Pengertian Turap

8/17/2019 Pengertian Turap

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-turap 1/20

Pengertian Turap

Sebagian besar pekerjaan pembuatan pondasi suatu bangunan meliputi pekerjaan

penggalian. Bangunan sementara yang dibuat untuk mencegah kelongsoran tanah di sekitar

daerah penggalian maupun terjadinya perembesan air, adalah turap atau bisa juga disebut

bendungan elak sementara. Karena bangunan ini bersifat sementara, maka biayanya harus

tidak boleh mahal, mudah dipasang dan dipindah-pindahkan.

Yang dimaksud dengan turap adalah konstruksi yang dapat menahan tanah

disekelilingnya, mencegah terjadinya kelongsoran, dan biasanya terdiri dari dinding turap dan

penyangganya, seperti yang diperlihatkan Gambar 1.1. turap yang banyak dipakai adalah

turap dengan tiang tegak, papan turap, serta turap yang terdiri dari jajaran tiang-tiang, dan

kadang-kadang dipakai turap beton yang dicor di tempat !ast-in-place" seperti pada

konstruksi tembok menerus di ba#ah tanah.

Macam Turap

Berhubung adanya berbagai cara untuk memasang turap atau bendungan elak

sementara, maka perlu dipilih caraa yang paling tepat, yaitu ditinjau dari mutu tanah pondasi,tinggi muka air atau tinggi muka air tanah, keamanan atau manfaat ekonomis yang

diperlukan.

Konstruksi turap dapat digolongkan berdasarkan jenis dinding turapnya sebagai

berikut $

1. %urap dengan tiang tegak dan papan turap.

&. %urap yang terdiri dari deretan tiang-tiang.

'. %urap dari beton yang dicor di tempat, sehingga merupakan tembok diba#ah tanah.



%urap jenis 1 adalah turap yang menahan tekanan tanah dengan jalan memasang papan

turap secara mendatar, diletakan diantara tiang tegak dan profil ( dengan jarak yang sama.

%urap semacam ini dalam bentuk sederhana, umumnya berupa pagar kayu. %urap yang

terbuat dari deretan tiang-tiang merupakan suatu cara di mana deretan tiang kayu, beton

maupun tiang baja.

)itinjau dari kenyataan bah#a dinding yang terbuat dari deretan tiang baja sangat

menonjol dalam sifat rapat airnya, juga kekuatannya, maka tiang baja sering dipakai untuk

pekerjaan penggalian yang besar-besar.

%urap dari beton yang dicor ditempat, sehingga merupakan tembok di ba#ah tanah,

adalah suatu cara di mana dinding turap dibuat dari tiang beton yang dicor di tempat. *ntuk

membangun tembok di ba#ah tanah, ada dua macam cara, yang pertama adalah dengan

membuat tembok menerus, dan yang kedua adalah dengan membuat dinding dari deretan

kolom di ba#ah tanah. +ada tiang beton yang dicor ditempat, sehingga merupakan tembok di

ba#ah tanah, turap ini tidak dapat usah dibongkar setelah pekerjaan selesai, dan

dimanfaatkan sebagai bagian dari konstruksi itu sendiri.

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Memilih Metode

Karena adanya berbagai cara pemasangan turap, maka sebelum melakukan

perencanaan, keadaan lapangan harus benar-benar diperiksa dan diselidiki. !iri-ciri topografi,

kondisi geologi, susunan tanah dilapangan, keadaan bangunan-bangunan yang telah ada, serta

besarnya gaya luar seperti tekanan air, juga berpengaruh besar dalam memilih cara yang

dipakai, bersama-sama dengan ukuran dan jenis konstruksi, serta syarat-syarat konstruksinya.

(al-hal tambahan yang perlu diperhatikan adalah $

1. Stabilitas terhadap gaya luar, misalnya tekanan tanah atau tekanan air.

&. Ketahanan dinding halang cut-off".

'. uang yang cukup untuk pembangunan konstruksi yang besar penggunaan balok penopangyang secukupnya".

. Kesulitan relatif dalam pembangunan.

. Kesulitan relatif dalam pemindahan pekerjaan.

/. +engaruh terhadap daerah sekelilingnya surutnya muka air tanah, turunnya tanah pondasi".

0. Syarat-syarat pekerjaan pembangunan yang diijinkan.

. Biaya pekerjaan.

+ada #aktu melakukan perencanaan dan pembangunannya, penting sekali



untuk mengetahui keadaan tanahnya, ditinjau dari segi mekanika tanah, dan menjamin

kestabilan dalam menahan gaya luar yang berkerja padanya. *ntuk keperluan tersebut,

berikut ini akan diberikan penjelasannya.

1. Ciri-ciri topografis di lapangan : )engan mengadakan penyelidikan yang menyeluruh atas

ciri-ciri topografis di sekitar lokasi, maka tinggi rendah dan dalamnya dasar sungai atau dasar

laut harus dapat diketahui benar-benar. Selanjutnya, cara dan jalur pengankutan alat-alat

penggali atau bahan-bahannya ke lokasi, juga dipelajari.

&. Tanah Pondasi : +erlu ditekankan di sini baha#a dalam melakukan penyelidikan geologi dan

penyelidikan tanah untuk bangunan utama yang didirikan, titik berat penyelidikannya sedikit

berbeda antara bangunan utama atau bagunan sementara, misalnya untuk turap dan

sebagainya. Keterangan tentang tekstur tanah juga perlu diperoleh, dan contoh-contoh tentang

konstruksi yang telah ada pada tanah pondasi yang sejenis, juga harus dipelajari.

a" 2apisan jelek $ 2apisan yang jelek harus cukup aman terhadap kelongsoran selama

penggalian dilakukan. )itinjau dari segi keamanannya, galian yang dangkal pada tanah

pondasi yang kohesif dan lunak, adalah sama artinya dengan galian yang dalam pada tanah

pondasi yang kohesif dan keras. )alamnya galian tak mungkin melampaui kekuatan kohesi

tanah yang diijinkan. Sebagai pendekatan pertama, syarat berikut ini harus dipenuhi.

)i sini, $ Kekuatan geser unconfined dari tanah kohesif t3

"

$ Berat total tanah dan air yang lebih tinggi dari dasar galian

b" %anah pondasi yang berbatu besar $ +ada tanah pondasi yang berbatu-batu besar, atau bila

didekat permukaan tanah terdapat batuan dasar, maka usaha pemancangan turap akan sia-sia

belaka.

c" %anah pondasi yang tidak kedap air $ Bila lubang galian diperkirakan akan digenangi air

cukup banyak, maka perlu dipancangkan suatu turap penahan yang dapat mencegah air

memasuki lapisan yang tembus air. Bila ujung turap tidak dapat mencapai tanah yang kedapair karena panjang tiang pancang tidak mencukupi, maka timbulnya gejala-gejala bahaya

akibat rembesan air harus diamati sebelumnya dan cara penanggulangan kejadian ini harus

dipelajari sebaik-baiknya.

Prosedur Perencanaan



+ada #aktu merencanakan turap, mula-mula harus ditentukan syarat-syarat

perencanaannya berdasarkan data sur4ei di lokasi proyek, misalnya dengan mengadakan

penyelidikan tanah kemudian baru dipilih jenis konstruksi yang cocok.

Setelah itu berturut-turut dihitung beban yang bekerja, diselidiki dalamnya pemancangan,

diperiksa daya 5hea4ing6 pemuaian" dan tegangan-tegangan pada bagian konstruksi harus

dihitung pula.

Beban Yang Dipakai Untuk Perencanaan

Beban yang dipakai untuk perencanaan dinding turap, secara umum aadalah tekanan

air, tekanan tanah dan pengaruh perubahan temperatur.sebagai tambahan, beban mati dan

beban hidup lain- lainnya, bila perlu juga dihitungkan pada #aktu melakukan perencanaan

bagian-bagian konstruksi.

Sehubungan dengan pertanyaan mengapa tekanan tanah atau tekanan air sebaiknya

ikut diperhitungkan pada #aktu melakukan perencanaan dinding turap, sampai saat ini masih

banyak masalah yang harus dipecahkan. 7da berbagai saran, misalnya dari %er8aghi dan

+eck, atau %schebotarioff, dan saran dari 7sosiasi 9alan aya 9epang atau :nstitut 7rsitektur

9epang. Setiap saran ini membahas tekanan tanah rencana bagi setiap tanah yang sesuai

dengan jenis tanah tersebut. +ada saran yang disebutkan diatas, ada suatu cara dimana

tekanan tanah dan tekanan air dijumlahkan, setelah dicari secara terpisah, berdasarkan prinsip

tegangan efektif, dan suatu cara dimana kedua tekanan tersebut dihitungkan sebagai tekanan

total.

)engan mempertimbangkan beban yang dipakai untuk perencanaan, dan sifat-sifat

pendekatan dari dinding turap atau keadaan lokasi proyek, sulit sekali untuk menentukan

mana yang benar dari semua saran-saran diatas.

Saran dari 7sosiasi 9alan aya 9epang merupakan suatu saran dimana tekanan tanah

dan tekanan air dihitung sendiri, sedang :nstitut 7rsitektur 9epang menganut cara dimanakedua tekanan tersebut dihitung sebagai tekanan total. )isini mula-mula akan diuraikan

menurut 7sosiasi 9alan aya 9epang, dan kemudian akan diuraikan pula cara yang dianut

oleh :nstitut 7rsitektur 9epang.

a" %ekanan %anah



. :ni adalah pedoman dari 7sosiasi 9alan aya

9epang, dan sebagai refrensi, tekanan tanah rencana yang didasarkan pada kriteria

perencanaan struktur pondasi arsitektural yang diajukan oleh :nstitut 7rsitektur 9epang akan

diperlihatkan pula disini. ;enurut kriteria tersebut, tekanan tanah yang berkerja pada dinding

turap, tanpa mengindahkan tekstur tanah, dianggap akan menambah kedalaman tanah dan

koeffisien tekanan lateral dianggap sesuai, sehubungan dengan tekstur tanah dan tinggi muka

air tanah. Selanjutnya, kriteria mengenai tekanan tanah dapat diganti dengan tekanan tanah

seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 1. bila menghitung penampang tiang hasil-hasil

yang diukur dari tekanan sel tanah yang dipasang pada semacam dinding turap yang kekuatan

dan kekakuannya menyerupai dinding beton. +enyebaran tekanan tanah seperti yang

menunjukan bagaimana distribusi tekanan tanah yang diperoleh berdasarkan tekanan tanah

menurut %er8aghi dan +eck %er8aghi dan +eck $ Soil ;echanism in <ngineering +ractice

1=/>" dan dengan menyesuaikannya dengan-hasil-hasil di 9epang.

)engan memperhatikan perbedaan antara tanah pondasi yang berpasir dan tanah

pondasi yang kohesif, maka sulit membuat perbedaan yang jelas antara kedua jenis tanah

tersebut. 7da beberapa kriteria untuk menentukannya. Salah satu kriteria tersebut

menyebutkan, bila indeks plastis sebesar 1>, maka tanah pondasi dianggap kohesif, dan bila

lebih kecil dari batas indeks, dianggap sebagai tanah berpasir. Suatu kriteria lainnya menetapkan,

bila jumlah fraksi tanah liat dan lanau dari pondasi, menurut hasil mekanika tanah adalah lebih besar dari

>?, maka tanah pondasi dianggap sebagai lempung, dan bila lebih kecil dari &>?, dianggap sebagai

tanah berpasir, dan bila hasilnya menunjukan harga pertengahan antara kedua hal tersebut, dan kurang

begitu jelas, maka penentuan jenis tanah pondasi diambil berdasarkan keadaan lapangan.

Biasanya tanah pondasi memperlihatkan kondisi tanah berlapis-lapis yang rumit, dan

jarang sekali ditemukan lapisan tanah yang serbasama uniform". Biasanya lapisan tanah

berpasir dan lapisan tanah kohesif tersusun berselang-seling. Kemudian, hasil-hasil

penyelidikan tanah dilapangan harus diperiksa secara mendetail untuk mendapatkan



kesimpulan yang tepat, dan tekanan tanahyang dipakai untuk perencanaan harus benar-benar

diperiksa agar hasilnya tidak terlalu kecil.

Tegangan Satuan Bahan Yang Dijinkan

%egangan satuan baja biasa, SS 1 yang dipakai untuk turap, ditinjau dari fakta yang

mengabaikan regangan atau tekanan bagian konstruksi sementara, menimbulkan kelemahan

penampangdan terdapat faktor-faktor yang tidak diketahui untuk gaya luar sehingga tegangan

leleh yang diberikan @ &>> tidak dapat dipakai, dan diganti dengan harga 1&>> .

*ntuk turap baja, tegangan baja yang diijinkan dalam pemakaian harus dikurangi

menurut nilai yang sama seperti baja yang disebutkan diatas. %egangan ijin ini diperkirakan

atas sebesar &0>> .

Perhitungan Panjang Pemancangan

a." %urap $ +ertama-tama akan dibahas turap dengan tiang tegak dan papan turap. Bagian tiang

yang dipancangkan, ditekan ke tempat galian, berbareng dengan #aktu galian dilakukan.

Supaya keadaan ini dapat dicapai, panjang pemancangan tiang harus cukup supaya tekanan

tanah pasif dapat berkerja. *ntuk mendapatkan panjang yang diperlukan, perhitungan

stabilitas berikut ini harus dilakukan. +erhitungan ini disebut !ara Kesetimbangan Batas,

dimana pemancangan dapat diperoleh dengan menyelidiki keseimbangan antara momen

akibat tekanan tanah aktif dan akibat tekanan tanah pasif , diukur dari penopang yang paling

ba#ah pada kedalaman tertentu. keseimbangan diperoleh pada kedalaman dari dasar

penggalian sampai ke kedudukan di mana sama besarnya dengan

+erhitungan dalamnya keseimbangan harus dilakukan sebelum penopang yang terba#ah

dipasang, dan setelah penggalian selesai, kemudian dari kedua hal ini dipilih kedalaman yang

terbesar. +anjang pemancangan turap diperkirakan sekitar 1,& kali dalamnya keseimbangan.

%ekanan tanah yang dipakai untuk mendapatkan dalamnya keseimbangan diperoleh dari

persamaan diatas. )iba#ah dasar galian, lebar kerja dari tekanan tanah ke tiang diperkirakanselebar tiang, baik untuk tekanan tanah aktif maupun tekanan pasif, dan tahan dinding akibat

tanah yang kohesif juga harus ditambahkan pada arah tekanan pasif. +anjang pemancangan

ini minimum 1, meter, juga #alaupun tanahnya cukup baik.

b." +erhitungan yang sama seperti di atas, juga berlaku untuk turap baja. Karena turap baja

dengan tiang tegak dan papan turap bersifat tidak kedap air, maka biasanya tekanan air tidak

bekerja, tetapi untuk turap baja, akibat tekanan air harus diperhitungkan. Berat 4olume tanah

pada persamaan yang dipakai untuk memperkirakan besarnya tekanan tanah, bila muka air



rencana lebih rendah, dipakai berat basah, sedang bila sebaliknya, dipakai berat dengan

memperhitungkan daya apungnya.

)alamnya pemancangan untuk turap baja diperkirakan sebesar 1,& kali dalamnya

keseimbangan, tetapi panjang pemancangan sebaiknya lebih dari ' meter. Selanjutnya, bila

pemancangan turap baja menjadi lebih dalam dari 1, kali dalamnya galian, lebih baik dipilih

tipe struktur yang lain.

7 Perhitungan Penampang

1. %iang %urap $ +enampang tiang direncanakan sedemikian rupa sehingga aman

terhadap lenturan akibat tekanan tanah. +erhitungan penampang ini tidak berkaitan langsung

dengan perhitungan stabilitas sebelumnya, yang dipakai untuk menentukan dalamnya

pemancangan.

(al-hal yang penting dalam perhitungan penampang tiang turap ini dapat diringkas

sebagai berikut $

+anjang bentang untuk momen lentur dianggap sebagai jarak antara penopang

terba#ah setelah penggalian selesai, atau penopang terba#ah tepat sebelum pemasangan

dilakukan, dan merupakan titik perkiraan belaka untuk setiap keadaan.

+erhitungan momen lentur dalam beberapa hal juga dapat dilakukan untuk setiap

tahap pelaksanaan, tetapi momen lentur dengan kondisi seperti yang disebutkan diatas

merupakan harga maksimum pada umumnya. Bila jarak penopang sangat besar, panjang

bentang sebaiknya juga diperiksa. %iang dianggap tertumpu biasa pada kedua tumpuannya,

dan titik tumpuan perkiraan ini dianggap sebagai titik kerja gaya resultante tekanan tanah

pasip. %ahanan dinding tiang pada bagian tekanan tanah pasip bekerja bila dalamnya

keseimbangan telah diperoleh dari perhitungan stabilitas untuk menentukan panjang

pemancangan tiang. )alam hal ini beban adalah tekanan tanah yang dipakai untuk

menghitung stabilitas seperti yang telah diuraikan di muka.%itik tumpuan yang diperkirakan, akibat adanya tanah yang baik sehingga

pemancangan tidak menjadi terlalu dalam, dianggap sebesar setengah dari panjang

pemancangan, yakni 0 cm di ba#ah galian, karena dalam galian minimum untuk

diperkirakan sebesar 1, meter.

&. %urap Baja $ +erhitungan penampang turap baja prinsipnya sama dengan perhitungan

untuk papan turap seperti yang diuraikan diatas.

+erbedaannya dengan turap dengan tiang tegak dan papan turap adalah bah#a tekananair bekerja sebagai beban. %ekanan tanah yang bekerja pada bagian turap baja yang



terpancang di dalam tanah, tidak boleh diabaikan, karena tekanan ini sangat besar. 9uga dalam

arah tekanan tanah aktif, tekanan tanah ini, termasuk pada bagian ba#ah galian, bekerja

sebagai tekanan tanah pada bagian yang terpancang. *ntuk arah tekanan tanah pasip, tekanan

tanah seperti yang telah diuraikan dengan persamaan pada a" %ekanan %anah, dianggap

bekerja.

Kedudukan di mana penampang turap baja ditentukan, adalah sama dengan keadaan

untuk turap biasa, dan kedua-duanya sesuai dengan kenyataan bah#a titik tumpuan yang

diperkirakan merupakan kedudukan kerja dari tekanan tanap pasip bila dalamnya

keseimbangan telah didapat, asalkan titik tumpuan yang diperkirakan yang dipakai untuk

menghitung penampang turap baja ini adalah meter di ba#ah dasar galian maksimum,

#alaupun kedudukan keseimbangan yang diperkirakan sebenarnya lebih dalam.

;omen inersia luas dan modulus penampang yang dipakai untuk menghitung

tegangan dan lendutan turap baja diperkirakan sebesar /> ? dari harga per meter lebar,

dengan mempertimbangkan kekakuan turap.

Sebagai tambahan, bila ukuran penampang turap baja sudah dianggap benar, namun

harus diperiksa lagi berdasarkan besarnya pergeseran akibat galian, sebab ada suatu batas

besarnya pergeseran untuk mencegah terjadinya longsoran tanah di depan dan di belakang

turap baja, #alaupun tegangan turap baja ini sudah memenuhi syarat.

!ara perhitungan tidak diuraikan di sini, tetapi disarankan bila pergeseran menjadi

terlalu besar, tanah pondasi seyogyanya diperbaiki mutunya, atau dipakai turap baja dengan

kekakuan yang lebih besar.

Pemeriksaan Boiling!

Boiling juga dinamakan 5Auicksand6 atau pasir apung, yang mungkin terjadi pada penggalian

tanah yang berpasir.

;isalkan ada suatu keadaan dimana turap baja telah selesai dipancangkan, dan galiantelah dibuat. Begitu penggalian berjalan, aliran air ke atas dari 5seepage6 perlahan-lahan

mulai bekerja. Kemudian, setelah tekanan aliran air yang bekerja pada pasir ini sama

beratnya dengan berat pasir di dalam air, butir-butir pasir mulai bergerak dengan hebatnya

dan mengaduk lapisan pasir. Gejala ini disebut 5boiling6.

7gar boiling ini tidak terjadi, gradien hidrolisnya tidak boleh melebihi gradien

hidrolis kritis. )engan perkataan lain $

i < ic

)isini, i $ Gradien hidrolis



ic $ Gradien-hidrolis kritis

)alam praktek, dalamnya pemancangan turap baja ditentukan sedemikian rupa sehingga

dengan mengambil faktor keamanan tertentu F s, syarat di atas dapat terpenuhi.

alaupun dalamnya pemancangan turap baja diperoleh dari analisa stabilitas seperti

yang diuraikan di depan, namun dalam yang sesungguhnya adalah harga terbesar dari kedua

harga yang diperoleh bila dibandingkan dengan hasil pengamatan terhadap gejala boiling

pula.

" Pemeriksaan #a$a ke %tas &Hea'ing(

(ea4ing adalah gejala yang terjadi pada dasar galian yang mengembang akibat berat

tanah di sekeliling tanah pondasi, atau akibat seepage dan lain-lain, bila penggalian dilakukan

pada lapisan tanah yang lembek.

Karena hea4ing cenderung menimbulkan bencana besar, maka bila timbul pertanyaan tentang

stabilitas hea4ing ini, dapat dilakukan perhitungan ulang dengan jalan memperbesar kekuatan

tanah pondasi, yaitu dengan mempertinggi mutu tanah tersebut.

)isamping itu, perlu diperhatikan pula adanya gejala yang menyerupai hea4ing,

yaitu bila terdapat suatu lapisan tanah yang kedap air. %ekanan hidrostatis yang ada sebelum

diadakan penggalian, kini menekan ke atas lapisan berlempung yang menjadi dasar galian.

*mumnya penggalian pada tanah kohensip mudah dilakukan, namun bila hal ini dilakukan

secara sembarangan, dapat terjadi hea4ing ataupun naiknya air ke permukaan piping ", dan

air akan memancar bersama pasir yang dapat menimbulkan kecelakaan. *ntuk tanah seperti

ini, ujung turap baja harus benar-benar terpancang sampai ke lapisan kedap air impermeable"

di ba#ah lapisan permeable, atau tekanan air pada lapisan permeable dapat dikurangi dengan

membuat sumur yang dalam, dan sebagainya.

)* Perhitungan +aling! dan Penopang

*ntuk menghitung #aling dan penopang, dipakai tekanan tanah dan tekanan air. Gaya

yang bekerja pada #aling dan penopang dianggap sebagai beban yang bekerja di antara

penopang dengan penopang di ba#ahnya, yang dihitung dengan cara pembagian gaya dalam

arah ke ba#ah.

+endekatan ini berdasarkan hasil pengamatan, yang bilamana penopang diba#ah telah

dipasang, maka gaya yang bekerja pada penopang di atasnya hampir-hampir tidak berubah.

a. ailing $ +erhitungan penampang #aling biasanya berdasarkan anggapan bah#a tekanan

tanah per unit panjang yang diperoleh dari cara pembagian gaya dalam arah ke ba#ah,

bekerja sebagai beban terbagi rata di atas gelegar yang tertumpu pada penopang.



Bila terdapat penguat sudut, maka panjang l 1 + l 2" dianggap sebagai bentangnya. Stabilitas

#aling diperiksa dari momen lentur dan gaya geser. +ersamaan untuk momen lentur dan gaya

geser #aling yang terbuat dari gelegar dengan flens lebar gelegar (".

9arak antara dua buah #aling dianggap sebesar / meter atau lebih, dan jarak 4ertikalnya

sekitar ' meter. +ada prinsipnya, #aling yang teratas harus dipasang dalam jarak 1 meter dari

bagian atas dinding turap.

+enopang $ Gaya aksial yang bekerja pada penopang, merupakan beban yang bekerja pada

#aling dan sebagian lebar penopang

9arak penopang biasanya diambil meter atau kurang untuk arah mendatar dan sekitar '

meter untuk arah 4ertikal. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, akibat perubahan

temperatur dapat ditambahkan gaya aksial sekitar 1 ton pada penopang ini.

Bila penggalian dilakukan secara besar-besaran, maka perlu dipasang tiang-tiang

antara untuk mencegah penopang menjadi tertekuk. %iang-tiang antara ini juga berfungsi

sebagai pemikul beban dalam arah sepanjang batangnya. )alam hal ini, perencanaan harus

memperhitungkan gaya aksial 4ertikal sesuai dengan beban yang disebutkan di atas.

)inding turap ataupun tiang antara yang tertanam pada lapisan yang jelek, atau turap

dan bendungan elak sementara yang dibangun di ba#ah air akan mengalami penurunan

settlement " yang besar, juga pergeseran tempat displacement ". +ada prinsipnya, tiang antara

untuk mencegah tertekuknya penopang, tidak menahan beban 4ertikal. Bila panjang

pemancangannya cukup dan aman terhadap penurunan, maka hal ini dapat digabungkan

untuk kedua keperluan tersebut, tentunya setelah diperhitungkan dengan teliti.

Pengertian Turap



Sebagian besar pekerjaan pembuatan pondasi suatu bangunan meliputi pekerjaan

penggalian. Bangunan sementara yang dibuat untuk mencegah kelongsoran tanah di sekitar

daerah penggalian maupun terjadinya perembesan air, adalah turap atau bisa juga disebut

bendungan elak sementara. Karena bangunan ini bersifat sementara, maka biayanya harus

tidak boleh mahal, mudah dipasang dan dipindah-pindahkan.

Yang dimaksud dengan turap adalah konstruksi yang dapat menahan tanah

disekelilingnya, mencegah terjadinya kelongsoran, dan biasanya terdiri dari dinding turap dan

penyangganya, seperti yang diperlihatkan Gambar 1.1. turap yang banyak dipakai adalah

turap dengan tiang tegak, papan turap, serta turap yang terdiri dari jajaran tiang-tiang, dan

kadang-kadang dipakai turap beton yang dicor di tempat !ast-in-place" seperti pada

konstruksi tembok menerus di ba#ah tanah.

Macam Turap

Berhubung adanya berbagai cara untuk memasang turap atau bendungan elak

sementara, maka perlu dipilih caraa yang paling tepat, yaitu ditinjau dari mutu tanah pondasi,

tinggi muka air atau tinggi muka air tanah, keamanan atau manfaat ekonomis yang

diperlukan.

Konstruksi turap dapat digolongkan berdasarkan jenis dinding turapnya sebagai

berikut $

1. %urap dengan tiang tegak dan papan turap.

&. %urap yang terdiri dari deretan tiang-tiang.

'. %urap dari beton yang dicor di tempat, sehingga merupakan tembok diba#ah tanah.

%urap jenis 1 adalah turap yang menahan tekanan tanah dengan jalan memasang papan

turap secara mendatar, diletakan diantara tiang tegak dan profil ( dengan jarak yang sama.

%urap semacam ini dalam bentuk sederhana, umumnya berupa pagar kayu. %urap yang

terbuat dari deretan tiang-tiang merupakan suatu cara di mana deretan tiang kayu, betonmaupun tiang baja.

)itinjau dari kenyataan bah#a dinding yang terbuat dari deretan tiang baja sangat

menonjol dalam sifat rapat airnya, juga kekuatannya, maka tiang baja sering dipakai untuk

pekerjaan penggalian yang besar-besar.

%urap dari beton yang dicor ditempat, sehingga merupakan tembok di ba#ah tanah,

adalah suatu cara di mana dinding turap dibuat dari tiang beton yang dicor di tempat. *ntuk

membangun tembok di ba#ah tanah, ada dua macam cara, yang pertama adalah denganmembuat tembok menerus, dan yang kedua adalah dengan membuat dinding dari deretan



kolom di ba#ah tanah. +ada tiang beton yang dicor ditempat, sehingga merupakan tembok di

ba#ah tanah, turap ini tidak dapat usah dibongkar setelah pekerjaan selesai, dan

dimanfaatkan sebagai bagian dari konstruksi itu sendiri.

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Memilih Metode

Karena adanya berbagai cara pemasangan turap, maka sebelum melakukan

perencanaan, keadaan lapangan harus benar-benar diperiksa dan diselidiki. !iri-ciri topografi,

kondisi geologi, susunan tanah dilapangan, keadaan bangunan-bangunan yang telah ada, serta

besarnya gaya luar seperti tekanan air, juga berpengaruh besar dalam memilih cara yang

dipakai, bersama-sama dengan ukuran dan jenis konstruksi, serta syarat-syarat konstruksinya.

(al-hal tambahan yang perlu diperhatikan adalah $

1. Stabilitas terhadap gaya luar, misalnya tekanan tanah atau tekanan air.

&. Ketahanan dinding halang cut-off".

'. uang yang cukup untuk pembangunan konstruksi yang besar penggunaan balok penopang

yang secukupnya".

. Kesulitan relatif dalam pembangunan.

. Kesulitan relatif dalam pemindahan pekerjaan.

/. +engaruh terhadap daerah sekelilingnya surutnya muka air tanah, turunnya tanah pondasi".

0. Syarat-syarat pekerjaan pembangunan yang diijinkan.

. Biaya pekerjaan.

+ada #aktu melakukan perencanaan dan pembangunannya, penting sekali

untuk mengetahui keadaan tanahnya, ditinjau dari segi mekanika tanah, dan menjamin

kestabilan dalam menahan gaya luar yang berkerja padanya. *ntuk keperluan tersebut,

berikut ini akan diberikan penjelasannya.

1. Ciri-ciri topografis di lapangan : )engan mengadakan penyelidikan yang menyeluruh atas

ciri-ciri topografis di sekitar lokasi, maka tinggi rendah dan dalamnya dasar sungai atau dasar laut harus dapat diketahui benar-benar. Selanjutnya, cara dan jalur pengankutan alat-alat

penggali atau bahan-bahannya ke lokasi, juga dipelajari.

&. Tanah Pondasi : +erlu ditekankan di sini baha#a dalam melakukan penyelidikan geologi dan

penyelidikan tanah untuk bangunan utama yang didirikan, titik berat penyelidikannya sedikit

berbeda antara bangunan utama atau bagunan sementara, misalnya untuk turap dan

sebagainya. Keterangan tentang tekstur tanah juga perlu diperoleh, dan contoh-contoh tentang

konstruksi yang telah ada pada tanah pondasi yang sejenis, juga harus dipelajari.



a" 2apisan jelek $ 2apisan yang jelek harus cukup aman terhadap kelongsoran selama

penggalian dilakukan. )itinjau dari segi keamanannya, galian yang dangkal pada tanah

pondasi yang kohesif dan lunak, adalah sama artinya dengan galian yang dalam pada tanah

pondasi yang kohesif dan keras. )alamnya galian tak mungkin melampaui kekuatan kohesi

tanah yang diijinkan. Sebagai pendekatan pertama, syarat berikut ini harus dipenuhi.

)i sini, $ Kekuatan geser unconfined dari tanah kohesif t3

"

$ Berat total tanah dan air yang lebih tinggi dari dasar galian

b" %anah pondasi yang berbatu besar $ +ada tanah pondasi yang berbatu-batu besar, atau bila

didekat permukaan tanah terdapat batuan dasar, maka usaha pemancangan turap akan sia-sia

belaka.

c" %anah pondasi yang tidak kedap air $ Bila lubang galian diperkirakan akan digenangi air

cukup banyak, maka perlu dipancangkan suatu turap penahan yang dapat mencegah air

memasuki lapisan yang tembus air. Bila ujung turap tidak dapat mencapai tanah yang kedap

air karena panjang tiang pancang tidak mencukupi, maka timbulnya gejala-gejala bahaya

akibat rembesan air harus diamati sebelumnya dan cara penanggulangan kejadian ini harus

dipelajari sebaik-baiknya.

Prosedur Perencanaan

+ada #aktu merencanakan turap, mula-mula harus ditentukan syarat-syarat

perencanaannya berdasarkan data sur4ei di lokasi proyek, misalnya dengan mengadakan

penyelidikan tanah kemudian baru dipilih jenis konstruksi yang cocok.

Setelah itu berturut-turut dihitung beban yang bekerja, diselidiki dalamnya pemancangan,diperiksa daya 5hea4ing6 pemuaian" dan tegangan-tegangan pada bagian konstruksi harus

dihitung pula.

Beban Yang Dipakai Untuk Perencanaan

Beban yang dipakai untuk perencanaan dinding turap, secara umum aadalah tekanan

air, tekanan tanah dan pengaruh perubahan temperatur.sebagai tambahan, beban mati dan

beban hidup lain- lainnya, bila perlu juga dihitungkan pada #aktu melakukan perencanaan

bagian-bagian konstruksi.



Sehubungan dengan pertanyaan mengapa tekanan tanah atau tekanan air sebaiknya

ikut diperhitungkan pada #aktu melakukan perencanaan dinding turap, sampai saat ini masih

banyak masalah yang harus dipecahkan. 7da berbagai saran, misalnya dari %er8aghi dan

+eck, atau %schebotarioff, dan saran dari 7sosiasi 9alan aya 9epang atau :nstitut 7rsitektur

9epang. Setiap saran ini membahas tekanan tanah rencana bagi setiap tanah yang sesuai

dengan jenis tanah tersebut. +ada saran yang disebutkan diatas, ada suatu cara dimana

tekanan tanah dan tekanan air dijumlahkan, setelah dicari secara terpisah, berdasarkan prinsip

tegangan efektif, dan suatu cara dimana kedua tekanan tersebut dihitungkan sebagai tekanan

total.

)engan mempertimbangkan beban yang dipakai untuk perencanaan, dan sifat-sifat

pendekatan dari dinding turap atau keadaan lokasi proyek, sulit sekali untuk menentukan

mana yang benar dari semua saran-saran diatas.

Saran dari 7sosiasi 9alan aya 9epang merupakan suatu saran dimana tekanan tanah

dan tekanan air dihitung sendiri, sedang :nstitut 7rsitektur 9epang menganut cara dimana

kedua tekanan tersebut dihitung sebagai tekanan total. )isini mula-mula akan diuraikan

menurut 7sosiasi 9alan aya 9epang, dan kemudian akan diuraikan pula cara yang dianut

oleh :nstitut 7rsitektur 9epang.

a" %ekanan %anah

. :ni adalah pedoman dari 7sosiasi 9alan aya

9epang, dan sebagai refrensi, tekanan tanah rencana yang didasarkan pada kriteria

perencanaan struktur pondasi arsitektural yang diajukan oleh :nstitut 7rsitektur 9epang akan

diperlihatkan pula disini. ;enurut kriteria tersebut, tekanan tanah yang berkerja pada dinding

turap, tanpa mengindahkan tekstur tanah, dianggap akan menambah kedalaman tanah dan

koeffisien tekanan lateral dianggap sesuai, sehubungan dengan tekstur tanah dan tinggi muka

air tanah. Selanjutnya, kriteria mengenai tekanan tanah dapat diganti dengan tekanan tanah

seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 1. bila menghitung penampang tiang hasil-hasilyang diukur dari tekanan sel tanah yang dipasang pada semacam dinding turap yang kekuatan



dan kekakuannya menyerupai dinding beton. +enyebaran tekanan tanah seperti yang

menunjukan bagaimana distribusi tekanan tanah yang diperoleh berdasarkan tekanan tanah

menurut %er8aghi dan +eck %er8aghi dan +eck $ Soil ;echanism in <ngineering +ractice

1=/>" dan dengan menyesuaikannya dengan-hasil-hasil di 9epang.

)engan memperhatikan perbedaan antara tanah pondasi yang berpasir dan tanah

pondasi yang kohesif, maka sulit membuat perbedaan yang jelas antara kedua jenis tanah

tersebut. 7da beberapa kriteria untuk menentukannya. Salah satu kriteria tersebut

menyebutkan, bila indeks plastis sebesar 1>, maka tanah pondasi dianggap kohesif, dan bila

lebih kecil dari batas indeks, dianggap sebagai tanah berpasir. Suatu kriteria lainnya menetapkan,

bila jumlah fraksi tanah liat dan lanau dari pondasi, menurut hasil mekanika tanah adalah lebih besar dari

>?, maka tanah pondasi dianggap sebagai lempung, dan bila lebih kecil dari &>?, dianggap sebagai

tanah berpasir, dan bila hasilnya menunjukan harga pertengahan antara kedua hal tersebut, dan kurang

begitu jelas, maka penentuan jenis tanah pondasi diambil berdasarkan keadaan lapangan.

Biasanya tanah pondasi memperlihatkan kondisi tanah berlapis-lapis yang rumit, dan

jarang sekali ditemukan lapisan tanah yang serbasama uniform". Biasanya lapisan tanah

berpasir dan lapisan tanah kohesif tersusun berselang-seling. Kemudian, hasil-hasil

penyelidikan tanah dilapangan harus diperiksa secara mendetail untuk mendapatkan

kesimpulan yang tepat, dan tekanan tanahyang dipakai untuk perencanaan harus benar-benar

diperiksa agar hasilnya tidak terlalu kecil.

Tegangan Satuan Bahan Yang Dijinkan

%egangan satuan baja biasa, SS 1 yang dipakai untuk turap, ditinjau dari fakta yang

mengabaikan regangan atau tekanan bagian konstruksi sementara, menimbulkan kelemahan

penampangdan terdapat faktor-faktor yang tidak diketahui untuk gaya luar sehingga tegangan

leleh yang diberikan @ &>> tidak dapat dipakai, dan diganti dengan harga 1&>> .

*ntuk turap baja, tegangan baja yang diijinkan dalam pemakaian harus dikurangimenurut nilai yang sama seperti baja yang disebutkan diatas. %egangan ijin ini diperkirakan

atas sebesar &0>> .

Perhitungan Panjang Pemancangan

a." %urap $ +ertama-tama akan dibahas turap dengan tiang tegak dan papan turap. Bagian tiang

yang dipancangkan, ditekan ke tempat galian, berbareng dengan #aktu galian dilakukan.

Supaya keadaan ini dapat dicapai, panjang pemancangan tiang harus cukup supaya tekanan

tanah pasif dapat berkerja. *ntuk mendapatkan panjang yang diperlukan, perhitunganstabilitas berikut ini harus dilakukan. +erhitungan ini disebut !ara Kesetimbangan Batas,



dimana pemancangan dapat diperoleh dengan menyelidiki keseimbangan antara momen

akibat tekanan tanah aktif dan akibat tekanan tanah pasif , diukur dari penopang yang paling

ba#ah pada kedalaman tertentu. keseimbangan diperoleh pada kedalaman dari dasar

penggalian sampai ke kedudukan di mana sama besarnya dengan

+erhitungan dalamnya keseimbangan harus dilakukan sebelum penopang yang terba#ah

dipasang, dan setelah penggalian selesai, kemudian dari kedua hal ini dipilih kedalaman yang

terbesar. +anjang pemancangan turap diperkirakan sekitar 1,& kali dalamnya keseimbangan.

%ekanan tanah yang dipakai untuk mendapatkan dalamnya keseimbangan diperoleh dari

persamaan diatas. )iba#ah dasar galian, lebar kerja dari tekanan tanah ke tiang diperkirakan

selebar tiang, baik untuk tekanan tanah aktif maupun tekanan pasif, dan tahan dinding akibat

tanah yang kohesif juga harus ditambahkan pada arah tekanan pasif. +anjang pemancangan

ini minimum 1, meter, juga #alaupun tanahnya cukup baik.

b." +erhitungan yang sama seperti di atas, juga berlaku untuk turap baja. Karena turap baja

dengan tiang tegak dan papan turap bersifat tidak kedap air, maka biasanya tekanan air tidak

bekerja, tetapi untuk turap baja, akibat tekanan air harus diperhitungkan. Berat 4olume tanah

pada persamaan yang dipakai untuk memperkirakan besarnya tekanan tanah, bila muka air

rencana lebih rendah, dipakai berat basah, sedang bila sebaliknya, dipakai berat dengan

memperhitungkan daya apungnya.

)alamnya pemancangan untuk turap baja diperkirakan sebesar 1,& kali dalamnya

keseimbangan, tetapi panjang pemancangan sebaiknya lebih dari ' meter. Selanjutnya, bila

pemancangan turap baja menjadi lebih dalam dari 1, kali dalamnya galian, lebih baik dipilih

tipe struktur yang lain.

7 Perhitungan Penampang

1. %iang %urap $ +enampang tiang direncanakan sedemikian rupa sehingga aman

terhadap lenturan akibat tekanan tanah. +erhitungan penampang ini tidak berkaitan langsungdengan perhitungan stabilitas sebelumnya, yang dipakai untuk menentukan dalamnya

pemancangan.

(al-hal yang penting dalam perhitungan penampang tiang turap ini dapat diringkas

sebagai berikut $

+anjang bentang untuk momen lentur dianggap sebagai jarak antara penopang

terba#ah setelah penggalian selesai, atau penopang terba#ah tepat sebelum pemasangan

dilakukan, dan merupakan titik perkiraan belaka untuk setiap keadaan.



+erhitungan momen lentur dalam beberapa hal juga dapat dilakukan untuk setiap

tahap pelaksanaan, tetapi momen lentur dengan kondisi seperti yang disebutkan diatas

merupakan harga maksimum pada umumnya. Bila jarak penopang sangat besar, panjang

bentang sebaiknya juga diperiksa. %iang dianggap tertumpu biasa pada kedua tumpuannya,

dan titik tumpuan perkiraan ini dianggap sebagai titik kerja gaya resultante tekanan tanah

pasip. %ahanan dinding tiang pada bagian tekanan tanah pasip bekerja bila dalamnya

keseimbangan telah diperoleh dari perhitungan stabilitas untuk menentukan panjang

pemancangan tiang. )alam hal ini beban adalah tekanan tanah yang dipakai untuk

menghitung stabilitas seperti yang telah diuraikan di muka.

%itik tumpuan yang diperkirakan, akibat adanya tanah yang baik sehingga

pemancangan tidak menjadi terlalu dalam, dianggap sebesar setengah dari panjang

pemancangan, yakni 0 cm di ba#ah galian, karena dalam galian minimum untuk

diperkirakan sebesar 1, meter.

&. %urap Baja $ +erhitungan penampang turap baja prinsipnya sama dengan perhitungan

untuk papan turap seperti yang diuraikan diatas.

+erbedaannya dengan turap dengan tiang tegak dan papan turap adalah bah#a tekanan

air bekerja sebagai beban. %ekanan tanah yang bekerja pada bagian turap baja yang

terpancang di dalam tanah, tidak boleh diabaikan, karena tekanan ini sangat besar. 9uga dalam

arah tekanan tanah aktif, tekanan tanah ini, termasuk pada bagian ba#ah galian, bekerja

sebagai tekanan tanah pada bagian yang terpancang. *ntuk arah tekanan tanah pasip, tekanan

tanah seperti yang telah diuraikan dengan persamaan pada a" %ekanan %anah, dianggap

bekerja.

Kedudukan di mana penampang turap baja ditentukan, adalah sama dengan keadaan

untuk turap biasa, dan kedua-duanya sesuai dengan kenyataan bah#a titik tumpuan yang

diperkirakan merupakan kedudukan kerja dari tekanan tanap pasip bila dalamnyakeseimbangan telah didapat, asalkan titik tumpuan yang diperkirakan yang dipakai untuk

menghitung penampang turap baja ini adalah meter di ba#ah dasar galian maksimum,

#alaupun kedudukan keseimbangan yang diperkirakan sebenarnya lebih dalam.

;omen inersia luas dan modulus penampang yang dipakai untuk menghitung

tegangan dan lendutan turap baja diperkirakan sebesar /> ? dari harga per meter lebar,

dengan mempertimbangkan kekakuan turap.

Sebagai tambahan, bila ukuran penampang turap baja sudah dianggap benar, namunharus diperiksa lagi berdasarkan besarnya pergeseran akibat galian, sebab ada suatu batas



besarnya pergeseran untuk mencegah terjadinya longsoran tanah di depan dan di belakang

turap baja, #alaupun tegangan turap baja ini sudah memenuhi syarat.

!ara perhitungan tidak diuraikan di sini, tetapi disarankan bila pergeseran menjadi

terlalu besar, tanah pondasi seyogyanya diperbaiki mutunya, atau dipakai turap baja dengan

kekakuan yang lebih besar.

Pemeriksaan Boiling!

Boiling juga dinamakan 5Auicksand6 atau pasir apung, yang mungkin terjadi pada penggalian

tanah yang berpasir.

;isalkan ada suatu keadaan dimana turap baja telah selesai dipancangkan, dan galian

telah dibuat. Begitu penggalian berjalan, aliran air ke atas dari 5seepage6 perlahan-lahan

mulai bekerja. Kemudian, setelah tekanan aliran air yang bekerja pada pasir ini sama

beratnya dengan berat pasir di dalam air, butir-butir pasir mulai bergerak dengan hebatnya

dan mengaduk lapisan pasir. Gejala ini disebut 5boiling6.

7gar boiling ini tidak terjadi, gradien hidrolisnya tidak boleh melebihi gradien

hidrolis kritis. )engan perkataan lain $

i < ic

)isini, i $ Gradien hidrolis

ic $ Gradien-hidrolis kritis)alam praktek, dalamnya pemancangan turap baja ditentukan sedemikian rupa sehingga

dengan mengambil faktor keamanan tertentu F s, syarat di atas dapat terpenuhi.

alaupun dalamnya pemancangan turap baja diperoleh dari analisa stabilitas seperti

yang diuraikan di depan, namun dalam yang sesungguhnya adalah harga terbesar dari kedua

harga yang diperoleh bila dibandingkan dengan hasil pengamatan terhadap gejala boiling

pula.

" Pemeriksaan #a$a ke %tas &Hea'ing(

(ea4ing adalah gejala yang terjadi pada dasar galian yang mengembang akibat berat

tanah di sekeliling tanah pondasi, atau akibat seepage dan lain-lain, bila penggalian dilakukan

pada lapisan tanah yang lembek.

Karena hea4ing cenderung menimbulkan bencana besar, maka bila timbul pertanyaan tentang

stabilitas hea4ing ini, dapat dilakukan perhitungan ulang dengan jalan memperbesar kekuatan

tanah pondasi, yaitu dengan mempertinggi mutu tanah tersebut.

)isamping itu, perlu diperhatikan pula adanya gejala yang menyerupai hea4ing,

yaitu bila terdapat suatu lapisan tanah yang kedap air. %ekanan hidrostatis yang ada sebelum



diadakan penggalian, kini menekan ke atas lapisan berlempung yang menjadi dasar galian.

*mumnya penggalian pada tanah kohensip mudah dilakukan, namun bila hal ini dilakukan

secara sembarangan, dapat terjadi hea4ing ataupun naiknya air ke permukaan piping ", dan

air akan memancar bersama pasir yang dapat menimbulkan kecelakaan. *ntuk tanah seperti

ini, ujung turap baja harus benar-benar terpancang sampai ke lapisan kedap air impermeable"

di ba#ah lapisan permeable, atau tekanan air pada lapisan permeable dapat dikurangi dengan

membuat sumur yang dalam, dan sebagainya.

)* Perhitungan +aling! dan Penopang

*ntuk menghitung #aling dan penopang, dipakai tekanan tanah dan tekanan air. Gaya

yang bekerja pada #aling dan penopang dianggap sebagai beban yang bekerja di antara

penopang dengan penopang di ba#ahnya, yang dihitung dengan cara pembagian gaya dalam

arah ke ba#ah.

+endekatan ini berdasarkan hasil pengamatan, yang bilamana penopang diba#ah telah

dipasang, maka gaya yang bekerja pada penopang di atasnya hampir-hampir tidak berubah.

a. ailing $ +erhitungan penampang #aling biasanya berdasarkan anggapan bah#a tekanan

tanah per unit panjang yang diperoleh dari cara pembagian gaya dalam arah ke ba#ah,

bekerja sebagai beban terbagi rata di atas gelegar yang tertumpu pada penopang.

Bila terdapat penguat sudut, maka panjang l 1 + l 2" dianggap sebagai bentangnya. Stabilitas

#aling diperiksa dari momen lentur dan gaya geser. +ersamaan untuk momen lentur dan gaya

geser #aling yang terbuat dari gelegar dengan flens lebar gelegar (".

9arak antara dua buah #aling dianggap sebesar / meter atau lebih, dan jarak 4ertikalnya

sekitar ' meter. +ada prinsipnya, #aling yang teratas harus dipasang dalam jarak 1 meter dari

bagian atas dinding turap.

+enopang $ Gaya aksial yang bekerja pada penopang, merupakan beban yang bekerja pada

#aling dan sebagian lebar penopang

9arak penopang biasanya diambil meter atau kurang untuk arah mendatar dan sekitar '

meter untuk arah 4ertikal. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, akibat perubahan

temperatur dapat ditambahkan gaya aksial sekitar 1 ton pada penopang ini.

Bila penggalian dilakukan secara besar-besaran, maka perlu dipasang tiang-tiang

antara untuk mencegah penopang menjadi tertekuk. %iang-tiang antara ini juga berfungsi

sebagai pemikul beban dalam arah sepanjang batangnya. )alam hal ini, perencanaan harus

memperhitungkan gaya aksial 4ertikal sesuai dengan beban yang disebutkan di atas.



)inding turap ataupun tiang antara yang tertanam pada lapisan yang jelek, atau turap

dan bendungan elak sementara yang dibangun di ba#ah air akan mengalami penurunan

settlement " yang besar, juga pergeseran tempat displacement ". +ada prinsipnya, tiang antara

untuk mencegah tertekuknya penopang, tidak menahan beban 4ertikal. Bila panjang

pemancangannya cukup dan aman terhadap penurunan, maka hal ini dapat digabungkan

untuk kedua keperluan tersebut, tentunya setelah diperhitungkan dengan teliti.

Pengertian Turap

Documents

Transcript of Pengertian Turap