Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

58
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP KOSMOGRAFI MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO “Dengan ilmu hidup lebih mudah, dengan seni hidup lebih indah dan dengan agama hidup lebih terarah”. “Jadikanlah kejujuran itu sebagai simbol kehidupan, karena dengan kejujuran hidup lebih bermakna dan bermanfaat.” “Tiada yang lebih bermanfaat selain ilmu, dengan ilmu hidup akan senantiasa seimbang antar sesama manusia dan lingkungan, gunakanlah hidup untuk selalu belajar insya allah akan memberi manfaat untuk orang yang belajar.” PERSEMBAHAN Penulis persembahkan makalah ini antara lain: Kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah_Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Untuk Universitas PGRI Palembang, sebagai bahan atau sumber bacaan untuk menambah pengetahuan tentang Pengartian dan Ruang Lingkup Kosmografi Dosen pembimbing kami yaitu Bapak WASIS ROMADHANY,S.Si yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan serta pembuatan makalah ini.

description

fdfdfdfdfdfdfdfsfsfafafafassdffffffffffffffffffffffffffffffff

Transcript of Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

Page 1: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP KOSMOGRAFI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Dengan ilmu hidup lebih mudah, dengan seni hidup lebih indah dan

dengan agama hidup lebih terarah”.

“Jadikanlah kejujuran itu sebagai simbol kehidupan, karena dengan

kejujuran hidup lebih bermakna dan bermanfaat.”

“Tiada yang lebih bermanfaat selain ilmu, dengan ilmu hidup akan

senantiasa seimbang antar sesama manusia dan lingkungan, gunakanlah

hidup untuk selalu belajar insya allah akan memberi manfaat untuk orang

yang belajar.”

PERSEMBAHAN

Penulis persembahkan makalah ini antara lain:

  Kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah_Nya

sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

  Untuk Universitas PGRI Palembang, sebagai bahan atau sumber bacaan

untuk menambah pengetahuan tentang Pengartian dan Ruang Lingkup

Kosmografi

  Dosen pembimbing kami yaitu Bapak WASIS ROMADHANY,S.Si yang telah

memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan serta pembuatan

makalah ini.

  Untuk kedua orang tua kami, yang telah membesarkan dan mendidik dengan

penuh kasih dan sayang serta senantiasa memberikan do’a dan dukungan

untuk selalu yakin dan optimis dalam menuntut ilmu.

  Untuk kakak / adik kami yang selalu memberikan dukungan, semangat dan

do’a nya untuk keberhasilan kami.

Page 2: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

  Teman-teman kami yang selalu memberi masukan, dukungan, kritikan dan

do’a sehingga kami dapat menyusun dan menulis makalah ini sesuai dengan

materi yang di sajikan.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta

hidayah_Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai rencana yang

ditentukan. Makalah ini disusun sesuai dengan materi yang ada yaitu Pengertian

dan Ruang lingkup kosmografi sehingga mudah untuk dipelajari oleh para

pembaca. Tersusunya makalah ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang turut

membantu dan mendukung sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan

seoptimal mungkin.

Tak terlepas dari semua pihak yang turut membantu, kami ucapkan

terimakasih kepeda orang tua yang selalu memberikan nasehat dan saran yang

sangat berguna dalam penggarapan makalah ini, kami juga berterimakasih kepada

Bapak / Ibu dosen yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan

dan penyusunan makalah ini, tanpa arahan dan bimbingan nya makalah ini tidak

akan tersusun secara optimal. Dan kami juga berterimakasih kepada teman-teman

yang turut membantu sehingga makalah ini dapat tersusun dan tersaji sebagai

bahan atau sumber bacaan yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu tim penyusun selalu

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Mudah-mudahan

Page 3: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Atas kritik dan saran kami ucapkan

terima kasih.

Palembang,

Februari 2013

Tim Penyusun

Page 4: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

BABA I

PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang

Alam semesta sangatlah luas, akan tetapi, saat kita mulai berpikir tentang

seberapa luas hal ini sebenarnya, kita akan menjumpai gambaran yang jauh

berbeda dari apa yang bisaanya kita pahami. Garis tengah matahari adalah 103

kali lebih besar daripada garis tengah bumi. Mari kita perjelas hal ini dengan

menggunakan perbandingan. Jika kita umpamakan bumi sebagai kelereng,

matahari adalah bola yang dua kali lebih besar daripada sebuah bola sepak. Hal

yang menarik di sini adalah jarak di antara keduanya. Agar dapat membuat tiruan

yang mencerminkan ukuran sesungguhnya, kita perlu menempatkan jarak sejauh

kira-kira 280 meteri ( 920 kaki) di antara bumi berukuran kelereng dengan

Matahari berukuran bola tersebut. Dan bintang-bintang yang berada di luar tata

surya kita perlu ditempatkan berkilo-kilometer jauhnya.

Dengan perbandingan ini, dapat membayangkan bahwa tata surya

merupakan tempat yang sangat luas. Tetapi, saat kita membandingkannya dengan

galaksi Bima Sakti, tempat tata surya kita berada, tata surya kita akan tampak

sangat kecil. Karena, di dalam galaksi Bima Sakti, ada sekitar 250 miliar bintang

yang mirip dengan matahari kita, dan kebanyakan jauh lebih padat. Matahari kita

terletak pada salah satu lengan galaksi yang berbentuk spiral ini. Tetapi, yang

menarik adalah galaksi Bima Sakti sesungguhnya adalah tempat yang sangat

“kecil” pula, bila kita memperhitungkan keseluruhan luar angkasa. Sebab, ada

juga galaksi-galaksi lain di ruang angkasa yang diperkirakan berjumlah

keseluruhan sekitar 300 miliar.

1.2.      Rumusan Masalah

1.     Memahami kejadian – kejadian di langit?

2.     Mengetahui benda – benda langit?

3.     Menentukan titik koordinat benda – benda langit?

4.     Menganalisis terjadinya gerhana bulan dan matahari?

Page 5: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

5.     Sebab dan akibat hubungan manusia dengan lingkungan?

1.3 Tujuan

Tujuan penyusunan makalah ini antara lain yaitu, untuk mengetahui dan

memahami segala bentuk aktivitas yang ada di bumi dan di langit, agar manusia

secara sadar menciptakan lingkungan hidup yang dinamis supaya terbentuk

kehidupan yang seimbang antara manusia dengan lingkungan.

BAB II

PEMBAHASAN

A.      PENGERTIAN KOSMOGRAFI

Kosmografi (harafiah berarti "pengukuran langit") adalah ilmu yang

mengkaji penggambaran alam semesta, baik langit maupun bumi (atau benda-

benda langit lainnya). Kajian dari ilmu ini menghasilkan berbagai peta langit

maupun bumi. Pengetahuan akan posisi berbagai benda langit yang dipelajari

dalam kosmografi dalam bentuknya yang paling awal telah lama dimanfaatkan

oleh berbagai bangsa dunia pada masa prasejarah sebagai pedoman navigasi untuk

Page 6: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

menunjukkan arah atau posisi pengamat; atau sebagai panduan untuk penentuan

suatu kegiatan budaya. Sebagai misalnya diberikan dua contoh. Pelaut masa lalu

mengandalkan pengetahuan mengenai posisi beberapa rasi bintang sebagai

petunjuk untuk memulai suatu perjalanan lewat laut serta untuk menentukan arah.

Dukun dari suatu masyarakat agraris akan membaca tanda-tanda di langit dan

alam sekitarnya untuk menentukan kapan suatu upacara atau kegiatan penanaman

dimulai. Dari pengetahuan mengenai kosmografi-lah berbagai sistem penanggalan

dibuat. Ilmu-ilmu modern seperti geografi, geodesi, kartografi, serta astronomi

mendapat banyak kontribusi dari kosmografi.

B.   PENGERTIAN JAGAT RAYA,

Jagat Raya adalah istilah lain dari alam semesta. Dalam ilmu astronomi

(ilmu yang mempelajari ihwal bintang) Jagat Raya, semesta, / yang disebut

Cosmos sesungguhnya adalah sebuah ruang tempat segenap benda langit berada,

termasuk bumi tempat manusia hidup. Di Jagat Raya terdapat bermilyar bintang,

planet - planet, komet, serta meteor. Selain itu, di Jagat Raya juga terdapat benda -

benda langit lain seperti debu, kabut, dan gas.

C.   TEORI PEMBENTUKAN JAGAT RAYA

Beberapa teori tentang terjadinya jagad raya adalah sebagai berikut.

a.       Teori Ledakan Besar (The Big Bang Theory)

Menurut teori ini, jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang terjadi

kira-kira 13.700 juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi-materi

dengan jumlah sangat banyak terlontar ke segala penjuru alam semesta. Materi-

materi tersebut akhirnya membentuk bintang, planet, debu kosmis, asteroid,

meteor, energi, dan partikel-partikel lain. Teori ”Big Bang” ini didukung oleh

seorang astronom dari Amerika Serikat, yaitu Edwin Hubble. Berdasarkan

pengamatan dan penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa jagat raya ini

tidak bersifat statis. Semakin jauh jarak galaksi dari Bumi, semakin cepat proses

pengembangannya. Penemuan tersebut dikuatkan lagi oleh ahli astrofisika dari

Page 7: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

Amerika Serikat, Arno Pnezias dan Robert Wilson pada tahun 1965 telah

mengukur tahap radiasi yang ada di angkasa raya.

b.    Teori Mengembang dan Memampat (The Oscillating Theory)

Teori ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan konstraksi. Menurut

teori ini jagat raya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali

dengan massa ekspansi (mengembang) yang disebabkan oleh adanya reaksi inti

hidrogen. Pada tahap ini terbentuklah galaksi- galaksi. Tahap ini diperkirakan

berlangsung selama 30 miliar tahun. Selanjutnya, galaksi-galaksi dan bintang

yang telah terbentuk akan meredup kemudian memampat didahului dengan

keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah tahap memampat, maka

tahap berikutnya adalah tahap mengembang dan kemudian pada akhirnya

memampat lagi.

c. Teori Keadaan Tetap

Teori ”keadaan tetap” atau teori ciptaan sinambung menyatakan bahwa jagat

raya selama berabad-abad selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen

senantiasa dicipta dari ketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori ini

memerlukan waktu yang sangat lama, yaitu kira-kira seribu juta tahun untuk satu

atom dalam satu volume ruang angkasa. Teori ini diajukan oleh ahli

astronomi Fred Hoyle dan beberapa ahli astrofisika Inggris. Dalam teori

”keadaan tetap”, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam

ruang angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk

guna menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat bahwa zat yang

merupakan asal mula bintang dan galaksi tersebut adalah hidrogen.

D.   TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA

1)      Teori Nebulae (Kant dan Leplace)

Teori Nebula kali pertama dikemukakan oleh seorang filsuf ber-

kebangsaan Jerman yang bernama Immanuel Kant yang hidup antara tahun 1724–

1804. Menurut Kant, tata surya berasal dari nebula, yaitu gas atau kabut tipis yang

sangat luas dan bersuhu tinggi berputar sangat lambat. Perputaran yang lambat

tersebut menyebabkan terbentuknya konsentrasi materi yang memiliki berat jenis

Page 8: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

tinggi yang disebut inti massa pada beberapa tempat yang berbeda. Inti massa

yang terbesar terbentuk di tengah, sedangkan yang kecil terbentuk di sekitarnya.

Akibat terjadinya proses pendinginan inti-inti massa yang lebih kecil maka

berubahlah menjadi planet-planet, sedangkan yang paling besar masih tetap dalam

keadaan pijar dan bersuhu tinggi disebut matahari.

2)    Teori Awan Debu (van Weizsaecker)

Von Weizsaecker (1945) dan G.P. Kuiper (1950) mengemukakan

pendapat bahwa tata surya berasal dari awan yang sangat luas yang terdiri dari

debu dan gas (hidrogen dan helium). Adanya ketidakteraturan dalam awan

tersebut menyebabkan terjadinya penyusutan karena gaya tarik menarik dan

gerakan perputaran yang sangat cepat dan teratur sehingga terbentuklah piringan

seperti cakram. Inti cakram yang menggelembung kemudian menjadi matahari,

sedangkan bagian pinggirnya berubah bentuk menjadi planet-planet. Ahli

astronomi lainnya yang mengemukakan teori awan debu antara lain F.L Whippel

dari Amerika Serikat dan Hannes Alven dari Swedia. Menurutnya tata surya

berawal dari matahari yang berputar dengan cepat dengan piringan gas di

sekelilingnya yang kemudian membentuk planet- planet yang beredar

mengelilingi matahari.

3)     Teori Planetesimal (Moulton dan Chamberlin)

Moulton dan Chamberlain (1900) mengemukakan pendapat bahwa tata

surya berasal dari adanya bahan-bahan padat kecil yang disebut planetesimal yang

mengelilingi inti berwujud gas dan bersuhu tinggi. Gabungan dari bahan-bahan

padat kecil itu kemudian membentuk planet-planet, sedangkan inti massa yang

bersifat gas dan bersuhu tinggi membentuk matahari.

4)      Teori Pasang-Surut (Jeans dan Jeffreys)

Astronom Jeans dan Jeffreys (1917) mengemukakan pendapat bahwa tata

surya pada awalnya hanya terdiri dari matahari tanpa memiliki anggota. Planet-

planet dan anggota lainnya terbentuk karena adanya bagian dari matahari yang

tertarik dan terlepas oleh adanya pengaruh gravitasi bintang yang melintas ke

dekat matahari. Bagian yang terlepas itu berbentuk seperti cerutu panjang (bagian

tengah besar dan kedua ujungnya mengecil) yang terus berputar mengelilingi

Page 9: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

matahari. Lama kelamaan mendingin dan membentuk bulatan-bulatan yang

disebut planet.

5)      Teori Bintang Kembar

            Teori ini hampir sama dengan teori planetesimal. Dahulu matahari

mungkin merupakan bintang kembar, kemudian bintang yang satu meledak

menjadi kepingan-kepingan. Karena ada pengaruh gaya gravitasi bintang, maka

kepingan-kepingan yang lain bergerak mengitari bintang itu dan menjadi planet-

planet. Sedangkan bintang yang tidak meledak menjadi matahari.

E. ANGGOTA JAGAT RAYA

1.           Galaksi

Galaksi adalah suatu system kumpulan bintang – bintang, gas, dan debu

yang amat luas dan anngotanya saling mempengaruhi secara gravitasional

( Siatupang, 2000 ). Matahari dan Sembilan planet yang mengitarinya adalah

anggota dari sebuah galaksi yang diberi nama galaksi Bima Sakti. Ada dua orang

astronom yang berjasa membangun pengertian tentang galaksi. Mereka adalah

Harlow Shapley dan George Ellery Hale. Shapley inilah yang mengembangkan

metode untuk mengukur jarak yang diterapkan untuk mengukur diameter Bima

Sakti. Sedangkan Hale sangat besar perannya dalam pengembangan teleskop –

teleskop besar yang digunakan untuk pengamatan bintang – bintang dan nebula.

Ciri-ciri Galaksi

     Galaksi adalah himpunan berbilion, malah bertrilion bintang-bintang

     Semua Galaksi memiliki inti dari system galaksi

     Seluruh system yang terdapat pada galaksi melakukan rotasi

     Galaksi memiliki cahaya sendiri, bukan cahaya pantulan

     Galaksi memiliki bentuk tertentu

     Galaksi-galaksi hanya terlihat di luar jalur Galaksi BimaSakti

Klasifikasi Galaksi

Menurut morfologinya, galaksi dibagi menjadi 3 tipe, yaitu tipe galaksi

spiral, galaksi elips, dan galaksi tidak beraturan ( Simatupang, 2000 ). Pembagian

ini berdasarkan bentuk atau penampakan galaksi – galaksi tersebut. Galaksi yang

Page 10: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

diamati dan dipelajari oleh para astronom sejauh ini terdiri atas 75 % galaksi

spiral, 20 % galaksi elips, dan 5 % galaksi tidak beraturan. Berikut klasifikasinya :

Galaksi Tidak Beraturan

Galaksi tidak beraturan adalah tipe galaksi yang tidak simetri dan tidak memiliki

bentuk khusus.

Ciri – cirinya :

     Galaksi ini banyak mengandung materi antarbintang yang terdiri atas gas gas dan

debu.

     Terdiri atas bintang – bintang tua dan muda.

     Bentuknya tidak simetri dan tidak memiliki bentuk khusus.

Contohnya :

Awan Magellan Besar

Awan Magellan Kecil

Galaksi Elips

Page 11: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

Sesuai dengan namanya, penampakannya seperti elips. Tapi bentuk aslinya tidak

diketahui dengan pasti karena kita tidak tahu arah pandang kita, apakah dari

depan, samping, atau atas dari galaksi tersebut.

Ciri – cirinya :

     Tipe galaksi mulai dari yang berbentuk bundar sampai yang berbentuk bola pepat.

     Struktur dari galaksi ini tidak terlihat dengan jelas.

     Terlihat sangat redup.

     Sangat sedikit mengandung materi antarbintang.

     Anggotanya adalah bintang – bintang tua.

Contohnya :

Galaksi M87, yaitu galaksi elips raksasa yang terdapat dirasi virgo.

Galaksi Spiral

Galaksi tipe ini adalah tipe yang paling uum dikenal orang. Keungkinan besar

dikarenakan bentuk spiralnya yang indah itu. Bagian – bagian utama galaksi spiral

adalah halo , bidang galaksi termasuk lengan spiral dan bulge , dan bagian pusat

galaksi yang menojol. Gugus Bola adalah kumpulan bintang – bintang yang

berjumlah puluhan ribu bintang yang lahir bersama – sama, dan mengumpul

Page 12: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

berbentuk bola. Gugus bola inilah yang membentuk halo bersama bintang –

bintang yang tidak terdapat di bidang galaksi.

Ciri – Cirinya :

     Berbentuk spiral yang indah.

     Terdiri atas bintang – bintang tua dan bintang – bintang muda.

     Bintang – bintang besar terdapat pada gugus bola yang tersebar menyelimuti

galaksi.

     Galaksi ini berotasi dengan kecepatan yang jauh lebih cepat dari galaksi elips.

Dan karena kecepatan rotasinya ini menyebabkan galaksi ini memipih dan

membentuk bidang galaksi.

     Kecepatan rotasi tiap bagian galaksi spiral tidak sama. Semakin kearah pusat

galaksi kecapatannya semakin besar.

     Bintang – bintang muda terdapat dilengan spiral galaksi yang berada di bidang

galaksi.

2.           Bintang

Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya.Di mana

bintang sendiri terbagi menjadi bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu

adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan

cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang

menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar

angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata).Bintang merupakan

benda langit yang jaraknya sangat jauh dari bumi. Penemuan jarak bintang baru

dapat dilihat pada abad ke-19, cara yang digunakan adalah cara paralaks

trigonometri. Kita tahu bahwa bumi bergerak mengitari matahari dalam waktu

sekali keliling dalam waktu satu tahun.

Akibat gerak edar bumi, bintang yang dekat akan terlihat seolah-olah

menempuh lintasan berbentuk elips yang sebenarnya merupakan mencerminan

gerak bumi.Dan matahari adalah sebuah bintang dilihat dengan teropong bintang

hanya terlihat sebagai titik cahaya saja yang tidak ada bedanya dengan kalau kita

melihat dengan mata telanjng (tanpa alat). Penggunaan teropong atau teleskop

dapat membantu pengamatan bintang lebih teliti diantaranya:

Page 13: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

1. Bintang yang lemah cahayanya dapat dilihat dan dimati dengan teleskop

bergaris

dengan 60 cm kita dapat melihat bintang yang 100.000 kali lebih lemah daripada

bintang terlemah yang dilihat oleh mata telanjang (tanpa alat)

2. Bintang yang jarak sudutnya sangat kecil dapat dilihat secara terpisah.

a. Tata Nama Bintang

Ada beberapa macam cara yang digunakan oleh beberapa macam cara ahli

astronom dalam memberikan nama bintang, dintaranya adalah:

1.   Pemberian nama berdasarkan nama yang telah diberikan atau digunakan orang

sejak zaman kuno. Misal: Bintang Antares, Bintang Sirius, Bintang Betelgeuse,

dan Bintang Aideboran.

2.   Pemberian nama berdasarkan/menurut rasi konstelasi tempat bintang itu

berada.Misal: α Centauri adalah bintang terterang dirasi centaurus, sedangkan

bintang β Centauri adalah bintang kedua dirasi centaurus, demikian seterusnya.

Untuk mengatakan urutan terangnya bintang pada suatu rasi digunakan abjad

yunani α β Y dan seterusnya. Bintang antares juga disebut bintang scorpii artinya

bintang terang dirasi scorpio.

3.   Dalam astronomi modern, nama bintang dinyatakan menurut nomornya dalam

catalog. Missal bintang HD 226868 adalah bintang yang tercantum dalam

katalog.Henry Draper dengan nomor 226868, N31 adalah bintang yang terdapat

dalam katalog Nissier dengan nomor 31, dan bintang NGC 6205 adlah bintang

yang tercantum dalam New General Catalogue dengan nomor 6205. Bintang

terdekat dengan dengan bumi setelah matahari adalah centauri, jaraknya terhadap

bumi sekitar 4,5 tahun cahaya.

b. Peta Bintang

Bila kita menengadah kelangit tampak seolah olah bumi kita dinaungi

“atap” setengah bola yang disebut “bola langit”. Bintang bintang dan benda langit

lainnya seolah olah menempel pada bola langit itu. Orang yunani kuno membagi

bola langit dalam daerah daerah yang disebut rasi atau “konstelasi” nama nama

rasi dihubungkan dengan nama nama tokoh dan makhluk dalam

mitologi.Misal:rasi Centaurus diambil dari nama makhluk hidup setengah kuda

Page 14: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

setengah manusia, Orion atu si pemburu, Scorpio atu kalajengking, Gemini atau

sinak kembar, Hercules atau si orang kuat, dalam dongeng yunani kuno (putra

zeus atau alemene).

c. Cahaya Bintang

Ada bintang yang tak tampak terang ada pula yang tidak terlihat kurang

terang. Energi bintang tiba di bumipada permukaan seluas 1 cm² dalam selang

waktu 1 detik disebut “fluks energi” bintang itu. Sebuah bintang tampak terang

bila fluks energinya besar. Namun kuat cahaya bintang bila fluks energinya besar,

namun kuat cahaya bintang yang tampak oleh kita tidak merupakan ukuran terang

sebenarnya bintang itu. Bisa saja suatu bintang sebenarnya memancarkan enegi

yang relatiftidak banyak, tetapi tampak terang berhubung letaknya yang dekat atau

sebaliknya sebuah bintang menghamburkan energi secara dahsyat. Namun dari

bumi tampak lemah berhubung letaknya jauh.

d. Terang dan Warna Bintang

Kita tak akan pernah dapat terbang secara langsung menuju bintang –

bintang walau Astronot sekalipun, demikian juga jika di lihat dari teropong yang

paling besar sekalipun, bintang–bintang hanya akan terlihat sebagai titik saja ,

Untuk itu Astronom memiliki tugas yang berat dalam menerangkan bintang–

bintang yang penuh dengan liku-liku.

e. Magnitudo Bintang

Secara tradisi kecerahan bintang dinyatakan dalam satuan magnitudo.

Kecerahan bintang yang kita amati, baik menggunakan mata bugil maupun

teleskop, dinyatakan oleh magnitudo tampak (m) atau magnitudo semu. Secara

tradisi magnitudo semu bintang yang dapat dilihat oleh mata bugil dibagi dari 1

hingga 6, di mana satu ialah bintang paling cerah, dan 6 sebagai bintang paling

redup, dengan demikian maka “makin terang suatu bintang , makin kecil

magnitudonya “sehingga beberapa bintang yang di ketahui tidak berubah-ubah

cahayanya di ukur magnitudonya dengan cermat dapat di gunakan sebagai standar

magnitudo.

Untuk lebih jelasnya kita lihat di bawah ini merupakan magnitudo beberapa

benda langit, di mana untuk planet Venus dan Jupiter di berikan pada saat

Page 15: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

terangnya maksimum.

Dalam magnitudo juga terdapat kecerahan yang diukur secara mutlak, yang

menyatakan kecerahan bintang sebenarnya. Kecerahan ini dikenal sebagai

magnitudo mutlak (M), dan terentang antara +26.0 sampai -26.5. Magnitudo

adalah besaran lain dalam menyatakan fluks pancaran, yang terhubungkan melalui

persamaan, dimana m adalah magnitudo semu dan E adalah fluks pancaran.

f. Warna Bintang

Pada tahun 1943, William Wilson Morgan, Phillip C. Keenan, dan Edith

Kellman dari Observatorium Yerkes menambahkan sistem pengklasifikasian

berdasarkan kuat cahaya atau luminositas, yang seringkali merujuk pada

ukurannya. Pengklasifikasian tersebut dikenal sebagai sistem klasifikasi Yerkes

dan membagi bintang ke dalam kelas-kelas berikut :

• 0 Maha maha raksasa

• I Maharaksasa

• II Raksasa-raksasa terang

• III Raksasa

• IV Sub-raksasa

• V deret utama (katai)

• VI sub-katai

• VII katai putih

g. Spektrum Bintang

a. Spektrum atau uraian cahaya

Pada tahun 1989 Kirchoff mengemukakan 3 hukum yang merupakan dasar

spektoroskopi ( ilmu yang menelaah spectrum cahaya ) yakni :

1. Bila sutau gasa yang mampat di pijarkan maka gas itu memancarkan spectrum

kontinu, artinya radiasi pada semua panjang gelombang di pancarkan.

2. Bila suatu gas yang renggang di pijarkan maka hanya warna-warna tertentu atau

panjang gelombnag tertentu saja yang di pancarkan .

3. Bila berkas cahaya putih dengan spectrum kontinudi lewatkan melalui gas yang

dingin dan renggang , gas tersebut akan menyerap cahaya tadi pada warna-warna

atau panjang gelombang tertentu.

Page 16: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

b. Klasifikasi Spektrum Bintang

Berdasarkan spektrumnya, bintang dibagi ke dalam 7 kelas utama yang

dinyatakan dengan huruf O, B, A, F, G, K, M yang juga menunjukkan urutan

suhu, warna dan komposisi-kimianya. Klasifikasi ini dikembangkan oleh

Observatorium Universitas Harvard dan Annie Jump Cannon pada tahun 1920an

dan dikenal sebagai sistem klasifikasi Harvard.

3.           Planet

Di dalam Tata Surya terdapat dua jenis planet berdasarkan letak lintasannya,

yaitu planet dalam dan planet luar. Planet-planet dalam adalah planet-planet yang

lintasannya di antara Bumi dan Matahari, yang terdiri atas Merkurius dan Venus.

Planet-planet luar adalah planet-planet yang lintasannya mengelilingi Matahari

lebih besar daripada jari-jari lintasan Bumi di saat mengelilingi Matahari, yang

terdiri atas Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Planet-planet yang

mengelilingi matahari mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Demikian juga

jarak dengan matahari dan waktu yang dipergunakan untuk mengelilingi matahari.

a)     MERKURIUS

Merkurius adalah planet yang terdekat dengan matahari dan juga paling

kecil di antara semua planet. Garis tengah planet ini kurang lebih 4.847 kilometer

waktu yang dipergunakan untuk mengelilingi matahari adalah 88,8 hari dan waktu

rotasinya juga selama 88,8 hari. Jarak Merkurius dengan matahari adalah

57.910.000 km.

b)     VENUS

Venus adalah planet kedua setelah Merkurius. Planet ini adalah planet yang

paling terang di antara planet yang lain karena jaraknya yang relatif dekat dengan

planet Bumi. Garis tengah planet ini kurang lebih 12.205 kilometer dan besarnya

hampir sama dengan Bumi. Waktu yang diperlukan untuk mengelilingi matahari

adalah 224,7 hari dan waktu rotasinya selama 225 hari atau kurang lebih 7,5

bulan. Jarak Venus dengan matahari adalah 108.210.000 km.

c)     BUMI DAN BULAN

Bumi merupakan planet ketiga dalam Tata Surya. Dari sembilan planet yang

dikenal manusia, Planet Bumilah yang banyak dihuni makhluk hidup. Planet

Page 17: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

Bumi mempunyai lapisan atmosfer yang di dalamnya banyak mengandung unsur-

unsur kimia yang banyak dibutuhkan oleh makhluk hidup. Jarak bumi dengan

matahari oleh para ahli Astronomi dinamakan satu satuan Astronomi atau sama

dengan 159.000 kilometer (IS·A = 159.000.000 km).

d)     MARS

Planet Mars mempunyai garis tengah kurang lebih 6.792 kilometer. Waktu

yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 697 haridengan rotasi

selama 24 jam 37 menit. Planet Mars mempunyai sejumlah air dan oksigen

demikian juga pergantian musim, bahkan di sana juga terdapat polar icecaps, yaitu

tudung es kutub yang luasnya tidak selalu tetap. Hal ini menimbulkan dugaan

adanya pergantian musim di sana. Warnanya hijau mendekati kecokelatan

sehingga menunjukkan adanya flora dandaerah gurun. Mars mempunyai dua

satelit, yaitu Dcimos (satelit luar) dan Phobos (satelit dalam). Kedua satelit ini

ditemukan oleh Hall pada tahun 1877. Jarak Mars dengan Matahari adalah

227.940.000 km.

e)     YUPITER

Yupiter adalah planet terbesar dalam sistem Tata Surya kita. Diameternya

lebih dari 130.000 kilometer, massanya lebih kurang 3 2 massa seluruh anggota

Tata Surya yang di luar matahari. Rotasi Yupiter terhadap matahari paling cepat,

yaitu 10 jam sekali putaran. Planet ini mempunyai keistimewaan, yaitu adanya

unsur kimia yang terkandung di dalam sangat rendah, atmosfernya hampir tidak

berotasi (sangat lambat). Sekalipun berukuran sangat besar kepadatan planet ini

sangat rendah karena sebagian besar terdiri atas unsur-unsur ringan, antara lain

85% Hidrogen dan 15% Helium. Campuran yang lain sedikit sekali berupa CH4,

NH3, dan lainnya. Yupiter mempunyai banyak satelit, yaitu 14 buah. Penemuan

terakhir menunjukkan satelitnya lebih banyak lagi. Empat dari satelit itu adalah Io,

Europa, Ganymade (satelit terbesar hampir sebesar bumi), dan Calistio. Jarak

Yupiter dengan Matahari adalah 778.300.000 kilometer.

f)      SATURNUS

Page 18: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

Planet Saturnus ditemukan pada abad ke-18 setelah planet Uranus. Waktu

yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 29–30 tahun, sekali

berotasi memerlukan waktu 387 hari. Saturnus mempunyai atmosfer yang hampir

sama dengan Yupiter, yaitu terdiri atas unsur-unsur amonia. Saturnus mempunyai

keunikan tersendiri dibandingkan planet lain, di antaranya memiliki cincin, terdiri

atas tiga bagian yang konsentris, yaitu bagian dalam, gelang berbentuk khas

(dusky ring), dan bagian luar. Cassini gelang yang paling terang adalah gelang

bagian dalam, dan planet ini memiliki 9 buah satelit. Jarak antara Saturnus dan

Matahari adalah 1.427.000.000 kilometer.

g)     URANUS

Planet Uranus baru ditemukan pada tahun 1781 oleh William Herschel di

Inggris yang semula disangka komet. Mulanya planet ini dinamakan Gregorium

Titus (sebagai penghargaan kepada Raja Georgia III). Akan tetapi, para astronom

menyebutnya Planet Herschel, kemudian oleh Boscho disebut dengan Uranus.

Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 84 tahun dengan

waktu rotasi 369 hari. Planet ini mempunyai dua buah satelit. Garis tengah planet

ini 19.750 kilometer. Uranus mempunyai keistimewaan bahwa sumbunya terletak

sebidang dengan bidang revolusinya. Jarak Uranus dengan Matahari adalah

2.863.840.000 kilometer.

h)     NEPTUNUS

Planet Neptunus ditemukan oleh Bonvard pada tahun 1821 di Paris, Prancis.

Jika dilihat dari bentuknya Neptunus merupakan saudara kembar Uranus,

terutama besarnya. Radiusnya sekitar 4 kali radius bumi. Garis tengahnya kurang

lebih 53.000 kilometer. Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari

kurang lebih 164,79 tahun, sedangkan rotasinya 15 jam. Susunan atmosfernya

terdiri atas metana. Planet ini mempunyai lima satelit. Dari lima satelit ini ada dua

satelit besar yang diberi nama Tritondan Nereid.

4.           Komet

Komet adalah badan Tata Surya kecil yang biasanya hanya berukuran

beberapa kilometer dan terbuat dari es volatil. Badan-badan ini memiliki

eksentrisitas orbit tinggi. Secara umum, perihelionnya terletak di planet-planet

Page 19: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

bagian dalam dan letak aphelionnya lebih jauh dari Pluto. Saat sebuah komet

memasuki Tata Surya bagian dalam dan mendekati  matahari menyebabkan

permukaan esnya bersumblimasi dan berionisasi yang menghasilkan koma, ekor

gas, dan debu panjang yang sering dapat dilihat dengan mata telanjang.

5.           Satelit

Stelit adalah anggota tata surya yang ukurannya lebih kegil daripada planet,

berputar pada porosnya, beredar mengelilingi planet, kemudian bersama-sama

dengan planet, berputar mengelilingi matahari. Satelit melakukan tiga gerakan,

yaitu berputar pada porosnya, berevolusi mengelilingi planet, dan berevolusi

bersama planet mengelilingi matahari.

Satelit ada dua maoam yaitu :

a.        Satelit alamiah

Satelit alamiah sudah ada dalam tata surya dan bukan batan manusia.

b.       Satelit buatan

Satelit buatan adalah pesawat kendaraan ruang angkasa masuk ke orbit bumi, baik

yang berawak maupun yang tidak berawak.

6.           Asteroid

Asteroid adalah benda-benda angkasa yang berada dalam serbuk asteroid,

yakni daerah antara orbit Mars dan Jupiter.

Ada dua teori asal mula asteroid :

a. Asteroid berasal dari planet yang terletak di antara Mars dan Jupiter meledak

karena efek gaya ganggu Jupiter dan membentuk asteroid-asteroid.

b. Asteroid terbentuk pada awal terbentuk pada awal terbentuknya tata surya

terdapat gukup partikel di antara Mars dan Jupiter yang membentuk batu-batu

berkelompok.

7.           Meteorid, Meteor, Dan Meteorit

Meteorid adalah benda-benda padat yang bertebaran di angkasa yang

berasal dari pecahahan asteroid, materi ekor komet yang tergeger, atau pecahan

benda langit lain. Meteor adalah benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi yang

pada saat menembus atmosfer terbakar sehingga timbul nyala yang terlihat dari

bumi. Meteorit adalah meteor yang jatuh ke permukaan bumi.

Page 20: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

Berdasarkan materi yang terkandung di dalamnya, meteorit di bedakan menjadi

dua yaitu :

a. meteorit besi : terdiri 90% zat besi dan 10% nikel

b. meteorit batu : terdiri 10% besi dan nikel dan lainnya berupa silikon.

F. GERAKAN BUMI, BULAN, DAN MATAHARI

1. BUMI

Bentuk bumi kita seolah-olah datar. Dalam keadaan yang sebenarnya bumi

itu bentuknya bulat . Hal-hal yang membuktikan bahwa bumi bulat antara lain :

a.      Jika seseorang berlayar ke arah barat, maka orang itu akan kembali ke tempat

semula dari arah yang berlawanan.

b.     Pada saat terjadi gerhana bulan, bagian bulan yang tertutup bayangan bumi berupa

lengkungan.

c.      Jika kita berada di pelabuhan melihat kapal dari kejauhan yang tampak terlebih

dahulu ujung dan akhirnya baru semua badan kapal.

d.     Ketika menjelang matahari terbit atau terbenam, diufuk timur atau barat tampak

kemerah-merahan.

e.      Hasil pemotretan bumi.

 Bumi melakukan 2 gerakan yaitu :

a.   Rotasi bumi

Rotasi bumi yaitu gerakan bumi berputar pada porosnya.

Rotasi bumi mengakibatkan peristiwa-peristiwa :

a) Terjadinya siang dan malam

b) Matahari terlihat terbit di timur dan tenggelam di barat.Terbit dan tenggelamnya

matahari disebut gerak semu harian matahari.

c) Terjadinya perbedaan dan pembagian waktu. Kala rotasi bumi memerlukan waktu

24 jam. Satu kali rotasi semua tempat di permukaan bumi putarannya 360° bujur.

Bumi kita dibagi menjadi 24 daerah waktu, sehingga setiap daerah waktu meliputi

15° bujur. Garis bujur 0° melewati kota Greenwich, sehingga waktu pangkal

ditetapkan di Greenwich. Jika waktu standar di sebelah barat bujur 0° waktunya

dikurangi sebaliknya di sebelah timur 0° waktunya ditambah.

Page 21: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

b.   Revolusi bumi

Rovolusi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari.

Revolusi bumi mengakibatkan :

a) Gerak semu tahunan matahari

b) Perubahan lamanya siang dan malam

c) Pergantian musim sepanjang tahun

d) Terlihat rasi bintang yang berada dari bulan ke bulan

Gerak semu tahunan matahari berlangsung terus antara garis balik utara dan

garis balik selatan. Perubahan lamanya siang dan malam. Revolusi bumi tidak

dapat kita rasakan, tetapi adanya revolusi bumi ditunjukkan oleh terjadinya

pergeseran lintasan mental sepanjang tahu .Revolusi bulan mengakibatkan

terjadinya pergantian musim sepanjang tahun di daerah iklim. Musim yang terjadi

di belahan bumi utara dan selatan selama 3 bulan.

Revolusi bumi juga mengakibatkan terlihatnya rasi bintang yang membedakan

dari bulan ke bulan. Rasi bintang adalah kumpuan beberapa bintang yang

membentuk planet tertentu misalnya rasi bintang scorpio, dan rasi gemini, jaman

dahulu digunakan oleh para petani sebagai permulaan musim.Revolusi bumi

digunakan dasar untuk dasar perhitungan kalender Masehi atau kalender

syamsiah. Jumlah hari dalam satu tahun masehi 365 hari. Kala revolusi bumi

365,25 hari, sehingga sisanya 0,25 hari dikumpulkan menjadi 1 hari. Sehingga

setiap 4 tahun jumlah hari dalam 1 tahun masehi 366 hari disebut tahun kabisat

yang artinya tahun yang bisa dibagi 4.

2.           BULAN

Bulan merupakan benda langit yang tidak memancarkan cahaya sendiri.

Bentuk bulan sering terlihat berubah-ubah dari hari ke hari. Tapi sebenarnya

bentuk bulan tidak berubah. Hal ini bisa demikian karena bulan dalam

peredarannya melakukan 3 gerakan, yaitu :

Bulan beredar berputar pada porosnya (berotasi)

Page 22: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

Bulan berotasi membutuhkan waktu kira-kira 1 bulan, sama dengan waktu

revolusinya maka wajah bulan yang tampak dari bumi selalu sama.

Bulan mengelilingi bumi (berevolusi)

Dalam sekali bulan berevolusi, yang berarti pula berotasi, revolusi bulan

mengakibatkan terjadinya fase-fase bulan. Kejadian fase-fase bulan adalah proses

perubahan bentuk bulan yang terlihat dari bumi yaitu bulan baru, bulan mati,

bulan sabit, bulan purnama. Waktu yang di perlukan oleh bulan dari bulan mati ke

bulan baru adalah 29,5 hari.

Bulan bersama-sama bumi mengelilingi matahari.

Selain beredar mengelilingi bumi, bulan juga melakukan gerakan bersama

bumi mengelilingi matahari.Akibat gerakan ini bulan dan bumi kadang berada

dalam satu garis lurus / sejajar. Peristiwa ini disebut juga dengan gerhana.

Gerakan bulan pada porosnya di gunakan untuk dasar kalender hijriah. Kalender

hijriah sering disebut juga dengan kalender komariah. Jumlah hari dalam kalender

hijriah 354 hari. Berarti dengan tahun masehi selisih 11 hari atau 12 hari.

3.           MATAHARI

Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata

149,680,000 kilometer (93,026,724 mil). Matahari dan delapan buah planet

membentuk tata surya. Matahari memiliki diameter 1,391,980 kilometer dengan

suhu permukaan 5.500 ° C dan suhu inti 15 juta ° C. Matahari dikategorikan

sebagai bintang kerdil jenis G. Cahaya dari matahari memakan waktu 8 menit

untuk sampai ke Bumi dan cahaya yang terang ini dapat mengakibatkan siapapun

yang memandang terus kepada matahari, menjadi buta.

Matahari merupakan salah satu bola plasma dengan massa sekitar 2 x 1030

kg. Untuk terus bersinar, matahari, yang terdiri dari gas panas menukar unsur

hidrogen ke helium melalui reaksi fusi nuklir pada tingkat 600 juta ton, dengan itu

kehilangan empat juta ton massa setiap saat. Matahari dipercayai terbentuk pada

5.000 juta tahun lalu. Kepadatan massa matahari adalah 1.41 dibandingkan massa

Page 23: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

air. Jumlah energi matahari yang sampai ke permukaan bumi disebut konstan

surya menyamai 1.37 kilowatt semeter persegi setiap saat.

4.           GERHANA Kata ‘eclipse’ (gerhana) berhasal dari bahasa Yunani yaitu ekleipsis yang

berarti peninggalan atau pelalaian. Gerhana merupakan kejadian astronomi yang

berlaku apabila satu objek astronomi bergerak kedalam baying-bayang objek

astronomi yang lain. Kemungkinan gerhana terjadi, yaitu pada bulan baru (new

moon) dan bulan purnama (full moon). Pada bulan baru, bulan terletak diantara

matahari dan bumi, sedangkan pada bulan purnama, bumi terletak diantara bulan

dan matahari. Kejadian gerhana disebabkan oleh bayangan bumi dan bulan yang

besar sekali. Kedua benda langit itu gelap. Oleh karena itu, ketika kedua benda ini

diterangi oleh matahari, masing-masing mempunyai bayangan yang menjulur

kedalam ruang angkasa jauh dari matahari. Bayangan yang terbentuk oleh bumi

atau bulan mempunyai beberapa bagian.

Terdapat suatu daerah bayangan sempurna yang dikenal sebagai umbra

(dari bahasa latin ayang artinya bayangan). Karena bumi maupun bulan lebih

kecil dari matahari, umbra masing-masing berbentuk kerucut. Umbra ini

berkurang diameternya semakin bayangan ini menjulur lebih jauh kedalam ruang

angkasa sampai akhirnya bayangan ini tiba pada suatu titik.

Sekeliling kerucut bayangan sempurna terdapat suatu daerah bayangan

sebagian yang disebut penumbra (bahasa latin untuk ‘hampir suatu bayangan’).

Setiap objek dalam penumbra ini menerima cahaya dari suatu bagian sisi

matahari. Jika garis-garis yang membatasi daerah kerucut bayangan sempurna

diperpanjang kea rah luar, akan terbentuk suatu kerucut terbalik. Kerucut terbalik

ini disebut umbra negative.

Gerhana ada 2 macam yaitu :

GERHANA MATAHARI

Page 24: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

Gerhana matahari terjadi apabila bulan diantara bumi dan matahari. Bila hal ini

terjadi maka sebagian sinar matahari ke permukaan bumi tertutupi oleh bulan.

Walaupun bulan lebih kecil, bayangan bulan mampu melindungi cahaya matahari

sepenuhnya karena bulan dengan jarak 384.400 km adalah lebih dekat kepada

bumi daripada matahari yang mempunyai jarak 149.680.000 km

Gerhana matahari hanya dapat terjadi ketika bulan berada pada bulan

baru dan ketika bulan berada di dekat salah satu simpul orbitnya. Adapun jenis-

jenis gerhana matahari adalah:

a.      Gerhana Matahari Total

Pada gerhana matahari ini, matahari ditutup sepenuhnya oleh bulan

disebabkan bulan berada dekat ke bumi dalam orbit bujurnya. Gerhana total hanya

dapat dilihat dari daerah permukaan bumi yang terkena bayangan umbra. Gerhana

total sangat jarang terjadi. Mungkin seseorang hanya dapat menyaksikan sekali

dalam seumur hidupnya. Gerhana matahari total merupakan sebuah pemandangan

indah tetapi juga membahayakan mata. Ketika sinar matahari sudah tertutupi

seluruhnya oleh bulan dan hany ‘corona’ (lingkaran sinar yang mengelilingi

matahari) maka aman bagi kita untuk melihat tanpa adanaya pelindung pada mata

kita. Ada beberapa cara untuk melihat gerhana matahari total dengan aman,

diantaranya dengan menggunakan kacamata khusus atau lebih aman lagi dengan

melihat gerhana melalui siaran TV

Page 25: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

b.      Gerhana Matahari Sebagian

Terjadi apabila bulan hanya menutup sebagian dari matahari. Pada saat

gerhana matahari sebagian kita dapat langsung melihat ke atas tanpa takut

merusak retina mata kita

c.      Gerhana Matahari Cincin

Pada gerhana ini, bulan hanya menutup sebagian daripada matahari dan

cahaya matahari selbihnya membentuk cincin bercahaya sekeliling bayangan

bulan yang dikenali sebagai ‘cincin’.

Disekeliling daerah tempat terjadinya suatu gerhana matahari total ataupun suatu

gerhana matahari cincin, selalu terdapat suatu daerah yang jauh lebih luas jika

terjadi suatu gerhana matahari cincin selalu terdapat suatu dalam penumbra bulan.

Kadang-kadang daerha gerhana matahari sebagian memanjang hamper 5.000 km

pada setiap sisi jalur keseluruhan

GERHANA BULAN

Gerhana terjadi karena terhalangnya cahaya Matahari. Jika cahaya Matahari

tidak bisa mencapai Bulan -- keseluruhan atau sebagian -- karena terhalang oleh

Bumi (dengan kata lain Bulan berada dalam bayangan Bumi), maka peristiwa itu

Page 26: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

dinamakan gerhana bulan. Sedangkan jika bayangan Bulan jatuh ke permukaan

Bumi (Bulan menghalangi sebagian cahaya Matahari yang menuju Bumi), maka

peristiwa ini dinamakan gerhana matahari.

Ada dua macam bayangan: umbra (bayangan inti) dan penumbra

(bayangan tambahan). Jika kita berada dalam umbra sebuah benda (misalnya

umbra Bulan), maka sumber cahaya (dalam hal ini Matahari) akan tertutup

keseluruhannya oleh benda tersebut. Sedangkan jika kita berada dalam penumbra,

sebagian sumber cahaya masih akan terlihat

Namun demikian, saat gerhana bulan total, meski Bulan berada dalam umbra

Bumi, Bulan tidak sepenuhnya gelap total karena sebagian cahaya masih bisa

sampai ke permukaan Bulan oleh efek refraksi atmosfer bumi. Adapun jenis –

jenis gerhana bulan adalah:

·           Gerhana Bulan Total

Jika saat fase gerhana maksimum gerhana, keseluruhan Bulan masuk ke

dalam bayangan inti / umbra Bumi, maka gerhana tersebut dinamakan gerhana

bulan total. Gerhana bulan total ini maksimum durasinya bisa mencapai lebih dari

1 jam 47 menit.

·           Gerhana Bulan Sebagian

Jika hanya sebagian Bulan saja yang masuk ke daerah umbra Bumi, dan

sebagian lagi berada dalam bayangan tambahan / penumbra Bumi pada saat fase

maksimumnya, maka gerhana tersebut dinamakan gerhana bulan sebagian.

·           Gerhana Bulan Penumbral Total

Pada gerhana bulan jenis ke- 3 ini, seluruh Bulan masuk ke dalam penumbra

pada saat fase maksimumnya. Tetapi tidak ada bagian Bulan yang masuk ke

umbra atau tidak tertutupi oleh penumbra. Pada kasus seperti ini, gerhana

bulannya kita namakan gerhana bulan penumbral total.

Page 27: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

·           Gerhana Bulan Penumbral Sebagian

Dan gerhana bulan jenis terakhir ini, jika hanya sebagian saja dari Bulan

yang memasuki penumbra, maka gerhana bulan tersebut dinamakan gerhana bulan

penumbral sebagian. Gerhana bulan penumbral biasanya tidak terlalu menarik

bagi pengamat. Karena pada gerhana bulan jenis ini, penampakan gerhana

hampir-hampir tidak bisa dibedakan dengan saat bulan purnama biasa.

G. PENANGGALAN

Penanggalan berasal dari kata tanggal. Tanggal berarti kalender (takwim),

yang juga berarti proses, cara, pembuatan penanggalan. Penanggalan memiliki arti

pembuatan, pembubuhan, perangkaian, penyusunan tanggal yang di dalamnya

terdapat jumlah tanggal, hari dan bulan. Jadi penanggalan secara umum sama

seperti kalender maupun perhitungan atau kumpulan tanggal-tanggal, hari-hari,

serta bulan yang berada di dalamnya.

Secara istilah penanggalan memiliki arti:

1.       Hari dalam bulan: bilangan yang menyatakan hari yang ke berapa dalam

bulan

2.       Perhitungan hari dalam bulan (Tarikh)

3.       Daftar hari dalam bulan serta pembubuhan tanggal.

Dalam pengertian yang lain penanggalan adalah kalender yang memuat

nama-nama bulan, nama-nama tanggal, nama-nama hari keagamaan. Seperti yang

terdapat dalam kalender Masehi. Dalam penanggalan terdapat daftar hari dalam

bulan, almanak dan takwim. Jadi penanggalan juga berarti kalender, yang

dipergunakan untuk perhitungan dalam menentukan hari-hari tertentu yang

berkaitan dengan ibadah.

H. BOLA LANGIT

Dalam ilmu pengetahuan Fisika, definisi bola langit adalah suatu bangun

khayal yang berbentuk bola dengan bumi sebagai pusatnya, sedangkan benda-

Page 28: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

benda langit seakan-akan menempel pada bagian dalam kulit bola tersebut. Bola

langit memiliki beberapa istilah menurut titik pengamat seorang manusia di bumi.

Zenit merupakan titik langit yang berada tepat di atas kepala pengamat.

Sedangkan nadir adalah titik yang berada tepat di bawah kaki pengamat.

Bola langit dapat digunakan secara geosentrik maupun toposentrik.

Geosentrik berarti bola tersebut berpusat pada pengamat khayal yang berada di

pusat bumi dan efek paralaks tidak diperhitungkan. Sementara toposentrik berarti

bola tersebut berpusat pada pengamat di permukaan Bumi dan paralaks horizontal

tidak dapat selalu diabaikan.

Dalam mempelajari bola langit, manusia menggunakan patokan kutub utara

dan kutub selatan bumi. Sehingga dalam hal ini muncul dua istilah Kutub Langit

Utara dan Kutub Langit Selatan. Kutub Langit Utara adalah pertemuan antara bola

langit dengan perpanjangan garis kutub selatan dan kutub utara. Sedangkan Kutub

Langit Selatan adalah pertemuan antara bola langit dengan perpanjangan garis

kutub utara dan kutub selatan.

Saat belajar astronomi bola langit, para ahli perbintangan menggunakan titik

O dengan koordinat (0,0) yaitu pusat bumi sebagai titik acuan atau pusat

koordinat. Sedangkan koordinat titik-titik lain, misalnya benda-benda langit

ditentukan berdasarkan posisinya terhadap titik asal.

a.               Lukisan Bola Langit

Cara menggambar bola langit, adalah sebagai berikut:

a.      Buatlah sebuah lingkaran dengan radius 5cm atau lebih besar.

b.     Tarik diameter yang horizontal dan yang vertikal.

c.      Buatlah lingkaran horizontal berpusat di titik pusat lingkaran. Inilah horizon bola

langit pada bola langit itu.

d.     Buatlah 4 mata angin pada horizon yaitu S, B, U, dan T.

e.      Lihat contoh gambar di bawah ini.

f.      Kita lihat beberapa tanda yaitu, Z = zenith, N = nadir, S = selatan, B = barat, U =

utara, T = timur.

g.     Garis TB tegak lurus terhadap SU. (pada elips).

Istilah-istilah yang berhubungan dengan lukisan bola langit, yaitu sebgai berikut:

Page 29: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

1.     Lingkaran besar pada bola langit ialah lingkaran yang mempergunakan garis

tengah bola langit itu sebagai garis tengahnya, seperti horizon yang telah kita

buat.

2.     Lingkaran vertikal ialah lingkaran besar pada bola langit yang bergaris tengah

garis vertikal.

3.     Meridian langit ialah lingkaran vertikal yang melalui titik-titik Utara dan Selatan.

4.     Lingkaran tinggi ialah lingkaran vertikal yang melalui bintang dan yang

dipergunakan untuk mengukur tinggi bintang itu.

5.     Lingkaran almukantarat ialah lingkaran kecil yang sejajar dengan horizon.

Ordinat-ordinat dalam tata koordinat horizon, meliputi:

a.      Tinggi bintang yaitu busur pada lingkaran tinggi yang melalui bintang itu, antara

bintang itu dengan proyeksinya di horizon.

  Besar busur tinggi 0o sampai 90o, jika bintang itu di atas horizon, atau dari 0o sampai

-90o, jika di bawah horizon.

  Bintang yang terletak di bawah horizon tidak dapat dilihat, akan tetapi dapat dilukis

pada bola langit.

b.     Azimuth sebuah bintang ialah busur pada horizon diukur dari titik Selatan

menuju/melalui titik Barat sampai proyeksi bintang itu pada horizon, dihitung dari

0o sampai 360o.

b.               Sikap-Sikap Bola Langit

Dari berbagai tempat yang berbeda lintangnya, sikap bola langit akan

berbeda pula. Misalnya jika kita berdiri di Pontianak. Pada tengah hari tanggal 21

maret, matahari akan lewat tepat di zenith kota itu. Akan tetapi, di Jakarta (6oLS)

atau pulau Rote (11oLS), tengah hari pada hari yang sama matahari akan lewat

miring ke Utara. Sebaliknya, tengah hari da sabang (6oLU) atau Singapura

1o40’LU, matahari miring ke Selatan. Di Tokyo (36oLU) sepanjang tahun tidak

akan pernah matahari lewat di zenith kota itu. Demikian juga di new York

(41oLU), Moskwa (56oLU), Buenos Aires (35oLS), Sydney (34oLS), dan kota-kota

lain yang letaknya di sebelah utara garis balik Utara (GBU) atau di sebelah selatan

Garis Balik Selatan (GBS).

Pada umumnya bola langit dibedakan 3 sikap, yaitu sebagai berikut.

Page 30: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

1.     Sikap bola langit tegak, jika khatulistiwa serta garis edar benda langit yang lain

tegak lurus terhadap horizon. Bola langit yang tegak yaitu bola langit untuk

lintang tempat tinjauan khatulistiwa atau β = 0o. Semua tempat yang terletak

digaris khatulistiwa mempunyai bola langit yang tegak, seperti Pontianak dan

Bonjol di Negara kita, dan danau Victoria di Afrika.

2.     Sikap bola langit miring, jika khatulistiwa dan garis edar benda langit yang lain

miring terhadap horizon. Tempat-tempat di bumi dengan lintang geografik bukan

0o, akan tetapi lebih kecil dari 90oLU maupun LS mempunyai bola langit yang

miring.

3.     Sikap bola langit sejajar, jika β = 90o LU atau 90oLS yaitu untuk tempat tinjauan

kutub utara atau kutub selatan.

Tata Koordinat Bola Langit

Tata koordinat bola langit ada dua jenis yaitu, Tata koordinat horizon dan

ekuator. Kedua tata koordinat tersebut sangat penting karena sangat sering

digunakan untuk menyatakan letak benda langit.

Tata Koordinat Horizon

Pada tata koordinat horizon, letak bintang ditentukan hanya berdasarkan

pandangan pengamat saja. Tata koordinat horizon tidak dapat menggambarkan

lintasan peredaran semu bintang, dan letak bintang selalu berubah sejalan dengan

waktu. Namun, tata koordinat horizon penting dalam hal pengukuran adsorbsi

cahaya bintang.

Page 31: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

Ordinat-ordinat dalam tata koordinat horizon adalah:

1.    Bujur suatu bintang dinyatakan dengan azimut (Az). Azimut umumnya diukur

dari selatan ke arah barat sampai pada proyeksi bintang itu di horizon, seperti

pada gambar azimut bintang adalak 220°. Namun ada pula azimut yang diukur

dari Utara ke arah timur, oleh karena itu sebaiknya Anda menuliskan keterangan

tentang ketentuan mana yang Anda gunakan.

2.    Lintang suatu bintang dinyatakan dengan tinggi bintang (a), yang diukur dari

proyeksi bintang di horizon ke arah bintang itu menuju ke zenit. Tinggi bintang

diukur 0° – 90° jika arahnya ke atas (menuju zenit) dan 0° – -90° jika arahnya ke

bawah.

Letak bintang dinyatakan dalam (Az, a). Setelah menentukan letak bintang,

lukislah lingkaran almukantaratnya, yaitu lingkaran kecil yang dilalui bintang

yang sejajar dengan horizon (lingkaran PQRS).

Tata Koordinat Ekuator

Tata koordinat ekuator merupakan sistem koordinat yang paling penting

dalam astronomi. Letak bintang-bintang, nebula, galaksi dan lainnya umumnya

dinyatakan dalam tata koordinat ekuator. Pada tata koordinat ekuator, lintasan 

bintang di langit dapat ditentukan dengan tepat karena faktor lintang geografis

pengamat (φ) diperhitungkan, sehingga lintasan edar bintang-bintang di langit

(ekuator Bumi) dapat dikoreksi terhadap pengamat. Sebelum menentukan letak

Page 32: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

bintang pada tata koordinat ekuator, sebaiknya kita mempelajari terlebih dahulu

sikap bola langit, yaitu posisi bola langit menurut pengamat pada lintang tertentu.

Sudut antara kutub Bumi (poros rotasi Bumi) dan horizon disebut tinggi

kutub (φ) . Jika diperhatikan lebih lanjut, ternyata nilai φ = ϕ, dengan φ diukur

dari Selatan ke KLS jika pengamat berada di lintang selatan dan φ diukur dari

Utara ke KLU jika pengamat berada di lintang utara. Jadi untuk pengamat pada ϕ = 90° LU lingkaran ekliptika akan berimpit dengan lingkaran horizon,  dan kutub

lintang utara berimpit dengan zenit, sedangkan pada ϕ = 90° LS lingkaran

ekliptika akan berimpit dengan lingkaran horizon,  dan kutub lintang selatan

berimpit dengan zenit

Ordinat-ordinat dalam tata koordinat ekuator adalah:

1.    Bujur suatu bintang dinyatakan dengan sudut jam atau Hour Angle (HA). Sudut

jam menunjukkan letak suatu bintang dari titik kulminasinya, yang diukur dengan

satuan jam (ingat,1h = 15°). Sudut jam diukur dari titik kulminasi atas bintang (A)

ke arah barat (positif, yang berarti bintang telah lewat kulminasi sekian jam)

ataupun ke arah timur (negatif, yang berarti tinggal sekian jam lagi bintang akan

berkulminasi). Dapat juga diukur dari 0° – 360° dari titik A ke arah barat.

2.    Lintang suatu bintang dinyatakan dengan deklinasi (δ), yang diukur dari proyeksi

bintang di ekuator ke arah bintang itu menuju ke kutub Bumi. Tinggi bintang

diukur 0° – 90° jika arahnya menuju KLU dan 0° – -90° jika arahnya  menuju

KLS.

Page 33: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

Dapat kita lihat bahwa deklinasi suatu bintang nyaris tidak berubah dalam

kurun waktu yang panjang, walaupun variasi dalam skala kecil tetap terjadi akibat

presesi orbit Bumi. Namun sudut jam suatu bintang tentunya berubah tiap jam

akibat rotasi Bumi dan tiap hari akibat revolusi Bumi. Oleh karena itu,

ditentukanlah suatu ordinat baku yang bersifat tetap yang menunjukkan bujur

suatu bintang pada tanggal 23 tepat berkulminasiSeptember pukul 00.00, yaitu

ketika titik Aries atas pada pukul 00.00 waktu lokal (vernal equinox). Ordinat

inilah yang disebut asensiorekta (ascencio recta) atau kenaikan lurus, yang

umumnya dinyatakan dalam jam. Faktor gerak semu harian bintang dikoreksi

terhadap waktu lokal (t) dan faktor gerak semu tahunan bintang dikoreksi

terhadap Local Siderial Time (LST) atau waktu bintang, yaitu letak titik Aries

pada hari itu. Pada tanggal 23 September LST-nya adalah pukul 00h, dan kembali

ke pukul 00h pada 23 September berikutnya sehingga pada tanggal 21 Maret, 21

Juni, dan 22 Desember LST-nya berturut-turut adalah 12h, 18h, dan 06h. Jadi LST

dapat dicari dengan rumus :

Adapun hubungan LST, HA00 dan asensiorekta (α)

LST = α + HA00                                                                                                 

Dengan t adalah waktu lokal. Misal jika HA00 = +3h, maka sudut jam bintang

pada pukul 03.00 adalah +6h (sedang terbenam). Ingat, saat kulminasi atas maka

HA = 00h. Dengan demikian didapatkan hubungan komplit bujur pada tata

koordinat ekuator

LST + t = α + HAt

Patut diingat bahwa HA00 ialah posisi bintang pada pukul 00.00 waktu

lokal, sehingga posisi bintang pada sembarang waktu ialah:

HAt = HA00 + t

Dengan α ordinat tetap, HAt ordinat tampak, LST koreksi tahunan, dan t

koreksi waktu harian. Contoh pada gambar di bawah. Pada tanggal 21 Maret,

LST-nya adalah 12h. Jadi letak bintang R dengan koordinat (α, δ) sebesar (16h,-

50º)akan nampak di titik R pada pukul 00.00 waktu lokal. Perhatikan bahwa LST

Page 34: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

diukur dari titik A . Tampak bintang R berada pada bujur (kearah barat sampai

pada titik Aries HA00) -60° atau -4 jam. Jadi, bintang R akan berkulminasi atas di

titik Ka pada pukul 04.00 dan terbenam di horizon pada pukul 10.00.

Asensiorekta diukur dari titik Aries berlawanan pengukuran LST sampai pada

proyeksi bintang di ekuator. Jadi telah jelas bahwa.

HA = LST – α

Dengan -xh = 24h - xh

Lingkaran kecil KaKb merupakan lintasan gerak bintang, yang sifatnya

nyaris tetap. Untuk bintang R, yang diamati dari ϕ = 40° LS akan lebih sering

berada pada di atas horizon daripada di bawah horizon. Pembahasan lebih lanjut

pada bagian bintang sirkumpolar.

Tinggi bintang atau altitude, yaitu sudut kedudukan suatu bintang dari

horizon dapat dicari dengan aturan cosinus segitiga bola. Tinggi bintang, a, yaitu

a = 90° - ζ

Dimana jarak zenit (ζ) dirumuskan dengan

cos ζ = cos(90° – δ) cos(90° – ϕ) + sin(90° – δ) sin(90° – ϕ) cosHA

Page 35: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasar uraian uraian diatas, maka isi makalah yang kami susun dapat di

simpulkan sebagai berikut.

Kosmografi (harafiah berarti "pengukuran langit") adalah ilmu yang

mengkaji penggambaran alam semesta, baik langit maupun bumi (atau benda-

benda langit lainnya). Kajian dari ilmu ini menghasilkan berbagai peta langit

maupun bumi.

Jagat Raya adalah istilah lain dari alam semesta. Dalam ilmu astronomi

(ilmu yang mempelajari ihwal bintang) Jagat Raya, semesta, / yang disebut

Cosmos sesungguhnya adalah sebuah ruang tempat segenap benda langit berada,

termasuk bumi tempat manusia hidup. Di Jagat Raya terdapat bermilyar bintang,

planet - planet, komet, serta meteor. Selain itu, di Jagat Raya juga terdapat benda -

benda langit lain seperti debu, kabut, dan gas.

Beberapa teori tentang terjadinya jagad raya adalah sebagai berikut.

  Teori Ledakan Besar (The Big Bang Theory)

  Teori Mengembang dan Memampat (The Oscillating Theory)  Teori Keadaan Tetap

Page 36: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

Teori Pembentukan Tata Surya

  Teori Nebulae (Kant dan Leplace)

  Teori Awan Debu (van Weizsaecker)

  Teori Planetesimal (Moulton dan Chamberlin)  Teori Pasang-Surut (Jeans dan Jeffreys)  Teori Bintang Kembar

ANGGOTA JAGAT RAYA

  Galaksi

Galaksi adalah suatu system kumpulan bintang – bintang , gas , dan debu

yang amat luas dan anngotanya saling mempengaruhi secara gravitasional

( Siatupang, 2000 ).

  Bintang

Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya.Di mana

bintang sendiri terbagi menjadi bintang semu dan bintang nyata.

  Planet

Di dalam Tata Surya terdapat dua jenis planet berdasarkan letak lintasannya,

yaitu planet dalam dan planet luar.

  Komet

Komet adalah badan Tata Surya kecil yang biasanya hanya berukuran

beberapa kilometer dan terbuat dari es volatil.

  Satelit

Stelit adalah anggota tata surya yang ukurannya lebih kegil daripada planet,

berputar pada porosnya, beredar mengelilingi planet, kemudian bersama-sama

dengan planet, berputar mengelilingi matahari.

  Asteroid

Asteroid adalah benda-benda angkasa yang berada dalam serbuk asteroid,

yakni daerah antara orbit Mars dan Jupiter.

  Meteorid, Meteor, Dan Meteorit

Meteorid adalah benda-benda padat yang bertebaran di angkasa yang

berasal dari pecahahan asteroid, materi ekor komet yang tergeger, atau pecahan

benda langit lain. Meteor adalah benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi yang

Page 37: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

pada saat menembus atmosfer terbakar sehingga timbul nyala yang terlihat dari

bumi. Meteorit adalah meteor yang jatuh ke permukaan bumi.

GERAKAN BUMI, BULAN, DAN MATAHARIBUMI

Bentuk bumi kita seolah-olah datar. Dalam keadaan yang sebenarnya bumi

itu bentuknya bulat .

Bumi melakukan 2 gerakan yaitu :

Rotasi bumi

Rotasi bumi yaitu gerakan bumi berputar pada porosnya.

Revolusi bumi

Rovolusi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari.

BULAN

Bulan merupakan benda langit yang tidak memancarkan cahaya sendiri.

Bentuk bulan sering terlihat berubah-ubah dari hari ke hari.

MATAHARI

Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata

149,680,000 kilometer (93,026,724 mil). Matahari dan delapan buah planet

membentuk tata surya.

BOLA LANGIT

Dalam ilmu pengetahuan Fisika, definisi bola langit adalah suatu bangun

khayal yang berbentuk bola dengan bumi sebagai pusatnya, sedangkan benda-

benda langit seakan-akan menempel pada bagian dalam kulit bola tersebut.

Tata Koordinat Bola Langit

Tata Koordinat Horizon

Pada tata koordinat horizon, letak bintang ditentukan hanya berdasarkan

pandangan pengamat saja. Tata koordinat horizon tidak dapat menggambarkan

lintasan peredaran semu bintang, dan letak bintang selalu berubah sejalan dengan

waktu.

Tata Koordinat Ekuator

Page 38: Pengertian Dan Ruang Lingkup Kosmografi

Tata koordinat ekuator merupakan sistem koordinat yang paling penting

dalam astronomi. Letak bintang-bintang, nebula, galaksi dan lainnya umumnya

dinyatakan dalam tata koordinat ekuator.

SARAN

Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut

perubahan kesistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing

secara sehat dalam segala bidang. Salah satu cara yang harus di lakukan bangsa

Indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan negara-negara lain adalah

dengan meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu.

Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia

yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini

bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia internasional, tak terlepas dari

kesemua itu perlunya mempelajari kosmografi dan ilmu yang lain agar setiap

peserta didik mampu menumbuhkan rasa kesadaran akan hubungannya dengan

lingkungan sekitar sehingga tercipta suasana kehidupan yang dinamis dan

seimbang.

DAFTAR PUSTAKA

Pramana, Arif Budi, dkk. Diktat Kosmografi. Universitas PGRI Palembang

Diposkan oleh agus lestiawan di 17.17