Pengertian Pemilu Dan Politik

6
PENGERTIAN PEMILU Pemilu adalah suatu proses di mana para pemilih memilih orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan yang disini beraneka-ragam, mulai dari Presiden, wakil rakyat di pelbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Pada konteks yang lebih luas, Pemilu dapat juga berarti proses mengisi jabatan-jabatan seperti ketua OSIS atau ketua kelas, walaupun untuk ini kata 'pemilihan' lebih sering digunakan.Sistem pemilu digunakan adalah asas luber dan jurdil. Dalam Pemilu, para pemilih dalam Pemilu juga disebut konstituen, dan kepada merekalah para peserta Pemilu menawarkan janji-janji dan program- programnya pada masa kampanye. Kampanye dilakukan selama waktu yang telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara. Setelah pemungutan suara dilakukan, proses penghitungan dimulai. Pemenang Pemilu ditentukan oleh aturan main atau sistem penentuan pemenang yang sebelumnya telah ditetapkan dan disetujui oleh para peserta, dan disosialisasikan ke para pemilih. ASAS PELAKSANAAN PEMILU waktu pelaksanaan, dan tujuan pemilihan diatur di dalam Pasal 22E ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945, dan bukan di dalam Pasal 22E ayat (6) yang mengatur tentang ketentuan pemberian delegasi pengaturan tentang pemilihan umum dengan undang- undang.

Transcript of Pengertian Pemilu Dan Politik

Page 1: Pengertian Pemilu Dan Politik

PENGERTIAN PEMILU

Pemilu adalah suatu proses di mana para pemilih memilih orang-orang untuk mengisi

jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan yang disini beraneka-ragam, mulai dari

Presiden, wakil rakyat di pelbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Pada

konteks yang lebih luas, Pemilu dapat juga berarti proses mengisi jabatan-jabatan seperti

ketua OSIS atau ketua kelas, walaupun untuk ini kata 'pemilihan' lebih sering

digunakan.Sistem pemilu digunakan adalah asas luber dan jurdil. Dalam Pemilu, para

pemilih dalam Pemilu juga disebut konstituen, dan kepada merekalah para peserta Pemilu

menawarkan janji-janji dan program-programnya pada masa kampanye. Kampanye

dilakukan selama waktu yang telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara. Setelah

pemungutan suara dilakukan, proses penghitungan dimulai. Pemenang Pemilu ditentukan

oleh aturan main atau sistem penentuan pemenang yang sebelumnya telah ditetapkan dan

disetujui oleh para peserta, dan disosialisasikan ke para pemilih.

ASAS PELAKSANAAN PEMILU

waktu pelaksanaan, dan tujuan pemilihan diatur di dalam Pasal 22E ayat (1) dan ayat (2)

UUD 1945, dan bukan di dalam Pasal 22E ayat (6) yang mengatur tentang ketentuan

pemberian delegasi pengaturan tentang pemilihan umum dengan undang-undang.

Asas Pemilu Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia. Karena itu, asas jujur dan adil ini

seharusnya dijunjung tinggi oleh aparat pemerintah, termasuk aparat Polri yang dalam

pemilu harus bertindak netral dan tidak memihak. ''Penyimpangan terhadap asas ini yang

dilakukan oleh aparat pemerintah termasuk aparat Polri akan mengakibatkan timbulnya

keraguan masyarakat terhadap kemurnian hasil pemilu,'' katanya.

Dia mengatakan, berdasarkan kajian panwas, pelanggaran terhadap asas pemilu pada

hakikatnya adalah penyimpangan yang lebih serius daripada penyimpangan administratif

dan pidana. Pelanggaran ini bisa disebut sebagai pelanggaran pemilu. Karena itu, panwas

merekomendasikan kepada Polri untuk menerima dengan baik hasil klarifikasi dan

pengkajian kasus VCD yang dilakuan panwas. Selanjutnya mengambil tindakan yang

tepat terhadap aparatnya yang melanggar asas pemilu.

Page 2: Pengertian Pemilu Dan Politik

SYARAT-SYARAT PEMILU

• Penyelenggaraan pemilu yang tidak memihak dan independen

• Tiingkat kompetitif dalam sebuah pemilu

• pemilu harus diselenggarakan secara berkala

• pemilu haruslah inklusif

• pemilih harus diberi keleluasaan untuk mempertimbangkan dan mendiskusikan

• alternatif pilihannya dalam suasana yang bebas, tidak dibawah tekanan, dan akses

memperoleh informasi yang luas

TUJUAN PEMILU

Tujuan Pemilu Kita adalah mencoba membangun satu ruang komunikasi, antara

konstituen dengan para pemegang policy (termasuk di dalamnya, pihak Partai Politik,

Calon Legislatif dan Calon Presiden). Lebih spesifik, Pemilu Kita berusaha membangun

satu mekanisme, suatu cara, suatu prosedur yang memungkinkan konstituen untuk

berkomunikasi secara langsung dengan pemegang policy, yang dari mekanisme atau cara

tersebut, memberi konstituen alasan untuk memilih mereka.

Bagaimana Kami Akan Mewujudkan Tujuan Kami ?

Perkembangan dunia internet, telah mencapai tahapan baru, yakni tahap dimana orang

dapat membangun jaringan sosial-nya beserta segala sesuatu yang berhubungan dengan

jaringan/komunitas tersebut. Maksud saya, dunia komunikasi melalui internet, telah

berubah : dari sekedar suatu cara yang memungkinkan orang bertukar informasi lewat

email (ini berkembang di era 1970-an) menjadi suatu social network yang

menghubungkan milyaran orang dalam suatu ruang. Internet telah menghapus hambatan-

hambatan komunikasi, seperti jangkauan dan jarak. Oke, ini sudah menjawab

pertanyaan : "dimana ruang kerja Pemilu Kita?".

Hampir seluruh dari penduduk bumi telah mengenal kata "Internet", dan sekitar 25 juta

(bertambah 10% tiap tahun-nya, lebih lengkapnya di Internet World Stat) dari masyarakat

kita telah menggunakan Internet sebagai media komunikasi mereka, entah melalui email,

website, blog atau account-account di situs jaringan global (yang paling populer saat ini

Friendster dan Facebook). Pemilu Kita percaya, dengan kerja pengorganisiran dan

propaganda yang aktif dan berlangsung terus menerus, kami akan dapat membawa

Page 3: Pengertian Pemilu Dan Politik

sebagian besar dari mereka untuk ikut berpartisipasi dalam situs kami, jaringan kami,

komunitas sosial kami. Atau bisa dibilang, dengan terus-menerus mengintervensi semua

situs jaringan global, forum-forum online, diskusi-diskusi di blog maupun situs publik,

kami berupaya mengajak sebagian besar dari mereka untuk ikut berpartisipasi (berbagi

pandangan, berdiskusi dan memotivasi mereka untuk aktif dalam Pemilu dan politik)

dalam situs jaringan demokrasi yang baru : PemiluKita.com. Begitulah kami akan

mewujudkan tujuan kami. Dalam hal ini Anda-lah yang menentukan, berhasil tidaknya

tujuan tersebut

Pengertian Politik

stilah politik berasal dari kata Polis (bahasa Yunani) yang artinya Negara Kota. Dari kata

polis dihasilkan kata-kata, seperti:

1. Politeia

artinya segala hal ihwal mengenai Negara.

2. Polites artinya warga Negara.

3. Politikus artinya ahli Negara atau orang yang paham tentang Negara atau negarawan.

4. Politicia artinya pemerintahan Negara.

Secara umum dapat dikatakan bahwa politik adalah kegiatan dalam suatu system politik

atau Negara yang menyangkut proses penentuan tujuan dari system tersebut dan

bagaimana melaksanakan tujuannya.

Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan

tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya.

Kekuasaan yaitu kemampuan sesorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi

tingkah laku orang atau kelompok sesuai dengan keinginan dari pelaku.

Pembagian atau alokasi adalah pembagian dan penjatahan nilai-nilai dalam masyarakat.

Jadi, politik merupakan pembagian dan penjatahan nilai-nilai secara mengikat.

Sistem pilitik suatu Negara selalu meliputi 2 suasana kehidupan. Yaitu:

a. Suasana kehidupan politik suatu pemerintah (the Govermental political sphere)

b. Suasana kehidupan politik rakyat (the sociopolitical sphere)

Suasana kehidupan politik pemerintah dikenal dengan istilah suprastruktur politik, yaitu

Page 4: Pengertian Pemilu Dan Politik

bangunan “atas” suatu politik. Pada suprastruktur poliyik terdapat lembaga-lembaga

Negara yang mempunyai peranan penting dalam proses kehidupan politik (pemerintah).

Suasana kehidupan politik pemerintahan ini umumnya dapat diketehuai dalam UUD atau

konstitusi Negara yang bersangkutan. Suprastruktur politik Negara Indonesia meliputi

MPR, DPR, Presiden, MA, BPK, danDPA.

Suasana kehidupan politik rakyat dikenal istilah “Infrastruktur politik” yaitu bangunan

bawah suatu kehidupan politik, yakni hal-hal yang bersangkut paut dengan

pengelompokan warga Negara atau anggota masyarakat ke dalam berbagai macam

golongan yang biasa disebut sebagai kekuatan sosial politik dalam masyarakat.

Infrastruktur politik mempunyai 5 unsur diantaranya:

1. Partai politik

2. Kelompok kepentingan

3. Kelompok penekan

4. Alat komunikasi politik

5. Tokoh politik.