pengertian ekolabel

download pengertian ekolabel

of 7

Transcript of pengertian ekolabel

  • 7/21/2019 pengertian ekolabel

    1/7

    Pengertian Ekolabeling

    dan Penerapannya

    pada Industri Rotan

    Forpro20

    Pengertian Ekolabeling

    dan Penerapannya

    pada Industri Rotan

    Ekolabel adalah salah satu alat yang dikembangkan berdasarkan metoda pendekatan

    pasar dengan maksud untuk mempromosikan perlindungan lingkungan dan kelestarian

    produk. Kegiatan ini dimotivasi adanya dorongan peningkatan kualitas produk dalam

    pengembangan melalui program ekolabel pada tingkat lokal di daerah sumber penghasil

    produk. Setiap kegiatan yang berkenaan dengan ekolabeling untuk suatu negara yang

    menerapkannya dapat mencerminkan kepedulian negara tersebut terhadap perlindungan

    kelestarian lingkungan pada negara tersebut atau jika suatu perusahaan yang

    memproduksi produk barang (goods). Sehingga untuk setiap produk yang dihasilkannyamemberikan jaminan bagi konsumen yang menggunakan atau membelinya tidak

    menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan baik di daerah atau negara penghasil produk

    maupun tempat pengguna produk, yang didasari nilai ilmiah yang akurat dapat

    dipertanggungjawabkan.

    Oleh : D. Martono

    Uraian dalam tulisan ini bertujuan untuk

    memberikan informasi mengenai pengertian dan

    konsep dasar serta perkembangan penerapan

    ekolabel di Indonesia sebagai upaya sosialisasi

    penyebaran informasi bagi masyarakat pengguna/

    produsen dan peranannya dalam perdaganganglobal.

    E k ola bel m erupak a n sa la h sa tu sa ra na

    penyampaian informasi yang akurat, variabel dan

    tidak menyesatkan kepada konsumen mengenai

    aspek lingkungan dari suatu produk (barang atau

    jasa), komponen atau kemasannya. Pemberian

    informasi tersebut pada umumnya bertujuan untuk

    mendorong permintaan dan penawaran produk

    ramah lingkungan di pasar yang juga mendorong

    perbaikan lingkungansecara berkelanjutan.Ekolabel dapat berupa simbol, label atau

    pernyataan yang diterapkan pada produk atau

    kemasan produk, atau pada informasi produk,

    buletin teknis, iklan, publikasi, pemasaran, media

    internet. Selain itu, informasi yang disampaikan

    ng

    Pengertian

    dapat pula lebih lengkap dan mengandung

    informasi kuantitatif untuk aspek lingku an

    tertentuyangterkaitdenganproduktersebut.

    Pada dasarnya, ekolabel dapat dibuat oleh

    produsen, importir, distributor, pengusaha

    atau pihak manapun yang mungkin memperoleh

    manfaatdarihaltersebut.

    Ekolabel menurut artikulasi kata berasal dari

    kata yang berarti lingkungan hidup dan kata

    yang berarti tanda. Produk ekolabel adalah

    produk yang diberi tanda yang membedakan

    dengan produk lain karena terkandung informasi

    berkenaan memperhatikan masalah lingkungan

    hidup. Produk ekolabel sebetulnya membantu bagi

    konsumen untuk memilih produk tersebut ramah

    lingkungan, yang juga berperan sebagai alat bagi

    produsen untuk menginformasikan kepada

    konsumen bahwa produk yang diproduksinya

    memililiki sifat ramah lingkungan baik bahanbakunya ataupun proses produksinya.

    Ekolabel merupakan salah satu tipe pelabelan

    yang didasarkan atas suatu produk

    atau jasa dan keterkaitannya dengan lingkungan,

    yang secara khusus label ini memberikan informasi

    kepada konsumen tentang kualitas produk yang

    membedakan dengan produk sejenis tanpa ber

    ekolabel dan menjamin ramah lingkungan. Pada

    retail

    eco

    label

    KonsepDasarEkolabel

    performance

    rtik lArtikelVol. 1, No. 1, Edisi Juli 2012

  • 7/21/2019 pengertian ekolabel

    2/7

    Forpro 21

    produk yang berlabel ekolabel tentu harus

    memenuhi persyaratan dan telah lolos uji, baik

    oleh produsennya maupun oleh pihak lain yang

    bersifat independen yang berhak menilai kualitas

    produk baik bahan bakunya maupun cara dalam

    memprosesnya. Sehingga nilai biaya produksinyalebih mahal dari produk sejenisyang tanpa berlabel

    ekolabel, namun hal ini menjamin bagi konsumen

    pemakai atau pengguna dan masyarakat sekitar

    produsennya karena dalam proses memperhatikan

    masalah lingkungan.

    Ekolabel mempunyai dua tujuan yaitu bagi

    konsumen dan bagi produsen. Bagi konsumen

    bertujuan selain memberikan informasi kepada

    konsumen dalam memilih sesuatu produk yang

    bersifat ramah lingkungan dengan produk sejenistidak memperhatikan pengaruhnya terhadap

    lingkunganyangditandai tidakberlabel.

    Bagi produsen bertujuan suatu penghargaan

    atau pengakuan dalam upaya dan usahanya

    memproduksi sesuatu produk yang bersifat ramah

    lingkungan dan memperhatikan kelestarian

    lingkungan. Mengingat kerusakan lingkungan

    dalam pemulihannya memerlukan biaya yang

    justru besar meski tidak secara langsung akibatnya

    dalam waktu singkat terlihat, dan memang pada

    awalnya biaya produksi lebih kecil tapi dampak

    yang ditimbulkan dapat menyebabkan kerugianbagimasyarakatmaupunlingkungan.

    Ekolabel dapat dimanfaatkanuntuk mendorong

    konsumen agar memilih produk yang memberikan

    dampak lingkungan yang lebih kecil dibandingkan

    produk lain sejenis. Penerapan ekolabel oleh para

    pengusaha dapat mendorong industri yang positif

    bagi inovasi untuk mengembangkan wawasan

    lingkungan. Selain itu, ekolabel dapat memberikan

    citra yang positif bagi produk maupun

    TujuandanManfaatEkolabel

    brand

    Tempat penimbunan rotan

    perusahaan yang memproduksi dan mengedarkan

    di pasar, yang sekaligus juga menjadi peningkatan

    daya saing dalam keunggulan komparatif dengan

    produksejenislainnya.

    Bagi konsumen manfaat dalam penerapan

    ekolabel adalah diperolehnya informasi sebagai

    pengetahuan mengenai dampak terhadaplingkungan,dari produkyang dibeliatau digunakan

    dari sejak bahan baku hingga prosesnya, serta

    ketepatan dalam memilih produk yang berkualitas

    menjaga lingkungan. Karena penerapan inilah

    konsumen dapat memperoleh peran dalam

    memberikan masukan dalam memilih kategori

    produk dan kategori apa yang dapat dipakai

    untuk menentukan kriteria ekolabel. Penerapan

    ekolabel bagi konsumen akan meningkatkan

    kepedulian konsumen akan kesadaran memelihara

    lingkungan. Sehingga dalam memilih suatu produk

    tidak hanya dilihat dari murahnya harga tetapi

    kualitas yang mendasari kepedulian lingkungan

    darisuatuprodukyangdipakaiataudibeli.

    Tolok ukur keberhasilan penerapan ekolabel

    dapat dilihat dari indikator perbaikan kualitas

    lingkungan yang berkaitan dengan sumber bahan

    produk, selama produksi, serta peredaran

    pemasaran produk tetap menjaga lingkungan

    sehingga layak mendapat keteranganberekolabel.

    Dalam hal ini peran pelaku usaha dalam

    penerapan produknya berekolabel akan menjadi

    salah satu indikator keberhasilan penerapan

    ekolabeling.

    Kegiatan ekolabeling terlihat sejak munculnya

    kepedulian wawasan global terhadap lingkungan

    oleh pihak pemerintah, kalangan dunia usaha dan

    AsalMulaProgramEkolabel

    Ekosistem alami

    Vol. 1, No. 1, Edisi Juli 2012

  • 7/21/2019 pengertian ekolabel

    3/7

    Forpro22

    masyarakat konsumen. Kepedulian terhadap

    kualitas lingkungan ini terlihat sangat nyata di

    negara-negara yang telah maju, dan ditandai pada

    produk yang dihasilkannya. Kesempatan ini sering

    ditangkap sebagai peluang dalam memasarkan

    produknya, dengan disertai informasi yang

    diterjemahkan dalam label yang menyertaiproduknya untuk menarik konsumen dalam

    persaingan pasar. Sebagai contoh produknya

    diser tai keterangan seper ti atau

    bersifat atau

    dengan demikian akan bersaing di pasar. Namun

    penandaan keterangan tersebut pada akhirnya

    harus membuktikan kebenaran yang dapat

    dipercaya. Untuk menyatakan keterangan tersebut

    s e r i n g p i h a k p r o du s e n m e n u n j u k p i h a k

    independen sebagai penilai , apakah benar

    penyerta aa n ta nda tersebut t i dak ha nya

    berkepentingan menarik konsumen tetapi

    melindungikonsumenmaupunlingkungan.

    Penyertaan label yang menunjuk kepedulian

    terhadap lingkungan bagi masyarakat yang peduli

    memangakan memilih produktersebut.Tetapibagi

    masyarakat yang tidak tahu pentingnya kualitas

    lingkungan justru menjadi kebingungan karena

    banyaknya keterangan dalam produk yang akan

    dibelinya. Seperti halnya pada produk makanan

    yang beredar di Indonesia juga mengaitkandengan

    nilai religius agar masyarakat meyakini kebenaran

    label yang menyertai produk makanan atau

    minuman. Demikian juga pada produk berekolabel

    yang memperhatikan masalah lingkungan. Kondisiisu ini justru dapat memunculkan suatu kelem-

    bagaan yang dapat memberikan peluang jasa bagi

    masyarakat yaitu lembaga yang bersifat inde-

    penden tetapi mempunyai kredibilitas tahu persis

    dalam menilai terhadap lingkungan. Contoh

    seperti ini pihak perguruan tinggi yang memang

    dapat menilai terhadap perubahan kondisi

    lingkungan setelah penerapan ekolabel, dapat di-

    minta jasa dalam menilai keadaan tersebut. Peni-

    laian ini tentu menyangkut waktu, biaya serta

    introduksi peralatan analisis yang cukup besar

    pengaruhnya terhadap biaya produksi. Namundemikian, jika dibandingkan dengan sesuatu

    produk yang dalam proses produksinya merusak

    lingkungan serta pengurasan sumber bahan baku

    yang menimbulkan kerusakan lingkungan, tentu

    biaya produksi dengan penerapan ekolabel masih

    lebih kecil jika dibandingkan biaya untuk memu-

    lihkan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan

    apabilatanpa mendasari kelestarianlingkungan.

    recycable

    eco friendly recycle content

    Program penerapan ekolabel yang berhasil di

    dunia yaitu di Jerman dikenal sebagai

    yang dimulai 1977, program ini dikenal sebagai

    program ekolabel tipe 1. Karena keberhasilannya

    yang dalam perjalanan waktu dikembangkan dan

    mengilhami negara-negara lain untuk meniru dan

    menerapkanprogramsejenis.

    Di dunia internasional saat ini telah banyak

    dikembangkan sistem pelabelan yang dilakukan

    oleh pihak ketiga. Sistem pelabelan ini biasanya

    merupakan turunan yang berkembang lebih

    terfokus serta berkaitan salah satu faktor dalam

    lingkungan yang lebih dikenal sebagai

    ekolabel. Misalnya industri kehutanan, atau industri

    kimia, bahkan sering dikaitkan dengan salah satu

    isu misal kualitas udara, konservasi energi atau

    bentuk lain misal dalam daur ulang produk yang

    ramah lingkungan. Sebetulnya pengembanganekolabel tipe 1 yang semula memperhatikan dari

    lebih sa tu a spek pena m pi lan l i ng k ung an

    menyeluruh, pengembangannya hanya pada satu

    atau dua aspek yang isunya sedang diperbincang-

    kan di masyarakat. Sebagai contoh di Indonesia

    bahan nyamuk bakar dan pemberantasan nyamuk

    dengan semprotan aerosol yang ramah lingkungan

    bahkan dengan elektrik, sebetulnya sebagai

    penerapan ekolabel yang terfokus masalah kualitas

    udara.

    Pengembangan ekolabel harus tetap memper-

    hatikan prinsip dalam ekolabel yaitu : Produk yangdiberi ekolabel selayaknya adalah produk yang

    dalam daur hidupnya mulai pemilihan dan

    pengadaan bahan baku, proses produksi, pen-

    distribusian, penggunaan dan pembuangan

    setelah penggunaan memberi dampak lingkungan

    relatif lebih kecil dibandingkan produk lain yang

    sejenis. Ekolabel akan memberikan informasi

    kepada konsumen mengenai dampak lingkungan

    Blue Angel

    hybrid

    Ekosistem manusia yang asri

    Vol. 1, No. 1, Edisi Juli 2012

  • 7/21/2019 pengertian ekolabel

    4/7

    Forpro 23

    yang ada dalam suatu produk tertentu yang

    membedakannyadenganproduklainyangsejenis.

    Sehingga j ika t ipe ekolabel yang akan

    dikembangkan haruslah tetap mengacu pada

    prinsip dengan urutan penetapan sistem penilaian

    dalam pelabelan. Penilaian oleh pihak yang

    berko m peten da n k redi bel ya ng bersi fatindependen dan telah diakui pihak internasional.

    Pendeklarasian untuk rencana pelabelan haruslah

    dilakukan sebelum proses produksi agar pihak-

    pihak yang berkepentingan dapat menilai

    kemungkinan terjadinya dampak yang akan

    ditimbulkan. Sehingga kegiatan ini dapat dijadikan

    suatu kegiatan yang lengkap menyeluruh dalam

    analisisdampaklingkungan(AMDAL)

    Dalam pasaran global di dunia dikenal beberapa

    tipepelabelan yang terkaitdengan lingkungan dancara mendeklarasikannya dapat dikelompokkan

    menjadi tiga tipeekolabel. Pengertian tipeekolabel

    didasarkan standar prinsip, praktek pelaksanaan

    dan sifat-sifat khusus yang terkait dan sifatnya

    sukarela yaitu mengikuti standar organisasi

    internasional (ISO = International Organization of

    Standardization)pembagianitu yakni:

    Tipe 1 : voluntar y, multiple cr iter ia based

    practitionerprograms-ecolabel.

    Tipe 2 : self declaration environmentalclaims

    Tipe 3 : quantified product informat ion label

    (environmental declaration) - labelinformasi,kartu pelaporan.

    Jenis ekolabel yang banyak digunakan di dunia

    sampai saat ini adalah ekolabel tipe 1 yang

    dilaksanakan oleh pihak ketiga yang independen.

    Kriteria pemberian ekolabel pada umumnya

    bersifat multi-kriteria, berdasarkan pertimbangan

    pada dampak lingkungan yang terjadi sepanjang

    daur hidup produk. Setelah melalui proses evaluasi

    oleh badan pelaksana ekolabel tipe 1, maka

    pemohon diberi lisensi untuk mencantumkan logo

    ekolabel tertentu pada produk atau kemasanproduknya.Keikutsertaanpara pelaku usaha dalam

    penerapanekolabeltipe1bersifatsukarela.

    Secara umum, ekolabel tipe 1 terdiri dari

    beberapatahapsebagaiberikut:

    - Pemilihan kategori produkdan jasa

    - Pengembangan danpenetapankriteria ekolabel

    - Penyiapan mekanisme dan sarana sertifikasi,

    termasuk pengujian,verifikasi dan evaluasi serta

    pemberian lisensi penggunaanlogoekolabel.

    TipedanStakeholderdalamEkolabel

    EkolabelTipe1.

    EkolabelTipe2

    EkolabelTipe3

    Ekolabel tipe 2 merupakan pernyataan atau

    klaim lingkungan yang dibuat sendiri oleh

    produsen/pelaku usaha yang bersangkutan.

    Ekolabel tipe 2 dapat berupa simbol, label atau

    pernyataan yang dicantumkan pada produk atau

    kemasan produk atau pada informasi produk,buletin teknis, iklan, publikasi, pemasaran, media

    internet, dan berbagai media cetak. Misal

    pernyataan recycble recycled materialatau CFC

    free serta yang terlalu muluk low energy and

    reducecable intake.

    Namun pernyataan label pada ekolabel tipe 2

    keabsahan yang dapat dipertanggung jawabkan

    sangat tergantungpada metodologidalam evaluasi

    yang jelas dan transparan, mengandung nilai

    substansi ilmiah, terdokumentasi jelasdan obyektif.

    Dalam verifikasi harus memadai dan terbuka serta

    pelaporanyangterus menerus.

    Ekolabel tipe 3 berbasis pada multi kriteria

    sepertipadatipe1,namuninformasirincimengenai

    pencapaian pada masing-masing item kriteria

    disajikan secara kuantitatif dalam label. Evaluasi

    pencapaian pada masing-masing item kriteria

    tersebut didasarkan pada suatu studi/kajian daur

    hidup produk. Dengan penyajian informasi

    tersebut, konsumen diharapkan dapat mem-

    bandingkan kinerja lingkungan oleh berbagai

    produk berdasar-kan informasi pada label yangselanjutnya dapat memilih sendiri berdasarkan

    item kriteria yang dianggap penting dan berperan

    bagikonsumensendiri.

    Mengacu pada GATT (General Agreement on

    Tariff and Trade), ekolabel didasarkan pada non

    diskriminasi dan atas dasar sukarela. Dasar sukarela

    menekankan bahwa sistem sertifikasi bekerja atas

    dasar insentif pasar. Produsen ikut serta ketika

    melihat ada insentif pasar atau kesempatan untuk

    mengembangkan pasaran baru atau mereka tidak

    m elak uk a n a nca ma n bo i ko t k et ik a t idak

    mendapatkan insentif pasar. Pemilihan kategoriproduk memasukkan seluruh produk-produk

    sejenis menerapkan standar-standar yang sama

    guna menghindari diskriminasi perdagangan, hal

    ini mengacu pada pasal 7 Kesepakatan Technical

    BarrierstoTrade(TBT)padaGATT.

    Perbandingan tipe-tipe pelabelan dan deklarasi

    produkamanlingkungan:

    Vol. 1, No. 1, Edisi Juli 2012

  • 7/21/2019 pengertian ekolabel

    5/7

    Criteria Areas/Metrics:

    Type I multiple

    Type II single

    Type III multiple

    Life Cycle Consideration :

    Type I yes

    Type II no

    Type III yes

    Selectivity :

    Type I yes

    Type II no

    Type III no

    Third Party Verification/Certification :

    Type I yes

    Type II preferred

    Type III yes

    Forpro24

    StakeholderpadaEkolabel:

    Keterlibatan berbagai pihak dalam pengem-

    bangan inisiasi ekolabel merupakan faktor yang

    sangat penting bagi keberhasilan program serta

    dampak dari program tersebut. Walaupuntidak ada

    program ekolabel yang sama pada setiap negara,

    tetapi secara umum, para yang ber-

    peran dalam pengembangan ekolabel dapat dike-

    lompokkansebagaiberikut:

    Pemerintah

    Banyak program ekolabel diinisiasi dan didanai

    oleh pemerintah dalam bentuk memberikanmasukan yang langsung ataupun tidak langsung

    bagi pengembangan program, pengelolaan dan

    wilayah keluaran. Pemerintah ini (dalam berbagai

    tingkat) dapat memberikan pengaruh yang nyata

    terhadap lambat tidaknya inisiasi program ekolabel

    dinegaramasing-masing

    Otoritas pengelola program (misal : Program

    Managers)

    Suatu lembaga independen biasanya melihat

    dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan-kegiatan

    program ekolabel (misal dari aspek teknis,

    pemasaran, serta administrasi) Tingkat keterlibatanlembaga ini bervariasi mulai dari fungsinya dari

    koordinator dan penghubung berbagai lembaga

    terkait sampaimenjalankan tugassehari-hari.

    Asosiasi Industri , komersial, retailer, serta

    perusahaan

    Kesadaran, ketertarikan dan keikut sertaan

    langsung dari sektor industri dan komersial

    merupakan hal yang pentig bagi keberhasilan

    program ekolabel. Penyusunan kriteria untuk

    stakeholder

    sertifikasi dan lisensi harus bagus,kredibel dan

    dapat diterapkan di lapangan. Keterlibatan dari

    pihak industri dan retailer merupakan kunci utama

    dalam menentukan keberhasilan ekolabel.

    Demikian juga, panduan dari sektor industri dan

    komersial serta dukungan dari kedua sektor ini

    sangat diharapkan. Perlu diketahui bahwa pihak

    industri merupakan wakil dari produser serta

    penyedia jasa dan juga sebagai pemakai dari

    programekolabel.

    Konsumer

    Permintaan dari konsumer baik dalam bentuk

    rumah tangga, institusi maupun korporasi sangat

    berpengaruh terhadap pemasaran program

    ekolabel ini. Keinginan dan kebutuhan konsumen

    harus dikenali, dideteksi dan direfleksikan dalam

    berbagai program aksi serta keluaran dari program

    ekolabel.

    EkolabeldiIndonesiaIndonesia sebagai anggota PBB tentu harus taat

    pada kesepakatan (comeetment) terhadap aturan

    yang berlaku diantaranya pada konveksi PBB yaitu

    Convection on International Trade in Endangered

    Species (CITES) yang membatasi pemanfaatan dan

    melindungi spesies-spesies mahluk hidup yang

    di ang ga p m endek at i k epunaha n a tau di -

    khawatirkanakanpunahjikatidakdilindungi.Selain

    itu,karena Indonesia telah meratifikasi dan menjadi

    anggota pada International Tropical Timber

    Organization (ITTO) yang dalam salah satu

    kesepakatan memberlakukan pengelolaan hutan

    secara lestari ( Sustainable Forest Management/SFM). Pelaksanaan dalam SFM adalah member-

    lakukan pengena-an ekolabel pada produk-produk

    yang berbahan baku berbasis dari hasil hutan, harus

    mengikuti aturanekolabel. Artinya hasil hutan yang

    dipungut harus berasal dari areal hutan yang

    dikelola secara lestari berdasar kaidah yang telah

    ditetapkan dalam kriteria dan indikator tertentu

    dan dinilai oleh pihak independen. Perkembangan

    ekolabel di Indonesia yang meskipun didukung

    pemerintah melalui Kepmenhut No: 252/Kpts-

    II/1993 tanggal 29 April 1993 tentang Kriteria dan

    Indikator Pengelolaan Hutan Secara Lestari yangharus dilakukan oleh HPH, namun karena sifatnya

    masih bersifat Voluntary (sukarela) kemajuannya

    sangat lamban hingga tahun 2001 baru 6 %

    anggota ASMINDO yang bersertifikat ekolabel,

    demikian juga HPH malahan lebih sedikit. Hal

    tersebut sangat berkait erat dengan kesadaran

    dan kepedulian terhadap lingkungan serta

    pengetahuan para manager terhadap pentingnya

    perlindungan lingkungan.Sebaran anakan rotan

    Vol. 1, No. 1, Edisi Juli 2012

  • 7/21/2019 pengertian ekolabel

    6/7

    Penerapanekolabelpadaindustrirotan

    PeluangdanTantanganPenerapanEkolabel

    Rotan sebagai salah satuhasilhutan bukan kayu,

    yang merupakan unggulan serta diharapkan

    pemasukan devisa andalan dari produk-produk

    yang dibuat dari rotan, tentu agar dapat bersaing di

    pasar global pemerintah sangat mendorong

    penerapan ekolabel pada produk rotan. Mengingatproduk rotan berasal dari areal hutan tentunya

    juga terkait dengan penerapan ekolabel. Artinya

    asal usul rotan harus dari areal yang dikelola secara

    lestari. Pada hal hampir 90 % rotan berasal dari

    hutan alam dan hanya sebagian kecil dari rotan

    tanaman terutama yang berdiameter kecil seperti

    sega taman dan irit yang telah lama ditanam petani

    di Kalimantan Tengah dan Selatan serta sebagian

    Kalimantan Timur. Namun karena pemberlakuan

    ekolabel tidak semua negara memberlakukan

    barang impor yang masuk harus berekolabel

    hingga saat ini belum terasa pentingnyamenerapkan ekolabel pada komoditi rotan, tetapi

    hal ini tentu tidak akan berlangsung lama, dalam

    waktu singkat tentu banyak negara akan

    memberlakukan penerapan ekolabel bagi produk

    yangmasuk ke negaranya.

    Penerapan ekolabel produk industri rotan saat

    ini oleh beberapa pengusaha sebagai suatu

    hambatan dalampengembanganusaha,pemikiran

    ini masih terlalu sempit hanya mendasarkan

    adanya tambahan biaya produksi, namun jika

    direnungkan dan menetapkan jangka panjang

    dalam pengembangan usahanya tentu kondisi ini

    sebagai peluang dalam daya saing dari produk

    sejenisnya.

    Untuk menyiasati selama dalam penerapan

    ek ola bel sebag a i persi a pan produk ya ng

    dihasilkannya dipasarkan di negara yang tidak atau

    belum menerapkan ketentuan ekolabel begi

    barangimpor. Selainitu, pangsa pasar dalam negeri

    yang sebetulnya masih cukup besar peluang

    pemasaran haruslah ditempuh guna masih

    memperoleh pilihan konsumen bagi produknya.

    S em entara untuk m em pers i a pk a n da la mpenerapan ekolabel industri rotan yang biasa

    memproduksimebel biasanya dilakukan kombinasi

    dengan bahan yang memang tidak dikenakan

    syarat ekolabel misal dengan kombinasi kayu yang

    berasal dari perkebunan atau produk pertanian

    lain.Bahan baku alternatif ini memang sering

    berbeda sifatnya dengan bahan dari hutan alam

    misal kayu sifat kayu ramin dengan kayu sengon

    atau kayu kamper dengan kayu suren baik nilai

    tekstur dan cara pengerjaan serta estetika

    penampilan namun jika diolah secara baik akan

    bermutujuga.

    Tantangan dalam menyikapi untuk menerapkan

    ekolabel tidaklah ringan, yaitu mulai dari

    mendapatkan bahan baku yang berasal dari arealhutan tanaman atau hutan yang dikelola secara

    lestari, proses pengerjaan produksi mengikuti

    standar ISO yang berlaku ( ISO 9001-ISO 9004 juga

    ISO 14000) serta amdal yang berlaku,proses

    pengemasan serta pendistribusiannya. Tantangan

    ini tentu tidak secara drastis ditangani diatasi tetapi

    secara bertahap. Misal mendorong pedagang

    pengumpul rotan agar mensosialisasikan dan

    menyuluhkan agar pemungut rotan menanam di

    arel kebunnya atau nenanam rotan alam yang

    kondisi potensinya menurun seperti rotan manau

    ( ). Menggunakan bahan penolong

    yang ramah lingkungan serta menjaga proses

    produksi yang ramah lingkungan, serta mutu

    produkyang dihasilkannya benartetap terjaga.

    Permasalahan lain yaitu jika penerapan ekolabel

    tentu ada introduksi proses dan penggunaan

    peralatan yang lebih baik, kontinyuitas pengadaan

    bahan baku yang sering tidak lancar karena kurang

    kesiapan di lapangan. Hal ini dapat diatasi secara

    bertahap jika ada jalinan kerja yang baik dari setiap

    tahap pelaku kegiatan usaha. Dalam hal proses

    produksi untuk industri mebel rotan saat ini telah

    mulai banyak menggunakan bahan finishingnya

    yang ramahlingkungan misaldengan watersolventbase demikian juga dalam proses pengolahan

    denganbahan nabatiserta kondisi lingkungankerja

    kualitas udara yang tetap dijaga. Keadaan ini

    menggambarkan mulainya kepedulian terhadap

    lingkungan agar produk yang dihasilkannya

    mampu menembus pasar global yang banyak

    menerapkanekolabel.

    Dari uraian yang telah dipaparkan tersebut di

    atasdapatditarikbeberapakesimpulanyaitu:

    1. Ekolabel merupakan kekangan dalam prosesberproduksi sesuatu produk agar terhindar dari

    kerusakan lingkungan hidup yang telah

    disepakati baik secara regional maupun

    internasional.

    2. Penerapan ekolabel berguna bagi konsumen

    m a up u n p r o du s e n s e r t a n e g ar a y a n g

    menerapkannya karena lingkungan hidup tetap

    terjaga.

    Calamus manan

    Kesimpulan

    Forpro 25

    Vol. 1, No. 1, Edisi Juli 2012

  • 7/21/2019 pengertian ekolabel

    7/7

    3. Sosialisasi ekolabel perlu dilakukan kepada

    masyarakat yang terkait langsung dalam

    kegiatan produksi, penyebaran informasi dapat

    dilakukan pada berbagai bentuk sarana media

    komunikasi.

    4. Untuk menunjang pengembangan ekolabel

    peran pemerintah sangat diperlukan baikberupa pengenaan prasyarat dalam perizinan

    maupun aktif penyuluhan dan kegiatan nyata

    perbaikan kondisi lingkunganhidup.

    Machfudh. 2006. Ekolabel : Pengertian,konsep dan

    p e r k e mb a n g an n y a. M a k a l ah D i k l at

    Sosialisasi Ekolabel pada Industri Kecil dan

    Menengah bidang Perkayuan. Pusdiklat

    DAFTARPUSTAKA

    Perindustrian Departemen Perindustrian.

    18-22September2006Jakarta.Tidakterbit.

    Martono, D. 2004. Ekolabel : Peluang dan tantangan

    bagi industri pengolahan kayu. Makalah

    Sosialisasi Peningkatan Mutu dan Produksi

    Industri Pengolahan Kayu pada IKM. Ditjen

    IKAH Deperindag. 16 Oktober 2004 Jambi.Tidak terbit

    Martono, D. 2006. Peluang dan tantangan dalam

    pererapan ekolabeling pada industr i

    pengolahan kayu. Pusdiklat Perindustrian

    Departemen Perindustrian.18- 22 September

    2006Jakarta.Tidakterbit

    Martono, D. 2006. Kajian SKSHH dari HPH yang

    bersertifikat. Info Teknis Ranting Manuskrip

    BelumTerbit.

    Forpro26

    Vol. 1, No. 1, Edisi Juli 2012