Pengenalan Jaringan Broadband
description
Transcript of Pengenalan Jaringan Broadband
PENGENALAN JARINGAN BROADBAND
Secara tradisional mengirim informasi menggunakan konsep jaringan circuit switching.
Circuit switching bekerja menggunakan prinsip Time Division Multiplexing. Di dalam Time
Division Multiplexing terdapat terdapat multiplekser dengan saklarnya.
Gambar di bawah ini mengilustrasikan tentang bentuk dari Circuit Switch. Circuit Switch
mempunyai 1 sampai N input port dan 1 sampai N output port. Bagian input port dapat
tersambungkan dengan banyak koneksi yang dapat di multiplex.
Bagaimana bentuk setiap input port? Pada input port terdapat Time Division Multiplexing
yang dapat memultiplexing 1 sampai M Input Ports.
Dalam Input port pada bagian Time Division Multiplexing, waktu yang ada di bagi ke dalam
bentuk frame, dan frame itu sendiri dibagi menjadi beberapa Slot. Sebagai contoh, kita
mempunyai Slot 1 sampai slot M. Slot nomor 1 diberikan kepada pengguna nomor 1, sampai
slot nomor M diberikan kepada pengguna nomor M. Untuk durasi sebuah frame kita andaikan
125 µs dan untuk setiap slot setiap pengguna diperkenankan untuk mengirimkan data sebesar
8 bits. Jadi, pengguna nomor 1 mengirim 8 bits data pada slot nomor 1 dan data 8 bits
selanjutnya akan dikirimkan ke slot nomor 1 pada frame selanjut. Jadi seorang pengguna
akan selesai mengirim 8 bits data setiap 125 µs, sehingga di dapat kecepatan data sebesar 64
Kbps. Jika slot M bernilai 32, maka kecepatan data yang diperoleh sekitar 2 Mbps.
Pada circuit switch ini , yaitu pada bagian input port, ke-32 pengguna ini telah di multiplex.
Sekarang bits data yang ada pada slot tertentu pada input port akan di switch (diteruskan) ke
output ports tertentu.
Time Signaling dari Circuit Switch dapat dilihat pada table translasi seperti di bawah ini
Pada tabel tersebut di dapatkan bawah seorang pengguna memasukan data pada input port
satu di input slot nomor 5 dan akan di switching ke ouput port nomor N pada output slot
nomor 6 menggunakan prinsip Space Division Swtiching.
Melalui contoh di atas, kita tahu bahwa setiap pengguna diperkenankan untuk mengirimkan
data sebesar 8 bits dalam rentang waktu 125 µs, sehingga kecepatan pengguna ini adalah 64
Kbps.
Kekurangan dari metode Circuit Switching adalah tidak fleksibel, dimana seorang pengguna
tidak dapat mengirim data lebih dari 64 Kbps karena durasi slot yang tidak dapat diubah, dan
seorang pengguna hanya dapat mengirimkan data 8 bits pada setiap slot, serta durasi frame
yang tidak dapat dibuah, seperti pada contoh yaitu 125 µs.
Yang menjadi pertanyaan, apa yang terjadi jika setiap pengguna yang berbeda mempunyai
kecepatan data yang berbeda?
Jika dengan pengguna yang berbeda mempunyai kecepatan data yang berbeda, maka circuit
switching sangat jelas tidak cocok. Maka yang harus dimiliki adalah Less Multi Rate Circuit
Switching.
Dalam Multi Rate Circuit Switching pada Circuit Switching terdapat 1 slot untuk setiap
pengguna dan setiap pengguna diperkenankan untuk mengirimkan data hanya sebesar 8 bits.
Dalam Multirate Circuit Switching yang harus dilakukan adalah mengalokasikan beberapa
slot untuk penggunan tertentu. Sebagai contoh ketika seorang pengguna ingin mengirimkan
data dengan kecepatan 128 Kbps maka kita dapat mengalokasikannya dengan menggunakan
dua slot sesuai dengan aturan yaitu kecepatan data untuk satu slot adalah 64 Kbps. Jadi
hasilnya, pengguna tersebut akan selesai mengirimkan 16 bits data dalam kurun waktu 125
µs.
Apa kesulitan dari Mutirate Circuit Switching? Kesulitannya adalah kita harus mempunyai
spectrum dari pengguna, dimulai dari rate data yang rendah seperti 1 Kbps sampai rate data
yang tinggi seperti 1 Mbps, lalu yang menjadi hal tersulit adalah memilih kecepatan dasar
dari kanal.