PENGERTIAN DAN ARTI PENTING KONTRAK · Web viewSewa memyewa----- isinya pihak yang satu menghendaki...
Transcript of PENGERTIAN DAN ARTI PENTING KONTRAK · Web viewSewa memyewa----- isinya pihak yang satu menghendaki...
PENGERTIAN DAN ARTI PENTING CONTRACT DRAFTING- Bentuk –bentuk perjanjian ;
tertulis tidak tertulis
- Kontrak ------------- adalah sebagai perjanjian yang bentuknya tertulis, jadi kontrak Lebih sempit dari perjanjian
- Kontrak tidak lain adalah perjanjian (tertulis ) itu sendiri dimana dalam pasal 1233 KUH. Pdt disebutkan bahwa tiap-tiap perikatan dilahirkan dari :
1. Perjanjian2. Undang-undang
- Apabila kita mengacu dari berbagai buku dan tulisan ilmiah, maka kata kontrak dapat diartikan : “Sebagai suatu media atau piranti perikatan yang sengaja
dibuat secara tertulis sebagai suatu alat bukti bagi para pihak yang berkepentingan atau dengan kata lain kontrak diartikan sebagai suatu perjanjian yang sengaja dibuat secara tertulis sebagai suatu alat bukti bagi para pihak yang membuat kontrak tersebut “
arti penting suatu kontrak adalah :
1
1. untuk mengetahui perikatan apa yang dilakukan dan kapan serta dimana kontrak tersebut dilakukan,
2. Untuk mengetahui secara jelas siapa yang selain mengikatkan dirinya dalam kontrak tersebut,
3. untuk mengetahui hak dan kewajiban para pihak, apa yang harus, apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan,
4. Untuk mengetahui syarat 2x berlakunya kontrak tersebut,5. Untuk mengetahui cara-cara yang dipilih untuk menyelesaikan
perselisihan dan pilihan domisili hukum bila terjadi perselisihan antara para pihak,
6. Untuk mengetahu kapan berakhirnya kontrak, atau hal-hal apa saja yang mengakibatkan berakhirnya kontrak tersebut,
7. Sebagai alat untuk memantau bagi para pihak, apakah pihak lawan masing-masing telah memenuhi prestasinya atau belum, atau bahkan telah melakukan wanprestasi,
8. Sebagai alat bukti bagi para pihak apabila terjadi perselisihan dikemudian hari
Sistem Hukum PerjanjianSistem pengaturan hukum perjanjian bersifat anvullen recht (hukum pelengkap), dengan demikian seseorang dalam membuat perjanjian :- dapat menyimpang berlakunya ketentuan Buku III KUH.Perdata,
mana kala para pihak telah membuat ketentuan sendiri,- buku III KUH.Perdata berlaku seluruhnya, apabila para pihak tidak
mengatur sama sekali,- buku III hanya bersifat melengkapi, manakala sesuatu hal para
pihak mengaturnya tidak lengkap pasal 1320 KUH.Pdt yang menyaratkan 4 unsur yang harus ada, yaitu :1. Sepakat mereka yang mengikatkan diri
2
2. kecakapan untuk membuat perjanjian3. suatu hal tertentu4. suatu sebab yang halal
Syarat 1 dan 2 disebut syarat subyektif dan apabila tidak dipenuhi tidak batal demi hukum melainkan salah satu pihak mempunyai hak untuk meminta supaya perjanjian itu dibatalkanPihak yang meminta pembatalan adalah pihak yang tidak cakap, jadi perjanjian itu tetap mengikat sepanjang belum dibatalkan oleh hakim atas permintaan pihak yang berhak meminta pembatalan.
Syarat 3 dan 4 disebut syarat obyektif dalam hal syarat obyektif tidak dipenuhi maka perjanjian itu batal demi hukum, artinya dari semula tidak pernah dilahirkan suatu perjanjian dan tidak ada suatu perikatan, dengan demikian maka tidak ada dasar untuk saling menuntut di depan hakim.
SEPAKATApa yang dikehendaki pihak yang satu, juga dikehendaki oleh pihak lainya., menganai hal-hal yang pokok
CAKAP Kecakapan untuk membuat suatu perjanjain Pasal 1330 KUH. Perdata menyebutkan bahwa, orang yang tidak cakap membuat perjanjian adalah : - Orang yang belum dewasa
yaitu orang yang belum berusia 21 th (pasal 330 BW) - Mereka yang ditaruh dibawah pengampuan
missal ; orang yg tdk sehat pikiranya/gila, pemabuk, pemboros
3
- Orang perempuan dalam hal-hal yang ditentukan Undang-Undang, dan kepada siapa Undang-Undang telah melarang membuat perjanjian- perjanjian tertentu
missal ; orang perempuan dlm status perkawinan harus mendapat bantuan suaminya untuk menghadap dimuka hakim hrs bantuan suaminya (ps 105 BW).Akibat perjanjian yang dibuat oleh orang yg tidak cakap, maka tidak memenuhi syarat subyektif sehingga perjanjian dapat dimintakan pembatalan. Yang berhak untuk meminta pembatalan adalah :1. Seorang anak yang belum dewasa yang membuat perjanjian,
adalah anak itu sendiri ketika ia dewasa/orang tua/walinya ;2. Seorang yang dibawah pengampuan, adalah pengampunya ;3. Seorang yang telah memberikan kesepakatan atau izinya secara
tidak bebas adalah orang itu sendiri
MENGENAI HAL TERTENTUArtinya apa yang diperjanjikan hak-hak dan kewajiban kedua belah pihak jika timbul perselisihan , barang yang yang dimaksudkan dalam perjanjian paling sedikit harus ditentukan jenisnya
Bagan Perjanjian :
1. Natural Person (manusia pribadi)
4
Subjek Perjanjian
2. Legal Entity (badan hukum)
DEBITUR dan KREDITUR
PRESTASI memberikan/menyerahkan melakukan tidak melakukan
5
Objek Perjanjian
SEBAB YANG HALALYang imaksudkan sebab atau causa dari suatu perejanjian adalah isi dari perjanjian itu sendiri missal dalam ;
- perjanjian jual beli------ isinya adalah pihak yang satu menghendaki uang dan pihak lainya menghendaki barang
- Sewa memyewa------------------ isinya pihak yang satu menghendaki kenikmatan barang yang disewnya, sedangkan pihak lainya menghendaki uang
Jika 4 Unsur dipenuhi pasal 1320 KUH.Pdt ,maka Pasal 1338 KUH.Pdt menetapkan :
a. Perjanjian berlaku sbg Undang-undang bagi para pembuatnyab. Pengakhiran suatu perjanjian hanya dapat dilakukan dengan
persetujuan/karena Undang-undang menyatakan sbg berakhirc. Perjanjian harus ditaati oleh para pembuatnya
Asas Pacta Sun Servanda (Ps. 1338 ayat 1 KUH.Pdt.)“ bahwa semua perjanjan yang dibuat secara sah, mengikat bagi para pihak yang membuatnya sebagai Undang-undang “dalam asas ini ;- hakim atau pihak ketiga harus menghormati subtansi kontrak yang dibuat oleh para pihak - dari kata-kata “ semua “ ini dapat disimpulkan bahwa kita diperbolehkan untuk membut perjanjian apa saja yang dikehendaki.
asas kebebasan berkontrak meliputi ruang lingkup sebagai berikut:1. bebas untuk membuat atau tidak membuat perjanjian
6
2. kebebasan untuk memilih pihak dengan siapa ia ingin membuat perjanjian
3. kebebasan untuk menentukan /memilih causa dari perjanjian yang dibuatnya
4. kebebasan untuk menentukan obyak perjanjain5. kebebasan untuk menentukan bentuk suatu perjanjian6. kebebasan untuk menerima/menyimpangi ketetantuan
Undang 2x yang bersifat aanvullend
pembatasan Kebebasan berkontrak yang diatur oleh pasal-pasal KUH. Perdata itu sendiri antara lain :- pasal 1320 ayat (1), yaitu asas konsensualisme harus adanya kata
sepakat- Pasal 1320 ayat (2), yaitu harus adanya kecakapan bertindak dalam
hukum- Pasal 1320 ayat (4), yaitu tidak bebas membuat perjanjian yang
causanya bertentangan dengan Undang-Undang, kesusilaan dan ketertiban umum
- Pasal 1338 ayat (3) , yaitu mengenai asas itikad baik
AKTA (AKTE)Merupakan suatu pernyataan tertulis yang ditandatangani, dibuat oleh seseorang atau pihak-pihak dengan maksud dapat dipergunakan sebagai alat bukti dalam proses hukum
7
Menurut Pasal 1866 KUH.Perdata :Alat-alat bukti terdiri atas;1. Bukti tulisan2. Bukti dengan saksi3. Persangkaan4. Pengakuan5. Sumpah
Menurut Pasal 1867 KUH.Perdata Pembuktian dengan tulisan dilakukan dengan tulisan otentik maupun dengan tulisan dibawah tangan.Dari Pasal 1867 KUH.Perdata maka dapat disimpulkan bahwa akta itu terdiri dari dua jenis :
1. akta otentik dan2. akta dibawah tangan
Akta Otentik : ( Ps 1867 KUH.Pdt )Adalah suatu akta yang bentuknya ditentukan oleh Undang-Undang, dibuat oleh atau dihadapan pejabat umum yang berwenang untuk itu ditempat dimana akta itu dibuatPejabat Umum yang berwenang membuat akta otentik :- Notaris- Kantor Urusan Agama ( berwenang menerbitkan akta perkawinan
unt orang Islam)- Pengadilan Agama (menerbitkan akta perceraian)- Kantor Catatan Sipil( berwenang menerbitkan akta kelahiran,
perkawinan dan perceraian bg non muslim DLL)
8
- Kantor Lelang Negara ( akta keputusan lelalng)- Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) berwenang menerbitkan akta
peralihan hak dll
Akta Otentik terdiri dari :1. Partij akta
akta yang memuat keterangan-keterangan dari para mengadap dihadapan pejabat umum ( notaris ) .Contoh ; Akta Perjanjian Kredit yg notariil, akta pendirian PT, CV
2. Ambtelijke aktaAkta yang dibuat oleh pejabat umum atas segala apa yang didengar, dilihat dan disaksikan oleh pejabat umum perbuatan atau kenyataan yang terjadi dihadapan pejabat umum ( notaris )Contoh ; akta Rapat umum pemegang saham ( RUPS)
akta dibawah tangan( onderhand akta ) adalah akta perjanjian (kontrak) yang dibuat tanpa campur tangan / perantara pejabat umum , melainkan dibuat dan ditandatangani sendiri oleh para pihak yang mengadakan perjanjian.
Perbedaan akta otentik dan akta di bawah tangan :- Akta otentik ( Pasal 1868 BW)/
1. Akta otentik dibuat dalam bentuk sesuai dengan yang ditentukan oleh undang-undang ;
2. Harus dibuat oleh atau dihadapan pejabat umum yang berwenang ;
3. Mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna ( mempunyai kekuatan pembuktian formil mengenai waktu, tanggal pembuatan, penandatangan, tempat pembuatan, identitas yang hadlir dan mempunyai kekuatan pembuktian materiil yaitu meteriil akta atau isi akta adalah benar ) ;
9
4. Kalau kebenarannya dibantah, si penyangkal harus membuktikan ketidakbenarannya.
- Akta dibawah tangan :1. Tidak terikat bentuk formal, melainkan bebas ;2. Dapat dibuat bebas oleh setiap subyek hukum yang
berkepentingan ;3. Apabila diakui oleh penandatangan tidak disangkal baru
mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna, sama halnya dengan akta otentik:
4. Tetapi bila kebenarannya disangkal, pihak yang mengajukan sebagai bukti yang harus membuktikan kebenarannya (melalui bukti saksi-saksi)
Dalam pasal 1875 KUH.Perdata dinyatkan bahwa ; Suatu tulisan dibawah tangan yang diakui oleh orang terhadap siapa tulisan itu hendak dipakai, atau dengan cara menurut undang-undang dianggap sebagai diakui, memberikan terhadap orang –orang yang menandatanganinya serta para ahli warisnya dan orang-orang yang mendapat hak dari mereka, bukti yang sempurna seperti akta otentikAkta dibawah tangan dibagi menjadi 3 jenis ;
1. akta dibawah tangan yang hanya bermeterai saja dan hanya ditanda tangani oleh para pihak tanpa melibatkan pejabat umum / notaris
2. akta dibawah tangan didaftarkan < WAARMEKEN / dibukukan dlm buku notaris oleh notaris. Dlm akta ini notaries menjamin akta tsb memang benar telah ada pada hari dan tanggal dilakukan pendaftaran/pembukuan oleh notaris
10
3. akta dibawah tangan yang dilegalisir oleh notaries adalah akta dibawah tangan yg ditanda tangani dan disahkan di depan notaries/pejabat yg berwenangdalam akta ini notaries menjamin ;
- orang yg namanya tercantum dalam akta adalah orang yg menandatangani kontraknya - tanggal tanda tangan tsb dilakukan pada tanggal yg disebutkan dalam kontrakFungsi akta ada dua :1. Formalitas Causa artinya harus memenuhi persyaratan formal agar suatu pebuatan hukum sempurna
a. harus tetutulis berupa akta dibawah tanganb. harus dengan akta otentik
2. Probationes Causa adalah sebagai alat bukti karena memang sejak semula dimaksudkan untuk dijadikan alat bukti
Mekanisme Pembuatan dan Penyusunan KontrakCivil Law Legal System
Sistem Hukum Common Law Legal SystemSocialist and Religions Legal System
11
Syarat-Syarat Sahnya Perjanjian Kesepakatan
Menurut Civil Law Legal System Kecakapan( Ex. Di Indonesia ps. 1320 KUHPdt.) Suatu hal tertentu
Sebab yang halal
OfferAcceptance
Menurut Common Law Legal System Mutual assent(the six element of a contract) Capacity
ConsiderationLegality
Offer : Suatu penawaran dari yang mempunyai prakarsa di mana
pihak yang menawarkan (the offeror) menyampaikan usulan (proposal) yang menunjukkan keinginan (willingness) untuk membuat suatu kontrak kepada pihak yang lain.
Acceptance : Suatu pernyataan menerima (acceptance) setuju (egrees)
dari pihak yang menerima penawaran (the offeree) atas apa yang dipersyaratkan di dalam penawaran.
Mutual assent : Perjumpaan keinginan dari penawaran serta penerimaan
Penawaran.Capacity : Kecakapan untuk melakukan perbuatan yang
distandardkan menurut hukum.Consideration : Sesuatu yang mempunyai nilai dari sebuah janji yang
dituangkan dalam perjanjian dan mengikat bagi para pihak.
12
Legality : Larangan untuk melangsungkan sebuah kontrak yang tidak
legal/ilegal.Secara garis besar di dalam kedua system tersebut di atas mempunyai persamaan pada unsure-unsur pokok perjanjian, hanya saja di dalam civil law terhadap penawaran dan pernimaan tidak dijadikan sebagai sebuah elemen yang terpisah sebagaimana yang ada pada common law.
13
Kontrak Dagang / Bisnis Internasional
Kontrak dagang / Bisnis Internasional adalah kegiatan komersil lintas batas negara, yang dilakukan antar individu atau perusahaan yang tunduk dalam hukum yang berbeda negara.
GAMBAR PROSES BISNIS
HUKUM
NEGOSIASI
Offer Acceptance
PERJANJIANKONTRAK
Mutual Assent KesepakatanCapacity KecakapanConsideration Perihal TertentuLegality Causa Legal
TRANSAKSI
Macam-macam KontrakMenurut Civil Law Akte otentik (authentieke akte)
14
Sebuah akte yang dibuat dengan sebuah persyaratan yang telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan dan dibuat oleh pejabat yang ditunjuk oleh Undang-undang untuk itu.Akte otentik terdiri dari :1. Partij akte2. Ambtelijke akte (akte pejabat)
Akte di bawah tangan (onderhands akte)Sebuah akte yang dibuat oleh para pihak sendiri yang berkepentingan untuk membuat alat bukti.
Menurut Common Law Formal Contract
Sebuah kontrak yang mendasarkan pada sebuah formalitas yang telah ditetapkan oleh statute atau common law, demikian itu harus :1. Tertulis ;2. Ditandatangani (signed), disaksikan (witnessed) dan
ditempatkan di bawah seal (sealed) para pihak ; serta 3. delivered.
Informal Contract / Simple ContractAdalah sebuah perjanjian yang dibuat dengan susunan, bentuk dan bahasa sesuai dengan kehendak para pihak, biasanya dibuat dalam bentuk-bentuk yang sederhana.
Langkah-langkah pembuatan dan penyusunan Kontrak1. melakukan identifikasi para pihak
identitas para pihak jelas dan para pihak harus mempunyai kewenangan hukum unt membuat kontrak. Orang yg berwenang membuat kontrak yg sudah dewasa dewasa mnrt BW 21 th
2. Mendokumentasikan/melakukan penyerapan segala keinginan/kehendak para pihak yang akan melakukan pembuatan sebuah kontrak
15
3. mengumpulkan segala dokumen-dokumen (warkah) penunjang baik yang berkaitan dengan Subyek, Obyek maupun dokumen-dokumen lain yang dibutuhkan dengan dibuatnya sebuah kontra;
4. Membuat dan menyusun kontrak
KERANGKA UNTUK MEMBUAT AKTA/ANATOMI AKTA : 1. JUDUL AKTA ( HEADING )2. PEMBUKAAN ( OPENING )3. KOMPARISI
PARA PIHAK (PARTIES)4. PREMISE (RECITALS)
DASAR/PERTIMBANGAN5. ISI PERJANJIAN
KETENTUAN DAN PERSYARATAN(TERMS AND CONDITIONS)
6. PENUTUP (CLOSURE)7. TANDA TANGAN (ATTESTATION)
SAKSI-SAKSI (WITNESSES) LAMPIRAN (ATTACHMENTS/EXHIBITS)
Akta notaris terdiri dari beberapa bagian 1. awal akta
- Judul akta/permulaan akta - Nomor akta
- penyebutan nama lengkap notaris- tanggal akta- hari- identitas para penghadap
2. bagian Komparisi3. Premise < suatu ceritera yang mendahului isi akta>4. isi akta5. akhir akta/penutup
Judul akta > Pemberian nama atas sebuah kontrak - istilahh kontrak berasal dr bahasa inggris yaitu The title of contract
16
- judul kontrak biasa mencerminkan ;a. isi kontrak ybsb. ketentuan-ketentuan yg berlaku dlm kontrak ybs
- tidak merupakan syarat sahnya suatu akta/tidak mempengaruhi keabsahan suatu aktasebagai identitas untuk mengetahui jenis kontrak yang sedang
mereka baca.
- untuk membuat judul akta seyogyanya pembuat kontrak memiliki kemampuan untuk membuat suatu judul kontrak yang dapat mengakomodir seluruh isi kontrak yang dibuatnya.
Bagian Pembukaan- berisi tentang tempat dan waktu ( tanggal ) kontrak Contoh : --- Pada hari ini, di Jakarta, Selasa, tanggal dua April tahun dua ribu empat (02-04-2004 ), kami yang bertanda tangan dibawah ini ;
--- pada hari ini, di Jakarta, selasa, tanggal dua April tahun dua ribu empat (02-04-2004), yang bertanda tangan dibawah ini --- pada hari ini, di Jakarta, selasa, tanggal dua April tahun dua ribu empat (02-04-2004), kontrak ini telah dibuat dan ditanda tangani antara
Komparisi- Adalah bagian dari suatu akta yang berisi atau yang memuat
keterangan-keterangan tentang identitas para pihak (nama,
17
pekerjaan, tempat tinggal), dalam kedudukan apa ia bertindak dan berdasarkan apa kedudukan itu, serta apakah ia mempunyai kecakapan (rechtsbekwaamheid) serta kewenangan (rechtsbevoegheid) untuk melakukan tindakan hukum dalam akta
- Pada pokoknya isi komparisi ialah :a. menjelaskan identitas para pihak yang membuat perjanjian/akta
(nama, pekerjaan, tempat tinggal)b. dalam kedudukan kapasitas apa para pihak bertindak dalam
akta (apa unt diri sendiri, apa sbg kuasa/mewakili badan spt PT, CV )
c. berdasarkan apa kedudukan tersebutd. bahwa ia cakap dam berwenang melakukan tindakan hukum
yang disebut dalam akta ( dewasa)e. ia mempunyai hak untuk melakukan tindakan hukum yang
dinyatakan dalam akta
Seseorang sebagai pihak dalam perjanjian (kontrak) dapat bertindak dalam beberapa kualitas ;1. untuk diri sendiri Seseorang sebagai pihak dalam perjanjian, jika ia bertindak untuk diri sendiri2. sebagai kuasa Seseorang bukan sebagai pihak dalam perjanjian, jika ia bertindak untuk dan atas nama orang lain3. sebagai wakil orang/badan
bertindak untuk dan atas nama yang diwakilinya berdasarkan peraturan perundang-undangan, misal : - wali yang mewakili anak dibawah umur
- direktur mewakili perseroan terbatas (PT)ad.4 bertindak dalam hal khusus
18
seseorang bertindak dalam suatu tindakan hukum tertentu harus ada bantuan atau persertujuan ( persyaratan khusus) misal : suami untuk menjual harta bersama harus mendapat persetujuan istri.
POLA KOMPARISIKETIK HAL 14
Pola 1 : - tuan Heru, swasta, bertempat tinggal di Purwokerto jalan mawar 4
Pola 2 : - tuan Heru, swasta, bertempat tinggal di.Purwoketo Jalan Mawar 4
Dalam hal ini bertindak berdasarkan surat kuasa dibawah tangan bermeterai cukup tanggal dua April seribu sembilan ratus delapan puluh, sebagai kuasa dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama tuan Umar, swasta, bertempat tinggal di…
Pola 3 : - tuan Heru, swasta, bertempat tinggal di Purwokerto Jalan Mawar 4
Dalam hal ini bertindak dalam jabatanya sebagai Direktur dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama serta sah mewakili perseroan terbatas “ PT. Maju Mundur, berkedudukan di Jakarta, berdasarkan pasal 10 anggaran dasarnya yang dimuat dalam
19
Berita Negara Republik Indonesia tertanggal…. Nomor…, tambahan Nomor.
. Pola 4 : - tuan Heru, swasta, bertempat tinggal di Purwpkerto
Jalan Mawar 4
Untuk melakukan tindakan hukum dalam akta ini dibantu oleh ayah dan ibunya, yaitu masing-masing dan berturut- turut Tuan Edi dan Nyonya Eti, keduanya swata, bertempat tinggal di Jalan…
Para pihak yang terlibat dalam suatu perjanjian dibagi dalam 2 kelompok ;1. perorangan dan2. badan usaha, sedangkan badan usaha pun dibagi 2 yaitu;
a. badan usaha yang ber badan hukumb. badan usaha yang tidak ber badan hukum
Pembagian Subjek Hukum :Subjek hukum dapat dibagi dua, yaitu : Subjek hukum orang dan Subjek hukum bukan orang.
Subjek hukum yang bukan orang dapat dibagi menjadi : Bukan badan hukum ( Firma, CV, Perkumpulan,persekutuan );
dan Badan hukum PT, Koperasi, Yayasan, Badan Usaha Milik
Negara,Badan Usaha Milik Daerah.Badan hukum dapat dibagi menjadi :
20
Badan hukum publik Negara atau Badan-badan Pemerintah Badan hukum privat Badan–badan Swasta.
21
Subjek hukum :Orang Bukan orang :
Bukan badan hukumBadan hukum :
Badan hukum publikBadan hukum privat
IDENTITAS UNTUK ORANG- adalah keterangan 2x tentang orang /badan, sehingga jelas orang
atau badan yang dimaksud, karena itu mencegah kemungkinan salah tafsir tentang orang/badan yang dimaksud
- identitas mengenai orang meliputi :a. nama (gelar kehormatan, gelar kesarjanaan)b. pekerjaan/jabatanc. tempat tinggal (kota, jalan, nomor rumah)
untuk lebih memberi identitas khas sering pula disebut nomor KTP, paspor/SIM
Seseorang dalam suatu perjanjian itu bisa sebagai :a. Pihak, cukup di sebutkan identitasnya saja ( nama, Pekerjaan,
Alamat ) Contoh ; Tuan Bejo, swasta, bertempat tinggal di …..b. “Bukan pihak, maka dalam komparisi harus disebut
a. identitas penerima Kuasa/wakilb. Identitas pemberi kuasa/yang diwakilic. Dasar dari kuasa atau perwakiland. Bertindak untuk dan atas nama pemberi kuasa/yang diwakiliContoh :
- untuk kuasa lisan tuan A, Swasta, Betempat tinggal di..
22
Dalam hal ini bertindak sebagai kuasa lisan dari dan oleh karena itu untuk dan atas Nama-serta bebarapa perlu menguatkan diri guna menanggung dan menjaminkepentingan 2x tuan B, Swasta, bertempat tinggal di…
- Untuk Kuasa Tetulis Contoh : Tuan A, Swasta, Bertempat tinggal di…… Dalam hal ini bertindak berdasarkan surat kuasa yang dibuat dibawah tangan , bermeterai cukup, tertanggal ……., nomor…., sebagai kuasa dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama tuan B,swasta,bertempat tinggal di…….
-Wakil untuk anak dibawah umur Contoh : Tuan A, swasta, bertempat tinggal di…..
dalam hal ini bertindak sebagai ayah yang melakukan kekuasaan Orang Tua dari anaknya, Nona E, Pelajar, Betempat tinggal yang sama dengan Orang Tuanya C. Sekaligus sebagai Pihak maupun sebagai kuasa/wakil
(bertindak dlm 2 kualitas sekaligus) Contoh : Tuan A, Swasta, bertempat tinggal di…. Dalam hal ini bertindak :
- Untuk diri Sendiri -berdasarkan surat kuasa yang dibuat dibawah tangan ,bermeterai cukup,tertanggal …….,nomor…., sebagai kuasa dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama tuan B,swasta, bertempat tinggal di…….
Identitas mengenai badan meliputi:
23
a. bentuk hukumb. namac. kedudukand. peraturan dasar
- Identitas “badan “ ini terdapat dalam peraturan dasar, yang sering disebut akta pendirian atau anggaran dasarnya
- untuk membuat komparisi suatu PT maka kita harus tau apakah PT itu
sudah ber BH apa belum, kalau belum maka yang berhak atau berwenag bertindak keluar /mewakili perseroan dalam melakukan tindakan hukum adalah pemegang saham, tapi kalau sudah ber BH harus dilihat dalam anggaran dasar PT- Untuk kepentingan membuat kontrak maka kita harus mengetahui
siapa-siapa yang berhak mewakili perseroan dalam melakukan suatu perbuatan hukum dan untuk mengetahui kita harus mencarinya dalam akta pendirian badan itu /anggaran dasarnya
Contoh pasal anggaran dasar PT. Yang memuat wewenang direksi
------------------------------Pasal 13----------------------------------------Direksi berhak mewakili perseroan di dalam maupun diluar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai pengurusan ( beheren ) maupun pemilikan ( beschiking), akan tetapi dengan pembatasan :a. meminjam atau meminjamkan uang atas nama perseroan
(tdk termasuk mengambil uang di Bank)b. membeli, menjual atau dengan cara apapun melepaskan hak
atas harta tetap dan perusahaan 2x atau membebani harta kekayaan perseroan
c. mengikat perseroan sebagai penjamind. mendirikan suatu usaha baru
24
haruslah mendapat persetujuan secara tertulis dari salah seorang anggota komisaris (bisa juga dlm anggaran dasar PT lain hrs mendapat persetujuan dari RUPS)
dari pasal 13 anggaran dasar PT tsb dapat disimpulkan bahwa ;direksi sendiri berhak melakukan segala tindakan hukum (disebut tindakan tanpa pembatasan ) mewakili PT, kecuali unt meminjam uang, membeli menjual, menjaminkan, membukan usaha baru ( disebut tindakan dg pembatasan) baru harus ada persetujuan komisaris
Penulisan pasal 13 anggaran dasar PT dalam komparisi :Untuk tindakan tanpa pembatasTuan banbang Gentolet, swasta, bertempat tinggal Semarang Jalan damar nomor 3Dalam hal ini bertindak dalam jabatnya sebagai Direktur dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama perseroan terbatas “PT.MAJU MUNDUR”. Bekedudukan di Purwokerto, berdasarkan Pasal 13 anggaran dasar perseroanya yang dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal…. Nomor:…Tambahan Nomor :..
Untuk tindakan dengan pembatasan dengan kalimat sbb“ sedangkan untuk melakukan tindakan hukum dalam akta ini telah mendapat persetujuan dari seorang komisaris peseroan terbatas tersebut diatas, sebagaimana yang ternyata dari Surat persetujuan yang dibuat dibawah tangan tanggal… Nomor …
Contoh pasal Anggaran Dasar koparesi yang memuat kewenangan pengurus------------------------ Pasal 12---------------------------1. Pengurus bertugas untuk :
a. memimpin organisasi dan perusahaan kopareasib. melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas
nama koparasi
25
c. mewakili koparasi dihadapan dan diluar pengadilan ----------------------- Pasal 13 --------------------------
1. untuk dapat melaksanakan tugas dan kewajibanya, pengurus berwenang untuk melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama koparasi yang meliputi:melakukan pembelian/penjualan barang maupun jasa, mengadakan hubungan kerja,mengadakan persetujuan, mengadakan perjanjian tentang pemberian hak jaminan dan sebagainya, baik dengan anggota koperasi maupun dengan pihak ketiga
2. untuk mengikatkan kopareasi kepada pihak ketiga , maupun mempertaruhkan harta koparasi sebagai agunan, dengan jangka waktu yang melebihi masa jabatan pengurus yang tersisa, siperlukan persetujuan khusus terlebih dahulu dari Rapat anggota, yangdituangkan keputusan rapat Anggota, untuk maksud ini pengurus dapat memanggil rapat anggota
Penulisan pasal 13 anggaran dasar yayasan dalam komparisiUntuk tindakan tanpa pembatasan1. Tuan Subali, swasta, bertempat tinggal di Solo, Jalan
Kuda Nomor :132. Tuan Edi, swasta, bertempat tinggal di Solo, Jalan Damar
II/43. Tuan Ari,Swasta, bertempat tinggal di Solo, Jalan Sabu
IV/1 dalam hal ini masing-masing dan berturut-turut
bertindak dalam jabatanya selaku ketua sekertaris dan bendahara dari
dan demikian bersama-sama sebagai pengurus koparasi yang
akan disebut, dan karena itu berdasarkan ketentuan pasal 14
ayat 1 Anggaran Rumah Tangga Juncto Pasal 12 ayat 1 Anggaran Dasar bertindak untuk dan atas nama serta sah mewakili Koparasi PRIMER KOPARASI “ ALENGKA “ ( BH noIV/tanggal..1998) Berkedudukan di Solo
Untuk tindakan dengan pembatasan ditambah kalimat - sedang untuk melakukan tindakan hukum dalam akta ini
telah , guna memenuhi ketentun Pasal 14 ayat 2 Anggaran Rumah Tangga Koperasi tersebut, telah memperoleh persetujuan dari Rapat Anggota,
26
Sebagaimana ternyata dari keputusan Rapat Anggota, tanggal ….,Nomor….yang setelah dimeterai cukup kemudian secukupnya, telah dilampirkan pada dan menjadi bagian tak terpisahkan dari akta (perjanjian) ini
Contoh Pasal anggaran dasar Perseroan Komanditer dalam akta pendirianya------------------------- Pasal 7------------------------------Tuan Heru dan tuan Edi, masing-masing dengan sebutan direktur dan wakil direktur sebagai pesero pengurus yang bertanggung jawab penuh, sedangkan tuan Abunawas adalah pesero Komanditer yang hanya bertanggung jawab sejumlah modalnya dalam peseroan. Pesero pengurus baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri berhak mewakili perseroan, baik mengenai tindakan 2x pengurusan maupun tindakan kepemilikan, menendatangan atas nama perseroan, mengadakan hubungan dengan pihak luar dan sebaliknya pihak luar kepada perseroan, akan tetapi dengan pengecualaian dalam hal :a. melakukan pinjaman uangb. mempertanggungkan barang-barang milik perseroan atas
nama perseroanc. menjual belikan atau mengoper barang 2x tidak bergerak
serta barang 2x milik perseroan yang lainya yang lazim tidak diperdagangkan oleh perseroan
d. bertindaksebagai borg/avalist pihak ketigasalah seorang persero pengurus harus dapat izin terlebih dahulu dari persero yang lain
Untuk tindakan tanpa pembatasan- Tuan Heru, Swasta. Bertempat tinggal di Solo, Jalan Damar
Nomor 3Dalam hal ini bertindak dalam jabatanya sebagai Direktur dari dan oleh karena itu menurut Pasal 5 ayat 2 dari anggaran dasar perseroan yang dimuat dalam akta yang dibuat dihadapan Tuan Rudi, Sarjana Hukum, Notaris di Semarang, demikian mewakili dengan sah perseroan komanditer “ CV APES “, yang bekeduduk Solo
Untuk tindakan dengan Pembatasana. Pesero Komaditer memberikan persetujuan dengan
surat persetujuan
27
-Sedang untuk melakukan tindakan hukum dalam akta ini telah memperoleh persetujuan dari pesero komanditer dari perseroan Komanditer tersebut, sebagaimana ternyata dari surat persetujuan yang dibuat dibawah tangan, bermeterai cukup, tertanggal…., dibawah nomor:…
b. Persero Komanditer memberikan persetujuan dengan menandatangani akta- Tuan Abunawas , swasta, bertempat tinggal di
SOLO, Jalan Damar nomor 12dalam hal ini bertindak dalan jabatanya sebagai Pesero Komanditer dari Perseroan “CV.APES” tersebut untuk memberikan ijin kepada Direktur Perseroan terbatas tersebut
PREMISEc. Bagian pembukaan yang memuat latar belakang /penjelasan resmi
dari pada diadakanya suatu Kontrak/ untuk menjelaskan mengapa terjadi suatu perjanjian (kontrak)
d. Disebut sebagi suatu pernyataan yang merupakan konsideran/pertimbangan , latar belakang mengapa sampai lahir suatu perikatan
e. Penulisan dalam akta biasanya secara baku dimulai dengan kata “ bahwa “
f. Dalam hal tidak ada yang perlu dijelaskan , maka premise tidak mutlak harus adaContoh Premise :Kedua belah pihak terlebih dahulu menerangkan sebagai berikut :1. Bahwa Pihak pertama merupakan perusahaan yang sudah lama
bergerak dibidang properti dan memiliki cabang hampir diseluruh kota-kota besar di Indonesia
2. Bahwa pihak pertama juga sebagi pemilik tanah dan bangunan yang terletak di Jalan…. Seluas 2000 m2 berdasarkan sertifikat Hak milik No…
3. Bahwa pihak pertama pada saat ini tidak mempunyai cukup modal, maka pertama dalam menjalankan usahanya tersebut bermaksud bekerjasama dengan pihak kedua sebagai penyandang dana
28
ISI PERJANJIANI. Dilihat pada pengelompok unsure-unsur dapat dikelompokan dalam 3 bagian
2. Unsur Esensialia (Essential Elemen)3. Unsur Naturalia (Natural Elemen)4. Unsur Accidentalia
Unsur Essensialia- Yang dimaksud dengan esensialia adalah unsure perjanjian yg hrs ada dalam perjanjian, Unsur mutlak, jadi tanpa adanya unsure tsb perjanjian tak mungkin ada - setiap perjanjian mempunyai mempunyai unsur esensialia yang berbeda tergantung dari Jenis perjanjianya
Contoh A. JUAL BELI- perjanjian Jual beli Unsur Esensilia adalah barang dan harga Pasal 1457 KUH>pdt “ Suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan dan pihak yang lainya untuk membayar harga yang telah diperjanjikan “
29
- perumusan Unsur essensialia jual beli dalam pasal--------------------------Pasal 1--------------------------------pihak pertama berjanji karena itu mengikatkan diri untuk menjual serta------ menyerahkan kepada pihak kedua, yang berjanji dan karena itu mengikatkan-- diri pula untuk membeli serta menerima dari pihak pertama kendaraan -------bermotor dengan data merk Yamaha dng no polisi -----------------------------------------------------------pasal 2-----------------------------------------Jual beli kendaraan bermotor tersebut dilakukan dengan harga-------------- Rp,2.000.000.,- (dua juta rupiah), dan telah dibayar oleh pihak pembeli -----kepada pihak penjual sebelum ditandatangani akta ini dengan memakai-------- kuitansi tersendiri dan seberapa perlu akta ini dinyatakan sebagai tanda -----penerimaan yang sah----------------------------------------------
B. SEWA MENYEWA ( PS 1548 KUH.Pdt) “sewa menyewa adalah sutau perjanjian dng mana pihak yg satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak yg lainya kenikmatan suatu barang, selama suatu waktu tertentu dan dng pembayaran sesuatu harga,yg oleh pihak tsb belakangan disanggupi pembayaranya”
- jadi dalam sewa menyewa yang menjadi esensinya adalah ;- ada penyerahan suatu barang untuk dinikmati penyewa- ada pembayaran harga sewa
Contoh perumusan unsure essensialia dalam perjanjian sewa menyewa---------------------------------------Pasal 3---------------------------------------Uang sewa bangunan tsb adalah sebesar Rp.2.000.000.,- (dua juta rupiah)---- pertahun, jumlah uang sewa sebesar tsb telah dibayar oleh pihak penyewa---- kepada pihak yang menyewakan sebelum ditandatanganinya akta ini dan untuk penerimaan uang sebesar tsb akta ini berlaku juga sbg tanda penerimaan uang
30
(kuitansi) yang sah --------------------------------------------------------------------------------------------------------Pasal 4 ---------------------------------------pihak yang menyewakan menyerahkan bangunan itu kepada pihak penyewa----- dalam keadaan kosong dari penghuni dan barang-barang milik pihak yang -----menyewakan dan segera dapat dipergunakan oleh pihak penyewa untuk jangka waktu persewaan ini----------------------------------------------------------------
UNSUR NATURALIA
Adalah unsur perjanjian yg oleh undang-undang diatur, tetapi oleh para pihak dapat disingkirkan atau diganti Disini unsur tsb oleh Undang 2x diatur dlm hukum yg mengatur/menambah (aanvullen rech) Contoh ;
- cara pembayaran- waktu dan tempat pembayaran- biaya angkutan
perumusan dalam pasal perjanjian jual beli :
---------------------------------------------Pasal 2---------------------------------------------
harga jual beli kendaraan bermotor tersebut adalah sebesar -------------------- Rp.5.000.000.000.- (lima juta rupiah), dibayar oleh pihak pembeli kepada ---- pihak penjual secara bertahap ;----------------------------------------------------------
- tahap pertama sebesar Rp.2500.000.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) telah dibayar sebelum ditandataninya akta ini ------------------------------------- tahap kedua sebesar Rp.2.500.000.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah)---
dibayar paling lambat pada tanggal dua April dua ribu lima (02-042005)—----------------------------------------------Pasal
3--------------------------------------------pembayaran tahap kedua harus dilakukan dirumah dan dengan memakai
kuitansi pihak penjual tersebut atau wakilnya yang sah dengan kuitansi dari……. dst
UNSUR ACCIDENTALIA
Adalah unsur perjanjian yang ditambahkan oleh para pihak, dan undang 2x sendiri tentang hal itu ini adalah suatu sayrat yang tidak harus ada tetapi dicantumkan oleh juga oleh
31
para pihak untuk keperluan tertentu dengan maksud khusus sebagai suatu kepastian Contoh : para pihak menetapkan dalam perjanjianya mengenai domisili hukum
II. DILIHAT ISI /PASAL-PASAL DALAM KONTRAK
bagian dari suatu suatu kontrak yang terdiri dari kalimat/sejumlah kalimat yang menggambarkan kondisi dan informasi tentang apa yang disepakati. dalam bagian in i bisa dipisahkan menjadi 3 bagian ;
1. ketentuan umumdalam ketentuan umum dirumuskan difinisi 2x atau pembatasan pengertian dari istilah 2x yang dianggap penting dan sering digunakan dalam kontrak, yang disepakati oleh para pihak untuk menghindarkan perselisihan yang timbul karena adanya perbedaan/penafsiran diantara para pihakistilah-istilah yg akan disefinisikan akan digunakan pd pasal-pasal berikutnya shg dpt mempersingkat tanpa perlu penjelasan lagiContoh :------------------------Pasal 1-------------------------------------------------Ketentuan umum--------------------------Dalam perjanjian ini yang dimaksud dengan ; ----------------------a.Bank adalah Bank Miun yang bekedudukan di Jakarta dan berkantor pusat di Jalan Jend Soedirman 233 Jakarta ---------------------b.Debitur adalah perseroan komanditer “ cv rahayu” yang ------------ berkedudukan dan berkantor di ….-----------------------------c.pinjaman kredit usaha kecil (KUK) berarti pinjaman atau fasilitas pembiyaan yg akan diberikan oleh pihak pertama d.Repayment Schedule adalah daftar angsuran tiap-tiap bulan---------e.Overdraft adalah kelebihan tarik oleh debitur dari jumlah plafond -- pinjaman --------------------------------------------------
32
2. ketentuan pokokdalam ketentuan pokok ini ada 3 jenis klausula;a.klausula traksaksional berisi tentang hal 2x yang disepakati oleh para pihak tentang obyek dan tata cara pemenuhan prestasi dan kontra prestasi oleh masing 2x pihak yang menjadi kewajibanya Contoh ;----------------------------------- Pasal 1 ------------------------------------------------------------------ Fasilitas Kredit -----------------------------1.1. Kesediaan Memberikan Pinjaman. ----------------------------------
1.1.1.Atas dasar syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini dan tersedianya dana, BANK menyetujui untuk memberikan fasilitas kredit dalam bentuk “kredit dengan angsuran” dalam mata uang rupiah, dan DEBITUR setuju untuk menerima fasilitas kredit ini dengan ini secara tegas mengaku pada saat ini berhutang kepada BANK sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), selanjutnya disebut PINJAMAN, jumlah mana belum termasuk bunga dan biaya-biaya lainnya yang harus dibayar oleh DEBITUR. ------------------------------------------------
1.1.2.Pinjaman tersebut diberikan untuk JANGKA WAKTU 36 (tiga puluh enam) bulan, yang dimulai sejak tanggal 1 Mei 2000 sampai dengan tanggal 30 April 2003. ----------------
1.1.3.BANK mempunyai hak untuk … dan seterusnya
b. klausula specifikberisi tentang hal-hal khusus sesuai dengan karakteristik jenis perikatan atau bisnisnya masing-masing. Dan hal ini yang membedakan isi kontrak bisnis yang satu dengan yang lainyaContoh :---------------------------------- Pasal 7 ------------------------------------------------------------- Jaminan Kredit ----------------------------
33
7.1. untuk menjamin pembayaran kembali sampai lunas, tertib dan sebagaimana mestinya semua dan setiap jumlah uang yang berhutang yang wajib dibayar oleh DEBITUR kepada BANk yang timbul dari atau berdasrkan berjanjian ini termasuk perubahan-perubahnnya, penambahan-penambahan, pembaharuan-pembaharuannya dan atau perpanjangannya di kemudian hari yang akan dibuat antara BANK dengn DEBITUR baik berupa hutang pokok, bunga, provisi maupun biaya-biaya lainnya serta hutang-hutang lain DEBITUR berupa apapun juga kepada BANk yang timbul dari atau berdasarkan perjanjian ini yang sekarang telah dan atau yang akan ada di kemudian hari, maka dibuat dan ditandatangani perjanjian-perjanjian jaminan (selanjutnya disebut perjanjian jaminan) sebagai berikut :7.1.1. Pemberian Hak Tanggungan atau Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan atas sebidang tanah Hak Milik …7.2. Perjanjian Pertanggungan (borgtoth)satu dan lain sebagaimana akan dibuatkan perjanjianannya secara tersendiri yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan satu kesatuan dengan perjanjian ini.
c. klausula antisipatif adalah klausula yang berisi tentang hal 2x yang menyangkut kemungkinan 2x yang akan terjadi selama berlangsungnya perjanjian (kontrak), seperti;
- perpanjangan kontrak- penyelesaian sengketa termasuk - alamat surat-menyurat, - domisili hukum
Contoh 1 :------------------------------------- Pasal 3 ------------------------------------------------------------------ Jangka Waktu ----------------------------
34
3.1. Perjanjian pinjaman tersebut diberikan untuk janga waktu 12 (dua belas) bulan yang dimuali sejak tanggal 1 Mei 2000 sampai dengan tanggal 30 April 2001 namun demikian apabila DEBITUR masih membutuhkan dana pinjaman tersebut dan BANK menyetujuinya, jangka waktu perjanjian ini dapat diperpanjang untuk 1 (satu) tahun lagi asal saja DEBITUR mengajukan permohonan perpanjangannya paling lambat 1 (satu) bulan sebelum tanggal jatuh tempo kredit berdasarkan perjanjian ini
3.2. dan seterusnya …
----------------------------------- Pasal 7 --------------------------------------------------------------------- Domisili -----------------------------------Untuk segala urusan tentang perjanjian ini dengan segala akibatnya kedua belah pihak memilih tempat tinggal menurut hukum atau domisili yang tetap dan umum di Kantor Panitera Pengadilan Negeri di Purwokerto dengan tidak mengurangi hak dan kewenangan BANK untuk menuntut pelaksanaan / eksekusi atau mengajukan tuntutan hokum terhadap pengambil kredit / yang berhutang melalui atau di hadapan pengadilan-pengadilan lainnya di manapun juga di dalam wilayah Republik Indonesia.
------------------------------------ Pasal 10 ---------------------------------------------------------------- Surat Menyurat ---------------------------1. Alamat Surat Menyurat.
1.1. semua surat menyurat atau pemberitahuan yang perlu dikirim oleh masing-masing pihak kepada pihak lain mengenai atau sehubungan perjanjian ini harus dilakukan dengan surat tercatat atau melalui ekspedisi, kawat atau teleks kepada alamat-alamat di bawah ini.BANK : BANK MUIMAlamat :Telepon :Faks :DEBITUR : CV. PALUGADAAlamat :Telepon :Faks :
Catatan : ketiga klausula tersebut bisa saja berada dalam 1 pasal atau terpisah- pisah dan antara klausula- yang satu dengan lainya dan tidak aturan mana yang lebih dahulu diuraikan
35
3.ketentuan penunjangketentuan ini diperlukan untuk menunjang efektifitas pelaksanaan kontrak oleh para pihak yang terlibat didalamnya lazimnya antara lain berisi ;contoh :
a. klausula tentang condition presedentmemuat tentang syarat-syarat tangguh yang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh salah satu pihak sebelum pihak lainya memenuhi kewajibannya.Contoh (Perjanjian Kredit) :-------------------------------- Pasal 2 ----------------------------------------------------------- Penarikan Pinjaman ---------------------------Persyaratan penarikan :Persyaratan dibawah ini harus terlebih dahulu dipenuhi oleh Debitur sebelum pinjaman dilakukan :- Pernyataan dan Jaminan
Pernyataan dan Jaminan Debitur yang tercantum dalam pasal 5 perjanjian ini adalah benar dan sesungguhnya masih berlaku pada tanggal penarikan dan seterusnya sampai kredit/pinjaman Debitur lunas, serta semua permufakatan debitur yg disebutkan disini telah dipenuhi ………..
b. klausula tentang affirmatif covenantsmemuat tentang janji 2x para pihak untuk melakukan hal-hal tertentu selama perjanjian masih masih berlangsungContoh (untuk perjanjian kerja sama) :-------------------------------- Pasal 3 ---------------------------------------------------------- Pelaksanaan Perjanjian ------------------------1. Selama perjanjian ini masih berlangsung/masih berlaku,
maka PIHAK PERTAMA harus melakukan hal-hal sebagai berikut :a. Menyusun dan menetapkan system dan prosedur
operasional unit usaha PIHAK KEDUA , yang terdiri dari
36
Operasi manual, Human Resources Manual, Teknology Manual dan Sistem Informasi Manual
b. Membuat dan menentukan Kebijakan Umum yang tertuang dalam rencana program kerja dan anggaran unit usaha PIHAK KEDUA.
c. Melakukan pembinaan dan monitoring … dan seterusnya …
2. … dan seterusnya
c. klausula tentang negatif covenants
memuat tentang janji 2x para pihak untuk tidak melakukan hal 2x tertentu selama perjanjian masihberlangsungContoh ( untuk Perjanjian Kerja Sama )
------------------------------------ Pasal 5 ------------------------------------------------------------------- Batasan-----------------------------------a. PIHAK PERTAMA tidak diperkenankan untuk
membuat dan menandatangani kerja sama serupa dengan pihak lain. ---------------
b. PIHAK PERTAMA tidak diperkenankan untuk mengkopi system-sistem, program-program, prosedur serta teknis yang telah diterpakan oleh PIHAK KEDUA pada unit usaha PIHAK PERTAMA tanpa mendapat izin terlebih dahulu dari PIHAK KEDUA. -----------
c. … dan seterusnya. ------------------------------------------------------
klasusula Arbitraseadalah proses penyelesaian perselisihan antara para pihak yg secara sukarela menyerahkan perkaranya kepada pihak ketiga netral yang disebut Arbitrator. Dimana arbitrator mrmpunyai wewenang unt memberikan putusan yang final dan mengikat tanpan melalui badan peradilan -Contoh ; --------------------------------------Pasal 12----------------------------------- Pasal ArbitraseSemua sengketa yang timbul dari perjanjian ini akan diselesaikan dalam ------tingkat pertama dan terakhir menururut peraturan prosedur< Badan ---------ArbitrasiNasional Indonesia > oleh arbitrator
37
yang ditunjuk peraturan -------tersebut----------------------------------------------------------------------------
Disamping klausula arbitrase biasanya ada klausula penyelesaian melalui musyawarah dan mufakat-Contoh ;--------------------------------------Pasal 13---------------------------------------bilamana terdapat perselisihan atau perbedaan pendapat dalam melaksanakan suatu perjanjian, maka akan diselesaikan oleh kedua belah pihak secara------ musyawarah dan mufakat----------------------------------------------------------
Klausula Force MajeureDibuat oleh para pihak yg membuat perjanjian untuk mengantisipasi apabila --terjadi suatu peristiwa yg mungkin timbul dikemudian hari dari sebab2x-----diluar kekuasaan para pihak yang berakibat langsung terhadap pelaksanaan---perjanjian yang --------------------------------------------------------------------Contoh ;-------------------------------------Pasal 10 ---------------------------------------
Force MajeureApabila terjadi kelambatan atau kegagalan oleh salah satu pihak untuk-------- memenuhi kewajiban sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian ini, yg ----disebebkan oleh karena tindakan atau kejadian yg dpt ditimbulkan atau ------diakibatkan suatau kejadian diluar kemempuan para pihak seperti banjir, -----badai, gempabumi, pemogokan, huru-hara, peledakan, sabotase, ---------------pertempuran,peperangan, embargo, pemberontakan, maka kelambatan atau ---kegagalan tsb karenanya tdk boleh dianggap sesalahan pihak ybs, melainkan-- dilindungi dan tdk akan mengalami tuntutan atas kerugian yg diderita oleh ----pihak lainya.-----------------------------------------------------------------------
Klausula pilihan HukumPara pihak bebas menentukan pilihak hokum berkaitan dengan hokum apakan yang akn digunakan bilaman terjadi sengketa
38
Contoh ; “ kecuali ditetapkan lain dalam persetujuan ini pelaksanaan dan
operasi persetujuan ini akan diatur, tunduk kepada dan ditafsirkan sesuai dengan hokum Indonesia “Klausula keseluruhan
Yg dimaksud dng keseluruhan adalah adalah bahwa obyek perjanjian yg diatur di dalamnya merupakan suatu kesatuan yg utuh, artinya tdk blh ditafsirkan secara terpisah dan atau secara sendiri-sendiri.jadi satu pasal mempunyai kaitan dng pasal-pasal lainyaContoh ;-------------------------------------Pasal 6-----------------------------------------
Keseluruhan perjanjianPerjanjianini serta lampiran-lampiranya merupakan bagian yg tidak------------ terpisahkan dan merupakan suatau kesatuan dari perjanjian ini yang berisikan keseluruhan perjanjian antara para pihak berkenaan dengan hal pokok --------perjanjian ini, menggantikan serta membatalkan semua perjanjian 2x ---------sebelumnya, negosiasi 2x , kewajiban-kewajiban dan sesuatau yg hrs----------dikerjakan serta tulisan yg berknaan dng hal pokok perjanjian ini--------------
BAGIAN PENUTUPg. ada 4 hal yang harus diingat dalam bagian ini, yaitu;
a. sebagai suatu penekanan bahwa kontrak ini adalah alat bukticontoh : perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing-masing bermeterai cukup yang mempunyai kekuatan hukum yang sama, untuk masing-masing pihak
b. sebagian bagian yangmenyebutkan tempat pembuatan dan penandatangan
39
contoh : Demikian perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak pada hari…, tanggal…,
c. sebagai ruang untuk menyebutkan saksi 2xcontoh : Demikian perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak, serta oleh Eko dan Amir masing-masing sebagai saksi-saksimengapa dalam kontrak diperlukan saksi-saksi ?perlunya adalah pada saat terjadinya sengketa antara para pihak. Karena selain kontrak itu sendiri saksi-saksi juga merupakan alat buktipasal 1866 BW atau pasal 164 RIB alat bukti dalam perkara perdata adalah ;1.bukti tulisan2.bukti dg saksi-saksi3.persangkaan 2x4.pengakuan dan sumpahsyarat untuk menjadi saksi-saksi;
- dianggap sbg tdk cakap menjadi saksi adalah para anggota keluarga dan semenda dlmgaris lurus dari salah satu pihak, begitu pula suami/istri sekalipun telah cerai (pasal 1910 BW)
- selain itu harus memenuhi unsure 2x kecakapan melakukan perbuatan hokum seperti juga para pihak dalam suatu perjanjian
d. sebagai ruang untuk menempatkan tanda tangan para pihak
LAMPIRAN-LAMPIRANh. Yang perlu diketahui mengenai lampiran adalah :
a. tidak semua kontrak memiliki lampiranb. diperlukan lampiran adalah apabila terdapat bagian 2x yang
memerlukan penjelasan yang apabila dimasukan dalam kontrak
40
akan sangat panjang, atau membuat gambar, serta penjelasan lainnya
c. lampiran merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan dengan perjanjian yang melampirinya
Contoh kontrak dengan bagian-bagiannya :BAGIAN CONTOH KONTRAKBagian Pembukaan :Judul PERJANJIAN KREDIT BANKWaktu penanda- Pada hari ini, Senin, tanggal satu Mei tahun
dua ribu (01-05-2000), tanganan Kontrak kami yang bertanda tangan di bawah ini :Komparisi 1. Oki Daeng Paricu, Pemimpin Cabang Bank Adel, bertempat(Pihak Bank) tinggal di Jalan Walet Nomor 6 Kelurahan Cikunir
Kecamatan Pondok Gede, Kabupaten Bekasi, dalam hal ini bertindak dalam kedudukannya tersebut di atas, ----------------------------------------------------------------------berdasarkan kuasa di bawah tangan bermeterai cukup, tertanggal 10 Mei 2000 Nomor : 123/MFAD/5/00, demikian bertindak untuk dan atas nama Direksi mewakili Perseroan Terbatas
41
(PT) Bank Adel yang didirikan dengan akta tertanggal 09 Maret 1997 Nomor 1 dibuat dihadapan Rudi, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta, untuk cabangnya di Bekasi. ----------------------------------------------------------------------Selanjutnya, dalam perjanjian ini disebut Bank. - -
Komparisi 2. Agus, Swasta, bertempat tinggal di Jalan Walet 6 -(Pihak Kedua) Kelurahan Cikini, Kecamatan Pondok Gede,
Kabupaten Bekasi, dan Titis, Swasta, bertempat tinggal di Jalam Walet Nomor 5 Kelurahan Cikunir, Kecamatan Pondok Gede, Kabupaten Bekasi, dalam hal ini bertindak masing-masing dalam kedudukannya sebagai Direktur Utama dan Direktur Operasi, demikian berdasarkan surat persetujuan di bawah tangan, bermeterai cukup dari seorang komisaris, dan demikian berdasarkan Pasal 12 Anggaran Dasarnya berwenang untuk mewakili perseroan terbatas PT. Palaguna berkedudukan di Bekasi, yang didirikan dengan akta tertanggal 09 Maret 1997 Nomor 1, dibuat di hadapan Rudi, Sarjana Hukum, notaris di Bekasi, Anggaran Dasar mana telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Nomor : 1234567. Selanjutnya, dalam perjanjian ini disebut Debitur. -------------------------------------------------------------
Recitals ------------Kedua belah pihak (Bank dan Debitur) ------menerangkan terlebih dahulu bahwa : ----------------------1. Para Debitur memerlukan tambahan modal kerja
untuk meningkatkan volume usahanya, terutama untuk pengadaan barang-barang modal ; ------------
42
2. Salah satu cara untuk memproleh tambahan modal kerja tersebut adalah dengan fasilitas kredit bank. ----------------------------------------------------
3. Untuk keperluan tersebut Debitur telah mengajukan permohonan kreditnya kepada Bank sebagaimana suratnya Nomor : 123/ABC/IV/2000 tanggal 19 April 2000. --------------------------------------
4. Bank setuju untuk memberikan fasilitas kredit kepada Debitur, sebagaimana ternyata dalam suratnya Nomor 098/BA/IV/2000 tanggal 26 April 2000. -------------------------------------------------------------
Ruang Lingkup----------------------------------------------------------------------------Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka kedua belah pihak (Bank dan Debitur) telah mufakat dan setuju untuk saling mengikatkan diri membuat perjanjian kredit ini dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana diuraikan dalam pasal-pasal berikut : -------------------------------------------------------
Isi/Pasal-pasal ------------------------------------ Pasal 1 -------------------- Kontrak
Ketentuan Umum------------------------------------------------------------------------------------------------------ ---------------
(Definisi) Dalam perjanjian ini, yang dimaksud dengan : ------------1.1.-----------------------------------------------------------------------Bank adalah Perseroan Terbatas (PT) Bank ADEL
Cabang Bekasi yang berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta yang didirikan dengan akta tertanggal 09 Maret 1997 Nomor 1 dibuat di hadapan Rudi, Sarjana Hukum, notaris di Jakarta. - -
1.2.-----------------------------------------------------------------------Debitur adalah Perseroan Terbatas (PT) Palaguna berkedudukan di Bekasi, Jalan Walet Nomor 5 yang didirikan dengan akta tertanggal 09 Maret 1997
43
Nomor 1, dibuat di hadapan Rudi, Sarjana Hukum, notaris di Bekasi. -----------------------------------------------
1.3.-----------------------------------------------------------------------Plafond adalah jumlah maksimal pinjaman yang diberikan Bank kepada Debitur. ---------------------------
1.4.-----------------------------------------------------------------------Repayment Schedule adalah daftar angsuran tiap-tiap bulan yang harus dan menjadi kewajiban debitur untuk membayarnya setipa tanggal 25 bulan berjalan. --------------------------------------------------
1.5.-----------------------------------------------------------------------Penjamin adalah orang/pihak lain yang memberikan jaminan/agunan atas Pinjaman yang diterima Debitur dari Bank.
Ketentuan Pokok------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Klausula ------------------------------ Fasilitas Kredit -----------------Transaksional
a. Kesediaan Memberikan Pinjaman. -----------------------------------i. Atas dasar syarat-syarat dan ketentuan-
ketentuan dalam perjanjian ini dan tersedianya dana, BANK menyetujui untuk memberikan fasilitas kredit dalam bentuk “kredit dengan angsuran” dalam mata uang rupiah, dan DEBITUR setuju untuk menerima fasilitas kredit ini dan dengan ini secara tegas mengaku pada saat ini berhutang kepada BANK sebesar Rp.360.000.000,00 (tiga ratus enam puluh juta rupiah), selanjutnya disebut PINJAMAN, jumlah mana belum termasuk bungan dan biaya-biaya lainnya yang harus dibayar oleh DEBITUR.
ii. Pinjaman tersebut diberikan untuk JANGKA WAKTU 36 (tiga puluh enam) bulan, yang
44
dimulai sejak tanggal satu bulan Mei tahun dua ribu (01-05-2000) sampai dengan tanggal tiga puluh April tahun dua ribu tiga (30-04-2003).
Klausula Antisipatif-----------------------------------------------------------2.1.3. Apabila dianggap perlu oleh Bank dan atau apabila
pemberian Pinjaman ini dapat membahayakan kelangsungan usaha BANK, maka BANK mempunyai hak untuk meninjau kembali secara berkala dan atau membatalkan pinjaman dan atau menurunkan plafond Pinjaman yang bisa diberikan kepada Debitur menurut perjanjian ini, dengan atau tanpa terlebih dahulu memberitahukan kepada Debitur dan Bank tidak bertanggung jawab kepada Debitur atas segala akibat yang ditimbulkan sehubungan dengan pembatalan Pinjaman atau penurunan Plafond tersebut. Dalam hal ini Debitur tidak akan mengajukan tuntutan hukum berupa apa pun juga (antara lain tuntutanganti rugi) kepada BANK. ---------------
Kalusula Transaksional 2.2. Bunga, provisi, denda dan biaya-biaya lainnya
2.2.1.Bunga. --------------------------------------------Debitur berkewajiban untuk membayar bunga pinjaman kepada BANK dengan suku bunga 12 % pertahun -----------------Bunga mana dihitung sejak hari dan tanggal pinjaman ditarik oleh DEBITUR dari BANK s/d hari dan tanggal dibayar
45
kembali dengan penuh dan atau lunas secara sebagaimana mestinya oleh DEBITUR kepada BANK ----------------------
1.2.2 Provisi ---------------------------------------------Debitur berkewajiban pula untuk membayar kepada Bank, provisi kredit sebesar Rp.250.000,- yang dibayar secara sekaligus sebelum pencairan pinjaman oleh BANK. -------------------------
1.2.3 Apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran dan bunga pinjaman oleh DEBITUR maka akan dikenakan denda sebesar 3 permil per tahun dihitung setiap hari kelambatan pembayaran kewajiban DEBITUR di maksud.----------------------------------------------
1.2.4 Biaya-biaya lainnya ------------------------------DEBITUR berkewajiban membayar biaya administrasi kepada BANK sebesar Rp.200.000,- yang dibayar secara sekaligus sebelum pencairan pinjaman oleh BANK, selain itu, DEBITUR juga berkewajiban untuk membayar biaya yang mungikin timbul dari pemberian pinjaman ini, seperti biaya notaris dan biaya penutupan asuransi.---------------------
2.3. Penggunaan Hasil Pinjaman ---------------------------1.3.1 DEBITUR menyetujui bahwa pinjaman
yang diberikan berdasarkan perjanjian kredit ini akan digunakan oleh DEBITUR
46
untuk keperluan pembelian kendaraan operasional DEBITUR.----------------------------
1.3.2 BANK tidak bertanggung jawab atas penggunaan pinjaman yang tidak sesuai dengan isi Pasal 2 ayat (2.3).2.3.1 tersebut di atas dan BANK sewaktu-waktu berdasarkan Pasal 9.1.8. Perjanjian ini dapat meminta pelunasan pinjaman apa bila penggunaan pinjaman di luar keperluan tersebut di atas.-----------
Ketentuan -------------------- Pasal 3 ---------------------------Penunjang ---------------------- Penarikan Pinjaman ---------------------Condition Persyaratan tersebut di bawah ini harus terlebih dahuluPresedent dipenuhi oleh DEBITUR sebelum penerikan pinjaman
dilakukan. -------------------------------------------------------------3.1.---------------------------------------------------------------------Pernyataan dan Agunan
---------------------------------------------------------------------Pernyataan dan agunan DEBITUR yang tercantum dalam Pasal 6 Perjanjian ini adalah benar dan sesungguhnya masih berlaku pada tanggal penerikan serta semua permufakatan DEBITUR yang disebut di sini telah dipenuhi dan tidak akan terjadi hal-hal seperti yang disebutkan dalam Pasal 9 perjanjian ini atau setiap kejadian yang telah beberapa waktu kemudian akan menimbulkan kejadian sebagaimana disebutkan dalam pasal 9 perjanjian ini.------------------------------
3.2.---------------------------------------------------------------------BhANK sudah menerima
47
3.2.1 Bukti yang memuaskan bahwa DEBITUR telah membayar semua materai, pajak dan biaya lainnya kepada negara sehubungan dengan pelaksanaan penyerahan dan pendaftaran perjanjian kredit ini, instrumen dan lain-lain dokumen yang telah ditentukan dalam perjajian kredit ini.--------------------------------------------------------------
3.2.2 Kopi dari semua perizinan usaha DEBITUR yang diperlukan guna kelangsungan usahanya, termasuk yang diperlukan sehubungan dengan pemberian pinjaman ini, dan lain-lain dokumen yang diharuskan dan disahkan kebenarannya oleh Pejabat yang berwenang.--------------------------------------------------------------
3.3.---------------------------------------------------------------------Agunan
Bank sudah menerima agunan sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 8 Perjanjian ini.---------------
3.4.---------------------------------------------------------------------Kredit Macet
DEBITUR dan atau penjamin tidak memiliki kredit macet di BANK mana saja termasuk lembaga pembiayaan mana saja dan atau kreditur lainnya.
------------------------------ Pasal 4 ------------------------------------------------ Pembuktian Hutang ---------------------
Klausula Debitur menyetujui bahwa pinjaman DEBITUR kepada BANKAntisipatif berdasarkan perjanjian kredit ini pada waktu-waktu
tertentu akan dibuktikan dari ;----------------------------------
48
4.1. Rekening-rekening pinjaman yang dipegang dan diperlihara oleh BANK-----------------------------------------
4.2. Surat Aksep, tanda terima uang atau instrumen lainnya yang ditentukan oleh BANK----------------------
4.3. Pembuktian, catatan-catatan dan administrasi yang dipegang dan dipelihara oleh BANK mengenai atau berhubungan dengan pemberian pinjaman oleh DEBITUR.---------------------------------------------------
4.4. Surat-surat dan dokumen-dokumen lainnya yang dikeluarkan oleh BANK----------------------------------------
------------------------------ Pasal 5 --------------------------------------------------Pembayaran Kembali ------------------
Klausula 5.1. Pembayaran Kembali.----------------------------------------Transaksional Pinjaman yang diperoleh berdasarkan perjanjian
kredit ini akan dibayar sampai lunas paling lambat pada tanggal 30 April 2003.Pembayaran mana akan dilakukan oleh Debitur kepada Bank dengan cara mengangsur Pokok Pinjaman sebesar Rp.10.000.000,00 ditambah Bunga Pinjamam sebesar Rp.360.000,- tiap-tiap tanggal 25 bulan berjalan, pembayaran mana dimulai untuk pertama kalinya pada tanggal 25 Mei 2000 dan untuk terakhir kalinya paling lambat pada tanggal 30 April 2003, sebagaimana ternyata yang diuraikan dalam repayment schedule yang menjadi bagian dan merupakan sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan perjanjian kredit ini.-------------------------------------------
5.2.-----------------------------------------------------------------------Waktu dan Tempat Pembayaran Kembali.-----------------------------------------------------------------------
49
Bilamana pembayaran tersebut di atas pada poin 5.1. harus dilaksanakan jatuh bukan pada hari kerja Bank, maka pembayaran tersebut harus dilakukan pada hari kerja berikutnya.-------------------Semua pembayran tersebut di atas dilakukan di kantor Bank di mana rekening debitur dibuka.-------
5.3.-----------------------------------------------------------------------Pembayaran Kembali Bebas dari Potongan.-----------------------------------------------------------------------Semua pembayaran atau pembayaran kembali yang wajib dilakukan oleh Debitur kepada Bank berdasarkan perjanjian ini, harus bebas, tanpa pengurangandan atau pemotongan untuk pajak-pajak, biaya-biaya atau pungutan-pungutan dan beban-beban apa pun juga yang dikenakan oleh instansi perpajakan yang berwenang.-------------------
5.4.-----------------------------------------------------------------------Prioritas Penggunaan Pembayaran kembali.-----------------------------------------------------------------------Setiap jumlah uang yang diterima oleh Bank sehubungan dengan perjanjian kredit ini akan dipergunakan dengan urutan prioritas sebagai berikut atau dengan urutan lain yang dipandang baik oleh Bank :-------------------------------------------------5.4.1.Setiap jumlah terhutang yang tidak
dicantumkan dalam paragraf ini.
5.4.2.Setiap provisi, biaya administrasi dan fee lainnya.
5.4.3.Denda atas tunggakan bunga pinjaman dan atau tunggakan pokok pinjaman.
50
5.4.4.Tunggakan bunga atas pokok pinjaman.
5.4.5.Tunggakan pokok pinjaman.
5.4.6.Kewajiban bunga pinjaman dan atau pokok pinjamana pada bulan yang bersangkutan (bulan berjalan)
5.5.-----------------------------------------------------------------------Biaya-biaya Penagihan Pembayaran Kembali.-----------------------------------------------------------------------Apabila Debitur dalam melakukan pembayran kewajibannya tersebut di atas, terlebih dahulu dilakukan penagihan-penagihan oleh Bank, maka biaya-biaya penagihan tersebut, termasuk untuk upah kuasa hukum. Bank menjadi beban yang harus dibayar oleh Debitur.---------------------------------
-------------------------------- Pasal 6 ------------------------Klausula ----------------- Pernyataan dan Jaminan Debitur ----------Antisipatif Debitur menyatakan dan menjamin Bank hal- hal sebagai
berikut :6.1. Perikatan Perjanjian. --------------------------------------
6.1.1. Perjanjian kredit ini dan instrumen serta dokumen
lain yang diisyaratkan dalam Perjanjian Kredit ini bila dilaksanakan dan diserahkan akan merupakan suatu kewajiban hukum yang sah dan mengikat bagi debitur dan karenanya dapat dieksekusi sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum didalamnya.---------
51
6.1.2.Perjanjian Kredit ini dan instrumen serta dokumen lain yang diisyaratkan oleh perjanjian kredit ini tidak dan tidak akan melanggar undang-undang, peraturan, ketetapan atau keputusan dari Negara Republik Indonesia.------------------------------------
6.1.3.Semua Jenis surat-surat, izin-izin dan instrumen serta dokumen lain yang diperlukan atau diharuskan sehubungan dengan perjanjian kredit ini, telah dibuat dan diperoleh.-------------------------------------------------
6.2. Perkara Pidana dan Perdata. -----------------------------Debitur tidak terlibat dalam perkara pidana maupun perdata, tuntutan pajak atau sengketa yang sedang berlangsung atau menurut pengetahuan Debitur akan menjadi ancaman dikemudian hari atau yang dapat berakibat negatif terhadap Debitur atau harta kekayaannya, yang nantinya mempengaruhi keadaan keuangan atau usahanya atau dapat mengganggu kemampuannya untuk melakukan kewajibannya untuk membayar (kembali) Pinjaman berdasarkan Perjanjian Kredit ini.----------------------------- Pasal 7 ------------------------
Klausula Affir- ------------------ Kewajiban- kewajiban Debitur --------matif Convenant Debitur berjanji dan menyetujui selama fasilitas
Pinjaman tersedia dan hingga pembayaran penuh dan lunas atas seluruh jumlah uang yang berhutang berdasarkan perjanjian kredit ini, maka
52
debitur wajib melakukan hal-hal sebagai berikut :
7.1. Memelihara pembukuan, administrasi dan catatan- catatan yang cukup mengenai usaha yang dijalankan oleh Debitur sesuai dangan dan menurut prinsip-prinsip dan praktek-praktek akuntansi yang umum diterima di Indonesia dan diterapkan secara terus-menerus.--------------------
7.2.------------------------------------------------------------------Mengizinkan pegawai/ karyawan dan atau wakil-wakil Bank pada waktu (waktu) yang layak untuk memeriksa kekayaan dan usaha Debitur serta barang barang agunan dan audit pembukuan catatan-catatan dan administrasi Debitur dan membuat salinan-salinan atau kopi atau catatan-catatan dari padanya.------------------
7.3.Mengasuransikan atau menyuruh mengasuransikan atas barang-barang yang sekarang telah dan atau dikemudian hari akan diagunkan oleh Debitur atau Penjamin kepada Bank pada perusahaan asuransi yang disetujui oleh Bank terhadap bahaya/risiko serta nilai/harga asuransi dan dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan asuransi yang juga harus disetujui oleh Bank.-------------------------------Dalam polis-polis asuransi wajib ditetapkan bahwa bank adalah pihak satu-satunya yang berhak menuntut, menagih dan menerima pembayaran uang ganti rugi asuransi dari perusahaan asuransi ats nama Debitur, Debitur dan atau perusahaan asuransi tersebut tidak dapat menghentikan asuransi tersebut tanpa
53
pemberitahuan secara tertulis kepada bank minimal 30 (tiga puluh) hari sebelumnya.----------
7.4. Debitur harus segera melakukan pemberitahuan secara tertulis kepada Bank tentang : -----------------------------------------------------7.4.1. Semua tuntutan perkara perdata
terhadap Debitur yang nilainya minimal 1/3 (satu per tiga) dari jumlah kredit yang diperoleh.----------------------------------------------
7.4.2. Suatu perkara atau tuntutan hukum yang terjadi antara Debitur dan suatu badan pemerintahan.---------------------------------------
7.4.3. Informasi keuangan dan lain-lain informasi mengenai kondisi atau operasi perusahaannya bilamana diperlukan atau diminta oleh Bank.----------------------------------
7.5. Debitur wajib mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, apabila : 7.5.1 Akan menerima suatu pinjaman uang
atau fasilitas keuangan, fasilitas leasing berupa apa pun juga dari orang/pihak lain.-----------------------------------------------------
7.5.2.Akan menjual, menyewakan memindahkan hak sebagian besar atau seluruh harta kekayaan debitur atau mengagunkan barang-barang bergerak atau perusahaan milik Debitur dengancara bagaimananpun juga kepada orang/pihak lain siapa pun juga.---------------------------------
Klausula 7.6. Debitur tidak bolehmengikatkan diri sebagai- - -
54
Negatif Convenant ------------------------------------------------------------------penjamin / avalis/bortoghhutang orang/ pihak lain siapa pun juga.----------
-------------------------- Pasal 8 ---------------------------------------------------- Jaminan -------------------------
Klausula Spesifik 8.1. Guna menjamin pembayaran kembali sampai lunas, tertib ------------------------------------------------
dan Antisipatif dan dengan secara sebagaiman mestinya semua dan setiap jumlah uang yang terhutang dan wajib dibayar oleh DEBITUR kepada BANK yang timbul dari atau berdasarkan perjanjian ini (termasuk perubahan-perubahan, penambahan-penambahan, pembaharuan-pembaharuannya dan atau perpanjangannya, di kemudian hari yang akan dibuat antara BANK dan KREDITUR, baik berupa hutang pokok, bunga ,provis maupun biaya-biaya lainnya, serta hutang-hutang lain DEBITUR berupa apa pun juga kepada BANK yang timbul dari atau berdasarkan Perjanjian ini, yang sekarang telah dan atau yang akan ada di kemudian hari, maka dibuat dan ditandatangani perjanjian-(perjanjian) jaminan (selanjutnya disebut PERJANJIAN-PERJANJIAN) sebagai berikut : ------------------------------------------8.1.1.Pemberian Hak Tanggungan atas
Sebidang tanah yang terletak di Bekasi, Kecamatan Pondok gede, Kelurahan Cikunir, setempat dikenal denhgan nama Jalan cenderawasih, sebagaimana diuraikan dalam Sertifikat ahk Guna Bangunan Nomor 2000/2000, gambar
55
Situasi Nomor 2001/2000 tanggal 01-01-2000, tercatat atas nama agus (dalam perjanjian kredit ini disebut Penjamin).----Meliputi juga bangunan (bangunan) yang berdiri di atas, yang didirikan berdasarkan surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang berikut pula dengan segala sesuatu yang sekarang ada, tertanam, berdiri termasuk, tetapi tidak terbatas pada bangunan,hasil karya, tanaman dan segala sesuatu yang kelak dikemudian hari akan ada, tertanam, berdiri dan atau diperoleh diatas tanah maupun dibawah permukaan bidang tanah hak itu, yang dianggap sebagai kesatuan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bidang tanah tersebut.---
8.1.2.Perjanjian Fidusia atas barang-barang bergerak milik Debitur dan atau penjamin, terutama atas kendaraan operasional yang akan dibelinnya dari dana Pinjaman yang diterima Debitur dari Bank berdasarkan perjanjian kredit ini.----
Satu dan lain sebagaimana akan dibuatkan perjanjiannya secara tersendiri yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan satu kesatuan dengan perjanjian ini.--------------------------------------------------------------
------------------------------- Pasal 9 ---------------------------
56
Klausula ---------------------- Kelalaian/Pelanggaran --------------------Antisipatif---------------------------------------------------------------9.1. Bilamana terjadi atau timbul salah satu hal atau peristiwa--------------------------------------------------------------------------
yang ditetapkan di bawah ini akan merupakan suatu kejadian kelalaian/pelanggaran terhadap perjanjian ini :
9.1.1.Debitur dan atau Penjamin lalai----------------------Melaksanakan sesuatu kewajiban atau melanggar suatu ketentuan yang termaktub dalam perjanjian kredit ini, terutama (tetapi tidak terbatas) bilamana Debitur tidak atau lalai membayar cicilan pada waktunya kepada Bank sesuatu jumlah Pinjaman dan atau bunga, provisi dan lain-lain jumlah uang yang sudah wajib dibayar.----------------------------------------------
9.1.2.Kekayaan Debitur dan atau Penjamin atau barang-barang yang menjadi agunan untuk pembayaran dan pembayaran kembali Pinjaman yang ditetapkan dalam Pasal 8 perjanjian kredit ini, baik sebagian atau seluruhnya disita atau dinyatakan dalam sitaan oleh instansi yang berwenang.-----------------------
9.1.3.Bilamana ternyata bahwa sesuatu pernyataan atau jaminan atau agunan yang diberikan oleh Debitur dan atau Penjamin kepada bank dalam perjanjian kredit ini atau dalam Perjanjian Jaminan tidak benar atau tidak sesuai dengan kenyataannya.---------------------------------------------
9.1.4.Bilamana Debitur dan atau penjamin (sebagaimana disebut dalam pasal 8 perjanjian kredit ini) oleh instansi yang berwenang
57
dinyatakan berada dalam keadaan pailit atau diberikan penundaan pembayran (surseance van betaling).-----------------------------------------------
9.1.5.Bilamana Debitur dan atau Penjamin atau bilamana orang/pihak lain mengajukan permohonan kepada instansi yang berwenang untuk menyatakan Debitur dan atau penjamin pailit atau untuk diberikan penundaan pembayaran (surseance van betaling).------------
9.1.6.Bilamana Debitur dan atau Penjamin lalai melaksanakan sesuatu kewajiban atau bilamana Debitur dan atau Penjamin melakukan pelanggaran terhadap sesuatu ketentuan dalam suatu perjanjian dengan orang/pihak lain termasuk yang mengenai atau yang berhubungan dengan pinjaman uang/pemberian fasilitas kredit di mana Debitur dan atau Penjamin adalah sebagai pihak yang menerima pinjaman atau sebagai penjamin.----------------------------------------------------
9.1.7.Bilamana Penjamin meninggal dunia, dibubarkan / -----------------------------------------------dilikuidasi atau dinyatakan berada di bawah pengampuan / curatele.
9.1.8.bilamana Debitur mempergunakan hasil Pinjaman untuk membiayai keperluan lain di luar keperluan tersebut dalam Pasal 2.3. perjanjian kredit ini.--------------------------------------
9.1.9.Apabila pihak lain yang diberi Pinjaman oleh Bank dengan agunan yang sama dengan agunan yang diberikan oleh Debitur
58
sebagaimana diuarikan dalam pasal 8 perjanjian kredit ini, melakukan salah satu kelalaian/pelanggaran sebagaimana ditentukan dalam pasal 9.1.1. sampai dengan pasal 9.1.8. perjanjian kredit ini.--------------------------------------
Klausula 9.2. maka dalam hal suatu kejadian kelalaian/pelanggaran -------------------------------------------------------------------Antisipatif & sebagaimana Pasal 9.1. tersebut di atas terjadi dan, Transaksional -------------------------------------------------------------------------berlangsung maka :
9.2.1.Kewajiban Bank untuk memberikan Pinjaman kepada Debitur berdasarkan perjanjian kredit ini akan berakhir/berhenti dengan seketika ;- - - -
9.2.2.Semua dan setiap jumlah uang yang pada waktu itu terhutang oleh debitur berdasarkan perjanjian kredit ini menjadi dapat dapat ditagih pembayarannya dengan seketika dan secara sekaligus lunas oleh Bank tanpa perlu teguran aau peringatan berupa apa pun dan dari siapa pun juga ; dan-------------------------------
9.2.3.bank berhak untuk dengan seketika menjalankan hak-hak dan wewenangnya yang timbul dari atau berdasarkan Perjanjian Jaminan yang disebut dalam Pasal 8 perjanjian kredit ini.-----------------------------------------------------
------------------------------- Pasal 10 -------------------------Klausula --------------------- Proteksi Penghasilan Bank ----------------Antisipatif 10.1. Jika pada suatu waktu Bank menetapkan
(penetapan manaberlaku dan mengikat terhadap Debitur) bahwa telah terjadi perubahan pada undang-undang,
59
Peratuan pemerintah, petunjuk pelaksanaan atau penafsirannya yang mengakibatkan :--------------------10.1.1. Bank dibebankan pajak, bea, pungutan
atau biaya terhadap atau sehubungan dengan pembayran kembali Pinjaman dan atau pembayaran bunga atas Pinjaman (tidak termasuk pajak penghasilan atas seluruh pendapatan/penghasilan Bank), atau
10.1.2. Perubahan pada dasar pungutan pajak terhadap Bank sehubungan dengan pembayran kembali Pinjaman dan atau pembayran bunga atas Pinjaman (tidak termasuk pajak penghasilan atas seluruh pendapatan/penghasilan Bank), atau
10.1.3. Bank dibebankan suatu biaya yang mengakibatkan bertambahnya biaya bagi Bank untuk atau dalam membiayai permberian atau pemeliharaan Pinjaman dalam jumlah yang berarti ;
Maka atas permintaan Bank, Debitur wajib selambat-lambatnya dalam 7 (tujuh) hari kerja membayar tambahan biaya tersebut kepada Bank.-
10.2.Setiap keputusan atau penetapan yang dibuat oleh Bank tentang besarnya jumlah uang yang wajib dibayar oleh Debitur berdasarkan pasal ini mengikat terhadap Debitur (kecuali jika terdapat
60
kesalahan perhitungan).
10.3.Bank berjanji segera memberitahukan kepada Debitur jika terjadi atau timbul peristiw atau hal yang dapat memberikan hak kepada Bank untuk menuntut pembayran tambahan yang diuraikan di atas tadi.
-------------------------------- Pasal 11 -------------------------------------------------- Lain-Lain Ketentuan -------------------
Klausula 11.1. Alamat Surat-Menyurat.-------------------------------------Antisipatif
11.1.1. Semua surat-menyurat atau pemberitahuan yang perlu dikirim oleh masing-masing pihak kepada pihak yang lain mengenai atau sehubungan dengan perjanjian ini harus dilakukan dengan Surat Tercatat atau melalui ekspedisi, kawat atau teleks kepada alamat-alamat di bawah ini :
BANK : ADEL ;-------------------------------------Alamat : Jalan Walet Nomor 6 -----------------
Bekasi ; --------------------------------Telepon : 123456789 ;-----------------------------Teleks : 987654321 ; ----------------------------Faksimile: 192837465 ; ----------------------------DEBITUR : PT PALAGUNA ;-------------------------Alamat : Jalan Belibis Nomor 5
Bekasi ;
61
Telepon : 564738291 ;
Teleks : 546372819 ;
Faksimile: 918273645 ;
11.1.2.Baik BANK maupun DEBITUR dapat mengganti alamatnya dengan memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya. Pemberitahuan dari bank kepada Debitur dianggap diterima :------------11.1.2.1. Jika dikirim secara pribadi pada
tanggal penerimaan dan atau ;
11.1.2.2. Jika dikirim melalui pos tercatat 7 (tujuh) hari setelah tanggal pengirimannya, dan atau ;
11.1.2.3. Jika dikirim melalui telegram 5 (lima) hari terhitung sejak penerimaan berita untuk dikirim oleh pejabat komunikasi, dan atau ;
11.1.2.4. Jika dikirim melalui teleks atau faksimile, pada hari pengirimannya (dengan konfirmasi penerimanya)
Kuasa 11.2. Wewenang Mendebet Rekening.--------------------------Debitur dengan ini memberi kuasa dan wewenang penuh kepada bank untuk dari waktu ke waktu, mendebet/memotong rekening Debitor pada Bank, baik di kantor pusat maupun di kantor-kantor
62
cabang Bank di mana pun juga, baik berupa rekening giro, rekening tabungan, maupun rekening deposito, baik dalam mata uang rupiah maupun dalam mata uang lain, jumlah-jumlah uang yang besarnya setiap kali akan ditetapkan sendiri oleh Bank dan menggunakan/memakai jumlah-jumlah uang tersebut untuk membayar dan membayar kembali semua dan setiap jumlah uang yang sekarang telah dan atau di kemudian hari akan terhutang dan wajib dibayar oleh Debitur, berdasarkan perjanjian kredit ini, maupun instrumen dan lain-lain dokumen yang diharuskan, akta-akta atau perjanjian-perjanjian lainnya, berupa apa pun juga.------------------------------------------Debitur denga ini pula (sekarang dan untuk di kemudian hari) melepaskan semua dan setiap haknya untuk mengajukan keberatan atau perlawanan berupa dan dengan alas an apa pun juga terhdapa pendebetan/pemotongan atas rekening Debitur yang dilakukan oleh Bank sebagaimana diuraikan di atas.----------------------------
Klausula 11.3. Bukti Kelalaian.----------------------------------------Transaksional Apabila ditetapkan suatu jangka waktu bagi
Debitur untuk melakukan sesuatu kewajiban maka lewatnya jangka waktu yang bersangkutan merupakan suatu bukti yang sah dan cukup mengenai kelalaian Debitur, sehingga bukti lain mengenai kelalaian tersebut tidak diperlukan.-------
Klausula 11.4. Pengalihan hak.---------------------------------------Antisipatif Debitur menyetujui dan karena itu seberapa perlu
dengan ini memberi kuasa kepada Bank untuk
63
memindahkan atau menyerahkan piutang atau tagihan-tagihan Bank berdasarkan perjanjian kredit ini kepada pihak lain, dengan siapa Bank akan membuat perjanjiannya, berikut semua hak, kekuasaan-kekuasaan dan jaiman-jaminan yang ada pada Bank berdasarkan perjanjian kredit ini atau Perjanjian Jaminan, dengan syarat-syarat dan perjanian-perjanjian yang dianggap baik oleh Bank.
11.5.Keterlambatan Melaksanakan hak.-----------------------Jika terjadi suatu kelalaian/pelanggaran oleh Debitur, di mana Bank tidak atau terlambat melakukan/melaksanakan suatu hak, wewenang atau tuntutan terhadap kelalaian/pelanggaran Debitur tersebut, itu tidak berarti melemahkan hak, wewenang atau tuntutan Bank yang akan dilakukannya, juga tidak dapat diartikan bahwa Bank melepaskan hak, wewenang atau tuntutan tersebut atau membenarkan terjadinya kelalaian/pelanggaran yang dilakukan oleh Debitur.
11.6.Keabsahan.-------------------------------------------------------Dalam hal salah satu atau beberapa ketentuan, pasal atau ayat dalam perjanjian kredit ini menjadi cacat, gugur secara yuridis, baik disebabkan oleh ketentuan hokum yang berlaku, ketetapan hakim atau badan peradilan atau pihak yang berwenang atau oleh sebab-sebab hokum lainnya, maka hal tersebut tidak akan mengakibatkan pasal, ayat atau ketentuan lainnya yang trcantum dalam perjanjian kredit ini menjadimendapatkan akibat yang sama, melainkan tetap berlaku dan mengikat serta wajib untuk dilaksanakan oleh para pihak.-----
64
Klausula Antisipa- 11.7.Pemilihan Domisili.------------------------------------tif Domisili Hukum Mengenai perjanjian kredit ini dan semua akibatnya, (Penyelesaian debitur memilih tempat kediaman hokum yang tetap dan Sengketa) semuanya di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri di
Bekasi, demikian dengan tidak mengurangi hak dan wewenang Bank untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap Debitur berdasarkan perjanjian ini di muka pengadilan (pengadilan) lain.
Klausula 11.8.Lain-lain.--------------------------------------------------------Transaksional -----------------------------------------------------------------------Ongkos atau biaya-biaya yang bertalian dengan
perjanjian kredit ini, termasuk, tetapi tidak terbatas pada biaya-biaya Notaris dan atau Pejabat Pembuat Akta Tanah untuk Perjanjian Jaminannya, biaya-biaya penutupan asuransi, biaya advokat/pengacara, biaya perkara di muka maupun di luar pengadilan biaya untuk menagih Pinjaman tersebut dalam perjanjian kredit ini serta biaya pelaksanaan jaminannya, seluruhnya menjadi tanggungan dan harus dibayar oleh Debitur.------------------------------------------------------------
Bagian Penutup---------------------------------------------------------------------------Demikian perjanjian kredit ini disetujui dan ditandatangani di Bekasi -------------------------------------------
Pencantuman dengan dihadiri dan ditandatangani oleh saksi-saksi yang Saksi-saksi------------------------------------------------------------------dikenal oleh kedua belah pihak (Debitur dan Bank), dibuat Klausula Perjan- dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup yang masing-jian Ini Sebagai masing mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk masing Bukti masing pihak (Debitur dan Bank).------------------------------
65
Ruang Debitur Bank;Penandatanganan PT Palaguna PT Bank Adel
Oki Daeng Paricu AgusTitis
Ruang Saksi-saksiPenandatangananSaksi-saksi Noerhuda Refdikal
Jual-Beli
Pasal 1457 KUH>pdt “ Suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan dan pihak yang lainya untuk membayar harga yang telah diperjanjikan “
dari pasal tsb kewajiban-kewajiban para pihak ;- penjual menyerahkan barang yang diperjual belikan- pembeli menyerahkan harga
pasal 1474 KUH.Pdt penjual mempunyai 2 kewajiban :- meyerahkan barang yg diperjual belikan - menanggung barang yg diperjual belikan
Pasal 1513 KUH.Pdt kewajiban utama pembeli “- membayar harga pembelian
Contoh perumusan penyerahan obyek jual beli dalam pasal------------------------------------Pasal 1-----------------------------------------pihak pertama berjanji karena itu mengikatkan diri untuk menjual serta------ menyerahkan kepada pihak kedua, yang berjanji dan karena
66
itu mengikatkan-- diri pula untuk membeli serta menerima dari pihak pertama kendaraan -------tersebut diatas --------------------------------------------------------------------
Contoh perumusan harga jual beli dalam perjanjian jual beli-------------------------------------pasal 1------------------------------------------Jual beli kendaraan bermotor tersebut dilakukan dengan harga---------------- Rp,2.000.000.000,- (dua juta rupiah), dan telah dibayar oleh pihak pembeli --kepada pihak penjual sebelum ditandatangani akta ini dengan memakai--------- kuitansi tersendiri dan seberapa perlu akta ini dinyatakan sebagai tanda -----penerimaan yang sah---------------------------------------------------------------
SEWA MENYEWA ( PS 1548 KUH.Pdt) “sewa menyewa adalah sutau perjanjian dng mana pihak yg satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak yg lainya kenikmatan suatu barang, selama suatu waktu tertentu dan dng pembayaran sesuatu harga,yg oleh pihak tsb belakangan disanggupi pembayaranya”
jadi dalam sewa menyewa yang menjadi esensinya adalah ;- ada penyerahan suatu barang untuk dinikmati penyewa- ada pembayaran harga sewa
Contoh perumusan dalam perjanjian sewa menyewa---------------------------------------Pasal 3---------------------------------------Uang sewa bangunan tsb adalah sebesar Rp.2.000.000.,- (dua juta rupiah)---- pertahun, jumlah uang sewa sebesar tsb telah dibayar oleh pihak penyewa---- kepada pihak yang menyewakan sebelum
67
ditandatanganinya akta ini dan untuk penerimaan uang sebesar tsb akta ini berlaku juga sbg tanda penerimaan uang(kuitansi) yang sah --------------------------------------------------------------------------------------------------------Pasal 4 ---------------------------------pihak yang menyewakan menyerahkan bangunan itu kepada pihak penyewa----- dalam
keadaan kosong dari penghuni dan barang-barang milik pihak yang -----menyewakan dan
segera dapat dipergunakan oleh pihak penyewa untuk jangka waktu persewaan
ini-----------------------------------------------------
------------------PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS------------------
-----------------PT. BINTANG GEMILANG INDONESIA.
------------------------------------------------------
Nomor : .------------------------------------
Pada hari ini, Selasa, tanggal dua puluh delapan Pebruari dua ribu enam
--
(28-02-2006) ; -----------------------------------------------------------------------
Pukul 14.00 WIB (empat belas Waktu Indonesia Barat); ---------------------
- Berhadapan dengan saya, PRIAN RISTIARTO, Sarjana Hukum, Notaris di
Purwokerto, dengan dihadiri saksi yang nama-namanya akan disebut dalam
akhir akta ini : ------------------------------------------------------
1. Tuan Haji Achmad SOBARI, lahir di Banyumas, pada tanggal dua puluh
tujuh Juli tahun seribu sembilan ratus tiga puluh sembilan (27-07-
1939), Warga Negara Indonesia, Pensiunan, bertempat tinggal di
Rempoah, Rukun Tetangga 01, Rukun Warga 02, Desa Rempoah,
Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu Tanda
Penduduk (KTP) nomor : 00080/000425/232009 ; ------------------------
2. Tuan MOENANDAR, lahir di Banyumas, pada tanggal tujuh Agustus
tahun seribu sembilan ratus empat puluh (07-08-1940), Warga Negara
Indonesia, Pensiunan, bertempat tinggal di Rempoah, Rukun Tetangga
68
001, Rukun Warga 002, Desa Rempoah, Kecamatan Baturaden,
Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan
Nomor Induk Kependudukan (N.I.K.) : 3302220708400001; --
3. Nyonya ELI SURYATI HANDAYANI, lahir di Karangmangu, pada
tanggal dua puluh Mei tahun seribu sembilan ratus tujuh puluh dua (20-
05-1972), Warga Negara Indonesia, Dagang, bertempat tinggal di
Ketenger, Rukun Tetangga 01, Rukun Warga 03, Desa Ketenger,
Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu Tanda
Penduduk (KTP) nomor : 00306/001489/232016 ; ------------------------
4. Nyonya DEWIE HASTUTY disebut juga DEWIE HASTUTY, Bachelor
of Science, lahir di Tegal, pada tanggal tiga puluh November tahun seribu
sembilan ratus lima puluh sembilan (30-11-1959), Warga
Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di Brobahan PR 01, Rukun
Tetangga 04, Rukun Warga 04, Kelurahan Kranji, Kecamatan Purwokerto
Timur, Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Nomor : 03881/016547/731002; ------------------------
5. Nyonya NING DHARSONO, lahir di Tegal, pada tanggal tiga puluh
November tahun seribu sembilan ratus lima puluh sembilan (30-
11-1959), Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di
Brobahan PR 01, Rukun Tetangga 04, Rukun Warga 04, Kelurahan
Kranji, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, pemegang
Kartu Tanda Penduduk (KTP) Nomor : ------------------------
03881/016547/731002; --------------------------------------------------------
Para penghadap tersebut di atas dengan ini menerangkan, bahwa dengan
tidak mengurangi ijin dari pihak yang berwenang, telah sepakat dan setuju
untuk bersama-sama mendirikan suatu perseroan terbatas dengan anggaran
dasar sebagaimana yang termuat dalam akta pendirian ini, -------------------
69
(untuk selanjutnya cukup disingkat dengan “Anggaran Dasar“), -------------
sebagai berikut : ---------------------------------------------------------------------
------------------NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN.------------------
--------------------------------------Pasal 1.-----------------------------------------
1. Perseroan terbatas ini bernama : -----------------------------------------
----------------PT. BINTANG GEMILANG INDONESIA -------------
(selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disingkat dengan
“Perseroan“), berkedudukan di Purwokerto. ------------------------------
2. Perseroan dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di
dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia sebagaimana yang
ditetapkan oleh Direksi, dengan persetujuan dari Komisaris. ------
------------JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN------------
-------------------------------------Pasal 2.------------------------------------------
-Perseroan didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya.-
------MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA.------
-------------------------------------Pasal 3.-----------------------------------------
1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah : ---------------------------------------
Berusaha dalam bidang :
------------------------------------------------------
a. Pembangunan; --------------------------------------------------------------
b. Perdagangan; ---------------------------------------------------------------
c. Perindustrian; ---------------------------------------------------------------
d. Pengangkutan darat; -------------------------------------------------------
e. Pertanian; -------------------------------------------------------------------
f. Percetakan; ------------------------------------------------------------------
g. Perbengkelan dan ; ---------------------------------------------------------
h. Jasa. --------------------------------------------------------------------------
70
3. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas ---------------------
Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha-usaha sebagai
berikut : ---
a. dalam bidang Pembangunan meliputi : ---------------------------------
- nenjalankan usaha-usaha di bidang pembangunan; ---------------
- bertindak sebagai pengembang yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan konstruksi beserta fasilitas-fasilitasnya
termasuk perencanaan pembangunan, mengerjakan pembebasan,
pembukaan, pengurugan, dan pemerataan; ----------
- pemborongan pada umumnya (General Contractor) yaitu
pembangunan kawasan perumahan (real estate), rumah susun,
kawasan industri (industrial estate), gedung, perkantoran,
apartement, pusat perbelanjaan (mal), rumah sakit, dll; -----------
- pembangunan konstruksi gedung, jembatan, jalan, bandara,
dermaga, meliputi pembangunan konstruksi dan renovasi gedung,
lapangan, jembatan, jalan, pertamanan, bendungan, pengairan
(irigasi), landasan udara, dermaga, dan kegiatan usaha terkait;
--------------------------------------------------------------------
- pemasangan instalasi-instalasi meliputi pemasangan instalasi-
instalasi mesin (mekanikal), listrik (elektronika), gas, air ---------
minum, perangkat telekomunikasi, freezer, coldstorage, air
conditioner (AC), sprinker, limbah dan dalam bidang
teknik sipil, elektro dan mesin;
------------------------------------------------
- pengembangan wilayah pemukiman meliputi pengembangan
wilayah pedesaan, perkotaan dan perindustrian. --------------------
b. dalam bidang Perdagangan meliputi : -----------------------------------
71
- menjalankan usaha-usaha di bidang perdagangan; -----------------
- eksport dan import meliputi perdagangan import dan eksport, antar
pulau/daerah serta lokal dan interinsulair untuk barang-barang
hasil produksi sendiri dan hasil produksi perusahaan lain;
- bertindak sebagai grossier, supplier, leveransier, waralaba dan
commision house serta kegiatan usaha terkait; ---------------------
- bertindak sebagai distributor, agent dan sebagai perwakilan
badan-badan, perusahaan-perusahaan lain, baik dari dalam
maupun luar negeri. -----------------------------------------------------
c. dalam bidang Industri meliputi : ------------------------------------------
- Industri komputer dan peripheral; ------------------------------------
- industri makanan-minuman dan pengalengan/pembotolan (amatil)
serta kegiatan usaha terkait; ---------------------------------
- industri pengolahan hasil perikanan (coldstorage); ----------------
- industri tekstil; ----------------------------------------------------------
- industri mesin-mesin; --------------------------------------------------
- industri keramik dan tanah liat; ---------------------------------------
- industri kerajinan tangan; ----------------------------------------------
- industri plastik dan fibre; ----------------------------------------------
- industri bahan makanan dan minuman; -----------------------------
- industri pengolahan hasil hutan; --------------------------------------
- industri pengolahan barang-barang dari kertas dan karton; -------
- industri pengolahan hasil-hasil laut; ---------------------------------
- industri air mineral (air minum). -------------------------------------
d. dalam bidang Transportasi Darat meliputi : ----------------------------
- menjalankan usaha-usaha di bidang transportasi; -----------------
- angkutan darat dengan saluran pipa ke tujuan penampungan; ---
- ekspedisi dan pergudangan; -------------------------------------------
- transportasi penumpang; ----------------------------------------------
72
- transportasi pengangkutan meliputi pengangkutan barang,
kontainer, traking trailer, peti kemas, termasuk jasa pengepakan
barang yang akan dikirim/dibawa dan kegiatan usaha terkait. ----
e. dalam bidang Pertanian meliputi : ----------------------------------------
- menjalankan usaha-usaha di bidang pertanian; ---------------------
- agroindustri (termasuk budidaya dan pengolahan pasca panen; -
- industri pertanian meliputi industri pertanian tanaman pangan, -
tanaman perkebunan dan hortikultura;
-------------------------------
- peternakan; --------------------------------------------------------------
- perikanan darat/laut dan pertambakan; ------------------------------
- perkebunan tanaman pangan; -----------------------------------------
- kehutanan; ---------------------------------------------------------------
- agrobisnis (perdagangan hasil-hasil pertanian); --------------------
- perkebunan tanaman industri. ------------------------------------ ----
f. dalam bidang Percetakan meliputi : --------------------------------------
- memperdayakan hasil-hasil dari penerbitan; ------------------------
- penjilidan, kartonage dan pengepakan; ------------------------------
- pencetakan buku-buku; ------------------------------------------------
- desain dan cetak grafis; ------------------------------------------------
- offset; --------------------------------------------------------------------
- sablon. --------------------------------------------------------------------
g. dalam bidang Perbengkelan meliputi : -----------------------------------
- menjalankan usaha-usaha di bidang perbengkelan; ----------------
- perawatan, pemeliharaan dan perbaikan; ----------------------------
- pemasangan dan penjualan acsesories kendaraan; -----------------
- perawatan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat berat; ----------
- pengecatan kendaraan bermotor; -------------------------------------
- penyediaan suku cadang alat-alat berat. -----------------------------
h. dalam bidang Jasa meliputi : ----------------------------------------------
73
- menjalankan usaha-usaha dibidang jasa kecuali jasa di bidang
hukum dan pajak; -------------------------------------------------------
- jasa konsultasi bidang bisnis, manajemen dan administrasi; ----
- jasa periklanan, promosi dan pemasaran, reklame dan hubungan
kemasyarakatan; ---------------------------------------------------------
- jasa kebersihan; ---------------------------------------------------------
- jasa bidang manajemen sumber daya manusia. ---------------------
---------------------------------------M O D A
L..-----------------------------------
-----------------------------------------Pasal 4.--------------------------------------
1. Modal perseroan berjumlah Rp.100.000.000,00- (seratus juta rupiah),
terbagi atas 100 (seratus ) saham, masing-masing saham bernilai
nominal sebesar Rp.1.000.000,00- (satu juta rupiah). ---------------------
2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan oleh para pendiri, yaitu : -
a. Tuan DJOKO SUSILO, Sarjana Ekonomi,
tersebut sebanyak 20 (dua puluh ) lembar –
saham atau sebesar ----------------------------- Rp. 20.000.000,00
(dua puluh juta rupiah) ; ----------------------
b. Tuan SUDIYONO, tersebut sebanyak 5 ---
(lima) lembar saham atau sebesar ----------- Rp. 5.000.000,00
(lima juta rupiah) ; -----------------------------
sehingga seluruhnya berjumlah 25 (dua puluh-
lima)lembar saham atau sebesar------------------ Rp. 25.000.000,00
(dua puluh lima juta rupiah). -------------------------------------------------
3. Lima puluh prosen (50%) dari nominal setiap saham yang telah
ditempatkan tersebut di atas, atau seluruhnya berjumlah
Rp.12.500.000,00 (dua belas juta lima ratus ribu rupiah) telah disetor
penuh dengan uang tunai kepada perseroan oleh masing-masing pendiri
pada saat penandatanganan akta pendirian ini, sedangkan sisanya lima
puluh prosen (50%) dari nilai nominal saham yang telah ditempatkan
tersebut atau seluruhnya berjumlah Rp.12.500.000,00 ----(dua belas juta
74
lima ratus ribu rupiah) akan disetor penuh dengan uang tunai kepada
perseroan selambat-lambatnya pada tanggal akta pendirian ini
memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia. -----------------------------------
4. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh
perseroan menurut keperluan modal perseroan dengan persetujuan Rapat
Umum Pemegang Saham. Para pemegang saham yang namanya tercatat
dalam daftar pemegang saham mempunyai hak terlebih dahulu
untuk mengambil bagian atas saham yang hendak dikeluarkan itu dalam
jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal penawaran dilakukan
dan masing-masing pemegang saham berhak mengambil bagian seimbang
dengan jumlah saham yang mereka miliki (proporsional). Apabila telah
dilakukan penawaran ternyata masih ada sisa saham yang belum diambil
bagian maka Direksi berhak menawarkan sisa saham tersebut kepada
pemegang saham yang masih berminat. Apabila setelah lewat jangka
waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak penawaran pada pemegang
saham tersebut masih ada sisa saham yang tidak diambil bagian oleh
pemegang saham Direksi harus menawarkannya kepada karyawan
perseroan yang berminat terlebih dahulu dan bila setelah penawaran
kepada karyawan perseroan itu masih ada sisa saham yang tidak diambil
bagian, Direksi berhak secara bebas menawarkan sisa saham tersebut
kepada pihak lain.
-----------------------------------------------------------------------------
---------------------------------S A H A M.------------------------------------------
--------------------------------------Pasal 5.-----------------------------------------
1. Semua saham yang dikeluarkan oleh perseroan adalah saham atas nama.
-----------------------------------------------------------------------------
2. Yang boleh memiliki dan mempergunakan hak atas saham hanyalah
Warga Negara Indonesia atau Badan Hukum Indonesia. ---------------
3. Perseroan hanya mengakui seorang atau satu badan hukum sebagai
pemilik dari satu saham. ------------------------------------------------------
75
4. Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang,
maka mereka yang memiliki bersama-sama itu diwajibkan untuk
menunjuk seorang diantara mereka atau orang lain sebagai kuasa
mereka bersama dan yang ditunjuk dan diberi kuasa itu sajalah yang
berhak mempergunakan hak yang diberikan oleh hukum atas saham
tersebut. --------------------------------------------------------------------------
5. Selama ketentuan dalam ayat 4 di atas belum dilaksanakan, maka para
pemegang saham tersebut tidak berhak mengeluarkan suara
dalam Rapat Umum Pemegang Saham, sedangkan pembayaran
dividen untuk saham itu ditangguhkan.
----------------------------------------------
6. Seorang pemegang saham menurut hukum harus tunduk kepada
Anggaran Dasar dan kepada semua keputusan yang diambil dengan sah
dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan perundang-
undangan yang berlaku. ------------------------------------------------------
-------------------------------SURAT
SAHAM.-----------------------------------
--------------------------------------Pasal
6.-----------------------------------------
1. Perseroan dapat mengeluarkan Surat Saham ; ----------------------------
2. Apabila dikeluarkan Surat Saham, maka untuk setiap saham diberi
sehelai Surat Saham ; ---------------------------------------------------------
3. Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2
(dua) atau lebih saham yang dimiliki oleh pemegang saham ; ----------
4. Pada Surat Saham sekurangnya harus dicantumkan : --------------------
a. Nama dan alamat pemegang saham ; ----------------------------------
b. Nomor surat saham ;-----------------------------------------------------
c. Tanggal pengeluaran surat saham ; ------------------------------------
d. Nilai nominal saham ; ----------------------------------------------------
5. Pada Surat Kolektif Saham sekurangnya harus dicantumkan : ---------
a. Nama dan alamat pemegang saham ; ----------------------------------
76
b. Nomor surat kolektif saham ; -------------------------------------------
c. Tanggal pengeluaran surat kolektif saham ; --------------------------
d. Nilai nominal saham ; ----------------------------------------------------
e. Jumlah saham ; ------------------------------------------------------------
6. Surat Saham dan Surat Kolektif Saham harus ditandatangani oleh
Direktur dan Komisaris. ------------------------------------------------------
----------------------PENGGANTI SURAT
SAHAM.------------------------
--------------------------------------Pasal
7.-----------------------------------------
1. Apabila surat saham atau tidak dapat dipakai lagi, maka atas -----------
permintaan mereka Direksi akan mengeluarkan surat saham
pengganti
2. Surat saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 kemudian dihapuskan
dan oleh Direksi dibuat berita acara untuk dilaporkan dalam Rapat
Umum Pemegang Saham berikutnya ; ---------------------
3. Apabila surat saham hilang maka atas permintaan mereka yang
berkepentingan, Direksi akan mengeluarkan surat saham pengganti
setelah menurut pendapat Direksi kehilangan itu cukup dibuktikan dan
dengan jaminan yang dipandang perlu oleh Direksi untuk peristiwa
yang khusus ; -------------------------------------------------------------------
4. Setelah pengganti surat saham tersebut dikeluarkan, maka asli surat
saham tidak berlaku lagi terhadap perseroan ; -----------------------------
5. Semua biaya untuk pengeluaran pengganti surat saham itu ditanggung
oleh pemegang saham yang berkepentingan ; -----------------------------
6. Ketentuan di dalam pasal 7 ini mutatis – mutandis juga berlaku bagi
pengeluaran pengganti Surat Kolektif Saham. ----------------------------
------DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR
KHUSUS.------
-------------------------------------Pasal
8.------------------------------------------
77
1. Perseroan mengadakan dan menyimpan daftar pemegang saham dan
daftar khusus ditempat kedudukan perseroan. -----------------------------
2. Dalam daftar pemegang saham itu dicatat :
---------------------------------
a. Nama dan alamat para pemegang saham ; ------------------------------
b. Jumlah, nomor dan tanggal perolehan surat saham yang dimiliki
oleh para pemegang saham; -----------------------------------------------
c. Jumlah yang disetor atas setiap saham ; --------------------------------
d. Nama dan alamat dari orang atau badan hukum yang mempunyai
hak gadai atas saham dan tanggal perolehan hak gadai
tersebut ; --
e. Keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang ; dan-
f. Keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi. --------------
4. Dalam daftar khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham
anggota Direksi dan Komisaris beserta keluarganya dalam perseroan --
dan/atau pada perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh.
--------
5. Pemegang saham harus memberitahukan setiap perpindahan tempat
tinggal dengan surat kepada Direksi perseroan. ---------------------------
Selama pemberitahuan itu belum dilakukan, maka segala
panggilan dan pemberitahuan kepada pemegang saham adalah
sah ----------------
jika dialamatkan pada alamat pemegang saham yang paling akhir
dicatat dalam daftar pemegang saham.
-------------------------------------
5. Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara Daftar
-------
Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebaik-baiknya.
-------------------
6. Setiap pemegang saham berhak melihat Daftar Pemegang
Saham -----
78
dan Daftar Khusus pada waktu jam kerja kantor perseroan.
-------------
----------------------PEMINDAHAN HAK ATAS
SAHAM.---------------
------------------------------------------Pasal
9.-------------------------------------
1. Pemindahan hak atas saham harus berdasarkan akta pemindahan hak
yang ditandatangani oleh yang memindahkan dan yang menerima
pemindahan atau wakil mereka yang sah ; ---------------------------------
2. Akta pemindahan hak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 di atas
salinannya disampaikan secara tertulis kepada perseroan ; --------------
3. Pemindahan hak atas saham hanya diperkenankan dengan persetujuan
Rapat Umum Pemegang Saham ;
-------------------------------------------
4. Pemegang saham yang hendak memindahkan hak atas sahamnya harus
mengajukan permohonan secara tertulis tentang maksudnya kepada
Rapat Umum Pemegang Saham melalui Direksi ; ------------------------
5. Rapat Umum Pemegang Saham wajib memberikan persetujuannya ----
atau menolak permohonan sebagaimana dimaksud ayat 4
secara -------
tertulis dalam jangka waktu paling lama 90 (sembilan puluh)
hari ------
terhitung sejak diterimanya permohonan ;
---------------------------------
6. Dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 5 telah --------
lampau dan Rapat Umum Pemegang Saham tidak memberikan
---------
pernyataan tertulis, maka permohonan dianggap disetujui ;
-------------
7. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham menolak permohonan ----------
79
sebagaimana dimaksud dalam ayat 4, maka Rapat Umum
Pemegang---
Saham harus menunjuk pemegang saham lain sebagai calon
pembeli –
saham tersebut, dan Perseroan wajib menjamin bahwa semua
saham --
dibeli dengan harga yang wajar dan dibayar tunai dalam waktu
30 -----
(tiga puluh) hari terhitung sejak penunjukan dilakukan ;
-----------------
8. Dalam hal penolakan permohonan tidak disertai penunjukan ------------
sebagaimana dimaksud dalam ayat 7 maka Rapat Umum
Pemegang --
Saham dianggap menyetujui pemindahan hak atas saham
tersebut ; ---
9. Pemindahan hak atas saham hanya diperbolehkan apabila semua -------
ketentuan dalam Anggaran Dasar telah dipenuhi ;
------------------------
10. Mulai hari panggilan Rapat Umum Pemegang Saham sampai dengan -
hari rapat itu, pemindahan hak atas saham tidak
diperkenankan ; ------
11. Apabila karena warisan, perkawinan atau sebab-sebab lain saham tidak
lagi menjadi milik Warga Negara Indonesia, atau Badan Hukum
Indonesia atau apabila seorang pemegang saham kehilangan
-----------
kewarganegaraan Indonesianya, maka dalam jangka waktu 1
(satu) ----
tahun orang atau badan hukum tersebut diwajibkan untuk
menjual atau memindahkan hak atas saham itu kepada seorang
Warga Negara Indonesia atau suatu Badan Hukum Indonesia,
80
menurut ketentuan Anggaran Dasar ;
--------------------------------------------------------------
12. Selama ketentuan tersebut dalam ayat 11 pasal ini belum dilaksanakan,
maka suara yang dikeluarkan dalam Rapat Umum Pemegang
Saham --
untuk saham itu dianggap tidak sah, sedangkan pembayaran
dividen ---
atas saham itu ditunda.
--------------------------------------------------------
-------------------------------------D I R E K S
I.-----------------------------------
----------------------------------------Pasal
10.-------------------------------------
1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh suatu Direksi yang terdiri dari -----
seorang Direktur atau lebih, apabila diangkat lebih seorang
Direktur,
maka seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Direktur
Utama. ----
2. Yang boleh diangkat sebagai Anggota Direksi hanyalah Warga Negara
Indonesia yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan
perundang-----
undangan yang berlaku.
-------------------------------------------------------
3. Para Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham --
masing-masing untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dengan
tidak ---
mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk
------------------
memberhentikannya sewaktu-waktu.
---------------------------------------
4. Para Anggota Direksi dapat diberi gaji dan/ atau tunjangan yang -------
81
jumlahnya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan
--------
wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat
---------
dilimpahkan kepada Komisaris.
---------------------------------------------
5. Apabila oleh suatu sebab jabatan Anggota Direksi lowong, maka ------
dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi lowongan,
harus
diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham, untuk mengisi
-------
lowongan itu dengan memperhatikan ketentuan
--------------------------
sebagaimana dimaksud dalam ayat 2.
--------------------------------------
6. Apabila oleh suatu sebab apapun semua jabatan Anggota Direksi ------
lowong maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak
terjadi ----
lowongan tersebut harus diselenggarakan Rapat Umum
Pemegang -----
Saham untuk mengangkat Direksi baru, dan untuk sementara
-----------
Perseroan diurus oleh Komisaris.
--------------------------------------------
7. Seorang Anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya --
dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya
tersebut
kepada Perseroan sekurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum
tanggal ---
pengunduran dirinya.
----------------------------------------------------------
82
8. Jabatan Anggota Direksi berakhir apabila : --------------------------------
a. kehilangan kewarganegaraan Indonesia ;
--------------------------------
b. mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat 7 ;
-------------------
c.tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku;
d. meninggal dunia ;
------------------------------------------------------------
e.diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang -------
Saham.
------------------------------------------------------------------------
-----------------TUGAS DAN WEWENANG
DIREKSI.-------------------
-------------------------------------Pasal
11.----------------------------------------
1. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk
kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.
-------
2. Setiap Anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung-
jawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
-----------------------------------------
3. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan ---
tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat
Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan,
serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai
pengurusan maupun pemilikan, akan tetapi dengan pembatasan
bahwa untuk : ----------------------------
a. meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan (tidak -----
83
termasuk mengambil uang Perseroan di Bank) ;
-----------------------
b. mendirikan suatu usaha baru atau turut serta pada perusahaan lain –
baik di dalam maupun di luar negeri ;
-----------------------------------
harus dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.
----------
4. Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak atau -------------
menjadikan jaminan utang seluruh atau sebagian besar harta
kekayaan Perseroan dalam 1 (satu) tahun buku baik dalam 1
(satu) transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri
ataupun yang berkaitan satu sama lain harus mendapat
persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri atau
diwakili para Pemegang Saham yang memiliki paling sedikit ¾
(tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara yang sah dan disetujui oleh paling sedkit ¾ (tiga per
empat) bagian dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan
secara sah dalam rapat.
---------------------------------------------------------------------
5. Perbuatan hukum untuk mengalihkan atau menjadikan sebagai ---------
jaminan utang atau melepaskan hak atas harta kekayaan
perseroan sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 wajib pula
diumumkan dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa
Indonesia yang bertempat -----------
kedudukan perseroan paling lambat 30 (tigapuluh ) hari terhitung
sejak dilakukan perbuatan hukum tersebut di atas.
-------------------------------
84
6. a. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan --------
atas nama Direksi dan mewakili perseroan ;
---------------------------
b. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena -----
sebab apapun juga hal mana tidak perlu dibuktikan kepada
pihak ketiga, maka salah seorang anggota Direksi lainnya
berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama
Direksi serta mewakili perseroan.
-------------------------------------------------------------------
7. Direksi untuk perbuatan tertentu berhak pula mengangkat seorang atau
lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan memberikan
kepadanya kekuasaan yang diatur dalam surat kuasa.
----------------------------------
8. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan ----
oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut oleh
-----
Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada
Komisaris.
9. Dalam hal perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan ------
dengan kepentingan pribadi seorang anggota Direksi, maka
perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya dan dalam
hal perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan
kepentingan seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini
perseroan diwakili oleh Komisaris.
----------------------------------------------------------------------
--------------------------------RAPAT
DIREKSI.--------------------------------
---------------------------------------Pasal
12.--------------------------------------
1. Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu
85
oleh seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan
tertulis dari seorang atau lebih anggota Komisaris atau atas
permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang
bersama-sama mewakili -----
1/10 (satu per sepuluh ) bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara yang sah.
------------------------------------------------------------------
2. Panggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak -
mewakili Direksi melalui ketentuan pasal 11 Anggaran
Dasarnya. ----
3. Panggilan Rapat Direksi harus disampaikan dengan surat tercatat atau
dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap anggota
Direksi dengan mendapat tanda terima yang paling lambat 14
(empat belas) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak
memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.
----------------------------------------
4. Panggilan Rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan ---
tempat Rapat.
-------------------------------------------------------------------
5. Rapat Direksi diadakan ditempat kedudukan perseroan atau tempat ----
kegiatan usaha perseroan. Apabila semua anggota Direksi hadir
atau diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak
disyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun juga
dan berhak mengambil keputusan yang sah dan
mengikat.--------------------------------------------
6. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama dalam hal Direktur ------
86
Utama tidak dapat hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu
dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Direksi akan
dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari
anggota Direksi yang hadir.
------------------------------------------------------------
7. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya---
oleh anggota Direksi lainnya berdasarkan surat kuasa.
--------------------
8. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang -------
mengikat apabila lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah
anggota Direksi yang hadir atau mewakili dalam Rapat.
---------------------------
9. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah ------
untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah
untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan
pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu
per dua) dari jumlah
suara yang dikeluarkan dalam rapat.
----------------------------------------
10. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang -------------
maka Ketua Rapat Direksi yang akan menentukan.
-----------------------
11. a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) ---
suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota
Direksi lain
yang diwakilinya.
----------------------------------------------------------
87
b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan
surat------
suara tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan
suara-----
mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali Ketua
Rapat --
menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir.
----------------
c. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak
dikeluarkan -
secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam
--------
menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.
--------------------------
12. -Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan
Rapat Direksi, dengan ketentuan semua anggota Direksi telah
diberitahu secara tertulis dan semua anggota Direksi
memberikan ------
persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis
-----------------
menandatangani persetujuan tersebut.
--------------------------------------
-Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai
kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah
dalam Rapat ---
Direksi.
--------------------------------------------------------------------------
------------------------------------K O M I S A R I
S.-----------------------------
-------------------------------------------Pasal
13.----------------------------------
88
1. Komisaris terdiri dari seorang atau lebih anggota Komisaris, apabila --
diangkat lebih dari seorang anggota Komisaris maka seorang
diantaranya dapat diangkat sebagai Komisaris Utama.
--------------------
2. Yang boleh diangkat sebagai anggota Komisaris hanya Warga Negara-
Indonesia yang memenuhi persyaratan yang ditentukan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
-----------------------------------------
3. Anggota Komisaris diangkat oleh Rapat Umum pemegang Saham -----
untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dengan tidak mengurangi hak
dari -
Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan
sewaktu--------
waktu.
---------------------------------------------------------------------------
4. Anggota Komisaris dapat diberi gaji dan/atau tunjangan yang -----------
jumlahnya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
-------------
5. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota lowong, maka dalam jangka
waktu 30 (tigapuluh) hari setelah terjadinya lowongan harus
diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengisi
lowongan dengan memperhatikan ketentuan ayat 2 pasal ini.
----------
6. Seorang anggota Komisaris berhak untuk mengundurkan diri dari ------
jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai
maksud tersebut kepada perseroan sekurangnya tigapuluh hari
89
sebelum tanggal pengunduran dirinya.
----------------------------------------------------------
7. Jabatan anggota Komisaris berakhir apabila : -----------------------------
a. kehilangan kewarganegaraan Indonesia ;
--------------------------------
b. mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan pasal 6 ;
------------------
c.tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku ;
d. meninggal dunia ;
------------------------------------------------------------
e.diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang -------
Saham.
------------------------------------------------------------------------
-----------------TUGAS DAN WEWENANG
KOMISARIS.--------------
-----------------------------------------Pasal
14.------------------------------------
1. Komisaris melakukan pengawasan atas kebijaksanaan Direksi dalam --
menjalankan perseroan serta memberikan nasihat kepada
Direksi. -----
2. Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu dalam
jam kerja kantor perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman
atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh perseroan
dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya,
memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa
dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain
90
serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah
dijalankan oleh Direksi.
-------------------------------------------------------------------
3. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan ------------
penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Komisaris.
--------
4. Komisaris setiap waktu berhak untuk memberhentikan untuk -----------
sementara seorang atau lebih anggota Direksi apabila anggota
Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar
dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
-----------------------------
5. Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan kepada yang ---------
bersangkutan, disertai alasannya.
--------------------------------------------
6. Dalam jangka waktu 30 (tigapuluh) hari sesudah pemberhentian -------
sementara itu, Komisaris diwajibkan untuk menyelenggarakan Rapat-
Umum Pemegang Saham yang akan memutuskan apakah anggota -----
Direksi yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau --------
dikembalikan kepada kedudukannya semula, sedangkan anggota ------
Direksi yang diberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk ----
7. hadir guna membela diri. -----------------------------------------------------
8. Rapat tersebut dalam ayat 6 pasal ini dipimpin oleh Komisaris Utama -
dan apabila ia tidak hadir, oleh salah seorang Komisaris lainnya
dan apabila tidak ada seorangpun anggota Komisaris yang hadir,
maka rapat dipimpin oleh salah seorang yang dipilih oleh dan
dari antara mereka yang hadir, Ketidakhadiran tersebut tidak
perlu dibuktikan kepada pihak lain.
--------------------------------------------------------------
9. Apabila Rapat Umum Pemegang Saham tersebut tidak diadakan dalam
jangka waktu 30 (tigapuluh) hari setelah pemberhentian
sementara itu menjadi batal demi hukum, dan yang bersangkutan
91
berhak menjabat kembali jabatannya semula.
---------------------------------------------------
10. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan ----------
perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi maka
untuk sementara Komisaris diwajibkan untuk mengurus
perseroan. -----------
Dalam hal demikian Komisaris berhak untuk memberikan
kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara mereka
atas tanggungan mereka bersama.
--------------------------------------------------------------
11. Dalam hal hanya ada seorang Komisaris maka segala tugas dan --------
wewenang yang diberikan kepada Komisaris Utama atau
anggota ------
Komisaris dalam Anggaran Dasar ini berlaku pula baginya.
------------
------------------------------RAPAT
KOMISARIS.-----------------------------
----------------------------------------Pasal
15.-------------------------------------
1. Rapat Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu
oleh seorang atau lebih anggota Komisaris atau atas permintaan
tertulis seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan
dari 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama
mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari seluruh jumlah
saham dengan hak suara yang sah.
-------------------------------------------------------------------------------
-
92
2. Panggilan Rapat Komisaris dilakukan oleh Komisaris Utama. -----------
3. Panggilan Rapat Komisaris disampaikan kepada setiap anggota ---------
Komisaris secara langsung, maupun dengan surat tercatat
dengan -------
mendapat tanda terima yang layak, sekurangnya 14 (empat belas)
hari sebelum rapat diadakan dengan tidak memperhitungkan
tanggal panggilan dan tanggal rapat.
---------------------------------------------------
4. Panggilan rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan-----
tempat rapat.
---------------------------------------------------------------------
5. Rapat Komisaris diadakan ditempat kedudukan perseroan atau tempat -
kegiatan usaha perseroan apabila semua anggota Komisaris atau
diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan
Rapat Komisaris dapat diadakan dimanapun juga dan berhak
mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
-------------------------------------------
6. Rapat Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama dalam hal Komisaris-
Utama tidak dapat hadir atau berhalangan hal mana perlu
dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Komisaris akan
dipimpin oleh ---------
seorang yang dipilih oleh dan dari Anggota Komisaris yang
hadir. -----
7. Seorang anggota Komisaris dapat diwakili dalam Rapat Komisaris -----
hanya seorang anggota Komisaris lainnya berdasarkan surat
kuasa. ----
8. Rapat Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang ----
93
mengikat hanya apabila lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah
anggota Komisaris hadir atau diwakili dalam Rapat.
---------------------------------
9. Keputusan Rapat Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah ---
untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah
untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan
pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling sedikit lebih
dari ½ (satu per dua) dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam
rapat. ----------------------------
10.Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang
maka ketua
Rapat Komisaris yang akan menentukan.
-----------------------------------
11.a. Setiap anggota Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1
(satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap
anggota Komisaris lain yang diwakilinya.
-------------------------------------------------------
b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan
surat suara tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan
pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara
lisan kecuali Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada
keberatan dari yang hadir. --------------------------------
c. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak
dikeluarkan - secara sah dan dianggap tidak ada serta
tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang
dikeluarkan. ----------------------------
12.Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa
mengadakan Rapat Komisaris, dengan ketentuan semua anggota
Komisaris telah diberitahu secara tertulis dan semua Anggota
Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan
94
secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut.
------------------------
- Keputusan yang mengambil dengan cara demikian, mempunyai
kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah
dalam
Rapat Komisaris.
----------------------------------------------------------------
--------------------------------------TAHUN
BUKU.------------------------------
-------------------------------------------Pasal
16.----------------------------------
1. Tahun buku perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai -----
dengan tanggal 31 (tigapuluh satu) Desember.
-----------------------------
Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku perseroan ditutup.
----------
Untuk pertama kalinya buku perseroan dimulai pada tanggal dari
Akta Pendirian ini dan ditutup pada tanggal tigapuluh satu
Desember tahun dua ribu enam (31-12-2006).
---------------------------------------------------
2. Dalam waktu paling lambat 5 (lima) bulan setelah buku perseroan ------
ditutup, Direksi menyusun laporan tahunan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku yang
ditandatangani oleh semua Anggota Dewan Direksi dan
Komisaris untuk diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham
tahunan. ------------------------------------------
95
Laporan tahunan tersebut harus sudah disediakan di kantor
Perseroan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum tanggal
Rapat Umum ------
Pemegang Saham tahunan diselenggarakan, agar dapat diperiksa
oleh –
Para Pemegang Saham.
--------------------------------------------------------
-----------------RAPAT UMUM PEMEGANG
SAHAM.------------------
-------------------------------------Pasal
17.----------------------------------------
1. Rapat Umum Pemegang Saham dalam perseroan adalah : ----------------
a. Rapat Umum Pemegang Saham tahunan, sebagaimana dimaksud ----
dalam pasal 18 Anggaran Dasar ini.
--------------------------------------
b. Rapat Umum Pemegang Saham lainnya selanjutnya dalam Anggaran
Dasar disebut Rapat Umum Pemegang Saham luar biasa yaitu
Rapat
Umum Pemegang Saham yang diadakan sewaktu-waktu
berdasarkan
kebutuhan.
--------------------------------------------------------------------
2. Istilah Rapat Umum Pemegang Saham dalam Anggaran Dasar ini -------
berarti keduanya, yaitu disebut Rapat Umum Pemegang Saham
tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham luar biasa, kecuali
dengan tegas ---
96
dinyatakan lain.
------------------------------------------------------------------
---------RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN.
----------
--------------------------------------Pasal
18.---------------------------------------
1. Rapat Umum Pemegang Saham tahunan diselenggarakan tiap tahun,----
paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun bukuperseroan
ditutup. ---
2. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham tahunan : --------------------------
a. Direksi mengajukan perhitungan tahunan tersendiri dari neraca dan--
perhitungan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan serta
-------
penjelasan atas dokumen tersebut untuk mendapat pengesahan
rapat.
b. Direksi mengajukan laporan tahunan mengenai keadaan dan jalannya
perseroan, hasil yang telah dicapai, perkiraan mengenai
perkembangan perseroan dimasa yang akan datang, kegiatan
utama perseroan dan perubahannya selama tahun buku serta
rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang
mempengaruhi kegiatan perseroan untuk mendapatkan
persetujuan rapat. ------------
c. Diputuskan penggunaan laba perseroan ; --------------------------------
d. Dapat diputuskan hal-hal lainnya yang telah diajukan dengan tidak---
mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar.
-------------------------
3. Pengesahan perhitungan tahunan oleh Rapat Umum Pemegang Saham
tahunan, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan
tanggung jawab sepenuhnya kepada para Anggota Direksi dan
Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah
97
dijalankan selama tahun buku yang lalu, tindakan tersebut
tercermin dalam perhitungan tahunan. -----
4. Apabila Direksi atau Komisaris lalai untuk menyelenggarakan Rapat ---
Umum Pemegang Saham tahunan pada waktu yang telah
ditentukan maka pemegang saham berhak memanggil sendiri
Rapat Umum Pemegang Saham tahunan atas biaya perseroan
setelah mendapat ijin dari Ketua Pengadilan Negeri yang
daerah hukumnya meliputi -------
tempat kedudukan Perseroan.
-------------------------------------------------
-------RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA.
-------
-------------------------------------Pasal
19.----------------------------------------
1. Direksi atau Komisaris berwenang menyelenggarakan Rapat Umum ----
Pemegang Saham luar biasa.
--------------------------------------------------
2. Direksi atau Komisaris wajib memanggil dan menyelenggarakan Rapat
Umum Pemegang Saham luar biasa atas permintaan tertulis dari
1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama
mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh
saham dengan hak suara yang sah.
-------------------------------------------------------------------------
Permintaan tertulis tersebut harus disampaikan secara tercatat
dengan menyebutkan hal-hal yang hendak dibicarakan disertai
alasannya. ------
3. Apabila Direksi atau Komisaris lalai untuk menyelenggarakan Rapat ---
98
Umum Pemegang Saham luar biasa sebagaimana dimaksud
dalam ayat 2 setelah lewat waktu 30 (tigapuluh) hari terhitung
sejak surat permintaan itu diterima maka pemegang saham yang
bersangkutan berhak memanggil sendiri Rapat atas biaya
perseroan setelah mendapat ijin dari Ketua Pengadilan Negeri
yang daerah hukumnya meliputi ------
tempat kedudukan Perseroan.
-------------------------------------------------
4. Pelaksanaan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 harus ------------
memperhatikan penetapan Ketua Pengadilan Negeri yang
memberi ijin tersebut.
--------------------------------------------------------------------------
----------TEMPAT DAN PEMANGGILAN RAPAT UMUM
----------
----------------------------PEMEGANG
SAHAM.------------------------------
-------------------------------------Pasal
20.----------------------------------------
1. Rapat Umum Pemegang Saham diadakan di tempat kedudukan ----------
Perseroan atau ditempat Perseroan melakukan kegiatan usaha.
----------
2. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham dilakukan dengan surat
tercatat yang harus dikirim paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum
tanggal rapat dalam hal yang mendesak jangka waktu tersebut dapat
dipersingkat paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat dengan tidak
memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal Rapat. -----------------
99
3. Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham harus mencantumkan hari,
tanggal, jam, tempat dan Acara Rapat, dengan disertai pemberitahuan
bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam rapat tersedia di kantor
Perseroan mulai dari hari dilakukan pemanggilan sampai dengan tanggal
Rapat diadakan. ---------------------------------------------------------
Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan harus pula
mencantumkan bahwa laporan tahunan sebagaimana dimaksudkan dalam
pasal 16 ayat 2 telah tersedia di kantor Perseroan. -----------------
4. Apabila semua pemegang saham dengan hak suara yang sah hadir atau
diwakili dalam rapat, maka pemanggilan terlebih dahulu sebagaimana
dimaksud dalam ayat 3 tidak menjadi syarat dan dalam rapat itu dapat
diambil keputusan yang sah mengikat mengenai hal yang akan dibicarakan
sedangkan Rapat Umum Pemegang Saham dapat diselenggarakan
dimanapun juga dalam Wilayah Republik Indonesia. -
----------PIMPINAN DAN BERITA ACARA RAPAT
UMUM---------
------------------------------PEMEGANG
SAHAM.----------------------------
----------------------------------------Pasal
21.-------------------------------------
1. Apabila dalam anggaran dasar ini tidak ditentukan lain, maka Rapat
Umum Pemegang Saham dipimpin oleh Direktur Utama; dalam hal
Direktur Utama tidak ada atau berhalangan karena sebab apapun hal
mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga Rapat dipimpin oleh
salah seorang Direktur; dalam hal semua Direktur tidak hadir atau
berhalangan karena sebab apapun, maka Rapat dipimpin oleh seorang
yang dipilih oleh dan dari antara mereka yang hadir dalam Rapat. -----
2. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham dibuat Berita Acara Rapat, yang untuk pengesahannya
ditandatangani oleh Ketua Rapat dan seorang pemegang saham atau
kuasa pemegang saham yang ditunjuk oleh dan dari antara mereka yang
100
hadir dalam Rapat. ---------------------------------------------- Berita Acara
Rapat tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua --
Pemegang Saham dan pihak ketiga tentang keputusan dan segala
sesuatu yang terjadi dalam Rapat.
--------------------------------------------
3. Penanda-tanganan yang dimaksud dalam ayat 2 pasal ini tidak -------
diisyaratkan apabila Berita Acara Rapat dibuat dalam bentuk akta
Notaris. ----------------------------------------------------------------------------
--------------KORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSAN.
--------------
--------------------------------------Pasal
22.---------------------------------------
1. a. Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilangsungkan apabila -------
dihadiri oleh Pemegang Saham yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per
dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah
yang telah dikeluarkan Perseroan kecuali apabila ditentukan lain
dalam Anggaran Dasar ini. -----------------------------------------
b. Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 a -----------
tidak tercapai maka dapat diadakan pemanggilan Rapat kedua. ----
c. Pemanggilan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 b ----------
harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat
diselenggarakan tidak termasuk tanggal panggilan dan tanggal rapat.
-------------------------------------------------------------------------
d. Rapat kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan
paling lambat 21 (duapuluh satu) hari terhitung sejak rapat pertama.
---------------------------------------------------------------------
101
e. Rapat kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang
mengikat apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili
sedikitnya 1/3 (satu per tiga) dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara yang sah. -------------------------------------------------------------
f. Dalam hal korum rapat kedua tidak tercapai, maka atas permohonan
perseroan korum ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Negeri yang
wilayahnya meliputi tempat kedudukan perseroan. ---
2. Pemegang saham dapat diwakili oleh pemegang saham lain atau orang
lain dengan surat kuasa. --------------------------------------------------------
3. Ketua rapat berhak meminta agar surat kuasa untuk mewakili pemegang
saham diperlihatkan kepadanya pada waktu rapat diadakan. -
4. Dalam rapat, tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk
mengeluarkan 1 (satu) suara. --------------------------------------------------
5. Anggota Direksi, anggota Komisaris dan karyawan Perseroan boleh
bertindak selaku kuasa dalam rapat, namun suara yang mereka
keluarkan selaku kuasa dalam rapat tidak dihitung dalam pemungutan
suara. ------------------------------------------------------------------------------
6. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan suara tertutup
yang tidak ditandatangani dan mengenai hal lain secara lisan, kecuali
apabila Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari pemegang
saham yang hadir dalam rapat. -----------------------------------
7. Suara blanko atau suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak
dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam
rapat.--------------------------------------------------------------------------------
8. Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. ----
Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak
tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara
102
berdasarkan suara setuju paling sedikit diambil berdasarkan suara
terbanyak dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat,
kecuali apabila dalam Anggaran Dasar ini ditentukan lain. ---------------
- Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama
banyaknya, maka usul ditolak.
---------------------------------------------------------------
9. Pemegang saham dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa
mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan ketentuan semua
pemegang saham telah diberitahu secara tertulis dan semua pemegang
saham memberi persetujuan mengenai usul yang diajukan secara
tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. ---------------
Keputusan diambil dengan cara demikian, mempunyai kekuatan
yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam
Rapat Umum
Pemegang Saham.
---------------------------------------------------------------
----------------------------PENGGUNAAN
LABA.-----------------------------
--------------------------------------Pasal
23.---------------------------------------
1. Laba bersih perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum ------
dalam neraca dan perhitungan laba rugi yang telah disahkan
oleh Rapat Umum Pemegang Saham tahunan, dibagi menurut
cara penggunaannya yang ditentukan oleh rapat tersebut.
---------------------
2. Dalam hal Rapat Umum Pemegang Saham tahunan tidak menentukan
penggunaannya, laba bersih setelah dikurangi dengan cadangan yang
103
diwajibkan oleh undang-undang dan Anggaran Dasar perseroan dibagi
sebagai dividen. ----------------------------------------------------------------
3. Apabila perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan
kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana cadangan, maka
kerugian itu akan tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba
rugi dan dalam tahun buku selanjutnya perseroan dianggap tidak
mendapat laba selama kerugian yang tercatat dan dimasukkan dalam
perhitungan laba rugi itu belum sama sekali tertutup. --------------------
4. Laba yang dibagikan sebagai dividen yang tidak diambil dalam waktu 5
(lima) tahun setelah disediakan untuk dibayarkan, dimasukkan ke dalam
dana cadangan yang khusus diperuntukkan untuk itu. -----------
- Dividen dalam dana cadangan khusus tersebut, dapat diambil oleh
pemegang saham yang berhak sebelum lewatnya jangka waktu 5
(lima) tahun, dengan menyampaikan bukti haknya atas dividen
tersebut yang dapat diterima oleh Direksi Perseroan.
------------------------------------------
- Dividen yang tidak diambil setelah lewat waktu tersebut menjadi
---------
milik perseroan.
---------------------------------------------------------------------
--------------------PENGGUNAAN DANA
CADANGAN.------------------
----------------------------------------Pasal
24.-------------------------------------
1. Bagian dari laba yang disediakan untuk dana cadangan ditentukan oleh
Rapat Umum Pemegang Saham dengan mengindahkan peraturan
104
perundang-undangan yang berlaku.
-----------------------------------------
2. Dana cadangan sampai dengan jumlah 20 % (duapuluh prosen) dari
modal yang ditempatkan hanya digunakan untuk menutup kerugian yang
diderita oleh perseroan. ------------------------------------------------
3. Apabila jumlah dana cadangan telah melebihi jumlah 20 % (dua puluh
prosen) dari modal yang ditempatkan tersebut, maka Rapat Umum
Pemegang Saham dapat memutuskan agar jumlah dari dana cadangan
yang telah melebihi jumlah sebagaimana ditentukan dalam ayat 2
digunakan bagi keperluan perseroan. ---------------------------------------
4. Direksi harus mengelola dana cadangan agar dana cadangan tersebut
memperoleh laba, dengan cara yang dianggap baik olehnya dengan
persetujuan Komisaris dan dengan memperhatikan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. ----------------------------------------
-----------------PENGUBAHAN ANGGARAN
DASAR.---------------------
--------------------------------------Pasal
25.---------------------------------------
1. Pengubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang
Saham, yang dihadiri oleh pemegang saham yang diwakili paling sedikit
2/3 (dua per tiga) bagian dari seluruh saham yang telah dikeluarkan
yang mempunyai hak suara yang sah dan keputusan disetujui oleh paling
sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan
dengan sah dalam rapat. -------------------------Pengubahan Anggaran
Dasar tersebut harus dibuat dengan akta notaris dan dalam bahasa
Indonesia. -------------------------------------------------
2. Pengubahan ketentuan Anggaran Dasar yang menyangkut pengubahan
nama, maksud dan tujuan, kegiatan usaha, jangka waktu berdirinya
perseroan, besarnya modal dasar, pengurangan modal yang ditempatkan
dan disetor dan pengubahan status perseroan tertutup menjadi perseroan
terbuka atau sebaliknya, wajib mendapat persetujuan dari Menteri
105
Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
-----------------------------------------------------------------------
3. Pengubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal yang
tersebut dalam ayat 2 pasal ini cukup dilaporkan kepada Menteri
Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam waktu
selambatnya 14 (empat belas) hari terhitung sejak keputusan Rapat ---
Umum Pemegang Saham tentang pengubahan tersebut serta
didaftarkan dalam Wajib Daftar Perusahan.
------------------------------
4. Apabila dalam rapat yang dimaksud dalam ayat 1 korum yang ---------
ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling
lambat 21 (duapuluh satu) hari setelah rapat pertama itu dapat
diselenggarakan rapat kedua dengan syarat dan acara yang sama seperti
yang diperlukan untuk rapat pertama, kecuali mengenai jangka waktu
panggilan harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat
kedua tersebut, tidak termasuk tanggal panggilan dan tanggal rapat dan
keputusan disetujui paling sedikit diambil berdasarkan suara terbanyak
dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat.
5. Keputusan mengenai pengurangan modal harus diberitahukan secara
tertulis kepada semua Kreditur perseroan dan diumumkan oleh Direksi
dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang terbit dan atau
beredar secara luas di tempat kedudukan perseroan dan dalam Berita
Negara paling lambat 7 (tujuh) hari sejak tanggal keputusan tentang
pengurangan modal tersebut. ---------------------------------------
------------------PENGGABUNGAN, PELEBURAN
DAN------------------
106
-----------------------------
PENGAMBILALIHAN.-----------------------------
---------------------------------------Pasal
26.--------------------------------------
1. Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku maka penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan hanya
dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
yang dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/4
(tiga per empat) dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam
rapat. ------------------------------------------------------
2. Direksi wajib mengumumkan dalam 2 (dua) surat kabar harian mengenai
rencana penggabungan, peleburan dan pengambilalihan perseroan
paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum pemanggilan Rapat Umum
Pemegang Saham.----------------------------------------------
----------------------PEMBUBARAN DAN
LIKUIDASI.---------------------
----------------------------------------Pasal
27.-------------------------------------
1. Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku maka pembubaran perseroan hanya dapat dilakukan
berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri
oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat)
dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh
paling sedikit 3/4 (tiga per empat) dari jumlah suara yang dikeluarkan.
--------------------------------------------------------------
2. Apabila perseroan dibubarkan, baik karena berakhirnya jangka waktu
berdirinya atau dibubarkan berdasarkan keputusan Rapat Umum
107
Pemegang Saham atau karena dinyatakan bubar berdasarkan penetapan
pengadilan, maka harus diadakan likuidasi oleh likuidator.
3. Direksi bertindak sebagai likuidator apabila dalam keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham atau penetapan sebagaimana dimaksud dalam
ayat 2 tidak menunjuk likuidator. ----------------------------------
4. Upah bagi para likuidator ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang
Saham atau penetapan pengadilan. ------------------------------------------
5. Likuidator wajib mendaftarkan dalam Wajib Daftar Perusahaan,
mengumumkan dalam Berita Negara dan dalam 2 (dua) surat kabar
harian yang terbit atau beredar ditempat kedudukan perseroan atau
tempat kegiatan usaha perseroan serta memberitahukan kepada Menteri
Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia paling lambat 30
(tigapuluh) hari sejak perseroan dibubarkan. -----------------
6. Anggaran Dasar seperti yang termaktub dalam akta pendirian beserta
pengubahannya dikemudian hari tetap berlaku sampai dengan tanggal
disahkannya perhitungan likuidasi oleh Rapat Umum Pemegang ------
Saham dan diberikannya pelunasan dan pembebasan
sepenuhnya kepada para likuidator. ---------------------------------
---------------------------PERATURAN PENUTUP. ---------------------
---------------------------------------Pasal 28.----------------------------
- Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam
Anggaran Dasar ini, maka Rapat Umum Pemegang Saham yang
akan memutuskan.--
- Selanjutnya, para penghadap menerangkan, bahwa : ----------------
I. – Menyimpang dari ketentuan yang ditentukan dalam pasal 10 dan pasal
13 Anggaran Dasar ini mengenai tata cara pengangkatan
Anggota -----
Direksi dan Komisaris, telah diangkat sebagai : --------------------
1. DEWAN DIREKSI : -------------------------------------------
PRESIDEN DIREKTUR : penghadap tuan Haji
ACHMAD -
108
SOBARI, tersebut ; ------------
DIREKTUR : penghadap tuan
MOENANDAR, -
tersebut; -------------------------
DIREKTUR : penghadap nyonya ELI
SURYATI
HANDAYANI, tersebut; ------
2. DEWAN KOMISARIS : -------------------------------------------
PRESIDEN KOMISARIS : penghadap nyonya DEWI ----
HASTUTI, tersebut; ----------
KOMISARIS : penghadap nyonya NING ----
DHARSONO, tersebut ; -----
- Pengangkatan anggota Direksi dan Komisaris tersebut telah
diterima oleh masing-masing yang bersangkutan dan harus
disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang pertama
kali diadakan setelah Akta Pendirian ini mendapat pengesahan
Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
-----------------------------------------
- Penghadap tuan Haji ACHMAD SOBARI tersebut dan
--------------baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri dengan
hak untuk memindahkan kekuasaan ini kepada orang lain
dikuasakan untuk memohon pengesahan atas Anggaran Dasar
ini dari instansi yang berwenang dan untuk membuat-
pengubahan dan/ atau tambahan dalam bentuk yang
bagaimanapun juga yang diperlukan untuk memperoleh
pengesahan tersebut dan untuk mengajukan dan
menandatangani semua permohonan dan dokumen lainnya,
untuk -----
memilih tempat kedudukan dan untuk melaksanakan tindakan
lain yang mungkin diperlukan. ---------------------------------------
Para Penghadap, saya, Notaris kenal. --------------------------------
109
--------------------------- DEMIKIANLAH AKTA INI ---------------------
Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di Purwokerto, pada hari dan
tanggal tersebut dalam kepala akta ini, dengan dihadiri oleh : ------
1. Tuan HERLAMBANG, Sarjana Hukum, lahir di Bengkalis, pada
tanggal 27 (dua puluh tujuh) September 1966 (seribu sembilan ratus
enam puluh enam), bertempat tinggal di Purwanegara, Rukun
Tetangga 01, Rukun Warga 04, Kelurahan Purwanegara, Kecamatan
Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu Tanda
Penduduk nomor : 02334/010374/742002; --------------
2. Nona SUSI SUSWATI, lahir di Banyumas, pada tanggal 09 (sembilan)
Juni 1982 (seribu sembilan ratus delapan puluh dua), bertempat tinggal
di di Purwanegara, Rukun Tetangga 03, Rukun Warga 04, Kelurahan
Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas,
pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor : 01118/005232/742002;
----------------------------------------------------
keduanya Asisten Notaris, yang saya, Notaris kenal, sebagai saksi. ----
Setelah akta ini saya, Notaris bacakan kepada para penghadap dan saksi,
maka akta ini ditandatangani oleh para penghadap, saksi dan saya,
Notaris. -------------------------------------------------------------------
Dilangsungkan dengan tanpa perubahan. -----------------------------------
Asli akta ini telah ditandatangani sebagaimana mestinya.
Diberikan sebagai turunan yang sama bunyinya, ---------
-------------------------------------------------------------------------------------
Notaris di Purwokerto,
110
Pendirian cv-------KELUAR MASUK SEBAGAI PESERO SERTA PERUBAHAN -
-----------ANGGARAN DASAR PERSEROAN KOMANDITER --------
---------------- ‘ C.V. ANUGERAH PUTRA SEJAHTERA ‘ ----------------
-------------------------------------- Nomor : 5. ------------------------------------
Pada hari ini, Senin, tanggal tujuh Agustus dua ribu enam (07-08-2006),
Pukul 09.00 WIB (sembilan Waktu Indonesia Barat); ----------------------------
- Berhadapan dengan saya, PRIAN RISTIARTO, Sarjana Hukum, Notaris di Purwokerto, dengan dihadiri saksi yang nama-namanya akan disebut dalam akhir akta ini : ------------------------------------------------------1. Tuan KUSWANTO, lahir di Banyumas, pada tanggal dua belas Mei tahun
seribu sembilan ratus enam puluh enam (12-05-1966), Warga Negara
Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di Jalan Raya Karangsoka No.31,
Rukun Tetangga 005, Rukun Warga 001, Desa Karangsoka, Kecamatan
Kembaran, Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu Tanda Penduduk (KTP)
111
dengan Nomor Induk Kependudukan (N.I.K.) : 3302201205660001.
--------------------------------------------------
2. Nyonya ZAKIYAH, lahir di Pekalongan, pada tanggal delapan Pebruari
tahun seribu sembilan ratus enam puluh dua (08-02-1962), Warga Negara
Indonesia, bertempat tinggal di Jalan Overste Isdiman, Rukun Tetangga
005, Rukun Warga 003, Kelurahan Purwokerto Lor, Kecamatan Purwokerto
Timur, Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu Tanda Penduduk (KTP)
dengan Nomor Induk Kependudukan (N.I.K.) : 330226480262001.
---------------------------------------------------------------
3. Nona GRAHANI SARIYUNITA, lahir di Banyumas, pada tanggal dua
belas Juni tahun seribu sembilan ratus delapan puluh tiga (12-06-1983),
Warga Negara Indonesia, Mahasiswa, bertempat tinggal di Mangun Jaya
VII, Rukun Tetangga 07, Rukun Warga 03, Kelurahan Purwokerto Lor,
Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu
Tanda Penduduk (KTP) Nomor : 01632/008131/732003. ------------------
Para penghadap tersebut di atas, terlebih dahulu dengan ini memberitahukan
dan menerangkan sebagai berikut : ------------------------------------------------
bahwa para penghadap tuan KUSWANTO dan nyonya ZAKIYAH tersebut
adalah para pesero dari perseroan komanditer -----------------“C.V.
ANUGERAH PUTRA SEJAHTERA”, berkedudukan di Purwokerto, yang
Anggaran Dasarnya dimuat dalam Akta Pendirian tertanggal empat Juni
tahun dua ribu dua (04-06-2002), nomor 1, yang dibuat dihadapan saya,
Notaris. ------------------------------------------------
- untuk selanjutnya akan disebut “Perseroan” ; ---------------------------
bahwa dalam Perseroan tersebut,
----------------------------------------------- penghadap tuan KUSWANTO
112
tersebut adalah pesero pengurus dengan nama jabatan DIREKTUR ;
------------------------------------------
- penghadap nyonya ZAKIYAH tersebut adalah pesero komanditer. --
Berhubung dengan apa yang telah diberitahukan dan diterangkan terlebih ----
dahulu itu, maka para penghadap tersebut selanjutnya menerangkan dengan ini
mengadakan perjanjian sebagai berikut : ---------------------------------------
1. Terhitung mulai tanggal
ditandatanganinya akta ini : -----------------------
a. penghadap nyonya ZAKIYAH tersebut, telah mengundurkan diri
(keluar) dari Perseroan tersebut dengan menerima semua hak
bagiannya dalam Perseroan, untuk penerimaan mana akta ini
dinyatakan berlaku pula sebagai tanda penerimaan (kuitansi)-nya,
serta telah melepaskan hak-haknya untuk meminta perhitungan ulang.
--------------------------------------------------------------------------
b. penghadap Nona GRAHANI SARIYUNITA tersebut telah masuk dan
diterima sebagai pesero komanditer dalam perseroan tersebut telah
mengetahui dan tunduk sepenuhnya pada Anggaran Dasar Perseroan
sebagaimana yang tercantum dalam akta pendirian Perseroan,
tertanggal empat Juni tahun dua ribu dua (04-06-2002), nomor : 1
tersebut, dan berjanji serta mengikatkan diri akan memenuhi segala
kewajiban-kewajiban sebagai pesero ; ------------
2. - Selanjutnya para pesero dari
‘Perseroan’ tersebut adalah : ------------
para penghadap tuan
KUSWANTO dan --------------------------------
Nona GRAHANI SARIYUNITA tersebut. -----------------------------
113
- Para penghadap tuan KUSWANTO dan Nona GRAHANI SARIYUNITA tersebut
secara bersama-sama menerangkan dengan ini hendak mengadakan perubahan
Anggaran Dasar Perseroan tersebut dalam akta tertanggal empat Juni tahun dua
ribu dua (04-06-2002) nomor : 1, tersebut khususnya pada
------------------------------------------------- Pasal 7. ----------------------------------------
I. Pasal 7 dirubah sedemikian rupa sehingga sekarang berbunyi sebagai
berikut : ---------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------- Pasal 7.
--------------------------------------
------------------------ Pesero Pengurus Dan Komanditer. ---------------------
-Pesero penghadap tuan KUSWANTO, dalam perseroan ini adalah pesero
pengurus, yang bertanggung jawab penuh (hoofdelijk aansprakelijk beherende
vennoten), sedangkan pesero penghadap nona GRAHANI SARIYUNITA
adalah pesero Komanditer, yang hanya bertanggung jawab sejumlah modalnya
dalam perseroan. ----------------------------------------------------------
-Pesero pengurus penghadap tuan KUSWANTO, dengan jabatan DIREKTUR,
berhak untuk mewakili perseroan ini di dalam dan di luar Pengadilan ( in en
buiten rechten ) dalam segala hal dan untuk semua tindakan, asal saja dalam
lingkungan yang ditentukan oleh tujuan perseroan, baik untuk melakukan semua
perbuatan pemilikan (daden van beschikken), maupun untuk melakukan semua
perbuatan pengurusan (daden van beheer), maka dari itu berhak untuk mengikat
perseroan kepada orang / badan lain dan sebaliknya untuk mengikat orang /
badan lain dengan perseroan, dengan ketentuan bahwa untuk :
--------------------------------------------------------------
a. meminjam uang untuk perseroan atau meminjamkan uang kepunyaan
perseroan ; --------------------------------------------------------------------------
b. memperoleh atau memindah-tangankan barang-barang tidak ------------
bergerak kepunyaan perseroan ; dan --------------------------------------------
c. mengikat perseroan sebagai penjamin atau menjaminkan kekayaan ----
perseroan ; --------------------------------------------------------------------------
114
- harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari semua pesero. ----------------
Tiap-tiap pesero pengurus dilarang, selama perseroan ini berdiri, untuk mengikat
diri sendiri sebagai penjamin (borg) untuk orang lain atau badan lain.
----------------------------------------------------------------------------------------
II. Adapun pasal-pasal beserta ayat-ayat lainnya yang tidak dirubah dengan ----
akta ini masih tetap berlaku bagi para pesero, serta harus dibaca seperti
tercantum dalam akta pendirian Perseroan, tertanggal empat Juni tahun dua ribu
dua (04-06-2002), nomor : 1, yang dibuat dihadapan, saya, Notaris. ----
III. Mengenai akta ini dan segala akibatnya para penghadap sebagaimana --------
tersebut di atas memilih tempat kedudukan (domisili) hukum yang umum dan
tetap di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri di Purwokerto ----------
IV. Biaya pembuatan akta ini akan dipikul dan dibayar oleh Perseroan. ----------
Para Penghadap, saya, Notaris kenal. ----------------------------------------------------
------------------------- DEMIKIANLAH AKTA INI -------------------------------------
Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di Purwokerto, pada hari dan
tanggal ---
tersebut dalam kepala akta ini, dengan dihadiri oleh : ----------------------------------
3. Tuan HERLAMBANG, Sarjana Hukum, lahir di Bengkalis, pada tanggal 27 (dua
puluh tujuh) September 1966 (seribu sembilan ratus enam puluh enam),
bertempat tinggal di Purwanegara, Rukun Tetangga 01, Rukun Warga 04,
Kelurahan Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas,
pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor : 02334/010374/742002;
-------------------------------------------------------------
4. Nona SUSI SUSWATI, lahir di Banyumas, pada tanggal 09 (sembilan) Juni 1982
(seribu sembilan ratus delapan puluh dua), bertempat tinggal di Purwanegara,
Rukun Tetangga 03, Rukun Warga 04, Kelurahan Purwanegara, Kecamatan
115
Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu Tanda Penduduk
dengan Nomor Induk Kependudukan (N.I.K.) : 3302274906820002 ;
-----------------------------------------------------
keduanya Asisten Notaris, yang saya, Notaris kenal, sebagai saksi. -----------------
Setelah akta ini dibaca sendiri, diketahui, dan dipahami isinya oleh para ----------
penghadap dan saksi, maka akta ini segera dibubuhi paraf pada setiap halaman dan
ditandatangani oleh para penghadap, saksi, dan saya, Notaris. -------------------
Dilangsungkan dengan tanpa perubahan. -------------------------------------------------
Asli akta ini telah ditandatangani sebagaimana mestinya. -
Diberikan sebagai turunan yang sama bunyinya. ----------
Notaris di Purwokerto,
(PRIAN RISTIARTO, S.H.)
116
Koprasi------------------------------------- AKTA PERUBAHAN
-------------------------------------------------------- KOPERASI SINAR
SEJAHTERA TANJUNG
---------------------------------------------------------- Nomor : 49.
--------------------------------------------
Pada hari ini, Selasa, tanggal tiga puluh satu Oktober tahun dua ribu enam
(31-10-2006), Pukul : 09.00 WIB (sembilan Waktu Indonesia Barat) ;
-----------------
- Berhadapan dengan saya, PRIAN RISTIARTO, Sarjana Hukum,
Notaris di Purwokerto, dengan dihadiri saksi yang nama-namanya akan
disebut dalam akhir akta ini :
------------------------------------------------------------------------------------------
1. Tuan ROBBY WARDANI disebut juga ROBI WARDANI, Sarjana
Ekonomi, lahir di Tanjung Pinang, pada tanggal tiga belas April
seribu sembilan ratus enam puluh dua (13-04-1962), Warga Negara
Indonesia, Karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), bertempat
117
tinggal di Perum Tanjung Elok Jalan Waru Raya 170, Rukun Tetangga
001, Rukun Warga 008, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto
Selatan, Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu Tanda Penduduk
Republik Indonesia dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) :
3302241304620001.
------------------------------------------------------------------------
2. Tuan TARSO disebut juga TARSO, A.Ma.Pd., lahir di Banyumas,
pada tanggal dua puluh delapan Maret seribu sembilan ratus lima
puluh satu (20-03-1951), Warga Negara Indonesia, bertempat
tinggal di Jalan Pahlawan Gang V, Rukun Tetangga 002, Rukun
Warga 003, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan,
Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu Tanda Penduduk Republik
Indonesia dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) :
3302242803510001.
-----------------------------------------------------------------------
- menurut keterangan mereka dalam hal ini bertindak berdasarkan kuasa
sebagaimana ternyata dari Berita Acara Rapat Anggota Tahunan
tertanggal dua puluh tiga April dua ribu enam (23-04-2006), bemeterai
cukup, dari dan demikian itu untuk dan atas nama serta sah mewakili
Koperasi SINAR SEJAHTERA TANJUNG, berkedudukan di Purwokerto,
yang Anggaran Dasarnya telah didaftar dalam Daftar Umum pada tanggal sebelas
Juli dua ribu tiga (11-07-2003), Nomor : 115/BH/K.11-15/7/2003. -------- para
penghadap bertindak sebagaimana tersebut diatas menerangkan terlebih
-------
dahulu sebagai berikut :
------------------------------------------------------------------------
- bahwa berdasarkan Rapat Anggota Tahunan pada tanggal dua puluh tiga
April dua ribu enam (23-04-2006), telah disetujui dan disahkan :
-----------------------------------
118
1. Menyetujui penggantian pengurus, sehingga susunan pengurusnya
menjadi : ----
Ketua : ROBBI WARDANI, Sarjana Ekonomi ;
------------------------
Sekretaris : TARSO, A.Ma.Pd ;
------------------------------------------------.
Bendahara I : KADIR SETIONO ;
-----------------------------------------------
Bendahara II : MOERJADI ;
-------------------------------------------------------
Pembantu Umum : NANANG PUJADI ;
----------------------------------------------
2. Menyetujui penambahan bidang usaha Koperasi yaitu :
------------------------------
a. Membuka Unit Pertokoan Sembako, Saprodi, Elektronik dan obat
serta alat kesehatan ;
------------------------------------------------------------------------------
b. Membuka Unit Simpan Pinjam ;
-----------------------------------------------------
3. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar.
------------------------------------------------
- bahwa perubahan anggaran dasar ini meliputi :
--------------------------------------
- Bab III tentang USAHA Pasal 3 ;
-------------------------------------------------
- Bab XIV tentang PEMODALAN Pasal 33 ;
-------------------------------------
- Bab XV tentang SIMPANAN ANGGOTA Pasal 34 ;
--------------------------
119
- Selanjutnya para penghadap menyatakan seluruh Anggaran Dasar
Koperasi ditulis sehingga berbunyi sebagai berikut :
------------------------------------------------------- --
-------------------------------------------- BAB I
-----------------------------------------------
------------------------ NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
---------------------------
------------------------------------------- Pasal 1 ----------------------
--------------------------
1. Koperasi ini bernama “Koperasi SINAR SEJAHTERA TANJUNG"
, untuk selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut Koperasi.
----------------------------
2. Koperasi ini berkedudukan di Purwokerto, dan untuk pertama kalinya
berkantor di Jalan Gerilya Nomor 322, Kelurahan Tanjung, Kecamatan
Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas .
----------------------------------------------------------Koperasi dapat
membuka cabang/perwakilan baik didalam maupun diluar negeri atas
persetujuan dan keputusan Rapat
Anggota.----------------------------------------
------------------------------------------- BAB II
------------------------------------------------
------------------------ LANDASAN ASAS DAN PRINSIP
--------------------------------
------------------------------------------- Pasal 2
------------------------------------------------
Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta
berasaskan kekeluargaan.
------------------------------------------------------------------------------------
120
------------------------------------------ Pasal 3
-------------------------------------------------
1. Koperasi melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip Koperasi
yaitu: ---
a. keanggotaan bersifat sukarela dan
terbuka;-------------------------------------- ---
b. pengelolaan dilakukan secara demokratis;
------------------------------------------
c. pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil
sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing
anggota;----------------------------- ---------
d. pemberian balas jasa yang terbatas terhadap
modal;-------------------------------
e. kemandirian;-----------------------------------------------------------------
------------
f. melaksanakan pendidikan perkoperasian bagi
anggota;---------------------------
g. kerjasama antar
koperasi.--------------------------------------------------------------
2. Koperasi sebagai badan usaha dalam melaksanakan kegiatannya yang
mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi
para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi seperti tersebut
pada ayat (1) diatas dan kaidah-kaidah usaha
ekonomi.-------------------------------------------
--------------------------------------------- BAB III
---------------------------------------------
--------------------------------- TUJUAN DAN USAHA
-------------------------------------
-------------------------------------------- PASAL 4
--------------------------------------------
121
Tujuan didirikan Koperasi adalah untuk:
----------------------------------------------------
1. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya;
---------------------------------------------------------------
2. Menjadi gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun tatanan
perekonomian
nasional.--------------------------------------------------------------------------
------------
-------------------------------------------- PASAL 5
--------------------------------------------
1. Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud Pasal 4, maka
Koperasi menyelenggarakan kegiatan usaha yang berkaitan dengan
kegiatan usaha ---------
anggota, sebagai
berikut:-------------------------------------------------------------------
a. Membuka toko Onderdil dan Suku Cadang ;
---------------------------------------
b. Perdagangan
Umum ;------------------------------------------------------------------
c. Membuka Unit Pertokoan Sembako, Saprodi, Elektronik dan obat
serta alat kesehatan.
-------------------------------------------------------------------------------
d. Membuka Unit Simpan Pinjam ;
----------------------------------------------------
e. Penyediaan perumahan dan/atau fasilitas kesehatan bagi
anggota;--------------
122
2. Dalam hal terdapat kelebihan kemampuan pelayanan kepada anggota,
Koperasi dapat membuka peluang usaha dengan non
Anggota.----------------------------------
3. Dalam melaksanakan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) sampai dengan ayat (2), Koperasi dapat melakukan kerjasama
dengan Koperasi dan Badan Usaha lainnya, baik di dalam
maupun di luar wilayah Republik
Indonesia.-------------------------------------------------------------------------
4. Koperasi harus menyusun Rencana Kerja Jangka Panjang (business
Plan) dan Rencana Kerja Jangka Pendek (tahunan) serta Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi dan disahkan oleh Rapat
Anggota. ----------------------------
------------------------------------------------ BAB IV
------------------------------------------
---------------------------------------- KEANGGOTAAN
-------------------------------------
------------------------------------------------ Pasal 6
-------------------------------------------
Persyaratan untuk diterima menjadi anggota sebagai
berikut:-----------------------------
a. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum
(dewasa dan tidak berada dalam perwalian dan sebagainya);
----------------------------------------
b. Seluruh Warga Negara Indonesia.
-------------------------------------------------------
c. Bertempat tinggal di Kabupaten Banyumas.
-------------------------------------------
d. Mata pencaharian petani, nelayan, pengrajin, peternak, pedagang,
penambang, wiraswasta, pegawai Negeri Sipil (PNS), swasta, Tentara
Nasional Indonesia (TNI), Pensiunan, dan lain-lain serta warga
123
desa/kota yang mendapat pelayanan dari Koperasi.
-------------------------------------------------------------------------------
e. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi simpanan
pokok sebagai dimaksud dalam pasal 39 ayat
1.---------------------------------------------------------
f. Telah menyetujui isi anggaran dasar dan ketentuan-ketentuan yang
berlaku.------
----------------------------------------------- Pasal 7 ---------------------
----------------------
1. Keanggotaan Koperasi diperoleh jika seluruh persyaratan telah
dipenuhi, ---------
simpanan pokok telah dilunasi dan yang bersangkutan didaftar dan
telah menandatangani Buku Daftar Anggota
Koperasi.-------------------------------------
2. Pengertian keanggotaan sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas
termasuk para
pendiri.----------------------------------------------------------------------------
-----------
3. Keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan kepada siapapun dengan
cara
apapun.----------------------------------------------------------------------------
-----------
4. Koperasi secara terbuka dapat menerima anggota lain sebagai anggota
luar
biasa.------------------------------------------------------------------------------
------------
5. Tata cara penerimaan anggota sebagaimana dimaksud ayat (4) diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga.
-----------------------------------------------------------------
124
----------------------------------------------- Pasal 8
--------------------------------------------
Setiap anggota
berhak:--------------------------------------------------------------------------
1. memperoleh pelayanan dari
koperasi;----------------------------------------------------
2. menghadiri dan berbicara dalam Rapat
Anggota;---------------------------------------
3. memiliki hak suara yang
sama;------------------------------------------------------------
4. mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan
Koperasi;---
5. memperoleh bagian Sisa Hasil Usaha.
---------------------------------------------------
---------------------------------------------- Pasal 9
---------------------------------------------
Setiap anggota mempunyai kewajiban:----------------
--------------------------------------
1. membayar simpanan wajib sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam
Anggaran Rumah Tangga atau diputuskan dalam Rapat Anggota;
------------------------------
2. berpartisipasi dalam kegiatan usaha
koperasi;-------------------------------------------
3. mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
keputusan Rapat Anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam
koperasi; -----------------------
4. memelihara serta menjaga nama baik dan kebersamaan dalam
koperasi.-----------
--------------------------------------------- Pasal 10
---------------------------------------------
125
1. Bagi mereka yang telah melunasi pembayaran simpanan pokok, akan
tetapi ----
secara formal belum sepenuhnya melengkapi persyaratan
administratif, belum menandatangani Buku Daftar Anggota diterima
atau belum membayar seluruh --
simpanan pokok termasuk simpanan wajib dan lain-lain sebagaimana
diatur -----
dalam Anggaran Rumah Tangga berstatus sebagai calon anggota.
------------------
2. Calon anggota memiliki hak-
hak:---------------------------------------------------------
a. memperoleh pelayanan
koperasi;-----------------------------------------------------
b. menghadiri dan berbicara dalam Rapat Anggota;
---------------------------------
c. mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan
kemajuan Koperasi;
--------------------------------------------------------------------------------
3. Setiap calon anggota mempunyai
kewajiban:-------------------------------------------
a. membayar simpanan wajib sesuai ketentuan yang diputuskan
Rapat Anggota;
b. berpartisipasi dalam kegiatan usaha
Koperasi;-------------------------------------
c. mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
keputusan Rapat Anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku
dalam Koperasi; ----------
d. memelihara dan menjaga nama baik dan kebersamaan dalam
Koperasi.-------
126
-------------------------------------------- Pasal 11
----------------------------------------------
1. Setiap anggota luar biasa memiliki
hak:-------------------------------------------------
a. memperoleh pelayanan
Koperasi;----------------------------------------------------
b. menghadiri dan berbicara didalam Rapat Anggota;
-------------------------------
c. mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan
kemajuan
Koperasi.---------------------------------------------------------------------
-----------
2. Setiap anggota luar biasa mempunyai kewajiban;
-------------------------------------
a. membayar simpanan pokok menurut ketentuan didalam Anggaran
Dasar dan membayar simpanan wajib sesuai dengan keputusan
Rapat Anggota-----------
b. berpartisipasi didalam kegiatan usaha
Koperasi;-------------------------------- --
c. mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
keputusan Rapat Anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku
dalam Koperasi. ----------
d. memelihara dan menjaga nama baik Koperasi dan kebersamaan
Koperasi. ---
--------------------------------------------- Pasal 12
---------------------------------------------
1. Keanggotaan berakhir
bila:----------------------------------------------------------------
127
a. Anggota tersebut meninggal
dunia;--------------------------------------------------
b. Koperasi membubarkan diri atau dibubarkan oleh
Pemerintah;------------------
c. berhenti atas permintaan sendiri; atau
-----------------------------------------------
d. diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi lagi
persyaratan keanggotaan dan atau melanggar ketentuan Anggaran
Dasar/ Aggaran Rumah Tangga dan ketentuan lain yang berlaku
dalam Koperasi.---------------
2. Anggota yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta
pertimbangan kepada Rapat Anggota.
------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------ BAB V
-------------------------------------------
--------------------------------------- RAPAT ANGGOTA
-----------------------------------
----------------------------------------------- Pasal 13
-------------------------------------------
1. Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam
Koperasi. ------
2. Rapat Anggota Koperasi dilaksanakan untuk
menetapkan:---------------------------
a. Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan perubahan
Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga;
----------------------------------------------------
b. Kebijaksanaan umum dibidang organisasi, manajemen usaha dan
permodalan
Koperasi.------------------------------------------------------------------
c. Pemilihan pengangkatan dan pemberhentian Pengurus dan
Pengawas;---------
128
d. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi,
serta pengesahan laporan
keuangan;--------------------------------------------------------
e. Pengesahan pertanggung jawaban Pengurus dalam pelaksanaan
tugasnya dan pelaksanaan tugas pengawas tambahan ini
bila Koperasi mengangkat pengawas tetap;
------------------------------------------------------------------------
f. Pembagian sisa hasil usaha;
----------------------------------------------------------
g. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran
Koperasi.--------------
3. Rapat Anggota dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu)
tahun. -------
4. Rapat Anggota dapat dilakukan secara langsung atau melalui
perwakilan yang --
pengaturannya ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga.
-------------------------
5. Rapat Anggota Koperasi terdiri dari:
----------------------------------------------------
a. Rapat Anggota Tahunan;
-------------------------------------------------------------
b. Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja;
---------------------------------------------------------------------------------
-
c. Rapat Anggota Khusus;
---------------------------------------------------------------
d. Rapat Anggota Luar Biasa.
-----------------------------------------------------------
129
------------------------------------------------ Pasal 14
------------------------------------------
1. Rapat Anggota sah jika dihadiri oleh anggota dengan ketentuan :
-------------------
a. Jika Koperasi beranggotakan sampai dengan 50 (lima puluh)
orang, quorum Rapat Anggota adalah lebih dari 50 % (lima puluh
perseratus) dari jumlah anggota dengan minimal hadir 20 (dua
puluh) orang. ----------------------------
b. Jika Koperasi beranggotakan 51 (lima puluh satu) orang sampai
dengan 500 (lima ratus) orang, quorum Rapat Anggota adalah
lebih dari 25 % (dua puluh lima perseratus) dari jumlah anggota
dengan minimal hadir 30 (tiga puluh) orang.
---------------------------------------------------------------------------------
---
c. Jika Koperasi beranggotakan 501 (lima ratus satu) orang ke atas,
quorum ---Rapat Anggota adalah lebih dari 20 % (dua puluh
perseratus) dari jumlah anggota dengan minimal hadir 150 (seratus
lima puluh) orang. -----------------
2. Apabila kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatas tidak
tercapai, maka Rapat Anggota tersebut ditunda untuk waktu paling
lama 7 (tujuh) hari, untuk rapat kedua dan diadakan pemanggilan
kembali kedua kalinya. -------------
3. Apabila pada rapat kedua sebagaimana yang dimaksud ayat (2) diatas
kuorum tetap belum tercapai, maka Rapat Anggota tersebut dapat
dilangsungkan dan keputusannya sah serta mengikat bagi semua
anggota, apabila dihadiri sekurang-kurangnya 1/3 (satu per tiga)
dari jumlah anggota dan keputusan disetujui oleh 2/3 (dua per tiga)
dari jumlah anggota yang hadir.--------------------
4. Pengaturan selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
--------------------
130
------------------------------------------------- Pasal 15
-----------------------------------------
1. Pengambilan keputusan Rapat Anggota berdasarkan musyawarah
untuk mencapai mufakat.
-------------------------------------------------------------------------
2. Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka pengambilan keputusan oleh
Rapat Anggota berdasarkan suara terbanyak dari jumlah anggota yang
hadir. ------------
3. Dalam hal dilakukan pemungutan suara, setiap anggota mempunyai
hak satu
suara.------------------------------------------------------------------------------
------------
4. Anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakilkan suaranya kepada
anggota lain,
yang hadir pada Rapat Anggota tersebut.
-----------------------------------------------
5. Pemungutan suara dapat dilakukan secara terbuka dan/atau secara
tertutup, kecuali mengenai diri orang dilakukan secara tertutup.
------------------------------
6. Keputusan Rapat Anggota dicatat dalam Berita Acara Rapat dan
ditandatangani oleh Pimpinan Rapat.
----------------------------------------------------------------------
7. Anggota Koperasi dapat juga mengambil keputusan terhadap sesuatu
hal tanpa mengadakan Rapat Anggota dengan ketentuan semua
anggota Koperasi harus diberitahu secara tertulis dan seluruh anggota
Koperasi memberikan persetujuan mengenai hal (usul keputusan)
tersebut secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut,
tanpa ada tekanan dari Pengurus dan atau pihak-pihak tertentu.
131
-------------------------------------------------------------------------------------
-
8. Pengaturan selanjutnya diatur didalam Anggaran Rumah Tangga.
------------------
---------------------------------------------- Pasal 16
--------------------------------------------
Tempat, acara, tata tertib dan bahan materi Rapat Anggota harus sudah
disampaikan terlebih dahulu kepada anggota sekurang-kurangnya 14
(empat belas) hari sebelum pelaksanaan Rapat Anggota.
-------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------- Pasal 17
---------------------------------------------
1. Rapat Anggota diselenggarakan oleh pengurus Koperasi, kecuali
Anggaran Dasar menentukan lain;
--------------------------------------------------------------------
2. Rapat Anggota dapat dipimpin langsung oleh Pengurus Koperasi dan
atau oleh Pimpinan Sidang dan Sekretaris Sidang yang dipilih dalam
Rapat Anggota tersebut; ----------------
---------------------------------------------------------------------
3. Pemilihan Pimpinan dan Sekretaris Sidang dipimpin oleh Pengurus
Koperasi dari anggota yang hadir, yang tidak menyangkut jabatan
Pengurus, Pengawas dan Pengelola atau karyawan Koperasi;
-------------------------------------------------
4. Setiap Rapat Anggota harus dibuat Berita Acara Rapat yang ditanda
tangani oleh seluruh Pimpinan dan Sekretaris Rapat;
------------------------------------------------
5. Berita Acara Keputusan Rapat Anggota yang telah ditandatangani oleh
Pimpinan dan Sekretaris Rapat menjadi bukti yang sah terhadap semua
Anggota Koperasi dan pihak ketiga;
---------------------------------------------------------------------------
132
6. Penandatanganan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak
diperlukan, jika --
Berita Acara Rapat tersebut dibuat oleh
Notaris.---------------------------------------
--------------------------------------------- Pasal 18
---------------------------------------------
1. Rapat Anggota Tahunan diadakan dalam waktu paling lambat 6
(enam) bulan sesudah tutup tahun buku, kecuali ada pengaturan lain
dalam Anggaran Dasar.---
2. Rapat Anggota Tahunan membahas dan mengesahkan:
------------------------------
a. Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus atas pelaksanaan
tugasnya;-----------
b. Neraca perhitungan laba rugi tahun buku yang berakhir 31 (tiga
puluh satu)
Desember;--------------------------------------------------------------------
------------
c. Penggunaan dan pembagian Sisa Hasil Usaha;
------------------------------------
d. Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pengawas dalam satu
tahun buku.----
3. Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja membahas dan mengesahkan Rencana Kerja dan Rencana
Anggaran Belanja Pendapatan dan Belanja Koperasi juga harus
dilaksanakan tiap tahun buku, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum
tahun buku/anggaran yang bersangkutan dilaksanakan, yang diajukan
oleh Pengurus dan Pengawas. ---------
4. Apabila Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja seperti tersebut pada ayat (3) diatas belum
mampu dilaksanakan oleh Koperasi karena alasan yang objektif dan
rasional seperti effisiensi maka; --------
133
a. Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja dapat dilaksanakan bersamaan dengan
Rapat Anggota Tahunan dengan acara tersendiri, dengan
ketentuan Rapat Anggota Tahunan harus dilaksanakan paling
lambat 3 (tiga) bulan setelah tutup tahun buku; ---------
b. Selama Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja belum disahkan oleh Rapat Anggota
dalam pelaksanaan tugasnya Pengurus berpedoman pada
Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja tahun sebelumnya --
yang telah mendapat
persetujuan.--------------------------------------------------
c. Pengaturan selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
atau Peraturan Khusus.
-------------------------------------------------------------------
------------------------------------------- Pasal 19
-----------------------------------------------
Rapat Anggota Khusus diadakan
untuk:------------------------------------------------------
1. Mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi
dengan -----
ketentuan:
------------------------------------------------------------------------------------
a. harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per empat) dari
jumlah ---
anggota ;
-------------------------------------------------------------------------------
134
b. keputusan sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3
(dua per tiga) dari jumlah
anggota;------------------------------------------------------------------
2. Membubarkan, penggabungan, peleburan dan pemecahan Koperasi
dengan ketentuan:
-----------------------------------------------------------------------------------
a. harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per empat) dari
jumlah anggota;
------------------------------------------------------------------------------
-
b. keputusannya harus disetujui oleh ¾ (tiga per empat) dari jumlah
anggota yang
hadir;-----------------------------------------------------------------------
------
3. Pemberhentian, pemilihan dan pengangkatan Pengurus dan Pengawas
dan harus dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah
anggota;---------------------
4. Ketentuan dan pengaturan lebih lanjut diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga dan atau ketentuan khusus.
----------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------- Pasal 20
----------------------------------------
1. Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila dipandang
sangat diperlukan adanya keputusan yang kewenangannya ada pada
Rapat Anggota dan tidak dapat menunggu dilaksanakannya Rapat
Anggota biasa seperti diatur dalam pasal 18 diatas;
----------------------------------------------------------------------
2. Rapat Anggota Luar Biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas
diadakan apabila:
-------------------------------------------------------------------------------------
--
135
a. ada permintaan paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari
jumlah anggota; dan
atau-------------------------------------------------------------------------
-------
b. Atas keputusan Rapat Pengurus atau keputusan Rapat Pengurus
dan Pengawas, dan
atau;------------------------------------------------------------------
c. Dalam hal keadaan yang sangat mendesak untuk segera
memperoleh -------
keputusan Rapat Anggota;
----------------------------------------------------------
d. Negara dalam keadaan bahaya atau perang, tidak memungkinkan
diadakan Rapat Anggota biasa dan Rapat Anggota Khusus
seperti tersebut pada -----
pasal 19 diatas.
-----------------------------------------------------------------------
3. Rapat Anggota Luar Biasa sah dan keputusan mengikat seluruh
anggota, apabila:
a. harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 1/2 (satu per dua) dari
jumlah anggota dan keputusannya disetujui oleh 2/3 (dua per
tiga) dari jumlah anggota yang hadir;
-----------------------------------------------------------------
b. untuk maksud pada ayat (2,d) diatas, harus dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 1/5 (satu per lima) dari jumlah anggota dan
keputusannya disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah
anggota yang hadir. -------------
4. Ketentuan dan pengaturan selanjutnya diatur didalam Anggaran
Rumah Tangga.
136
----------------------------------------------- BAB VI
-------------------------------------------
------------------------------------------- PENGURUS
-----------------------------------------
----------------------------------------------- Pasal 21
-------------------------------------------
1. Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat
Anggota. -----------
2. Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi Pengurus sebagai
berikut:-----------------
a. mempunyai kemampuan pengetahuan tentang perkoperasian,
kejujuran, loyal dan berdedikasi terhadap
Koperasi;-----------------------------------------
b. mempunyai ketrampilan kerja dan wawasan usaha serta
semangat
kewirausahaan;------------------------------------------------------------
------------
c. sudah menjadi anggota Koperasi sekurang kurangnya 2 (dua)
tahun;--------
d. Antara Pengurus tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah
dan semenda sampai derajat
kesatu;----------------------------------------------------
e. Pengurus dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga)
tahun;----------------------------
f. Anggota Pengurus yang telah diangkat dicatat dalam Buku
Daftar
Pengurus;------------------------------------------------------------------
------------
g. Anggota Pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat
dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya, apabila yang
137
bersangkutan berprestasi bagus dalam mengelola
Koperasi;------------------------------------
h. Sebelum melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai
pengurus, harus
terlebih dahulu mengucapkan sumpah atau janji didepan Rapat
Anggota; --
i. Tata cara pemilihan pengangkatan, pemberhentian dan sumpah
Pengurus --
diatur dan ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.
-----------------------
---------------------------------------------- Pasal 22
--------------------------------------------
1. Jumlah Pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-
banyaknya sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
-----------------------------------------------
2. Pengurus terdiri dari sekurang-
kurangnya:----------------------------------------------
a. seorang atau beberapa orang
Ketua;-----------------------------------------------
b. seorang
Sekretaris;-----------------------------------------------------------------
--
c. seorang
Bendahara.-----------------------------------------------------------------
-
3. Susunan Pengurus Koperasi diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga sesuai dengan kebutuhan organisasi dan usaha
Koperasi; ----------------------------
4. Pengurus dapat mengangkat Manajer yang diberi wewenang dan kuasa
untuk mengelola usaha Koperasi;
---------------------------------------------------------------
138
5. Apabila Koperasi belum mampu mengangkat Manajer, maka salah
satu dari Pengurus dapat bertindak sebagai Manajer Koperasi dan
Pengurus yang bersangkutan harus melepaskan sementara jabatannya
sebagai Pengurus; ---------
6. Pengaturan lebih lanjut tentang, susunan, tugas pokok, wewenang dan
tanggung jawab dan tata cara pengangkatan Pengurus dan Pengawasan
diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga;
--------------------------------------------------------
--------------------------------------------- Pasal 23
---------------------------------------------
Tugas dan kewajiban Pengurus adalah:---------------
---------------------------------------
1. menyelenggarakan dan mengendalikan usaha
Koperasi;------------------------------
2. melakukan seluruh perbuatan hukum atas nama
Koperasi;----------------------------
3. mewakili Koperasi di dalam dan di luar
pengadilan;-----------------------------------
4. mengajukan rencana kerja, anggaran pendapatan dan belanja Koperasi;
-----------
5. menyelenggarakan Rapat Anggota serta mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas kepengurusannya;
-------------------------------------------------------------------
6. memutuskan penerimaan anggota baru, penolakan anggota serta
pemberhentian
anggota;----------
----------------------------------------------------------------------------
139
7. membantu pelaksanaan tugas pengawasan dengan memberikan
keterangan dan memperlihatkan bukti-bukti yang
diperlukan;------------------------------------------
8. memberikan penjelasan dan keterangan kepada anggota mengenai
jalannya organisasi dan usaha Koperasi;
-----------------------------------------------------------
9. memelihara kerukunan diantara anggota dan mencegah segala hal yang
menyebabkan
perselisihan;----------------------------------------------------------------
10. menanggung kerugian Koperasi sebagai akibat karena kelalaiannya,
dengan ketentuan:
------------------------------------------------------------------------------------
a. jika kerugian yang timbul sebagai akibat kelalaian seorang atau
beberapa anggota Pengurus, maka kerugian ditanggung oleh
anggota Pengurus yang
bersangkutan;-------------------------------------------------------------
-------------
b. jika kerugian yang timbul sebagai akibat kebijaksanaan yang
telah diputuskan dalam Rapat Pengurus maka semua anggota
Pengurus tanpa kecuali menanggung kerugian yang diderita
Koperasi.-------------------------
11. menyusun ketentuan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab
anggota Pengurus serta ketentuan mengenai pelayanan terhadap
anggota; -------------------
12. meminta jasa audit kepada Koperasi Jasa Audit dan atau Akuntan
Publik yang biayanya ditanggung oleh Koperasi dan biaya audit
tersebut dimasukkan dalam Anggaran Biaya
Koperasi.-----------------------------------------------------------------
13. Pengurus atau salah seorang yang ditunjuknya berdasarkan ketentuan
yang berlaku dapat melakukan tindakkan hukum yang bersifat
pengurusan dan pemilikan dalam batas-batas tertentu berdasarkan
140
persetujuan tertulis dari Keputusan Rapat Pengurus dan pengawas
Koperasi dalam hal-hal sebagai
berikut:----------------------------------------------------------------------------
-----------
a. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Koperasi dengan
jumlah tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga
dan peraturan ---
khusus
Koperasi ;---------------------------------------------------------------------
b. membeli, menjual atau dengan cara lain memperoleh atau
melepaskan hak atas barang bergerak milik Koperasi dengan
jumlah tertentu, yang ----------
ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan
khusus ----------
Koperasi.
------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------- Pasal 24
--------------------------------------------
Pengurus mempunyai
hak:---------------------------------------------------------------------
1. menerima imbalan jasa sesuai keputusan Rapat Anggota;
----------------------------
2. mengangkat dan memberhentikan Manajer dan karyawan Koperasi;
--------------
3. membuka cabang/perwakilan usaha baik didalam maupun diluar
negeri sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota;
------------------------------------------------------
4. melakukan upaya-upaya dalam rangka mengembangkan usaha
Koperasi;----------
141
5. meminta laporan dari Manajer secara berkala dan sewaktu-waktu
diperlukan.----
---------------------------------------------- Pasal 25
--------------------------------------------
1. Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa
jabatannya berakhir apabila terbukti:
------------------------------------------------------------------
a. melakukan kecurangan atau penyelewengan yang merugikan
usaha dan keuangan dan nama baik
Koperasi ;-----------------------------------------------
b. tidak mentaati ketentuan Undang-undang Perkoperasian beserta
peraturan dan ketentuan pelaksanaannya, Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga dan keputusan Rapat Anggota;
----------------------------------------------------
c. sikap maupun tindakannya menimbulkan akibat yang merugikan
bagi Koperasi khususnya dan Gerakan Koperasi pada
umumnya;------------------
d. melakukan dan terlibat dalam tindak pidana terutama dibidang
ekonomi dan keuangan dan tindak pidana lain yang telah diputus
oleh Pengadilan.-
2. Dalam hal salah seorang anggota Pengurus berhenti sebelum masa
jabatan berakhir, Rapat Pengurus dengan dihadiri wakil Pengawas
dapat mengangkat penggantinya dengan
cara:-----------------------------------------------------------------
a. menunjuk salah seorang Pengurus untuk merangkap jabatan
tersebut;-------
b. mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan
Pengurus ----
142
tersebut.--------------------------------------------------------------------
-----------
3. Pengangkatan pengganti Pengurus yang berhenti sebagaimana diatur
dalam ayat (2) harus dipertanggung jawabkan oleh Pengurus dan
disahkan dalam Rapat -----
Anggota berikutnya.
-----------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------- BAB VII
-------------------------------------------
------------------------------------------ PENGAWAS
-----------------------------------------
---------------------------------------------- Pasal 26 --------------------
-----------------------
1. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.
---------------------
2. Yang dapat dipilih menjadi Pengawas adalah anggota yang memenuhi
syarat sebagai
berikut:----------------------------------------------------------------------------
--
a. mempunyai pengetahuan tentang perkoperasian pengawasan dan
akuntansi, jujur dan berdedikasi terhadap
koperasi;------------------------------------------
b. memiliki kemampuan ketrampilan kerja dan wawasan di bidang
Pengawasan;---------------------------------------------------------------
------------
c. sudah menjadi anggota sekurang-kurangnya 3 (tiga)
tahun.--------------------
3. Pengawas dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga)
tahun.-----------------------------------
143
4. Pengawas terdiri dari sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan
sebanyak-banyaknya 5 (lima)
orang.-----------------------------------------------------------------
5. Sebelum melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Pengawas, harus
terlebih dahulu mengucap sumpah atau janji didepan Rapat Anggota.
-----------------------
6. Tata cara pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian Pengawas
diatur dan sumpah Pengawas ditetapkan dalam Anggaran Rumah
Tangga. --------------------
---------------------------------------------- Pasal 27
--------------------------------------------
1. Dalam hal Koperasi telah mampu mengangkat Manajer yang
professional, maka pengawasan dapat diadakan secara tetap atau
diadakan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan dan ditentukan
dengan keputusan Rapat Anggota. --------------
2. Dalam hal Koperasi (tidak mengangkat Pengawas Tetap), maka
ditentukan: ------
a. Pengangkatan Manajer tersebut harus langsung ditetapkan oleh
Rapat Anggota;
------------------------------------------------------------------------------
b. Fungsi dan tugas Pengawas menjadi tugas dan tanggung jawab
Pengurus --
dan Pengurus tidak turut campur tangan kedalam pengelolaan
kegiatan usaha, keuangan yang dijalankan oleh Koperasi.
--------------------------------
3. Audit keuangan harus dilakukan oleh Akuntan Publik dan audit non
Keuangan –
oleh tenaga ahli dibidangnya atas permintaan Pengurus.
-----------------------------
144
4. Pengaturan selanjutnya diatur didalam Anggaran Rumah Tangga.
------------------
--------------------------------------------- Pasal 28 --------------------
------------------------
Hak dan kewajiban Pengawas
adalah:--------------------------------------------------------
1. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan
pengelolaan
Koperasi;-------------------------------------------------------------------------
------------
2. meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada
Koperasi;----------------------------
3. mendapatkan segala keterangan yang diperlukan;
-------------------------------------
4. memberikan koreksi, saran teguran dan peringatan kepada
Pengurus;--------------
5. merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak
ketiga;---------------------------
6. membuat laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan tugas pengawasan
kepada Rapat Anggota.
-----------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------- Pasal 29
--------------------------------------------
Pengawas berhak menerima imbalan jasa sesuai keputusan Rapat
Anggota.-----------
--------------------------------------------- Pasal 30
---------------------------------------------
1. Pengawas dapat meminta jasa audit kepada Akuntan Publik yang
biayanya ditanggung oleh
Koperasi.-----------------------------------------------------------------
145
2. Biaya audit tersebut dimasukkan dalam anggaran biaya
Koperasi.------------------
--------------------------------------------- Pasal 31
---------------------------------------------
1. Pengawas dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa
jabatan berakhir apabila terbukti:
------------------------------------------------------------------
a. melakukan tindakan, perbuatan yang merugikan keuangan dan
nama baik Koperasi;
------------------------------------------------------------------------------
b. tidak mentaati ketentuan Undang-Undang Perkoperasian beserta
pengaturan, ketentuan pelaksanaannya, Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga dengan keputusan Rapat Anggota.
--------------------------------------
2. Dalam hal salah seorang anggota Pengawas berhenti sebelum masa
jabatan -----
berakhir, Rapat Pengawas dengan dihadiri oleh wakil Pengurus dapat
mengangkat pengganti dengan
cara:------------------------------------------------------
a. Jabatan dan tugas terebut dirangkap oleh anggota pengawas yang
lain;------
b. Mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan
Pengawas ---
tersebut;--------------------------------------------------------------------
------------
c. Sikap maupun tindakannya menimbulkan pertentangan didalam
Koperasi
146
yang akibatnya merugikan Koperasi khususnya dan gerakan
koperasi umumnya;
-----------------------------------------------------------------------------
d. Melakukan dan terlibat dalam tindak pidana yang telah diputus
oleh
Pengadilan.----------------------------------------------------------------
------------
3. Pengangkatan pengganti Pengawas sebagaimana tersebut dalam ayat
(2) diatas, dilaporkan oleh Pengawas kepada Rapat Anggota yang
terdekat setelah penggantian yang bersangkutan untuk diminta
pengesahan dan atau memilih, mengangkat Pengawas yang lain.
--------------------------------------------------------
----------------------------------------------- BAB VIII
-----------------------------------------
----------------------------------- PENGELOLAAN USAHA
--------------------------------
------------------------------------------------ Pasal 32
------------------------------------------
1. Pengelolaan usaha Koperasi dapat dilakukan oleh Manajer dengan
dibantu beberapa orang karyawan yang diangkat oleh Pengurus
melalui perjanjian atau kontrak kerja yang dibuat secara tertulis;
-----------------------------------------------
2. Pengurus dapat secara langsung melakukan pengelolaan kegiatan
usaha Koperasi atau mendirikan Strategic Business Unit yang dikelola
secara otonom dan
professional;----------------------------------------------------------------------
-----------
3. Pengangkatan seperti tersebut pada ayat (1) dan (2) diatas setelah
mendapat persetujuan Rapat Anggota;
---------------------------------------------------------------
147
4. Persyaratan untuk diangkat menjadi Manajer adalah:
------------------------------ --
a. mempunyai keahlian dibidang usaha atau pernah mengikuti
pelatihan dibidang usaha koperasi atau magang dalam Usaha
Koperasi;-----------------
b. mempunyai pengetahuan dan wawasan dibidang
usaha;------------------------
c. tidak pernah melakukan tindakan tercela dibidang keuangan dan
atau ------
dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana dibidang
keuangan;------------------------------------------------------------------
------------
d. memiliki akhlak dan moral yang
baik;---------------------------------------------
e. tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda
sampai derajat
ketiga sesama
Pengurus;-------------------------------------------------------------
f. belum pernah terbukti melakukan tindak pidana
apapun.-----------------------
5. Dalam melaksanakan tugasnya Manajer bertanggung jawab kepada
Pengurus.----
----------------------------------------------- Pasal 33
-------------------------------------------
Tugas dan kewajiban Manajer adalah:
-------------------------------------------------------
1. Melaksanakan kebijaksanaan Pengurus dalam pengelolaan usaha
Koperasi;-------
148
2. mengendalikan dan mengkoordinir semua kegiatan usaha Koperasi
yang dilaksanakan oleh para karyawan;
--------------------------------------------------------
3. melakukan pembagian tugas secara jelas dan tegas mengenai bidang
dan
pelaksanaannya;-----------------------------------------------------------------
------------
4. mentaati segala ketentuan yang telah diatur dalam Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, keputusan Rapat Anggota, kontrak kerja
dan ketentuan lainnya yang berlaku pada Koperasi yang berkaitan
dengan pekerjaannya;------------------
5. menanggung kerugian usaha Koperasi sebagai akibat dari kelalaian
dan atau tindakan yang disengaja atas pelaksanaan tugas yang
dilimpahkan.-----------------
----------------------------------------------- Pasal 34
-------------------------------------------
Hak dan wewenang Manajer:
-----------------------------------------------------------------
1. Menerima penghasilan sesuai dengan perjanjian kerja yang telah
disepakati dan ditanda tangani bersama oleh Pengurus dan Manajer;
---------------------------------
2. Mengembangkan usaha dan kemampuan diri untuk melaksanakan
tugas yang
dibebankan;----------------------------------------------------------------------
------------
3. membela diri atas segala tuntutan yang ditujukan kepada
dirinya;-------------------
4. bertindak untuk dan atas nama Pengurus dalam rangka menjalankan
usaha.-------
----------------------------------------------- Pasal 35
-------------------------------------------
149
1. Menetapkan pedoman pelasanaan, pengelolaan usaha atau Standar
Operasional Prosedur yang disahkan oleh Rapat Anggota.
------------------------------------------
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan tugas, kewajiban, hak dan
wewenang Manajer dan karyawan diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga, ketentuan khusus dan kontrak kerja.
----------------------------------------------------
---------------------------------------------- BAB IX
-------------------------------------------
----------------------------------------- PENASEHAT
-----------------------------------------
---------------------------------------------- Pasal 36
--------------------------------------------
1. Apabila diperlukan, Pengurus dapat mengangkat Penasehat atas
persetujuan Rapat Anggota.
-----------------------------------------------------------------------------
2. Penasehat memberi saran/anjuran kepada Pengurus untuk kemajuan
Organisasi dan usaha Koperasi, baik diminta maupun yang tidak
diminta.-----------------------
3. Penasehat berhak menerima penghasilan/imbalan/jasa sesuai dengan
keputusan Rapat Anggota.
-----------------------------------------------------------------
---------------------------------------------- BAB X
---------------------------------------------
-------------------------------- PEMBUKUAN KOPERASI
----------------------------------
--------------------------------------------- Pasal 37
---------------------------------------------
1. Tahun Buku Koperasi adalah tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan
tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember, dan pada akhir bulan Desember
150
tiap-tiap tahun pembukuan koperasi
ditutup;--------------------------------------------------------------
2. Koperasi wajib menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia dan standar
akuntansi Koperasi pada khususnya serta Standar Akuntansi Indonesia
pada umumnya; ----------------------
3. Dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah pembukuan koperasi
ditutup, maka Pengurus wajib menyusun dan menyampaikan Laporan
Tahunan yang telah diaudit oleh Pengawas sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan ditanda tangani oleh semua
anggota Pengurus untuk disampaikan kepada Rapat Anggota yang
disertai hasil audit Pengawas. ----------
4. Apabila diperlukan, Laporan Tahunan Pengawas dapat diaudit oleh
Akuntan Publik atas permintaan Rapat Anggota, atau Koperasi tidak
mengangkat Pengawas tetap, maka Laporan Tahunan Pengurus harus
diaudit oleh Akuntan Publik sebelum diajukan ke Rapat Anggota
dan hasil audit tersebut menjadi -----
perbandingan Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus.
------------------------------
5. Ketentuan, pengaturan lebih lanjut mengenai isi, bentuk, susunan
Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus dan pelaksanaan audit diatur
dalam Anggaran --
Rumah Tangga dan peraturan tertulis.
---------------------------------------------------
---------------------------------------------- BAB XI
-------------------------------------------
------------------------------------ MODAL KOPERASI
--------------------------------------
151
--------------------------------------------- Pasal 38
---------------------------------------------
1. Koperasi mempunyai modal usaha yang diperoleh dari uang Simpanan
Pokok, Simpanan Wajib, modal penyertaan, uang pinjaman,
penyisihan dari hasil usaha termasuk Cadangan serta sumber-sumber
lain yang sah. -----------------------------
2. Modal Dasar yang disetor pada saat pendirian Koperasi ditetapkan
sebesar Rp.60.216.196,00 (enam puluh juta dua ratus enam belas ribu
seratus sembilan puluh enam rupiah), yang berasal dari Simpanan
Pokok, Simpanan Wajib, dan Modal Penyertaan dari para pendiri.
-----------------------------------------------------
3. Rapat Anggota menetapkan setinggi-tingginya yang dapat disediakan
sebagai uang kas, dan kelebihannya dengan segera harus disimpan atas
nama Koperasi pada Koperasi Pusatnya, baik Bank Pemerintah
ataupun pada Bank lain. ---------
4. Uang kelebihan yang disimpan itu hanya dapat diminta kembali
dengan kwitansi yang ditandatangani oleh sekurang-kurangnya 2 (dua)
orang anggota pengurus atau lebih seorang pegawai yang ditunjuk oleh
pengurus. ----------------------------
------------------------------------- SIMPANAN ANGGOTA
--------------------------------
------------------------------------------------ Pasal 39
------------------------------------------
1. Setiap anggota harus menyimpan atas namanya pada Koperasi,
simpanan pokok sejumlah Rp.50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) yang
pada waktu keanggotaan diakhiri, merupakan suatu tagihan atas
Koperasi sebesar jumlah tadi, jika perlu dikurangi dengan bagian
tanggungan kerugian.-----------------------------------------
2. Uang simpanan pokok pada prinsipnya harus dibayar sekaligus, akan
tetapi Pengurus dengan pertimbangan tertentu dapat mengijinkan
152
anggota untuk membayarnya dengan anggsuran per bulan, maksimum
6 (enam) kali angsuran.
3. Tiap anggota yang akan mengangsur simpanan pokok harus
menyatakan.--------
kesanggupan itu secara tertulis.
----------------------------------------------------------
4. Setiap anggota diwajibkan untuk membayar simpanan wajib atas
namanya pada Koperasi sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran
Rumah Tangga/Peraturan ---
Khusus.
--------------------------------------------------------------------------------------
5. Setiap anggota digiatkan untuk menyertakan modal penyertaan.
-------------------
------------------------------------------------- Pasal 40
-----------------------------------------
1. Uang simpanan pokok tidak dapat diminta kembali selama anggota
belum berhenti sebagai
anggota.-------------------------------------------------------------------
2. Uang simpanan wajib dapat diminta kembali menurut peraturan yang
ditetapkan
oleh Rapat
Anggota.------------------------------------------------------------------------
3. Modal penyertaan dapat diminta kembali sesuai perjanjian.
-------------------------
4. Modal Penyertaan ikut menanggung resiko dan diatur dalam peraturan
khusus untuk itu.
------------------------------------------------------------------------------------
153
5. Modal Penyertaan dapat berasal dari anggota, Calon Anggota,
Anggota Luar Biasa maupun bukan anggota.
------------------------------------------------------------
------------------------------------------------- Pasal 41
-----------------------------------------
Apabila keanggotaan berakhir menurut pasal 12 huruf :
----------------------------------
a. Uang simpanan pokok dan uang simpanan wajib, setelah
dipotong dengan bagian tanggungan yang ditetapkan,
dikembalikan kepada yang berhak dengan segera dan selambat-
lambatnya 1 (satu) bulan kemudian. ------------
b. atau c, uang simpanan pokok dan uang simpanan wajib setelah
dipotong dengan bagian tanggungan yang ditetapkan,
dikembalikan kepada bekas anggota dalam waktu 1 (satu) bulan
sesudah rapat anggota tahunan yang akan
datang.----------------------------------------------------------------------
-----
d. Uang simpanan pokok menjadi kekayaan Koperasi dan
pengembalian uang simpanan wajib diserahkan kepada
keputusan Rapat Anggota dengan mempertimbangkan kesalahan
anggota yang mengakibatkan pemecatannya.
-----------------------------------------------------------------------
----------------------------------------- SISA HASIL USAHA
--------------------------------
------------------------------------------------- Pasal 42
-----------------------------------------
1. Sisa hasil usaha yaitu pendapatan Perusahaan Koperasi yang diperoleh
dalam suatu tahun buku dikurangi dengan penyusutan nilai barang dan
segala biaya yang dikeluarkan termasuk pajak dalam tahun buku itu,
Sisa Hasil Usaha (SHU)
154
terdiri atas 3
bagian :-----------------------------------------------------------------------
a. Yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk Anggota
Koperasi.
b. Yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk bukan
Anggota Koperasi.
-----------------------------------------------------------------------------
c. Yang diperoleh dari Pendapatan non operasional.
------------------------------
2. Sisa hasil usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk
anggota dibagi sebagai
berikut :---------------------------------------------------------------------
a. 40 % (empat puluh persen) untuk cadangan.
------------------------------------
b. 20 % (dua puluh persen) untuk anggota menurut perbandingan
jasanya dalam usaha Koperasi untuk memperoleh sisa
pendapatan perusahaan. -----
c. 20 % (dua puluh persen) untuk anggota menurut perbandingan
simpanannya dengan ketentuan tidak melebihi suku bunga yang
berlaku pada Bank-bank
Pemerintah.----------------------------------------------
d. 5 % (lima persen) untuk dana Pengurus dan
Pengawas.------------------------
e. 5 % (lima persen) untuk dana Kesejahteraan
Pegawai.-------------------------
f. 5 % (lima persen persen) untuk dana Pendidikan
Perkoperasian.--------------
g. 2,5 % (dua setengah persen) untuk dana Pembangunan
Koperasi.------------
h. 2,5 % (dua setengah persen) untuk dana
Sosial.----------------------------------
155
3. Sisa hasil usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk
pihak bukan anggota (anggota luar biasa) dibagi sebagai
berikut:---------------------------
a. 75 % (tujuh puluh lima persen) untuk
cadangan.--------------------------------
b. 5 % (lima persen) untuk dana
pengurus.------------------------------------------
c. 5 % (lima persen) untuk dana kesejahteraan
pegawai/karyawan.--------------
d. 10 % (sepuluh persen) untuk dana pendidikan
Koperasi.-----------------------
e. 2,5 % (dua setengah persen) untuk dana
sosial.----------------------------------
f. 2,5 % (dua setengah persen) untuk dana Pembangunan Koperasi.
-----------
4. Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari pendapatan non operasional
dibagi sebagai berikut :
-------------------------------------------------------------------------------------
-
a. Untuk Cadangan;
---------------------------------------------------------------------
b. Untuk Pengurus dan Pengawas;
---------------------------------------------------
c. Untuk Karyawan;
--------------------------------------------------------------------
d. Untuk dana Pendidikan Koperasi.
-------------------------------------------------
156
e. Untuk dana sosial.
-------------------------------------------------------------------
5. Penggunaan dana Pendidikan Koperasi dan dana Pembangunan
Koperasi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan atau keputusan
Rapat Anggota. --------------
---------------------------------------------- Pasal 43
--------------------------------------------
1. Uang cadangan adalah kekayaan Koperasi yang disediakan untuk
menutup kerugian sehingga tidak boleh dibagikan kepada
anggota.----------------------------
2. Rapat Anggota dapat memutuskan untuk mempergunakan paling
tinggi 75% (tujuh puluh lima persen) dari jumlah seluruh cadangan
untuk perluasan usaha --
Koperasi.
------------------------------------------------------------------------------------
3. Sekurang-kurangnya 25% (dua puluh lima persen) dari uang cadangan
harus disimpan dengan bersifat giro pada Bank yang ditunjuk oleh
Pejabat.--------------
---------------------------------- TANGGUNGAN ANGGOTA
-----------------------------
----------------------------------------------- Pasal 44
-------------------------------------------
1. Bilamana Koperasi dibubarkan dan pada penyelesaiannya ternyata
bahwa kekayaan Koperasi tidak mencukupi untuk melunasi segala
perjanjian dan kewajiban, maka sekalian anggota dan mereka yang
telah berhenti sebagai anggota dalam waktu satu tahun sebelum
pembubaran Koperasi diwajibkan menanggung kerugian itu masing-
masing sebatas Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan Modal
Penyertaan yang ada di Koperasi. ----------------------------------
2. Bila menurut kenyataan ada anggota dan mereka yang berhenti
sebagai anggota dalam waktu 1(satu) tahun yang sebelum pembubaran
157
Koperasi, tidak mampu memenuhi kewajibannya sebagaimana
ditentukan dalam ayat (1) pasal ini, maka kekurangan itu dibebankan
kepada anggota lain, hingga jumlah kerugian yang menurut
perhitungan harus dibayar oleh para anggota dan mereka yang
berhenti
sebagai anggota dapat
dipenuhi.----------------------------------------------------------
3. Segala persoalan mengenai penentuan tindakan atau kejadian mana
yang menyebabkan kerugian, diselesaikan menurut ketentuan yang
berlaku.-------------
4. Segala persoalan mengenai penentuan tindakan atau kejadian mana
yang ---------
menyebabkan kerugian, diselesaikan menurut hukum yang
berlaku.----------------
----------------------------------------------- Pasal 45
-------------------------------------------
1. Kerugian yang diderita oleh Koperasi pada akhir sesuatu tahun buku,
ditutup dengan uang
cadangan.--------------------------------------------------------------------
2. Jika kerugian yang diderita Koperasi pada akhir sesuatu tahun buku
tidak dapat ditutup dengan uang cadangan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), maka ----
Rapat Anggota dapat memutuskan untuk membebankan bagian
kerugian tersebut diatas (jumlah kerugian dikurangi dengan uang
cadangan yang tersedia) kepada anggota dan kepada mereka yang
telah berhenti sebagai anggota dalam tahun buku yang bersangkutan,
masing-masing terbatas 2 (dua) kali simpanan
pokok.-----------------------------------------------------------------------------
-----------
158
--------------------------------------------- Pasal 46
---------------------------------------------
Anggota-anggota yang telah berhenti dari Koperasi tidak menanggung
kerugian dari usaha yang tidak turut diputuskan oleh mereka sesudahnya
keluar dari Koperasi.----
------------------------------------------- BAB XIII
--------------------------------------------
-------------------------------------
PEMBUBARAN-------------------------------------------
-------------------------------------------- Pasal 47
----------------------------------------------
1. Pembubaran Koperasi dapat dilaksanakan
berdasarkan:-------------------------------
a. keputusan Rapat Anggota;
---------------------------------------------------------
b. keputusan
Pemerintah.---------------------------------------------------------------
2. Pembubaran oleh Rapat Anggota didasarkan pada:
------------------------------------
a. jangka waktu berdirinya Koperasi telah
berakhir;-------------------------------
b. atas permintaan sekurang-kurangnya ¾ (tiga per empat) dari
jumlah
anggota;--------------------------------------------------------------------
------------
c. koperasi tidak lagi melakukan kegiatan
usahanya.-------------------------------
------------------------------------------- Pasal 48
-----------------------------------------------
159
1. Dalam hal Koperasi hendak dibubarkan maka Rapat Anggota
membentuk Tim Likwidasi yang terdiri dari unsur anggota, Pengurus
dan pihak lain yang dianggap perlu (Pembina) dan diberi kuasa untuk
menyelesaikan pembubaran dimaksud.
------------------------------------------------------------------------------------
2. Likwidator mempunyai hak dan
kewajiban:---------------------------------------------
a. melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama Koperasi
dalam
penyelesaian;--------------------------------------------------------------
------------
b. mengumpulkan keterangan yang
diperlukan;-------------------------------------
c. memanggil Pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang
diperlukan, baik sendiri-sendiri maupun bersama-
sama;--------------------------------------
d. memperoleh, menggunakan dan memeriksa segala catatan dan
arsip
Koperasi;-------------------------------------------------------------------
-----------
e. menggunakan sisa kekayaan Koperasi untuk menyelesaikan
kewajiban Koperasi baik kepada anggota maupun pihak
ketiga;---------------------------
f. membuat berita acara penyelesaian dan menyampaikan kepada
Rapat Anggota.
------------------------------------------------------------------------------
3. Pengurus Koperasi menyampaikan keputusan pembubaran Koperasi
oleh Rapat Anggota terebut kepada Pejabat Koperasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
4. Pembayaran biaya penyelesaian didahulukan dari pada pembayaran
kewajiban
160
lainnya.---------------------------------------------------------------------------
------------
------------------------------------------------- Pasal 49
-----------------------------------------
1. Seluruh anggota wajib menanggung kerugian yang timbul pada saat
pembubaran
Koperasi;-------------------------------------------------------------------------
------------
2. Tanggungan anggota terbatas pada simpanan pokok, simpanan wajib
yang sudah
dibayarkan.-----------------------------------------------------------------------
------------
3. Anggota yang telah keluar sebelum Koperasi dibubarkan wajib
menanggung kerugian, apabila kerugian tersebut terjadi selama
anggota yang bersangkutan masih menjadi anggota Koperasi dan
apabila keluarnya sebagai anggota belum melewati jangka waktu
6 (enam) bulan.--------------------------------------------------
--------------------------------------------- BAB XIV
-------------------------------------------
---------------------------------------------- SANKSI
-------------------------------------------
---------------------------------------------- Pasal 50
--------------------------------------------
1. Apabila anggota, Pengurus melanggar ketentuan Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan peraturan lainnya yang berlaku di
Koperasi dikenakan sanksi
oleh Rapat Anggota berupa:
---------------------------------------------------------------
161
a. peringatan
lisan;----------------------------------------------------------------------
b. peringatan
tertulis;-------------------------------------------------------------------
c. dipecat dari keanggotaan atau jabatannya;
---------------------------------------
d. diberhentikan bukan atas kemauan
sendiri;---------------------------------------
e. diajukan ke
Pengadilan.--------------------------------------------------------------
2. Ketentuan mengenai sanksi diatur lebihlanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga. -
-------------------------------------------- BAB XV
---------------------------------------------
--------------------- JANGKA WAKTU BERDIRINYA KOPERASI
--------------------
-------------------------------------------- Pasal 51
----------------------------------------------
Koperasi didirikan dalam jangka waktu yang tidak
terbatas.------------------------------
------------------------------------------- BAB XVI
---------------------------------------------
--------------------- ANGGARAN DASAR RUMAH TANGGA
--------------------------
---------------------------- DAN PERATURAN KHUSUS
----------------------------------
-------------------------------------------- Pasal 52
----------------------------------------------
Rapat Anggota menetapkan Anggaran Dasar Rumah Tangga dan atau
Peraturan Khusus, yang memuat peraturan pelaksanaan berdasarkan
162
ketentuan Anggaran Dasar Koperasi dan tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar ini. --------------------
-Selanjutnya, para penghadap bertindak dalam kedudukannya
sebagaimana tersebut diatas menerangkan bahwa :
-------------------------------------------------------------------
I. Menyimpang dari ketentuan dalam pasal 17 ayat 2 Anggaran Dasar
ini mengenai tata cara pengangkatan Pengurus, untuk pertama
kalinya telah diangkat
sebagai:-------------------------------------------------------------------------
-
- PENGAWAS I : Tuan MUHAMMAD MUTTAQIN, lahir di
Klaten, pada tanggal dua puluh satu Pebruari
tahun seribu sembilan ratus lima puluh (21-02-
1950), Warga Negara Indonesia, -
Dosen, bertempat tinggal di Jalan Pahlawan
Gang V Nomor 946, Rukun Tetangga 002,
Rukun Warga 003, Kelurahan Tanjung,
Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten
Banyumas, pemegang Kartu Tanda Penduduk
Nomor : 330224210260002 ;
----------------------------------
- PENGAWAS II : Tuan WALOEYONO, lahir di Bukateja, pada
tanggal enam Oktober tahun seribu sembilan
ratus lima puluh tujuh (06-10-1957), Warga
Negara Indonesia, Pegawai Negeri Sipil (PNS),
bertempat tinggal di Jalan Waru Raya Nomor
181, Rukun Tetangga 001, Rukun Warga 008,
Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto
Selatan, Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu
163
Tanda Penduduk Nomor : 3302240610570001 ;
---------------------------------
- KETUA : Penghadap Tuan ROBBY WARDANI
tersebut; ---------
- SEKRETARIS : Penghadap Tuan TARSO tersebut ;
--------------------------
- BENDAHARA I: Tuan KADIR SETIYONO, lahir di Cilacap,
pada tanggal delapan September tahun seribu
sembilan ratus empat puluh tujuh (08-09-1947),
Warga Negara Indonesia, Wiraswasta,
bertempat tinggal di Jalan Pahlawan Gang V/04,
Rukun Tetangga 004, Rukun Warga 005,
Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto
Selatan, Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu
Tanda Penduduk Nomor : 3302240809470002.
--------------------------------------------
- BENDAHARA II: Tuan MOERJADI, lahir di Bantul, pada
tanggal dua puluh tujuh September tahun seribu
sembilan ratus lima puluh (27-09-1950), Warga
Negara Indonesia, Guru, bertempat tinggal di
Tanjung, Rukun Tetangga 003, Rukun Warga
005, Kelurahan Tanjung, Kecamatan
Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas,
pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor :
3302242709500001. -----
-Pengangkatan anggota Pengurus tersebut telah diterima oleh
masing-masing yang bersangkutan dan harus disahkan dalam Rapat
Anggota yang pertama ----
kali diadakan, setelah Akta Pendirian ini mendapat
---------------------------------
164
pengesahan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia.
----------------------------------------------------------------------
II. Penghadap Tuan ROBBY WARDANI tersebut dan Tuan
HERLAMBANG, Sarjana Hukum, pegawai Kantor Notaris,
bertempat tinggal di Purwokerto, baik bersama-sama maupun
sendiri-sendiri dengan ini diberi kuasa dengan hak untuk
memindahkan kekuasaan ini kepada orang lain dikuasakan untuk
memohon pengesahan atas Anggaran Dasar ini dari instansi yang
berwenang dan untuk membuat perubahan dan/atau tambahan dalam
bentuk yang bagaimanapun juga yang diperlukan untuk memperoleh
pengesahan tersebut dan untuk mengajukan dan menandatangani
semua permohonan dan dokumen lainnya, untuk memilih tempat
kedudukan dan untuk melaksanakan tindakan lain yang mungkin
diperlukan. --------------------------------------------------------- -----------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Para Penghadap, saya, Notaris kenal. --------------------------------------------------------
--------------------------- DEMIKIANLAH AKTA INI --------------------------------------
165
Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di Purwokerto, pada hari dan tanggal tersebut
dalam kepala akta ini, dengan dihadiri oleh : -------------------------------------
5. Nona TITI MARWATI, lahir di Purbalingga, pada tanggal 27 (dua puluh tujuh) Mei
1984 (seribu sembilan ratus delapan puluh empat), bertempat tinggal di
Kedungmenjangan, Rukun Tetangga 01, Rukun Warga 02, Kelurahan
Kedungmenjangan, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, untuk
sementara waktu berada di Purwokerto, pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor :
0424/02212/051003 ; ------------------------------------------------------------
6. Nona SUSI SUSWATI, lahir di Banyumas, pada tanggal 09 (sembilan) Juni 1982
(seribu sembilan ratus delapan puluh dua), bertempat tinggal di di Purwanegara,
Rukun Tetangga 03, Rukun Warga 04, Kelurahan Purwanegara, Kecamatan
Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu Tanda Penduduk
nomor : 01118/005232/742002; ---------------------------------------------
keduanya Asisten Notaris, yang saya, Notaris kenal, sebagai saksi. -----------------Setelah
akta ini dibaca sendiri, diketahui, dan dipahami isinya oleh para penghadap -
dan saksi, maka akta ini segera dibubuhi paraf pada setiap halaman dan ditandatangani
oleh para penghadap, saksi, dan saya, Notaris. ---------------------------
Dilangsungkan dengan tanpa perubahan. ----------------------------------------------------
Asli akta ini telah ditandatangani sebagaimana mestinya.
Diberikan sebagai turunan yang sama bunyinya, ---------
Notaris di Purwokerto,
166
(PRIAN RISTIARTO, Sarjana Hukum)
Cabang pt------------------ PEMBUKAAN KANTOR CABANG ----------------------
------------------- PT. AGUNGPUTRA JAYASAKTI
----------------------------------------------------------- Nomor : 5.
-------------------------------------
Pada hari ini, Senin, tanggal enam Pebruari dua ribu enam (06-02-2006). -
167
Pukul 08.30 WIB (delapan lebih tiga puluh menit Waktu Indonesia Barat). - Berhadapan dengan saya, PRIAN RISTIARTO, Sarjana Hukum, Notaris di
Purwokerto, dengan dihadiri saksi yang nama-namanya akan disebut dalam akhir akta
ini : ------------------------------------------------------
- Tuan Insinyur ARIEF SOESANTO, lahir di Rembang, pada tanggal empat Desember
tahun seribu sembilan ratus empat puluh sembilan (04-12-1949), Warga Negara
Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di Jalan Mandala I Nomor 13, Rukun Tetangga
007, Rukun Warga 004, Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol, Kotamadya Jakarta
Barat, pemegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) Nomor : 09.5202.041249.9334; - - untuk
sementara waktu berada di Purwokerto. --------------------------------
- menurut keterangannya dalam hal ini bertindak dalam jabatannya selaku Direktur
Utama, dengan demikian dari dan oleh karena itu mewakili Direksi untuk dan atas nama
perseroan terbatas : ------------------------------------------------------- PT AGUNGPUTRA
JAYASAKTI --------------------berkedudukan di Jakarta, yang Anggaran Dasarnya
termuat dalam Akta Pendirian tertanggal enam Juni tahun seribu sembilan ratus delapan
puluh delapan (06-06-1988) nomor 7, yang dibuat dihadapan LAKSMI MOERTI
ADHIANTO, Sarjana Hukum, Notaris di Bekasi, Anggaran Dasar mana telah mendapat
persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia, sebagaimana ternyata dari
Surat Keputusannya tertanggal dua puluh delapan September tahun seribu sembilan ratus
delapan puluh sembilan (28-09-1989), dengan nomor : C2-9195 HT.01.01.TH’89,
Anggaran Dasar tersebut telah dirubah dengan Akta Risalah Rapat tertanggal tiga puluh
satu Januari seribu sembilan ratus sembilan puluh enam (31-01-1996) Nomor : 169, yang
dibuat dihadapan ---------------------
BENNY KRISTIANTO, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta. ---------------- (selanjutnya
disebut dengan singkat “perseroan”). -----------------------------
yang dalam melakukan tindakan hukum dalam akta ini telah mendapat ----
persetujuan dari satu-satunya komisaris perseroan tersebut di atas yaitu : --
Tuan IDWAN SOESANTO, lahir di Bantul, pada tanggal tiga puluh satu Desember
tahun seribu sembilan ratus lima puluh satu (31-12-1951), Warga Negara Indonesia,
Swasta, bertempat tinggal di Jalan C nomor 13, Rukun Tetangga 007, Rukun Warga
04, Kelurahan Jatipulo, Kecamatan Imogiri, Kotamadya Jakarta ……., pemegang
Kartu Tanda Penduduk (KTP) Nomor : 711251/0197/0085/4010,
- seperti yang ternyata dari surat persetujuan yang dibuat dibawah tangan, bermeteai
cukup, tertanggal…… ,nomor…….. yang dlekatkan pada minuta akta ini, guna
memenuhi Pasal 1 ayat (2) Anggaran Dasar perseroan tersebut
168
diatas.----------------------------------------------------------- Penghadap menjalani
sebagaimana tersebut menerangkan di dalam akta ini
- bahwa untuk mengembangkan jaringan usahanya ke berbagai daerah di wilayah
Republik Indonesia terhitung mulai hari ini “perseroan”, dengan ini :
------------------------------------------------------------------------------------
a. membuka cabang “perseroan” di Purwokerto, Propinsi Jawa Tengah ; -
b. mengangkat sebagai pemimpin cabang “perseroan” untuk cakupan daerah tersebut ;
----------------------------------------------------------------
- Tuan DASIMIN, lahir di Banyumas, pada tanggal tiga belas Nopember tahun
seribu sembilan ratus lima puluh tiga (13-11-1953), swasta, bertempat tinggal di
Tegal Mulyo, Rukun Tetangga 04, Rukun Warga 05, Desa Ledug, Kecamatan
Kembaran, Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor :
00408/001872/212001, dikeluarkan oleh Camat Kembaran ;
-----------------------------------------
c. memberi kuasa kepada Tuan DASIMIN tersebut di atas : ----------------
------------------------------------ KHUSUS ----------------------------------------
- Untuk memimpin, menguasai dan menjalankan cabang Perseroan, baik
di dalam maupun di luar Pengadilan; ----------------------------------------
- Melakukan segala tindakan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan pada
umumnya mengerjakan segala urusan yang berkaitan dengan
Cabang Perseroan. --------------------------------------------------------------
Berhubung dengan demikian pemberian kuasa ini, Penerima Kuasa dikuasakan untuk
menghadap dimana saja, bila dianggap perlu, memberi atau menerima keterangan,
membuat atau suruh membuat, menandatangani akta-akata dan surat-surat, memilih
tempat kedudukan hukum (domisili) dan pada umumnya melakukan segala yang
dianggap perlu untuk memimpin dan menjalankan Cabang Perseroan. -----------------
- Mengangkat dan memberhentikan karyawan Kantor Cabang Perseroan.
------------------------------------------------------------------------
- Kuasa ini diberikan tanpa hak substitusi , baik sebagian atau seluruhnya, dengan
ketentuan, bahwa segala tindakan, Penerima Kuasa yang bertentangan dengan Undang-
Undang dan peraturan-peraturan yang berlaku, serta kekuasaan tersebut dalam akta ini,
adalah tanggung jawab dari Penerima Kuasa sendiri.
------------------------------------------------------
Pimpinan cabang diperbolehkan membuka rekening (Letter of Credit) pada Bank-Bank di
Purwokerto, Propinsi Jawa Tengah, baik Bank Pemerintah maupun Bank Swasta, oleh
169
karenanya berhak menyetor, mengambil uang pada Rekening Bank atas nama Cabang
Perseroan : ------------------------------ PT AGUNGPUTRA JAYASAKTI
----------------------
Para Penghadap telah saya, notaris, kenal. --------------------------------------
-------------------------- DEMIKIANLAH AKTA INI --------------------------Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di Purwokerto, pada hari dan tanggal tersebut
dalam kepala akta ini, dengan dihadiri oleh : ----------------
7. Tuan HERLAMBANG, Sarjana Hukum, lahir di Bengkalis, pada tanggal 27 (dua
puluh tujuh) September 1966 (seribu sembilan ratus enam puluh enam), bertempat
tinggal di Purwanegara, Rukun Tetangga 01, Rukun Warga 04, Kelurahan
Purwanegara, Kecamatan --
Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor :
02334/010374/742002; ---------------------------------
8. Nona SUSI SUSWATI, lahir di Banyumas, pada tanggal 09 (sembilan)
Juni 1982 (seribu sembilan ratus delapan puluh dua), bertempat tinggal di
Purwanegara, Rukun Tetangga 03, Rukun Warga 04, Kelurahan Purwanegara,
Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu Tanda
Penduduk nomor : 01118/005232/742002; ----
keduanya Asisten Notaris, yang saya, Notaris kenal, sebagai saksi. ---------
Setelah akta ini saya, Notaris bacakan kepada penghadap dan saksi, maka akta ini
ditandatangani oleh penghadap, saksi dan saya, Notaris. ------------Dilangsungkan dengan
tanpa perubahan. ----------------------------------------
Asli akta ini telah ditandatangani sebagaimana mestinya.
Diberikan sebagai turunan yang sama bunyinya, ---------
Notaris di Purwokerto,
(PRIAN RISTIARTO, Sarjana Hukum)Halaman Kesatu.
PERJANJIAN IKATAN JUAL BELIATAS TANAH HAK MILIKNomor : 2289 / Karangpucung & Nomor : 2415 / KarangpucungPada hari ini, Rabu, tanggal tiga Oktober tahun dua ribu enam (03-10-2006).-
170
Yang bertanda- tangan dibawah ini : ------------------------------------------------
1. Nyonya SITI JAMILAH ditulis juga SITI DJAMILAH, lahir
di Purwokerto, pada tanggal tujuh belas Agustus tahun seribu sembilan ratus
lima puluh lima (17-08-1955), Warga Negara Indonesia, Ibu Rumah
Tangga, bertempat tinggal di Jalan Patriot, Rukun Tetangga 02, Rukun
Warga 04, Kelurahan Karangpucung, Kecamatan Purwokerto Selatan,
Kabupaten Banyumas, sebagaimana dibuktikan dengan Kartu Tanda
Penduduk (KTP) Nomor : 01570/007613/712006, yang dikeluarkan oleh
Camat Purwokerto Selatan dan Surat Keterangan Kependudukan Nomor :
470/815/IX/2006, tertanggal 26 September 2006, yang dikeluarkan oleh
Kepala Kelurahan Karangpucung ; ----------
2. Tuan PRIYO BASUKI, lahir di Purwokerto, pada tanggal dua
puluh delapan Januari tahun seribu sembilan ratus tujuh puluh tiga (28-01-
1973), Warga Negara Indonesia, Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di
Karangpucung, Rukun Tetangga 002, Rukun Warga 004, Kelurahan
Karangpucung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas,
pemegang Kartu Tanda Penduduk Republik Indonesia dengan Nomor
Identitas Kependudukan (NIK) : 3302242801730004 ; ---------------------
3. Nyonya PRIYANTI INDARSIH, lahir di Purwokerto, pada
tanggal sembilan Maret tahun seribu sembilan ratus tujuh puluh lima (09-
03-1975), Warga Negara Indonesia, Ibu Rumah Tangga, bertempat tinggal
di Kertan, Rukun Tetangga 67, Desa Sumberagung, Kecamatan Jetis,
Kabupaten Bantul, pemegang Kartu Tanda Penduduk dengan Nomor
Identitas Kependudukan (NIK) : 340206.490375.0001 ; ---------------------
untuk sementara waktu berada di Purwokerto ; -----------------------------
171
4. Tuan PRIYO SATRYO TOMO, lahir di Banyumas, pada
tanggal empat Juli tahun seribu sembilan ratus delapan puluh (04-07-1980),
Warga Negara Indonesia, Mahasiswa, bertempat tinggal di Jalan Patriot
Nomor 15, Rukun Tetangga 002, Rukun Warga 004, Kelurahan
Karangpucung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas,
pemegang Kartu Tanda Penduduk Republik Indonesia dengan Nomor
Identitas Kependudukan (NIK) : 3302240467800005 ; --------------------- -
secara bersama-sama bertindak selaku ahli waris almarhum PRIHONO;
-----------------------------------------------------------------------
demikian berdasarkan Surat Keterangan Warisan yang dibuat di bawah tangan, bermeterai cukup dan
ditandatangani oleh para ahli waris tertanggal 03 Oktober 2006, yang
disaksikan dan dibenarkan oleh Lurah Karangpucung nomor :
474/382/X/2006 dan dikuatkan oleh Camat Purwokerto Selatan nomor :
67/X/2006, tanggal 03 Oktober 2006 ; ------
- untuk selanjutnya akan disebut sebagai : -------------------------------------
------------------------------------ Pihak Kesatu . -------------------------------
II. SAFARIA FITRI, lahir di Purwokerto, pada tanggal dua puluh enam
Februari tahun seribu sembilan ratus enam puluh empat (26-02-1964),
Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di Jalan Tipar Baru Nomor 48,
Rukun Tetangga 003, Rukun Warga 003, Kelurahan Kranji, Kecamatan
Purwokerto Timur, Kabupten Banyumas, pemegang Kartu Tanda Penduduk
Republik Indonesia dengan Nomor Identitas Kependudukan (NIK) :
3302266602640002 ; ---------------------------------
- untuk selanjutnya akan disebut sebagai :
-------------------------------------------------------------------------- Pihak Kedua
. -------------------------------
Dengan ini para pihak terlebih dahulu memberitahukan dan
menerangkan sebagai berikut :
--------------------------------------------------
- Bahwa Pihak Kesatu adalah pemilik yang sah atas sebidang tanah
-----
172
1. Hak Milik Sertipikat Nomor : 2289, seluas 60 M2 (enam puluh meter
persegi), tersebut dalam sertipikat (tanda bukti hak) yang dikeluarkan
oleh yang berwenang tanggal dua Januari tahun --------------------------
173
seribu sembilan ratus sembilan puluh tiga (02-01-1993), lebih
lanjut diuraikan dalam Gambar Situasi Nomor : 3687/1992,
tanggal sembilan belas Desember tahun seribu sembilan ratus
sembilan puluh dua (19-12-1992), terletak di Propinsi Jawa
Tengah, Kabupaten Banyumas, Kecamatan Purwokerto Selatan,
Kelurahan Karangpucung, terdaftar atas nama ‘PRIHONO‘ ;
----------------------------------------------------
2. Hak Milik Sertipikat Nomor : 2415, seluas 340 M2 (tiga ratus
empat puluh meter persegi), tersebut dalam sertipikat (tanda bukti
hak) yang dikeluarkan oleh yang berwenang tanggal dua puluh
tujuh September tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh tiga
(27-09-1993), lebih lanjut diuraikan dalam Surat Ukur/Gambar
Situasi Nomor : 2258/1993, tanggal enam Agustus tahun seribu
sembilan ratus sembilan puluh tiga (06-08-1993), terletak di
Propinsi Jawa Tengah, Kabupaten Banyumas, Kecamatan
Purwokerto Selatan, Kelurahan Karangpucung, terdaftar atas nama
‘PRIHONO’ ; ----------------
-satu dan lainnya berikut bangunan rumah tempat tinggal beserta
semua dan segala sesuatu yang tertanam atau tertancap pada
bidang tanah tersebut yang menurut sifat dan peruntukannya atau
menurut ketentuan perundang-undangan dianggap sebagai barang
tetap atau barang tidak bergerak ; ----
-untuk selanjutnya dalam perjanjian ini disebut “-persil-persil ” ;-
- Bahwa atas “persil-persil” tersebut telah diketahui dengan baik-----
oleh pihak kedua, sehingga para pihak menyatakan tidak perlu------
untuk menguraikan lebih lanjut dalam perjanjian ini; -----------------
- Bahwa bahwa segera setelah seluruh harga jual beli untuk ---------- ”
persil-persil “ tersebut dibayar lunas oleh pihak kedua kepada pihak
pertama, pihak pertama bermaksud menjual serta menyerahkan kepada
pihak kedua, yang menerangkan secara demikian bermaksud untuk
membeli serta menerima penyerahan dari pihak pertama “persil-persil”
174
tersebut diatas, dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah yang
berwenang untuk itu, dengan harga yang telah disepakati, disetujui dan
diterima dengan baik serta ditetapkan oleh kedua pihak sebagai tidak
berubah sebesar -----------Rp 360.000.000,00 (tiga ratus enam puluh
juta) ------------------yang pembayaranya dilakukan menurut perincian
sebagaimana yang akan disebut dibawah
ini.---------------------------------------------------
Bahwa guna menghindari segala sesuatu yang tidak dikehendaki oleh
para pihak dibelakang hari sebelum diadakan jual beli yang nyata dan
resmi dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah yang berwenang, maka
para pihak atas resiko dan tanggung jawab sendiri telah bersepakat
untuk mengadakan perjanjian perikatan jual beli dengan syarat-syarat
dan ketetntuan sebagai berikut ; -----------------
---------------------------------Pasal 1.----------------------------------------
Pihak pertama berjanji dan oleh karena itu mengikatkan diri untuk
menjual serta menyerahkan kepada pihak kedua, yang berjanji dan
karena itu mengikatkan diri pula untuk membeli serta menerima “persil-
persil” tersebut diatas ;
------------------------------------------------------------------------------Pasal
2.---------------------------------------
Harga jual beli serta penyerahan “persil-persil” tersebut ditetapkan -
sebesar Rp.360.000.000,00 (tiga ratus enam puluh juta rupiah); -----
dibayar oleh pihak kedua kepada pihak pertama secara bertahap , ----
yaitu : -------------------------------------------------------------------------
tahap pertama : sebesar Rp.200.000.000,00- ---------------------------
(dua ratus juta rupiah) ---------------------------------
telah dibayar lunas oleh pihak kedua kepada pihak --
pertama sebelum ditanda tanganinya akta ini, yaitu --
pada tanggal dua puluh enam September tahun dua
ribu enam (26-09-2006), dengan memakai kuitansi --
175
tersendiri dan seberapa untuk penerimaan jumlah
uang tersebut akta ini dinyatakan berlaku pula sebagai
tanda penerimaan (kuitansi)-nya yang sah.
-----------------------------------------------------------
tahap kedua : sebesar Rp.60.000.000,00- ------------------------------
(enam puluh juta rupiah); -----------------------------
dibayar oleh pihak kedua kepada pihak pertama ------
selambat-lambatnya pada tanggal delapan ------------
November tahun dua ribu enam (08-11-2006)---------
dan untuk penerimaan pembayaran mana oleh pihak
pertama kepada pihak kedua akan diberikan tanda ---
penerimaan (kuitansi) tersendiri ; -----------------------
tahap ketiga : sebesar Rp.100.000.000,00- -----------------------------
(seratus juta rupiah) ; -----------------------------------
akan dibayar oleh pihak kedua kepada pihak----------
pertama selambat-lambatnya pada tanggal dua puluh
enam Pebruari tahun dua ribu enam (26-02-2007), ---
bersamaan dengan pelaksanaan jual beli “persil------
persil” tersebut dihadapan Pejabat Pembuat Akta ----
Tanah yang berwenang------------------------------------
Pembayaran-pembayaran tahap ke 2 (dua) dan ke 3 (tiga) masing –
masing berturut turut yaitu sebesar Rp.60.000.000,00-(enam puluh juta
rupiah) dan Rp.100.000.000,00-(seratus juta rupiah) dilakukan
kepada dan dirumah tempat Pihak Kesatu--------------------
tersebut di atas atau kuasanya.----------------------------------------------
----------------------------------------Pasal 3. ---------------------------------
Pihak pertama menjamin kepada pihak kedua bahwa “persil-persil” yang
dijual kepada pihak kedua tersebut adalah miliknya, tidak dalam
keadaan dijaminkan kepada pihak lain, tidak dalam keadaan sengketa,
tidak disewakan dan bebas dari sitaan serta belum dijual atau dialihkan
haknya kepada siapapun juga.-----------------------------
176
----------------------------------------Pasal 4. ---------------------------------
Jual beli yang resmi “persil-persil” tersebut dilaksanakan oleh para pihak
dihadapan atau menurut model akta Pejabat Pembuat Akta Tanah yang
berwenang, paling lambat pada tanggal dua puluh enam Pebruari tahun
dua ribu tujuh (26-02-2007) bersamaan dengan pelunasan tahap ke tiga
dari harga jual beli sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 2
perjanjian ini ; -----------------------------------
----------------------------------------Pasal 5. ---------------------------------
- Apabila pihak kedua telah membayar lunas seluruh uang harga jual beli
sebesar Rp 360.000.000,00 (tiga ratus enam puluh juta rupiah) yang
dapat di terbukti dengan adanya tanda penerimaan (kuitansi) yang sah
dari pihak pertama, sedangkan pihak pertama karena satu dan lain hal
tidak dapat hadir dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah yang
berwenang untuk melaksanakan jual beli yang resmi atas “persil-persil”
tersebut, hal mana cukup terbukti dengan tidak hadirnya pihak pertama
pada saat yang ditetapkan, maka pihak pertama secara tegas akan
memberi kuasa Khusus kepada pihak kedua dengan akta tersendiri yang
akan dibuat di hadapan, Notaris Prian Ristiarto Sajana Hukum , setelah
dibuatnya perjanjian ini pada hari dan tanggal yang bersamaan, guna
mewakili dan bertindak untuk dan atas nama pihak pertama untuk
melaksanakan jual beli di maksud itu di hadapan Pejabat Pembuat Akta
Tanah yang berwenang di Purwokerto, selaku kuasa dari pihak pertama
sebagai penjual kepada diri pihak kedua sendiri
------------------------------------------------------
------------------------------------ Pasal 6. -----------------------------------
(1) Bahwa pada saat dilaksanakanya jual beli yang resmi atas “persil-
persil” tersebut, yang bersamaan dengan dilakukan pembayaran
tahap 3 (tiga) atau pelunasan uang harga penjualan dimaksud dalam
pasal 2 perjanjian ini, maka pihak pertama diharuskan siap
menyerahkan “persil-persil” tersebut dalam keadaan kosong dari
segenap penghuni dan barang-barang, baik kepunyaan pihak pertama
177
sendiri maupun kepunyaan pihak lain kepada pihak kedua.
-----------------------------------------------------
(2) Apabila pihak pertama tidak melakukan kewajibannya sebagaimana
tersebut dalam ayat ke-satu pasal ini, maka pihak pertama dianggap
lalai, kelalaian mana cukup terbukti dengan lewatnya waktu itu saja,
sehingga tidak diperlukan lagi pembuktiannya dengan surat juru-sita
atau akta lain semacam itu dan untuk kepentingan pihak kedua,
pihak pertama wajib dan diharuskan membayar denda atau uang
paksa (dwangsom) yang tidak dapat diubah dan yang ditetapkan oleh
ke-dua belah pihak sebesar Rp. 100.000,00 (seratus ribu rupiah)
untuk setiap hari keterlambatan, dan jumlah uang mana harus
dibayar dengan seketika dan sekaligus lunas pada waktu ditagih oleh
pihak kedua,
----------------------------------------------------------------------
(3) Dengan tidak mengurangi kewajiban pihak pertama untuk membayar
denda atau uang paksa (dwangsom) sebagaimana dimaksud dalam
ayat ke-dua pasal ini, untuk kepentingan pengosongan dimaksud
dalam ayat (1) pasal ini pihak pertama dengan ini, sekarang akan
tetapi untuk nanti pada waktunya, memberi kuasa kepada pihak
kedua untuk-dan atas beaya-beaya, ongkos-ongkos serta risiko yang
menjadi tanggungan dan atau pembayaran pihak pertama sendiri,
mengosongkan sendiri, “persil-persil” tersebut, dan bilamana perlu
dengan bantuan dari pihak yang berwajib/berwenang ;
--------------------------------------
------------------------------------ Pasal 7. -----------------------------------
Kuasa-kuasa tersebut dalam perjanjian ini adalah mutlak, tidak dapat
dicabut kembali dan tidak berakhir karena sebab-sebab atau alasan-
alasan apapun juga, dan merupakan bagian yang terpenting dari
perjanjian ini, yang tanpa kuasa-kuasa tersebut perjanjian ini niscaya
tidak akan dibuat atau dilangsungkan, serta diberikan dengan
melepaskan segala ketentuan dalam undang-undang yang mengatur
178
tentang sebab-sebab berakhirnya kuasa sebagaimana termaktub dalam
pasal 1813 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia. -
-------------------------------------Pasal 8. ------------------------------------
(1) Biaya pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) Final atas penjualan
“persil-persil” tersebut menjadi beban dan pembayaran pihak
pertama, sedangkan biaya pembuatan perjanjian ini, biaya akta
jual beli, Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (SSB),
dan ongkos balik nama atas “persil-persil ” tersebut dari pihak
pertama ke atas nama pihak kedua menjadi beban dan
pembayaran pihak kedua.------------------------------------------------
(2) Untuk kepentingan Perikatan Jual Beli ini, maka Sertifikat atas
“persil-persil” tersebut di atas disimpan di Kantor Notaris dan
Pejabat Pembuat Akta Tanah PRIAN RISTIARTO, SH. -----------
-------------------------------------Pasal 9. ------------------------------------
Perikatan jual beli ini tidak dapat dibatalkan dengan meninggalnya salah
satu pihak, akan tetapi tetap mengikat dan berlaku bagi ahli waris
masing-masing. --------------------------------------------------------
-----------------------------------Pasal 10. ------------------------------------
Segala sesuatu yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam ----
perjanjian ini akan diselesaikan oleh para pihak secara musyawarah -
untuk mufakat dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan dari
perikatan ini. -------------------------------------------------------------------
----------------------------------Pasal 11. -------------------------------------
Untuk perjanjian perikatan jual beli ini dengan segala akibatnya para
pihak memilih tempat kediaman hukum (domisili) umum dan tetap di
Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri di Purwokerto. ----------------
Purwokerto, 03 Oktober 2006
Pihak Kedua, Pihak Pertama,
1.
179
( ---------------------)
2.
( ---------------------)
3.
( ---------------------)
4.
( ---------------------)
PERJANJIAN SEWA MENYEWA
Yang bertanda-tangan di bawah ini : ---------------------------------------------
180
1. DARKIM disebut juga DARKIM NOTO SUWITO, Sarjana
Ekonomi, lahir di Banyumas, pada tanggal dua puluh dua Maret tahun
seribu sembilan ratus enam puluh (22-03-1960), Warga Negara
Indonesia, bertempat tinggal di Karangmangu, Rukun Tetangga 07,
Rukun Warga 01, Desa Karangmangu, Kecamatan Baturaden,
Kabupaten Banyumas, pemegang Surat Izin Mengemudi (SIM) Nomor
: 600314140195, ----------------------------------------------------------------
- yang dalam hal ini bertindak dalam jabatannya sebagai Kepala Desa Karangmangu bertindak mewakili untuk dan atas nama Pemerintah Desa Karangmangu, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas,. --- selanjutnya disebut : ------------------------------------------------------------------------ PIHAK PERTAMA/YANG MENYEWAKAN. ----------
2. RAHMAT KARTONO, lahir di Banyumas, pada tanggal tiga puluh
satu Desember tahun seribu sembilan ratus enam puluh delapan
(31-12-1968), Warga Negara Indonesia, Dagang, bertempat tinggal di
Karangmangu, Rukun Tetangga 04, Rukun Warga 02, Desa
Karangmangu, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas,
pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor : 00368/001827/232015; ----
- selanjutnya disebut : --------------------------------------------------------- ------------------------- PIHAK KEDUA/ PENYEWA. -------------------
Para Pihak menerangkan : -------------------------------------------------------- Bahwa dalam musyawarah Desa tertanggal enam belas Februari tahun dua ribu enam (16-02-2006) mereka telah sepakat untuk mengadakan suatu perjanjian sewa menyewa berjangka atas : ------------------------------
sebagian dari tanah Suksara Desa Karangmangu yang terletak di Blok 009 Nomor 0037, Desa Karangmangu, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Propinsi Jawa Tengah; -----------------------------
Luas kurang lebih 91 m2 (sembilan puluh satu meter persegi) atau 6,5 (enam koma lima) ubin; --------------------------------------------------------
-- Bahwa para pihak telah mengetahui apa yang disewa/disewakan dengan perjanjian ini, sehingga tentang hal itu tidak perlu diuraikan lebih lanjut dalam perjanjian ini. ------------------------------------------------------------
-- Perjanjian sewa menyewa ini telah dilakukan dan diterima dengan penetapan-penetapan dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut : ------------------------------------------------- Pasal 1. -----------------------------------------Perjanjian sewa menyewa ini dilakukan dan diterima ------------------------untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun lamanya ---------------------------------- terhitung mulai
181
tanggal satu Januari dua ribu enam (01-01-2006) dan akan berakhir pada tanggal tiga puluh satu Desember dua ribu delapan (31-12-2008).------------------------------------------------------------------------- ------------------------------------ Pasal 2. -----------------------------------------Perjanjian sewa menyewa ini dilakukan dan diterima dengan harga Rp.60.000,00 (enam puluh ribu rupiah) per 1 (satu) ubin untuk jangka waktu 1 (satu) tahun atau sebesar Rp.1.170.000,00 (satu juta seratus tujuh puluh ribu rupiah) untuk tanah seluas 6,5 (enam koma lima) ubin dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun. ------------------------------------------------------Pembayaran jumlah harga sewa tersebut dibayar oleh pihak kedua kepada pihak pertama dalam 3 (tiga) tahap dengan rincian sebagai berikut : -------
1. Tahap Pertama Rp.390.000,00 (tiga ratus sembilan puluh ribu rupiah)
dibayar oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama paling lambat pada
tanggal dua puluh lima Pebruari dua ribu enam (25-02-2006). ----------
2. Tahap Kedua Rp.390.000,00 (tiga ratus sembilan puluh ribu rupiah)
dibayar oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama paling lambat pada
tanggal lima belas Maret dua ribu enam (15-03-2006). -------------------
3. Tahap Ketiga Rp.390.000,00 (tiga ratus sembilan puluh ribu rupiah)
dibayar oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama paling lambat pada
tanggal lima belas April dua ribu enam (15-04-2006). --------------------
------------------------------------ Pasal 3. -----------------------------------------Pihak kedua/penyewa dengan ini berjanji dan oleh karena itu mengikatkan diri akan memelihara/menjaga ketertiban, keindahan dan kerapihan sesuai dengan Daerah Pendung Pariwisata Baturraden. ------------------------------------------------------------------- Pasal 4. ----------------------------------------- Setelah perjanjian sewa menyewa ini berakhir, Pihak Kedua harus menyerahkan apa yang disewanya itu kepada Pihak Pertama dalam keadaan baik dan kosong. Pihak Kedua tidak berhak untuk menuntut apapun kepada Pihak Pertama. ---------------------------------------------------------------------------------------- Pasal 5. -----------------------------------------Pihak Kedua tidak diperbolehkan untuk mendirikan bangunan secara permanen di atas tanah yang disewanya tersebut. ------------------------------------------------------------------ Pasal 6. -----------------------------------------Pihak kedua diwajibkan memenuhi aturan-aturan yang telah dan akan ditetapkan oleh Pemerintah terhadap pihak kedua dan di dalam hal ini pihak kedua akan menanggung segala akibat-akibatnya jika pihak pertama mendapat kesusahan/teguran disebabkan kelalaian atau kesalahan pihak kedua. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Pasal 7. -----------------------------------------
182
- Selama perjanjian sewa menyewa ini berlangsung Pihak Kedua tidak
diperkenankan untuk mengoperkan hak sewa ini kepada orang/pihak
lain baik untuk sebagian maupun untuk seluruhnya dengan cara dan
alasan apapun. ------------------------------------------------------------------
- Apabila Pihak Kedua melanggar ketentuan ini maka Pihak Pertama
berhak memutuskan perjanjian sewa menyewa ini secara sepihak. -----
------------------------------------ Pasal 8. -----------------------------------------Perjanjian-perjanjian dan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh masing-masing pihak atas kekuatan perjanjian sewa menyewa ini tidak akan berakhir karena salah satu pihak meninggal dunia -----------------------akan tetapi harus dipenuhi oleh (para) ahli waris dari pihak yang -----------meninggal itu atau yang mendapat hak (pengganti hak) dari masing-masing pihak, yang tidak berakhir karena apa yang disewanya itu dijual atau dipindahkan oleh pihak pertama kepada orang/pihak lain. -------------- ------------------------------------ Pasal 9. ----------------------------------------
Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan
diatur dan ditetapkan oleh kedua belah pihak berdasarkan musyawarah
untuk mufakat. -----------------------------------------------------------------------
------------------------------------ Pasal 10. ----------------------------------------
Mengenai perjanjian ini dengan segala akibatnya kedua pihak telah memilih tempat tinggal menurut hukum (domisili) yang umum dan tetap di kantor panitera Pengadilan Negeri di Purwokerto. --------------------------
Dibuat pada hari Sabtu, tanggal dua puluh lima Pebruari tahun dua ribu
enam (25-02-2006). -----------------------------------------------------------------
Pihak Pertama, Pihak Kedua,
Kepala Desa Karangmangu
DARKIM (DARKIM NOTO SUWITO, SE) RAHMAT KARTONO
------------------------PERJANJIAN PERDAMAIAN--------------------------
------------------------------------- Nomor : 10. -------------------------------------
Pada hari ini,
183
Pukul Berhadapan dengan saya,
Notaris di Purwokerto, dengan dihadiri saksi yang nama-namanya akan disebut dalam
akhir akta ini : -----------------------------------------------------
1. Tuan ……………….lahir di ……………, pada tanggal ………….. Warga Negara
Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di …………. pemegang Kartu Tanda
Penduduk (KTP) Nomor :……………
- untuk selanjutnya disebut :
-------------------------------------------------------------------------------- PIHAK
PERTAMA. ---------------------------
2. Tuan ……………….lahir di ……………, pada tanggal ………….. Warga Negara
Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di …………. pemegang Kartu Tanda
Penduduk (KTP) Nomor :……………
- untuk selanjutnya disebut :
---------------------------------------------------------------------------------- PIHAK
KEDUA. -----------------------------
Para penghadap dalam kedudukannya sebagaimana tersebut di atas, --------menerangkan
terlebih dahulu :-----------------------------------------------------
- bahwa penghadap pihak pertama telah melakukan gugatan atas sisa hutang pihak
kedua kepada pihak pertama sebesar …………, sedemikian berdasar surat
gugatannya bertanggal ……………….. yang terdaftar di …………………………,
tanggal …………………… Register nomor : ……………………..
- bahwa sebelum dikeluarkan keputusan oleh Pengadilan Negeri …………… di
……………., para pihak setuju dan sepakat untuk tidak meneruskan / melanjutkan
proses perkaranya di Pengadilan Negeri ……… di ……….. dan/atau melakukan
gugatan/tuntutan apapun pada Pengadilan tingkat berikutnya dengan cara
bagaimanapun juga, sedemikian para pihak menempuh penyelesaian secara
kekeluargaan.
Berhubung dengan segala sesuatu yang telah diberitahukan dan diterangkan
tersebut di atas, para penghadap selanjutnya menerangkan telah setuju dan-
sepakat untuk dan dengan ini mengadakan perdamaian dengan syarat-syarat
dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut : ---------------------------------------
------------------------------------------ Pasal 1. ----------------------------------------
- Bahwa untuk menyelesaikan perdamaian tersebut -----------------------------pihak kedua
berjanji dan mengikatkan diri untuk membayar kembali ------
hutang pihak kedua kepada pihak pertama sebesar …………….. -------
184
- Hutang tersebut wajib dibayar oleh pihak kedua kepada pihak pertama, dan disepakati
dilakukan dengan cara sebagai berikut : ----------------------
oleh pihak pertama kepada pihak kedua, pembayaran tersebut diberi tenggang waktu 3
(tiga) bulan dan bilamana dalam tenggang waktu 3 (tiga) bulan ternyata pihak kedua
tidak dan/atau belum juga membayar sebagian atau pun sama sekali belum melakukan
pembayaran yang dikehendaki oleh pihak pertama tersebut, maka oleh pihak kedua masih
diberikan tenggang waktu 3 (tiga) bulan berikutnya, dengan demikian pihak kedua sudah
harus dan wajib melunasi seluruh hutang pihak kedua kepada pihak pertama sebagaimana
mestinya selambat-lambatnya tanggal ……………………………….
------------------------------------------- Pasal 2. ---------------------------------------
Dengan terjadinya perdamaian menurut akta ini, -----------------------------------maka semua
perselisihan antara kedua belah pihak dinyatakan telah berakhir dan oleh karena itu pihak
yang satu terhadap pihak yang lainnya berjanji dan mengikatkan diri untuk tidak
melakukan gugatan dan/atau tuntutan apapun pada Pengadilan tingkat berikutnya dengan
cara bagaimanapun juga.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pasal 3. ---------------------------------------
Guna menjamin lebih kuat dan pasti pembayaran kembali seluruh
hutang pihak kedua kepada pihak pertama sebagaimana mestinya,
maka pihak kedua dengan ini memberikan jaminan berupa 1 (satu)
obyek hak atas sebidang tanah …………………….berikut dengan segala apa yang berdiri / didirikan, tertancap atau tertanam pada
bidang tanah tersebut di atas, berikut pula dengan segala sesuatu yang menurut
sifatnya, peruntukannya atau menurut peraturan perundang-undangan atau hukum
yang berlaku dapat dianggap merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bidang
tanah tersebut ; - ( untuk selanjutnya disebut : Persil ) ;
--------------------------------------
(2) Apabila sampai lewat batas waktu yang telah disepakati para pihak,
yaitu lewat dari tanggal ………….
a.maka dengan lewatnya waktu saja sudah menjadi bukti yang ---
nyata akan kelalaian pihak kedua, hal mana tidak perlu dibuktikan
lebih lanjut baik dengan surat teguran atau surat lain semacam itu ; b. untuk melindungi kepentingan pihak pertama, maka di perjanjian ini pihak
kedua menyatakan dan berjanji serta mengikatkan diri untuk menghadirkan :
--------------------------------Tuan …………… dan Tuan …………….
(selanjutnya akan disebut juga ‘Penjamin’), --------------------------
185
dihadapan Notaris yang berwenang, untuk memberikan keterangan, minta
dibuatkan dan menandatangani perjanjian -------
tersendiri, yaitu ‘Surat Kuasa Untuk Menjual’, -----------------------
sebagai bentuk jaminan perlindungan hukum kepada pihak pertama agar hutang
pihak kedua kepada pihak pertama dibayar dan dilunasi sebagaimana mestinya ;
-----------------------------------
‘Surat Kuasa Untuk Menjual’ tersebut merupakan bagian
yang ----
terpenting dan tidak terpisahkan dari akta Perjanjian ini,
yang tidak akan dibuat tanpa adanya ‘Surat Kuasa Untuk Menjual’
(selanjutnya akan disebut ‘Kuasa’). ------------------------------------
(3). Kuasa tersebut hanya dapat dilaksanakan oleh pihak pertama
setelah pihak kedua dinyatakan lalai melaksanakan kewajibannya
untuk membayar lunas hutang pihak kedua sebagaimana termaktub
dalam pasal 1 ayat (2) Perjanjian ini. --------------------------------------- ------------------------------------------- Pasal 3. --------------------------------------
Mengenai perjanjian ini dan segala akibat serta pelaksanaannya para pihak
memilih tempat kedudukan hukum (domisili) tetap dan umum di Kantor Kepaniteraan
Pengadilan Negeri ………. Di ………… ----------
Para Penghadap, saya, Notaris kenal. -----------------------------------------------
--------------------------- DEMIKIANLAH AKTA INI -----------------------------
Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di Purwokerto, pada hari dan tanggal tersebut
dalam kepala akta ini, dengan dihadiri oleh : -------------------
9. Tuan HERLAMBANG, Sarjana Hukum, lahir di Bengkalis, pada tanggal 27 (dua
puluh tujuh) September 1966 (seribu sembilan ratus enam puluh enam), bertempat
tinggal di Purwanegara, Rukun Tetangga 01, Rukun Warga 04, Kelurahan
Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu
Tanda Penduduk nomor : 02334/010374/742002; -----------------------------------
10. Nona SUSI SUSWATI, lahir di Banyumas, pada tanggal 09 (sembilan) Juni 1982
(seribu sembilan ratus delapan puluh dua),
bertempat tinggal di Purwanegara, Rukun Tetangga 03, Rukun Warga 04,
Kelurahan Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, pemegang
186
Kartu Tanda Penduduk nomor : 01118/005232/742002;
-------------------------------------------------------------
keduanya Asisten Notaris, yang saya, Notaris kenal, sebagai saksi. ------------
Setelah akta ini saya, Notaris bacakan kepada para penghadap dan saksi, maka akta
ini ditandatangani oleh para penghadap, saksi dan saya, Notaris.
---------------------------------------------------------------------------------
Dilangsungkan dengan tanpa perubahan. -------------------------------------------
Asli akta ini telah ditandatangani sebagaimana mestinya. -----------
Diberikan sebagai turunan yang sama bunyinya, ----------------------
-----------------------------------------------------------------------------------
187
---------------PERJANJIAN (KONTRAK) SEWA MENYEWA. ------------
---------------------------------------Nomor : 26. --------------------------------------
Pada hari ini, Kamis, tanggal dua puluh satu Desember tahun dua ribu enam (21-12-
2006), Pukul 13.00 WIB (tiga belas Waktu Indonesia Barat). ----------
Para penghadap di dalam akta ini terlebih dahulu menerangkan, bahwa Pihak Pertama
menyewakan kepada Pihak Kedua dan Pihak Kedua mengaku menyewa dari Pihak
Pertama: ---------------------------------------------------------------------------------------------------
- Sebuah tanah pekarangan beserta turutannya, yang terletak dalam : ----------------------------
- sebidang tanah
- dengan batas-batas : --------------------------------------------------------------
- Sebelah Utara :
- Sebelah Timur :
- Sebelah Selatan :
- Sebelah Barat :
- yang menurut keterangan pihak yang menyewakan adalah miliknya, seluas
- Keadaan tanah pekarangan yang disewakan tersebut di atas telah
diketahui
dengan baik oleh pihak PENYEWA sehingga tidak perlu diuraikan lebih
lanjut dalam akta ini. -------------------------------------------------------------------
Selanjutnya para penghadap tersebut di atas, dengan ini menerangkan --------
bahwa perjanjian sewa menyewa ini telah dilakukan dan diterima dengan ----
memakai perjanjian-perjanjian dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut-------
------------------------------------------ Pasal 1 -----------------------------------------
----------------------- ISTILAH – ISTILAH PERJANJIAN
------------------------
Istilah-istilah berikut dalam Perjanjian ini mempunyai arti sebagai berikut :
--
- “Harga Sewa” adalah jumlah nominal yang harus dibayarkan oleh
PENYEWA kepada PEMILIK atas sewa dari tanah untuk menempatkan
Tower dan Shelter dan perangkat-perangkat pendukung lainnya milik
Penyewa untuk setiap lokasi ;
188
---------------------------------------------------------- “Infrastruktur Tower”
atau “Tower” adalah menara yang dibangun dan dimiliki oleh
PENYEWA ;----------------------------------------------------------------------------
- “Shelter” adalah bangunan untuk menempatkan Base Transceiver
Station,
- “Site” atau “Lokasi” atau “lahan” adalah lokasi tempat di mana --------------
Infrastruktur Tower yang akan di sewa oleh PENYEWA berada dan
tempat Base Transceiver Station (BTS) serta perangkat-perangkat
pendukung lain milik PENYEWA ditempatkan, ----------------------------------
- “Berita Acara Penggunaan Site (BAPS)” adalah dokumen tertulis, yang
dibuat sesuai dengan format yang ditentukan oleh PENYEWA, yang
dibuat dan ditanda-tangani oleh PARA PIHAK melalui wakil-wakilnya
yang sah menurut hukum di atas meterai secukupnya yang menyatakan
bahwa Site yang disediakan PEMILIK siap disewa oleh PENYEWA.----------
- “Service Level Guarantee” atau “SLG” adalah semua fasilitas yang
diberikan oleh PEMILIK kepada PENYEWA yang berkaitan dengan sewa
tanah.
-------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------- Pasal 2
--------------------------------------
---------------------- RUANG LINGKUP PERJANJIAN
---------------------------
- Tanah Pekarangan akan digunakan oleh PENYEWA untuk pendirian
Tower
Shelter untuk penempatan Base Transceiver Station (BTS) serta peralatan
telekomunikasi lainnya milik PENYEWA diantaranya adalah bangunan
-----
permanen, perangkat radio, menara, antena-antena, airconditioner dan lain-
lain.
- Pekerjaan pembagian tata ruang (lay out) dan dekorasi pada Tanah
Pekarangan untuk penempatan Tower dan Shelter yang akan dipasang
189
dilakukan oleh PENYEWA dan atas biaya PENYEWA sendiri. Gambar
denah lokasi (lay out site plan), grounding system (penangkal petir), ----------
fencing (pagar keliling).
---------------------------------------------------------------
- PENYEWA atau pihak-pihak lain yang ditunjuk oleh PENYEWA untuk
dan atas biaya PENYEWA berhak bekerja termasuk tetapi tidak terbatas
pada memasuki tanah, mengadakan, membangun, mengoperasikan dan
memelihara fasilitas antenna dan penangkal petir, penarikan kabel feeder
dari menara ke ruang radio, pemasangan instalasi listrik dan air
conditioning (AC), DC Fan, panel distribusi, genset, alarm pemadam
kebakaran, sub panel dan meteran, catu daya tambahan, dan fasilitas
pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan PENYEWA di kemudian
hari.
-------------------------------------------- Pasal
3-------------------------------------
-------------------------------- JANGKA WAKTU SEWA
--------------------------
- Jangka waktu sewa adalah 20 (duapuluh) tahun sejak tanggal ditanda--------
tanganinya Berita Acara Penggunaan Sites (BAPS). ------------------------------
- Atas kesepakatan PARA PIHAK Jangka Waktu Sewa dapat diperpanjang---
kembali untuk jangka waktu dan dengan syarat-syarat yang akan
ditentukan
kemudian oleh PARA PIHAK, dengan kewajiban PENYEWA
memberitahukan secara tertulis kepada PEMILIK selambat-lambatnya 30
(tigapuluh) hari sebelum tanggal berakhirnya Jangka Waktu Sewa dan
PEMILIK wajib memberikan jawaban paling lambat 30 hari kerja dari
tanggal surat pemberitahuan oleh PENYEWA. ------------------------------------
- Dalam hal Masa Sewa dari Perjanjian ini telah berakhir dan PARA
PIHAK
sepakat untuk memperpanjang Masa Sewa dimaksud tetapi perjanjian
perpanjangan tersebut belum ditandatangani oleh PARA PIHAK, maka
190
PARA PIHAK sepakat untuk tetap tunduk dan terikat pada Perjanjian ini
----
sampai dengan ditandatangani perjanjian perpanjangan dimaksud. -------------
- perpanjangan masa berlaku Perjanjian setelah disepakati oleh PARA
PIHAK, selanjutnya dituangkan dalam Amandemen Perjanjian. ----------------
- Dalam hal PEMILIK tidak bersedia memperpanjang Jangka Waktu
Sewa, maka PEMILIK akan memberitahukan secara tertulis kepada
PENYEWA------------------------------------------------------------------------------
Selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum tanggal
berakhirnya------------------------------------------------------------------------------
Jangka Waktu Sewa dengan masa tenggang 30 (tiga puluh) hari terhitung
sejak Masa Sewa berakhir untuk memindahkan Tower dan Shelter dan
perangkat Telekomunikasi lain milik PENYEWA. -------------------------------
- Setelah berakhir Jangka Waktu Sewa, maka PARA PIHAK sepakat dan-----
mengikatkan diri untuk memenuhi ketentuan mengenai akibat berakhirnya ---
Perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 Perjanjian ini -----------------
----------------------------------------- Pasal 4
------------------------------------------
-------------------------- HARGA SEWA DAN PAJAK
----------------------------
Harga Sewa : ----------------------------------------------------------------------------
Dilakukan dan diterima dengan harga sebesar Rp
untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun lamanya, -------------------------------
seperti tersebut pada pasal 3 diatas, jumlah uang tersebut telah dibayarkan----
oleh pihak PENYEWA kepada pihak yang menyewakan pada saat
penanda
tanganan perjanjian ini. ----------------------------------------------------------------
- Sehingga untuk penerimaan jumlah uang tersebut, akta ini oleh kedua
belah
pihak berlaku juga sebagai tanda penerimaan yang sah atau kwitansinya. -----
- Pajak dan Pungutan lainnya : -------------------------------------------------------
191
- Segala pajak, retribusi serta pungutan-pungutan, termasuk tetapi tidak
terbatas pada Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sesuai ketentuan yang
barlaku, yang datang dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah,
-----
yang timbul sehubungan dengan pembuatan dan/atau pelaksanaan
Perjanjian ini menjadi tanggung jawab PEMILIK sepenuhnya, kecuali
Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10%.
-------------------------------------------- Pasal 5
---------------------------------------
Selama berlangsungnya jangka waktu sewa menyewa PENYEWA wajib
untuk mengasuransikan obyek sewa menyewa dalam perjanjian ini atas
biaya PENYEWA antara lain asuransi kerugian atas Tanah Pekarangan
dan bangunan di atasnya.--------------------------------------------------------------
-------------------------------------------- Pasal 6
---------------------------------------
----------------------------- KEWAJIBAN PARA PIHAK
-------------------------
- Kewajiban PEMILIK : --------------------------------------------------------------
- Mengijinkan karyawan atau pihak lain yang diberi wewenang oleh ---------
PENYEWA atau pihak yang berhubungan dengan pihak PENYEWA
untuk memasuki lokasi dan melaksanakan pekerjaannya dengan tetap
memperhatikan ketentuan yang berlaku di lingkungan PEMILIK; -------------
- Menjaga seluruh fasilitas Infrastruktur Tower dalam kondisi baik, -----------
menjaga kebersihan seluruh area umum termasuk eksterior, serta --------------
menjamin keamanan sekitar lokasi dimana Infrastruktur Tower terletak; ------
- Menjamin keamanan konstruksi perangkat milik PENYEWA yang
dipasang
pada lokasi ; -----------------------------------------------------------------------------
- Apabila PEMILIK bermaksud melakukan perbaikan, renovasi atau ----------
192
pembongkaran terhadap Obyek Sewa maupun wilayah di sekitarnya dan
tindakan
mana sepatutnya diduga akan mempengaruhi pengoperasian Tower dan
Shelter, maka PEMILIK wajib memberitahukan kepada PENYEWA
selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelumnya dengan persetujuan
PENYEWA. ----------------------------------------------------------------------------
- Apabila renovasi, perbaikan atau pembongkaran tersebut mengharuskan
dan menyebabkan Tower dan Shelter tidak dapat dioperasikan
sebagaimana ----------------------------------------------------------------------------
mestinya, maka PEMILIK wajib mengusahakan tempat lain dalam
lingkungan yang sama sebagai pengganti termasuk keabsahan dan
persetujuan warga di Obyek Sewa yang baru. Seluruh biaya pemindahan
Tower dan Shelter menjadi tanggung jawab PEMILIK; --------------------------
- PEMILIK berusaha sedapat mungkin mengambil tindakan-tindakan ---------
pencegahan untuk menjaga dan melindungi keamanan dan keselamatan
Tower dan Shelter maupun Fasilitas Tambahan milik PENYEWA pada
Obyek Sewa dari bahaya kebakaran ataupun bahaya lain yang mungkin
timbul ;
----------------------------------------------------------------------------------
- Kewajiban PENYEWA : ------------------------------------------------------------
- Selain diatur dalam pasal-pasal lain Perjanjian ini, pihak PENYEWA
mempunyai kewajiban-kewajiban sebagai berikut : -------------------------------
1. Memperbaiki kerusakan pada Infrastruktur yang disebabkan karena
kesalahan atau kesalahan pihak PENYEWA pada saat berlangsungnya
pekerjaan pembangunan ; ---------------------------------------------------------
2. Membayar Harga Sewa yang sudah ditentukan besarnya seperti
terdapat dalam Pasal 4 perjanjian ini ; ------------------------------------------
3. Tidak menggunakan lokasi untuk keperluan lain selain yang diatur
dalam Perjanjian ini;---------------------------------------------------------------
-------------------------------------------- Pasal
7----------------------------------------
193
-----------------------------PANGAKHIRAN PERJANJIAN
-----------------------
- Masing-masing pihak dapat, mengakhiri perjanjian ini secara sepihak
tanpa
adanya tuntutan apapun dari pihak lainnya, apabila satu atau lebih diantara - -
sebab-sebab berikut ini terjadi : ------------------------------------------------------
- Pelaksanaan Perjanjian tertunda karena terjadinya kejadian-kejadian---------
Force Majeure yang berlangsung lebih dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal--------
pemberitahuan adanya force majeur dengan ketentuan bahwa pihak yang --- -
penderita kerugian atau secara layak dapat memperkirakan kerugian
tersebut
wajib memberitahukan kejadian force majeur tersebut kepada pihak
lainnya
selambat-lambatnya dalam jangka 7 hari kalender; -------------------------------
- Salah satu pihak setelah menerima teguran secara tertulis sebanyak 2
(dua)
kali berturut-turut dalam selang waktu 14 (empat belas) hari Pihak lainnya,
tetap tidak belum atau melaksanakan kewajibannya menurut perjanjian ini;---
- Apabila Pengakhiran perjanjian ini karena PEMILIK telah tidak -------------
memenuhi syarat dan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat
1
perjanjian ini, maka Harga Sewa yang telah dibayarkan oleh PENYEWA ----
kepada PEMILIK, akan dibayarkan kembali secara proporsional sebanding
dengan Masa Sewa yang belum dinikmati oleh PENYEWA, ditambah
dengan biaya-biaya lain seperti nilai investasi lahan, pendapatan per bulan,
dan biaya pemindahan site dari site yang disewakan kepada pihak lain. -------
- Apabila Pengakhiran perjanjian ini karena PENYEWA tidak memenuhi
syarat dan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini, maka
Harga Sewa yang telah dibayarkan oleh PENYEWA kepada PEMILIK
194
tidak dapat ditarik kembali dan menjadi hak PEMILIK sepenuhnya.
-----------------
- Untuk hal ikhwal pemutusan Perjanjian sebagaimana dimaksud ayat (1)
Pasal ini, PENYEWA dan PEMILIK dengan ini menyatakan sepakat
mengesampingkan berlakunya ketentuan Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab
Undang-undang Hukum Perdata terhadap Perjanjian ini, sehingga
pemutusan Perjanjian ini dapat dilakukan secara sah cukup dengan surat
pemberitahuan secara tertulis dari satu Pihak kepada Pihak lainnya, tanpa
perlu menunggu adanya keputusan dari Hakim, serta dengan ini Pihak
yang diputuskan menyatakan melepaskan hak-hak yang timbul dari
padanya apabila ada. -------------------------------------------------------------------
- Dalam hal terjadi pemutusan sebagian atau seluruhnya dari Perjanjian, -----
ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini berlaku terus sampai kedua belah
Pihak menyelesaikan kewajiban-kewajibannya yang terjadi sebelum
terjadinya pemutusan Perjanjian ini. -------------------------------------------------
- Pengembalian tanah dari PENYEWA kepada PEMILIK pada waktu --------
berakhirnya Perjanjian ini, dilakukan dengan suatu berita acara serah
terima
yang ditandatangani oleh PARA PIHAK atau wakilnya yang ditunjuk
berdasarkan Surat Kuasa.--------------------------------------------------------------
-------------------------------------------- Pasal 8
--------------------------------------
--------------------------- KERUSAKAN DAN KERUGIAN
----------------------
Masing-masing Pihak bertanggung jawab kepada Pihak lainnya untuk
mengganti kerugian dan atau kerusakan obyek sewa-menyewa yang terjadi
akibat kelalaian masing-masing Pihak untuk melaksanakan kewajibannya
---
195
enurut Perjanjian ini sampai sejumlah kerugian yang terjadi (actual
looses).
------------------------------------------- Pasal 9
----------------------------------------
---------------------------------- JAMINAN HUKUM
--------------------------------
(1) PEMILIK menjamin bahwa objek sewa-menyewa menurut Perjanjian
ini merupakan hak milik atau hak-hak yang diperoleh secara sah
menurut hukum yang berlaku serta tidak dibebani dengan hak-hak
pihak lain yang dapat menghambat/mengganggu pemanfaatan dan atau
penggunaan obyek sewa menyewa oleh PENYEWA.------------------------
(2) Jika terjadi klaim atau tuntutan lainnya sehubungan dengan hal
tersebut pada ayat (1) Pasal ini, PEMILIK membebaskan PENYEWA
dari segala tuntutan apapun dan dimanapun yang mungkin timbul serta
PEMILIK dengan segala ini menyatakan akan mengambil segala
tindakan hukum yang perlu atas biaya PEMILIK termasuk mewakili
ke depan Pengadilan atau lembaga lainnya.
-------------------------------------------------------------
(3) PEMILIK menjamin keamanan dan lancarnya pengoperasian Tower
dan Shelter selama Masa Sewa berlangsung, PENYEWA tidak akan
mendapat gangguan atau tuntutan dari pihak manapun sehubungan
dengan Obyek Sewa, termasuk tidak adanya keberatan dari warga
sekitar. ------------------------------------------------------------------------------
(4) PEMILIK menjamin kebebasan PENYEWA serta dengan ini
menyatakan tidak keberatan dalam hal penjaminan Tower dan Shelter
termasuk hak sewa di maksud dalam Perjanjian kepada Pihak Bank
maupun Pihak Ketiga lainnya.
---------------------------------------------------
(5) Apabila seluruhnya pernyataan dan atau jaminan dimaksud ayat 1, 2
dan 3 pasal ini tidak benar, baik seluruhnya atau sebagian, maka
196
PENYEWA berhak membatalkan Perjanjian ini PEMILIK dengan ini
bersedia untuk mengembalikan Harga Sewa seketika secara
professional sebanding dengan Masa Sewa yang belum dinikmati oleh
PENYEWA, ditambah dengan denda 20 % (dua puluh) per tahun yang
dihitung per hari sejak dilakukannya masing-masing pembayaran oleh
PENYEWA berdasarkan
perjanjian ini serta biaya-biaya lain seperti nilai investasi lahan,
pendapatan per bulan, dan biaya pemindahan lokasi dari lokasi yang
disewakan kepada pihak lain ----------------------------------------------------
(6) Apabila klaim atau tuntutan Pihak Ketiga sebagaimana dimaksud
dalam
ayat (2) Pasal ini dikabulkan oleh Pengadilan atau oleh Lembaga
lainnya, maka PEMILIK menjamin bahwa obyek sewa-menyewa
tersebut tetap dapat dipergunakan oleh PENYEWA sampai dengan
berakhirnya jangka waktu sewa.
------------------------------------------------------------------------
(7) PENYEWA adalah suatu perseroan terbatas yang berdasarkan hukum
dapat melakukan tindakan hukum dalam Perjanjian ini; ---------------------
(8) PENYEWA dapat melakukan tindakan hukum dalam perjanjian ini
adalah bertindak untuk kepentingan perseroan terbatas PENYEWA
dan tidak bertindak sebagai agen untuk kepentingan pihak lainnya
selain PENYEWA.
------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------- Pasal 10
--------------------------------------
------------------------- PENYELESAIAN PERSELISIHAN
----------------------
- Apa bila dalam pelaksanaan Perjanjian ini terjadi perselisihan dalam
penafsiran atau pelaksanaan ketentuan-ketentuan Perjanjian ini, PARA
PIHAK sepakat untuk terlebih dahulu menyelesaikan secara musyawarah. - - -
197
- Bilamana musyawarah tersebut ayat (1) Pasal ini tidak menghasilkan kata
sepakat tentang cara penyelesaian perselisihan, maka PARA PIHAK
sepakat untuk menyerahkan semua sengketa yang timbul dari Perjanjian
ini kepada Pengadilan Negeri. --------------------------------------------------------
- PARA PIHAK sepakat untuk menetapkan domisili hukumnya yang tetap
di
Kantor Panitera Pengadilan Negeri Purwokerto. ----------------------------------
- Selama proses penyelesaian perselisihan, maka PARA PIHAK tetap --------
melaksanakan pekerjaan menurut Perjanjian ini. ----------------------------------
----------------------------------------- Pasal 11
----------------------------------------
----------------------------------- FORCE MAJEUR
----------------------------------
- Tidak dipenuhinya kewajiban salah satu pihak menurut Perjanjian ini
tidak
dapat dianggap sebagai wanprestasi atau pelanggaran atas Perjanjian ini
jika hal itu disebabkan karena peristiwa force majeure, termasuk tetapi
tidak terbatas pada : --------------------------------------------------------------------
- bencana alam seperti banjir, taufan, gempa bumi, petir ------------------------
- kebakaran, pemogokan sabotase, perang (baik yang diumumkan atau
tidak, kerusuhan, tindakan militer) ; -------------------------------------------------
- kebijakan dari Pemerintah Republik Indonesia termasuk atau ketentuan
hukum publik lainnya termasuk kebijakan moneter yang sangat
mengguncang kegiatan ekonomi pada umumnya, yang diumumkan secara
langsung dan tidak langsung diumumkan oleh pejabat Pemerintah. ------------
- Dalam hal terjadi Force Majeure dimaksud ayat (1) Pasal ini, Pihak yang
mengalaminya wajib memberitahukan secara tertulis kepada Pihak lainnya
dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak saat mulainya begitu juga saat
berakhirnya yang dibuktikan dengan keterangan resmi dari Pejabat
Pemerintah yang berwenang. ---------------------------------------------------------
198
- Kelalaian atau keterlambatan satu pihak dalam memenuhi kewajiban
memberitahukan dimaksud pada ayat (2) Pasal ini, mengakibatkan tidak
diakuinya oleh Pihak lainnya peristiwa dimaksud ayat (1) Pasak ini
sebagai Force Majeure.
--------------------------------------------------------------------------
- Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu Pihak sebagai
akibat terjadi Force Majeure bukan merupakan tanggungjawab pihak
lainnya,
dengan ketentuan bahwa pembayaran Jangka waktu Sewa yang telah
dibayarkan oleh PENYEWA dalam jangka waktu tertentu wajib
dikembalikan oleh PEMILIK apabila karena Force Majeur, PENYEWA
menjadi kehilangan hak untuk menikmati sewa dalam jangka waktu yang
pembayarannya telah dilakukan PENYEWA tersebut sebelumnya. ------------
------------------------------------------- Pasal 12
--------------------------------------
------------------------- PERBEDAAN – PERBEDAAN
---------------------------
- Apabila terdapat perbedaan penyebutan jumlah, ukuran dan lain-lain
antara
penyebut dengan angka dan penyebut dengan huruf, maka penyebut
dengan
huruf yang dinyatakan mengikat untuk dilaksanakan. ----------------------------
------------------------------------------ Pasal 13
---------------------------------------
----------------------------- HUKUM YANG BERLAKU
---------------------------
Perjanjian ini tunduk pada Hukum Negara Republik Indonesia. Hal-hal
yang tidak dan atau belum diatur dalam Perjanjian ini tunduk pada
ketentuan hukum yang berlaku bagi Perjanjian, termasuk namun tidak
terbatas pada Hukum Perjanjian yang termuat dalam Buku III Kitab
199
Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) tentang sewa menyewa
dan ketentuan hukum public terkait lainnya. ---------------------------------------
------------------------------------------ Pasal 14
---------------------------------------
----------------------------- PENGALIHAN PERJANJIAN
-------------------------
- Apabila sebelum berakhirnya Jangka Waktu Sewa PENYEWA
berkehendak untuk mengalihkan Obyek Sewa dan Perjanjian ini, maka
PENYEWA diperkenankan untuk mengalihkan Obyek Sewa dan
Perjanjian ini kepada pihak lainnya dengan memberikan pemberitahuan
terlebih dahulu kepada PEMILIK secara tertulis selambat-lambatnya 2
(dua) minggu sebelum pengalihan tersebut dilakukan. ---------------------------
- Apabila selama Jangka waktu Sewa PEMILIK berkehendak untuk -----------
mengalihkan penguasaan dan/atau pemilikan atas Obyek Sewa dan
Perjanjian
ini kepada pihak ketiga, maka PEMILIK wajib memberikan
pemberitahuan untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu kepada
PENYEWA secara tertulis selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum
pengalihan tersebut dilakukan dan ;
--------------------------------------------------------------------------- PEMILIK
menjamin kepada PENYEWA bahwa pihak yang akan menerima--------------
diri terhadap ketentuan dan syarat Perjanjian ini dengan menandatangani-----
surat persetujuan dari PEMILIK yang menerima pengalihan.--------------------
--------------------------------------- PASAL 15
---------------------------------------
------------------------------------ LAIN – LAIN
--------------------------------------
- Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini, baik
berupa tambahan atau perubahan, akan dibicarakan kemudian oleh PARA
--
200
PIHAK dan dinyatakan sah apabila dibuat secara tertulis dan
ditandatangani oleh PARA PIHAK atau wakilnya yang sah dalam bentuk
Amandemen.-----------------------------------------------------------------------------
- Biaya pembuatan akta ini ditanggung oleh pihak PENYEWA ;
--------------
- Tentang akta ini dan segala akibatnya, pada pihak menerangkan telah
memilih Tempat kediaman hukum yang sah dan tetap (domisili) di Kantor
Kepaniteraan Pengadilan Negeri di Purwokerto. ----------------------------------
Para Penghadap, saya, Notaris kenal. --------------------------------------------
--------------------------- DEMIKIANLAH AKTA INI --------------------------
Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di Purwokerto, pada hari dan tanggal tersebut
dalam kepala akta ini, dengan dihadiri oleh : ----------------
11. Nona SUSI SUSWATI, lahir di Banyumas, pada tanggal 09 (sembilan) Juni 1982
(seribu sembilan ratus delapan puluh dua), bertempat tinggal di `Purwanegara,
Rukun Tetangga 03, Rukun Warga 04, Kelurahan Purwanegara, Kecamatan
Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu Tanda Penduduk dengan
Nomor Induk Kependudukan (N.I.K.) : 3302274906820002 ;
--------------------------------------------------
12. Nona TITI MARWATI, lahir di Purbalingga, pada tanggal 27 (dua puluh tujuh) Mei
1984 (seribu sembilan ratus delapan puluh empat), bertempat tinggal di
Kedungmenjangan, Rukun Tetangga 01, Rukun Warga 02, Kelurahan
Kedungmenjangan, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, untuk
201
sementara waktu berada di Purwokerto, pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor :
0424/02212/051003; ------------------------
keduanya Asisten Notaris, yang saya, Notaris kenal, sebagai saksi. ---------Setelah akta
ini saya, Notaris bacakan kepada para penghadap dan saksi, maka akta ini ditandatangani
oleh para penghadap, saksi dan saya, Notaris.
Dilangsungkan dengan tanpa perubahan. ----------------------------------------
-------------------------------- PERNYATAAN KEPUTUSAN ---------------------------------
------------------- RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN -------------------
-------- PT BANK PERKREDITAN RAKYAT SURYA YUDHAKENCANA ---------
----------------------------------------------- Nomor : 4. --------------------------------------------
Pada hari ini, Selasa, tanggal sebelas April tahun dua ribu enam (11-04-2006). ------------
Pukul 09.00 WIB (sembilan Waktu Indonesia Barat) ; ------------------------------------------
Menghadap di hadapan saya, PRIAN RISTIARTO, Sarjana Hukum, --------------------
Notaris di Purwokerto, dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris kenal ----------
dan akan disebutkan pada bagian akhir akta ini : ------------------------------------------------
----- Nyonya Doktoranda Economik SRI WAHYU UTAMI, lahir di Surabaya,
---------------- pada tanggal dua belas Pebruari tahun seribu sembilan ratus enam puluh
lima ------------- (12-02-1965), Warga Negara Indonesia,
----------------------------------------------------
----- Direktur Utama perseroan terbatas “P.T. BANK PERKREDITAN RAKYAT
--------- ----- SURYA YUDHAKENCANA” berkedudukan di Banjarnegara,
-------------------------
----- bertempat tinggal di Rejasa, Rukun Tetangga 03, Rukun Warga 03,
------------------------- Kelurahan Rejasa, Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara,
------------------------- pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor :
003921118035202650004 ; --------------------- untuk sementara berada di Purwokerto ;
---------------------------------------------------------- menurut keterangannya dalam hal ini
bertindak berdasarkan kuasa --------------------------- yang termaktub dalam Berita Acara
Rapat Umum Pemegang Saham peseroan------------ terbatas “ P.T. Bank Perkreditan
Rakyat Surya Yudhakencana”, ------------------------------ yang dibuat di bawah tangan,
bermeterai cukup, tertanggal delapan April tahun dua ----- ribu enam (08-04-2006), yang
202
aslinya dijahitkan pada minuta akta ini, -dengan ------------ demikian bertindak untuk dan
atas nama perseroan terbatas ----------------------------------- “PT BANK PERKREDITAN
RAKYAT SURYA YUDHAKENCANA“, ------------------ berkedudukan di Kecamatan
Madukara, Kabupaten Banjarnegara, --------------------------- Propinsi Jawa Tengah, yang
anggaran dasarnya telah ------------------------------------------ mendapat pengesahan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia tertanggal dua ------- puluh empat September
seribu sembilan ratus sembilan puluh satu (24-09-1991), -------- nomor : C2-5121-
HT.01.01.Th’91 dan telah diumumkan dalam Berita Negara -------
----- Republik Indonesia tertanggal sembilan belas Nopember seribu sembilan ratus -------
----- sembilan puluh satu (19-11-1991), nomor : 93, Tambahan nomor 4273, dan
--------------- perubahan anggaran dasarnya yang terakhir telah mendapat pengesahan dari
Menteri ----- Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal satu
Juni tahun ------ dua ribu lima (01-06-2005), nomor C-14861 .HT.01.04.Th.2006
--------------------------- selanjutnya dalam akta ini disebut
“Perseroan”.------------------------------------------ -
Penghadap bertindak sebagaimana tersebut di atas terlebih dahulu memberitahukan dan
menerangkan :------------------------------------------------------------------------------------------
Bahwa pada tanggal delapan April tahun dua ribu enam (08-04-2006), telah
diadakan Rapat Umum Pemegang saham Tahunan “perseroan’
-------------------------------------
Bahwa Risalah Rapat bermeterai cukup tersebut telah ditandatangani oleh ketua
rapat dan pemegang saham mayoritas dan dijahitkan pada asli akta ini ; --------------------------
Bahwa dalam Rapat tersebut telah hadir / atau diwakili oleh 5000 (lima ribu)
saham, yaitu merupakan seluruh saham yang telah dikeluarkan “perseroan” ;
------------------
Bahwa dengan demikian sesuai dengan Pasal 20 ayat terakhir Anggaran Dasar
Perseroan, rapat tersebut adalah sah susunannya dan berhak untuk dapat mengambil
keputusan yang sah dan mengikat perseroan mengenai semua hal yang dibicarakan
203
dan diputuskan dalam Rapat tersebut, walaupun tidak diadakan pemanggilan terlebih
dahulu melalui iklan dari surat kabar harian ; ------------------------------------------------
- Bahwa Rapat tersebut diadakan khusus untuk membahas : -----------------------------------
I Laporan Pertanggung Jawaban Direksi Perseroan. -----------------------------------
II Penggunaan Laba Bersih Perseroan tahun dua ribu lima (2005), --------------------
III. Penambahan Laba Ditahan. --------------------------------------------------------------
IV. Pengangkatan kembali Anggota Direksi yang merupakan susunan Pengurus baru
dari perseroan tersebut : -------------------------------------------------------------------
V. Penetapan Gaji Anggota Dewan Komisaris Perseroan ;
-------------------------------
VI. Hal-hal lain yang mungkin dipandang perlu untuk dibahas, namun tetap
berpegang pada Anggaran Dasar. --------------------------------------------------------
Bahwa penghadap Nyonya Doktoranda Economik SRI WAHYU UTAMI
dalam jabatannya selaku Direktur Utama perseroan yang sekaligus sebagai ketua
rapat telah dikuasakan oleh rapat tersebut, untuk menyatakan dan menyusun
keputusan rapat tersebut dalam suatu akta resmi tersendiri dalam suatu akta Notaris.
------------
Berhubung dengan apa yang diuraikan tersebut di atas, -----------------------------------------
maka Penghadap bertindak dalam kedudukannya tersebut di atas
-----------------------------menyatakan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
---------------------------perseroan terbatas PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT
SURYA YUDHAKENCANA, berkedudukan di Banjarnegara tersebut,
--------------------------------
sebagai berikut : ---------------------------------------------------------------------------------------
I. Laporan pertanggung jawaban Direksi ; --------------------------------------------------
Laporan pertanggung jawaban sebagai Laporan Tahunan Direksi Perseroan
tersebut, termasuk Neraca dan Perhitungan Rugi / Laba tahun dua ribu lima
(2005), yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik I. SOETIKNO ------------
di Semarang, telah dipelajari sebelumnya oleh seluruh peserta rapat dan ------------
pada prinsipnya para peserta rapat dapat menerima pertanggung jawaban tersebut,
oleh karena memang perseroan selama ini menunjukkan kemajuan yang baik,
204
Laporan Tahunan tersebut yang juga dilampiri lembar Rencana Kerja tahun dua
ribu enam (2006) sudah dapat digunakan oleh Dewan Komisaris untuk menjadi
bahan dasar dalam penyusunan laporan Dewan Komisaris kepada Bank Indonesia.
II. Penggunaan Laba bersih perseroan tahun 2005 -----------------------------------------------
Bahwa laba bersih tahun dua ribu lima (2005) adalah sebesar
-------------------------
Rp.6.999.988.129,00 (enam milyar sembilan ratus sembilan puluh sembilan
juta sembilan ratus deapan puluh delapan ribu seratus dua puluh sembilan
rupiah) -----
sebagian dari laba bersih tahun dua ribu lima (2005) tersebut atau sebesar
----------
Rp.750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah), digunakan untuk
dibagikan kepada masing-masing pemegang saham sebagai Deviden,
dengan perincian sebagai berikut :
-----------------------------------------------------------------
------ a. penghadap tuan Satriyo Yudiarto, 75 % (tujuh puluh lima prosen) dari
-------- Rp.750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah), yaitu sebesar
----------- Rp.562.500.000,00 (lima ratus enam puluh dua juta lima ratus ribu
------------- rupiah), setelah dipotong Pajak Penghasilan (PPh) atas deviden
sebesar---
------ 15 % (lima belas prosen) atau sebesar Rp.84.375.000,00
-------------------------- (delapan puluh empat juta tiga ratus tujuh puluh lima ribu
rupiah), maka -------- deviden bersih setelah dikurangi pajak Penghasilan
menjadi ---------------------- Rp 478.125.000,00 (empat ratus tujuh puluh
delapan juta seratus dua ------------ puluh lima ribu rupiah) ;
-----------------------------------------------------------
------ b. penghadap nyonya Milla Feryanti, 10 % (sepuluh prosen) dari
------------------ Rp.750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah), yaitu
sebesar ----------- Rp.75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah), setelah
dipotong Pajak -------- Penghasilan (PPh) atas deviden sebesar 15 % (lima belas
205
prosen) atau ---------- sebesar Rp.11.250.000,00 (sebelas juta dua ratus lima
puluh ribu rupiah), ------ maka deviden bersih setelah dikurangi pajak
Penghasilan menjadi --------------- Rp 63.750.000,00 (enam puluh tiga juta
tujuh ratus lima puluh ribu -------------- rupiah) ;
------------------------------------------------------------------------------
------ c. penghadap tuan Ananta Yudha Irianto, 10 % (sepuluh prosen) dari
------------ Rp.750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah), yaitu sebesar
----------- Rp.75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah), setelah dipotong
Pajak -------- Penghasilan (PPh) atas deviden sebesar 15 % (lima belas prosen)
atau ---------- sebesar Rp.11.250.000,00 (sebelas juta dua ratus lima puluh ribu
rupiah), ------ maka deviden bersih setelah dikurangi pajak Penghasilan menjadi
--------------- Rp 63.750.000,00 (enam puluh tiga juta tujuh ratus lima puluh
ribu -------------- rupiah) ;
------------------------------------------------------------------------------
------ d. penghadap nyonya Tenny Yanutriana, 5 % (lima prosen) dari
------------------- Rp.750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah), yaitu
sebesar ----------- Rp.37.500.000,00 (tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu
rupiah), setelah --------- dipotong Pajak Penghasilan (PPh) atas deviden sebesar
15 % (lima belas ------ prosen) atau sebesar Rp.5.625.000,00 (lima juta enam
ratus dua puluh ---------- lima ribu rupiah), maka deviden bersih setelah
dikurangi pajak ------------------- Penghasilan menjadi Rp 31.875.000,00 (tiga
puluh satu juta delapan ratus ------ tujuh puluh lima ribu rupiah) ;
----------------------------------------------------Penerimaan Deviden tersebut telah
diterima oleh masing-masing pemegang saham
III. PENAMBAHAN LABA DITAHAN. ----------------------------------------------------
Laba bersih tahun dua ribu lima (2005) sebesar Rp.6.999.988.129,00 (enam
milyar sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus delapan puluh
delapan ribu seratus duapuluh sembilan rupiah), setelah digunakan untuk
dibagikan kepada masing-masing pemegang saham sebagai Deviden sebesar
Rp.750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah) --------------------------------
206
sehingga dengan demikian sisa laba bersih sama dengan (=) Rp.6.249.988.129,00
(enam milyar dua ratus empat puluh sembilan juta sembilan ratus delapan puluh
delapan ribu seratus dua puluh sembilan rupiah). ---------------------------------------
- Para pemegang saham memutuskan dan setuju bahwa sisa laba bersih sebesar--
Rp.6.249.988.129,00 (enam milyar dua ratus empat puluh sembilan juta sembilan
ratus delapan puluh delapan ribu seratus dua puluh sembilan rupiah) tersebut,
tetap disimpan pada Pos Laba Ditahan Perseroan. --------------------------------------
- Bahwa Laba Ditahan Perseroan yang sudah ada adalah sebesar
Rp 9.895.658.281,00 (sembilan milyar delapan ratus sembilan puluh lima juta
enam ratus lima puluh delapan ribu dua ratus delapan puluh satu rupiah),
kemudian karena ada penambahan sebesar Rp.6.249.988.129 ,00 (enam milyar
dua ratus empat puluh sembilan juta sembilan ratus delapan puluh delapan ribu
seratus dua puluh sembilan rupiah), maka jumlah akumulatif Laba Ditahan
seluruhnya menjadi sebesar Rp.16.145.646.410,00 (enam belas milyar seratus
empat puluh lima juta enam ratus empat puluh enam ribu empat ratus sepuluh
rupiah). ----------------------------------------------------------------------------------------
IV. PENGANGKATAN DIREKSI ------------------------------------------------------------
Sehubungan dengan telah berakhirnya jabatan Nyonya Doktoranda Economik
SRI WAHYU UTAMI sebagai Direktur Utama perseroan untuk masa bakti 5
(lima) tahun, maka peserta rapat secara aklamasi telah menyetujui untuk
mengangkat kembali Nyonya Doktoranda Economik SRI WAHYU UTAMI
sebagai Direktur Utama untuk terhitung sejak tanggal delapan April tahun dua
ribu enam (08-04-2006) sampai dengan delapan April tahun dua ribu sebelas
(08-04-2011). Pengangkatan mana telah mendapat persetujuan dari -----------------
BANK INDONESIA sebagaimana yang ternyata dalam suratnya tertanggal enam
belas Maret tahun dua ribu enam (16-03-2006) ---------------------------------------
No: 8/43/DPBPR/IDABPR/Pwt/rahasia, dan dengan demikian susunan Direksi
Perseroan adalah sebagai berikut :
---------------------------------------------------------- Direktur Utama : Nyonya
Doktoranda Economik SRI WAHYU UTAMI
207
- Direktur : Tuan AGUS BUDI SANTOSO -----------------------------
V. PENETAPAN GAJI PARA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS --------------------
- Dengan pertimbangan bahwa gaji para anggota Direksi telah dinaikkan per
bulan Januari 2006 (dua ribu enam), maka pada akhirnya peserta rapat
menyatakan setuju untuk menetapkan gaji baru para anggota Dewan Komisaris
dengan tetap berpedoman bahwa gaji para anggota Dewan Komisaris tidak
melebihi gaji Direktur Utama, sebagai berikut : -----------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------- (dalam Rupiah)
No Nama Jabatan Gaji Kotor Pengurangan Gaji Bersih
THT Jamsostek PPh 21 a Satriyo Yudiarto Komisaris Utama 7,012,430 607,500 379,080 376,100 5,649,750b Tenny Yanutriana Komisaris 6,982,710 602,500 375,960 401,000 5,603,250c Vonny Contesa Komisaris 5,399,830 470,000 293,280 265,550 4,371,000
VI. Hal-Hal Lain Yang Dipandang Perlu Dibahas
Sehubungan dengan rencana pembukaan kantor cabang Bank Perkreditan Rakyat
Surya Yudha di Purwokerto yang telah dicantumkan dalam Rencana Kerja Tahun
2006 (dua ribu enam), maka seluruh peserta rapat khususnya Dewan Komisaris
mengingatkan kepada Dewan Direksi untuk segera mempersiapkan hal tersebut
sebaik-baiknya, dengan tetap berpedoman pada prinsip kehati-hatian dan sesuai
dengan ketentuan dan peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. ------------
- Karena tidak ada lagi yang dibicarakan atau meminta berbicara, maka rapat ini
kemudian ditutup oleh ketua rapat pada pukul 11:00 WIB (sebelas Waktu Indonesia
Barat). --------------------------------------------------------------------------------------------------
Penghadap, saya, Notaris kenal.
---------------------------------------------------------------------
------------------------------------- DEMIKIANLAH AKTA INI ----------------------------------
Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di Purwokerto, pada hari dan tanggal
tersebut
dalam kepala akta ini, dengan dihadiri oleh :
------------------------------------------------------
208
13. Tuan HERLAMBANG, Sarjana Hukum, lahir di Bengkalis, pada tanggal 27 (dua
puluh tujuh) September 1966 (seribu sembilan ratus enam puluh enam), bertempat
tinggal di Purwanegara, Rukun Tetangga 01, Rukun Warga 04, Kelurahan
Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, pemegang
Kartu Tanda Penduduk nomor : 02334/010374/742002; ---------------------------------
14. Nona SUSI SUSWATI, lahir di Banyumas, pada tanggal 09 (sembilan) Juni 1982
(seribu sembilan ratus delapan puluh dua), bertempat tinggal di di Purwanegara,
Rukun Tetangga 03, Rukun Warga 04, Kelurahan Purwanegara, Kecamatan
Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor
: 01118/005232/742002; ----------------------------------------------------------------------
keduanya Asisten Notaris, yang saya, Notaris kenal, sebagai saksi. ---------------------------
Setelah akta ini saya, Notaris bacakan kepada penghadap dan saksi, maka akta ini
ditandatangani oleh penghadap, saksi dan saya, Notaris. ----------------------------------------
Dilangsungkan dengan tanpa perubahan. ----------------------------------------------------------
Asli akta ini telah ditandatangani sebagaimana mestinya.
Diberikan sebagai turunan yang sama bunyinya, ---------
Notaris di Purwokerto,
(PRIAN RISTIARTO, Sarjana Hukum)
209
(1) Rapat Pengurus dapat diadakan di tempat lain dalam wilayah Republik --------
Indonesia dengan persetujuan Pembina. ---------------------------------------------
----------------------------------------- Pasal 22 ----------------------------------------------
(1) Rapat Pengurus dipimpin oleh Ketua Umum. --------------------------------------
(2) Dalam hal Ketua Umum tidak dapat hadir atau berhalangan, maka Rapat
Pengurus akan dipimpin oleh seorang anggota Pengurus yang dipilih oleh dan
dari Pengurus yang hadir. --------------------------------------------------------------
(3) Satu orang Pengurus hanya dapat diwakili oleh Pengurus lainnya dalam Rapat
Pengurus berdasarkan surat kuasa. -------------------------------------------
(4) Rapat Pengurus sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila;
a. dihadiri paling sedikit 2/3 (dua per tiga) jumlah Pengurus, ------------------
b. dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) huruf a ------------
tidak tercapai, maka dapat diadakan pemanggilan Rapat Pengurus kedua,
c. pemanggilan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (4) huruf b, ---------
harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diselenggarakan,
dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal Rapat ;
----------------------------------------------------------------------
d. Rapat Pengurus kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan
paling lambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak Rapat Pengurus ----
pertama. ------------------------------------------------------------------------------
e. Rapat Pengurus kedua sah dan berhak mengambil keputusan yang ---------
mengikat, apabila dihadiri lebih dari ½ (satu per dua) jumlah Pengurus. --
210
------------------------------------------- Pasal 23 --------------------------------------------
(1) Keputusan Rapat Pengurus harus diambil berdasarkan musyawarah untuk
mufakat. ----------------------------------------------------------------------------------
(2) Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,
maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu per dua)
jumlah suara yang sah. -----------------------------------------------------------------
(3) Dalam hal suara setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka usul ditolak. -
(4) Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup
tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain -------
dilakukan secara terbuka, kecuali Ketua Rapat menentukan lain dan tidak ada
keberatan dari yang hadir. --------------------------------------------------------------
(5) Suara abstain dan suara yang tidak sah tidak dihitung dalam menentukan jumlah
suara yang dikeluarkan. -------------------------------------------------------
(6) Setiap Rapat Pengurus dibuat berita acara rapat yang ditandatangani oleh ketua
rapat dan 1 (satu) orang anggota pengurus lainnya yang ditunjuk oleh rapat
sebagai sekretaris rapat. ---------------------------------------------------------
(7) Penandatanganan yang dimaksud dalam ayat (6) tidak disyaratkan apabila
Berita Acara Rapat dibuat dengan akta notaris. -------------------------------------
(8) Pengurus dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat
Pengurus, dengan ketentuan semua anggota Pengurus telah diberitahu secara
tertulis dan semua anggota Pengurus memberikan persetujuan mengenai usul
yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. ------
(9) Keputusan yang diambil sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (8),
mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah
dalam Rapat Pengurus. -----------------------------------------------------------------
------------------------------------- PENGAWAS -------------------------------------------
--------------------------------------- Pasal 24 ------------------------------------------------
211
(1) Pengawas adalah organ Yayasan yang bertugas melakukan pengawasan dan
memberi nasihat kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatanYayasan. ------
(2) Pengawas terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih anggota Pengawas. --------------
(3) Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang Pengawas, ---------------------------
maka 1 (satu) orang di antaranya dapat diangkat sebagai Ketua Pengawas. ----
---------------------------------------- Pasal 25 -----------------------------------------------
(1) Yang dapat diangkat sebagai anggota Pengawas adalah orang perseorangan
yang mampu melakukan perbuatan hukum dan tidak dinyatakan bersalah dalam
melakukan pengawasan Yayasan yang menyebabkan kerugian bagi Yayasan,
masyarakat atau negara berdasarkan putusan pengadilan, dalam jangka waktu 5
(lima) tahun tehitung sejak tanggal putusan tersebut -----------
berkekuatan hukum tetap. --------------------------------------------------------------
(2) Pengawas diangkat oleh Pembina melalui Rapat Pembina untuk jangka waktu 5
(lima) tahun dan dapat diangkat kembali. ------------------------------------------
(3) Dalam hal jabatan Pengawas kosong, maka dalam jangka waktu paling lama 30
(tiga puluh) hari sejak terjadinya kekosongan, Pembina harus menyelenggarakan
rapat, untuk mengisi kekosongan itu. --------------------------
(4) Dalam hal semua jabatan Pengawas kosong, maka dalam jangka waktu paling
lama 30 (tiga puluh) hari sejak terjadinya kekosongan tersebut, Pembina harus
menyelenggarakan rapat untuk mengangkat Pengawas baru, dan untuk
sementara Yayasan diurus oleh Pengurus. -------------------------------------------
(5) Pengawas berhak mengundurkan diri dari jabatannya, dengan memberitahukan
secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Pembina paling lambat 30
(tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.
------------------------------------------------------------------------------------
(6) Dalam hal terdapat penggantian Pengawas Yayasan, maka dalam jangka waktu
paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal dilakukan penggantian
212
Pengawas Yayasan, Pembina wajib menyampaikan pemberitahuan secara
tertulis kepada Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dan instansi terkait. -----------------------------------
(7) Pengawas tidak dapat merangkap sebagai Pembina, Pengurus atau Pelaksana
Kegiatan. ----------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------- Pasal 26 -----------------------------------------
Jabatan Pengawas berakhir apabila : ------------------------------------------------------
(1) meninggal dunia ; ------------------------------------------------------------------------
(2) mengundurkan diri ; ---------------------------------------------------------------------
(3) bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan yang
diancam dengan hukuman penjara paling sedikit 5 (lima) tahun ; ----------------
diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Pembina ; ----------------------------
(4) masa jabatan berakhir. ------------------------------------------------------------------
--------------------- TUGAS DAN WEWENANG PENGAWAS ---------------------
------------------------------------------- Pasal 27 --------------------------------------------
(1) Pengawas wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan
tugas pengawasan untuk kepentingan Yayasan. -------------------------------------
(2) Ketua Pengawas dan satu anggota Pengawas berwenang bertindak untuk dan
atas nama Pengawas. --------------------------------------------------------------------
(3) Pengawas berwenang ; ------------------------------------------------------------------
a. memasuki bangunan, halaman, atau tempat lain yang dipergunakan
Yayasan ; -----------------------------------------------------------------------------
b. memeriksa dokumen ; --------------------------------------------------------------
c. memeriksa pembukuan dan mencocokkannya dengan uang kas ; atau ------
d. mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Pengurus ; ----------
e. memberi peringatan kepada Pengurus. -------------------------------------------
213
(4) Pengawas dapat memberhentikan untuk sementara 1 (satu) orang atau lebih
Pengurus, apabila Pengurus tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran
Dasar dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. --------------------
(5) Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan secara tertulis kepada yang
bersangkutan disertai alasannya. ------------------------------------------------------
(6) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal pemberhentian
sementara itu, Pengawas diwajibkan untuk melaporkan secara tertulis kepada
Pembina. ----------------------------------------------------------------------------------
(7) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal laporan diterima ---
oleh Pembina sebagaimana dimaksud dalam ayat (6), maka Pembina wajib
memanggil anggota Pengurus yang bersangkutan untuk diberi kesempatan
membela diri. -----------------------------------------------------------------------------
(8) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal pembelaan diri
sebagaimana dimaksud dalam ayat (7), Pembina dengan keputusan Rapat
Pembina wajib : --------------------------------------------------------------------------
mencabut keputusan pemberhentian sementara ; atau ------------------------------
a. memberhentikan anggota Pengurus yang bersangkutan. ----------------------
(9) Dalam hal Pembina tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud ----
dalam ayat (7) dan ayat (8), maka pemberhentian sementara batal demi --------
hukum, dan yang bersangkutan menjabat kembali jabatannya semula. ----------
(10) Dalam hal seluruh Pengurus diberhentikan sementara, maka untuk sementara
Pengawas diwajibkan mengurus Yayasan. -------------------------------------------
---------------------------------- RAPAT PENGAWAS ------------------------------------
----------------------------------------- Pasal 28 ----------------------------------------------
(1) Rapat Pengawas dapat diadakan setiap waktu bila dianggap perlu atas
permintaan tertulis dari seorang atau lebih Pengawas atau Pembina. ------------
214
(2) Panggilan Rapat Pengawas dilakukan oleh Pengawas yang berhak mewakili
Pengawas. ---------------------------------------------------------------------------------
(3) Panggilan Rapat Pengawas disampaikan kepada setiap Pengawas secara
langsung, atau melalui surat dengan mendapat tanda terima, paling lambat 7
(tujuh) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal
panggilan dan tanggal rapat. -----------------------------------------------------------
(4) Panggilan Rapat itu harus mencantumkan tanggal, waktu, tempat, dan acara
rapat. ---------------------------------------------------------------------------------------
(5) Rapat Pengawas diadakan di tempat kedudukan Yayasan atau di tempat kegiatan
Yayasan. -----------------------------------------------------------------------
(6) Rapat Pengawas dapat diadakan di tempat lain dalam wilayah hukum ----------
Republik Indonesia dengan persetujuan Pembina. ----------------------------------
------------------------------------------ Pasal 29 ---------------------------------------------
(1) Rapat Pengawas dipimpin oleh Ketua Umum. ---------------------------------------
(2) Dalam hal Ketua Umum tidak dapat hadir atau berhalangan, maka Rapat
Pengawas akan dipimpin oleh satu orang Pengawas yang dipilih oleh dan dari
Pengawas yang hadir. --------------------------------------------------------------------
(3) Satu orang anggota Pengawas hanya diwakili oleh Pengawas lainnya dalam
Rapat Pengawas berdasarkan surat kuasa. --------------------------------------------
Rapat Pengawas sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila :
a. dihadiri paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Pengawas ; -------------
b. dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) huruf a ------------
tidak tercapai, maka dapat diadakan pemanggilan Rapat Pengawas kedua ;
c. pemanggilan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (4) huruf b, ----------
harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diselenggarakan,
---------------------------------------------------------------------
dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat ; ------
215
d. Rapat Pengawas kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan
paling lambat 21 (dua puluh satu) hari dari terhitung sejak Rapat Pengawas
pertama ; ------------------------------------------------------------------------------
e. Rapat Pengawas kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang
mengikat, apabila dihadiri oleh paling sedikit ½ (satu per dua) jumlah
Pengawas. -----------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------- Pasal 30 ----------------------------------------
(1) Keputusan Rapat Pengawas harus diambil berdasarkan musyawarah untuk
mufakat. -------------------------------------------------------------------------------
(2) Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,
maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu per dua)
jumlah suara yang sah. ---------------------------------------------
(3) Dalam hal suara setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka usul ditolak.
--------------------------------------------------------------------------------
(4) Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara
tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-
hal lain dilakukan secara terbuka, kecuali Ketua Rapat menentukan lain dan
tidak ada keberatan dari yang hadir. -----------------------------------------
(5) Suara abstain dan suara yang tidak sah tidak dihitung dalam menentukan
jumlah suara yang dikeluarkan. ----------------------------------------------------
(6) Setiap Rapat Pengawas dibuat berita acara rapat yang ditandatangani oleh
Ketua Rapat dan 1 (satu) orang anggota Pengurus lainnya yang ditunjuk oleh
rapat sebagai Sekretaris Rapat. -----------------------------------------------
(7) Penandatanganan yang dimaksud dalam ayat (6) tidak disyaratkan apabila
Berita Acara Rapat dibuat dengan akta Notaris. ---------------------------------
(8) Pengawas dapat juga mengambil keputusan yang sah --------------------------
tanpa mengadakan Rapat Pengawas, ----------------------------------------------
216
(9) dengan ketentuan semua Pengawas telah diberitahu secara tertulis dan -----
semua Pengawas memberikan persetujuan mengenai usul ---------------------
yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani usul tersebut. ---------
(10)Keputusan yang diambil sebagaimana dimaksud dalam ayat (8), -------------
mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil -----------
dengan sah dalam Rapat Pengawas. -----------------------------------------------
----------------------------------- RAPAT GABUNGAN ------------------------------
-------------------------------------------- Pasal 31 ---------------------------------------
(1) Rapat Gabungan adalah rapat yang diadakan oleh Pengurus dan Pengawas
untuk mengangkat Pembina, apabila Yayasan tidak lagi mempunyai Pembina.
------------------------------------------------------------------------------
(2) Rapat Gabungan diadakan paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
Yayasan tidak lagi mempunyai Pembina. ---------------------------------
(3) Panggilan Rapat Gabungan dilakukan oleh Pengurus. --------------------------
(4) Panggilan Rapat Gabungan disampaikan kepada setiap Pengurus dan
Pengawas secara langsung, atau melalui surat dengan mendapat tanda
terima, paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak -
memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat. -----------------------
(5) Panggilan Rapat Gabungan harus mencantumkan tanggal, waktu, tempat --
dan acara rapat. -----------------------------------------------------------------------
(6) Rapat Gabungan diadakan di tempat kedudukan Yayasan atau di tempat
kegiatan Yayasan. --------------------------------------------------------------------
(7) Rapat Gabungan dipimpin oleh Ketua Pengurus. -------------------------------
(8) Dalam hal Ketua Pengurus tidak ada atau berhalangan hadir, ----------------
maka Rapat Gabungan dipimpin oleh Ketua Pengawas. -----------------------
(9) Dalam hal Ketua Pengurus dan Ketua Pengawas --------------------------------
tidak ada atau berhalangan hadir, --------------------------------------------------
maka Rapat Gabungan dipimpin oleh Pengurus atau Pengawas --------------
217
yang dipilih oleh dan dari Pengurus dan Pengawas yang hadir. ---------------
----------------------------------------- Pasal 32 ------------------------------------------
(1) Satu orang Pengurus hanya dapat diwakili oleh Pengurus lainnya dalam
Rapat Gabungan berdasarkan surat kuasa. ---------------------------------------
(2) Satu orang Pengawas hanya dapat diwakili oleh Pengawas lainnya dalam
Rapat Gabungan berdasarkan surat kuasa. ---------------------------------------
(3) Setiap Pengurus atau pengawas yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu)
suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap Pengurus atau Pengawas lain
yang diwakilinya. ---------------------------------------------------------------
(4) Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara
tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal
lain dilakukan secara terbuka, kecuali Ketua Rapat menentukan lain dan
tidak ada keberatan dari yang hadir. -----------------------------------------
(5) Suara abstain dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan, ---------
dan dianggap tidak ada. -------------------------------------------------------------
----------------- KORUM DAN PUTUSAN RAPAT GABUNGAN -------------
----------------------------------------- Pasal 33 ------------------------------------------
(1) a. Rapat Gabungan adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang ----
mengikat apabila dihadiri paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah
anggota Pengurus dan 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota Pengawas.
b. Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a --------
tidak tercapai, maka dapat diadakan pemanggilan Rapat Gabungan -----
kedua. ------------------------------------------------------------------------------
a. Pemanggilan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) huruf b, -----
harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat
diselenggarakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan
tanggal rapat. ---------------------------------------------------------------------
b. Rapat Gabungan kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari
dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak Rapat
Gabungan Pertama. -------------------------------------------------------------
218
c. Rapat Gabungan kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan --
yang mengikat apabila dihadiri paling sedikit ½ (satu per dua) dari -----
jumlah anggota Pengurus dan ½ (satu per dua) dari jumlah anggota
Pengawas. ------------------------------------------------------------------------
(2) Keputusan Rapat Gabungan sebagaimana tersebut di atas ditetapkan
berdasarkan musyawarah untuk mufakat. ----------------------------------------
(3) Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,
maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju
paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah suara yang sah yang
dikeluarkan dalam rapat. ------------------------------------------------
(4) Setiap Rapat Gabungan dibuat Berita Acara Rapat, yang untuk
pengesahannya ditandatangani oleh Ketua Rapat dan 1 (satu) orang anggota
Pengurus atau anggota Pengawas yang ditunjuk oleh rapat. ---------
(5) Berita Acara Rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) menjadi bukti yang
sah terhadap Yayasan dan pihak ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu
yang terjadi dalam rapat. --------------------------------------------------
(6) Penandatanganan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) tidak disyaratkan
apabila Berita Acara Rapat dibuat dengan akta notaris. ------------------------
(7) Anggota Pengurus dan anggota Pengawas dapat juga mengambil keputusan
yang sah tanpa mengadakan Rapat Gabungan, dengan ketentuan semua
Pengurus dan semua Pengawas telah diberitahu secara tertulis dan semua --
Pengurus dan semua Pengawas memberikan persetujuan mengenai usul yang
diajukan secara tertulis, dengan menandatangani usul tersebut. --------
(8) Keputusan yang diambil dengan cara sebagaimana dimaksud dalam ayat (7)
mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah
dalam Rapat Gabungan. ----------------------------------------------
219
--------------------------------------- TAHUN BUKU
------------------------------------------------------------------------------- Pasal 34
--------------------------------------
(1) Tahun Buku Yayasan dimulai dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan
tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember. -------------------------------------------
(2) Pada akhir Desember tiap tahun, buku Yayasan ditutup. -----------------------
(3) Untuk pertama kalinya tahun buku Yayasan dimulai pada tanggal dari Akta
Pendirian Yayasan dan ditutup pada tanggal tiga puluh satu Desember tahun
dua ribu enam (31-12-2006). -----------------------------------------------
---------------------------------- LAPORAN TAHUNAN -----------------------------
------------------------------------------- Pasal 35 ----------------------------------------
(1) Pengurus wajib menyusun secara tertulis laporan tahunan paling lambat 5
(lima) bulan setelah berakhirnya tahun buku Yayasan. -------------------------
(2) Laporan tahunan memuat sekurang-kurangnya : --------------------------------
a. laporan keadaan dan kegiatan Yayasan selama tahun buku yang lalu serta
hasil yang telah dicapai ; -------------------------------------------------
b. laporan keuangan yang terdiri atas laporan posisi keuangan pada akhir
periode, laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan laporan
keuangan. -------------------------------------------------------------------------
(3) Laporan tahunan wajib ditandatangani oleh Pengurus dan Pengawas. -------
(4) Dalam hal terdapat anggota Pengurus atau Pengawas yang tidak
menandatangani laporan tersebut, maka yang bersangkutan harus
menyebutkan alasan tertulis. -------------------------------------------------------
(5) Laporan tahunan disahkan oleh Pembina dalam rapat tahunan. ---------------
(6) Ikhtisar laporan tahunan Yayasan disusun sesuai dengan standar akuntansi
keuangan yang berlaku dan diumumkan pada papan pengumuman di -------
kantor Yayasan. ----------------------------------------------------------------------
220
------------------------- PERUBAHAN ANGGARAN DASAR --------------------
---------------------------------------------- Pasal 36 -------------------------------------
(1) Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilaksanakan berdasarkan
keputusan Rapat Pembina, yang dihadiri paling sedikit 2/3 (dua per tiga)
dari jumlah Pembina. ---------------------------------------------------------------
(2) Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. ----------------
(3) Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,
maka keputusan ditetapkan berdasarkan persetujuan paling ------
sedikit 2/3 (dua per tiga) dari seluruh jumlah Pembina yang hadir atau ----
yang diwakili. -----------------------------------------------------------------------
(4) Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak tercapai, --
maka diadakan pemanggilan Rapat Pembina yang kedua paling cepat 3
(tiga) hari terhitung sejak tanggal Rapat Pembina yang pertama.
------------
(5) Rapat Pembina kedua tersebut sah, apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (satu
per dua) dari seluruh Pembina. ----------------------------------------------------
(6) Keputusan Rapat Pembina kedua sah, apabila diambil berdasarkan
persetujuan suara terbanyak dari jumlah Pembina yang hadir atau yang
diwakili. ------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------- Pasal 37 ----------------------------------------
(1) Perubahan Anggaran Dasar dilakukan dengan akta notaris dan dibuat dalam
bahasa Indonesia. ------------------------------------------------------------
(2) Perubahan Anggaran Dasar tidak dapat dilakukan terhadap maksud dan
tujuan Yayasan. ----------------------------------------------------------------------
(3) Perubahan Anggaran Dasar yang menyangkut perubahan nama dan kegiatan
Yayasan, harus mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia. -----------------------------------
221
(4) Perubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal sebagaimana
dimaksud dalam ayat (3) cukup diberitahukan kepada Menteri Kehakiman
Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. -----------------------------------
(5) Perubahan Anggaran Dasar tidak dapat dilakukan pada saat Yayasan
dinyatakan pailit, kecuali atas persetujuan kurator. -----------------------------
------------------------------------ PENGGABUNGAN -------------------------------
------------------------------------------- Pasal 38 ----------------------------------------
(1) Penggabungan Yayasan dapat dilakukan dengan menggabungkan 1 (satu)
atau lebih Yayasan dengan yayasan lain, dan mengakibatkan Yayasan yang
menggabungkan diri menjadi bubar. ----------------------------------------------
(2) Penggabungan Yayasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat
dilakukan dengan memperhatikan : -----------------------------------------------
a. ketidakmampuan Yayasan melaksanakan kegiatan usaha tanpa ---------
dukungan yayasan lain ; --------------------------------------------------------
b. Yayasan yang menerima penggabungan dan yang bergabung ------------
kegiatannya sejenis ; atau ------------------------------------------------------
c. Yayasan yang menggabungkan diri tidak pernah melakukan perbuatan
yang bertentangan dengan Anggaran Dasarnya, ketertiban umum dan
kesusilaan. ------------------------------------------------------------------------
(3) Usul penggabungan Yayasan dapat disampaikan oleh Pengurus kepada
Pembina. ------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------- Pasal 39 ----------------------------------------
(1) Penggabungan Yayasan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat
Pembina yang dihadiri paling sedikit ¾ (tiga per empat) dari jumlah anggota
Pembina dan disetujui paling sedikit ¾ (tiga per empat) dari seluruh jumlah
anggota Pembina yang hadir. -----------------------------------
222
(2) Pengurus dari masing-masing Yayasan yang akan menggabungkan diri dan
yang akan menerima penggabungan menyusun usul rencana penggabungan.
-----------------------------------------------------------------------
(3) Usul rencana penggabungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
dituangkan dalam rancangan akta penggabungan oleh Pengurus dari -------
yayasan yang akan menggabungkan diri dan yang akan menerima ----------
penggabungan. -----------------------------------------------------------------------
(4) Rancangan akta penggabungan harus mendapat persetujuan dari Pembina
masing-masing Yayasan. -----------------------------------------------------------
(5) Rancangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) dituangkan dalam akta
penggabungan yang dibuat dihadapan notaris dalam bahasa Indonesia. ----
(6) Pengurus Yayasan hasil penggabungan wajib mengumumkan hasil
penggabungan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia paling lambat
30 (tiga puluh) hari terhitung sejak penggabungan selesai dilakukan. -------
(7) Dalam hal penggabungan Yayasan diikuti dengan perubahan Anggaran
Dasar yang memerlukan persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi ------
Manusia, maka akta perubahan Anggaran Dasar Yayasan wajib ------------
disampaikan kepada Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia untuk
memperoleh persetujuan dengan dilampiri akta penggabungan. -------------
--------------------------------------- PEMBUBARAN ---------------------------------
-------------------------------------------- Pasal 40 ---------------------------------------
(1) Yayasan bubar karena : -------------------------------------------------------------
a. alasan sebagaimana dimaksud dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam
Anggaran Dasar berakhir ; ---------------------------------------------
b. tujuan Yayasan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar telah tercapai
atau tidak tercapai ; -------------------------------------------------------------
223
c. putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap berdasarkan
alasan : ----------------------------------------------------------------------------
1. Yayasan melanggar ketertiban umum dan kesusilaan ; ----------------
2. tidak mampu membayar utangnya setelah dinyatakan pailit ; atau --
3. harta kekayaan Yayasan tidak cukup untuk melunasi utangnya setelah
pernyataan pailit dicabut ; ----------------------------------------
(2) Dalam hal Yayasan bubar sebagaimana diatur dalam ayat (1) huruf a dan --
huruf b, Pembina menunjuk likuidator untuk membereskan kekayaan Yayasan.
------------------------------------------------------------------------------
(3) Dalam hal tidak ditunjuk likuidator, maka Pengurus bertindak sebagai
likuidator. -----------------------------------------------------------------------------
(4) Pembubaran Yayasan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat
Pembina yang dihadiri paling sedikit ¾ (tiga per empat) dari jumlah anggota
Pembina dan disetujui paling sedikit ¾ (tiga per empat) dari seluruh jumlah
anggota Pembina yang hadir. ------------------------------------
-------------------------------------------- Pasal 41 ---------------------------------------
(1) Dalam hal Yayasan bubar, yayasan tidak dapat melakukan perbuatan hukum,
kecuali untuk membereskan kekayaannya dalam proses likuidasi. -
(2) Dalam hal Yayasan sedang dalam proses likuidasi, untuk semua surat keluar
dicantumkan frasa “dalam likuidasi” di belakang nama Yayasan. ---
(3) Dalam hal Yayasan bubar karena putusan pengadilan, maka pengadilan ---
juga menunjuk likuidator. ----------------------------------------------------------
(4) Dalam hal pembubaran Yayasan karena pailit, berlaku peraturan -----------
perundang-undangan di bidang kepailitan. --------------------------------------
(5) Ketentuan mengenai penunjukan, pengangkatan, pemberhentian sementara,
pemberhentian, wewenang, kewajiban, tugas dan tanggung jawab, serta
pengawasan terhadap Pengurus, belaku juga bagi likuidator. --
224
(6) Likuidator atau Kurator yang ditunjuk untuk melakukan pemberesan
kekayaan Yayasan yang bubar atau dibubarkan, paling lambat 5 (lima) hari
terhitung sejak tangal penunjukan wajib mengumumkan pembubaran Yayasan
dalam proses likuidasinya dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia.
-----------------------------------------------------------------------------
(7) Likuidator atau Kurator dalam jangka waktu paling lambat dalam 30 (tiga
puluh) hari terhitung sejak tanggal proses likuidasi berakhir, wajib --------
mengumumkan hasil likuidasi dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia.
-----------------------------------------------------------------------------
(8) Likuidator atau Kurator dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung
sejak tanggal proses likuidasi berakhir wajib melaporkan pembubaran
Yayasan kepada Pembina. ---------------------------------------------------------
(9) Dalam hal laporan mengenai pembubaran Yayasan sebagaimana dimaksud
ayat (8) dan pengumuman hasil likuidasi sebagaimana dimaksud ayat (7) -
tidak dilakukan, maka bubarnya Yayasan tidak berlaku bagi pihak ketiga. -
------------- CARA PENGGUNAAN KEKAYAAN SISA LIKUIDASI -------
------------------------------------------- Pasal 42 ----------------------------------------
(1) Kekayaan sisa hasil likuidasi diserahkan kepada yayasan lain yang
mempunyai maksud dan tujuan yang sama dengan Yayasan yang bubar. --
(2) Kekayaan sisa hasil likuidasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat
diserahkan kepada badan hukum lain yang melakukan kegiatan yang sama
dengan Yayasan yang bubar, apabila hal tersebut diatur dalam Undang-
undang yang berlaku bagi badan hukum tersebut. ------------------------------
(3) Dalam hal kekayaan sisa hasil likuidasi tidak diserahkan kepada yayasan -
lain atau kepada badan hukum lain sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dan ayat (2), kekayaan tersebut diserahkan kepada Negara dan
--------------
225
penggunaannya dilakukan sesuai dengan maksud dan tujuan Yayasan yang
bubar. ---------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------- PERATURAN PENUTUP ----------------------------
------------------------------------------- Pasal 43 ----------------------------------------
(1) Hal-hal yang tidak diatur atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini
akan diputuskan oleh Rapat Pembina. ----------------------------------------
(2) Menyimpang dari ketentuan dalam Pasal 7 ayat (4), Pasal 13 ayat (1), dan
Pasal 24 ayat (1) Anggaran Dasar ini mengenai tata cara pengangkatan
Pembina, Pengurus, dan Pengawas untuk pertama kalinya diangkat susunan
Pembina, Pengurus dan Pengawas Yayasan dengan susunan sebagai berikut :
--------------------------------------------------------------------------------
A. PEMBINA : ----------------------------------------------------------------
Ketua : Penghadap Tuan ISPLANCIUS disebut juga --------
Haji Mohammad ISPLANCIUS ISMAIL, ---------
Sarjana Hukum, Magister Humaniora, tersebut ; -
Anggota : 1. Penghadap Tuan Haji SUDARMAN, --------------
Sarjana Agama, tersebut ; ---------------------------
2. Penghadap Tuan DANI KUSWORO disebut juga
DANI KUSWORO, Sarjana Pertanian, tersebut;
PENGURUS : ----------------------------------------------------------------
Ketua Umum : Tuan Haji AHMAD HIDAYAT KAMAL, --------
Magister Enginering, lahir di Tegal, pada tanggal
empat Oktober tahun seribu sembilan ratus lima puluh
dua (04-10-1952), Warga Negara Indonesia, Pegawai
Negeri Sipil, bertempat tinggal di Gang Delima 14 B,
Rukun Tetangga 05, Rukun Warga 04, Kelurahan
Kober, Kecamatan Purwokerto ------
226
Barat, Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu ------
Tanda Penduduk (KTP) Nomor : -------------------
02912/012046/722006; ----------------------------------
Ketua : Tuan MUFARRIHAN, lahir di Semarang, pada tanggal sepuluh
April tahun seribu sembilan ratus enam puluh delapan
(10-04-1968), Warga Negara Indonesia, Karyawan
Swasta, bertempat tinggal di Pasirmuncang, Rukun
Tetangga 03, Rukun Warga 03, Kelurahan
Pasirmuncang, Kecamatan Purwokerto Barat,
Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu Tanda
Penduduk (KTP) Nomor : 01766/007633/722004.
----------------------------------
Sekretaris : Tuan NOOR ASYIK disebut juga Doktorandus --
NOOR ASYIK, Magister Agama, lahir di Kudus,
pada tanggal dua puluh Oktober tahun seribu sembilan
ratus enam puluh tujuh (20-10-1967), Warga Negara
Indonesia, Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di
Perum KPN GR Kav 99, Rukun Tetangga 02, Rukun
Warga 08, Kelurahan Bantarsoka, Kecamatan
Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, pemegang
Kartu Tanda Penduduk (KTP) Nomor :
02675/0109555/722005 ;
Bendahara Umum : Tuan SOLECHAN disebut juga --------------------
Haji SOLECHAN, lahir di Bobotsari, pada tanggal
enam belas Juli tahun seribu sembilan ratus tiga puluh
empat (16-07-1934), Warga Negara Indonesia,
Pensiunan, bertempat tinggal di Jalan Kranji Gang I/36,
Rukun Tetangga 02, Rukun Warga 07, Kelurahan
Kranji, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten
Banyumas, -----------
227
pemegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) Nomor : --
1668/007775/731002; -----------------------------------
Bendahara : Tuan BAMBANG SUNARYO, lahir di -------------
Banyumas, pada tanggal dua puluh satu Agustus tahun
seribu sembilan ratus lima puluh empat --------
(21-08-1954), Warga Negara Indonesia, Karyawan,
bertempat tinggal di Jalan Kranji 53/IV, Rukun
Tetangga 02, Rukun Warga 07, Kelurahan Kranji,
Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas,
pemegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) Nomor :
01419/006536/731002; ------------------------
PENGAWAS : ---------------------------------------------------------------
Ketua : Tuan HENDRO KUNCORO, disebut juga HENDRO
KUNCORO, Sarjana Pertanian, lahir di Wonosobo,
pada tanggal sebelas Mei tahun seribu sembilan ratus
enam puluh sembilan (11-05-1969), Warga Negara
Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di Grendeng,
Rukun Tetangga 01, Rukun Warga 03, Kelurahan
Grendeng, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten
Banyumas, pemegang Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Nomor : 01345/006632/742006;
----------------------------------
Anggota : 1. Nyonya MIEKE UTAMI disebut juga -----------
Doktoranda MIEKE UTAMI, lahir di Purwokerto,
pada tanggal tiga puluh satu Agustus tahun seribu
sembilan ratus lima puluh tiga (31-08-1953), Warga
Negara Indonesia, bertempat tinggal di Jalan RA
Wiriaatmadja 42, Rukun Tetangga 04, Rukun Warga
228
03, Kelurahan Kedungwuluh, Kecamatan Purwokerto
Barat, ----
Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu Tanda
Penduduk (KTP) Nomor : 02943/013047/722007;
2. Nyonya TRI LISIANI PRIHATINAH disebut -
juga Hajjah TRI LISIANI PRIHATINAH,
Sarjana Hukum, Master Of Art, Philosophi ---
Doktor, lahir di Surakarta, pada tanggal tiga puluh
satu Desember tahun seribu sembilan ratus enam
puluh tiga (31-12-1963), Warga Negara Indonesia,
Dosen, bertempat tinggal di Puri Indah Blok G 30,
Rukun Tetangga 04, Rukun Warga 11, Kelurahan
Karangklesem, Kecamatan -------------
Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, ------
Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor : ------
03443/015392/712001. -------------------------------
(3) Pengangkatan anggota Pembina Yayasan, anggota Pengurus Yayasan dan
anggota Pengawas Yayasan tersebut ----------------------------------------------
telah diterima oleh masing-masing yang bersangkutan -------------------------
dan harus disahkan dalam Rapat Pembina pertama kali diadakan, -----------
setelah Akta Pendirian ini mendapat pengesahan atau didaftarkan -----------
pada Instansi yang berwenang. ----------------------------------------------------
Pengurus Yayasan baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri ---------------
dengan hak untuk memindahkan kekuasaan ini kepada orang lain -----------
dikuasakan untuk mengajukan permohonan pengesahan -----------------------
dan atau pendaftaran atas Anggaran Dasar ini kepada Instansi yang berwenang
dan untuk membuat pengubahan dan atau tambahan dalam bentuk yang
229
bagaimanapun juga yang diperlukan untuk memperoleh pengesahan tersebut
dan untuk mengajukan serta menandatangani semua permohonan dan
dokumen lainnya, untuk memilih tempat kedudukan dan untuk melaksanakan
tindakan lain yang mungkin diperlukan. ----------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Para Penghadap, saya, Notaris kenal. --------------------------------------------------
-------------------------------- DEMIKIANLAH AKTA INI --------------------------
Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di Purwokerto, pada hari dan tanggal
tersebut dalam kepala akta ini, dengan dihadiri oleh : -------------------------------
15. Tuan HERLAMBANG, Sarjana Hukum, lahir di Bengkalis, pada tanggal 27
(dua puluh tujuh) September 1966 (seribu sembilan ratus enam puluh --
enam), bertempat tinggal di Purwanegara, Rukun Tetangga 01, Rukun Warga
04, Kelurahan Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten
Banyumas, pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor : 02334/010374/742002;
-------------------------------------------------------------
16. Nona SUSI SUSWATI, lahir di Banyumas, pada tanggal 09 (sembilan) Juni
1982 (seribu sembilan ratus delapan puluh dua), bertempat tinggal di di
Purwanegara, Rukun Tetangga 03, Rukun Warga 04, Kelurahan Purwanegara,
Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu Tanda
Penduduk nomor : 01118/005232/742002; ---------
keduanya Asisten Notaris, yang saya, Notaris kenal, sebagai saksi. ---------------
Setelah akta ini saya, Notaris bacakan kepada para penghadap dan saksi, maka
akta ini ditandatangani oleh para penghadap, saksi dan saya, Notaris. ------------
230
Dilangsungkan dengan tanpa perubahan. ----------------------------------------------
Asli akta ini telah ditandatangani sebagaimana mestinya.
Diberikan sebagai turunan yang sama bunyinya, ---------
Notaris di Purwokerto,
(PRIAN RISTIARTO, Sarjana Hukum)
---------------------------------- AKTA PENDIRIAN ----------------------------------
--------------- YAYASAN BINA PUTRA BANGSA NUSANTARA ---------------
------------------------------------ Nomor : 73. ------------------------------------------
Pada hari ini, Sabtu, tanggal dua puluh sembilan April tahun dua ribu enam (29-
04-2006), Pukul 11.00 WIB (sebelas Waktu Indonesia Barat).------------------
231
- Berhadapan dengan saya, PRIAN RISTIARTO, Sarjana Hukum, Notaris di
Purwokerto, dengan dihadiri saksi yang nama-namanya akan disebut dalam akhir
akta ini : --------------------------------------------------------------------------------------
1. Tuan SUNARTO HADIPRAYITNO, lahir di Purwokerto, pada tanggal dua
puluh tiga Maret seribu sembilan ratus lima puluh tujuh (23-03-1957), Warga
Negara Indonesia, Karyawan, bertempat tinggal di Villa Bintaro Indah, Rukun
Tetangga 02, Rukun Warga 12, Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat,
Kabupaten Tangerang. -------------------------------------- untuk sementara
waktu berada di Purwokerto ; -------------------------------
2. Tuan Dokter Gigi Haji EKODJATMIKO SUKARSO, lahir di Purwokerto,
pada tanggal enam Maret seribu sembilan ratus lima puluh (06-03-1950),
Warga Negara Indonesia, Dosen Universitas Indonesia, bertempat tinggal di
Jalan Gedung Hijau V/25, Rukun Tetangga 002, Rukun Warga 013,
Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, Kotamadya Jakarta
Selatan. ------------------------------------------- ---- untuk sementara waktu
berada di Purwokerto ; -------------------------------
Para penghadap bertindak sebagaimana tersebut dengan ini ---------------------------
menerangkan terlebih dahulu dalam bagian premis akta ini : -------------------------I. Bahwa dengan ini memisahkan dari harta kekayaannya berupa uang tunai
sebesar Rp.15.000.000,00-(lima belas juta rupiah), yang akan disebut
sebagai kekayaan Yayasan yang akan didirikan dengan akta ini ; dan ----
II. Bahwa dengan kekayaan yang telah dipisahkan sebagai kekayaan awal
Yayasan dengan ini mendirikan Yayasan dengan tidak mengurangi
pengesahan dari Menteri Hukum Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan memakai Anggaran Dasar sebagai berikut : ----------------------------
-------------- NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN YAYASAN. ----------------
----------------------------------------- Pasal 1. --------------------------------------------
232
1. Yayasan ini bernama
---------------------------------------------------------------------------YAYASAN
BINA PUTRA BANGSA NUSANTARA -----------untuk selanjutnya disebut
Yayasan, berkedudukan di Kabupaten Banyumas, dengan alamat kantor
Yayasan untuk pertama kali di -----------Jalan Raya Selatan Nomor 19,
Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Propinsi Jawa Tengah.
----------------------------------------------
2. Yayasan dapat membuka kantor cabang atau kantor perwakilan ditempat
lain, baik di dalam maupun di luar wilayah Negara Republik Indonesia ---
sebagaimana yang ditetapkan oleh Pengurus dengan persetujuan Pembina.
------------------------------- MAKSUD DAN TUJUAN ---------------------------------
------------------------------------------ Pasal 2. --------------------------------------------
Yayasan mempunyai maksud dan tujuan adalah dalam bidang : ----------------------
1. Sosial ; -------------------------------------------------------------------------------------
2. Kemanusian ; -----------------------------------------------------------------------------
3. Keagamaan ; -----------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------KEGIATAN ----------------------------------------
------------------------------------------ Pasal 3. --------------------------------------------
Untuk mencapai maksud dan tujuan Yayasan tersebut, maka Yayasan dapat -------
menjalankan segala tindakan-tindakan baik langsung maupun tidak langsung yang
berhubungan dengan maksud dan tujuan tersebut diantaranya adalah : --------------
1. Dalam Bidang Sosial meliputi : -------------------------------------------------------
a. Mendirikan dan menyelenggarakan lembaga-lembaga pendidikan Formal
seperti Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah
Pertama (SMP) / Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Atas
(SMA) / Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) /
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), dan Perguruan Tinggi.
-------------------------------------------------------------------------------
b. Mendirikan dan menyelenggarakan lembaga-lembaga pendidikan non ---
233
Formal seperti lembaga pendidikan kejuruan dan kursus-kursus ketrampilan
serta balai pelatihan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat
dalam menunjang pembangunan bangsa dan negara ; -----------------------
c. Menyelenggarakan kursus intensif, seminar, lokakarya, konferensi,
simposium, penataran dan temu karya ilmiah untuk pengembangan sumber
daya manusia ; -----------------------------------------------------------
d. Memperlengkapi keperluan pendidikan, pengajaran, penelitian dan
kebudayaan dengan bangunan-bangunan, alat-alat, perpustakaan, buku-
buku dan lain-lain; -----------------------------------------------------------------
e. mendirikan Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Bersalin, Rumah Sakit Anak,
Poliklinik umum dan khusus, Laboratorium Klinik dan Panti jompo ;
----------------------------------------------------------------------------
2. Dalam Bidang Kemanusiaan meliputi : ----------------------------------------------
a. Memberikan perlindungan terhadap konsumen. -------------------------------
b. Ikut berperan aktif dalam melestarikan lingkungan hidup. -------------------
3. Dalam Bidang Keagamaan meliputi : ------------------------------------------------
a. Mendirikan sarana ibadah. --------------------------------------------------------
b. Menyelenggarakan dan mendirikan pondok pesantren dan madrasah. -----
c. Menerima dan menyalurkan amal zakat, infaq dan sedekah. ----------------
------------------------- JANGKA WAKTU BERDIRINYA. -------------------------
------------------------------------------ Pasal 4. --------------------------------------------
Yayasan ini didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya dan dimulai
pada hari ini. -----------------------------------------------------------------------
-------------------------------------- KEKAYAAN ------------------------------------------
------------------------------------------ Pasal 5. ---------------------------------------------
(1) Yayasan mempunyai kekayaan awal yang berasal dari kekayaan Pendiri yang
dipisahkan, terdiri dari uang tunai berjumlah sebesar Rp.15.000.000,00 (lima
belas juta rupiah). ------------------------------------------------------------------------
234
(2) Selain kekayaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) kekayaan Yayasan dapat
juga diperoleh dari : --------------------------------------------------------------
a. sumbangan atau bantuan yang tidak mengikat ; --------------------------------
b. wakaf ; --------------------------------------------------------------------------------
c. hibah ; --------------------------------------------------------------------------------
d. hibah wasiat ; dan -------------------------------------------------------------------
e. perolehan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Yayasan
dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. -----------------------
(3) Semua kekayaan Yayasan harus dipergunakan untuk mencapai maksud dan
tujuan Yayasan. --------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------- ORGAN YAYASAN -------------------------------
------------------------------------------------ Pasal 6 ----------------------------------------
Yayasan mempunyai organ yang terdiri dari : -------------------------------------------
a. Pembina ; ---------------------------------------------------------------------------------
b. Pengurus ; ---------------------------------------------------------------------------------
c. Pengawas. ---------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------- PEMBINA ------------------------------------
------------------------------------------------- Pasal 7 ---------------------------------------
(1) Pembina adalah organ Yayasan yang mempunyai kewenangan yang tidak
diserahkan kepada Pengurus atau Pengawas. ----------------------------------------
(2) Pembina terdiri dari seorang atau lebih anggota Pembina. ------------------------
(3) Dalam hal terdapat lebih dari seorang anggota Pembina, maka seorang
diantaranya diangkat sebagai Ketua Pembina. --------------------------------------
(4) Yang dapat diangkat sebagai anggota Pembina adalah orang perseorangan
sebagai Pendiri Yayasan dan atau mereka yang berdasarkan keputusan rapat
anggota Pembina dinilai mempunyai dedikasi yang tinggi untuk mencapai
maksud dan tujuan Yayasan. -----------------------------------------------------------
235
(5) Anggota Pembina tidak diberi gaji dan atau tunjangan oleh Yayasan. -----------
(6) Dalam hal Yayasan oleh karena sebab apapun tidak mempunyai anggota -----
Pembina, maka dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak terjadinya kekosongan
tersebut wajib diangkat anggota Pembina berdasarkan keputusan rapat gabungan
anggota Pengawas dan anggota Pengurus. ------------------------------
(7) Seorang anggota Pembina berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan
memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Yayasan
paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. ------
---------------------------------------------Pasal 8 --------------------------------------------
(1) Masa jabatan Pembina tidak ditentukan lamanya. ----------------------------------
(2) Jabatan anggota Pembina akan berakhir dengan sendirinya apabila anggota
Pembina tersebut : -----------------------------------------------------------------------
a. meninggal dunia ; -------------------------------------------------------------------
b. mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana diatur
dalam Pasal 7 ayat (7) ; -----------------------------------------------------
c. tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang
berlaku ; ------------------------------------------------------------------------------
d. diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Pembina ; ------------------------
e. dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu
penetapan pengadilan ; -------------------------------------------------------------
f. dilarang untuk menjadi anggota Pembina karena peraturan perundang-
undangan yang berlaku ; -----------------------------------------------------------
(3) Anggota Pembina tidak boleh merangkap sebagai anggota Pengurus dan atau
anggota Pengawas. ----------------------------------------------------------------------
----------------------- TUGAS DAN WEWENANG PEMBINA ----------------------
--------------------------------------------- Pasal 9 -------------------------------------------
(1) Para Pembina berwenang bertindak untuk dan atas nama Pembina. -------------
236
(2) Kewenangan Pembina meliputi : ------------------------------------------------------
a. keputusan mengenai perubahan Anggaran Dasar ; -----------------------------
b. pengangkatan dan pemberhentian anggota Pengurus dan anggota Pengawas ;
---------------------------------------------------------------------------
c. penetapan kebijakan umum Yayasan berdasarkan Anggaran Dasar Yayasan ;
-----------------------------------------------------------------------------
d. pengesahan program kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan ; dan
penetapan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran Yayasan ;
e. pengesahan laporan tahunan ; -----------------------------------------------------
f. penunjukkan likuidator dalam hal Yayasan dibubarkan. ----------------------
(3) Dalam hal hanya ada seorang anggota Pembina, maka segala tugas dan
wewenang yang diberikan kepada Ketua Pembina atau anggota Pembina -----
berlaku pula baginya. -------------------------------------------------------------------
------------------------------------- RAPAT PEMBINA -----------------------------------
-------------------------------------------- Pasal 10 -------------------------------------------
(1) Rapat Pembina diadakan paling sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun, paling
lambat dalam waktu 5 (lima) bulan setelah akhir tahun buku sebagai rapat
tahunan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12. ----------------------------------
Pembina dapat juga mengadakan rapat setiap waktu bila dianggap perlu atas
permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Pembina, anggota Pengurus,
atau anggota Pengawas. ----------------------------------------------------
(2) Panggilan Rapat Pembina dilakukan oleh Pembina secara langsung, atau
melalui surat dengan mendapat tanda terima, paling lambat 7 (tujuh) hari
sebelum rapat diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan
tanggal rapat. ------------------------------------------------------------------------
(3) Panggilan rapat itu harus mencantumkan hari, tanggal, waktu, tempat dan
acara rapat. -------------------------------------------------------------------------------
237
(4) Rapat Pembina diadakan di tempat kedudukan Yayasan, atau di tempat
kegiatan Yayasan, atau di tempat lain dalam wilayah hukum Republik --------
Indonesia. ---------------------------------------------------------------------------------
(5) Dalam hal semua anggota Pembina hadir, atau diwakili, panggilan tersebut
tidak disyaratkan dan Rapat Pembina dapat diadakan di manapun juga dan
berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat. -----------------------------
(6) Rapat Pembina dipimpin oleh Ketua Pembina, dan jika Ketua Pembina tidak
hadir atau berhalangan, maka Rapat Pembina akan dipimpin oleh seorang
yang dipilih oleh dan dari anggota Pembina yang hadir. --------------------------
(7) Seorang anggota Pembina hanya dapat diwakili oleh anggota Pembina lainnya
dalam Rapat Pembina berdasarkan surat kuasa. -------------------------------------
-------------------------------------------- Pasal 11 -------------------------------------------
(1) Rapat Pembina adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat
apabila : -----------------------------------------------------------------------------------
a. dihadiri paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota Pembina ; ---
b. dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a tidak -----
tercapai, maka dapat diadakan pemanggilan Rapat Pembina kedua ; --------
c. pemanggilan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) huruf b, ----------
harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diselenggarakan,
dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat ;
------------------------------------------------------------------------
d. Rapat Pembina kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan
paling lambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak Rapat Pembina
pertama ; ------------------------------------------------------------------------------
e. Rapat Pembina kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang
mengikat, apabila dihadiri lebih dari ½ (satu per dua) jumlah anggota
Pembina. ------------------------------------------------------------------------------
238
(2) Keputusan Rapat Pembina diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. -
(3) Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,
maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu per dua)
jumlah suara yang sah. -----------------------------------------------------------------
(4) Dalam hal suara setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka usul ditolak. –
(5) Tata cara pemungutan suara dilakukan sebagai berikut : --------------------------
a. setiap anggota Pembina yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan
tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Pembina lain yang diwakilinya ;
-------------------------------------------------------------------------
b. pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup
tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain
dilakukan secara terbuka dan ditandatangani, kecuali Ketua Rapat
menentukan lain dan tidak ada keberatan dari yang hadir ; -------------------
suara yang abstain dan suara yang tidak sah tidak dihitung dalam -----------
menentukan jumlah suara yang dikeluarkan. ------------------------------------
(6) Setiap Rapat Pembina dibuat berita acara rapat yang ditandatangani oleh
ketua rapat dan sekretaris rapat. -------------------------------------------------------
(7) Penandatanganan sebagaimana dimaksud dalam ayat (6) tidak disyaratkan ----
apabila berita acara rapat dibuat dengan akta notaris. ------------------------------
(8) Pembina dapat mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat
Pembina, dengan ketentuan semua anggota Pembina telah diberitahu secara
tertulis dan semua anggota Pembina memberikan persetujuan mengenai usul
yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. ------
(9) Keputusan yang diambil sebagaimana dimaksud dalam ayat (8), ----------------
mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah
dalam Rapat Pembina. ------------------------------------------------------------------
239
(10) Dalam hal hanya ada 1 (satu) orang Pembina, maka dia dapat mengambil
keputusan yang sah dan mengikat. ----------------------------------------------------
------------------------------------- RAPAT TAHUNAN ----------------------------------
---------------------------------------------Pasal 12. -----------------------------------------
(1) Pembina wajib menyelenggarakan rapat tahunan setiap tahun, paling lambat 5
(lima) bulan setelah tahun buku Yayasan ditutup. ----------------------------------
(2) Dalam rapat tahunan, Pembina melakukan : -----------------------------------------
a. evaluasi tentang harta kekayaan, hak dan kewajiban Yayasan tahun yang
lampau sebagai dasar pertimbangan bagi perkiraan mengenai ----------------
perkembangan Yayasan untuk tahun yang akan datang ; ----------------------
b. pengesahan Laporan Tahunan yang diajukan Pengurus ; ----------------------
c. penetapan kebijakan umum Yayasan ; -------------------------------------------
d. pengesahan program kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan. ----
(3) Pengesahan Laporan tahunan oleh Pembina dalam Rapat tahunan, berarti
memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada
para anggota Pengurus dan Pengawas atas pengurusan dan pengawasan yang
telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin
dalam Laporan Tahunan. ---------------------------------------------------
------------------------------------------- PENGURUS --------------------------------------
---------------------------------------------- Pasal 13 -----------------------------------------
(1) Pengurus adalah organ yayasan yang melaksanakan kepengurusan yayasan yang
sekurang-kurangnya terdiri dari : -----------------------------------------------
a. seorang Ketua ; ----------------------------------------------------------------------
b. seorang Sekretaris ; dan ------------------------------------------------------------
c. seorang Bendahara. -----------------------------------------------------------------
(2) Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang Ketua, maka 1 (satu) orang di
antaranya diangkat sebagai Ketua Umum. -------------------------------------------
240
(3) Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang Sekretaris, maka 1 (satu) orang
diantaranya diangkat sebagai Sekretaris Umum. ------------------------------------
(4) Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang Bendahara, maka 1 (satu) orang
diantaranya diangkat sebagai Bendahara Umum. -----------------------------------
---------------------------------------------- Pasal 14 -----------------------------------------
(1) Yang diangkat sebagai anggota Pengurus adalah orang perorangan yang
mampu melakukan perbuatan hukum tidak dinyatakan bersalah dalam
melakukan pengurusan Yayasan yang menyebabkan kerugian bagi Yayasan,
masyarakat, atau negara berdasarkan keputusan pengadilan, dalam jangka
waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal putusan tersebut berkekuatan
hukum tetap. -----------------------------------------------------------------------------
(2) Pengurus diangkat oleh Pembina melalui Rapat Pembina untuk jangka waktu
5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali. -----------------------------------------
(3) Pengurus dapat menerima gaji, upah atau honorarium apabila Pengurus
Yayasan ; ---------------------------------------------------------------------------------
d. bukan pendiri Yayasan dan tidak terafiliasi dengan Pendiri, Pembina dan
Pengawas ; dan ----------------------------------------------------------------------
e. melaksanakan kepengurusan Yayasan secara langsung dan penuh. ---------
(4) Dalam hal jabatan Pengurus kosong, maka dalam jangka waktu paling lama 30
(tiga puluh) hari sejak terjadinya kekosongan, Pembina harus
menyelenggarakan rapat, untuk mengisi kekosongan itu. -------------------------
(5) Dalam hal semua jabatan Pengurus kosong, maka dalam jangka waktu paling
lama 30 (tiga puluh) hari sejak terjadinya kekosongan tersebut, Pembina harus
menyelenggarakan rapat, untuk mengangkat Pengurus baru, dan untuk
sementara Yayasan diurus oleh Pengawas. ------------------------------------------
(6) Pengurus berhak mengundurkan diri dari jabatannya, dengan memberitahukan
241
secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Pembina paling lambat 30
(tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. -----------------------
(7) Dalam hal terdapat penggantian Pengurus Yayasan, maka dalam jangka waktu
paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal dilakukan penggantian
Pengurus Yayasan, Pembina wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis
kepada Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan instansi
terkait. ----------------------------------------------
(8) Pengurus tidak dapat merangkap sebagai Pembina, Pengawas atau Pelaksana
Kegiatan. ----------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------- Pasal 15 -----------------------------------------
Jabatan anggota Pengurus berakhir apabila : ---------------------------------------------
(1) meninggal dunia ; ------------------------------------------------------------------------
(2) mengundurkan diri ; ---------------------------------------------------------------------
(3) bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan yang
diancam dengan hukuman penjara paling sedikit 5 (lima) tahun ; ----------------
(4) diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Pembina ; ----------------------------
(5) masa jabatan berakhir. ------------------------------------------------------------------
------------------------- TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS ------------------
--------------------------------------------- Pasal 16 ------------------------------------------
(1) Pengurus bertanggung jawab penuh atas kepengurusan Yayasan untuk
kepentingan Yayasan. ------------------------------------------------------------------
(2) Pengurus wajib menyusun program kerja dan rancangan anggaran tahunan
Yayasan untuk disahkan Pembina. ---------------------------------------------------
(3) Pengurus wajib memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan
oleh Pengawas. --------------------------------------------------------------------------
242
(4) Setiap anggota Pengurus wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab
menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. ----------------------------------------------------------------------------
(5) Pengurus berhak mewakili Yayasan di dalam dan di luar pengadilan tentang
segala hal dan dalam segala kejadian, dengan pembatasan terhadap hal-hal ---
sebagai berikut : ------------------------------------------------------------------------
a. meminjam atau meminjamkan uang atas nama Yayasan (tidak termasuk
mengambil uang Yayasan di Bank) ; --------------------------------------------
b. mendirikan suatu usaha baru atau melakukan penyertaan dalam berbagai
bentuk usaha baik di dalam maupun di luar negeri ; --------------------------
c. memberi atau menerima pengalihan atas harta tetap ; ------------------------
d. membeli atau dengan cara lain mendapatkan/memperolah harta tetap atas
nama Yayasan ; ---------------------------------------------------------------------
e. menjual atau dengan cara lain melepaskan kekayaan Yayasan serta
mengagunkan / membebani kekayaan Yayasan ; ------------------------------
f. mengadakan perjanjian dengan organisasi yang terafiliasi dengan Yayasan,
Pembina, Pengurus dan atau Pengawas Yayasan atau seorang yang bekerja
pada Yayasan, yang perjanjian tersebut bermanfaat bagi tercapainya
maksud dan tujuan Yayasan. ---------------------------------------
(6) Perbuatan Pengurus sebagaimana diatur dalam ayat (5) huruf a, b, c, d, e, dan f
mendapat persetujuan dari Pembina. -----------------------------------------------
------------------------------------------ Pasal 17 ---------------------------------------------
Pengurus tidak berwenang mewakili Yayasan dalam hal : -----------------------------
(1) mengikat Yayasan sebagai penjamin utang ; ----------------------------------------
(2) membebani kekayaan Yayasan untuk kepentingan pihak lain ; -------------------
(3) mengadakan perjanjian dengan organisasi yang terafiliasi dengan Yayasan,
Pembina, Pengurus dan atau Pengawas Yayasan atau seseorang yang bekerja
pada Yayasan, yang perjanjian tersebut tidak ada hubungannya bagi tercapainya
maksud dan tujuan Yayasan. --------------------------------------------
---------------------------------------- Pasal 18 -----------------------------------------------
243
(1) Ketua Umum bersama-sama dengan salah seorang anggota Pengurus lainnya
berwenang bertindak untuk dan atas nama pengurus serta mewakili Yayasan. -
(2) Dalam hal Ketua Umum tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun
juga, hal tersebut tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka seorang
Ketua lainnya bersama-sama dengan Sekretaris Umum atau apabila Sekretaris
Umum tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal tersebut
tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, seorang Ketua lainnya bersama-
sama dengan seorang Sekretaris lainnya berwenang bertindak untuk dan atas
nama Pengurus serta mewakili Yayasan. ---------------------------------------------
(3) Dalam hal hanya ada seorang Ketua, maka segala tugas dan wewenang yang
diberikan kepada Ketua Umum berlaku juga baginya. -----------------------------
(4) Sekretaris Umum bertugas mengelola administrasi Yayasan, dalam hal hanya
ada seorang Sekretaris, maka segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada
Sekretaris Umum berlaku juga baginya. ------------------------------------
(5) Bendahara Umum bertugas mengelola keuangan Yayasan, dalam hal hanya ada
seorang Bendahara, maka segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada
Bendahara Umum berlaku juga baginya. -----------------------------------
(6) Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Pengurus ditetapkan oleh
Pembina melalui Rapat Pembina. -----------------------------------------------------
(7) Pengurus untuk perbuatan tertentu berhak mengangkat seorang atau lebih wakil
atau kuasanya berdasarkan surat kuasa. ---------------------------------------
--------------------------------- PELAKSANA KEGIATAN ----------------------------
------------------------------------------- Pasal 19 --------------------------------------------
(1) Pengurus berwenang mengangkat dan memberhentikan Pelaksana Kegiatan
Yayasan berdasarkan keputusan Rapat Pengurus. ----------------------------------
(2) Yang dapat diangkat sebagai Pelaksana Kegiatan Yayasan adalah orang
perseorangan yang mampu melakukan perbuatan hukum dan tidak pernah
dinyatakan pailit atau dipidana karena melakukan tindakan yang merugikan
244
Yayasan, masyarakat, atau negara berdasarkan keputusan pengadilan, dalam
jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal putusan tersebut -----------
berkekuatan hukum tetap. --------------------------------------------------------------
(3) Pelaksana Kegiatan Yayasan diangkat oleh Pengurus berdasarkan keputusan
Rapat Pengurus untuk jangka waktu ditentukan oleh rapat pengurus dan dapat
diangkat kembali dengan tidak mengurangi keputusan Rapat Pengurus untuk
memberhentikan sewaktu-waktu. -----------------------------------------------------
(4) Pelaksana Kegiatan Yayasan bertanggung jawab kepada Pengurus. -------------
(5) Pelaksana Kegiatan Yayasan menerima gaji, upah, atau honorarium yang
jumlahnya ditentukan berdasarkan keputusan Rapat Pengurus. ------------------
------------------------------------------ Pasal 20 ---------------------------------------------
(1) Dalam hal terjadi perkara di pengadilan antara Yayasan dengan anggota
Pengurus atau apabila kepentingan pribadi seorang anggota Pengurus
bertentangan Yayasan, maka anggota Pengurus yang bersangkutan tidak
berwenang bertindak untuk dan atas nama Pengurus serta mewakili Yayasan,
maka anggota Pengurus lainnya bertindak untuk dan atas nama Pengurus serta
mewakili Yayasan. ----------------------------------------------------------------------
(2) Dalam hal Yayasan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan
kepentingan seluruh Pengurus, maka Yayasan diwakili oleh Pengawas. --------
----------------------------------- RAPAT PENGURUS ----------------------------------
------------------------------------------- Pasal 21 --------------------------------------------
(2) Rapat Pengurus dapat diadakan setiap waktu bila dipandang perlu atas
permintaan tertulis dari satu orang atau lebih Pengurus, Pengawas, atau -------
Pembina. ---------------------------------------------------------------------------------
(3) Panggilan Rapat Pengurus dilakukun oleh Pengurus yang berhak mewakili
Pengurus. ---------------------------------------------------------------------------------
245
(4) Panggilan Rapat Pengurus disampaikan kepada setiap anggota pengurus secara
langsung, atau melalui surat dengan mendapat tanda terima, paling lambat 7
(tujuh) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal
panggilan dan tanggal rapat. -------------------------------------------------
(5) Panggilan Rapat Pengurus itu harus mencantumkan tanggal, waktu, tempat, dan
acara rapat. --------------------------------------------------------------------------
(6) Rapat Pengurus diadakan di tempat kedudukan Yayasan atau di tempat kegiatan
Yayasan. -----------------------------------------------------------------------
(7) Rapat Pengurus dapat diadakan di tempat lain dalam wilayah Republik
Indonesia dengan persetujuan Pembina. ---------------------------------------------
----------------------------------------- Pasal 22 ---------------------------------------------
(5) Rapat Pengurus dipimpin oleh Ketua Umum. --------------------------------------
(6) Dalam hal Ketua Umum tidak dapat hadir atau berhalangan, maka Rapat
Pengurus akan dipimpin oleh seorang anggota Pengurus yang dipilih oleh dan
dari Pengurus yang hadir. --------------------------------------------------------------
(7) Satu orang Pengurus hanya dapat diwakili oleh Pengurus lainnya dalam Rapat
Pengurus berdasarkan surat kuasa. -------------------------------------------
(8) Rapat Pengurus sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila;
f. dihadiri paling sedikit 2/3 (dua per tiga) jumlah Pengurus, ------------------
g. dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) huruf a ------------
tidak tercapai, maka dapat diadakan pemanggilan Rapat Pengurus kedua,
h. pemanggilan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (4) huruf b, ---------
harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diselenggarakan,
dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal Rapat ;
----------------------------------------------------------------------
i. Rapat Pengurus kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan
paling lambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak Rapat Pengurus ----
246
pertama. ------------------------------------------------------------------------------
j. Rapat Pengurus kedua sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat,
apabila dihadiri lebih dari ½ (satu per dua) jumlah Pengurus. --
------------------------------------------- Pasal 23 --------------------------------------------
(10) Keputusan Rapat Pengurus harus diambil berdasarkan musyawarah untuk
mufakat. ----------------------------------------------------------------------------------
(11) Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,
maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu per dua)
jumlah suara yang sah. -----------------------------------------------------------------
(12) Dalam hal suara setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka usul ditolak.
-
(13) Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara
tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal
lain dilakukan secara terbuka, kecuali Ketua Rapat menentukan lain dan tidak
ada
keberatan dari yang hadir. --------------------------------------------------------------
(14) Suara abstain dan suara yang tidak sah tidak dihitung dalam menentukan
jumlah suara yang dikeluarkan. -------------------------------------------------------
(15) Setiap Rapat Pengurus dibuat berita acara rapat yang ditandatangani oleh
ketua rapat dan 1 (satu) orang anggota pengurus lainnya yang ditunjuk oleh
rapat sebagai sekretaris rapat. ---------------------------------------------------------
(16) Penandatanganan yang dimaksud dalam ayat (6) tidak disyaratkan apabila
Berita Acara Rapat dibuat dengan akta notaris. -------------------------------------
(17) Pengurus dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan
Rapat Pengurus, dengan ketentuan semua anggota Pengurus telah diberitahu
secara tertulis dan semua anggota Pengurus memberikan persetujuan mengenai
247
usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut.
------
(18) Keputusan yang diambil sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (8),
mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah
dalam Rapat Pengurus. -----------------------------------------------------------------
------------------------------------- PENGAWAS -------------------------------------------
--------------------------------------- Pasal 24 ------------------------------------------------
(4) Pengawas adalah organ Yayasan yang bertugas melakukan pengawasan dan
memberi nasihat kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatanYayasan. ------
(5) Pengawas terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih anggota Pengawas. --------------
(6) Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang Pengawas, ---------------------------
maka 1 (satu) orang di antaranya dapat diangkat sebagai Ketua Pengawas. ----
---------------------------------------- Pasal 25 -----------------------------------------------
(8) Yang dapat diangkat sebagai anggota Pengawas adalah orang perseorangan
yang mampu melakukan perbuatan hukum dan tidak dinyatakan bersalah dalam
melakukan pengawasan Yayasan yang menyebabkan kerugian bagi ----
Yayasan, masyarakat atau negara berdasarkan putusan pengadilan, dalam
jangka waktu 5 (lima) tahun tehitung sejak tanggal putusan tersebut berkekuatan
hukum tetap. --------------------------------------------------------------
(9) Pengawas diangkat oleh Pembina melalui Rapat Pembina untuk jangka waktu
5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali. ------------------------------------------
(10) Dalam hal jabatan Pengawas kosong, maka dalam jangka waktu paling lama
30 (tiga puluh) hari sejak terjadinya kekosongan, Pembina harus
menyelenggarakan rapat, untuk mengisi kekosongan itu. --------------------------
(11) Dalam hal semua jabatan Pengawas kosong, maka dalam jangka waktu
paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak terjadinya kekosongan tersebut, Pembina
248
harus menyelenggarakan rapat untuk mengangkat Pengawas baru, dan untuk
sementara Yayasan diurus oleh Pengurus. -------------------------------------------
(12) Pengawas berhak mengundurkan diri dari jabatannya, dengan
memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Pembina
paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.
------------------------------------------------------------------------------------
(13) Dalam hal terdapat penggantian Pengawas Yayasan, maka dalam jangka
waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal dilakukan
penggantian Pengawas Yayasan, Pembina wajib menyampaikan pemberitahuan
secara tertulis kepada Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dan instansi terkait. ----------------------------------------------
(14) Pengawas tidak dapat merangkap sebagai Pembina, Pengurus atau
Pelaksana Kegiatan.
----------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------- Pasal 26 -----------------------------------------
Jabatan Pengawas berakhir apabila : ------------------------------------------------------
(5) meninggal dunia ; ------------------------------------------------------------------------
(6) mengundurkan diri ; ---------------------------------------------------------------------
(7) bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan yang
diancam dengan hukuman penjara paling sedikit 5 (lima) tahun ; ----------------
diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Pembina ; ----------------------------
(8) masa jabatan berakhir. ------------------------------------------------------------------
--------------------- TUGAS DAN WEWENANG PENGAWAS ---------------------
------------------------------------------- Pasal 27 --------------------------------------------
(11) Pengawas wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan
tugas pengawasan untuk kepentingan Yayasan. -------------------------------------
249
(12) Ketua Pengawas dan satu anggota Pengawas berwenang bertindak untuk dan
atas nama Pengawas. --------------------------------------------------------------------
(13) Pengawas berwenang ;
------------------------------------------------------------------
f. memasuki bangunan, halaman, atau tempat lain yang dipergunakan
Yayasan ; -----------------------------------------------------------------------------
g. memeriksa dokumen ; --------------------------------------------------------------
h. memeriksa pembukuan dan mencocokkannya dengan uang kas ; atau ------
i. mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Pengurus ; ----------
j. memberi peringatan kepada Pengurus. -------------------------------------------
(14) Pengawas dapat memberhentikan untuk sementara 1 (satu) orang atau lebih
Pengurus, apabila Pengurus tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran
Dasar dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. --------------------
(15) Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan secara tertulis kepada
yang bersangkutan disertai alasannya.
------------------------------------------------------
(16) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal pemberhentian
sementara itu, Pengawas diwajibkan untuk melaporkan secara tertulis kepada
Pembina. ----------------------------------------------------------------------------------
(17) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal laporan diterima
oleh Pembina sebagaimana dimaksud dalam ayat (6), maka Pembina wajib
memanggil anggota Pengurus yang bersangkutan untuk diberi kesempatan
membela diri. -----------------------------------------------------------------------------
(18) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal pembelaan diri
sebagaimana dimaksud dalam ayat (7), Pembina dengan keputusan Rapat
Pembina wajib : --------------------------------------------------------------------------
b. mencabut keputusan pemberhentian sementara ; atau -------------------------
250
c. memberhentikan anggota Pengurus yang bersangkutan. ----------------------
(19) Dalam hal Pembina tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (7) dan ayat (8), maka pemberhentian sementara batal demi hukum,
dan yang bersangkutan menjabat kembali jabatannya semula. ----------
(20) Dalam hal seluruh Pengurus diberhentikan sementara, maka untuk sementara
Pengawas diwajibkan mengurus Yayasan. -------------------------------------------
---------------------------------- RAPAT PENGAWAS ------------------------------------
----------------------------------------- Pasal 28 ----------------------------------------------
(7) Rapat Pengawas dapat diadakan setiap waktu bila dianggap perlu atas
permintaan tertulis dari seorang atau lebih Pengawas atau Pembina. ------------
(8) Panggilan Rapat Pengawas dilakukan oleh Pengawas yang berhak mewakili
Pengawas. ---------------------------------------------------------------------------------
(9) Panggilan Rapat Pengawas disampaikan kepada setiap Pengawas secara
langsung, atau melalui surat dengan mendapat tanda terima, paling lambat 7
(tujuh) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal
panggilan dan tanggal rapat. -----------------------------------------------------------
(10)Panggilan Rapat itu harus mencantumkan tanggal, waktu, tempat, dan acara
rapat. ---------------------------------------------------------------------------------------
(11)Rapat Pengawas diadakan di tempat kedudukan Yayasan atau di tempat kegiatan
Yayasan. -----------------------------------------------------------------------
(12)Rapat Pengawas dapat diadakan di tempat lain dalam wilayah hukum ----------
Republik Indonesia dengan persetujuan Pembina. ----------------------------------
------------------------------------------ Pasal 29 ---------------------------------------------
(4) Rapat Pengawas dipimpin oleh Ketua Umum. ---------------------------------------
(5) Dalam hal Ketua Umum tidak dapat hadir atau berhalangan, maka Rapat
Pengawas akan dipimpin oleh satu orang Pengawas yang dipilih oleh dan dari
Pengawas yang hadir. --------------------------------------------------------------------
(6) Satu orang anggota Pengawas hanya diwakili oleh Pengawas lainnya dalam
Rapat Pengawas berdasarkan surat kuasa. --------------------------------------------
Rapat Pengawas sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila :
251
f. dihadiri paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Pengawas ; -------------
g. dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) huruf a ------------
tidak tercapai, maka dapat diadakan pemanggilan Rapat Pengawas kedua ;
h. pemanggilan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (4) huruf b, ----------
harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat -------------------
diselenggarakan, ---------------------------------------------------------------------
dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat ; ------
i. Rapat Pengawas kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan
paling lambat 21 (dua puluh satu) hari dari terhitung sejak Rapat Pengawas
pertama ; ------------------------------------------------------------------------------
j. Rapat Pengawas kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang
mengikat, apabila dihadiri oleh paling sedikit ½ (satu per dua) jumlah
Pengawas. -----------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------- Pasal 30 ----------------------------------------
(11)Keputusan Rapat Pengawas harus diambil berdasarkan musyawarah untuk
mufakat. -------------------------------------------------------------------------------
(12)Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,
maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu per dua)
jumlah suara yang sah. ---------------------------------------------
(13)Dalam hal suara setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka usul ditolak.
--------------------------------------------------------------------------------
(14)Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara
tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal
lain dilakukan secara terbuka, kecuali Ketua Rapat menentukan lain dan tidak
ada keberatan dari yang hadir. -----------------------------------------
(15)Suara abstain dan suara yang tidak sah tidak dihitung dalam menentukan
jumlah suara yang dikeluarkan. ----------------------------------------------------
252
(16)Setiap Rapat Pengawas dibuat berita acara rapat yang ditandatangani oleh
Ketua Rapat dan 1 (satu) orang anggota Pengurus lainnya yang ditunjuk oleh
rapat sebagai Sekretaris Rapat. -----------------------------------------------
(17)Penandatanganan yang dimaksud dalam ayat (6) tidak disyaratkan apabila
Berita Acara Rapat dibuat dengan akta Notaris. ---------------------------------
(18)Pengawas dapat juga mengambil keputusan yang sah --------------------------
tanpa mengadakan Rapat Pengawas, ----------------------------------------------
dengan ketentuan semua Pengawas telah diberitahu secara tertulis dan -----
semua Pengawas memberikan persetujuan mengenai usul ---------------------
yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani usul tersebut. ---------
(19)Keputusan yang diambil sebagaimana dimaksud dalam ayat (8), -------------
mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil -----------
dengan sah dalam Rapat Pengawas. -----------------------------------------------
----------------------------------- RAPAT GABUNGAN ------------------------------
-------------------------------------------- Pasal 31 ---------------------------------------
(10)Rapat Gabungan adalah rapat yang diadakan oleh Pengurus dan Pengawas
untuk mengangkat Pembina, apabila Yayasan tidak lagi mempunyai Pembina.
------------------------------------------------------------------------------
(11)Rapat Gabungan diadakan paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
Yayasan tidak lagi mempunyai Pembina. ---------------------------------
(12)Panggilan Rapat Gabungan dilakukan oleh Pengurus. --------------------------
(13)Panggilan Rapat Gabungan disampaikan kepada setiap Pengurus dan
Pengawas secara langsung, atau melalui surat dengan mendapat tanda
terima, paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak -
memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat. -----------------------
(14)Panggilan Rapat Gabungan harus mencantumkan tanggal, waktu, tempat dan
acara rapat. -----------------------------------------------------------------------
253
(15)Rapat Gabungan diadakan di tempat kedudukan Yayasan atau di tempat
kegiatan Yayasan. --------------------------------------------------------------------
(16)Rapat Gabungan dipimpin oleh Ketua Pengurus. -------------------------------
(17)Dalam hal Ketua Pengurus tidak ada atau berhalangan hadir, ----------------
maka Rapat Gabungan dipimpin oleh Ketua Pengawas. -----------------------
(18)Dalam hal Ketua Pengurus dan Ketua Pengawas --------------------------------
tidak ada atau berhalangan hadir, --------------------------------------------------
maka Rapat Gabungan dipimpin oleh Pengurus atau Pengawas --------------
yang dipilih oleh dan dari Pengurus dan Pengawas yang hadir. ---------------
----------------------------------------- Pasal 32 ------------------------------------------
(6) Satu orang Pengurus hanya dapat diwakili oleh Pengurus lainnya dalam ----
Rapat Gabungan berdasarkan surat kuasa. ---------------------------------------
(7) Satu orang Pengawas hanya dapat diwakili oleh Pengawas lainnya dalam
Rapat Gabungan berdasarkan surat kuasa. ---------------------------------------
(8) Setiap Pengurus atau pengawas yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu)
suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap Pengurus atau Pengawas lain
yang diwakilinya. ---------------------------------------------------------------
(9) Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara
tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal
lain dilakukan secara terbuka, kecuali Ketua Rapat menentukan lain dan
tidak ada keberatan dari yang hadir. -----------------------------------------
(10)Suara abstain dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan, ---------
dan dianggap tidak ada. -------------------------------------------------------------
----------------- KORUM DAN PUTUSAN RAPAT GABUNGAN -------------
----------------------------------------- Pasal 33 ------------------------------------------
(9) a. Rapat Gabungan adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang ----
mengikat apabila dihadiri paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah
254
anggota Pengurus dan 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota Pengawas.
b. Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a --------
tidak tercapai, maka dapat diadakan pemanggilan Rapat Gabungan -----
kedua. ------------------------------------------------------------------------------
f. Pemanggilan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) huruf b, -----
harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat
diselenggarakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan
tanggal rapat. ---------------------------------------------------------------------
g. Rapat Gabungan kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari
dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak Rapat
Gabungan Pertama. -------------------------------------------------------------
h. Rapat Gabungan kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan
yang mengikat apabila dihadiri paling sedikit ½ (satu per dua) dari -----
jumlah anggota Pengurus dan ½ (satu per dua) dari jumlah anggota -----
Pengawas. ------------------------------------------------------------------------
(10)Keputusan Rapat Gabungan sebagaimana tersebut di atas ditetapkan
berdasarkan musyawarah untuk mufakat. ----------------------------------------
(11)Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,
maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju
paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah suara yang sah yang
dikeluarkan dalam rapat. ------------------------------------------------
(12)Setiap Rapat Gabungan dibuat Berita Acara Rapat, yang untuk
pengesahannya ditandatangani oleh Ketua Rapat dan 1 (satu) orang anggota
Pengurus atau anggota Pengawas yang ditunjuk oleh rapat. ---------
(13)Berita Acara Rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) menjadi bukti
yang sah terhadap Yayasan dan pihak ketiga tentang keputusan dan segala
sesuatu yang terjadi dalam rapat. --------------------------------------------------
255
(14)Penandatanganan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) tidak disyaratkan
apabila Berita Acara Rapat dibuat dengan akta notaris. ------------------------
(15)Anggota Pengurus dan anggota Pengawas dapat juga mengambil keputusan
yang sah tanpa mengadakan Rapat Gabungan, dengan ketentuan semua
Pengurus dan semua Pengawas telah diberitahu secara tertulis dan semua
Pengurus dan semua Pengawas memberikan persetujuan mengenai usul yang
diajukan secara tertulis, dengan menandatangani usul tersebut. --------
(16)Keputusan yang diambil dengan cara sebagaimana dimaksud dalam ayat (7)
mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah
dalam Rapat Gabungan. ----------------------------------------------
--------------------------------------- TAHUN BUKU
------------------------------------------------------------------------------- Pasal 34
--------------------------------------
(4) Tahun Buku Yayasan dimulai dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan
tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember. -------------------------------------------
(5) Pada akhir Desember tiap tahun, buku Yayasan ditutup. -----------------------
(6) Untuk pertama kalinya tahun buku Yayasan dimulai pada tanggal dari Akta
Pendirian Yayasan dan ditutup pada tanggal tiga puluh satu Desember -----
tahun dua ribu enam (31-12-2006). -----------------------------------------------
---------------------------------- LAPORAN TAHUNAN -----------------------------
------------------------------------------- Pasal 35 ----------------------------------------
(7) Pengurus wajib menyusun secara tertulis laporan tahunan paling lambat 5
(lima) bulan setelah berakhirnya tahun buku Yayasan. -------------------------
(8) Laporan tahunan memuat sekurang-kurangnya : --------------------------------
c. laporan keadaan dan kegiatan Yayasan selama tahun buku yang lalu serta
hasil yang telah dicapai ; -------------------------------------------------
256
d. laporan keuangan yang terdiri atas laporan posisi keuangan pada akhir
periode, laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan laporan
keuangan. -------------------------------------------------------------------------
(9) Laporan tahunan wajib ditandatangani oleh Pengurus dan Pengawas. -------
(10)Dalam hal terdapat anggota Pengurus atau Pengawas yang tidak
menandatangani laporan tersebut, maka yang bersangkutan harus
menyebutkan alasan tertulis. -------------------------------------------------------
(11)Laporan tahunan disahkan oleh Pembina dalam rapat tahunan. ---------------
(12)Ikhtisar laporan tahunan Yayasan disusun sesuai dengan standar akuntansi
keuangan yang berlaku dan diumumkan pada papan pengumuman di kantor
Yayasan. ----------------------------------------------------------------------
------------------------- PERUBAHAN ANGGARAN DASAR --------------------
---------------------------------------------- Pasal 36 -------------------------------------
(7) Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilaksanakan berdasarkan
keputusan Rapat Pembina, yang dihadiri paling sedikit 2/3 (dua per tiga)
dari jumlah Pembina. ---------------------------------------------------------------
(8) Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. ----------------
(9) Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,
maka keputusan ditetapkan berdasarkan persetujuan paling sedikit 2/3 (dua
per tiga) dari seluruh jumlah Pembina yang hadir atau yang diwakili.
-----------------------------------------------------------------------
(10) Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak tercapai, --
maka diadakan pemanggilan Rapat Pembina yang kedua paling cepat 3
(tiga) hari terhitung sejak tanggal Rapat Pembina yang pertama.
------------
(11) Rapat Pembina kedua tersebut sah, apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (satu
per dua) dari seluruh Pembina. ----------------------------------------------------
257
(12) Keputusan Rapat Pembina kedua sah, apabila diambil berdasarkan
persetujuan suara terbanyak dari jumlah Pembina yang hadir atau yang
diwakili. ------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------- Pasal 37 ----------------------------------------
(6) Perubahan Anggaran Dasar dilakukan dengan akta notaris dan dibuat dalam
bahasa Indonesia. ------------------------------------------------------------
(7) Perubahan Anggaran Dasar tidak dapat dilakukan terhadap maksud dan
tujuan Yayasan. ----------------------------------------------------------------------
(8) Perubahan Anggaran Dasar yang menyangkut perubahan nama dan kegiatan
Yayasan, harus mendapat persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia. -----------------------------------------
(9) Perubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal sebagaimana -
dimaksud dalam ayat (3) cukup diberitahukan kepada Menteri Hukum Dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. -----------------------------------------
(10)Perubahan Anggaran Dasar tidak dapat dilakukan pada saat Yayasan
dinyatakan pailit, kecuali atas persetujuan kurator. -----------------------------
------------------------------------ PENGGABUNGAN -------------------------------
------------------------------------------- Pasal 38 ----------------------------------------
(4) Penggabungan Yayasan dapat dilakukan dengan menggabungkan 1 (satu)
atau lebih Yayasan dengan yayasan lain, dan mengakibatkan Yayasan yang
menggabungkan diri menjadi bubar. ----------------------------------------------
(5) Penggabungan Yayasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat
dilakukan dengan memperhatikan : -----------------------------------------------
d. ketidakmampuan Yayasan melaksanakan kegiatan usaha tanpa dukungan
yayasan lain ; --------------------------------------------------------
e. Yayasan yang menerima penggabungan dan yang bergabung ------------
kegiatannya sejenis ; atau ------------------------------------------------------
258
f. Yayasan yang menggabungkan diri tidak pernah melakukan perbuatan
yang bertentangan dengan Anggaran Dasarnya, ketertiban umum dan
kesusilaan. ------------------------------------------------------------------------
(6) Usul penggabungan Yayasan dapat disampaikan oleh Pengurus kepada
Pembina. ------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------- Pasal 39 ----------------------------------------
(8) Penggabungan Yayasan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat
Pembina yang dihadiri paling sedikit ¾ (tiga per empat) dari jumlah anggota
Pembina dan disetujui paling sedikit ¾ (tiga per empat) dari seluruh jumlah
anggota Pembina yang hadir. -----------------------------------
(9) Pengurus dari masing-masing Yayasan yang akan menggabungkan diri dan
yang akan menerima penggabungan menyusun usul rencana penggabungan.
-----------------------------------------------------------------------
(10)Usul rencana penggabungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
dituangkan dalam rancangan akta penggabungan oleh Pengurus dari -------
yayasan yang akan menggabungkan diri dan yang akan menerima ----------
penggabungan. -----------------------------------------------------------------------
(11)Rancangan akta penggabungan harus mendapat persetujuan dari Pembina
masing-masing Yayasan. -----------------------------------------------------------
(12)Rancangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) dituangkan dalam akta
penggabungan yang dibuat dihadapan notaris dalam bahasa Indonesia. ----
(13)Pengurus Yayasan hasil penggabungan wajib mengumumkan hasil
penggabungan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia paling lambat
30 (tiga puluh) hari terhitung sejak penggabungan selesai dilakukan. -------
(14)Dalam hal penggabungan Yayasan diikuti dengan perubahan Anggaran
Dasar yang memerlukan persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi
Manusia, maka akta perubahan Anggaran Dasar Yayasan wajib disampaikan
259
kepada Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia untuk memperoleh
persetujuan dengan dilampiri akta penggabungan. -------------
--------------------------------------- PEMBUBARAN ---------------------------------
-------------------------------------------- Pasal 40 ---------------------------------------
(5) Yayasan bubar karena : -------------------------------------------------------------
d. alasan sebagaimana dimaksud dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam
Anggaran Dasar berakhir ; ---------------------------------------------
e. tujuan Yayasan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar telah tercapai
atau tidak tercapai ; -------------------------------------------------------------
f. putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap berdasarkan
alasan : ----------------------------------------------------------------------------
4. Yayasan melanggar ketertiban umum dan kesusilaan ; ----------------
5. tidak mampu membayar utangnya setelah dinyatakan pailit ; atau --
6. harta kekayaan Yayasan tidak cukup untuk melunasi utangnya setelah
pernyataan pailit dicabut ; ----------------------------------------
(6) Dalam hal Yayasan bubar sebagaimana diatur dalam ayat (1) huruf a dan --
huruf b, Pembina menunjuk likuidator untuk membereskan kekayaan Yayasan.
------------------------------------------------------------------------------
(7) Dalam hal tidak ditunjuk likuidator, maka Pengurus bertindak sebagai
likuidator. -----------------------------------------------------------------------------
(8) Pembubaran Yayasan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat
Pembina yang dihadiri paling sedikit ¾ (tiga per empat) dari jumlah anggota
Pembina dan disetujui paling sedikit ¾ (tiga per empat) dari seluruh jumlah
anggota Pembina yang hadir. ------------------------------------
-------------------------------------------- Pasal 41 ---------------------------------------
(10)Dalam hal Yayasan bubar, yayasan tidak dapat melakukan perbuatan hukum,
kecuali untuk membereskan kekayaannya dalam proses likuidasi.
260
(11)Dalam hal Yayasan sedang dalam proses likuidasi, untuk semua surat keluar
dicantumkan frasa “dalam likuidasi” di belakang nama Yayasan. ---
(12)Dalam hal Yayasan bubar karena putusan pengadilan, maka pengadilan juga
menunjuk likuidator. ----------------------------------------------------------
(13)Dalam hal pembubaran Yayasan karena pailit, berlaku peraturan -----------
perundang-undangan di bidang kepailitan. --------------------------------------
(14)Ketentuan mengenai penunjukan, pengangkatan, pemberhentian sementara,
pemberhentian, wewenang, kewajiban, tugas dan tanggung jawab, serta
pengawasan terhadap Pengurus, belaku juga bagi likuidator. --
(15)Likuidator atau Kurator yang ditunjuk untuk melakukan pemberesan
kekayaan Yayasan yang bubar atau dibubarkan, paling lambat 5 (lima) hari
terhitung sejak tangal penunjukan wajib mengumumkan pembubaran Yayasan
dalam proses likuidasinya dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia.
-----------------------------------------------------------------------------
(16)Likuidator atau Kurator dalam jangka waktu paling lambat dalam 30 (tiga
puluh) hari terhitung sejak tanggal proses likuidasi berakhir, wajib --------
mengumumkan hasil likuidasi dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia.
-----------------------------------------------------------------------------
(17)Likuidator atau Kurator dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung
sejak tanggal proses likuidasi berakhir wajib melaporkan pembubaran
Yayasan kepada Pembina. ---------------------------------------------------------
(18)Dalam hal laporan mengenai pembubaran Yayasan sebagaimana dimaksud
ayat (8) dan pengumuman hasil likuidasi sebagaimana dimaksud ayat (7)
tidak dilakukan, maka bubarnya Yayasan tidak berlaku bagi pihak ketiga. -
------------- CARA PENGGUNAAN KEKAYAAN SISA LIKUIDASI -------
------------------------------------------- Pasal 42 ----------------------------------------
(4) Kekayaan sisa hasil likuidasi diserahkan kepada yayasan lain yang
mempunyai maksud dan tujuan yang sama dengan Yayasan yang bubar. --
(5) Kekayaan sisa hasil likuidasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat
diserahkan kepada badan hukum lain yang melakukan kegiatan yang sama
261
dengan Yayasan yang bubar, apabila hal tersebut diatur dalam Undang-
undang yang berlaku bagi badan hukum tersebut. ------------------------------
(6) Dalam hal kekayaan sisa hasil likuidasi tidak diserahkan kepada yayasan
lain atau kepada badan hukum lain sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dan ayat (2), kekayaan tersebut diserahkan kepada Negara dan --------------
penggunaannya dilakukan sesuai dengan maksud dan tujuan Yayasan yang
bubar. ---------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------- PERATURAN PENUTUP ----------------------------
------------------------------------------- Pasal 43 ----------------------------------------
(4) Hal-hal yang tidak diatur atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini
akan diputuskan oleh Rapat Pembina. ----------------------------------------
(5) Menyimpang dari ketentuan dalam Pasal 7 ayat (4), Pasal 13 ayat (1), dan
Pasal 24 ayat (1) Anggaran Dasar ini mengenai tata cara pengangkatan
Pembina, Pengurus, dan Pengawas untuk pertama kalinya diangkat susunan
Pembina, Pengurus dan Pengawas Yayasan dengan susunan sebagai berikut :
--------------------------------------------------------------------------------
A. PEMBINA : ----------------------------------------------------------------
Ketua : Penghadap tuan SUNARTO HADIPRAYITNO
tersebut di atas ; ------------------------------------------
Anggota : Penghadap tuan Dokter Gigi Haji -------------------
EKODJATMIKO SUKARSO, tersebut. -----------
Anggota : Tuan Doktorandus Haji SLAMET EFFENDY
YUSUF, lahir di Purwokerto, pada tanggal dua belas
Januari seribu sembilan ratus empat puluh delapan (12-
01-1948), Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal
di Jalan Bango III Nomor 25, Rukun Tetangga 005,
Rukun Warga 003, Kelurahan Pondok Labu,
262
Kecamatan Cilandak, Kotamadya Jakarta Selatan.
-------------------------------------------
PENGURUS : ----------------------------------------------------------------
Ketua : Tuan SOEWARNO HARDJOSOEMARTO, lahir di
Banyumas, pada tanggal dua puluh tujuh April tahun
seribu sembilan ratus empat puluh enam -----
(27-04-1946), Warga Negara Indonesia, Swasta,
bertempat tinggal di Klapagading Kulon, Rukun
Tetangga 02, Rukun Warga 02, Desa Klapagading
Kulon, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas.
Sekretaris : Tuan SALIMIN disebut juga SALIMIN, Sarjana
Ekonomi, lahir di Banyumas, pada tanggal empat Mei
tahun seribu sembilan ratus enam puluh enam (04-05-
1966), Warga Negara Indonesia, , bertempat tinggal di
Klapagading Kulon, Rukun Tetangga 04, Rukun Warga
03, Desa Klapagading, Kecamatan Wangon,
Kabupaten Banyumas. ----------------------
Bendahara : Tuan TARAM disebut juga TARAM, Sarjana
Teknik, lahir di Banyumas, pada tanggal satu Januari
tahun seribu sembilan ratus enam puluh satu (01-01-
1961), Warga Negara Indonesia, Wiraswasta,
bertempat tinggal di Wangon, Rukun Tetangga 04,
Rukun Warga 13, Desa Wangon, Kecamatan Wangon,
Kabupaten Banyumas. --------
PENGAWAS : ---------------------------------------------------------------
a. Tuan Doktorandus HARIS NURTIONO disebut juga Doktorandus
HARIS NURTIONO, Magister Sain, lahir di Banyumas pada
263
tanggal delapan belas September seribu sembilan ratus enam puluh
(18-09-1960), Warga Negara Indonesia, Pegawai Negeri Sipil,
bertempat tinggal di Ajibarang Kulon, Rukun Tetangga 01, Rukun
Warga 06, Desa Ajibarang Kulon, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten
Banyumas. ---------------------------------------
b. Tuan WINARNO SOETRISNO, lahir di Surabaya, pada tanggal
satu Januari seribu sembilan ratus lima puluh sembilan
(01-01-1959), Warga Negara Indonesia, Karyawan, bertempat tinggal
di Tebet Barat, Rukun Tetangga 011, Rukun Warga 003, Kelurahan
Tebet Barat, Kecamatan Tebet, Kotamadya Jakarta Selatan.
-------------------------------------------------------------
c. Nyonya Insinyur HUDI UTAMI, Magister Management, lahir di
Banyumas, pada tanggal satu Juni tahun seribu sembilan ratus lima
puluh enam (01-06-1956), Warga Negara Indonesia, Pegawai Negeri
Sipil, bertempat tinggal di Jalan Raya Baturraden KM.7, Rukun
Tetangga 02, Rukun Warga 01, Desa Pandak, Kecamatan Baturaden,
Kabupaten Banyumas. ---------------------------------------
(6) Pengangkatan anggota Pembina Yayasan, anggota Pengurus Yayasan dan
anggota Pengawas Yayasan tersebut ----------------------------------------------
telah diterima oleh masing-masing yang bersangkutan -------------------------
dan harus disahkan dalam Rapat Pembina pertama kali diadakan, -----------
setelah Akta Pendirian ini mendapat pengesahan atau didaftarkan -----------
pada Instansi yang berwenang. ----------------------------------------------------
Pengurus Yayasan baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri ---------------
dengan hak untuk memindahkan kekuasaan ini kepada orang lain -----------
dikuasakan untuk mengajukan permohonan pengesahan -----------------------
264
dan atau pendaftaran atas Anggaran Dasar ini kepada Instansi yang berwenang
dan untuk membuat pengubahan dan atau tambahan dalam -----
bentuk yang bagaimanapun juga yang diperlukan untuk memperoleh
pengesahan tersebut dan untuk mengajukan serta menandatangani semua
permohonan dan dokumen lainnya, untuk memilih tempat kedudukan dan
untuk melaksanakan tindakan lain yang mungkin diperlukan. ----------------
Para Penghadap, saya, Notaris kenal. --------------------------------------------------
-------------------------------- DEMIKIANLAH AKTA INI --------------------------
Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di Purwokerto, pada hari dan tanggal
tersebut dalam kepala akta ini, dengan dihadiri oleh : -------------------------------
17. Tuan HERLAMBANG, Sarjana Hukum, lahir di Bengkalis, pada tanggal 27
(dua puluh tujuh) September 1966 (seribu sembilan ratus enam puluh enam),
bertempat tinggal di Purwanegara, Rukun Tetangga 01, Rukun Warga 04,
Kelurahan Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten
Banyumas, pemegang Kartu Tanda Penduduk nomor : 02334/010374/742002;
-------------------------------------------------------------
18. Nona SUSI SUSWATI, lahir di Banyumas, pada tanggal 09 (sembilan) Juni
1982 (seribu sembilan ratus delapan puluh dua), bertempat tinggal di
Purwanegara, Rukun Tetangga 03, Rukun Warga 04, Kelurahan Purwanegara,
Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, pemegang Kartu Tanda
Penduduk nomor : 01118/005232/742002; ---------
keduanya Asisten Notaris, yang saya, Notaris kenal, sebagai saksi. ---------------
Setelah akta ini saya, Notaris bacakan kepada para penghadap dan saksi, maka
akta ini ditandatangani oleh para penghadap, saksi dan saya, Notaris. ------------
Dilangsungkan dengan tanpa perubahan. ----------------------------------------------
Asli akta ini telah ditandatangani sebagaimana mestinya.
Diberikan sebagai turunan yang sama bunyinya, ---------
265
Notaris di Purwokerto,
-----------------------------------------------------------------------------------
(PRIAN RISTIARTO, Sarjana Hukum)
266