PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/224/1/KARYA TULIS...
Embed Size (px)
Transcript of PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/224/1/KARYA TULIS...
-
i
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDABAHAYA DALAM KEHAMILAN DI PUSKESMAS LEPO-LEPO
KOTA KENDARI TAHUN 2017
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam MenyelesaikanPendidikan Program Studi Diploma III Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kendari
OLEH
ROSMAWATI TIBUP00324014029
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN KEBIDANANKENDARI
2017
-
ii
-
iii
-
iv
A. Identitas Diri
Nama : Rosmawati Tibu
Nim : P00324014029
Tempat Tanggal Lahir : Bombana, 07 September
1996
Suku : Moronene
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : BTN Cempaka Lepo-
Lepo
B. Pendidikan
1. SD Negeri 47 Doule Kab. Bombana Sulawesi Tenggara, tamat
tahun 2008.
2. SMP Negeri 3 Rumbia Kab. Bombana Sulawesi Tenggara, tamat
tahun 2011.
3. SMK Negeri 2 Bombana Sulawesi Tenggara, tamat tahun 2014.
4. Diploma III Kebidanan Poltekkes Kendari dari tahun 2014-hingga
sekarang.
-
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul “pengetahuan
ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan di Puskesmas
Lepo-lepo Kota Kendari tahun 2017”.
Dalam proses penyusunan karya tulis ilmiah ini ada banyak pihak
yang membantu, oleh karena itu sudah sepantasnya penulis dengan
segala kerendahan dan keikhlasan hati mengucapkan banyak terima
kasih sebesar-besarnya terutama kepada Ibu Hasmia Naningsi, SST,
M.Keb selaku Pembimbing I dan Ibu Wahida, S.Si.T, M.Keb selaku
Pembimbing II yang telah banyak membimbing sehingga karya tulis ilmiah
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Petrus, SKM. M.Kes sebagai Direktur Poltekkes Kendari.
2. Ibu Halijah, SKM, M.Kes sebagai Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kendari.
3. Ibu dr. Jeni Arni Harli T sebagai Kepala Puskesmas Lepo-lepo Kota
Kendari.
4. Ibu Arsulfa, S.S..T, M.Keb, Ibu Hj. Siti Zaenab, SKM, SST, M.Keb, Ibu
Nasrawati, S.Si.T, MPH selaku penguji dalam karya tulis ilmiah ini.
5. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Politeknik Kesehatan Kendari
Jurusan Kebidanan yang telah mengarahkan dan memberikan ilmu
-
vi
pengetahuan selama mengikuti pendidikan yang telah memberikan
arahan dan bimbingan.
6. Kedua orang tua bapak Suhardi Tybu dan Ibu Bungawa Oriuwatu serta
saudara-saudaraku.
7. Seluruh teman-teman D-III Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kendari, yang senantiasa memberikan bimbingan, dorongan,
pengorbanan, motivasi, kasih sayang serta doa yang tulus dan ikhlas
selama penulis menempuh pendidikan.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan dalam penyempurnaan karya tulis ilmiah ini serta
sebagai bahan pembelajaran dalam penyusunan karya tulis ilmiah
selanjutnya.
Kendari, Agustus 2017
Penulis
-
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................. iii
RIWAYAT HIDUP................................................................................. iv
KATA PENGANTAR............................................................................. v
DAFTAR ISI.......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ x
ABSTRAK............................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Perumusan Masalah..................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian......................................................................... 6
E. Keaslian Penelitian........................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................. 8
A. Telaah Pustaka............................................................................. 8
B. Landasan Teori............................................................................. 28
C. Kerangka Teori.............................................................................. 30
D. Kerangka Konsep.......................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN............................................................ 32
A. Jenis Penelitian............................................................................. 32
B. Waktu dan Tempat Penelitian....................................................... 32
C. Populasi dan Sampel Penelitian.................................................... 32
D. Variabel Penelitian........................................................................ 32
E. Definisi Operasional...................................................................... 33
F. Jenis dan Sumber Data Penelitian................................................ 34
G. Instrumen Penelitian...................................................................... 35
-
viii
H. Pengolahan dan Analisis Data...................................................... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 37
A. Hasil Penelitian.............................................................................. 37
B. Pembahasan................................................................................. 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..................................................... 55
A. Kesimpulan.................................................................................... 55
B. Saran............................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 57
LAMPIRAN
-
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Karakteristik Responden..................................................... 40
Tabel 2. Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda
Bahaya Dalam Kehamilan di Puskesmas Lepo-lepo Kota
Kendari Tahun 2017........................................................... 41
Tabel 3. Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda
Bahaya Dalam Kehamilan Berdasarkan Umur Ibu di
Puskesmas Lepo-lepo Kota Kendari Tahun 2017.............. 42
Tabel 4. Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda
Bahaya Dalam Kehamilan Berdasarkan Pendidikan Ibu di
Puskesmas Lepo-lepo Kota Kendari Tahun 2017.............. 43
Tabel 5. Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda
Bahaya Dalam Kehamilan Berdasarkan Graviditas Ibu di
Puskesmas Lepo-lepo Kota Kendari Tahun 2017.............. 45
Tabel 6. Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda
Bahaya Dalam Kehamilan Berdasarkan Sumber Informasi
di Puskesmas Lepo-lepo Kota Kendari Tahun 2017........... 46
-
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Formulir persetujuan menjadi responden penelitian
Lampiran 2. Kuesioner
Lampiran 3. Surat izin penelitian dari Badan Riset Propinsi Sultra
Lampiran 4. Surat keterangan melakukan penelitian dari Puskesmas
Lepo-Lepo Kota Kendari
Lampiran 5. Master tabel
Lampiran 6. Output analisis data
-
xi
ABSTRAK
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA DALAMKEHAMILAN DI PUSKESMAS LEPO-LEPO KOTA KENDARI
TAHUN 2017
Rosmawati Tibu1 Hasmia Naningsi2 Wahida2
Latar belakang: Komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas merupakanmasalah kesehatan utama bagi kesehatan wanita, karena merupakan penyebabterbesar kematian ibu dan bayi.
Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan mengetahui ibu hamil tentangtanda-tanda bahaya dalam kehamilan di Puskesmas Lepo-lepo Kota Kendaritahun 2017.
Metode Penelitian: Desain penelitian yang digunakan ialah deskriptif.Sampel penelitian adalah ibu hamil bulan Juni tahun 2017 yang berjumlah 38orang. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner mengenai pengetahuantentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan. Data dianalisis dengan ujideskriptif.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu hamiltentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dalam kategori kurang. Ibu hamildengan pengetahuan baik berada pada umur 20-35 tahun, berpendidikan tinggi,multigravida, memperoleh informasi tentang tanda-tanda bahaya dalamkehamilan yang bersumber dari tenaga kesehatan. Ibu hamil denganpengetahuan cukup berada pada umur 20-35 tahun, berpendidikan tinggi,menegah, dasar, primigravida dan multigravida, memperoleh informasi tentangtanda-tanda bahaya dalam kehamilan yang bersumber dari tenaga kesehatan,media sosial dan cetak, keluarga. Ibu nifas dengan pengetahuan kurang beradapada umur 20-35 tahun, berpendidikan menengah dan dasar, primigravida danmultigravida, memperoleh informasi tentang bendungan ASI yang bersumber darimedia sosial dan cetak namun ada juga ibu yang belum pernah mendengartentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.
Kata kunci : pengetahuan, tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
1 Mahasiswa Prodi D-III Kebidanan Poltekkes Kendari2 Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kendari
-
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan dan persalinan merupakan suatu peristiwa alamiah.
Walaupun merupakan peristiwa alamiah, kadangkala kehamilan dan
persalinan disertai risiko berupa komplikasi baik untuk ibu maupun
bayinya. Komplikasi yang sering terjadi adalah perdarahan postpartum,
eklamsia dan infeksi (WHO, 2013). Komplikasi kehamilan, persalinan dan
nifas merupakan masalah kesehatan utama bagi kesehatan wanita,
karena merupakan penyebab terbesar kematian ibu dan bayi.
Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB)
merupakan indikator utama dalam pelayanan kesehatan dan salah satu
tujuan Millenium Development Goals (MDGs). AKI di Indonesia
diperkirakan tidak akan mencapai target MDGs yaitu 102 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2015. Hal ini disebabkan karena adanya
peningkatan AKI di Indonesia. Hasil survey demografi dan kesehatan
indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan adanya peningkatan AKI dari
tahun sebelumnya 2007. AKI Indonesia pada tahun 2007 sebesar 228 per
100.000 kelahiran hidup meningkat menjadi 359 per 100.000 kelahiran
hidup. Hal ini berbanding terbalik dengan angka kematian bayi (AKB),
hasil survei demografi dan kesehatan 2012 menjelaskan bahwa AKB
mengalami penurunan namun walaupun mengalami penurunan tak
-
13
berbeda jauh dengan hasil SDKI 2007, yaitu masing-masing 32 dan 34
kematian per 1.000 kelahiran hidup (BKKBN, 2013).
Propinsi Sulawesi Tenggara merupakan salah satu propinsi yang
yang menunjukkan adanya penurunan jumlah kematian ibu, dimana pada
tahun 2011 jumlah kematian ibu sebesar 97 kasus menurun 84 kasus
pada tahun 2012 dan menurun lagi menjadi 79 kasus pada tahun 2013
(Dinkes Propinsi Sultra, 2013). Namun, tidak demikian dengan Kota
Kendari. Terjadi peningkatan angka kematian ibu, dimana pada tahun
2012 angka kematian ibu sebesar 53 per 100.000 kelahiran hidup
meningkat menjadi 104 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2013
(Dinkes Kota kendari, 2013). Penyebab utama kematian ibu adalah
keracunan kehamilan dan infeksi. Kondisi ini diperparah lagi dengan
status gizi yang buruk, persalinan terlalu muda, paritas tinggi, anemia
dalam kehamilan, pengetahuan yang kurang tentang pemanfaatan
fasilitas kesehatan, sebagian ibu hamil terlambat mendapat pertolongan
persalinan difasilitas kesehatan, pertolongan persalinan oleh dukun
(Dinkes Sultra, 2013).
Kematian ibu di Indonesia sebagian besar terjadi pada saat
kehamilan, persalinan dan nifas sebesar 90% pada tahun 2009.
Penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan sebesar 28%,
eklamsia sebesar 24%, infeksi sebesar 11%. Penyebab tidak langsung
adalah kurang energi kronik selama kehamilan sebesar 37% dan anemia
kehamilan sebesar 40% (Depkes RI, 2014). Faktor lain yang
-
14
melatarbelakangi kematian ibu adalah kondisi tiga terlambat, yakni
terlambat dalam memeriksakan kehamilan, mengenal tanda bahaya dan
mengambil keputusan, terlambat dalam memperoleh pelayanan
persalinan dari tenaga kesehatan, dan terlambat sampai di fasilitas
kesehatan pada saat dalam keadaan emergensi (Kemenkes RI, 2014).
Jumlah ibu hamil di Kota Kendari pada tahun 2013 yang mengalami
komplikasi sebanyak 1301 kasus (20,0%) dari 6503 ibu hamil dan yang
mendapatkan penanganan sebanyak 1012 kasus (77,81%) (Dinkes Kota
Kendari, 2015). Oleh karena itu perlu adanya pencegahan, deteksi dan
penanganan komplikasi secara dini, sebelum komplikasi menjadi
kedaruratan yang mengancam jiwa ibu dan bayinya.
Morbiditas dan mortalitas ibu hamil dapat dicegah apabila ibu hamil
dan keluarganya mampu mengenali tanda bahaya kehamilan dan
mencoba untuk mencari pertolongan kesehatan (Hailu, Gebremariam, &
Alemseged, 2014). Tanda bahaya kehamilan yang dapat muncul antara
lain perdarahan vagina, edema pada wajah dan tangan, demam tinggi,
ruptur membran, penurunan pergerakan janin, dan muntah persisten
(Chapman & Durham, 2014; Pillitteri, 2015).
Menurut Rashad dan Essa (2014) tindakan yang tepat dapat
menghindarkan ibu hamil dari penyebab kematian maternal yang dapat
dicegah. Tindakan dalam bentuk perawatan kehamilan yang dapat
dilakukan dapat berupa antenatal care, menjaga kebersihan diri, memenuhi
kebutuhan nutrisi, melakukan aktivitas fisik dan aktivitas seksual
-
15
sewajarnya, tidur dan istirahat yang cukup, dan lain sebagainya (Bobak
dkk, 2015; Pillitteri, 2015).
Perawatan kehamilan merupakan salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi kehamilan dan kematian
serta menjaga pertumbuhan dan kesehatan janin. Ibu hamil diharapkan
dapat melakukan perawatan kehamilannya dengan benar. Terdapat
beberapa factor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam merawat
kehamilannya, meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah
usia dan paritas, sedangkan faktor eksternal adalah pengetahuan, sikap,
ekonomi, social budaya, geografis, dukungan orang terdekat, pekerjaan
pendidikan.
Penelitian mengenai pengetahuan tanda bahaya kehamilan telah
banyak dilakukan, sedangkan penelitian mengenai perilaku perawatan
kehamilan secara holistik masih belum banyak dilakukan. Sebagian besar
penelitian menyatakan respondennya memiliki pengetahuan yang rendah
dalam menyebutkan tanda-tanda bahaya kehamilan (Kabakyenga et al.,
2014; dan Hailu, et al, 2013).
Penelitian Panthumas, et al. (2012) yang dilakukan pada 206
remaja primigravida di Thailand menyatakan bahwa perilaku perawatan diri
selama hamil kurang tepat. Perubahan perilaku pada seseorang dapat
diawali dari adanya stimulus pengetahuan (Notoatmodjo, 2012). Seseorang
yang telah mendapatkan stimulus pengetahuan idealnya akan membentuk
sikap dan perilaku yang saling bersesuaian. Sampai saat ini belum banyak
-
16
penelitian mengenai hubungan pengetahuan tanda bahaya kehamilan dan
perilaku perawatan kehamilan secara holistik di Indonesia.
Puskesmas Lepo-lepo merupakan salah satu puskesmas yang
mengalami peningkatan jumlah ibu hamil. Jumlah ibu hamil pada tahun
2014 sebanyak 565 ibu hamil, pada tahun 2015 jumlah ibu hamil
meningkat menjadi 1.248 ibu, sedangkan pada tahun 2016 jumlah ibu
hamil sebanyak 1.200 ibu dan kunjungan pertama (K1) sebanyak 594 ibu.
Pada bulan Januari hingga Februari 2017 jumlah kunjungan pertama (K1)
sebanyak 128 ibu hamil (Puskesmas Lepo-lepo, 2017).
Melihat data tersebut, dapat disimpulkan bahwa di Puskesmas
Lepo-lepo sangat berisiko untuk terjadinya masalah-masalah dalam
kehamilan. Hasil wawancara dengan pada 10 ibu hamil, didapatkan hasil
bahwa dari 10 ibu hamil, 7 ibu hamil belum mengetahui tentang tanda-
tanda bahaya dalam kehamilan. Berdasarkan fenomena tersebut maka
penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui pengetahuan ibu
hamil tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan di Puskesmas Lepo-
lepo Kota Kendari tahun 2017.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan masalah penelitian
adalah bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya
dalam kehamilan di Puskesmas Lepo-lepo Kota Kendari tahun 2017?
-
17
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang
tanda-tanda bahaya dalam kehamilan di Puskesmas Lepo-lepo
Kota Kendari tahun 2017.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda
bahaya dalam kehamilan berdasarkan umur ibu di Puskesmas
Lepo-lepo Kota Kendari tahun 2017.
b. Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda
bahaya dalam kehamilan berdasarkan pendidikan ibu di
Puskesmas Lepo-lepo Kota Kendari tahun 2017.
c. Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda
bahaya dalam kehamilan berdasarkan graviditas ibu di
Puskesmas Lepo-lepo Kota Kendari tahun 2017.
d. Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda
bahaya dalam kehamilan berdasarkan sumber informasi di
Puskesmas Lepo-lepo Kota Kendari tahun 2017.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Ibu Hamil
Untuk menambah wawasan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya
dalam kehamilan.
-
18
2. Manfaat Bagi Puskesmas
Dapat dijadikan sebagai masukan, sebagai bahan evaluasi,
program penyuluhan bagi puskesmas untuk lebih meningkatkan
program pelayanan kesehatan pada ibu hamil dalam upaya
penurunan angka kematian ibu dan bayi.
3. Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk dokumentasi agar dapat digunakan sebagai bahan
perbandingan dalam melaksanakan penelitian selanjutnya.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian Isdiaty dan Ungsianik (2013) tentang pengetahuan tanda
bahaya dan perilaku perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III di
Puskesmas Cimanggis dan Sukmajaya menunjukkan tidak ada hubungan
antara pengetahuan dengan perawatan kehamilan. Perbedaaan penelitian
ini dengan penelitian Isdiaty dan Ungsianik (2013) yaitu variabel
penelitian, jenis penelitian, sampel penelitian, lokasi penelitian.
Jenis penelitian Isdiaty dan Ungsianik (2013) adalah analitik,
variabel penelitian adalah pengetahuan dan perawatan kehamilan, sampel
penelitian adalah ibu hamil trimester 3 yang berjumlah 96 ibu hamil dan
lokasi penelitian di Puskesmas Cimanggis dan Sukmajaya. Pada
penelitian ini jenis penelitian adalah deskriptif, variabel peneltian adalah
pengetahuan, umur, pendidikan, graviditas, sumber informasi. Sampel
penelitian adalah ibu hamil, lokasi penelitian adalah Puskesmas Lepo-
Lepo.
-
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
F. Tinjauan tentang Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan
terjadi melalui panca indra manusia yaitu penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba (Notoatmojo, 2012). Penelitian Rogers (1974)
mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru, di
dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yaitu :
a. Awareness (kesadaran) dimana orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahiu terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).
b. Internst (merasa tertarik) terhadap stimulus/objek tertentu di sini sikap
subjek sudah mulai timbul.
c. Evalution (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya terhadap
stimulus tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden sudah
tidak baik lagi.
d. Trial, dimana subjek sudah mulai melakukan sesuatu dengan apa yang
dikehendaki.
e. Adopsi, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai denagn
pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
Menurut Notoatmojo (2012), pengetahuan yang dicakup dalam
daerah kognitif mempunyai 6 tingkatan.
-
9
1) Tahu (know) adalah mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Untuk mengukur orang tahu tentang apa yang dipelajari
antara lain dengan menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan,
menyatakan.
2) Memahami (comprehension) adalah kemampuan untuk memehami
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
3) Aplikasi (application) adalah kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya.
4) Analisis (analysis) adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau
objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam suatu
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama
lainnya.
5) Sintesis (synthesis) adalah kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru.
6) Evaluasi (evaluation) adalah kemempuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi objek.
Ilmu pengetahuan manusia mengalami beberapa periode
perkembangan dari waktu ke waktu sepanjang kehidupan manusia di
permukaan bumi ini. Proses yang terjadi mengikuti kemajuan peradaban
manusia dari zaman batu sampai zaman modern dan sering disebut
sebagai “The Ways Of Thinking”. Proses tahapan yaitu :
-
10
a. Periode trial and error. Manusia melihat dan mendengar sesuatu, lalu
mulai berfikir dan timbul keinginan untuk mencoba, tetapi gagal,
kemudian mencoba lagi berkali-kali dan akhirnya berhasil.
b. Periode authority and tradition. Semua pemikiran dan pendapat
dijadikan norma-norma dan tradisi yang harus dilaksanakan oleh
setiap orang. Bila seseorang melanggarnya, akan dikenakan sanksi
hukuman, baik moral maupun fisik.
c. Periode speculation and argumentation. Setiap pemikiran dan
pendapat mulai dibahas kebenarannya melalui spekulasi dan adu
argumentasi.
Periode hyphothesis and experimentation. Semua pemikiran dan
pendapat harus dianalisis, diteliti, serta diuji kebenarannya secara ilmiah
(Chandra, 2014).
Menurut Wawan & Dewi (2014), beberapa faktor yang
mempengaruhi pengetahuan, yaitu :
1. Faktor internal
a. Umur
Menurut Elizabeth yang dikutip Nursalam (2013), usia adalah umur
individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang
tahun. Menurut Hucklock (2013) semakin cukup umur, tingkat
kemantangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam
berpikir dan bekerja jadi semakin matangnya umur semakin matang
pula pemikirannya tentang kehamilan.
-
11
b. Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap
perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang
menetukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk
mencapai keselamatan dan kebahagian. Pendidikan dapat
mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan
pola hidup terutama dalam memotifasi untuk sikap berperan serta
dalam pembangunan. Pada umumnya makin tinggi pendidikan
seseorang makin mudah menerima informasi. Pendidikan
diperlukan untuk mendapatkan informasi, misalnya hal-hal yang
menunjang kesehatan sehingga meningkatkan kualitas hidup.
Oleh sebab itu, makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka
makin mudah menerima informasi dalam memperoleh informasi
mengenai menstruasi sehingga makin banyak pengetahuan yang
dimiliki dan semakin mudah remaja menerima informasi.
c. Pekerjaan
Pekerjaan dalam arti luas aktifitas utama yang dilakukan manusia
dalam arti sempit istilah pekerjaan digunakan untuk suatu kerja
menghasilkan uang bagi seseorang dalam pembicaraan sehari-hari
istilah ini sering dianggap sinonim dengan profesi.jadi dapat
diartikan sebagai sesuatu yang dikelurkan oleh seseorang sebagai
profesi sengaja dilakukan untuk mendapatkan penghasilan.
Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu.
-
12
d. Graviditas
Graviditas dapat diartikan sebagai banyaknya kehamilan yang
pernah dialami oleh seorang ibu. Semakin sering seorang ibu
hamil, maka semakin banyak pengetahuan ibu tentang kehamilan.
2. Faktor eksternal
a.Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar,
manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi
perkembangan dan perilaku orang atau kelompok. Lingkungan bisa
membuat pola pikir ibu hamil tentang kehamilan menjadi sesuatu
yang menakutkan, tergantung bagaimana lingkungan
memperlakukan ibu hamil tersebut.
b. Sosial budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi dari sikap dalam menerima kelompok. Begitu pula
tentang menstruasi masih banyak masyarakat yang menganggap
bawah menstruasi itu sesuatu yang tabuh untuk di bicarakan
khususnya pada masyarakat yang adat istiadatnya masih kental
sehingga banyak mitos-mitos yang bermunculan sehingga ibu hamil
merasa cemas ketika menghadapikehamilan.
c. Sumber Informasi
Sumber informasi dapat diartikan sebagai tempat atau asal
informasi yang diterima oleh ibu hamil. Semakin banyak sumber
-
13
informasi yang dimiliki oleh seorang ibu hamil tentang kehamilan,
maka semakin baik pengetahuan ibu hamil tentang kehamilannya.
G. Tinjauan tentang Tanda-tanda Bahaya Dalam Kehamilan
1. Pengertian
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang
mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama
kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak
terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes, 2013). Menurut
Kusmiyati dkk (2013), kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun
kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu
asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya
risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/ penyakit
yang mungkin terjadi selama hamil.
2. Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan
Pada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal
dan hanya 10-12% kehamilan yang disertai dengan penyulit atau
berkembang menjadi kehamilan patologis. Kehamilan patologis tidak
terjadi secara mendadak karena kehamilan dan efeknya terhadap
organ tubuh berlangsung secara bertahap dan berangsur-angsur. Deteksi
dini gejala dan tanda bahaya selama kehamilan merupakan upaya terbaik
untuk mencegah terjadinya gangguan yang serius terhadap kehamilan
ataupun keselamatan ibu hamil. Faktor predisposisi dan adanya penyulit
-
14
penyerta sebaiknya diketahui sejak awal sehingga dapat dilakukan
berbagai upaya maksimal untuk mencegah gangguan yang berat baik
terhadap kehamilan dan keselamatan ibu maupun bayi yang
dikandungnya.
3. Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan
1. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I (0 – 12 minggu)
a) Perdarahan Pada Kehamilan Muda
Salah satu komplikasi terbanyak pada kehamilan ialah
terjadinya Perdarahan. Perdarahan dapat terjadi pada setiap
usia kehamilan. Pada kehamilan muda sering dikaitkan dengan
kejadian abortus, misscarriage, early pregnancy loss. Perdarahan
pada kehamilan muda dikenal beberapa istilah sesuai dengan
pertimbangan masing-masing, setiap terjadinya perdarahan pada
kehamilan maka harus selalu berfikir tentang akibat dari
perdarahan ini yang menyebabkan kegagalan kelangsungan
kehamilan (Hadijanto, 2013).
(1) Abortus
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil
konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.
Sebagai batasan ialah kehamilan kurang dari 20 minggu atau
berat janin kurang dari 500 gram (Hadijanto, 2013). Menurut
SDKI (2012) penyebab kematian ibu dikarenakan abortus
-
15
(5%). Berdasarkan jenisnya Sujiyatini dkk (2014)
menyebutkan abortus dibagi menjadi:
(a) Abortus Imminens (threatened)
Suatu abortus imminens dicurigai bila terdapat
pengeluaran vagina yang mengandung darah, atau
perdarahan pervaginam pada trimester pertama
kehamilan. Suatu abortus iminens dapat atau tanpa
disertai rasa mules ringan, sama dengan pada waktu
menstruasi atau nyeri pinggang bawah. Perdarahan pada
abortus imminens seringkali hanya sedikit, namun
hal tersebut berlangsung beberapa hari atau minggu.
Pemeriksaan vagina pada kelainan ini memperlihatkan
tidak adanya pembukaan serviks. Sementara pemeriksaan
dengan real time ultrasound pada panggul menunjukkan
ukuran kantong amnion normal, jantung janin berdenyut,
dan kantong amnion kosong, serviks tertutup, dan
masih terdapat janin utuh.
(b) Abortus Insipien (inevitable)
Merupakan suatu abortus yang tidak dapat
dipertahankan lagi ditandai dengan pecahnya selaput
janin dan adanya pembukaan serviks. Pada keadaan ini
didapatkan juga nyeri perut bagian bawah atau nyeri
kolek uterus yang hebat. Pada pemeriksaan vagina
-
16
memperlihatkan dilatasi osteum serviks dengan bagian
kantung konsepsi menonjol. Hasil Pemeriksaan USG
mungkin didapatkan jantung janin masih berdenyut,
kantung gestasi kosong (5 hingg 6,5 minggu), uterus
kosong (3-5 minggu) atau perdarahan subkorionik banyak
di bagian bawah.
(c) Abortus Incompletus (incomplete)
Adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada
kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa
yang tertinggal dalam uterus. Pada pemeriksaan
vagina, canalis servikalis terbuka dan jaringan dapat
diraba dalam cavum uteri atau kadang-kadang sudah
menonjol dari osteum uteri eksternum. Pada USG
didapatkan endometrium yang tipis dan ireguler.
(d) Abortus Completus (complete)
Pada abortus completus semua hasil konsepsi
sudah dikeluarkan. Pada penderita ditemukan perdarahan
sedikit, osteum uteri telah menutup, dan uterus sudah
banyak mengecil. Selain ini, tidak ada lagi gejala
kehamilan dan uji kehamilan menjadi negatif. Pada
Pemeriksaan USG didapatkan uterus yang kosong.
-
17
(e) Missed Abortion
Adalah kematian janin berusia sebelum 20 minggu, tetapi
janin mati itu tidak dikeluarkan selama 8 minggu atau
lebih.
(f) Abortus Habitualis (habitual abortion)
Adalah abortus spontan yang terjadi berturut- turut tiga
kali atau lebih. Pada umumnya penderita tidak sukar
menjadi hamil, namun kehamilannya berakhir sebelum 28
minggu.
(2) Kehamilan ektopik
Adalah suatu kehamilan yang pertumbuhan sel telur telah
dibuahi tidak menempel pada dinding endometrium kavum
uteri. Lebih dari 95% kehamilan ektopik berada di saluran telur
(tuba Fallopii). Kejadian kehamilan ektopik tidak sama diantara
senter pelayanan kesehatan. Hal ini bergantung pada kejadian
salpingitis seseorang. Di Indonesia kejadian sekitar 5-6 per
seribu kehamilan. Patofisiologi terjadinya kehamilan ektopik
tersering karena sel telur yang telah dibuahi dalam
perjalanannya menuju endometrium tersendat sehingga embrio
sudah berkembang sebelum mencapai kavum uteri dan
akibatnya akan tumbuh di luar rongga rahim. Bila kemudian
tempat nidasi tersebut tidak dapat menyesuaikan diri
-
18
dengan besarnya buah kehamilan, akan terjadi rupture
dan menjadi kehamilan ektopik terganggu (Hadijanto, 2013).
Tanda dan gejala pada kehamilan muda, dapat atau
tidak ada perdarahan pervaginam, ada nyeri perut
kanan/kiri bawah. Berat atau ringannya nyeri tergantung pada
banyaknya darah yang terkumpul dalam peritoneum. Dari
Pemeriksaan fisik didapatkan rahim yang juga membesar,
adanya tumor didaerah adneksa. Adanya tanda- tanda syok
hipovolemik yaitu hipotensi, pucat dan ekstremitas dingin,
adanya tanda-tanda abdomen akut yaitu perut tegang
bagian bawah, nyeri tekan dan nyeri lepas dinding abdomen.
Dari Pemeriksaan dalam serviks teraba lunak, nyeri tekan,
nyeri pada uterus kanan dan kiri.
(3) Mola hidatidosa
Adalah suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar
dimana tidak ditemukan janin dan hampir seluruh vili korialis
mengalami perubahan berupa degenerasi hidropik. Secara
makroskopik, molahidatidosa mudah dikenal yaitu berupa
gelembung-gelembung putih, tembus pandang, berisi cairan
jernih, dengan ukuran bervariasi dari beberapa millimeter
sampai 1 atau 2 cm.
Menurut Hadijanto (2013) pada permulaannya gejala
mola hidatidosa tidak seberapa berbeda dengan kehamilan
-
19
biasa yaitu mual, muntah, pusing, dan lain-lain, hanya saja
derajat keluhannya sering lebih hebat. Selanjutnya
perkembangan lebih pesat, sehingga pada umumnya besar
uterus lebih besar dari umur kehamilan. Ada pula kasus-kasus
yang uterusnya lebih kecil atau sama besar walaupun
jaringannya belum dikeluarkan. Dalam hal ini perkembangan
jaringan trofoblas tidak begitu aktif sehingga perlu
dipikirkan kemungkinan adanya dying mole. Perdarahan
merupakan gejala utama mola. Biasanya keluhan perdarahan
inilah yang menyebabkan mereka datang ke rumah sakit.
Gejala perdarahan ini biasanya terjadi antara bulan
pertama sampai ketujuh dengan rata-rata 12-14 minggu. Sifat
perdarahan bias intermiten, sedikit-sedikit atau sekaligus
banyak sehingga menyebabkan syok atau kematian. Karena
perdarahan ini umumnya pasien mola hidatidosa masuk
dalam keadaan anemia.
b) Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada
kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa
terjadi 6 minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10 minggu.
Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan
HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu
-
20
aktifitas sehari-hari dan keadaan umum menjadi lebih buruk,
dinamakan Hiperemesis Gravidarum (Saifuddin, 2012).
c) Selaput kelopak mata pucat
Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan
adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11 gr% pada
trimester I. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi
dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi.
Anemia pada trimester I bisa disebabkan karena mual muntah pada ibu
hamil dan perdarahan pada ibu hamil trimester I (Saifuddin, 2012).
d) Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala
adanya infeksi dalam kehamilan. Menurut SDKI (2012) penyebab
kematian ibu karena infeksi (11%). Penanganan demam antara lain
dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk
menurunkan suhu (Saifuddin, 2012). Demam dapat disebabkan oleh
infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke
dalam tubuh wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya
tanda atau gejala–gejala penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi
demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadi selama
kehamilan, persalinan dan masa nifas (Pusdiknakes, 2013).
-
21
2) Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II (13 – 28 minggu)
a) Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam
kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat
merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Menurut SDKI
(2012) penyebab kematian ibu karena infeksi (11%).
Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum
banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin,
2012). Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan
yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita
hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau
gejala–gejala penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan
gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadi selama kehamilan,
persalinan dan masa nifas (Pusdiknakes, 2013).
b) Bayi kurang bergerak seperti biasa
Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1
jam). Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau
ke-6. Jika bayi tidak bergerak seperti biasa dinamakan
IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak adanya
tanda-tanda kehidupan janin didalam kandungan. Beberapa ibu
dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur
gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3
-
22
kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu
makan dan minum dengan baik (Pusdiknakes, 2013).
c) Selaput kelopak mata pucat
Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di
bawah
-
23
b) Sakit Kepala Yang Hebat
Sakit kepala selama kehamilan adalah umum, seringkali
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.
Sakit kepala yang menunjukkan masalah yang serius adalah
sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat
tersebut, ibu mungkin mengalami penglihatan yang kabur.
Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari
pre-eklampsia (Pusdiknakes, 2013).
c) Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat
disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi
oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang
mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan
kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan
penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan kabur,
dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang
mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah
perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur
atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.
Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan
tanda-tanda yang menujukkan adanya preeklampsia berat
yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya
-
24
perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks
cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme
pembuluh darah) (Pusdiknakes, 2013).
d) Bengkak di muka atau tangan
Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang
normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan
biasanya hilang setelah beristirahat atau meletakkannya lebih
tinggi. Bengkak dapat menunjukkan adanya masalah serius jika
muncul pada permukaan muka dan tangan, tidak hilang setelah
beristirahat, dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini
bisa merupakan pertanda pre-eklampsia.
e) Janin Kurang Bergerak Seperti Biasa
Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam
1 jam). Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5
atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak seperti biasa
dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak
adanya tanda-tanda kehidupan janin didalam kandungan.
Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal.
Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak
paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau
beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik
(Pusdiknakes, 2013).
-
25
f) Pengeluaran Cairan Pervaginam (Ketuban Pecah Dini)
Yang dimaksud cairan di sini adalah air ketuban.
Ketuban yang pecah pada kehamilan aterm dan disertai dengan
munculnya tanda-tanda persalinan adalah normal. Pecahnya
ketuban sebelum terdapat tanda-tanda persalinan dan ditunggu
satu jam belum dimulainya tanda-tanda persalinan ini disebut
ketuban pecah dini. Ketuban pecah dini menyebabkan hubungan
langsung antara dunia luar dan ruangan dalam rahim sehingga
memudahkan terjadinya infeksi. Makin lama periode laten (waktu
sejak ketuban pecah sampai terjadi kontraksi rahim), makin
besar kemungkinan kejadian kesakitan dan kematian ibu atau
janin dalam rahim (Marjati dkk, 2014).
g) Kejang
Menurut SDKI (2012) penyebab kematian ibu karena
eklampsi (24%). Pada umumnya kejang didahului oleh makin
memburuknya keadaan dan terjadinya gejala-gejala sakit
kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin
berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun
kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan
gejala dari eklampsia (Saifuddin, 2012).
h) Selaput kelopak mata pucat
Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di
-
26
bawah 11 gr% pada trimester III. Anemia dalam kehamilan
disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak
jarang keduanya saling berinteraksi. Anemia pada Trimester III
dapat menyebabkan perdarahan pada waktu persalinan dan
nifas, BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500
gram) (Saifuddin, 2012).
i) Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam
kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat
merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Menurut
SDKI (2012) penyebab kematian ibu karena infeksi (11%).
Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum
banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin,
2012). Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam
kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam
tubuh wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya
tanda atau gejala–gejala penyakit. Pada infeksi berat dapat
terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat
terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa nifas
(Pusdiknakes, 2013).
d. Tujuan Mengenali Tanda Bahaya Kehamilan
Tujuan pentingnya mengetahui tanda bahaya kehamilan
menurut Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO (2013) yaitu :
-
27
1) Mengenali tanda-tanda yang mengancam bagi ibu hamil dan
janinnya sejak dini.
2) Dapat mengambil tindakan yang tepat yaitu menghubungi tenaga
kesehatan terdekat bila menemui tanda bahaya kehamilan untuk
mendapat perawatan segera.
H. Landasan Teori
Kehamilan dan persalinan merupakan suatu peristiwa alamiah.
Walaupun merupakan peristiwa alamiah, kadangkala kehamilan dan
persalinan disertai risiko berupa komplikasi baik untuk ibu maupun
bayinya. Komplikasi yang sering terjadi adalah perdarahan postpartum,
eklamsia dan infeksi (WHO, 2013). Komplikasi kehamilan, persalinan dan
nifas merupakan masalah kesehatan utama bagi kesehatan wanita,
karena merupakan penyebab terbesar kematian ibu dan bayi.
Morbiditas dan mortalitas ibu hamil dapat dicegah apabila ibu hamil
dan keluarganya mampu mengenali tanda bahaya kehamilan dan
mencoba untuk mencari pertolongan kesehatan (Hailu dkk, 2013). Tanda
bahaya kehamilan yang dapat muncul antara lain perdarahan vagina,
edema pada wajah dan tangan, demam tinggi, ruptur membran,
penurunan pergerakan janin, dan muntah persisten (Chapman & Durham,
2013; Pillitteri, 2012). Menurut Rashad dan Essa (2012) tindakan yang
tepat dapat menghindarkan ibu hamil dari penyebab kematian maternal
yang dapat dicegah. Tindakan dalam bentuk perawatan kehamilan
yang dapat dilakukan dapat berupa antenatal care, menjaga kebersihan diri,
-
28
memenuhi kebutuhan nutrisi, melakukan aktivitas fisik dan aktivitas seksual
sewajarnya, tidur dan istirahat yang cukup, dan lain sebagainya (Bobak
dkk, 2015; Pillitteri, 2012).
Perawatan kehamilan merupakan salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi kehamilan dan kematian
serta menjaga pertumbuhan dan kesehatan janin. Ibu hamil diharapkan
dapat melakukan perawatan kehamilannya dengan benar. Terdapat
beberapa factor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam merawat
kehamilannya, meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah
usia dan paritas, sedangkan faktor eksternal adalah pengetahuan, sikap,
ekonomi, social budaya, geografis, dukungan orang terdekat, pekerjaan
pendidikan.
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan
terjadi melalui panca indra manusia yaitu penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba (Notoatmojo, 2012). Menurut Wawan & Dewi
(2014), beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan, yaitu faktor
Internal terdiri dari umur, pendidikan, pekerjaan, graviditas. Faktor
eksternal terdiri dari lingkungan, sosial budaya, sumber informasi.
-
29
I. Kerangka Teori
Faktor Internala. Umurb. Pendidikanc. Pekerjaand. Graviditas
Faktor Eksternala. Lingkunganb. Sosial Budayac. Sumber Informasi
PengetahuanTentang Tanda-tanda Bahaya
Dalam Kehamilan
Gambar 1.Kerangka Teori dimodifikasi dari Notoadmojo (2012); Wawan dan Dewi(2014); Bobak dkk (2015); Pillitteri (2012); Hailu dkk (2013); WHO (2013)
-
30
J. Kerangka Konsep
Keterangan
Variabel bebas : Umur, pendidikan, graviditas, sumber informasi
Variable terikat : Pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya dalam
kehamilan
Umur
Pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya dalam
kehamilan
Pendidikan
Graviditas
Sumber Informasi
-
31
BAB III
METODE PENELITIAN
K. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah deskriptif, yaitu suatu metode penelitian
yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran tentang
pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
(Nursalam, 2013).
L. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di Poli KIA Puskesmas Lepo-
lepo Kota Kota Kendari pada bulan Juni tahun 2017.
M. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang datang
berkunjung di Poli KIA Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari pada
bulan Juni tahun 2017 yang berjumlah 38 orang.
2. Sampel dalam penelitian adalah semua ibu hamil yang datang
berkunjung di poli KIA Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari pada
bulan Juni tahun 2017 yang berjumlah 38 orang. Pengambilan
sampel menggunakan tehnik total sampling yaitu semua ibu hamil
dijadikan sebagai sampel penelitian.
N. Variabel Penelitian
1. Variabel terikat (dependent) yaitu pengetahuan tentang tanda-
tanda bahaya dalam kehamilan.
-
32
2. Variabel bebas (independent) yaitu umur, pendidikan, graviditas,
sumber informasi.
O. Definisi Operasional
1. Pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
adalah kemampuan responden untuk mengetahui dan memahami
sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan tanda-tanda bahaya
dalam kehamilan. Skala ukur adalah nominal.
Kriteria objektif
a. Pengetahuan baik : jika skor jawaban benar 76–100%
b. Pengetahuan cukup: jika skor jawaban benar 56-75%
c. Pengetahuan kurang : jika skor jawaban benar 35 tahun
b. Tidak berisiko: umur 20-35 tahun
(Nursalam, 2013)
3. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang ditamatkan oleh
responden. Skala ukur adalah nominal.
Kriteria objektif
a. Pendidikan Dasar: SD dan SMP
b. Pendidikan Menengah: SMA dan Sederajat
-
33
c. Pendidikan Tinggi: Diploma, S1,S2,S3
(Diknas, 2003)
4. Graviditas adalah jumlah kehamilan yang dialami oleh ibu saat ini.
Skala ukur adalah nominal.
Kriteria objektif
a. Primigravida: gravida 1
b. Multigravida: gravida 2-4
c. Grande Multigravida: gravida ≥5
(Saifuddin, 2012)
5. Sumber informasi adalah sumber informasi yang diperoleh
responden tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan. Skala
ukur adalah nominal.
Kriteria objektif
a. Media Cetak dan sosial
b. Keluarga
c. Petugas kesehatan
d. Belum pernah mendengar sebelumnya
(Notoatmojo, 2012)
P. Jenis dan Sumber Data Penelitian
Jenis data adalah data primer. Data diperoleh dari kuesioner
yang dibagikan pada ibu hamil di Poli KIA Puskesmas Lepo-Lepo Kota
Kendari pada bulan Juni tahun 2017.
-
34
Q. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner mengenai pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya dalam
kehamilan umur, pendidikan, paritas, sumber informasi. Kuesioner
pengetahuan terdiri dari 20 pertanyaan tertutup dengan pilihan
jawaban benar atau salah. Pertanyaan pengetahuan terdiri dari 10
pertanyaan favorable dan 10 pertanyaan unfavorable tentang
pemberian kolostrum. Total skor tertinggi adalah 20. Skor jawaban
benar untuk pertanyaan favorable adalah 1 dan jawaban salah adalah
0. Skor jawaban benar untuk pertanyaan unfavorable adalah 0 dan
jawaban salah adalah 1.
R. Pengolahan dan Analisis Data
a. Pengolahan Data
Data yang telah dikumpul, diolah dengan cara manual dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Editing
Dilakukan pemeriksaan/pengecekan kelengkapan data yang
telah terkumpul, bila terdapat kesalahan atau berkurang dalam
pengumpulan data tersebut diperiksa kembali.
2. Coding
Hasil jawaban dari setiap pertanyaan diberi kode angka sesuai
dengan petunjuk.
-
35
3. Tabulating
Untuk mempermudah analisa data dan pengolahan data serta
pengambilan kesimpulan data dimasukkan ke dalam bentuk
tabel distribusi.
b. Analisis data
Data diolah dan disajikan kemudian dipresentasikan dan uraikan
dalam bentuk table dengan menggunakan rumus:
Keterangan :
f : variabel yang diteliti
n : jumlah sampel penelitian
K: konstanta (100%)
X : Persentase hasil yang dicapai
Kxn
fX
-
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Ibu hamil di Puskesmas Lepo-lepo Kota Kendari yang mempunyai
pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
kategori baik, cukup dan kurang terbanyak ditemukan pada umur
20 –35 tahun.
2. Ibu hamil di Puskesmas Lepo-lepo Kota Kendari yang mempunyai
pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
kategori baik terbanyak pada pendidikan tinggi, pengetahuan cukup
pendidikannya dalam kategori dasar, menengah dan tinggi. Ibu
hamil yang pengetahuan kurang terbanyak pada pendidikan dasar.
3. Ibu hamil di Puskesmas Lepo-lepo Kota Kendari yang mempunyai
pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
kategori baik terbanyak ditemukan pada multigravida, pengetahuan
cukup dan kurang terbanyak ditemukan pada primigravida dan
multigravida.
4. Ibu hamil yang mempunyai pengetahuan baik terbanyak pada ibu
yang memperoleh informasi tentang tanda-tanda bahaya dalam
kehamilan yang bersumber dari tenaga kesehatan, yang
berpengetahuan cukup terbanyak bersumber dari tenaga
kesehatan, media sosial,cetak dan keluarga sedangkan yang
-
56
berpengetahuan kurang sumber informasi terbanyak pada media
sosial dan cetak namun ada juga ibu yang belum pernah
mendengar tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.
B. Saran
1. Bagi tenaga medis (bidan atau perawat) khususnya di poli
kehamilan rumah sakit, klinik maupun puskesmas, agar dapat
meningkatkan kualitas informasi mengenai tanda-tanda bahaya
dalam kehamilan untuk mencegah kemungkinan komplikasi yang
akan terjadi.
2. Untuk meningkatkan pengetahuan mengenai tanda-tanda bahaya
dalam kehamilan perlu dilakukan penyuluhan secara terarah dan
terencana kepada ibu hamil oleh bidan mulai tingkat posyandu
sampai rumah sakit dalam bentuk kelas ibu hamil.
3. Diharapkan kepada ibu hamil untuk aktif mencari informasi tentang
kesehatan khususnya tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.
-
57
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik, Kantor Menteri Negara Kependudukan/BadanKoordinasi Keluarga Berencana Nasional, Departemen Kesehatan,& Macro International Inc. 2013. Survei Demografi dan KesehatanIndonesia 2012. Jakarta.
Bobak, I.M., Lowdermilk, D.L., & Jensen, M.D., 2015. Buku ajarkeperawatan maternitas. (Maria A. Wijayarini, Penerjemah) (Edisi4). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Buku asliditerbitkan tahun 1995.
Chapman, L., & Durham, R., 2014. Maternal-newborn nursing: The criticalcomponents of nursing care. Philadelphia: F.A. Davis Company.
Chandra, B., 2014. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC.
Dinkes Sultra, 2016. Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara. Kendari.
Dinkes Kota Kendari, 2016. Profil Kesehatan Kota Kendari. Kendari.
Diknas, 2003. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika.
Diyan, L.L, 2014. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-TandaBahaya Dalam Kehamilan di BPS Sri Indarwati Boyolali. NaskahPublikasi. Surakarta: STIK Kusuma Husada.
Hailu, M., Gebremariam, A., & Alemseged, F., 2013. Knowledge aboutobstetric danger sign among pregnant women in aleta wondodistrict, Sidama Zone, Southern Ethiophia. Ethiophia Journal HealthScience, 20(1), 25–32.
Hadijanto, B., 2013. Pendarahan pada Kehamilan Muda. Jakarta: EGC.
Isdiaty, F.N., Ungsianik, T., 2013. Pengetahuan Tanda Bahaya KehamilanDan Perilaku Perawatan Kehamilan Pada Ibu Hamil Trimester III.Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 16 No.1, Maret 2013, hal18-24 pISSN 1410-4490, eISSN 2354-9203
Kabakyenga, J.K., Ostergren, P.O., Turyakira, E., & Petterson, K.O.2014. Knowledge of obstetric danger signs and birth preparednesspractices among women in rural Uganda. Reproductive Health, 8(33). doi:10.1186/1742-4755-8-33.
-
58
Kementerian Kesehatan RI., 2014. Peraturan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia Nomor 2562/Menkes/Per/Xii/2011 Tentang PetunjukTeknis Jaminan Persalinan. Jakarta: Kementerian KesehatanRepublik Indonesia.
_____________________ 2013. Laporan Nasional Riset KesehatanDasar (Riskesdas) tahun 2012. Badan Penelitian PengembanganKesehatan Depertemen Kesehatan Republik Indonesia.
Marjati, K., Hani, V., Yulifah, R., 2014. Asuhan Kebidanan PadaKehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, S., 2012. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta.
____________ 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta.
Nursalam, 2013. Pendekatan Praktis Metode Riset Keperawatan.Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.
Pillitteri, A., 2012. Maternal & child health nursing: Care of thechildbearing & childrearing family. Philadelphia: LippincottWilliams & Wilkins.
Pusdiknakes, 2013. Asuhan Antenatal. Jakarta: Pusdiknakes.
Puskesmas Lepo-Lepo, 2017 Laporan Tahunan 2016. Kendari:Puskesmas Lepo-Lepo.
Saifuddin, A.B., 2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan KesehatanMaternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka SarwonoPrawiroharjdo
Sumarni, Rahma, Ikhsan, 2014. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap IbuHamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan, Persalinan Dan NifasTerhadap Perilaku ANC Puskesmas Latambaga Kabupaten Kolaka.Jurnal Kesehatan Masyarakat Unhas.
Wawan, Dewi, 2014. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap danPerilaku manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
World Health Organization, 2013. Promoting Proper Feeding For Infantsand Young Children. Geneva: WHO.
-
57
LAMPIRAN
-
58
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Kep
ada Yth.
Ibu Responden
Di Puskesmas Lepo-
Lepo
Nama saya ROSMAW ATI T IBU , mahasiswa Program D-III Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan. Saat ini saya sedang
melakukan penelitian yang bertujuan mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang
tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Lepo-lepo, yang mana penelitian ini
merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Poltekkes
Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan.
Untuk keperluan tersebut saya mengharapkan kesediaan ibu untuk
berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini, partisipasi ibu dalam
penelitian ini bersifat sukarela dan tidak akan memberi dampak yang
membahayakan. Jika ibu bersedia, saya akan memberikan lembar kuesioner
(lembar pertanyaan) yang telah disediakan untuk diisi dengan kejujuran dan apa
adanya. Peneliti menjamin kerahasiaan Jawaban dan identitas ibu. Jawaban yang
ibu berikan digunakan hanya untuk kepentingan penelitian ini.
Demikian lembar persetujuan ini kami buat, atas bantuan dan partisipasinya
disampaikan terima kasih.
Kendari, 2017
Responden
Peneliti
……………. ( Rosmawati
Tibu )
-
59
KUESIONER PENELITIAN
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA
KEHAMILAN DI PUSKESMAS LEPO-LEPO
TAHUN 2017
No. Responden :…………… Diisi oleh peneliti
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan
saudara saat ini, serta beri tanda silang (x) pada jawaban yang telah
disediakan!
Karakteristik Responden
1. Umur :
2. Pendidikan Terakhir :
a. SD
b. SMP
c. SMU
d. PERGURUAN TINGGI
3. Hamil Ke :
4. Sumber Informasi :
e. Belum pernah mendengar sebelumnya
f. Televisi/radio
g. Media sosial
h. Keluarga
i. Petugas kesehatan
-
60
Pilihlah Salah Satu Jawaban Dengan Memberikan Tanda (√)
PERTANYAAN BE
NAR
S
ALAH
1
.
Tanda bahaya dalam kehamilan
adalah suatu tanda yang menunjukkan
adanya bahaya dalam kehamilan yang
dapat mengakibatkan kematian ibu dan
janin
2
.
Dampak b i l a i b u
m e n g a l a m i tanda bahaya kehamilan
yang tidak diobati adalah kematian ibu
dan janin
3
.
Penglihatan tiba-tiba kabur,
berbayang disertai sakit kepala termasuk
dalam gangguan penglihatan yang tidak
normal selama masa kehamilan
4
.
Sakit kepala terus menerus, tidak
hilang setelah beristirahat, bertahan lebih
dari 3 jam selama kehamilan adalah hal
-
61
yang normal
5
.
Jika pada kehamilan tua keluar
darah dari jalan lahir adalah hal yang
normal
6
.
Keluar banyak darah bewarna merah
dari jalan lahir pada akhir kehamilan
disertai rasa nyeri adalah normal
7
.
Bercak darah, sakit pada kemaluan,
dan sakit didaerah pinggang termasuk ke
dalam perdarahan yang tidak normal pada
ibu hamil muda
8
.
Gerakan janin tidak seperti biasa,
sakit pada punggung dan pinggang
selama kehamilan adalah hal yang normal
9
.
Penglihatan tiba-tiba kabur
berbayang, bengkak pada muka dan
tangan termasuk ke dalam tanda
bahaya kehamilan
1
0.
Perdarahan dan sakit kepala yang
hebat selama kehamilan adalah hal yang
normal
1 Tindakan yang harus dilakukan ibu
-
62
1 bila mengalami gangguan penglihatan
secara tiba-tiba, berbayang, dan kabur
pada saat hamil yaitu segera minum obat
dan istirahat teratur
1
2
Bengkak pada anggota tubuh
yang menunjukkan adanya masalah
serius adalah bengkak pada wajah dan
tangan lebih dari 24 jam
1
3
Bengkak pada kaki pada awal
kehamilan adalah normal
1
4
Melakukan pemijatan dan minum
jamu atau obat merupakan tindakan untuk
mengatasi bengkak pada anggota tubuh
1
5
Nyeri perut saat hamil yang tidak
normal adalah nyeri yang terus menerus
dan hilang setelah beristirahat
1
6
Sakit perut yang hebat dan tidak
tertahankan yang tidak berhubungan
dengan persalinan merupakan tanda
bahaya dalam kehamilan
1
7
Bayi mulai dirasakan gerakannya
ketika usia kehamilan lima bulan
-
63
1
8
Gerakan janin dalam kandungan
yang normal selama kehamilan adalah 3
kali dalam periode 3 jam
1
9
Posisi yang tepat untuk
memudahkan ibu merasakan gerakan
bayi adalah berdiri dan duduk
2
0
Bila bayi dalam kandungan tidak
bergerak seperti biasanya bukan
merupakan tanda bahaya dalam kehamilan
-
64
KUNCI JAWABAN
1. B 11. B
2. B 12. B
3. B 13. S
4. S 14. S
5. S 15. S
6. S 16. B
7. B 17. B
8. S 18. B
9. B 19. S
10. S 20. S
-
65
-
66
-
67
MASTER TABEL PENELITIAN
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA DALAMKEHAMILAN DI PUSKESMAS LEPO-LEPO
KOTA KENDARI TAHUN 2017
NO NAMA UMUR(Tahun) PENDIDIKAN GRAVIDITASSUMBER
INFORMASI PENGETAHUAN
1 Ny.T 24 SMP 1 PetugasKesehatan
50
2 Ny.W 22 SMA 1 Media 553 Ny.U 38 SMA 3 Media 404 Ny.S 28 SMP 1 Keluarga 505 Ny.S 28 SMA 2 Petugas
Kesehatan100
6 Ny.A 20 SD 1 PetugasKesehatan
75
7 Ny.T 20 SMA 1 BelumMendengar
50
8 Ny.M 30 PT 2 PetugasKesehatan
85
9 Ny.W 32 PT 2 PetugasKesehatan
100
10 Ny.M 18 SMA 1 Media 5511 Ny.C 22 SMP 1 Keluarga 5012 Ny.E 25 SMA 2 Petugas
Kesehatan75
13 Ny.U 27 SMA 1 Media 5014 Ny.T 25 PT 1 Keluarga 7015 Ny.B 25 SMP 1 Media 7516 Ny.N 27 SMA 2 Keluarga 4017 Ny.U 39 SMA 4 Keluarga 5018 Ny. A 17 SMP 1 Belum
Mendengar35
19 Ny.A 16 SD 1 BelumMendengar
35
20 Ny.U 40 SMP 3 Media 5021 Ny. G 36 SMA 2 Petugas
Kesehatan75
22 Ny.M 24 SMP 1 Keluarga 5023 Ny.B 28 SD 2 Media 5024 Ny.C 22 SMA 1 Petugas
Kesehatan75
25 Ny.E 25 PT 1 PetugasKesehatan
75
-
68
26 Ny.Y 25 SMP 2 Keluarga 5027 Ny.N 27 SMP 2 Petugas
Kesehatan75
28 Ny.T 29 SMA 2 Media 5029 Ny.K 28 SMA 3 Keluarga 5030 Ny.A 30 PT 3 Petugas
Kesehatan80
31 Ny.C 30 SMP 2 Keluarga 5532 Ny.B 22 SMA 1 Media 5033 Ny.M 27 SMP 2 Media 5034 Ny.T 22 SMP 1 Belum
Mendengar45
35 Ny.A 22 PT 1 BelumMendengar
85
36 Ny.J 21 SMA 1 BelumMendengar
50
37 Ny.S 19 SD 1 BelumMendengar
45
38 Ny.T 25 PT 2 PetugasKesehatan
75
-
69
HASIL ANALISIS
Frequencies
StatisticsUMU
R_IBU
PENDI
DIKAN_IBU
GRAVI
DITAS_IBU
SUMBE
R_INFORMASI
PENGE
TAHUAN_IBU
N V
alid
38 38 38 38 38
M
issing
0 0 0 0 0
Sum 68,00 67,00 56,00 105,00 95,00
Frequency Table
UMUR_IBUFre
quency
P
ercent
Valid
Percent
Cumulat
ive Percent
V
alid
BERISIKO 8 21
,1
21,1 21,1
TIDAK
BERISIKO
30 78
,9
78,9 100,0
Total 38 10
0,0
100,0
PENDIDIKAN_IBUFre
quency
P
ercent
Valid
Percent
Cumulat
ive Percent
V
alid
DASA
R
16 42
,1
42,1 42,1
MENE
NGAH
15 39
,5
39,5 81,6
TING
GI
7 18
,4
18,4 100,0
Total 38 10
0,0
100,0
-
70
GRAVIDITAS_IBUFre
quency
P
ercent
Valid
Percent
Cumulat
ive Percent
V
alid
PRIMIGRAVI
DITAS
20 52
,6
52,6 52,6
MULTIGRAVI
DITAS
18 47
,4
47,4 100,0
Total 38 10
0,0
100,0
SUMBER_INFORMASIFre
quency
P
ercent
Valid
Percent
Cumulat
ive Percent
V
alid
BELUM PERNAH
MENDENGAR
SEBELUMNYA
6 15
,8
15,8 15,8
MEDIA SOSIAL DAN
CETAK
10 26
,3
26,3 42,1
KELUARGA 9 23
,7
23,7 65,8
PETUGAS
KESEHATAN
13 34
,2
34,2 100,0
Total 38 10
0,0
100,0
PENGETAHUAN_IBUFre
quency
P
ercent
Valid
Percent
Cumulat
ive Percent
V
alid
BA
IK
5 13
,2
13,2 13,2
CU
KUP
9 23
,7
23,7 36,8
KU
RANG
24 63
,2
63,2 100,0
-
71
Tot
al
38 10
0,0
100,0
Crosstabs
Case Processing SummaryCases
Valid Missing Total
N
P
ercent N
P
ercent N
Pe
rcent
UMUR_IBU *
PENGETAHUAN_IBU
38 10
0,0%
0 0,
0%
38 10
0,0%
PENDIDIKAN_IBU *
PENGETAHUAN_IBU
38 10
0,0%
0 0,
0%
38 10
0,0%
GRAVIDITAS_IBU *
PENGETAHUAN_IBU
38 10
0,0%
0 0,
0%
38 10
0,0%
SUMBER_INFORMA
SI * PENGETAHUAN_IBU
38 10
0,0%
0 0,
0%
38 10
0,0%
UMUR_IBU * PENGETAHUAN_IBU CrosstabulationPENGETAHUAN_IBU
To
tal
B
AIK
C
UKUP
KU
RANG
UMU
R_IBU
BERISIKO Count 0 1 7 8
% within UMUR_IBU 0,
0%
12
,5%
87,
5%
10
0,0%
% within
PENGETAHUAN_IBU
0,
0%
11
,1%
29,
2%
21
,1%
% of Total 0,
0%
2,
6%
18,
4%
21
,1%
TIDAK
BERISIKO
Count 5 8 17 30
% within UMUR_IBU 16
,7%
26
,7%
56,
7%
10
0,0%
% within
PENGETAHUAN_IBU
10
0,0%
88
,9%
70,
8%
78
,9%
% of Total 13
,2%
21
,1%
44,
7%
78
,9%
-
72
Total Count 5 9 24 38
% within UMUR_IBU 13
,2%
23
,7%
63,
2%
10
0,0%
% within
PENGETAHUAN_IBU
10
0,0%
10
0,0%
10
0,0%
10
0,0%
% of Total 13
,2%
23
,7%
63,
2%
10
0,0%
-
73
PENDIDIKAN_IBU * PENGETAHUAN_IBU CrosstabulationPENGETAHUAN_IBU
To
tal
B
AIK
C
UKUP
KU
RANG
PENDIDIKA
N_IBU
DASA
R
Count 0 3 13 16
% within
PENDIDIKAN_IBU
0,
0%
18
,8%
81,
3%
10
0,0%
% within
PENGETAHUAN_IBU
0,
0%
33
,3%
54,
2%
42
,1%
% of Total 0,
0%
7,
9%
34,
2%
42
,1%
MENE
NGAH
Count 1 3 11 15
% within
PENDIDIKAN_IBU
6,
7%
20
,0%
73,
3%
10
0,0%
% within
PENGETAHUAN_IBU
20
,0%
33
,3%
45,
8%
39
,5%
% of Total 2,
6%
7,
9%
28,
9%
39
,5%
TING
GI
Count 4 3 0 7
% within
PENDIDIKAN_IBU
57
,1%
42
,9%
0,0
%
10
0,0%
% within
PENGETAHUAN_IBU
80
,0%
33
,3%
0,0
%
18
,4%
% of Total 10
,5%
7,
9%
0,0
%
18
,4%
Total Count 5 9 24 38
% within
PENDIDIKAN_IBU
13
,2%
23
,7%
63,
2%
10
0,0%
% within
PENGETAHUAN_IBU
10
0,0%
10
0,0%
10
0,0%
10
0,0%
% of Total 13
,2%
23
,7%
63,
2%
10
0,0%
-
74
GRAVIDITAS_IBU * PENGETAHUAN_IBU CrosstabulationPENGETAHUAN_IBU
To
tal
B
AIK
C
UKUP
KU
RANG
GRAVIDITA
S_IBU
PRIMIGRAVI
DITAS
Count 1 5 14 20
% within
GRAVIDITAS_IBU
5,
0%
25
,0%
70,
0%
10
0,0%
% within
PENGETAHUAN_IBU
20
,0%
55
,6%
58,
3%
52
,6%
% of Total 2,
6%
13
,2%
36,
8%
52
,6%
MULTIGRAVI
DITAS
Count 4 4 10 18
% within
GRAVIDITAS_IBU
22
,2%
22
,2%
55,
6%
10
0,0%
% within
PENGETAHUAN_IBU
80
,0%
44
,4%
41,
7%
47
,4%
% of Total 10
,5%
10
,5%
26,
3%
47
,4%
Total Count 5 9 24 38
% within
GRAVIDITAS_IBU
13
,2%
23
,7%
63,
2%
10
0,0%
% within
PENGETAHUAN_IBU
10
0,0%
10
0,0%
10
0,0%
10
0,0%
% of Total 13
,2%
23
,7%
63,
2%
10
0,0%
-
75
SUMBER_INFORMASI * PENGETAHUAN_IBU CrosstabulationPENGETAHUAN_IBU
To
tal
B
AIK
C
UKUP
KU
RANG
SUMBER_INFOR
MASI
BELUM PERNAH
MENDENGAR SEBELUMNYA
Count 0 0 6 6
% within
SUMBER_INFORMASI
0,
0%
0,
0%
10
0,0%
10
0,0%
% within
PENGETAHUAN_IBU
0,
0%
0,
0%
25,
0%
15
,8%
% of Total 0,
0%
0,
0%
15,
8%
15
,8%
MEDIA SOSIAL DAN
CETAK
Count 0 1 9 10
% within
SUMBER_INFORMASI
0,
0%
10
,0%
90,
0%
10
0,0%
% within
PENGETAHUAN_IBU
0,
0%
11
,1%
37,
5%
26
,3%
% of Total 0,
0%
2,
6%
23,
7%
26
,3%
KELUARGA Count 0 1 8 9
% within
SUMBER_INFORMASI
0,
0%
11
,1%
88,
9%
10
0,0%
% within
PENGETAHUAN_IBU
0,
0%
11
,1%
33,
3%
23
,7%
% of Total 0,
0%
2,
6%
21,
1%
23
,7%
PETUGAS
KESEHATAN
Count 5 7 1 13
% within
SUMBER_INFORMASI
38
,5%
53
,8%
7,7
%
10
0,0%
% within
PENGETAHUAN_IBU
10
0,0%
77
,8%
4,2
%
34
,2%
% of Total 13
,2%
18
,4%
2,6
%
34
,2%
Total Count 5 9 24 38
% within
SUMBER_INFORMASI
13
,2%
23
,7%
63,
2%
10
0,0%
% within
PENGETAHUAN_IBU
10
0,0%
10
0,0%
10
0,0%
10
0,0%
% of Total 13
,2%
23
,7%
63,
2%
10
0,0%
-
76