Pengembangan Pendidikan Vokasi_3
-
Upload
muhamad-luthfi -
Category
Documents
-
view
12 -
download
0
description
Transcript of Pengembangan Pendidikan Vokasi_3
Kepala Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN VOKASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
2
UU PERINDUSTRIANPASAL 16Pembangunan sumber daya manusia Industri dilakukan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten, meliputi:a. wirausaha Industri;b. tenaga kerja Industri;c. pembina Industri; dand. konsultan Industri.
Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah memfasilitasi pembangunan pusat pendidikan dan pelatihan Industri di wilayah pusat pertumbuhan Industri.
PASAL 20
Untuk memenuhi ketersediaan tenaga kerja Industri yang kompeten, Menteri memfasilitasi pembentukan lembaga sertifikasi profesi dan tempat uji kompetensi.
PASAL 26
3
RPP Pembangunan Tenaga Kerja Industri
(1) Pembangunan tenaga kerja Industri bertujuan:a. Menyediakan tenaga kerja Industri kompeten yang siap kerja sesuai dengan
kebutuhan perusahaan industri dan/atau perusahaan kawasan industri;b. meningkatkan produktivitas tenaga kerja Industri;c. meningkatkan penyerapan tenaga kerja di sektor Industri; dand. memberikan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja Industri.
(2) Pembangunan tenaga kerja industri dilakukan melalui :1. pendidikan vokasi Industri berbasis kompetensi;2. pendidikan dan pelatihan Industri berbasis kompetensi; dan/atau3. pemagangan Industri.
(3) Untuk memastikan kualitas tenaga kerja Industri yang sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan kerja diperlukan Sertifikasi kompetensi.
4
PENDIDIKAN VOKASI INDUSTRI
(1) Pendidikan vokasi Industri berbasis kompetensi diselenggarakan mengacu pada SKKNI bidang Industri dan dengan memperhatikan kebutuhan tenaga kerja perusahaan industri dan/atau perusahaan kawasan industri
(2) Pendidikan Vokasi Industri meliputi:a. pendidikan menengah kejuruan;b. program diploma 1 (termasuk Akademi Komunitas), c. program diploma 2 (termasuk Akademi Komunitas),d. program diploma 3,e. program diploma 4,f. program magister terapan,g. program doktor terapan,
(3) Pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi diselenggarakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
RPP Pembangunan Tenaga kerja Industri
5
RPP Pembangunan Tenaga kerja Industri
(4) Penyelenggaraan pendidikan vokasi Industri berbasis kompetensi dilengkapi dengan pabrik dalam sekolah (teaching factory), LSP dan TUK.
(5) Dalam hal penyelenggara pendidikan vokasi industri belum memiliki pabrik dalam sekolah (teaching factory) dan TUK, harus melakukan kerjasama dengan perusahaan industri dan/atau lembaga penelitian dan pengembangan
(6) Penyelenggara pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi melakukan sertifikasi kompetensi.
(7) Menteri, menteri terkait, Gubernur, Bupati/Walikota, pelaku Industri, dan masyarakat dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi Industri berbasis kompetensi.
6
Pengembangan ST/Akademi Menjadi Politeknik
Manfaat Pengembangan Unit Pendidikan Tinggi Kemenperin menjadi Politeknik, antara lain:
1. Pengembangan program pendidikan sampai dengan Magister Terapan dan Doktor Terapan
2. Dimungkinkan pembukaan Program Studi baru sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja industri.
3. Pangkat dan Jabatan dosen bisa sampai dengan Guru Besar (apabila dikembangkan sampai program magister terapan dan doktor terapan)
7
PROGRAM STUDI POLITEKNIK YANG TELAH DISETUJUI KEMENDIKBUD
Unit Kerja SPESIALISASI
Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan
• Teknik Kimia (D3)• Teknik Mekanika (D3)• Agribisnis Kelapa Sawit (D3)
Politeknik “ATI” Padang
• Manajemen Logistik Industri Agro (D3)• Teknik Industri Agro (D3)• Teknik Kimia Bahan Nabati (D3)• Analisis Kimia (D3)
Politeknik “STMI” Jakarta
• Teknik Industri Otomotif (D4)• Sistem Informasi Industri Otomotif (D4)• Teknik Kimia Polmer (D4)• Administrasi Bisnis Industri Otomotif (D4)
Politeknik “APP” Jakarta• Perdagangan Internasional Wil. ASEAN dan RRT (D3)• Manajemen Logistik Industri Elektronika (D3)• Manajemen Pemasaran Industri Elektronika (D3)
8
Unit Kerja SPESIALISASI
Politeknik “AKA” Bogor•Analisis Kimia (D3)•Penjaminan Mutu Industri Pangan (D3)•Pengolahan Limbah Industri (D4)
Politeknik “ATK” Yogyakarta•Teknologi Pengolahan Kulit (D3)•Teknologi Pengolahan Produk Kulit (D3)•Teknologi Pengolahan Karet dan Plastik (D3)
Politeknik “STTT” Bandung•Teknik Tekstil (D4)•Kimia Tekstil (D4)•Produksi Garmen (D4)
Politeknik “ATI” Makassar
•Teknik Industri Agro (D3)•Teknik Manufaktur Industri Agro (D3)•Otomasi Sistem Permesinan (D3)•Teknik Kimia Mineral (D3)
PROGRAM STUDI POLITEKNIK YANG TELAH DISETUJUI KEMENDIKBUD
9
Persiapan Menuju PolliteknikHal-hal yang harus disiapkan oleh Pendidikan Tinggi untuk menjadi Politeknik, adalah:
1. Mempersiapkan NaskahAkademik dan organisasi tata kerja Politeknik untuk dibahas bersama Kementerian PAN dan RB.
2. Menyusun dan mengembangkan kurikulum pendidikan berbasis kompetensi sesuai dengan program studi baru serta berdasarkan SKKNI dan kebutuhan dunia usaha industri.
3. Kurikulum yang telah disusun dibahas dengan dunia usaha industri dan asosiasi industri demi terwujudnya sinergi antara unit pendidikan dengan dunia usaha industri.
4. Meningkatkan kompetensi tenaga pengajar (dosen) melalu idiklat, magang industri, pendidikan formal, dll.
5. Menyiapkan dan meningkatkan sarana prasarana pembelajaran meliputi laboratorium, workshop, teaching factory, serta LSP dan TUK untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan Politeknik berbasis spesialisasi dan kompetensi.
6. Menyusun draft statuta Politeknik untuk dibahas bersama Pusdiklat Industri dan Biro Hukum untuk selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Menteri Perindustrian.
7. Menyusun Grand Design atau Rencana Induk Pengembangan (RIP) Politeknik di masing-masing PT
11
UU Perindustrian Pasal 20 :“Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah memfasilitasi pembangunan pusat pendidikan dan pelatihan Industri di wilayah pusat pertumbuhan Industri”
Untuk mendukung UU Perindustrian tersebut telah ditandatangani Nota Kesepahaman antara Kementerian Perindustrian dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang pengembangan Akademi Komunitas (AK) Industri.
Tujuan Penyelenggaraan AK bidang Industri adalah:1) Memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri tingkat ahli pratama dan ahli muda,
khususnya pada wilayah-wilayah pusat pertumbuhan industri 2) Membangun dan memberdayakan SDM pada wilayah/kawasan industri
menjadi tenaga kerja industri kompeten yang sesuai kebutuhan dunia usaha industri
Fungsi yang dilaksanakan oleh AK:3) Akademik/Pendidikan4) Penelitian dan Pengembangan (Inovasi)5) Pengembangan Kerjasama
AKADEMI KOMUNITAS
12
Akademi Komunitas Tempat Kerjasama Unit Pendidikan dan IndustriD1 Karet Pontianak, Kalbar AKA Bogor PT. Lyman Agro dan
Perusahaan Karet di Kalbar
D1 Pemintalan (Tekstil) Surabaya, Jatim STTT Tekstil PT. APAC Inti Corpora, Asosiasi Tekstil Jatim
D1 Garmen Semarang, Jateng STTT Tekstil PT. APAC Inti CorporaD2 Pemintalan (Tekstil) Semarang, Jateng STTT Tekstil PT. APAC Inti CorporaD1 Logistik Jakarta APP Jakarta ASPERINDOD1 Alas Kaki Sidoarjo, Jatim ATK Yogyakarta BPIPI Sidoarjo
Akademi Komunitas bidang Industri yang sedang berjalan
Akademi Komunitas bidang Industri yang akan dikembangkan
Akademi Komunitas Tempat Kerjasama Industri
D1/D2 Tekstil Solo, API Jateng dan Perusahaan Tekstil di Jateng
D1/D2 Petrokimia Banten INAPLAST dan Perusahaan Petrokimia di Banten
D1/D2 Pengolahan /Pemurnian Mineral (Smelter)
Morowali Perusahaan Pertambangan
D1 Elektronika & Otomotif Karawang Perusahaan Industri pada Kawasan T1
Akademi Komunitas
13
Persyaratan Pendirian Akademi Komunitas :(sesuai Permendikbud Nomor 48 Tahun 2013)
1. Studi Kelayakan
2. Rancangan Statuta
3. Rancangan Program Akademik
4. Rancangan Rencana Strategis
5. Rancangan Sistem Penjaminan Mutu Internal
6. Perjanjian Kerjasama (Kementerian bersama pemerintah daerah dengan dunia usaha industri)
Akademi Komunitas
14
* Catatan : Kemenperin (cg. Pusdiklat Industri) sesuai dengan MoU antara Sekjen Kemendikbud dan Sekjen Kemenperin tentang Pendirian dan Pengembangan Akademi Komunitas
DIGRAM ALIR : PENDIRIAN A.K (Status - Negeri)
15
Peningkatan animo masyarakat
Penyerapan lulusan pada dunia industry 100% dengan masa tunggu 3 – 6 bulan
Pembentukan LSP dan TUK/TAK
Pembentukan Unit produksi/Teaching Factory
Peningkatan peringkat akreditasi
Menciptakan suasana yang kondusif
15
Indikator Penilaian Kinerja
5P +
1M