PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

52
PENGENDALIAN MESIN LISTRIK PENGENDALIAN MESIN LISTRIK Sistem Pengendalian Sistem Pengendalian Dalam sistem kelistrikan dikenal Dalam sistem kelistrikan dikenal dua istilah yaitu dua istilah yaitu sistem pengendalian sistem pengendalian dan dan sistem pengaturan sistem pengaturan . Sistem . Sistem pengendalian yang akan dibahas yang pengendalian yang akan dibahas yang menggunakan perangkat kontaktor dan menggunakan perangkat kontaktor dan alat kendali, seperti sakelar alat kendali, seperti sakelar ON ON , , sakelar sakelar OFF OFF , timer, dan sebagainya. , timer, dan sebagainya. Dalam Dalam sistem pengendalian sistem pengendalian ada dua ada dua bagian yaitu yang disebut rangkaian bagian yaitu yang disebut rangkaian kontrol (DC 24V) dan sistem daya kontrol (DC 24V) dan sistem daya (AC 230 V) (AC 230 V) Gambar 7.1 Gambar 7.1 . Ketika . Ketika sakelar S1 di sakelar S1 di ON ON kan relai Q1 akan kan relai Q1 akan energized energized sehingga kontak 1-2 sehingga kontak 1-2 tertutup dan lampu menyala karena tertutup dan lampu menyala karena mendapat mendapat supply supply listrik AC 230 V. listrik AC 230 V. Jika sakelar S1 di- Jika sakelar S1 di- OFF OFF -kan maka Q1 -kan maka Q1 dan lampu akan dan lampu akan OFF OFF Gambar 7.1 Sistem pengendalian Gambar 7.1 Sistem pengendalian terdiri rangkaian daya dan terdiri rangkaian daya dan rangkaian kontrol rangkaian kontrol

description

plc

Transcript of PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Page 1: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

PENGENDALIAN MESIN LISTRIKPENGENDALIAN MESIN LISTRIK

Sistem Sistem PengendalianPengendalian

Dalam sistem kelistrikan dikenal dua Dalam sistem kelistrikan dikenal dua istilah yaitu istilah yaitu sistem pengendalian sistem pengendalian dan dan sistem pengaturansistem pengaturan. Sistem . Sistem pengendalian yang akan dibahas yang pengendalian yang akan dibahas yang menggunakan perangkat kontaktor menggunakan perangkat kontaktor dan alat kendali, seperti sakelar dan alat kendali, seperti sakelar ONON, , sakelar sakelar OFFOFF, timer, dan sebagainya., timer, dan sebagainya.

Dalam Dalam sistem pengendalian sistem pengendalian ada dua ada dua bagian yaitu yang disebut rangkaian bagian yaitu yang disebut rangkaian kontrol (DC 24V) dan sistem daya (AC kontrol (DC 24V) dan sistem daya (AC 230 V) 230 V) Gambar 7.1Gambar 7.1. Ketika sakelar S1 . Ketika sakelar S1 di di ON ON kan relai Q1 akan kan relai Q1 akan energized energized sehingga kontak 1-2 tertutup dan sehingga kontak 1-2 tertutup dan lampu menyala karena mendapat lampu menyala karena mendapat supply supply listrik AC 230 V. Jika sakelar S1 listrik AC 230 V. Jika sakelar S1 di-di-OFFOFF-kan maka Q1 dan lampu akan -kan maka Q1 dan lampu akan OFFOFF

Gambar 7.1 Sistem pengendalian Gambar 7.1 Sistem pengendalian terdiri rangkaian daya dan rangkaian terdiri rangkaian daya dan rangkaian kontrol kontrol

Page 2: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

PENGATURAN MESIN LISTRIKPENGATURAN MESIN LISTRIK Dalam Dalam sistem pengaturan sistem pengaturan dikenal dikenal

pengaturan pengaturan loop terbuka loop terbuka dan dan loop loop tertutup tertutup dengan dengan feedbackfeedback. Sistem . Sistem pengaturan loop terbuka pengaturan loop terbuka hasil hasil keluaran tidak bisa dikendalikan keluaran tidak bisa dikendalikan sesuai dengan setting, karena sesuai dengan setting, karena dalam sistem dalam sistem loop terbuka loop terbuka tidak tidak ada umpan balik.ada umpan balik.

Sistem Sistem pengaturan loop pengaturan loop tertutup tertutup , terdapat , terdapat umpan umpan balik balik yang meng- hubungkan yang meng- hubungkan masukan dengan hasil keluaran. masukan dengan hasil keluaran. Sehingga hasil akhir keluaran Sehingga hasil akhir keluaran akan selalu dikoreksi sehingga akan selalu dikoreksi sehingga hasilnya selalu mendekati dengan hasilnya selalu mendekati dengan besaran yang diinginkan besaran yang diinginkan Gambar Gambar 7.27.2

Gambar 7.2 Dasar sistem Gambar 7.2 Dasar sistem pengaturan otomatikpengaturan otomatik

Page 3: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

PENGATURAN MESIN LISTRIKPENGATURAN MESIN LISTRIK

Setrika listrik Setrika listrik atau atau rice cooker rice cooker adalah contoh sistem adalah contoh sistem pengaturan loop tertutup pengaturan loop tertutup temperatur dengan bimetal temperatur dengan bimetal ((Gambar 7.3Gambar 7.3). Kondisi awal ). Kondisi awal bimetal pada kondisi masih dingin bimetal pada kondisi masih dingin akan menutup sehingga kontak akan menutup sehingga kontak tertutup sehingga arus listrik tertutup sehingga arus listrik mengalir ke elemen pemanas. mengalir ke elemen pemanas. Sampai temperatur setting Sampai temperatur setting dicapai, maka bimetal akan dicapai, maka bimetal akan terputus dan arus listrik terputus dan arus listrik terputus pula. Bila temperatur terputus pula. Bila temperatur kembali dingin bimetal kembali dingin bimetal terhubung kembali dan kembali terhubung kembali dan kembali pemanas akan bekerja lagi, pemanas akan bekerja lagi, kejadian berulang-ulang kondisi kejadian berulang-ulang kondisi ON ON dan dan OFF OFF secara otomatissecara otomatis..

Gambar 7.3 Gambar 7.3

Kontrol ON-OFF dengan bimetalKontrol ON-OFF dengan bimetal

Page 4: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Komponen Sistem PengendalianKomponen Sistem Pengendalian

Dalam Dalam sistem pengendalian sistem pengendalian ada dua ada dua kelompok komponen listrik yang dipakai, kelompok komponen listrik yang dipakai, yaitu yaitu komponen kontrol komponen kontrol dan dan komponen komponen dayadaya. Yang termasuk komponen kontrol di . Yang termasuk komponen kontrol di antaranya: antaranya: sakelar ONsakelar ON, , sakelar OFFsakelar OFF, , timertimer, , relay overloadrelay overload, dan , dan relayrelay. Komponen daya . Komponen daya di antaranya di antaranya kontaktorkontaktor, , kabel dayakabel daya, , sekering sekering atau atau circuit breakercircuit breaker. Berikut ini . Berikut ini akan dijelaskan konstruksi beberapa akan dijelaskan konstruksi beberapa komponen kontrol dan komponen daya komponen kontrol dan komponen daya yang banyak digunakan dalam sistem yang banyak digunakan dalam sistem pengendalian. pengendalian.

Page 5: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Komponen KontrolKomponen Kontrol Tabel di bawah menunjukkan ada empat Tabel di bawah menunjukkan ada empat

tipe kontak yang umum dipakai pada tipe kontak yang umum dipakai pada sistem pengendalian, yaitu Normally Open sistem pengendalian, yaitu Normally Open (NO), Normally Close (NC), dan Satu Induk (NO), Normally Close (NC), dan Satu Induk Dua Cabang (Dua Cabang (Gambar 7.4Gambar 7.4).).

Kontak Normally Open (NO)Kontak Normally Open (NO), saat koil , saat koil dalam kondisi tidak dalam kondisi tidak energized energized kontak kontak dalam posisi terbuka (dalam posisi terbuka (openopen, , OFFOFF) dan ) dan saat koil diberikan arus listrik dan 1 maka saat koil diberikan arus listrik dan 1 maka kontak dalam posisi menutup kontak dalam posisi menutup ONON..

Kontak Normally Close (NC)Kontak Normally Close (NC), kebalikan , kebalikan dari kontak NO saat koil dalam kondisi dari kontak NO saat koil dalam kondisi tidak tidak energized energized kontak dalam posisi kontak dalam posisi tertutup (tertutup (closeclose, , ONON) dan saat koil ) dan saat koil diberikan arus listrik dan diberikan arus listrik dan energized energized maka kontak dalam posisi membuka maka kontak dalam posisi membuka OFFOFF..

Kontak Single pole double troughKontak Single pole double trough, , memiliki satu kontak utama dan dua memiliki satu kontak utama dan dua kontak cabang, saat koil tidak kontak cabang, saat koil tidak energized energized kontak utama terhubung kontak utama terhubung dengan cabang atas, dan saat koil dengan cabang atas, dan saat koil energized energized justru kontak utama terhubung justru kontak utama terhubung dengan kontak cabang bawah.dengan kontak cabang bawah.

Gambar 7.4 Gambar 7.4

Jenis-jenis kontakJenis-jenis kontak

Page 6: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Komponen KontrolKomponen Kontrol

Kontak bantu,Kontak bantu, Dikenal Dikenal dua jenis ujung kontak, dua jenis ujung kontak, jenis pertama kontak jenis pertama kontak dengan dua kontak dengan dua kontak hubung dijumpai pada hubung dijumpai pada kontak relay (kontak relay (Gambar Gambar 7.57.5). Jenis kedua adalah ). Jenis kedua adalah kontak dengan empat kontak dengan empat kontak hubung, ada kontak hubung, ada bagian yang diam dan bagian yang diam dan ada kontak yang ada kontak yang bergerak ke bawah jenis bergerak ke bawah jenis kedua ini terpasang pada kedua ini terpasang pada kontaktorkontaktor

Gambar 7.5 Gambar 7.5

Bentukfisik kontak diam Bentukfisik kontak diam dan kontak bergerakdan kontak bergerak

Page 7: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Komponen KontrolKomponen Kontrol

Komponen relay ini bekerja secara Komponen relay ini bekerja secara elektromagnetis, ketika koil K elektromagnetis, ketika koil K

terminal A1 dan A2 diberikan arus terminal A1 dan A2 diberikan arus listrik angker akan menjadi magnet listrik angker akan menjadi magnet

dan menarik lidah kontak yang dan menarik lidah kontak yang ditahan oleh pegas, kontak utama 1 ditahan oleh pegas, kontak utama 1 terhubung dengan kontak cabang 4 terhubung dengan kontak cabang 4

((Gambar 7.6Gambar 7.6). Ketika arus listrik ). Ketika arus listrik putus (putus (unenergizedunenergized), ),

elektromagnetiknya hilang dan elektromagnetiknya hilang dan kontak akan kembali posisi awal kontak akan kembali posisi awal

karena ditarik oleh tekanan pegas, karena ditarik oleh tekanan pegas, kontak utama 1 terhubung kembali kontak utama 1 terhubung kembali

dengan kontak cabang 2. Relay dengan kontak cabang 2. Relay menggunakan tegangan DC 12 V, 24 menggunakan tegangan DC 12 V, 24

V, 48 V, dan AC 220 V.V, 48 V, dan AC 220 V.Gambar 7.6 Gambar 7.6

Simbol dan bentuk fisik relaySimbol dan bentuk fisik relay

Page 8: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Komponen KontrolKomponen Kontrol

Bentuk fisik relay dikemas dengan Bentuk fisik relay dikemas dengan wadah plastik transparan, memiliki wadah plastik transparan, memiliki

dua kontak SPDT (dua kontak SPDT (Single Pole Single Pole Double ThroghDouble Throgh) ) Gambar 7.7Gambar 7.7, satu , satu

kontak utama dan dua kontak kontak utama dan dua kontak cabang). Relay jenis ini cabang). Relay jenis ini

menggunakan tegangan DC menggunakan tegangan DC 6V6V, , 12 V12 V, , 24 V24 V, dan , dan 48 V48 V. Juga tersedia dengan . Juga tersedia dengan

tegangan AC tegangan AC 220 V220 V. Kemampuan . Kemampuan kontak mengalirkan arus listrik kontak mengalirkan arus listrik sangat terbatas kurang dari 5 sangat terbatas kurang dari 5

ampere. Untuk dapat mengalirkan ampere. Untuk dapat mengalirkan arus daya yang besar untuk arus daya yang besar untuk

mengendalikan motor induksi, relay mengendalikan motor induksi, relay dihubungkan dengan kontaktor yang dihubungkan dengan kontaktor yang

memiliki kemampuan hantar arus memiliki kemampuan hantar arus dari 10–100 Amper dari 10–100 Amper Gambar 7.7 Gambar 7.7

Relay dikemas plastik tertutupRelay dikemas plastik tertutup

Page 9: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Komponen KontrolKomponen Kontrol

Komponen Komponen reed switch reed switch merupakan merupakan sakelar elektromagnetik yang cukup sakelar elektromagnetik yang cukup unik karena bisa bekerja dengan dua unik karena bisa bekerja dengan dua cara. Cara pertama, cara. Cara pertama, reed switch reed switch dimasukkan dalam belitan kawat dimasukkan dalam belitan kawat dan dihubungkan dengan sumber dan dihubungkan dengan sumber tegangan DC. Ketika koil menjadi tegangan DC. Ketika koil menjadi elektromagnet elektromagnet reed switch reed switch berfungsi berfungsi sebagai kontak, ketika listrik di-sebagai kontak, ketika listrik di-OFFOFF--kan maka kan maka reed switch reed switch juga akan juga akan OFF OFF Gambar 7.8Gambar 7.8. Cara kedua, . Cara kedua, reed reed switch switch di belitkan dalam beberapa di belitkan dalam beberapa belitan kawat yang dialiri listrik DC belitan kawat yang dialiri listrik DC yang besar. Misalkan jumlah belitan yang besar. Misalkan jumlah belitan 5 lilit, besarnya arus DC 10 A, 5 lilit, besarnya arus DC 10 A, reed reed switch switch akan akan ON ON jika adakuat magnet jika adakuat magnet sebesar 50 ampere-lilit (5 lilit × 10 sebesar 50 ampere-lilit (5 lilit × 10 ampere). ampere).

Gambar 7.8 Gambar 7.8

Komponen Reed switchKomponen Reed switch

Page 10: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Komponen KontrolKomponen Kontrol

Komponen Komponen tombol tekan tombol tekan atau disebut sakelar atau disebut sakelar ONON//OFF OFF banyak digunakan sebagai banyak digunakan sebagai alat penghubung atau alat penghubung atau pemutus rangkaian kontrol pemutus rangkaian kontrol ((Gambar 7.9Gambar 7.9). Memiliki dua ). Memiliki dua kontak, yaitu NC dan NO. kontak, yaitu NC dan NO. Artinya saat sakelar tidak Artinya saat sakelar tidak digunakan satu kontak digunakan satu kontak terhubung terhubung Normally CloseNormally Close, , dan satu kontak lainnya dan satu kontak lainnya Normally OpenNormally Open. Ketika . Ketika kontak ditekan secara kontak ditekan secara manual kondisinya berbalik manual kondisinya berbalik posisi menjadi NO dan NC posisi menjadi NO dan NC

Gambar 7.9 Tombol tekanGambar 7.9 Tombol tekan

Page 11: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Komponen KontrolKomponen Kontrol

Komponen Komponen timer timer digunakan dalam rangkai digunakan dalam rangkai kontrol pengendalian, kontrol pengendalian, gunanya untuk mengatur gunanya untuk mengatur kapan suatu kontaktor kapan suatu kontaktor harus harus energized energized atau atau mengatur berapa lama mengatur berapa lama kontaktor kontaktor energizedenergized. Ada . Ada empat jenis timer yang empat jenis timer yang sering digunakan yang sering digunakan yang memiliki karakteristik kerja memiliki karakteristik kerja seperti pada seperti pada Gambar Gambar 7.107.10.. Gambar 7.10 Simbol timer dan Gambar 7.10 Simbol timer dan

karakteristik timerkarakteristik timer

Page 12: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Komponen KontrolKomponen Kontrol

Rele Pengaman Arus Lebih (Thermal Overload Relay)Rele pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus lebih/beban lebih. Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain : - Arus start yang terlalu besar - Beban mekanik motor terlalu besar - Motor berhenti secara mendadak - Terbukanya salah satu fasa dari saluran motor 3 fasa

- Terjadinya hubung singkat

Gambar 4.71 Konstruksi TOR

Page 13: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Komponen KontrolKomponen Kontrol TOR dipasang secara seri

dengan kontak utama kontaktor magnit. Pada gambar bimetal dialiri arus utama. Jika terjadi arus lebih, maka bimetal akan membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95-96. Oleh karena dalam prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit, maka jika NC lepas, koil kontaktor tidak ada arus, kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan kontak utama.

Gambar 4.72 Permukaan TOR

Page 14: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Komponen KontrolKomponen Kontrol

1. Perawatan Perbaikan Rele Pengaman Arus Lebih (Thermal Overload Relay)

Arus trip pada Thor harus di atur sesuai kapasitas beban ( motor ) , biasanya di set 2 kali arus nominal motor

Secara periodic, hubungan kontak-kontak pada Thor harus di check dan dipastikan bekerja dengan baik

Secara periodic, Thor di test kerjanya dengan menekan tombol pengetesan

2. Pemeriksaan Dan Pelaporan Hasil Pekerjaan Perawatan

Kondisi kerja kontak-kontak di catat dan dilaporkan Adanya kerusakan di cata Modul

Page 15: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Komponen DayaKomponen Daya

Kontaktor merupakan sakelar Kontaktor merupakan sakelar daya yang bekerja dengan daya yang bekerja dengan prinsip elektromagnetik prinsip elektromagnetik ((Gambar 7.11Gambar 7.11). Sebuah koil ). Sebuah koil dengan inti berbentuk huruf E dengan inti berbentuk huruf E yang diam, jika koil dialirkan arus yang diam, jika koil dialirkan arus listrik akan menjadi magnet dan listrik akan menjadi magnet dan menarik inti magnet yang menarik inti magnet yang bergerak dan menarik sekaligus bergerak dan menarik sekaligus kontak dalam posisi kontak dalam posisi ONON. Batang . Batang inti yang bergerak menarik paling inti yang bergerak menarik paling sedikit 3 kontak utama dan sedikit 3 kontak utama dan beberapa kontak bantu bisa beberapa kontak bantu bisa kontak NC atau NO. Kerusakan kontak NC atau NO. Kerusakan yang terjadi pada kontaktor, yang terjadi pada kontaktor, karena belitan koil terbakar atau karena belitan koil terbakar atau kontak tipnya saling lengket atau kontak tipnya saling lengket atau ujung-ujung kontaknya terbakar ujung-ujung kontaknya terbakar

Gambar 7.11 Tampak samping Gambar 7.11 Tampak samping irisan kontaktor irisan kontaktor

Page 16: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Komponen DayaKomponen Daya

Susunan kontak dalam Susunan kontak dalam Kontaktor Kontaktor Gambar 7.12 Gambar 7.12 secara skematik terdiri secara skematik terdiri atas belitan koil dengan notasi A2-A1. atas belitan koil dengan notasi A2-A1. Terminal ke sisi sumber pasokan listrik Terminal ke sisi sumber pasokan listrik 1/L1, 3/L2, 5/L3, terminal ke sisi beban 1/L1, 3/L2, 5/L3, terminal ke sisi beban motor atau beban listrik lainnya motor atau beban listrik lainnya adalah 2/T1, 4/T2 dan 6/T3. Dengan adalah 2/T1, 4/T2 dan 6/T3. Dengan dua kontak bantu NO dua kontak bantu NO Normally Open Normally Open 13-14 dan 43-44, dan dua kontak 13-14 dan 43-44, dan dua kontak bantu NC bantu NC Normally Close Normally Close 21-22 dan 21-22 dan 31-32. Kontak utama harus digunakan 31-32. Kontak utama harus digunakan dengan sistem daya saja, dan kontak dengan sistem daya saja, dan kontak bantu difungsikan untuk kebutuhan bantu difungsikan untuk kebutuhan rangkaian kontrol tidak boleh rangkaian kontrol tidak boleh dipertukarkan. Kontak bantu sebuah dipertukarkan. Kontak bantu sebuah kontaktor bisa dilepaskan atau kontaktor bisa dilepaskan atau ditambahkan secara modularditambahkan secara modular. .

Gambar 7.12 Simbol, kode angka dan Gambar 7.12 Simbol, kode angka dan

terminal kontaktorterminal kontaktor

Page 17: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Komponen DayaKomponen Daya

Bentuk fisik kontaktor terbuat Bentuk fisik kontaktor terbuat dari bahan plastik keras yang dari bahan plastik keras yang

kokoh (kokoh (Gambar 7.13Gambar 7.13). ). Pemasangan ke panel bisa Pemasangan ke panel bisa

dengan menggunakan rel atau dengan menggunakan rel atau disekrupkan. Kontaktor bisa disekrupkan. Kontaktor bisa

digabungkan dengan beberapa digabungkan dengan beberapa pengaman lain, misalnya dengan pengaman lain, misalnya dengan pengaman bimetal atau pengaman bimetal atau overload overload

relayrelay. Yang harus diperhatikan . Yang harus diperhatikan adalah kemampuan hantar arus adalah kemampuan hantar arus

kontaktor harus disesuaikan kontaktor harus disesuaikan dengan besarnya arus beban, dengan besarnya arus beban,

karena berkenaan dengan karena berkenaan dengan kemampuan kontaktor secara kemampuan kontaktor secara

elektrik elektrik Gambar 7.13 Bentuk fisik kontaktorGambar 7.13 Bentuk fisik kontaktor

Page 18: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Komponen DayaKomponen Daya Pengaman sistem daya untuk beban Pengaman sistem daya untuk beban

motor-motor listrik atau beban lampu motor-motor listrik atau beban lampu berdaya besar bisa menggunakan berdaya besar bisa menggunakan sekering atau sekering atau Miniatur Circuit Miniatur Circuit Breaker Breaker ((MCBMCB) ) Gambar 7.14Gambar 7.14. MCB . MCB adalah komponen pengaman yang adalah komponen pengaman yang kompak, karena di dalamnya terdiri kompak, karena di dalamnya terdiri dua pengaman sekaligus.dua pengaman sekaligus.

Pertama pengaman beban lebih Pertama pengaman beban lebih oleh bimetal, kedua pengaman arus oleh bimetal, kedua pengaman arus hubung singkat oleh relay arus. Ketika hubung singkat oleh relay arus. Ketika salah satu pengaman berfungsi maka salah satu pengaman berfungsi maka secara otomatis sistem mekanik MCB secara otomatis sistem mekanik MCB akan trip dengan sendirinya. akan trip dengan sendirinya. Pengaman bimetal bekerja secara Pengaman bimetal bekerja secara thermisthermis, fungsi kuadrat arus dan , fungsi kuadrat arus dan waktu sehingga ketika terjadi beban waktu sehingga ketika terjadi beban lebih reaksi MCB menunggu beberapa lebih reaksi MCB menunggu beberapa saatsaat. . Gambar 7.14 Tampak irisan Miniatur Gambar 7.14 Tampak irisan Miniatur

Circuit BreakerCircuit Breaker

Page 19: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Komponen DayaKomponen Daya Komponen Komponen Motor Control Motor Control

Circuit Breaker Circuit Breaker 1 ( 1 ( MCCB MCCB ) ) memiliki tiga fungsi sekaligus, memiliki tiga fungsi sekaligus, fungsi pertama sebagai fungsi pertama sebagai switch switch ing, fungsi kedua pengamanan ing, fungsi kedua pengamanan motor dan fungsi ketiga motor dan fungsi ketiga sebagai isolasi rangkaian sebagai isolasi rangkaian primer dengan beban primer dengan beban ((Gambar 7.15Gambar 7.15). Pengaman ). Pengaman beban lebih dilakukan oleh beban lebih dilakukan oleh bimetal, dan pengamanan bimetal, dan pengamanan hubung singkat dilakukan oleh hubung singkat dilakukan oleh koil arus hubung singkat yang koil arus hubung singkat yang secara mekanik bekerja secara mekanik bekerja mematikan mematikan Circuit BreakerCircuit Breaker. . Rating arus yang ada di Rating arus yang ada di pasaran 16 A sampai 63 A.pasaran 16 A sampai 63 A.

Gambar 7.15 Tampak irisanGambar 7.15 Tampak irisan

Page 20: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Komponen DayaKomponen Daya Bentuk fisik Bentuk fisik Motor Control Circuit Motor Control Circuit

Breaker Breaker ((MCCBMCCB) terbuat dari ) terbuat dari casing casing plastik keras yang plastik keras yang melindungi seluruh perangkat melindungi seluruh perangkat koil arus hubung singkat, koil arus hubung singkat, bimetal, dan kontak utama bimetal, dan kontak utama ((GambarGambar

7.167.16). Pengaman beban lebih ). Pengaman beban lebih bimetal bimetal dan dan koil arus hubung koil arus hubung singkat singkat terpasang terintegrasi. terpasang terintegrasi. Memiliki tiga terminal ke sisi Memiliki tiga terminal ke sisi pemasok listrik 1L1, 3L2, dan pemasok listrik 1L1, 3L2, dan 5L3. Memiliki tiga terminal 5L3. Memiliki tiga terminal terhubung ke beban yaitu 2T1, terhubung ke beban yaitu 2T1, 4T2 dan 6T3. Terminal ini tidak 4T2 dan 6T3. Terminal ini tidak boleh dibalikkan pemakaiannya, boleh dibalikkan pemakaiannya, karena akan mempengaruhi karena akan mempengaruhi fungsi alat pengaman.fungsi alat pengaman.

Gambar 7.16 Fisik MCCBGambar 7.16 Fisik MCCB

Page 21: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Pengendalian Kontaktor Pengendalian Kontaktor ElektromagnetikElektromagnetik

Komponen kontrol Komponen kontrol relay relay impuls impuls bekerja seperti sakelar bekerja seperti sakelar toggle toggle manual, bedanya manual, bedanya relay relay impuls impuls bekerja secara bekerja secara elektromagnetik (elektromagnetik (Gambar Gambar 7.177.17). Ketika sakelar S1 di-). Ketika sakelar S1 di-ONON-kan relay impuls K1 -kan relay impuls K1 dengan terminal A1 dan A1 dengan terminal A1 dan A1 akan akan energized energized sehingga sehingga kontak posisi kontak posisi ON ON maka lampu maka lampu E1 akan menyala. ketika E1 akan menyala. ketika sakelar S1 posisi sakelar S1 posisi OFF OFF mekanik mekanik pada relay impuls tetap pada relay impuls tetap mengunci tetap mengunci tetap ONON. Saat S1 di . Saat S1 di ON ON yang kedua, mekanik yang kedua, mekanik impuls lepas dan kontak akan impuls lepas dan kontak akan OFFOFF, lampu akan mati., lampu akan mati.

Gambar 7.17 Kontrol relay impulsGambar 7.17 Kontrol relay impuls

Page 22: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Pengendalian Kontaktor Pengendalian Kontaktor ElektromagnetikElektromagnetik

Komponen timer Komponen timer OFFOFF--delay delay bekerja secara elektromagnetik bekerja secara elektromagnetik ((Gambar 7.18Gambar 7.18). Sakelar S2 di-). Sakelar S2 di-ONON-kan, koil timer -kan, koil timer OFFOFF- - delay delay K2 K2 akan akan energized energized dan dan mengakibatkan sakelar akan mengakibatkan sakelar akan ON ON dan lampu menyala. Timer dan lampu menyala. Timer disetting pada waktu tertentu disetting pada waktu tertentu misalkan lima menit. Setelah misalkan lima menit. Setelah waktu lima menit dicapai dari waktu lima menit dicapai dari saat timer saat timer energizedenergized, mekanik , mekanik timer timer OFF delay OFF delay akan meng-akan meng-OFFOFF--kan sakelar dan mengakibatkan kan sakelar dan mengakibatkan lampu mati. Dalam pemakaiannya lampu mati. Dalam pemakaiannya timer dikombinasikan dengan timer dikombinasikan dengan kontaktor, sehingga waktu kontaktor, sehingga waktu ON ON dan dan OFF OFF kontaktor bisa disetting kontaktor bisa disetting sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan kebutuhan Gambar 7.18 Timer OFF 7-8Gambar 7.18 Timer OFF 7-8

Page 23: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Pengendalian Kontaktor Pengendalian Kontaktor ElektromagnetikElektromagnetik

Koil kontaktor Q1 dalam Koil kontaktor Q1 dalam aplikasinya dihubungkan paralel aplikasinya dihubungkan paralel dengan dengan diode diode R1, R1, Varistor R2 Varistor R2 atau atau seri R3C1 seri R3C1 ((Gambar 7.19Gambar 7.19). Koil ). Koil Q1 yang diparalel dengan diode Q1 yang diparalel dengan diode R1 R1 gunanya untuk menekan gunanya untuk menekan timbulnya ggl induksi yang timbulnya ggl induksi yang ditimbulkan oleh induktor pada ditimbulkan oleh induktor pada koil koil Q1Q1. Sedangkan . Sedangkan varistor R2 varistor R2 memiliki karakteristik untuk memiliki karakteristik untuk menekan arus induksi pada koil menekan arus induksi pada koil agar minimal dengan mengatur agar minimal dengan mengatur besaran resistansinya. Koil besaran resistansinya. Koil Q1 Q1 yang diparalel dengan yang diparalel dengan R3C1 R3C1 akan membentuk impedansi akan membentuk impedansi sehingga arus yang mengalir ke sehingga arus yang mengalir ke koil minimal dan aman.koil minimal dan aman.

Gambar 7.19 Diode, Varistor dan Gambar 7.19 Diode, Varistor dan RC sebagai pengaman relayRC sebagai pengaman relay

Page 24: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Pengendalian Kontaktor Pengendalian Kontaktor ElektromagnetikElektromagnetik

Bentuk Bentuk koil set-reset koil set-reset dengan dengan dua belitan dan dapat dua belitan dan dapat melayani dua sakelar yang melayani dua sakelar yang berfungsi sebagai sakelar berfungsi sebagai sakelar setting setting ((tombol Stombol S) dan sakelar ) dan sakelar reset reset ((tombol Rtombol R) ) Gambar 7.20Gambar 7.20. . Ketika tombol Ketika tombol S S di di ON ON mekanik koil akan meng-mekanik koil akan meng-ONON--kan sakelar dan lampu akan kan sakelar dan lampu akan menyala. Diode menyala. Diode R1R1, , berpasangan dengan berpasangan dengan K1 K1 dan dan diode diode R4R4. Ketika tombol . Ketika tombol R R di di ON ON koilkoil energized energized dan sistem dan sistem mekanik akan meng mekanik akan meng OFF OFF kan kan sakelar dan lampu akan mati. sakelar dan lampu akan mati. Diode Diode R2R2, berpasangan dengan , berpasangan dengan K1 K1 dan diode dan diode R3R3. .

Gambar 7.20 Koil set-reset Gambar 7.20 Koil set-reset

Page 25: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Pengendalian Hubungan Pengendalian Hubungan LangsungLangsung

Pengendalian hubungan langsung Pengendalian hubungan langsung dikenal dengan istilah dikenal dengan istilah Direct ON Line Direct ON Line ((DOLDOL) dipakai untuk mengontrol motor ) dipakai untuk mengontrol motor induksi dengan kontaktor Q1. Rangkaian induksi dengan kontaktor Q1. Rangkaian daya (daya (Gambar 7.21Gambar 7.21) memperlihatkan ) memperlihatkan ada lima kawat penghantar, yaitu ada lima kawat penghantar, yaitu L1L1, , L2L2, , L3L3, , NN, dan , dan PEPE, ada tiga buah , ada tiga buah fusefuse

F1 F1 yang gunanya sebagai pengaman yang gunanya sebagai pengaman hubung singkat jika ada gangguan pada hubung singkat jika ada gangguan pada rangkaian daya. Sebuah kontaktor rangkaian daya. Sebuah kontaktor memiliki enam kontak, sisi supply memiliki enam kontak, sisi supply terminal terminal 11, , 33, dan , dan 55, sedangkan di sisi , sedangkan di sisi beban terhubung ke motor terminal beban terhubung ke motor terminal 22, , 44, , dan dan 66. Notasi ini tidak boleh . Notasi ini tidak boleh dibolakbalikkan.dibolakbalikkan.

Rangkaian kontrol dipasangkan fuse Rangkaian kontrol dipasangkan fuse F2 F2 sebagai pengaman jika terjadi hubung sebagai pengaman jika terjadi hubung

Singkat pada rangkaian kontrolSingkat pada rangkaian kontrol Gambar 7.21 Rangkaian daya dan Gambar 7.21 Rangkaian daya dan

kontrol motor induksikontrol motor induksi

Page 26: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Prinsip Kerja Gambar 7.21Prinsip Kerja Gambar 7.21 Posisi menghidupkan atau Posisi menghidupkan atau ONON

Jika tombol Jika tombol Normally Open S1 Normally Open S1 di-di-ONON-kan listrik dari jala-jala -kan listrik dari jala-jala L L akan mengalir melewati akan mengalir melewati fuse F2fuse F2, , S1S1, , S2 S2 melewati melewati terminal koil terminal koil A1A2 A1A2 dari koil dari koil Q1 Q1 ke netral ke netral NN. Akibatnya . Akibatnya koil kontaktor koil kontaktor Q1 Q1 akan akan energized energized dan mengaktifkan dan mengaktifkan kontak kontak Normally Open Q1 Normally Open Q1 terminal terminal 1313, , 14 14 akan akan ON ON dan dan berfungsi sebagai pengunci. Sehingga ketika salah satu berfungsi sebagai pengunci. Sehingga ketika salah satu tombol tombol S1 S1 posisi posisi OFF OFF aliran listrik ke koil aliran listrik ke koil Q1 Q1 tetap tetap energized energized dan motor induksi berputardan motor induksi berputar..

Posisi mematikan atau Posisi mematikan atau OFFOFFTombol tekan Tombol tekan Normally Close S2 Normally Close S2 ditekan, maka ditekan, maka loop loop tertutup dari rangkaian akan terbuka, hilangnya aliran tertutup dari rangkaian akan terbuka, hilangnya aliran listrik pada koil kontaktor listrik pada koil kontaktor Q1 Q1 akan de-akan de-energizedenergized. Akibatnya . Akibatnya koil kontaktor koil kontaktor OFF OFF maka kontak-kontak daya memutuskan maka kontak-kontak daya memutuskan aliran listrik ke motoraliran listrik ke motor

Page 27: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Pengendalian Hubungan Pengendalian Hubungan LangsungLangsung

Rangkaian daya dan kontrol Rangkaian daya dan kontrol Gambar 7.22 Gambar 7.22 di atas, di atas, secara prinsip bekerja secara prinsip bekerja sama dengan rangkaian sama dengan rangkaian Gambar 7.21 Gambar 7.21 . yang . yang membedakan adalah membedakan adalah terdapat dua tombol terdapat dua tombol Normally Open S1 Normally Open S1 dan dan S3 S3 untuk menghidupkan untuk menghidupkan rangkaian. Juga terdapat rangkaian. Juga terdapat dua tombol dua tombol Nor- mally Nor- mally Close S2 Close S2 dan dan S4 S4 untuk untuk mematikan rangkaian.mematikan rangkaian.

Gambar 7.22 Gambar 7.22

Rangkaian daya dan kontrol Direct ON Line Rangkaian daya dan kontrol Direct ON Line

(DOL)(DOL)

Page 28: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Pengendalian Bintang-SegitigaPengendalian Bintang-Segitiga

Hubungan langsung atau Hubungan langsung atau Direct ON Line Direct ON Line dipakai untuk dipakai untuk motor induksi berdaya di motor induksi berdaya di bawah5 kW. Motor induksi bawah5 kW. Motor induksi dengan daya menengah dengan daya menengah dan besar antara 10 kW dan besar antara 10 kW sampai 50 kW menggunakan sampai 50 kW menggunakan Pengendalian bintang Pengendalian bintang segitiga untuk starting segitiga untuk starting awalnya. Saat motor awalnya. Saat motor terhubung bintang arus terhubung bintang arus starting hanya mengambil starting hanya mengambil sepertiga dari arus starting sepertiga dari arus starting jika dalam hubungan segitiga jika dalam hubungan segitiga

Gambar 7.23 Gambar 7.23

Hubungan terminal a) Bintang b) Hubungan terminal a) Bintang b) SegitigaSegitiga

Page 29: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Pengendalian Bintang-SegitigaPengendalian Bintang-Segitiga

Hubungan bintang sebuah motor dapat diketahui dari Hubungan bintang sebuah motor dapat diketahui dari hubungan kawat pada terminal motor. Terminal W2, U2 dan hubungan kawat pada terminal motor. Terminal W2, U2 dan V2 dikopel jadi satu, sedangkan terminal U1 dihubungkan V2 dikopel jadi satu, sedangkan terminal U1 dihubungkan ke jala-jala L1, terminal V1 ke jala-jala L2 dan terminal W1 ke jala-jala L1, terminal V1 ke jala-jala L2 dan terminal W1 ke jala-jala L3 (ke jala-jala L3 (Gambar 7.23aGambar 7.23a).Besar tegangan yang ).Besar tegangan yang terukur pada belitan stator, sebesar terukur pada belitan stator, sebesar UUbelitanbelitan = 1/= 1/√3 √3 UUphasa-phasa-phasaphasa sedangkan sedangkan IIbelitanbelitan = = IIphasa-phasaphasa-phasa. .

Hubungan segitiga dalam hubungan terminal motor Hubungan segitiga dalam hubungan terminal motor diketahui dari kombinasi hubungan jala-jala L1-U1-W2, jala-diketahui dari kombinasi hubungan jala-jala L1-U1-W2, jala-jala L2- V1-U2, dan jala-jala L3-W1-V2 (jala L2- V1-U2, dan jala-jala L3-W1-V2 (Gambar 7.23bGambar 7.23b). ). Teganganterukur pada belitan stator sama besarnya Teganganterukur pada belitan stator sama besarnya dengan jala-jala, Udengan jala-jala, Ubelitanbelitan = U = Uphasa-phasaphasa-phasa. Sedangkanbesarnya . Sedangkanbesarnya IIbelitanbelitan = 1 / = 1 / √3 √3 IIphasaphasa--phasaphasa..

Page 30: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Pengendalian Bintang-SegitigaPengendalian Bintang-Segitiga

Perbandingan antara instalasi Direct Perbandingan antara instalasi Direct ON ON Line atau sering juga disebut In-Line atau sering juga disebut In-Line dan hubungan bintang-segitiga Line dan hubungan bintang-segitiga lihat lihat Gambar 7.24Gambar 7.24. Saat terhubung . Saat terhubung langsung dengan daya motor 55 kW langsung dengan daya motor 55 kW dan tegangan nameplate 400 V akan dan tegangan nameplate 400 V akan ditarik arus nominal 100 A - 105 A. ditarik arus nominal 100 A - 105 A. Motor yang sama ketika terhubung Motor yang sama ketika terhubung segitiga, belitan stator hanya akan segitiga, belitan stator hanya akan mengalirkan arus 1/mengalirkan arus 1/√3 √3 × 100 A = 59 × 100 A = 59 A. Dengan penggunaan rangkaian A. Dengan penggunaan rangkaian bintang-segitiga dapat dipilih rating bintang-segitiga dapat dipilih rating daya kontaktor atau daya kontaktor atau circuit breaker circuit breaker yang lebih kecil dan secara ekonomis yang lebih kecil dan secara ekonomis biaya instalasi lebih kecil. Alasan biaya instalasi lebih kecil. Alasan teknis lainnya dengan hubungan teknis lainnya dengan hubungan langsung (langsung (in-linein-line) arus starting akan ) arus starting akan mencapai 600%–700% arus mencapai 600%–700% arus nominalnya (700 A = 7 × 100 A). nominalnya (700 A = 7 × 100 A).

Gambar 7.24 Gambar 7.24

Perbandingan DOL dan bintang-Perbandingan DOL dan bintang-segitigasegitiga

Page 31: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Pengendalian Bintang-SegitigaPengendalian Bintang-Segitiga

Rangkaian daya hubungan bintang-Rangkaian daya hubungan bintang-segitiga manual segitiga manual Gambar 7.25Gambar 7.25, , maksudnya perpindahan dari hubungan maksudnya perpindahan dari hubungan bintang ke hubungan segitiga dilakukan bintang ke hubungan segitiga dilakukan secara manual oleh operator. secara manual oleh operator. Fuse F1 Fuse F1 untuk pengamankan jika terjadi hubungan untuk pengamankan jika terjadi hubungan singkat pada rangkaian daya,singkat pada rangkaian daya,thermal thermal overload relay F3 overload relay F3 berfungsi sebagai berfungsi sebagai pengaman beban lebih. Saat kontaktor pengaman beban lebih. Saat kontaktor Q1 Q1 dandanQ2 Q2 posisi posisi ON ON motor terhubung secara motor terhubung secara bintang. Operator harus menekan tombol bintang. Operator harus menekan tombol tekan S3 ditekan maka tekan S3 ditekan maka Q1 Q1 tetap tetap ONON, , kontaktor kontaktor Q2 Q2 akan akan OFF OFF sementara sementara kontaktor Q3 akan kontaktor Q3 akan ON ON dan motor kini dan motor kini terhubung segitiga. Untuk mematikan terhubung segitiga. Untuk mematikan tombol S1 ditekan, maka rangkaian tombol S1 ditekan, maka rangkaian kontrolterputus, koil kontrolterputus, koil Q1 Q1 , , Q2Q2, dan Q3 akan , dan Q3 akan OFFOFF, rangkaian daya dan kontrol terputus. , rangkaian daya dan kontrol terputus. Jika terjadi beban lebih thermal overload Jika terjadi beban lebih thermal overload relay berfungsi kontak relay berfungsi kontak F3 F3 akan membuka akan membuka rangkaian kontrol dan rangkaian daya rangkaian kontrol dan rangkaian daya terputus. terputus.

Gambar 7.25 Gambar 7.25

Pengawatan daya bintang-segitigaPengawatan daya bintang-segitiga

Page 32: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Pengendalian Bintang-SegitigaPengendalian Bintang-SegitigaRangkaian kontrol bintang-segitiga manual (Rangkaian kontrol bintang-segitiga manual (Gambar 7.26Gambar 7.26), ), fuse fuse F2 F2 mengamankanhubung singkat rangkaian kontrol.mengamankanhubung singkat rangkaian kontrol.

Posisi Hubungan BintangPosisi Hubungan Bintang

Tombol tekan Normally Open Tombol tekan Normally Open SS1 ditekan, terjadi loop tertutup 1 ditekan, terjadi loop tertutup pada rangkaian koil Q1 dan koil Q2. Saat tersebut motor pada rangkaian koil Q1 dan koil Q2. Saat tersebut motor terhubung bintang. Perhatikan koil Q2 seri dengan kontak Q3 dan terhubung bintang. Perhatikan koil Q2 seri dengan kontak Q3 dan koil Q3 seri dengan kontak Q2 artinya kedua koil saling terkunci koil Q3 seri dengan kontak Q2 artinya kedua koil saling terkunci dan keduanya bekerja bergantian tidak akan pernah bekerja dan keduanya bekerja bergantian tidak akan pernah bekerja bersamaan.bersamaan.

Posisi Hubungan SegitigaPosisi Hubungan Segitiga

Jika operator menekan tombol Jika operator menekan tombol Normally Close S3Normally Close S3, , QQ1 tetap 1 tetap ONON, , QQ2 akan 2 akan OFF OFF dan berikutnya dan berikutnya QQ3 justru 3 justru ONON. Saat tersebut motor . Saat tersebut motor terhubung segitiga. Pergantian dari posisi hubungan bintang terhubung segitiga. Pergantian dari posisi hubungan bintang menuju hubungan segitiga dilakukan oleh operator. Dengan menuju hubungan segitiga dilakukan oleh operator. Dengan menambahkansebuah timer maka perpindahan secara manual menambahkansebuah timer maka perpindahan secara manual dapat dilakukan secara otomatis dengan melakukan setting waktu dapat dilakukan secara otomatis dengan melakukan setting waktu antara 30 detik sampai 60 detik.Untuk mematikan rangkaian antara 30 detik sampai 60 detik.Untuk mematikan rangkaian dengan menekan tombol dengan menekan tombol Normally Close SNormally Close S1, rangkaian kontrol 1, rangkaian kontrol akan terbuka, akibatnya rangkaian daya dan rangkaian kontrol akan terbuka, akibatnya rangkaian daya dan rangkaian kontrol terputus. Jika terjadigangguan beban lebih maka terputus. Jika terjadigangguan beban lebih maka thermal overload thermal overload relay Frelay F3 kontaknya terbuka, hasilnya baik rangkaian daya dan 3 kontaknya terbuka, hasilnya baik rangkaian daya dan rangkaian kontrol akan terputus dan motor aman. rangkaian kontrol akan terputus dan motor aman.

Gambar 7.26 Gambar 7.26

Pengawatan kontrol bintang-Pengawatan kontrol bintang-segitiga segitiga

Page 33: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Hubungan Bintang-Segitiga Hubungan Bintang-Segitiga OtomatisOtomatis

Rangkaian daya hubungan bintang- Rangkaian daya hubungan bintang- segitiga menggunakan tiga buah segitiga menggunakan tiga buah kontaktor kontaktor Q1Q1, , Q2Q2, dan , dan Q3 Q3 Gambar Gambar 7.277.27. . Fuse F1Fuse F1berfungsi mengamankan berfungsi mengamankan jika terjadi jika terjadi

hubungsingkat pada rangkaian motor. hubungsingkat pada rangkaian motor. Saat motor terhubung bintang kontaktor Saat motor terhubung bintang kontaktor Q1 Q1 dandanQ 2 Q 2 posisi posisi ON ON dan kontaktor dan kontaktor Q Q 3 OFF 3 OFF . Beberapa saat kemudian timer . Beberapa saat kemudian timer yang disetting waktu 60 detik yang disetting waktu 60 detik energizedenergized, akan meng-, akan meng-OFFOFF-kan -kan Q1Q1, , sementara sementara Q2 Q2 dan dan Q3 Q3 posisi posisi ONON, dan , dan motor terhubung segitiga Pengaman motor terhubung segitiga Pengaman beban lebih beban lebih F3 F3 ((thermal overload relaythermal overload relay) ) dipasangkan seri dengan kontaktor, jika dipasangkan seri dengan kontaktor, jika terjadi beban lebih disisi beban, relay terjadi beban lebih disisi beban, relay bimetal akan bekerja dan rangkaian bimetal akan bekerja dan rangkaian kontrol berikut kontaktor akan kontrol berikut kontaktor akan OFFOFF..

Gambar 7.27 Gambar 7.27

Hubungan bintang-segitigaHubungan bintang-segitiga

Page 34: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Hubungan Bintang-Segitiga Hubungan Bintang-Segitiga OtomatisOtomatis

Tidak setiap motor induksi Tidak setiap motor induksi bisa dihubungkan bisa dihubungkan bintang-bintang-segitigasegitiga, yang harus , yang harus diperhatikan adalah tegangan diperhatikan adalah tegangan name plate name plate motor harus motor harus mampu diberikan tegangan mampu diberikan tegangan sebesar tegangan jala-jala sebesar tegangan jala-jala ((Gambar 7.28Gambar 7.28), khususnya ), khususnya pada saat motor terhubung pada saat motor terhubung segitiga.Jika ketentuan ini segitiga.Jika ketentuan ini tidak dipenuhi, akibatnya tidak dipenuhi, akibatnya belitan stator bisa terbakar belitan stator bisa terbakar karena tegangan tidak karena tegangan tidak sesuai.sesuai.

Gambar 7.28Gambar 7.28

Nameplate motor induksi bintang-Nameplate motor induksi bintang-

segitigasegitiga

Page 35: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Hubungan Bintang-Segitiga Hubungan Bintang-Segitiga OtomatisOtomatis

Rangkaian kontrol bintang-segitiga (Rangkaian kontrol bintang-segitiga (Gambar 7.29Gambar 7.29), dipasangkan ), dipasangkan fuse F2 fuse F2 untuk pengaman hubung singkat pada rangkaian kontrol.untuk pengaman hubung singkat pada rangkaian kontrol.

Hubungan BintangHubungan Bintang

Tombol Tombol S2 S2 di-di-ONON-kan terjadi loop tertutup pada rangkaian koil -kan terjadi loop tertutup pada rangkaian koil Q1 Q1 dan menjadi dan menjadi energized energized bersamaan dengan koil bersamaan dengan koil Q2Q2. Kontaktor . Kontaktor Q1 Q1 dan dan Q2 energized Q2 energized motor terhubung bintang. Koil timer motor terhubung bintang. Koil timer K1 K1 akan akan energizedenergized, selama setting waktu berjalan motor terhubung , selama setting waktu berjalan motor terhubung bintang.bintang.

Hubungan SegitigaHubungan Segitiga

Saat Saat Q1 Q1 dan dan Q2 Q2 masih posisi masih posisi ON ON dan timer dan timer K1 K1 masih masih energizedenergized, , sampai setting waktu berjalan motor terhubung bintang. Ketika sampai setting waktu berjalan motor terhubung bintang. Ketika setting waktu timer habis, kontak setting waktu timer habis, kontak Normally Close K1 Normally Close K1 dengan dengan akan akan OFF OFF menyebabkan koil kontaktor menyebabkan koil kontaktor Q1 OFFQ1 OFF, bersamaan , bersamaan dengan itu dengan itu Q3 Q3 pada posisi pada posisi ONON. Posisi akhir kontaktor . Posisi akhir kontaktor Q2 Q2 dan dan Q3 Q3 posisi posisi ON ON dan motor dalam hubungan segitiga. Untuk mematikan dan motor dalam hubungan segitiga. Untuk mematikan rangkaian cukup dengan meng-rangkaian cukup dengan meng-OFFOFF-kan tombol tekan -kan tombol tekan S1 S1 rangkaian kontrol akan terputus dan seluruh kontaktor dalam rangkaian kontrol akan terputus dan seluruh kontaktor dalam posisi posisi OFF OFF dan motor akan berhenti bekerja. Kelengkapan dan motor akan berhenti bekerja. Kelengkapan berupa lampu-lampu indikator dapat dipasangkan, baik indikator berupa lampu-lampu indikator dapat dipasangkan, baik indikator saat rangkaian kondisi saat rangkaian kondisi ONON, maupun saat saat rangkaian , maupun saat saat rangkaian kondisi kondisi OFFOFF, caranya dengan menambahkan kontak bantu , caranya dengan menambahkan kontak bantu normally open normally open yang diparalel dengan koil kontaktor dan sebuah yang diparalel dengan koil kontaktor dan sebuah lampu indikator.lampu indikator.

Gambar 7.29 Gambar 7.29

Pengawatan kontrol otomatis bintang- Pengawatan kontrol otomatis bintang-

segitigasegitiga

Page 36: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Pengendalian Putaran Kanan-KiriPengendalian Putaran Kanan-Kiri

Gambar 7.30 Pengawatan daya Gambar 7.30 Pengawatan daya pembalikan putaran motor induksipembalikan putaran motor induksi

Motor induksi dapat diputar arah kanan atau Motor induksi dapat diputar arah kanan atau putar arah kiri, caranya dengan putar arah kiri, caranya dengan mempertukarkan dua kawat terminal box. mempertukarkan dua kawat terminal box. Putaran kanan kiri diperlukan misalkan Putaran kanan kiri diperlukan misalkan untuk membuka atau menutup pintu garasi.untuk membuka atau menutup pintu garasi.

Rangkaian daya putaran kanan-putaran kiri Rangkaian daya putaran kanan-putaran kiri motor induksi terdiri atas dua kontaktor yang motor induksi terdiri atas dua kontaktor yang bekerja bergantian, tidak bisa bekerja bekerja bergantian, tidak bisa bekerja bersamaan (bersamaan (Gambar7.30Gambar7.30). ). Fuse F1 Fuse F1 digunakan untuk pengaman hubungsingkat digunakan untuk pengaman hubungsingkat rangkaian daya. Ketika kontaktor Q1 posisi rangkaian daya. Ketika kontaktor Q1 posisi ON ON motor putarannya ke kanan, saat motor putarannya ke kanan, saat Q1 Q1 di di OFF OFF kan dan kan dan Q2 Q2 di di ON ON kan maka terjadi kan maka terjadi pertukaran kabel supply menuju terminal pertukaran kabel supply menuju terminal motor, motor akan berputar ke kiri. motor, motor akan berputar ke kiri. Rangkaian daya dilengkapi pengaman Rangkaian daya dilengkapi pengaman thermal overload relay thermal overload relay F3F3, yang akan , yang akan memutuskan rangkaian daya dan rangkaian memutuskan rangkaian daya dan rangkaian kontrol ketika motor mendapat beban lebih kontrol ketika motor mendapat beban lebih

Page 37: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Prinsip Kerja Motor Putaran Kiri - Prinsip Kerja Motor Putaran Kiri - KananKanan

Cara kerja rangkaian kontrol, posisi stand by jala-jala mendapat supply 220 V Cara kerja rangkaian kontrol, posisi stand by jala-jala mendapat supply 220 V dengan titik netral N.dengan titik netral N.Posisi Putaran Arah KananPosisi Putaran Arah KananSaat tombol Saat tombol Normally Open S3 Normally Open S3 ((ForwardForward) di tekan terjadi loop tertutup pada ) di tekan terjadi loop tertutup pada rangkaian koil kontaktor rangkaian koil kontaktor Q1Q1, sehingga kontaktor , sehingga kontaktor Q1 energizedQ1 energized. Pada . Pada posisi ini motor berputar ke kanan. Perhatikan koil posisi ini motor berputar ke kanan. Perhatikan koil Q1 Q1 di serikan di serikan dengan kontak dengan kontak Normally Close Q2Normally Close Q2, dan sebaliknya koil , dan sebaliknya koil Q2 Q2 di seri dengan di seri dengan kontak kontak Normally Close Q1Normally Close Q1, ini disebut saling mengunci (, ini disebut saling mengunci (interlockinginterlocking). Artinya ). Artinya ketika koil ketika koil Q1 ONQ1 ON, maka koil , maka koil Q2 Q2 akan terkunci selalu akan terkunci selalu OFFOFF. Atau saat . Atau saat koil koil Q2 Q2 sedang sedang ONON, maka koil , maka koil Q1 Q1 akan selalu akan selalu OFFOFF. Karena koil . Karena koil Q1 Q1 akan akan bergantian bekerja dengan bergantian bekerja dengan Q2 Q2 atau sebaliknya, dan keduanya tidak akan atau sebaliknya, dan keduanya tidak akan bekerja secara bersamaan.bekerja secara bersamaan.Posisi Putaran Arah KiriPosisi Putaran Arah KiriKontak Kontak Normally Open S2 Normally Open S2 ((ReverseReverse) ditekan, loop tertutup terjadi pada ) ditekan, loop tertutup terjadi pada rangkaian koil rangkaian koil Q2Q2. Kontaktor . Kontaktor Q2 Q2 akan akan ON ON dan dengan sendirinya koil kontaktor dan dengan sendirinya koil kontaktor Q1 Q1 akan akan OFFOFF, terjadi pertukaran dua kabel phasa pada terminal motor dan , terjadi pertukaran dua kabel phasa pada terminal motor dan motor berputar ke kiri. Untuk mematikan rangkaian, tekan tombol motor berputar ke kiri. Untuk mematikan rangkaian, tekan tombol normally normally close S1close S1, maka rangkaian kontrol terbuka dan aliran listrik ke koil , maka rangkaian kontrol terbuka dan aliran listrik ke koil Q1 Q1 dan koil dan koil Q2 Q2 terputus dan rangkaian dalam kondisi mati. Jika terjadi beban lebih kontak terputus dan rangkaian dalam kondisi mati. Jika terjadi beban lebih kontak F3 F3 akan terbuka, maka rangkaian akan terputus aliran listriknya dan akan terbuka, maka rangkaian akan terputus aliran listriknya dan rangkaian kontrol dan daya akan terputus. rangkaian kontrol dan daya akan terputus.

Page 38: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Pengendalian Putaran Kanan-KiriPengendalian Putaran Kanan-Kiri

Sebuah lampu Sebuah lampu P1 P1 disambungkan ke disambungkan ke kontak 98 dari kontak 98 dari F3 F3 berfungsi sebagai berfungsi sebagai indikator beban indikator beban lebih, lampu lebih, lampu P1 P1 akan akan ON ON jika jika terjadi gangguan terjadi gangguan beban lebih beban lebih ((Gambar 7.31Gambar 7.31).). Gambar 7.31 Pengawatan kontrol Gambar 7.31 Pengawatan kontrol

pembalikan putaranpembalikan putaran

Page 39: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Pengendalian Putaran Kanan-KiriPengendalian Putaran Kanan-Kiri

Gambar 7.32 Kontrol pembalikan Gambar 7.32 Kontrol pembalikan

motor dilengkapi lampu indikatormotor dilengkapi lampu indikator

Rangkaian kontrol dikembangkan Rangkaian kontrol dikembangkan dengan menambahkan dua lampu dengan menambahkan dua lampu indikatorindikatorE1 E1 akan akan ON ON ketika motor ketika motor berputar ke kanan, dan lampu indikator berputar ke kanan, dan lampu indikator E2 E2 akan akan ON ON ketika motor berputar ke kiri ketika motor berputar ke kiri ( ( Gambar 7.32Gambar 7.32). Pada rangkaian ). Pada rangkaian kontrol dikembagkan tombolkontrol dikembagkan tombolNC NC ((Normally CloseNormally Close) ) S1 S1 dan tombol dan tombol NC S3 NC S3 untuk mematikan rangkaian. Tombol untuk mematikan rangkaian. Tombol NO NO ((Normally OpenNormally Open) ) S2 S2 untuk meng-untuk meng-energized koil energized koil Q1 Q1 ((ForwardForward), dan tombol ), dan tombol NO S4 NO S4 untuk meng-untuk meng-energized energized koil koil Q2 Q2 ((ReverseReverse). Tiap lampu indikator ). Tiap lampu indikator diamankan dengan fuse, diamankan dengan fuse, F1 F1 untuk lampu untuk lampu E1 E1 dan dan F2 F2 untuk lampu untuk lampu E2E2, sedangkan , sedangkan fuse F3 fuse F3 untuk pengaman rangkaian untuk pengaman rangkaian

kontrolkontrol..

Page 40: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Pengendali Dua Motor Bekerja Pengendali Dua Motor Bekerja BergantianBergantian

Gambar 7.33 Pengawatan daya Gambar 7.33 Pengawatan daya dua motor bekerja bergantiandua motor bekerja bergantian

Dalam proses diperlukan kerja dua Dalam proses diperlukan kerja dua atau beberapa motor induksi bekerja atau beberapa motor induksi bekerja secara bergantian sesuai kebutuhan. secara bergantian sesuai kebutuhan. Berikut ini dua motor induksi Berikut ini dua motor induksi dirancang untuk bekerja secara dirancang untuk bekerja secara bergantian, dengan interval waktu bergantian, dengan interval waktu tertentu. Rangkaian daya dua motor tertentu. Rangkaian daya dua motor bekerja bergantian, bekerja bergantian, fuse F 1 fuse F 1 berfungsi sebagai pengaman jika berfungsi sebagai pengaman jika terjadi gangguan hubung terjadi gangguan hubung singkatrangkaian daya baik motor-1 singkatrangkaian daya baik motor-1 dan motor-2 (dan motor-2 (Gambar 7.33Gambar 7.33). ). Kontaktor Kontaktor Q1 Q1 mengendalikan motor-1 mengendalikan motor-1 dan kontaktor dan kontaktor Q2 Q2 mengendalikan mengendalikan motor-2. Masing-masing motor motor-2. Masing-masing motor dipasang thermal overload dipasang thermal overload F3 F3 dan dan F4F4. . Kontaktor Kontaktor Q1 Q1 dan kontaktor Q2 dan kontaktor Q2 dirancang dirancang interlockinginterlocking, artinya mereka , artinya mereka akan bekerja secara bergantian akan bekerja secara bergantian

Page 41: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Pengendali Dua Motor Bekerja Pengendali Dua Motor Bekerja BergantianBergantian

Rangkaian kontrol motor bekerja bergantian Rangkaian kontrol motor bekerja bergantian ((Gambar 7.34Gambar 7.34) dipasang ) dipasang fuse F2 fuse F2 sebagai pengaman sebagai pengaman gangguan di rangkaian kontrol.gangguan di rangkaian kontrol.

Menjalankan Motor-1Menjalankan Motor-1

Tombol tekan Tombol tekan Normally Open S2 Normally Open S2 jika ditekan jika ditekan akan mengakibatkan koil akan mengakibatkan koil Q1 energizedQ1 energized, sehingga , sehingga motor-1 bekerja. Koil motor-1 bekerja. Koil Q1 Q1 diseri dengan kontak diseri dengan kontak Normally Close Q2Normally Close Q2, dan koil , dan koil Q2 Q2 diseri dengan kontak diseri dengan kontak Normally Close Q1Normally Close Q1, menandakan bahwa keduanya , menandakan bahwa keduanya terhubung terhubung interlockinginterlocking. Jika . Jika proximity switch B1 proximity switch B1 posisi open maka aliran listrik terputus akibatnya koil posisi open maka aliran listrik terputus akibatnya koil Q1 Q1 atau koil atau koil Q2 Q2 akan de-akan de-energized energized sehingga sehingga rangkaian kontrol dan rangkaian daya terputus.rangkaian kontrol dan rangkaian daya terputus.

Menjalankan Motor-2Menjalankan Motor-2

Tombol tekan Tombol tekan Normally Close S3 Normally Close S3 di tekan di tekan secara bersamaan aliran koil secara bersamaan aliran koil Q1 Q1 terputus dan terputus dan aliran listrik ke aliran listrik ke koil Q2 koil Q2 tersambung, kontaktor tersambung, kontaktor Q2 Q2 akan akan energized energized dan motor-2 bekerja.Jika dan motor-2 bekerja.Jika terjadi gangguan beban lebih dari salah satu terjadi gangguan beban lebih dari salah satu motor, maka motor, maka thermal overload thermal overload relay relay F3 F3 atau atau F4 F4 akan bekerja, rangkaian daya menjadi loop akan bekerja, rangkaian daya menjadi loop terbuka, dan aliran listrik ke rangkaian terbuka, dan aliran listrik ke rangkaian motorterputus meskipun rangkaian kontrol motorterputus meskipun rangkaian kontrol masih bekerjamasih bekerja

Gambar 7.34Gambar 7.34

Pengawatan kontrol dua motor Pengawatan kontrol dua motor bergantianbergantian

Page 42: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Motor-1 dan Motor-2 bekerja Motor-1 dan Motor-2 bekerja dengan selang waktudengan selang waktu

Agar tingkat keamanan lebih baik maka Agar tingkat keamanan lebih baik maka saat saat thermal over- load relay F3 thermal over- load relay F3 dan dan F4 F4 bekerja, rangkaian kontrol juga bekerja, rangkaian kontrol juga harusterputus. Maka dilakukan kontak harusterputus. Maka dilakukan kontak Normally Close F3 Normally Close F3 dan dan F4 F4 dihubungkan dihubungkan seri dan menggantikan fungsi dari seri dan menggantikan fungsi dari proximity switchB1 proximity switchB1 Gambar 7.35Gambar 7.35. Lampu . Lampu indikator indikator P 1 P 1 diparalelkan dengan koil diparalelkan dengan koil Q 1 Q 1 , berfungsi sebagai indikator saat koil , berfungsi sebagai indikator saat koil Q1 energized Q1 energized terdeteksi. Lampu indikator terdeteksi. Lampu indikator P2 P2 juga diparalel dengan koil juga diparalel dengan koil Q2Q2, , sehingga saat koil sehingga saat koil Q2 energized Q2 energized dapat dapat diketahui dengan nyala lampu diketahui dengan nyala lampu P2P2.Timer .Timer K3 K3 ditambahkan seri dengan kontak ditambahkan seri dengan kontak NO NO koil koil Q1 Q1 dan dan NC NC koil koil Q2Q2, artinya koil kontaktor , artinya koil kontaktor Q2 Q2 akan akan energized energized jika koil jika koil Q1 Q1 sudah sudah bekerja dan setting waktu berjalan dicapai bekerja dan setting waktu berjalan dicapai maka koil maka koil Q2 Q2 akan akan energizedenergized, dan motor-1 , dan motor-1 dan motor-2 akan bekerja bersama-sama. dan motor-2 akan bekerja bersama-sama. Gambar 7.35 Pengaturan selang Gambar 7.35 Pengaturan selang

waktu oleh timerwaktu oleh timer

Page 43: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Pengendalian Motor Soft StarterPengendalian Motor Soft Starter

Perkembangan elektronika daya yang pesat kini Perkembangan elektronika daya yang pesat kini pengendalian motor induksi menggunakan pengendalian motor induksi menggunakan komponen elektronika seperti dengan komponen elektronika seperti dengan ThyristorThyristor, , GTO dsb. Kemampuan pengendaliannya sampai GTO dsb. Kemampuan pengendaliannya sampai ratusan KW untuk pengasutan awal dan bahkan ratusan KW untuk pengasutan awal dan bahkan untuk pengaturan putaran. Karakteristik untuk pengaturan putaran. Karakteristik soft starter soft starter memiliki kemampuan mengubah besaran tegangan memiliki kemampuan mengubah besaran tegangan dan frekuensi sesuai kebutuhan. Karakteristik arus dan frekuensi sesuai kebutuhan. Karakteristik arus fungsi putaran motor, akan menarik 600% arus fungsi putaran motor, akan menarik 600% arus nominal tanpa adanya pengasutan, dengan nominal tanpa adanya pengasutan, dengan pengasutan pengasutan soft starter soft starter mampu ditekan sampai mampu ditekan sampai hanya 200% arus nominalnya (hanya 200% arus nominalnya (Gambar 7.36aGambar 7.36a). ). Karakteristik momen dengan Karakteristik momen dengan soft starter soft starter mampu mampu diatur dari 10% sampai 150% torsi nominal motor diatur dari 10% sampai 150% torsi nominal motor ((Gambar 7.36bGambar 7.36b). ).

Page 44: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Pengendalian Motor Soft StarterPengendalian Motor Soft Starter

Gambar 7.36 Karakteristik a) Arus fungsi putaran b) Torsi fungsi Gambar 7.36 Karakteristik a) Arus fungsi putaran b) Torsi fungsi putaranputaran

Kemampuan Kemampuan soft starter soft starter lainnya adalah mampu mengubah frekuensi jala-lainnya adalah mampu mengubah frekuensi jala-jala 50 Hz menjadi frekuensi lebih kecil dari 25%, 50%, 75% dari frekuensi jala 50 Hz menjadi frekuensi lebih kecil dari 25%, 50%, 75% dari frekuensi nominalnya. Motor induksi yang memiliki putaran nominal 1.450 rpm dapat diatur nominalnya. Motor induksi yang memiliki putaran nominal 1.450 rpm dapat diatur putarannya dari minimal 25% (360 rpm) sampai frekuensi nominalnya 100% putarannya dari minimal 25% (360 rpm) sampai frekuensi nominalnya 100% (1.450 rpm) lihat grafik ((1.450 rpm) lihat grafik (Gambar 7.36bGambar 7.36b).).

Page 45: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Pengendalian Motor Soft StarterPengendalian Motor Soft Starter

Gambar satu garis prinsip Gambar satu garis prinsip instalasi perangkat instalasi perangkat soft starter soft starter terdiri atas beberapa terdiri atas beberapa tingkatan,mencakup tingkatan,mencakup fuse fuse atau atau kontaktor utamakontaktor utama, , sakelarsakelar, , induktorinduktor, , filterfilter, , inverter frekuensiinverter frekuensi, , kabel kabel dandanmotor induksi motor induksi ((Gambar Gambar 7.377.37).Perangkat induktor dan ).Perangkat induktor dan filter digunakan untuk menjaga filter digunakan untuk menjaga agar kualitas listrik tidak berubah agar kualitas listrik tidak berubah dengan adanya perangkat dengan adanya perangkat inverter frekuensi. Jika kedua inverter frekuensi. Jika kedua komponen ini dihilangkan akan komponen ini dihilangkan akan terjadi munculnya interferensi terjadi munculnya interferensi frekuensi pada listrik jala-jala.frekuensi pada listrik jala-jala. Gambar 7.37 Diagram satu garis Gambar 7.37 Diagram satu garis

instalasi pengasutan soft startinginstalasi pengasutan soft starting

Page 46: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Pengendalian Motor Soft StarterPengendalian Motor Soft Starter

Inverter frekuensi memiliki Inverter frekuensi memiliki kemampuan mengubah dari kemampuan mengubah dari frekuensi jala-jala 50 Hz frekuensi jala-jala 50 Hz menjadi frekuensi lebih menjadi frekuensi lebih rendah dan bahkan frekuensi rendah dan bahkan frekuensi yang lebih tinggi sesuai yang lebih tinggi sesuai kebutuhan. Dengan kebutuhan. Dengan mengubah besaran frekuensi mengubah besaran frekuensi maka putaran motor induksi maka putaran motor induksi dapat diatur. Instalasi dapat diatur. Instalasi soft soft starter starter untuk motor 55 kW untuk motor 55 kW tegangan 400 V dibandingan tegangan 400 V dibandingan antara hubungan antara hubungan in-line in-line dan dan hubungan segitiga (hubungan segitiga (Gambar Gambar 7.387.38). ).

Gambar 7.38 Pengawatan soft starting Gambar 7.38 Pengawatan soft starting a) DOL b) bintang-segitiga a) DOL b) bintang-segitiga

Page 47: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Panel Kontrol MotorPanel Kontrol Motor Rangkaian daya dan rangkaian kontrol motor Rangkaian daya dan rangkaian kontrol motor dipasang dalam sebuah panel yang terbuat dari dipasang dalam sebuah panel yang terbuat dari bahan metal. Ukuran panjang lebar dan tinggi bahan metal. Ukuran panjang lebar dan tinggi disesuaikan dengan kebutuhan. Panel kontrol disesuaikan dengan kebutuhan. Panel kontrol motor di bagian pintu dilengkapi dengan motor di bagian pintu dilengkapi dengan beberapa lampu indikator, Voltmeter, beberapa lampu indikator, Voltmeter, Ampermeter dan beberapa tombol tekan Ampermeter dan beberapa tombol tekan ONON, , tombol tombol OFFOFF, dan tombol auto., dan tombol auto.

Komponen kontaktor disusun rapi dikelompokkan Komponen kontaktor disusun rapi dikelompokkan menurut fungsi. Komponen pengaman seperti menurut fungsi. Komponen pengaman seperti fuse fuse dan dan circuit breaker circuit breaker ditempatkan menyatu ditempatkan menyatu ((Gambar 7.39Gambar 7.39). Penampang kabel daya ). Penampang kabel daya disesuaikan dengan daya motor, minimal 10 mmdisesuaikan dengan daya motor, minimal 10 mm22. . Penampang kabel kontrol dipakai2,5 mmPenampang kabel kontrol dipakai2,5 mm22 dari dari jenis kabel serabut. Pemasangan kabel dalam jenis kabel serabut. Pemasangan kabel dalam panel ditempatkan dalam panel ditempatkan dalam duckduckkabel sehingga kabel sehingga tersusun rapi dan mudah dirawat. Panel kontrol tersusun rapi dan mudah dirawat. Panel kontrol motor diketanahkan dengan kawat tembaga motor diketanahkan dengan kawat tembaga penampang 16 mmpenampang 16 mm22, disambungkan dengan , disambungkan dengan elektrode pentanahan elektrode pentanahan

Gambar 7.39 Tata letak komponen Gambar 7.39 Tata letak komponen dalam bok paneldalam bok panel

Page 48: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Panel Kontrol MotorPanel Kontrol Motor

Instalasi pengawatan alat ukur Instalasi pengawatan alat ukur untuk ampermeter untuk ampermeter menggunakan menggunakan rotary switch rotary switch dapat mengukur arus L1, arus dapat mengukur arus L1, arus L2, dan arus L3 cukup dengan L2, dan arus L3 cukup dengan satu buah ampermeter saja. satu buah ampermeter saja. Pengawatan alat ukur tegangan Pengawatan alat ukur tegangan dengan voltmeter juga dengan voltmeter juga menggunakan menggunakan rotary switchrotary switch, , dengan berbagai jenis dengan berbagai jenis pengukuran tegangan, yaitu pengukuran tegangan, yaitu tegangan phasa-netral L1-N, L2-tegangan phasa-netral L1-N, L2-N, L3-N dan tegangan phasa-N, L3-N dan tegangan phasa-phasa L1-L2, L2- L3, dan L3-L1 phasa L1-L2, L2- L3, dan L3-L1 ((Gambar 7.40Gambar 7.40).).

Gambar 7.40 Gambar 7.40

Pengawatan a) Ampermeter Switch Pengawatan a) Ampermeter Switch b) Voltmeter Switchb) Voltmeter Switch

Page 49: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Panel Kontrol MotorPanel Kontrol Motor

Kontrol motor dilengkapi Kontrol motor dilengkapi dengan beberapa dengan beberapa pengaman sekaligus berupa pengaman sekaligus berupa pengaman pengaman thermal overload thermal overload relay relay dan pengaman dan pengaman overcurrent relay overcurrent relay yang yang tersambung secara mekanik tersambung secara mekanik ((Gambar 7.41Gambar 7.41). Pengaman ). Pengaman thermal overload thermal overload dan dan overcurrent relayovercurrent relay, sifatnya, sifatnya

tambahan artinya bisa tambahan artinya bisa dipasangkan jika diperlukan dipasangkan jika diperlukan atau dilepas jika tidak atau dilepas jika tidak diperlukan diperlukan

Gambar 7.41 Pengamanan bimetal Gambar 7.41 Pengamanan bimetal overload dan arus hubung singkatoverload dan arus hubung singkat

Page 50: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Panel Kontrol MotorPanel Kontrol MotorBahkan bisa digabungkan dengan Bahkan bisa digabungkan dengan pengaman arus sisa yang bekerjanya pengaman arus sisa yang bekerjanya seperti ELCB, berupa trafo arus yang seperti ELCB, berupa trafo arus yang dilewati oleh empat kawat sekaligus, dilewati oleh empat kawat sekaligus, yaitu L1, L2, L3 dan N. Dilengkapi yaitu L1, L2, L3 dan N. Dilengkapi dengan setting kepekaan arus sisa dalam dengan setting kepekaan arus sisa dalam ordeorde 50 sd 300 mA 50 sd 300 mA yang dapat diatur dan yang dapat diatur dan pengaturan waktu berapa lama bereaksi pengaturan waktu berapa lama bereaksi sampai memutuskan rangkaian. Motor sampai memutuskan rangkaian. Motor induksi dengan daya besar diatas 50 kW induksi dengan daya besar diatas 50 kW bekerja dengan arus nominal diatas 100 A. bekerja dengan arus nominal diatas 100 A. Pemasangan Pemasangan thermal overload thermal overload relay tidak relay tidak bisa langsung dengan bisa langsung dengan circuit breakercircuit breaker, , tetapi melewati alat tetapi melewati alat transformator arus CT transformator arus CT ((Gambar 7.42Gambar 7.42). Ratio arus primer trafo ). Ratio arus primer trafo arus CT dipilih 100 A/5 A. Sehingga arus CT dipilih 100 A/5 A. Sehingga thermal overload thermal overload relay cukup dengan relay cukup dengan rating sekitar 5A saja. Jika terjadi beban rating sekitar 5A saja. Jika terjadi beban lebih arus primer CT meningkat diatas 100 lebih arus primer CT meningkat diatas 100 A, arus sekunder CT akan meningkat juga A, arus sekunder CT akan meningkat juga dan mengerjakan dan mengerjakan thermal overload thermal overload relay relay bekerja, sistem mekanik akan bekerja, sistem mekanik akan memutuskan memutuskan circuit breakercircuit breaker

Gambar 7.42 Pemakaian trafo arus CT Gambar 7.42 Pemakaian trafo arus CT pengamanan motorpengamanan motor

Page 51: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Panel Kontrol MotorPanel Kontrol Motor

Beberapa alat listrik sensitif Beberapa alat listrik sensitif terhadap perubahan tegangan terhadap perubahan tegangan listrik baik tegangan lebih listrik baik tegangan lebih maupun tegangan dibawah maupun tegangan dibawah nomi- nal. Alat pengaman nomi- nal. Alat pengaman under under voltage relay voltage relay juga dipasang juga dipasang untuk mendeteksi jika untuk mendeteksi jika tegangan jala-jala dibawah tegangan jala-jala dibawah tegangan nominalnya. Maka tegangan nominalnya. Maka relay secara mekanik akan relay secara mekanik akan memutuskan memutuskan circuit breakercircuit breaker, , sehingga peralatan listrik aman sehingga peralatan listrik aman ((Gambar7.43Gambar7.43). Relay ). Relay undervoltage undervoltage juga dilengkapi juga dilengkapi dengan tombol reset S11. dengan tombol reset S11. Gambar 7.43 Pengaman under Gambar 7.43 Pengaman under

voltagevoltage

Page 52: PENGENDALIAN MESIN LISTRIK.ppt

Panel Kontrol MotorPanel Kontrol Motor

Kini beberapa jenis motor induksi Kini beberapa jenis motor induksi dilengkapi dengan sensor temperatur dilengkapi dengan sensor temperatur semikonduktor dari PTC/NTC yang semikonduktor dari PTC/NTC yang dihubungkan dengan piranti penguat dihubungkan dengan piranti penguat elektronik (elektronik (Gambar 7.44Gambar 7.44).).

Pengaruh beban lebih pada motor Pengaruh beban lebih pada motor akan menyebabkan temperatur akan menyebabkan temperatur stator meningkat. Jika motor bekerja stator meningkat. Jika motor bekerja di atas suhu kerjanya akan di atas suhu kerjanya akan memanaskan PTC/NTC yang memanaskan PTC/NTC yang sensornya terpasang dalam sensornya terpasang dalam slot slot stator motor akan meningkat nilai stator motor akan meningkat nilai resistansinya. Setelah dikuatkan resistansinya. Setelah dikuatkan sinyalnya oleh perangkat elektronik, sinyalnya oleh perangkat elektronik, akan de-akan de-energized energized koil Q1 sehingga koil Q1 sehingga kontaktor Q1 akan terputus dan kontaktor Q1 akan terputus dan motor aman dari pengaruh motor aman dari pengaruh temperatur di atas normal. temperatur di atas normal.

Gambar 7.44 Pengaman beban Gambar 7.44 Pengaman beban lebih dengan PTC/NTC lebih dengan PTC/NTC