Ir. Ahmad, M.MTr Inspektur II (Bidang Perhubungan Darat ...
Transcript of Ir. Ahmad, M.MTr Inspektur II (Bidang Perhubungan Darat ...
Ir. Ahmad, M.MTr
Inspektur II (Bidang Perhubungan Darat dan Perkeretaapian)
Pendahuluan
Catatan
Pengawasan Internal
OUT LINES
Pertama1
SASARAN INSPEKTORAT JENDERAL
TAHUN 2015-2019 :
"Meningkatnya Kualitas Kinerja
Pengawasan dalam rangka mewujudkan
Clean Governance"
5
TUGAS
FUNGSI
Melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Perhubungan
1. Perumusan kebijakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Perhubungan;
2. Pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Perhubungan terhadap
kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan
pengawasan lainnya;
3. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Perhubungan;
4. Penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian Perhubungan;
5. Pelaksanaan administrasi di lingkungan Inspektorat Jenderal.
Tugas dan FungsiSESUAI PERMENHUB NOMOR PM 86 TAHUN 2016 tentang Perubahan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan
6
Paradigma Pengawasan
Watchdog KonsultatifKatalis/Quality
Assurance
1. Pendekatan Birokrasi
2. Berorientasi Menghukum
3. Instruktif
4. Kurang Memberi Solusi
5. Kurang Memberi
Kesempatan
Auditanuntuk Menjelaskan
Sesuatu
1. Koordinatif
2. Partisipatif
3. Konsultatif
Guna Memberikan Saran atasMasalah dan Hambatan yangDihadapi Auditan dalam MencapaiTujuan
Peran Pengawasan LebihMengarah sebagai fasilitator
(agent of change) yang mendorong ke arah perubahan
yang lebih baik sesuaiRencana dan Ketentuan yang
Berlaku
1st Pertama
Garis Pertahanan
2nd KeduaGaris Pertahanan
3rd KetigaGaris Pertahanan
Ke
pa
la
K
an
to
r/
Ku
as
a
Pe
ng
gu
na
An
gg
ar
an
Int
er
na
lC
on
tr
ol
Me
as
ur
es
Pengelola Anggaran
Manajemen Risiko
Standar Kualitas
Standar Kepatuhan
ITJENKEMENHUB
(APIP)
Ek
st
er
na
l A
ud
ito
r
Ap
ar
at
Pe
ne
ga
kH
uk
um
ESELON I & II
7
Three lines of defenSe
8
PENGAWASAN INTERN
AUDIT REVIU
EVALUASI
PEMANTAUAN
PENGAWASAN LAINNYA
AUDIT DENGAN TUJUAN TERTENTU
Mencakup Audit yang
Tidak Termasuk dalam
Audit Kinerja
Penelahaan ulang bukti
bukti kegiatan untuk
memastikan bahwa kegiatan
telah dilaksanakan sesuai
ketentuan, standar, rencana,
atau norma yang ditetapkan.
Kegiatan membandingkan
hasil/prestasi suatu kegiatan
dengan standar, rencana, atau
normayang telah di tetapkan,
dan menentukan faktor-faktor
yang mempengaruhi
keberhasilan atau kegagalan
dalam mencapai tujuan.
Proses penilaian
kemajuan suatu
program atau kegiatan
dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Kegiatan pengawasan lainnya antara
lain berupa sosialisasi mengenai
pengawasan, pendidikan dan
pelatihan pengawasan,
pembimbingan dan konsultasi,
pengelolaan hasil pengawasan, dan
pemaparan hasil pengawasan.
AUDIT KINERJA
Audit atas Pengelolaan
Keuangan Negara dan
Audit Pelaksanaan Tugas
dan Fungsi
Pengawasan Itjen (PP 60/2008)
bertindak secara profesional
membangun kepercayaan guna
memberikan dasar bagi pengambilan
keputusan yang handal
mengemban amanah dalam menjamin
kualitas dalam pengelolaan
tata kepemerintahan yang baik
Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan berhasil mendapatkan Sertifikasi
ISO 9001 : 2008 pada tanggal 10 Juni 2015 yang diberikan oleh TUV NORD
(International Organization for Standardization)
Pencapai ISO 9001:2008 ini merupakan salah satu bentuk komitmen dan
kesungguhan Itjen Kemenhub dalam meningkatkan mutu pelayanan khususnya di
bidang Audit.
Internal Audit Capability Model (IACM) Level 3. IACM merupakan instrumen untuk
mengukur sejauh mana kapabilitas yang dimiliki oleh unit Internal Auditor.
Capaian Inspektorat Jenderal
Telah melaksanakan pier reviu terhadap Inspektorat Jenderal Kementerian Agama,
tanggal 1 s.d 14 Juni 2016
Organisasi auditor dan sertifikasi keahlian
KEANGGOTAAN IIA : 3 ORANG
KEANGGOTAAN : 8 ORANG
PENGURUS PUSAT AAIPI : 5 ORANG
KEANGGOTAAN : 117 ORANG
Certified Public Accountant 1 orang
Fellow of the Chartered Institute of Management Accountants
1 orang
Chartered Global Management Accountant 1 orang
Certified Forensic Auditor 3 orang
Certified Accounting 8 orang
Qualified Internal Auditor 39 orang
CPA
FCMA
CGMA
CFrA
CA
QIA
INSPEKTUR II
Ir. Ahmad, M.MTr
AUDITOR
INSPEKTUR I
M. ANTO JULIANTO, SE, M.Si, Ak, CA
STRUKTUR ORGANISASI
INSPEKTUR III
Drs. EDWARD MARPAUNG, MM
SEKRETARIS ITJEN
Drs. BAMBANG SUDARYONO
CATATAN2
2Kedua
• penetapan lokasi pekerjaan
• dokumen perencanaan
• penetapan harga perkiraan sendiri(HPS)
• data dukung
• kelebihan pembayaran
• perhitungan volume
• kepemilkan lahan/tanah
• kelebihan pembayaran
• pengawasan pekerjaan
• pekerjaan tidak selesai
• selisih harga material
• BASTO
• tidak bermanfaat (unusefull)
• tidak dilakukan perawatan
• kualifikasi SDM tidak sesuai
Temuan Berulang
1
2
3
4
14
1. TERDAPAT KETIDAKSEMPURNAAN BEBERAPA ITEM PEKERJAAN PENGADAAN DAN
PEMASANGAN PERLENGKAPAN JALAN YANG BERPOTENSI MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA
SENILAI Rp421.346.056,00;
2. STUDI MASTERPLAN DAN RENCANA INDUK PELABUHAN SENILAI Rp2.536.403.100,00 BELUM
PERNAH DIAJUKAN UNTUK DITETAPKAN SEBAGAI KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN;
3. HASIL STUDI DED MENARA STC DAN GEDUNG OPERASIONAL SENILAI Rp2.144.205.800,00
BERPOTENSI TIDAK DIMANFAATKAN SERTA BELUM ADANYA KEPASTIAN PEMANFAATAN HASIL
STUDI OLEH PT ASDP;
4. HASIL PEKERJAAN PEMBANGUNAN TERMINAL TIPE A SENILAI Rp78.600.000.000,- BELUM
DIMANFAATKAN;
5. HASIL PEKERJAAN PEMBANGUNAN DERMAGA SUNGAI SENILAI Rp13.148.881.000,- BELUM
DIMANFAATKAN;
6. INVESTASI SENILAI RP21.000.000.000,- UNTUK PEMBANGUNAN DERMAGA BERPOTENSI TIDAK
BERMANFAAT;
TEMUAN YANG PERLU MENDAPAT PERHATIAN...(1)
15
7. EVALUASI ATAS PELAKSANAAN SUBSIDI OPERASIONAL BUS PERINTIS PADA TRAYEK YANG
TELAH DILAYANI SELAMA 5 TAHUN BELUM DILAKSANAKAN;
8. ASPEK KESELAMATAN PENGOPERASIAN BUS PERINTIS DIABAIKAN, SEPERTI: SPEEDO METER
TDK BERFUNGSI, BAN BELAKANG DAN CADANGAN DALAM KEADAAN AUS, PALU PEMECAH
KACA DAN KOTAK P3K TIDAK TERSEDIA;
9. TAHAPAN PEMBANGUNAN PELABUHAN PENYEBERANGAN, TIDAK JELAS KARENA PADA TA.
2016 TIDAK TERSEDIA ANGGARAN LANJUTAN PEKERJAAN DAN TA.2017 BELUM MASUK DALAM
DAFTAR USULAN PAGU ANGGARAN;
10.KPA SATKER PERHUBUNGAN DARAT DENGAN SENGAJA MEMBATALKAN LELANG TIDAK
MENGIKAT DENGAN ALASAN TIDAK TERALOKASI DALAM POK WALAUPUN DIMUNGKINKAN
UNTUK DILAKUKAN REVISI POK;
11.TERDAPAT ANGGARAN PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN FASILITAS LLAJ SENILAI
RP16.415.576.000,00 PADA DIPA SATKER PERHUBUNGAN DARATTAHUN 2016 YANG TIDAK
PERNAH DILAKUKAN REVIU OLEH INSPEKTORAT JENDERAL DAN BELUM MEMENUHI
PERSYARATAN PENELITIAN OLEH BIRO PERENCANAAN.
TEMUAN YANG PERLU MENDAPAT PERHATIAN...(2)
16
1. PERLENGKAPAN KESELAMATAN TIDAK SESUAI KETENTUAN;
2. JUMLAH ABK TIDAK SESUAI ANTARA KONTRAK DENGAN YANG BERTUGAS DIATAS KAPAL;
3. DOCKING TERLAMBAT SERTA TIDAK SESUAI DENGAN SPESIFIKASI;
4. TERJADI PENYIMPANGAN LINTAS PENYEBERANGAN;
5. KEKURANGAN TRIP PELAYARAN;
TEMUAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN PERINTIS
17
TEMUAN ADTT SISTEM DAN PROSEDUR PKB ...(1)
18
KELENGKAPAN ALAT UJI UTAMA
1. UPUBKB yang memiliki alat uji berkala secara lengkap dan berfungsi dengan baik sebanyak
satu UPUBKB yaitu Kota Bandung; (2,94%)
2. 33 (tiga puluh tiga) UPUBKB tidak memiliki alat uji lengkap atau dalam kondisi rusak dan tidak
dapat difungsikan (97,06%);
3. Terdapat UPUBKB yang tidak memiliki gedung pengujian;
PELAKSANAAN KALIBRASI
1. Terdapat tiga UPUBKB yang telah dilakukan kalibrasi; (8,82%)
2. 31 (tiga puluh satu) belum dilakukan kalibrasi; (91,18%)
TEMUAN ADTT SISTEM DAN PROSEDUR PKB ...(2)
19
SDM PENGUJI BERKALA
Penandatanganan buku uji dilakukan oleh penguji yang TIDAK SESUAI kompetensi sebanyak 13 (tiga belas)
UPUBKB (38,24%) yaitu:
1. UPUBKB Kab Mempawah;
2. UPUBKB Kab Singkawang;
3. UPUBKB Kab Kapuas;
4. UPUBKB Kota Pontianak;
5. UPUBKB Kab Tanah Datar;
6. UPUBKB Kab Muaro Jambi;
7. UPUBKB Kota Palu;
8. UPUBKB Kab Sigi;
9. UPUBKB Kab Donggala;
10. UPUBKB Kab Poso;
11. UPUBKB Kab Bandung Barat;
12. UPUBKB Kota Sorong;
13. UPUBKB Kab Sorong Selatan.
TEMUAN ADTT SISTEM DAN PROSEDUR PKB ...(3)
AKREDITASI
Seluruh UPUBKB yang telah dilakukan uji petik BELUM TERAKREDITASI dari Direktorat Jenderal Perhubungan
Darat.
FAKTA DI LAPANGAN
1. Namun demikian seluruh UPUBKB tetap menerbitkan Buku Uji terhadap kendaraan yang wajib uji, meskipun
tidak memiliki alat uji atau peralatan tidak berfungsi/rusak, tenaga penguji tidak memiliki kualifikasi dan bahkan
tidak memiliki gedung pengujian;
2. Orientasi menarik PAD (Pendapatan Asli Daerah)
PENYEBAB DAYA SERAP ANGGARAN RENDAH
GAGAL LELANG DAN DILAKUKAN LELANG ULANG
SELAMA PELAKSANAAN PEKERJAAN TERJADI GANGGUAN DARI MASYARAKAT
STATUS TANAH/LAHAN TIDAK JELAS
KEADAAN KAHAR
LEMAHNYA PERENCANAAN
LEMAHNYA KOORDINASI DENGAN INSTANSI TERKAIT (PUPR, LINGKUNGAN HIDUP)
1
2
3
4
5
6
SDM LEMAH/PERGANTIAN PENGELOLA ANGGARAN7
REVISI DIPA BERLARUT-LARUT5
• Legalitas Tertulis Status Tanah/Lahan Pembangunan;
• Akses Jalan;
• Studi (FS, DED, LH/UKL/UPUKL/Amdal);
• TOR, RAB Yang ditandatangani Pejabat Berwenang;
• Dasar Pengajuan Anggaran Dalam RAB;
• Berita Acara Penelaahan Penyusunan Rka/Pagu
Kebutuhan
• TOR, RAB dan Gambar Disain Yang Ditandatangani
Pejabat Berwenang;
• Laporan Pekerjaan Tahap Sebelumnya;
• Dasar Pengajuan Anggaran Dalam RAB.
1
2
Catatan reviu rka 2017
22
Kegiatan % (Rp) %
1 MEMENUHI SYARAT 670 48.03% 147,801,640,000 12.57%
2 TIDAK MEMENUHI SYARAT 725 51.97% 1,028,197,498,000 87.43%
JUMLAH
NO URAIAN
JUMLAH
KEGIATANNILAI KEGIATAN
1,395 1,175,999,139,000
• Shop Drawing
• Data Sumber
• Dokumen dukung perhitungan
Volume• Rincian perkerjaan fiisik
• Rincian pekerjaan suvervisi
Kesesuaian antara HPS
yang disusun dengan
ketersedian Alokasi
Anggaran yang disediakan• Data dukung biaya langsung personil
• Komponen PPN
• Analisa Mobilisasi dan Demobilisasi
• Dokumen sumber pambanding harga pengadaan
1
2
3
4
Catatan berulang
dalam reviu hps
23
Progress tlha itjen sd ta 2015 & ta. 2016
TA. 2015 (POSISI 30 Sept 2016) dalam jutaan rupiah
TA. 2016 (POSISI 30 Sept 2016)
Jml Rp. Jml Rp. Jml Rp. Jml Rp. Rp.
1 SUMATERA 34 2,758,834,800.13 13 246,016,968.93 19 2,471,813,544.20 2 41,004,287.00 -
2 JAWA 21 451,291,370.60 8 71,902,670.60 9 77,761,700.00 4 301,627,000.00 -
3 KANTOR PUSAT 1 - 0 - 0 - 1 - -
4 KALIMANTAN 21 2,210,468,446.21 5 649,008,515.57 13 999,103,325.37 3 562,356,605.27 -
5 SULAWESI 27 4,041,601,917.71 14 2,802,036,951.44 6 52,571,484.00 7 1,186,993,482.27 -
6 BALI-NTB-NTT 27 1,430,906,083.10 8 175,895,507.28 5 224,589,648.00 14 761,983,040.54 268,437,887.28
7 MALUKU-MALUTA 8 1,520,192,793.00 4 791,345,798.00 4 728,846,995.00 0 - -
8 PAPUA-PAPUA BARAT 9 121,898,412.41 2 48,484,016.66 7 73,414,395.75 0 - -
148 12,535,193,823.16 54 4,784,690,428.48 63 4,628,101,092.32 31 2,853,964,415.08 268,437,887.28
T L P B T L T D T L
T O T A L
NO. AUDITITEMUAN
TINDAK LANJUT
T L T
PEMBERIAN PENGHARGAAN UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) TERBAIK DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2015
MEMBERIKAN PENGHARGAAN
KEPADA UPT TERBAIK
DALAM RANGKA MEWUJUDKAN
AKUNTABILITAS KINERJA
MELAKSANAKAN TUGAS DAN
FUNGSI DENGAN BAIK
MENGGUNAKAN PRINSIP EFEKTIF,
EFISIEN, EKONOMIS DAN KETAATAN THD
PERATURAN