Pengertian Zat Adiktif

10
Pengertian Zat Adiktif Zat adiktif adalah bahan atau obat yang jika kita masukkan kedalam tubuh, maka akan menimbulkan efek tertentu dan mengakibatkan kecanduan (adiksi) atau keinginan untuk menggunakan secara terus-menerus. Hal itu terjadi karena zat adiktif mengandung bahan kimia tertentu. Contoh zat adiktif antara lain alkohol, nikotin (rokok), ganja, opium/candu, shabu-shabu putaw dan morfin. Zat adiktif biasanya digunakan dalam bidang kedokteran (obat) atau ilmu pengetahuan (penelitian). Penggunaan obat yang mengandung zat adiktif harus menurut petunjuk dokter. Penggunaan secara terus-menerus dan berlebihan, serta tidak mengikuti petunjuk dokter disebut penyalahgunaan obat. Istilah lain dari adiksi adalah ketergantungan obat. Dalam hal ini, obat (drug) yang dimaksudkan adalah bahan yang dapat mempengaruhi keadaan jiwa dan tingkah laku seseorang yang memakainya. Narkotika, psikotropika, dan alkohol (minuman keras) mempunyai khasiat tersebut. 2. Pengelompokkan Zat Adiktif Zat adiktif digolongkan kedalam narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya atau sering disebut dengan NAPZA. Menurut Undang-Undang, yang digolongkan kedalam narkotika meliputi opioda (opium, morfin, dan heroin), ganja, dan kokain. Adapun psikotropika adalah obat atau zat yang tidak tergolong narkotika dan alkohol (minuman keras), tetapi memiliki khasiat seperti narkotika dan alkohol. Contoh dari psikotropika adalah amfetamin dan barbiturat. Zat yang digolongkan kedalam zat adiktif lainnya adalah rokok, dan berbagai jenis inhalansia, misalnya tinner, bensin dan lem. Berdasarkan efek yang ditimbulkan, NAPZA dapat digolongkan menjadi tiga yaitu : a. Stimulan Stimulan adalah zat yang merangsang sistem syaraf pusat sehingga mempercepat proses-proses dalam tubuh, seperti meningkatnya detak jantung, pernapasan dan tekanan darah. Stimulan membuat orang menjadi lebih siaga dan menyembunyikan

Transcript of Pengertian Zat Adiktif

Page 1: Pengertian Zat Adiktif

Pengertian Zat Adiktif

Zat adiktif adalah bahan atau obat yang jika kita masukkan kedalam tubuh, maka akan menimbulkan efek tertentu dan mengakibatkan kecanduan (adiksi) atau keinginan untuk menggunakan secara terus-menerus. Hal itu terjadi karena zat adiktif mengandung bahan kimia tertentu. Contoh zat adiktif antara lain alkohol, nikotin (rokok), ganja, opium/candu, shabu-shabu putaw dan morfin. Zat adiktif biasanya digunakan dalam bidang kedokteran (obat) atau ilmu pengetahuan (penelitian). Penggunaan obat yang mengandung zat adiktif harus menurut petunjuk dokter. Penggunaan secara terus-menerus dan berlebihan, serta tidak mengikuti petunjuk dokter disebut penyalahgunaan obat. Istilah lain dari adiksi adalah ketergantungan obat. Dalam hal ini, obat (drug) yang dimaksudkan adalah bahan yang dapat mempengaruhi keadaan jiwa dan tingkah laku seseorang yang memakainya. Narkotika, psikotropika, dan alkohol (minuman keras) mempunyai khasiat tersebut.

2. Pengelompokkan Zat Adiktif

Zat adiktif digolongkan kedalam narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya atau sering disebut dengan NAPZA. Menurut Undang-Undang, yang digolongkan kedalam narkotika meliputi opioda (opium, morfin, dan heroin), ganja, dan kokain. Adapun psikotropika adalah obat atau zat yang tidak tergolong narkotika dan alkohol (minuman keras), tetapi memiliki khasiat seperti narkotika dan alkohol. Contoh dari psikotropika adalah amfetamin dan barbiturat. Zat yang digolongkan kedalam zat adiktif lainnya adalah rokok, dan berbagai jenis inhalansia, misalnya tinner, bensin dan lem.

Berdasarkan efek yang ditimbulkan, NAPZA dapat digolongkan menjadi tiga yaitu :

a. Stimulan

Stimulan adalah zat yang merangsang sistem syaraf pusat sehingga mempercepat proses-proses dalam tubuh, seperti meningkatnya detak jantung, pernapasan dan tekanan darah. Stimulan membuat orang menjadi lebih siaga dan menyembunyikan kelelahan. Contohnya antara lain kafein, nikotin, kokain, dan amfetamin (shabu, ectacy).

kafein

nikotin

Page 2: Pengertian Zat Adiktif

metamfetamin

Gambar 1. Beberapa Rumus Struktur Kimia Stimulan

b. Depresant

Depresan menghasilkan aksi yang berkebalikan dengan stimulan. Depresan menurunkan kesadaran terhadap dunia luar dan menidurkan. Depresan memperlambat proses tubuh dan otak, seperti menurunkan tekanan darah, suhu tubuh, detak jantung dan kontraksi otot. Depresan digunakan dalam bidang kedokteran untuk terapi insomnia (sulit tidur) dan ketegangan. Contohnya alkohol dan obat-obat penenang, seperti barbiturat, opioda (morfin, heroin, codein).

Morfin

kodein

Gambar 2. Beberapa Rumus Struktur Kimia Depresant

c. Halusinogen

Halusinogen adalah zat yang dapat mempengaruhi sistem syaraf dan menyebabkan halusinasi (berkhayal). Pengguna Zat ini mendengar atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak nyata. Contohnya adalah LSD (Lysergic acid diethyllamide), ganja.

Page 3: Pengertian Zat Adiktif

Gambar 3. Macam-macam Zat Adiktif dan Psikotropika

Sumber: Michael Purba. Kimia SMP Kelas VII. Jakarta : Erlangga.

Nurul Kamilati. Mengenal kimia I. Jakarta : Yudistira.

Diposkan oleh Gusik Kusuma A di 03:20 0 komentar

Sabtu, 02 Mei 2009

PERTEMUAN KEDUA

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengidentifikasi zat kimia yang terkandung dalam narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lain

2. Siswa dapat mengidentifikasi dampak negatif dari penggunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain

Kegiatan Pembelajaran

1. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang macam-macam zat kimia yang terkandung dalam zat adiktif dan psikotropika dan dampak negatif yang ditimbulkan dari zat kimia tersebut.

2. Setelah guru selesai menjelaskan materi, siswa mengerjakan soal-soal yang ada di Lembar Kerja Siswa (LKS) secara individu

3. Siswa mendiskusikan jawaban soal yang telah dikerjakan dengan pasangannya masing-masing (sesuai dengan pasangan yang telah dibentuk oleh guru)

4. Siswa yang dipanggil oleh guru mempresentasikan jawaban hasil diskusi kepada seluruh kelas dan siswa yang lain memberi umpan balik terhadap jawaban yang telah diberikan

Page 4: Pengertian Zat Adiktif

5. Siswa yang belum paham terhadap materi yang dipelajari bisa bertanya kepada guru

6. Siswa bersama guru menarik kesimpulan dari materi yang telah dipelajari

MATERI POKOK

B. BERBAGAI JENIS ZAT ADIKTIF DAN DAMPAKNYA

(1) NARKOTIKA

Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

1) Penggolongan Narkotika

Narkotika secara umum digolongkan menjadi opioda, ganja dan kokain.

a. Opioida

Opioida adalah nama golongan zat yang memiliki khasiat mirip morfin. Dalam bidang kedokteran, zat ini dimanfaatkan terutama sebagai analgesik (penghilang rasa nyeri). Opioida digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu :

a) Opioida alami, misalnya opium, morfin, kodein dan tebain.

b) Opioida semi sintetis, yaitu opioda yang diperoleh dari bahan alami dengan sedikit perubahan kimia, misalnya heroin dan hidromorfon.

c) Opioida sintetis, misalnya meperidin, methadon, propoksefan dan levorfanol.

Opioida berkhasiat menekan pernapasan, analgesik (menghilangkan rasa nyeri), hipnotik (menidurkan), dan euforik (menimbulkan rasa gembira berlebih). Pemakaian opioda yang berulangkali menyebabkan ketergantungan. Opioda alami berasal dari getah yang keluar dari kotak biji tanaman papaver somniferum yang belum masak. Getah ini disebut opium. Didalam opium terkandung morfin, kodein dan terbain.

Page 5: Pengertian Zat Adiktif

Gambar 4. Tanaman Opium

Gambar 5. Heroin

Gambar 6. Morfin

Gambar 7. Kodein

b. Ganja

Ganja atau Mariyuana diperoleh dari tanaman Canabis sativa atau Canabis indica. Tanaman itu termasuk sejenis perdu yang tingginya dapat mencapai 4 meter. Ganja mengandung zat psikoaktif (zat yang dapat mempengaruhi mental, emosi dan tingkah laku orang yang memakainya) yang disebabkan oleh zat kimia yang dikandungnya yaitu THC (Delta 9 tetrahydrocannibinol). Kadar zat psikoaktif tertinggi terdapat pada pucuk tanaman yang sedang berbunga. Kadar tertinggi bisa mencapai 5%. Dari ganja diperoleh hashih, yaitu getah tanaman ganja yang dikeringkan dan dibentuk berupa lermpengan. Kadar zat psikoaktif dalam hashih dapat mencapai 15-30%. Efek rasa dari penggunaan ganja adalah cenderung sangat santai, rasa gembira berlebih, sering berfantasi, selera makan tinggi dan sensitif.

Gambar 8. Canabis sativa

Page 6: Pengertian Zat Adiktif

Gambar 9. Ganja Kering

c. Kokain

Kokain berasal dari tanaman koka (Erythroxylum coca) yang tumbuh di Bolivia dan Peru. Dalam bidang kedokteran, dulu kokain digunakan sebagai anestesi (bius) lokal, tetapi sekarang tidak digunakan lagi. Kokain diisolasi dari daun koka, berupa kristal berwarna putih. Kokain yang sering disalahgunakan biasanya dicampuri zat lain seperti gula. Penyalahgunaan dapat melalui berbagai cara, seperti ditelan, disedot melalui hidung, disuntik atau dirokok. Kokain tergolong dalam stimulan. Pada dosis rendah kemampuan fisik meningkat tetapi pada dosis tinggi dapat menimbulkan kejang. Efek rasa dari pemakaian kokain ini membuat pemakai merasa segar, kehilangan nafsu makan, menambah rasa percaya diri, juga dapat menghilangkan rasa sakit dan lelah

Gambar 10. Kokain

(2) PSIKOTROPIKA

Zat psikotropika adalah zat atau obat yang bukan narkotika yang bersifat psikoaktif (memacu), melalui pengaruh yang selektif pada susunan syaraf pusat, yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

1) Penggolongan Psikotropika

Jenis psikotropika yang sering disalahgunakan adalah amfetamin (ekstasi dan shabu), sedatif-hipnotik, inhalansia maupun zat pelarut (solven).

a. Amfetamin

Amfetamin adalah stimulan susunan syaraf pusat seperi kokain, kafein dan nikotin. Amfetamin disintesis pertama kali pada tahun 1887, tetapi baru dipasarkan sebagai obat pada tahun 1932. Amfetamin dikenal

Page 7: Pengertian Zat Adiktif

juga dengan nama speed, uppers, whiz, atau sulfat. Amfetamin sering digunakan untuk mengurangi berat badan karena dapat menghilangkan rasa lapar. Amfetamin dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

1.MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ekstasi, inex

2.Metamfetamin, dikenal dengan nama shabu (metamfetamin bekerja lebih lama dibanding MDMA dan efek halusinasinya cukup kuat).

Gambar 11. Ekstasi

Gambar 12. Shabu

Amfetamin juga dikenal dengan nama speed, uppers, whiz atau sulfat. Dalam ekstasi mengandung amfetamin sedangkan sabu-sabu mengandung metil amfetamin. Bila dipakai secara terus-menerus, amfetamin dapat menimbulkan ketergantungan fisik dengan gejala putus obat berupa rasa lelah, apatis (sikap tidak peduli), depresi, rasa nyeri pada seluruh badan.

b. Sedatif dan hipnotik

Sedatif dan hipnotik adalah golongan zat yang dapat memberi efek menenangkan dan kantuk. Ada berbagai golongan zat yang dimasukkan kedalam sedatif-hipnotik, antara lain asam barbiturat dan benzodiazepin.

1) Asam Barbiturat

Asam barbiturat disintesis pertama kali oleh Adolf von Bayer. Asam barbiturat merupakan asam urat. Barbiturat tergolong depresan sususan syaraf pusat. Dalam dosis kecil memberi efek menenangkan sedangkan dalam dosis besar dapat menginduksi tidur. Pada dosis tinggi selain memberi efek sedasi (menenangkan), barbiturat dapat menghambat pernapasan, menimbulkan komplikasi jantung, tidur, koma dan kematian. Barbiturat banyak disalahgunakn dengan nama pil koplo.

Page 8: Pengertian Zat Adiktif

2) Benzodiazepin

Benzodiazepin digunakan dalam bidang kedokteran untuk mengatasi ansietas (rasa cemas), ketegangan, anti kejang atau untuk menimbulkan efek sedasi. Dosis mematikannya tinggi, sehingga relatif lebih aman daripada sedatif-hipnotik yang lain. Benzodiazepin yang sering disalahgunakan antara lain nitrazapam (dumolid, mogadon), diazepam (valium dan pil KB), bromazepam dan flunitrazepam.

Gambar 13. Benzodiazepin

Gambar 14. Rumus Struktur Benzodiazepin

c. Inhalansia dan Solven

Zat yang digolongkan dalam inhalansia dan solven meliputi berbagai senyawa organik yang berupa gas atau pelarut yang mudah menguap. Inhalansia dan solven terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga dan kantor. Contohnya yaitu perekat/lem, tinner, kloroform, freon, aseton dan bensin. Pemakaian yang berlebihan dapat merusak berbagai organ tubuh, misalnya otak, ginjal, paru, jantung dan sumsum tulang.

(3) ZAT ADIKTIF LAIN

Zat adiktif lain adalah zat-zat yang bukan termasuk dalam narkotika maupun psikotropika tetapi memiliki efek adiksi (kecanduan). Zat-zat yang digolongkan kedalam zat adiktif lain yaitu :

1) Rokok

Rokok berasal dari daun tembakau yang dikeringkan dan dibentuk atau hanya digulung dan dimasukkan kedalam pipa. Bila rokok dibakar akan terjadi perubahan kimia