pengendalian emosi diri
description
Transcript of pengendalian emosi diri
Ciri Orang Yang Mempunyai Kecerdasan Emosional
Tinggi
Orang yang sukses dalam pekerjaan tidak hanya memiliki intelegensi yang tinggi, namun secara
emosional mereka juga baik. Orang yang cerdas secara emosi akan bersikap tegas dan mampu
mengendalikan perilaku sehingga terbebas dari perilaku-perilaku negatif. Kecerdasan emosional
sangat sulit diukur dan sampai sekarang belum ada alat tes tunggal yang menghasilkan nilai
kecerdasan emosional.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ciri orang yang mempunyai kecerdasan emosional
adalah mudah bergaul, tidak mudah takut, bersikap tegas, berkemampuan besar untuk
melibatkan diri dengan orang lain, konsisten, tidak emosional, lebih mengutamakan rasio
daripada emosi, dapat memotivasi dirinya sendiri dan lebih penting dapat memecahkan solusi
dalam keadaan yang darurat.
Pemahaman Pengendalian Diri
Tujuan akhir pengendalian diri adalah untuk mencapai kesuksesan/keberhasilan. Perjalanan
hidup ini sangat dinamis, kadang berliku, menurun atau mendaki. Medan kehidupan yang
demikian itu menuntut kita harus menguasai sejumlah kompentensi hidup, antara lain
pengendalian diri.
Bagaimana Mengendalikan Diri
1. Pengendalian Suasana Hati
Hati adalah pusat pikiran dan jiwa. Suasana hati sangat mudah berubah, sejalan dengan dinamika
kehidupan yang dialami seseorang. Hati akan menentukan apakah seseorang menjadi mulia atau
hina. Hati akan membimbing akal dan tubuh kita.
2. Pengendalian pikiran dan visi
Dimensi fikir akan membuahkan hasil/penentu sikap dan perilaku seseorang. Seseorang yang
memiliki persepsi/pikiran benar (positif) akan membentuk suatu proses (aktivitas) yang benar
juga (positif). Tentu hasil akhirnya juga benar (positif). Pengendalian pikiran dapat dillakukan
dengan mengawasi apa isi terbanyak dalam pikiran kita.
Pikiran hanya sibuk pada diri sendiri, ini adalah indikator egoisme. Pikiran yang penuh dengan
urusan uang dan uang berarti ini ada indikator materialistis. Cara lain untuk mengendalikan
pikiran adalah dengan pikiran holistik, menyebutkan berfikir melingkar yaitu dengan berfikir dan
mempertimbangan semua dimensi.
3. Pengendalian nafsu dan hasrat
Maslow menyebutkan bahwa motif-motf yang mendorong bertingkah laku adalah keinginan
untuk memuaskan kebutuhan. Urutan kebutuhan manusia adalah kebutuhan fisik (makan,
minum, tempat tinggal) rasa aman, diterima, dicintai, diakui, ingin tahu, mendapat keindahan,
dan aktualisasi diri.
Hasrat dan nafsu untuk memenuhi kebutuhan tersebut hendaknya tetap terkendali dengan
dilandasi dengan nilai-nilai keimanan. Contoh: nafsu makan tidak terkendali dapat membawa
petaka berupa penyakit tertentu, bahwa setiap apa yang kita makan akan dimintai
pertanggungjawabannya di hari akhir halal dan harammnya. Lidah harus bisa mengendalikan
supaya tidak memproduksi ucapan yang menyakitkan dan melecehkan diri sendiri serta orang
lain.