PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

42
LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI DAN MESIN PERTANIAN ( TPT 2021 ) ACARA KE VII PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER DISUSUN OLEH : NAMA : Tunjung Bayu Hernawan NIM : 10/300816/TP/09883 Gol : Senin Co.Ass : 1. Jhonny Sigiro 2. Fajar Tsani R. LABORATORIUM ENERGI DAN MESIN PERTANIAN JURUSAN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

description

PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

Transcript of PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

Page 1: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

LAPORAN PRAKTIKUM

ENERGI DAN MESIN PERTANIAN

( TPT 2021 )

ACARA KE VII

PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN

PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

DISUSUN OLEH :

NAMA : Tunjung Bayu Hernawan

NIM : 10/300816/TP/09883

Gol : Senin

Co.Ass : 1. Jhonny Sigiro

2. Fajar Tsani R.

LABORATORIUM ENERGI DAN MESIN PERTANIAN

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2011

Page 2: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara yang bidang pertaniannya memegang

peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara disamping bidang-

bidang lainnya. Atas dasar tersebut, maka diperlukan adanya perawatan yang

baik dalam tanaman pertanian agar didapatkan hasil pertanian yang berkualitas.

Karena tanaman pertanian tidak terlepas dari hama dan penyakit yang

menyerang. Dalam menjaga kualitas tanaman pertanian yang baik, sehat harus

diusahakan suatu pengendalian hama/penyakit tanaman. Hama dan penyakit

tanaman merupakan musuh alami dalam tanaman pertanian yang harus

dihilangkan dan di basmi. Oleh karena itu, hama dan penyakit tanaman

memerlukan perhatian khusus agar produksi pertanian mendapatkan hasil

semaksimal mungkin. Untuk memudahkan dalam pengendalian hama maka perlu

berbagai alat/mesin pengendali hama dan penyakit tanaman. Kinerja alat/mesin

pengendali hama dan penyakit tanaman juga harus terjaga dengan baik. Oleh

karena itu, diperlukan suatu cara kaliberasi alat pengendali hama dan penyakit

tanaman untuk suatu skala usaha pertanian. Dalam praktikum kali ini akan

dipelajari tentang suatu mesin pertanian dalam pemeliharaan tanaman pertanian.

Mesin pertanian yang dipelajari yaitu sprayer dan mist blower.

Praktikum pada acara kali ini sangat erat hubungannya dengan studi

praktikan. Hal ini karena nantinya praktikan akan menemui peralatan maupun

mesin-mesin tersebut di dalam kehidupan kerjanya. Dengan mempelajari

praktikum kali ini, maka praktikan diharapkan akan mendapatkan pengetahuan

yang lebih mengenai sprayer dan mist blower sehingga tidak akan mengalami

kesulitan ketika nantinya sudah bekerja di bidang teknologi pertanian. Selain itu

praktikan juga akan mendapatkan ilmu yang lebih, sehingga dalam masa

perkuliahannya akan semakin mudah menyelesaikan masalah-masalah yang ada.

Page 3: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

B. Tujuan

1. Untuk mendapatkan persyaratan agroteknis yang diperlukan serta

mempelajari cara pengaturan bagian-bagian sprayer dalam kaitannya

dengan penggunaan sprayer tersebut untuk melakukan pengendalian hama

dan penyakit tanaman dengan dosis penggunaan obat-obatan yang

tertentu, yang diberikan dalam konsentrasi larutan yang tertentu pula.

2. Untuk mempelajari prinsip kerja serta cara pengaturan bagian-bagian mist

blower dalam kaitannya dengan penggunaannya mesin tersebut dalam

pengendalian hama dan penyakit tanaman baik di lapangan maupun di

dalam ruangan, dengan penggunaan obat tertentu, yang diberikan dalam

bentuk larutan cairan maupun dalam bentuk bubuk (powder).

C. Manfaat

Pada praktikum acara kali ini di harapkan dapat membuat mahasiswa atau

praktikan untuk bisa mendapatkan persyaratan agroteknis yang diperlukan untuk

suatu alat pengendali hama dan penyakit tanaman, dapat membuat praktikan atau

mahasiswa dapat mengetahui cara pengaturan bagian-bagian sprayer dalam

kaitannnya dengan penggunaan sprayer tersebut untuk melakukan pengendalian

hama dan penyakit tanaman dengan dosis penggunaan obat-obatan tertentu, yang

diberikan dalam konsentrasi larutan yang tertentu pula dan dapat membuat

praktikan atau mahasiswa mengetahui bagian dan cara pakai dari mist blower

sehingga dengan mengetahui fungsi dan cara pakai dari alat sprayer dan mist

blower dapat mempermudah praktikan dalam menjalani suatu perkerjaan yang

berkaitan dengan praktikum kali ini.

Page 4: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

BAB II

DASAR TEORI

Sprayer adalah salah satu dari penggunaan mesin secara umum untuk

bahan kimia cair untuk pengendalian gulma dan serangga. Pupuk cair juga dapat

menggunakan sprayer. Tipe dari penyemprotan pertanian digolongkan

berdasarkan tujuan pemakaian, penggunaan bahan kimia, dan tekanan dari

sprayer (Jacobs,1983).

Alat penyemprot (Sprayer) digunakan untuk mengaplikasikan sejumlah

tertentu bahan kimia aktif pemberantas hama penyakit yang terlarut dalam air ke

objek semprot (daun, tangkai, buah) dan sasaran semprot (hama-penyakit).

Efesiensi dan efektivitas alat semprot ini ditentukan oleh kualitas dan kuantitas

bahan aktif tersebut yang terkandung di dalam setiap butiran larutan tersemprot

(droplet) yang melekat pada objek dan sasaran semprot (Kastaman, dkk, 2002).

Sprayer digunakan untuk (Anonim 1, 2010):

1. Menyemprotkan insektisida untuk mencegah dan memberantas hama

2. Menyemprotkan fungisida untuk mencegah dan memberantas penyakit

3. Menyemprotkan herbisida untuk mencegah dan memberantas gulma

4. Menyemprotkan pupuk cairan

5. Menyemprotkan cairan hormon pada tanaman untuk tujuan tertentu

Prinsip kerja alat penyemprot handsprayer adalah memecah cairan

menjadi butiran partikel halus yang menyerupai kabut. Dengan bentuk dan

ukuran yang halus ini maka pemakaian pestisida akan efektif dan merata ke

seluruh permukaan daun atau tajuk tanaman. Untuk memperoleh butiran halus,

biasanya dilakukan dengan menggunakan proses pembentukan partikel dengan

menggunakan tekanan (hydraulic atomization), yakni cairan di dalam tangki

dipompa sehingga mempunyai tekanan yang tinggi, dan akhirnya mengalir

melalui selang karet menuju ke alat pengabut. Cairan dengan tekanan tinggi dan

mengalir melalui celah yang sempit dari alat pengabut, sehingga cairan akan

pecah menjadi partikel-partikel yang sangat halus. (Anonim 1. 2010).

Page 5: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

Faktor – faktor yang mempengaruhi efektifitas penggunaan sprayer.

Faktor yang berasal dari peralatan sendiri, yaitu lebar nozzle, tekanan, bentuk

nozzle. Faktor yang ditentukan oleh cairannya adalah viskositas, harga kerapatan

cairan, dan tegangan muka sangat mempengaruhi bentuk ukuran butiran maupun

penyebaran butirannya. (Ciptohadijoyo,2003).

Penyemprot Tekanan Tinggi untuk tanaman pertanian adalah Type

Gendong atau Knapsack merek Zenoah dirancang untuk dapat menyelesaikan

Penyemprotan tanaman dengan cepat dan efisien,Power Sprayers Dusters/Misters

ini banyak digunakan pada Lahan Pertanian dan Perkebunan yang luas dan

tersebar.Power Sprayers Zenoah asal Jepang ini adalah Power Sprayers yang

handal dan mempunyai performa tinggi ,sangat ringan dan Nyaman untuk di

gendong sehingga menghasilkan penyemprotan tanaman yang merata,(Anonim

2.2010).

Ditinjau dari sumber daya penggeraknya, sprayer dibedakan menjadi dua,

yaitu sprayer yang digerakkan dengan sumber daya penggerak manusia dan

sprayer yang digerakkan dengan daya penggerak motor (Ciptohadijoyo, 1998).

Kemudian apabila ditinjau dari ukuran dan prinsip kerjanya, sprayer dapat

digolongkan sebagai berikut (Irwanto,1980) :

1. Sprayer Hidraulik

Pada tipe hidraulik tekanan di dalamnya berasal dari kerja pompa

pada bahan semprotan yang cair. Tekanan yang terjadi mendesak cairan

melalui nozzle yang memecah semprotan ke dalam tetes-tetes kecil dengan

ukuran yang tepat dan memancarkannya dalam pola semprot yang diinginkan.

Tenaga yang cukup besar juga diberikan pada tetes-tetes semprotan untuk

membawa tetes-tetes itu dari nozzle ke permukaan yang diberi perlakuan.

2. Sprayer Hidropneumatik

Sprayer tipe ini mempunyai kisaran penggunaan kira-kira sama

dengan penyemprot tekanan rendah volume rendah yang telah dipertelakan

sebelumnya. Cairan semprotan dibawa di dalam tangki bertekanan dan

tekanan penyemprotan diberikan oleh kompresor udara yang digerakkan oleh

Page 6: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

mesin. Pengadukan dilakukan dengan pengadukan mekanik atau dengan pipa

udara yang mengeluarkan udara di bawah permukaan cairan di dalam tangki.

3. Sprayer Tiup

Sprayer tiup juga dikenal sebagai penyemprot konsentrat atau

penyemprot kabut. Dikembangkan untuk pemberian pestisida dalam bentuk

yang pekat. Penyemprot ini digunakan untuk penyemprotan kebun pohon

buah-buahan yang luas, pohon peneduh yang besar, sayuran, serta tanaman

budidaya tertentu lainnya.

4. Sprayer Aerosol

Sprayer ini menyebarkan bahan semprotan dalam bentuk tetes-tetes

yang sangat halus (diameter 1-50 mikron) yang bertahan di dalam udara

dalam waktu yang cukup lama. Pembunuhan serangga dengan alat ini

bergantung pada tersentuhnya oleh insektisida di udara karena lazimnya tidak

ada atau sangat kecilnya pengaruh aksi-aksi bahan kimia. Alat ini digunakan

untuk pengendalian sementara nyamuk dewasa, lalat, dan serangga lain

sejenisnya.

Alat penyemprot hama dan penyakit. Sprayer berfungsi untuk memecah

zat cair menjadi partikel- partikel kecil dengan ukuran yang efektif dan

menyebarnya secara merata pada permukaan atau ruangan yang akan dilindungi,

dan mengatur jumlah pestisida/insektisida untuk mencegah penggunaan yang

berlebihan yang akan merusak atau terbuang (Daywin,1977).

Beberapa metoda pemecahan cairan antara lain (Anonim 2, 2010):

1) Tekanan cairan (hydraulic atomization) : Cairan dipompa ke nozzle secara

langsung

2)  Arus udara (gas atomization) : Cairan dialirkan pada suartu arus udara

(dengan hembusan yang kuat), sehingga menghasilkan semprotan udara

yang mengandung butiran cairan

3) Sentrifusi (centrifugal atomization) : Cairan dialirkan ke suatu alat

sentrifusi sehingga terpecah menjadi butiran halus

Page 7: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

Sedangkan menurut tekanan yang digunakan, sprayer dapat digolongkan

sebagai berikut (Purwadi, 1999) :

a. Tekanan rendah

b. Tekanan 20 – 30 kg/cm2

c. Tekanan 30 – 40 kg/cm2

d. Tekanan 40 – 50 kg/cm2

Sprayer dikelompokan berdasarkan tenaga penggerak dan jenis pompa

sprayer (Anonim 3, 2010):

1. Berdasarkan tenaga penggerak

a)      Sprayer dengan penggerak tangan (Hand operated sprayer)

-         Atomizer (Hand sprayer)

-         Sprayer otomatis (Compressed air sprayer)

-         Sprayer semi otomatis (Knapsack sprayer)

-         Bucket sprayer

-         Barrel sprayer

-         Wheel barrow sprayer

-         Slide pump sprayer

b)      Sprayer bermotor (Power sprayer)

-         Hydraulic sprayer

-         Blower sprayer

-         Hydro pneumatic sprayer

-         Aerosol generator

2. Berdasarkan tenaga penggerak

a)      Pompa tekanan udara : memompa udara ke dalam tangki cairan

dan menekan cairan ke nozzle

-         Sprayer otomatis (Compressed air sprayer)

-         Hydro pneumatic sprayer

b)      Pompa cairan : memompa cairan langsung ke nozzle

-         Sprayer semi otomatis

-         Bucket sprayer

-         Barrel sprayer

Page 8: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

-         Wheel barrow sprayer

-         Slide pump sprayer

-         Power hydraulic sprayer

c)      Pompa penghembus udara

-         Atomizer (Hand sprayer)

-         Power blower sprayer

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan nozzle : Tipe pekerjaan

penyemprotan, yaitu padang penggembalaan penyemprotan gulma, insektisida,

dan lain-lain, jumlah larutan semprotan total yang harus diberikan per akre untuk

tiap penyemprotan, jarak antar larikan dan jumlah nozzle yang digunakan per

larik, jika penyemprotan harus dilakukan terhadap tanaman larikan, jarak antar

nozzle semprot jika keseluruhan areal, seperti dalam pekerjaan di lahan

penggembalaan harus disemprot, tipe pola semprotan yang diinginkan, seperti

tipe kipas atau kerucut, perkiraan kecepatan yang harus ditempuh, dan perkiraan

tekanan yang harus digunakan. (Smith, 1955):

Kaliberasi adalah usaha untuk menentukan atau memperbaiki pada ukuran

yang sesuai. Dalam hal ini kalibrasi berhubungan dengan penggunaan volume

bahan kimia yang akan disemprotkan persatuan luas, sesuai yang diinginkan.

Kalibrasi ini bisa dilakukan dengan cara laboratorium atau dengan efektif di

lapangan (Purwadi, 1999).

Kalibrasi adalah menghitung/mengukur kebutuhan air suatu alat semprot

untuk luasan areal tertentu. Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu

akurasi alat ukur sesuai dengan rancangannya.Kalibrasi biasa dilakukan dengan

membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional maupun

internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi. Kalibrasi harus dilakukan

pada setiap kali akan melakukan penyemprotan yang gunanya adalah

menghindari pemborosan herbisida, memperkecil terjadinya keracunan pada

tanman akibat pemupukan herbisida dan memperkecil pencemaran lingkungan

(Anonim 3, 2010).

Page 9: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

Agar dapat diperoleh persyaratan agroteknis yang diperlukan sebelum

sprayer dipergunakan, perlu dilakukan kegiatan kaliberasi. Kaliberasi dapat

dilakukan secara laboratoris maupun secara aktual di lapangan. Perhitungan

untuk menentukan barapa jumlah bahan kimia yang diperlukan dalam satuan

liter/menit (Ciptohadijoyo, 2003) :

q = V.B.N

x10x60

q = bahan kimia yang diperlukan, lt/menit lewat l nozzle

v = kecepatan kerja, km/jam

B = lebar kerja efektif, m

N = jumlah larutan bahan kimia, lt/ha

Kalau penghasilan cairan untuk setiap waktu tidak sama seperti pada hand

sprayer tipe knapsack maupun pada sprayer bertekanan udara dimana tekanan

udara tidak dapat dibuat tetap, besarnya q diperhitungkan :

q= V.B.N

x10x60

dimana : faktor penghasilan nozzle 0,50 – 0,70.

Kalau nozzlenya ganda atau jumlahnya lebih dari satu dipasang pada suatu

batang, maka besarnya penghasilan :

q = Penghasilan total x jarak tiap nozzle

panjang lengan

Mist blower merupakan salah satu tipe sprayer yang bisa membentuk

partikel-partikel sangat kecil dari suatu campuran insektisida dan fungisida

berkonsentrasi tinggi serta mendispersikannya ke dalam suatu arus udara

kecepatan tinggi. Bahan yang dipakai bisa berupa larutan atau suspensi (Purwadi,

1999).

Didasarkan atas konstruksinya, mist blower dapat dibedakan menjadi dua

jenis, yaitu (Ciptohadijoyo, 2003) :

a. Sistem pompa (mist pump), dengan tekanan pompa sentrifugal kecil cairan

yang disalurkan pada selang ke ujung (kepala) penghembus menjadi jauh

lebih besar. Dengan demikian sistem ini membutuhkan alat pengatur tekanan

α

α

α

Page 10: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

lagi yang umumnya berupa sekrup penyetel dan diperlukan pula adanya

pelimpahan kembali untuk mengatur cairan yang berlebihan ke tangki,

sehingga konstruksi menjadi lebih rumit.

b. Sistem tekanan udara (air pressure), tekanan udara dipergunakan untuk

menekan cairan di dalam tangki, sehingga cairan dapat mengalir melalui

selang ke ujung (kepala) penghembus dengan kecepatan aliran yang relatif

rendah. Konstruksi sederhana serta pemeliharaannya lebih mudah. Sistem ini

termasuk model baru yang banyak diproduksi dewasa ini.

Page 11: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1. 2010. Prinsip Kerja Handsprayer (Alat Penyemprot).[Diakses pada tanggal 10-12-2011. pada pukul 16.00] dari http://www.ideelok.com/alat-dan-mesin/traktor-tangan.

Anonim 2.2010. Mesin Aplikasi Bahan Kimia Cair (Sprayer).[diakses tanggal 10-12-2011 pada pukul 16.05].URL:http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Teknik%20Mesin%20Budidaya%20Pertanian/TIK-SPRAYER.htm

Anonim 3.2010. Power Sprayers - Dusters.[Diakses pada tanggal 10-12-2011. pada pukul 17.00] dari http://www.hasilbumi.com/ 2009/11/power- sprayers-dusters.html.

Ciptohadijoyo, S. 1998. Alat dan Mesin Pertanian I. Hand Out Kuliah. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Ciptohadijoyo, Sunarto. 2003. Hand Out Mata Kuliah Mesin Produksi Pertanian. Yogyakarta:Fakultas Teknologi Pertanian.

Daywin, Frans J., 1977, Teknik Budidaya Pertanian, Departemen Mekanisasi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian dan THP Institut

PertanianBogor, Bogor.

Irwanto, Kohar. 1980. Alat dan Mesin Budidaya Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Departemen Mekanisasi Pertanian. Bogor.

Jacobs,O.Clinton.,William R. Harrel, 1983, Agricultural Power and Machinery, Gregg Division McGraw-Hill Book Company, USA

Kastaman, Roni, Wahyu Daradjat dan Entun Santosa.2002.Aplikasi Alat Penyemprot Listrik-Statik Sistem Butiran Terkontrol. (Online:

diakses tanggal 18 April 2010). URL: http://72.14.235.132/search?q=cache:Y-

YmuosTnc0J:resources.unpad.ac.id/unpadcontent/uploads/publikasi_dose

n/No.03%2520paperskimRoni2.pdf+fungsi+sprayer&cd=11&hl=id&ct=lnk&gl=id&client=firefox-a

Purwadi, Tri, Ir. M. Eng. 1999. Mesin Tanam dan Mesin Pemeliharaan Tanaman. Program Studi Teknik Pertanian. Jurusan Mekanisasi

Page 12: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Smith, Harris P. 1935. Mesin dan Peralatan Usaha Tani. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Page 13: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

.BAB III

METODOLOGI

A. Alat

1. Alat penyemprot (knapsack sprayer dan mist blower),

2. Botol/Gelas plastik,

3. Stopwatch,

4. Meteran

5. Gelas ukur

B. Bahan

Bahan yang digunakan pada acara praktikum kali ini adalah air jernih.

C. Cara Kerja

1. Pengenalan sprayer:

a. Mengamati bagian-bagian sprayer dan menentukan fungsi dari bagian-

bagian tersebut.

b. Mencatat spesifikasi sprayerdengan cara mengukur bagian-bagian dari

sprayer.

2. Kalibrasi sprayer:

a. Tangki sprayer diisi dengan air jernih.

b. Botol/Gelas plastik disusun tepat di bawah alur dari seng plastik, agar air

hasil penyemprotan dapat tertampung.

c. Sprayer dipompa hingga barometer menunjukkan pada tekanan 6 kg/cm2.

d. Stopwatch diaktifkan bersamaan dengan kran selang air dibuka.

e. Waktu yang diperlukan untuk penyemprotan pada tekanan 6-5 kg/cm2

dicatat.

Page 14: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

f. Volume air yang tertampung pada tiap-tiap gelas plastik penampung air

dengan menggunakan gelas ukur.

g. Cara kerja poin a-f diulangi untuk variasi tekanan 5-4 kg/cm2 dan 4-3

kg/cm2.

h. Cara kerja poin a sampai g dilakukan sebanyak dua kali ulangan.

i. Hasil pengamatan dicatat pada blanko yang tersedia dan selanjutnya

analisa data dari data yang diperoleh dilakukan.

3. Pengenalan mist blower:

a. Mengamati kondisi fisik dari mist blower berikut alat pendukungnya.

b. Mencatat spesifikasi mist blower berikut alat pendukungnya ke dalam

blangko spesifikasi alat yang telah tersedia.

D. Cara analisa

Menentukan nilai SD :

SD=√ ∑(∑ x−xrata−rata) ²30−1

CV = SD/x rata-rata

Untuk menghitung lebar kerja dengan metode statistic dipilih alternative nilai

CV yang terkecil.

Dibuat gravik antara no.botol vs Xrata-rata, ∑ overlap dan ∑x.(ada 3 variasi

tekanan) dan setiap variasi ada 5 alternatif overlap

Dibuat grafik no.Botol vs ∑x untuk setiap variasi tekanan (ada 3 ) dicari nilai

R² yang mendekati 1( untuk mencari lebar kerja)

Menghitung lebar kerja

Alternatif 1

B=(23−8 ) ×0,03

Page 15: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

Alternatif 2

B=(24−7 )× 0,03

Alternatif 3

B=(25−6 ) ×0,03

Alternatif 4

B=(26−5 ) ×0,03

Alternatif 5

B=(27−4 ) ×0,03

Faktor koreksi :

FK=∑ (∑ Xij )2

30 ×3

JKP = ∑(Xirata-rata)²- FK

JKT=∑ (∑ Xij )2

3−FK

JKV = JKT-JKP

Dbu = nv -1 = 3-1=2

KTV= JKV/dbv

Dbu = nv(nu-1)=3(2-1)=3

KTU=JKP/dbu

Debit aliran :

Pada tekanan 6-5 kg/cm2

q=∑ Xi1 rata−rata∑t 1 rata−rata

Pada tekanan 5-4 kg/cm2

Page 16: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

q=∑ Xi2 rata−rata∑t 2 rata−rata

Pada tekanan 4-3 kg/cm2

q=∑ Xi3 rata−rata∑t 3 rata−rata

Dosis penggunaan

N=q × 0,5 ×10 ×601,5 × B

Page 17: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN ANALISA DATA

I. HASIL PENGAMATAN

A. Sprayer

1. Spesifikasi

Nama : Sprayer

Merek : Maruyama

Model : MHC-11

Tipe : Hand Sprayer

No. Seri : -

Negara pembuat : Japan

Tahun pembuatan : -

Jenis sprayer : Knapsack Sprayer

Jenis pompa penekan : Manual

Jenis nozzle : Solid Cone Nozzle Satu Pancaran

Jumlah nozzle : 1

Harga skala tekanan tanki : 10 kg/cm3

Kapasitas tanki : 11,3 liter

Berat : -

Spesifikasi lainnya

Tinggi : 71 cm

Diameter : 22 cm

Panjang selang : 116 cm

Panjang btg. Sprayer : 78,5 cm

Page 18: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

2. Bagian-bagian Sprayer

Keterangan :

1. Handle 7. Batang Penyalur

2. Body Sprayer 8. Nozzle

3. Manometer 9. Shaft

4. Kran 10. Piston

5. Slang 11. Katup

6. Silinder 12. Silinder dalam

Page 19: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

B. Mist Blower

1. Spesifikasi

Nama : Mist Blower

Merek : Shikutani

Model : DMG-70

Tipe : -

No. Seri : 28457

Negara pembuat : Japan

Tahun pembuatan : -

Jenis : Knapsack

Ukuran (p / l / t) : 71 / 30 / 67 (cm)

Berat kosong : -

Kapasitas tanki obat-obatan : -

Debit maksimum

Mist : -

Duster : -

Granuler : -

Maksimum kecepatan udara : -

Maksimum volume udara : -

Panjang pipa penghembus : 79 cm

Motor penggerak

Merek : -

Model : 2 cycle

Type : -

Daya / rpm : -

Isi silinder : 0,75 cc

Spesifikasi lainnya

Jenis M.P : Motor Bensin 2 Tak

Perb. Kompresi : -

Page 20: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

2. Bagian-bagian Mist Blower

Keterangan :

1. Tanki bahan kimia 7. Standar

2. Pengatur tekanan tabung 8. Filter

3. Pengatur tekanan luar 9. Saluran udara

4. Busi 10. Tempat nozzle

5. Knalpot 11. Pengatur saluran cairan

6. Engkol 12. Selang bahan kimia

Page 21: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum acara ke 7 kali ini akan mempelajari dua alat/mesin

produksi pertanian khususnya untuk membasmi hama alat tersebut adalah sprayer

dan mist blower. Sprayer merupakan alat yang berfungsi untuk memecahkan

cairan yang disemprotkan menjadi tetesan kecil (droplet) dan mendistribusikan

secara merata pada objek yang dilindungi. Sprayer banyak digunakan untuk

menyemprotkan insektisida untuk mencegah dan memberantas hama,

menyemprotkan fungisida untuk mencegah dan memberantas penyakit,

menyemprotkan herbisida untuk mencegah dan memberantas gulma,

menyemprotkan pupuk cairan dan menyemprotkan cairan hormon pada tanaman

untuk tujuan tertentu. Pada alat sprayer memiliki beberapa bagian, bagian yang

paling utama adalah pompa. Pompa berfungsi untuk mengembangkan atau

pemberi tekanan dengan kisaran yang dibutuhkan untuk penyemprotan, karena

pada penyemprotan yang paling di perhatikan adalah tanaman apa yang akan di

semprot serta luas area yang akan di semprot. Yang kedua adalah tangki yang

berfungsi sebagai tempat cairan atau fluida yang akan disemprotkan. Pada tangki

terdapat sebuah lubang terbuka yang cukup besar, dipasangi tapisan yang dapat

dilepas yang disediakan diatas untuk memudahkan pengisian, pemeriksaan dan

pembersihan. Bagian yang penting lainnya adalah nozzle penyemprot. Nozzle ini

berfungsi untuk memecah cairan semprotan menjadi tetes-tetes dengan ukuran

yang diinginkan untuk disemprotkan kebagian yang diinginkan serta dapat diubah

menurut bentuk semprotan yang diinginkan seperti bentuk kipas ataupun

lingkaran. Pada sprayer juga terdapat alat pengatur tekanan(manometer) yang

berfungsi untuk memandu operator dalam pengaturan tekanan dan dengan adanya

alat ini maka operator dapat mengatur tekanan yang dibutuhkan dapat

pekerjaannya, agar hasil yang dihasilkan dapat optimal.

Page 22: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

Pada praktikum kali ini sprayer yang digunakan oleh praktikan memiliki

merk Maruyama dengan model Hand sprayer dan bertipe MHC-11. Sprayer ini

buatan Jepang. Jenis pompa penekan yang ada pada sprayer ini yaitu manual.

Pada sprayer ini hanya terdapat 1 buah nozzle yang berjenis Solid Cone Nozzle

dengan satu pancaran. Harga skala tangkinya 11,3 lt. Untuk ukurannya, sprayer

ini memiliki tinggi 71 cm, diameter 20 cm, panjang selang 15 cm dan panjang

batang sprayer 63 cm. Selain melakukan spesifikasi alat sprayer, pada praktikum

kali ini praktikan juga akan melakukan kaliberasi pada sprayer. Pada setiap

proses pengembangan sprayer sangat perlu adanya proses kaliberasi, karena

dengan adanya kaliberasi maka akan dapat mengetahui kelemahan pada alat

sprayer tersebut dan pada akhirnya dapat mengembengkan alat sprayer yang lebih

bagus atau baik dari sebelumnya dan dengan kaliberasi maka akan dapat

mengetahui dosis yang akan keluar pada alat tersebut bila digunakan sehingga

dapat dijadikan patokan untuk melakukan pekerjaan penyemprotan. Kaliberasi

yaitu suatu proses untuk mengukur ketepatan suatu alat. Proses kaliberasi dapat

dilakukan di lapangan maupun di laboratorium. Data yang diambil dilakukan

variasi, yaitu pada tekanannya dengan variasinya tekanan 6-5 kg/cm², tekanan 5-4

kg/cm², dan tekanan 4-3 kg/cm². Percobaan dilakukan dengan 2 kali ulangan.

Tekanan pada sprayer divariasi untuk mengetahui apakah tekanan mempengaruhi

volume cairan yang keluar dari sprayer.

Dari data yang diperoleh praktikan, dilakukan analisa untuk menghitung

lebar kerjanya. Metode yang dilakukan ada dua yaitu metode statistik dan metode

grafik. Pada metode statistik ditentukan dahulu nilai Cvnya untuk mengetahui

lebar kerjanya. Nilai CV yang paling kecil digunakan untuk menghitung lebar

kerjanya. Pada alternative 1 didapatkan nilai CV paling kecil dari semua variasi

tekanan yaitu 0,24904. Pada alternative 2 didapatkan nilai CV paling kecil dari

semua variasi tekanan yaitu 0,35199. Pada alternative 3 didapatkan nilai CV

paling kecil dari semua variasi tekanan yaitu 0,29912. Pada alternative 4

didapatkan nilai CV paling kecil dari semua variasi tekanan yaitu 0,35195. Pada

alternative 5 didapatkan nilai CV paling kecil dari semua variasi tekanan yaitu

0,34822. Pada semua alternative didapatkan nilai CV paling kecil dari semua

Page 23: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

variasi tekanan adalah yaitu 0,24904 sehingga nilai lebar kerjanya menjadi 0.45

meter

Pada metode grafik, yang pertama dibuat adalah grafik nomer botol vs ∑x

untuk setiap variasi tekanan agar diketahui nilai R2nya. Nilai R2 dibutuhkan untuk

menentukan alternatif mana yang dipilih. Nilai R2 yang dipakai adalah yang

paling mendekati 1. Pada alternative 1 di semua variasi didapatkan nilai R2

paling mendekati 1 yaitu 0,00323. Pada alternative 2 di semua variasi

didapatkan nilai R2 paling mendekati 1 yaitu 0,00108. Pada alternative 3 di

semua variasi didapatkan nilai R2 paling mendekati 1 yaitu 0,01493. Pada

alternative 4 di semua variasi didapatkan nilai R2 paling mendekati 1 yaitu

0,00032. Pada alternative 5 di semua variasi didapatkan nilai R2 paling

mendekati 1 yaitu 0,02083. Pada semua alternative di semua variasi didapatkan

nilai R2 paling mendekati 1 yaitu 0,02083 dan dapat menghasilkan lebar kerja

sebesar 0.69 meter .

Pada perhitungan dengan kedua metode tersebut terdapat perbedaan hasil

perhitungan lebar kerja. Hal ini disebabkan oleh pengambilan data yang tidak

sesuai. Pada waktu dilakukan percobaan dengan sprayer, air yang ditampung

pada gelas tidak semuanya tertampung. Hal ini disebabkan karena letak gelas

penampungnya yang kurang tepat sehingga airnya mengalir ke tempat lain atau

tumpah sehingga airnya tidak tertampung dengan sempurna. Selain hal itu,

kesalahan juga mungkin terjadi akibat dari perhitungan praktikan yang kurang

teliti. Pada analisa data yang digunakan untuk praktikum kali ini cukup rumit

sehingga ketika terdapat kesalahan memasukkan data sedikit saja maka hasil

yang diperoleh praktikan akan berbeda dengan yang seharusnya.

Pada praktikum kali ini praktikan juga menganalisa hubungan tekanan

tabung dengan volume keluaran dengan metode anova 1 arah. Dari hasil analisa

data, didapatkan nilai jumlah kuadrat penampang sebesar 178244,8, nilai jumlah

kuadrat total sebesar 3102927, nilai jumlah kuadrat volume sebesar 365459,18,

nilai kuadrat total variasi sebesar 1462341dan nilai kuadrat total ulangan sebesar

519414,93. Dari hasil-hasil tersebut dapat digunakan untuk mencari F hitungnya.

F hitung yang didapatkan sebesar 24,61 dan F tabel yang didapat sebesar 9,55.

Page 24: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

Karena F hitungnya lebih besar daripada F tabelnya, maka H0 ditolak atau H1

diterima. Oleh karena itu didapatkan kesimpulan bahwa rataan volume dari ketiga

variasi tekanan berbeda, sehingga variasi tekanan pada tabung sprayer

mempengaruhi jumlah volume yang dikeluarkan. Berdasarkan teori yang ada,

maka hal ini telah sesuai dengan teori.

Untuk perhitungan debit aliran, didapatkan hasil bahwa pada tekanan 6-5

kg/cm2, debit alirannya adalah sebesar 1.12896liter/menit, pada tekanan 5-4

kg/cm2, debit alirannya adalah sebesar 1.18031liter/menit dan pada tekanan 4-3

kg/cm2, debit alirannya adalah sebesar 0.98704liter/menit. Hal ini menunjukkan

bahwa semakin besar tekanan maka semakin besar pula debit alirannya, begitu

juga sebaliknya. Untuk perhitungan dosis penggunaannya digunakan nilai lebar

kerja dari cara statistik dan cara grafik. Dengan nilai lebar kerja dari cara statistik,

didapatkan hasil bahwa dosis penggunaan pada tekanan 6-5 kg/cm2 adalah

sebesar 501,760liter/hektar, dosis penggunaan pada tekanan 5-4 kg/cm2 adalah

sebesar 524,582liter/hektar, dan dosis penggunaan pada tekanan 4-3 kg/cm2

adalah sebesar 438,684liter/hektar. Sedangkan dengan nilai lebar kerja dari cara

grafik, didapatkan hasil bahwa dosis penggunaan pada tekanan 6-5 kg/cm2 adalah

sebesar 327,234liter/hektar, dosis penggunaan pada tekanan 5-4 kg/cm2 adalah

sebesar 324,118liter/hektar, dan dosis penggunaan pada tekanan 4-3 kg/cm2

adalah sebesar 286,098liter/hektar. Pada praktikum yang dilakukan praktikan kali

ini kurang sesuai dengan teori yang ada atau bisa dikatakan memiliki banyak

kesalahan. Kesalahan utama yang terjadi adalah pada waktu pengambilan

datanya. Pada waktu dilakukan percobaan dengan sprayer, air yang ditampung

pada gelas tidak semuanya tertampung. Hal ini karena letak gelas penampungnya

yang kurang tepat sehingga airnya mengalir ke tempat lain dan tidak terukur

dengan kata lain banyak yang tumpah. Serta kesalahan pada praktikan dalam

mengkonversi satuan yang ada pada analisa data.

Pada praktikum kali ini praktikan juga diamati Mist Blower. Seperti

halnya sprayer, mist blower juga memecah cairan menjadi partikel-partikel yang

sangat halus dari suatu campuran obat-obat pengendali hama dan penyakit

tanaman yang berkonsentrasi tinggi ke dalam suatu arus udara dengan kecepatan

Page 25: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

tinggi. Selain dalam bentuk cairan, mist blower dapat digunakan juga untuk

menghembuskan obat-obatan dalam bentuk bubuk atau butiran-butiran.

Pada praktikum ini Mist blower yang diamati pada praktikan bermerk

Shikutani dengan nomor seri 28457 dan modelnya adalah DMG-70. Alat ini

buatan negara Jepang. Jenis mist blower yang diamati ini adalah knapsack. Jenis

motor penggerak pada sprayer ini adalah motor bensin 2 tak dengan

perbandingan kompresi 25:1. Mist blower ini memiliki ukuran panjang 148 cm,

lebar 397 cm dan tinggi 63 cm. Bagian dari mist blower antara lain adalah blower

(penghembus), untuk menciptakan aliran udara berkecepatan tinggi pada pipa

penghembus, yang tenaganya diambil dari tenaga motor berukuran kecil. Saluran

udara bertekanan, untuk membantu mengalirkan cairan ataupun bubuk obat-

obatan dari tangki ke ujung (kepala) penghembus, lewat selang cairan atau obat-

obatan. Pipa penghembus. Tuas pengatur gas, untuk mengatur besarnya

kecepatan aliran udara pada pipa penghembus melalui pengaturan rpm motor

berukuran kecil. Tuas pengatur pengeluaran cairan/bubuk obat-obatan. Ujung

(kepala) penghembus, untuk mengatur bentuk sebaran obat-obatan. Antara

sprayer dan mist blower memiliki beberapa perbedaan diantaranya adalah bila

pada sprayer jenis pompa penekannya adalah manual atau dengan tenaga

manusia. Sedangkan pada mist blower menggunakan motor penggerak untuk

menekan larutan dari dalam tangki. Pada spayer lebih banyak daya tampungnya

daripada mist blower.

Pada jurnal Sprayer merupakan alat aplikator pestisida yang

sangat diperlukan dalam rangka pemberantasan dan pengendalian

hama & penyakit tumbuhan. Kinerja sprayer sangat ditentukan

kesesuaian ukuran droplet aplikasi yang dapat dikeluarkan dalam

satuan waktu tertentu sehingga sesuai dengan ketentuan

penggunaan dosis pestisida yang akan disemprotkan. Alat

penyemprot (Sprayer) digunakan untuk mengaplikasikan sejumlah tertentu bahan

kimia aktif pemberantas hama penyakit yang terlarut dalam air ke objek semprot

(daun, tangkai, buah) dan sasaran semprot (hama-penyakit). Efesiensi dan

efektivitas alat semprot ini ditentukan oleh kualitas dan kuantitas bahan aktif

Page 26: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

tersebut yang terkandung di dalam setiap butiran larutan tersemprot (droplet)

yang melekat pada objek dan sasaran semprot. Pengalaman di lapangan selama

ini menunjukan bahwa kemampuan droplet tersebut untuk memberantas hama-

penyakit sangat terganggu oleh adanya hembusan angin pada saat penyemprotan

(drifted), sehingga kuantitas droplet yang mencapai objek dan sasaran semprot

menjadi kurang efektif. Masalah ini telah diantisipasi melalui system

penyemprotan dengan piringan berputar yang mengaplikasikan butiran bermuatan

listrik statik, sehingga butiran tersebut mampu melayang mendekati dan melekat

di objek semprot berdasarkan gaya tarik listrik antara droplet dan objek semprot.

Metode ini sudah efektif, namun masih kurang efisien, karena kuantitas bahan

aktif menjadi terlalu berlebih dan cenderung boros (67 butiran/cm2 dengan

diameter butiran 464,1ìm). Masalah ini dapat diatasi dengan cara mereduksi

volume bahan aktif serendah mungkin dengan memodifikasi sprayer piringan

berputar yang mengaplikasikan dalam volume butiran bermuatan listrik-statik

sangat rendah (ultra low volume droplet) dengan cara mengontrol kuantitas bahan

aktif dan kecepatan piringan berputar. Dengan modifikasi ini pola penyebaran

droplet lebih merata (79 butiran/cm2 dengan diameter butiran 362,1 ìm) dan

efektif pada objek semprot, serta terjadi penghematan bahan aktif antara 11-16

persen

Page 27: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Sprayer adalah alat yang berfungsi untuk memecahkan cairan yang

disemprotkan menjadi tetesan kecil (droplet) dan mendistribusikan secara

merata pada objek yang dilindungi. Prinsip kerja dari sprayer yaitu

dengan menberikan tekanan pada fluida pada tabung sprayer sampai

fluida tersebut dapat keluar melalui nozzle. Pada bagian nozzle dapat

diatur berapa atau bagaimana pancaran dari fluida yang akan keluar pada

nozzle. Bagian-bagian dari sprayer antara lain : pegangan, manometer,

kran, selang, nozzle dan tabung. Persyaratan agroteknis yang diperlukan

oleh suatu tanaman adalah tergantung dari tanaman dan luas areanya

tersebut karena bila diberi dosis terlalu tinggi atau terlalu rendah tanaman

tersebut akan mati, oleh karena itu berdasarkan percobaan berdasar

tekanan nya di dapat hasil sebagai berikut :

Menurut statistik :

Dosis pada tekanan 6-5 kg/cm2 : 501,760 liter /ha

Dosis pada tekanan 5-4 kg/cm2 : 524,582 liter /ha

Dosis pada tekanan 4-3 kg/cm2 : 438,684 liter /ha

Menurut grafik

Dosis pada tekanan 6-5 kg/cm2 : 327,234 liter /ha

Dosis pada tekanan 5-4 kg/cm2 : 324,118 liter /ha

Dosis pada tekanan 4-3 kg/cm2 : 286,098 liter /ha

2. Mist blower digunakan untuk memecah cairan menjadi partikel-partikel

yang sangat halus dari suatu campuran obat-obat pengendali hama dan

Page 28: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

penyakit tanaman yang berkonsentrasi tinggi ke dalam suatu arus udara

dengan kecepatan tinggi. Prinsip kerja dari mist blower yaitu hampir sama

dengan semprotan nyamuk. Karena dengan adanya suatu aliran kecepatan

udara yang tinggi maka pada bagian bawah akan mengalami tekanan ke

atas sangat kuat sehingga fluida pada bagian bawah akan keatas dan akan

tercampur dengan fluida yang ada di atas. Untuk penggunaan mist blower

sebaiknya di sesuaikan dengan kebutuhan serta dosisnya sehingga tidak

merugikan tanaman. Bagian-bagian pada mist blower adalah sebagai

berikut : Tanki bahan kimia, Standar, Pengatur tekanan tabung, Filter,

pengatur tekanan luar, Saluran udara, Busi, Tempat nozzle, knalpot,

Pengatur saluran cairan, engkol dan Selang bahan kimia.

B. Saran

Pada praktikum kali ini praktikan merasa sudah cukup baik. Dan

sebaiknya terus di tingkatkan.

Page 29: PENGENALAN DASAR ALAT DAN MESIN PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

LAPORAN