Pengeringan Dan Pengolahan Nanas

download Pengeringan Dan Pengolahan Nanas

of 8

Transcript of Pengeringan Dan Pengolahan Nanas

  • 8/10/2019 Pengeringan Dan Pengolahan Nanas

    1/8

    Nama : Ernalia Rosita

    NRP : 133020175

    Kelas : A

    PENGERINGAN DAN PENGOLAHAN BUAH NANAS

    Pengeringan merupakan salah satu cara pengawetan yang paling tua.

    Lingkungan primitif melakukan pengeringan daging dan ikan sebelum catatan

    sejarah dimulai. Pengeringan merupakan suatu metode untuk mengeluarkan atau

    menghilangkan sebagian air dari suatu bahan menggunakan energi panas dengan

    sengaja biasanya dengan cara menguapkan air, bertujuan untuk menurunkan kadar

    air sampai batas mikroba dan kegiatan enzimatis tidak dapat menyebabkan

    kerusakan yang berarti.

    Proses pengeringan pada pengolahan buah maupun sayur dapat dilakukan

    dengan 4 cara yaitu pengeringan langsung dengan bantuan sinar matahari (sun

    drying) dan pengeringan secara mekanis dengan menggunakan alat buatan

    (artificial drying) dan cara pengeringan untuk produk yang mempunyai nilai

    ekonomis tinggi dengan cara pengeringan secara pembekuan atau secara osmotic

  • 8/10/2019 Pengeringan Dan Pengolahan Nanas

    2/8

    Udara merupakan medium yang dibutuhkan dalam pengeringan karena

    udara memberikan panas pada bahan pangan, menyebabkan air menguap, dan

    merupakan pengangkut uap air yang dibebaskan oleh bahan pangan yang

    dikeringkan atau dapat dikatakan, udara yang dipanaskan menyediakan panas

    untuk memenuhi kebutuhan panas sensible dan panas laten penguapan air dari

    bahan. Dari sisi lain udara juga tidak membutuhkan biaya banyak juga mudah

    digunakan.

    Nanas (Ananascomusus L.Merr), merupakan salah satu buah tropis yang

    banyak dihasilkan di Indonesia. Tanaman nanas cocok ditanam pada segala jenis

    tanah dengan dreinase yang baik dan memiliki pH tanah berkisar antara 5,0 6,5.

    Daerah penghasil buah nanas yang utama di Indonesia adalah Palembang, Riau,

    Jambi, Bogor, Subang, Pandeglang, dan Blitar (Fachruddin, 2003).

    Buah nanas memiliki nilai gizi yang cukup tinggi. Setiap 100 g buah nanas

    mengandung protein 0,4 g; air 85,3 g; lemak 0,2g; vitamin A 130 SI; dan vitamin

    C 24 mg. Dan buah nanas merupakan buah yang mempunyai umur simpan yang

    relatif pendek (Fachruddin, 2003).

    Nenas termasuk komoditas buah yang mudah rusak, surut dan cepat busuk.

    Oleh karena itu, seusai panen memerlukan penanganan pasca panen yang

    memadai. Buah nenas selain dikonsumsi segar, juga dapat diolah lebih lanjut

    menjadi berbagai makanan dan minuman. Pada pengeringan nenas, ada dua cara

    yang digunakan yaitu pengeringan dengan sinar matahari dan pengeringan dengan

    menggunakan alat yaitu Cabinet drier. Tetapi sebelum proses pengeringan

    dilakukan, terlebih dahulu dilakukan proses awal yaitu dilakukannya blanching

    pada sebagian bahan yang akan dikeringkan dan sebagian bahan lagi langsung

    dilakukan pengeringan tanpa terlebih dahulu diblanching.

  • 8/10/2019 Pengeringan Dan Pengolahan Nanas

    3/8

    Gambar 1. Diagram Alir Pengeringan Nanas

    Kecepatan pengeringan bahan tergantung pada kecepatan pindah panas

    dan massa antara permukaan bahan padat dan gas, serta untuk bahan yang

    mengandung internal luquid tergantung pada kecepatan gerakan air dan jarak yang

    harus ditempuh untuk sampai ke permukaan. (Desrosier, Norman W, 1988).

    Ada 4 metode pengeringan yang sekarang dilakukan. Semua cara tersebut

    telah disesuaikan dengan jenis komoditi dan kemampuan serta teknologi yang

    ada.

    1. Pengeringan Langsung atau Penjemuran (Sun Drying)

    Penjemuran merupakan pengeringan alamiah dengan menggunakan

    sinar matahari langsung sebagai energi panas. Pengeringan secara penjemuran

    memerlukan tempat yang luas, wadah penjemuran yang luas serta waktu yang

    lama dan mutu yang sangat bergantung dengan cuaca tetapi biaya yang

    dikeluarkan lebih sedikit. Hasil yang diperoleh seringkali mengalami

    kerusakan oleh mikrobia dan lalat karena factor lama penjemuran

  • 8/10/2019 Pengeringan Dan Pengolahan Nanas

    4/8

    Ada 3 macam alat pengering dengan bertenagakan sinar matahari:

    a. Tipe absorpsi dimana produk langsung dipanaskan dengan sinar matahari

    b. Alat pengering tidak langsung atau tipe konveksi dimana produk kontak

    dengan udara seperti pada alat dehidrasi konvensional.

    c. Alat pengering dengan system kombinasi kedua tipe diatas

    2. Pengeringan Buatan (Artifi cial Drying)

    Pengeringan buatan atau sering disebut pengeringan mekanis

    merupakan pengeringan dengan menggunakan alat pengering. Tinggi

    rendahnya suhu, kelembaban udara, kecepatan pengaliran udara dan waktu

    pengeringan dapat diatur sesuai dengan komoditi yang dikeringkan.

    Pengawasan yang tidak tepat dari factor diatas dapat menyebabkan

    case hardening yaitu suatu keadaan dimana bagian permukaan bahan telah

    sangat kering sedangkan bagian dalam bahan masih basah. Hal ini terjadi

    apabila penguapan air pada pemukaan bahan jauh lebih cepat daripada difusi

    air dari dalam bahan menuju permukaan.

    Jenis pengeringan pengering buatan dapat dikelompokkan menjadi 2

    yaitu:

    a.

    Pengeringan Adiabatik

    Merupakan pengeringan dimana panas dibawa ke alat pengering

    oleh udara panas. Udara yang telah dipanaskan memberi panas pada bahan

    pangan yang akan dikeringkan. Alat pengering yang termasuk kelompok

    ini antara lain;

    Pengering cabinet

    Pengering ini terdiri dari suatu ruangan dimana rigen-rigen

    utuk produk yang dikeringkan dapat diletakkan didalannya. Didalam

    pengering yang berukuran besar, rigen-rigen pengering disusun diatas

    kereta untuk mempermudah penanganannya; dalam unit yang

    berukuran kecil, rigen-rigen pengering dapat disusun diatas suatu

    penyangga yang tetap didalam pengering tersebut. Udara

    dihembuskan dengan menggunakan kipas angin melalui suatu

  • 8/10/2019 Pengeringan Dan Pengolahan Nanas

    5/8

    pemanas dan kemudian menembus rigen-rigen pengering yang berisi

    bahan. Pada umumnya pengering ini digunakan untuk penelitian

    dehidrasi sayuran dan buah-buahan dalam laboratorium.

    Selain pengering cabinet juga ada bed dryer, air lift dryer, maupun

    vertical down flow concurrent dryer.

    b.Pengeringan isothermik

    Merupakan pengeringan pengeringan yang didasarkan atas adanya

    kontak langsung antara bahan pangan dengan lembaran logam yang panas.

    Pengering yang termasuk kelompokini ialah; drum dryer, shelf dryer, dan

    continous vacuum dryer.

    3. Pengeringan Secara Pembekuan (Freeze Dr ying)

    Pada pengeringan ini digunakan prinsip sublimasi, dimana bahan

    pangan dibekukan terlebioh dulu dan air dikeluarkan dari bahan secara

    sublimasi dalam kondisi tekanan vakum. Jadi langsung dari bentuk padat

    menjadi gas atau uap, dan proses ini dilakukan dalam vakum (tekanan < 4

    mmHg). Suhu yang digunakan pada system ini adalah sekitar (-10oC),

    sehingga kemungkinan kerusakan kimiawi maupun mikrobiologis dapat

    dihindari. Hal ini menyebabkan hasil mempunyai citarasa tetap dan rehidrasi

    yang baik.

    4. Pengeringan Secara Osmotik (Osmotic Dehydrati on)

    Didasarkan atas proses osmosis yang dapat digunakan untuk

    memindahkan air dari larutan encer kelarutan yang lebih pekat melalui

    lapisan semipermeabel. Proses pemindahan berlangsung sampai terjadi

    keseimbangan antara larutan gula dengan bahan yang dikeringkan.

    Dari beberapa cara diatas didasarkan atas biaya, pengeringan matahari

    lebih menguntungkan, tetapi didasarkan atas waktu pengeringan dan kualitas,

    dehidrasai lebih menguntungkan. Selanjutnya pengeringan matahari tidak

    dapat dipraktekkan secara luas, karena beberapa daerah yang sesuai untuk

  • 8/10/2019 Pengeringan Dan Pengolahan Nanas

    6/8

    pemukiman dan mengusahakan pertanian memiliki kondisi cuaca yang tidak

    baik (Desrosier, Norman W, 1988).Karena pengeringan menggunakan penguapan air yang terdapat pada

    bahan maka panas laten penguapan harus diberikan. Dua faktor proses

    pengawasan yang penting dalam satuan operasi pengeringan yaitu:

    a. Pemindahan panas untuk melengkapi panas laten penguapan yang

    dibutuhkan.

    b.

    Pergerakan air atau uap air melalui bahan pangan dan kemudian keluar

    bahan untuk

    mempengaruhi pemisahan dari bahan pangan. (Earlie, R.L, 1969).

    Nenas atau Pineapple bukan tanaman asli Indonesia, tetapi berasal

    dari benua Amerika. Nenas termasuk komoditas buah yang mudah rusak,

    susut dan cepat busuk. Oleh karena itu, seusai panen memerlukan penanganan

    pasca panen yang memadai.

    Secara umum tujuan pengolahan buah nanas diantaranya adalah :

    a. Menyelamatkan produksi yang melimpah saat panen raya (panen besar)

    dari risiko busuk dan harga rendah.

    b. Meningkatkan nilai bentuk, nilai tambah, dan nilai guna dari produk

    tersebut.

    c. Menunjang pengembangan agroindustri di perkotaan maupun pedesaan

    dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat, menambah peluang

    usaha dan lapangan kerja, serta mendukung program penganekaragaman

    (diversifikasi) pangan bergizi bagi penduduk (Rukmana, Rahmat, 1996).

    Bleaching merupakan proses panas yang pengoperasiannya

    menggunakan air panas atau uap air. Pemanasan ini umumnya berlangsung

    pada suhu 85C. Pada pabrik-pabrik pengolahan pangan, proses blanching

    selalu digunakan sebagai proses pemanasan pendahuluan. Proses panas pada

    blanching tentunya berpengaruh pada sifat bahan pangan terutama berat,

    tekstur, dan warna. Hal ini terkait dengan kandungan dalam bahan pangan itu

    sendiri terutama karbohidrat dan protein sebagai bahan yang paling dominan.

  • 8/10/2019 Pengeringan Dan Pengolahan Nanas

    7/8

    Perubahan tekstur dan berat erat hubungannya dengan penyusutan

    sel. Mekanisme penyusutan yaitu, pati tergelatinisasi, membran sitoplasma

    berubah, dinding sel sedikit berubah, pektin termodifikasi, protein nukleus

    dan sitoplasma terdenaturasi, kloroplas dan kromoplas mengalami penurunan.

    Semua komponen tersebut keluar sel sehingga beratnya berkurang. Selain itu

    terjadi degradasi warna, seperti pada klorofil yang berwarna hijau jika di

    blanser akan berubah warna. (Desrosier, Norman W, 1988).

  • 8/10/2019 Pengeringan Dan Pengolahan Nanas

    8/8

    DAFTAR PUSTAKA

    Desroiser, Norman. W. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan.UI Press : Jakarta

    Desroiser, Norman. W. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan.UI Press : Jakarta

    Earle, R.L.1969. Satuan Operasi dalam Pengolahan Pangan. Sastra Hudaya :

    Bogor

    Fachruddin, L. 2003.Membuat Aneka Sari Buah.Penerbit Kanisius. Yogyakarta

    Fellows.P.1990.Food Processing Technologi Principle And Practice. Ellis

    Horwood limited : England.

    Potter, Norman N.1973. Food Science. The Avi Publishing Company. INC :

    Westport Connecticut.

    Suharto.1991. Teknologi Pengawetan Pangan. Bineka Cipta : Jakarta

    Winarno, F.G.1997.Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Penerbit Gramedia.