saham dasar adalah sebagai berikut:
2010 2009 2008 2007
Rugi bersih untuk perhitungan rugibersih per saham dasar (1.796.063.974) (938.396.894) (718.266.178) (624.401.995)
Jumlah rata-rata sahamuntuk perhitungan rugi bersihper saham dasar 250.000.000 250.000.000 250.000.000 250.000.000*
)
Rugi per saham dasar (7,18) (3,75) (2,87) (2,50)
*) Jumlah rata - rata saham untuk perhitungan rugi bersih per saham dasar pada tahun 2007 didasarkan pada transaksipemecahan saham yang dilakukan pada tahun 2008 (Catatan 16a), seolah - olah pemecahan saham tersebut terjadi sejak awaltahun 2007.
23. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 31 Desember 2010, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing adalahsebagai berikut:
Mata Uang EkuivalenAsing Rupiah
AsetKas dan bank AS$ 4.461,33 40.111.818Piutang usaha AS$ 9.588 86.205.708
Jumlah Aset 126.317.526
Mata Uang EkuivalenAsing Rupiah
KewajibanHutang usaha AS$ 674 6.059.934Uang muka pelanggan AS$ 11.522 103.594.302
Jumlah Kewajiban 109.654.236
Aset - bersih 16.663.290
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39
23. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2009, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing adalahsebagai berikut:
Mata Uang EkuivalenAsing Rupiah
AsetKas dan bank AS$ 3.936 36.998.400Piutang usaha AS$ 5.800 54.520.000
Jumlah Aset 91.518.400
Mata Uang EkuivalenAsing Rupiah
KewajibanHutang usaha AS$ 2.305 21.667.000
Aset - bersih 69.851.400
Pada tanggal 31 Desember 2008, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing adalahsebagai berikut:
Mata Uang EkuivalenAsing Rupiah
AsetKas dan bank AS$ 9.451 103.491.078Piutang usaha AS$ 5.966 65.327.700
Jumlah Aset 168.818.778
KewajibanUang muka pelanggan AS$ 4.635 49.817.500
Aset - bersih 119.001.278
Pada tanggal 31 Desember 2007, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing adalahsebagai berikut:
Mata Uang EkuivalenAsing Rupiah
AsetKas dan bank AS$ 11.277 106.218.063Piutang usaha AS$ 115.835 1.091.049.865
Jumlah Aset 1.197.267.928
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40
23. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
Mata Uang EkuivalenAsing Rupiah
KewajibanUang muka pelanggan AS$ 19.673 185.299.987Biaya masih
harus dibayar AS$ 9.818 92.475.742Hutang kepada
pemegang saham AS$ 853.002 8.034.425.838
Jumlah Kewajiban 8.312.201.567
Kewajiban - bersih (7.114.933.639)
Pada tanggal 9 Juni 2011, kurs tengah yang dipakai adalah Rp 8.523 untuk US$1. Apabila kurstersebut digunakan pada tanggal 31 Desember 2010, maka aset - bersih akan turun sebesarRp 867.358,44. Laporan laba rugi akan terbebani senilai tersebut.
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING
a. Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 17 tanggal 14 September 2002,Perusahaan mengadakan perjanjian dengan I Nengah Nadra untuk sewa tanah seluas 3,000m2 yang berlokasi di Jl. Petitenget, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Bali, untuk jangka waktuselama 360 bulan dimulai pada tanggal 21 Agustus 2002 sampai dengan tanggal 21 Agustus2032 dengan biaya sewa sebesar Rp 2.160.000.000. Perjanjian ini telah mengalami perubahanberdasarkan akta notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 40 tanggal 27 Pebruari 2003mengenai perubahan metode pembayaran.
b. Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 41 tanggal 27 Pebruari 2003,Perusahaan mengadakan perjanjian dengan I Made Raiyasa untuk sewa tanah seluas 2.755m2 di Kerobokan, Seminyak, Bali selama 30 bulan mulai tanggal 24 Maret 2008 sampaidengan tanggal 24 September 2010 dengan biaya sewa sebesar Rp 241.062.500.
c. Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 2 tanggal 1 Maret 2003, Perusahaanmengadakan perjanjian dengan I Made Raiyasa untuk sewa tanah seluas 3.000 m2 diKerobokan, Seminyak, Bali selama 12 bulan mulai tanggal 16 Mei 2011 sampai dengan tanggal16 Mei 2012 dengan biaya sewa sebesar Rp 108.000.000.
d. Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 17 tanggal 14 September 2002,Perusahaan mengadakan perjanjian dengan I Nengah Nadra untuk sewa tanah seluas 3,000m2 yang berlokasi di Jl. Petitenget, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Bali, untuk jangka waktuselama 360 bulan dimulai pada tanggal 21 Agustus 2002 sampai dengan tanggal 21 Agustus2032 dengan biaya sewa sebesar Rp 2.160.000.000. Perjanjian ini telah mengalami perubahanberdasarkan akta notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 40 tanggal 27 Pebruari 2003mengenai perubahan metode pembayaran.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
e. Berdasarkan akta notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 1 tanggal 8 April 2003, Perusahaanmengadakan perjanjian dengan Ni Luh Geberog untuk sewa tanah seluas 500 m2 diPererenan, Mengwi, Bali selama 240 bulan mulai tanggal 8 April 2003 sampai dengan tanggal8 April 2023 dengan biaya sewa sebesar Rp 100.000.000.
Berdasarkan akta notaris Mahayani Widiana Kedel, S.H. No. 9 tanggal 11 April 2008,Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Ni Luh Geberog untuk pembatalan atas sewatanah seluas 500 m2 di Pererenan, Mengwi, Bali.
f. Berdasarkan akta notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 2 tanggal 11 April 2003, Perusahaanmengadakan perjanjian dengan Ni Luh Geberog untuk sewa tanah seluas 600 m2 diPererenan, Mengwi, Bali selama 240 bulan mulai tanggal 11 April 2003 sampai dengan tanggal11 April 2023 dengan biaya sewa sebesar Rp 240.000.000. Perjanjian ini telah mengalamiperubahan berdasarkan akta notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 8 tanggal 12 Agustus2003 mengenai penawaran untuk perpanjangan periode sewa.
Berdasarkan akta notaris Mahayani Widiana Kedel, S.H. No. 08 tanggal 11 April 2008,Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Ni Luh Geberog untuk pembatalan atas sewatanah seluas 600 m2 di Pererenan, Mengwi, Bali.
g. Berdasarkan akta notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 14 tanggal 16 September 2003,Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Ni Luh Geberog untuk sewa tanah seluas 182 m2di Pererenan, Mengwi, Bali selama 240 bulan mulai tanggal 16 September 2003 sampaidengan tanggal 16 September 2023 dengan total biaya sewa Rp 72.800.000.
Berdasarkan akta notaris Mahayani Widiana Kedel, S.H. No. 10 tanggal 11 April 2008,Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Ni Luh Geberog untuk pembatalan atas sewatanah seluas 182 m2 di Pererenan, Mengwi, Bali.
h. Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 54 tanggal 23 Oktober 2007,Perusahaan mengadakan Perjanjian Perpanjangan Sewa Menyewa Bangunan dengan I MadeRaiyasa untuk bangunan kantor dengan luas tanah 206 m2 di Desa Kerobokan Kelod, KutaUtara, Badung, Bali dengan jangka waktu 1 Nopember 2007 sampai dengan 1 Nopember 2009sebesar Rp 60.000.000.
Pada tanggal 6 Agustus 2008, Perusahaan mengadakan Perjanjian Perpanjangan SewaMenyewa Bangunan dengan I Made Raiyasa untuk bangunan kantor dengan luas tanah 206m2 di Desa Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, Bali sebesar Rp 336.000.000. Sampaidengan tanggal 31 Desember 2008 Perusahaan telah membayar uang muka sebesarRp 276.000.000.
Pada tanggal 31 Oktober 2008, Perjanjian Pengikatan Jual Beli dibatalkan dikarenakanPerusahaan tidak dapat memenuhi persyaratan yang telah disepakati.
i. Pada tanggal 30 Nopember 2007, Perusahaan mengadakan Perjanjian Pengikatan SewaMenyewa dengan I Wayan Sudiarma untuk sewa tanah seluas 14,400 m2 di DesaLalanglinggah, Bali selama 30 tahun dengan biaya sewa sebesar Rp 400.000.000.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
j. Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 32 tanggal 10 September 2008,Perusahaan mengadakan perjanjian dengan I Nengah Nadra untuk sewa tanah seluas 100 m2di Kelurahan Kerobogan, Bali selama 24 tahun mulai tanggal 21 Agustus 2008 sampai dengantanggal 21 Agustus 2032 dengan biaya sewa sebesar Rp 168.000.000.
Berdasarkan akta notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H. No. 50 tanggal 29 Desember 2009,Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Taman Merah Bali untuk pemindahan danpenyerahan atas sewa tanah seluas 100 m2 di Kerobogan, Bali.
k. Pada tanggal 30 Desember 2008, Perusahaan mengadakan Perjanjian dengan PT TamanMerah Bali, dalam perjanjian tersebut Perusahaan setuju untuk mengalihkan seluruh karyawanatau stafnya yang bekerja di Bali Island Villa kecuali general manajer kepada PT Taman MerahBali.
l. Pada tanggal 16 Pebuari 2010, Perusahaan mengadakan Perjanjian Pengikatan SewaMenyewa dengan I Nengah Nadra untuk sewa tanah seluas 28 m2 di Jalan Hotel Puri Ratih,Kerobokan, Kuta Bali selama 22 tahun 6 bulan dengan biaya sewa sebesar Rp 66.000.000.
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Dalam aktivitas usahanya sehari-hari, Perusahaan dihadapkan pada berbagai risiko. Risiko utamayang dihadapi Perusahaan yang timbul dari instrumen keuangan adalah risiko kredit, risiko pasar(yaitu risiko nilai tukar mata uang asing), dan risiko likuiditas. Fungsi utama dari manajemen risikoPerusahaan adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini danmengelola posisi risiko sesuai dengan kebijakan dan tatacara Perusahaan. Perusahaan secararutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan dipasar, produk dan praktek pasar terbaik.
a. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan Perusahaan gagalmemenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Perusahaan. Risiko kredit terutama berasal daripiutang usaha yang diberikan kepada pelanggan.
Risiko kredit pelanggan dikelola perusahaan sesuai dengan kebijakan, prosedur danpengendalian yang berhubungan dengan pengelolaan risiko kredit pelanggan.
Maksimum risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan kurang lebih sebesar nilai tercatat darisaldo akun piutang pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 155.892.032.
b. Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumenkeuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Perusahaan dipengaruhi olehrisiko pasar, terutama risiko nilai tukar mata uang asing.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
43
25. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
b. Risiko Pasar (lanjutan)
Risiko mata uang asing
Risiko mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar arau arus kas masa mendatang darisuatu instrument keuangan karena perubahan dari nilai tukar mata uang asing. Perusahaanterekspos risiko nilai tukar mata uang asing yang terutama timbul dari aset dan kewajibanmoneter yang diakui dalam mata uang uang berbeda dengan mata uang fungsional entitasyang bersangkutan.
Manajemen melakukan review berkala atas eksposur mata uang asing.
Aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disajikan pada Catatan 23.
c. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan tidak bisa memenuhi kewajiban pada saatjatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan atas arus kas masuk (cash-in)dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhanpembayaran kewajiban yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasankewajiban jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari pendapatandari pelanggan.
Tabel dibawah merupakan profil kewajiban keuangan Perusahaan berdasarkan kontrakpembayaran.
2010
Lebih dariDibawah 1 tahun sampai Lebih dari1 tahun dengan 2 tahun 3 tahun Jumlah
Kewajiban KeuanganHutang usaha pihak ketiga 412.536.556 - - 412.536.556Hutang lain-lain pihak ketiga 222.060.930 - - 222.060.930Biaya masih harus dibayar 1.218.079.840 - - 1.218.079.840Hutang kepada pemegang saham - - 4.951.432.607 4.951.432.607
Jumlah Kewajiban Keuangan 1.852.677.326 - 4.951.432.607 6.804.109.933
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
44
26. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
Nilai wajar dari kas dan bank, piutang usaha, piutang lain - lain, hutang usaha, hutang lain - laindan biaya yang masih harus dibayar mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yangsingkat atas instrumen keuangan tersebut.
Nilai wajar dari hutang kepada pemegang saham ditentukan dengan mendiskontokan arus kasmasa datang dengan menggunakan suku diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bungaefektif.
Dibawah ini mengikhtisarkan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar instrumen keuangan Perusahaanyang dinyatakan dalam neraca tanggal 31 Desember 2010:
Nilai Tercatat Nilai Wajar
Aset KeuanganKas dan bank 105.719.387 105.719.387Piutang usaha - pihak ketiga 155.892.032 155.892.032Piutang lain-lain - pihak hubungan istimewa 489.240.318 489.240.318
Kewajiban KeuanganHutang usaha - pihak ketiga 412.536.556 412.536.556Hutang lain-lain
jangka panjang yang akanjatuh tempo dalam satu tahun 181.909.793 181.909.793
Hutang lain-lainjangka panjang setelah dikurangibagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 40.151.137 40.151.137
Biaya masih harus dibayar 1.218.079.840 1.218.079.840Hutang kepada pemegang saham 4.951.432.607 4.951.432.607
27. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA
Perusahaan berencana melakukan penggabungan usaha/merger dengan PT Gama Wahyu Abadi(GWA) dan telah memulai proses penggabungan usaha/merger tersebut pada awal bulan Januaridan diharapkan akan mendapat pernyataan efektif dari Bapepam-LK pada bulan Juni tahun 2011.
28. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagaiberikut:
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
45
28. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
1) PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” menetapkan dasar-dasar bagipenyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agardapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun denganlaporan keuangan entitas lain.
2) PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas” memberikan pengaturan atas informasi mengenaiperubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yangmengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaanselama suatu periode.
3) PSAK No. 3 (Revisi 2010) “Laporan Keuangan Interim”, menentukan isi minimum laporankeuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkapatau ringkas untuk periode interim.
4) PSAK No. 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” informasi segmen diungkapkan untukmemungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampakkeuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimanaentitas beroperasi.
5) PSAK No. 8 (Revisi 2010) “Peristiwa Setelah Periode Laporan”, menentukan kapan entitasmenyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode laporan, danpengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelahperiode laporan. Mensyaratkan entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasarkelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwapenerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.
6) PSAK No. 23 (Revisi 2010) “Pendapatan”, mengidentifikasikan keadaan saat kriteriapengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan dapat diakui. Mengaturperlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu.Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
7) PSAK No. 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi danKesalahan” menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansibersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakanakuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan koreksi kesalahan.
8) PSAK No. 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset” menetapkan prosedur-prosedur yangditerapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadipenurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
9) PSAK No. 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi” bertujuanuntuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi danaset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalamcatatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu,dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
46
28. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)
10) ISAK No. 17 “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”, mensyaratkan bahwa entitastidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya berkaitandengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatatpada biaya perolehan.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
1) PSAK No. 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, menjelaskanbagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luarnegeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan kedalam suatu mata uang pelaporan.
2) PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, Mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalankerja. Pernyataan ini mengharuskan entitas untuk mengakui:a) liabilitas jika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak memperoleh imbalan kerja
yang akan dibayarkan di masa depan; danb) beban jika entitas menikmati manfaat ekonomis yang dihasilkan dari jasa yang diberikan
oleh pekerja yangberhak memperoleh imbalan kerja.
3) PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, diterapkan untuk akuntansi pajakpenghasilan. Mensyaratkan entitas untuk mengakui liabilitas pajak tangguhan (aset pajaktangguhan) dengan batas pengecualian terbatas tertentu, untuk memperlakukan konsekuensipajak atas transaksi dan kejadian lain sama dengan cara entitas memperlakukan transaksidan kejadian lainnya sendiri dan juga mengatur pengakuan aset pajak tangguhan yangditimbulkan dari rugi fiskal dan kredit pajak yang dapat dikompensasi, penyajian pajakpenghasilan pada laporan keuangan dan pengungkapan informasi yang berkaitan denganpajak penghasilan.
4) PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, berisi penetapkan prinsippenyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus asetkeuangan dan kewajiban keuangan.
5) PSAK No. 60 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan entitasuntuk menyediakan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan parapengguna untuk mengevaluasi:a) signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan entitas; danb) jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas
terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitasmengelola risikorisiko tersebut.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
47
28. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)
6) ISAK No. 15, “PSAK 24-Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum danInteraksinya”, membahas permasalahan: (a) kapan pengembalian atau pengurangan iuran dimasa depan harus dianggap sebagai tersedia sesuai dengan PSAK 24 (revisi 2010): ImbalanKerja paragraf 61. (b) bagaimana persyaratan pendanaan minimum dapat mempengaruhiketersediaan pengurangan iuran di masa depan. (c) kapan persyaratan pendanaan minimumdapat menimbulkan liabilitas.
7) ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau ParaPemegang Saham”, Suatu perubahan dalam status pajak entitas atau para pemegangsahamnya tidak menimbulkan kenaikan atau penurunan jumlah yang diakui di luar laporanlaba rugi. Konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan atas perubahan dalam status pajakharus tercakup dalam laporan laba rugi periode berjalan, kecuali konsekuensi tersebut terkaitdengan transaksi dan kejadian yang menghasilkan (pada periode yang sama ataupunberbeda) kredit langsung atau pembebanan pada jumlah yang diakui dalam ekuitas ataujumlah yang diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya.
Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar dan interpretasiyang direvisi dan yang baru tersebut terdahap laporan keuangannya.
29. REKLASIFIKASI AKUN
Akun-akun tertentu pada laporan keuangan tahun 2009, 2008 dan 2007 telah direklasifikasikembali agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 2010, yaitu:
2009
Setelah SebelumReklasifikasi Reklasifikasi
Aset lancarPiutang lain-lain - pihak hubungan istimewa - 490.905.249
Aset tidak lancarPiutang lain-lain - pihak hubungan istimewa 490.905.249 -Aset tetap kepemilikan langsung 14.420.968.244 13.960.268.244Aset tetap sewa pembiayaan - 460.700.000
Kewajiban lancarHutang usaha - pihak ketiga 412.460.455 665.394.755Hutang sewa pembiayaan jatuh tempo dalam
satu tahun - 125.595.620Hutang lain-lain
jangka panjang yang akanjatuh tempo dalam satu tahun 308.024.472 -
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
48
29. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
2009 (lanjutan)
Setelah SebelumReklasifikasi Reklasifikasi
Kewajiban tidak lancarHutang sewa pembiayaan setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun - 151.555.482Hutang lain-lain
jangka panjang setelah dikurangibagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 222.060.930 -
2008
Setelah SebelumReklasifikasi Reklasifikasi
Aset lancarPiutang lain-lain - pihak hubungan istimewa 129.658.399 1.883.452.715
Aset tidak lancarPiutang lain-lain - pihak hubungan istimewa 1.753.794.316 -
Kewajiban lancarHutang usaha - pihak ketiga 159.024.945 660.257.345Hutang lain-lain
jangka panjang yang akanjatuh tempo dalam satu tahun 237.309.308 -
Kewajiban tidak lancarHutang lain-lain
jangka panjang setelah dikurangibagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 263.923.092 -
2007
Setelah SebelumReklasifikasi Reklasifikasi
Aset lancarPiutang lain-lain - pihak hubungan istimewa 53.227.481 1.763.246.235
Aset tidak lancarPiutang lain-lain - pihak hubungan istimewa 1.710.018.754 -
Kewajiban lancarHutang usaha - pihak ketiga 64.107.791 122.890.291Hutang lain-lain
jangka panjang yang akanjatuh tempo dalam satu tahun 58.782.500 -
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal31 Desember 2010 dan 2009
(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2008 dan 2007)(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
49
30. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
Sehubungan dengan penggabungan usaha, perusahaan telah menerbitkan kembali laporankeuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009, 2008, dan2007 untuk disesuaikan dengan peraturan pasar modal yang berlaku, perubahan tersebut adalaharus kas, kebijakan akutansi (Catatan No. 2), aset tetap (Catatan No. 9), modal (Catatan No. 16),rugi bersih per saham dasar(Catatan No. 22) dan reklasifikasi akun (Catatan No. 29).
31. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah disetujui olehDireksi Perusahaan pada tanggal 9 Juni 2011.
Halaman ini sengaja dikosongkan
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARY LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 D A N LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 A N D INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN PT GAMA WAHYU ABADI AND SUBSIDIARY DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS
Halaman P a g e SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTOR’S STATEMENT
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN i INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT
NERACA KONSOLIDASIAN PER 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 iv CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS OF DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 vi CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 vii CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 viii CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 1 NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
i
KANTOR AKUNTAN JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN C e r t i f i e d P u b l i c A c c o u n t a n t s
J l . P l u i t R a y a 2 0 0 B l o k V N o . 1 - 5 J a k a r t a – 1 4 4 5 0 I n d o n e s i a Te l . : (62 -21 ) 661 -7155 Fax . : (62 -21 ) 663 -0455 E -m a i l : j m j k t@ j o h a nm a l o n d a . c om www . j o h a nm a l o n d a . c om W i t h O f f i c e s i n Su r ab ay a , Medan a n d Ba l i
www.bakertillyinternational.com
L i c en se No . : 951 /KM .1 /2010
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Laporan No. 11236.B-B2B/JMM1.FH1 Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT GAMA WAHYU ABADI Kami telah mengaudit Neraca Konsolidasian PT Gama Wahyu Abadi dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2010, Laporan Laba Rugi Konsolidasian, Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian serta Laporan Arus Kas Konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan Keuangan Konsolidasian adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas Laporan Keuangan Konsolidasian berdasarkan audit kami. Laporan Keuangan PT Gama Wahyu Abadi per dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 telah diaudit oleh Auditor Independen lain dalam Laporannya No. 10052-B2B/JMM1.KMK1 tanggal 31 Desember 2010 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa Laporan Keuangan Konsolidasian bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, Laporan Keuangan Konsolidasian yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, Posisi Keuangan PT Gama Wahyu Abadi dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2010, Hasil Usaha, Perubahan Ekuitas serta Arus Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT Report No. 11236.B-B2B/JMM1.FH1 The Stockholders, Commissioner and Director PT GAMA WAHYU ABADI We have audited the accompanying Consolidated Balance Sheet of PT Gama Wahyu Abadi and Subsidiary as of December 31, 2010, Consolidated Statement of Income, Consolidated Statement of Changes in Stockholders’ Equity and Consolidated Statement of Cash Flows for the year then ended. These Consolidated Financial Statements are the responsibility of the Company’s management. Our responsibility is to express an opinion on this Consolidated Financial Statements based on our audit. The Financial Statements of PT Gama Wahyu Abadi as of and for the years ended December 31, 2009 and 2008 were audited by another Independent Auditor whose Report No. 10052-B2B/JMM1.KMK1 dated December 31, 2010, expressed an unqualified audit opinion on such statements. We conducted our audit in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the Consolidated Financial Statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the Consolidated Financial Statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall Consolidated Financial Statements presentation. We believe that our audit provides a reasonable basis for our opinion. In our opinion, the Consolidated Financial Statements referred to above present fairly, in all material respects, the Financial Position of PT Gama Wahyu Abadi and Subsidiary as of December 31, 2010, and the Results of their Operations, Changes in their Stockholders’ Equity and their Cash Flows for the year then ended, in conformity with generally accepted accounting principles applied in Indonesia.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN PT GAMA WAHYU ABADI AND SUBSIDIARY
ii
JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN
Seperti dijelaskan dalam Catatan 2o dan 21 atas Laporan Keuangan Konsolidasian, dalam tahun 2010 Perusahaan telah mengakuisisi kepemilikan saham dari pihak sepengendali, sehingga akuisisi saham tersebut dicatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan sesuai dengan PSAK No. 38 tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali“. Seperti dijelaskan dalam Catatan 2c atas Laporan Keuangan Konsolidasian, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) mengenai “Instrumen Keuangan”, yang berlaku untuk Laporan Keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Seperti yang diungkapkan pada Catatan 30.2 atas Laporan Keuangan Konsolidasian, Anak Perusahaan ditunjuk oleh PT Kawasan Industri Kampar untuk melaksanakan jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan di Kerinci, Sumatera seperti yang ditetapkan dalam Nota Kesepahaman. Anak Perusahaan juga membuat perjanjian jasa katering, kebersihan dan akomodasi dengan pihak-pihak lain. Keberlanjutan usaha Anak Perusahaan dari transaksi-transaksi tersebut secara signifikan dipengaruhi dari kemampuan Anak Perusahaan untuk memperpanjang Nota Kesepahaman dan perjanjian jasa katering, kebersihan dan akomodasi tersebut. Laporan Keuangan Konsolidasian tidak termasuk penyesuaian yang mungkin timbul dari kondisi tersebut.
As disclosed in Notes 2o and 21 to the Consolidated Financial Statements, in 2010 the Company acquired the shares of entity under common control, therefore such acquisition is recognized based on the Pooling of Interest method in accordance with Statement of Financial Accounting Standards No. 38, “Accounting for Restructuring Transactions among Entities under Common Control”. As described in Note 2c to the Consolidated Financial Statements, the Company and Subsidiary have adopted SFASs 50 and 55 (2006 Revision) regarding “Financial Instruments”, effective for Financial Statements beginning on or after January 1, 2010. As disclosed in Note 30.2 to the Consolidated Financial Statements, the Subsidiary is appointed by PT Kawasan Industri Kampar to perform maintenance services of town-site facilities in Kerinci, Sumatera as stated in their MOU. The Subsidiary also entered into several catering, cleaning and accommodation services agreements with other parties. The Subsidiary’s continuing income from such transactions is significantly affected by the Subsidiary’s ability to extend the MOU and the catering, cleaning and accommodation services agreements. The accompanying Consolidated Financial Statements do not include the adjustments that may result from such condition.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN PT GAMA WAHYU ABADI AND SUBSIDIARY
Notice to Readers
The accompanying Consolidated Financial Statements are not intended to present the Financial Position, Results of Operations, Changes in Stockholders’ Equity and Cash Flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. The standards, procedures and practices utilized to audit such Consolidated Financial Statements may differ from those generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. Accordingly, the accompanying Consolidated Financial Statements and the auditor’s report thereon are not intended for use by those who are not informed about the Indonesian accounting principles and auditing standards and their application in practice.
iii
JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN
Manajemen Perusahaan telah menyajikan kembali Laporan Keuangan per dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dengan mengkonsolidasi Anak Perusahaan seolah-olah telah dimiliki pada awal periode penyajian Laporan Keuangan sebagaimana yang dinyatakan dalam PSAK No. 38 tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, dengan beberapa perubahan dan tambahan pengungkapan sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 34 atas Laporan Keuangan Konsolidasian. Selain itu, sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan penggabungan usaha dengan PT Island Concept Indonesia, Tbk, manajemen Perusahaan telah menerbitkan kembali Laporan Keuangan Konsolidasian per dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diterbikan dalam Laporan Auditor Independen masing-masing No. 11236.A-B2B/JMM1.FH1 dan No. 11236-B2B/JMM1.FH1, seluruhnya tertanggal 28 Maret 2011, dengan beberapa perubahan dan tambahan pengungkapan sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 35 atas Laporan Keuangan Konsolidasian.
The Company’s management has restated the Financial Statements as of and for the years ended December 31, 2009 and 2008 by consolidating the Subsidiary as if it was acquired at the beginning period of the presentation of Financial Statements as stated in Statement of Financial Accounting Standards No. 38, “Accounting for Restructuring Transactions among Entities under Common Control”, with changes and additional disclosures as disclosed in Note 34 to the Consolidated Financial Statements. In relation to the Company’s plan to have a business merger with PT Island Concept Indonesia, Tbk, the Company’s management has reissued the Consolidated Financial Statements as of and for the year ended December 31, 2010 that have been issued with Independent Auditor’s reports No. 11236.A-B2B/JMM1.FH1 and No. 11236-B2B/JMM1.FH1 dated March 28, 2011, respectively, with changes and additional disclosures as disclosed in Note 35 to the Consolidated Financial Statements.
JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN NIU-KAP/Licence No. 951/KM.1/2010
H. Fuad Hasan, Ak. NIAP/Public Accountant Licence No. 04.1.0925
28 Maret 2011/March 28, 2011
iv
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
NERACA KONSOLIDASIAN PER 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS OF DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008
(Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
2 0 0 9 2 0 0 8
(Disajikan Kembali- (Disajikan Kembali-
Lihat Catatan 34/ Lihat Catatan 34/
Notes 2 0 1 0 Restated-See Note 34) Restated-See Note 34)
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan Setara Kas 2c,2d,2k,3&28 3.399.655.654 15.256.358.350 4.925.218.755 Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha - Setelah dikurangi Trade Receivables - Net of
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Allowance for Impairment of Accounts
sebesar Rp 5.016.827.533, Receivable of Rp 5,016,827,533,
Rp 4.535.838.147 dan Rp 5.152.428.169 Rp 4,535,838,147 and Rp 5,152,428,169
per 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 2c,2f,2k,4&28 11.499.724.819 14.582.424.219 23.926.782.840 as of December 31, 2010, 2009 and 2008
Piutang Lain-lain 2c,2f,2j,2k,5,26&28 2.427.941.814 2.489.394.623 1.996.445.183 Other Receivables
Persediaan - Setelah dikurangi Inventories - Net of Allowance
Penyisihan Persediaan yang for Inventory Obsolescence of
Rusak sebesar Rp 42.509.626, Rp 42,509,626, Rp 56,528,090 and
Rp 56.528.090 dan Rp 56.528.090 Rp 56,528,090 as of December 31, 2010,
per 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 2g,2i&6 2.028.071.098 2.316.969.977 2.459.918.065 2009 and 2008
Pajak Dibayar di Muka 2n & 13 1.675.999.139 - - Prepaid Taxes
Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka 7 1.403.705.702 305.226.644 234.338.667 Advances and Prepaid Expenses
Jumlah Aset Lancar 22.435.098.226 34.950.373.813 33.542.703.510 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS
Pajak Dibayar di Muka 2n & 13 2.946.827.530 1.270.167.373 - Prepaid Taxes
Piutang Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa 2c,2j,2k,8,26&28 - 250.000.000 250.000.000 Due from Related Parties
Aset Tetap - setelah dikurangi Property and Equipment - Net of
akumulasi penyusutan sebesar Accumulated Depreciation of
Rp 7.385.697.411, Rp 8.927.942.268, Rp 7,385,697,411, Rp 8,927,942,268,
dan Rp 7.961.841.671 per 31 Desember and Rp 7,961,841,671 as of December 31,
2010, 2009 dan 2008 2h,2i&9 25.894.105.742 6.440.375.817 9.125.539.460 2010, 2009 and 2008
Aset Pajak Tangguhan 2n & 13 3.833.271.634 3.940.240.101 4.396.782.215 Deferred Tax Assets
Aset Lain-lain 2c,2e,2k,10&28 586.913.809 205.825.000 5.000.916.000 Other Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 33.261.118.715 12.106.608.291 18.773.237.675 Total Non Current Assets
JUMLAH ASET 55.696.216.941 47.056.982.104 52.315.941.185 TOTAL ASSETS
A S S E T SA S E T
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian ini
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of these Consolidated Financial Statements
v
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
NERACA KONSOLIDASIAN PER 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS OF DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008
(Continued) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
2 0 0 9 2 0 0 8
(Disajikan Kembali- (Disajikan Kembali-
Catatan/ Lihat Catatan 34/ Lihat Catatan 34/
Notes 2 0 1 0 Restated-See Note 34) Restated-See Note 34)
KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES
Hutang Bank 2c,2k,17&28 891.263.166 - - Bank Loans
Hutang Usaha 2c & 11 9.868.581.435 7.677.560.962 13.458.243.102 Trade Payables
Hutang Lain-lain 2c,2j,12&26 363.913.361 190.113.058 279.556.618 Other Payables
Hutang Pajak 2n & 13 160.549.545 370.611.443 621.345.776 Taxes Payable
Beban Masih Harus Dibayar 2c,2j,2g,2r,14&26 2.022.361.933 1.656.534.180 2.489.569.180 Accrued Expenses
Uang Muka Pelanggan 15 899.100.000 - - Advances from Customer
Jaminan Pelanggan 2c & 16 30.900.000 28.000.000 1.245.536.368 Customer Deposits
Hutang Pihak yang Mempunyai Hubungan
Istimewa 2c,2j,2k,8,26&28 4.128.838.029 - - Due to Related Party
Bagian Hutang Bank yang Jatuh Tempo
dalam Waktu Satu Tahun 2c,2k,17&28 2.931.992.341 - - Current Maturities of Bank Loans
Jumlah Kewajiban Lancar 21.297.499.810 9.922.819.643 18.094.251.044 Total Current Liabilities
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON CURRENT LIABILITIES
Bagian Hutang Bank yang Jatuh Tempo
Lebih dari Waktu Satu Tahun 2c,2k,17&28 11.141.583.352 - - Net of Current Maturities of Bank Loans
Estimasi Kewajiban Imbalan Estimated Liabilities for
Pasca-Kerja 2m,2q&18 8.370.889.398 8.606.709.938 10.388.918.456 Post-Employment Benefits
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 19.512.472.750 8.606.709.938 10.388.918.456 Total Non Current Liabilities
HAK MINORITAS ATAS ASET MINORITY INTEREST IN NET
BERSIH ANAK PERUSAHAAN 2b & 19 9.756.157.896 14.137.276.261 11.789.935.843 ASSETS OF THE SUBSIDIARY
E K U I T A S STOCKHOLDERS' EQUITY
Modal Saham - Nilai Nominal
Rp 100.000 per lembar saham
Modal Dasar - 200.000 lembar saham Capital Stock - Rp 100,000
di tahun 2010 dan 2.600 lembar saham par value per share
di tahun 2009 dan 2008 Authorized - 200,000 shares in 2010
Ditempatkan dan Disetor Penuh - and 2,600 shares in 2009 and 2008
100.000 lembar saham di tahun 2010 Subscribed and Fully Paid - 100,000
dan 2.600 lembar saham di tahun shares in 2010 and 2,600 shares in
2009 dan 2008 20 10.000.000.000 260.000.000 260.000.000 2009 and 2008
Equity Proforma from Restructuring
Modal Proforma dari Transaksi Transactions among Entities under
Restrukturisasi Entitas Sepengendali 2o & 21 - 14.137.276.262 11.789.935.842 Common Control
Selisih Nilai Transaksi Difference in Value of Restructuring
Restrukturisasi Entitas Transactions among Entities under
Sepengendali 2o & 21 (3.171.390.974) - - Common Control
Saldo Rugi (1.698.522.541) (7.100.000) (7.100.000) D e f i c i t
Jumlah Ekuitas 5.130.086.485 14.390.176.262 12.042.835.842 Total Stockholders' Equity
TOTAL LIABILITIES AND
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 55.696.216.941 47.056.982.104 52.315.941.185 STOCKHOLDERS' EQUITY
KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND STOCKHOLDERS' EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian ini
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of these Consolidated Financial Statements
vi
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010, 2009
AND 2008
(Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
2 0 0 9 2 0 0 8
(Disajikan Kembali- (Disajikan Kembali-
Catatan/ Lihat Catatan 34/ Lihat Catatan 34/
Notes 2 0 1 0 Restated-See Note 34) Restated-See Note 34)
P E N D A P A T A N 2l & 23 50.862.893.197 67.640.189.237 80.155.980.526 R E V E N U E S
BEBAN POKOK PENDAPATAN 2l & 24 (41.691.780.054) (50.026.017.246) (67.407.604.844) COST OF REVENUES
LABA KOTOR 9.171.113.143 17.614.171.991 12.748.375.682 GROSS PROFIT
BEBAN USAHA 2j,2l,25&26 (11.109.628.977) (8.705.943.845) (9.437.708.897) OPERATING EXPENSES
LABA (RUGI) USAHA (1.938.515.834) 8.908.228.146 3.310.666.785 INCOME (LOSS) FROM OPERATIONS
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2l OTHER INCOME (CHARGES)
Restitusi Pajak 876.414.581 - - Tax Refund
Bunga atas Restitusi Pajak 419.095.142 - - Interest on Tax Refund
Interest on Bank Current Account and
Jasa Giro dan Bunga Deposito Berjangka 105.653.837 478.802.059 348.880.980 Time Deposit
Bunga Piutang Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan
Istimewa 2j,5,8&26 53.912.207 - - Interest on Due from Related Parties
Pemulihan (Penyisihan) Persediaan Recovery on (Allowance for) Inventory
Rusak 2g & 6 14.018.464 - (12.830.118) Obsolescence
Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap - Bersih (2.338.855.168) 683.418.260 1.166.662 Gain (Loss) on Sale of Equipment - Net
Laba (Rugi) Selisih Kurs - Bersih 2k (742.755.750) (2.167.372.539) 1.468.710.280 Gain (Loss) on Foreign Exchange - Net
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang 2f & 4 (648.194.648) (168.379.514) (1.129.996.275) Allowance for Impairment of Accounts Receivable
Gaji Komisaris (543.550.000) (623.910.000) (578.317.500) Commissioners' Salaries
Beban Bunga (127.918.502) (63.716.091) (48.816.894) Interest Expense
Bunga Hutang Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan
Istimewa (86.061.451) - - Interest on Due to Related Parties
Beban Pajak (24.632.390) (180.180.135) (236.350.042) Tax Expenses
Rugi Penghapusan Aset Tetap (2.900.000) - - Loss on Disposal of Equipment
Bunga Hutang Pembelian Aset Tetap - - (1.662.892) Interest on Payables on Purchase of Vehicle
Lain-lain 560.049.836 116.909.806 471.010.786 O t h e r s
Jumlah Penghasilan (Beban)
Lain-lain - Bersih (2.485.723.842) (1.924.428.154) 281.794.987 Total Other Income (Charges) - Net
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (4.424.239.676) 6.983.799.992 3.592.461.772 INCOME (LOSS) BEFORE INCOME TAX
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2n & 13 INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE)
Pajak Kini - (1.832.577.040) (2.491.618.100) C u r r e n t
T a n g g u h a n (106.968.467) (456.542.114) 221.506.390 D e f e r r e d
LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS INCOME (LOSS) BEFORE MINORITY
ATAS LABA (RUGI) BERSIH ANAK INTEREST IN NET INCOME (LOSS) OF
PERUSAHAAN (4.531.208.143) 4.694.680.838 1.322.350.062 THE SUBSIDIARY
HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) MINORITY INTEREST IN NET LOSS
BERSIH ANAK PERUSAHAAN 2b & 19 1.881.118.366 (2.347.340.419) (662.975.031) (GAIN) OF SUBSIDIARY
DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA 2o & 21 958.667.236 (2.347.340.419) (662.975.031) EFFECT OF PROFORMA ADJUSTMENTS
RUGI BERSIH (1.691.422.541) - (3.600.000) NET LOSS
RUGI BERSIH PER SAHAM - DASAR 2q & 22 (73.073,08) - (1.384,62) NET LOSS PER SHARE - BASIC
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian ini
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of these Consolidated Financial Statements
vii
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008
(Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
Modal Proforma
dari Transaksi Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi Restrukturisasi Entitas
Entitas Sepengendali/ Sepengendali/
Equity Proforma Difference in
from Restructuring Value of Restructuring
Transactions among Transactions
Notes/ Modal Saham/ Entities under among Entities under Saldo Rugi/
Catatan Capital Stock Common Control Common Control Deficit Jumlah/Total
SALDO PER 31 DESEMBER 2007
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2007 260.000.000 - - (3.500.000) 256.500.000
MODAL PROFORMA DARI TRANSAKSI 2o & 21
RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
EQUITY PROFORMA FROM RESTRUCTURING
TRANSACTIONS AMONG ENTITIES UNDER
COMMON CONTROL - 11.789.935.842 - - 11.789.935.842
RUGI BERSIH TAHUN 2008
NET LOSS IN 2008 - - - (3.600.000) (3.600.000)
SALDO PER 31 DESEMBER 2008
(Disajikan Kembali-Lihat Catatan 34)
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2008
(Restated-See Note 34) 260.000.000 11.789.935.842 - (7.100.000) 12.042.835.842
PENYESUAIAN ATAS MODAL PROFORMA DARI 2o & 21
TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS
SEPENGENDALI
ADJUSTMENT OF EQUITY PROFORMA FROM
RESTRUCTURING TRANSACTIONS AMONG ENTITIES
UNDER COMMON CONTROL - 2.347.340.420 - - 2.347.340.420
LABA BERSIH TAHUN 2009
NET INCOME IN 2009 - - - - -
SALDO PER 31 DESEMBER 2009
(Disajikan Kembali-Lihat Catatan 34)
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2009
(Restated-See Note 34) 260.000.000 14.137.276.262 - (7.100.000) 14.390.176.262
TAMBAHAN MODAL DISETOR
ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL 9.740.000.000 - - - 9.740.000.000
PENYESUAIAN ATAS MODAL PROFORMA DARI 2o & 21
TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS
SEPENGENDALI
ADJUSTMENT OF EQUITY PROFORMA FROM
RESTRUCTURING TRANSACTIONS AMONG ENTITIES
UNDER COMMON CONTROL - (14.137.276.262) - - (14.137.276.262)
SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI
ENTITAS SEPENGENDALI 2o & 21
DIFFERENCE IN VALUE OF RESTRUCTURING
TRANSACTIONS AMONG ENTITIES
UNDER COMMON CONTROL - - (3.171.390.974) - (3.171.390.974)
RUGI BERSIH TAHUN 2010
NET LOSS IN 2010 - - - (1.691.422.541) (1.691.422.541)
SALDO PER 31 DESEMBER 2010
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2010 10.000.000.000 - (3.171.390.974) (1.698.522.541) 5.130.086.485
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian ini
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of these Consolidated Financial Statements
viii
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31,
2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
2 0 0 9 2 0 0 8
(Disajikan Kembali- (Disajikan Kembali-
Lihat Catatan 34/ Lihat Catatan 34/
2 0 1 0 Restated-See Note 34) Restated-See Note 34)
CASH FLOWS FROM OPERATING
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI ACTIVITIES
Penerimaan dari Pelanggan 53.518.558.493 78.609.500.114 76.055.066.459 Cash Receipts from Customers
Pembayaran kepada Pemasok, Karyawan dan Cash Payments to Suppliers, Employees and
Lainnya (54.411.920.428) (66.422.120.700) (68.492.154.658) Others
Pembayaran Pajak Penghasilan (1.676.660.157) (3.194.914.124) (2.875.100.592) Payment for Income Tax
Pembayaran Beban Bunga (160.022.261) - (50.479.786) Payment for Interest Expenses
Kas Diterima dari (Digunakan untuk) Net Cash Flows Provided by (Used in)
Aktitivas Operasi (2.730.044.353) 8.992.465.290 4.637.331.423 Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Penambahan Aset Tetap (24.851.828.117) (869.809.068) (8.848.757.069) Acquisitions of Property and Equipment
Penerimaan dari Penjualan Aset Tetap 1.460.360.211 2.208.483.373 10.000.000 Proceeds from Sale of Equipment
Kas Diterima dari (Digunakan untuk) Net Cash Provided by (Used in) Investing
Aktivitas Investasi (23.391.467.906) 1.338.674.305 (8.838.757.069) Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Penerimaan Hutang Bank 14.904.809.563 - - Proceeds from Bank Loans
Penerimaan Hutang Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa 25.175.000.000 - - Proceeds from Due to Related Parties
Penerimaan Piutang Pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa 250.000.000 - - Proceeds from Due from Related Party
Pembayaran Hutang Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa (21.065.000.000) - - Payments of Due to Related Parties
Pembayaran Hutang Pembelian Aset Tetap - - (30.154.824) Payments of Payable on Purchases of Vehicles
Pembayaran Dividen (5.000.000.000) - (6.000.000.000) Dividends Payments
Kas Diterima dari (Digunakan untuk) Net Cash Provided by (Used in) Financing
Aktivitas Pendanaan 14.264.809.563 - (6.030.154.824) Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND
SETARA KAS (11.856.702.696) 10.331.139.595 (10.231.580.470) CASH EQUIVALENTS
KAS DA SETARA KAS, AWAL 15.256.358.350 4.925.218.755 3.600.000 CASH AND CASH EQUIVALENTS, BEGINNING
KAS DAN SETARA KAS DARI ANAK PERUSAHAAN CASH AND CASH EQUIVALENTS FROM
SEBELUM AKUISISI - - 15.153.199.225 SUBSIDIARY BEFORE ACQUISITION
KAS DAN SETARA KAS, AKHIR 3.399.655.654 15.256.358.350 4.925.218.755 CASH AND CASH EQUIVALENTS, ENDING
ix
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued)
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008
(Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
2 0 0 9 2 0 0 8
(Disajikan Kembali- (Disajikan Kembali-
Lihat Catatan 34/ Lihat Catatan 34/
2 0 1 0 Restated-See Note 34) Restated-See Note 34)
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI KAS ACTIVITIES NOT AFFECTING CASH FLOWS
Peningkatan (Penurunan) Piutang Usaha karena Increase (Decrease) in Trade Receivables due
Laba (Rugi) Selisih Kurs yang Belum Direalisasi (259.828.841) 991.288.256 (1.021.861.541) to Unrealized Gain (Loss) on Foreign Exchange
Penurunan Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Decrease in Allowance for Impairment of Accounts
karena Laba Selisih Kurs yang Belum Receivable due to Unrealized Gain on
Direalisasi 167.205.263 633.664.000 - Foreign Exchange
Penurunan Piutang Lain-lain karena Rugi Selisih Decrease in Other Receivables due to Unrealized
Kurs yang Belum Direaliasi 7.938.000 - - Loss on Foreign Exchange
Penurunan Aset Lain-lain Karena Rugi Selisih Decrease in Other Assets due to Unrealized
Kurs yang Belum Direaliasi 2.208.600 - - Loss on Foreign Exchange
Peningkatan Hutang Bank karena Rugi Selisih Increase in Bank Loans due to Unrealized Loss
Kurs yang Belum Direaliasi 60.029.296 - - on Foreign Exchange
Pemulihan (Penyisihan) Persediaan Rusak 14.018.464 - (12.830.118) Recovery on (Allowance for) Inventory Obsolescence
Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap - Bersih (2.338.855.168) 683.418.260 1.166.662 Gain (Loss) on Sale of Equipment - Net
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang 648.194.648 168.379.514 1.129.996.275 Allowance for Impairment of Accounts Receivable
Penyusutan Aset Tetap 1.595.982.813 2.029.907.598 1.497.620.253 Depreciation of Property and Equipment
Rugi Penghapusan Aset Tetap 2.900.000 - - Loss on Disposal of Equipment
Peningkatan Hutang Pihak yang Mempunyai Hubungan Increase in Due to Related Party due to Unrelized
Istimewa karena Rugi Selisih Kurs yang Belum Direalisasi 18.838.029 - - Loss on Foreign Exchange
Peningkatan Jaminan Pelanggan karena Rugi Increase on Customer Deposits due to Unrealized
Selisih Kurs yang Belum Direalisasi - - 177.983.358 Loss on Foreign Exchange
Peningkatan Investasi dalam Saham Increase in Investment in Shares of Stock of
PT Patra Supplies and Services melalui : PT Patra Supplies and Services through :
- Tambahan Modal Disetor 9.740.000.000 - - - Additional Paid-in Capital
- Hutang Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 4.110.000.000 - - - Due to Related Party
- Modal Proforma dari Transaksi Restrukturisasi - Equity Proforma from Restructuring Transactions
Entitas Sepengendali (14.137.276.262) 2.347.340.420 11.789.935.842 among Entities under Common Control
- Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas - Difference in Value of Restructuring Transactions
Sepengendali (3.171.390.974) - - among Entities under Common Control
- Bagian Rugi Anak Perusahaan (922.451.131) - - - Portion of Net Loss in a Subsidiary
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian ini
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of these Consolidated Financial Statements
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
1
1. U M U M
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Gama Wahyu Abadi (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris Soekaimi, SH. No. 39 tanggal 8 Juni 1994 yang telah diubah dengan Akta Notaris Ilmiawan Dekrit Supatmo, SH., MH. No. 5 tanggal 9 Januari 2006. Kedua Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-01527.HT.01.01.Th 2006 tanggal 18 Januari 2006. Akta ini sedang dalam proses diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Agus Triono, SH., No. 16 tanggal 20 September 2010 untuk meningkatkan modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh. Akta perubahan ini telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-48764.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 15 Oktober 2010.
Perusahaan berkedudukan di Rukan Permata Senayan Unit 20-21, Jl. Tentara Pelajar, Jakarta.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, Perusahaan bergerak di bidang perdagangan umum dan jasa. Perusahaan belum beroperasi secara komersial.
b. Komisaris, Direksi dan Karyawan
Susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan sebagai berikut :
K o m i s a r i s : Tuan Dodi Prawira Amtar
D i r e k t u r : Tuan Octavianus Kuntjoro
Pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan mempunyai 1 orang karyawan tetap sedangkan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 Perusahaan tidak memiliki karyawan tetap.
1. G E N E R A L
a. Establishment and General Information
PT Gama Wahyu Abadi (the Company) was established based on Notarial Deed No. 39 dated June 8, 1994 of Public Notary Soekaimi, SH. which had been changed by Notarial Deed No. 5 dated January 9, 2006 of Public Notary Ilmiawan Dekrit Supatmo, SH., MH. Both of these Deeds were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. C-01527.HT.01.01.Th.2006 dated January 18, 2006. Such deeds are in the process of publishing in the State Gazette.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 16 of Public Notary Agus Triono, SH. dated September 20, 2010 concerning the increase in the authorized, subscribed and fully paid capital stock. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-48764.AH.01.02 Year 2010 dated October 15, 2010.
The Company is domiciled in Rukan Permata Senayan Unit 20-21, Jalan Tentara Pelajar, Jakarta.
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company is engaged in general trading and services. The Company has not commenced commercial operations.
b. Commissioners, Directors and Employees
The Company’s Commissioner and Director are as follows :
C o m m i s s i o n e r : Mr. Dodi Prawira Amtar
D i r e c t o r : Mr. Octavianus Kuntjoro
As of December 31, 2010, the Company had 1 permanent employee while as of December 31, 2009 and 2008, the Company had no permanent employee, respectively.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
2
1. U M U M (Lanjutan)
c. Rencana Penggabungan Usaha
Berdasarkan Berita Acara Rapat tanggal 28 Juli 2010, Perusahaan dan PT Island Concepts Indonesia Tbk setuju untuk melakukan penggabungan usaha. Perusahaan secara hukum akan terlikuidasi setelah penggabungan berlaku efektif. Sampai dengan tanggal Laporan Auditor Independen, pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal untuk melakukan Penggabungan Usaha belum diperoleh.
d. Anak Perusahaan
Perusahaan memiliki secara langsung investasi dalam saham Anak Perusahaan sebagai berikut :
1. G E N E R A L (Continued)
c. Business Merger Plan
Based on Minutes of Meeting dated July 28, 2010, the Company and PT Island Concepts Indonesia agreed to merge their businesses. The Company will be liquidated by Law after the merger has been done effectively. Up to the date of this Independent Auditor’s Report, notification letter from the Chairman of Capital Market Supervisory Board (Bapepam) regarding the effectiveness of business merger has not been obtained.
d. S u b s i d i a r y
The Company’s direct ownership in investments in shares of stock of Subsidiary are as follows :
Tahun
Operasi
Komersial/
Commencement
Domisili/ Jenis Usaha/ of Commercial
Domicile Scope of Activities 2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8 Operations 2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
% % %
PT Patra Supplies and Services Jakarta Penyediaan Produk 50 - - 1976 55.630.016.851 46.804.082.104 52.063.041.185
Makanan dan
Katering/Food
Product and
Catering Supply
31 Desember/
December 31,
Persentase Kepemilikan/
Total AssetsPercentage of Ownership as of
Jumlah Aset/
Subsidiary
Anak Perusahaan/
31 Desember/
December 31,
Berdasarkan Akta Notaris No. 102 tanggal 27 Juli 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Agus Triono, SH., (Notaris Pengganti dari Notaris Ilmiawan Dekrit S., SH., MH.) dan Perjanjian Perubahan atas Jual Beli Saham tanggal 27 Juli 2010, Perusahaan membeli 375 saham PT Patra Supplies and Services dari PT Prima Energi Persada Indonesia seharga Rp 13.850.000.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 50 %. Sumber dana akuisisi tersebut berasal dari pinjaman dan tambahan modal disetor dari Bapak Ir. Frans Bambang Siswanto yang langsung dibayarkan oleh yang bersangkutan kepada PT Prima Energi Persada Indonesia berdasarkan Surat Instruksi Transfer Dana Pinjaman No. 08/GWA/VII/2010 dan Surat Instruksi Transfer Dana Setoran Modal No. 09/GWA/VII/2010 tanggal 27 Juli 2010 yang dibuat oleh Perusahaan. PT Prima Energi Persada Indonesia mengakuisisi PT Patra Supplies dan Service dari PT Pertamina (Persero) berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Saham No. 2 tanggal 7 Januari 2010 dari Notaris Lenny Janis Ishak, SH.
Based on Notarial Deed No. 102 dated July 27, 2010 of Public Notary Agus Triono, SH, (Substitute Notary of Ilmiawan Dekrit S., SH., MH.) and Amendment of Share Sale and Purchase Agreement dated July 27, 2010, the Company acquired 375 shares of PT Patra Supplies and Services from PT Prima Energi Persada Indonesia with an acquisition price of Rp 13,850,000,000 with a 50 % ownership. Such acquisition was funded by a loan and additional paid-in capital from Mr. Ir. Frans Bambang Siswanto paid directly by him to PT Prima Energi Persada Indonesia based on Loan Transfer Instruction Letter No. 08/GWA/VII/2010 and Capital Transfer Instruction Letter No. 09/GWA/VII/2010 dated July 27, 2010 issued by the Company.
PT Prima Energi Persada Indonesia acquired PT Patra Supplies and Services from PT Pertamina (Persero) based on Notarial Deed of Sale and Purchase Agreement No. 2 dated January 7, 2010 of Notary Lenny Janis Ishak, SH.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
3
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan Keuangan Konsolidasian disusun
dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan tidak ditujukan untuk menyajikan posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi dan praktek pelaporan yang secara umum diterima di negara atau yurisdiksi lain.
Laporan Keuangan Konsolidasian disusun dengan menggunakan basis Akrual, kecuali Laporan Arus Kas Konsolidasian. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian adalah Rupiah. Dasar pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan Arus Kas Konsolidasian menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode Langsung (Direct Method).
b. Prinsip Konsolidasian
Laporan Keuangan Konsolidasian meliputi Laporan Keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dikendalikannya, dimana Perusahaan memiliki lebih dari 50 %, baik langsung maupun tidak langsung, hak suara di Anak Perusahaan dan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari Anak Perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari aktivitas Anak Perusahaan tersebut. Sebuah Anak Perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila sifat pengendaliannya adalah sementara karena Anak Perusahaan tersebut diperoleh dengan tujuan akan dijual kembali dalam waktu dekat; atau jika ada pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan Anak Perusahaan untuk memindahkan dananya ke Perusahaan.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Basis of Consolidated Financial Statements
The Company’s Consolidated Financial Statements has been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia and are not intended to present the financial position and results of operations, changes in stockholders’ equity and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
The Company’s Consolidated Financial Statements, except for the Consolidated Statements of Cash Flows, are prepared using the Accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the Consolidated Financial Statements is the Indonesian Rupiah. The measurement basis used is the Historical Cost basis of accounting, except for certain accounts which are measured on the basis described in the related accounting policies. The Company’s Consolidated Statements of Cash Flows present receipts and disbursements of cash classified into operating, investing and financing activities using the Direct method.
b. Principles of Consolidation
The Consolidated Financial Statements include the Financial Statements of the Company and Subsidiary, wherein the Company has direct or indirect ownership interest of more than 50 % of the voting rights of the Subsidiary’s capital stock and is able to govern the financial and operating policies of an enterprise so as to benefit from its activities. A Subsidiary is excluded from consolidation when the control in such Subsidiary is intended to be temporary because the Subsidiary is acquired and held exclusively with a view to its subsequent disposal in the near future; or when the Subsidiary operates under long-term restrictions which significantly impair its ability to transfer funds to the Company.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
4
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
b. Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) Dalam hal pengendalian terhadap Anak Perusahaan dimulai atau diakhiri dalam suatu periode tertentu, maka hasil usaha yang diperhitungkan ke dalam Laporan Keuangan Konsolidasian hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga saat pengendalian atas Anak Perusahaan itu berakhir. Rinciannya adalah sebagai berikut :
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Principles of Consolidation (Continued)
When an entity either began or ceased to be controlled during the year, the results of operations of that entity are included in the Consolidated Financial Statements only from the date that the control commenced up to the date that the control ceased. The details are as follows :
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Domisili/ Ownership Lingkup Aktivitas/
Domicile 2010 Scope of Activities
%
Kepemilikan Langsung/Directly Owned
PT Patra Supplies and Services Jakarta 50 Penyediaan Produk Makanan dan
Katering/Food Product and
Catering Supply
Saldo dan transaksi termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Laporan Keuangan Konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila Anak Perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap Laporan Keuangan Anak Perusahaan tersebut. Hak minoritas atas laba bersih dan ekuitas Anak Perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba bersih dan ekuitas Anak Perusahaan tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan pemegang saham minoritas pada Anak Perusahaan tersebut.
Intercompany balances and transactions, including unrealized gains or losses on intercompany transactions, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Company and Subsidiary as one business entity. The Consolidated Financial Statements are prepared using uniform accounting policies for like transactions and events in similar circumstances. If a Subsidiary’s Financial Statements are prepared using accounting policies other than those adopted in the Consolidated Financial Statements, appropriate adjustments are made to the Subsidiary’s Financial Statements. Minority interest represents the minority stockholders’ proportionate share in the net income and equity of the subsidiary which are not wholly owned, which is presented based on the percentage of ownership of the minority stockholders in the Subsidiary.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
5
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
b. Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang
saham minoritas pada suatu Anak Perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, Anak Perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas dapat ditutup.
c. Aset dan Kewajiban Keuangan
Terhitung sejak 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006) mengenai “Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK 55 (Revisi 2006) mengenai “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran”. PSAK ini diterapkan secara prospektif. Aset Keuangan
Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Principles of Consolidation (Continued)
The losses applicable to the minority
stockholders in consolidated Subsidiary may exceed the minority stockholders’ interest in the net assets of the Subsidiary. The excess, and any further losses applicable to the minority are charged against the majority interest, except to the extent that the minority has a binding obligation to, and is able to, absorb such losses and the minority stockholders can settle their obligations. If the Subsidiary subsequently reports profits, such profits shall be allocated to the majority stockholders up to the amount of the minority stockholders’ share in losses previously absorbed by the majority which have been recovered.
c. Financial Assets and Liabilities
Commencing from January 1, 2010, the
Company and Subsidiary applied SFAS 50 (2006 Revision), “Financial Instruments : Presentation and Disclosures”, and SFAS 55 (2006 Revision), “Financial Instruments : Recognition and Measurement”. These SFASs are applied prospectively.
Financial Assets Financial assets are classified into 4 categories,
as follows (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held-to-maturity financial assets and (iv) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
6
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan)
Aset Keuangan (Lanjutan)
(i) Aset Keuangan yang Diukur pada
Nilai Wajar melalui Laba atau Rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk di-perdagangkan. Aset keuangan diklasifi- kasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagang- kan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi pada tahun 2010.
(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif. Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan aset lain-lain termasuk dalam kategori ini.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Financial Assets and Liabilities (Continued)
Financial Assets (Continued)
(i) Financial Assets at Fair Value through
Profit or Loss Financial assets at fair value through profit
or loss are financial assets which are held for trading. A financial asset is classified as held for trading if it is acquired principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking. Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
The Company and Subsidiary did not
have any financial assets at fair value through profit or loss in the year 2010.
(ii) Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Loan and receivables are initially recognized at fair value plus transaction cost and subsequently measured at amortized cost using the Effective Interest Rate method.
Cash and cash equivalents, trade and other receivables, due from related parties and other assets are included in this category.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
7
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan)
Aset Keuangan (Lanjutan) (iii) Aset Keuangan yang Dimiliki hingga
Jatuh Tempo Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh
tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain :
a) Aset keuangan yang pada saat
pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi;
b) Aset keuangan yang ditetapkan
dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
c) Aset keuangan yang memenuhi
definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif. Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tahun 2010.
(iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, kurs valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ataupun aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Financial Assets and Liabilities (Continued)
Financial Assets (Continued)
(iii) Held-to-maturity Financial Assets Held-to-maturity financial assets are non-
derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than :
a) Those that are designated as at fair value through profit or loss upon initial recognition;
b) Those that are designated as available
for sale; and c) Those that meet the definition of
loans and receivables. These are initially recognized at fair value including transaction costs and subsequently measured at amortized cost, using the Effective Interest Rate method.
The Company and Subsidiary did not
have any held-to-maturity financial assets in the year 2010.
(iv) Available-for-sale Financial Assets Available-for-sale financial assets are non
derivative financial assets that are intended to be held for an indefinite period of time, which might be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held-to-maturity investments or financial assets at fair value through profit or loss.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
8
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan)
Aset Keuangan (Lanjutan)
(iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (Lanjutan)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada Laporan Perubahan Ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada Laporan Laba Rugi. Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode Suku Bunga Efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada Laporan Laba Rugi. Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki aset keuangan tersedia untuk dijual pada tahun 2010.
Kewajiban Keuangan
Kewajiban keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Financial Assets and Liabilities (Continued)
Financial Assets (Continued)
(iv) Available-for-sale Financial Assets (Continued)
Available-for-sale financial assets are initially recognized at fair value, plus transaction costs, and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognized in the Statement of Changes in Equity, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets are derecognized. If an available-for-sale financial asset is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously recognized in the equity section will be recognized in the Statements of Income. However, interest income is calculated using the Effective Interest Rate method, and foreign currency gains or losses on monetary assets classified as available-for-sale are recognized in the Statements of income. The Company and Subsidiary did not have any available-for-sale financial assets in the year 2010.
Financial liabilities
Financial liabilities are classified into the category of (i) financial liabilities measured at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities measured at amortized cost.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
9
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan)
Kewajiban Keuangan (Lanjutan)
(i) Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba atau Rugi
Nilai wajar kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi adalah kewajiban keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi pada tahun 2010.
(ii) Kewajiban Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi
Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif.
Hutang bank, hutang usaha, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar, jaminan pelanggan dan hutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa termasuk dalam kategori ini.
Estimasi nilai wajar
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada Neraca.
Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Financial Assets and Liabilities (Continued)
Financial liabilities (Continued)
(i) Financial Liabilities Measured at Fair Value through Profit or Loss
Financial liabiliites measured at fair value through profit or loss are financial liabilities which are held for trading. A financial liability is classified as held for trading if it is acquired principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking. Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
The Company and Subsidiary did not
have any financial liabilities measured at fair value through profit or loss in 2010.
(ii) Financial Liabilities Measured at Amortized Cost
Financial liabilities that are not classified as financial liabilities measured at fair value through profit or loss are categorized and measured at amortized cost using the Effective Interest Rate method.
Bank loans, trade and other payables, accrued expenses, customer deposits and due to related parties are included in this category.
Fair Value Estimation
The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at Balance Sheet date.
Investments in equity securities that do not have readily determinable fair values are stated at cost.
The fair value of other financial instruments that are not traded in active markets is determined using standard valuation techniques.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
10
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
d. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
e. Deposito Berjangka
Deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu lebih dari tiga bulan atau yang dijaminkan disajikan dalam akun “Aset Lain-lain” dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
f. P i u t a n g
Perusahaan dan Anak Perusahaan menetapkan penyisihan penurunan nilai piutang berdasarkan hasil penelaahan manajemen terhadap status piutang tersebut secara individual pada akhir tahun.
g. P e r s e d i a a n
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan persediaan barang konsumsi yang berlokasi di Kerinci dan Deli Cafe ditentukan dengan menggunakan metode Rata-rata Bergerak. Biaya Perolehan Persediaan barang konsumsi di lokasi jasa katering ditentukan dengan menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama (First In First Out). Penyisihan untuk persediaan yang rusak ditentukan sebesar 3 % dari nilai persediaan barang konsumsi pada akhir tahun, kecuali persediaan di Kerinci berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan pada akhir tahun.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d. Cash and Cash Equivalents
Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and time deposits with maturities of three months or less, which are not pledged as collateral and whose utilization is not limited.
e. Time Deposits
Time deposits with maturities of more than three months or pledged as collateral are presented in “Other Assets” account and stated at nominal value.
f. Accounts Receivable
The Company and Subsidiary provide an allowance for impairment of accounts receivable based on management’s review of the status of the individual receivable at year-end.
g. I n v e n t o r i e s
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by the Moving Average method for consumable inventories located at Kerinci and Deli Cafe and the First In First Out method for consumable inventories located at catering service areas. The allowance for obsolete inventories is determined at 3 % of the year-end consumable inventory balance, excluding inventory in Kerinci, which is based on the review of the inventory condition at year-end.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
11
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
h. Aset Tetap
Aset tetap disajikan dengan model biaya (cost model). Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung berdasarkan metode Garis Lurus dengan estimasi masa manfaat sebagai berikut :
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
h. Property and Equipment
Property and equipment are recorded using the Cost model. Property and equipment are stated at cost less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the Straight-line method with estimated useful lives as follows :
Tahun/Years
Bangunan/Buildings 20
Kendaraan/Motor Vehicles 5
Perlengkapan dan Perabotan/Furniture and Fixtures 5
Barak Sementara/Porta Camp Set 5 and 7 Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada Laporan Laba Rugi Konsolidasian pada saat terjadinya, pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap sebesar jumlah tercatatnya dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam operasi tahun yang bersangkutan.
i. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aset apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada tanggal Neraca Konsolidasian, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat indikasi pemulihan penurunan nilai. Pemulihan penurunan nilai diakui sebagai laba pada tahun berjalan.
The cost of ordinary repairs and maintenance is charged to income as incurred. Significant renewals and betterments are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in income for the year.
i. Impairment in Non-Financial Asset Value
The Company and Subsidiary recognize loss in decrease of asset value when the recoverable amount of such asset is lower than its carrying value. At Consolidated Balance Sheet dates, the Company and Subsidiary determine whether there is any indication in recovery of decrease in asset value. Recovery of decrease in asset value is recognized as income in the current year.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
j. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7, yang dimaksud dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut : (i) Perusahaan yang melalui satu atau lebih
perantara, pengendalian, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiary, dan fellow subsidiary);
(ii) Perusahaan asosiasi;
(iii) Perorangan yang memiliki, baik secara
langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang diharapkan dapat mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);
(iv) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang
mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
(v) Perusahaan di mana suatu kepentingan
substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (iii) dan (iv), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi, atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
j. Related Party Transactions
In the ordinary course of business, the Company and Subsidiary have transactions with certain parties which are related to them. Based on Statement of Financial Accounting Standards No. 7 established by the Indonesian Institute of Accountants, related parties are defined as follows :
(i) Enterprises that, through one or more
intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with the reporting enterprise (including holding companies, subsidiary and fellow subsidiary);
(ii) Associated companies; (iii) Individuals owning, directly or indirectly, an
interest in the voting power of the reporting enterprise that gives them significant influence over the enterprise, and close members of the family of any such individuals (close members of a family are defined as those members who are able to exercise influence or can be influenced by such individuals, in conjunction with their transactions with the reporting enterprise);
(iv) Key management personnel, that is, those
persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the reporting enterprise, including commissioners, directors and managers of the enterprise and close members of the families of such individuals; and
(v) Enterprises in which a substantial interest in
the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (iii) or (iv) or over which such a person is able to exercise significant influence. This definition includes enterprises owned by commissioners, directors or major stockholders of the reporting enterprise that have a member of key management in common with the reporting enterprise.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
j. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa (Lanjutan)
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak lain telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan Konsolidasian seperti Piutang Lain-lain, Piutang dan Hutang Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa, Hutang Lain-lain, Beban Masih Harus Dibayar, Jasa Konsultasi, Jasa Manajemen dan Bunga Piutang Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa.
k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam tahun berjalan yang menyangkut mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah sesuai dengan kurs yang berlaku pada saat transaksi terjadi. Pada tanggal Neraca Konsolidasian, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Selisih kurs akibat penjabaran tersebut dibukukan sebagai laba-rugi tahun berjalan. Kurs yang digunakan per 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
j. Related Party Transactions (Continued)
All significant transactions with related parties, which have been made either at normal terms and conditions as those given to third parties or otherwise, are properly disclosed in the Consolidated Financial Statements. Account balances with related parties are reflected in certain accounts in the Consolidated Financial Statements which include amounts other receivables, due from and to related parties, other payables, accrued expenses, consulting fees, management fees and interest on due from related parties.
k. Foreign Currency Transactions and Balances
Transactions during the year involving foreign currencies are recorded in Indonesian Rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At Consolidated Balance Sheet dates, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are converted into Indonesian Rupiah at the rates of exchange prevailing at such dates. Any resulting gains or losses are reflected in income for the year. The rates used as of December 31, 2010, 2009 and 2008 are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
1 USD 8.991,00 9.400,00 10.950,00 USD 1
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
l. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui pada saat penyerahan jasa kepada pelanggan. Beban diakui atas dasar Akrual (Accrual basis).
m. Imbalan Pasca Kerja
Anak Perusahaan telah mengimplementasikan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai “Imbalan Kerja”. Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban imbalan pasca kerja ditentukan dengan metode Projected Unit Credit.
n. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan metode penangguhan pajak dalam menghitung taksiran pajak penghasilan sesuai dengan PSAK No. 46 mengenai “Akuntansi Pajak Penghasilan” yang mensyaratkan pengakuan aset dan kewajiban pajak tangguhan atas pengaruh pajak di masa mendatang yang berasal dari perbedaan temporer antara dasar pajak dan dasar pelaporan komersial dari aset dan kewajiban serta akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasikan. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal Neraca Konsolidasian. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) l. Revenue and Expense Recognition
Revenue is recognized when the services are rendered to the customers. Expenses are recorded as incurred (Accrual basis).
m. Post-Employment Benefits
The Subsidiary has implemented SFAS No. 24 (2004 Revision), “Employee Benefits”. Under SFAS No. 24 (2004 Revision), the calculation of estimated liabilities for post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit method.
n. Income Tax
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using the prevailing tax rates. The Company and Subsidiary apply SFAS No. 46, “Accounting for Income Taxes”, which requires the recognition of deferred tax assets and liabilities for future period tax consequences due to the timing differences in reporting assets and liabilities for commercial and fiscal reporting purposes including the accumulated fiscal losses which can be compensated. Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at Consolidated Balance Sheet. A change in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to changes in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
o. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali dicatat menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali dan disajikan sebagai unsur Ekuitas di Neraca Konsolidasian sesuai PSAK No. 38, ”Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Pada tanggal 27 Juli 2010, Perusahaan melakukan akuisisi saham PT Patra Supplies and Services (PSS) sejumlah 50 % dari seluruh modal ditempatkan dan disetor PSS dari PT Prima Energi Persada Indonesia (PEPI), yang diidentifikasi sebagai pihak sepengendali, sehingga akuisisi saham tersebut dicatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Sebagai akibat dari penerapan metode penyatuan kepemilikan, Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan per dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 disajikan kembali secara retrospektif.
p. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha, sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
o. Difference in Value of Restructuring
Transactions among Entities under Common Control Restructuring transactions with entities under common control are recorded using the Pooling of Interest method. Difference between the price of transfer and the book value of each restructuring transaction under common control is recorded in the Difference in Value of Restructuring Transactions among Entities under Common Control account under the Equity section in accordance with SFAS No. 38, “Accounting for Restructuring Transactions among Entities under Common Control“. On July 27, 2010, the Company acquired the shares of PT Patra Supplies and Services (PSS) amounting to 50 % of the total subscribed and fully paid capital from PT Prima Energi Persada Indonesia (PEPI), identified as entity under common control. Therefore, such acquisition is recorded based on the Pooling of Interest method. Due to such application, the Company’s Consolidated Financial Statements as of and for the years ended December 31, 2009 and 2008 were restated retrospectively.
p. Segment Information
Segment information is prepared using the
accounting policies adopted for preparing and presenting the Consolidated Financial Statements. The primary reporting segment information is based on business segments, while secondary information is based on geographical segments.
A business segment is a distinguishable
component of an enterprise that is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
p. Informasi Segmen (Lanjutan) Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
q. Rugi Bersih per Saham Rugi bersih per saham dihitung dengan
membagi rugi bersih dengan jumlah Rata-rata Tertimbang lembar saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Jumlah Rata-rata Tertimbang lembar saham
yang beredar pada tahun 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 23.147, 2.600 dan 2.600 saham.
r. Penggunaan Estimasi
Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi yang andal dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan pada tanggal Laporan Keuangan Konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi.
3. KAS DAN SETARA KAS
Rincian per 31 Desember adalah sebagai berikut :
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) p. Segment Information (Continued)
A geographical segment is a distinguishable
component of an enterprise that is engaged in providing products or services in certain economic environments and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments.
q. Net Loss per Share Net loss per share is computed by dividing net
loss with the Weighted Average Number of shares outstanding during the year.
The Weighted Average Number of shares
outstanding during the years 2010, 2009 and 2008 were 23,147, 2,600 and 2,600 shares, respectively.
r Use of Estimates
The preparation of the Consolidated Financial Statements in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities at the date of Consolidated Financial Statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could be different from those estimates.
3. CASH AND CASH EQUIVALENTS The details as of December 31, are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
K a s Cash on Hand
R u p i a h 71.044.766 55.950.415 65.321.669 R u p i a h
Dolar Amerika (lihat Catatan 28) - 65.800 1.062.150 US Dollar (see Note 28)
Jumlah Kas 71.044.766 56.016.215 66.383.819 Total Cash on Hand
B a n k Cash in Banks
R u p i a h R u p i a h
PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk 1.666.920.705 215.942.034 580.343.926 PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk
Citibank N.A. 356.275.681 642.451.359 17.374.547 Citibank N.A.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 158.480.333 - - PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 103.942.014 180.621.483 91.541.328 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk 89.978.890 1.361.490.149 2.123.252.012 PT Bank Internasional Indonesia Tbk
The Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd 35.011.798 17.260.591 41.403.689 Corporation Ltd
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 16.700.090 - - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Bukopin Tbk 13.420.151 - - PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1.509.426 3.522.819 605.482 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
17
3. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
Dolar Amerika Serikat (lihat Catatan 28) US Dollar (see Note 28)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 425.273.221 - - PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Citibank N.A. 220.393.955 1.671.247.338 1.403.638.562 Citibank N.A.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk 206.850.812 929.589.970 600.675.390 PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Bukopin Tbk 25.217.327 - - PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 8.636.485 - - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Jumlah Bank 3.328.610.888 5.022.125.743 4.858.834.936 Total Cash in Banks
Deposito Berjangka Time Deposits
R u p i a h R u p i a h
PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 2.877.452.182 - PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Dolar Amerika Serikat (lihat Catatan 28) US Dollar (see Note 28)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 7.300.764.210 - PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Jumlah Deposito Berjangka - 10.178.216.392 - Total Time Deposits
Jumlah Kas dan Setara Kas 3.399.655.654 15.256.358.350 4.925.218.755 Total Cash and Cash Equivalents
Tingkat Bunga Deposito Berjangka Interest Rate of Time Deposit
R u p i a h 4.75 % - 8 % 5.5 % - 12.5 % 5 % - 12 % R u p i a h
Dolar Amerika 0.15 % - 2.25 % 2 % - 2.75 % 2 % - 4 % US Dollar
4. PIUTANG USAHA
Rincian per 31 Desember adalah sebagai berikut :
4. TRADE RECEIVABLES
The details as of December 31 are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
PT Barisan Tropical Mining 3.150.750.779 3.276.226.368 3.751.745.107 PT Barisan Tropical Mining
PT Riau Andalan Pulp and Paper 1.987.774.910 3.352.698.020 4.956.490.687 PT Riau Andalan Pulp and Paper
PT Pelayaran Menaratama Pasifik Indah 1.914.318.987 1.997.778.889 2.314.069.492 PT Pelayaran Menaratama Pasifik Indah
Salamander Energy (North Sumatera) Ltd. 1.372.065.725 - - Salamander Energy (North Sumatera) Ltd.
PT Astinaputera Perkasa 1.179.242.640 1.267.843.335 1.772.896.357 PT Astinaputera Perkasa
Oorja Group 923.270.874 1.179.150.930 590.313.071 Oorja Group
PT Leighton Contractors Indonesia 892.805.154 - - PT Leighton Contractors Indonesia
PT Weltekindo Nusantara 838.293.609 865.760.171 927.415.007 PT Weltekindo Nusantara
PT Transportasi Gas Indonesia 621.436.763 585.378.355 402.090.298 PT Transportasi Gas Indonesia
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 555.973.525 - - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
PT Bina Insan Sukses Mandiri 539.460.000 - - PT Bina Insan Sukses Mandiri
PT Sea Horse 419.404.410 495.758.271 428.271.886 PT Sea Horse
PT Riau Andalan Kertas 374.344.516 772.345.461 829.613.402 PT Riau Andalan Kertas
PT Indahkarya Bangun Bersama PT Indahkarya Bangun Bersama
(d/h PT Pec-Tech Indonesia) 307.685.628 639.996.422 832.017.826 (formerly PT Pec-Tech Indonesia)
PT Soblastco Indonesia 272.790.143 - - PT Soblastco Indonesia
PT Riau Prima Energy 182.041.038 376.251.500 497.216.892 PT Riau Prima Energy
PT Gunanusa Utama Fabricators 175.019.869 998.891.149 - PT Gunanusa Utama Fabricators
PT Anugrah Kertas Utama 144.470.985 35.164.419 33.995.444 PT Anugrah Kertas Utama
PT Pec-Tech Services Indonesia 133.838.057 400.463.939 390.303.842 PT Pec-Tech Services Indonesia
PT Bangun Dwipantara Indah 71.500.439 65.601.956 176.469.898 PT Bangun Dwipantara Indah
Roylea Marine Service Inc. 44.934.943 44.934.943 1.197.371.589 Roylea Marine Service Inc.
PT Berau Coal 26.400.000 1.286.171.003 3.173.904.735 PT Berau Coal
PT Kangean Energy Indonesia - 993.377.430 1.182.716.399 PT Kangean Energy Indonesia
PT Total E & P Indonesie - - 4.992.299.158 PT Total E & P Indonesie
Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah Other (Accounts with balances below
Rp 100.000.000) 388.729.358 484.469.805 630.009.919 Rp 100,000,000, each)
J u m l a h 16.516.552.352 19.118.262.366 29.079.211.009 T o t a l
Dikurangi Penyisihan Penurunan Nilai Piutang (5.016.827.533) (4.535.838.147) (5.152.428.169) Less Allowance for Impairment of Accounts Receivable
J U M L A H 11.499.724.819 14.582.424.219 23.926.782.840 T O T A L
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
18
4. PIUTANG USAHA (Lanjutan) Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal jatuh tempo faktur per 31 Desember adalah sebagai berikut :
4. TRADE RECEIVABLES (Continued) The details of receivables by age category computed since the invoice due date as of December 31 are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
Belum Jatuh Tempo 7.242.760.637 2.854.177.511 14.461.208.164 C u r r e n t
1 - 30 hari 6.326.066 2.666.806.520 1.333.156.047 1 - 30 days
31 - 60 hari 1.646.295.883 2.324.718.607 2.169.962.646 31 - 60 days
61 - 90 hari 221.202.429 1.577.406.219 1.325.649.846 61 - 90 days
91 - 120 hari - 928.769.729 19.036.039 91 - 120 days
> 120 hari 7.399.967.337 8.766.383.780 9.770.198.267 > 120 days
J u m l a h 16.516.552.352 19.118.262.366 29.079.211.009 T o t a l
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang per 31 Desember adalah sebagai berikut :
The details of receivables by currency category as of December 31 are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
R u p i a h 7.105.599.285 8.086.418.042 18.934.587.341 R u p i a h
Dolar Amerika Serikat (lihat Catatan 28) 9.410.953.067 11.031.844.324 10.144.623.668 US Dollar (see Note 28)
J u m l a h 16.516.552.352 19.118.262.366 29.079.211.009 T o t a l
Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut :
Changes in the allowance for impairment of accounts receivable as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
Saldo Awal 4.535.838.147 5.152.428.169 4.022.431.894 Beginning Balance
Tahun Berjalan 648.194.648 168.379.514 1.129.996.275 C u r r e n t
P e n g h a p u s a n - (151.305.536) - Write-off
Recovery on Allowance for Impairment
Pemulihan atas Penyisihan Penurunan of Accounts Receivable due to
Nilai Piutang karena Selisih Kurs (167.205.262) (633.664.000) - Foreign Exchange Difference
Saldo Akhir 5.016.827.533 4.535.838.147 5.152.428.169 Ending Balance
Anak Perusahaan telah memutuskan untuk menagih piutang dari PT Astinaputera Perkasa dan PT Pelayaran Menaratama Pasifik Indah melalui proses hukum. Sampai dengan tanggal Laporan Keuangan Konsolidasian, PT Astinaputera Perkasa masih dalam proses membayar piutang tersebut secara angsuran. Anak Perusahaan telah memenangkan perkara terhadap PT Pelayaran Menaratama Pasifik Indah di Pengadilan Tinggi Jakarta (lihat Catatan 32). Manajemen Anak Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai piutang adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul atas piutang yang tak tertagih. Pada tahun 2010, piutang usaha Anak Perusahaan telah dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk (lihat Catatan 17).
The Subsidiary has decided to collect its accounts receivable from PT Astinaputera Perkasa and PT Pelayaran Menaratama Pasifik Indah through a legal process. As of the date of these Consolidated Financial Statements, PT Astinaputera Perkasa is still in the process of paying its installments. The Subsidiary has won its case against PT Pelayaran Menaratama Pasifik Indah in the High Court of Jakarta (see Note 32). The Subsidiary’s management believes that the allowance for impairment of accounts receivable adequate to cover possible losses on uncollectible accounts. In 2010, the Subsidiary’s trade receivables were pledged as collateral for bank loans obtained from PT Bank Danamon Indonesia Tbk (see Note 17).
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
19
5. PIUTANG LAIN-LAIN
Rincian per 31 Desember adalah sebagai berikut :
5. OTHER RECEIVABLES
The details as of December 31 are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa : Related Party
Tuan Putu Agung Prianta (lihat Catatan 28) 389.974.915 - - Mr. Putu Agung Prianta (see Note 28)
Pihak Ketiga : Third Parties
Restitusi Pajak Tahun 2003 1.829.726.520 1.829.726.520 1.829.726.520 Claim for Tax Refund Year 2003
Bunga Deposito Berjangka 13.585.374 29.519.772 98.669.013 Interest on Time Deposits
PT Oorja Indo Petangis Three PT Oorja Indo Petangis Three
(lihat Catatan 28) - 568.700.000 - (see Note 28)
Restitusi Pajak Tahun 2006 - 17.514.034 17.514.034 Claim for Tax Refund Year 2006
Lain-lain 194.655.005 43.934.297 50.535.616 O t h e r s
J u m l a h 2.037.966.899 2.489.394.623 1.996.445.183 T o t a l
J U M L A H 2.427.941.814 2.489.394.623 1.996.445.183 T O T A L
Piutang kepada Tuan Putu Agung Prianta timbul sehubungan dengan Pinjaman Modal Kerja sebesar Rp 377.622.000 pada tahun 2010 (lihat Catatan 30.10). Pendapatan bunga yang diperoleh untuk tahun 2010 sebesar Rp 53.912.207. “Restitusi Pajak tahun 2003” timbul sehubungan dengan restitusi pajak Anak Perusahaan untuk tahun 2003. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 0073/406/03/059/05 tanggal 30 Mei 2005, kerugian fiskal Anak Perusahaan tahun 2003 sebesar Rp 36.353.851 telah disesuaikan menjadi Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp 1.963.864.408 sehingga menimbulkan penurunan kelebihan pembayaran pajak dari Rp 770.665.784 menjadi Rp 199.006.584. Restitusi pajak tahun 2003 telah disesuaikan (lihat Catatan 13).
Manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut
dapat tertagih, sehingga Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak menetapkan penyisihan penurunan nilai piutang untuk tahun 2010, 2009 dan 2008.
6. P E R S E D I A A N
Rincian per 31 Desember adalah sebagai berikut :
Due from Mr. Putu Agung Prianta arose from a Working Capital Loan amounting to Rp 377,622,000 in 2010 (see Note 30.10). The interest income obtained in 2010 amounted to Rp 53,912,207. “Claim for Tax Refund Year 2003” represents the Subsidiary’s claim for tax refund for the year 2003. Based on Tax Assessment Letter on Overpayment (SKPLB) No. 00073/406/03/059/05 dated May 30, 2005, the Subsidiary’s 2003 fiscal loss of Rp 36,353,851 was adjusted to become taxable income amounting to Rp 1,963,864,408 resulting in decrease of the tax overpayment from Rp 770,665,784 to Rp 199,006,584. Consequently, the claim for tax refund for the year 2003 was adjusted (see Note 13).
The Company and Subsidiary’s management believes that the above other receivables are collectible. Therefore, no allowance for impairment of accounts receivable was made for the years 2010, 2009 and 2008.
6. I N V E N T O R I E S The details as of December 31 are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
Barang-barang Konsumsi 1.835.202.272 2.232.154.226 2.302.677.258 C o n s u m a b l e
Bukan Barang Konsumsi 235.378.452 141.343.841 213.768.897 Non-Consumable
J u m l a h 2.070.580.724 2.373.498.067 2.516.446.155 T o t a l
Penyisihan Persediaan yang Rusak (42.509.626) (56.528.090) (56.528.090) Allowance for Inventory Obsolescence
Jumlah - Bersih 2.028.071.098 2.316.969.977 2.459.918.065 N e t
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
20
6. P E R S E D I A A N (Lanjutan) Persediaan disimpan di beberapa lokasi di Indonesia, terutama di Pulau Kalimantan, Sumatera dan Jawa. Persediaan diasuransikan terhadap risiko kebakaran atau pencurian dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 1.415.500.000, Rp 1.090.500.000 dan Rp 1.127.000.000 untuk tahun 2010, 2009 dan 2008. Manajemen Anak Perusahaan berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan. Mutasi penyisihan persediaan yang rusak adalah sebagai berikut :
6. I N V E N T O R I E S (Continued) Inventories are stored at numerous locations throughout Indonesia with most inventories located on Kalimantan, Sumatera and Java Islands. Inventories were insured against the risks of fire or theft based on certain insurance coverage amounting to Rp 1,415,500,000, Rp 1,090,500,000, and Rp 1,127,000,000 in 2010, 2009 and 2008, respectively. The Subsidiary’s management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the inventories insured. Changes in the allowance for inventory obsolescence are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
Saldo Awal 56.528.090 56.528.090 43.697.972 Beginning Balance
Penyisihan Tahun Berjalan - - 12.830.118 Allowance for the Year
Pemulihan atas Penyisihan Tahun Berjalan (14.018.464) - - Recovery on Allowance for the Year
Saldo Akhir 42.509.626 56.528.090 56.528.090 Ending Balance
Manajemen Anak Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan persediaan yang rusak adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul atas persediaan yang rusak. Pada tahun 2010, persediaan Anak Perusahaan telah dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk (lihat Catatan 17).
7. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA
Rincian per 31 Desember adalah sebagai berikut :
The Subsidiary’s management believes that the allowance for inventory obsolescence is adequate to cover possible losses in inventory obsolescence. In 2010, the Subsidiary’s inventories were pledged as collateral for bank loans obtained from PT Bank Danamon Indonesia Tbk (see Note 17).
7. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES
The details as of December 31 are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
Uang Muka A d v a n c e s
Barak Sementara 1.255.470.518 - - Porta Camp Set
Biaya Dibayar di Muka Prepaid Expenses
S e w a 122.487.598 217.904.640 200.198.089 R e n t a l s
A s u r a n s i 21.701.369 22.744.116 25.134.829 I n s u r a n c e
Lain-lain 4.046.217 64.577.888 9.005.749 O t h e r s
J u m l a h 148.235.184 305.226.644 234.338.667 T o t a l
J U M L A H 1.403.705.702 305.226.644 234.338.667 T O T A L
Uang muka timbul sehubungan dengan pembayaran kepada Beijing Chendong International Modular Housing Co. Ltd terkait penyediaan pre-fabricated structures (Barak Sementara) kepada pelanggan (lihat Catatan 30.13).
The advances represents the Subsidiary’s payments to Beijing Chendong International Modular Housing Co. Ltd regarding to the supply of pre-fabricated structures (Porta Camp Set) to the customer (see Note 30.13).
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
21
8. PIUTANG DAN HUTANG PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Rincian per 31 Desember adalah sebagai berikut :
8. DUE FROM AND DUE TO RELATED PARTIES
The details as of December 31 are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
P i u t a n g Due from
Tuan Dharyanto Wahyudi - 210.000.000 210.000.000 Mr. Dharyanto Wahyudi
Nyonya Ida Ratnawati - 40.000.000 40.000.000 Mrs. Ida Ratnawati
J u m l a h - 250.000.000 250.000.000 T o t a l
H u t a n g Due to
Tuan Ir. Frans Bambang Siswanto Mr. Ir. Frans Bambang Siswanto
(lihat Catatan 28) 4.128.838.029 - - (see Note 28)
Piutang dari Tuan Dharyanto Wahyudi dan Nyonya Ida Ratnawati tanpa bunga dan tanpa jangka waktu pembayaran yang tetap. Hutang kepada Tuan Ir. Frans Bambang Siswanto sebesar Rp 4.128.838.029 (USD 459.219) pada tanggal 31 Desember 2010 timbul sehubungan dengan pembiayaan dalam rangka investasi dalam saham (lihat Catatan 30.1). Beban bunga yang dibebankan untuk tahun 2010 sebesar Rp 86.061.451. Manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat tertagih sehingga Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak menetapkan penyisihan penurunan nilai piutang untuk tahun 2009 dan 2008.
Due from Mr. Dharyanto Wahyudi and Mrs. Ida Ratnawati bear no interest and are without a fixed repayment schedule. Due to Mr. Ir. Frans Bambang Siswanto amounting to Rp 4,128,838,029 (USD 459,219) as of December 31, 2010 arose to finance the Company’s Investment in Shares of stock (see Note 30.1). The interest expense charged to operation in 2010 amounted to Rp 86,061,451. The Company and Subsidiary’s management believes that the above amounts due from related parties are collectible. Therefore, no allowance for impairment of accounts receivable was made for the years 2009 and 2008.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
22
9. ASET TETAP
Rincian per 31 Desember adalah sebagai berikut :
9. PROPERTY AND EQUIPMENT
The details as of December 31 are as follows :
Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir/
Beginning Balance Additions Deductions Ending Balance
Biaya Perolehan/At Cost
Bangunan/Buildings 245.094.000 - - 245.094.000
Kendaraan/Motor Vehicles 2.846.124.919 375.500.000 701.541.818 2.520.083.101
Perlengkapan dan Perabotan/Furniture and Fixtures 6.884.867.244 510.556.010 811.170.809 6.548.853.945
35.398.500 1)
Barak Sementara/Porta Camp Set 5.392.231.922 23.965.772.107 5.392.231.922 23.965.772.107
Jumlah/Total 15.368.318.085 24.851.828.117 6.904.944.549 33.279.803.153
35.398.500 1)
Akumulasi Penyusutan/Accumulated Depreciation
Bangunan/Buildings 245.094.000 - - 245.094.000
Kendaraan/Motor Vehicles 2.196.114.423 311.975.775 695.975.146 1.812.115.052
Perlengkapan dan Perabotan/Furniture and Fixtures 5.138.676.060 639.218.099 702.214.111 5.043.181.548
32.498.500 1)
Barak Sementara/Porta Camp Set 1.348.057.785 644.788.939 1.707.539.913 285.306.811
Jumlah/Total 8.927.942.268 1.595.982.813 3.105.729.170 7.385.697.411
32.498.500 1)
Jumlah Tercatat/Net 6.440.375.817 25.894.105.742
2 0 1 0
Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir/
Beginning Balance Additions Deductions Ending Balance
Biaya Perolehan/At Cost
Bangunan/Buildings 245.094.000 - - 245.094.000
Kendaraan/Motor Vehicles 2.766.325.719 509.195.000 429.395.800 2.846.124.919
Perlengkapan dan Perabotan/Furniture and Fixtures 8.683.729.490 360.614.068 2.159.476.314 6.884.867.244
Barak Sementara/Porta Camp Set 5.392.231.922 - - 5.392.231.922
Jumlah/Total 17.087.381.131 869.809.068 2.588.872.114 15.368.318.085
Akumulasi Penyusutan/Accumulated Depreciation
Bangunan/Buildings 245.094.000 - - 245.094.000
Kendaraan/Motor Vehicles 2.353.362.389 272.147.834 429.395.800 2.196.114.423
Perlengkapan dan Perabotan/Furniture and Fixtures 5.093.773.686 679.313.575 634.411.201 5.138.676.060
Barak Sementara/Porta Camp Set 269.611.596 1.078.446.189 - 1.348.057.785
Jumlah/Total 7.961.841.671 2.029.907.598 1.063.807.001 8.927.942.268
Jumlah Tercatat/Net 9.125.539.460 6.440.375.817
2 0 0 9
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
23
9. ASET TETAP (Lanjutan)
9. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir/
Beginning Balance Additions Deductions Ending Balance
Biaya Perolehan/At Cost
Bangunan/Buildings - 245.094.000 2) - 245.094.000
Kendaraan/Motor Vehicles - 2.766.325.719 2) - 2.766.325.719
Perlengkapan dan Perabotan/Furniture and Fixtures 2.900.000 3.456.525.147 29.500.000 8.683.729.490
5.253.804.343 2)
Barak Sementara/Porta Camp Set - 5.392.231.922 - 5.392.231.922
Jumlah/Total 2.900.000 8.848.757.069 29.500.000 17.087.381.131
8.265.224.062 2)
Akumulasi Penyusutan/Accumulated Depreciation
Bangunan/Buildings - 245.094.000 2) - 245.094.000
Kendaraan/Motor Vehicles - 379.801.606 - 2.353.362.389
1.973.560.783 2)
Perlengkapan dan Perabotan/Furniture and Fixtures - 848.207.051 20.666.662 5.093.773.686
4.266.233.297 2)
Barak Sementara/Porta Camp Set - 269.611.596 - 269.611.596
Jumlah/Total - 1.497.620.253 20.666.662 7.961.841.671
6.484.888.080 2)
Jumlah Tercatat/Net 2.900.000 9.125.539.460
2 0 0 8
1)
Penghapusan Aset Tetap yang Rusak 2)
Penambahan Aset Tetap melalui Akuisisi Anak Perusahaan
Alokasi beban penyusutan adalah sebagai berikut :
1) Disposals of Damaged Equipment
2) Additions of Property and Equipment from Acquisition of Subsidiary
Allocation of depreciation expenses is as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
Beban Pokok Pendapatan 887.770.916 1.413.046.753 1.047.626.405 Cost of RevenuesBeban Usaha 708.211.897 616.860.845 449.993.848 Operating Expenses
J u m l a h 1.595.982.813 2.029.907.598 1.497.620.253 T o t a l
Anak Perusahaan menjual barak sementara, kendaraan, perlengkapan dan perabotan dengan rincian sebagai berikut :
The Subsidiary sold its porta camp set, motor vehicles, furniture and fixtures with details as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
Hasil Penjualan 1.460.360.211 2.208.483.373 10.000.000 Net Proceeds
Nilai Buku (3.799.215.379) (1.525.065.113) (8.833.338) Net Book Value
Laba (Rugi) atas Penjualan Aset Tetap - Bersih (2.338.855.168) 683.418.260 1.166.662 Gain (Loss) on Sale of Equipment - Net
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
24
9. ASET TETAP (Lanjutan)
Pada tahun 2010, barak sementara dibeli oleh Anak Perusahaan untuk memenuhi kontak dengan PT Leighton Contractors Indonesia. PT Leighton Contractors Indonesia meminta Anak Perusahaan untuk mengalihkan kepemilikan atas barak sementara tersebut kepada PT Wahana Baratama Mining (Pemilik Tambang) saat penyelesaian jangka waktu operasi atau saat penerimaan atas pembayaran yang terakhir atau saat penentuan kontrak dan penerimaan pembayarannya (lihat Catatan 30.8). Pada tahun 2008, barak sementara dibeli oleh Anak Perusahaan untuk memenuhi kontrak dengan PT Agincourt Resources. PT Agincourt Resources memiliki hak opsi untuk membeli peralatan tersebut pada akhir periode kontrak tersebut dengan harga USD 120.000 (lihat Catatan 30.5). Pada tahun 2010, PT Agincourt Resources, menggunakan hak opsinya untuk membeli barak sementara dari Anak Perusahaan. Bangunan telah dijadikan jaminan atas penerbitan performance bond sebesar Rp 3.374.741.647 dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sehubungan dengan kontrak katering dan pemeliharaan dengan PT Total E & P Indonesie untuk periode 1 Pebruari 2006 sampai dengan 31 Januari 2009. Pada tahun 2010, bangunan Anak Perusahaan telah dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk (lihat Catatan 17). Aset tetap telah diasuransikan pada PT Chartis Insurance Indonesia, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT MAA General Assurance, PT Aetna Global Benefits Indonesia, PT Asuransi AXA Indonesia, PT ACE INA Insurance dan PT Asuransi MSIG Indonesia.
9. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued) In 2010, the equipment – porta camp set was purchased by the Subsidiary to ful fill the contract with PT Leighton Contractors Indonesia. PT Leighton Contractors Indonesia requested the Subsidiary to transfer the ownership of the porta camp set to PT Wahana Baratama Mining (the Mine Owner) upon completion of the period of operation or upon receipt of the final payment or upon determination of the contract and receipt of appropriate payment (see Note 30.8). In 2008, the equipment - porta camp set was bought by the Subsidiary to fulfill the contract with PT Agincourt Resources. PT Agincourt Resources has the option to purchase the above equipment at the end of the contract period at USD 120,000 (see Note 30.5). In 2010, PT Agincourt Resources used the option to purchase this porta camp set from the Subsidiary. Building was pledged as collateral for issuance of a performance bond amounting to Rp 3,374,741,647 from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk in relation with the Subsidiary’s catering and maintenance service contract with PT Total E & P Indonesie for a period from February 1, 2006 to January 31, 2009. In 2010, the Subsidiary’s buildings were pledged as collateral for bank loans obtained from PT Bank Danamon Indonesia Tbk (see Note 17). The property and equipment have been insured with PT Chartis Insurance Indonesia, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT MAA General Assurance, PT Aetna Global Benefits Indonesia, PT Asuransi AXA Indonesia, PT ACE INA Insurance and PT Asuransi MSIG Indonesia.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
25
9. ASET TETAP (Lanjutan)
Manajemen Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan. Rinciannya adalah sebagai berikut :
9. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued) The Subsidiary’s management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured. The details are as follows :
Seluruh Risiko Industri
dan Gempa Bumi/
Industrial All Risk Seluruh Risiko/
and Earthquake All Risks
Bangunan dan Peralatan 3.445.000.000 - Property and Equipment
K e n d a r a a n - 2.071.325.000 Motor Vehicles
J u m l a h 3.445.000.000 2.071.325.000 T o t a l
2 0 1 0
Aset Tetap Property and Equipment
Risiko Pertanggungan (Nilai)/
Coverage Risks (Amount)
Seluruh Risiko Industri
dan Gempa Bumi/
Industrial All Risk Seluruh Risiko/
and Earthquake All Risks
Bangunan dan Peralatan 3.195.000.000 - Property and Equipment
K e n d a r a a n - 1.598.800.000 Motor Vehicles
J u m l a h 3.195.000.000 1.598.800.000 T o t a l
2 0 0 9
Aset Tetap Property and Equipment
Risiko Pertanggungan (Nilai)/
Coverage Risks (Amount)
Seluruh Risiko Industri
dan Gempa Bumi/
Industrial All Risk Seluruh Risiko/
and Earthquake All Risks
Bangunan dan Peralatan 3.281.000.000 - Property and Equipment
K e n d a r a a n - 1.955.500.000 Motor Vehicles
J u m l a h 3.281.000.000 1.955.500.000 T o t a l
2 0 0 8
Aset Tetap Property and Equipment
Risiko Pertanggungan (Nilai)/
Coverage Risks (Amount)
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
26
9. ASET TETAP (Lanjutan)
Pada bulan Januari 2011, Barak Sementara telah diasuransikan pada PT Asuransi Adira Dinamika atas seluruh risiko dengan nilai pertanggungan asuransi sebesar Rp 23.000.000.000. Manajemen tidak melihat indikasi terjadinya suatu peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan menurunnya nilai aset Perusahaan dan Anak Perusahaan, sehingga Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak melakukan penyisihan penurunan nilai untuk aset tetap pada tahun 2010, 2009 dan 2008.
10. ASET LAIN-LAIN Rincian per 31 Desember adalah sebagai berikut :
9. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued) In January 2011, the Porta Camp Set has been insured with PT Asuransi Adira Dinamika against property all risk with insurance coverage of Rp 23,000,000,000. Based on the management’s review, there is no indication of events or changes in situation that may cause any decline in value of assets. Therefore, the Company and Subsidiary did not make any allowance for decline in value of assets in 2010, 2009 and 2008.
10. OTHER ASSETS
The details as of December 31 are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
Deposito Marjin Margin Deposits
R u p i a h R u p i a h
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 103.199.693 - - PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Dolar Amerika Serikat (lihat Catatan 28) US Dollar (see Note 28)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 164.179.257 - - PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Jumlah Deposito Marjin 267.378.950 - - T o t a l
Deposito Berjangka 243.063.459 110.000.000 4.887.000.000 Time Deposits
J a m i n a n : D e p o s i t s
Sewa Kantor (lihat Catatan 28) 57.551.400 59.760.000 68.130.000 Office Rentals (see Note 28)
Lain-lain 18.920.000 36.065.000 45.786.000 O t h e r s
J U M L A H 586.913.809 205.825.000 5.000.916.000 T O T A L
Deposito marjin timbul sehubungan dengan jaminan sebesar 30 % atas setiap pinjaman yang berasal dari fasilitas Open Account Financing (OAF) dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk (lihat Catatan 17). Pada tanggal 31 Desember 2010, Anak Perusahaan menempatkan deposito berjangka sebesar Rp 243.063.459 pada PT Bank Internasional Indonesia Tbk sebagai jaminan untuk penerbitan fasilitas bank garansi (back to back) (lihat Catatan 30.4). Pada tanggal 31 Desember 2009, Anak Perusahaan menempatkan deposito berjangka sebesar Rp 110.000.000 di PT Bank Internasional Indonesia Tbk sebagai jaminan atas penerbitan fasilitas cerukan dan fasilitas Bank Garansi (Back to back).
Margin deposits represent the 30 % amount of every loan from Open Account Financing (OAF) facility from PT Bank Danamon Indonesia Tbk (see Note 17). As of December 31, 2010, the Subsidiary placed a time deposit of Rp 243,063,459 in PT Bank Internasional Indonesia Tbk as a collateral for the issuance of bank guarantee facility (back to back) (see Note 30.4). As of December 31, 2009, the Subsidiary placed a time deposit of Rp 110,000,000 in PT Bank Internasional Indonesia Tbk as a collateral for the issuance of overdraft credit facility and Bank Guarantee facility (Back to back).
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
27
10. ASET LAIN-LAIN (Lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2008, Anak Perusahaan menempatkan deposito berjangka sebesar Rp 3.512.000.000 di Citibank N.A. sebagai jaminan atas penerbitan fasilitas cerukan dan fasilitas Bank Garansi (Back to back).
Pada tanggal 31 Desember 2006, Anak Perusahaan
menempatkan deposito berjangka sebesar Rp 1.375.000.000 pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ("Bank BRI"), Jakarta sebagai jaminan atas penerbitan performance bond sebesar Rp 3.374.741.647 dari Bank BRI sehubungan dengan kontrak jasa katering dan pemeliharaan Anak Perusahaan dengan PT Total E & P Indonesie untuk periode dari tanggal 1 Pebruari 2006 sampai dengan 31 Januari 2009.
“Jaminan” timbul sehubungan dengan jaminan atas
sewa kantor, air minum dan lain-lain. 11. HUTANG USAHA
Akun ini timbul sehubungan dengan hutang kepada pemasok atas penyediaan barang-barang konsumsi dan lainnya dengan rincian per 31 Desember adalah sebagai berikut :
10. OTHER ASSETS (Continued)
As of December 31, 2008, the Subsidiary placed a time deposit of Rp 3,512,000,000 in Citibank N.A. as a collateral for the issuance of overdraft credit facility and Bank Guarantee facility (Back to back).
As of December 31, 2006, the Subsidiary placed a
time deposit of Rp 1,375,000,000 in PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“Bank BRI”), Jakarta as a collateral for the issuance of performance bond amounting to Rp 3,374,741,647 from Bank BRI in relation to the Subsidiary’s catering and maintenance services contract with PT Total E & P Indonesie for the period from February 1, 2006 to January 31, 2009.
“Deposits” represent the security deposits for office
rentals, water and others. 11. TRADE PAYABLES
This account represents the payables to suppliers for consumable goods supplies and others with details as of December 31 as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
CV Vila Mas Vtama 2.549.269.997 - - CV Vila Mas Vtama
CV Tirta Mas 572.343.368 910.809.716 326.055.520 CV Tirta Mas
PT Gunung Mas Abadi 493.720.263 318.103.448 1.878.963.630 PT Gunung Mas Abadi
UD Aneka Bina Jaya 467.604.095 - - UD Aneka Bina Jaya
CV Bina Karya 450.556.557 493.570.012 295.010.325 CV Bina Karya
CV Haviani 420.943.240 - 1.330.376.270 CV Haviani
UD Masempo Dalle 366.335.250 342.915.250 597.802.000 UD Masempo Dalle
PT Jack and Ali International 332.796.067 - - PT Jack and Ali International
CV Mahkota Terusan 325.866.947 312.468.309 608.840.499 CV Mahkota Terusan
PT Bharany Tri Mitra 300.141.327 - - PT Bharany Tri Mitra
CV Putra Sipel Kelana 287.203.055 240.051.261 116.055.783 CV Putra Sipel Kelana
CV Kencana Makmur Lestari 260.679.428 702.745.082 467.685.478 CV Kencana Makmur Lestari
CV Artha Athari 198.060.500 116.950.750 159.766.500 CV Artha Athari
CV Sinar Loka 192.348.843 132.393.078 52.997.555 CV Sinar Loka
CV Pelalawan Mitra Usaha 181.100.433 176.010.658 170.513.865 CV Pelalawan Mitra Usaha
CV Pulau Baru 167.730.705 232.734.994 246.659.827 CV Pulau Baru
CV Sari Bersaudara Service 158.372.530 339.105.768 404.651.928 CV Sari Bersaudara Service
PT Sierad Produce Tbk 140.970.625 138.277.125 157.518.550 PT Sierad Produce Tbk
KSU Bina Karya Bersama 140.653.261 - - KSU Bina Karya Bersama
PT Kawasan Industri Kampar 140.412.239 514.409.894 287.249.681 PT Kawasan Industri Kampar
Toko Jaya Abadi 133.030.500 - - Toko Jaya Abadi
PT Sinar Daging 128.415.370 60.693.685 187.962.760 PT Sinar Daging
PT Andalan Jaya 127.014.207 232.838.175 - PT Andalan Jaya
PT Mitra Pratama Duta Agung 118.706.340 167.735.140 322.294.480 PT Mitra Pratama Duta Agung
PT Nilo Eng 117.042.091 - - PT Nilo Eng
PT Putri Molek 114.965.794 190.198.322 153.348.000 PT Putri Molek
CV Sabila 40.170.604 113.525.575 - CV Sabila
CV Multi Guna Sarana 39.808.550 118.815.125 106.064.275 CV Multi Guna Sarana
PT Sukanda Djaya 29.315.713 29.922.032 201.926.387 PT Sukanda Djaya
CV Gunawan Riau 23.332.669 45.000.073 128.015.233 CV Gunawan Riau
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
28
11. HUTANG USAHA (Lanjutan)
11. TRADE PAYABLES (Continued)
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
PT Trimitra Sejahtera SRC 20.268.200 139.198.000 - PT Trimitra Sejahtera SRC
CV Taro Putra Pesisir 17.736.728 169.541.274 152.076.369 CV Taro Putra Pesisir
CV Mutiara Pelalawan Indah 11.871.877 57.233.828 140.173.686 CV Mutiara Pelalawan Indah
Koperasi Jumbong Jaya 8.872.726 11.922.727 126.269.148 Koperasi Jumbong Jaya
CV Putra Jaya Abadi 2.529.791 2.529.791 202.666.991 CV Putra Jaya Abadi
UD Listy - 254.476.500 809.267.100 UD Listy
PT Bumi Maestroayu - 60.538.500 300.230.215 PT Bumi Maestroayu
PT Artham Kumala Jaya - 27.805.943 131.110.693 PT Artham Kumala Jaya
CV Karya Setia - 5.635.000 124.814.701 CV Karya Setia
PT Distrama Artha Borneo - - 311.432.300 PT Distrama Artha Borneo
UD Kurnia - - 293.208.500 UD Kurnia
UD Selamet - - 266.282.700 UD Selamet
CV Fina Usaha Mandiri - - 200.323.507 CV Fina Usaha Mandiri
CV Berkat - - 189.101.250 CV Berkat
Sa'ad (Fish) - - 155.070.656 Sa'ad (Fish)
PT Anugerah Cipta Karsa - - 123.435.348 PT Anugerah Cipta Karsa
UD Athira Pratama - - 113.343.500 UD Athira Pratama
PT WBN Lotus - - 60.851.427 PT WBN Lotus
Lain-lain (Saldo masing-masing Other (Accounts with balances below
di bawah Rp 100.000.000) 788.391.545 1.019.405.927 1.558.826.465 Rp 100,000,000, each)
J u m l a h 9.868.581.435 7.677.560.962 13.458.243.102 T o t a l
Rincian umur hutang dihitung sejak tanggal jatuh tempo faktur per 31 Desember adalah sebagai berikut :
The details of payables by age category computed since the invoice due date as of December 31 are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
Belum Jatuh Tempo 5.968.119.188 4.219.721.935 3.696.855.292 C u r r e n t
1 - 30 hari 1.500.315.641 1.685.083.074 2.955.408.390 1 - 30 days
31 - 60 hari 1.147.293.466 790.789.606 738.861.469 31 - 60 days
61 - 90 hari 329.864.638 267.792.527 2.928.661.221 61 - 90 days
> 90 hari 922.988.502 714.173.820 3.138.456.730 > 90 days
J u m l a h 9.868.581.435 7.677.560.962 13.458.243.102 T o t a l
12. HUTANG LAIN-LAIN
Rincian per 31 Desember adalah sebagai berikut :
12. OTHER PAYABLES
The details as of December 31 are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa Related Parties
PT Trust Securities 255.937.981 - - PT Trust Securities
Interagencies Pte. Ltd - 55.958.628 55.958.628 Interagencies Pte. Ltd
PT Pertamina (Persero) - - - PT Pertamina (Persero)
J u m l a h 255.937.981 55.958.628 55.958.628 T o t a l
Pihak Ketiga Third Parties
PT Riau Andalan Pulp and Paper 107.975.380 107.975.380 107.975.380 PT Riau Andalan Pulp and Paper
Koperasi Karyawan - 26.179.050 - Employee Cooperative
Lain-lain - - 115.622.610 O t h e r s
J u m l a h 107.975.380 134.154.430 223.597.990 T o t a l
J U M L A H 363.913.361 190.113.058 279.556.618 T O T A L
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
29
13. P E R P A J A K A N Rincian per 31 Desember adalah sebagai berikut :
13. T A X A T I O N
The details as of December 31 are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
Pajak Dibayar di Muka Prepaid Taxes
Anak Perusahaan The Subsidiary
Pajak Pertambahan Nilai 1.675.999.139 - - Value Added Tax
Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun 2010 1.461.717.126 - - Income Tax Article 23 Year 2010
Pajak Penghasilan Pasal 25 Tahun 2010 214.943.031 - - Income Tax Article 25 Year 2010
Pajak Penghasilan Pasal 28A Tahun 2009 1.270.167.373 1.270.167.373 - Income Tax Article 28A Year 2009
J u m l a h 4.622.826.669 1.270.167.373 - T o t a l
Bagian Lancar 1.675.999.139 - - Current Portion
Bagian Tidak Lancar 2.946.827.530 1.270.167.373 - Non Current Portion
Hutang Pajak Taxes Payable
P e r u s a h a a n The Company
Pajak Penghasilan Pasal 23 1.458.182 - - Income Tax Article 23 Year 2010
Anak Perusahaan The Subsidiary
Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Final 7.400.427 641.020 17.491.878 Income Tax Article 4 (2) Final
Pajak Penghasilan Pasal 21 128.319.616 110.209.838 173.878.840 Income Tax Article 21
Pajak Penghasilan Pasal 23 23.371.320 547.140 54.327.815 Income Tax Articles 23
Pajak Penghasilan Pasal 25 - - 79.181.202 Income Tax Article 25
Pajak Penghasilan Pasal 29 - - 12.988.509 Income Tax Article 29
Pajak Pertambahan Nilai - 257.366.540 280.448.244 Value Added Tax
Pajak Pembangunan I - 1.846.905 3.029.288 Regional Taxes
J u m l a h 159.091.363 370.611.443 621.345.776 T o t a l
J U M L A H 160.549.545 370.611.443 621.345.776 T O T A L
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan yang disajikan dalam Laporan Laba Rugi Konsolidasian dan taksiran rugi fiskal Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember adalah sebagai berikut :
The reconciliations between income (loss) before income tax as shown in the Consolidated Statements of Income and the Company’s estimated fiscal loss for the years ended December 31 are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan
berdasarkan Laporan Laba Rugi Income (Loss) before Income Tax based on
Konsolidasian (4.424.239.676) 6.983.799.992 3.592.461.772 Consolidated Statements of Income
Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan Income (Loss) before Income Tax -
- Anak Perusahaan (3.655.268.266) 6.983.799.992 3.596.061.772 the Subsidiary
Rugi Sebelum Pajak Penghasilan - Loss before Income Tax -
Perusahaan (768.971.410) - (3.600.000) the Company
Beda Tetap Permanent Differences
I k l a n 50.378.625 - - A d v e r t i s i n g
Perjalanan Dinas 13.518.604 - - T r a v e l l i n g
P e r j a m u a n 3.886.773 - - E n t e r t a i n m e n t
Jasa Giro (563.908) - - Interest Income
Jumlah Beda Tetap 67.220.094 - - Total Permanent Differences
Taksiran Rugi Fiskal (701.751.316) - (3.600.000) Estimated Fiscal Loss
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
30
13. P E R P A J A K A N (Lanjutan)
Perhitungan beban pajak penghasilan dan hutang pajak adalah sebagai berikut :
13. T A X A T I O N (Continued)
The calculation of income tax expense and tax payable is as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
Anak Perusahaan The Subsidiary Beban Pajak Penghasilan - 1.832.577.040 2.491.618.100 Income Tax Expenses
Pajak Dibayar di Muka : Prepaid Income Taxes :
Pajak Penghasilan Pasal 23 - (2.220.371.714) (1.631.845.979) Income Tax Article 23
Pajak Penghasilan Pasal 25 - (882.372.699) (844.783.612) Income Tax Article 25
Fiskal Luar Negeri - - (2.000.000) Departure Tax (Fiscal)
Pajak Penghasilan Pasal 29 (28A) - (1.270.167.373) 12.988.509 Income Tax Article 29 (28A)
Perhitungan manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan dengan manggunakan tarif yang berlaku untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember adalah sebagai berikut :
The calculation of deferred income tax benefit (expense) using prevailing tax rates for the years ended December 31, is as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
P e r u s a h a a n The Company
Bagian Rugi Anak Perusahaan 230.612.783 - - The Portion of Subsidiary's Loss
Estimasi Rugi Fiskal 175.437.829 - - Estimated Fiscal Loss
P e n y i s i h a n (406.050.612) - - Valuation Allowance
J u m l a h - - - T o t a l
Anak Perusahaan The Subsidiary
Estimasi Rugi Fiskal 816.309.868 - - Estimated Fiscal Loss
Allowance for Impairment of Accounts
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang 120.247.346 47.146.264 338.998.882 Receivable
P e n y u s u t a n 90.110.517 102.034.710 125.073.761 D e p r e c i a t i o n
Provisi Tunjangan Cuti 10.572.795 (26.850.820) - Provision for Leave Allowances
Rugi Penjualan Aset Tetap (213.726.976) - - Loss on Sale of Equipment
Imbalan Pasca Kerja (58.955.135) (499.018.384) 608.010.458 Estimated Post-Employment Benefits
Provisi Tunjangan Bonus (51.793.023) 93.695.544 45.268.037 Provision for Bonus Allowances
Penyisihan Persediaan Rusak (3.423.991) - 3.849.035 Allowance for Inventory Obsolescence
Penyesuaian atas Perubahan Tarif Pajak - (173.549.428) (916.233.758) Adjustment to Changes in Tax Rates
Provisi Jasa Pemasaran - - 149.876.356 Provision for Marketing Fees
Penghapusan Provisi Klaim dari Pelanggan - - (133.336.381) Provision for Customer's Claim Write-off
P e n y i s i h a n (816.309.868) - - Valuation Allowance
J u m l a h (106.968.467) (456.542.114) 221.506.390 T o t a l
J U M L A H (106.968.467) (456.542.114) 221.506.390 T O T A L
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
31
13. P E R P A J A K A N (Lanjutan)
Rincian aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember sebagai berikut :
13. T A X A T I O N (Continued) The details of deferred tax assets as of December 31, are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
P e r u s a h a a n The Company
Investasi dalam Saham 230.612.783 - - Investment in Shares of Stock
Kompensasi Rugi Fiskal 175.437.829 - - Fiscal Loss Carry Forward
P e n y i s i h a n (406.050.612) - - Valuation Allowance
J u m l a h - - - T o t a l
Anak Perusahaan The Subsidiary
Estimated Liabilities for Post-Employment
Estimasi Kewajiban Imbalan Pasca - Kerja 2.092.722.350 2.151.677.485 2.597.229.614 Benefits
Piutang Usaha 1.254.206.883 1.133.959.537 1.288.107.042 Trade Receivables
Kompensasi Rugi Fiskal 816.309.868 - - Fiscal Loss Carry Forward
Aset Tetap 298.958.454 422.574.913 334.693.208 Property and Equipment
Provisi Tunjangan Bonus 84.150.311 135.943.334 37.723.364 Provision for Bonus Allowances
Provisi Tunjangan Cuti 51.451.754 40.878.959 - Provision for Leave Allowances
Provisi Jasa Pemasaran 41.154.475 41.154.475 124.896.964 Provision for Marketing Fees
P e r s e d i a a n 10.627.407 14.051.398 14.132.023 I n v e n t o r i e s
P e n y i s i h a n (816.309.868) - - Valuation Allowance
J u m l a h 3.833.271.634 3.940.240.101 4.396.782.215 T o t a l
J U M L A H 3.833.271.634 3.940.240.101 4.396.782.215 T O T A L
Realisasi atas aset pajak tangguhan Perusahaan dan Anak Perusahaan bergantung pada operasi yang menguntungkan. Realisasi tidak dapat dipastikan, oleh karena itu, Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat penyisihan untuk menggambarkan estimasi jumlah aset pajak tangguhan yang sesungguhnya dapat direalisasi akibat dari kadaluwarsanya kompensasi rugi fiskal. Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” telah direvisi sebanyak empat kali oleh Undang-undang No. 36 tahun 2008. Perubahan Undang-undang yang telah direvisi menetapkan perubahan tarif pajak badan dari tarif pajak progresif ke tarif tunggal sebesar yaitu 28 % untuk tahun pajak 2009 dan 25 % untuk tahun pajak 2010.
Realization of the Company and Subsidiary’s deferred tax assets depends upon profitable operations. Realization is not assured, therefore, the Company and Subsidiary have recorded a valuation allowance to reflect the estimated amount of the deferred tax assets which may not be realized principally due to the expiration of tax loss carry forward. In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Taxes” was revised for the fourth time by Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in the corporate tax rate from a progressive tax rate to a single rate of 28 % for fiscal year 2009 and 25 % for fiscal year 2010 onwards.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
32
13. P E R P A J A K A N (Lanjutan)
Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, laba atau kerugian Perusahaan dan Anak Perusahaan serta rekonsiliasi perhitungan perpajakannya dilakukan sendiri oleh wajib pajak dalam SPT tahunannya (self assessment system). Pihak fiskus dapat memeriksa perhitungan perpajakan tersebut dalam jangka waktu 10 tahun. Berdasarkan UU No. 28 tahun 2007, terhitung sejak tahun pajak 2008, pihak fiskus dapat memeriksa perhitungan perpajakan tersebut dalam jangka waktu 5 tahun. Apabila dalam jangka waktu tersebut terhadap perhitungan perpajakan di atas tidak dilakukan pemeriksaan, maka SPT tahunan Perusahaan dan Anak Perusahaan dianggap rampung. Kewajiban perpajakan lainnya, jika ada, akan dipenuhi oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan pada saat jatuh tempo. - Pada Tanggal 30 Mei 2005, Anak Perusahaan
menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dari pihak fiskus, sebagai berikut :
13. T A X A T I O N (Continued) Under the Indonesian Tax Regulation, the Company and Subsidiary’s income or loss and the reconciliation of tax calculation are based on the taxpayer’s own calculation in its annual tax return (self assessment system). The tax authorities may assess or amend the tax calculation within 10 years. Based on Law No. 28 year 2007, starting year 2008, the tax authority may assess or amend taxes within 5 years after the dated such tax becomes due. Should there be no assessment from the tax authorities within such period, the Company and Subsidiary’s annual tax return is considered final. Other tax liabilities, if any, will be calculated and settled by the Company and Subsidiary, as and when they fall due. - On May 30, 2005, the Subsidiary received Tax
Assessment Letters on Underpayment (SKPKB) from the tax authorities, as follows :
No. Surat/Letter No. Nilai/Amount
SKPKB atas Pajak Pertambahan Nilai 00071/207/03/059/05 1.859.523.602 SKPKB on Value Added Tax
SKPKB atas Pajak Penghasilan Pasal 21 00070/201/03/059/05 28.577.007 SKPKB on Income Tax Article 21
SKPKB atas Pajak Penghasilan Pasal 23 00079/203/03/059/05 18.285.284 SKPKB on Income Tax Article 23
STP atas Pajak Pertambahan Nilai 00108/107/03/059/05 169.764.614 STP on Value Added Tax
J u m l a h 2.076.150.507 T o t a l
Cicilan SKPKB atas Pajak Pertambahan Nilai (1.859.523.602) Installment of SKPKB on VAT
J U M L A H 216.626.905 T O T A L
D e s k r i p s i D e s c r i p t i o n
- Pada tanggal 27 Juni 2005, Anak Perusahaan
mengajukan keberatan terhadap Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) (lihat Catatan 5).
- On June 27, 2005, the Subsidiary submitted an objection against Tax Assessment Letter on Underpayment (SKPKB) and Tax Assessment Letter on Overpayment (SKPLB) (see Note 5).
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
33
13. P E R P A J A K A N (Lanjutan)
Berdasarkan Surat Keputusan No. KEP.1365/ WPJ.07/BD.05/2006, No. KEP.1366/WPJ.07/ BD.05/2006 tanggal 14 Agustus 2006 dan Surat Keputusan No. KEP.1376/WPJ.07/BD.05/2006 tanggal 15 Agustus 2006 oleh Direktur Jenderal Pajak, Keberatan Anak Perusahaan diterima sebagian, sebagai berikut :
13. T A X A T I O N (Continued) Based on Decision Letters No. KEP.1365/ WPJ.07/BD.05/2006, No. KEP.1366/WPJ.07/ BD.05/2006 dated August 14, 2006 and Decision Letter No. KEP.1376/WPJ.07/BD.05/2006 dated August 15, 2006 of the Directorate General of Taxes, the Subsidiary’s objection was partially accepted as follows :
Penambahan
(Pengurangan)/
Tanggal/ Awal/ Addition J u m l a h/
Date Beginning (Deduction) T o t a l
SKPLB atas Pajak Penghasilan SKPLB on Corporate Income
Badan tahun 2003 30 Mei 2005/ Tax Year 2003
No. 00073/406/03/059/05 May 30, 2005 (199.006.584) (162.846.600) (361.853.184) No. 00073/406/03/059/05
SKPKB atas Pajak Pertambahan 30 Mei 2005/ SKPKB on Value Added Tax
Nilai No. 00071/207/03/059/05 May 30, 2005 1.859.523.603 (71.842.694) 1.787.680.909 No. 00071/207/03/059/05
STP atas Pajak Pertambahan 30 Mei 2005/ STP on Value Added Tax
Nilai No. 00108/107/03/059/05 May 30, 2005 169.764.614 (10.723.190) 159.041.424 No. 00108/107/03/059/05
J u m l a h 1.830.281.633 (245.412.484) 1.584.869.149 T o t a l
Nomor Surat Letter Number
Pada tanggal 14 September 2006 berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-00114.PPH/WJP/07/ KP.0903/2006, Kantor Pelayanan Pajak mengkompensasikan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar sebesar Rp 245.412.484 tersebut dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas Pajak Penghasilan Pasal 21, Pasal 23 dan 26, Surat Tagihan Pajak, masing-masing sebesar Rp 1.543.621, Rp 501.719 dan Rp 204.547.592. Sisanya sebesar Rp 38.819.552 telah dikembalikan ke Anak Perusahaan.
Dalam Surat Keputusan No. KEP.1365/ WPJ.07/BD.05/2006, No. KEP.1366/WPJ.07/ BD.05/2006 dan No. KEP.1376/WPJ.07/BD.05/ 2006 yang telah disebut di atas, Anak Perusahaan mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak pada tanggal 10 Nopember 2006. Berdasarkan Surat Keputusan No. Put.13470/PP/ M.IX/16/2008 tanggal 3 Maret 2008, Pengadilan Pajak menolak banding tersebut. Selanjutnya, Anak Perusahaan mengajukan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung pada tanggal 28 Agustus 2008. Sampai tanggal Laporan Keuangan Konsolidasian ini, permohonan tersebut masih dalam proses.
On September 14, 2006 based on Decision Letter No. KEP-00114.PPH/WJP/07/KP.0903/2006, the Tax Office compensated the overpayment of Rp 245,412,484 with underpayments of Income Tax Article 21, Withholding Tax Articles 23 and 26, Tax Collection Letter (STP), amounting to Rp 1,543,621, Rp 501,719 and Rp 204,547,592, respectively. The remaining amount of Rp 38,819,552 was returned to the Subsidiary.
On the above Decision Letters No. KEP.1365/ WPJ.07/BD.05/2006, No. KEP.1366/WPJ.07/ BD.05/2006 and No. KEP.1376/WPJ.07/BD.05/ 2006, the Subsidiary submitted an appeal to the Tax Court on November 10, 2006. Based on Decision Letter No. Put.13470/PP/M.IX/16/2008 dated March 3, 2008, the Tax Court refused such appeal. Furthermore, the Subsidiary submitted a judicial review to the Supreme Court on August 28, 2008. As of the date of these Consolidated Financial Statements, such review is still under process.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
34
13. P E R P A J A K A N (Lanjutan)
- Pada tahun 2008, Anak Perusahaan memperoleh
hasil pemeriksaan pajak tahun 2006 sebagai berikut :
- Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
atas Pajak Penghasilan Badan No. 00094/406/06/059/08 sebesar Rp 952.026.887;
- Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)
atas Pajak Penghasilan Pasal 21 No. 00036/501/06/059/08;
- Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) atas Pajak
Penghasilan Pasal 4 (2) Final No. 00040/540/06/059/08;
- Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
atas Pajak Penghasilan Pasal 23 No. 00001/403/06/059/08 sebesar Rp 83.133.339;
- Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
atas Pajak Penghasilan Pasal 26 No. 00029/204/06/059/08 sebesar Rp 402.110.973;
- Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
atas Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa No. 00020/237/06/059/08 sebesar Rp 5.783.879;
- Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
atas Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa No. 00029/277/06/059/08 sebesar Rp 201.055.487;
- Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
atas Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa No. 00117/207/06/059/08 sebesar Rp 305.224.341;
Seluruh hasil pemeriksaan pajak di atas diterbitkan pada tanggal 11 April 2008.
- Anak Perusahaan juga memperoleh Surat
Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) atas Pajak Penghasilan Pasal 21 No. 0008/501/06/216/08 untuk tahun 2006 tanggal 28 April 2008.
13. T A X A T I O N (Continued) - In 2008, the Subsidiary obtained tax assessment
letters for the year 2006 as follows :
- Tax Assessment Letter on Overpayment (SKPLB) of Corporate Income Tax No. 00094/406/06/059/08 amounting to Rp 952,026,887;
- Nil Tax Assessment Letter (SKPN) on Income
Tax Article 21 No. 00036/501/06/059/08; - Nil Tax Assessment Letter (SKPN) on Income
Tax Article 4 (2) Final No. 00040/540/06/059/08; - Tax Assessment Letter on Overpayment
(SKPLB) of Income Tax Article 23 No. 00001/403/06/059/08 amounting to Rp 83.133.339;
- Tax Assessment Letter on Underpayment
(SKPKB) of Income Tax Article 26 No. 00029/204/06/059/08 amounting to Rp 402,110,973;
- Tax Assessment Letter on Underpayment
(SKPKB) of Goods and Services Value Added Tax No. 00020/237/06/059/08 amounting to Rp 5,783,879;
- Tax Assessment Letter on Underpayment
(SKPKB) of Goods and Services Value Added Tax No. 00029/277/06/059/08 amounting to Rp 201,055,487;
- Tax Assessment Letter on Underpayment
(SKPKB) of Goods and Services Value Added Tax No. 00117/207/06/059/08 amounting to Rp 305,224,341;
The above tax assessment letters were issued on April 11, 2008.
- The Subsidiary also received Nil Tax Assessment
Letter (SKPN) on Income Tax Article 21 No. 0008/501/06/216/08 for the year 2006 dated April 28, 2008.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
35
13. P E R P A J A K A N (Lanjutan) Pengembalian atas lebih bayar Pajak Penghasilan
Pasal 23 di atas telah diterima secara tunai pada bulan Mei 2008.
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar atas Pajak
Penghasilan Badan sebesar Rp 952.026.887 di atas digunakan untuk melunasi Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas Pajak Penghasilan Pasal 26, 4 (2) Final dan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa. Sisanya sebesar Rp 37.852.207 diterima secara tunai di bulan Mei 2008. Anak Perusahaan mengajukan keberatan terhadap beberapa Surat Ketetapan Pajak tersebut pada tanggal 24 Juli 2008. Keberatan tersebut ditolak dan Anak Perusahaan mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Pajak pada tanggal 31 Maret 2009. Berdasarkan Surat Keputusan Pengadilan Pajak No. Put.23704/PP/M.IX/15/2010, Put.24722/PP/ M.IX/16/2010, Put.24720/PP/M.IX/13/2010 dan Put.24721/PP/M.IX/16/2010 masing-masing pada tanggal 16 Juni 2010, 28 Juli 2010, 4 Agustus 2010 dan 28 Juli 2010, keberatan Anak Perusahaan atas SKPLB No. 00094/406/059/08 dan SKPKB No. 00117/207/06/059/08 dikabulkan sebagian dengan jumlah restitusi masing-masing sebesar Rp 3.299.700 dan Rp 269.948.421, sedangkan keberatan Anak Perusahaan atas SKPKB No. 00029/204/06/059/08 dan 00029/277/06/059/08 dikabulkan. Restibusi Pajak sebesar Rp 3.299.700 dikompensasikan dengan Pajak Penghasilan Pasal 21 masa Juli 2010. Anak Perusahaan menerima restitusi pajak sebesar Rp 870.314.581 setelah dikompensasikan dengan Surat Tagihan Pajak atas Pajak Pertambahan Nilai tahun 2008 dan 2004 masing-masing sebesar Rp 6.000.000 dan Rp 100.000. Restitusi pajak diberikan pada bulan September 2010 dengan bunga sebesar Rp 419.095.142. Berdasarkan surat dari Kantor Pelayanan Pajak No. S-9010/PJ.07/2010 pada tanggal 22 Oktober 2010, Direktorat Jenderal Pajak mengajukan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung sehubungan dengan Surat Keputusan Pengadilan Pajak No. Put.24721/PP/M.IX/16/2010 pada tanggal 15 Juli 2010. Sampai dengan tanggal Laporan Keuangan Konsolidasian ini, permohonan tersebut masih dalam proses.
13. T A X A T I O N (Continued) The tax refund on overpayment of Income Tax Article 23 mentioned above was received in cash in May 2008. Tax Assessment Letter on Overpayment of Corporate Income Tax amounting to Rp 952,026,887 mentioned above was used to settle Tax Assessment on Underpayment of Income Tax Articles 26, 4 (2) Final and Goods and Services Value Added Tax. The remaining amount of Rp 37,852,207 was received in cash in May 2008. The Subsidiary submitted an objection against several tax assessment letters on June 24, 2008. Such objection respectively was rejected and the Subsidiary submitted an appeal to the Tax Court on March 31, 2009. Based on Decision Letters of Tax Court No. Put.23704/PP/M.IX/15/2010, Put. 24722/PP/ M.IX/16/2010, Put.24720/PP/M.IX/13/2010 and Put.24721/PP/M.IX/16/2010 dated June 16, 2010, July 28, 2010, August 4, 2010 and July 28, 2010, respectively, the Subsidiary’s objections against SKPLB No. 00094/406/06/059/08 and SKPKB No. 00117/207/06/059/08 were partially granted with a tax refund amounting to Rp 3,299,700 and Rp 269,948,421, respectively, while the Subsidiary’s objections against SKPKB No. 00029/204/06/059/08 and 00029/277/06/059/08 were granted. The tax refund of Rp 3,299,700 was compensated with Income Tax Article 21 for July 2010. The subsidiary received a tax refund amounting to Rp 870,314,581 after compensated with Tax Collection Letters on Value Added Tax for the years 2008 and 2004 amounting to Rp 6,000,000 and Rp 100,000, respectively. The Subsidiary received such refund on September 2010 with its interest amounting to Rp 419,095,142. Based on the letter from the Tax Office No. S-9010/PJ.07/2010 dated October 22, 2010, the Directorate General of Tax submitted a judicial review to the Supreme Court in relation to the Decision Letter of the Tax Court No. Put.24721/PP/M.IX/16/2010 dated July 15, 2010. As of the date of these Consolidated Financial Statements, such review is still under process.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
36
14. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
Rincian per 31 Desember adalah sebagai berikut :
14. ACCRUED EXPENSES The details as of December 31 are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
Jasa Konsultasi 719.953.920 - - Consulting Fees
Provisi Tunjangan Bonus 336.601.243 543.773.336 285.735.915 Provision for Bonus Allowances
P r o f e s i o n a l 311.366.669 96.750.000 101.562.500 Professional Fees
Provisi Tunjangan Cuti 205.807.014 163.515.837 254.653.095 Provision for Leave Allowances
Listrik, Air dan Telepon 61.311.322 93.412.398 79.951.582 Utilities and Communications
Gaji dan Tunjangan 63.425.333 75.613.571 250.747.312 Salaries and Allowances
Bunga Hutang Pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa 53.957.692 - - Interest on Due to Related Parties
Jasa Pemasaran 38.498.625 321.975.400 499.587.852 Marketing Fees
J a m s o s t e k 32.467.354 16.288.553 58.972.751 Employee Social Securities
Perjalanan Dinas 23.898.640 39.348.377 66.071.919 T r a v e l l i n g
K e s e h a t a n 20.250.490 - - M e d i c a l
Perbaikan dan Pemeliharaan 2.750.000 42.279.525 58.325.577 Repairs and Maintenance
Pengurusan dan Pengantaran - 27.786.276 287.748.565 Handling and Delivery
P e s a n g o n - - 54.258.335 Retirement Benefits
Jasa Komisaris - - 37.060.550 Commissioner Fees
Lain-lain 152.073.631 235.790.907 454.893.227 O t h e r s
J u m l a h 2.022.361.933 1.656.534.180 2.489.569.180 T o t a l
Pada tahun 2008, Anak Perusahaan menghapus provisi klaim dari pelanggan sebesar Rp 444.454.603 karena tidak terdapat klaim dari pelanggan.
15. UANG MUKA PELANGGAN Akun ini merupakan pembayaran dimuka yang
diterima oleh Anak Perusahaan dari PT Bina Insan Sukses Mandiri (BISM) sehubungan dengan penyediaan fasilitas barak untuk proyek Tambang Batubara BISM dengan saldo pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 899.100.000.
16. JAMINAN PELANGGAN Rincian per 31 Desember sebagai berikut :
In 2008, the Subsidiary wrote-off the provision for customer’s claims amounting to Rp 444,454,603 because there were no claims from customers.
15. ADVANCE FROM CUSTOMER
This account represents the advance payment received by the Subsidiary from PT Bina Insan Sukses Mandiri (BISM) concerning the supply of camp facilities for BISM Coal Mine Project, as of December 31, 2010 amounting to Rp 899,100,000.
16. CUSTOMER DEPOSITS The details as of December 31, are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
PT GSB Resources - - 1.216.036.368 PT GSB Resources
Lain-lain 30.900.000 28.000.000 29.500.000 O t h e r s
J u m l a h 30.900.000 28.000.000 1.245.536.368 T o t a l
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
37
16. JAMINAN PELANGGAN (Lanjutan)
Pada tahun 2008, Anak Perusahaan menerima jaminan pelanggan sebesar USD 300.000 dari PT GSB Resources sehubungan dengan penyediaan fasilitas barak untuk Kawasan Krypton Kintap. PT GSB Resources juga membayar tambahan jaminan kepada Anak Perusahaan sebesar USD 60.000 untuk biaya mobilisasi. Fasilitas barak belum pernah diberikan oleh Anak Perusahaan. Oleh karena itu, Anak Perusahaan mengembalikan jaminan tersebut dengan mengsaling-hapuskan jaminan pelanggan tersebut dengan piutang usaha dari PT GSB resources dan dengan pembayaran tunai sebesar USD 60.000 kepada PT GSB Resources pada tanggal 6 Januari 2009.
17. HUTANG BANK
Rincian per 31 Desember 2010 sebagai Berikut :
16. CUSTOMER DEPOSITS (Continued)
In 2008, the Subsidiary received customer deposits amounting USD 300,000 from PT GSB Resources in relation to the supply of full camp facilities to the Krypton’s Kintap Site. PT GSB Resources also paid to the Subsidiary an additional USD 60,000 for mobilization costs. The camp was never delivered by the Subsidiary. Therefore, the Subsidiary returned those funds by setting-off the amount with trade receivables from PT GSB Resources and by a cash payment of USD 60,000 to PT GSB Resources on January 6, 2009.
17. BANK LOANS The details as of December 31, 2010 are as follows :
Pinjaman Jangka Pendek Short-term Loan PT Bank Danamon Indonesia Tbk 891.263.166 PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Pinjaman Jangka Panjang Long-term Loan PT Bank Danamon Indonesia Tbk 14.073.575.693 PT Bank Danamon Indonesia Tbk Bagian Hutang Bank yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun (2.931.992.341) Current Maturities
Bagian Hutang Bank yang Jatuh Tempo Lebih dari Satu Tahun 11.141.583.352 Net of Current Maturities
Berdasarkan Surat Persetujuan atas Fasilitas Kredit No. B002/COM 11/0910 tanggal 1 September 2010 antara Anak Perusahaan dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank), Bank setuju memberikan fasilitas kredit dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Kredit Angsuran Berjangka 1
Maksimum Kredit : Rp 15.000.000.000 atau USD 1.578.947 (mana yang lebih kecil)
Tujuan : Investasi Jangka Waktu : 53 bulan (15 September
2010 - 15 Pebruari 2015, termasuk masa tenggang 5 bulan)
Suku Bunga : IDR 11,75 % per tahun
atau USD 6,25 % per tahun (dapat berubah sesuai dengan perkembangan tingkat suku bunga pasar yang berlaku)
Based on Credit Facility Agreement No. B002/COM 11/0910 between the Subsidiary and PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank) dated September 1, 2010, the Bank agreed to give credit facilities with the following terms and conditions : a. Time Installment Loan 1
Maximum Credit : Rp 15,000,000,000 or USD 1,578,947 (whichever is the lower)
O b j e c t i v e : Investment P e r i o d : 53 months (September 15,
2010 – February 15, 2015, including grace period of 5 months)
Interest Rate : IDR 11.75 % per annum or
USD 6.25 % per annum (subject to change according to market interest rates)
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
38
17. HUTANG BANK (Lanjutan)
b. Kredit Angsuran Berjangka 2
Maksimum Kredit : Rp 3.000.000.000 atau USD 315.789 (mana yang lebih kecil)
Tujuan : Investasi Jangka Waktu : 48 bulan (15 September
2010 - 15 September 2014) Suku Bunga : IDR 11,75 % per tahun
atau USD 6,25 % per tahun (dapat berubah sesuai dengan perkembangan tingkat suku bunga pasar yang berlaku)
c. Fasilitas Open Account Financing (OAF)
Maksimum Kredit : Rp 8.000.000.000
(atau dapat dicairkan dalam US Dolar setara maksimum Rp 8.000.000.000)
Tujuan : Modal Kerja Jangka Waktu : 12 bulan (15 September
2010 - 15 September 2011) Suku Bunga : IDR 11,75 % per tahun
atau 6,25 % per tahun (dapat berubah sesuai dengan perkembangan tingkat suku bunga pasar yang berlaku)
Jaminan :
a. SHM tanah dan bangunan No. 638 yang terletak
di Jl. Jendral Sudirman No. 645, Kelurahan Damai, Balikpapan Timur, Balikpapan, Kalimantan Timur dengan Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp 4.139.000.000.
17. BANK LOANS (Continued) b. Time Installment Loan 2
Maximum Credit : Rp 3,000,000,000 or
USD 315,789 (whichever is the lower)
O b j e c t i v e : Investment P e r i o d : 48 months (September 15,
2010 – September 15, 2014)
Interest Rate : IDR 11.75 % per annum or
USD 6.25 % per annum (subject to change according to market interest rates)
c. Open Account Financing (OAF)
Maximum Credit : Rp 8,000,000,000 (or can
be withdrawn in USD equivalent to a maximum of Rp 8,000,000,000)
O b j e c t i v e : Working Capital P e r i o d : 12 months (September 15,
2010 – September 15, 2011)
Interest Rate : IDR 11.75 % per annum or
USD 6.25 % per annum (subject to change according to market interest rates)
Collateral :
a. Land and building with Certificate of Ownership No. 638 at Jl. Jendral Sudirman No. 645, Damai, East Balikpapan, Balikpapan, East Kalimantan with Level-1 Guarantee Right of Rp 4,139,000,000.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
39
17. HUTANG BANK (Lanjutan)
b. Persediaan dan Piutang Usaha dengan jumlah nilai minimal sebesar Rp 16.000.000.000.
c. Deposito Berjangka/Deposito Marjin/Marjin Kas
Usaha dalam mata uang yang sama (ARO P+1) dengan Deposito Marjin sebesar 30 % dari setiap pembukaan Open Account Financing (OAF).
d. Jaminan pribadi dari Tuan Putu Agung Prianta.
Atas fasilitas pinjaman tersebut, Anak Perusahaan tanpa persetujuan dari Bank, dilarang untuk menjual dan menyewakan aset di luar kegiatan usaha normal, menjaminkan aset, mengadakan perjanjian yang menimbulkan kewajiban, menjadi penjamin bagi pihak ketiga, memberikan atau menerima pinjaman, melakukan perubahan kegiatan usaha, struktur perusahaan, susunan pemegang saham, nilai nominal saham, mengumumkan dan membayarkan dividen, mengadakan penggabungan (merger), konsolidasi (peleburan) atau pengambilalihan (akuisisi) dan membayar hutang subordinasi. Surat tersebut di atas telah dikukuhkan dalam Akta No. 18 tentang Perjanjian Kredit tanggal 15 September 2010 dari Notaris Rr. Y. Tutiek Setia Murni, SH., MH.
Berdasarkan Surat No. B029/ComXI/0111 tanggal 12 Januari 2011, Bank setuju untuk mengubah perjanjian tentang pembagian dividen dari “Anak Perusahaan harus mendapatkan persetujuan dari Bank untuk setiap pembagian dividen” menjadi “Anak Perusahaan harus memberitahukan secara tertulis kepada Bank setiap rencana pembagian dividen”. Bunga yang dibebankan pada tahun 2010 sebesar Rp 122.263.461.
18. ESTIMASI KEWAJIBAN IMBALAN PASCA
KERJA Besarnya estimasi kewajiban imbalan pasca kerja dihitung berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang “Ketenagakerjaan”. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan estimasi kewajiban imbalan pasca kerja tersebut. Perusahaan tidak membuat pencadangan sehubungan dengan peraturan tersebut.
17. BANK LOANS (Continued)
b. Inventory and Accounts Receivable with a total minimum value of Rp 16,000,000,000.
c. Time Deposit/Margin Deposit/Trade Cash Margin
in the same currency (ARO P+1), with a Margin Deposit of 30 % of a new Open Account Financing (OAF).
d. Personal guarantee from Mr. Putu Agung
Prianta. In relation to such credit facilities, the Subsidiary, without the Bank’s approval, is not allowed to sell or rent assets beyond the normal business acitivities, pledge its assets, make any agreements bearing liabilities, become a guarantor to a third party, give or obtain any loans, change its business activities, organizational structure, stockholders and the nominal value of stocks, announce and pay dividends, conduct a merger, consolidation or acquisition and pay subordinated debts.
The above letter has been covered in Notarial Deed No. 18 dated September 15, 2010 of Public Notary Rr. Y. Tutiek Setia Murni, SH., MH. concerning Credit Agreement. Based on Letter No. B029/ComXI/0111 dated January 12, 2011, the Bank approved to amend the dividend distribution covenant from “The Subsidiary must obtained approval from the bank for every dividend distribution” to “The Subsidiary should inform the Bank in writing about every dividend distribution plan”. Interest charged to operation in 2010 amounted to Rp 122,263,461.
18. ESTIMATED LIABILITIES FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS
The amount of post-employment benefits is determined based on Labor Law No. 13 year 2003, dated March 25, 2003. No funding of the benefits has been made to date. The Company did not make a provision in accordance with the regulation above.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
40
18. ESTIMASI KEWAJIBAN IMBALAN PASCA
KERJA (Lanjutan) Perhitungan aktuaria Anak Perusahaan yang terakhir atas estimasi kewajiban imbalan pasca kerja dilakukan oleh PT Sigma Aktuarindo, aktuaris independen, dalam Laporan Aktuaria No. 071/PSAK-PSS/II/2011 tanggal 10 Pebruari 2011. Beban estimasi imbalan pasca kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 dibebankan sebagai berikut :
18. ESTIMATED LIABILITIES FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)
The latest Subsidiary’s actuarial valuation upon the estimated liabilities for post-employment benefits was from PT Sigma Aktuarindo, an independent actuary, in Actuary Report No. 071/PSAK-PSS/II/2011 dated February 10, 2011. The estimated post-employment benefit expenses for the years ended December 31, 2010, 2009 and 2008 were charged to the following :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
Beban Pokok Pendapatan 540.420.955 2.223.095.346 2.665.687.551 Cost of RevenuesBeban Usaha 852.895.076 79.299.009 550.565.712 Operating Expenses
J u m l a h 1.393.316.031 2.302.394.355 3.216.253.263 T o t a l
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut masing-masing sebanyak 142, 273 dan 470 karyawan pada tahun 2010, 2009 dan 2008. Rekonsiliasi jumlah kewajiban imbalan pasca kerja yang diakui di Neraca Konsolidasian sebagai berikut :
There were 142, 273 and 470 employees eligible for such benefits in 2010, 2009 and 2008, respectively. The reconciliation of the amount of estimated liabilities for post-employment benefits presented in the Consolidated Balance Sheets is as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 6.350.153.353 7.253.103.093 11.990.547.554 Present Value of Benefit Obligations
Rugi Aktuaria yang Belum Diakui 2.020.736.045 1.353.606.845 (1.601.629.098) Unrecognized Actuarial Loss
J u m l a h 8.370.889.398 8.606.709.938 10.388.918.456 T o t a l
Mutasi estimasi kewajiban imbalan pasca kerja sebagai berikut :
Changes in the net liabilities are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
Estimasi Kewajiban Imbalan Pasca Kerja, Estimated Liabilities for Post-Employment
Awal Tahun 8.606.709.938 10.388.918.456 8.362.216.929 Benefits, Beginning of the Year
Beban Estimasi Imbalan Pasca Kerja Estimated Post-Employment Benefits
Tahun Berjalan 1.393.316.031 2.302.394.355 3.216.253.263 Expenses during the Year
Pembayaran selama tahun Berjalan (1.629.136.571) (4.084.602.873) (1.189.551.736) Payments made during the Year
Estimasi Kewajiban Imbalan Pasca Kerja, Estimated Liabilities for Post-Employment
Akhir Tahun 8.370.889.398 8.606.709.938 10.388.918.456 Benefits, End of the Year
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
41
18. ESTIMASI KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan estimasi kewajiban imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut :
18. ESTIMATED LIABILITIES FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued) The main assumptions used in calculating the estimated liabilities for post-employment benefits are as follows :
2010 2009 dan/and 2008
Usia Pensiun Normal 55 tahun/years 55 tahun/years Normal Pension AgeKenaikan Gaji per tahun 8% 8% Annual Salary Increment RateTingkat Diskonto per tahun 9,5% 10% Annual Discount RateTingkat Kecacatan 5% of mortality 5% of mortality Disability RateTabel Mortalita TMI-II 1999 TMI-II 1999 Mortality TableMetode Perhitungan Projected Unit Credit Projected Unit Credit Calculation MethodTingkat Pengunduran Diri Resignation Rate Usia 20 - 39 5% 5% Age 20 - 39 Usia 40 - 44 3% 3% Age 40 - 44 Usia 45 - 49 2% 2% Age 45 - 49 Usia 50 - 54 1% 1% Age 50 - 54
19. HAK MINORITAS
Akun ini merupakan bagian hak minoritas atas aset bersih dan laba (rugi) bersih Anak Perusahaan dengan rincian per 31 Desember sebagai berikut :
19. MINORITY INTEREST This account represents the minority interest in net assets and net gain (loss) of Subsidiary with details as of December 31, as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
PT Patra Supplies and Services PT Patra Supplies and Services
Hak Minoritas atas Anak Perusahaan Minority Interest in Consolidated Subsidiary
Aset Bersih 9.756.157.896 14.137.276.261 11.789.935.843 Net Assets
Laba (Rugi) Bersih (1.881.118.366) 2.347.340.419 662.975.031 Net Gain (Loss)
20. MODAL SAHAM
Berdasarkan Akta Notaris Agus Triono, SH., (pengganti Notaris Ilmiawan Dekrit S., SH., MH.) No. 16 tanggal 20 September 2010, susunan pemegang dan pemilikan saham Perusahaan tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :
20. CAPITAL STOCK Based on Notarial Deed No. 16 dated September 20, 2010 of Public Notary Agus Triono, SH., (Substitute Notary of Ilmiawan Dekrit S., SH., MH.), the details of the Company’s share ownership as of December 31, 2010 are as follows :
Persentase JumlahKepemilikan/ Saham/Percentage Number J u m l a h/
of Ownership of Shares A m o u n t%
Tuan Ir. Frans Bambang Siswanto 99,99 99.999 9.999.900.000 Mr. Ir. Frans Bambang SiswantoTuan Octavianus Kuntjoro 0,01 1 100.000 Mr. Octavianus Kuntjoro
J u m l a h 100,00 100.000 10.000.000.000 T o t a l
Subscribed and Fully Paid
Nama Pemegang Saham
Ditempatkan dan Disetor Penuh/
S t o c k h o l d e r s
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
42
20. MODAL SAHAM (Lanjutan)
Berdasarkan Akta Notaris Ilmiawan Dekrit S., SH., No. 5 tanggal 9 Januari 2006, susunan pemegang dan pemilikan saham Perusahaan tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
20. CAPITAL STOCK (Continued) Based on Notarial Deed No. 5 dated January 9, 2006 of Public Notary Ilmiawan Dekrit S., SH., the details of the Company’s share ownership as of December 31, 2009 and 2008 are as follows :
Persentase JumlahKepemilikan/ Saham/Percentage Number J u m l a h/
of Ownership of Shares A m o u n t%
Tuan Dharyanto Wahyudi 83,08 2.160 216.000.000 Mr. Dharyanto WahyudiNyonya Ida Ratnawati 16,54 430 43.000.000 Mrs. Ida RatnawatiTuan Doktorandus Hermanto 0,38 10 1.000.000 Mr. Doktorandus Hermanto
J u m l a h 100,00 2.600 260.000.000 T o t a l
Subscribed and Fully Paid
Nama Pemegang Saham S t o c k h o l d e r s
Ditempatkan dan Disetor Penuh/
21. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI
ENTITAS SEPENGENDALI
Pada tanggal 27 Juli 2010, Perusahaan mengambilalih kepemilikan saham PT Patra Supplies and Services dari PT Prima Energi Persada Indonesia, perusahaan yang termasuk dalam definisi sebagai entitas sepengendali dengan rincian sebagai berikut :
21. DIFFERENCE IN VALUE OF RESTRUCTURING TRANSACTIONS AMONG ENTITIES UNDER COMMON CONTROL
On July 27, 2010, the Company acquired the shares
of PT Patra Supplies and Services from PT Prima Energi Persada Indonesia, identified as entity under common control with details as follows :
PT Patra Supplies
and Services
Nilai Buku per 27 Juli 2010 10.678.609.026 Book Value as of July 27, 2010
Harga Pengalihan 13.850.000.000 Acquisition Price
Selisih Nilai Traksaksi Restrukturisasi Entitas Difference in Value of Restructuring Transactions among
Sepengendali per 31 Desember 2010 (3.171.390.974) Entities under Common Control as of December 31, 2010
Sehubungan dengan penerapan secara restrospektif atas PSAK No. 38 “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, Modal Proforma dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali per 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 14.137.276.262 dan Rp 11.789.935.842. Transaksi ini dicatat menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest) sehubungan dengan akuisisi PT Patra Supplies and Services.
Due to the restrospective application of SFAS 38, “Accounting for Restructuring Transaction among Entities under Common Control”, Equity Proforma from Restructuring Transactions with Entities under Common Control as of December 31, 2009 and 2008 amounting to Rp 14,137,276,262 and Rp 11,789,935,842, respectively. The transaction was recorded using the Pooling of Interest method related to the acquisition of PT Patra Supplies and Services.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
43
22. RUGI BERSIH PER SAHAM - DASAR
Rugi bersih per saham dihitung dengan membagi rugi bersih dengan jumlah Rata-rata Tertimbang lembar saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
22. NET LOSS PER SHARE - BASIC Net loss per share is computed by dividing net loss
with the Weighted Average Number of shares outstanding during the year.
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
Rugi Bersih (1.691.422.541) - (3.600.000) Net Loss
Jumlah Saham yang Beredar 23.147 2.600 2.600 Number of Shares Outstanding
Rugi Bersih per Saham - Dasar (73.073,08) - (1.384,62) Net Loss per Share - Basic
23. P E N D A P A T A N
Rinciannya sebagai berikut :
23. R E V E N U E S The details are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
Pendapatan Katering dan Akomodasi Catering and Accommodation Revenues
Jasa Katering 27.756.265.956 37.274.734.785 43.196.954.099 Catering Fees
Penjualan Produk Makanan 723.591.708 1.270.497.089 2.080.814.347 Commissary Sales
Jasa Akomodasi 411.191.977 136.114.414 1.399.232.442 Accommodation Fees
S e w a 395.670.700 - - R e n t a l s
Jasa Administrasi dan Pemeliharaan - 90.233.831 1.082.805.972 Administration and Maintenance Fees
Lain-lain 4.798.299.923 12.655.404.517 12.535.556.198 O t h e r s
J u m l a h 34.085.020.264 51.426.984.636 60.295.363.058 T o t a l
Pendapatan Anggaran KIK KIK Budgeting Revenues
Pemeliharaan Rumah Tinggal 9.444.500.030 8.767.538.667 9.707.242.147 Housing Maintenance
Jasa Kebersihan Rumah Tinggal 3.731.640.368 3.507.054.888 3.892.165.098 House Cleaning Services
Jasa Operator Telepon 654.636.646 633.587.307 542.520.000 Telephone Operator Services
Sewa Tempat Makan 151.734.062 161.115.361 168.429.969 Food Court Rentals
Iuran TV Kabel 59.948.836 63.188.896 165.785.981 Subscription Fees
Lain-lain 237.029.403 133.032.431 16.500.000 O t h e r s
J u m l a h 14.279.489.345 13.265.517.550 14.492.643.195 T o t a l
Pendapatan Unit Bisnis Business Unit Revenues
Jasa Kebersihan 2.107.139.148 2.375.160.664 3.390.466.610 Cleaning Services
Jasa Pemeliharaan Taman 144.874.724 139.661.014 242.741.767 Gardening and Landscaping Services
Jasa Pengelolaan Sampah 85.768.554 301.865.036 945.391.057 Garbage Services
Jasa Pemotongan Rumput 46.909.125 60.807.567 401.339.933 Grass Cutting Services
Lain-lain 113.692.037 70.192.770 388.034.906 O t h e r s
J u m l a h 2.498.383.588 2.947.687.051 5.367.974.273 T o t a l
J U M L A H 50.862.893.197 67.640.189.237 80.155.980.526 T O T A L
Rincian pelanggan dengan pendapatan yang jumlahnya melebihi 10 % dari jumlah pendapatan adalah sebagai berikut :
The details of customers whose revenues exceeded 10 % of the total revenues are as follows :
No. 2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8 2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
% % %
1. PT Riau Andalan Pulp and Paper 9.436.762.356 7.268.242.640 3.553.473.975 18,56 10,75 4,43
2. Oorja Group 5.479.433.362 7.767.562.156 - 10,77 11,48 -
3. PT Berau Coal 4.189.660.900 8.037.726.013 7.905.395.297 8,24 11,88 9,86
4. PT Agincourt Resources 1.588.774.000 7.114.088.960 - 3,12 10,52 -
5. PT Total E & P Indonesie - - 26.264.875.058 - - 32,77
Jumlah / Total 20.694.630.618 30.187.619.769 37.723.744.330 40,69 44,63 47,06
Pelanggan / Customers
Persentase dari Jumlah Pendapatan /
Percentage of Total Revenues
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
44
23. P E N D A P A T A N (Lanjutan)
Pendapatan katering dan akomodasi mengalami penurunan karena kontrak-kontrak utama dengan PT Agincourt Resources, PT Kangean Energy Indonesia dan PT Berau Coal telah berakhir di tahun 2010 (lihat Catatan 25.4).
24. BEBAN POKOK PENDAPATAN
Rinciannya sebagai berikut :
23. R E V E N U E S (Continued) The catering and accomodation revenues decreased because the major contracts with PT Agincourt Resources, PT Kangean Energy Indonesia and PT Berau Coal ended in 2010 (see Note 25.4).
24. COST OF REVENUES The details are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
Biaya Katering dan Akomodasi Catering and Accommodation Costs
Makanan dan Akomodasi 16.854.119.079 21.594.946.250 30.882.785.141 Food and Accommodation
Biaya Anggaran KIK KIK Budgeting Costs
Pemeliharaan Rumah Tinggal 6.164.659.128 6.176.888.211 4.822.616.289 Housing Maintenance
Pengelolaan Sampah 800.028.641 772.402.092 710.704.410 G a r b a g e
Jasa Operator Telepon 158.117.822 91.896.652 157.291.829 Telephone Operator Services
Kebersihan Rumah Tinggal 106.714.431 171.582.423 363.243.796 House Cleaning Services
P r a s a r a n a 83.148.234 234.385.589 69.862.027 Infrastructure Expenses
Pemeliharaan Taman 2.700.000 - 705.646.363 Gardening and Landscaping
Lain-lain 1.283.502.975 1.252.110.152 1.007.707.315 O t h e r s
J u m l a h 8.598.871.231 8.699.265.119 7.837.072.029 T o t a l
Biaya Unit Bisnis Business Unit Costs
Kebersihan Rumah Tinggal 1.136.788.322 1.118.874.587 1.733.760.243 House Cleaning Services
Pemeliharaan Taman 92.924.448 99.797.507 281.605.669 Gardening and Landscaping
Pengelolaan Sampah 85.342.500 245.777.159 577.496.060 G a r b a g e
J u m l a h 1.315.055.270 1.464.449.253 2.592.861.972 T o t a l
Biaya Langsung Direct Costs
Gaji dan Tunjangan 8.133.741.503 8.898.937.825 15.355.441.408 Salaries and Allowances
Air dan Listrik 1.085.987.196 908.972.941 800.756.595 U t i l i t i e s
P e n y u s u t a n 887.770.916 1.413.046.753 1.047.626.405 D e p r e c i a t i o n
K o m i s i 820.907.609 453.710.910 - C o m m i s s i o n s
Estimasi Imbalan Pasca Kerja 540.420.955 2.223.095.346 2.665.687.551 Estimated Post-Employment Benefits
Provisi Perjalanan Dinas 531.848.306 638.461.650 887.079.409 T r a v e l l i n g
Kendaraan Bermotor 430.546.090 519.748.111 743.232.768 Motor Vehicles
Provisi Tunjangan Bonus 404.316.074 597.980.251 - Provision for Bonus Allowances
Premi Asuransi 347.053.011 354.091.457 519.933.726 I n s u r a n c e
P e n g g a n t i a n 329.630.393 268.675.492 275.267.005 Replacement Costs
Kesejahteraan Karyawan 305.063.697 496.286.050 246.768.319 Employee Welfare
Pengangkutan, Penanganan dan Pengemasan 226.672.768 329.832.839 593.194.769 Freight, Handling and Packaging
Provisi Tunjangan Cuti 144.254.866 177.332.718 - Provision for Leave Allowances
Telepon, Telegram dan Teleks 123.772.745 116.512.169 138.693.563 Telephone, Telegram and Telex
S e r a g a m 121.725.195 152.075.098 145.634.774 U n i f o r m s
Pencetakan dan Alat Tulis 120.376.654 66.797.988 173.803.452 Printing and Stationery
Pemeliharaan dan Perbaikan 83.643.035 266.378.645 534.395.482 Repairs and Maintenance
S e w a 81.504.647 134.060.164 171.369.455 R e n t a l s
K e b e r s i h a n 61.793.125 42.848.800 27.256.249 H o u s e k e e p i n g
K e s e h a t a n 26.809.090 56.366.231 629.169.048 M e d i c a l
Pengurusan dan Perijinan 16.139.850 22.183.650 112.090.100 Licences and Permits
Administrasi Bank 15.962.611 18.146.637 23.900.564 Bank Charges
P e l a t i h a n 6.440.000 10.800.000 37.283.040 T r a i n i n g
Jamuan dan Sumbangan 5.000.000 12.576.640 21.890.795 Entertainment and Donations
Promosi dan Pemasaran - - 665.765.690 Promotion and Marketing
Jasa Profesional - - 10.452.000 Professional Fees
Lain-lain 72.354.138 88.438.259 268.193.535 O t h e r s
J u m l a h 14.923.734.474 18.267.356.624 26.094.885.702 T o t a l
J U M L A H 41.691.780.054 50.026.017.246 67.407.604.844 T O T A L
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
45
24. BEBAN POKOK PENDAPATAN (Lanjutan) Rincian pemasok dengan pembelian yang jumlahnya melebihi 10 % dari jumlah biaya katering dan akomodasi adalah sebagai berikut :
24. COST OF REVENUES (Continued) The details of suppliers whose purchases exceeded
10 % of the total catering and accommodation cost are as follows :
No. 2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8 2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
% % %
1. CV Vila Mas Vtama 2.549.269.997 - - 15,13 - -
2. UD Listy 1.989.752.500 3.001.792.500 - 11,81 13,90 -
3. UD Masempo Dalle 1.684.882.750 2.185.162.000 - 10,00 10,12 -
4. PT Gunung Mas Abadi 1.643.293.938 2.497.862.655 5.022.328.375 9,75 11,57 16,26
5. CV Haviani - - 3.878.959.876 - - 12,56
Jumlah / Total 7.867.199.185 7.684.817.155 8.901.288.251 46,69 35,59 28,82
Pemasok/Suppliers
Persentase dari Jumlah Biaya Katering dan Akomodasi/
Percentage of Total Catering and Accommodation Costs
Rincian pemasok dengan pembelian yang jumlahnya melebihi 10 % dari jumlah biaya anggaran KIK dan biaya unit bisnis adalah sebagai berikut :
The details of suppliers whose purchases exceeded 10 % of the total KIK budgeting costs and business unit cost are as follows :
No. 2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8 2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
% % %
1. CV Tirta Mas 1.741.170.083 1.699.046.084 - 17,56 16,72 -
2. CV Kencana Makmur Lestari 1.575.139.930 1.728.621.895 - 15,89 17,01 -
Jumlah / Total 3.316.310.013 3.427.667.979 - 33,45 33,73 -
Pemasok/Suppliers
Persentase dari Jumlah Biaya Katering dan Akomodasi/
Percentage of Total Catering and Accommodation Costs
25. BEBAN USAHA
Rinciannya sebagai berikut :
25. OPERATING EXPENSES
The details are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
Gaji dan Tunjangan 4.811.290.098 5.074.761.881 5.668.201.216 Salaries and Allowances
Jasa Konsultasi 940.506.809 10.480.200 - Consulting Fees
Estimasi Imbalan Pasca Kerja 852.895.076 79.299.009 550.565.712 Estimated Post-Employment Benefits
Jasa Profesional 756.879.208 100.722.449 373.075.102 Professional Fees
P e n y u s u t a n 708.211.897 616.860.845 449.993.848 D e p r e c i a t i o n
Perjalanan Dinas 524.552.760 364.792.200 386.174.158 T r a v e l l i n g
S e w a 518.537.813 547.705.432 501.948.522 R e n t a l s
Kesejahteraan Karyawan 315.211.170 527.618.302 313.712.490 Employee Welfare
Air dan Listrik 245.664.867 259.642.377 203.026.547 U t i l i t i e s
Administrasi Bank 243.094.195 73.062.823 155.003.641 Bank Charges
Premi Asuransi 212.571.584 176.777.972 220.856.570 I n s u r a n c e
Provisi Tunjangan Bonus 191.329.458 435.015.727 - Provision for Bonus Allowances
Provisi Tunjangan Cuti 150.120.740 87.054.963 - Provision for Leave Allowances
Pengurusan dan Perijinan 127.062.518 51.839.374 53.095.764 Licences and Permits
Telepon, Telegaram dan Teleks 113.424.907 101.722.404 161.957.237 Telephone, Telegram and Telex
Percetakan dan Alat Tulis 59.050.734 46.938.433 81.848.223 Printing and Stationery
Perbaikan dan Pemeliharaan 58.355.208 50.881.735 47.727.470 Repairs and Maintenance
K e b e r s i h a n 53.564.728 46.584.175 32.631.624 Housekeeping
P e l a t i h a n 26.580.000 2.260.500 4.990.000 T r a i n i n g
S u m b a n g a n 350.000 - 91.889.500 D o n a t i o n s
P e n g o b a t a n - 7.514.500 97.072.637 M e d i c a l
Lain-lain 200.375.207 44.408.544 43.938.636 O t h e r s
J u m l a h 11.109.628.977 8.705.943.845 9.437.708.897 T o t a l
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
46
26. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :
26. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
The transactions with related parties are as follows :
2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8 2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8
% % %
Piutang Lain-lain/Other Receivables
Tuan/Mr. Putu Agung Prianta 389.974.915 - - 0,70 - -
Piutang Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa/
Due from Related Parties
Tuan/Mr. Dharyanto Wahyudi - 210.000.000 210.000.000 - 0,47 0,40
Nyonya/Mrs. Ida Ratnawati - 40.000.000 40.000.000 - 0,09 0,08
Jumlah/Total - 250.000.000 250.000.000 - 0,56 0,48
Hutang Lain-lain/Other Payables
PT Trust Securities 255.937.981 - - 0,63 - -
Interagencies Ltd. - 55.958.628 55.958.628 - 0,17 0,13
Jumlah/Total 255.937.981 55.958.628 55.958.628 0,63 0,17 0,13
Beban Masih Harus Dibayar/
Accrued Expenses
PT Trust Securities 719.953.920 - - 1,76 - -
Tuan/Mr. Ir. Frans Bambang Siswanto 53.957.692 - - 0,13 - -
Jumlah/Total 773.911.612 - - 1,89 - -
Hutang Pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa/
Due to Related Party
Tuan/Mr. Ir. Frans Bambang Siswanto 4.128.838.029 - - 10,12 - -
Beban Usaha/Operating Expenses
PT Trust Securities 689.124.000 - - 6,20 - -
Penghasilan (Beban) Lain-lain/
Other Income (Charges)
Tuan/ Mr. Octavianus Kuntjoro 41.559.292 - - 1,67 - -
Tuan/Mr. Putu Agung Prianta 12.352.915 - - 0,50 - -
Tuan/Mr. Ir. Frans Bambang Siswanto (53.957.692) - - (2,17) - -
PT Trust Securities (27.038.399) - - (1,09) - -
PT Trust Indonesia (5.065.360) - - (0,20) - -
Jumlah/Total (32.149.244) - - (1,29) - -
Percentage of Total Assets/Liabilities/Revenues/Expenses
Persentase Jumlah Aset/Kewajiban/Pendapatan/Beban/
Jumlah/Total
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
47
26. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) Rincian sifat hubungan dan transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :
26. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued) The details of nature of the relationships and significant transactions with related parties are as follows :
Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Sifat Hubungan/ T r a n s a k s i/
No. Related Parties Nature of Relationship T r a n s a c t i o n s
1. Tuan/Mr. Putu Agung Prianta Presiden Komisaris Anak Perusahaan/ Pinjaman Berbunga/
President Commissioner of the Subsidiary Interest Bearing Loans
2. Tuan/Mr. Ir. Frans Bambang Pemegang Saham Perusahaan/ Pinjaman Berbunga/
Siswanto Stockholder of the Company Interest Bearing Loans
3. Tuan/Mr. Dharyanto Wahyudi Pemegang Saham Perusahaan/ Pinjaman Tidak Berbunga/
Stockholder of the Company Non-Interest Bearing Loans
4. Nyonya/Mrs. Ida Ratnawati Pemegang Saham Perusahaan/ Pinjaman Tidak Berbunga/
Stockholder of the Company Non-Interest Bearing Loans
5. PT Trust Securities Perusahaan milik Pemegang Saham Perusahaan/ Jasa Konsultasi Bisnis, Hutang Reimbursemen dan
Company owned by the Stockholder of the Company Pinjaman Bebunga/
Corporate Consulting Services, Reimbursement Payables
and Interest Bearing Loans
6. Tuan/Mr. Octavianus Kuntjoro Direktur Perusahaan/ Pinjaman Berbunga/
Director of the Company Interest Bearing Loans
7. PT Prima Energi Persada Indonesia Perusahaan Milik Direktur Perusahaan/ Jual Beli Saham PT Patra Supplies and Services/
Company owned by the Director of the Company Sale and Purchase of Shares of PT Patra
Supplies and Services
8. Interagencies Ltd. Pemegang Saham Anak Perusahaan/ Hutang Reimbursemen/
Stockholder of the Subsidiary Reimbursement Payables
9. PT Trust Indonesia Pemegang Saham PT Trust Securities/ Pinjaman Berbunga/
Stockholder of PT Trust Secutiries Interest Bearing Loans
27. INFORMASI SEGMEN
Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, informasi segmen berikut ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan alokasi sumber daya. a. Segmen Usaha
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan kegiatan usahanya menjadi empat (4) segmen usaha utama, yaitu katering (termasuk restoran dan mini market), penyewaan barak sementara, anggaran pendapatan KIK dan pendapatan unit bisnis. Informasi segmen usaha tersebut adalah sebagai berikut :
27. SEGMENT INFORMATION
In accordance with SFAS No. 5 (2000 Revision), “Segment Reporting”, the following segment information is reported based on the information used by management in evaluating the performance of each business segment and determining the allocation of resources.
a. Business Segment
The Company and Subsidiary primarily classify their business activities into four (4) major operating business segments, namely catering, (including restaurant and mini market), porta camp rentals, KIK budgeting revenue and business unit revenue. Information concerning these primary business segments is as follows :
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
48
27. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
27. SEGMENT INFORMATION (Continued)
Katering (termasuk
restoran dan
mini market)/ Penyewaan Barak Anggaran Pendapatan
Catering (including Sementara/ Pendapatan KIK/ Unit Bisnis/
restaurant and Porta Camp KIK Budgeting Business Lain-Lain/ Jumlah/ Eliminasi/ Konsolidasian/
mini market) Rental Revenue Unit Revenue Others Total Elimination Consolidation
Pendapatan/Revenues 32.891.916.964 1.193.103.300 14.279.489.345 2.498.383.588 - 50.862.893.197 - 50.862.893.197
Beban Pokok Pendapatan/Cost of Revenue (26.628.225.212) (651.650.388) (12.396.893.905) (2.015.010.549) - (41.691.780.054) - (41.691.780.054)
Laba Kotor/Gross Profit 6.263.691.752 541.452.912 1.882.595.440 483.373.039 - 9.171.113.143 - 9.171.113.143
Beban Usaha/Operating Expenses (10.664.350.835) - - - - (10.664.350.835) 180.361.455 (11.109.628.977)
Laba (Rugi) Usaha/Income (Loss) from Operations (4.400.659.083) 541.452.912 1.882.595.440 483.373.039 - (1.493.237.692) 180.361.455 (1.938.515.834)
Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih/
Other Income (Charges) - Net (624.484.744) - (1.535.004.520) (2.541.310) - (2.162.030.574) (180.361.455) (2.485.723.842)
Laba (Rugi) sebelum Taksiran Pajak Penghasilan/
Income (Loss) before Income Tax (5.025.143.827) 541.452.912 347.590.920 480.831.729 - (3.655.268.266) - (4.424.239.676)
Taksiran Pajak Penghasilan/
Income Tax Expense - - - - (106.968.467) (106.968.467) - (106.968.467)
Laba (Rugi) sebelum Hak Minoritas Atas Rugi Bersih
Anak Perusahaan/Gain (Loss) before Minority
Interest in Net Loss of the Subsdiary (5.025.143.827) 541.452.912 347.590.920 480.831.729 (106.968.467) (3.762.236.733) - (4.531.208.143)
Hak Minoritas Atas Rugi Bersih Anak Perusahaan/
Minority Interest in Net Loss of the Subsidiary - - - - - - - 1.881.118.366
Dampak Penyesuaian Proforma/Effect of Proforma
Adjustments - - - - - - - 958.667.236
Laba (Rugi) Bersih/Net Income (Loss) (5.025.143.827) 541.452.912 347.590.920 480.831.729 (106.968.467) (3.762.236.733) - (1.691.422.541)
Aset Segmen/Segment Assets 26.777.020.902 23.680.465.296 4.638.037.826 534.492.827 - 55.630.016.851 - 55.696.216.941
Kewajiban Segmen/Segment Liabilities 32.192.973.295 - 3.538.717.762 386.010.004 - 36.117.701.061 - 40.809.972.560
Hak Minoritas/Minority Interest - - - - - - - 9.756.157.896
Ekuitas/Stockholder's Equity - - - - - - - 5.130.086.485
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas/
Total Liabilities and Stockholders' Equity 32.192.973.295 - 3.538.717.762 386.010.004 - 36.117.701.061 - 55.696.216.941
Pengeluaran Modal/Capital Expenditure 24.851.828.117 - - - - 24.851.828.117 - 24.851.828.117
Penyusutan/Depreciation 951.193.874 644.788.939 - - - 1.595.982.813 - 1.595.982.813
2 0 1 0
Katering (termasuk
restoran dan
mini market)/ Penyewaan Barak Anggaran Pendapatan
Catering (including Sementara/ Pendapatan KIK/ Unit Bisnis/
restaurant and Porta Camp KIK Budgeting Business Lain-Lain/ Jumlah/ Eliminasi/ Konsolidasian/
mini market) Rental Revenue Unit Revenue Others Total Elimination Consolidation
Pendapatan/Revenues 44.312.895.676 7.114.088.960 13.132.485.119 3.080.719.482 - 67.640.189.237 - 67.640.189.237
Beban Langsung/Direct Costs (34.339.724.661) (1.100.395.584) (12.144.875.363) (2.533.352.262) - (50.118.347.870) 92.330.624 (50.026.017.246)
Laba Kotor/Gross Profit 9.973.171.015 6.013.693.376 987.609.756 547.367.220 - 17.521.841.367 92.330.624 17.614.171.991
Beban Usaha/Operating Expenses (9.329.853.845) - - - - (9.329.853.845) - (9.329.853.845)
Laba Usaha/Income from Operations 643.317.170 6.013.693.376 987.609.756 547.367.220 - 8.191.987.522 92.330.624 8.284.318.146
Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih/
Other Income (Charges) - Net 511.292.253 - (1.719.479.783) - - (1.208.187.530) (92.330.624) (1.300.518.154)
Laba (Rugi) sebelum Beban Pajak Penghasilan/
Income (Loss) before Income Tax 1.154.609.423 6.013.693.376 (731.870.027) 547.367.220 - 6.983.799.992 - 6.983.799.992
Beban Pajak Penghasilan/Income Tax Expense - - - - (2.289.119.154) (2.289.119.154) - (2.289.119.154)
Laba (Rugi) sebelum Hak Minoritas Atas Laba Bersih
Anak Perusahaan/Gain (Loss) before Minority
Interest in Net Income of the Subsdiary 1.154.609.423 6.013.693.376 (731.870.027) 547.367.220 (2.289.119.154) 4.694.680.838 - 4.694.680.838
Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan/
Minority Interest in Net Income of the Subsidiary - - - - - - - (2.347.340.419)
Dampak Penyesuaian Proforma/Effect of Proforma
Adjustments - - - - - - - (2.347.340.419)
Laba (Rugi) Bersih/Net Income (Loss) 1.154.609.423 6.013.693.376 (731.870.027) 547.367.220 (2.289.119.154) 4.694.680.838 - -
Aset Segmen/Segment Assets 35.955.191.960 4.044.174.137 6.089.371.778 715.344.229 - 46.804.082.104 - 47.056.982.104
Kewajiban Segmen/Segment Liabilities 12.536.996.347 - 5.427.431.085 565.102.149 - 18.529.529.581 - 32.379.529.581
Hak Minoritas/Minority Interest - - - - - - - 14.137.276.261
Ekuitas/Stockholder's Equity - - - - - - - 540.176.262
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas/
Total Liabilities and Stockholders' Equity 12.536.996.347 - 5.427.431.085 565.102.149 - 18.529.529.581 - 47.056.982.104
Pengeluaran Modal/Capital Expenditure 869.809.068 - - - - 869.809.068 - 869.809.068
Penyusutan/Depreciation 951.461.409 1.078.446.189 - - - 2.029.907.598 - 2.029.907.598
2 0 0 9
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
49
27. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
27. SEGMENT INFORMATION (Continued)
Katering (termasuk
restoran dan
mini market)/ Penyewaan Barak Anggaran Pendapatan
Catering (including Sementara/ Pendapatan KIK/ Unit Bisnis/
restaurant and Porta Camp KIK Budgeting Business Lain-Lain/ Jumlah/ Eliminasi/ Konsolidasian/
mini market) Rental Revenue Unit Revenue Others Total Elimination Consolidation
Pendapatan/Revenues 58.456.456.098 1.838.906.960 14.638.164.777 5.222.452.691 - 80.155.980.526 - 80.155.980.526
Beban Langsung/Direct Costs (51.183.654.747) (269.611.560) (11.625.589.120) (4.328.749.417) - (67.407.604.844) - (67.407.604.844)
Laba Kotor/Gross Profit 7.272.801.351 1.569.295.400 3.012.575.657 893.703.274 - 12.748.375.682 - 12.748.375.682
Beban Usaha/Operating Expenses (9.233.006.561) (279.682.960) - - - (9.512.689.521) 78.580.624 (9.437.708.897)
Laba Usaha/Income from Operations (1.960.205.210) 1.289.612.440 3.012.575.657 893.703.274 - 3.235.686.161 78.580.624 3.310.666.785
Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih/
Other Income (Charges) - Net 1.914.095.465 - (1.553.719.854) - - 360.375.611 (78.580.624) 281.794.987
Laba (Rugi) sebelum Beban Pajak Penghasilan/
Income (Loss) before Income Tax (46.109.745) 1.289.612.440 1.458.855.803 893.703.274 - 3.596.061.772 - 3.592.461.772
Beban Pajak Penghasilan/Income Tax Expenses (1.357.608.235) - - (912.503.475) - (2.270.111.710) - (2.270.111.710)
Laba (Rugi) sebelum Hak Minoritas Atas Laba Bersih
Anak Perusahaan/Gain (Loss) before Minority
Interest in Net Income of the Subsdiary (1.403.717.980) 1.289.612.440 1.458.855.803 (18.800.201) - 1.325.950.062 - 1.322.350.062
Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan/
Minority Interest in Net Income of the Subsidiary - - - - - - - (662.975.031)
Dampak Penyesuaian Proforma/Effect of Proforma
Adjustments - - - - - - - (662.975.031)
Laba (Rugi) Bersih/Net Income (Loss) (1.403.717.980) 1.289.612.440 1.458.855.803 (18.800.201) - 1.325.950.062 - (3.600.000)
Aset Segmen/Segment Assets 38.728.752.725 5.122.620.326,00 6.760.099.055 1.451.569.079 - 52.063.041.185 - 52.315.941.185
Kewajiban Segmen/Segment Liabilities 23.258.204.934 - 3.920.766.451 1.304.198.115 - 28.483.169.500 - 42.333.169.500
Hak Minoritas/Minority Interest - - - - - - - 11.789.935.843
Ekuitas/Stockholder's Equity - - - - - - - (1.807.164.158)
Jumlah Kewajiban dan Defisiensi Modal/
Total Liabilities and Capital Deficiency 23.258.204.934 - 3.920.766.451 1.304.198.115 - 28.483.169.500 - 52.315.941.185
Pengeluaran Modal/Capital Expenditure 3.456.525.147 5.392.231.922 - - - 8.848.757.069 - 8.848.757.069
Penyusutan/Depreciation 1.228.008.657 269.611.596 - - - 1.497.620.253 - 1.497.620.253
2 0 0 8
b. Segmen Geografis Informasi mengenai segmen usaha berdasarkan
area geografis pada tahun 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
b. Geographical Segment
Information concerning the business segments by geographic area for the years 2010, 2009 and 2008 is as follows :
Pulau Sumatera/ Pulau Kalimantan/ Pulau Jawa/ Jumlah/
Sumatera Island Kalimantan Island Java Island Total
Penghasilan Bersih 29.143.605.955 17.370.185.216 4.349.102.026 50.862.893.197 Net Sales
Laba Usaha 5.982.024.693 980.637.837 (8.901.178.364) (1.938.515.834) Income from Operations
Jumlah Aset 8.596.119.403 32.156.762.603 14.943.334.935 55.696.216.941 Total Assets
2 0 1 0
Pulau Sumatera/ Pulau Kalimantan/ Pulau Jawa/ Jumlah/
Sumatera Island Kalimantan Island Java Island Total
Penghasilan Bersih 28.511.006.311 32.940.435.778 6.188.747.148 67.640.189.237 Net Sales
Laba Usaha 8.789.838.243 6.203.138.144 (6.084.748.241) 8.908.228.146 Income from Operations
Jumlah Aset 12.330.917.053 11.778.536.617 22.947.528.434 47.056.982.104 Total Assets
2 0 0 9
Pulau Sumatera/ Pulau Kalimantan/ Pulau Jawa/ Jumlah/
Sumatera Island Kalimantan Island Java Island Total
Penghasilan Bersih 29.859.768.420 47.120.308.916 3.175.903.190 80.155.980.526 Net Sales
Laba Usaha 7.423.307.095 4.781.563.657 (8.894.203.967) 3.310.666.785 Income from Operations
Jumlah Aset 14.203.273.147 20.824.320.584 17.288.347.454 52.315.941.185 Total Assets
2 0 0 8
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
50
28. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG
ASING
Rincian aset dan kewajiban dalam mata uang asing per 31 Desember adalah sebagai berikut :
28. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
The details of balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, are as follows :
Rupiah Equivalents/
USD Setara Rupiah
A s e t A s s e t s
Kas dan Setara Kas 98.584,34 886.371.800 Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha 1.046.708,16 9.410.953.067 Trade Receivables
Piutang Lain-lain 43.393,92 389.974.915 Other Receivables
Aset Lain-lain 23.660,40 212.730.657 Other Assets
J u m l a h 1.212.346,82 10.900.030.439 T o t a l
K e w a j i b a n L i a b i l i t i e s
Hutang Bank 1.639.815,00 14.743.576.665 Bank Loans
Hutang Pihak yang Mempunyai Hubungan
Istimewa 459.219,00 4.128.838.029 Due to Related Party
J u m l a h 2.099.034,00 18.872.414.694 T o t a l
Posisi Kewajiban Moneter - Bersih (886.687,18) (7.972.384.255) Net Monetary Liabilities Position
2 0 1 0
Setara Rupiah/
USD Rupiah Equivalents
A s e t A s s e t s
Kas dan Setara Kas 1.053.368,86 9.901.667.318 Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha 1.173.600,46 11.031.844.324 Trade Receivables
Piutang Lain-lain 60.500,00 568.700.000 Other Receivables
Aset Lain-lain 5.400,00 50.760.000 Other Assets
J u m l a h 2.292.869,32 21.552.971.642 T o t a l
2 0 0 9
Setara Rupiah/
USD Rupiah Equivalents
A s e t A s s e t s
Kas dan Setara Kas 183.139,37 2.005.376.102 Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha 926.449,65 10.144.623.668 Trade Receivables
Aset Lain-lain 5.400,00 59.130.000 Other Assets
J u m l a h 1.114.989,02 12.209.129.770 T o t a l
2 0 0 8
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
51
29. ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN
Manajemen Risiko Keuangan Risiko keuangan yang mungkin dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga, risiko likuiditas dan risiko harga. i. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan
akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka.
Instrumen keuangan Perusahaan mempunyai
potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, dan aset lain-lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelola
risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
ii. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko
dimana nilai wajar atas arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing.
Instrumen keuangan Perusahaan dan Anak
Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang utama terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, aset lain-lain, hutang bank dan hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
29. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Financial Risk Management The financial risks that might be faced by the
Company are credit risk, foreign exchange rate risk, interest rate risk, liquidity risk and price risk.
i. Credit Risk Credit risk is the risk that the Company will incur
a loss arising from its consumers, clients or counterparties that fail to discharge their contractual obligations.
The Company’s financial instruments potentially
containing credit risk are cash and cash equivalents, trade and other receivables and other assets. The maximum total credit risk exposures are equal to the amount of the respective accounts.
The Company and Subsidiary manage and
control this credit risk by setting limits on the amount of risk they are willing to accept for respective customers and by being more selective in choosing banks and financial institutions, only reputable and creditworthy banks and financial institutions selected.
ii. Foreign Exchange Rate Risk Foreign exchange rate risk is the risk that the fair
value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates.
The Company and Subsidiary’s financial
instruments potentially containing foreign exchange rate risk are cash and cash equivalents, trade and other receivables, other assets, bank loans and due to related party.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
52
29. ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN (Lanjutan)
Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) iii. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai
wajar atas arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar.
Instrumen keuangan Anak Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko suku bunga adalah hutang bank.
iv. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana posisi
arus kas Perusahaan dan Anak Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan dan Anak Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan.
v. Risiko Harga Risiko harga adalah fluktuasi nilai instrumen
keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Saat ini, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak menghadapi risiko harga.
29. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
Financial Risk Management (Continued) iii. Interest Rate Risk Interest rate risk is the risk that the fair value of
future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates.
The Subsidiary’s financial instrument potentially containing interest rate risk is bank loans.
iv. Liquidity Risk Liquidity risk is the risk when the cash flow
position of the Company and Subsidiary indicates that the short-term revenue is not enough to cover the short-term expenditure.
The Company and Subsidiary manages this liquidity risk by maintaining an adequate level of cash to cover the Company and Subsidiary’s commitment in normal operations and also by regularly evaluating the projected and actual cash flows, as well as the maturity date schedule of its financial assets and liabilites.
v. Price Risk Price risk is the risk that the value of a financial
instrument will fluctuate as a result of changes in market prices. Currently, the Company and Subsidiary did not encounter any price risks.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
53
29. ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN (Lanjutan)
Klasifikasi Aset dan Kewajiban Keuangan Rincian kebijakan akuntansi penting dan metode yang diterapkan (termasuk kriteria untuk pengakuan, dasar pengukuran dan dasar pengakuan pendapatan dan beban) untuk setiap klasifikasi aset keuangan dan kewajiban keuangan diungkapkan dalam Catatan No. 2c atas Laporan Keuangan Konsolidasian. Klasifikasi aset keuangan pada tanggal 31 Desember 2010, sebagai berikut :
29. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
Classification of Financial Assets and Liabilities Details of the significant accounting policies and methods adopted (including the criteria for recognition, the bases of measurement, and the bases for recognition of income and expenses) for each class of financial assets and financial liabilities are disclosed in Note 2c to the Consolidated Financial Statements.
Classification of financial assets as of December 31, 2010, is as follows :
Nilai Wajar Pinjaman yang
melalui Laporan Diberikan dan
Laba Rugi/ Piutang/ Dimiliki Hingga Tersedia
Fair Value through Loans and Jatuh Tempo/ Untuk Dijual/ Jumlah/
Profit or Loss Receivables Held-to-Maturity Available-for-Sale Total
Kas dan Setara Kas - 3.399.655.654 - - 3.399.655.654 Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha - 11.499.724.819 - - 11.499.724.819 Trade Receivables
Piutang Lain-lain - 2.427.941.814 - - 2.427.941.814 Other Receivables
Aset Lain-lain - 586.913.809 - - 586.913.809 Other Assets
J u m l a h - 17.914.236.096 - - 17.914.236.096 T o t a l
Klasifikasi kewajiban keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :
Classification of financial liabilities as of December 31, 2010 is as follows :
Nilai Wajar
melalui Laporan
Laba Rugi/ Biaya Perolehan
Fair Value through Diamortisasi/ Jumlah/
Profit or Loss Amortized Cost Total
Hutang Bank - 14.964.838.859 14.964.838.859 Bank Loans
Hutang Usaha - 9.868.581.435 9.868.581.435 Trade Payables
Hutang Lain-lain - 363.913.361 363.913.361 Other Payables
Beban Masih Harus Dibayar - 2.022.361.933 2.022.361.933 Accrued Expenses
Jaminan Pelanggan - 30.900.000 30.900.000 Customer Deposits
Hutang Pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa - 4.128.838.029 4.128.838.029 Due to Related Party
J u m l a h - 31.379.433.617 31.379.433.617 T o t a l
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
54
29. ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN (Lanjutan) Penerapan Awal atas PSAK 50 (REVISI 2006)
dan PSAK 55 (Revisi 2006) Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) secara prospektif sejak tanggal 1 Januari 2010. Dalam implementasi standar baru tersebut, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah melakukan identifikasi penyesuaian transisi di bawah ini berdasarkan Buletin Teknis No. 4 mengenai posisi transisi atas implementasi PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) untuk pertama kalinya yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Dampak atas transisi PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) terhadap saldo awal Neraca Konsolidasian tanggal 1 Januari 2010 ditampilkan pada tabel berikut ini :
29. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
First Adoption of SFAS 50 (2006 Revision) and
SFAS 55 (2006 Revision) The Company and Subsidiary prospectively
implemented SFAS 50 (2006 Revision) and SFAS 55 (2006 Revision) effective on January 1, 2010.
In adopting the above new standards, the Company
and Subsidiary had identified the following transitional adjustments in accordance with the Technical Bulletin No. 4 concerning the transitional positions for the first adoption of SFAS 50 (2006 Revision) and SFAS 55 (2006 Revision) as issued by Indonesian Institute of Accountants.
The effect of the transitional to SFAS 50 (2006
Revision) and SFAS 55 (2006 Revision) to the opening Consolidated Balance Sheet as at January 1, 2010 was set out in the following table :
Penyesuaian atas
Penerapan ke
PSAK 50 dan 55
(Revisi 2006)/
Transitional
Sebelum Adjustments to Setelah
Penyesuaian/ SFASs 50 and 55 Penyesuaian/
Before Adjustments (2006 Revision) After Adjustments
A s e t A s s e t s
Kas dan Setara Kas 15.256.358.350 - 15.256.358.350 Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha 14.582.424.219 - 14.582.424.219 Trade Receivables
Piutang Lain-lain 2.489.394.623 - 2.489.394.623 Other Receivables
Piutang Pihak-pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa 250.000.000 - 250.000.000 Due from Related Parties
Aset Lain-lain 205.825.000 - 205.825.000 Other Assets
Jumlah Aset 32.784.002.192 - 32.784.002.192 Total Assets
K e w a j i b a n L i a b i l i t i e s
Hutang Usaha 7.677.560.962 - 7.677.560.962 Trade Payables
Hutang Lain-lain 190.113.058 - 190.113.058 Other Payables
Beban Masih Harus Dibayar 1.656.534.180 - 1.656.534.180 Accrued Expenses
Jaminan Pelanggan 28.000.000 - 28.000.000 Customer Deposits
Jumlah Kewajiban 9.552.208.200 - 9.552.208.200 Total Liabilities
Jumlah Bersih 23.231.793.992 - 23.231.793.992 N e t
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
55
29. ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN (Lanjutan)
Nilai Wajar Aset dan Kewajiban Keuangan Per 31 Desember 2010 dan 2009 semua aset dan kewajiban keuangan perusahaan (kas dan setara kas, piutang usaha, piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa, piutang lain-lain, aset lain-lain, hutang bank, hutang usaha, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar, jaminan pelanggan dan hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa) dinyatakan berdasarkan nilai tercatatnya. Nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan tersebut merupakan perkiraan rasional atas nilai wajar berdasarkan sifat jangka pendeknya.
30. PERJANJIAN-PERJANJIAN
1. Berdasarkan perjanjian pinjaman dan pengakuan hutang tanggal 26 Juli 2010 antara Tuan Ir. Frans Bambang Siswanto (Kreditur) dan Perusahaan (Debitur) untuk pembiayaan dalam rangka investasi dalam saham, Debitur dengan ini setuju untuk menerima pinjaman dari Kreditur, dengan syarat dan kondisi sebagai berikut :
Batas Maksimum Pinjaman : USD 459.219 Jangka Waktu : 1 tahun Tingkat Bunga : 3 % per tahun Beban bunga yang dibebankan untuk tahun 2010 sebesar Rp 53.957.692.
2. - Berdasarkan Nota Kesepahaman yang
disetujui oleh PT Kawasan Industri Kampar (KIK) dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2003, KIK menunjuk Anak Perusahaan untuk melakukan jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan (town-site) (termasuk jasa kebersihan, kesehatan, PABX, jasa televisi dan jasa lainnya yang terkait) di Kerinci, Sumatera (Proyek). Anak Perusahaan berhak atas 50 % dari selisih lebih antara Anggaran Operasional Tahunan dengan realisasi setelah dikurangi jasa manajemen sebesar 10 % dari Pendapatan Anggaran KIK.
29. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (Continued) The Fair Values of Financial Assets and Liabilities All of the Company’s financial assets and liabilities as of December 31, 2010 and 2009 (cash and cash equivalents, trade receivables, due from related parties, other receivables, other assets, bank loans, trade and other payables, accrued expenses, customer deposits and due to related party) are stated at carrying amount. The carrying amounts of these financial assets and liabilities are reasonable approximation of fair values due to their short-term nature.
30. A G R E E M E N T S
1. Based on Loan and Payable Recognition
Agreement dated July 26, 2010 between Mr. Ir. Frans Bambang Siswanto (Creditor) and the Company (Debtor) to finance the Debtor’s investment in shares of stock, the Debtor has requested the Creditor to provide a loan, with the following terms and conditions :
Maximum Credit Limit : USD 459,219 P e r i o d : 1 year Interest Rate : 3 % per annum
The interest expense charged to operations in 2010 amounted to Rp 53,957,692.
2. - Based on Memorandum of Understanding
(MOU) agreed by PT Kawasan Industri Kampar (KIK) and the Subsidiary on December 31, 2003, KIK appointed the Subsidiary to perform the maintenance services of town-site facilities (consisting of cleaning services, medical clinic, PABX, television services and other related services) in Kerinci, Sumatera (the “Project”). The Subsidiary is entitled to 50 % of the surplus between the Annual Operation Budget and the realization net of management fees 10 % of the KIK Budgeting Revenues.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
56
30. PERJANJIAN-PERJANJIAN (Lanjutan)
Nota Kesepahaman tersebut berlaku dari 1 Januari 2003 sampai dengan 31 Desember 2005 dan dapat diperpanjang dengan syarat dan kondisi yang akan disepakati oleh kedua belah pihak dengan pemberitahuan tertulis dari KIK minimal 3 bulan sebelum tanggal berakhirnya jangka waktu Nota Kesepahaman. KIK memiliki hak untuk mengakhiri perjanjian kerja ini dengan memberikan pemberitahuan tertulis paling sedikit 3 bulan sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini. Nota Kesepahaman ini telah berakhir dan belum diperpanjang kembali. Anak Perusahaan masih menjalankan jasanya berdasarkan Nota Kesepahaman yang telah berakhir tersebut. Pendapatan Anak Perusahaan yang berasal dari jasa tersebut sebesar 33 %, 24 % dan 24,7 % dari pendapatan Anak Perusahaan pada 2010, 2009 dan 2008.
- Dalam kaitannya dengan penyediaan
komoditas Anak Perusahaan dan jasa katering, Anak Perusahaan membuat perjanjian untuk jasa katering, kebersihan dan akomodasi dengan PT Bina Insan Sukses Mandiri, PT Leighton International Limited, Salamander Energy (North Sumatera) Ltd, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, PT Gunanusa Utama Fabricators, PT Sea Horse, PT Transportasi Gas Indonesia, Oorja Group dan lainnya. Jangka waktu perjanjian bervariasi dari satu bulan dan satu sampai tiga tahun.
Keberlanjutan pendapatan Anak Perusahaan dari transaksi di atas secara signifikan dipengaruhi oleh kemampuan Anak Perusahaan untuk memperpanjang Nota Kesepahaman dan perjanjian jasa katering dan penyediaan komoditas.
3. Anak Perusahaan mengadakan perjanjian atas
pengadaan barang-barang dengan CV Kencana Makmur Lestari, di mana Anak Perusahaan berkewajiban untuk membeli barang-barang dengan daftar harga yang telah disepakati dan CV Kencana Makmur Lestari harus menerima dan melakukan pekerjaan yang diberikan oleh Anak Perusahaan. Perjanjian ini berlaku dari 13 Maret 2007 sampai 31 Desember 2007. Perjanjian ini terus menerus diperpanjang, terakhir sampai dengan 31 Desember 2011.
30. A G R E E M E N T (Continued) The MOU was valid from January 1, 2003 to December 31, 2005 and it may be extended under terms and conditions to be agreed by both parties with a written notice from KIK at least three (3) months before the expiry date of the MOU period. KIK has the right to terminate this MOU by giving a written notice at least three (3) months before the termination of this MOU. Since its expiry date, this MOU has not been extended, and the Subsidiary still performs its services based on the expired MOU. The Subsidiary’s income derived from such services reflected 33 %, 24 % and 24.7 % of the Subsidiary’s income in 2010, 2009 and 2008, respectively.
- In relation to the Subsidiary’s supplying
commodities and catering services, the Subsidiary entered into catering, cleaning and accommodation services agreements, among others, with PT Bina Insan Sukses Mandiri, PT Leighton International Limited, Salamander Energy (North Sumatera) Ltd., PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, PT Gunanusa Utama Fabricators, PT Sea Horse, PT Transportasi Gas Indonesia, Oorja Group and others. The agreement periods vary from one (1) month and one (1) to three (3) years.
The Subsidiary’s continuing income from the above transactions is significantly affected by the Subsidiary’s ability to extend the MOU and the supplying commodity and catering services agreements.
3. The Subsidiary entered into an agreement on material supplies with CV Kencana Makmur Lestari, whereby the Subsidiary is obliged to purchase the supply materials on the agreed price list and CV Kencana Makmur Lestari must accept and perform the work given by the Subsidiary. This agreement was valid from March 13, 2007 until December 31, 2007. This agreement has been extended continuously, the latest until December 31, 2011.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
57
30. PERJANJIAN-PERJANJIAN (Lanjutan)
4. Berdasarkan Surat Konfirmasi Kredit
No S.2009.439/Dir 4CR2/FTW tanggal 5 Juni 2009, Anak Perusahaan mendapatkan fasilitas Bank Garansi dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 2.500.000.000. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 007/Pk-BG/SCBC11-FTW/2010 tanggal 24 Pebruari 2010, Anak Perusahaan mendapatkan fasilitas Bank Garansi lainnya dari bank yang sama dengan maksimum pinjaman Rp 243.000.000 untuk jangka waktu 1 Pebruari 2010 sampai dengan 3 Maret 2012. Bank Garansi ini dijamin dengan deposito berjangka dengan jumlah yang sama (back to back). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Anak Perusahaan sudah menggunakan fasilitas Bank Garansi masing-masing sebesar Rp 243.000.000 dan Rp 110.000.000.
5. Berdasarkan Perjanjian Sewa Fasilitas Barak
Sementara No. PT SC-0810500 tanggal 18 September 2008, Anak Perusahaan setuju untuk menyediakan fasilitas peralatan barak untuk PT Agincourt Resources (PT AR). Jangka waktu sewa barak minimal selama 18 bulan dengan hak opsi untuk membeli peralatan tersebut pada saat berakhirnya perjanjian dengan harga USD 120.000 (belum termasuk PPN). Biaya sewa per bulan sebesar USD 56.540 (belum termasuk PPN), yang dibayar di muka untuk setiap 3 bulan. Realisasi jangka waktu sewa adalah 18 bulan. Pembayaran biaya sewa dalam jumlah penuh untuk penyediaan jasa diidentifikasi dalam lingkup kerja Anak Perusahaan dan sewa fasilitas peralatan barak (jumlah pendapatan sewa selama 18 bulan sebesar USD 1.017.720). Pada bulan April 2010, hak opsi tersebut telah diambil oleh PT AR.
30. A G R E E M E N T S (Continued)
4. Based on Credit Confirmation Letter No. S.2009.439/Dir 4CR2/FTW dated June 5, 2009, the Subsidiary obtained Bank Guarantee Line facility from PT Bank Internasional Indonesia Tbk with a maximum credit of Rp 2,500,000,000. Based on Credit Agreement No. 007/Pk-BG/SCBC11-FTW/2010 dated February 24, 2010, the Subsidiary obtained another Bank Guarantee Facility from the same bank with a maximum credit of Rp 243,000,000, for a period from February 1, 2010 to March 3, 2012. That Bank Guarantee is secured by a Time Deposit with the same amount (back to back). As of December 31, 2010 and 2009, the Subsidiary has used the Bank Guarantee facility amounting to Rp 243,000,000 and Rp 110,000,000, respectively.
5. Based on Rental Agreement on Porta Camp
Facilities No. PT SC-0810500 dated September 18, 2008, the Subsidiary agreed to provide camp facility equipment for PT Agincourt Resources (PT AR). The camp rental period is for a minimum of 18 months with an option to purchase the equipment at the end of the contract period at the price of USD 120,000 (excluding VAT). The rental charge is USD 56,540 per month (excluding VAT), paid for three (3) months in advance every three (3) months. The actual of rental period is 18 months. The rental charge in full payment for the provision of the services is identified in the scope of work of the Subsidiary and the rental of the Camp Facilities Equipment (the total rental income for 18 months amounted to USD 1,017,720). In April 2010, that option was taken by PT AR.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
58
30. PERJANJIAN-PERJANJIAN (Lanjutan)
6. Berdasarkan Perjanjian Pinjaman antara
PT Patra Supplies and Services (Pemberi Pinjaman) dan Octavianus Kuntjoro (Peminjam) tanggal 24 Pebruari 2010, untuk membiayai modal kerja Peminjam, Peminjam memohon kepada Pemberi Pinjaman untuk menyediakan pinjaman, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :
Batas Maksimum Pinjaman : USD 735.000 Jangka Waktu : 24 Pebruari 2010
sampai 15 Maret 2010
Tingkat Bunga : 6 % per tahun
Pinjaman tersebut telah dilunasi pada tanggal 12 Mei 2010. Pendapatan bunga yang diperoleh untuk tahun 2010 sebesar Rp 41.559.292.
7. Pada tanggal 4 Januari 2010, Anak Perusahaan
dan PT Trust Securities mengadakan Perjanjian Jasa Konsultasi Perusahaan.
Jangka waktu perjanjian ini adalah 1 tahun, berlaku mulai tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2010 (berlaku efektif pada tanggal 4 Januari 2010). Berdasarkan perjanjian tersebut : - PT Trust Securities akan menjadi konsultan
dan melakukan jasa seperti yang tercantum dibawah ini :
- Membantu strategi dan perencanaan bisnis
Anak Perusahaan. - Memberikan bantuan yang berkenaan
dengan struktur penggabungan usaha dan akuisisi yang diusulkan oleh Anak Perusahaan
- Menjadi penghubung dengan akuntan dan
penasehat hukum Anak Perusahaan jika diperlukan untuk membantu pengembangan usaha Anak Perusahaan
- Jasa-jasa lainnya yang menurut konsultan
masih termasuk di dalam perjanjian yang disepakati.
30. A G R E E M E N T S (Continued)
6. Based on Loan Agreement between PT Patra Supplies and Services (Lender) and Octavianus Kuntjoro (Borrower) dated February 24, 2010, to finance the Borrower’s working capital, the Borrower has requested the Lender to provide a loan, with the following terms and conditions :
Maximum Credit Limit : USD 735,000 P e r i o d : February 24, 2010 to
March 15, 2010 Interest Rate : 6 % per annum The loan has been settled on May 12, 2010. The interest income obtained in 2010 amounted to Rp 41,559,292.
7. On January 4, 2010, the Subsidiary and PT Trust
Securities entered into a Corporate Consulting Services Agreement.
This agreement was for a one-year period from January 1, 2010 to December 31, 2010 (this agreement was effective on January 4, 2010). Based on the agreement : - PT Trust Securities will be the record
consultant and will perform the following services :
- Aiding in the Subsidiary’s corporate strategy
and business planning. - Providing assistance with regard to
structuring of proposed mergers and acquisitions by the Subsidiary.
- Liaising with the Subsidiary’s accountants
and legal advisors when necessary to assist with the Subsidiary’s business development.
- Any other services which the consultant fees
fit to render under this agreement.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
59
30. PERJANJIAN-PERJANJIAN (Lanjutan)
- Anak Perusahaan akan membantu PT Trust Securities dengan menyediakan semua informasi yang dibutuhkan tentang Anak Perusahaan dan perwakilan yang bertindak sebagai penghubung ke PT Trust Securities.
Anak Perusahaan setuju untuk membayar biaya bulanan sebesar Rp 57.427.000 (belum termasuk PPN) yang akan dibayarkan dalam waktu 7 hari setelah faktur diterima oleh Anak Perusahaan.
PT Trust Securities sepakat untuk tetap menjaga kerahasiaan informasi Anak Perusahaan dan tidak akan mengungkapkan atau mengijinkan penggunaan informasi tersebut, kecuali diijinkan terlebih dahulu oleh Anak Perusahaan. Beban konsultasi yang dibebankan untuk tahun 2010 sebesar Rp 689.124.000.
8. Berdasarkan perjanjian antara Anak
Perusahaan (Sub-Kontraktor) dengan PT Leighton Contractors Indonesia (Kontraktor) tanggal 16 Juli 2010, Anak Perusahaan ditunjuk sebagai Sub-Kontraktor oleh PT Leighton Contractors Indonesia untuk mendirikan bangunan barak sesuai proyek Tambang Batubara Wahana.
Jangka waktu perjanjian ini adalah 7 tahun sejak tanggal 16 Juli 2010 sampai dengan tanggal 30 Nopember 2017.
Berdasarkan perjanjian ini, Anak Perusahaan (Sub-Kontraktor) akan dibayar oleh Kontraktor berdasarkan rincian berikut :
• Biaya pemeliharaan :
a) Sebesar USD 8,78 per hari per pekerja, maksimum 200 orang pekerja per hari untuk tahun ke 1 sampai dengan tahun ke 5 dengan tahun ke 1 dimulai dari tanggal penyelesaian fasilitas barak dan untuk selanjutnya selama 12 bulan kalender.
b) Sebesar USD 5,95 per hari per pekerja,
berdasarkan asumsi 200 orang pekerja per hari untuk tahun ke 6 dan ke 7.
30. A G R E E M E N T S (Continued) - The Subsidiary shall provide PT Trust
Securities with all necessary information about the Subsidiary and a representative to act as a liaison to PT Trust Securities.
The Subsidiary agreed to pay a fee on a monthly basis amounting to Rp 57,427,000 (excluding VAT 10 %) which shall be paid within 7 calendar days after the invoice is received by the Subsidiary. PT Trust Securities agreed to safeguard confidential information of the Subsidiary and will not disclose or permit the use of any such information, except as authorized in advance by the Subsidiary. The consulting fees charged to operations in 2010 amounted to Rp 689,124,000.
8. Based on Agreement between the Subsidiary
(Sub-Contractor) and PT Leighton Contractors Indonesia (Contractor) dated July 16, 2010, the Subsidiary is appointed to be the Sub-Contractor by PT Leighton Contractors Indonesia to build the camp building in Wahana Coal Mine.
The term of this agreement is seven (7) years from July 16, 2010 to November 30, 2017.
Based on this agreement, the Subsidiary (Sub-Contractor) shall receive fees from the Contractor as follows :
• Maintenance Charge :
a) USD 8.78 per man day based on a guaranteed not-to-exceed occupation of 200 men per day for years 1 to 5 inclusive with year 1 commencing on the date of completion of the camp facilities and being 12 calendar months thereafter.
b) USD 5.95 per man day based on a
guaranteed occupation of 200 men per day for years 6 and 7.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
60
30. PERJANJIAN-PERJANJIAN (Lanjutan)
Dalam hal tingkat hunian aktual melebihi 200 orang per hari maka biaya yang timbul dianggap termasuk dalam biaya operasional.
• Biaya operasional :
a) Sebesar Rp 96.750 per hari per pekerja atas tingkat hunian aktual di barak sampai dengan 200 orang pekerja per hari.
b) Sebesar Rp 95.000 per hari per pekerja
atas tingkat hunian aktual di barak untuk jumlah pekerja per hari di atas 200 orang pekerja per hari.
Perjanjian ini dapat diperpanjang oleh Kontraktor berdasarkan syarat dan ketentuan yang sama yang tercantum dalam perjanjian ini kecuali untuk biaya pemeliharaan. Kontraktor meminta Anak Perusahaan untuk mengalihkan kepemilikan atas barak sementara tersebut kepada PT Wahana Baratama Mining (Pemilik Tambang) saat penyelesaian jangka waktu operasi atau saat penerimaan atas pembayaran yang terakhir atau saat penentuan kontrak dan penerimaan pembayarannya.
9. Berdasarkan Perjanjian sub-kontrak tanggal 23
Juli 2010, CV Vila Mas Vtama ditunjuk oleh Anak Perusahaan untuk melakukan penyediaan fasilitas barak dalam proyek Tambang Batubara Wahana. Total perencanaan anggaran biaya meliputi pembelian material sebesar Rp 19.210.264.978 dan upah dan jasa sebesar Rp 4.755.507.129.
10. Berdasarkan Perjanjian Pinjaman antara Anak Perusahaan (Pemberi Pinjaman) dan Tuan Putu Agung Prianta (Peminjam) pada tanggal 15 Juni 2010, disepakati syarat-syarat sebagai berikut :
Batasan Maksimum Pinjaman : USD 42.000 Jangka Waktu : 2 (dua) bulan Tingkat Bunga : 6 % per tahun Pendapatan bunga yang diperoleh untuk tahun 2010 sebesar Rp 12.352.915.
30. A G R E E M E N T S (Continued) In the event that actual occupancy is at any time in excess of 200 men per day, the maintenance related costs are deemed to include within the operational charging rate.
• Operational Charge :
a) IDR 96,750 per man day of actual
occupation in the camp facility up to an occupancy of 200 men per day.
b) IDR 95,000 per man day of actual
occupation in the camp facility for the number of men per day over and above 200 men per day.
The operation may be extended by the Contractor based on the same terms and conditions as contained in the agreement except for the maintenance charge. The Contractor requested the Subsidiary to transfer the ownership of the porta camp set to PT Wahana Baratama Mining (the Mine Owner) upon completion of the period of operation or upon receipt of the final payment or upon determination of the contract and receipt of appropriate payment.
9. Based on Agreement and short form of sub-
contract dated July 23, 2010, CV Vila Mas Vtama was assigned by the Subsidiary to conduct a provision of camp facilities in Wahana Coal Mine Project. The total cost budget planning consisted of purchases of materials of Rp 19,210,264,978 and wages and services of Rp 4,755,507,129.
10. Based on Loan Agreement between the
Subsidiary (Lender) and Mr. Putu Agung Prianta (Borrower) dated June 15, 2010, the Borrower has requested the Lender to provide a loan, with the following terms and condition :
Maximum Credit Limit : USD 42,000 P e r i o d : 2 (two) months Interest Rate : 6 % per annum
The interest income obtained in 2010 amounted to Rp 12,352,915.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
61
30. PERJANJIAN-PERJANJIAN (Lanjutan)
11. Berdasarkan Perjanjian Pinjaman antara Anak Perusahaan dan PT Trust Securities tanggal 12 Agustus 2010 :
- PT Trust Securities sepakat untuk
memberikan pinjaman sebesar Rp 3.580.000.000 kepada Anak Perusahaan mulai tanggal 12 Agustus 2010.
- Pinjaman akan dilunasi oleh Anak
Perusahaan pada tanggal 18 Agustus 2010 sebesar Rp 3.588.950.000 melalui rekening bank yang telah disepakati.
Pinjaman tersebut telah dilunasi pada tanggal
18 Agustus 2010. 12. Berdasarkan Perjanjian Pinjaman antara
Anak Perusahaan dan PT Trust Securities tanggal 13 Agustus 2010 :
- PT Trust Securities sepakat untuk
memberikan pinjaman sebesar Rp 2.685.000.000 kepada Anak Perusahaan mulai tanggal 13 Agustus 2010.
- Pinjaman akan dilunasi oleh Anak
Perusahaan pada tanggal 18 Agustus 2010 sebesar Rp 2.690.593.750 melalui rekening bank yang telah disepakati.
Pinjaman tersebut telah dilunasi pada tanggal
18 Agustus 2010.
30. A G R E E M E N T S (Continued) 11. Based on Loan Agreement between the
Subsidiary and PT Trust Securities dated August 12, 2010 :
- PT Trust Securities agreed to give a loan
amounting to Rp 3,580,000,000 to the Subsidiary starting August 12, 2010.
- The loan will be settled by the Subsidiary
on August 18, 2010, amounting to Rp 3,588,950,000 through an upon agreed bank account.
The loan has been settled on August 18, 2010. 12. Based on Loan Agreement between the
Subsidiary and PT Trust Securities dated August 13, 2010 :
- PT Trust Securities agreed to give a loan
amounting to Rp 2,685,000,000 to the Subsidiary starting August 13, 2010.
- The loan will be settled by the Subsidiary
on August 18, 2010, amounting to Rp 2,690,593,750 through an upon agreed bank account.
The loan has been settled on August 18, 2010.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
62
30. PERJANJIAN-PERJANJIAN (Lanjutan)
13. Berdasarkan Perjanjian antara Anak
Perusahaan (Kontraktor) dengan PT Bina Insan Sukses Mandiri (Klien) tanggal 11 Nopember 2010, Kontraktor akan menyediakan pre-fabricated structures (barak sementara) kepada Klien dengan harga maksimum sebesar USD 280.893.
14. Berdasarkan Perjanjian Pinjaman antara
Anak Perusahaan dan PT Trust Securities tanggal 11 Oktober 2010 :
- PT Trust Securities sepakat untuk
memberikan pinjaman sebesar Rp 9.800.000.000 kepada Anak Perusahaan mulai tanggal 11 Oktober 2010.
- Pinjaman akan dilunasi oleh Anak
Perusahaan pada tanggal 12 Oktober 2010 sebesar Rp 9.808.438.889 melalui rekening bank yang telah disepakati.
Pinjaman tersebut telah dilunasi pada tanggal
12 Oktober 2010. 15. Berdasarkan Perjanjian Pinjaman antara
Anak Perusahaan dan PT Trust Indonesia tanggal 14 Desember 2010 :
- PT Trust Indonesia sepakat untuk
memberikan pinjaman sebesar Rp 5.000.000.000 kepada Anak Perusahaan mulai tanggal 14 Desember 2010.
- Pinjaman akan dilunasi oleh Anak
Perusahaan pada tanggal 15 Desember 2010 sebesar Rp 5.004.305.556 melalui rekening bank yang telah disepakati.
Pinjaman tersebut telah dilunasi pada tanggal
15 Desember 2010.
30. A G R E E M E N T S (Continued)
13. Based on Agreement between the Subsidiary (Contractor) and PT Bina Insan Sukses Mandiri (Client) dated November 11, 2010, the Contractor will supply the pre-fabricated structures (porta camp set) to the client with a maximum price of USD 280,893.
14. Based on Loan Agreement between the
Subsidiary and PT Trust Securities dated October 11, 2010 :
- PT Trust Securities agreed to give a loan
amounting to Rp 9,800,000,000 to the Subsidiary effective October 11, 2010.
- The loan will be settled by the Subsidiary
on October 12, 2010, amounting to Rp 9,808,438,889 through an upon agreed bank account.
The loan has been settled on October 12, 2010.
15. Based on Loan Agreement between the
Subsidiary and PT Trust Indonesia dated December 14, 2010 :
- PT Trust Indonesia agreed to give a loan
amounting to Rp 5,000,000,000 to the Subsidiary effective December 14, 2010.
- The loan will be settled by the Subsidiary
on December 15, 2010, amounting to Rp 5,004,305,556 through an upon agreed bank account.
The loan has been settled on December 15, 2010.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
63
30. PERJANJIAN-PERJANJIAN (Lanjutan)
16. Berdasarkan Akta No. 68 tanggal 18 September
2008 dari Notaris Mellyani Noor Shandra, SH., Anak Perusahaan memperoleh fasilitas kredit cerukan (OD) dari Citibank N.A., dengan syarat dan kondisi sebagai berikut :
30. A G R E E M E N T S (Continued)
16. Based on Notarial Deed No. 68 dated September 18, 2008 of Public Notary Mellyani Noor Shandra, SH., the Subsidiary obtained an Overdraft (OD) credit facility from Citibank N.A., with the following terms and conditions :
Batas Maksimum Kredit : Fasilitas OD I : Rp 1.400.000.000 Maximum Credit Limit : OD I facility : Rp 1,400,000,000
Fasilitas OD II : Rp 1.100.000.000 OD II facility : Rp 1,100,000,000
P e r i o d e : 18 September 2008 to 31 Desember 2008 P e r i o d : September 18, 2008 to December 31, 2008
T u j u a n : Modal Kerja O b j e c t i v e : Working Capital Loan
Provisi dan Administrasi : Provision and Administration :
Suku Bunga : Fasilitas OD I : 12,5 % per tahun Interest Rate : OD I facility : 12.5 % per annum
Fasilitas OD II : OD II facility :
0,5 % dari batas maksimum kredit fasilitas
OD I dan II dan biaya administrasi sebesar
Rp 2.500.000
0.5 % from the maximum limit of credit facility
OD I and II and administration fee amounting
to Rp 2,500,000
1.5 % + Interest deposit
rate per annum
1,5 % + suku bunga
deposito per tahun
Fasilitas tersebut dijamin secara fidusia dengan piutang usaha dan deposito berjangka Anak Perusahaan sebesar Rp 1.100.000.000 dalam waktu 12 bulan masing-masing berdasarkan Akta Notaris No. 69 dan 70 tanggal 18 September 2008 dari Notaris Mellyani Noor Shandra, SH. Saldo fasilitas kredit bank pada tahun 2008 adalah nihil. Bunga yang dibebankan pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 63.716.091 dan Rp 48.816.894. Selain itu, Anak Perusahaan juga memperoleh fasilitas Bank Garansi. Fasilitas itu dijamin dengan deposito berjangka (back to back) sebesar Rp 2,412,000,000 dalam waktu 12 bulan sesuai dengan fasilitas yang diperoleh dari Citibank. Pada tahun 2009, perjanjian ini sudah tidak dilanjutkan.
31. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) BARU DAN REVISI
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa PSAK dan ISAK baru maupun revisi, sebagai berikut :
1. Berlaku untuk laporan keuangan yang
periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 :
- PSAK 1 (Revisi 2009) ”Penyajian Laporan
Keuangan” - PSAK 2 (Revisi 2009) ”Laporan Arus Kas
These loan facility is guaranteed in fiduciary by the Subsidiary’s accounts receivable and time deposits amounted to Rp 1,100,000,000 with maturity of 12 months based on Notarial Deed No. 69 and 70, respectively, dated September 18, 2008 of Public Notary Mellyani Noor Shandra, SH. The balance of the bank’s credit facilities was nil in 2009 and 2008. Interest charged to operation in 2009 and 2008 amounted to Rp 63,716,091 and Rp 48,816,894, respectively. In addition, the Subsidiary also obtained a Bank Guarantee facility. The facility was secured by time deposits (back to back) of Rp 2,412,000,000 for a period of 12 months in accordance with the facility obtained from Citibank. In 2009, this agreement was discontinued.
31. NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (SFAS) AND INTERPRETATIONS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (IFAS) Indonesian Institute of Accountants has published some new and revised SFASs and IFASs, as follows :
1. For Financial Statements that cover periods
starting on or after January 1, 2011 :
- SFAS 1 (2009 Revision) ”Presentation of
Financial Statements” - SFAS 2 (2009 Revision) ”Statements of Cash
Flows”
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
64
31. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) BARU DAN REVISI (Lanjutan)
- PSAK 3 (Revisi 2010) ”Laporan Keuangan
Interim” - PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”
- PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” - PSAK 7 (Revisi 2010) ”Pengungkapan
Pihak-Pihak Berelasi” - PSAK 8 (Revisi 2010) ”Peristiwa Setelah
Periode Pelaporan” - PSAK 12 (Revisi 2009) “Bagian Partisipasi
dalam Ventura Bersama” - PSAK 15 (Revisi 2009) ”Investasi Pada
Entitas Asosiasi” - PSAK 19 (Revisi 2010) ”Aset Tak
Berwujud” - PSAK 22 (Revisi 2010) ”Kombinasi Bisnis” - PSAK 23 (Revisi 2010) ”Pendapatan” - PSAK 25 (Revisi 2009) ”Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”
- PSAK 48 (Revisi 2009) ”Penurunan Nilai
Aset” - PSAK 57 (Revisi 2009) ”Provisi, Liabilitas
Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” - PSAK 58 (Revisi 2009) ”Aset Tidak Lancar
yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”
- ISAK 7 (Revisi 2009) ”Konsolidasi Entitas
Bertujuan Khusus” - ISAK 9 ”Perubahan atas Liabilitas Aktivitas
Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa”
- ISAK 10 ”Program Loyalitas Pelanggan”
31. NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (SFAS) AND INTERPRETATIONS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (IFAS) (Continued)
- SFAS 3 (2010 Revision) ”Interim Financial Reporting”
- SFAS 4 (2009 Revision) “Consolidated and
Separate Financial Statements” - SFAS 5 (2009 Revision) “Operating
Segments”
- SFAS 7 (2010 Revision) “Related Party Disclosures”
- SFAS 8 (2010 Revision) “Events after the
Reporting Period” - SFAS 12 (2009 Revision) “Interest in Joint
Ventures” - SFAS 15 (2009 Revision) ”Investments in
Associates” - SFAS 19 (2010 Revision) “Intangible Assets” - SFAS 22 (2010 Revision) “Business
Combinations” - SFAS 23 (2010 Revision) “Revenue” - SFAS 25 (2009 Revision) ”Accounting
Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”
- SFAS 48 (2009 Revision) ”Impairment of
Assets” - SFAS 57 (2009 Revision) ”Provisions,
Contingent Liabilities and Contingent Assets” - SFAS 58 (2009 Revision) “Non-current
Assets Held for Sale and Discontinued Operations”
- IFAS 7 (2009 Revision) “Consolidation –
Special Purpose Entities” - IFAS 9 “Changes in Existing
Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities”
- IFAS 10 “Customer Loyalty Programmes”
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
65
31. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) BARU DAN REVISI (Lanjutan)
- ISAK 11 ”Distribusi Aset Nonkas kepada
Pemilik” - ISAK 12 ”Pengendalian Bersama Entitas –
Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer” - ISAK 14 ”Aset Tak Berwujud – Biaya Situs
Web” - ISAK 17 ”Laporan Keuangan Interim dan
Penurunan Nilai”
2. Berlaku untuk Laporan Keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 :
- PSAK 10 (Revisi 2010) ”Pengaruh
Perubahan Kurs Valuta Asing” - PSAK 18 (Revisi 2010) ”Akuntansi dan
Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” - PSAK 24 (Revisi 2010) ”Imbalan Kerja” - PSAK 34 (Revisi 2010) ”Kontrak
Konstruksi” - PSAK 46 (Revisi 2010) ”Pajak
Penghasilan” - PSAK 50 (Revisi 2010) ”Instrumen
Keuangan : Penyajian” - PSAK 53 (Revisi 2010) ”Pembayaran
Berbasis Saham”
- PSAK 60 ”Instrumen Keuangan : Pengungkapan”
- PSAK 61 ”Akuntansi Hibah Pemerintah
dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah” - ISAK 13 ”Lindung Nilai Investasi Neto
dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” - ISAK 15 ”Batas Aset Manfaat Pasti,
Persyaratan Minimum dan Interaksinya” - ISAK 18 ”Bantuan Pemerintah – Tidak Ada
Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi”
31. NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (SFAS) AND INTERPRETATIONS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (IFAS) (Continued)
- IFAS 11 “Distribution of Non-cash Assets to
Owners” - IFAS 12 “Jointly Controlled Entities – Non-
monetary Contributions by Venturers” - IFAS 14 ”Intangible Assets – Website Costs” - IFAS 17 “Interim Financial Reporting and
Impairment” 2. For Financial Statements that cover periods
starting on or after January 1, 2012 :
- SFAS 10 (2010 Revision) “The Effects of
Changes in Foreign Exchange Rates” - SFAS 18 (2010 Revision) “Accounting and
Reporting of Retirement Benefit Plans” - SFAS 24 (2010 Revision) ”Employee
Benefits” - SFAS 34 (2010 Revision) “Construction
Contracts” - SFAS 46 (2010 Revision) “Income Taxes” - SFAS 50 (2010 Revision) ” Financial
Instruments : Presentation” - SFAS 53 (2010 Revision) “Share-based
Payments” - SFAS 60 “Financial Instruments :
Disclosures”
- SFAS 61 “Accounting for Government Grants and Disclosures of Government Assistance”
- IFAS 13 “Hedges of Net Investments in
Foreign Operations” - IFAS 15 ”The Limit on a Defined Benefit
Asset, Minimum Funding Requirements and Their Interaction”
- IFAS 18 “Government Assistance – No
Specific Relation to Operating Activities”
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
66
31. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) BARU DAN REVISI (Lanjutan)
- ISAK 20 ”Pajak Penghasilan – Perubahan
dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya”
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak menerapkan lebih awal PSAK dan ISAK tersebut di atas dan belum menentukan dampaknya terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian.
32. INFORMASI PENTING LAINNYA
Perkara Hukum
Berdasarkan Surat No. 307/JA/Som-1/XI/2007 tanggal 30 Nopember 2007, Anak Perusahaan mengajukan gugatan terhadap PT Pelayaran Menaratama Pasifik Indah (“Tergugat”) melalui Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Perkara tersebut telah diputuskan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara dengan Surat Keputusan No. 82/Pdt.G/2008/PN.Jkt.Ut pada tanggal 18 Desember 2008, yang amarnya antara lain menyatakan menghukum tergugat untuk membayar sisa tagihan kepada Anak Perusahaan. Tahun 2009, tergugat telah mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Perkara tersebut telah diputuskan oleh Pengadilan Tinggi dengan Surat Keputusan No. 462/PDT/2009/PT.DKI tanggal 18 Juni 2010 yang amarnya menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara tanggal 18 Desember 2008 dan menghukum tergugat untuk membayar sisa tagihan kepada Anak Perusahaan sebesar USD 198.039,25 dan Rp 77.913.658. Tergugat tidak mengajukan permohonan Kasasi ke Mahkamah Agung RI sampai dengan tanggal 8 Oktober 2010.
Berdasarkan Surat Kuasa yang diserahkan kepada pengacara Anak Perusahaan tanggal 14 Januari 2011, Anak Perusahaan mengajukan permohonan eksekusi putusan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Utara (lihat Catatan 33.b). Sampai dengan Laporan Keuangan Konsolidasian diterbitkan, Anak Perusahaan masih menunggu keluarnya Penetapan dari Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
31. NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (SFAS) AND INTERPRETATIONS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (IFAS) (Continued)
- IFAS 20 “Income Taxes – Changes in Tax
Status of an Entity or its Shareholders”
The Company and Subsidiary have not implemented those SFASs and IFASs earlier and have not determined their impacts on the Consolidated Financial Statements.
32. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION
Legal Matters
Based on Letter No. 307/JA/Som-1/XI/2007 dated November 30, 2007, the Subsidiary has filed a claim against PT Pelayaran Menaratama Pasifik Indah (“the Defendant”) to the District Court of North Jakarta. The case has been decided in favor of the Subsidiary by the District Court of North Jakarta on its letter No. 82/Pdt.G/2008/PN.Jkt.Ut dated December 18, 2008. In the decision, the Defendant is required to pay the remaining claim to the Subsidiary. In 2009, the Defendant has filed an appeal to the High Court of Jakarta. The case has been decided by the High Court on Decision Letter No. 462/PDT/2009/PT.DKI dated June 18, 2010, supporting the decision of the District Court of North Jakarta dated December 18, 2008 and the defendant is required to pay the remaining claim to the Subsidiary amounting to USD 198,039.25 and Rp 77,913,658. The defendant did not file an appeal to the Supreme Court until October 8, 2010.
Based on Power of Attorney Letter to the Subsidiary’s lawyer dated January 14, 2011, the Subsidiary filed a decision execution request to the District Court of North Jakarta (see Note 33.b). The Subsidiary is still waiting for a decision from the District Court of North Jakarta as of the date of the issuance of the Consolidated Financial Statements.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
67
33. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
Sampai dengan tanggal Laporan Keuangan Konsolidasian ini diselesaikan oleh Direksi Perusahaan, tidak ada peristiwa setelah tanggal neraca yang signifikan, kecuali :
a. Anak Perusahaan membuat Perjanjian Jasa Katering dan Kebersihan dengan Petrochina International (Bermuda) Ltd. tanggal 1 Maret 2011. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu tiga tahun dengan taksiran nilai kontrak sebesar USD 9.142.696,72.
b. Pada tanggal 14 Januari 2011, Perusahaan memberi kuasa kepada John Aziz dan Rekan untuk mengajukan permohonan eksekusi putusan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
c. Berdasarkan Perjanjian Pinjaman antara Anak Perusahaan dan PT Trust Securities tanggal 7 Maret 2011 :
- PT Trust Securities sepakat untuk memberikan pinjaman sebesar Rp 2.500.000.000 kepada Anak Perusahaan mulai tanggal 7 Maret 2011.
- Pinjaman akan dilunasi oleh Anak Perusahaan dengan cicilan bulanan sebesar Rp 200.000.000 untuk bulan April 2011 sampai dengan Januari 2012 dan sebesar Rp 250.000.000 untuk bulan Maret dan April 2012.
Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 15 % per tahun.
34. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
Perusahaan membeli saham PT Patra Supplies and Services (PSS) sebesar 50 % dari jumlah modal ditempatkan dan disetor dari PT Prima Energi Persada Indonesia (PEPI), perusahaan yang termasuk dalam definisi sebagai entitas sepengendali. Oleh karena itu, pembelian ini dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan sebagaimana yang dinyatakan dalam PSAK No. 38 tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Sebagai akibat dari penerapan metode penyatuan kepemilikan, Laporan Keuangan Perusahaan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 telah disajikan kembali seolah-olah PSS telah dimiliki oleh Perusahaan sejak awal periode penyajian Laporan Keuangan.
33. SUBSEQUENT EVENTS
Up to the date the Consolidated Financial Statements were completed by the Company’s Directors, there has been no significant subsequent event, except :
a. The Subsidiary entered into a Catering and Cleaning Services Agreement with Petrochina International (Bermuda) Ltd. dated March 1, 2011. This agreement is valid for three years with an estimated services fee of USD 9,142,696.72.
b. On January 14, 2011, the Company authorized John Aziz & Associates to file a decision execution to the District Court of North Jakarta.
c. Based on Loan Agreement between the Subsidiary and PT Trust Securities dated March 7, 2011 :
- PT Trust Securities agreed to give a loan amounting to Rp 2,500,000,000 to the Subsidiary effective March 7, 2011.
- The loan will be settled by the Subsidiary in monthly installments amounting to Rp 200,000,000 from April 2011 to January 2012 and amounting to Rp 250,000,000 for March and April 2012.
The loan bears annual interest at 15 %.
34. RESTATEMENT OF THE FINANCIAL STATEMENTS
The Company acquired the shares of PT Patra Supplies and Services (PSS) amounting to 50 % of the total subscribed and fully paid capital from PT Prima Energi Persada Indonesia (PEPI), identified as entity under common control. Therefore, such acquisition is recorded based on the Pooling of Interest method as stated in SFAS No. 38, “Accounting for Restructuring Transactions among Entities under Common Control. Due to such application, the Company’s Financial Statements as of and for the years ended December 31, 2009 and 2008 were restated retrospectively as if PSS had been part of the Company since the beginning period of the presentation of Financial Statements.
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
68
34. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Laporan Keuangan tersebut disajikan kembali disertai dengan beberapa perubahan dan tambahan pengungkapan lainnya, adalah sebagai berikut :
1. Catatan 2o : Iktisar Kebijakan Akuntansi 2. Catatan 3 : Kas dan Setara Kas 3. Catatan 4 : Piutang Usaha 4. Catatan 5 : Piutang Lain-lain 5. Catatan 6 : Persediaan 6. Catatan 7 : Uang Muka dan Biaya
Dibayar di Muka 7. Catatan 8 : Piutang dan Hutang Pihak-
pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
8. Catatan 9 : Aset Tetap 9. Catatan 10 : Aset Lain-lain 10. Catatan 11 : Hutang Usaha 11. Catatan 12 : Hutang Lain-lain 12. Catatan 13 : Perpajakan 13. Catatan 14 : Beban Masih Harus Dibayar 14. Catatan 16 : Jaminan Pelanggan 15. Catatan 18 : Estimasi Kewajiban Imbalan
Pasca – Kerja 16. Catatan 19 : Hak Minoritas 17. Catatan 21 : Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi Entitas Sepengendali
34. RESTATEMENT OF THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Such Financial Statements have been restated with changes and additional disclosures as follows :
1. Note 2o : Summary of Significant Accounting Policies
2. Note 3 : Cash and Cash Equivalents 3. Note 4 : Trade Receivables 4. Note 5 : Other Receivables 5. Note 6 : Inventories 6. Note 7 : Advances and Prepaid Expenses 7. Note 8 : Due from and Due to Related
Parties 8. Note 9 : Property and Equipment 9. Note 10 : Other Assets 10. Note 11 : Trade Payables 11. Note 12 : Other Payables 12. Note 13 : Taxation 13. Note 14 : Accrued Expenses 14. Note 16 : Customer Deposits 15. Note 18 : Estimated Liabilities for Post –
Employment Benefits 16. Note 19 : Minority Interest 17. Note 21 : Difference in Value of
Restructuring Transactions among Entities Under Common Control
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
69
34. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan) 18. Catatan 22 : Rugi Bersih per Saham -
Dasar 19. Catatan 23 : Pendapatan 20. Catatan 24 : Beban Pokok Pendapatan 21. Catatan 25 : Beban Usaha 22. Catatan 26 : Sifat dan Transaksi dengan
Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
23. Catatan 27 : Informasi Segmen 24. Catatan 28 : Aset dan Kewajiban dalam
Mata Uang Asing Rinciannya adalah sebagai berikut :
34. RESTATEMENT OF THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 18. Note 22 : Net Loss per Share – Basic 19. Note 23 : Revenues 20. Note 24 : Cost of Revenues 21. Note 25 : Operating Expenses 22. Note 26 : Nature of Relationship and
Transactions with Related Parties
23. Note 27 : Segment Information 24. Note 28 : Assets and Liabilities
Denominated in Foreign Currencies
The details are as follows :
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
Disajikan Disajikan Disajikan Disajikan
Kembali/ Kembali/ Kembali/ Kembali/
Before After Before After
Restatement Restatement Restatement Restatement
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan Setara Kas - 15.256.358.350 - 4.925.218.755 Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha - Setelah dikurangi Penyisihan Penurunan Nilai
Piutang sebesar Rp 4.535.838.147 dan Trade Receivables - Net of Allowance for Impairment of
Rp 5.152.428.169 per 31 Desember 2009 dan Accounts Receivable of Rp 4,535,838,147 and Rp 5,152,428,169
2008 - 14.582.424.219 - 23.926.782.840 as of December 31, 2009 and 2008, respectively
Piutang Lain-lain - 2.489.394.623 - 1.996.445.183 Other Receivables
Persediaan - Setelah dikurangi Penyisihan Persediaan Inventories - Net of Allowance for Inventory
yang Rusak masing-masing sebesar Rp 56.528.090 per Obsolescence of Rp 56,528,090 as of December 31,
31 Desember 2009 dan 2008 - 2.316.969.977 - 2.459.918.065 2009 and 2008, each
Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka - 305.226.644 - 234.338.667 Advances and Prepaid Expenses
Jumlah Aset Lancar - 34.950.373.813 - 33.542.703.510 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS
Pajak Dibayar di Muka - 1.270.167.373 - - Prepaid Taxes
Piutang Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 250.000.000 250.000.000 250.000.000 250.000.000 Due from Related Parties
Property and Equipment - Net of Accumulated
Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Depreciation of Rp 8,927,942,268 and
sebesar Rp 8.927.942.268 dan Rp 7.961.841.671 Rp 7,961,841,671 as of December 31, 2009
per 31 Desember 2009 dan 2008 2.900.000 6.440.375.817 2.900.000 9.125.539.460 and 2008, respectively
Aset Pajak Tangguhan - 3.940.240.101 - 4.396.782.215 Deferred Tax Assets
Aset Lain-lain - 205.825.000 - 5.000.916.000 Other Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 252.900.000 12.106.608.291 252.900.000 18.773.237.675 Total Non Current Assets
JUMLAH ASET 252.900.000 47.056.982.104 252.900.000 52.315.941.185 TOTAL ASSETS
A S E T/A S S E T S
December 31, 2009 December 31, 2008
31 Desember 2009/ 31 Desember 2008/
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
70
34. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
34. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
Disajikan Disajikan Disajikan Disajikan
Kembali/ Kembali/ Kembali/ Kembali/
Before After Before After
Restatement Restatement Restatement Restatement
KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES
Hutang Usaha - 7.677.560.962 - 13.458.243.102 Trade Payables
Hutang Lain-lain - 190.113.058 - 279.556.618 Other Payables
Hutang Pajak - 370.611.443 - 621.345.776 Taxes Payable
Beban Masih Harus Dibayar - 1.656.534.180 - 2.489.569.180 Accrued Expenses
Jaminan Pelanggan - 28.000.000 - 1.245.536.368 Customer Deposits
Jumlah Kewajiban Lancar - 9.922.819.643 - 18.094.251.044 Total Current Liabilities
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON CURRENT LIABILITY
Estimasi Kewajiban Imbalan Pasca-Kerja - 8.606.709.938 - 10.388.918.456 Estimated Liabilities for Post-Employment Benefits
HAK MINORITAS ATAS ASET MINORITY INTEREST IN NET
BERSIH ANAK PERUSAHAAN - 14.137.276.261 - 11.789.935.843 ASSETS OF THE SUBSIDIARY
E K U I T A S STOCKHOLDERS' EQUITY
Modal Saham - Nilai Nominal Rp 100.000 per lembar saham Capital Stock - Rp 100,000 par value per share
Modal Dasar - 5.000 lembar saham Authorized - 5.000 shares,
Ditempatkan dan Disetor Penuh - 2.600 lembar saham 260.000.000 260.000.000 260.000.000 260.000.000 Subscribed and Fully Paid - 2,600 shares
Modal Proforma dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Equity Proforma from Restructuring Transactions among
Sepengendali - 14.137.276.262 - 11.789.935.842 Entitites Under Common Control
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Difference in Value of Restructuring Transactions among
Sepengendali - - - - Entities under Common Control
Saldo Rugi (7.100.000) (7.100.000) (7.100.000) (7.100.000) D e f i c i t
Jumlah Ekuitas 252.900.000 14.390.176.262 252.900.000 12.042.835.842 Total Stockholders' Equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 252.900.000 47.056.982.104 252.900.000 52.315.941.185 TOTAL LIABILITIES AND STOCKHOLDERS' EQUITY
KEWAJIBAN DAN EKUITAS /LIABILITIES AND STOCKHOLDERS' EQUITY
31 Desember 2009/ 31 Desember 2008/
December 31, 2009 December 31, 2008
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
71
34. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
34. RESTATEMENT OF THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
Disajikan Disajikan Disajikan Disajikan
Kembali/ Kembali/ Kembali/ Kembali/
Before After Before After
Restatement Restatement Restatement Restatement
P E N D A P A T A N - 67.640.189.237 - 80.155.980.526 R E V E N U E S
BEBAN POKOK PENDAPATAN - (50.026.017.246) - (67.407.604.844) COST OF REVENUES
LABA KOTOR - 17.614.171.991 - 12.748.375.682 GROSS PROFIT
BEBAN USAHA - (8.705.943.845) (3.600.000) (9.437.708.897) OPERATING EXPENSES
LABA (RUGI) USAHA - 8.908.228.146 (3.600.000) 3.310.666.785 INCOME (LOSS) FROM OPERATIONS
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES)
Jasa Giro dan Bunga Deposito Berjangka - 478.802.059 - 348.880.980 Interest on Bank Current Account and Time Deposit
Penyisihan Persediaan Rusak - - - (12.830.118) Allowance for Inventory Obsolescence
Laba Penjualan Aset Tetap - Bersih - 683.418.260 - 1.166.662 Gain on Sale of Equipment - Net
Laba (Rugi) Selisih Kurs - Bersih - (2.167.372.539) - 1.468.710.280 Gain (Loss) on Foreign Exchange - Net
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - (168.379.514) - (1.129.996.275) Allowance for Doubtful Accounts
Gaji Komisaris - (623.910.000) - (578.317.500) Commissioners' Salaries
Beban Bunga - (63.716.091) - (48.816.894) Interest Expense
Beban Pajak (180.180.135) - (236.350.042) Tax Expenses
Bunga Hutang Pembelian Aset Tetap - - - (1.662.892) Interest on Payables on Purchase of Vehicle
Lain-lain - 116.909.806 - 471.010.786 O t h e r s
Jumlah Penghasilan (Beban) Total Other Income (Charges) -
Lain-lain - Bersih - (1.924.428.154) - 281.794.987 Net
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN - 6.983.799.992 (3.600.000) 3.592.461.772 INCOME (LOSS) BEFORE INCOME TAX
PAJAK PENGHASILAN (BEBAN) INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE)
Tahun Berjalan - (1.832.577.040) - (2.491.618.100) C u r r e n t
T a n g g u h a n - (456.542.114) - 221.506.390 D e f e r r e d
LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS ATAS INCOME (LOSS) BEFORE MINORITY INTEREST
LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN - 4.694.680.838 (3.600.000) 1.322.350.062 IN NET INCOME OF THE SUBSIDIARY
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH MINORITY INTEREST IN NET GAIN OF THE
ANAK PERUSAHAAN - (2.347.340.419) - (662.975.031) SUBSIDIARY
DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA - (2.347.340.419) - (662.975.031) EFFECT OF PROFORMA ADJUSTMENTS
RUGI BERSIH - - (3.600.000) (3.600.000) NET LOSS
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI/CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
31 Desember 2009/ 31 Desember 2008/
December 31, 2009 December 31, 2008
PT GAMA WAHYU ABADI DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
72
35. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk
melakukan penggabungan usaha dengan PT Island Concept Indonesia, Tbk, Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah diterbitkan kembali.
Laporan Keuangan tersebut diterbitkan kembali
disertai dengan beberapa perubahan dan tambahan pengungkapan lainnya, adalah sebagai berikut :
1. Catatan 2c,2f,2j&2q : Iktisar Kebijakan
Akuntansi 2. Catatan 5 : Piutang Lain-lain 3. Catatan 8 : Piutang dan Hutang
Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
4. Catatan 12 : Hutang Lain-lain 5. Catatan 14 : Beban Masih Harus
Dibayar 6. Catatan 26 : Sifat dan Transaksi
dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
7. Catatan 27 : Informasi Segmen 8. Catatan 29 : Aset dan Kewajiban
Keuangan 36. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab terhadap penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan yang diselesaikan pada tanggal 28 Maret 2011.
35. REISSUE OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
In relation to the Company’s plan to have a business
merger with PT Island Concept Indonesia, Tbk, the Consolidated Financial Statements of the Company and Subsidiary as of and for the year ended December 31, 2010 have been reissued.
Such Consolidated Financial Statements have been
reissued with changes and additional disclosures as follows :
1. Note 2c,2f,2j&2q : Summary of Significant Accounting Policies
2. Note 5 : Other Receivables 3. Note 8 : Due from and Due to
Related Parties 4. Note 12 : Other Payables 5. Note 14 : Accrued Expenses 6. Note 26 : Nature of Relationship and
Transactions with Related Parties
7. Note 27 : Segment Information 8. Note 29 : Financial Assets and
Liabilities 36. COMPLETION OF THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS The management of the Company is responsible for
the preparation of these Consolidated Financial Statements that were completed on March 28, 2011.
Halaman ini sengaja dikosongkan
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk
LAPORAN REVIEW AKUNTAN
A T A S
NERACA, LAPORAN LABA RUGI,
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS DAN LAPORAN ARUS KAS
RINGKASAN PROFORMA PENGGABUNGAN
PER 31 DESEMBER 2010
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAFTAR ISI
Halaman LAPORAN AKUNTAN INDEPENDEN i NERACA RINGKASAN PROFORMA PENGGABUNGAN PER 31 DESEMBER 2010 iii LAPORAN LABA RUGI RINGKASAN PROFORMA PENGGABUNGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 v LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS RINGKASAN PROFORMA PENGGABUNGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 vi LAPORAN ARUS KAS RINGKASAN PROFORMA PENGGABUNGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 vii CATATAN ATAS NERACA, LAPORAN LABA RUGI, LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS DAN LAPORAN ARUS KAS RINGKASAN PROFORMA PENGGABUNGAN 1
i
KANTOR AKUNTAN JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN C e r t i f i e d P u b l i c A c c o u n t a n t s
J l . P l u i t R a y a 2 0 0 B l o k V N o . 1 - 5 J a k a r t a – 1 4 4 5 0 I n d o n e s i a Te l . : (62 -21 ) 661 -7155 Fax . : (62 -21 ) 663 -0455 E -m a i l : j m j k t@ j o h a nm a l o n d a . c om www . j o h a nm a l o n d a . c om W i t h O f f i c e s i n Su r ab ay a , Medan a n d Ba l i
www.bakertillyinternational.com
L i c e n s e No . : 9 5 1 / KM . 1 / 2 0 10
LAPORAN AKUNTAN INDEPENDEN Laporan No. 011054-B2B/FH Komisaris dan Direksi PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk PT GAMA WAHYU ABADI Kami telah mereview penyesuaian proforma yang mencerminkan transaksi penggabungan usaha yang dipertanggungjawabkan sebagai penyatuan kepemilikan seperti yang dijelaskan dalam Catatan 3 dan penerapan penyesuaian tersebut terhadap jumlah historis dalam Neraca Ringkasan Proforma Penggabungan PT Island Concepts Indonesia Tbk (Perseroan) tanggal 31 Desember 2010 dan Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas serta Laporan Arus Kas Ringkasan Proforma Penggabungan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan Keuangan Ringkasan Historis disusun berdasarkan laporan keuangan historis PT Island Concepts Indonesia Tbk yang diaudit oleh Auditor Independen lain, dan laporan keuangan konsolidasian historis PT Gama Wahyu Abadi dan Anak Perusahaan yang telah kami audit. Penyesuaian proforma tersebut didasarkan atas asumsi manajemen yang dijelaskan dalam Catatan 2. Review kami laksanakan berdasarkan standar yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Suatu review memiliki lingkup yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan pemeriksaan yang tujuannya untuk menyatakan pendapat atas asumsi manajemen, penyesuaian proforma, dan penerapan penyesuaian tersebut terhadap laporan keuangan historis. Oleh karena itu, kami tidak menyatakan pendapat seperti itu. Tujuan informasi keuangan proforma adalah untuk memperlihatkan dampak signifikan transaksi penggabungan usaha yang terjadi pada tanggal sebelumnya atas informasi keuangan historis. Namun, laporan keuangan ringkasan proforma bukan merupakan petunjuk hasil usaha atau dampak yang berkaitan atas posisi keuangan sebagai akibat dari transaksi penggabungan usaha yang telah terjadi sebelumnya. Berdasarkan review kami, tidak terdapat penyebab yang menjadikan kami percaya bahwa asumsi manajemen tidak memberikan dasar yang beralasan untuk menyajikan dampak langsung signifikan sebagai akibat transaksi penggabungan usaha yang dipertanggungjawabkan sebagai penyatuan kepemilikan seperti yang dijelaskan dalam Catatan 3, penyesuaian proforma tidak mencerminkan dampak semestinya asumsi tersebut, atau kolom proforma tidak mencerminkan penerapan semestinya penyesuaian tersebut terhadap jumlah-jumlah laporan keuangan historis dalam Neraca Ringkasan Proforma Penggabungan tanggal 31 Desember 2010, dan Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas serta Laporan Arus Kas Ringkasan Proforma Penggabungan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk
ii
JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN
Laporan ini ditujukan semata-mata untuk digunakan oleh komisaris dan direksi PT Island Concepts Indonesia Tbk dan PT Gama Wahyu Abadi untuk transaksi penggabungan usaha PT Gama Wahyu Abadi ke dalam PT Island Concepts Indonesia Tbk dan tidak boleh digunakan oleh pihak-pihak lain atau untuk tujuan-tujuan lain. Pada tanggal 20 April 2011 dan 24 Mei 2011, kami telah menerbitkan Laporan Review kami No. 011039-B2B/FH dan 011049-B2B/FH atas Neraca Ringkasan Proforma Penggabungan PT Island Concepts Indonesia Tbk tanggal 31 Desember 2010 dan Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas serta Laporan Arus Kas Ringkasan Proforma Penggabungan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Sehubungan dengan penyesuaian ketentuan Pasar Modal yang berlaku, Perseroan menerbitkan kembali Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas Ringkasan Proforma Penggabungan tersebut dengan beberapa perubahan dan tambahan pengungkapan sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 5 atas Laporan Keuangan Ringkasan Proforma Penggabungan. JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN NIU-KAP No. 951/KM.1/2010 H. Fuad Hasan, Ak. NIAP 04.1.0925
10 Juni 2011
iii
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk NERACA RINGKASAN PROFORMA PENGGABUNGAN
PER 31 DESEMBER 2010
PT Gama Wahyu
Abadi dan Proforma
Catatan Perseroan Anak Perusahaan Perseroan
Rp Rp Rp
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 1 & 2 105.719.387 3.399.655.654 3.505.375.041
Piutang Usaha 1 & 2 155.892.032 11.499.724.819 11.655.616.851
Piutang Lain-lain 1 & 2 - 2.427.941.814 2.427.941.814
P e r s e d i a a n 1 & 2 17.824.785 2.028.071.098 2.045.895.883
Pajak Dibayar di Muka 1 & 2 26.500.000 1.675.999.139 1.702.499.139
Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka 1 & 2 567.039.320 1.403.705.702 1.970.745.022
Jumlah Aset Lancar 872.975.524 22.435.098.226 23.308.073.750
ASET TIDAK LANCAR
Piutang Pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa 1 & 2 489.240.318 - 489.240.318
Pajak Dibayar di Muka 1 & 2 - 2.946.827.530 2.946.827.530
Aset Pajak Tangguhan 1 & 2 106.787.751 3.833.271.634 3.940.059.385
Hak atas Sewa Tanah 1 & 2 63.555.556 - 63.555.556
Aset Tetap - Jumlah Tercatat 1 & 2 9.814.454.521 25.894.105.742 35.708.560.263
Aset Lain-lain 1 & 2 32.500.000 586.913.809 619.413.809
Jumlah Aset Tidak Lancar 10.506.538.146 33.261.118.715 43.767.656.861
JUMLAH ASET 11.379.513.670 55.696.216.941 67.075.730.611
A S E T
H i s t o r i s
Lihat Catatan atas Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas
Ringkasan Proforma Penggabungan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini
iv
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk NERACA RINGKASAN PROFORMA PENGGABUNGAN (Lanjutan)
PER 31 DESEMBER 2010
PT Gama Wahyu
Abadi dan Proforma
Catatan Perseroan Anak Perusahaan Perseroan
Rp Rp Rp
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Bank - 891.263.166 891.263.166
Hutang Usaha 1 & 2 412.536.556 9.868.581.435 10.281.117.991
Hutang Lain-lain 1 & 2 181.909.793 363.913.361 545.823.154
Hutang Pajak 1 & 2 1.443.166.267 160.549.545 1.603.715.812
Beban Masih Harus Dibayar 1 & 2 1.218.079.840 2.022.361.933 3.240.441.773
Uang Muka Pelanggan 1 & 2 542.062.552 899.100.000 1.441.162.552
Jaminan Pelanggan - 30.900.000 30.900.000
Pendapatan Diterima di Muka Jatuh
Tempo dalam Waktu Satu Tahun 1 & 2 57.350.020 - 57.350.020
Hutang Pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa 1 & 2 - 4.128.838.029 4.128.838.029
Hutang Bank Jatuh Tempo dalam
Waktu Satu Tahun 1 & 2 - 2.931.992.341 2.931.992.341
Jumlah Kewajiban Lancar 3.855.105.028 21.297.499.810 25.152.604.838
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Hutang Jangka Panjang Jatuh Tempo
dalam Waktu Lebih dari Satu Tahun 1 & 2
- Hutang Bank - 11.141.583.352 11.141.583.352
- Hutang Lain-lain 40.151.137 - 40.151.137
Pendapatan Diterima di Muka Jatuh Tempo
dalam Waktu Lebih dari Satu Tahun 1 & 2 1.185.233.739 - 1.185.233.739
Hutang Pemegang Saham 1 & 2 4.951.432.607 - 4.951.432.607
Estimasi Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 1 & 2 213.724.061 8.370.889.398 8.584.613.459
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 6.390.541.544 19.512.472.750 25.903.014.294
HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH
ANAK PERUSAHAAN 1 & 2 - 9.756.157.896 9.756.157.896
E K U I T A S
Modal Saham 1 & 2 14.031.250.000 10.000.000.000 40.774.812.500 *)
Tambahan Modal Disetor 1 & 2 (3.496.657.299) - (3.496.657.299)
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali 1 & 2 - (3.171.390.974) (21.613.476.015) **)
Saldo Rugi 1 & 2 (9.400.725.603) (1.698.522.541) (9.400.725.603)
Jumlah Ekuitas 1.133.867.098 5.130.086.485 6.263.953.583
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 11.379.513.670 55.696.216.941 67.075.730.611
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
H i s t o r i s
*) Jumlah nominal saham setelah penggabungan **) Jumlah selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali hasil penggabungan
Lihat Catatan atas Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas Ringkasan Proforma Penggabungan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini
v
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk LAPORAN LABA RUGI RINGKASAN PROFORMA PENGGABUNGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010
PT Gama Wahyu
Abadi dan Proforma
Catatan Perseroan Anak Perusahaan Perseroan
Rp Rp Rp
PENDAPATAN USAHA 1 & 2 3.938.225.855 50.862.893.197 54.801.119.052
BEBAN POKOK PENDAPATAN 1 & 2 (1.739.706.065) (41.691.780.054) (43.431.486.119)
LABA KOTOR 2.198.519.790 9.171.113.143 11.369.632.933
BEBAN USAHA 1 & 2 (3.569.136.563) (11.109.628.977) (14.678.765.540)
RUGI USAHA (1.370.616.773) (1.938.515.834) (3.309.132.607)
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 1 & 2
Komisi Penjualan 21.283.451 - 21.283.451
Rugi Selisih Kurs (73.213.657) (742.755.750) (815.969.407)
Laba Pelepasan Hak atas Sewa Tanah 1.333.333 - 1.333.333
Jasa Giro dan Bunga Deposito 470.712 105.653.837 106.124.549
Beban Pajak - (24.632.390) (24.632.390)
Beban Keuangan (1.180.549) - (1.180.549)
Rugi Penjualan Aset Tetap (983.482) (2.338.855.168) (2.339.838.650)
Restitusi Pajak - 876.414.581 876.414.581
Bunga atas Restitusi Pajak - 419.095.142 419.095.142
Bunga Piutang Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa - 53.912.207 53.912.207
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - (648.194.648) (648.194.648)
Pemulihan atas Penyisihan Persediaan Rusak - 14.018.464 14.018.464
Gaji Komisaris - (543.550.000) (543.550.000)
Beban Bunga (368.893.658) (127.918.502) (496.812.160)
Rugi Penghapusan Aset Tetap - (2.900.000) (2.900.000)
Bunga Hutang Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa - (86.061.451) (86.061.451)
Lain-lain - Bersih (21.564.872) 560.049.836 538.484.964
Jumlah Beban Lain-lain - Bersih (442.748.722) (2.485.723.842) (2.928.472.564)
RUGI SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN (1.813.365.495) (4.424.239.676) (6.237.605.171)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 1 & 2
T a n g g u h a n 17.301.521 (106.968.467) (89.666.946)
RUGI SEBELUM HAK MINORITAS ATAS
RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN (1.796.063.974) (4.531.208.143) (6.327.272.117)
HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH
ANAK PERUSAHAAN - 1.881.118.366 1.881.118.366
DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA - 958.667.236 958.667.236
RUGI BERSIH (1.796.063.974) (1.691.422.541) (3.487.486.515)
RUGI PER SAHAM
Rugi Usaha (5,48) (83.748,04) (4,58)
Rugi Bersih (7,18) (73.073,08) (4,82)
H i s t o r i s
Lihat Catatan atas Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas
Ringkasan Proforma Penggabungan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini
vi
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS RINGKASAN PROFORMA PENGGABUNGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010
Selisih Nilai
Transaksi
Modal Restrukturisasi
Ditempatkan dan Tambahan Entitas
Disetor Penuh Modal Disetor Sepengendali Saldo Rugi Jumlah Ekuitas
Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo Historis (Perseroan) per 1 Januari 2010 14.031.250.000 (3.496.657.299) - (7.604.661.629) 2.929.931.072
Rugi Bersih Perseroan - - - (1.796.063.974) (1.796.063.974)
Penyesuaian (PT GWA)
Modal Disetor 260.000.000 - - - 260.000.000
Saldo Rugi per 1 Januari 2010 - - - (7.100.000) (7.100.000)
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali - - (3.171.390.974) - (3.171.390.974)
Tambahan Modal Disetor 9.740.000.000 - - 9.740.000.000
Rugi Bersih - - - (1.691.422.541) (1.691.422.541)
Penyesuaian Dampak Hasil Konversi Saham dari
Penggabungan Usaha 16.743.562.500 - (18.442.085.041) 1.698.522.541 -
Saldo Proforma Perseroan 40.774.812.500 (3.496.657.299) (21.613.476.015) (9.400.725.603) 6.263.953.583
Lihat Catatan atas Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas
Ringkasan Proforma Penggabungan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini
vii
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk LAPORAN ARUS KAS RINGKASAN PROFORMA PENGGABUNGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010
PT Gama Proforma
Perseroan Wahyu Abadi Perseroan
Rp Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari Pelanggan dan Aktivitas Lainnya 4.892.370.518 53.518.558.493 58.410.929.011
Pembayaran kepada Pemasok, Karyawan dan Lainnya (4.080.987.614) (54.411.920.428) (58.492.908.042)
Penerimaan (Pembayaran) Bunga 86.144.089 (160.022.261) (73.878.172)
Pembayaran Pajak Penghasilan (39.913.900) (1.676.660.157) (1.716.574.057)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi 857.613.093 (2.730.044.353) (1.872.431.260)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penambahan Hak atas Sewa Tanah (66.000.000) - (66.000.000)
Penambahan Aset Tetap (698.015.915) (24.851.828.117) (25.549.844.032)
Hasil Penjualan Aset Tetap dan Hak atas Sewa Tanah 185.000.000 1.460.360.211 1.645.360.211
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (579.015.915) (23.391.467.906) (23.970.483.821)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan Hutang Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa 3.479.405.491 25.175.000.000 28.654.405.491
Penerimaan Piutang Pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa - 250.000.000 250.000.000
Pembayaran Hutang Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa (3.837.716.763) (21.065.000.000) (24.902.716.763)
Penerimaan Hutang Bank - 14.904.809.563 14.904.809.563
Pembayaran Dividen - (5.000.000.000) (5.000.000.000)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan (358.311.272) 14.264.809.563 13.906.498.291
PENURUNAN BERSIH KAS (79.714.094) (11.856.702.696) (11.936.416.790)
KAS DAN SETARA KAS, AWAL 185.433.481 15.256.358.350 15.441.791.831
KAS DAN SETARA KAS, AKHIR 105.719.387 3.399.655.654 3.505.375.041
H i s t o r i s
viii
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk LAPORAN ARUS KAS RINGKASAN PROFORMA PENGGABUNGAN (Lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010
PT Gama Proforma
Perseroan Wahyu Abadi Perseroan
Rp Rp Rp
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI KAS
Penurunan Piutang Usaha karena Rugi Selisih Kurs
yang Belum Direalisasi - 259.828.841 259.828.841
Penurunan Penyisihan Penurunan Nilai Piutang
karena Laba Selisih Kurs yang Belum Direalisasi - 167.205.263 167.205.263
Penurunan Piutang Lain-lain karena Rugi Selisih
Kurs yang Belum Direaliasi - 7.938.000 7.938.000
Penurunan Aset Lain-lain Karena Rugi Selisih
Kurs yang Belum Direaliasi - 2.208.600 2.208.600
Peningkatan Hutang Bank karena Rugi Selisih
Kurs yang Belum Direaliasi - 60.029.296 60.029.296
Pemulihan Persediaan Rusak - 14.018.464 14.018.464
Rugi Penjualan Aset Tetap - Bersih - 2.338.855.168 2.338.855.168
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang - 648.194.648 648.194.648
Penyusutan Aset Tetap - 1.595.982.813 1.595.982.813
Rugi Penghapusan Aset Tetap - 2.900.000 2.900.000
Peningkatan Hutang Pihak yang Mempunyai Hubungan
Istimewa karena Rugi Selisih Kurs yang
Belum Direalisasi - 18.838.029 18.838.029
Peningkatan Investasi dalam Saham
PT Patra Supplies and Services melalui :
- Tambahan Modal Disetor - 9.740.000.000 9.740.000.000
- Hutang Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa - 4.110.000.000 4.110.000.000
- Modal Proforma dari Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali - (14.137.276.262) (14.137.276.262)
- Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali - (3.171.390.974) (3.171.390.974)
- Bagian Rugi Anak Perusahaan - (922.451.131) (922.451.131)
H i s t o r i s
Lihat Catatan atas Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas Ringkasan Proforma Penggabungan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk CATATAN ATAS NERACA, LAPORAN LABA RUGI,
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS DAN LAPORAN ARUS KAS RINGKASAN PROFORMA PENGGABUNGAN
31 DESEMBER 2010
1
1. Latar Belakang
Sejak tahun 2009, krisis perekonomian yang terjadi di Asia Pasifik, khususnya di Indonesia, telah mempengaruhi usaha Perseroan dan memberikan dampak negatif terhadap kondisi keuangan dimana Perseroan mengalami kerugian terus menerus yang mengakibatkan meningkatnya saldo rugi. Namun Perseroan terus beroperasi walaupun mengalami kerugian finansial. Sebagai akibatnya, terdapat ketidakpastian yang signifikan mengenai kemampuan Perseroan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk mengatasi hal ini, Direksi PT Island Concepts Indonesia Tbk dan PT Gama Wahyu Abadi (GWA) merencanakan untuk melakukan penggabungan usaha. Dalam penggabungan usaha, PT Island Concepts Indonesia Tbk akan bertindak sebagai perusahaan yang akan menerima penggabungan, sedangkan GWA akan melebur ke dalam PT Island Concepts Indonesia Tbk.
Tujuan utama penggabungan usaha adalah untuk meningkatkan kapitalisasi pasar, arus kas dan profitabilitas di masa mendatang sehingga dapat tercipta sinergi bagi kedua perseroan yang diharapkan akan menjadi perusahaan yang baik dan prospektif sehingga akan memberikan manfaat ekonomis bagi para pemodal.
GWA adalah Perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa. Manajemen berpendapat rencana merger tersebut dapat menjamin kelangsungan hidup Perusahaan. Penggabungan ini diharapkan akan sangat membantu bagi peningkatan kinerja Perseroan di masa yang akan datang.
2. Asumsi-asumsi Dasar yang Digunakan dalam Menyiapkan Laporan Keuangan Ringkasan Proforma Penggabungan
Laporan Keuangan Ringkasan Proforma Penggabungan telah disajikan dengan menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut :
a. Neraca proforma terlampir disusun berdasarkan laporan keuangan auditan Perseroan dan
GWA.
b. Transaksi penggabungan usaha yang disebutkan di atas diasumsikan akan dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2010. Dalam penggabungan ini GWA akan bubar demi hukum tanpa melalui proses likuidasi.
3. Metode Penggabungan Usaha
Pemegang saham, Komisaris dan Direktur GWA menjabat atau memiliki keluarga dekat yang menjabat sebagai Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, sehingga kebijakan keuangan dan operasi Perseroan dan GWA berada di bawah pengendalian yang sama. Oleh karena itu, Penggabungan dilakukan dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest) sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 38 mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali dan disajikan sebagai unsur ekuitas.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk CATATAN ATAS NERACA, LAPORAN LABA RUGI,
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS DAN LAPORAN ARUS KAS RINGKASAN PROFORMA PENGGABUNGAN
31 DESEMBER 2010
2
4. Modal Saham Sebelum dan Setelah Penggabungan
Modal ditempatkan dan disetor PT Island Concepts Indonesia Tbk sebelum dan setelah penggabungan usaha beserta kepemilikan masing-masing pemegang saham per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :
Sebelum Penggabungan
PT Island Concepts Indonesia Tbk (Nilai Nominal Rp 56,125 per saham)
Jumlah PersentaseSaham Kepemilikan J u m l a hLembar % Rp
Island Regency Group Ltd. (d/h Meridian Investment Hk. Ltd.) 56.562.000 22,62 3.174.542.250 Island Residences Club Inc. 48.500.000 19,40 2.722.062.500 Graham James Bristow 32.000.000 12,80 1.796.000.000 Francis Street Pty. Ltd. 16.500.000 6,60 926.062.500 Masyarakat (Kepemilikan masing- masing di bawah 5%) 96.438.000 38,58 5.412.582.750
J u m l a hJ u m l a h 250.000.000 100,00 14.031.250.000
Pemegang Saham
PT Gama Wahyu Abadi (Nilai nominal Rp 100.000 per saham)
Jumlah PersentaseSaham Kepemilikan J u m l a hLembar % Rp
Ir. Frans Bambang Siswanto 99.999 99,99 9.999.900.000 Octavianus Kuntjoro 1 0,01 100.000
J u m l a h 100.000 100,00 10.000.000.000
Pemegang Saham
Berdasarkan metode dan tata cara konversi saham, maka Perseroan akan menerbitkan saham baru dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham. Dengan demikian konversi saham GWA dalam Perseroan adalah setiap pemegang 1 (satu) saham GWA dengan nilai nominal Rp 100.000 per saham akan mendapat 4.765 saham baru dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham.
Setelah pelaksanaan Penggabungan Usaha, maka persentase kepemilikan pemegang saham lama Perseroan akan terdilusi oleh karena konversi saham sesuai dengan hasil kesepakatan. Efek dilusi ini mengakibatkan turunnya persentase kepemilikan pemegang saham lama Perseroan. Kepemilikan pemegang saham GWA juga akan terdilusi, sebagai akibat memperoleh kepemilikan pada Perusahaan Hasil Penggabungan.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk CATATAN ATAS NERACA, LAPORAN LABA RUGI,
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS DAN LAPORAN ARUS KAS RINGKASAN PROFORMA PENGGABUNGAN
31 DESEMBER 2010
3
4. Modal Saham Sebelum dan Setelah Penggabungan (Lanjutan) Dengan asumsi pemegang saham Perseroan telah melakukan transaksi saham dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham dan setiap pemegang 1 saham GWA mendapat 4.765 saham baru Perseroan dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham, maka struktur pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut : Setelah Penggabungan
Jumlah Saham
Nominal Jumlah
Rp 56,125 Nominal Kepemilikan
Lembar Rp %
Ex. PT Island Concepts Indonesia Tbk
(dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham)
Island Regency Group Ltd.
(d/h Meridian Investment Hk. Ltd.) 56.562.000 3.174.542.250 7,79
Island Residences Club Inc. 48.500.000 2.722.062.500 6,68
Graham James Bristow 32.000.000 1.796.000.000 4,40
Francis Street Pty. Ltd. 16.500.000 926.062.500 2,27
Masyarakat (Kepemilikan masing-masing
di bawah 5 %) 96.438.000 5.412.582.750 13,27
J u m l a h 250.000.000 14.031.250.000 34,41
Ex. PT Gama Wahyu Abadi (dengan nilai
nominal Rp 56,125 per saham)
Ir. Frans Bambang Siswanto 476.495.235 26.743.295.064 65,58
Octavianus Kuntjoro 4.765 267.436 0,01
J u m l a h 476.500.000 26.743.562.500 65,59
J U M L A H 726.500.000 40.774.812.500 100,00
Pemegang Saham
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali hasil penggabungan menjadi sebagai berikut : Nilai pengalihan GWA berdasarkan nilai saham yang diterbitkan Rp 26.743.562.500
Aset bersih GWA per 31 Desember 2010 5.130.086.485
S e l i s i h Rp 21.613.476.015
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk CATATAN ATAS NERACA, LAPORAN LABA RUGI,
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS DAN LAPORAN ARUS KAS RINGKASAN PROFORMA PENGGABUNGAN
31 DESEMBER 2010
4
5. Penerbitan Kembali Laporan Keuangan Ringkasan Proforma Penggabungan Sehubungan dengan penyesuaian ketentuan Pasar Modal yang berlaku, Perseroan menerbitkan
kembali Laporan Keuangan Ringkasan Proforma Penggabungan dengan beberapa perubahan dan tambahan pengungkapan lainnya sebagai berikut :
1. Neraca Ringkasan Proforma Penggabungan : Piutang Lain-lain, Piutang Pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa, Hutang Usaha, Hutang Lain-lain, Modal Saham, Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali dan Saldo Rugi
2. Laporan Laba Rugi Ringkasan Proforma Penggabungan : Rugi Per Saham 3. Laporan Perubahan Ekuitas Ringkasan Proforma Penggabungan : Penyesuaian Dampak Hasil Konversi Saham
dari Penggabungan Usaha 4. Laporan Arus Kas Ringkasan Proforma Penggabungan : Arus Kas dari Aktivitas Operasi dan
Pendanaan dan Aktivitas yang Tidak Mempengaruhi Kas
5. Catatan 3 : Metode Penggabungan Usaha 6. Catatan 4 : Modal Saham Sebelum dan Setelah
Penggabungan
Halaman ini sengaja dikosongkan
Halaman ini sengaja dikosongkan
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk
LAPORAN AKUNTAN INDEPENDEN
TENTANG PENERAPAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI BERSAMA
A T A S
METODE DAN TATA CARA KONVERSI SAHAM
i
KANTOR AKUNTAN JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN C e r t i f i e d P u b l i c A c c o u n t a n t s
J l . P l u i t R a y a 2 0 0 B l o k V N o . 1 - 5 J a k a r t a – 1 4 4 5 0 I n d o n e s i a Te l . : (62 -21 ) 661 -7155 Fax . : (62 -21 ) 663 -0455 E -m a i l : j m j k t@ j o h a nm a l o n d a . c om www . j o h a nm a l o n d a . c om W i t h O f f i c e s i n Su r ab ay a , Medan a n d Ba l i
www.bakertillyinternational.com
L i c e n s e No . : 9 5 1 / KM . 1 / 2 0 10
LAPORAN AKUNTAN INDEPENDEN TENTANG PENERAPAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI BERSAMA
Laporan No. 011053-B2B/FH D i r e k s i PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk PT GAMA WAHYU ABADI Kami telah melaksanakan prosedur yang tercantum dalam paragraf berikut, yang telah disepakati bersama oleh Direksi PT Island Concepts Indonesia Tbk (Perseroan) dan Direksi Perusahaan peserta penggabungan atas metode dan tata cara konversi saham PT Island Concepts Indonesia Tbk dan PT Gama Wahyu Abadi (“Perusahaan Peserta Penggabungan”) pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi saham PT Island Concepts Indonesia Tbk hasil penggabungan. Metode dan tata cara konversi saham tersebut termasuk dalam Rancangan Penggabungan PT Gama Wahyu Abadi ke dalam PT Island Concepts Indonesia Tbk. Perikatan ini untuk memenuhi persyaratan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. IX.G.1 yang tertuang dalam Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-52/PM/1997 tanggal 26 Desember 1997 tentang Penggabungan Usaha atau Peleburan Usaha Perusahaan Publik atau Emiten. Perikatan prosedur yang disepakati bersama kami laksanakan sesuai dengan standar atestasi yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Memadainya prosedur ini merupakan tanggung jawab Direksi PT Island Concepts Indonesia Tbk dan Direksi Perusahaan peserta penggabungan. Sebagai akibatnya, untuk tujuan laporan ini dan tujuan lain, kami tidak membuat representasi tentang memadainya prosedur yang kami cantumkan berikut ini. Prosedur yang telah kami lakukan terhadap metode dan tata cara konversi saham adalah sebagai berikut : 1. Membaca Laporan Penilaian Saham PT Island Concepts Indonesia Tbk dari KJPP Rengganis,
Hamid & Rekan No. 041D-VAL-VI/2011 tanggal 10 Juni 2011;
2. Membaca Laporan Penilaian Saham PT Gama Wahyu Abadi dari KJPP Rengganis, Hamid & Rekan No. 041E-VAL-VI/2011 tanggal 10 Juni 2011;
3. Mempelajari Rancangan Penggabungan PT Gama Wahyu Abadi ke dalam PT Island Concepts Indonesia Tbk;
4. Membaca Laporan Auditor Independen PT Island Concepts Indonesia Tbk dari KAP Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo dan Rekan;
5. Membaca Laporan Auditor Independen PT Gama Wahyu Abadi;
6. Mencocokkan komposisi kepemilikan saham Perusahaan Peserta Penggabungan ke laporan keuangan Perusahaan Peserta Penggabungan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit;
7. Menghitung kembali jumlah saham PT Island Concepts Indonesia Tbk yang diterbitkan kepada pemegang saham Perusahaan Peserta Penggabungan sebelumnya;
8. Menghitung kembali jumlah dan komposisi kepemilikan pemegang saham setelah penggabungan. Tidak terdapat penyimpangan yang ditemukan sebagai hasil penerapan prosedur yang disepakati bersama di atas.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk
ii
JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN
Kami tidak mengadakan perikatan dan kami tidak melaksanakan pemeriksaan yang tujuannya untuk menyatakan suatu pendapat atas metode dan tata cara konversi saham tersebut. Oleh karena itu, kami tidak menyatakan suatu pendapat atas metode dan tata cara konversi saham tersebut. Jika kami melaksanakan prosedur tambahan, mungkin ada hal-hal yang dapat terungkap dan kami laporkan. Prosedur dan temuan kami di atas bukan merupakan pendapat hukum mengenai ketaatan Perusahaan terhadap peraturan-peraturan yang relevan. Kami tidak membuat representasi mengenai permasalahan-permasalahan representasi hukum atau memberi keyakinan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan kecukupan modal. Laporan ini semata-mata ditujukan untuk digunakan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan para Direksi Perusahaan Peserta Penggabungan dan harus tidak digunakan oleh pihak yang tidak menyepakati prosedur tersebut dan tidak bertanggungjawab atas memadainya prosedur tersebut untuk mencapai tujuan. Pada tanggal 20 April 2011 dan 24 Mei 2011, kami telah menerbitkan Laporan Akuntan Independen No. 011040-B2B/FH dan 011050-B2B/FH atas Penerapan Prosedur yang Disepakati Bersama atas Metode dan Tata cara Konversi Saham. Sehubungan dengan penyesuaian ketentuan Pasar Modal yang berlaku, Perseroan menerbitkan kembali Penerapan Prosedur yang Disepakati Bersama atas Metode dan Tata Cara Konversi Saham tersebut dengan beberapa perubahan dan tambahan pengungkapan sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2 atas Penerapan Prosedur yang Disepakati Bersama atas Metode dan Tata Cara Konversi Saham. JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN NIU-KAP 951/KM.1/2010 H. Fuad Hasan, Ak. NIAP 04.1.0925 10 Juni 2011
1
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk METODE DAN TATA CARA KONVERSI SAHAM
1. Metode dan Tata Cara Konversi Saham
Penggabungan Usaha dilaksanakan dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest) sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, perpajakan dan hukum yang berlaku di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kegiatan usaha PT Gama Wahyu Abadi (GWA) akan dialihkan ke dalam Perseroan. Dengan demikian secara keuangan, aset, kewajiban, tagihan dan karyawan GWA akan beralih ke Perseroan. Komposisi dan kepemilikan pemegang saham dalam Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham pada tanggal 31 Desember 2010 dan GWA sebelum Penggabungan Usaha adalah sebagai berikut : PT Island Concepts Indonesia Tbk (Nilai Nominal Rp 56,125 per saham)
Jumlah Persentase
Saham Kepemilikan J u m l a h
Lembar % Rp
Island Regency Group Ltd.
(d/h Meridian Investment Hk. Ltd.) 56.562.000 22,62 3.174.542.250
Island Residences Club Inc. 48.500.000 19,40 2.722.062.500
Graham James Bristow 32.000.000 12,80 1.796.000.000
Francis Street Pty. Ltd. 16.500.000 6,60 926.062.500
Masyarakat (Kepemilikan masing-
masing di bawah 5%) 96.438.000 38,58 5.412.582.750
J u m l a h 250.000.000 100,00 14.031.250.000
Pemegang Saham
PT Gama Wahyu Abadi (GWA) (Nilai nominal Rp 100.000 per saham)
Jumlah Persentase
Saham Kepemilikan J u m l a h
Lembar % Rp
Ir. Frans Bambang Siswanto 99.999 99,99 9.999.900.000
Octavianus Kuntjoro 1 0,01 100.000
J u m l a h 100.000 100,00 10.000.000.000
Pemegang Saham
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk
2
1. Metode dan Tata Cara Konversi Saham (Lanjutan)
Berdasarkan Laporan Penilaian Saham Perseroan No. 041D-VAL-VI/2011 tanggal 10 Juni 2011 yang diterbitkan oleh KJPP Rengganis, Hamid & Rekan, Penilai menggunakan rata-rata tertimbang dari 2 pendekatan yaitu pendekatan pendapatan dengan Metode Diskonto Pendapatan Ekonomi Mendatang (Multi Period of Income Discounting Method/ DCF) dan pendekatan aset dengan Metode Penyesuaian Aset Bersih (Adjusted Book Value Method/ ABVM) yang menghasilkan nilai pasar wajar 100 % saham Perseroan per tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 8.047.047.000. Penentuan bobot metode DCF dan ABVM dimana bobot DCF sebesar 60 % dan bobot ABVM sebesar 40 % didasarkan pada kondisi Perseroan yang operasional dan akan terus menghasilkan pendapatan dari kegiatan operasionalnya di masa mendatang (going concern entity), sehingga metode DCF mendapatkan bobot lebih besar dalam penilaian saham Perseroan. Berdasarkan Laporan Penilaian Saham GWA No. 041E-VAL-VI/2011 tanggal 10 Juni 2011 yang diterbitkan oleh KJPP Rengganis, Hamid & Rekan, Penilai menggunakan pendekatan aset dengan Metode Penyesuaian Aset Bersih (Adjusted Book Value Method/ ABVM) yang menghasilkan nilai pasar wajar 100 % saham GWA per tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 15.337.092.000. Berdasarkan Laporan Penilaian Saham Perseroan dan GWA di atas, perbandingan nilai pasar wajar per saham Perseroan dan GWA dihitung sebagai berikut :
Jumlah
Saham 100 % Saham Per Saham Faktor
(a) (b) (c) = (b)/(a) Konversi
Lembar Rp Rp
P e r s e r o a n 250.000.000 8.047.047.000 32,19 1
GWA 100.000 15.337.092.000 153.370,92 4.765
K e t e r a n g a n
Nilai Pasar Wajar
Sesuai kesepakatan antara Perseroan dan GWA untuk menggunakan laporan penilaian saham Perseroan dan GWA sebagai dasar konversi saham GWA dalam Perseroan dalam rangka penggabungan usaha, maka Perseroan akan menerbitkan saham baru dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham. Berdasarkan nilai pasar wajar per saham, konversi saham GWA dalam Perseroan adalah setiap pemegang 1 saham GWA dengan nilai nominal Rp 100.000 per saham akan mendapat 4.765 saham baru dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham. Setelah pelaksanaan Penggabungan Usaha, maka persentase kepemilikan pemegang saham lama Perseroan akan terdilusi oleh karena konversi saham. Efek dilusi ini mengakibatkan turunnya persentase kepemilikan pemegang saham lama Perseroan. Kepemilikan pemegang saham GWA juga akan terdilusi, sebagai akibat memperoleh kepemilikan pada Perusahaan Hasil Penggabungan.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk
3
1. Metode dan Tata Cara Konversi Saham (Lanjutan) Dengan asumsi pemegang saham Perseroan telah melakukan transaksi saham dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham dan setiap pemegang 1 saham GWA mendapat 4.765 saham baru Perseroan dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham, maka struktur pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut :
Jumlah Saham
Nominal Jumlah
Rp 56,125 Nominal Kepemilikan
Lembar Rp %
Ex. PT Island Concepts Indonesia Tbk
(dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham)
Island Regency Group Ltd.
(d/h Meridian Investment Hk. Ltd.) 56.562.000 3.174.542.250 7,79
Island Residences Club Inc. 48.500.000 2.722.062.500 6,68
Graham James Bristow 32.000.000 1.796.000.000 4,40
Francis Street Pty. Ltd. 16.500.000 926.062.500 2,27
Masyarakat (Kepemilikan masing-masing
di bawah 5 %) 96.438.000 5.412.582.750 13,27
J u m l a h 250.000.000 14.031.250.000 34,41
Ex. PT Gama Wahyu Abadi (dengan nilai
nominal Rp 56,125 per saham)
Ir. Frans Bambang Siswanto 476.495.235 26.743.295.064 65,58
Octavianus Kuntjoro 4.765 267.436 0,01
J u m l a h 476.500.000 26.743.562.500 65,59
J U M L A H 726.500.000 40.774.812.500 100,00
Pemegang Saham
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali hasil penggabungan menjadi sebagai berikut : Nilai pengalihan GWA berdasarkan nilai saham yang diterbitkan Rp 26.743.562.500
Aset bersih GWA per 31 Desember 2010 5.130.086.485
S e l i s i h Rp 21.613.476.015
Seluruh saham Perusahaan Hasil Penggabungan Usaha termasuk saham baru Ex-GWA yang diterbitkan akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Perdagangan saham Perusahaan Hasil Penggabungan Usaha akan dilakukan secara elektronik (scripless trading). Pelaksanaan pencatatan elektronik akan diumumkan setelah tanggal penggabungan usaha.
2. Penerbitan Kembali Penerapan Prosedur yang Disepakati Bersama atas Metode dan Tata Cara Konversi Saham
Sehubungan dengan perubahan nilai pasar 100 % saham GWA per tanggal 31 Desember 2010,
Perseroan menerbitkan kembali Penerapan Prosedur yang Disepakati Bersama atas Metode dan Tata Cara Konversi Saham dengan faktor konversi yang baru, di mana setiap pemegang saham GWA akan mendapatkan 4.765 saham baru.
Halaman ini sengaja dikosongkan
Halaman ini sengaja dikosongkan
INDIKASI JADWAL WAKTU PENGGABUNGAN USAHA PT Island Concepts Indonesia Tbk. (“ICON”) dan PT Gama Wahyu Abadi (“GWA”)
Tanggal Daftar Pemegang Saham yang memuat nama pemegang saham yang berhak untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) ICON
: 19 Mei 2011
Tanggal Pernyataan Efektif dari Bapepam‐LK atas Penggabungan : 16 Juni 2011
Tanggal RUPSLB ICON dan GWA : 20 Juni 2011
Tanggal Penandatanganan Akta Penggabungan : 20 Juni 2011
Periode pembelian saham dari pemegang saham publik ICON yang tidak setuju terhadap rencana Penggabungan Usaha ICON dan GWA
: 23 ‐ 30 Juni 2011
Tanggal diterimanya persetujuan Menkumham atas perubahan Anggaran Dasar dari Perusahaan Hasil Penggabungan
: 18 Juli 2011
Prakiraan Tanggal Pelaksanaan Penggabungan Usaha : 18 Juli 2011
Tanggal Pencatatan Tambahan Saham ICON Hasil Konversi Saham GWA di Bursa Efek Indonesia
: 19 Juli 2011
Tanggal Pembayaran atas pembelian saham dari pemegang saham publik ICON yang telah menyatakan maksud mereka untuk menjual sahamnya
: 22 Juli 2011
Halaman ini sengaja dikosongkan