Pengertian Penelitian Menurut Danim

download Pengertian Penelitian Menurut Danim

of 2

Transcript of Pengertian Penelitian Menurut Danim

Nama : Eka Martya Widyowati NIM : 109016200024

Kelas Mata

: Pendidikan Kimia 6A (2009) kuliah: Metodologi Pendidikan Penelitian

DEFINISI TIPE-TIPE PENELITIAN Menurut Danim (2002), jenis-jenis penelitian dibagi menjadi dua yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. 1. Tipe-tipe penelitian kualitatif adalah sebagai berikut: a. Penelitian deskriptif: penelitian deskriptif merupakan paparan (deskripsi) informasi tentang suatu gejala, peristiwa, kejadian sebagaimana adanya. Pada penelitian deskriptif tidak diadakan perlakuan. Penelitian ini mengkaji dan memaparkan sesuatu keadaan sebagaimana adanya. b. Penelitian perkembangan: Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat perkembangan suatu objek penelitian dari awal sampai akhir. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pola pertumbuhan/perubahan yang dihubungakan dengan waktu dan menjawab pertanyaan penelitian yang berhubungan dengan : pola pertumbuhan, laju, arah, urutan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi objek penelitian. Ciri-ciri penelitian perkem- bangan adalah: Bersifat longitudinal atau cross sectional. Contoh penelitian ini antara lain: Penelitian laju pertumbuhan anak dari usia 3 tahun sampai 5 tahun dan Penelitian mengenai sifat-sifat dan laju pertumbuhan anak balita, remaja dan dewasa. c. Penelitian tindakan: kegiatan mencermati suatu objek pada proses dan akibat dari tindakan yang dibuatnya. Berdasarkan hasil pencermatan itu, dapat dilakukan tindakan berikutnya sehingga diperoleh informasi yang mantap tentang dampak tindakan yang dibuatnya. Penelitian tindakan dapat dipandang sebagai tindak lanjut dari penelitian deskriptif maupun eksperimen. d. Penelitian perkembangan kausal: merupakan penelitian perkembangan yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. e. Penelitian korelasional: suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variable. f. Penelitian eksperimental semu (penelitian kuasi eksperimental): merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact group)untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan subjek yang diambil secara acak g. Penelitian eksperimental: Penelitian eksperimental dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena. Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship), dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok

eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan. 2. Tipe-tipe penelitian kualitatif adalah sebagai berikut: a. Penelitian fenomenologi: penelitian kualitatif murni dimana dalam pelaksanaannya yang berlandaskan pada usaha mempelajari dan melukiskan ciri-ciri intrinsik fenomenfenomen sebagaimana fenomen-fenomen itu sendiri. Peneliti harus bertolak dari subjek (manusia) serta kesadarannya dan berupaya untuk kembali kepada kesadaran murni dengan membebaskan diri dari pengalaman serta gambaran kehidupan sehari-hari dalam pelaksanaan penelitian. Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji. b. Penelitian grounded: suatu metode penelitian yang diawali dari fakta, bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan dan/atau mengembangkan teori. c. Penelitian etnografi: etnografi merupakan penelitian yang membahas kebudayaan, baik yang eksplisit maupun implisit. Penelitian etnografi memusatkan perhatian pada keyakinan, bahasa, nilai-nilai, ritual, adat-istiadat dan tingkah laku sekelompok orang yang berinteraksi dalam suatu lingkungan sosial-ekonomi, religi, politik, dan geografis. Analisis etnografi bersifat induktif dan dibangun berdasarkan perspektif orang-orang yang menjadi partisipan penelitian. d. Penelitian historis: merupakan penelitian yang menerapkan metode pemecahan yang ilmiah dengan pendekatan historis. Proses penelitiannya meliputi pengumpulan dan penafsiran fenomena yang terjadi di masa lampau untuk menemukan generalisasi yang berguna untuk memahami, meramalkan atau mengendalikan fenomena. Penelitian ini bersifat komparatif dan bibliografis. e. Penelitian kasus: suatu penelitian yang memberi gambaran secara rinci tentang latarbelakang, karakteristik yang khas dari kasus, yang kemudian dijadikan suatu yang bersifat umum. f. Penelitian filosofis: prosedur pemecahan masalah yang diselidiki secara rasional melalui perenungan/pemikiran yang terarah, mendalam dan mendasar tentang hakikat sesuatu yang ada dan yang mungkin ada, baik dengan mempergunakan pola berpipkir aliran filsafat tertentu maupun dalam bentuk analisa sistematik berdasarkan pola berpikir induktif, deduktif, fenomenologis dan lain-lain dan dengan memperhatikan hukumhukum berpikir logika. g. Penelitian kritik-sosial: suatu penelitian yang dalam arti mencari jawaban atas pertanyaan yang menarik secara akademis dan penting secara politis. Misalnya, apakah imu sosial itu suatu sistem pengetahuan atau sekaligus sistem nilai.