PENGERTIAN KARYA ILMIAH

28
PENGERTIAN KARYA ILMIAH

description

PENGERTIAN KARYA ILMIAH. PENDAHULUAN. Menulis itu mudah, terutama bagi yang mau menulis Jadi, syarat pertama untuk bisa menulis dan menjadi penulis adalah kemauan Jika kemauan belum muncul, padahal tuntutan menghasilkan karya tulis terus menghantui kita, kita harus memotivasi diri sendiri - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PENGERTIAN KARYA ILMIAH

Page 1: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

PENGERTIAN KARYA ILMIAH

Page 2: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

PENDAHULUANMenulis itu mudah, terutama bagi yang mau menulisJadi, syarat pertama untuk bisa menulis dan menjadi penulis adalah kemauanJika kemauan belum muncul, padahal tuntutan menghasilkan karya tulis terus menghantui kita, kita harus memotivasi diri sendiriJadi, syarat kedua untuk jadi penulis adalah kemampuan memotivasi diri sendiriBagaimana cara memotivasi diri sendiri?Tergantung diri sendiri, tetapi keinginan-keinginan tertentu sering manjur untuk maksud ituMisalnya, karena ingin cepat selesai kuliah, namanya dikenal orang (terkenal), pendapatnya diketahui orang, membuat tulisan karena masalah seperti itu belum ditulis orang, menanggapi tulisan, pendapat, atau mereaksi suatu keadaan, menambah penghasilan, dll

Page 3: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

PENDAHULUANLazimnya, orang mempunyai kemauan dan termotivasi karena memiliki pengetahuan dan kemampuanPengetahuan dan kemampuan adalah syarat berikutnya untuk menjadi penulisTetapi, jika kita telah mempunyai kemauan dan motivasi, pengetahuan dan kemampuan lebih mudah untuk dikembangkanPengetahuan dan kemampuan berkaitan dengan isi tulisan, apa yang diuraikan dalam karya tulisNamun, ia juga berkaitan dengan cara dan tata cara mengungkapnyaYang terakhir itu berkaitan dengan kemampuan membahasakan apa yang ingin diungkapkan dan format penulisan

Jadi, pada intinya, untuk menjadi penulis atau menghasilkan karya tulis orang harus memiliki kemauan, motivasi, pengetahuan, dan kemampuan

Page 4: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

PENDAHULUANPengetahuan dan kemampuan juga terkait dengan cara mengungkapkan gagasan: aspek bahasaKemampuan mengungkapkan ide dalam bahasa yang benar dan komunikatif adalah kunci keberhasilan seseorang untuk menjadi penulisSingkatnya, ada dua unsur pengetahuan & kemampuan yang harus dimiliki: apa yang akan diungkapkan (isi) dan bagaimana cara mengungkapkan (bentuk)Aspek isi dan bentuk adalah dua hal yang mendukung eksistensi sebuah karya tulis; keduanya saling terkait dan saling melengkapiTulisan dengan bahasa yang benar jika isi tidak meyakinkan, orang akan malas membaca karena tidak memberi nilai tambahTulisan dengan ide yang bagus, orisinal, dan luas, tetapi jika bahasanya tidak benar akan kacau (bahasa menunjukkan karakter penulis)Berlatih menulis karya ilmiah mesti melibatkan kedua unsur itu

Page 5: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

KENDALA MENULISMengapa kita sulit menghasilkan karya tulis?Tampaknya, ada sejumlah kendala yang menjadi penyebabnya yang antara lain dapat ditunjukkan sbb.

Kendala psikologis: merasa tidak bisa padahal belum berusaha malu, takut, atau tidak percaya diri tulisannya kurang

baik sehingga ditertawakan orang malu, takut, atau tidak percaya diri bahwa

pengetahuannya tidak banyak malu, takut, atau tidak percaya diri bahwa

kemampuan bahasanya kurang baik kurang termotivasi karena berbagai sebab malas, tidak ada keinginan untuk maju dll

Page 6: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

KENDALA MENULISKendala kemampuan:

kurang menguasai pengetahuan, bahkan untuk bidang keilmuannya sendiri (unsur gagasan, isi)

tidak tahu apa yang harus atau dapat ditulis untuk penulisan karya ilmiah

kurang menguasai bahasa untuk membahasakan gagasan pada penulisan karya ilmiah (aspek bentuk)

kurang memahami model dan teknik penulisan karya ilmiah

Kendala ekonomis/lain-lain: tidak ada tantangan dari faktor income, tidak menulis juga

sudah bisa hidup layak tidak memahami pentingnya berekspresi lewat karya tulis kurang memahami/mengharagai pentingnya penyebaran

informasi lewat tulisan (kegiatan tulis-baca) masih terpaku pada budaya lisan (bicara-dengar; ngobrol,

nonton televisi, dll)

Page 7: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

LANGKAH AWAL PEMBUATAN KARYA TULIS

Cari dan Tentukan TopikBagi penulis pemula, topik sebaiknya dicari yang sesuai dengan bidang karena masalah itu yang paling dikuasaiBertanya kepada diri sendiri: saya menguasai dan atau tertarik pada bidang apa?Membaca dan membaca sebanyak mungkin: jurnal, laporan penelitian, buku, makalah, akses internetPenulis yang baik pasti sekaligus pembaca yang rajinDiskusi dengan sejawat, berseminarCermati bagaimana isi tulisan-tulisan itu: gagasan, pengembangan dan pengorganisasian gagasan, bahasa, dan lain-lain

Dari kegiatan-kegiatan itu lazimnya akan muncul

“ilham” di benak kita

Page 8: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

LANGKAH AWAL PEMBUATAN KARYA TULIS

Sekali lagi bagi penulis pemula: ada baiknya mencermati tulisan pengarang yang karangannya baik untuk “belajar”Cermati dan ikuti bagaimana cara: (1) pengembangan gagasan(2) pengembangan alinea (3) perujukan acuan (4) pengarang yang dirujuk (5) peramuan berbagai gagasan dari berbagai sumber

(6) sikap pengarang (7) stile dan ejaan, dan lain-lain

Catatan: -Dengan rajin menulis, pada akhirnya pengarang akan menemukan kepribadian sendiri

-Itu perlu waktu dan mau menulis terus-menerus (tidak hanya dimotivasi oleh tuntutan lulus kuliah

Page 9: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

BATASAN KARYA ILMIAH

Karangan Ilmiah Laporan Ilmiah

Page 10: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

Karangan Ilmiah

Adalah salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya

Page 11: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

Syarat Karangan Ilmiah

penulisannya berdasarkan hasil penelitianPembahasan masalahnya objektif sesuai dengan faktaKarangan mengandung masalah yang sedang dicarikan pemecahannyaBaik dalam penyajian maupun dalam pemecahan masalah digunakan metode tertentuBahasanya harus lengkap, terperinci, teratur dan cermatBahasa yang digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas, dan tepat sehingga tidak terbuka kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir

Page 12: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

Keterampilan dan Pengetahuan Penulis

Masalah yang diteliti dan dibahasnyaMetode PenelitianTeknik Penulisan Karangan IlmiahPenguasaan bahasa yang baik

Page 13: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

Laporan Ilmiah

Laporan ialah suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan atau gagasan dari seseorang kepada orang lain.Laporan dapat berbentuk lisan dan tulisanLaporan Ilmiah merupakan laporan yang berisikan serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan.

Page 14: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

Jenis Karangan / Laporan Ilmiah

Kertas KerjaArtikelSkripsi, Tesis dan disertasiLaporan

Page 15: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

Fungsi LaporanLaporan berfungsi untuk membantu penerima laporan mengambil keputusan berdasarkan fakta dan gagasan ayng dikemukakan penulisnyaDi dalam suatu organisasi yang besar, seorang pimpinan dapat mengetahui dan mengendalikan perkembangan yang terjadi pada seksi-seksi yang ada dalam organisasinya dengan mempelajari laporan yang diterimanyaBagi seorang pimpinan, laporan dapat mempersingkat jarakdan waktuLaporan berfungsi juga sebagai penyimpan ilmu pengetahuan, di samping sebagai alat penyebarannyaLaporan merupakan wahana yang sangat efektif bagi pemikiran yang kreatifLaporan dapat juga digunakan untuk menilai kemampuan dan ketrampilan pembuat laporan

Page 16: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

Penulisan Karya Ilmiah

Mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD)

Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI)

Page 17: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

Penulisan Kata

1. Awalan di- dan ke- ditulis serangkai dengan kata dasarnya.

2. Gabungan kata yang salah satu unsurnya merupakan unsur terikat ditulis serangkai.

3. Bentuk dasar berupa gabungan kata yang mendapat awalan atau akhiran ditulis dengan membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur gabungan kata itu.

4. Bentuk dasar berupa gabungan kata yang sekaligus mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai.

Page 18: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

Penulisan Kata

5. Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf kapital, di antara kedua unsur itu dibubuhkan tanda hubung (-).

6. Kata ulang dituliskan dengan menggunakan tanda hubung di antara kedua unsurnya.

7. Kata depan di dan ke ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya.

8. Kata sandang si ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya.

Page 19: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

Penulisan Kata

9. Partikel per yang berarti “tiap” dan mulai ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahului dan mengikutinya. Sebaliknya per pada bilangan pecahan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.

10. Singkatan nama gelar sarjana kesehatan, dokter, seringkali dipermasalahkan. Di dalam lingkungan masyarakat muncul singkatan dr. untuk dokter (kesehatan) dan DR untuk doktor (pascasarjana). Hal ini tentu saja bertentangan dengan kaidah karena singkatan Dr. diperuntukkan bagi gelar Doktor, sedangkan DR seolah-olah merupakan singkatan kata atau nama yang sama halnya dengan PT (Perseroan Terbatas), SD (Sekolah Dasar).

Page 20: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

Penulisan Kata

11. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf kapital, tidak diikuti tanda titik.

12.Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik

13. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.

14. Akronim nama diri, yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.

Page 21: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

Penulisan Kata Serapan

Berdasarkan cara masuknya, unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi 2 golongan :Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap dalam bahasa IndonesiaUnsur asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia

Page 22: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

Membuat OutlineMenulis pada hakikatnya adalah mengungkapkan ide dan gagasan ke dalam wujud bahasa tertulisIde, gagasan, atau materi yang ada di pikiran banyak sekali (baik yang sudah siap diungkap maupun yang masih berupa kelebatan-kelebatan pikiran yang harus dikembangkan)Agar dapat diungkapkan dengan sistematis-logis dan dengan bahasa yang benar, semua harus ditata, disistematiskan, dan dipersiapkan dengan baikPenataan itu sebaiknya konkret, tidak hanya di pikiran saja, dalam bentuk tulisan yang dapat dibaca berulang-ulangPenataan pikiran itu sebenarnya berupa perencanaan tentang apa saja yang akan dituliskan dan bagaimana pengurutannyaItulah yang kemudian disebut sebagai outline karya tulis

Page 23: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

Membuat OutlineOutline (secara kamus): garis besar, bagan, skema, sketsa, kerangkaOutline karangan: kerangka karangan, garis besar karanganOutline berisi kerangka topik dan sub-subtopik yang akan dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang lengkap-jadiOutline mencantumkan judul karangan dan sub-subjudul (bab, bagian) (semuanya sementara)Outline haruslah sudah memberikan gambaran jelas tentang masalah yang diuraikan dalam karanganSemua subjudul harus mendukung tema karangan yang secara jelas tercermin dalam judul; semua subjudul mendukung judul utama karanganSemua sub-subjudul harus mendukung subjudulSemua subjudul menunjukkan secara konkret tentang apa saja yang akan diuraikan dalam batang tubuh karanganDengan membaca outline, mestinya orang sudah dapat membayangkan apa isi karangan secara keseluruhanOutline yang jadi tidak lain adalah daftar isi sebuah karya tulis

Page 24: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

Membuat OutlineCara pembuatan outline sebagai berikut

Tuliskan judul (sementara) penelitian yang akan dilakukanTuliskan semua topik/subtopik/ide yang terkait dengan judul (tema) karanganBiarkan semua subtopik/ide itu bermunculan begitu saja, tidak usah terburu mengurutkannya secara logis-kronologisSetelah semua subtopik/ide dituangkan (sementara), cermati satu per satu berdasarkan cakupan dan urutanCakupan dimaksudkan sebagai satu subtopik dan sub-subtopik yang menjadi bawahannya yang memang berkaitan secara logikaAtau, satu subjudul dengan subjudul-judul yang mendukungnyaUrutkan tiap subjudul dan sub-subjudul ke dalam pengurutan yang menunjukkan alur pemikiran yang logis-kronologisUrutan subjudul langsung mendukung judul,dan sub-subjudul mendukung langsung subjudul

Page 25: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

Selanjutnya…Setelah pengurutan subjudul dan sub-subjudul secara logis-kronologis selesai, cermati sekali lagi: Mungkin ada yang perlu ditambahkan, dibuang, atau dipindah letaknya ke bagian yang yang lebih sesuaiJika sudah, selesailah pembuatan outline karangan itu dan dilanjutkan membuat karangan secara utuhTetapi, itu tetap bersifat sementara karena dalam proses penulisan selalu saja terjadi perubahan: pengurangan, pemindahan, atau penambahan sub-subjudul atau ide-ide baru yang muncul kemudianPengembangan outline menjadi karangan yang utuh dapat dimulai dari subjudul mana saja tergantung kesiapan referensiTetapi, alur logika yang runtut harus tetap diusahakan pada akhir penulisanTiap subjudul dan sub-subjudul harus secara jelas mendukung tema karangan

Page 26: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

Sitasi (Citation)Penulisan karya ilmiah lazimnya menyertakan banyak rujukan: dari jurnal atau teks-teks yang lain(Teks tidak lain adalah “kumpulan rujukan” yang padu, yang direkatkan oleh tanggapan dan sikap kritis penulis)Teks yang dirujuk harus benar-benar dibaca (tidak sekadar untuk gagah-gagahan)Cara merujuk harus tepat dan konsisten sesuai dengan aturan yang telah ditentukan (misalnya gaya APA yang diikuti Unila)Rujukan yang lazim: nama akhir pengarang, tahun, dan halamanContoh: Edward (2008:75); (Edward, 2008:75)

Catatan: banyak karya ilmiah yang tidak tepat dan tidak konsisten cara merujuk, dan itu jelas mengganggu

Page 27: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

Sitasi (Citation)Penulisan penelitian ilmiah sekaliber tesis/disertasi harus menyertakan daftar pustaka terhadap bacaan apa saja yang diacunyaSemua yang dirujuk harus ada dalam daftar pustaka, dan yang di daftar pustaka harus benar-benar dirujuk (tidak sekadar untuk gagah-gagahan)Penulisan daftar pustaka harus konsisten sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada PT yang bersangkutanContoh yang lazim dipakai:Edward, Patricia A. 2008. Children’s Literary

Development, Boston: Pearson.Catatan: sering dijumpai penulis yang tidak teliti tidak

mencantumkan semua pengarang yang dirujuk, atau tidak dirujuk tetapi ada daftar pustakanya

Page 28: PENGERTIAN KARYA ILMIAH

Sitasi (Citation)

Sitasi sumber internet:

Suherman. (10 Desember 2009). Tidak Mungkin Intelektual Menganggur. Diunduh tanggal 19 Juli 2010, dari Masyarakat Literasi Indonesia: http://www.bit.lipi.go.id/masyarakat-literasi/index.php/tidak-mungkin-intelektual-menganggur

Nama Pengarang

Tanggal tulisan dimuat

Judul Artikel

Tanggal diunduh

Nama Website

Alamat website