Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

28
OLEH ALFI INDAH NURSASY (1302300064) PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT DIABETES MELITUS

Transcript of Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

Page 1: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

OLEH

ALFI INDAH NURSASY

(1302300064)

PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT DIABETES

MELITUS

Page 2: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

PENGERTIAN DIABETES MELITUS

Diabetes Melitus merupakan gangguan metabolism dari distribusi gula oleh tubuh. Penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, atau tubuh tak mampu nebggunakan insulin secara efektif, sehingga terjadilah kelebihan gula di dalam darah. Kelebihan gula yang kronis di dalam darah (hiperglikemia) ini menjadi racun bagi tubuh. Sebagian glukosa yang tertahan di dalam darah itu melimpah ke sistem urine untuk dibuang melalui urine. Air kencing penderita diabetes yang mengandung gula dalam kadar tinggi tersebut menarik bagi semut, karena itulah gejala ini disebut juga gejala kencing manis.

Page 3: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar gula dalam darah. Data epidemiologi menunjukkan bahwa jumlah penderita Diabetes Mellitus di dunia dari 110,4 juta pada tahun 1994 akan melonjak 1,4 kali lipat (175,4 juta) pada tahun 2000 dan akan melonjak dua kali lipat (239,3 juta) pada tahun 2010 (Purnomo, 2002). Diperkirakan bahwa pada tahun 2030prevalensi Diabetes Melitus (DM) di Indonesia mencapai 21,3 juta orang (Diabetes Care, 2004). Sedangkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, diperoleh bahwa proporsi penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia 45-54 tahun di daerah perkotaan menduduki ranking ke-2 yaitu 14,7%, sedangkan untuk daerah pedesaan, DM menduduki ranking ke-6 yaitu 5,8% (Yoga, 2009).

Page 4: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

Normalnya kadar gula dalam darah berkisar 60-120 ml/dl, sedangkan kadar gula darah pada seseorang yang mengidap Diabetes Melitus adalah saat puasa lebih dari 126 mg/dl dan saat tidak puasa atau normal lebih dari 200ml/dl. Glukosa yang diserap tubuh dari makanan itu digunakan sesuai dengan keperluan. Bila pasokan glukosa tersebut berlebih, sisanya disimpan pada jaringan otot sebagai senyawa lemak yang disebut glikogen, yang pada waktunya akan digunakan pada saat tubuh mengalami kekurangan pasokan gula dari luar. Gangguan insulin tersebut juga berakibat berlebihannya kadar lemak di pembuluh darah dengan resiko terjadinya pengerasan pembuluh darah arteri, sehingga komplikasi diabetes tercatat sebagai penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal ginjal.

Page 5: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

Pemahaman yang baik tentang penyakit Diabetes melitus akan sangat banyak membantu. Klien dengan Diabetes Melitus mau tidak mau akan mengalami gangguan atau perubahan dalam pola hidup. Baik itu dalam hal mengatur gaya hidup terkait pola makan, pengobatan maupun dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pemaknaan hidup di tengah penderitaan yang menahun bisa merupakan semangat untuk tetap menjalani keadaan yang serba sulit. Dengan pemaknaan yang positif akan membentuk sebuah keseimbangan. Tingginya pendapatan perkapita dan perubahan gaya hidup terutama di kota-kota besar, menyebabkan peningkatan prevalensipenyakit degeneratif salah satunya Diabetes Melitus (DM). DM merupakan kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat kadar gula darah yang tinggi (Waspadji, 2007).

Page 6: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

TIPE DIABETES MELITUS

Sebenarnya ada berbagai jenis gangguan pada sistem metabolism, yang terjadi pada pancreas yang memproduksi insulin, tetapi pada dasarnya dienal dua jenis diabetes yang berbeda secara menyolok, yakni Diabetes Tipe I yang tergantung sepenuhnya pada insulin, dan Diabetes Tipe II yang masih bisa dibantu dengan obat obatan lain. Keduanya memiliki kesamaan karakteristik dalam hal mengakibatan gangguan pada metabolism, atau pada cara tubuh memanfaatkan makanan yang telah dicerna untuk diubah menjadi energi dan promoter pertumbuhan. Dengan kata lain, kedua tipe diabetes tersebut mengakibatkan tubuh tidak bisa menggunakan gula dan lemak dengan baik. Dikenal pula sebagai gangguan pada produksi dan kerja insulin di dalam tubuh.

Page 7: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

Ada beberapa jenis Diabetes Mellitus yaitu Diabetes Mellitus Tipe I, Diabetes Mellitus Tipe II, Diabetes Mellitus Tipe Gestasional, dan Diabetes Mellitus Tipe Lainnya. Jenis Diabetes Mellitus yang paling banyak diderita adalah Diabetes Mellitus Tipe 2. Diabetes Mellitus Tipe 2 (DM Tipe 2) adalah penyakit gangguan metabolik yang di tandai oleh kenaikan gulah darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) (Depkes, 2005).

DIABETES TIPE I

DIABETES TIPE II

Page 8: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

DIABETES TIPE I Diabetes Tipe I adalah bila tubuh perlu pasokan insulin dari luar, karena sel-sel beta dari pulau-pulau Langerhans telah mengalami kerusakan, sehingga pancreas berhenti memproduksi insulin. Kerusakan sel beta tersebut dapat terjadi sejak kecil ataupun dewasa.

Diabetes Tipe I ini diidap oleh sekitar 10-15 persen penderita diabetes di Amerika Serikat. Penderitannya harus mendapatkan suntikan insulin setiap hari selama hidupnya, sehingga itu dikenal dengan istilah Insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM) atau diabetes mellitus yang bergantung pada insulin untuk mengatur metabolism gula dalam darah. Dari kondisinya, inilah jenis diabetes yang paling parah.

Page 9: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

Diabetes Tipe I ini biasanya ditemukan pada penderita yang mulai mengalami diabetes sejak anak-anak atau remaja, sehingga pada zaman dulu para dokter menyebutnya diabetes anak muda. Kemudian diketahui, bahwa siapa pun dari segala usia juga dapat menderita Diabetes Tipe I ini, meskipun mayoritas kasus yang ada adalah padaa usia 30 tahun ke bawah.

Penderita Diabetes Tipe I sangat rentan terhadap komplikasi jangka pendek yang berbahaya dari penyakit ini, yakni dua komplikasi yang erat berhubungan dengan perubahan kadar gula darah, yaitu terlalu banyak gula darah (hiperglikemia) atau kekurangan gula darah ( hipoglikemia). Risiko lain penderita diabetes tipe I ini adalah keracunan senyawa keton yang berbahaya dari hasil samping metabolism tubuh yang menumpuk (ketoasidosis), dengan risiko mengalami koma diabetik.  

Page 10: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

DIABETES TIPE II

Diabetes Melitus (DM) khususnya DM tipe 2 merupakan salah satu penyakit degenerative yang jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun di Indonesia. DM tipe 2 dapat dikendalikan melalui empat pilar penatalaksanaan DM . Terkendalinya DM ditunjukkan dengan normalnya kadar gula darah karena kadar gula darah merupakan indikator dalam diagnosa DM. Diabetes Tipe II terjadi jika insuln hasil produksi pancreas tidak cukup atau sel lemak dan otot tubuh menjadi kebal terhadap insulin, sehingga terjadilah gangguan pengiriman gula ke sel tubuh. Diabetes Tipe II ini merupakan tipe diabetes yang paling umum dijumpai, juga sering disebut diabetes yang dimulai pada masa dewasa, dikenal sebagai NIDDM (Non-insulin-dependent diabetes mellitus).

Page 11: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

Pada Diabetes Tipe II, yang dianggap sebagai pencetus utama adalah factor obesitas (gemuk berlebihan). Penyebabnya bukan makanan yang manis-manis, tetapi lebih disebabkan jumlah konsumsi yang terlalu banyak, sehingga cadangan gula darah di dalam tubuh sangat berlebihan. Sekitar 80 persen penderita diabetes tipe II adalah mereka yang tergolong gemuk.

Faktor penyebab lain adalah pola makan yang salah, proses penuaan, dan stress yang mengakibatkan terjadinya resistensi insulin. Juga mungkin terjad karena salah gizi (malnutrisi) selama kehamilan, selama masa anak-anak, dan pada usia dewasa. Malnutrisi pada janin dapat terjadi tidak hanya karena factor salah giz belaka, tetapi juga karena ibunya merokok atau mengkonsumsi alcohol. Berkemungkinan pula penyebabnya adalah factor turunan keluarga pengidap diabetes.

Page 12: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

GEJALA – GEJALA DIABETES MELITUS

Gejala diabetes tipe I muncul secara tiba-tiba pada saat usia anak-anak sebagai akibat dari kelainan genetika, sehingga tubuh tidak memproduksi insulin dengan baik. Gejala-gejalanya antara lain adalah:• Sering buang air kecil

• Terus-menerus lapar dan haus•Berat badan turun•Kelelahan•Penglihatan kabur•Infeksi pada kulit yang berulang•Meningkatnya kadar gula dalam dan air seni•Cenderung terjadi pada mereka yang berusia di

bawah 20 tahun

Page 13: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

Sedangkan gejala diabetes tipe II muncul secara perlahan-lahan sampai menjadi gangguan yang jelas, dan pada tahap permulaannya seperti gejala diabetes tipe I, yaitu:

•Cepatlah lelah, kehilangan tenaga, dan merasa tidak fit.

•Sering buang air kecil•Terus-menerus lapar dan haus•Kelelahan yang berkepanjangan dan tidak ada

penyebabnya•Mudah sakit yang berkepanjangan•Biasanya terjadi pada mereka yang berusia di atas

40 tahun, tetapi prevalensinya kini semakin tinggi pada golongan anak-anak dan remaja.

Page 14: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

Gejala-gejala tersebut sering terabaikan karena dianggap sebagai keletihan akibat kerja. Jika glukosa darah sudah tumpah ke saluran urine, sehingga bila urine tersebut tidak disiram akan dikerubung oleh semut adalah tanda adanya gula. Gejala lain yang biasanya muncul, adalah :• Penglihatan kabur

•Luka yang lama sembuh•Kaki terasa kebas, geli, atau merasa terbakar•Infeksi jamur pada saluran reproduksi wanita•Impotensi pada pria

 

Page 15: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

KOMPLIKASI DALAM DIABETES MELITUS

Bila gejala-gejala diabetes tersebut tidak cepat diatasi, berkemungkinan dapat berkembang menjadi gangguan yang lebih parah, karena dengan munculnya gejala tersebut, sebenarnya penyakit ini sudah berada dalam stasdium lanjut. Dari penelitian, diabetes sudah berkembang sejak lama (sekitar 12 tahun) sebelum sampai menunjukkan gejala-gejala yang dapat dideteksi melalui pemeriksaan laboratorium.

Page 16: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

Pada umumnya, komplikasi diabetes berupa gangguan serius yang termasuk dalam kasusgawat darurat.

Kehilangan kesadaran, baik karena terlalu banyak kadar gula darah (hiperglikemia) ataupun terlalu sedikit (hipoglikemia)

Tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan kerusakan ginjal.

Gangguan ketazaman penglihatan (katarak) sampai menjadi buta.

Infeksi kulit berat atau kerusakan jaringan (gangrene) dengan akibat harus diamputasi agar tidak menjalar ke jaringan lain.

Gangguan Serius

Page 17: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

Gangguan lain yang perlu diperhatikan

1. Penderita yang sebelumnya mengalami toleransi glukosa abnormal (sering juga disebut pre-diabetes) Kelompok ini tidak memiliki tanda-tanda metabolism glukosa yang abnormal, tetapi pernah mengalami kadar gula tinggi. Umumnya yang termasuk dalam kelompok ini adalah wanita yang mengalami diabetes ketika hamil.

2. Glukosa abnormal yang potensialOrang yang memiliki hubungan dekat dengan diabetes tipe I, atau orang dengan gangguan antibody (reaksi autoimun), termasuk dalam kelompok ini.

Page 18: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

Gangguan Toleransi Glukosa

Dikatakan demikian jika kadar gula darah di atas normal, tetapi tidak terlalu tinggi untuk didiagnosa sebagai diabetes. Indikasinya adalah kadar gula darah antara 115-140 mh/dl. Gejala diabetes umunya tidak muncul. Penderitanya dapat sembuh dan gula darahnya bisa menjadi normal. Sebagian lagi tidak mengalami perubahan, berada di antar ambang normal dan tinggi, sedang sisanya sebanyak 25 persen berkembang menjadi diabetes. Penderita kelompok ini lebih berisiko mengalami tekanan darah dan kadar kolesterol yang tertinggi, yang dalam jangka panjang berakibat pada penyakit jantung koroner.

Page 19: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

A. Diabetes Sekunder

Diabetes sekunder umunya digambarkan sebagai kondisi penderita (seperti penyakit lain, penggunaan obat-obatab atau zat kimia) yang dapat menimbulkan diabetes. Di antaranya adalah :1. Penyakit pancreas (terutama pankreas kronik

yang biasa dialami oleh pecandu alkohol).2. Hormone yang abnormal (termasuk yang

diakibatkan oleh penggunaan steroid).3. Gangguan penerimaan insulin.4. Sindrom genetic tertentu.5. Obat-obat tertentu yang dapat meningkatkan

kadar gula darah menjadi tinggi.

Page 20: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

B. Diabetes Karena Kehamilan

Seperti namanya, diabetes karena kehamilan ini hanya terjadi ketika masa hamil saja. Sekitar 95 persen tidak mengalaminya lagi setelah melahirkan, namun perlu diwaspadai akan kemungkinan mengalami diabetes yang sesungguhnya di kemudian hari. Penderita diabetes ketika hamil hanya mengalami gejala yang ringan dan tidak membahayakan bagi si ibu, tapi dapat menimbulkan masalah pada bayinya, terutama dalam bentuk hipoglikemia dan sindrom masalah pernafasan. Ibu hamil yang menderita diabetes lebih rentan terkena toksemia (keadaan menyebarnya racun dalam aliran darah) yang dapat membahayakan jiwa ibu dan anak. Kebanyakan kasus dapat ditangani dengan diet dan olahraga, meskipun ada juga yang sampai membutuhkan insulin.

Page 21: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes

Melitus Terkini

1. Diagnosis

Diagnosis DM harus didasarkan atas pemeriksaan kadar glukosa darah dan tidak dapat ditegakkan hanya atas dasar adanya glukosuria saja. Dalam menentukan diagnosis DM harus diperhatikan asal bahan darah yang diambil dan cara pemeriksaan yang dipakai. Untuk diagnosis DM, pemeriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa dengan cara enzimatik dengan bahan darah plasma vena. Untuk memasyikan diagnosis DM, pemeriksaaan glukosa darah seyogyanya dilakukan di laboratorium klinik yang terpercaya (yang melakukan program pematauan kendali mutu secara teratur).

Page 22: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

Pemeriksaan penyaring dikerjakan pada kelompok dengan salah satu risiko DM sebagai berikut:1. Usia ≥ 45 tahun2. Usia lebih muda, terutama dengan indeks masa tubuh

(IMT) > 23 kg/m2, yang disertai dengan faktor resiko:•Kebiasaan tidak aktif•Turunan pertama dari orang trua dengan DM•Riwayat melahirkan bayi dengan BB lahir bayi > 4000

gram, atau riwayat DM-gestasional•Hipertensi (≥140/90 mmHg)Kolesterol HDL ≤ 35

mg/dL dan atau trigliserida ≥ 250 mg/dL•Menderita polycytic ovarial syndrome (PCOS) atau

keadaan klinis lain yang terkait dengan resisten insulin•Adanya riwayat toleransi glukosa yang terganggu

(TGT) atau glukosa darah puasa terganggu (GDPT) sebelumnya•Memliki riwayat penyakit kardiovaskular•Pemeriksaan penyaring berguna untuk menjaring

pasien DM, TGT dan GDPT,

Page 23: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

Tabel Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring dan diagnosis DM (mg/dl)

Page 24: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus
Page 25: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

2. Perkembangan Klasifikasi Diabetes Melitus

Klasisfikasi yang dipakai WHO dan NDDG tidak didasarkan atas umur atau waktu mendapat diabetes tetapi berdasakan tipe diabetes. Joslin (1971) pernah membaginya atas “Hereditary” dan “Non-hereditary”, dimana “Hereditary” terbagi lagi atas Growth-onset (juvenile) type dan Maturity-onset (adult) type.Walaupun secara klinis terdapat 2 macam diabetes tetapi sebenarnya ada yang berpendapat diabetes hanya merupakan suatu spektum defisiensi insulin. Individu yang kekurangan insulin secara total atau hamper total dikatakan sebagai diabetes “Juvenile onset” atau “insulin dependent” atau “ketosis prome”, karena tanpa insulin dapat terjadi kematian dalam beberapa hari yang disebabkan ketoasidosis.

Page 26: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

Penetapan Klasifikasi tipe 1 atau tipe 2:Diabetes pada orang dewasa seringkali langsung

dinyatakan sebagai DM tipe 2, hal ini sebenarnya merupakan suatu kesimpulan yang terlalu cepat diambil, karena diabetes ini merupakan suatu kelainan yang sangat heterogen dan mempunyai berbagai bentuk. Suatu studi di Denmark memberikan suatu gambaran lain yaitu DM tipe 1 jarang terjadi pada orang dewasa.dapat terjadi pada semua umur dan kekerapan akan meningkat secara kumulatif mulai dari umur 30 tahun, sehingga risiko terjadinya DM tipe 1 berhubungan dengan umur-umur hidup.

Terkadang memang sulit untuk menetapkan seseorang termasuk dalam klasifikasi tipe apa. Misalnya, seseorang dengan diabetes tipe 2 dan berat badan kurang, selama ini memakai insulin seringkali dianggap sebagai tipe 1. Atau seorang anak atau remaja yang baru diketahui diabetes dan berasal dari keluarga dengan diabetes dengan keturunan autosomal dominan diabetes (MODY). Orang ini biasanya masuk ke dalam diabetes tipe 2 dan sebaiknya tidak diklasifikasikan sebagai tipe 1 hanya berdasarkan umurnya saja

Page 27: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus
Page 28: Pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus

Terima Kasih