Pengertian Sumber Hukum Menurut Pendapat Para Sarjana Atau Ahli

3
PENGERTIAN SUMBER HUKUM MENURUT PENDAPAT PARA SARJANA ATAU AHLI SUMBER HUKUM MENURUT ALGRA : a. Sumber materiil, yaitu tempat darimana materi hukum itu diambil. Sumber hukum materiil ini merupakan faktor yang membantu pembentukan hukum, misalnya hubungan sosial, hubungan kekuatan politik, situasi sosial ekonomi, kebudayaan, agama, keadaan geografis, dsb. b. Sumber hukum formil, yaitu tempat atau sumber dari mana suatu peraturan memperoleh kekuatan hukum. Ini berkaitan dengan bentuk atau cara yang menyebabkan peraturan hukum itu formal berlaku, misalnya UU, perjanjian antar negara, yurisprudensi dan kebiasaan. SUMBER HUKUM MENURUT VAN APELDOORN : 1. Sumber hukum historis (rechtsbron in historischezin) yaitu tempat kita dapat menemukan hukumnya dalam sejarah atau dari segi historis. Sumber hukum ini dibagi menjadi : Sumber hukum yg merupakan tempat dapat ditemukan atau dikenal hukum secara historis, dokumen-dokumen kuno, lontar, dll. Sumber hukum yg merupakan tempat pembentuk UU mengambil hukumnya. 2. Sumber hukum arti sosiologis (rechtsbron in sociologischezin) Sumber hukum dalam arti sosiologis yaitu merupakan faktor-faktor yang menentukan isi hukum positif, seperti misalnya keadaan agama, pandangan agama, kebudayaan dsb.

Transcript of Pengertian Sumber Hukum Menurut Pendapat Para Sarjana Atau Ahli

Page 1: Pengertian Sumber Hukum Menurut Pendapat Para Sarjana Atau Ahli

PENGERTIAN SUMBER HUKUM MENURUT PENDAPAT PARA SARJANA ATAU AHLI

SUMBER HUKUM MENURUT ALGRA :

a. Sumber materiil, yaitu tempat darimana materi hukum itu diambil. Sumber hukum materiil ini merupakan faktor yang membantu pembentukan hukum, misalnya hubungan sosial, hubungan kekuatan politik, situasi sosial ekonomi, kebudayaan, agama, keadaan geografis, dsb.

b. Sumber hukum formil, yaitu tempat atau sumber dari mana suatu peraturan memperoleh kekuatan hukum. Ini berkaitan dengan bentuk atau cara yang menyebabkan peraturan hukum itu formal berlaku, misalnya UU, perjanjian antar negara, yurisprudensi dan kebiasaan.

SUMBER HUKUM MENURUT VAN APELDOORN :

1. Sumber hukum historis (rechtsbron in historischezin)

yaitu tempat kita dapat menemukan hukumnya dalam sejarah atau dari segi historis.

Sumber hukum ini dibagi menjadi :

Sumber hukum yg merupakan tempat dapat ditemukan atau dikenal hukum secara historis, dokumen-dokumen kuno, lontar, dll.

Sumber hukum yg merupakan tempat pembentuk UU mengambil hukumnya.

2. Sumber hukum arti sosiologis (rechtsbron in sociologischezin)

Sumber hukum dalam arti sosiologis yaitu merupakan faktor-faktor yang menentukan isi hukum

positif, seperti misalnya keadaan agama, pandangan agama, kebudayaan dsb.

ADA 3 DASAR KEKUATAN BERLAKUNYA HUKUM (PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN,

Page 2: Pengertian Sumber Hukum Menurut Pendapat Para Sarjana Atau Ahli

1.     Kekuatan Berlaku Yuridis

Dasar kekuatan berlaku yuridis pada prinsipnya harus menunjukkan :

a.      Keharusan adanya kewenangan dari pembuat peraturan perundang-undangan, dalam arti harus dibuat oleh badan atau pejabat yang berwenang.

b.      Keharusan adanya kesesuaian bentuk atau jenis peraturan perundang-undangan dengan materi yang diatur, terturama kalau diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau sederajat

c.      Keharusan megikuti tatacara tertentu, seperti pengundangan atau pengumuman setiap udang-undang harus dalam Lembaran negara atau peraturam derah harus mendapat persetujuan dari DPRD yang bersanhgkutan

d.      Keharusan bahwa tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi tingkatannya.

2.     kekuatan berlaku sosiologis

Dasar kekuatan berlaku Sosiologis harus mencerminkan kenyataan penerimaan dalam Masayrakat

Menurut Soerjono Soekanto dan Purnadi Purbacaraka, bahwa landasan teoritis sebagai dasar sosiologis berlakunya suatu kaidah hukum diadasarkan pada dua teori yaitu :

a.      Teori kekuasaan, bahwa secara sosiologis kaidah hukum berlaku karena paksaan penguasa, terlepas diterima atau tidak diterima oleh masyarakat.

b.      Teori pengakuan, kaidah hukum berlaku berdasarkan penerimaan dari masyrakat tempat hukum itu berlaku

3.     kekuatan berlaku filosofis

Dasar kekuatan berlaku Filosofis menyangkut pandangan mengenai inti atau hakikat dari kaidah hukum itu, yaitu apa yang menjadi cita hukum (rexhtsdee), apa yang mereka harapkan dari hukum (misalnya apakah untuk menjamin keadilan, ketertiban, kesejahteraan, dsb).

Ketiganya merupakan syarat kekuatan berlakunya suatu perturan perundang-undangan yang diharapkan memberikan dampak positifbagi pencapaian efektifitas hukum itu sendiri

Menurut Satjipto Rahardjo, Ada 4 Karakteristik hukum yang baik agar dapat diterima dimasyarakat,

a.      bersifat terbukab.      Memberitahu terlebih dahuluc.      Tujuannya jelasd.      Mengatasi goncangan