Pengenalan Alat Dan Bahan Praktikum
-
Upload
muhammadkemalpratama -
Category
Documents
-
view
47 -
download
4
description
Transcript of Pengenalan Alat Dan Bahan Praktikum
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
Biokimia Perairan
Muhammad Kemal Pratama (230210140045)
Kelompok 2, Kelas Ilmu Kelautan
ABSTRAK
Peralatan laboratorium merupakan alat yang akan membantu dan memfasilitasi setiap kegiatan praktek. Biokimia adalah salah satu dari banyak program pembelajaran yang membutuhkan alat-alat laboratorium dalam prakteknya. Dalam penggunaan alat laboratorium dibutuhkan pengetahuan yang cukup tentang nama alat, prinsip kerjanya, prosedur kerjanya agar mendapatkan hasil yang akurat serta demi keselamatan selama praktikum. Setiap alat memiliki fungsi yang berbeda dan spesifik, dan beberapa alat menggunakan teknologi mutakhir yang membuat cara mudah bagi pengguna. Pengenalan sifat dan jenis bahan kimia pun akan memudahkan dalam cara penanganannya, yakni cara pencampuran, mereaksikan, pemindahan dan penyimpanan. Dari kegiatan praktikum ini, para pembelajar memperoleh tambahan wawasan dan keyakinan akan teori-teori tentang alat-alat laboratorium. Prinsip praktikum ini adalah berdasarkan identifikasi alat yang biasa digunakan pada saat praktikum serta fungsi dari masing-masing alat tersebut dan penggunaan atau cara yang benar untuk menggunakannnya. Kata kunci : Pengenalan, laboratorium, biokimia
ABSTRACTLaboratory equipment is a tool that will assist and facilitate any activity practice.
Biochemistry is one of many learning programs that require laboratory tools in practice. In the use of laboratory tools needed enough knowledge about the name of the tool, the principle works, work procedures in order to obtain accurate results as well as for the sake of safety during practical work. Each tool has different functions and specific, and some tools using the latest technologies that create an easy way for the user. Introduction to the nature and type of chemicals will facilitate in handling, which is a way of mixing, reacting, moving and storage. From this practical activities, the learner acquire additional insight and belief in theories about the tools of the laboratory. The principle is based on the identification of practical tools that are commonly used at the time of practical work and functions of each of these tools and the use of or the right way to use it.Keywords : introduction, laboratory, biochemistry
PENDAHULUAN
Biokimia merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang proses
kimia yang berhubungan dengan makhluk hidup. Biokimia tidak terlepas dari kehidupan
sehari-hari. Untuk bisa mengenal lebih dalam tentang biokimia dibutuhkan pembahasan
mengenai biokimia dan pengaplikasiannya (Lehninger. 1982). Langkah awal dalam
pengaplikasiannya adalah dengan melakukan percobaan atau praktikum di laboratorium.
Dalam melaksanakan praktikum biasanya dilaksanakan di laboratorium agar memahami lebih
jelas proses reaksi kimia dan proses lainnya yang berlangsung dalam makhluk hidup.
Laboratorium merupakan tempat melakukan penelitian dan berbagai percobaan. Dalam
percobaan biasanya menggunakan alat-alat yang ada di laboratorium. Alat-alat dalam
laboratorium memiliki fungsi dan prosedur kerja yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut
harus di perhatikan dengan serius, karena selama praktikum praktikan akan berhubungan alat-
alat tersebut. Pada saat praktikum praktikan harus berhati-hati dalam menggunakan alat-alat
yang ada dalam laboratorium, jika tidak alat-alat tersebut bisa rusak dan juga hasil penelitian
akan kurang baik (tidak memuaskan) dan juga bisa jadi gagal serta dapat menyebabkan
dampak negatif pada keselamatan diri sendiri maupun orang lain (Bintang. 2010).
Pengenalan alat laboratorium sebelum melakukan suatu percobaan sangatlah penting, agar
dapat mengurangi terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan praktikum dan apabila
terjadi kecelakaan dalam pelaksanaan praktikum dapat langsung diatasi dengan cepat dan
sebaik mungkin. Alat-alat laboratorium tersebut ada yang berfungsi dalam proses pemanasan,
misalnya pembakaran gas. Ada juga alat-alat yang mempunyai jenis dan macam yang
kompleks sehingga dalam penggunaannya memerlukan ketelitian dan kehati-hatian yang
tinggi. Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang digunakan.
Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang terbuat dari gelas, kayu,
porselen, aluminium, plastik dan lain-lain sesuai dengan fungsinya masing-masing. Alat-alat
tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan terhadap asam, tahan terhadap panas dan ada
yang hanya tahan terhadap kondisi normal (Rahayu. 2013). Oleh sebab itu, penggunaan alat
dan bahan kimia sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian (Rochima. 2013).
METODOLOGI
Praktikum Biokimia mengenai “Pengenalan Alat dan Bahan Praktikum” berlangsung pada
hari Selasa, 21 Oktober 2015 bertempat di Laboratorium Aquakultur, Gedung Dekanat
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjajaran.
Dalam pelaksanaan praktikum ini digunakan alat-alat dan bahan yaitu hot plate, hot plate
ini digunakan untuk membantu pengadukan atau menghomogenkan suatu zat dengan
perlakuan panas. Alat kedua adalah spektrofotometer,biasanya alat ini dipergunakan dalam
praktikum menguji pati enzim. Alat ketiga adalah water bath, digunakan untuk
mempertahankan suhu optimal dari media praktikum. Alat keempat adalah lemari pendingin
yang digunakan untuk menjaga media uji coba agar tidak rusak. Alat kelima adalah pipet
tetes untuk mengambil zat cair. Alat keenam adalah tabung reaksi sebagai tempat terjadiya
reaksi. Alat ketujuh adalah neraca untuk mengukur massa suatu zat. Alat kedelapan adalah
corong gelas untuk memasukkan zat cair ke tempat lain tanpa perlu berceceran. Alat
kesembilan adalah batang pengaduk untuk mencampurkan suatu zat dengan zat lainnya.
Terakhir, rak tabung sebagai tempat menaruh tabung reaksi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Alat-alat yang diperkenalkan dalam praktikum biokimia ini adalah :
Spektrofotometer
Alat ini fungsinya untuk mengukur nilai absorbansi dengan cara melewatkan cahaya
dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca yang disebut kuvet. Sebagian dari
cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang
dilewatkan akan sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet.
Prinsip kerja spektrofotometer adalah bila cahaya (monokromatik maupun
polikromatik) jatuh pada suatu medium yang homogen, sebagian dari sinar masuk akan
dipantulkan, sebagian diserap dalam medium itu, dan sisanya diteruskan. Nilai yang keluar
dari cahaya yang diteruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi karena memiliki hubungan
dengan konsentrasi sampel.
Prosedur kerjanya adalah sampel dilarutkan dalam pelarut, lalu sampel dimasukkan dalam
kuvet, dalam keadaan tertutup, dimulai dengan dihasilkannya cahaya monokromatik dari
sumber sinar. Cahaya tersebut kemudian menuju ke kuvet (tempat sampel/sel). Banyaknya
cahaya yang diteruskan maupun yang diserap oleh larutan akan dibaca oleh detektor yang
kemudian menyampaikan ke layar pembaca (Rahayu. 2013). Larutan yang akan diamati
melalui spektrofotometer harus memiliki warna tertentu. Hal ini dilakukan supaya zat di
dalam larutan lebih mudah menyerap energi cahaya yang diberikan.
Gambar 1. Spektrofotometer
(Sumber : Dokumentasi pribadi)
Hot Plate
Alat kedua yang diperkenalkan adalah hot plate. Fungsi hot plate sendiri untuk
menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat
ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Prinsip kerja hot
plate adalah mengomogenkan larutan dengan putaran dan suhu, pengadukan dengan bantuan
batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100, dimana satuan stir ini rpm dan
suhu yang dihasilkan satuannya celcius.
Gambar 2. Hot plate
(Sumber : Dokumentasi pribadi)
Prosedur kerja dari hot plate adalah menggunakan bidang magnetik berputar untuk
membuat stir bar atau batang pengaduk yang tercelup didalam cairan menjadi berputar
dengan sangat cepat sehingga mengaduk cairan tersebut hingga merata. Bidang beputar
tersebut dapat dibuat baik dengan magnet berputar atau dengan satu set eletktromanet statis
yang diletakkan dibawah bejana dengan cairan. Magnetic stirrer seringkali dilengkapi dengan
lempengan pemanas untuk memanaskan cairan dalam bejana.
Lemari Pendingin
Alat selanjutnya adalah lemari pendingin, fungsi dari alat ini adalah untuk menjaga media
uji coba agar tidak rusak ataupun mengendalikan aktivitas pertumbuhan mikroba pada media
uji coba. Prinsip kerja dari lemari pendingin adalah mengawetkan media uji coba dengan
mengubah energi listrik menjadi energi dingin. Suhu dalam lemari pendingin bisa di atur
sesuai yang kita inginkan. Prosedur kerja dari alat ini adalah adanya penguapan. Untuk
mendapatkan penguapan diperlukan gas (udara) yang mencapai temperature tertentu (panas).
Setelah udara tersebut panas di ubah agar kehilangan panas, sehingga terjadi penguapan.
Disaat adanya penguapan, maka timbulah suhu di dalam temperature rendah (dingin).
temperatur dalam lemari pendingin bisa di atur sesuai yang kita inginkan.
Gambar 3. Lemari Pendingin
(Sumber : Dokumentasi pribadi)
Water Bath
Waterbath adalah suatu alat yang memanfaatkan heater sebagai komponen utamanya dan
termostat sebagai komponen utama kontrol sistemnya. Mirip dengan Heating Block, Water
Baths juga digunakan untuk keperluan inkubasi dan lain-lain, atau bahkan bisa menggantikan
heating block. Bedanya hanya ada media berupa air untuk pemanasan. Alat ini tidak di
lengkapi dengan Fuse, sehingga kurang aman.
Water bath berfungsi sebagai alat untuk pemanas air yang diperlukan untuk organ bath.
Cara menggunakan water bath yaitu, pasang kabel listrik, masukan air sebanyak yang
diinginkan, lalu putar tombol pengatur panas sesuai dengan kebutuhan organ bath, masukan
benda yang ingin dipanaskan dan biarkan hidup sampai selesai (Bintang. 2010).
Gambar 4. Water Bath
(Sumber : Dokumentasi pribadi)
Prinsip dari waterbath adalah pada saat saklar digeser pada posisi on, maka arus listrik
dari sumber akan memberi suplly listrik pada heater. Heater yang diberi arus listrik akan
memberikan panas pada alat, suhu semakin tinggi. Sensor thermostat yang ditempatkan di
daerah pemanasan pada waterbath akan ikut menjadi panas dan memuaikan cairan dalam
sensor tersebut. Pada derajat suhu tertentu, dimana pemuaian dari cairan sensor cukup tinggi,
maka bertambahnya volume cairan sensor ini akan memberikan tekanan pada kontaktor
thermostat sehingga kontaktor terbuka. Dengan tebukanya kontaktor thermostat , heater tidak
mendapatkan suply arus. Suhu berangsur-angsur turun, tekanan pada sensor thermostat
kembali turun sehingga kontaktor kembali tertutup. Kemudian terjadi pemanasan kembali.
Alat-alat Praktikum Dari Kaca
Gambar 5. Alat-alat praktikum yang terbuat dari kaca
(Sumber : Dokumentasi pribadi)
Pipet Tetes
Fungsinya alat ini sama dengan pipet ukur, namun volume yang dipindahkan tidak
diketahui. Prinsip kerja dan prosedur percobaan pun sama dengan pipet ukur. Salah satu
penerapannya adalah dalam menambahkan HCl / NaOH saat mengatur pH media,
penambahan reagen pada uji biokimia.
Tabung Reaksi
Tabung reaksi berfungsi sebagai wadah untuk mereaksikan dua atau lebih larutan/ bahan
kimia. Prinsip kerjanya adalah menyimpan media atau larutan dengan volume yang tidak
diketahui karena tidak dilengkapi dengan skala. Prosedur kerjanya adalah dengan
mengsterilisasikan tabung reaksi yang digunakan untuk melakukan percobaan. bahan yang
akan di larutkan dimasukkan pada tabung reaks yang telah di sterilkan.
Labu erlenmeyer
Labu erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan. Labu
Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi
media, menampung akuades dan lain-lain. Prinsip kerjanya adalah menyimpan larutan yang
akan digunakan sesuai dengan skala . Prosedur kerjanya adalah menyiapkan Erlenmeyer
yang sudah bersih. selanjutna Isi dengan benda cair dengan jumlah besar dan berskala.
Gelas Ukur
Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas
ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Prinsip kerjanya adalah
mengukur volume larutan berdasarkan skala volume meniskus cekung larutan. Saat
mengamati mata harus sejajar dengan miniskus cekungan. Prosedur percobaannya adalah
sterilkan terlebih dahulu gelas ukur yang akan digunakan, selanjutnya tuangkan larutan yang
akan digunakan sesuai volume yang diinginkan dengan melihat skala volumenya.
Corong Gelas
Corong dibagi menjadi dua jenis yakni corong yang menggunakan karet atau plastik dan
corong yang menggunakan gelas. Corong digunakan untuk memasukan atau memindah
larutan dari satu tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah
diberi kertas saing pada bagian atas.
Cawan Petri
Cawan petri adalah alat yang terbuat dari gelas dan berfungsi sebagai tempat pembiakan
mikroorganisme. Media pertumbuhan dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan
bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai ukuran yaitu berdiameter
5cm, 8 cm, 9 cm, atau 15 cm. Cawan berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak
15-20 ml, sedangkan cawan berdiameer 9 cm hanya cukp diisi media sebanyak 10 ml.
Banyak juga tersedia cawan petri disposable yang terbuat dari plastik, kelebihannya tidak
beresiko pecah dan aman untuk ditumpuk cukup tinggi. Terdapat dua jenis cawan petri
yaitucawan tidak berventilasi (yang umum dipakai) dan berventilasi. Cawan yang berventilasi
digunakan untuk pembiakan anaerob. Sedangkan untuk standardisasi gunakan cawan
berukuran 15 mm kali 100 mm, dipilih cawan yang bebas gelembung dan goresan sehingga
distribusi agar merata (Day. 1998).
Tabung Ukur
Tabung ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu cairan, tabung ukur memiliki
beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Prinsip kerjanya adalah mengukur volume
larutan berdasarkan skala volume meniskus cekung larutan. Saat mengamati mata harus
sejajar dengan miniskus cekungan. Prosedur percobaannya adalah sterilkan terlebih dahulu
tabung ukur yang akan digunakan, selanjutnya tuangkan larutan yang akan digunakan sesuai
volume yang diinginkan dengan melihat skala volumenya.
Batang Pengaduk
Berfungsi untuk mengaduk larutan atau menghomogenkan larutan. Prinsip kerjanya
adalah pengadukan larutan secara sederhana. Prosedur kerjanya adalah 2 atau lebih larutan
dalam wadah diaduk secara merata.
KESIMPULAN
Alat-alat yang sering dipergunakan dalam praktikum Biokimia adalah: spektrofotometer,
hot plate, water bath dan lemari pendingin. Adapun alat-alat tambahan yang menunjang
adalah diantaranya pipet tetes, tabung reaksi, labu erlenmeyer, gelas ukur, batang pengaduk,
cawan petri, dan tabung ukur.
Masing-masing alat memiliki fungsi, prinsip dan prosedur kerja yang spesifik dan
berbeda-beda. Masing-masing alat tersebut memiliki batasan dalam penggunaannya
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A. Jr and, A. L. Underwood. 1998. “Analisis Kimia Kualitatif”. Edisi Revisi
Terjemahan. R.Soendoro dkk. Erlangga: Jakarta.
Rochima, Emma dkk. 2013. Modul Praktikum Biokimia.Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Padjadjaran. Jatinangor : Tidak diterbitkan.
Rahayu, S.S. 2013. Pengenalan Alat dan Bahan Praktikum. www.academia.edu, 26 Oktober
2015
Bintang, Maria.2010.Biokimia Teknik Penelitian.Jakarta:Erlangga
Lehninger, Albert L.1982.Dasar-dasar Biokimia jilid 1.Jakarta:Erlangga
Anonim. 2014. Biokimia Dasar. ppm.unas.ac.id/2014/11/biokimia-dasar/, 26 Oktober 2015