Pengertian profesi pendidikan

6
Pengertian Profesi Pendidikan HAM DAN Pendidikan Pendidikan adalah investasi Sumber Daya Manusia (SDM) jangka panjang. Oleh Sebab itu, tidak heran apabila suatu Negara menempatkan Pendidikan sebagai variable utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negaranya, termasuk di Negara Indonesia. Pendidikan yang berhasil akan menciptakan manusia yang pantas dan berkelayakan di masyarakat seta tidak menyusahkan orang lain. Masyarakat dari yang paling terbelakang sampai yang paling maju mengakui bahwa pendidik / guru merupakan satu diantara sekian banyak unsur pembentuk utama calon anggota masyarakat. Namun, wujud pengakuan itu berbeda-beda antara satu masyarakat dan masyarakat yang lain. Sebagian mengakui pentingnya peranan guru itu dengan cara yang lebih konkrit, sementara yang lain masih menyangsikan besarnya tanggung jawab seorang guru, termasuk masyarakat yang sering menggaji guru lebih rendah daripada yang sepantasnya. Kesadaran umum akan besarnya tanggung jawab seorang guru serta berbagai pandangan masyarakat terhadap peranannya telah mendorong para tokoh dan ahli pendidikan untuk merumuskan ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan kualifikasi yang seharusnya dipenuhi oleh guru, sebagai pengajar guru mempunya tugas menyelenggarakan proses belajar-mengajar tugas yang mengisi porsi terbesar dari profesi keguruan ini pada garis besarnya meliputi minimal empat pokok, yaitu : 1. menguasai bahan pengajaran 2. merencanakan program belajar-mengajar 3. melaksanakan, memimpin dan mengelola proses belajar-mengajar serta, 4. menilai dan mengevaluasi kegiatan belajar-mengajar A. Rumusan masalah 1. Apa pengertian profesi? 2. Apa saja syarat-syarat profesi? 3. Bagaimana perkembangan profesi keguruan? 4. Apa saja kode etik profesi keguruan?

Transcript of Pengertian profesi pendidikan

Page 1: Pengertian profesi pendidikan

Pengertian Profesi Pendidikan

HAM DAN Pendidikan

Pendidikan adalah investasi Sumber Daya Manusia (SDM) jangka panjang. Oleh

Sebab itu, tidak heran apabila suatu Negara menempatkan Pendidikan sebagai variable utama

dalam konteks pembangunan bangsa dan negaranya, termasuk di Negara Indonesia. Pendidikan

yang berhasil akan menciptakan manusia yang pantas dan berkelayakan di masyarakat seta tidak

menyusahkan orang lain. Masyarakat dari yang paling terbelakang sampai yang paling maju

mengakui bahwa pendidik / guru merupakan satu diantara sekian banyak unsur pembentuk

utama calon anggota masyarakat.

Namun, wujud pengakuan itu berbeda-beda antara satu masyarakat dan masyarakat yang lain.

Sebagian mengakui pentingnya peranan guru itu dengan cara yang lebih konkrit, sementara yang

lain masih menyangsikan besarnya tanggung jawab seorang guru, termasuk masyarakat yang

sering menggaji guru lebih rendah daripada yang sepantasnya. Kesadaran umum akan besarnya

tanggung jawab seorang guru serta berbagai pandangan masyarakat terhadap peranannya telah

mendorong para tokoh dan ahli pendidikan untuk merumuskan ruang lingkup tugas, tanggung

jawab dan kualifikasi yang seharusnya dipenuhi oleh guru, sebagai pengajar guru mempunya

tugas menyelenggarakan proses belajar-mengajar tugas yang mengisi porsi terbesar dari profesi

keguruan ini pada garis besarnya meliputi minimal empat pokok, yaitu :

1. menguasai bahan pengajaran

2. merencanakan program belajar-mengajar

3. melaksanakan, memimpin dan mengelola proses belajar-mengajar serta,

4. menilai dan mengevaluasi kegiatan belajar-mengajar

A. Rumusan masalah

1. Apa pengertian profesi?

2. Apa saja syarat-syarat profesi?

3. Bagaimana perkembangan profesi keguruan?

4. Apa saja kode etik profesi keguruan?

Page 2: Pengertian profesi pendidikan

5. Apa fungsi dan jenis-jenis organisasi keguruan?

B. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian profesi

2. Mengetahui syarat-syarat profesi

3. Mengetahui perkembangan profesi keguruan

4. Mengetahui kode etik profesi keguruan

5. Mengetahui apa saja fungsi dan jenis-jenis organisasi keguruan

Profesi berarti suatu pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi pelakunya yang

ditekankan pada pekerjaan mental; yaitu adanya persyaratan pengetahuan teoritis sebagai instrumen

untuk melakukan perbuatan praktis, bukan pekerjaan manual (Danin, 2002). Jadi suatu profesiharus

memiliki tiga pilar pokok, yaitu pengetahuan, keahlian, dan persiapan akademik.

Menurut Ornstein dan Levine (1984) menyatakan bahwa profesi itu adalah jabatan yang

sesuai

dengan pengertian profesi di bawah ini:

Melayani masyarakat merupakan karier yang akan dilaksanakan sepanjang hayat.

Memerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu diluar jangkauan khalayak ramai.

Menggunakan hasil penelitin dan aplikasi dari teori ke praktik.

Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang panjang

Terkendali berdasarkan lisensi buku dan atau mempunyai persyaratan yang masuk.

Otonomi dalam membuat keputusan tentang ruang lingkup kerja tertentu

Menerima tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil dan unjuk kerja yang

ditampilkan yang gerhubungan denan layanan yang diberikan

Page 3: Pengertian profesi pendidikan

Mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien

Menggunakan administrator untuk memudahkan profesinya relatif bebas dari supervisi

dalam jabatan

Mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesi sendiri

Mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok ‘elit’ untuk mengetahui dan mengakui

keberhasilan anggotanya

Mempunyai kode etik untuk menjelaskan hal-hal yang meragukan atau menyangsikan

yang berhubungan denan layanan yang diberikan

C. Perkembangan Profesi Keguruan

Kalau kita ikuti perkembangan profesi keguruan indonesia, jelas bahwa pada mulanya guru-

guru indonesia diangkat dari orang-orang yang tidak berpendidikan khusus untuk memengku

jabata guru. Dalam bukunya Sejarah Pendidikan Indonesia, Nasution (1987) sejarah jelas

melukiskan perkembangan guru di indonesia. Pada mulanya guru diangkat dari orang-orang yang

tidak memiliki pendidikan khusus yang ditambah dengan orang-orang yang lulus dari sekolah

guru (kweekschool) yang pertama kali didirikan di Solo tahun 1852. karena mendesaknya

kaperluan guru maka Pemerintah Hindia Belanda mengangkat lima macam guru yaitu:

a. Guru lulusan sekolah guru yang dianggap sebagai guru yang berwenang penuh.

b. Guru yang bukan sekolah guru, tetapi lulus ujian yang diadakan untuk menjadi guru.

c. Guru bantu, Yakni yang lulus ujian guru bantu.

d. Guru yang dimagangkan kepada seorang guru senior, yang merupakan calon guru.

e. Guru yang diangkat karena keadaan yang sangat mendesak yang berasal dari warga yang pernah

mengecap pendidikan.

Walaupun jabatan guru tidak harus disebut sebadai jabatan profesional penuh, status mulai

membaik. Di indonesia telah ada Persatuang Guru Republik Indonesia (PGRI) yang mewadahi

persatuan guru, dan juga mempunyai perwakilan di DPR/MPR.

Page 4: Pengertian profesi pendidikan

Dalam sejarah pendidikan guru indonesia, guru pernah

mempunyai status yang sangat tinggi di masyarakat, mempunyai wibawah yang sangat tinggi,

dan dianggap sebagai orang yang serba tahu. Peranan guru saat itu tidak hanya mendidik anak di

depan kelas, mendidik masyarakat, tempat masyarakat untuk bertanya, baik untuk memecahkan

masalah pribadi maupun sosial. Namun, wibawah guru mulai memudar sejalan dengan kamajuan

zaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan keperluan guru yang meningkat

tentang imbalan atau balas jasa.

D. Kode Etik Profesi Keguruaan

a. Kode Etik

1. Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian, pasal 28

Undang-Undang ini dengan jelas menyatakan bahwa “ Pegawai Negeri Sipil mempunyai kode

etik sebagai pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan didalam dan diluar kedinasan.”

2. Dalam pidato pembukaan Kongres PGRI XIII,Basumi sebagai ketua umum PGRI menyatakan

bahwa kode atik guru indonesia merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku guru

warga PGRI dalam melaksanakan panggalilan pengabdiannya bekerja sebagai guru (PGRI,

1973). Dari pendapat ketua umum PGRI ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam kode etik

guru indonesia terdapat dua unsur pokok yakni: (1) sebagai landasan moral. (2) sebagai pedona

tingkah laku.

Dari uraian diatas terlihat bahwa kode atik profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan

oleh onggota profesi didalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di

masyarakat.

Page 5: Pengertian profesi pendidikan

b. Tujuan Kode Etik

Menurut R. Hermawan S (1979) secara umum tujuan kode etik adalah sebagai berikut:

1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi

2. Untuk menjaga dam memelihara kesejahteraan para anggotanya

3. Untuk meningkatkan penabdian para anggota profesi

4. Untuk meningkatkan mutu profesi

5. Untuk meningkatkan mutu oranisasi profesi

c. Penetapan Kode Etik

Kode etik hanya dapat ditetapkan oleh suatu organisasi profesi yang berlaku dan memikat para

anggotanya. Penetapan kode etik lasim ditetapkan pada suatu kongres organisasi profesi. Dengan

demikian, penetapan kode etik tidak dapat dilakukan oleh orang secara perorangan, melainkan

harus dilakukan oleh orang-orang yang diutus untuk dan atas nama anggota profesi daro

organisasi tersebut.

d. Sanksi Pelanggaran Kode Etik

Sering juga kita jumpai, bahwa ada kalanya negara memcampuri urusan profesi, sehingga hal-hal

yag semula hanya merupaka kode etik dari suatu profesi tertentu dapat meningkat menjuadi

perturan hukum atau undang-undang. Apabila hanya demikian, maka aturan yang mulanya

seagai sebagai landasan moral dan pedoman tingkah laku meninkat menjadi aturan yang

memberikan sanksi-sanksi hukum yang sifatnya memaksa, baik berupa sanksi perdata maupun

sanksi pidana.

e. Kode Etik Guru Indonesia

Kode etik guru indonesi dapat dirumuskan sebaai himpunan nilai-nilai dan norma-norma profesi

guru yang tersusun dengan baik dan sistematik dalam suatu sistem yang utuh dan bulat. Fungsi

kode guru indonesia adalah sebagai landasan moral dan pedoman tingkah laku tiap guru warga

PGRI dalam menunaikan tugasnya mengabdi sebagai guru, baik di dalam maupun di luar sekolah

serta dalam kehidupan sehari-hari dimasyarakat. Dengan demikian kod etik guru indonesia

merupakan alat yang amat penting untuk membentuk sikap profesional pada anggota profesi

keguruan.

Page 6: Pengertian profesi pendidikan

E. Organisasi Profesi Keguruan

a. Fungsi organisasi profesional keguruan

Seperti yang tekah disebutkan dalam salah satu kriteria jabatan profesi harus mempunyai wadah

untuk menyatukan gerak lankah dan mengendalikan keseluruhan profesi, yakni organisasi

profesi. Bagi guru-guru kita, itu telah ada yakni Persatuan guru Republik indonesia atau yang

lebih dikenal denga PGRI yang didirikan di Surakarta pada tanggal 25 November 1945.

b. Jenis-jenis organisasi keguruan

Disamping PGRI yang satu-satunya organisasi yang diakui oleh pemerinta juga terdapat

organisasi lain yang disebut Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang didirikan atas

anjuran Departeman Pendidikan dan Kebudayaan.

Sayangnya, organisasi ini tidak ada kaitan yang formal dengan PGRI.

Selain itu ada juga organisasi profesional guru yang lain yaitu ikatan serjana pendidikan

indonesia (ISPI), yang sekarang suda mempunyai nanyak devisi yaitu Ikatan Petugas Bimbingan

Belajar (IPBI), Himpunan Serjana Administrasi Pendidikan Indonesia (HSPBI), dan lain-lain,

hubungannya secara formal dengan PGRI juga belum tampak secara nyata, sehingga belum

didapatkan kerjasama yang saling menunjang dalam meningkatkan mutu anggotanya.

BAGIKAN : Tweet