pengendalian emosi diri

3
Ciri Orang Yang Mempunyai Kecerdasan Emosional Tinggi Orang yang sukses dalam pekerjaan tidak hanya memiliki intelegensi yang tinggi, namun secara emosional mereka juga baik. Orang yang cerdas secara emosi akan bersikap tegas dan mampu mengendalikan perilaku sehingga terbebas dari perilaku-perilaku negatif. Kecerdasan emosional sangat sulit diukur dan sampai sekarang belum ada alat tes tunggal yang menghasilkan nilai kecerdasan emosional. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ciri orang yang mempunyai kecerdasan emosional adalah mudah bergaul, tidak mudah takut, bersikap tegas, berkemampuan besar untuk melibatkan diri dengan orang lain, konsisten, tidak emosional, lebih mengutamakan rasio daripada emosi, dapat memotivasi dirinya sendiri dan lebih penting dapat memecahkan solusi dalam keadaan yang darurat. Pemahaman Pengendalian Diri Tujuan akhir pengendalian diri adalah untuk mencapai kesuksesan/keberhasilan. Perjalanan hidup ini sangat dinamis, kadang berliku, menurun atau mendaki. Medan kehidupan yang demikian itu menuntut kita harus menguasai sejumlah kompentensi hidup, antara lain pengendalian diri. Bagaimana Mengendalikan Diri 1. Pengendalian Suasana Hati

description

tentang cara mengendalikan emosi

Transcript of pengendalian emosi diri

Page 1: pengendalian emosi diri

Ciri Orang Yang Mempunyai Kecerdasan Emosional

Tinggi

Orang yang sukses dalam pekerjaan tidak hanya memiliki intelegensi yang tinggi, namun secara

emosional mereka juga baik. Orang yang cerdas secara emosi akan bersikap tegas dan mampu

mengendalikan perilaku sehingga terbebas dari perilaku-perilaku negatif. Kecerdasan emosional

sangat sulit diukur dan sampai sekarang belum ada alat tes tunggal yang menghasilkan nilai

kecerdasan emosional.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ciri orang yang mempunyai kecerdasan emosional

adalah mudah bergaul, tidak mudah takut, bersikap tegas, berkemampuan besar untuk

melibatkan diri dengan orang lain, konsisten, tidak emosional, lebih mengutamakan rasio

daripada emosi, dapat memotivasi dirinya sendiri dan lebih penting dapat memecahkan solusi

dalam keadaan yang darurat.

Pemahaman Pengendalian Diri

Tujuan akhir pengendalian diri adalah untuk mencapai kesuksesan/keberhasilan. Perjalanan

hidup ini sangat dinamis, kadang berliku, menurun atau mendaki. Medan kehidupan yang

demikian itu menuntut kita harus menguasai sejumlah kompentensi hidup, antara lain

pengendalian diri.

Bagaimana Mengendalikan Diri

1. Pengendalian Suasana Hati

Hati adalah pusat pikiran dan jiwa. Suasana hati sangat mudah berubah, sejalan dengan dinamika

kehidupan yang dialami seseorang. Hati akan menentukan apakah seseorang menjadi mulia atau

hina. Hati akan membimbing akal dan tubuh kita.

Page 2: pengendalian emosi diri

2. Pengendalian pikiran dan visi

Dimensi fikir akan membuahkan hasil/penentu sikap dan perilaku seseorang. Seseorang yang

memiliki persepsi/pikiran benar (positif) akan membentuk suatu proses (aktivitas) yang benar

juga (positif). Tentu hasil akhirnya juga benar (positif). Pengendalian pikiran dapat dillakukan

dengan mengawasi apa isi terbanyak dalam pikiran kita.

Pikiran hanya sibuk pada diri sendiri, ini adalah indikator egoisme. Pikiran yang penuh dengan

urusan uang dan uang berarti ini ada indikator materialistis. Cara lain untuk mengendalikan

pikiran adalah dengan pikiran holistik, menyebutkan berfikir melingkar yaitu dengan berfikir dan

mempertimbangan semua dimensi.

3. Pengendalian nafsu dan hasrat

Maslow menyebutkan bahwa motif-motf yang mendorong bertingkah laku adalah keinginan

untuk memuaskan kebutuhan. Urutan kebutuhan manusia adalah kebutuhan fisik (makan,

minum, tempat tinggal) rasa aman, diterima, dicintai, diakui, ingin tahu, mendapat keindahan,

dan aktualisasi diri.

Hasrat dan nafsu untuk memenuhi kebutuhan tersebut hendaknya tetap terkendali dengan

dilandasi dengan nilai-nilai keimanan. Contoh: nafsu makan tidak terkendali dapat membawa

petaka berupa penyakit tertentu, bahwa setiap apa yang kita makan akan dimintai

pertanggungjawabannya di hari akhir halal dan harammnya. Lidah harus bisa mengendalikan

supaya tidak memproduksi ucapan yang menyakitkan dan melecehkan diri sendiri serta orang

lain.