Pengenalan_pestisida
Transcript of Pengenalan_pestisida
I. Acara : Pengenalan Pestisida
II. Tanggal : 31 Oktober 2012
III. Tujuan : Untuk mengetahui dan mengenal penggolongan pestisida
baik jenisnya, sasarannya, formulasinya dan organisme
targetnya
IV. Dasar Teori
Pestisida berasal dari kata pest yang berarti hama sedangakan cide yang
berarti membunuh. Pestisida mencakup bahan kimia yang digunkan untuk
mengendalikan populasi jasad hidup merugikan manusia, serta tumbuhan,
ternak dan sebagainya yang diusahakan manusia untuk kesejahteraan
hidupnya agar kerugian dan gangguan dapat ditekan seminim mungkin.
Berbagai pestisida yang dikenal terutama di bidang pertaniaan,
kesehatan masyarakat dan kesejahteraan veteriner adalah insektisida (racun
serangga), fungisida (rasun jamur/cendawan), herbisida (racun
gulma/tumbuhan pengganggu), akarisida (racun tungau atau caplak),
rodentisida (racun binatang penerat), nematisida (racun nematode),
termitisida (racun rayap), helmitisida (racun cacing) dll.
Penggolongan umum pestisida menurut Matsumara (1985) dibedakan
menjadi kelompok insektisida,activator/sinergis, pembawa/penyampur/
perata, atrakan, repelen, pengatur pertumbuhan, kemosterilan, penghalang
sintesis khitin. Sedangkan asalpestisida bias berupa pestisida sintetik dan
organic. Golongan bias berupa arsen, flourida, hidrokarbon berklor,
nitrofenol dll.
Penamaan pestisida atau nemenklatur sering digunkan sebagai nama
generic atau nama umum seperti malathion, chlordane, carbophenothion.
Disamping nama generic ada nama dagang sesuai yang diberikan
perusahaan. Misalnya insektisida Fenthion diperdagangkan dengan berbagai
nama dagang dari perusahaan Bayer AG (Lebaycid, Entex, dan Tiguvon).
Penggolongan pestisida berdasarkan cara masuk bias lewat
1. kulit, biasanya disebut sebagai racun kontak
2. Melalui mulut dan saluran makanan (racun perut)
3. Melalui pernapasan (fumigan)
Pestisida dapat digolongkan sebagai
a. Racun sistemik, artinya racun yang dapat diserap melalui system
organisme misalnya melalui akar atau daun kemudian dalam jaringan
tanaman yang akan bersentuhan atau dimakan oleh hama sehingga akan
terjadi keracunan
b. Racun kontak, langsung dapat diserap melalui kulit pada saat pemberian
pestisida atau dapat pula organ target keracunan karena adanya residu
beberapa waktu setelah penyemprotan.
Formulasi pestisida
Pestisida adalah bentuk teknis sebelum digunakan perlu diformulasikan
terlebih dahulu. Formulasi pestisida merupakan hasil pengolahan yang
ditunjukan untuk meningkatkan sifat-sifat yang berhubungan dengan
keamanan, penyimpanan, penanganan, penggunaan, dan efektifitas
pestisida. Formulasi pestisida yang umum hingga saat ini adalah :
a. EC (Emulsifiable concentrate), merupakan larutan pekat ppestisida
yang diberi pengemulsi untuk memudahkan pencampuran yaitu adar
teradisuspensi dari buutiran-butiran kecil minyak dalamair
b. S (solution, larutan dalam air)
1. WP (Wettable powder) merupakan bahan kimia yang berbentuk
tepung yang diberi bahan yang memudahkan larut dalam air
2. F (Flowable suspension), insectisida dicampur dengan dust dan
sedikit air sehingga partikel tidak mengeras dan mudah bercampur
air
3. SP ( Water soluble powder) adalah bahan insectisida yang
berbentuk bubuk atau pellet dan kadang diberi campuran dust dan
wetteng agent. Karena bahan ini larut maka tidak diperlukan
pengadukan berulang-ulang.
4. ULV (Ultra Low Volume Concentrate) adalah insectisida yang
dilarutkan kedalam sedikit pelarut dan tidak memerlukan
penggenceran lagi. Biasanya ULV digunakan untuk menyemprot
lahan yang sangat luas.
5. Dust merupakan pestisida berbentuk debu, tepung yang merupakan
formulasi pestisida yang sederhana tanpa perlu diencerkan
6. G (granular atau butiran)
7. FM, fertilizer Mix yaitu campuran pestisida dan pupuk
Penggunaan pestisida dapat berbagai macm cara seperti disemprot, ditabur,
dipendam, dilarutkan, dipping (dibenamkan), fumigasi, fogging dll.
V. Alat dan Bahan
a. Alat :
1. Alat tulis
b. Bahan :
1. Antracol zinc++
2. Dharmasan
3. Besvidor
4. DuPont lannate
5. Kanon
6. Topsin
7. Fastac
8. Spicaria.
VI. Cara Kerja
1. Mengamati masing-masing pestisida yang sudah disiapkan
2. Membuat skema penggolongan pestisida yang diamati mulai dari Jenis
sasarannya, Nama Umumnya, nama dagang, nama kimia, rumus kimia,
organisme target, mode of action, formulasi, seta asalnya.
VII. Hasil Pengamatan
NoNama dagang
Bahan aktif Rumus kimiaWaktu aplikasi
Cara aplikasi
Daya kerjaDaya bunuh
FormulasiHama sasaranJamur
1 Antracol Zinc++
Propinep C5H8N2S4Zn terjadi serangan
semprot kontak non-selektif
WP plasmopora viticola, Altemaria sp.
3 Besvidor imidakloprid C9H10ClN5O2 ledakan hama
semprot kontak non-selektif
WP ulat grayak spodoptera litura
2 Dharmasan Fentoat C12H17O4PS2 pagi/sore semprot kontak non-selektif
EC ulat grayak spodoptera litura
4 DuPont Lannate
metomil C5H10N2O2S terjadi serangan
semprot kontak / sistemik
non-selektif/ selektif
WP ulat grayak spodoptera sp., heliothis virescens, helicoverpa gelotopoeon
5 Kanon dimetoat C5H12NO3PS2 ledakan hama
semprot kontak / sistemik
non-selektif / selektif
EC kutu daun, hama trips
6 Topsin metil tiofanat
C12H14N4O4S2 terjadi serangan
semprot sistemik selektif EC cidium sp.
7 Fastac alfametrin C22H19C2NO3 pagi/sore semprot kontak non-selektif
EC ulat api thosea asigna, setora nitens
Pestisida Hayati
Nama : spicaria
Warna : kuning
Daya kerja : sistemik
Bentuk : hifa
VIII. Pembahasan
Pada acara kali ini kita mencoba untuk mengidentifikasi beberapa jenis
pestisida yang sering digunakan di lingkungan perkebunan. Identifikasi ini
meliputi nama dagang, bahan aktif, rumus kimia, waktu aplikasi, cara
aplikasi, daya kerja, daya bunuh, formulasi, dan hama/jamur sasaran. Hal
ini berkaitan dengan tujuan untuk acara praktikum kali ini. Adapun pestisida
yang di amati antara lain : antracol zinc++, dharmasan, besvidor, DuPont
lannate, kanon, topsin, fastac, dan spicaria.
Antracol zinc++ merupakan pestisida berbahan aktif propinep,
sedangkan rumus kimia untuk propinep adalah C5H8N2S4Zn. Pestisida ini
digunakan pada saat tanaman terserang oleh hama plasmopara viticola, dan
altemaria sp. dan dilakukan dengan cara disemprotkan setelah di encerkan.
Pestisida ini memiliki daya kerja yang kontak sehingga dapat membunuh
berbagai macam binatang yang tersemprot atau tidak selektif.
Dharmasan merupakan pestisida khusus serangga atau sering disebut
insektisida, bahan aktif yang terkandung dalam insektisida ini adalah
Fentoat yang memiliki rumus kimia C12H17O4PS2. Pestisida ini digunakan
pada saat hama aktif bergerak yaitu pada saat pagi/sore hari, dan dilakukan
dengan cara disemprotkan setelah diemulsikan. Insektisida ini memiliki
daya kerja yang kontak sehingga dapat membunuh serangga apa saja yang
terkena atau tidak selektif. Serangga yang paling terpengaruh oleh
insektisida ini adalah ulat grayak spodoptera litura
Besvidor adalah pestisida berbahan aktif imidakloprid yang memiliki
rumus kimia C9H10ClN5O2. Pestisida ini di aplikasikan pada saat terjadi
ledakan hama ulat grayak spodoptera litura, pestisida ini di semprotkan
setelah diencerkan. Dalam penggunaannya harus berhati-hati karena
pestisida ini bersifat kontak sehingga binatang yang terkena akan keracunan
atau tidak selektif.
DuPont lannate adalah pestisida berbahan aktif metomil yang memiliki
rumus kimia C5H10N2O2S. Pestisida ini diaplikasikan pada saat terjadi
serangan hama di kebun, dan diaplikasikan dengan cara disemprot setelah
dilarutkan terlebih dahulu. Pestisida ini bisa bersifat sistemik maupun
kontak sehingga daya bunuhnya bisa tidak selektif ataupun selektif. Hama
sasaran dari penggunaan pestisida ini adalah ulat grayak spodoptera sp.,
heliothis virescens, helicoverpa gelotopoeon.
Kanon adalah pestisida berbahan aktif dimetoat yang memiliki rumus
kimia C5H12NO3PS2. Pestisida ini di aplikasikan pada saat terjadi ledakan
hama, dalam pengaplikasian dilakukan dengan cara disemprot setelah
diemulsikan. Pestisida ini memiliki sifat ganda yaitu bisa bersifat sistemik
maupun kontak., sehingga daya bunuhnya selektif maupun tidak selektif.
Hama sasaran dari pestisida ini adalah kutu daun dan hama trips.
Topsin merupakan pestisida berbahan aktif metil tiofanat yang memiliki
rumus kimia C12H14N4O4S2. Pestisida ini diaplikasikan pada saat terjadi
serangan hama,dan dilakukan dengan cara disemprotkan setelah
diemulsikan. Pestisida ini memiliki sifat yang sistemik sehingga dalam
meracuni hama bersifat selektif atau hanya hama-hama tertentu saja yang
dapat di kendalikan. Hama sasaran dari pestisida ini adalah cicilium sp.
Fastac merupakan salah satu pestisida berbahan aktif alfametrin yang
memiliki rumus kimia C22H19C2NO3. Pestisida ini diaplikasikan pada saat
pagi/sore hari, dan dilakukan dengan cara disemprotkan setelah diemulsikan
terlebih dahulu. Pestisida ini memiliki daya kerja yang yang kontak
sehingga daya bunuh dari pestisida ini non-selektif. Hama sasaran dari hama
ini adalah ulat api thosea asigna, dan setora intens.
Spicaria adalah pestisida hayati yang berbentuk hifa. Warna dari
pestisida ini adalah kuning sedangkan daya kerjanya bersifat sistemik
IX. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada 7 jenis pestisida kimia dan 1 jenis pestisida hayati yang diamati.
Pestisida kimia adalah antracol zinc++, dharmasan, besvidor, DuPont
lannate, kanon, topsin, dan fastac. Sedangkan pestisida hayati adalah
spicaria.
2. Hampir seluruh dari pestisida yang diamati dapat diaplikasikan dengan
cara di semprot.
3. Dalam melakukan pencampuran pestisida dapat diemulsikan terlebih
dahulu atau dicampurkan secara langsung.
4. Ada beberapa pestisida yang memiliki bahan aktif berbeda tetapi
memiliki hama sasaran yang sama. Contohnya Dharmasan (fentoat)
dengan Besvidor (imidakloprid)
5. Dalam pemilihan pestisida kita harus mengetahui seberapa serangan
hama yang terjadi di kebun. Karena ada pestisida yang digunakan saat
terjadi serangan dan ada yang di gunakan saat terjadi ledakan hama.
Daftar Pustaka
Kristalisasi, Nanik Elisabeth, Santi, Idum Satia. 2012. Buku Praktikum Pengelolaan Hama dan Penyakit Tanaman. Fakultas Pertanian : Institut Pertanian STIPER Yogyakarta
Pramana, Fery. 2012. Laporan Lengkap Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. http://fherrypramana01.blogspot.com/2012/04/laporanlengkap-praktikum-dasar.html. Diakses pada tanggal 6 November 2012.
Sudarmono, Subiyakno. 1991. Pestisida. Kanisius : Yogyakarta
Menetahui, Yogyakarta, 7 November 2012
Co. Ass Praktikan
( Dwi Astutik ) ( Fitra Priyana )
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
Pengelolaan Hama dan Penyakit Tanaman
Disusun Oleh :
Nama : Fitra Priyana
NIM : 11/14386/BP
Jurusan : Budidaya Pertanian
Fakultas : Pertanian
Acara : I. Pengenalan Pestisida
Co. Ass : Dwi Astutik
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2012