PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/224/1/KARYA TULIS...

70
i PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA DALAM KEHAMILAN DI PUSKESMAS LEPO-LEPO KOTA KENDARI TAHUN 2017 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma III Kebidanan Politeknik Kesehatan Kendari OLEH ROSMAWATI TIBU P00324014029 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEBIDANAN KENDARI 2017

Transcript of PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/224/1/KARYA TULIS...

  • i

    PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDABAHAYA DALAM KEHAMILAN DI PUSKESMAS LEPO-LEPO

    KOTA KENDARI TAHUN 2017

    KARYA TULIS ILMIAH

    Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam MenyelesaikanPendidikan Program Studi Diploma III Kebidanan

    Politeknik Kesehatan Kendari

    OLEH

    ROSMAWATI TIBUP00324014029

    KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

    JURUSAN KEBIDANANKENDARI

    2017

  • ii

  • iii

  • iv

    A. Identitas Diri

    Nama : Rosmawati Tibu

    Nim : P00324014029

    Tempat Tanggal Lahir : Bombana, 07 September

    1996

    Suku : Moronene

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Agama : Islam

    Alamat : BTN Cempaka Lepo-

    Lepo

    B. Pendidikan

    1. SD Negeri 47 Doule Kab. Bombana Sulawesi Tenggara, tamat

    tahun 2008.

    2. SMP Negeri 3 Rumbia Kab. Bombana Sulawesi Tenggara, tamat

    tahun 2011.

    3. SMK Negeri 2 Bombana Sulawesi Tenggara, tamat tahun 2014.

    4. Diploma III Kebidanan Poltekkes Kendari dari tahun 2014-hingga

    sekarang.

  • v

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas

    limpahan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat

    menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul “pengetahuan

    ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan di Puskesmas

    Lepo-lepo Kota Kendari tahun 2017”.

    Dalam proses penyusunan karya tulis ilmiah ini ada banyak pihak

    yang membantu, oleh karena itu sudah sepantasnya penulis dengan

    segala kerendahan dan keikhlasan hati mengucapkan banyak terima

    kasih sebesar-besarnya terutama kepada Ibu Hasmia Naningsi, SST,

    M.Keb selaku Pembimbing I dan Ibu Wahida, S.Si.T, M.Keb selaku

    Pembimbing II yang telah banyak membimbing sehingga karya tulis ilmiah

    ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula

    penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Bapak Petrus, SKM. M.Kes sebagai Direktur Poltekkes Kendari.

    2. Ibu Halijah, SKM, M.Kes sebagai Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes

    Kendari.

    3. Ibu dr. Jeni Arni Harli T sebagai Kepala Puskesmas Lepo-lepo Kota

    Kendari.

    4. Ibu Arsulfa, S.S..T, M.Keb, Ibu Hj. Siti Zaenab, SKM, SST, M.Keb, Ibu

    Nasrawati, S.Si.T, MPH selaku penguji dalam karya tulis ilmiah ini.

    5. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Politeknik Kesehatan Kendari

    Jurusan Kebidanan yang telah mengarahkan dan memberikan ilmu

  • vi

    pengetahuan selama mengikuti pendidikan yang telah memberikan

    arahan dan bimbingan.

    6. Kedua orang tua bapak Suhardi Tybu dan Ibu Bungawa Oriuwatu serta

    saudara-saudaraku.

    7. Seluruh teman-teman D-III Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan

    Kendari, yang senantiasa memberikan bimbingan, dorongan,

    pengorbanan, motivasi, kasih sayang serta doa yang tulus dan ikhlas

    selama penulis menempuh pendidikan.

    Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari

    sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun

    sangat penulis harapkan dalam penyempurnaan karya tulis ilmiah ini serta

    sebagai bahan pembelajaran dalam penyusunan karya tulis ilmiah

    selanjutnya.

    Kendari, Agustus 2017

    Penulis

  • vii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL............................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN................................................................. ii

    HALAMAN PENGESAHAN.................................................................. iii

    RIWAYAT HIDUP................................................................................. iv

    KATA PENGANTAR............................................................................. v

    DAFTAR ISI.......................................................................................... vii

    DAFTAR TABEL................................................................................... ix

    DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ x

    ABSTRAK............................................................................................. xi

    BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1

    A. Latar Belakang.............................................................................. 1

    B. Perumusan Masalah..................................................................... 5

    C. Tujuan Penelitian........................................................................... 6

    D. Manfaat Penelitian......................................................................... 6

    E. Keaslian Penelitian........................................................................ 7

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................. 8

    A. Telaah Pustaka............................................................................. 8

    B. Landasan Teori............................................................................. 28

    C. Kerangka Teori.............................................................................. 30

    D. Kerangka Konsep.......................................................................... 31

    BAB III METODE PENELITIAN............................................................ 32

    A. Jenis Penelitian............................................................................. 32

    B. Waktu dan Tempat Penelitian....................................................... 32

    C. Populasi dan Sampel Penelitian.................................................... 32

    D. Variabel Penelitian........................................................................ 32

    E. Definisi Operasional...................................................................... 33

    F. Jenis dan Sumber Data Penelitian................................................ 34

    G. Instrumen Penelitian...................................................................... 35

  • viii

    H. Pengolahan dan Analisis Data...................................................... 35

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 37

    A. Hasil Penelitian.............................................................................. 37

    B. Pembahasan................................................................................. 46

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..................................................... 55

    A. Kesimpulan.................................................................................... 55

    B. Saran............................................................................................. 56

    DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 57

    LAMPIRAN

  • ix

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Karakteristik Responden..................................................... 40

    Tabel 2. Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda

    Bahaya Dalam Kehamilan di Puskesmas Lepo-lepo Kota

    Kendari Tahun 2017........................................................... 41

    Tabel 3. Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda

    Bahaya Dalam Kehamilan Berdasarkan Umur Ibu di

    Puskesmas Lepo-lepo Kota Kendari Tahun 2017.............. 42

    Tabel 4. Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda

    Bahaya Dalam Kehamilan Berdasarkan Pendidikan Ibu di

    Puskesmas Lepo-lepo Kota Kendari Tahun 2017.............. 43

    Tabel 5. Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda

    Bahaya Dalam Kehamilan Berdasarkan Graviditas Ibu di

    Puskesmas Lepo-lepo Kota Kendari Tahun 2017.............. 45

    Tabel 6. Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda

    Bahaya Dalam Kehamilan Berdasarkan Sumber Informasi

    di Puskesmas Lepo-lepo Kota Kendari Tahun 2017........... 46

  • x

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Formulir persetujuan menjadi responden penelitian

    Lampiran 2. Kuesioner

    Lampiran 3. Surat izin penelitian dari Badan Riset Propinsi Sultra

    Lampiran 4. Surat keterangan melakukan penelitian dari Puskesmas

    Lepo-Lepo Kota Kendari

    Lampiran 5. Master tabel

    Lampiran 6. Output analisis data

  • xi

    ABSTRAK

    PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA DALAMKEHAMILAN DI PUSKESMAS LEPO-LEPO KOTA KENDARI

    TAHUN 2017

    Rosmawati Tibu1 Hasmia Naningsi2 Wahida2

    Latar belakang: Komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas merupakanmasalah kesehatan utama bagi kesehatan wanita, karena merupakan penyebabterbesar kematian ibu dan bayi.

    Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan mengetahui ibu hamil tentangtanda-tanda bahaya dalam kehamilan di Puskesmas Lepo-lepo Kota Kendaritahun 2017.

    Metode Penelitian: Desain penelitian yang digunakan ialah deskriptif.Sampel penelitian adalah ibu hamil bulan Juni tahun 2017 yang berjumlah 38orang. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner mengenai pengetahuantentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan. Data dianalisis dengan ujideskriptif.

    Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu hamiltentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dalam kategori kurang. Ibu hamildengan pengetahuan baik berada pada umur 20-35 tahun, berpendidikan tinggi,multigravida, memperoleh informasi tentang tanda-tanda bahaya dalamkehamilan yang bersumber dari tenaga kesehatan. Ibu hamil denganpengetahuan cukup berada pada umur 20-35 tahun, berpendidikan tinggi,menegah, dasar, primigravida dan multigravida, memperoleh informasi tentangtanda-tanda bahaya dalam kehamilan yang bersumber dari tenaga kesehatan,media sosial dan cetak, keluarga. Ibu nifas dengan pengetahuan kurang beradapada umur 20-35 tahun, berpendidikan menengah dan dasar, primigravida danmultigravida, memperoleh informasi tentang bendungan ASI yang bersumber darimedia sosial dan cetak namun ada juga ibu yang belum pernah mendengartentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.

    Kata kunci : pengetahuan, tanda-tanda bahaya dalam kehamilan

    1 Mahasiswa Prodi D-III Kebidanan Poltekkes Kendari2 Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kendari

  • 12

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Kehamilan dan persalinan merupakan suatu peristiwa alamiah.

    Walaupun merupakan peristiwa alamiah, kadangkala kehamilan dan

    persalinan disertai risiko berupa komplikasi baik untuk ibu maupun

    bayinya. Komplikasi yang sering terjadi adalah perdarahan postpartum,

    eklamsia dan infeksi (WHO, 2013). Komplikasi kehamilan, persalinan dan

    nifas merupakan masalah kesehatan utama bagi kesehatan wanita,

    karena merupakan penyebab terbesar kematian ibu dan bayi.

    Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB)

    merupakan indikator utama dalam pelayanan kesehatan dan salah satu

    tujuan Millenium Development Goals (MDGs). AKI di Indonesia

    diperkirakan tidak akan mencapai target MDGs yaitu 102 per 100.000

    kelahiran hidup pada tahun 2015. Hal ini disebabkan karena adanya

    peningkatan AKI di Indonesia. Hasil survey demografi dan kesehatan

    indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan adanya peningkatan AKI dari

    tahun sebelumnya 2007. AKI Indonesia pada tahun 2007 sebesar 228 per

    100.000 kelahiran hidup meningkat menjadi 359 per 100.000 kelahiran

    hidup. Hal ini berbanding terbalik dengan angka kematian bayi (AKB),

    hasil survei demografi dan kesehatan 2012 menjelaskan bahwa AKB

    mengalami penurunan namun walaupun mengalami penurunan tak

  • 13

    berbeda jauh dengan hasil SDKI 2007, yaitu masing-masing 32 dan 34

    kematian per 1.000 kelahiran hidup (BKKBN, 2013).

    Propinsi Sulawesi Tenggara merupakan salah satu propinsi yang

    yang menunjukkan adanya penurunan jumlah kematian ibu, dimana pada

    tahun 2011 jumlah kematian ibu sebesar 97 kasus menurun 84 kasus

    pada tahun 2012 dan menurun lagi menjadi 79 kasus pada tahun 2013

    (Dinkes Propinsi Sultra, 2013). Namun, tidak demikian dengan Kota

    Kendari. Terjadi peningkatan angka kematian ibu, dimana pada tahun

    2012 angka kematian ibu sebesar 53 per 100.000 kelahiran hidup

    meningkat menjadi 104 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2013

    (Dinkes Kota kendari, 2013). Penyebab utama kematian ibu adalah

    keracunan kehamilan dan infeksi. Kondisi ini diperparah lagi dengan

    status gizi yang buruk, persalinan terlalu muda, paritas tinggi, anemia

    dalam kehamilan, pengetahuan yang kurang tentang pemanfaatan

    fasilitas kesehatan, sebagian ibu hamil terlambat mendapat pertolongan

    persalinan difasilitas kesehatan, pertolongan persalinan oleh dukun

    (Dinkes Sultra, 2013).

    Kematian ibu di Indonesia sebagian besar terjadi pada saat

    kehamilan, persalinan dan nifas sebesar 90% pada tahun 2009.

    Penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan sebesar 28%,

    eklamsia sebesar 24%, infeksi sebesar 11%. Penyebab tidak langsung

    adalah kurang energi kronik selama kehamilan sebesar 37% dan anemia

    kehamilan sebesar 40% (Depkes RI, 2014). Faktor lain yang

  • 14

    melatarbelakangi kematian ibu adalah kondisi tiga terlambat, yakni

    terlambat dalam memeriksakan kehamilan, mengenal tanda bahaya dan

    mengambil keputusan, terlambat dalam memperoleh pelayanan

    persalinan dari tenaga kesehatan, dan terlambat sampai di fasilitas

    kesehatan pada saat dalam keadaan emergensi (Kemenkes RI, 2014).

    Jumlah ibu hamil di Kota Kendari pada tahun 2013 yang mengalami

    komplikasi sebanyak 1301 kasus (20,0%) dari 6503 ibu hamil dan yang

    mendapatkan penanganan sebanyak 1012 kasus (77,81%) (Dinkes Kota

    Kendari, 2015). Oleh karena itu perlu adanya pencegahan, deteksi dan

    penanganan komplikasi secara dini, sebelum komplikasi menjadi

    kedaruratan yang mengancam jiwa ibu dan bayinya.

    Morbiditas dan mortalitas ibu hamil dapat dicegah apabila ibu hamil

    dan keluarganya mampu mengenali tanda bahaya kehamilan dan

    mencoba untuk mencari pertolongan kesehatan (Hailu, Gebremariam, &

    Alemseged, 2014). Tanda bahaya kehamilan yang dapat muncul antara

    lain perdarahan vagina, edema pada wajah dan tangan, demam tinggi,

    ruptur membran, penurunan pergerakan janin, dan muntah persisten

    (Chapman & Durham, 2014; Pillitteri, 2015).

    Menurut Rashad dan Essa (2014) tindakan yang tepat dapat

    menghindarkan ibu hamil dari penyebab kematian maternal yang dapat

    dicegah. Tindakan dalam bentuk perawatan kehamilan yang dapat

    dilakukan dapat berupa antenatal care, menjaga kebersihan diri, memenuhi

    kebutuhan nutrisi, melakukan aktivitas fisik dan aktivitas seksual

  • 15

    sewajarnya, tidur dan istirahat yang cukup, dan lain sebagainya (Bobak

    dkk, 2015; Pillitteri, 2015).

    Perawatan kehamilan merupakan salah satu upaya yang dapat

    dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi kehamilan dan kematian

    serta menjaga pertumbuhan dan kesehatan janin. Ibu hamil diharapkan

    dapat melakukan perawatan kehamilannya dengan benar. Terdapat

    beberapa factor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam merawat

    kehamilannya, meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah

    usia dan paritas, sedangkan faktor eksternal adalah pengetahuan, sikap,

    ekonomi, social budaya, geografis, dukungan orang terdekat, pekerjaan

    pendidikan.

    Penelitian mengenai pengetahuan tanda bahaya kehamilan telah

    banyak dilakukan, sedangkan penelitian mengenai perilaku perawatan

    kehamilan secara holistik masih belum banyak dilakukan. Sebagian besar

    penelitian menyatakan respondennya memiliki pengetahuan yang rendah

    dalam menyebutkan tanda-tanda bahaya kehamilan (Kabakyenga et al.,

    2014; dan Hailu, et al, 2013).

    Penelitian Panthumas, et al. (2012) yang dilakukan pada 206

    remaja primigravida di Thailand menyatakan bahwa perilaku perawatan diri

    selama hamil kurang tepat. Perubahan perilaku pada seseorang dapat

    diawali dari adanya stimulus pengetahuan (Notoatmodjo, 2012). Seseorang

    yang telah mendapatkan stimulus pengetahuan idealnya akan membentuk

    sikap dan perilaku yang saling bersesuaian. Sampai saat ini belum banyak

  • 16

    penelitian mengenai hubungan pengetahuan tanda bahaya kehamilan dan

    perilaku perawatan kehamilan secara holistik di Indonesia.

    Puskesmas Lepo-lepo merupakan salah satu puskesmas yang

    mengalami peningkatan jumlah ibu hamil. Jumlah ibu hamil pada tahun

    2014 sebanyak 565 ibu hamil, pada tahun 2015 jumlah ibu hamil

    meningkat menjadi 1.248 ibu, sedangkan pada tahun 2016 jumlah ibu

    hamil sebanyak 1.200 ibu dan kunjungan pertama (K1) sebanyak 594 ibu.

    Pada bulan Januari hingga Februari 2017 jumlah kunjungan pertama (K1)

    sebanyak 128 ibu hamil (Puskesmas Lepo-lepo, 2017).

    Melihat data tersebut, dapat disimpulkan bahwa di Puskesmas

    Lepo-lepo sangat berisiko untuk terjadinya masalah-masalah dalam

    kehamilan. Hasil wawancara dengan pada 10 ibu hamil, didapatkan hasil

    bahwa dari 10 ibu hamil, 7 ibu hamil belum mengetahui tentang tanda-

    tanda bahaya dalam kehamilan. Berdasarkan fenomena tersebut maka

    penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui pengetahuan ibu

    hamil tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan di Puskesmas Lepo-

    lepo Kota Kendari tahun 2017.

    B. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan masalah penelitian

    adalah bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya

    dalam kehamilan di Puskesmas Lepo-lepo Kota Kendari tahun 2017?

  • 17

    C. Tujuan Penelitian

    1. Tujuan Umum

    Untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang

    tanda-tanda bahaya dalam kehamilan di Puskesmas Lepo-lepo

    Kota Kendari tahun 2017.

    2. Tujuan Khusus

    a. Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda

    bahaya dalam kehamilan berdasarkan umur ibu di Puskesmas

    Lepo-lepo Kota Kendari tahun 2017.

    b. Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda

    bahaya dalam kehamilan berdasarkan pendidikan ibu di

    Puskesmas Lepo-lepo Kota Kendari tahun 2017.

    c. Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda

    bahaya dalam kehamilan berdasarkan graviditas ibu di

    Puskesmas Lepo-lepo Kota Kendari tahun 2017.

    d. Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda

    bahaya dalam kehamilan berdasarkan sumber informasi di

    Puskesmas Lepo-lepo Kota Kendari tahun 2017.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Manfaat Bagi Ibu Hamil

    Untuk menambah wawasan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya

    dalam kehamilan.

  • 18

    2. Manfaat Bagi Puskesmas

    Dapat dijadikan sebagai masukan, sebagai bahan evaluasi,

    program penyuluhan bagi puskesmas untuk lebih meningkatkan

    program pelayanan kesehatan pada ibu hamil dalam upaya

    penurunan angka kematian ibu dan bayi.

    3. Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya

    Untuk dokumentasi agar dapat digunakan sebagai bahan

    perbandingan dalam melaksanakan penelitian selanjutnya.

    E. Keaslian Penelitian

    Penelitian Isdiaty dan Ungsianik (2013) tentang pengetahuan tanda

    bahaya dan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III di

    Puskesmas Cimanggis dan Sukmajaya menunjukkan tidak ada hubungan

    antara pengetahuan dengan perawatan kehamilan. Perbedaaan penelitian

    ini dengan penelitian Isdiaty dan Ungsianik (2013) yaitu variabel

    penelitian, jenis penelitian, sampel penelitian, lokasi penelitian.

    Jenis penelitian Isdiaty dan Ungsianik (2013) adalah analitik,

    variabel penelitian adalah pengetahuan dan perawatan kehamilan, sampel

    penelitian adalah ibu hamil trimester 3 yang berjumlah 96 ibu hamil dan

    lokasi penelitian di Puskesmas Cimanggis dan Sukmajaya. Pada

    penelitian ini jenis penelitian adalah deskriptif, variabel peneltian adalah

    pengetahuan, umur, pendidikan, graviditas, sumber informasi. Sampel

    penelitian adalah ibu hamil, lokasi penelitian adalah Puskesmas Lepo-

    Lepo.

  • 8

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    F. Tinjauan tentang Pengetahuan

    Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

    melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan

    terjadi melalui panca indra manusia yaitu penglihatan, pendengaran,

    penciuman, rasa dan raba (Notoatmojo, 2012). Penelitian Rogers (1974)

    mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru, di

    dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yaitu :

    a. Awareness (kesadaran) dimana orang tersebut menyadari dalam arti

    mengetahiu terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).

    b. Internst (merasa tertarik) terhadap stimulus/objek tertentu di sini sikap

    subjek sudah mulai timbul.

    c. Evalution (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya terhadap

    stimulus tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden sudah

    tidak baik lagi.

    d. Trial, dimana subjek sudah mulai melakukan sesuatu dengan apa yang

    dikehendaki.

    e. Adopsi, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai denagn

    pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

    Menurut Notoatmojo (2012), pengetahuan yang dicakup dalam

    daerah kognitif mempunyai 6 tingkatan.

  • 9

    1) Tahu (know) adalah mengingat suatu materi yang telah dipelajari

    sebelumnya. Untuk mengukur orang tahu tentang apa yang dipelajari

    antara lain dengan menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan,

    menyatakan.

    2) Memahami (comprehension) adalah kemampuan untuk memehami

    secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

    menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

    3) Aplikasi (application) adalah kemampuan untuk menggunakan materi

    yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya.

    4) Analisis (analysis) adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau

    objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam suatu

    struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama

    lainnya.

    5) Sintesis (synthesis) adalah kemampuan untuk meletakkan atau

    menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan

    yang baru.

    6) Evaluasi (evaluation) adalah kemempuan untuk melakukan justifikasi

    atau penilaian terhadap suatu materi objek.

    Ilmu pengetahuan manusia mengalami beberapa periode

    perkembangan dari waktu ke waktu sepanjang kehidupan manusia di

    permukaan bumi ini. Proses yang terjadi mengikuti kemajuan peradaban

    manusia dari zaman batu sampai zaman modern dan sering disebut

    sebagai “The Ways Of Thinking”. Proses tahapan yaitu :

  • 10

    a. Periode trial and error. Manusia melihat dan mendengar sesuatu, lalu

    mulai berfikir dan timbul keinginan untuk mencoba, tetapi gagal,

    kemudian mencoba lagi berkali-kali dan akhirnya berhasil.

    b. Periode authority and tradition. Semua pemikiran dan pendapat

    dijadikan norma-norma dan tradisi yang harus dilaksanakan oleh

    setiap orang. Bila seseorang melanggarnya, akan dikenakan sanksi

    hukuman, baik moral maupun fisik.

    c. Periode speculation and argumentation. Setiap pemikiran dan

    pendapat mulai dibahas kebenarannya melalui spekulasi dan adu

    argumentasi.

    Periode hyphothesis and experimentation. Semua pemikiran dan

    pendapat harus dianalisis, diteliti, serta diuji kebenarannya secara ilmiah

    (Chandra, 2014).

    Menurut Wawan & Dewi (2014), beberapa faktor yang

    mempengaruhi pengetahuan, yaitu :

    1. Faktor internal

    a. Umur

    Menurut Elizabeth yang dikutip Nursalam (2013), usia adalah umur

    individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang

    tahun. Menurut Hucklock (2013) semakin cukup umur, tingkat

    kemantangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam

    berpikir dan bekerja jadi semakin matangnya umur semakin matang

    pula pemikirannya tentang kehamilan.

  • 11

    b. Pendidikan

    Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap

    perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang

    menetukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk

    mencapai keselamatan dan kebahagian. Pendidikan dapat

    mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan

    pola hidup terutama dalam memotifasi untuk sikap berperan serta

    dalam pembangunan. Pada umumnya makin tinggi pendidikan

    seseorang makin mudah menerima informasi. Pendidikan

    diperlukan untuk mendapatkan informasi, misalnya hal-hal yang

    menunjang kesehatan sehingga meningkatkan kualitas hidup.

    Oleh sebab itu, makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka

    makin mudah menerima informasi dalam memperoleh informasi

    mengenai menstruasi sehingga makin banyak pengetahuan yang

    dimiliki dan semakin mudah remaja menerima informasi.

    c. Pekerjaan

    Pekerjaan dalam arti luas aktifitas utama yang dilakukan manusia

    dalam arti sempit istilah pekerjaan digunakan untuk suatu kerja

    menghasilkan uang bagi seseorang dalam pembicaraan sehari-hari

    istilah ini sering dianggap sinonim dengan profesi.jadi dapat

    diartikan sebagai sesuatu yang dikelurkan oleh seseorang sebagai

    profesi sengaja dilakukan untuk mendapatkan penghasilan.

    Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu.

  • 12

    d. Graviditas

    Graviditas dapat diartikan sebagai banyaknya kehamilan yang

    pernah dialami oleh seorang ibu. Semakin sering seorang ibu

    hamil, maka semakin banyak pengetahuan ibu tentang kehamilan.

    2. Faktor eksternal

    a.Faktor lingkungan

    Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar,

    manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi

    perkembangan dan perilaku orang atau kelompok. Lingkungan bisa

    membuat pola pikir ibu hamil tentang kehamilan menjadi sesuatu

    yang menakutkan, tergantung bagaimana lingkungan

    memperlakukan ibu hamil tersebut.

    b. Sosial budaya

    Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

    mempengaruhi dari sikap dalam menerima kelompok. Begitu pula

    tentang menstruasi masih banyak masyarakat yang menganggap

    bawah menstruasi itu sesuatu yang tabuh untuk di bicarakan

    khususnya pada masyarakat yang adat istiadatnya masih kental

    sehingga banyak mitos-mitos yang bermunculan sehingga ibu hamil

    merasa cemas ketika menghadapikehamilan.

    c. Sumber Informasi

    Sumber informasi dapat diartikan sebagai tempat atau asal

    informasi yang diterima oleh ibu hamil. Semakin banyak sumber

  • 13

    informasi yang dimiliki oleh seorang ibu hamil tentang kehamilan,

    maka semakin baik pengetahuan ibu hamil tentang kehamilannya.

    G. Tinjauan tentang Tanda-tanda Bahaya Dalam Kehamilan

    1. Pengertian

    Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang

    mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama

    kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak

    terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes, 2013). Menurut

    Kusmiyati dkk (2013), kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun

    kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu

    asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya

    risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/ penyakit

    yang mungkin terjadi selama hamil.

    2. Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan

    Pada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal

    dan hanya 10-12% kehamilan yang disertai dengan penyulit atau

    berkembang menjadi kehamilan patologis. Kehamilan patologis tidak

    terjadi secara mendadak karena kehamilan dan efeknya terhadap

    organ tubuh berlangsung secara bertahap dan berangsur-angsur. Deteksi

    dini gejala dan tanda bahaya selama kehamilan merupakan upaya terbaik

    untuk mencegah terjadinya gangguan yang serius terhadap kehamilan

    ataupun keselamatan ibu hamil. Faktor predisposisi dan adanya penyulit

  • 14

    penyerta sebaiknya diketahui sejak awal sehingga dapat dilakukan

    berbagai upaya maksimal untuk mencegah gangguan yang berat baik

    terhadap kehamilan dan keselamatan ibu maupun bayi yang

    dikandungnya.

    3. Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan

    1. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I (0 – 12 minggu)

    a) Perdarahan Pada Kehamilan Muda

    Salah satu komplikasi terbanyak pada kehamilan ialah

    terjadinya Perdarahan. Perdarahan dapat terjadi pada setiap

    usia kehamilan. Pada kehamilan muda sering dikaitkan dengan

    kejadian abortus, misscarriage, early pregnancy loss. Perdarahan

    pada kehamilan muda dikenal beberapa istilah sesuai dengan

    pertimbangan masing-masing, setiap terjadinya perdarahan pada

    kehamilan maka harus selalu berfikir tentang akibat dari

    perdarahan ini yang menyebabkan kegagalan kelangsungan

    kehamilan (Hadijanto, 2013).

    (1) Abortus

    Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil

    konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.

    Sebagai batasan ialah kehamilan kurang dari 20 minggu atau

    berat janin kurang dari 500 gram (Hadijanto, 2013). Menurut

    SDKI (2012) penyebab kematian ibu dikarenakan abortus

  • 15

    (5%). Berdasarkan jenisnya Sujiyatini dkk (2014)

    menyebutkan abortus dibagi menjadi:

    (a) Abortus Imminens (threatened)

    Suatu abortus imminens dicurigai bila terdapat

    pengeluaran vagina yang mengandung darah, atau

    perdarahan pervaginam pada trimester pertama

    kehamilan. Suatu abortus iminens dapat atau tanpa

    disertai rasa mules ringan, sama dengan pada waktu

    menstruasi atau nyeri pinggang bawah. Perdarahan pada

    abortus imminens seringkali hanya sedikit, namun

    hal tersebut berlangsung beberapa hari atau minggu.

    Pemeriksaan vagina pada kelainan ini memperlihatkan

    tidak adanya pembukaan serviks. Sementara pemeriksaan

    dengan real time ultrasound pada panggul menunjukkan

    ukuran kantong amnion normal, jantung janin berdenyut,

    dan kantong amnion kosong, serviks tertutup, dan

    masih terdapat janin utuh.

    (b) Abortus Insipien (inevitable)

    Merupakan suatu abortus yang tidak dapat

    dipertahankan lagi ditandai dengan pecahnya selaput

    janin dan adanya pembukaan serviks. Pada keadaan ini

    didapatkan juga nyeri perut bagian bawah atau nyeri

    kolek uterus yang hebat. Pada pemeriksaan vagina

  • 16

    memperlihatkan dilatasi osteum serviks dengan bagian

    kantung konsepsi menonjol. Hasil Pemeriksaan USG

    mungkin didapatkan jantung janin masih berdenyut,

    kantung gestasi kosong (5 hingg 6,5 minggu), uterus

    kosong (3-5 minggu) atau perdarahan subkorionik banyak

    di bagian bawah.

    (c) Abortus Incompletus (incomplete)

    Adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada

    kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa

    yang tertinggal dalam uterus. Pada pemeriksaan

    vagina, canalis servikalis terbuka dan jaringan dapat

    diraba dalam cavum uteri atau kadang-kadang sudah

    menonjol dari osteum uteri eksternum. Pada USG

    didapatkan endometrium yang tipis dan ireguler.

    (d) Abortus Completus (complete)

    Pada abortus completus semua hasil konsepsi

    sudah dikeluarkan. Pada penderita ditemukan perdarahan

    sedikit, osteum uteri telah menutup, dan uterus sudah

    banyak mengecil. Selain ini, tidak ada lagi gejala

    kehamilan dan uji kehamilan menjadi negatif. Pada

    Pemeriksaan USG didapatkan uterus yang kosong.

  • 17

    (e) Missed Abortion

    Adalah kematian janin berusia sebelum 20 minggu, tetapi

    janin mati itu tidak dikeluarkan selama 8 minggu atau

    lebih.

    (f) Abortus Habitualis (habitual abortion)

    Adalah abortus spontan yang terjadi berturut- turut tiga

    kali atau lebih. Pada umumnya penderita tidak sukar

    menjadi hamil, namun kehamilannya berakhir sebelum 28

    minggu.

    (2) Kehamilan ektopik

    Adalah suatu kehamilan yang pertumbuhan sel telur telah

    dibuahi tidak menempel pada dinding endometrium kavum

    uteri. Lebih dari 95% kehamilan ektopik berada di saluran telur

    (tuba Fallopii). Kejadian kehamilan ektopik tidak sama diantara

    senter pelayanan kesehatan. Hal ini bergantung pada kejadian

    salpingitis seseorang. Di Indonesia kejadian sekitar 5-6 per

    seribu kehamilan. Patofisiologi terjadinya kehamilan ektopik

    tersering karena sel telur yang telah dibuahi dalam

    perjalanannya menuju endometrium tersendat sehingga embrio

    sudah berkembang sebelum mencapai kavum uteri dan

    akibatnya akan tumbuh di luar rongga rahim. Bila kemudian

    tempat nidasi tersebut tidak dapat menyesuaikan diri

  • 18

    dengan besarnya buah kehamilan, akan terjadi rupture

    dan menjadi kehamilan ektopik terganggu (Hadijanto, 2013).

    Tanda dan gejala pada kehamilan muda, dapat atau

    tidak ada perdarahan pervaginam, ada nyeri perut

    kanan/kiri bawah. Berat atau ringannya nyeri tergantung pada

    banyaknya darah yang terkumpul dalam peritoneum. Dari

    Pemeriksaan fisik didapatkan rahim yang juga membesar,

    adanya tumor didaerah adneksa. Adanya tanda- tanda syok

    hipovolemik yaitu hipotensi, pucat dan ekstremitas dingin,

    adanya tanda-tanda abdomen akut yaitu perut tegang

    bagian bawah, nyeri tekan dan nyeri lepas dinding abdomen.

    Dari Pemeriksaan dalam serviks teraba lunak, nyeri tekan,

    nyeri pada uterus kanan dan kiri.

    (3) Mola hidatidosa

    Adalah suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar

    dimana tidak ditemukan janin dan hampir seluruh vili korialis

    mengalami perubahan berupa degenerasi hidropik. Secara

    makroskopik, molahidatidosa mudah dikenal yaitu berupa

    gelembung-gelembung putih, tembus pandang, berisi cairan

    jernih, dengan ukuran bervariasi dari beberapa millimeter

    sampai 1 atau 2 cm.

    Menurut Hadijanto (2013) pada permulaannya gejala

    mola hidatidosa tidak seberapa berbeda dengan kehamilan

  • 19

    biasa yaitu mual, muntah, pusing, dan lain-lain, hanya saja

    derajat keluhannya sering lebih hebat. Selanjutnya

    perkembangan lebih pesat, sehingga pada umumnya besar

    uterus lebih besar dari umur kehamilan. Ada pula kasus-kasus

    yang uterusnya lebih kecil atau sama besar walaupun

    jaringannya belum dikeluarkan. Dalam hal ini perkembangan

    jaringan trofoblas tidak begitu aktif sehingga perlu

    dipikirkan kemungkinan adanya dying mole. Perdarahan

    merupakan gejala utama mola. Biasanya keluhan perdarahan

    inilah yang menyebabkan mereka datang ke rumah sakit.

    Gejala perdarahan ini biasanya terjadi antara bulan

    pertama sampai ketujuh dengan rata-rata 12-14 minggu. Sifat

    perdarahan bias intermiten, sedikit-sedikit atau sekaligus

    banyak sehingga menyebabkan syok atau kematian. Karena

    perdarahan ini umumnya pasien mola hidatidosa masuk

    dalam keadaan anemia.

    b) Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan

    Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada

    kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa

    terjadi 6 minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10 minggu.

    Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan

    HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu

  • 20

    aktifitas sehari-hari dan keadaan umum menjadi lebih buruk,

    dinamakan Hiperemesis Gravidarum (Saifuddin, 2012).

    c) Selaput kelopak mata pucat

    Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan

    adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11 gr% pada

    trimester I. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi

    dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi.

    Anemia pada trimester I bisa disebabkan karena mual muntah pada ibu

    hamil dan perdarahan pada ibu hamil trimester I (Saifuddin, 2012).

    d) Demam Tinggi

    Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan

    merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala

    adanya infeksi dalam kehamilan. Menurut SDKI (2012) penyebab

    kematian ibu karena infeksi (11%). Penanganan demam antara lain

    dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk

    menurunkan suhu (Saifuddin, 2012). Demam dapat disebabkan oleh

    infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke

    dalam tubuh wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya

    tanda atau gejala–gejala penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi

    demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadi selama

    kehamilan, persalinan dan masa nifas (Pusdiknakes, 2013).

  • 21

    2) Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II (13 – 28 minggu)

    a) Demam Tinggi

    Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam

    kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat

    merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Menurut SDKI

    (2012) penyebab kematian ibu karena infeksi (11%).

    Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum

    banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin,

    2012). Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan

    yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita

    hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau

    gejala–gejala penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan

    gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadi selama kehamilan,

    persalinan dan masa nifas (Pusdiknakes, 2013).

    b) Bayi kurang bergerak seperti biasa

    Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1

    jam). Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau

    ke-6. Jika bayi tidak bergerak seperti biasa dinamakan

    IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak adanya

    tanda-tanda kehidupan janin didalam kandungan. Beberapa ibu

    dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur

    gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3

  • 22

    kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu

    makan dan minum dengan baik (Pusdiknakes, 2013).

    c) Selaput kelopak mata pucat

    Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam

    kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di

    bawah

  • 23

    b) Sakit Kepala Yang Hebat

    Sakit kepala selama kehamilan adalah umum, seringkali

    merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.

    Sakit kepala yang menunjukkan masalah yang serius adalah

    sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan

    beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat

    tersebut, ibu mungkin mengalami penglihatan yang kabur.

    Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari

    pre-eklampsia (Pusdiknakes, 2013).

    c) Penglihatan Kabur

    Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat

    disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi

    oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang

    mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan

    kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan

    penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan kabur,

    dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang

    mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah

    perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur

    atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.

    Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan

    tanda-tanda yang menujukkan adanya preeklampsia berat

    yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya

  • 24

    perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks

    cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme

    pembuluh darah) (Pusdiknakes, 2013).

    d) Bengkak di muka atau tangan

    Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang

    normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan

    biasanya hilang setelah beristirahat atau meletakkannya lebih

    tinggi. Bengkak dapat menunjukkan adanya masalah serius jika

    muncul pada permukaan muka dan tangan, tidak hilang setelah

    beristirahat, dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini

    bisa merupakan pertanda pre-eklampsia.

    e) Janin Kurang Bergerak Seperti Biasa

    Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam

    1 jam). Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5

    atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak seperti biasa

    dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak

    adanya tanda-tanda kehidupan janin didalam kandungan.

    Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal.

    Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak

    paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau

    beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik

    (Pusdiknakes, 2013).

  • 25

    f) Pengeluaran Cairan Pervaginam (Ketuban Pecah Dini)

    Yang dimaksud cairan di sini adalah air ketuban.

    Ketuban yang pecah pada kehamilan aterm dan disertai dengan

    munculnya tanda-tanda persalinan adalah normal. Pecahnya

    ketuban sebelum terdapat tanda-tanda persalinan dan ditunggu

    satu jam belum dimulainya tanda-tanda persalinan ini disebut

    ketuban pecah dini. Ketuban pecah dini menyebabkan hubungan

    langsung antara dunia luar dan ruangan dalam rahim sehingga

    memudahkan terjadinya infeksi. Makin lama periode laten (waktu

    sejak ketuban pecah sampai terjadi kontraksi rahim), makin

    besar kemungkinan kejadian kesakitan dan kematian ibu atau

    janin dalam rahim (Marjati dkk, 2014).

    g) Kejang

    Menurut SDKI (2012) penyebab kematian ibu karena

    eklampsi (24%). Pada umumnya kejang didahului oleh makin

    memburuknya keadaan dan terjadinya gejala-gejala sakit

    kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin

    berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun

    kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan

    gejala dari eklampsia (Saifuddin, 2012).

    h) Selaput kelopak mata pucat

    Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam

    kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di

  • 26

    bawah 11 gr% pada trimester III. Anemia dalam kehamilan

    disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak

    jarang keduanya saling berinteraksi. Anemia pada Trimester III

    dapat menyebabkan perdarahan pada waktu persalinan dan

    nifas, BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500

    gram) (Saifuddin, 2012).

    i) Demam Tinggi

    Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam

    kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat

    merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Menurut

    SDKI (2012) penyebab kematian ibu karena infeksi (11%).

    Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum

    banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin,

    2012). Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam

    kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam

    tubuh wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya

    tanda atau gejala–gejala penyakit. Pada infeksi berat dapat

    terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat

    terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa nifas

    (Pusdiknakes, 2013).

    d. Tujuan Mengenali Tanda Bahaya Kehamilan

    Tujuan pentingnya mengetahui tanda bahaya kehamilan

    menurut Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO (2013) yaitu :

  • 27

    1) Mengenali tanda-tanda yang mengancam bagi ibu hamil dan

    janinnya sejak dini.

    2) Dapat mengambil tindakan yang tepat yaitu menghubungi tenaga

    kesehatan terdekat bila menemui tanda bahaya kehamilan untuk

    mendapat perawatan segera.

    H. Landasan Teori

    Kehamilan dan persalinan merupakan suatu peristiwa alamiah.

    Walaupun merupakan peristiwa alamiah, kadangkala kehamilan dan

    persalinan disertai risiko berupa komplikasi baik untuk ibu maupun

    bayinya. Komplikasi yang sering terjadi adalah perdarahan postpartum,

    eklamsia dan infeksi (WHO, 2013). Komplikasi kehamilan, persalinan dan

    nifas merupakan masalah kesehatan utama bagi kesehatan wanita,

    karena merupakan penyebab terbesar kematian ibu dan bayi.

    Morbiditas dan mortalitas ibu hamil dapat dicegah apabila ibu hamil

    dan keluarganya mampu mengenali tanda bahaya kehamilan dan

    mencoba untuk mencari pertolongan kesehatan (Hailu dkk, 2013). Tanda

    bahaya kehamilan yang dapat muncul antara lain perdarahan vagina,

    edema pada wajah dan tangan, demam tinggi, ruptur membran,

    penurunan pergerakan janin, dan muntah persisten (Chapman & Durham,

    2013; Pillitteri, 2012). Menurut Rashad dan Essa (2012) tindakan yang

    tepat dapat menghindarkan ibu hamil dari penyebab kematian maternal

    yang dapat dicegah. Tindakan dalam bentuk perawatan kehamilan

    yang dapat dilakukan dapat berupa antenatal care, menjaga kebersihan diri,

  • 28

    memenuhi kebutuhan nutrisi, melakukan aktivitas fisik dan aktivitas seksual

    sewajarnya, tidur dan istirahat yang cukup, dan lain sebagainya (Bobak

    dkk, 2015; Pillitteri, 2012).

    Perawatan kehamilan merupakan salah satu upaya yang dapat

    dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi kehamilan dan kematian

    serta menjaga pertumbuhan dan kesehatan janin. Ibu hamil diharapkan

    dapat melakukan perawatan kehamilannya dengan benar. Terdapat

    beberapa factor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam merawat

    kehamilannya, meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah

    usia dan paritas, sedangkan faktor eksternal adalah pengetahuan, sikap,

    ekonomi, social budaya, geografis, dukungan orang terdekat, pekerjaan

    pendidikan.

    Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

    melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan

    terjadi melalui panca indra manusia yaitu penglihatan, pendengaran,

    penciuman, rasa dan raba (Notoatmojo, 2012). Menurut Wawan & Dewi

    (2014), beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan, yaitu faktor

    Internal terdiri dari umur, pendidikan, pekerjaan, graviditas. Faktor

    eksternal terdiri dari lingkungan, sosial budaya, sumber informasi.

  • 29

    I. Kerangka Teori

    Faktor Internala. Umurb. Pendidikanc. Pekerjaand. Graviditas

    Faktor Eksternala. Lingkunganb. Sosial Budayac. Sumber Informasi

    PengetahuanTentang Tanda-tanda Bahaya

    Dalam Kehamilan

    Gambar 1.Kerangka Teori dimodifikasi dari Notoadmojo (2012); Wawan dan Dewi(2014); Bobak dkk (2015); Pillitteri (2012); Hailu dkk (2013); WHO (2013)

  • 30

    J. Kerangka Konsep

    Keterangan

    Variabel bebas : Umur, pendidikan, graviditas, sumber informasi

    Variable terikat : Pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya dalam

    kehamilan

    Umur

    Pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya dalam

    kehamilan

    Pendidikan

    Graviditas

    Sumber Informasi

  • 31

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    K. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian adalah deskriptif, yaitu suatu metode penelitian

    yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran tentang

    pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan

    (Nursalam, 2013).

    L. Waktu dan Tempat Penelitian

    Penelitian ini telah dilaksanakan di Poli KIA Puskesmas Lepo-

    lepo Kota Kota Kendari pada bulan Juni tahun 2017.

    M. Populasi dan Sampel Penelitian

    1. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang datang

    berkunjung di Poli KIA Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari pada

    bulan Juni tahun 2017 yang berjumlah 38 orang.

    2. Sampel dalam penelitian adalah semua ibu hamil yang datang

    berkunjung di poli KIA Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari pada

    bulan Juni tahun 2017 yang berjumlah 38 orang. Pengambilan

    sampel menggunakan tehnik total sampling yaitu semua ibu hamil

    dijadikan sebagai sampel penelitian.

    N. Variabel Penelitian

    1. Variabel terikat (dependent) yaitu pengetahuan tentang tanda-

    tanda bahaya dalam kehamilan.

  • 32

    2. Variabel bebas (independent) yaitu umur, pendidikan, graviditas,

    sumber informasi.

    O. Definisi Operasional

    1. Pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan

    adalah kemampuan responden untuk mengetahui dan memahami

    sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan tanda-tanda bahaya

    dalam kehamilan. Skala ukur adalah nominal.

    Kriteria objektif

    a. Pengetahuan baik : jika skor jawaban benar 76–100%

    b. Pengetahuan cukup: jika skor jawaban benar 56-75%

    c. Pengetahuan kurang : jika skor jawaban benar 35 tahun

    b. Tidak berisiko: umur 20-35 tahun

    (Nursalam, 2013)

    3. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang ditamatkan oleh

    responden. Skala ukur adalah nominal.

    Kriteria objektif

    a. Pendidikan Dasar: SD dan SMP

    b. Pendidikan Menengah: SMA dan Sederajat

  • 33

    c. Pendidikan Tinggi: Diploma, S1,S2,S3

    (Diknas, 2003)

    4. Graviditas adalah jumlah kehamilan yang dialami oleh ibu saat ini.

    Skala ukur adalah nominal.

    Kriteria objektif

    a. Primigravida: gravida 1

    b. Multigravida: gravida 2-4

    c. Grande Multigravida: gravida ≥5

    (Saifuddin, 2012)

    5. Sumber informasi adalah sumber informasi yang diperoleh

    responden tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan. Skala

    ukur adalah nominal.

    Kriteria objektif

    a. Media Cetak dan sosial

    b. Keluarga

    c. Petugas kesehatan

    d. Belum pernah mendengar sebelumnya

    (Notoatmojo, 2012)

    P. Jenis dan Sumber Data Penelitian

    Jenis data adalah data primer. Data diperoleh dari kuesioner

    yang dibagikan pada ibu hamil di Poli KIA Puskesmas Lepo-Lepo Kota

    Kendari pada bulan Juni tahun 2017.

  • 34

    Q. Instrumen Penelitian

    Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    kuesioner mengenai pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya dalam

    kehamilan umur, pendidikan, paritas, sumber informasi. Kuesioner

    pengetahuan terdiri dari 20 pertanyaan tertutup dengan pilihan

    jawaban benar atau salah. Pertanyaan pengetahuan terdiri dari 10

    pertanyaan favorable dan 10 pertanyaan unfavorable tentang

    pemberian kolostrum. Total skor tertinggi adalah 20. Skor jawaban

    benar untuk pertanyaan favorable adalah 1 dan jawaban salah adalah

    0. Skor jawaban benar untuk pertanyaan unfavorable adalah 0 dan

    jawaban salah adalah 1.

    R. Pengolahan dan Analisis Data

    a. Pengolahan Data

    Data yang telah dikumpul, diolah dengan cara manual dengan

    langkah-langkah sebagai berikut :

    1. Editing

    Dilakukan pemeriksaan/pengecekan kelengkapan data yang

    telah terkumpul, bila terdapat kesalahan atau berkurang dalam

    pengumpulan data tersebut diperiksa kembali.

    2. Coding

    Hasil jawaban dari setiap pertanyaan diberi kode angka sesuai

    dengan petunjuk.

  • 35

    3. Tabulating

    Untuk mempermudah analisa data dan pengolahan data serta

    pengambilan kesimpulan data dimasukkan ke dalam bentuk

    tabel distribusi.

    b. Analisis data

    Data diolah dan disajikan kemudian dipresentasikan dan uraikan

    dalam bentuk table dengan menggunakan rumus:

    Keterangan :

    f : variabel yang diteliti

    n : jumlah sampel penelitian

    K: konstanta (100%)

    X : Persentase hasil yang dicapai

    Kxn

    fX

  • 55

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    1. Ibu hamil di Puskesmas Lepo-lepo Kota Kendari yang mempunyai

    pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan

    kategori baik, cukup dan kurang terbanyak ditemukan pada umur

    20 –35 tahun.

    2. Ibu hamil di Puskesmas Lepo-lepo Kota Kendari yang mempunyai

    pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan

    kategori baik terbanyak pada pendidikan tinggi, pengetahuan cukup

    pendidikannya dalam kategori dasar, menengah dan tinggi. Ibu

    hamil yang pengetahuan kurang terbanyak pada pendidikan dasar.

    3. Ibu hamil di Puskesmas Lepo-lepo Kota Kendari yang mempunyai

    pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan

    kategori baik terbanyak ditemukan pada multigravida, pengetahuan

    cukup dan kurang terbanyak ditemukan pada primigravida dan

    multigravida.

    4. Ibu hamil yang mempunyai pengetahuan baik terbanyak pada ibu

    yang memperoleh informasi tentang tanda-tanda bahaya dalam

    kehamilan yang bersumber dari tenaga kesehatan, yang

    berpengetahuan cukup terbanyak bersumber dari tenaga

    kesehatan, media sosial,cetak dan keluarga sedangkan yang

  • 56

    berpengetahuan kurang sumber informasi terbanyak pada media

    sosial dan cetak namun ada juga ibu yang belum pernah

    mendengar tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.

    B. Saran

    1. Bagi tenaga medis (bidan atau perawat) khususnya di poli

    kehamilan rumah sakit, klinik maupun puskesmas, agar dapat

    meningkatkan kualitas informasi mengenai tanda-tanda bahaya

    dalam kehamilan untuk mencegah kemungkinan komplikasi yang

    akan terjadi.

    2. Untuk meningkatkan pengetahuan mengenai tanda-tanda bahaya

    dalam kehamilan perlu dilakukan penyuluhan secara terarah dan

    terencana kepada ibu hamil oleh bidan mulai tingkat posyandu

    sampai rumah sakit dalam bentuk kelas ibu hamil.

    3. Diharapkan kepada ibu hamil untuk aktif mencari informasi tentang

    kesehatan khususnya tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.

  • 57

    DAFTAR PUSTAKA

    Badan Pusat Statistik, Kantor Menteri Negara Kependudukan/BadanKoordinasi Keluarga Berencana Nasional, Departemen Kesehatan,& Macro International Inc. 2013. Survei Demografi dan KesehatanIndonesia 2012. Jakarta.

    Bobak, I.M., Lowdermilk, D.L., & Jensen, M.D., 2015. Buku ajarkeperawatan maternitas. (Maria A. Wijayarini, Penerjemah) (Edisi4). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Buku asliditerbitkan tahun 1995.

    Chapman, L., & Durham, R., 2014. Maternal-newborn nursing: The criticalcomponents of nursing care. Philadelphia: F.A. Davis Company.

    Chandra, B., 2014. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC.

    Dinkes Sultra, 2016. Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara. Kendari.

    Dinkes Kota Kendari, 2016. Profil Kesehatan Kota Kendari. Kendari.

    Diknas, 2003. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

    tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika.

    Diyan, L.L, 2014. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-TandaBahaya Dalam Kehamilan di BPS Sri Indarwati Boyolali. NaskahPublikasi. Surakarta: STIK Kusuma Husada.

    Hailu, M., Gebremariam, A., & Alemseged, F., 2013. Knowledge aboutobstetric danger sign among pregnant women in aleta wondodistrict, Sidama Zone, Southern Ethiophia. Ethiophia Journal HealthScience, 20(1), 25–32.

    Hadijanto, B., 2013. Pendarahan pada Kehamilan Muda. Jakarta: EGC.

    Isdiaty, F.N., Ungsianik, T., 2013. Pengetahuan Tanda Bahaya KehamilanDan Perilaku Perawatan Kehamilan Pada Ibu Hamil Trimester III.Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 16 No.1, Maret 2013, hal18-24 pISSN 1410-4490, eISSN 2354-9203

    Kabakyenga, J.K., Ostergren, P.O., Turyakira, E., & Petterson, K.O.2014. Knowledge of obstetric danger signs and birth preparednesspractices among women in rural Uganda. Reproductive Health, 8(33). doi:10.1186/1742-4755-8-33.

  • 58

    Kementerian Kesehatan RI., 2014. Peraturan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia Nomor 2562/Menkes/Per/Xii/2011 Tentang PetunjukTeknis Jaminan Persalinan. Jakarta: Kementerian KesehatanRepublik Indonesia.

    _____________________ 2013. Laporan Nasional Riset KesehatanDasar (Riskesdas) tahun 2012. Badan Penelitian PengembanganKesehatan Depertemen Kesehatan Republik Indonesia.

    Marjati, K., Hani, V., Yulifah, R., 2014. Asuhan Kebidanan PadaKehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika.

    Notoatmodjo, S., 2012. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta.

    ____________ 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta.

    Nursalam, 2013. Pendekatan Praktis Metode Riset Keperawatan.Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

    Pillitteri, A., 2012. Maternal & child health nursing: Care of thechildbearing & childrearing family. Philadelphia: LippincottWilliams & Wilkins.

    Pusdiknakes, 2013. Asuhan Antenatal. Jakarta: Pusdiknakes.

    Puskesmas Lepo-Lepo, 2017 Laporan Tahunan 2016. Kendari:Puskesmas Lepo-Lepo.

    Saifuddin, A.B., 2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan KesehatanMaternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka SarwonoPrawiroharjdo

    Sumarni, Rahma, Ikhsan, 2014. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap IbuHamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan, Persalinan Dan NifasTerhadap Perilaku ANC Puskesmas Latambaga Kabupaten Kolaka.Jurnal Kesehatan Masyarakat Unhas.

    Wawan, Dewi, 2014. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap danPerilaku manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

    World Health Organization, 2013. Promoting Proper Feeding For Infantsand Young Children. Geneva: WHO.

  • 57

    LAMPIRAN

  • 58

    LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

    Kep

    ada Yth.

    Ibu Responden

    Di Puskesmas Lepo-

    Lepo

    Nama saya ROSMAW ATI T IBU , mahasiswa Program D-III Kebidanan

    Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan. Saat ini saya sedang

    melakukan penelitian yang bertujuan mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang

    tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Lepo-lepo, yang mana penelitian ini

    merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Poltekkes

    Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan.

    Untuk keperluan tersebut saya mengharapkan kesediaan ibu untuk

    berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini, partisipasi ibu dalam

    penelitian ini bersifat sukarela dan tidak akan memberi dampak yang

    membahayakan. Jika ibu bersedia, saya akan memberikan lembar kuesioner

    (lembar pertanyaan) yang telah disediakan untuk diisi dengan kejujuran dan apa

    adanya. Peneliti menjamin kerahasiaan Jawaban dan identitas ibu. Jawaban yang

    ibu berikan digunakan hanya untuk kepentingan penelitian ini.

    Demikian lembar persetujuan ini kami buat, atas bantuan dan partisipasinya

    disampaikan terima kasih.

    Kendari, 2017

    Responden

    Peneliti

    ……………. ( Rosmawati

    Tibu )

  • 59

    KUESIONER PENELITIAN

    PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA

    KEHAMILAN DI PUSKESMAS LEPO-LEPO

    TAHUN 2017

    No. Responden :…………… Diisi oleh peneliti

    Petunjuk:

    Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan

    saudara saat ini, serta beri tanda silang (x) pada jawaban yang telah

    disediakan!

    Karakteristik Responden

    1. Umur :

    2. Pendidikan Terakhir :

    a. SD

    b. SMP

    c. SMU

    d. PERGURUAN TINGGI

    3. Hamil Ke :

    4. Sumber Informasi :

    e. Belum pernah mendengar sebelumnya

    f. Televisi/radio

    g. Media sosial

    h. Keluarga

    i. Petugas kesehatan

  • 60

    Pilihlah Salah Satu Jawaban Dengan Memberikan Tanda (√)

    PERTANYAAN BE

    NAR

    S

    ALAH

    1

    .

    Tanda bahaya dalam kehamilan

    adalah suatu tanda yang menunjukkan

    adanya bahaya dalam kehamilan yang

    dapat mengakibatkan kematian ibu dan

    janin

    2

    .

    Dampak b i l a i b u

    m e n g a l a m i tanda bahaya kehamilan

    yang tidak diobati adalah kematian ibu

    dan janin

    3

    .

    Penglihatan tiba-tiba kabur,

    berbayang disertai sakit kepala termasuk

    dalam gangguan penglihatan yang tidak

    normal selama masa kehamilan

    4

    .

    Sakit kepala terus menerus, tidak

    hilang setelah beristirahat, bertahan lebih

    dari 3 jam selama kehamilan adalah hal

  • 61

    yang normal

    5

    .

    Jika pada kehamilan tua keluar

    darah dari jalan lahir adalah hal yang

    normal

    6

    .

    Keluar banyak darah bewarna merah

    dari jalan lahir pada akhir kehamilan

    disertai rasa nyeri adalah normal

    7

    .

    Bercak darah, sakit pada kemaluan,

    dan sakit didaerah pinggang termasuk ke

    dalam perdarahan yang tidak normal pada

    ibu hamil muda

    8

    .

    Gerakan janin tidak seperti biasa,

    sakit pada punggung dan pinggang

    selama kehamilan adalah hal yang normal

    9

    .

    Penglihatan tiba-tiba kabur

    berbayang, bengkak pada muka dan

    tangan termasuk ke dalam tanda

    bahaya kehamilan

    1

    0.

    Perdarahan dan sakit kepala yang

    hebat selama kehamilan adalah hal yang

    normal

    1 Tindakan yang harus dilakukan ibu

  • 62

    1 bila mengalami gangguan penglihatan

    secara tiba-tiba, berbayang, dan kabur

    pada saat hamil yaitu segera minum obat

    dan istirahat teratur

    1

    2

    Bengkak pada anggota tubuh

    yang menunjukkan adanya masalah

    serius adalah bengkak pada wajah dan

    tangan lebih dari 24 jam

    1

    3

    Bengkak pada kaki pada awal

    kehamilan adalah normal

    1

    4

    Melakukan pemijatan dan minum

    jamu atau obat merupakan tindakan untuk

    mengatasi bengkak pada anggota tubuh

    1

    5

    Nyeri perut saat hamil yang tidak

    normal adalah nyeri yang terus menerus

    dan hilang setelah beristirahat

    1

    6

    Sakit perut yang hebat dan tidak

    tertahankan yang tidak berhubungan

    dengan persalinan merupakan tanda

    bahaya dalam kehamilan

    1

    7

    Bayi mulai dirasakan gerakannya

    ketika usia kehamilan lima bulan

  • 63

    1

    8

    Gerakan janin dalam kandungan

    yang normal selama kehamilan adalah 3

    kali dalam periode 3 jam

    1

    9

    Posisi yang tepat untuk

    memudahkan ibu merasakan gerakan

    bayi adalah berdiri dan duduk

    2

    0

    Bila bayi dalam kandungan tidak

    bergerak seperti biasanya bukan

    merupakan tanda bahaya dalam kehamilan

  • 64

    KUNCI JAWABAN

    1. B 11. B

    2. B 12. B

    3. B 13. S

    4. S 14. S

    5. S 15. S

    6. S 16. B

    7. B 17. B

    8. S 18. B

    9. B 19. S

    10. S 20. S

  • 65

  • 66

  • 67

    MASTER TABEL PENELITIAN

    PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA DALAMKEHAMILAN DI PUSKESMAS LEPO-LEPO

    KOTA KENDARI TAHUN 2017

    NO NAMA UMUR(Tahun) PENDIDIKAN GRAVIDITASSUMBER

    INFORMASI PENGETAHUAN

    1 Ny.T 24 SMP 1 PetugasKesehatan

    50

    2 Ny.W 22 SMA 1 Media 553 Ny.U 38 SMA 3 Media 404 Ny.S 28 SMP 1 Keluarga 505 Ny.S 28 SMA 2 Petugas

    Kesehatan100

    6 Ny.A 20 SD 1 PetugasKesehatan

    75

    7 Ny.T 20 SMA 1 BelumMendengar

    50

    8 Ny.M 30 PT 2 PetugasKesehatan

    85

    9 Ny.W 32 PT 2 PetugasKesehatan

    100

    10 Ny.M 18 SMA 1 Media 5511 Ny.C 22 SMP 1 Keluarga 5012 Ny.E 25 SMA 2 Petugas

    Kesehatan75

    13 Ny.U 27 SMA 1 Media 5014 Ny.T 25 PT 1 Keluarga 7015 Ny.B 25 SMP 1 Media 7516 Ny.N 27 SMA 2 Keluarga 4017 Ny.U 39 SMA 4 Keluarga 5018 Ny. A 17 SMP 1 Belum

    Mendengar35

    19 Ny.A 16 SD 1 BelumMendengar

    35

    20 Ny.U 40 SMP 3 Media 5021 Ny. G 36 SMA 2 Petugas

    Kesehatan75

    22 Ny.M 24 SMP 1 Keluarga 5023 Ny.B 28 SD 2 Media 5024 Ny.C 22 SMA 1 Petugas

    Kesehatan75

    25 Ny.E 25 PT 1 PetugasKesehatan

    75

  • 68

    26 Ny.Y 25 SMP 2 Keluarga 5027 Ny.N 27 SMP 2 Petugas

    Kesehatan75

    28 Ny.T 29 SMA 2 Media 5029 Ny.K 28 SMA 3 Keluarga 5030 Ny.A 30 PT 3 Petugas

    Kesehatan80

    31 Ny.C 30 SMP 2 Keluarga 5532 Ny.B 22 SMA 1 Media 5033 Ny.M 27 SMP 2 Media 5034 Ny.T 22 SMP 1 Belum

    Mendengar45

    35 Ny.A 22 PT 1 BelumMendengar

    85

    36 Ny.J 21 SMA 1 BelumMendengar

    50

    37 Ny.S 19 SD 1 BelumMendengar

    45

    38 Ny.T 25 PT 2 PetugasKesehatan

    75

  • 69

    HASIL ANALISIS

    Frequencies

    StatisticsUMU

    R_IBU

    PENDI

    DIKAN_IBU

    GRAVI

    DITAS_IBU

    SUMBE

    R_INFORMASI

    PENGE

    TAHUAN_IBU

    N V

    alid

    38 38 38 38 38

    M

    issing

    0 0 0 0 0

    Sum 68,00 67,00 56,00 105,00 95,00

    Frequency Table

    UMUR_IBUFre

    quency

    P

    ercent

    Valid

    Percent

    Cumulat

    ive Percent

    V

    alid

    BERISIKO 8 21

    ,1

    21,1 21,1

    TIDAK

    BERISIKO

    30 78

    ,9

    78,9 100,0

    Total 38 10

    0,0

    100,0

    PENDIDIKAN_IBUFre

    quency

    P

    ercent

    Valid

    Percent

    Cumulat

    ive Percent

    V

    alid

    DASA

    R

    16 42

    ,1

    42,1 42,1

    MENE

    NGAH

    15 39

    ,5

    39,5 81,6

    TING

    GI

    7 18

    ,4

    18,4 100,0

    Total 38 10

    0,0

    100,0

  • 70

    GRAVIDITAS_IBUFre

    quency

    P

    ercent

    Valid

    Percent

    Cumulat

    ive Percent

    V

    alid

    PRIMIGRAVI

    DITAS

    20 52

    ,6

    52,6 52,6

    MULTIGRAVI

    DITAS

    18 47

    ,4

    47,4 100,0

    Total 38 10

    0,0

    100,0

    SUMBER_INFORMASIFre

    quency

    P

    ercent

    Valid

    Percent

    Cumulat

    ive Percent

    V

    alid

    BELUM PERNAH

    MENDENGAR

    SEBELUMNYA

    6 15

    ,8

    15,8 15,8

    MEDIA SOSIAL DAN

    CETAK

    10 26

    ,3

    26,3 42,1

    KELUARGA 9 23

    ,7

    23,7 65,8

    PETUGAS

    KESEHATAN

    13 34

    ,2

    34,2 100,0

    Total 38 10

    0,0

    100,0

    PENGETAHUAN_IBUFre

    quency

    P

    ercent

    Valid

    Percent

    Cumulat

    ive Percent

    V

    alid

    BA

    IK

    5 13

    ,2

    13,2 13,2

    CU

    KUP

    9 23

    ,7

    23,7 36,8

    KU

    RANG

    24 63

    ,2

    63,2 100,0

  • 71

    Tot

    al

    38 10

    0,0

    100,0

    Crosstabs

    Case Processing SummaryCases

    Valid Missing Total

    N

    P

    ercent N

    P

    ercent N

    Pe

    rcent

    UMUR_IBU *

    PENGETAHUAN_IBU

    38 10

    0,0%

    0 0,

    0%

    38 10

    0,0%

    PENDIDIKAN_IBU *

    PENGETAHUAN_IBU

    38 10

    0,0%

    0 0,

    0%

    38 10

    0,0%

    GRAVIDITAS_IBU *

    PENGETAHUAN_IBU

    38 10

    0,0%

    0 0,

    0%

    38 10

    0,0%

    SUMBER_INFORMA

    SI * PENGETAHUAN_IBU

    38 10

    0,0%

    0 0,

    0%

    38 10

    0,0%

    UMUR_IBU * PENGETAHUAN_IBU CrosstabulationPENGETAHUAN_IBU

    To

    tal

    B

    AIK

    C

    UKUP

    KU

    RANG

    UMU

    R_IBU

    BERISIKO Count 0 1 7 8

    % within UMUR_IBU 0,

    0%

    12

    ,5%

    87,

    5%

    10

    0,0%

    % within

    PENGETAHUAN_IBU

    0,

    0%

    11

    ,1%

    29,

    2%

    21

    ,1%

    % of Total 0,

    0%

    2,

    6%

    18,

    4%

    21

    ,1%

    TIDAK

    BERISIKO

    Count 5 8 17 30

    % within UMUR_IBU 16

    ,7%

    26

    ,7%

    56,

    7%

    10

    0,0%

    % within

    PENGETAHUAN_IBU

    10

    0,0%

    88

    ,9%

    70,

    8%

    78

    ,9%

    % of Total 13

    ,2%

    21

    ,1%

    44,

    7%

    78

    ,9%

  • 72

    Total Count 5 9 24 38

    % within UMUR_IBU 13

    ,2%

    23

    ,7%

    63,

    2%

    10

    0,0%

    % within

    PENGETAHUAN_IBU

    10

    0,0%

    10

    0,0%

    10

    0,0%

    10

    0,0%

    % of Total 13

    ,2%

    23

    ,7%

    63,

    2%

    10

    0,0%

  • 73

    PENDIDIKAN_IBU * PENGETAHUAN_IBU CrosstabulationPENGETAHUAN_IBU

    To

    tal

    B

    AIK

    C

    UKUP

    KU

    RANG

    PENDIDIKA

    N_IBU

    DASA

    R

    Count 0 3 13 16

    % within

    PENDIDIKAN_IBU

    0,

    0%

    18

    ,8%

    81,

    3%

    10

    0,0%

    % within

    PENGETAHUAN_IBU

    0,

    0%

    33

    ,3%

    54,

    2%

    42

    ,1%

    % of Total 0,

    0%

    7,

    9%

    34,

    2%

    42

    ,1%

    MENE

    NGAH

    Count 1 3 11 15

    % within

    PENDIDIKAN_IBU

    6,

    7%

    20

    ,0%

    73,

    3%

    10

    0,0%

    % within

    PENGETAHUAN_IBU

    20

    ,0%

    33

    ,3%

    45,

    8%

    39

    ,5%

    % of Total 2,

    6%

    7,

    9%

    28,

    9%

    39

    ,5%

    TING

    GI

    Count 4 3 0 7

    % within

    PENDIDIKAN_IBU

    57

    ,1%

    42

    ,9%

    0,0

    %

    10

    0,0%

    % within

    PENGETAHUAN_IBU

    80

    ,0%

    33

    ,3%

    0,0

    %

    18

    ,4%

    % of Total 10

    ,5%

    7,

    9%

    0,0

    %

    18

    ,4%

    Total Count 5 9 24 38

    % within

    PENDIDIKAN_IBU

    13

    ,2%

    23

    ,7%

    63,

    2%

    10

    0,0%

    % within

    PENGETAHUAN_IBU

    10

    0,0%

    10

    0,0%

    10

    0,0%

    10

    0,0%

    % of Total 13

    ,2%

    23

    ,7%

    63,

    2%

    10

    0,0%

  • 74

    GRAVIDITAS_IBU * PENGETAHUAN_IBU CrosstabulationPENGETAHUAN_IBU

    To

    tal

    B

    AIK

    C

    UKUP

    KU

    RANG

    GRAVIDITA

    S_IBU

    PRIMIGRAVI

    DITAS

    Count 1 5 14 20

    % within

    GRAVIDITAS_IBU

    5,

    0%

    25

    ,0%

    70,

    0%

    10

    0,0%

    % within

    PENGETAHUAN_IBU

    20

    ,0%

    55

    ,6%

    58,

    3%

    52

    ,6%

    % of Total 2,

    6%

    13

    ,2%

    36,

    8%

    52

    ,6%

    MULTIGRAVI

    DITAS

    Count 4 4 10 18

    % within

    GRAVIDITAS_IBU

    22

    ,2%

    22

    ,2%

    55,

    6%

    10

    0,0%

    % within

    PENGETAHUAN_IBU

    80

    ,0%

    44

    ,4%

    41,

    7%

    47

    ,4%

    % of Total 10

    ,5%

    10

    ,5%

    26,

    3%

    47

    ,4%

    Total Count 5 9 24 38

    % within

    GRAVIDITAS_IBU

    13

    ,2%

    23

    ,7%

    63,

    2%

    10

    0,0%

    % within

    PENGETAHUAN_IBU

    10

    0,0%

    10

    0,0%

    10

    0,0%

    10

    0,0%

    % of Total 13

    ,2%

    23

    ,7%

    63,

    2%

    10

    0,0%

  • 75

    SUMBER_INFORMASI * PENGETAHUAN_IBU CrosstabulationPENGETAHUAN_IBU

    To

    tal

    B

    AIK

    C

    UKUP

    KU

    RANG

    SUMBER_INFOR

    MASI

    BELUM PERNAH

    MENDENGAR SEBELUMNYA

    Count 0 0 6 6

    % within

    SUMBER_INFORMASI

    0,

    0%

    0,

    0%

    10

    0,0%

    10

    0,0%

    % within

    PENGETAHUAN_IBU

    0,

    0%

    0,

    0%

    25,

    0%

    15

    ,8%

    % of Total 0,

    0%

    0,

    0%

    15,

    8%

    15

    ,8%

    MEDIA SOSIAL DAN

    CETAK

    Count 0 1 9 10

    % within

    SUMBER_INFORMASI

    0,

    0%

    10

    ,0%

    90,

    0%

    10

    0,0%

    % within

    PENGETAHUAN_IBU

    0,

    0%

    11

    ,1%

    37,

    5%

    26

    ,3%

    % of Total 0,

    0%

    2,

    6%

    23,

    7%

    26

    ,3%

    KELUARGA Count 0 1 8 9

    % within

    SUMBER_INFORMASI

    0,

    0%

    11

    ,1%

    88,

    9%

    10

    0,0%

    % within

    PENGETAHUAN_IBU

    0,

    0%

    11

    ,1%

    33,

    3%

    23

    ,7%

    % of Total 0,

    0%

    2,

    6%

    21,

    1%

    23

    ,7%

    PETUGAS

    KESEHATAN

    Count 5 7 1 13

    % within

    SUMBER_INFORMASI

    38

    ,5%

    53

    ,8%

    7,7

    %

    10

    0,0%

    % within

    PENGETAHUAN_IBU

    10

    0,0%

    77

    ,8%

    4,2

    %

    34

    ,2%

    % of Total 13

    ,2%

    18

    ,4%

    2,6

    %

    34

    ,2%

    Total Count 5 9 24 38

    % within

    SUMBER_INFORMASI

    13

    ,2%

    23

    ,7%

    63,

    2%

    10

    0,0%

    % within

    PENGETAHUAN_IBU

    10

    0,0%

    10

    0,0%

    10

    0,0%

    10

    0,0%

    % of Total 13

    ,2%

    23

    ,7%

    63,

    2%

    10

    0,0%

  • 76