Pengertian Intelegensi

5
A. Pengertian Intelegensi 1. Pengertian Intelegensi Secara Entimologis Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” yang juga berasal dari bahasa Latin yaitu “Intellectus dan Intelligentia”. Inteligensi adalah salah satu kemampuan mental, pikiran, atau intelektual manusiayang melibatkan berfikir secara rasional. Inteligensi merupakan merupakan bagian dari proses - proses kognitif pada urutan yang lebih tinggi (high cognition). Secara umum inteligensi biasa disebut kecerdasan. 2. Definisi Intelegensi Menurut Para Ahli. a. Alfred Binet (1857), tokoh perintis pengukuran intelegensi mendefinisikan intelegensi terdiri dari tiga komponen, yaitu : 1. Kemampuan untuk mengarahkan pikiran dan tindakan 2. Kemampuan untuk mengubah arah tindakan setelah tindakan tersebut dilaksanakan 3. Kemampuan untuk mengkritik diri sendiri atau melakukan auto criticism b. Super dan Cities mendefinisikan kemampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau belajar dari pengalaman. c. J. P. Guilford menjelaskan bahwa tes inteligensi hanya dirancang untuk mengukur proses berpikir yang bersifat konvergen, yaitu kemampuan untuk memberikan satu jawaban

description

Pengertian Intelegensi dalam Psikologi

Transcript of Pengertian Intelegensi

Page 1: Pengertian Intelegensi

A. Pengertian Intelegensi

1. Pengertian Intelegensi Secara Entimologis

Intelegensi berasal dari bahasa Inggris  “Intelligence”  yang juga berasal dari bahasa

Latin yaitu “Intellectus dan Intelligentia”. Inteligensi adalah salah satu kemampuan

mental, pikiran, atau intelektual manusiayang melibatkan berfikir secara rasional.

Inteligensi merupakan merupakan bagian dari proses - proses kognitif pada urutan yang

lebih tinggi (high cognition). Secara umum inteligensi biasa disebut kecerdasan.

2. Definisi Intelegensi Menurut Para Ahli.

a. Alfred Binet (1857), tokoh perintis pengukuran intelegensi mendefinisikan 

intelegensi terdiri dari tiga komponen, yaitu :

1. Kemampuan untuk mengarahkan pikiran dan tindakan

2. Kemampuan untuk mengubah arah tindakan setelah tindakan tersebut

dilaksanakan

3. Kemampuan untuk  mengkritik diri sendiri atau melakukan auto criticism

b. Super dan Cities mendefinisikan kemampuan menyesuaikan diri terhadap

lingkungan atau belajar dari pengalaman.

c. J. P. Guilford menjelaskan bahwa tes inteligensi hanya dirancang untuk mengukur

proses berpikir yang bersifat konvergen, yaitu kemampuan untuk memberikan satu

jawaban atau kesimpulan yang logis berdasarkan informasi yang diberikan.

Sedangkan kreativitas adalah suatu proses berpikir yang bersifat divergen, yaitu

kemampuan untuk memberikan berbagai alternatif jawaban berdasarkan informasi

yang diberikan. Lebih jauh, Guilford menyatakan bahwa intelegensi merupakan

perpaduan dari banyak faktor khusus.

d. K. Buhler mengatakan bahwa intelegensi adalah perbuatan yang disertai dengan

pemahaman atau pengertian.

e. George D. Stoddard (1941) menyebutkan intelegensi sebagai kemampuan untuk

memahami masalah-masalah yang bercirikan:

1. Mengandung kesukaran

2. Kompleks

Page 2: Pengertian Intelegensi

3. Abstrak

4. Diarahkan pada tujuan

5. Ekonomis

6. Bernilai sosial

f. Garett (1946) mendefinisikan setidak - tidaknya mencakup kemampuan -

kemampuan yang diperlukan untuk memecahkan masalah - masalah yang

memerlukan pengertian serta menggunakan simbol-simbol.

g. H.H Goddard (1946) mendefinisikan inteligensi sebagai tingkat kemampuan

pengalaman seseorang untuk menyelesaikan masalah - masalah yang langsung

dihadapi dan untuk mengantisipasi masalah - masalah yang akan datang.

h. William Stern (1953) intelegensi adalah daya menyesuaikan diri dengan keadaan

baru dengan menggunakan alat-alat berpikir menurut tujuannya.

i. Bischof, psikolog Amerika (1954) mendefinisikan kemampuan untuk memecahkan

segala jenis masalah.

j. Lewis Hedison Terman memberikan pengertian intelegensi sebagai kemampuan

untuk berfikir secara abstrak dengan baik (lih. Hariman, 1958).

k. David Wechsler (1958) mendefinisikan inteligensi sebagai kemampuan untuk

bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya

secara efektif.

l. Thorndike (lih. Skinner, 1959) sebagai seorang tokoh koneksionisme

mengemukakan pendapatnya bahwa orang dianggap intelegen apabila responnya

merupakan respon yang baik atau sesuai terhadap stimulus yang diterimanya.

m. Freeman (1959) memandang intelegensi sebagai :

1. Kemampuan untuk menyatukan pengalaman - pengalaman,

2. Kemampuan untuk belajar dengan lebih baik,

3. Kemampuan untuk menyelesaikan tugas - tugas yang sulit dengan memperhatikan

aspek psikologis dan intelektual, dan

4. Kemampuan untuk berpikir abstrak.

n. Heidenrich (1970) mendefinisikan kemampuan untuk belajar dan menggunakan apa

yang telah dipelajari dalam usaha untuk menyesuaikan terhadap situasi-situasi yang

kurang dikenal atau dalam pemecahan masalah.

Page 3: Pengertian Intelegensi

o. V.A.C Henmon (1974) ia mengatakan bahwa inteligensi terdiri dari dua faktor,

yakni :

1. Kemampuan untuk memperoleh pengetahuan

2. Pengetahuan yang telah diperoleh

p. Sorenson (1977) intelegensi adalah kemampuan untuk berpikir abstrak, belajar

merespon dan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan.

q. Suryabrata (1982) intelegensi didefinisikan sebagai kapasitas yang bersifat umum

dari individu untuk mengadakan penyesuaian terhadap situasi-situasi baru atau

problem yang sedang dihadapi.

r. Walters dan Gardnes (1986) mendefinisikan intelegensi sebagai serangkaian

kemampuan-kemampuan yang memungkinkan individu memecahkan masalah atau

produk sebagai konsekuensi seksistensi suatu budaya tertentu.

Dari berbagai pendapat dapat diatas disimpulkan bahwa inteligensi adalah

a. Kemampuan untuk berfikir secara konvergen (memusat) dan divergen (menyebar)

b. Kemampuan berfikir secara abstrak

c. Kemampuan berfikir dan bertindak secara terarah, bertujuan, dan rasional

d. Kemampuan untuk menyatukan pengalaman-pengalaman

e. Kemampuan untuk menggunakan apa yang telah dipelajari

f. Kemampuan untuk belajar dengan lebih baik,

g. Kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sulit dengan memperhatikan

aspek psikologis dan intelektual

h. Kemampuan untuk menyesuaikan diri dan merespon terhadap situasi-situasi baru

i. Kemampuan untuk memahami masalah dan memecahkannya.

Karena intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan proses

berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi sebenarnya tidak dapat diamati

secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang

merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.

Page 4: Pengertian Intelegensi

Jadi, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri intelegensi yaitu :

1. Intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berfikir

secara rasional (intelegensi dapat diamati secara langsung).

2. Intelegensi tercermin dari tindakan yang terarah pada penyesuaian diri terhadap

lingkungan dan pemecahan masalah yang timbul daripadanya.