“Pengendalian dan Pengelolaan Aset” oleh Inspektur I ...
-
Upload
phungduong -
Category
Documents
-
view
241 -
download
1
Transcript of “Pengendalian dan Pengelolaan Aset” oleh Inspektur I ...
Inspektur I Kemenristekdikti1
30 NOVEMBER 2016
• PP Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;
• PMK Nomor 226/PMK.06/2011 Tentang Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara
• PMK Nomor 87 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan BMN.
• PMK Nomor 65 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemanfaatan BMN;
• PMK Nomor 57 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Sewa BMN
• PMK Nomor 83 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemusnahan dan Penghapusan BMN;
• PMK Nomor 90 Tahun 2014 tentang Penyusutan BMN Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah;
• PMK Nomor 52 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian BMN
• PMK Nomor 71 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pengelolaan BMN yang tidak digunakan untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi
• Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa dan Perubahan2 nya.
• PP71 Tahun 2010 tentang SAP
• PMK Nomor 270/PMK.05/2014 tentang Penerapan SAP Berbasis Akrual padaPemerintah Pusat
• PMK Nomor 136/PMK.05/2016 tentang Pengelolaan Aset pada BLU
• PMK Nomor 4/Pmk.06/2015Tentang Pendelegasian Kewenangan Dan TanggungJawab Tertentu Dari Pengelola Barang Kepada Pengguna Barang2
3
RESIKO PENYIMPANGAN
• Perencanaan kebutuhan dibuat tidak sesuai dengan kebutuhan yang sebenarnya
• Pengadaan aset tidak sesuai dengan Peraturan yang berlaku
• Penyalahgunaan fungsi aset
• Adanya aset yang belum tercatat/dibukukan
• Tidak diketahui keberadaan Aset
• Kategori kondisi aset tidak sesuai dengan laporan
• Aset yang tercatat tidak ada dasar pencatatannya
• Pendistribusian / mutasi barang tidak dilengkapi denganadministrasi yang cukup
• Inventarisasi/sensus terhadap BMN tidak pernah dilakukan• Pengamanan aset yang kurang memadai
4
• TANAH/Bangunan tidak didukung dengan Bukti Pemilikan (bersertifikat/IMB)
• Terdapat BMN yang tidak ada nilainya
• BAST tidak mencantumkan nilai
• BMN yang Rusak Berat/hilang/susut/tdk mendukung tupoksibelum di proses penghapusannya
• Penyajian BMN dalam Neraca tidak sesuai SAP
• BMN dikuasai pihak lain/ketiga
• BMN hilang/rusak
• Hibah BMN yang diterima belum dicatat
Resiko Penyimpangan (lanjutan 1)
5
• SDM pelaksana SIMAK-BMN kurang faham SAP
• Terdapat perbedaan saldo Aset dalam Neraca, SIMAK BMN dan hasil opname fisik
• Aset berpotensi tidak dimanfaatkan
• Aset Tetap digunakan oleh Pribadi dan Pihak Ketiga tidak sesuai Tupoksi
• Kerjasama Pemanfaatan Aset dengan Pihak Ketiga tidak memiliki perikatan yang jelas dan tidak memberikan Konstribusi kepada Penerimaan Negara serta tanpa Persetujuan Menkeu
• Prosedur Pengelolaan Aset tidak sesuai dengan Ketentuan
6
Resiko Penyimpangan (lanjutan 2)
PERENCANAAN KEBUTUHAN BMN
KEGIATAN MERUMUSKAN RINCIAN KEBUTUHAN BMN UNTUK MENGHUBUNGKAN PENGADAAN BARANG YANG TELAH LALU DENGAN
KEADAAN SEKARANG SEBAGAI DASAR DALAM MENGAMBIL TINDAKAN YANG AKAN DATANG
RUANG LINGKUP :
1. PENGADAAN2. PEMELIHARAAN3. PEMANFAATAN4. PEMINDAHTANGANAN5. PENGHAPUSAN
OBYEK :1. TANAH2. GEDUNG DAN
BANGUNAN3. PERALATAN DAN
MESIN4. JALAN, IRIGASI DAN
JARINGAN5. ASET TETAP LAINNYA
KELUARAN :1. RENCANA KEBUTUHAN
BARANG MILIK NEGARA (RKBMN)
2. RENCANA KEBUTUHAN TAHUNAN BARANG MILIK NEGARA (RKTBMN)
7
PENGADAAN
Kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja
Perangkat Daerah/Institusi lainnya (K/L/D/I) yang prosesnya dimulai dari perencanaan
kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan memperoleh barang/jasa
KEBUTUHAN
BARANG DAN JASA
PEMERINTAH
DIPERLUKAN
KEGIATAN
PENGADAAN
BAGAIMANA
CARA
PENGADAANNYA
(HOW)
PERATURAN
PERUNDANGAN
YANG TERKAIT
MELALUI
SWAKELOLA
RENCANA UMUM PENGADAAN
MELALUI PENYEDIA BARANG /
JASA
KEGIATAN PENGADAAN
8
PENGGUNAAN
Kegiatan yang dilakukan oleh Pengguna Barang dalam mengelola dan menatausahakan Barang Milik Negara yang sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi instansi yang bersangkutan
YANG TIDAK DITETAPKAN STATUS PENGGUNAANNYA :1. BMN/D BERUPA BARANG PERSEDIAAN, KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN, DAN
BMN/D UNTUK HIBAH2. BMN DEKON DAN DTP3. BARANG LAINNYA YANG DITETAPKAN PENGELOLA
9
PEMANFAATAN
Pendayagunaan Barang Milik Negara yang tidak dipergunakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kementerian negara/lembaga, dalam bentuk sewa, pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan, dan bangun serah guna/bangun guna serah dengan tidak
mengubah status kepemilikan
HARUS DIDASARKAN PERTIMBANGAN TEKNIS DENGAN MEMPERHATIKAN KEPENTINGAN NEGARA/DAERAH DAN KEPENTINGAN UMUM
SEWA PINJAM PAKAIKERJASAMA
PEMANFAATANBGS ATAU BSG
KERJASAMA PENY INFRASTRUKTUR
OLEH PENGELOLA BARANG ATAS BMN
DLM PENGUASAANNYA
OLEH PENGELOLA BRG DG
PERSETUJUAN KADA ATAS BMD DLM
PENGUASAANNYA
OLEH PENGGUNA BARANG DG
PERSETUJUAN PENG BRG ATAS BMN DLM PENGUASAANNYA
OLEH PENGGUNA BARANG DG
PERSETUJUAN PENG BRG ATAS BMD ATAS
PENGUASAANNYA
10
SEWA
PIHAK YG DPT MENYEWA :1. PEMDA2. BUMN/D3. UNIT PENUNJANG KEG
PEMERINTAH4. SWASTA5. BADAN HKM LAINNYA
OBYEK SEWA :1. BMN TANAH/BANGUNAN YG
BERADA PADA PENGELOLA BARANG
2. BMN SEBAGIAN TANAH/BANGUNAN YG PENGGUNAANNYA PADA PB
3. BMN SELAIN TANAH/BANGUNAN YG PENGGUNAANNYA PADA PB
JANGKA WAKTU PALING LAMA
5 TAHUNDPT DIPERPANJANG
PERIODESITAS SEWA :PER TAHUNPER BULANPER HARIPER JAM
11
PINJAMPAKAI
Penyerahan penggunaan BMN antara Pem pusat dengan Pem. Daerah dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah jangka waktu berakhir BMN tsb diserahkan kembali kepada Pem pusat.
OBYEK PINJAM PAKAI :1. BMN TANAH/BANGUNAN YG BERADA
PADA PENGELOLA BARANG2. BMN SEBAGIAN TANAH/BANGUNAN YG
PENGGUNAANNYA PADA PENGGUNA BR3. BMN SELAIN TANAH/BANGUNAN YG
PENGGUNAANNYA PADA PENGGUNA BR
PIHAK YG DPT PINJAM PAKAI : PEMDA
JANGKA WAKTU PALING LAMA
5 TAHUNDAN DAPAT
DIPERPANJANG
SYARAT :1. BMN BELUM/TIDAK DIGUNAKAN PENGELOLA BARANG ATAU PENGGUNA
BARANG DALAM MENJALANKAN TUSINYA 2. HARUS DIPERGUNAKAN SESUAI SURAT PERJANJIAN3. BIAYA PEMELIHARAAN MENJADI BEBAN PEMINJAM4. HARUS DIKEMBAlIKAN DENGAN KONDISI SESUAI PERJANJIAN
12
TARIF DITENTUKAN PANITIA PENILAI
JANGKA WAKTU PALING LAMA
30 TAHUNDAN DAPAT
DIPERPANJANG
KERJASAMAPEMANFAATAN
Pendayagunaan BMN oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka peningkatan penerimaan negara bukan pajak dan sumber pembiayaan lainnya
PIHAK YG DPT KERJASAMA: 1. BUMN2. BUMN3. BADAN HUKUM
LAINNYA
OBYEK KERJASAMA :1. BMN TANAH/BANGUNAN YG
BERADA PADA PENGELOLA BARANG2. BMN SEBAGIAN TANAH/BANGUNAN
YG PENGGUNAANNYA PADA PB3. BMN SELAIN TANAH/BANGUNAN YG
PENGGUNAANNYA PADA PB
JENIS PENERIMAAN NEGARA :A. KONSTRIBUSI TETAPB. PEMBAGIAN KEUNTUNGAN
13
NILAI LIMIT TANAH TERENDAH DAN NILAI
KONSTRIBUSI OLEH PENGELOLA BARANG BERDSRKN PENILAI
YANG DITUNJUK
JANGKA WAKTU PALING LAMA
30 TAHUNDAN DAPAT
DIPERPANJANG
BGS/ BSG
PIHAK YG DPT BGS/BSG:1. BUMN2. BUMN3. BADAN HUKUM
LAINNYA
OBYEK PINJAM PAKAI :1. TANAH YG BERADA PADA PENGELOLA
BARANG2. TANAH YG PENGGUNAANNYA PADA
PENGGUNA BARANG
KEWAJIBAN:A. KONSTRIBUSI DISETOR KE KAS NEGB. DILARANG MENGGADAIKAN,
MENJAMINKAN ATAU MEMINDAHTANGAKAN
C. MEMELIHARA
14
DILAKUKAN MELALUI TENDER
KECUALI BMD KHUSUS
JANGKA WAKTU PALING LAMA
30 TAHUNDAN DAPAT
DIPERPANJANG
KERJASAMAPENYEDIAAN
INFRASTRUKTUR
Kerja sama antara Pemerintah dan Badan Usaha untuk kegiatan penyediaan infrastruktur sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan
PIHAK YG DPT KPI :1. BADAN USAHA
DALAM RANGKA:1. MENGOPTIMALKAN BMN/D2. MENINGKATKAN PENERIMAAN
NEGARA/PENDAPATAN DAERAH
BARANG YANG BISA DI KPI :1. BMN PADA PENGELOLA BARANG2. BMD PADA GUB/BUP/WLKOTA3. BMN PD PENGGUNA BARANG4. BMD SEBAGIAN T/B YANG MSH
DIGUNAKAN PENGGUNA BARANG5. BMD SELAIN T/B
MITRA MEMBAYAR KONTRIBUSI YANG DITETAPKAN OLEH
TIM
15
PEMELIHARAAN & PENGAMANAN
PENGAMANAN ADMINISTRASI
PENGAMANAN FISIK PENGAMANAN HUKUM
1. BMN TANAH HARUS DISERTIFIKASI A.N. PEMERINTAH RI ATAU PEMDA2. BMN BANGUNAN HARUS DILENGKAPI BUKTI KEPEMILIKAN A.N. PEMERINTAH RI ATAU
PEMDA3. BMN NON T/B DILENGKAPI BUKTI KEPEMILIKAN A.N. PENGGUNA ANGGARAN4. BMD NON T/B DILENGKAPI BUKTI KEPEMILIKAN A.N. PEMDA
1. PENGELOLA ANGGARAN, PENGGUNA ANGGARAN DAN KPB BERTANGGUNGJAWAB ATAS PEMELIHARAAN BMN DALAM PENGUASAANNYA
2. BMN DIMANFAATKAN PIHAK LAIN, BIAYA PEMELIHARAAN MENJADI TANGGUNG JAWAB PEMINJAM
16
PENILAIAN
PROSES KEGIATAN PENELITIAN YANG SELEKTIF DIDASARKAN PADA DATA/FAKTA YANG OBYEKTIF DAN RELEVAN DENGAN MENGGUNAKAN
METODE/TEKNIK TERTENTU UNTUK MEMPEROLEH NILAI BMN
PENYUSUNAN NERACA : SESUAI SAP
1. BMN dicatat/dibukukan sebesarHistorical Cost (biaya perolehan)
2. Biaya perolehansemua biaya yang dikeluarkan sampai BMN siapdigunakan.
3. Apabila biaya perolehan tidak tersedia, digunakan harga taksiran.
DILAKUKAN DALAM RANGKA PENYUSUNAN NERACA, PEMANFAATAN, DAN PEMINDAHTANGANAN
PEMANFAATAN DAN PEMINDAHTANGANAN:1. UNTUK T/B DILAKUKAN OLEH PENILAI
PEMERINTAH ATAU PENILAI PUBLIK YANG DITETAPKAN OLEH PENGELOLA BRG/GUBERNUR/ BUPATI/ WALIKOTA, KECUALI UNTUK RUSUNAWA
2. UNTUK NON T/B DILAKUKAN OLEH TIM PENILAI YANG DITETAPKAN OLEH PENGGUNA BARANG 17
PENGHAPUSAN
Tindakan menghapus Barang Milik Negara dari daftar barang dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang untuk
membebaskan Pengguna Barang /Kuasa Pengguna Barang / Pengelola Barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang
berada dalam penguasaannya
PIHAK YANG MELAKUKAN PENGHAPUSAN :1. Pengelola Barang2. Pengguna Barang
SEBAB PENGHAPUSAN :1. PEMINDAHTANGANAN2. KEPUTUSAN PENGADILAN3. PENYERAHAN KEPADA PENGGUNA BARANG4. SEBAB-SEBAB LAIN SEPERTI RUSAK BERAT, HILANG, SUSUT,
MENGUAP, KADALUARSA, MATI/CACAT/ TIDAK PRODUKTIF, KEADAAAN KAHAR
18
PEMINDAHTANGANAN
Pengalihan kepemilikan Barang Milik Negara sebagai tindak lanjut dari Penghapusan dengan cara dijual, dipertukarkan, dihibahkan, atau disertakan sebagai modal
pemerintah
PENJUALANTUKAR
MENUKARHIBAH
PENYERTAAN MODAL
19
PENATAUSAHAAN
Rangkaian kegiatan yang meliputi pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan BMN sesuai ketentuan yang berlaku
INVENTARISASI PEMBUKUAN PELAPORAN
Kegiatan menyusun daftar barang (DB), buku barang (BB), kartu identitas barang (KIB), kartu barang (KB), buku penerimaan Negara bukan pajak (Buku PNBP)
Kegiatan meyakini fisik BMN yang ada dalam Penguasaannya, mencocokkan dan memutakhirkan dengan daftar dan merekonsiliasi dengan data yang dimiliki unit kerja terkait
Mempertanggungjawabkan pengelolaan BMN kepada unit kerja di atasnya dalam bentuk: laporan DB (termasuk informasi mutasi BMN), laporan hasil inventarisasi, dan laporan barang (LB)
20
PMK NOMOR 4/PMK.06/2015TENTANG PENDELEGASIAN KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB TERTENTU DARI
PENGELOLA BARANG KEPADA PENGGUNA BARANG
Penggunaan
- Penetapan Status Penggunaan
- Penggunaan Sementara
Pemindahtanganan- Penjualan
- Hibah
Pemusnahan- BMN tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, dan/atau tidak dapat dipindahtangankan;
atau
- terdapat alasan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PenghapusanAkibat sebab-sebab lain yang merupakan sebab-sebab secara normal dapat diperkirakan wajar menjadi penyebab penghapusan seperti rusak berat yang tidak bernilai ekonomis, hilang, susut, menguap, mencair, kadaluwarsa, mati/cacat berat/tidak produktif untuk tanaman/hewan, dansebagai akibat dari keadaan kahar (force majeure).
Klasifikasi Pendelegasian Kewenangan
No Ruang LingkupPendelegasianKewenangan
Obyek Pendelegasian
1. Penggunaan Menetapkan1. PSP2. Penggunaan
Sementara
1. Alutsista;2. STB dg nilai perolehan sd
Rp.100.000.000,00 per unit/satuan yg tdk mempunyaidokumen kepemilikan
2. Pemindahtanganan Persetujuan *)1. Penjualan2. Hibah
1. Penjualan STB dg nilai perolehan s.d
Rp.100.000.000,00 per unit/satuan yang tidakmempunyai dokumenkepemilikan
bongkaran BMN karenaperbaikan (renovasi, rehabilitasi, atau restorasi).
Klasifikasi Pendelegasian Kewenangan
No Ruang LingkupPendelegasianKewenangan
Obyek Pendelegasian
2. Pemindahtanganan Persetujuan *)1. Penjualan2. Hibah
2. Hibaha. BMN yang dari awal perolehan
dimaksudkan untuk dihibahkandalam rangka kegiatanpemerintahan *);
b. STB dg nilai perolehan s.dRp.100.000.000,00 per unit/satuan yang tidakmempunyai dokumenkepemilikan
c. bongkaran BMN karenaperbaikan (renovasi, rehabilitasi, atau restorasi).
*BMN yang dari awal perolehan dimaksudkan untukdihibahkan dalam rangka kegiatan pemerintahan
1. BMN yang dari awal pengadaannya direncanakan untuk dihibahkan, yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN; contoh: Urusan Bersama pada Kemendagri dan Kemen PU.
2. BMN yang berasal dari Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
3. BMN yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak; Contoh: BMN yang diperoleh dari perjanjian dengan negara donor/Lembaga
International dimana BMN tersebut untuk diserahkan kepada PEMDA/ Masyarakat setempat);
4. BMN yang diperoleh sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Contoh: UU Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin.
Pemerintah (Kementerian Sosial) menerima sumbangan dari masyarakat danakan menyalurkan bantuan/sumbangan kepada Fakir Miskin.
No Ruang LingkupPendelegasianKewenangan
Obyek Pendelegasian
3. Pemusnahan PersetujuanPemusnahan
1. Persediaan;2. Aset Tetap Lainnya berupa
Hewan, Ikan dan Tanaman; atau
3. STB dengan nilai perolehansampai denganRp.100.000.000, per unit/satuan yg tdkmempunyai dokumenkepemilikan.
4. bongkaran BMN karenaperbaikan (renovasi, rehabilitasi, atau restorasi).
Klasifikasi Pendelegasian Kewenangan
No Ruang LingkupPendelegasianKewenangan
Obyek Pendelegasian
4. Penghapusan Persetujuan Penghapusansebagai akibat dari sebab-sebab lain
1. Persediaan;2. Aset Tetap Lainnya:
berupa Hewan, Ikan danTanaman; atau
3. STB dengan nilaiperolehan sampai denganRp.100.000.000, per unit/satuan yg tdkmempunyai dokumenkepemilikan.
Klasifikasi Pendelegasian Kewenangan
27
TERIMA KASIH