Pengemprod Tema
-
Upload
hanni-listia-furi -
Category
Documents
-
view
6 -
download
2
Transcript of Pengemprod Tema
TUGAS KELOMPOKPRAKTIKUM PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Pengembangan Produk Baru Berbasis Protein Nabati Untuk Kaum Vegetarian
Kelompok 9 :Subhan Aristiadi 240210110021Hanni Listia F. 240210120116Asti Arya N. 240210120117Rosaria Puspasari 240210120119Lea Lehelia O. K. 240210120120Silfie Sabila 240210120121
UNIVERSITAS PADJADJARANFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIANDEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
JATINANGOR2015
Tema : Pengembangan Produk Baru Berbasis Protein Nabati Untuk Kaum
Vegetarian
Latar Belakang
Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C,
H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Protein merupakan
suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh, terutama dalam sel jaringan.
Pada sebagian besar jaringan tubuh, protein merupakan komponen terbesar setelah
air, yaitu sekitar 50% dari berat kering sel dalam jaringan. Protein dalam tubuh
manusia bertindak sebagai bahan bakar selain karbohidrat dan lemak, bahan
pembentuk jaringan-jaringan baru, mengganti jaringan tubuh yang rusak dan yang
perlu dirombak, sebagai enzim, membentuk antibodi, alat pengangkut, dan lain-
lain. Kekurangan protein dalam waktu lama dapat mengganggu berbagai proses
dalam tubuh dan menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Dampak yang
timbul apabila terjadi kekurangan konsumsi protein di antaranya kekurangan
kalori protein (KKP), kwashiorkor, dan busung lapar (Winarno, 1992).
Kebutuhan manusia akan protein dapat diperoleh dari asupan makanan yang
dikonsumsinya. Berdasarkan sumbernya, protein dapat dibedakan menjadi protein
hewani dan protein nabati. Protein hewani diperoleh dari mengkonsumsi daging
dan organ-organ dalam (seperti hati, paru, dan jeroan), susu, unggas, telur, ikan,
kerang, dan udang. Sedangkan protein nabati dapat diperoleh dari kelompok
kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, kacang
hijau, kacang koro, dan lain-lain (Sediaoetama, 1985). Menurut ahli gizi Maruhut
Sitompul, manusia setidaknya membutuhkan 55 gram protein setiap harinya yang
terdiri dari 40 gram protein nabati dan sisanya protein hewani. Kebutuhan protein
hewani kemudian dibagi lagi menjadi 9 gram dari ternak dan 6 gram dari ikan
(Murdianingsih, 2012). Protein hewani dinilai lebih berkualitas dibandingkan
protein nabati. Hal tersebut dikarenakan protein hewani mengandung asam amino
lebih lengkap dan banyak dibanding pangan nabati. Oleh karena itu protein
hewani mempunyai mutu protein yang lebih baik dibandingkan protein nabati
(Setiawan, 2009).
Saat ini telah banyak ditemukan penyakit dan permasalahan gizi yang
ditimbulkan dari konsumsi protein hewani berlebih. Meskipun protein hewani
dinilai lebih berkualitas dibandingkan protein nabati, namun tingginya kandungan
lemak pada hewan menyebabkan konsumsi protein hewani juga perlu dibatasi.
Selain itu, beberapa sumber protein hewani seperti susu, ikan, udang, dan telur
seringkali menimbulkan reaksi-reaksi alergik dalam tubuh (Winarno, 1992). Oleh
karena itu, kepedulian masyarakat terhadap konsumsi pangan yang berhubungan
dengan penyakit semakin meningkat. Hal tersebut yang mendasari timbulnya
kebiasaan baru dalam masyarakat untuk mengubah pola hidupnya agar lebih baik.
Salah satunya adalah mulai banyak orang-orang yang menerapkan pola hidup
vegetarian.
Vegetarian adalah sebutan bagi orag yang hanya mengonsumsi makanan
yang berasal dari tumbuhan, seperti sayur, biji-bijian, kacang-kacangan, dan buah,
tetapi tidak mengonsumsi makanan dari hewan, seperti daging, ayam, ikan, susu,
dan telur. Sebagian orang beralih ke pola hidup vegetarian karena alasan
kesehatan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa diet vegetarian telah
menunjukkan efek menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi, dan
mencegah terjadinya hipertensi pada orang normal, bahkan awet muda. Penelitian
juga menunjukkan wanita vegetarian yang telah memasuki menopause akan
berkurang resiko penyakit jantung, kanker endometrium dan kanker payudara
dibanding wanita dengan diet normal (Anonim, 2015). Vegetarian dapat dibagi
menjadi 6 golongan, yaitu :
1. Vegetarian murni atau vegan, yaitu golongan yang hanya mengonsumsi
pangan nabati dan bahkan hanya mengenakan produk non pangan dari
tumbuhan.
2. Lacto-vegetarian, yaitu golongan yang tidak hanya mengonsumsi pangan
nabati tetapi juga mengonsumsi susu dan produk olahannya.
3. Ovo-vegetarian, yaitu golongan yang tidak hanya mengonsumsi pangan
nabati tetapi juga mengonsumsi telur dan produk olahannya.
4. Lacto-ovo-vegetarian, yaitu golongan yang tidak hanya mengonsumsi
pangan nabati tetapi juga mengonsumsi susu, telur, dan produk olahannya.
5. Pesco-vegetarian, yaitu golongan yang tidak hanya mengonsumsi pangan
nabati tetapi juga mengonsumsi ikan, susu, telur, dan produk olahannya.
6. Semi-vegetarian, yaitu golongan yang hanya mengonsumsi pangan hewani
dalam suatu kesempatan atau pertemuan.
Umumnya pangan nabati mengandung lebih sedikit asam-asam amino
esensial, yang tidak dapat dikonversi menjadi protein tubuh dengan mudah seperti
halnya pada protein hewani (Simoons, 1981 dikutip Sutiari, 2008). Menurut
Scrimshaw dan Young (1976) dikutip Sutiari (2008), suatu protein dengan
kualitas rendah (tidak cukup asam amino esensial) apabila dicampur dengan
protein yang bersifat komplementer akan menghasilkan protein yang berkualitas
tinggi dalam tubuh apabila kedua jenis protein tersebut dikonsumsi bersamaan.
Protein serealia pada umumnya rendah akan lisin, sedangkan protein kacang-
kacangan rendah akan metionin. Kombinasi hidangan yang terdiri dari serealia
dan kacang-kacangan sebagai sumber protein mempunyai skor asam amino yang
lebih tinggi karena saling melengkapi (Karyadi & Muhilal, 1998 dikutip Sutiari,
2008). Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan suatu produk yang dapat
memenuhi kebutuhan protein untuk orang-orang vegetarian. Beberapa produk
protein nabati yang menyerupai produk pangan hewani di antaranya tempe dan
sari kacang kedelai.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Vegetarian. Terdapat pada : https://id.wikipedia.org/ (diakses pada tanggal 29 September 2015)
Murdianingsih, D. 2012. Inilah Kandungan Protein Yang Dibutuhkan Oleh Tubuh. Terdapat pada : http://www.republika.co.id/ (diakses pada tanggal 29 September 2015)
Sediaoetama, A. D. 1985. Ilmu Gizi Untuk Profesi dan Mahasiswa Jilid I. Dian Rakyat, Jakarta
Sutiari, N. K. 2008. Konsumsi, Status Gizi, dan Kesehatan Masyarakat Vegetarian dan Nonvegetarian di Bali [Tesis]. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor
Winarno, F. G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta