PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

12
RESUME BAB II PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN D I S U S U N Oleh Nama : Agustina NIM : 2007.132.208 Prodi : FKIP. Pendidikan Akuntansi Matakuliah : Pengatur Pendidikan Dosen Pegasuh : Dr.Hj. Rosdiana UNIVERSITAS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA TAHUN AJARAN 2007/2008

description

Pendidikan, seperti sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak aspek dan sifatnya sangat kompleks tidak sebuah batasan pun yang cukup memadai untuk menjelaskan arti pendidikan secara lengkap. Ada beberapa batasan pendidikan yang berbeda berdasarkan fungsinya.

Transcript of PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

Page 1: PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

RESUME BAB II

PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

DISUSUN

Oleh

Nama : Agustina

NIM : 2007.132.208

Prodi : FKIP. Pendidikan Akuntansi

Matakuliah : Pengatur Pendidikan

Dosen Pegasuh : Dr.Hj. Rosdiana

UNIVERSITAS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIATAHUN AJARAN 2007/2008

Page 2: PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

selalau melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Berkat rahmat dan karunia-Nya pula

saya dapat menyelesaikan rangkuman (Resume) mata kuliah pengantar pendidikan,

mengenai pengertian dan unsur-unsur pendidikan dan lupa saya juga mengucapkan

trimakasih kepada dosen pengasuh mata kuliah ini. Ibu Dr.Hj. Rosdiana dimana

dengan beliau memberi tugas ini saya dapat lebih memahami apa arti sesungguhnya

pendidikan.

Saya paham bahwa tugas saya ini masih memiliki kekurangan, oleh karena itu

teman-teman boleh mengkritik atau memberi saran. Saya akan berterima kasih

Palembang, November 2007-11-06

Penyusun

Page 3: PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

RANGKUMAN (RESUME) PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR

PENDIDIKAN

Pendidikan, seperti sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak aspek dan

sifatnya sangat kompleks tidak sebuah batasan pun yang cukup memadai untuk

menjelaskan arti pendidikan secara lengkap. Ada beberapa batasan pendidikan yang

berbeda berdasarkan fungsinya.

a. Pendidikan Sebagai Proses Tranformasi Budaya

Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai

kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Hal-hal

tsb mengenai banyak hal seperti bahasa, cara menerima tamu, makan,

istirahat, bekerja, perkawinan, bercocok tanam dsb. Nilai-nilai kebudayaan

tersebut mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda.

Ada tiga bentuk transformasi yaitu, nilai-nilai yang masih cocok

diteruskan misalnya, nilai-nilai kejujuran, rasa tanggungjawab dan lain-lain,

yang kurang cocok diperbaiki misalnya tatacara perkawinan, dan yang tidak

cocok diganti misalnya, pendidikan seks yang dulu ditabukan diganti dengan

pendidikan seks melalui pendidikan formal. Pendidikan mempunyai tugas

menyiapkan peserta didik untuk hari esok, suatu masa dengan pendidikan

menurut banyak persyaratan baru yang tidak pernah diduga sebelumnya, dan

malah sebagian besar masih berupa teka-teki.

b. Pendidikan Sebagai Pembentuk Pribadi

Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai

suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya

kepribadian peserta didik proses pembentukan pribadi meliputi dua sasaran

yaitu : Pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka

yang sudah dewasa, dan bagi yang sudah dewasa atas usaha sendiri. Yang

Page 4: PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

terakhir ini disebut pendidikan diri sendiri (Zelf Vorming). Kedua-duanya

bersifat alamiah dan menjadi keharusan pembentukan pribadi mencakup

pembentukan pribadi meliputi pengembangan penyesuaian diri terhadap

lingkungan, diri sendiri terhadap Tuhan.

c. Pendidikan Sebagai Proses Penyiapan Warganegara (Aspek Politik)

Pendidikan sebagai penyiapan warga negara diartikan sebagai suatu

kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga

negara yang baik. Bagi kita warga negara yang baik diartikan selaku pribadi

yang tahu hak dan kewajiban sebagai warga negara sesuai dengan UUD 1945

Pasal 27.

d. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja

Pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan

membimbing peserta didik sehingga mempunyai tekat dasar untuk bekerja.

Melalui kegiatan bekerja seseorang mendapat kepuasan bukan saja menerima

imbalan melainkan seseorang dapat memberika sesuatu kepada orang lain

(jasa ataupun benda).

Bergaul, berkreasi dan bersibuk diri. Menganggur adalam musuh

kehidupan UUD 1945 pasal 27 ayat 2 menyatakan bahwa tiap-tiap warga

negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Selanjutnya dalam butir 23 dinyatakan. Meningkatkan pemerataan lapangan

kerja dan kesempatan kerja memberikan perhatian khusus pada penanganan

angkatan kerja usia muda.

e. Defenisi Pendidikan Menurut GBHN

GBHN 1988 (BP7 Pusat 1990:105) memberikan batasan tentang

pendidikan nasional sebagai berikut : Pendidikan Nasional yang berakar pada

kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila serta UUD 1945

diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa,

Page 5: PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

mewujutkan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa. Terhadap

Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas dan mandiri sehingga mampu membangun

dirinya dan masyarakat sekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhan

pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

2. TUJUAN DAN PROSES PENDIDIKAN

a. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan memiliki 2 fungsi yaitu memberikan arah kepada

segenap kegiatan pendidikan dan merupakan suatu yang ingin dicapai oleh

segenap kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan menduduki posisi penting

diantara komponen-komponen pendidikan lainya. Kekurang pahaman pendidik

terhadap tujuan pendidikan dapat mengakibatkan kesalahan dalam

melaksanakan pendidikan, tujuan pendidikan bersifat abstrak karena memuat

nilai-nilai yang sifatnya abstarak. Contoh : “Membimbing peserta didik

menjadi manusia berjiwa Pancasila”(Sangat umum luas dan sulit

direalisasikan). Di dalam praktek pendidikan khusunya pada sistem

persekolahan didalam rentangan antara tujuan umum dengan tujuan yang

sangat khusus. Terdapat sejumlah tujuan antara yang berfungsi menjembatani

pencapaian tujuan umum dan sejumlah rincian khusus.

Umumnya ada 4 jenjang tujuan didalamnya terdapat tujuan antara,

yaitu :

1. Tujuan umum pendidikan nasional Indonesia ialah manusia

pancasila.

2. Tujuan konstitusional, yaitu : Tujuan yang menjadi tugas

dari lembaga pendidikan tertentu untuk mencapainya

3. Tujuan kurikuler, yaitu : Tujuan bidang studi atau tujuan

mata pelajaran.

4. Tujuan Instruksional, yaitu : Tujuan pokok bahasan dan

sub-pokok bahasan.

Page 6: PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

b. Proses Pendidikan

Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilitasi segenap

komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan

pendidikan. Kualitas proses pendidikan mengejala pada dua segi, yaitu kualitas

komponen dan kualitas pengelolaannya. Kedua komponen satu sama lain saling

bergantung. Pengelolaan proses pengolaan pendidikan meliputi ruang lingkup.

Makro (Merupakan implikasi kebijakan-kebijakan pemerintah yang lazimnya

dituangkan dalam bentuk UU pendidikan, peraturan pemerintah, SK menteri,

Sk Dirjen, dll.)

3. KONSEP PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT (PSH)

Pendidikan sepanjang hayat disebut pula “Pendidikan Sepanjang Raga”

hampir sama dengan suatu imbauan; Tuntutlah ilmu mulai sejak dibuaian hingga

kelinag lahat. Tidak ada batasan usia yang menunjukan tidak mungkinya dan tidak

dapatnya orang belajar. Jika seorang petani tua berusaha mencari tahu mengenai cara-

cara baru calam bercocok tanam, pemberantasan hama dan pemasaran hasil yang

lebih menguntukan itu adalah pertanda bahwa belajar tidak dibatasi oleh usia.

Dengan belajar sepanjang hayat itu terjadi karena dirasakan sebagai kebutuhan,

pendidikan itu merupakan bagian integral dari hidup itu sendiri. Pendidikan itu lekat

dengan diri manusia, karena dengan itu manusia dapat terus-menerus meningkatkan

kemandiriannya sebagai pribadi dan sebagai anggota masyarakat dan terarah kepada

aktualisasi diri.

PHS bertumpu pada keyakinan bahwa pendidikan itu tidak identik dengan

persekolahan, PHS merupakan suatu proses berkesinambungan yang berlangsung

sepanjang hidup.

PHS bukan suatu sistem pendidikan yang berstruktur, melaikan suatu prinsip

yang menjadi dasar yang menjiwai seluruh organisasi pendidikan yang ada. Dengan

kata lain PHS menembus batas-batas kelembagaan, pengelolaan dan program yang

telah berabat-abat mendesakkan diri pada sistem pendidikan

Page 7: PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

Menurut posisi penting keluarga sebagai lembaga pendidikan, pergeseran

peran remaja dan orang dewasa, hubungan sosial pekerja dengan pemimpin

meningkatnya emansipasi wanita dan berubahnya konsepsi pria sebagai pencari uang

(nafkah), semuanya membawa implikasi pada keharusan akan perlunya penyesuaian

diri dari kedua belah pihak dalam mencapai kemajuan.

4. KEMANDIRIAN DALAM BELAJAR

Kemandirian dalam belajar diartikan sebagai aktifitas belajar yang

berlangsungnya lebih didorong oleh kemampuan sendiri, pilihan sendiri dan tanggung

jawab sendiri dari pembelajaran.

Konsep dasar kemandirian dalam belajar sebagaimana dikemukakan itu

membawa implikasi kepada konsep pembelajaran, peran pendidik khususnya guru

dan peran peserta didik.

Unsur-unsur pendidikan

Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu :

1. Subyek yang dibimbing.

2. Orang yang membimbing.

3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (intersksi edukatif).

4. Kearah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan).

5. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan).

6. Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode).

7. Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan).

Pendidikan Sebagai Sistem

Sistem adalah satu kesatuan integral dari sejumlah komponen. Komponen-

komponen tersebut satu sama lain saling berpengaruh dengan fungsinya masing-

masing, tetapi secara fungsi komponen-komponen itu terarah pada pencapaian satu

tujuan ( yaitu tujuan dari sistem)

Page 8: PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

Komponen dan saling hubungan antara komponen dalam sistem pendidikan

Gambar diatas merupakan sistem pendidikanDiantara gambar diatas dan tulisan dibawah ada materi yang tinggal Hal – hal yang menjadi faktor pendorong perkembangan pendidikan non formal ialah:- Semakin banyak jumlah angkatan muda yang tidak dapat

melanjutkan sekolah sedangkan mereka terdorong untuk memasuki lapangan kerja dengan harus memiliki keterampilan tertentu yang dipersyaratkan oleh lapangan kerja.

- Lapangan kerja, khususnya sektor swasta, mengalami perkembangan cukup pesat dan lebih pesat ketimbang perkembangan sektor pemerintah.Dapat disimpulkan bahwa pendidikan formal, non formal dan informal ketiganya

hanya dapat dibedakan tetapi sulit dipisah – pisahkan karena keberhasilan pendidikan dalam arti terwujudnya keluaran pendidikan yang berupa sumber daya manusia sangat tergantung kepada sejauh mana ketiga sub – sistem tersebut berperan.

Administrasi Anggaran

Tenaga GuruDan Non - Guru

Kurikulum PrasaranaDan Sarana

SiswaBaru

PROSES PENDIDIKAN

SosialBudaya

Kependudukan

Politik

Keamanan Ekonomi, dll

Lulusan

Putus Sekolah

Page 9: PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

Pendidikan formal yang sering disebut pendidikan persekolahan, berupa rangkaian jenjang pendidikan yang sudah baku. Mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi (PT).Pendidikan non formal adalah mitra pendidikan