pengenalan mikrokontroler

4
Pengenalan Mikrokontroler Bberapa jenis mikrokontroler Pada tulisan Mitigasi Bencana telah disinggung peranan early warning system sebagai salah satu bentuk sumbangsih dunia elektro dalam penanganan bencana. Juga telah dijelaskan bahwa sebagai sebuah sistem maka ews memiliki beberapa komponen pendukung seperti sensor, transmisi, pengolah data, data center, dan alarm. Permasalahannya kemudian dengan banyaknya komponen yang terlibat maka dibutuhkan sebuah komponen yang berfungsi sebagai kontrol. Pada tubuh manusia terdapat banyak sistem organ seperti pernafasan, pencernaan, alat gerak, dsb. Seluruh kerja sistem organ ini kemudian diatur oleh sebuah organ yang dikenal sebagai otak. Layaknya sistem tubuh kita, sistem elektronika juga membutuhkan sebuah otak yang mengatur komponen komponen lainnya. Semakin besar dan semakin tinggi kompleksivitas sistem maka semakin rumit juga sistem kontrol yang dibutuhkan.

Transcript of pengenalan mikrokontroler

Page 1: pengenalan mikrokontroler

Pengenalan Mikrokontroler

Bberapa jenis mikrokontroler

Pada tulisan Mitigasi Bencana telah disinggung peranan early warning system sebagai salah

satu bentuk sumbangsih dunia elektro dalam penanganan bencana. Juga telah dijelaskan bahwa sebagai

sebuah sistem maka ews memiliki beberapa komponen pendukung seperti sensor, transmisi, pengolah

data, data center, dan alarm. Permasalahannya kemudian dengan banyaknya komponen yang terlibat

maka dibutuhkan sebuah komponen yang berfungsi sebagai kontrol.

Pada tubuh manusia terdapat banyak sistem organ seperti pernafasan, pencernaan, alat gerak,

dsb. Seluruh kerja sistem organ ini kemudian diatur oleh sebuah organ yang dikenal sebagai otak.

Layaknya sistem tubuh kita, sistem elektronika juga membutuhkan sebuah otak yang mengatur

komponen komponen lainnya. Semakin besar dan semakin tinggi kompleksivitas sistem maka semakin

rumit juga sistem kontrol yang dibutuhkan.

layaknya otak pada tubuh

manusia, mikrokontroler berfungsi sebagai pengatur pada sebuah embedded sytem

Page 2: pengenalan mikrokontroler

Pada kasus kasus yang sangat kompleks sistem kontrol ini dapat berupa super komputer, namun

dalam kasus lainnya justru hanya diperlukan sebuah kontrol sederhana. kontrol ini juga tidak

selamanya bersifat terpusat di satu titik namun dapat bersifar tersebar atau embeded. Pada ews

misalnya, alat alat pengukur parameter bencana tersebar di beberapa titik pengukuran. Di setiap titik ini

dapat dianggap sebagai sebuah sub sistem sendiri dan memerlukan sebuah kontroler sendiri. Pada kasus

seperti inilah dibutuhkan sebuah pengontrol sederhana yang biasanya berupa sebuah mikrokontroler.

Seperti namanya, mikrokontroler adalah sebuah pengontrol sederhana yang memiliki

kemampuan terbatas dan dimensi yang relatif kecil. secara fisik mikrokontroler adalah sebuah single

chip intergrated circuit. Jenis, ukuran dan kemampuan mikrokontroller sendiri bergantung dari tipe dan

merk mikrokontroler itu sendiri. salah satu merk mikrokontroller yang banyak dipakai adalah atmel.

Ada beberapa perbedaan mendasar antara mikrokontroler dengan saudaranya mikroprosessor.

Sebagai sebuah kontroler sederhana maka pada mikrokontroler telah terdapat beberapa fungsi

pendukung seperti memori seperti RAM dan ROM, fungsi support Input/Output, dan fungsi processor

itu sendiri, sedangkan pada mikroprosessor kita hanya menemukan fungsi prosessor saja sedangkan

untuk fungsi fungsi lainnya harus ditambahkan komponen lain. Hal ini membuat mikrokontroler sangat

kompak sebagai sebuah kontroler sederhana, namun kembali fungsi dan dan kemampuannya juga

sangat terbatas.

Dalam pengoprasiannya, sebuah mikrokontroler membutuhkan sebuah program yang

dicangkokkan kedalamnya. Program yang dicangkokkan ke dalam mikrokontroler dimasukkan dalam

format heksadesimal. Namun format ini tentu saja sangat menyulitkan pengguna. oleh karena itu

dikembangkan bahasa pemrograman untuk memprogram mikrokontroller. Semakin tinggi bahasa

pemrograman maka semakin mudah user memakainya namun sebaliknya semakin besar juga memori

yang dibutuhkan. Bahasa pemrograman yang biasa digunakan diurutkan dari yang terendah sampai

yang tertinggi adalah asembly, C, dan basic. Program yang ditulis kemudian harus di-compile kedalam

format heksadesimal agar dapat dicangkokkan kedalam mikrokontroller.

Walaupun dikatakan sistem lengkap namun mikrokontroler tetap membutuhkan komponen-

komponen pendukung. Rangkaian pendukung ini kemudian disebut sitem minimum mikrokontroller.

Ada beberapa seri mikrokontroler yang banyak digunakan misalnya AT89S51, AT89S52,

AT89C52, ATMEGA 8535. Setiap mikrokontroler memiliki fitur fitur pendukung yang berbeda beda.

fitur fitur ini kemudian memepengaruhi kemampuan mikrokontroller itu sendiri. Pada sei AT89S52

misalnya terdapat fitur timer, intrupt eksternal, interupt timer, interupt serial, komunikasi paralel dan

Page 3: pengenalan mikrokontroler

komunikasi serial. Pada ATMEGA 8535 fitur yang ditawarkan lebih lengakap selain fitur yang

disebutkan tadi juga terdapt fitur komunikasi I2C, dan Pulse Width Modulation, serta fitur interupt

yang lebih lengkap.