Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Pasien Tb Terhadap

download Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Pasien Tb Terhadap

of 57

Transcript of Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Pasien Tb Terhadap

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PASIEN TB TERHADAP KEBERHASILAN PENGOBATAN TB DI WILAYAH PUSKESMAS PERAWATAN NARMADA

usiaKarakteristik respondenJenis kelaminTingkat PengetahuanJenis KelaminTotal%Laki-lakiPerempuanJumlah%Jumlah%Baik412,5312,5712,5Cukup000000Kurang2887,52187,54987,5Total321002442,8656100Pengetahuan responden terhadap TBTabel Distribusi pengetahuan Responden Berdasarkan Jenis KelaminKhan (2006) di Pakistan. Pada penelitian tersebut, sebagian besar pasien TB memiliki pengetahuan yang kurang.Sikap responden terhadap TB31 Laki-laki24 perempuan

peringkat 3Insidens TB didunia (WHO, 2004)SKRT tahun 2001, TB ranking ketiga penyebab kematian

Kasus TBC di NTB diperkirakan 6000 kasusDitemukan 3000 kasus.2008 3.138 orang 2009 3.066 orang

Faktor penyebab utama meningkatnya beban masalah TB di NTB KemiskinanKegagalan program TBPerubahan demografiDampak pandemi HIVTingkat pengetahuan thp TB keberhasilan program-program TB

Bagaimanakah pengetahuan, sikap, serta perilaku responden tentang penyakit TB Paru terhadap keberhasilan pengobatan TB di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Narmada?Rumusan MasalahTujuan UmumMengetahui pengetahuan, sikap, serta perilaku responden tentang penyakit TB Paru terhadap keberhasilan pengobatan TB di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Narmada.

Tujuan KhususDapat mengidentifikasi faktor keberhasilan Pengobatan TB di Puskesmas Narmada.

Tujuan PenelitianHasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi tentang pengetahuan, sikap, serta perilaku responden tentang penyakit TB Paru.

Bahan pertimbangan untuk melakukan evaluasi program TB di Puskesmas Narmada sehingga dapat melakukan upaya-upaya guna mencapai target-target indikator keberhasilan program TB di Puskesmas Narmada.

Manfaat PenelitianII.1 KONSEP PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKUII.2PROFIL PUSKESMAS PERAWATAN NARMADAII.3TUBERKULOSIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKAII.2.1 PengetahuanpengetahuanPendidikanUsiaPengalamanTahuMemahamiAplikasiAnalisaSintesisEvaluasi Lawrence Green pada tahun (1980) melalui teori determinan perilaku mengatakan bahwa perilaku masyarakat dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu :

Predisposing factors atau faktor predisposisi seperti pendidikan, nilai, adat istiadat, budaya, dan lain-lain. Enabling factors atau faktor pendukung seperti ketersediaan sumber dan fasilitas.Reinforcing factors atau faktor pendorong seperti dukungan petugas dan kebijakan pemerintah.

II.2.2 PerilakuMenurut Notoatmodjo tahun 1993Suatu kecenderungan untuk bereaksi dengan cara tertentu terhadap suatu perangsang atau situasi yang dihadapi.

perbedaan dalam bakat, minat, pengalaman, pengetahuan, intensitas perasaan, dan juga situasi lingkungan serta pengetahuan yang dimiliki seseorang sangat mempengaruhi sikap dan tindakannya (Purwanto, 2007).

II.2.3 SikapPuskesmas Perawatan Narmada merupakan salah satu Puskesmas yang terletak di Kecamatan Narmada, terletak sekitar 12 km sebelah timur Kota Mataram, yaitu di Jl. Ahmad Yani Narmada Kabupaten Lombok Barat, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :Sebelah Timur : Wilayah kerja Puskesmas Sedau Kecamatan NarmadaSebelah Barat : Wilayah kerja Puskesmas Cakranegara Kecamatan CakranegaraSebelah Utara : Wilayah kerja Puskesmas Lingsar Kecamatan LingsarSebelah Selatan : Wilayah kerja Puskesmas Kediri Kecamatan Kediri

Keadaan GeografisDesa cakupan kerja puskesmas NarmadaLuas wilayah kerja Puskemas Narmada yaitu 19,21 km2Melayani 44.956 jiwa penduduk15NoDesaLuas Wilayah (km2)Jumlah DusunJumlah PendudukJumlah KKRata-rata Jiwa/KKKepadatan Penduduk/km21Sembung1,649380611043,423202Badrain1,596436012943,427423Batu Kuta1,63433819893,420744Kerama Jaya1,015438513123,343415Tanak Beak3,217540316343,316836Nyurlembang1,834367610643,520087Lembuak3,310942926463,628578Dasan Tereng1,776601217253,533969Gerimax Indah3,234450412743,51394

Keadaan DemografiKeterangan :terbanyakterkecilDistribusi pekerjaanDistribusi pendidikanperdagangan, angkutan, jasa, industri, konstruksi, dan pertambangan dan penggalianPromosi Kesehatan Dan Pemberdayaan MasyarakatKesehatan LingkunganUpaya Kesehatan MasyarakatUpaya Kesehatan PeroranganPencegahan Dan Pemberantasan PenyakitPerbaikan Gizi Masyarakat Program PuskesmasDefinisi TB paru menurut WHO adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium Tuberculosis complex. (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2006).

DefinisiFaktor UmurFaktor JenisTingkat pendidikanPekerjaanKebiasaan merokokKepadatan hunian kamar tidurPencahayaanVentilasiKondisi rumahStatus giziKelmbaban udaraStatus sosial ekonomiPrilaku

Faktor resikoAlur diagnosa TB Diagnosa TBPenatalaksanaan TB meliputi penemuan pasien dan pengobatan yang dikelola dengan menggunakan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course

Strategi DOTS terdiri dari 5 komponen kunci (Depkes RI, 2008) :Komitmen politisPemeriksaan dahak mikroskopis yg terjamin mutunya.Pengobatan jangka pendek yg standar bagi semua kasus TB dgn tatalaksana kasus yg tepat, termasuk pengawasan langsung pengobatan.Jaminan ketersediaan OAT yang bermutu.Sistem pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan.

Penanggulangan TB di IndonesiaPerencanaan dilakukan oleh semua unit di setiap tingkat didasarkan pada besarnya masalah, kondisi daerah serta kemampuan sumber daya setempat (Depkes RI, 2008). Pemantauan dan evaluasi program TBpemantauan dilakukan dengan menelaah laporan, pengamatan langsung dan wawancara dengan petugas pelaksana maupun dengan masyarakat sasaran.Evaluasi dilakukan setelah suatu jarak-waktu (interval) lebih lama, biasanya setiap 6 bulan s/d 1 tahun

Perencanaan, pemantauan dan evaluasi program TBIndikator untuk menilai kemajuan atau keberhasilan penanggulangan TB secara Nasional ada 2 yaitu :Angka penemuan pasien baru TB BTA positif (case Detection Rate = CDR) Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate = SR)Disamping itu ada beberapa indicator proses untuk mencapai indicator Nasional tersebut di atas, yaitu :Angka Penjaringan SuspekProporsi Pasien TB Paru BTA positif diantara Suspek yang diperiksa dahaknyaProporsi Pasien TB Paru BTA positif diantara seluruh pasien TB paruProporsi pasien TB anak diantara seluruh pasienAngka Noifikasi Kasus (CNR)Angka KonversiAngka KesembuhanAngka Kesalahan Laboratorium

BAB IIIMETODE PENELITIANTempat dan Waktu PenelitianTempat PenelitianPenelitian akan dilakukan di wilayah kerja puskesmas perawatan Narmada.Waktu PenelitianPenelitian akan dilakukan pada bulan september 2011.

Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah semua penderita TB paru di wilayah kerja puskesmas Narmada yang telah menjalani terapi selama minimal 6 bulan periode januari 2010 sampai Desember 2010. Penderita TB yang memenuhi kriteria tersebut berjumlah 70 orang. Jumlah tersebut juga akan menjadi sampel penelitian.

BAB IIIMETODE PENELITIANDefinisi Operasional

PengetahuanSegala sesuatu yang terkait dengan TB yang diketahui dan dimengerti yang didapatkan dari proses penglihatan, pendengaran dan lain-lain (Depkes, 2006).

Sikap respondenSuatu kecenderungan untuk bereaksi dengan cara tertentu terhadap suatu perangsang atau situasi yang dihadapi, yang merupakan penentu yang sangat penting dalam tingkah laku manusia (Purwanto, 2007).

Perilaku respondenKegiatan atau aktivitas yang menyebabkan seseorang mempunyai risiko terserang TB.

Sikap tenaga kesehatanPenilaian responden terhadap tanggapan atau reaksi tenaga kesehatan kepada responden selama menjalani pengobatan TB.

Infeksi TBInfeksi yang ditimbulkan oleh bakteri mycobacterium tuberkulosis.

Penderita TBPasien TB paru yang telah dibuktikan secara mikroskopis atau didiagnosis oleh dokter dan telah mendapat pengobatan lengkap selama 6 bulan.

ContKriteria Inklusi dan EksklusiKriteria InklusiSemua penderita TB di wilayah kerja puskesmas Narmada yang telah menjalani pengobatan dasar TB selama 6 bulan dalam periode januari 2010 sampai desember 2010.Berusia 18 tahun atau lebih saat dilakukan penelitian.Bersedia menjadi sampel penelitian.

Kriteria EksklusiTidak berada di tempat saat diadakan penelitian.

Instrumen dan Prosedur Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data.

Setiap penduduk yang akan dijadikan sampel penelitian akan diberikan kuesioner yang akan diisi, dengan sebelumnya diberikan pengarahan dan petunjuk mengenai cara pengisian kuesioner tersebut.

Kuesioner penelitian diadaptasi dari kuesioner yang pernah digunakan pada beberapa penelitian di daerah lain di Indonesia.

Pengolahan dan Analisis Data

Metode analisa yang akan digunakan adalah analisis deskriptif berupa nilai rerata yang digunakan untuk menjelaskan karakteristik penduduk yaitu pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap TB.

Data hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANKarakteristik respondenPengetahuan responden terhadap TBSikap responden terhadap TBPerilaku respondenPSikap petugas kesehatanSumber InformasiPengobatan TBPengetahuan, sikap dan perilaku responden dengan sikap tenaga kesehatan.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANTingkat pendidikan respondenContMata Pencaharian Responden Penghasilan respondenPenghasilanJumlah%perempuan) Perbedaan jumlah sample Tidak dilakukan penyuluhan > Mencari perawatan di layanan periferPendidikan Tingkat Pengetahuan Total%BaikCukupKurangJumlah%Jumlah%Jumlah%Tidak Sekolah/tidak tamat SD11,79002239,292341,07Lulus SD11,79001221,431323,21Lulus SLTP11,790058,93610,71Lulus SLTA23,5700814,291017,86Lulus S1/D323,570023,5747,14Total712,5004987,556100Pengetahuan dan pendidikan respondenTabel Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan dan PendidikanCont Hampir semua responden menunjukkan sikap positif Tidak terdapat perbedaan yang besar antara sikap yang ditunjukkan responden laki-laki dan responden perempuan.Johanssen (1996) di negara Vietnam(responden memiliki sikap negatif thd TB) stigma masyarakat terhadap TBPurwanto (2007), lingkungan mempengaruhi sikap

Erawatyningsih dkk (2009) tidak ada pengaruh yang signifikan antara jenis kelamin terhadap ketidakpatuhan berobat (nilai korelasi parsial sebesar 1,000 dengan p=0,323, p > 0,05)ContContHasil yang berbeda didapatkan oleh Hashim (2003) di Irak 54,8% petugas kesehatan menunjukkan sikap dan perilaku yang negatif. Hasil yang tidak jauh berbeda didapatkan oleh Nurmala (2002) pada penelitian yang dilakukan di Medan.Perbedaan hasil ini kemungkinan disebabkan karena perbedaan responden. Pada penelitian Hashim (2003) di Irak, sikap responden dinilai dari penilaian peneliti terhadap responden sedangkan penelitian di Narmada dan di Medan menggunakan penilaian responden untuk menilai sikap petugas kesehatan.

ContHasil yang sama juga didapatkan oleh Hashim (2003) pada pasien TB di Irak

Penelitian lain yang dilakukan oleh Manalo di Filipina juga mendapatkan hasil yang sama

Mushtaq (2011) di Pakistan, Pengetahuan responden daerah perkotaan > responden di wilayah pedesaanContPada penelitian ini, didapatkan satu responden yang menganggap sikap petugas kesehatan negatif, sedangkan yang lainnya positif.

Responden yang menilai sikap petugas kesehatan negatif tersebut memiliki pengetahuan kurang, sikap positif dan perilaku yang juga kurang.

Pengetahuan, sikap dan perilaku responden dengan sikap tenaga kesehatan.Meskipun responden memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku yang kurang, namun responden tetap menganggap petugas kesehatan memiliki sikap yang positif.

Responden mengaku petugas kesehatan selalu memberikan informasi terkait TB.

ContHasil yang berbeda ditunjukkan oleh Nurmala (2002) di Medan. pengetahuan responden ~sikap tenaga kesehatan menurut responden (pengetahuan responden menunjukkan hasil baik yang diikuti dengan sikap positif tenaga kesehatan).ContPerbedaan ini mungkin disebabkan perbedaan tekhnik pemberian penyuluhan. Perbedaan kriteria sample (penelitian tsb juga menggunakan keluarga dan orang dekat lain seperti teman untuk membantu memberikan informasi terkait TB).Cont Hubungan interpersonal antara pasien & petugas kesehatan memiliki peranan penting dlm mengubah pengetahuan & perilaku pasien.

Komunikasi mrp hal penting untuk membangun kepercayaan interpersonal tsb. Keluarga & teman sebaya sgt berpengaruh thd perilaku pasien.

Seperti telah disebutkan, perilaku seseorang sgt dipengaruhi oleh pengetahuan (CDC, 2010).

SEKIANTERIMA KASIH