PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR BERBASIS … · Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi...

47
PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR BERBASIS PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DALAM KONSEP MINAPOLITAN DI KECAMATAN BRONDONG, KABUPATEN LAMONGAN Dosen Pembimbing : Dian Rahmawati, ST. MT Preview 3 Tugas Akhir PWK – ITS| 12 Juli 2013 Oleh: Hesti Martadwiprani 3609100014

Transcript of PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR BERBASIS … · Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi...

PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR BERBASIS PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DALAM KONSEP MINAPOLITAN DI KECAMATAN BRONDONG, KABUPATEN LAMONGAN

Dosen Pembimbing : Dian Rahmawati, ST. MT

Preview 3 Tugas Akhir PWK – ITS| 12 Juli 2013

Oleh:

Hesti Martadwiprani 3609100014

1 | PENDAHULUAN

Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pengoptimalan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat terhadap pengembangan wilayah pesisir dalam Konsep Minapolitan di Kec. Brondong, Kab. Lamongan?

Pertanyaan Penelitian

Terjadi ketimpangan antara potensi kelautan yang

dimilki Indonesia dengan kondisi ekonomi masyarakat

pesisir Indonesia

Terjadi pergeseran pembangunan wilayah

ke arah pesisir sehingga muncul Konsep

Minapolitan

Terbentuk kegiatan pemberdayaan ekonomi

masyarakat pesisir dalam Konsep Minapolitan di Kec. Brondong, Kab.Lamongan

Latar Belakang

Keberadaan penduduk miskin di wilayah pesisir

Kec. Brondong, Kab.Lamongan masih

cukup banyak

Rumusan Masalah Di tengah keberadaan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat di wilayah pesisir Kec.

Brondong, Kab. Lamongan, masih terdapat banyak penduduk miskin wilayah tersebut

Tujuan

Mengidentifikasi karakteristik ekonomi eksisting

masyarakat pesisir di Kec. Brondong, Kab. Lamongan

Menganalisis pengaruh kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam Konsep Minapolitan terhadap

pengembangan wilayah pesisir di Kec. Brondong, Kab. Lamongan

Merumuskan arahan pengembangan wilayah pesisir berbasis

pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam Konsep Minapolitan di Kec.

Brondong, Kab. Lamongan

Sasaran

Menentukan arahan pengembangan wilayah pesisir berbasis pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam Konsep Minapolitan di Kec. Brondong, Kab. Lamongan

Arahan pengembangan wilayah pesisir berbasis pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam Konsep Minapolitan di Kec. Brondong, Kab. Lamongan

Output

Lembor 6% Tlogoretno

3%

Sidomukti 11%

Lohgung 7%

Labuhan 11%

Brengkok 15%

Sendangharjo 17%

Sedayulawas 15%

Sumberagung 5%

Brondong 10%

Prosentase Jumlah Rumah Tangga Miskin di Kecamatan Brondong

Sumber: PPLS Kecamatan Brondong, 2008

68 95

27 11

157

268

116 69

213

292 316

203

0

50

100

150

200

250

300

350

Brondong Sedayulawas Labuhan Lohgung

Jum

lah

Ru

mah

Tan

gga

Mis

kin

(R

TM

)

Nama Kelurahan/Desa

Jumlah Rumah Tangga Miskin di Wilayah Pesisir Kecamatan Brondong

Sumber: PPLS Kecamatan Brondong, 2008

Sangat MiskinMiskinHampir Miskin

Lembor 6% Tlogoretno

7%

Sidomukti 10%

Lohgung 5%

Labuhan 10%

Brengkok 20%

Sendangharjo 11%

Sedayulawas 14%

Sumberagung 7%

Brondong 10%

Prosentase Jumlah Keluarga Pra Sejahtera di Kecamatan Brondong

Sumber: BPS Kab.Lamongan, 2011

Tanaman Pangan

52%

Perkebunan 1%

Peternakan 9%

Perikanan 37%

Kehutanan 1%

Jumlah Keluarga di Kec. Brondong yang Bekerja pada Sektor Pertanian

Sumber: BPS Kabupaten Lamongan, 2011

2198

489

1292

517

0500

1000150020002500

Brondong Sedayulawas Labuhan Lohgung

Jum

lah

Nel

ayan

(ji

wa)

Nama Kelurahan/Desa Jumlah Penduduk yang Bekerja pada Sub-

Sektor Perikanan/ Nelayan di Wilayah Pesisir Kecamatan Brondong

Sumber: BPS Kabupaten Lamongan, 2012

Ruang Lingkup Pembahasan • Kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat

(formal/informal) • Kesejahteraan masyarakat dalam pengembangan

wilayah

2 | TINJAUAN PUSTAKA

Pengembangan wilayah pesisir berkelanjutan

Pengelolaan wilayah pesisir terpadu

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

Karakteristik ekonomi masyarakat pesisir

Sintesa Pustaka No. Sintesa Teori Aspek Indikator Variabel

1

Karakteristik ekonomi masyarakat pesisir

Kondisi ekonomi masyarakat pesisir

Jenis kegiatan ekonomi Penangkap ikan Pengolah ikan Pedagang ikan

Hubungan antar pelaku usaha

Pendapatan usaha Biaya operasional Sumber modal Pembagian upah

Akses terhadap sumberdaya ekonomi

Tujuan pemasaran Sumber pasokan bahan baku Ketersediaan sarana-prasarana pendukung

Penggunaan teknologi Jenis alat tangkap Metode pengolahan

Keberadaan organisasi Keberadaan lembaga atau komunitas sosial

2

Pengaruh kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam Konsep Minapolitan terhadap pengembangan wilayah pesisir

Kegiatan pemberdayaan masyarakat pesisir

Partisipasi masyarakat Keberadaan usaha mikro Kelembagaan Keberadaan lembaga ekonomi formal Modal sosial Keberadaan komunitas sosial

Pengelolaan wilayah pesisir terpadu

Kemitraan Keberadaan sentra produksi

Koordinasi Kerjasama pengelolaan wilayah pesisir

Pengembangan wilayah pesisir berkelanjutan

Kegiatan perikanan ramah lingkungan Teknologi alat tangkap

Kesejahteraan ekonomi Kemampuan mengakses sumberdaya ekonomi

Kesejahteraan sosial Kapasitas sosial Institusi Kapasitas kelembagaan

Sumber : Hasil Komparasi Teori, 2013

3 | METODOLOGI PENELITIAN

PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan Rasionalistik

JENIS PENELITIAN Penelitian Kualitatif

Variabel Penelitian & Definisi Operasional (1) Sasaran 1 : Mengidentifikasi karakteristik ekonomi eksisting masyarakat pesisir di Kec. Brondong,

Kab. Lamongan Sintesa Teori : Karakteristik ekonomi masyarakat pesisir

Sumber: Kompilasi Sintesa Tinjuan Pustaka dan Penulis, 2013

Aspek Indikator Variabel Definisi Operasional

Kondisi ekonomi masyarakat pesisir

Jenis kegiatan ekonomi

Penangkap ikan Jenis mata pencaharian masyarakat pesisir di bidang perikanan tangkap

Pengolah ikan

Pedagang ikan

Hubungan antar pelaku usaha

Pendapatan usaha Jumlah pendapatan yang didapat dari hasil kegiatan ekonomi

Biaya operasional Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan kegiatan ekonomi

Sumber modal Sumber modal usaha yang digunakan masyarakat pesisir dalam melakukan kegiatan ekonomi

Pembagian upah Jumlah prosentase pembagian upah antara nelayan dengan pemilik

Akses terhadap sumberdaya ekonomi

Tujuan pemasaran Lokasi penjualan dan distributor barang dagangan/hasil tangkapan/hasil olahan

Sumber pasokan bahan baku Daerah pemasok ikan/ bahan baku pengolahan Ketersediaan sarana-prasarana pendukung

Ketersediaan sarana-prasarana yang mampu mendukung kegiatan ekonomi masyarakat pesisir

Penggunaan teknologi

Jenis alat tangkap Jenis alat tangkap yang digunakan untuk melaut Metode pengolahan Cara pengolahan bahan baku

Keberadaan organisasi

Keberadaan lembaga/ komunitas sosial

Keberadaan kelompok yang menaungi aspirasi ikatan masyarakat lokal

Variabel Penelitian & Definisi Operasional (2) Sasaran 2 : Menganalisis pengaruh kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam Konsep

Minapolitan terhadap pengembangan wilayah pesisir di Kec. Brondong, Kab. Lamongan Sintesa Teori : Pengaruh kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam Konsep Minapolitan terhadap pengembangan wilayah pesisir

Sumber: Kompilasi Sintesa Tinjuan Pustaka dan Penulis, 2013

Kegiatan pemberdayaan masyarakat pesisir

Partisipasi masyarakat Keberadaan usaha mikro Keberadaan usaha pengolahan skala lokal di

kalangan masyarakat setempat

Kelembagaan Keberadaan lembaga ekonomi formal

Keberadaan koperasi atau bank, baik swasta maupun milik pemerintah

Modal sosial Keberadaan komunitas sosial Keberadaan kelompok yang menaungi aspirasi ikatan masyarakat lokal

Pengelolaan wilayah pesisir terpadu

Kemitraan Keberadaan sentra produksi Keberadaan pusat kegiatan industri pengolahan ikan

Koordinasi Kerjasama pengelolaan wilayah pesisir

Hubungan koordinasi atau kerjasama antar dinas sektoral terkait pengembangan wilayah pesisir

Pengembangan wilayah pesisir berkelanjutan

Keg.perikanan ramah lingkungan Teknologi alat tangkap Jenis alat tangkap yang mempengaruhi

kelestarian ekosistem laut Kesejahteraan ekonomi

Kemampuan mengakses sumberdaya ekonomi

Peluang untuk mendapatkan kemudahan dalam kegiatan ekonomi

Kesejahteraan sosial Kapasitas sosial

Kemampuan menentukan pilihan hidup menjadi lbh baik melalui kemunculan beragam jenis matapencaharian baru

Institusi Kapasitas kelembagaan

Tingkat kapabilitas birokrasi desa, institusi keuangan desa&institusi pengelola sumberdaya lokal untuk mengatur penggunaan sumberdaya secara efisien, merata & berkelanjutan

Aspek Indikator Variabel Definisi Operasional

No. Data Sumber Data Teknik Pengambilan Data

1. Kondisi eksisting kegiatan-kegiatan ekonomi wilayah pesisir Kec.Brondong

Wilayah pesisir Kec.Brondong

Observasi Partisipatif Pasif

2. Kondisi sosio-ekonomi masyarakat pesisir Kec.Brondong

Masyarakat pesisir Kec.Brondong

Wawancara Terstruktur

3.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengoptimalan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir di Kec.Brondong

Pendapat dari stakeholder

Wawancara Semiterstruktur (in-depth interview)

Data dan Perolehan Data Primer

Sumber : Penulis, 2012

No. Data Jenis Data Sumber Data Instansi Penyedia Data 1. Data terkait

kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

•Program pemberdayaan ekonomi masyarakat

•Kegiatan penyuluhan masyarakat

• Jumlah Koperasi/KUD • Jumlah nasabah KUD

•Data Bapemmas Kab. Lamongan

•Data DKP Kab. Lamongan •Data KUD Mina Tani •Data Dinas Koperasi

&UMKM Kab.Lamongan •Profil Kec. Brondong •Profil Kelurahan/ Monografi

Desa

•Bapemmas Kab. Lamongan •DKP Kab. Lamongan •Kecamatan Brondong •KUD Mina Tani •Dinas Koperasi &UMKM

Kab.Lamongan •Kelurahan Brondong •Desa Sedayulawas •Desa Labuhan •Desa Lohgung

2. Data terkait sarana-prasarana kegiatan perikanan

Data TPI, Pabrik Es, Cold Storage, SPDN

•Data KUD Mina Tani •Profil Kec. Brondong

•KUD Mina Tani •Kecamatan Brondong

3. Data Sosial-Ekonomi

• Jumlah penduduk •Kepadatan penduduk •Komposisi penduduk •Mata pencaharian

penduduk • Jumlah Penduduk

Miskin

•Kab. Lamongan dalam Angka

•Kec. Brondong dalam Angka •Data PPLS •Profil Kec. Brondong •Profil Kelurahan/ Monografi

Desa

•BPS Kab.Lamongan •Kecamatan Brondong •Bapemmas Kab.Lamongan •Kelurahan Brondong •Desa Sedayulawas •Desa Lohgung •Desa Labuhan

4. Peta Peta wilayah administratif Kec.Brondong

Album peta Kab.Lamongan Bappeda Kab.Lamongan

Data dan Perolehan Data Sekunder

Sumber : Penulis, 2012

Analisis Selama di Lapangan

(Model Miles & Huberman, 1984)

Arahan pengembangan wilayah pesisir berbasis pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam Konsep Minapolitan di Kec. Brondong, Kab. Lamongan

Survey Primer & Survey Sekunder

Ana

lisa

Mengidentifikasi karakteristik ekonomi eksisting masyarakat pesisir di Kec. Brondong, Kab. Lamongan

Menganalisis pengaruh kegiatan pemberdayaan ekonomi

masyarakat dlm Konsep Minapolitan terhadap pengembangan wilayah pesisir di Kec. Brondong, Kab. Lamongan

Merumuskan arahan pengembangan wilayah pesisir berbasis pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam Konsep Minapolitan

di Kec. Brondong, Kab. Lamongan

Content Analysis

Analisis Stakeholder & Content Analysis

Analisis Triangulasi

Pengumpulan Data

Has

il

• data reduction • data display • conclusion

(drawing/ verification)

Analisis Sebelum di Lapangan

Wilayah pesisir Kec. Brondong, Kab. Lamongan merupakan kawasan Minapolitan yang menjadi

sentra perikanan tangkap di Jawa Timur

Kawasan Minapolitan yg mengusung konsep pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan wilayahnya

Terdapat beberapa keg.pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir yang masih aktif dilakukan

Masih terdapat banyak penduduk miskin yang belum sejahtera

• Pengembangan Wilayah Pesisir Berkelanjutan • Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu • Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir • Karakteristik Ekonomi Masyarakat Pesisir • Penelitian Sebelumnya Ti

njau

an

Pust

aka

Rum

usan

M

asal

ah

4 | HASIL & PEMBAHASAN

Identifikasi Karakteristik Ekonomi Eksisting Masyarakat Wilayah Pesisir di Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan

PENENTUAN POPULASI & SAMPEL Wilayah Pesisir Kecamatan Brondong

= Sentra Minapolitan Tangkap

Penelitian Kualitatif

Perspektif Subjek

• Penangkap Ikan • Pengolah Ikan • Pedagang Ikan

Masyarakat Pesisir Kecamatan Brondong

Purposive Sampling

Non Probabilistik Sampling

Snowball Sampling

POPULASI

SAMPEL

Identifikasi Karakteristik Ekonomi Eksisting Masyarakat Wilayah Pesisir di Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan

Menemukan Kode Klasifikasi Data berdasarkan Kode Prediksi Data

1

Menemukan Kode Klasifikasi Data berdasarkan Kode Prediksi Data

2

Menemukan Kode Klasifikasi Data berdasarkan Kode Prediksi Data

3

Hasil Identifikasi karakteristik ekonomi eksisting masyarakat di wilayah pesisir Kec. Brondong

• Jenis kegiatan ekonomi yang paling dominan pada wilayah ini adalah penangkap ikan • Kegiatan budidaya ikan memiliki prospek yang menjanjikan. • Kegiatan usaha kecil dan pekerjaan buruh pabrik cukup membantu menyokong keuangan

rumahtangga. • Para pelaku usaha dari tiap jenis kegiatan ekonomi memiliki ketergantungan antara satu dengan yang

lain. • Jangkauan kegiatan ekonomi masyarakat setempat mencakup skala regional bahkan internasional. • Ketersediaan sarana-prasarana pendukung kegiatan ekonomi di wilayah ini sangat lengkap • Masyarakat nelayan lebih memilih membeli bahan bakar secara dari pengecer dibandingkan di SPDN

yang telah tersedia. • Jenis usaha pengolahan ikan yang dikelola masyarakat setempat didominasi oleh usaha

pemindangan. • Konsentrasi usaha pemindangan ikan dapat ditemukan di salah satu gang di area perkampungan

nelayan. • Penggunaan alat tangkap skala besar mulai beralih menjadi skala kecil. • Keberadaan komunitas nelayan kurang berfungsi dengan baik • Unit simpan pinjam yang dikelola oleh KUD Mina Tani dirasa kurang dapat merangkul masyarakat

setempat

Analisa Pengaruh Kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dalam Konsep Minapolitan terhadap Pengembangan Wilayah Pesisir di Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan

Identifikasi Stakeholders KELOMPOK

STAKEHOLDERS INTEREST (S) DAMPAK IMPORTANCE INFLUENCE

Dinas dan Kelautan dan Perikanan Kab. Lamongan

Menyusun program bantuan keperluan melaut untuk nelayan dan keperluan budidaya tambak untuk petani tambak + 5 5 Memiliki Unit Pelayanan Teknis (UPT) perikanan tingkat kecamatan pesisir (Paciran-Brondong)

Badan Pemberdayaan Masyarakat Kab.Lamongan

Menyusun program PNPM Mandiri Pedesaan berupa BUMDes Pasar Desa + 3 2

Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Lamongan

Membawahi bidang koperasi, khususnya KUD Mina Tani Brondong + 4 4 Memberdayakan koperasi simpan pinjam untuk masyarakat pesisir Brondong

Kecamatan Brondong

Menyusun alokasi distribusi bantuan keperluan melaut untuk nelayan dan keperluan budidaya tambak untuk petani tambak + 5 5 Melakukan pendampingan untuk membina koperasi-koperasi kecil

Kelurahan Brondong

Mengkoordinir kegiatan pengembangan wilayah pesisir di Kelurahan Brondong (khusunya kegiatan perikanan tangkap) + 5 5 Mengerahkan/mengumpulkan masyarakat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa/Kelurahan (Musrenbangdes)

Kepala Desa Labuhan

Mengkoordinir kegiatan pengembangan wilayah pesisir di Desa Labuhan (khususnya kegiatan budidaya tambak) +

5 4 Mengerahkan/mengumpulkan masyarakat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa/Kelurahan (Musrenbangdes)

Ahli Pemberdayaan Masyarakat

Memberi wawasan seputar metode-metode pemberdayaan masyarakat dalam konteks pengembangan wilayah pesisir

+ 5 5

Ketua Rukun Nelayan Brondong

Menjadi koordinator pengumpul para nelayan Brondong untuk dalam kegiatan pengayaan wawasan dalam melaut dan acara “Tutup Layar”

+ 5 5

Mengidentifikasi stakeholder kunci

Menganalisa wewenang stakeholder terhadap kebijakan

Menilai dan memetakan tingkat kepentingan dan pengaruh masing-masing stakeholder

Sumber: Hasil Analisa 2013

1

2

Tingkat Pengaruh

Stakeholders

Tingkat Kepentingan Stakeholders

unknown little/no importance

some importance

moderate importance

very important critical player

unknown little/no influence

some influence Bapemmas

Kab. Lamongan

moderate influence

significant influence

Dinkop & UMKM

Kab. Lamongan

Kepala Desa Labuhan

critical player

- DKP Kab.Lamongan - Kecamatan Brondong - Kelurahan Brondong - Ahli Pemberdayaan

Masyarakat - Ketua RN Brondong

Sumber : Hasil Analisis Stakeholders 2013 Keterangan : : Informan Wawancara

Menilai dan memetakan tingkat kepentingan dan pengaruh masing-masing stakeholder

Pemetaan Stakeholders

Landasan dan Strategi Partisipasi Stakeholders dalam Kebijakan

Tahapan Kebijakan

Jenis Partisipasi

Sharing Informasi (one way flow)

Konsultasi (two-way flow)

Kolaborasi (ikut dalam pengambilan

keputusan)

Pemberdayaan (pengerahan sumber

daya)

Identifikasi

DKP Kab.Lamongan mengadakan survey lapangan ke wilayah Brondong serta berdiskusi dengan pihak Kecamatan Brondong, Kelurahan Brondong, dan Ketua RN melalui FGD

Melakukan penilaian prioritas bantuan yang dibutuhkan dalam langkah pengoptimalan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir Kec. Brondong

Penilaian Awal

Paparan dari pihak Kec. Brondong (mewakili aspirasi masyarakat pesisir Kec. Brondong) mengenai kondisi aktual kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir Kec. Brondong yang tengah berjalan

Ahli Pemberdayaan Masyarakat memberikan gambaran mengenai ide arahan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang efektif, aplikatif dan implementatif kepada pihak DKP Kab. Lamongan, Kec. Brondong, dan Kelurahan Brondong melalui FGD

Rapat pengambilan keputusan oleh pihak DKP Kab. Lamongan (meliputi bidang: tangkap, budidaya, pengawasan dan P2HP) mengenai revisi arahan

Rapat interen oleh para perangkat Kecamatan Brondong, Kelurahan Brondong, dan RN mengenai rekomendasi arahan yang baru

Implementasi, Supervisi & Monitoring

Paparan dari pihak DKP Kab. Lamongan mengenai revisi arahan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir Kec. Brondong yang akan dilakukan

Feedback dari pihak Kecamatan Brondong, Kelurahan Brondong, dan Ketua RN melalui participatory monitoring

Pembentukan tim pengawas (steering commitee) implementasi arahan yang berasal dari masing-masing pihak (DKP, Kecamatan, Kelurahan, Kelompok RN)

Pihak Kec.Brondong dan Kelurahan Brondong mengadakan sosialisasi kebijakan kepada masyarakat pesisir Kecamatan Brondong mealui Musrenbangdes

Evaluasi Laporan evaluasi yang mengulas seluruh kegiatan selama perumusan arahan

Participatory evaluation oleh DKP Kab. Lamongan dan Kec. Brondong

Evaluasi independen dari kelompok RN

Evaluasi interen dari pihak Kelurahan Brondong

Sumber: Hasil Analisa 2013

Menyediakan landasan dan strategi partisipasi stakeholder dalam kebijakan 3

Analisa Pengaruh Kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dalam Konsep Minapolitan terhadap Pengembangan Wilayah Pesisir di Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan

Indikator Variabel Kelompok Stakeholders

DKP Kab. Lamongan

Kecamatan Brondong

Kelurahan Brondong

Rukun Nelayan

Ahli Pemberdayaan Masyarakat

Partisipasi masyarakat

Keberadaan usaha mikro

Kelembagaan Keberadaan lembaga ekonomi formal

Modal sosial Keberadaan komunitas sosial

Kemitraan Keberadaan sentra produksi

Koordinasi Kerjasama pengelolan wilayah pesisir

Kegiatan perikanan ramah lingkungan

Teknologi alat tangkap

Kesejahteraan ekonomi

Kemampuan mengakses sumberdaya ekonomi

Kesejahteraan sosial Kapasitas sosial

Institusi Kapasitas kelembagaan

• Selecting the unit of analysis • Making sense of the data

Preparation 1. 9 variabel dari tinjauan

pustaka 2. Analisis Stakeholder 3. In- depth interview

Pentranskripan Wawancara

• Developing analysis matrice • Data gathering by content • Grouping • Categorization

Organizing

• Developing analysis matrice • Data gathering by content • Grouping • Categorization

Organizing

Indikator Variabel Kelompok Stakeholders

DKP Kab. Lamongan

Kecamatan Brondong

Kelurahan Brondong Rukun Nelayan Ahli Pemberdayaan

Masyarakat

Partisipasi masyarakat

Keberadaan usaha mikro

Setuju Setuju Setuju Tidak Setuju Setuju T11.21, T11.23, T11.25, T11.26, T11.27, T11.28, T11.29, T11.30, T11.31, T11.48

T8.1, T8.2, T8.3, T8.8, T8.16

T9.1, T9.6, T9.37, T9.97

T9.27, T9.28, T9.30, T9.31, T9.38 T10.1, T10.2

Kelembagaan Keberadaan lembaga ekonomi formal

Setuju Setuju Setuju Tidak Setuju Setuju

T11.1, T11.2, T11.3, T11.5, T11.11, T11.13,

T11.14, T11.51 T8.4, T8.5, T8.6

T9.10, T9.11, T9.12, T9.13, T9.20, T9.47,

T9.89

T9.48, T9.49, T9.50, T9.51, T9.52, T9.53, T9.54, T9.55,

T9.56

T10.3, T10.4, T10.5, T10.6

Modal sosial Keberadaan komunitas sosial

Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju

T11.44, T11.45, T11.46, T11.47,

T11.50

T8.7, T8.17, T8.18, T8.19,

T8.20

T9.14, T9.15, T9.16, T9.17, T9.18, T9.19, T9.21, T9.22

T9.23, T9.24, T9.25

T10.7, T10.8, T10.9, T10.10, T10.11, T10.12, T10.13, T10.14, T10.15, T10.25, T10.26, T10.27, T10.38, T10.39, T10.40, T10.41, T10.42, T10.43

Kemitraan Keberadaan sentra produksi

Setuju Setuju Setuju Tidak Setuju Setuju

T11.8, T11.32, T11.34, T11.43

T8.12, T8.13, T8.14, T8.15 T9.86 T9.82, T9.83,

T9.84, T9.85, T9.87 T10.16, T10.17, T10.18,

T10.19, T10.20

Sumber: Komparasi Transkrip Wawancara dengan Variabel, 2013

• Developing analysis matrice • Data gathering by content • Grouping • Categorization

Organizing

Kesejahteraan ekonomi

Kemampuan mengakses sumberdaya ekonomi

Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju T11.19, T11.20, T11.22, T11.24, T11.33, T11.37, T11.39, T11.42, T11.49, T11.52, T11.54, T11.55

T8.9, T8.10, T8.11, T8.25, T8.29, T8.33,

T8.34

T9.2, T9.3, T9.4, T9.5, T9.7, T9.8, T9.9,

T9.33, T9.34, T9.36, T9.39, T9.40, T9.41, T9.57, T9.61, T9.63, T9.88, T9.96, T9.98

T9.35, T9.58, T9.59, T9.60,

T9.64, T9.73, T9.74 T10.29

Kesejahteraan sosial

Kapasitas sosial

Setuju Setuju Setuju Tidak Setuju Setuju

T11.16, T11.40 T8.26, T8.27, T8.30, T8.31,

T8.32

T9.29, T9.32, T9.90, T9.91, T9.92, T9.93,

T9.94 T9.75, T9.76, T9.77 T10.30, T10.31, T10.32,

T10.33

Institusi Kapasitas kelembagaan

Setuju Setuju Setuju Tidak Setuju Setuju

T11.10, T11.12, T11.15 T8.28 T9.45, T9.46, T9.81,

T9.99, T9.100 T9.26, T9.42,

T9.43, T9.44, T9.79 T10.23, T10.34,

T10.35, T10.36, T10.37

Indikator Variabel Kelompok Stakeholders

DKP Kab. Lamongan

Kecamatan Brondong

Kelurahan Brondong Rukun Nelayan Ahli Pemberdayaan

Masyarakat

Sumber: Komparasi Transkrip Wawancara dengan Variabel, 2013 *) Keterangan : Kode: “Tx.y”

Tx = urutan transkrip wawancara pada lampiran y = urutan kutipan kalimat/teks dalam transkrip

Kegiatan perikanan ramah lingkungan

Teknologi alat tangkap

Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju

T11.35, T11.36, T11.38, T11.53

T8.24, T8.40, T8.41 T9.95

T9.65, T9.66, T9.67, T9.68, T9.69,

T9.70, T9.71, T9.72 T10.22, T10.24, T10.28

Koordinasi

Kerjasama pengelolan wilayah pesisir

Setuju Setuju Setuju Tidak Setuju Setuju

T11.6, T11.7, T11.9, T11.17, T11.18, T11.41

T8.21, T8.22, T8.23, T8.35, T8.36, T8.37, T8.38, T8.39

T9.80 T9.78 T10.21, T10.22

Faktor-faktor yang paling berpengaruh tersebut yaitu: Keberadaan komunitas sosial Keberadaan lembaga ekonomi formal Kapasitas kelembagaan Keberadaan sentra produksi Kapasitas sosial

Resulting

Abstraction

Perumusan Arahan Pengembangan Wilayah Pesisir Berbasis Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dalam Konsep Minapolitan terhadap Pengembangan Wilayah Pesisir di Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan

Perumusan Arahan dari Faktor Keberadaan Komunitas Sosial

Karakteristik Eksisting Kebijakan Terkait Hasil Arahan Hasil sasaran 1: •Keberadaan komunitas sosial

berupa Kelompok Rukun Nelayan (RN), kurang berperan dalam mengoptimalkan pemberdayaan ekonomi nelayan.

Tambahan karakteristik eksisting dari hasil wawancara dengan stakeholders kunci: •Selain RN, terdapat beberapa

komunitas sosial yang berperan dalam koordinasi peminjaman modal (UEP, SPP, KOPWAN, dan KUB) dan pengawasan kelestarian lingkungan (POKWASMAS).

1. Keputusan Menteri Kelautan & Perikanan Republik Indonesia Nomor Kep.10/Men/2002 tentang Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan Pesisir Terpadu

2. Peraturan Menteri Kelautan & Perikanan Republik Indonesia Nomor Per.12/Men/2010 tentang Minapolitan

• Pengadaan kegiatan konsultasi publik secara rutin yang dibantu oleh aktivis sosial.

• Pengadaan kompetisi dan penghargaan yang didakan secara rutin bagi kelompok-kelompok masyarakat yang aktif berpatisipasi.

Sumber: Hasil Analisa, 2013

Perumusan Arahan dari Faktor Keberadaan Lembaga Ekonomi Formal

Karakteristik Eksisting Kebijakan Terkait Hasil Arahan Hasil sasaran 1: • Ketersediaan sarana-prasarana

pendukung kegiatan ekonomi di wilayah ini sangat lengkap.

• Unit simpan pinjam yang dikelola oleh KUD Mina Tani dirasa kurang dapat merangkul masyarakat setempat.

Tambahan karakteristik eksisting dari hasil wawancara dengan stakeholders kunci: • TPI dan Pabrik Rokok SKT yang dikelola

oleh KUD Mina Tani, menyerap banyak tenaga kerja

• Bantuan yang diberikan kepada nelayan melalui KUD Mina Tani, hanya berhak diterima oleh nelayan yang terdaftar sebagai anggota formal.

Peraturan Menteri Kelautan & Perikanan Republik Indonesia Nomor Per.12/Men/2010 tentang Minapolitan

Lembaga ekonomi formal membentuk kegiatan-kegiatan yang mampu mengakomodir kelompok ekonomi informal yang ada

Sumber: Hasil Analisa, 2013

Sumber: Hasil Analisa, 2013

Karakteristik Eksisting Hasil sasaran 1: • Ketersediaan sarana-prasarana pendukung kegiatan ekonomi di wilayah ini sangat lengkap. • Masyarakat nelayan lebih memilih membeli bahan bakar dari pengecer dibandingkan di SPDN yang telah tersedia. • Unit simpan pinjam yang dikelola oleh KUD Mina Tani dirasa kurang dapat merangkul masyarakat setempat. Tambahan karakteristik eksisting dari hasil wawancara dengan stakeholders kunci: • Terdapat perwakilan UPT Perikanan Brondong, namun masih belum memiliki kantor. • KUD Mina Tani mengurus regulasi ikan-ikan masuk dan pengelolaan TPI. • DKP memberi bantuan alat tangkap kepada nelayan. • Keluarahan Brondong memfasilitasi kebutuhan administrasi masyarakat setempat untuk kepentingan legal formal. • Kelurahan Brondong berperan sebagai tim pelaksana dan pengontrol pada sosialisasi pembangunan infrastruktur dari

pemerintah pusat. • Kelurahan Brondong membina mentalitas masyarakat dalam pelestarian lingkungan setempat. • Instansi pemerintah lokal (kecamatan dan kelurahan) berperan sebagai koordinator pelaksanaan rencana dari pemerintah

keabupaten kepada masyarakat setempat. • Terdapat dua pelabuhan utama, yaitu pelabuhan perikanan (PPN Brondong) dan pelabuhan perhubungan barang (Pelra

Sedayulawas). • Lembaga keuangan berperan sebagai sumber pinjaman modal uang untuk membeli perahu atau alat tangkap pada saat

musim angin, di saat nelayan tidak bisa menghasilkan pendapatan. • Dinkop & UMKM Jawa Timur memberikan dana hibah bagi kelompok koperasi wanita di Brondong. • Kegiatan PUGAR dan PUMP didanai oleh pemerintah provinsi Jawa Timur atas rekomendasi DKP Kab. Lamongan. • Program PNPM Mandiri Perdesaan dari Kabupaten Lamongan mengalokasikan dana untuk kelompok UEP dan SPP. • Peran Syahbandar yang dibawahi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membantu nelayan dalam pengaturan

waktu melaut dan menginformasikan ramalan cuaca. • Perum Prasarana Perikanan Samudra (PPS) yang dibawahi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengelola

SPDN yang berada di kompleks PPN Brondong.

Perumusan Arahan dari Faktor Kapasitas Kelembagaan

Kebijakan Terkait Hasil Arahan 1. Keputusan Menteri Kelautan &

Perikanan Republik Indonesia Nomor Kep.10/Men/2002 tentang Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan Pesisir Terpadu

2. Peraturan Menteri Kelautan & Perikanan Republik Indonesia Nomor Per.12/Men/2010 tentang Minapolitan

• Mempertajam kinerja tim UPT Perikanan Brondong untuk lebih memahami kebutuhan masyarakat pesisir setempat (khususnya nelayan)

• Mengawasi pengelolaan sarana-prasarana pendukung kegiatan perikanan

Sumber: Hasil Analisa, 2013

Perumusan Arahan dari Faktor Keberadaan Sentra Produksi

Karakteristik Eksisting Hasil sasaran 1: • Para pelaku usaha dari tiap jenis kegiatan ekonomi memiliki ketergantungan antara satu dengan

yang lain. • Jangkauan kegiatan ekonomi masyarakat setempat mencakup skala regional bahkan

internasional. • Ketersediaan sarana-prasarana pendukung kegiatan ekonomi di wilayah ini sangat lengkap • Jenis usaha pengolahan ikan yang dikelola masyarakat setempat didominasi oleh usaha

pemindangan. • Konsentrasi usaha pemindangan ikan dapat ditemukan disalah satu gang di area perkampungan

nelayan. Tambahan karakteristik eksisting dari hasil wawancara dengan stakeholders kunci: • Kegiatan industri tradisional yang ada di pesisir Brondong sedang diarahkan menjadi modern

melalui industrialisasi kawasan sentra produksi • Hampir seluruh kegiatan pemindangan ikan yang ada sudah sejak belasan tahun memiliki link

pemasaran masing-masing yang berskala regional. • Penduduk wanita di pesisir Brondong saat ini sedang dibekali keterampilan mengolah garam

beryodium. • TPI dan Pabrik Rokok SKT yang dikelola oleh KUD Mina Tani, menyerap banyak tenaga kerja

Sumber: Hasil Analisa, 2013

Kebijakan Terkait Hasil Arahan 1. Keputusan Menteri Kelautan & Perikanan

Republik Indonesia Nomor Kep.10/Men/2002 tentang Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan Pesisir Terpadu

2. Peraturan Menteri Kelautan & Perikanan Republik Indonesia Nomor Per.12/Men/2010 tentang Minapolitan

3. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Kep.32/Men/2010 tentang Penetapan Kawasan Minapolitan

4. SK Bupati Lamongan Nomor: 188/152/Kep/413.013/2011 tentang Perubahan atas Keputusan Bupati Lamongan Nomor: 188/213/Kep/413.013/2010 tentang Penetapan kawasan Minapolitan Kabupaten Lamongan Tahun 2010

• Peningkatkan variasi jenis mata pencaharian masyarakat pesisir Brondong yang mendukung produksi pokok perikanan

• Meningkatkan diversifikasi produk olahan turunan

• Bekerjasama dengan pengusaha besar untuk dapat merangkul beberapa pengusaha kecil menjadi kelompok usaha bersama

• Memperhatikan kesesuaian kebijakan terkait rencana industrialisasi kawasan sentra produksi dengan kebutuhan dan karakteristik sosial-ekonomi masyarakat pesisir setempat

Sumber: Hasil Analisa, 2013

Perumusan Arahan dari Faktor Kapasitas Sosial

Sumber: Hasil Analisa, 2013

Karakteristik Eksisting Hasil sasaran 1: • Jenis kegiatan ekonomi yang paling dominan pada wilayah ini adalah penangkap ikan • Kegiatan budidaya ikan memiliki prospek yang menjanjikan. • Kegiatan usaha kecil dan pekerjaan buruh pabrik cukup membantu menyokong keuangan rumah

tangga. • Jenis usaha pengolahan ikan yang dikelola masyarakat setempat didominasi oleh usaha

pemindangan. • Penggunaan alat tangkap skala besar mulai beralih menjadi skala kecil. Tambahan karakteristik eksisting dari hasil wawancara dengan stakeholders kunci: • TPI dan Pabrik Rokok SKT yang dikelola oleh KUD Mina Tani, menyerap banyak tenaga kerja • Penduduk Desa Sedayulawas dibekali keterampilan mengolah garam siap konsumsi untuk

rencana pengembangan industri garam beryodium. • Terdapat Kampung Kerapu di Desa Labuhan • Keberagaman matapencaharian di wilayah pesisir Brondong dipengaruhi oleh skill yang dimiliki

masing-masing individu. • Tingkat pendidikan dan karakter yang terbentuk dari lingkungan kerja selama di laut, membuat

watak masyarakat nelayan yang keras dan susah diatur. • Penggunaan teknologi alat tangkap oleh masyarakat nelayan Brondong tergolong sangat maju.

Kebijakan Terkait Hasil Arahan Peraturan Menteri Kelautan & Perikanan Republik Indonesia Nomor Per.12/Men/2010 tentang Minapolitan

• Peningkatan kemampuan keterampilan masyarakat pesisir Brondong yang mendukung kegiatan usaha di bidang perikanan

• Meningkatkan kegiatan budidaya tambak kerapu • Mengembangkan usaha pengolahan garam

beryodium

Sumber: Hasil Analisa, 2013

5 | KESIMPULAN & SARAN

• Jenis kegiatan ekonomi yang paling dominan pada wilayah ini adalah penangkap ikan • Kegiatan budidaya ikan memiliki prospek yang menjanjikan. • Kegiatan usaha kecil dan pekerjaan buruh pabrik cukup membantu menyokong

keuangan rumahtangga. • Para pelaku usaha dari tiap jenis kegiatan ekonomi memiliki ketergantungan antara

satu dengan yang lain. • Jangkauan kegiatan ekonomi masyarakat setempat mencakup skala regional bahkan

internasional. • Ketersediaan sarana-prasarana pendukung kegiatan ekonomi di wilayah ini sangat

lengkap • Masyarakat nelayan lebih memilih membeli bahan bakar secara dari pengecer

dibandingkan di SPDN yang telah tersedia. • Jenis usaha pengolahan ikan yang dikelola masyarakat setempat didominasi oleh

usaha pemindangan. • Konsentrasi usaha pemindangan ikan dapat ditemukan disalah satu gang di area

perkampungan nelayan. • Penggunaan alat tangkap skala besar mulai beralih menjadi skala kecil. • Keberadaan komunitas sosial berupa Kelompok Rukun Nelayan (RN), kurang

berperan dalam mengoptimalkan pemberdayaan ekonomi nelayan. • Unit simpan pinjam yang dikelola oleh KUD Mina Tani dirasa kurang dapat

merangkul masyarakat setempat.

Masih ditemukannya banyak penduduk miskin wilayah pesisir Kec. Brondong, Kab. Lamongan, menunjukkan adanya ketidakoptimalan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat.

Kara

kter

isti

k ek

onom

i mas

yara

kat

Dalam menganalisis pengaruh kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam Konsep Minapolitan terhadap pengembangan wilayah pesisir Brondong, ditemukan lima faktor yang paling mempengaruhi pengoptimalan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

1) Keberadaan komunitas sosial, 2) Keberadaan lembaga ekonomi formal, 3) Kapasitas kelembagaan, 4) Keberadaan sentra produksi, dan 5) Kapasitas sosial.

5 f

akto

r pa

ling

berp

enga

ruh

5 faktor yang paling berpengaruh + pertimbangan kondisi eksisting setempat

1. Keberadaan komunitas sosial • Pengadaan kegiatan konsultasi publik secara rutin yang dibantu oleh aktivis sosial. • Pengadaan kompetisi dan penghargaan yang didakan secara rutin bagi kelompok-kelompok

masyarakat yang aktif berpatisipasi. 2. Keberadaan lembaga ekonomi formal

Lembaga ekonomi formal membentuk kegiatan-kegiatan yang mampu mengakomodir kelompok ekonomi informal yang ada.

3. Kapasitas kelembagaan • Mempertajam kinerja tim UPT Perikanan Brondong untuk lebih memahami kebutuhan

masyarakat pesisir setempat (khususnya nelayan) • Mengawasi pengelolaan sarana-prasarana pendukung kegiatan perikanan

4. Keberadaan sentra produksi • Peningkatkan variasi jenis mata pencaharian masyarakat pesisir Brondong yang mendukung

produksi pokok perikanan • Meningkatkan diversifikasi produk olahan turunan • Bekerjasama dengan pengusaha besar untuk dapat merangkul beberapa pengusaha kecil

menjadi kelompok usaha bersama • Memperhatikan kesesuaian kebijakan terkait rencana industrialisasi kawasan sentra produksi

dengan kebutuhan dan karakteristik sosial-ekonomi masyarakat pesisir setempat 5. Kapasitas sosial

• Peningkatan kemampuan keterampilan masyarakat pesisir Brondong yang mendukung kegiatan usaha di bidang perikanan

• Meningkatkan kegiatan budidaya tambak kerapu • Mengembangkan usaha pengolahan garam beryodium

Ara

han

peng

emba

ngan

wila

yah

pesi

sir

Beberapa saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian

ini adalah sebagai berikut:

• Perlu dilakukan studi lebih lanjut dalam memunculkan strategi yang mampu mengangkat peran komunitas sosial dalam pengembangan wilayah pesisir Brondong. Dalam pengembangan wilayah pesisir berbasis pemberdayaan masyarakat, unsur modal sosial adalah kunci utama untuk dapat melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan wilayah itu sendiri. Hal ini dilakukan agar perencanaan yang dilakukan menjadi lebih implementatif sesuai dengan keadaan riil dari masyarakat di wilayah perencanaan tersebut.

• Perlu adanya pelibatan para aktivis sosial dalam pendekatan kepada masyarakat pesisir Brondong. Hal ini untuk menjembatani kepentingan pemerintah dan kebutuhan masyarakat setempat