PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI...

49
i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019) 2. Sulam (161510501013) 3. Lailatul Lestariwati (161510501021) LABORATORIUM HAMA PENYAKIT DAN TUMBUHAN PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2017

Transcript of PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI...

Page 1: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

i

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA)

Oleh :

Golongan A/Kelompok 1A

1. Muhammad Rizal (161510501019)

2. Sulam (161510501013)

3. Lailatul Lestariwati (161510501021)

LABORATORIUM HAMA PENYAKIT DAN TUMBUHAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017

Page 2: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Serangga atau insekta dalam taksonomi merupakan salah satu kelas dalam

filum Arthropoda yang termasuk kelompok hewan invertebrata. Insekta memiliki

spesies terbanyak atau dominan di antara spesies hewan lainnya dalam Filum

Arthropoda. Daya tahan tubuh serangga yang baik, dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungannya, dan penyebarannya yang sangat luas membuat variasi dalam kelas

insekta baik bentuk, sifat, dan kebiasaannya sangat banyak macamnya. Serangga-

serangga pada jenis tertentu memiliki tingkat adaptasi yang tinggi sehingga daya

tahan tubuh serangga juga tergolong tinggi.

Karakteristik atau ciri-ciri umum kelas insekta antara lain yaitu tubuhnya

terbagi atas 3 bagian, yaitu kepala, toraks, dan abdomen, mempunyai sepasang sayap

(kecuali Anoplura, Mallophaga, dan Siphonaptera), mempunyai sepasang antena,

mempunyai tiga pasang kaki, serta alat mulut yang mengalami perkembangan dan

penyesuaian, sehingga dikenal berbagai macam tipe seperti menggigit atau

mengunyah, menusuk, menghisap, dan sebagainya. Perkembangan tersebut dikenal

dengan istilah modifikasi, dimana tidak hanya terjadi pada alat mulut saja tetapi juga

pada tipe sayap, tipe antena, dan tipe tungkai. Modifikasi tersebut terjadi agar sesuai

dengan fungsi dan kebutuha serangga itu sendiri.

Hewan akan berkembang menjadi organisme dewasa setelah menetas.

Perkembangan pasca lahir tersebut dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung

(Lukman, 2009). Kelompok hewan yang melakukan perkembangan secara tidak

langsung yaitu serangga. Perkembangannya melalui stadium larva, lanjut ke stadium

dewasa melalui suatu proses transformasi yang dinamakan metamorfosis. Siklus

hidup serangga atau insekta dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pertumbuhan dan

perkembangan, serta tahap pendewasaan. Siklus hidup ini sering disebut sebagai

metamorfosis. Proses metamorfosis merupakan perubahan bentuk mulai dari telur

hingga serangga dewasa.

Page 3: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

2

Peran serangga dalam kehidupan dan interaksinya dengan manusia berdampak

menguntungkan dan merugikan. Serangga yang merugikan antara lain sebagai hama

tanaman, sebagai parasit, dan vektor penyakit. Serangga yang menguntungkan dapat

digunakan di bidang kedokteran, pertanian, dan sebagainya. Kehadiran serangga juga

berperan sebagai keseimbangan lingkungan , dimana serangga tertentu akan

memangsa serangga sebagai kebutuhan nutrisinya.

Jenis serangga yang begitu banyak membuat struktur tubuh serangga, bentuk,

sifat dan kebiasaannya yang bermacam-macam perlu dipahami dan dipelajari.

Pemahaman tentang karakteristik serangga seperti tipe alat mulut, tipe kaki, sayap,

dan daur hidupnya sangat penting diketahui. Alasannya adalah dalam melakukan

pembudidayaan tanaman baik pangan, perkebunan, hortikultura juga memerlukan

pengedalian agar tamanan yang diproduksi mampu menghasilkan produktivitas yang

optimum dengan tingkat kesehatan yang tetap terjaga serta petani juga tidak

mengalami kerugian. Mempelajari entomologi serangga juga berperan penting dalam

menentukan aplikasi pengendalian apa yang harus dilakukan. Oleh karena itu, hal ini

melatarbelakangi praktikum Pengenalan Biologi Dasar OPT (Serangga).

1.2 Tujuan

1. Mengetahui dan memahami struktur tubuh atau bagian-bagian tubuh serangga.

2. Mengetahui tipe metamorfosis serangga.

Page 4: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Fakhrah (2016), serangga merupakan salah satu jenis klasifikasi

fauna yang tergolong dalam filum Arthropoda dengan sub filum unimaria. Serangga

memiliki kelas insekta, dimana tubuhnya terdiri atas 3 (tiga) bagian yaitu kepala,

thorax, dan abdomen. Fauna jenis ini terbagi menjadi 29 ordo dimana setiap ordo

memiliki keanekaragaman struktur tubuh dan keunikan tersendiri. Keanekaragaman

tersebut disebabkan karena bervariasinya makanan yang dikonsumsi oleh serangga

tersebut sehingga serangga tergolong ke dalam kelompok yang memiliki spesies

dengan jumlah terbanyak (Meilin dan Nasamsir, 2016).

Keanekaragaman serangga juga menentukan kenaekaragaman peran

serangga dalam kehidupan sehari-hari. Peran seranga dalam kehidupan dapat bersifat

merugikan dan menguntungkan bagi individu lain. Serangga yang bersifat merugikan

dapat berperan sebagai hama bagi tanaman, hewan, ataupun manusia, seperti belalang

lalat buah, lalat bibit, dan kumbang badak yang menjadi hama pada tanaman.

Serangga yang bersifat menguntungkan diantaranya dapat berperan sebagai predator

atau polinator bagi tanaman.. Polinator serangga menguntungkan bagi tanaman

karena membantu mempercepat penyerbukan tanaman, misalnya kupu-kupu dan

lebah. Predator serangga berperan penting dalam pengendalian hayati yaitu sebagai

musuh alami hama yang merugikan tanaman, misalnya ordo coleoptera, hemiptera,

araneae, dan lain-lain (Surya dan Rubiah, 2016).

Keanekaragaman serangga juga menimbulkan keanekaragaman morfologi

pada tubuh serangga. Morfologi serangga secara umum memiliki antena, mata dan

alat mulut yang melekat pada kepala, sayap yang melekat pada thorax, dan abdomen.

Antena pada serangga pada umumnya mengalami modifikasi untuk memudahkan

serangga tersebut beradaptasi dengan lingkungan. Antena terdiri atas 3 (tiga) segmen

yaitu segmen pertama merupakan segmen terluas, segemen kedua merupakan

terpanjang dan segmen ketiga yang terletak di sisi dorsal dan biasanya merupakan

segmen yang tereduksi (Xu, et al., 2017).

Page 5: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

4

Misbach et al., (2017) menyatakan bahwa serangga memiliki tipe sensomum

yang berbeda pada setiap antenanya utamanya pada larva. Perbedaan tersebut

mengindikasikan bahwa tipe sensomum dapat merespons serangkaian bau yang

berbeda sesuai fungsinya. Fungsi dari antena yang sesungguhnya selain merespons

bau adalah sebagai alat sensorik serangga baik dalam mengetahui kelembapan

maupun kecepatan udara. Modifikasi juga terjadi pada mata serangga. Mata pada

serangga secara umum ada tipe mata tunggal dan mata majemuk. Penggunaan mata

pada larva serangga sebenarnya disesuaikan dengan penggunaan dan fungsi serangga

tersebut. (Saltin, 2015).

Pertumbuhan serangga sebelum menjadi serangga dewasa melewati tahap

yang dinamakan metamorfosis. Pengelompokan macam metamorfosis pada serangga

diantaranya Ametabola, Paurometabola, Hemimetabola (Eksoptrygota),

Holometabola (Endopterygota), dan Hipermetamorfosis. Metamorfosis serangga

secara Paurometabola umumnya berubah pada sayap, sedangkan bentuk tubuh,

habitat, dan makanannya tetap sama. Metamorfosis hemimetabola pra dewasa dan

dewasa serangga hampir sama, hanya berbeda pada habitat, sedangkan serangga yang

bermetamorfosis secara Homometabola habitatnya yang sama atau berubah

(Purnomo dan Haryadi, 2007).

Page 6: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

5

BAB 3. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Bioekologi OPT dengan judul acara “Pengenalan Biologi Dasar

OPT (Serangga)” dilaksanakan pada hari Senin, 02 Oktober 2017 pukul 06.30 sampai

08.30 di Laboratorium Hama Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas

Jember.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

1. Toples kaca (sedang atau besar)

2. Botol kaca bekas

3. Alat tulis

4. Modul

5. Kamera

3.2.2 Bahan

1. Belalang

2. Kupu-kupu

3. Larva lalat (set)

4. Pupa kupu-kupu

3.3 Cara Kerja

3.3.1. Menentukan Struktur Tubuh Serangga

1. Mengamati dan memahami tubuh serangga, kemudian mengambil foto dari

samping (lateral) menggunakan kamera mobile phone (ada tanda makro),

selanjutnya mengamati segmentasi tubuh serangga dengan seksama.

2. Mengamati alat tambahan (appendages) masing-masing segmen atau ruas

tubuh.

Page 7: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

6

3. Mengamati tipe alat mulut serangga dengan memisahkan kepala dari tubuh

serangga dan memisahkan alat mulut tersebut. Mengambil foto secara close up

serta mempelajari tipe-tipe alat mulut serangga.

4. Mengamti tipe antena masing-masing serangga dengan mengambil antena

tersebut menggunakan pinset. Memfoto secara close up dan mengamati serta

mempelajari perbedaan masing-masing tipe antenanya dan mendefinisikan tipe-

tipe tersebut.

3.3.2. Menentukan Metamorfosis Serangga

1. Mengamati tipe metamorfosis pada serangga yang dikoleksi dengan mengambil

foto dan mempelajari perbedaannya.

2. Mengamati tipe larva (ulat, uret, set) dengan meneliti perbedaannya dengan

melihat bentuk tubuh, kepala, tungkai thorakal, tungkai abdominal.

3. Mengamati tipe pupa dengan mempelajari apakah alat tambahan (appendages)

melekat atau tidak pada pupa.

3.4 Variabel Pengamatan

1. Bagian serangga utuh

2. Bagian kepala

3. Bagian thorax

4. Bagian abdomen

5. Larva lalat

6. Larva kupu-kupu

7. Larva kumbang (uret)

8. Pupa lalat

9. Pupa kupu-kupu

10. Pupa kumbang

3.5 Analisis Data

Pada praktikum kali ini menggunakan analisis data deskriptif berupa

deskriptif kualitatif.

Page 8: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

7

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

NO GAMBAR KETERANGAN

1. Gambar serangga utuh

Ordo : Orthoptera

Spesies : Valanga nigricornis

KEPALA

Tipe Mata : Majemuk

Tipe Alat Mulut : Penggigit

Pengunyah

Tipe Antenna : Filiform

THORAK

Tipe Sayap : Tegmina

Tipe Tungkai : Saltatorial

Kepala

Thorak

Page 9: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

8

Abdomen

ABDOMEN

Ovipositor (Betina).

NO GAMBAR KETERANGAN

2 Gambar serangga utuh

Kepala

Thorax

Ordo : Lepidoptera

Spesies : Danaus plexippus

Mata : Tipe Majmuk

Alat Mulut : Tipe Penghisap berupa

proboscis (Heustellata)

Antena : Tipe Capitate

Tungkai : Tipe Ambalatorial

Syap : Tipe Bersisik

Page 10: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

9

Abdomen

Ovipositor (Betina)

NO Kelompok GAMBAR KETERANGAN

1.

5

Larva kupu-kupu (Ulat)

Memiliki tiga kaki thorakal dan

kaki abdomal. Terdapat bulu

halus pada tubuhnya dan

pendek.

Larva lepidoptera bertipe

eruciform. Mulutnya bertipe

mandibulata. Metamorfosis

holometabola

3

Larva Kupu-kupu (Ulat)

- Kingdom : Animalia

- Filum : Arthropoda

- Memiliki 3 kaki thorakal

dan abdominal

- Bgian tubuhnya terdapat

bulu halus dan pendek

- Larva lepidoptera bertipe

eruciform terdiri dari 13

ruas, pada larva kupu-kupu

terdapat mandibulata yang

berguna untuk mengunyah

Page 11: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

10

makanan padat

- Metamorphosis tipe

holometaboal

2 1 Larva Lalat (Set)

- Metamorfosis holometabola

- Metamorfosis sempurna

yang dimulai dari Telur –

Larva – Pupa – Imago.

- Telur menetas setelah 12

jam

- Larva : 1: 1-4 hari melepas

kulit keluar instar 2

2: 1-beberapa hari

keluar instar 2

3: berlangsung 3-

9 hari

- Pupa : Berlangsug 3-9

hari,, Temperatur kurang

lebih 35 derajat C

- Imago : proses

pematangan 15 jam, umur

lalat 2-4 minggu

-

6

Larva Lalat (Set) Tipe metamorphosis :

holometabola.

Telur – larva – pupa – imago.

Keempat stadia ini memiliki

bentuk yang berbeda

- Telur menetas setelah 12

jam

- Larva : 1: 1-4 hari melepas

kulit keluar instar 2

2: 1-beberapa hari

keluar instar 2

3: berlangsung 3-

Page 12: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

11

9 hari

- Pupa : Berlangsug 3-9

hari,, Temperatur kurang

lebih 35 derajat C

- Imago : proses

pematangan 15 jam, umur

lalat 2-4 minggu

Larva berwarna putih keron atau

putih kekuning – kuningan,

berbentuk bulat panjang dengan

salah ujung meruncing. Larva

terdiri dari tiga instar, lama

stadium 6-9 hari, setelah

berkembang maksimum akan

membuat lubang keluar untuk

meloncat dan melenting dari

buah dan masuk ke dalam tanah

untuk menjadi pupa

- Tipe larva : Apoda (Tidak

punya kaki)

Page 13: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

12

NO Kelompok GAMBAR KETERANGAN

3

2

Larva Kumbang (Uret)

- Tipe larva : Tipe

baeform, tipe larva pada

uret atau uret memiliki

ciri seperti huruf F C

dan mempunyai kepala

berkembang sempurna,

kaki thorakaldan tidak

ounya proleg abdominal

- Tipe metamorphosis

holometabola karna

mempunyai serangga

pradewasa yang disebut

larva serta bentuknya

sangat berbeda dengan

serangga biasa

4

Larva Kumbang (Uret)

Metamorfosis sempurna

(Holometabola)

Telur – larva – Pupa –

Kumbang dewasa

4

2

Pupa Lalat

- Tipe pupa : Koartata –

Pupa yang kulit larva

instar terakhirnya

mengelas berbentu

kokor

- Tipe metamorphosis

holometabola karna

mempunyai serangga

pradewasa yang disebut

larva serta bentuknya

sangat berbeda dengan

serangga biasa

Page 14: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

13

Pupa Lalat

- Tipe Pupa : Koartata

- Tipe pupa : Ekstrak

adelicous (mandible)

- Tipe metamorfosis :

Holometabola

- Proses hidup :

Telur – Larva – Pupa –

Imago.

NO Kelompok GAMBAR KETERANGAN

5

1

Pupa Kupu-kupu

Metamorfosis

Holometabola

- Tekur menempel

pada daun 2-7 hari

- Ulat (larva) berumur

14-20 hari, nerganti

kulit 4-5 kali

- Kepompong/pupa 14-

16 hari, saat baru

menetas kupu-kupu

membutuhkan waktu

1-2 jam untuk

mengeringkan sayap

sebeum terbang

untuk pertama kali

- Kupu-kupu dewasa

(imago) berumur 14-

24 hari, sekitar 7 %

hidup imago

digunakan untuk

kawin

Page 15: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

14

3

Pupa Kupu-kupu

Tipe pupa obtect u=yaitu

tipe pupa yang

mempunyai antenna,

sayap dan tungkai

melekat pada tubuh pupa

6

3

Pupa Kumbang

Ordo : Coleptera

(Kumbang)

Spesies : Convergens

(Ladybug)

Tipe pupa eksarata

adalah tipe pupa yang

semua embelannya

(appendaqes) tidak

melekat pada tubuh pupa.

4

Pupa Kumbang

Metamorfosis Sempurna

Telur – Larva – Pupa –

Kembang dewas

Page 16: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

15

4.2 Pembahasan

Menurut Surya dan Rubiah (2016), belalang merupakan salah satu fauna

herbivora berjenis serangga yang berasal dari ordo orthoptera yang memiliki warna

tubuh coklat untuk jenis belalang kayu. Belalang memiliki nama ilmiah Valanga

nigricornis yang memiliki kepala sebagai tempat melekatnya antena, alat mulut dan

mata sebagai organ penglihatannya, serta thorax dan abdomen pada tubuhnya.

Tipe mata yang dimiliki oleh belalang berjenis mata majemuk yang

berjumlah sepasang dan memiliki kemampuan penglihatan yang lebih tajam dari mata

tunggal. Antena belalang memiliki tipe modifikasi berupa foliform yang terdiri atas 3

(tiga) ruas yaitu scape (ruas utama), pedisel (ruas kedua), dan flagellum (ruas ketiga).

Foliform berbentuk seperti benang dengan ruas silindris yang berukuran hampir

sama. Alat mulut yang dimiliki oleh belalang berjenis penggigit pengunyah yang

tergolong dalam tipe mandibulata dimana pada alat mulut ini terdapat mandibel yang

berfungsi untuk menggigit, memotong dan menguyah makanan jenis padatan.

Mandibel terletak di belakang labrum, tidak beruas serta berbentuk segitiga atau

taring (Purnomo dan Haryadi, 2007).

Thorax pada tubuh belalang merupakan tempat melekatnya tungkai dan

sayap yang dimiliki. Tungkai pada belalang merupakan jenis tungkai yang mengalami

modifikasi yaitu jenis tungkai saltatorial. Ciri khas dari tungkai ini adalah memiliki

femur dengan pembesaran dibagian belakang tungkai, sehingga tungkai tersebut

memiliki fungsi untuk meloncat. Sayap pada belalang bertipe tegmina dimana tipe

tersebut memiliki bentuk seperti kertas perkamen yang fungsinya sebagai

perlindungan bagi sayap belakang membraneus. Abdomen pada belalang memiliki

jenis ovipositor atau alat pada spesies betina yang fungsinya untk meletakkan telur

(Purnomo dan Haryadi, 2007).

Serangga kedua yaitu kupu-kupu atau serangga dari ordo Lepidoptera

dengan spesies Danaus plexippus. Kupu-kupu memiliki mata yang bertipe sama

dengan belalang yaitu mata majemuk yang ukurannya besar. Antena pada kupu-kupu

bertipe kapitat dimana antena jenis ini memiliki bentuk seperti gada yang ruas-ruasya

Page 17: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

16

mendadak membesar. Alat mulut memiliki tipe penghisap dan tergolong dalam jenis

haustelata berupa proboscis yang berfungsi untuk menghisap cairan nektar. Proboscis

berupa alat mulut berbentuk panjang dan menggulung dari sepasang galea.

Tipe tungkai yang melekat pada thorax kupu-kupu adalah modifikasi berupa

tungkai ambulatorial yang terdiri atas femur dan tibia berbentuk ramping dan

difungsikan untuk berjalan. Sayap kupu-kupu juga melekat pada thorax selain tungkai

yang melekat. Kupu-kupu memiliki dua pasang degan tipe sayap bersisik dimana

pada sayap tersebut terdapat scale yang dilapisi dengan bulu-bulu halus sehingga

tampak sisik yang dapat diidentifikasi. Abdomen pada kupu-kupu juga berjenis

ovipositor atau berjenis kelamin betina.

Larva kupu-kupu atau biasa dikenal dengan sebutan ulat memiliki tipe

eruciform diman terdapat 3 (tiga) kaki thorakal yang melekat pada tubuhnya dan

memliki kaki abdominal pula. Larva tersebut memiliki bulu halus berukuran pendek

pada tubuhnya. Metamorfosis pada larva kupu-kupu adalah holometabola dimana

pada jenis serangga ini mengalami transformasi perubahan bentuk yang signifikan

mulai dari telur, larva, pupa, dan imago. Larva yang berjenis holometabola ini

berperan ketika makan serta pertumbuhan sedangkan pupa diartikan sebagai fase

reorganisasi atau perpindahan dari larva sebelum menuju ke imago yang juga

merupakan organ internal dan eksternal dari kupu-kupu. Larva kupu-kupu memiliki 3

(tiga) pasang kaki sejati yang melekat pada ventral thoral dan kaki abdomen

berjumlah 5 (lima) pasang. Larva ini mengalami fase instar sebanyak 5 (lima kali)

dimana pada setiap instarnya memiliki perbedaan yang khas (Fitriana, dkk., 2016).

Pupa kupu-kupu teridentifikasi memiliki tipe obtekta dimana pada pupa ini

terdapat alat tambahan (appendages) yang menempel pada tubuh dilindungi oleh

pembungkus berupa kokon berwarna putih. Pupa kupu-kupu juga terdapat beberapa

fase diantaranya prepupa yang dapat diidentifikasi ketika terbentuknya benang putih

menyerupai sutera yang menggantung pada bagian anterior. Pupa kupu-kupu memili

tonjolan yang nantinya akan pecah, dan pada tonjolan tersebut akan muncul antena,

Page 18: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

17

kaki, kepala, thorax dan abomen serta terdapat bagian-bagian tambahan pada

tubuhnya (Fitriana, dkk., 2016).

Larva lalat rumah (Musca domestica) atau set juga memiliki metamorfosis

sempurna seperti halnya kupu-kupu. Metamorfosis yang berjenis holometabola ini

memiliki jenis larva bertipe vermiform, dimana pada larva tersebut tidak terdapat

tungkai yang melekat pada thorax, memiliki bentuk tubuh yaitu elongate.

Transformasi metamorfosis yang terjadi pada lalat yaitu telur, larva, pupa dan imago.

Telur lalat pada umumnya akan menetas pada waktu 12 jaman pada larva terdiri atas

3 (tiga) tingkatan yaitu larva tingkat 1 (1-4 hari akan melepaskan kulit dan keluar),

tingkat 2 (satu sampai beberapa hari dan akan keluar dari instar 3), tingkat 3 (masa

larva berlangsung selama 3-9 hari). Larva lalat memiliki warna putih tulang atau

putih agak keruh dimana pada setiap individunya memiliki 3 (tiga) instar yang

membuat lalat tersebut akan berkembang dan tumbuh secara maksimum (Laksmita,

dkk., 2015).

Pupa pada lalat secara umum terjadi selama 3-9 hari dengan temperatur

kurang lebih 35 . Proses pematangan atau pendewasaan pada laat terjadi pada umur

2-4 minggu dan berlangsung selama 15 jam. Pupa ini memiliki jenis yaitu tipe

koartata, dimana pada instar terakhir serangga ini mengalami pengerasan dan

membentuk kokon yang melindungi organ serangga dalam melakukan salah satu fase

metamorfosisnya. Pupa akan terpecah setelah berlangsung pematangan dan lalat akan

membentuk sayap setelah keluar dari kokon. Sayap pada lalat berjumlah dua pasang

sesuai dengan asal ordonya yaitu diptera.

Larva kumbang (uret) memiliki tipe larva yaitu scarabaeiform yang

bentuknya cenderung seperti huruf C dengan kepala yang dapat berkembang secara

sempurna. Larva dengan tipe tersebut memiliki kaki yang melekat pada thorakal dan

tidak memiliki tungkai yang menempel pada abdomen. Uret memiliki metamorfosis

sempurna atau holometabola dikarenakan pada setiap transformasi perubahan fase

hidup secara signifikan berbeda bentuk pada setiap fasenya sehingga pada setiap fase

Page 19: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

18

dapat diidentifikasi ciri khas masing-masing dari bentuk tersebut. Metamorfosisnya

terdiri atas telur, larva, pupa, dan imago.

Kumbang berasal dari ordo Coleoptera, dimana pada ordo tersebut pupa

kumbang memiliki tipe yaitu pupa eksarata golongan ecsarata adecticous. Pupa

tersebut tergolong dalam pupa yang semua alat tambahan pada tubuhnya tidak

menempel pada tubuh pupa tersebut. Pupa jenis ini memiliki alat mulut berupa

mandibel yang namun tidak berfungsi dan tidak mampu untuk digerakkan sehingga

bersifat pasif.

Page 20: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

19

BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Bagian tubuh serangga terdiri atas 3 (tiga) bagian utama yaitu kepala sebagai

tempat melekatnya mata, alat mulut, dan antena, thorax sebagai tempat

melekatnya tungkai dan sayap, serta abdomen.

2. Serangga dapat memiliki modifikasi alat mulut, tungkai dan sayap yang

berbeda-beda sesuai fungsinya yang membedakan setiap ordonya.

3. Serangga yang tergolong dalam metamorfosis sempurna atau holometabola

adalah kupu-kupu, lalat dan kumbang yang fase hidupnya terdiri atas telur,

larva, pupa dan imago.

4. Serangga memiliki fase instar yang berbeda-beda antara serangga yang satu

dengan yang lainnya.

5. Serangga memiliki tipe larva dan tipe pupa yang bervariasi sesuai fungsi

kebutuhan hidupnya.

5.2 Saran

Praktikum yang dilaksanakan pada Senin, 02 Oktober 2017 di Laboratorium

Hama Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertania Universitas Jember berjalan cukup

lancar. Namun, ada beberapa hal yang agak menghambat proses berjalannya

praktikum seperti halnya peralatan yang kurang sehingga setiap kelompok harus

bergantian dalam menggunakannya. Dengan demikian praktikan yang lain menunggu

giliran dalam penggunakan peralatan tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya petugas

laboratorium (asisten) dapat lebih berusaha dalam menghandle praktikan agar

praktikan yang menunggu giliran pemakaian alat tidak ramai ata tetapkondusif

sehingga tidak mengganggu jalannya praktikum.

Page 21: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

20

DAFTAR PUSTAKA

Fakrah. 2016. Inventarisasi Insekta Permukaan Tanah di Gampong Krueng

Simpo Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen. Pendidikan Almuslim, 4(1): 48-52.

Fitriana, N., N. A. Maulidia, dan F. Wijayanti. 2016. Siklus Hidup Kupu-Kupu

Graphium agamemnon L. (Lepidoptera: Papilionidae) di Kampus I Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Riau Biologia, 1(11): 67-72.

Laksmita, A. S.,N. L. Watiniasih, dan I. K. Junitha. 3015. Identifikasi Larva

Sarchophagidae (Genus Sarcophaga) pada Bangkai Mencit (Mus Musculus) di

Hutan Mangrove. Biologi, 19(2): 84-88.

Meilin, A., dan Nasamsir. 2016. Serangga dan Peranannya dalam Bidang Pertanian

dalam Kehidupan. Media Pertanian, 1(1): 18-28.

Misbach, C., H. K. Dweck, H. Vogel, a. Vilcinskas, M. C. Stensmyr, B. S. Hansson,

and E. G. Wilde. 2014. Evolution of insect olfactory receptors. Elife, 3(1): 1-22.

Purnomo, H., dan N. T. Haryadi. 2007. Entomologi. Jember: Fak. Pertanian UNEJ.

Saltin, B. D. 2015. Further Evidence for Pre-metamorphosis Larval Eye Reduction in

the Holometabola (Insecta: Mecoptera: Panorpa vulgaris Imhoff and Labram,

1836). Contributions to Entimology, 65(1): 105-111.

Surya, E., dan Rubiah. 2016. Kelimpahan Musuh Alami (Predator) pada Tanaman

Jagung di Desa Saree Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar.

Serambi Saintia, 4(2): 10-18.

Xu, L., L. Zhang, Y. Yang, L. Ren, T. Wang, and S. Zong. 2017. Morphology of

antennal, maxillary palp and labial palp sensilla in different larval instars of the

Asian long-horned beetle, Anoplophora glabripennis (Motschulsky)

(Coleoptera: Cerambycidae). Aca Zoologia (Stockhlom), 98: 20-31.

Page 22: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

21

LAMPIRAN

Gambar 1. Thorax belalang

Gambar 2. Kepala belalang

Page 23: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

22

Gambar 3. Abdomen belalang

Gambar 4. Tubuh belalang secara utuh

Page 24: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

23

Gambar 5. Tubuh kupu-kupu secara utuh

Gambar 6. Abdomen Kupu-kupu

Page 25: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

24

Gambar 7. Kepala kupu-kupu

Gambar 8. Thorax kupu-kupu

Page 26: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

25

Gambar 9. Pupa Kupu-kupu

Gambar 10. Pupa Kumbang

Page 27: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

26

Gambar 11. Larva Kumbang

Gambar 12. Larva Lalat

Page 28: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

27

Gambar 13. Pupa Lalat

Gambar 14. Lembar kerja kelompok 1A

Page 29: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

28

Gambar 15. Lembar kerja kelompok 1A

Page 30: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

29

Page 31: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

30

Gambar 16. Flowchart M. Rizal

Page 32: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

31

Page 33: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

32

Gambar 17. Flowchart Sulam

Page 34: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

33

Gambar 18. Flowchart Lailatul Lestariwati

Page 35: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

34

Page 36: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

35

Fakrah. 2016. Inventarisasi Insekta Permukaan Tanah di Gampong Krueng

Simpo Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen. Pendidikan Almuslim, 4(1): 48-

52.

Page 37: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

36

Page 38: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

37

Fitriana, N., N. A. Maulidia, dan F. Wijayanti. 2016. Siklus Hidup Kupu-Kupu

Graphium agamemnon L. (Lepidoptera: Papilionidae) di Kampus I Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Riau Biologia, 1(11): 67-72.

Page 39: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

38

Page 40: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

39

Laksmita, A. S.,N. L. Watiniasih, dan I. K. Junitha. 3015. Identifikasi Larva

Sarchophagidae (Genus Sarcophaga) pada Bangkai Mencit (Mus Musculus) di

Hutan Mangrove. Biologi, 19(2): 84-88

Page 41: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

40

Misbach, C., H. K. Dweck, H. Vogel, a. Vilcinskas, M. C. Stensmyr, B. S. Hansson,

E. G. Wilde. 2014. Evolution of insect olfactory receptors. Elife, 3(1): 1-22.

Page 42: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

41

Meilin, A., dan Nasamsir. 2016. Serangga dan Peranannya dalam Bidang Pertanian

dalam Kehidupan. Media Pertanian, 1(1): 18-28.

Page 43: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

42

Page 44: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

43

Saltin, B. D. 2015. Further Evidence for Pre-metamorphosis Larval Eye Reduction in

the Holometabola (Insecta: Mecoptera: Panorpa vulgaris Imhoff and Labram,

1836). Contributions to Entimology, 65(1): 105-111.

Page 45: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

44

Surya, E., dan Rubiah. 2016. Kelimpahan Musuh Alami (Predator) pada Tanaman

Jagung di Desa Saree Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar.

Serambi Saintia, 4(2): 10-18.

Page 46: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

45

Page 47: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

46

Xu, L., L. Zhang, Y. Yang, L. Ren, T. Wang, and S. Zong. 2017. Morphology of

antennal, maxillary palp and labial palp sensilla in different larval instars of the

Asian long-horned beetle, Anoplophora glabripennis (Motschulsky)

(Coleoptera: Cerambycidae). Aca Zoologia (Stockhlom), 98: 20-31.

Page 48: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

47

Page 49: PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) · 2017. 11. 13. · i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 1A 1. Muhammad Rizal (161510501019)

48

Purnomo, H dan N. T. Haryadi. 2007. Entomologi. Jember: Fak. Pertanian UNEJ.