Pengertian Dan Kelebihan

28
Pengertian Dan Kelebihan DHCP Pengertian DHCP DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server. Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut. Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.

Transcript of Pengertian Dan Kelebihan

Page 1: Pengertian Dan Kelebihan

Pengertian Dan Kelebihan DHCP

Pengertian DHCP

 

            DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis

memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan

nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP

disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus

memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan

memberikan referensi kepada DHCP Server.

            Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan

request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan

memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan

nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan

mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet

mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client

tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan

tersebut.

            Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan

selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut

dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada

Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau

selamanya. Jangka waktu disebut leased period.

 

Kelebihan DHCP

1.    Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server.

2.    DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain. DHCP ini

didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.

3.    DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat

IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang

menggunakannya (off).

4.    DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu

tertentu dari server.

Page 2: Pengertian Dan Kelebihan

5.    DHCP akan memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi lainnya

kepada client

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.Cara Kerja

Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat “menyewakan” alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.

DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.

DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan “penyewaan” alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.

Page 3: Pengertian Dan Kelebihan

Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.

Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.

Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.

Catatan: DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.

DHCP Scope

DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.

DHCP Lease

DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat menggunakan Microsoft Management Console [MMC]). DHCP Lease juga sering disebut sebagai Reservation.

DHCP Options

DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.

Dalam jaringan berbasis Windows NT, terdapat beberapa DHCP Option yang sering digunakan, yang dapat disusun dalam tabel berikut.Nomor DHCP Option Nama DHCP Option Apa yang

Page 4: Pengertian Dan Kelebihan

dikonfigurasikannya003 Router Mengonfigurasikan default gateway dalam konfigurasi alamat IP. Default gateway merujuk kepada alamat router.006 DNS Servers Mengonfigurasikan alamat IP untuk DNS server015 DNS Domain Name Mengonfigurasikan alamat IP untuk DNS server yang menjadi “induk” dari DNS Server yang bersangkutan.044 NetBIOS over TCP/IP Name Server Mengonfigurasikan alamat IP dari WINS Server046 NetBIOS over TCP/IP Node Type Mengonfigurasikan cara yang digunakan oleh klien untuk melakukan resolusi nama NetBIOS.047 NetBIOS over TCP/IP Scope Membatasi klien-klien NetBIOS agar hanya dapat berkomunikasi dengan klien lainnya yang memiliki alamat DHCP Scope yang sama.

DHCP-Dynamic Host Control ProtocolDHCP atau Dynamic Host Control Protocol membolehkan client dalam sebuah network mendapat IP dan maklumat-maklumat lain seperti gateway, DNS server dan WINS server secara automatik apabila dibootkan. Dengan menggunakan DHCP kerja-kerja pengendalian dapat dimudahkan terutamanya apabila melibatkan network yang besar dengan jumlah user yang ramai. Bayangkan jika anda mengendalikan sebuah network yang mengandungi 2000 user, kerja-kerja memasukkan IP dan maklumat-maklumat lain memakan masa yang banyak dan tenaga pekerja yang ramai. Tetapi dengan DHCP kerja-kerja ini dapat dikurangkan dan pengendalian IP dapat dibuat secara berpusat dan terkawal .Kerja-kerja troubleshooting seperti konflik IP amat mudah untuk dikawal kerana IP duplicate tidak akan berlaku.Jangkamasa IP dan maklumat DHCP kekal bergantung kepada leased time yang ditetapkan. Client DHCP akan cuba memperbaharui maklumat mereka setiap kali tempoh leased mencapai 50% dari tarikh tamat . Ada 4 proses bagi client untuk mendapatkan maklumat DHCP.i) DHCPDISCOVER Client menghantar broadcasts mesej DHCPDISCOVER pada 255.255.255.255 (seluruh network) dalam network untuk mencari lokasi DHCP server dan IP dan maklumat lain. Client juga menghantar maklumat seperti MAC address dan nama komputer tersebut supaya server mengetahui dari mana datangnya DHCP DISCOVER tersebut.ii) DHCPOFFER Setelah menerima mesej DHCPDISCOVER tersebut kesemua DHCP server (mungkin ada lebih dari satu DHCP server dalam rangkaian) akan menghantar DHCPOFFER kepada client dengan maklumat-maklumat seperti MAC address client, ip address, subnet mask dan ip address DHCP server tadi. Client akan menerima tawaran pertama yang diterima oleh DHCP server tadi (katakan namanya DHCP server A) dan DHCP

Page 5: Pengertian Dan Kelebihan

server A akan mereserve ip address yang diberi kepada client tersebut supaya tidak digunakan untuk client lain.iii) DHCPREQUEST. Setelah menerima ip address dari satu DHCP server, client akan menghantar mesej DHCPREQUEST (bersama dengan ip address DHCP server A) kepada semua DHCP server untuk memberitahu bahawa client tersebut telah menerima IP dari satu DHCP server. DHCP lain akan menarik semula tawaran mereka.iv) DHCPACK Akhir sekali, DHCP server A akan menghantar DHCPACK kepada client dan menghantar maklumat lain seperti gateway dan lain-lain. Apablia DHCPACK diterima oleh client, komunikasi TCP/IP bagi client adalah lengkap dan komunikasi boleh bermula!.Konfigurasi DHCP dengan LinuxServerPada komputer Linux Red Hat 8.0 saya, berikut adalah contoh fail dhcp.conf yang boleh kita dapatkan di /usr/share/doc/dhcp-3.0pl1/dhcpd.conf.sample .ddns-update-style interim;ignore client-updates;subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 {# --- default gatewayoption routers 192.168.0.1;option subnet-mask 255.255.255.0;option nis-domain "domain.org";option domain-name "domain.org";option domain-name-servers 192.168.1.1;option time-offset -18000;# Eastern Standard Time#option ntp-servers 192.168.1.1;# option netbios-name-servers 192.168.1.1;# --- Selects point-to-point node (default is hybrid). Don`t change this unless# -- you understand Netbios very well# option netbios-node-type 2;range dynamic-bootp 192.168.0.128 192.168.0.255;default-lease-time 21600;max-lease-time 43200; # we want the nameserver to appear at a fixed addresshost ns { next-server marvin.redhat.com; hardware ethernet 12:34:56:78:AB:CD;fixed-address 207.175.42.254; }}

Anda boleh salin fail tersebut dan simpan sebagai /etc/dhcpd.confGunakan arahan# cp /usr/share/doc/dhcp-3.0pl1/dhcpd.conf.sample /etc/dhcpd.confSebelum anda edit dapatkan maklumat berikut, nilai yang ada di bawah saya jadikan contoh :-Parameter Nilai Notasubnet 10.0.11.0 subnet rangkaian andanetmask 255.255.255.0option routers 10.0.11.254 Gateway rangkaian andaoption domain-name rangkaian.net Domain rangkaianoption domain-name-servers 10.0.11.2 DNS server

range dynamic-bootp 10.0.11.20 10.0.11.250 Dalam kes ini saya gunakan IP bermula dari 10.0.11.20 dan berakhir dengan 10.0.11.250 untuk client rangkaian saya.default-lease-time 21600 IP tersebut akan kekal selama 6 jammax-lease-time 43200 Maksimum akan kekal selama 12 jam

Page 6: Pengertian Dan Kelebihan

Edit dengan editor pilihan anda dan tukarkan nilai data berikut:-Berikut adalah contoh /etc/dhcpd.conf yang saya gunakan:-ddns-update-style interim;ignore client-updates;subnet 10.0.11.0 netmask 255.255.255.0 {# --- default gatewayoption routers 10.0.11.254;option subnet-mask 255.255.255.0;option domain-name "rangkaian.net";option domain-name-servers 10.0.11.2;range dynamic-bootp 10.0.11.20 10.0.11.250;default-lease-time 21600; max-lease-time 43200;# we want the nameserver to appear at a fixed addresshost win2k {hardware ethernet 00:D0:59:10:E5:7C;fixed-address 10.0.11.222;} }

OpenSUSE Sebagai DHCP Server

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server. Sumber : Wikipedia.

Setting DHCP Server pada OpenSUSE sangat mudah dan proses konfigurasinya hanya membutuhkan 4 langkah singkat. Berikut adalah tahapannya :

INSTALASI

1. Buka YAST. Masukkan password root jika login sebagai user normal

Page 7: Pengertian Dan Kelebihan

2. Pilih menu Software | Software Management

3. Pada pilihan filter, pilih Pattern

4. Pilih DHCP & DNS Server. Berikan tanda centang pada pilihan yang ada

Page 8: Pengertian Dan Kelebihan

5. Klik Accept dan tunggu hingga instalasi selesai6. Tutup YAST

KONFIGURASI

1. Buka YAST2. Pilih menu Network Service | DHCP Server

3. Jika ada konfirmasi penggunaan Knetworkmanager, klik Continue4. Pada wizard pertama, tentukan Network Card yang dijadikan sebagai jalur pemberian

IP melalui DHCP. Pilih network card dan klik tombol Selec. Klik Next.

Page 9: Pengertian Dan Kelebihan

5. Pada wizard kedua, tentukan nama domain, alamat name server, gateway dll. Setelah selesai, klik Next.

6. Pada wizard ketiga, tentukan Alokasi IP Addres yang akan diberikan. Misalny, jika kita sudah memiliki cadangan IP statik (untuk keperluan server, Access Point dll) dari IP 192.168.0.1-192.168.0.100, maka kita bisa mendefinisikan IP Range 192.168.0.101-192.168.0.254

Page 10: Pengertian Dan Kelebihan

7. Terakhir, pilih apakah DHCP Server diaktifkan secara otomatis saat booting ataukah dijalankan secara manual. Untuk server sebaiknya tentukan agar berjalan secara otomatis pada saat booting.

Coba test salah satu klien untuk menggunakan IP DHCP dan check apakah DHCP Server mampu meresponnya dengan memberikan alokasi IP Address.

Page 11: Pengertian Dan Kelebihan

Troubleshooting DHCPDHCP server merupakan server yang memberikan alamat IP kepada pengguna secara otomatis. Variasi IP yang digunakan dapat berupa pembatasan pada range tertentu atau pada MAC address tertentu. Server DHCP dapat digunakan dalam banyak hal, terutama untuk fasilitas yang digunakan untuk umum, seperti hotspot gratis di Cafe.

Untuk keterangan dan konfigurasinya, dapat dilihat dibawah ini :

ddns-updates off; //digunakan untuk melakukan update pada DNS server

option T150 code 150 = string; //bagian dari program DHCP Server

deny client-updates; //melarang client melakukan update secara otomatis ke server

one-lease-per-client false; //jika dibuat enable, maka server secara otomatis membebaskan leases lainnya

allow bootp; //melakukan respon terhadap query bootp

ddns-update-style none; //klien tidak melakukan update style saat terkoneksi

option domain-name “example.org”; //klien menggunakan acuan domain name tersebut

option domain-name-servers ns1.example.org, ns2.example.org; //acuan server domain

default-lease-time 600; //least time minimal sebuah alamat IP sebelum bisa digantikan

max-lease-time 7200; //least time maksimal sebuah alamat IP sebelum bisa digantikan

authoritative; //jika bukan setting ini, maka klien tidak mampu mendapatkan alamat IP sampai waktu lease yang ditentukan telah habis setelah merubah subnet. Hal ini dapat menyebabkan waktu yang sangat panjang

log-facility local7; //digunakan untuk menyimpan log file dari dhcp server. Memerlukan setting tersendiri

#Beberapa contoh konfigurasi di dhcp server (untuk aktivasi, cukup buang tanda “#”)

#Konfigurasi subnet sederhana

#subnet 10.254.239.0 netmask 255.255.255.224 {

# range 10.254.239.10 10.254.239.20;

# option routers rtr-239-0-1.example.org, rtr-239-0-2.example.org;

#}

Page 12: Pengertian Dan Kelebihan

# Memperbolehkan klien BOOTP untuk mendapatkan pengalamatan secara dinamis. Tidak direkomendasikan.

#subnet 10.254.239.32 netmask 255.255.255.224 {

# range dynamic-bootp 10.254.239.40 10.254.239.60;

# option broadcast-address 10.254.239.31;

# option routers rtr-239-32-1.example.org;

#}

# Melakukan konfigurasi berbeda untuk subnet tertentu.

# subnet 10.5.5.0 netmask 255.255.255.224 {

# range 10.5.5.26 10.5.5.30;

# option domain-name-servers ns1.internal.example.org;

# option domain-name “internal.example.org”;

# option routers 10.5.5.1;

# option broadcast-address 10.5.5.31;

# default-lease-time 600;

# max-lease-time 7200;

#}

# Konfigurasi yang digunakan secara spesifik untuk host tertentu

#host passacaglia {

# hardware ethernet 0:0:c0:5d:bd:95;

# filename “vmunix.passacaglia”;

# server-name “toccata.fugue.com”;

#}

#host fantasia {

# hardware ethernet 08:00:07:26:c0:a5;

# fixed-address fantasia.fugue.com;

Page 13: Pengertian Dan Kelebihan

#}

#Anda dapat mendeklarasikan sebuah kelas klien dan kemudian melakukan alokasi alamat. Contoh dibawah ini menunjukkan sebuah kasus di mana semua klien dalam kelas tertentu mendapatkan alamat di 10.17.224/24 subnet, dan semua klien lain mendapatkan alamat di 10.0.29/24 subnet. Selain itu juga dapat dibuat allow dan deny pada network tertentu.

#class “foo” {

# match if substring (option vendor-class-identifier, 0, 4) = “SUNW”;

#}

#shared-network 224-29 {

# subnet 10.17.224.0 netmask 255.255.255.0 {

# option routers rtr-224.example.org;

# }

# subnet 10.0.29.0 netmask 255.255.255.0 {

# option routers rtr-29.example.org;

# }

# pool {

# allow members of “foo”;

# range 10.17.224.10 10.17.224.250;

# }

# pool {

# deny members of “foo”;

# range 10.0.29.10 10.0.29.230;

# }

#}

## Contoh konfigurasi yang digunakan oleh penulis ##

subnet 192.168.2.0 netmask 255.255.255.0 {

interface eth1;

Page 14: Pengertian Dan Kelebihan

range 192.168.2.2 192.168.2.20;

default-lease-time 6000;

max-lease-time 7200;

option subnet-mask 255.255.255.0;

option broadcast-address 192.168.2.255;

option time-offset -3600;

}

host win2003serv {

hardware ethernet 00:02:44:1B:32:6B;

fixed-address 192.168.2.3;

default-lease-time 6000;

max-lease-time 7200;

option subnet-mask 255.255.255.0;

option broadcast-address 192.168.2.255;

option time-offset -3600;

}

host debian2 {

hardware ethernet 00:e0:4c:df:14:56;

fixed-address 192.168.1.3;

default-lease-time 6000;

max-lease-time 7200;

option subnet-mask 255.255.255.0;

option broadcast-address 192.168.1.255;

option time-offset -3600;

}

Page 15: Pengertian Dan Kelebihan

subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {

interface eth0;

range 192.168.1.2 192.168.1.20;

default-lease-time 6000;

max-lease-time 7200;

option subnet-mask 255.255.255.0;

option broadcast-address 192.168.1.255;

option time-offset -3600;

}

Mengapa penting untuk memiliki versi terbaru? In a word, security . Dalam keamanan, kata. As with any software that you're going to run on your server, it's critically important that you have the very latest version of this 'daemon' (as we Linux geeks call programs that run on the server without intervention) on your system. Seperti halnya perangkat lunak yang Anda akan berjalan pada server Anda, maka sangat penting bahwa Anda memiliki versi paling terakhir dari ini 'daemon' (seperti yang kita sebut Linux Geeks program yang berjalan pada server tanpa intervensi) di sistem anda. It's also very important to shut off any services you aren't using (a process I detail in my popular book Teach Yourself Unix System Administration in 24 Hours , by the way). Ini juga sangat penting untuk menutup layanan Anda tidak menggunakan (suatu proses yang saya rinci dalam buku saya populer Teach Yourself Unix Sistem Administrasi dalam 24 Jam , by the way).

So once you've downloaded the latest version of the software, you'll want to unpack it with: Jadi setelah Anda men-download versi terbaru dari perangkat lunak, Anda akan ingin membongkar dengan:

$ tar xzf ./dhcp-303-tar.gz $ Tar xzf ./dhcp-303-tar.gz

Now, move to the new directory that contains all the source and type in the following commands (the tons of output these commands have has been deleted to save our sanity here): Sekarang, pindahkan ke direktori baru yang berisi semua sumber dan ketik perintah berikut (ton output perintah ini telah telah dihapus untuk menyelamatkan kewarasan kita di sini):

$ ./configure $. / Configure $ make $ Make

Assuming all has gone well, switch to root by using the sudo command and install the new server: Dengan anggapan semuanya telah berjalan dengan baik, beralih ke root dengan menggunakan perintah sudo dan menginstal server baru:

$ sudo make install $ Sudo make install

Page 16: Pengertian Dan Kelebihan

you'll be prompted for the root password, then, if you typed it in correctly, the new DHCP server will be installed onto your system. Anda akan diminta untuk password root, kemudian, jika Anda mengetik itu dengan benar, DHCP server baru akan diinstal pada sistem anda.

Good. Bagus. Now you have the latest DHCP server it's time to configure it properly for your environment. Sekarang Anda memiliki server DHCP terbaru saatnya untuk mengkonfigurasi dengan benar untuk lingkungan anda. This is best done by copying the file server/dhcp.conf from the installation directory into your /etc directory, like this: Hal ini paling baik dilakukan dengan menyalin file server / dhcp.conf dari direktori instalasi ke direktori / etc, seperti ini:

$ sudo cp server/dhcp.conf /etc Server $ sudo cp / dhcp.conf / etc

This time, since you just did a sudo command a few seconds ago, you won't be prompted for your password (an exceedingly slick feature of sudo , actually!) Kali ini, karena Anda hanya melakukan perintah sudo beberapa detik yang lalu, Anda tidak akan diminta untuk password Anda (sebuah fitur yang sangat licin dari sudo, sebenarnya!)

Now, again using sudo , it's time to edit the configuration file to match your system configuration. Sekarang, sekali lagi menggunakan sudo, saatnya untuk mengedit file konfigurasi agar sesuai dengan konfigurasi sistem anda. Here's what the dhcp.conf file looks like: Inilah yang file dhcp.conf terlihat seperti:

ddns-update-style interim # Redhat Version 8.0+ ddns-update-style interim # Redhat Versi 8.0 +

subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 { subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {

# The range of IP addresses the server will issue to # Kisaran alamat IP server akan isu # DHCP enabled PC clients booting up on the network # DHCP memungkinkan klien PC boot up pada jaringan

range 192.168.1.201 192.168.1.220; kisaran 192.168.1.201 192.168.1.220;

# Set the amount of time in seconds that # Set jumlah waktu dalam detik # a client may keep the IP address # Klien dapat menyimpan alamat IP

default-lease-time 86400; default-lease-time 86400; max-lease-time 86400; max-lease-time 86400;

# Set the default gateway to be used by # Set default gateway yang digunakan oleh # the PC clients # Klien PC

option routers 192.168.1.1; option routers 192.168.1.1;

# Don't forward DHCP requests from this NIC interface # Jangan meneruskan permintaan DHCP dari interface NIC # to any other NIC interfaces # Untuk setiap antarmuka NIC lainnya

option ip-forwarding off; option ip-forwarding off;

Page 17: Pengertian Dan Kelebihan

# Set the broadcast address and subnet mask # Set alamat broadcast dan subnet mask # to be used by the DHCP clients # Untuk digunakan oleh klien DHCP

option broadcast-address 192.168.1.255; option broadcast-address 192.168.1.255; option subnet-mask 255.255.255.0; option subnet-mask 255.255.255.0;

# Set the DNS server to be used by the # Set server DNS yang akan digunakan oleh # DHCP clients # Klien DHCP

option domain-name-servers 192.168.1.100; option domain-name-server 192.168.1.100;

# Set the NTP server to be used by the # Set server NTP untuk digunakan oleh # DHCP clients # Klien DHCP

option nntp-server 192.168.1.100; opsi NNTP-server 192.168.1.100;

# If you specify a WINS server for your Windows clients, # Jika anda menentukan server WINS untuk klien Windows, # you need to include the following option in the dhcpd.conf file: # Anda perlu menyertakan opsi berikut pada file dhcpd.conf:

option netbios-name-servers 192.168.1.100; option netbios-name-server 192.168.1.100;

} }

# List an unused interface here # Daftar interface yang tidak terpakai di sini # # subnet 192.168.2.0 netmask 255.255.255.0 { subnet 192.168.2.0 netmask 255.255.255.0 { } }

# You can also assign specific IP addresses based on the clients' # Anda juga dapat menetapkan alamat IP tertentu berdasarkan 'klien # ethernet MAC address as follows (Host's name is "smallfry": # Alamat MAC ethernet sebagai berikut (nama Host adalah "smallfry":

host smallfry { smallfry host { hardware ethernet 08:00:2b:4c:59:23; hardware ethernet 08:00:02 b: 4c: 59:23; fixed-address 192.168.1.222; fixed-address 192.168.1.222; } }

As with many Linux configuration files, this is actually fairly well documented, especially since you should be able to type man dhcp-options to get an exhaustive explanation of each and every configuration option. Seperti banyak file-file konfigurasi Linux, ini sebenarnya cukup didokumentasikan dengan baik, terutama karena Anda harus dapat dhcp tipe pria-pilihan untuk mendapatkan penjelasan lengkap dari masing-masing dan setiap opsi konfigurasi.

In particular, make sure you set the domain name properly, identify your set of DNS servers by name, and define the subnet range for which you want to provide services via DHCP. Secara khusus, pastikan Anda menetapkan nama domain dengan benar, mengidentifikasi set

Page 18: Pengertian Dan Kelebihan

Anda dari server DNS dengan nama, dan menentukan rentang subnet yang Anda ingin memberikan layanan melalui DHCP.

Once that's all configured to your liking, a little bit more tweaking is required to get everything checked and started properly: Setelah itu semua dikonfigurasi dengan keinginan anda, tweaking sedikit lebih dibutuhkan untuk mendapatkan semuanya diperiksa dan mulai benar:

$ sudo touch /var/lib/dhcp/dhcp.leases $ Sudo touch / var / lib / dhcp / dhcp.leases

Will make sure that you have a 'leases' file, a critical part of how the DHCP server tracks what systems it's seen and serviced. Akan memastikan bahwa Anda memiliki file 'sewa', sebuah bagian penting dari bagaimana server DHCP trek apa sistem itu dilihat dan diservis.

$ sudo chkconfig --level 35 dhcpd on $ Sudo chkconfig - level 35 dhcpd pada

This will check your configuration and make sure it will be added to the list of daemons to start up at boot time from now on. Hal ini akan memeriksa konfigurasi Anda dan pastikan akan ditambahkan ke daftar daemon untuk memulai pada saat boot dari sekarang. Very useful if you don't want to remember to restart it each time! Sangat berguna jika anda tidak ingin mengingat untuk restart setiap kali!

$ /etc/init.d/dhcp restart $ / Etc / init.d / dhcp restart

Now you should be running a DHCP server on your system. Sekarang Anda harus menjalankan server DHCP di sistem anda. Check to make sure it's running by using ps aux | grep dhcp but you should be -- hopefully -- good to go! Pastikan itu berjalan dengan menggunakan ps aux | grep dhcp tetapi Anda harus - semoga - baik untuk pergi!

Menginstall dan Konfigurasi DHCP Server di Ubuntu

// April 12th, 2010 // Learning

DHCP Server merupakan sebuah layanan yang dapat memberikan alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien. Berikut ini merupakan

Page 19: Pengertian Dan Kelebihan

langkah – langkah penginstallan dan Konfigurasi DHCP Server di Ubuntu (Ubuntu yang digunakan adalah Ubuntu 9.10) :1. Menginstall DHCPUntuk Proses menginstall DHCP ini, ketikan di terminal ubuntu anda : sudo apt-get install dhcp3-server

2. Mengkonfigurasi DHCPJika komputer ubuntu anda mempunyai 2 network card atau lebih, maka anda harus memilih salah satu network card yang digunakan untuk menerima permintaan IP dari client. Lalu buka dan editlah file dhcp3-server anda dengan mengetikkan :sudo gedit /etc/default/dhcp3-server

3. Lalu ubahlah INTERFACES=”eth0″ menjadi eth1

4. Simpan file yang telah diedit tadi kemudian exit5. Untuk membackup file dhcpd ketikan cp /etc/dhcp3/dhcpd.conf /etc/dhcp3/dhcpd.conf.back

6. Setelah itu ganti konfigurasi dhcpd dengan mengetikan perintah sudo gedit /etc/dhcp3/dhcpd.conf dengan konfigurasi sebagai berikut :default-lease-time 600;max-lease-time 7200;option subnet-mask 255.255.255.0;option broadcast-address 192.168.1.255;option routers 192.168.1.254;option domain-name-servers 192.168.1.1, 192.168.1.2;option domain-name “yourdomainname.com”;subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {range 192.168.1.10 192.168.1.200;}host client1{hardware ethernet 00:1b:63:ef:db:54;fixed-address 192.168.1.20;}

Page 20: Pengertian Dan Kelebihan

host client2{hardware ethernet 00:0a:95:b4:d4:b0;fixed-address 192.168.1.21;}host client3{hardware ethernet 00:16:cb:aa:2a:cd;fixed-address 192.168.1.22;}host client4{hardware ethernet 00:0a:95:f5:8f:b3;fixed-address 192.168.1.23;}

note : Yang ditandai kuning merupakan domain yang di pakai client7. Setelah selesai kita perlu merestart dhcp nya dengan perintah : sudo /etc/init.d/dhcp3-server restart

8. Maka kita telah selesai dalam proses menginstall dan konfigurasi DHCP Server

2 Responses to “Menginstall dan Konfigurasi DHCP Server di Ubuntu”

1. RIZAL IIP says:

November 6, 2010 at 10:36 am

Page 21: Pengertian Dan Kelebihan

exact “Berkunjung dan MENUNGGU”

[Reply]

2. Menginstall dan Konfigurasi DHCP Server di Ubuntu « Galih18's Blog says:

November 25, 2010 at 10:55 am

[...] DHCP Server merupakan sebuah layanan yang dapat memberikan alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien. Berikut ini merupakan langkah – langkah penginstallan dan Konfigurasi DHCP Server di Ubuntu (Ubuntu yang digunakan adalah Ubuntu 9.10) : 1. Menginstall DHCP Untuk Proses menginstall DHCP ini, ketikan di terminal ubuntu anda : sudo apt-get install dhcp3-server 2. Mengkonfigurasi DHCP Jika komputer ubuntu anda mempunyai 2 network card atau lebih, maka anda harus memilih salah satu network card yang digunakan untuk menerima permintaan IP dari client. Lalu buka dan editlah file dhcp3-server anda dengan mengetikkan : sudo gedit /etc/default/dhcp3-server 3. Lalu ubahlah INTERFACES=”eth0″ menjadi eth1 4. Simpan file yang telah diedit tadi kemudian exit 5. Untuk membackup file dhcpd ketikan cp /etc/dhcp3/dhcpd.conf /etc/dhcp3/dhcpd.conf.back 6. Setelah itu ganti konfigurasi dhcpd dengan mengetikan perintah sudo gedit /etc/dhcp3/dhcpd.conf dengan konfigurasi sebagai berikut : default-lease-time 600; max-lease-time 7200; option subnet-mask 255.255.255.0; option broadcast-address 192.168.1.255; option routers 192.168.1.254; option domain-name-servers 192.168.1.1, 192.168.1.2; option domain-name “yourdomainname.com”; subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 { range 192.168.1.10 192.168.1.200; } host client1{ hardware ethernet 00:1b:63:ef:db:54; fixed-address 192.168.1.20; } host client2{ hardware ethernet 00:0a:95:b4:d4:b0; fixed-address 192.168.1.21; } host client3{ hardware ethernet 00:16:cb:aa:2a:cd; fixed-address 192.168.1.22; } host client4{ hardware ethernet 00:0a:95:f5:8f:b3; fixed-address 192.168.1.23; } note : Yang ditandai kuning merupakan domain yang di pakai client 7. Setelah selesai kita perlu merestart dhcp nya dengan perintah : sudo /etc/init.d/dhcp3-server restart 8. Maka kita telah selesai dalam proses menginstall dan konfigurasi DHCP Server. [...]

Konfigurasi DHCP pada Ubuntu

Konfigurasi DHCP server pada Ubuntu dapat dilakukan dengan cara address pool dan mac address pool.Yang akan diberikan disini adalah yang address pool.

Lakukan hal dibawah ini pada server DHCP:

1. Instalasi dahulu dhcp packagenya : sudo apt-get install dhcp3-server2. Edit file dhcp3-server : sudo vi /etc/default/dhcp3-server dan pilih interface mana yang

berfungsi untuk memberikan ip dhcp.Misal interface eth1.Maka rubah interfacenya menjadi INTERFACES=”eth1″

Page 22: Pengertian Dan Kelebihan

3. Konfigurasi fil dhcpd.conf : sudo vi /etc/dhcp3/dhcpd.conf4. Misalkan kita ingin membuat ip dhcp dengan range 192.168.1.10 192.168.1.200, dengan

gateway NIC lain 192.168.1.254, dan 2 DNS yaitu 192.168.1.1 dan 192.168.1.2, maka konfigurasi nya pada file dhcpd.conf adalah:

default-lease-time 600;max-lease-time 7200;

option subnet-mask 255.255.255.0;option broadcast-address 192.168.1.255;option routers 192.168.1.254;option domain-name-servers 192.168.1.1, 192.168.1.2;option domain-name “yourdomainname.com”;

subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {range 192.168.1.10 192.168.1.200;}

Lakukan hal dibawah ini pada sisi client (Misal interface diclient adalah eth0 maka konfigurasi di interface ini adalah):

1. sudo vi /etc/network/interfaces2. Lakukan konfigurasi :

auto lo eth0iface eth0 inet dhcpiface lo inet loopback

Simpan dan keluar

Lakukan restart dengan : sudo /etc/init.d/networking restart