PENGEMBANGAN PBR (PEMBELAJARAN BERBASIS RISET) … Out PBR UNEJ.pdfUniversitas jember berada pada...

16
IMPLEMENTASI PBR DI LINGKUNGAN UNEJ FEBRUARI 2016 1 | Page PENGEMBANGAN PBR (PEMBELAJARAN BERBASIS RISET) DALAM MATA KULIAH Oleh Prof. Drs. Dafik, M.Sc, Ph.D. Disampaikan pada acara FGD PBR untuk bahan penyusunan Pedomana Implementasi PBR di Lingkungan Universitas Jember LEMBAGA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER DESEMBER 2015

Transcript of PENGEMBANGAN PBR (PEMBELAJARAN BERBASIS RISET) … Out PBR UNEJ.pdfUniversitas jember berada pada...

Page 1: PENGEMBANGAN PBR (PEMBELAJARAN BERBASIS RISET) … Out PBR UNEJ.pdfUniversitas jember berada pada posisi 25 dalam kepemilikan artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam scopus pada tahun

IMPLEMENTASI PBR DI LINGKUNGAN UNEJ FEBRUARI 2016

1 | P a g e

PENGEMBANGAN

PBR (PEMBELAJARAN BERBASIS RISET)

DALAM MATA KULIAH

Oleh

Prof. Drs. Dafik, M.Sc, Ph.D.

Disampaikan pada acara FGD PBR untuk bahan penyusunan

Pedomana Implementasi PBR

di Lingkungan Universitas Jember

LEMBAGA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

DESEMBER 2015

Page 2: PENGEMBANGAN PBR (PEMBELAJARAN BERBASIS RISET) … Out PBR UNEJ.pdfUniversitas jember berada pada posisi 25 dalam kepemilikan artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam scopus pada tahun

IMPLEMENTASI PBR DI LINGKUNGAN UNEJ FEBRUARI 2016

2 | P a g e

DAFTAR ISI

1. Pendahuluan

2. Teori Pendukung Terlaksanaanya PBR

3. Strategi Mewujudkan PBR dalam Mata Kuliah

4. Sintaksis Penerapan PBR dalam Perkuliahan

5. Rekomendasi Terlaksananya PBR di Lingkungan UNEJ

6. Saran Terialisasinya PBR dalam Mata Kuliah

DAFTAR RUJUKAN

Page 3: PENGEMBANGAN PBR (PEMBELAJARAN BERBASIS RISET) … Out PBR UNEJ.pdfUniversitas jember berada pada posisi 25 dalam kepemilikan artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam scopus pada tahun

IMPLEMENTASI PBR DI LINGKUNGAN UNEJ FEBRUARI 2016

3 | P a g e

1. Pendahuluan

Secara umum budaya penelitian di perguruan tinggi Indonesia masih belum

menggembirakan, hal ini ditunjukkan dengan data yang bersumber dari SJR (Scimago Journal and

Country Rank) 2014, lihat Gambar 1. Dibandingkan dengan lima negara asean yaitu Singapore,

Malaysia, Thailand dan Philipine, negara Indonesia menempati posisi terbawah dengan hanya

memiliki 5.499 artikel yang dipublikasi di journal internasional terindeks Scopus. Padahal tantangan

nyata perguruan tinggi ke depan adalah bagaimana menjadikan perguruan tinggi itu memiliki label

World Class University (WCU) supaya dapat bersaing dengan perguruan tinggi lainnya secara

global, lebih-lebih pada era Masyarakat Ekonomi Asea (MEA) sekarang ini. Kegiatan penelitian

dipahamai sebagai core concern yang harus dikembangkan untuk menuju ke WCU. Universitas

harus memberikan perhatian besar terhadap terciptanya budaya penelitian dan mutu penelitian

sehingga kegiatan penelitian dipahami oleh seluruh civitas akademika yaitu Dosen, Mahasiswa dan

Staf untuk dijadikan indikator utama pengembangan universitas. Aktivitas penelitian harus

dijalankan di setiap kegiatan akademik manapun, di kegiatan sehari-hari, di lab, di lapangan, di

forum dan diskusi ilmiah, di kelompok atau kajian ilmiah dan termasuk di dalam kelas pembelajaran.

Intinya kegiatan penelitian harus diintegrasikan dalam akvitas belajar dan pembelajaran dosen dan

mahasiswa.

Gambar 1. Grafik perbandingan jumlah publikasi ilmiah empat negara asean

Pada level internasional perguruan tinggi terbagi dalam dua kategori besar yaitu perguruan

tinggi yang fokus pada pembelajaran kemudian dinamakan teaching-university, dan perguruan tinggi

yang lebih fokus pada aktivitas penelitian kemudian dikenal dengan nama research university.

Page 4: PENGEMBANGAN PBR (PEMBELAJARAN BERBASIS RISET) … Out PBR UNEJ.pdfUniversitas jember berada pada posisi 25 dalam kepemilikan artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam scopus pada tahun

IMPLEMENTASI PBR DI LINGKUNGAN UNEJ FEBRUARI 2016

4 | P a g e

Menjadi teaching university, walaupun tidak terlalu menjanjikan di era global sekarang ini, asalkan

dikelola dengan baik, bukanlah hal yang buruk, artinya universitas dapat menerima dan mengelola

program-program undergraduate, atau profesi, serta mengelola pembelajaran dengan baik sehingga

menghasilkan lulusan yang handal dan berdaya saing global. Namun demikian menjadi research-

university merupakan pilihan terbaik di masa yang akan datang, karena beberapa indikator

performansi perguruan tinggi terbaik sekarang adalah menekankan pada pentingnya penelitian

dosen dan mahasiswanya. Hanya dengan indikator penelitian yang baguslah universitas

mendapatkan label universitas ternama di dunia. Universitas akan dikatakan terbaik dalam kegiatan

risetnya apabila universitas mendapatkan label WCRU (World Class Researh University).

Bagaimana label ini dapat diperoleh? Salah satunya dengan mengintegrasikan kegiatan risetnya

dalam setiap pembelajaran.

Terkait kegiatan riset di perguruan tinggi, UU Pendidikan tinggi sudah dengan jelas tentang

menjelaskan, terutama di pasal 45 dan 46.

Pasal 45

1. Penelitian di Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu pengetahuan dan

Teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.

2. Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Sivitas Akademika sesuai

dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik.

3. Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan berdasarkan jalur kompetensi dan

kompetisi.

Pasal 46

Hasil Penelitian bermanfaat untuk: a. pengayaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta

pembelajaran; b. peningkatan mutu Perguruan Tinggi dan kemajuan peradaban bangsa; c.

peningkatan kemandirian, kemajuan, dan daya saing bangsa; d. pemenuhan kebutuhan strategis

pembangunan nasional; dan perubahan Masyarakat Indonesia menjadi Masyarakat berbasis ilmu

pengetahuan.

Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar nasional Pendidikan Tinggi juga

memperkuat pentingnya kegiatan penelitian di perguruan tinggi. Didalam Permendikbud ini

dijelaskan bahkan standard nasional pendidikan tinggi terdiri dari 24 standar yaitu 8 standar nasional

pendidikan, 8 standar nasional penelitian dan 8 standar nasional pengabdian. Rincian 8 standar

penelitian adalah sebagai berikut standar hasil penelitian; standar isi penelitian; standar proses

penelitian; standar penilaian penelitian; standar peneliti; standar sarana dan prasarana penelitian;

standar pengelolaan penelitian; dan standar pendanaan dan pembiayaan penelitian. Munculnya

standar penelitian secara tepisah ini jelas semakin mempertegas bahwa terbentuknya research

university sudah mendapatkan wadah khusus dalam Permenristekdikti No 44 tahun 2014 ini.

Permasalahannya sekarang, siapkah Universitas Jember menuju ke arah research

university, atau dengan istilah lain menciptakan University Scholar. Jawabannya sejauh mana

Page 5: PENGEMBANGAN PBR (PEMBELAJARAN BERBASIS RISET) … Out PBR UNEJ.pdfUniversitas jember berada pada posisi 25 dalam kepemilikan artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam scopus pada tahun

IMPLEMENTASI PBR DI LINGKUNGAN UNEJ FEBRUARI 2016

5 | P a g e

keberadaan infrastruktur dan suprastruktur yang mendukung kearah terciptanya kegiatan riset ini.

Kemudian bagaimana existing condition kepemilikan publikasi civitas akademika universitas jember

sekarang? jawabanya data dalam Gambar 2 menunjukkan bahwa kondisi kita masih jauh dari

harapan. Universitas jember berada pada posisi 25 dalam kepemilikan artikel ilmiah yang

dipublikasikan dalam scopus pada tahun 2014.

Gambar 2. Grafik perbandingan jumlah publikasi ilmiah sepuluh universitas di Indoneisa

Dengan demikian kerja keras kearah ini, harus segera dimantapkan, dan payung hukum terutama

dalam statuta dan keputusan rektor terkait revitalisasi research harus segera dikembangkan.

Misalnya mengembangkan laboratorium atau kelompok kajian, grup penelitian untuk bidang kajian

yang interdisipliner dan multidisipliner, mengembangkan program visiting researcher atau scholar,

magang penelitian, insentif international conference dan publikasi ilmiah, dan lain sebagainya

termasuk yang paling penting adalah mengintegrasikan penelitian dalam pembelajaran.

Integrasi penelitian dalam pembelajaran, selanjutnya dikenal dengan istilah Pembelajaran

Berbasis Riset atau Research Based Learning. Pembelajaran Berbasis Riset (PBR/RBL) didasari

filosofi konstruktivisme yang mencakup 4 (empat) aspek yaitu: pembelajaran yang berbasis masalah

dan masalah harus muncul dari masalah dalam penelitian yang dikembangkan oleh penelitian

dosen, pembelajaran dengan mengembangkan prior knowledge yang mutakhir berdasarkan hasil-

hasil penelitian mutakhir, mengumpulkan, menganalisa data dan menguji kebenaran hasil analisa,

dan terakhir adalah mengembangkan laporan dan publikasi. Menyadari bahwa PBR sangat melekat

pada tugas tridarma kita sebagai dosen, maka penerapan PBR dalam mata kuliah di lingkungan

Universitas Jember ini menjadi sangat penting.

Page 6: PENGEMBANGAN PBR (PEMBELAJARAN BERBASIS RISET) … Out PBR UNEJ.pdfUniversitas jember berada pada posisi 25 dalam kepemilikan artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam scopus pada tahun

IMPLEMENTASI PBR DI LINGKUNGAN UNEJ FEBRUARI 2016

6 | P a g e

2. Teori Pendukung Terlaksanaanya PBR

PBR merupakan metode pembelajaran yang menggunakan contextual learning, authentic

learning, problem-solving, cooperative learning, hands on & minds on learning, dan inquiry

discovery approach. Target dari penerapan PBR adalah mendorong terciptanya keterampilan

berfikir tingkat tinggi pada diri dosen dan mahasiswa. Mahasiswa tidak hanya dijejali denngan

informasi dan ilmu pengetahuan namun harus dibawa ke level yang tinggi yaitu creating atau

comunicating. Pencapaian sampai level ini dalam teori pembelajaran dikenal dengan tercapainya

keterampilan berpikir tingkat tinggi yang diterjemahkan dari kalimat Higher Order Thinking Skills

(HOTS).

Gambar 3. Taxonomy Bloom yang direvisi

Secara teoritis keterampilan

berfikir tingkat tinggi terkait langsung

dengan hirarki taksonomi yang

diajukan oleh Bloom (1956). Bloom

membagi level berfikir kedalam enam

level, yaitu knowledge (Recall or locate

information), comprehension

(Understand learned facts), application

(Apply what has been learned to new

situations), analysis (“Take apart”

information to examine different parts ),

synthesis (Create or invent something;

bring together more than one idea) dan

evaluation (Consider evidence to support conclusions). Kemudian perkembangan selanjutnya

Anderson L, and Krathwohl, D. (2001) dalam bukunya yang berjudul “Assessing: A Revision of

Bloom’s Taxonomy” yang dipublikasi oleh Publishing Co, New York, US merevisi level taxonomi ini

menjadi remembering, understanding, applying, analysing, evaluating, creating, Lihat Gambar 3.

Hasil revisi dari Anderson and Krathwohl inilah yang kemudian dengan mudah diterima oleh banyak

saintisi dan praktisi sehingga keberadaannnya selalu menjadi rujukan dari perkembangan teori

pembelajaran. Dalam perkembangannya remembering, understanding, applying dikategorikan

dalam recalling dan processing (yaitu Lower Order Thinking Skill (LOTS)), sedangkan analysing,

evaluating, creating dikategorikan dalam creative thinking (yaitu Higher Order Thinking Skills

(HOTS).

Dalam perspektif penelitian tahapan keterampilan berpikir tingkat tinggi itu dialami oleh

peneliti melalui: (1) Mengingat, yaitu kemampuan menyebutkan kembali informasi atau

pengetahuan yang tersimpannya (setelah melakukan proses observasi terhadap fenomena yang

Page 7: PENGEMBANGAN PBR (PEMBELAJARAN BERBASIS RISET) … Out PBR UNEJ.pdfUniversitas jember berada pada posisi 25 dalam kepemilikan artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam scopus pada tahun

IMPLEMENTASI PBR DI LINGKUNGAN UNEJ FEBRUARI 2016

7 | P a g e

dihadapinya) terkait beberapa fakta dan fenomena (2) Memahami, yaitu kemampuan memahami

konsep-konsep apa sajakah yang sesuai untuk memecahkan masalah yang dihadapinya; (3)

Menerapkan, setelah menetapkan konsep yang sesuai yang dipakai untuk memecahkan sebuah

masalah, selanjutnya mencoba menentukan solusinya dengan indikator yang telah ditetapkan dalam

konsep atau prosedur (4) Menganalisis, yaitu membuktikan dan memberikan alasan logis atau kritis

dengan cara menghubungkan konsep yang satu dengan konsep lainnya untuk menguji

kebenaran secara logis; kemudian (5) Mengevaluasi, yaitu kemampuan melakukan pemeriksaan

ulang dengan cara melakukan simulasi spesifik, bisanya dilakukan melalui computer

programming, atau melalui focus group discussion untuk mencari contra example-nya, dan

terakhir adalah (6) Mengkreasi atau mengkomunikasi, yaitu kemampuan memadukan unsur

unsur menjadi sesuatu bentuk baru yang utuh dan koheren dalam bentuk teori baru, desain atau

model baru, atau prototipe baru.

Gambar 4. Hubungan Triple Helix

Keenam tahapan keterampilan berpikir tingkat

tinggi ini tidak mudah untuk dilaksanakan. Dibutuhkan

sebuah perencanaan yang sistematis untuk

menerapkannya, keterlibatan beberapa unsur terkait

menjadi penting, unsur-unsur itu adalah dosen, kelas

perkuliahan dan research group. Ketiga unsur itu

dipandang sebagai relasi triple helix yang tidak dapat

dipisahkan sebagaimana Gambar 4. Dosen

mempunyai fokus kajian, kemudian dosen

memaparkan kajiannya di depan kelas, melalui model

problem posing dikembangkanlah masalah yang

bersumber dari masalah dalam kelompok kajian,

selanjutnya kelas dilibatkan untuk melakukan tahapan 1-5 dalam tahapan HOTS di atas. Kemudian

kelompok research group melanjutkannya dengan mengulangi tahapan 1-5 dan

menyempurnakannya dengan tahap 6 yaitu menciptakan lemma, teorema, koralari atau konjektur

baru.

Secara umum relasi triple helix di atas merupakan dasar pelaksanaan pembelajaran berbasis

penelitian (RBL=research based learning). PBR adalah sebuah model pembelajaran yang

menjadikan masalah dalam kelompok penelitian sebagai bahasan utama dalam perkuliahan.

Seorang dosen dalam perkuliahan tidak hanya menyajikan konsep-kosep lama, konsep yang tidak

fenomenal apalagi tidak kontekstual sesuai dengan perkembangan jaman atau ilmu itu sendiri,

namun seorang dosen harus menyajikan kajian-kajian sesuai dengan temuan-temuan sesuai

dengan perkembangan ilmu terkini dalam kelompok kajian. Pelaksanaan pembelajarannya didasari

oleh filosofi konstruktivisme yang ditandai dengan penerapan contextual teaching and learning

approach, discovery learning, project based learning, dan juga mencakup empat aspek yaitu:

Page 8: PENGEMBANGAN PBR (PEMBELAJARAN BERBASIS RISET) … Out PBR UNEJ.pdfUniversitas jember berada pada posisi 25 dalam kepemilikan artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam scopus pada tahun

IMPLEMENTASI PBR DI LINGKUNGAN UNEJ FEBRUARI 2016

8 | P a g e

pembelajaran yang berbasis problem posing (masalah yang diajukan berdasarkan penelitian yang

dikembangkan oleh dosen dalam kelompok kajian), pembelajaran berbasis recently prior knowledge

yaitu berdasarkan hasil-hasil penelitian baru dan mutakhir, penetapan procedure pemecahan

masalah sesuai dengan metodologi penelitian modern, dan terakhir menganalisa dan menguji

kebenaran data.

Gambar 5. Tabel empat fokus integrasi penelitian dalam pembelajaran

Research-led: Membelajarkan riset-riset terkini dalam perkuliahan

Pembelajaran diperkaya dengan hasil penelitian terkini dosen, peneliti dalam atau luar

negeri melalui browsing repository, international scientific indexing database

Research-oriented: Membelajarkan teknik atau metode penelitian dalam setiap perkuliahan

Pembelajaran dibahas tentang metode-metode penelitian modern dalam melakukan riset, baik penelitian tindakan, eksperimen dan penelitian pengembangan kualitatif maupun kuantitatif terkait perkuliahan yang diampunya.

Research-based: Pembelajaran yang melibatkan mahasiswa untuk melakukan riset.

Pembelajaran tidak hanya mengajarkan metode-metode penelitian modern dalam melakukan riset, namun melibatkan mahasiswa seara aktif dalam penelitian dengan menerapkan inquire, problem atau project based learning.

Research-tutored: Diskusi, debat atau brainstorming untuk mengkiritisi penelitian.

Dalam hal ini pembelajaran diwarnai dengan diskusi, debat atau brainstorming untuk mengkiritisi hasil-hasil penelitian dalam bentuk seminar atau workshop.penelitian

Terdapat empat fokus integrasi penelitian dalam pembelarajaran, lihat Gambar 5, kemudian

keempat fokus ini dapat di tampilkan dalam empat kuadran cartesian sebagaimana Gambar 6.

Keempat kuadaran ini menjelasakan tentang interaktivitas mahasiswa dalam pembelajaran dan

konten penelitian dalam pembelajaran terhadap mode persentase integrasi penelitian dalam

pembelajaran. Dengan membaca searah jarum jam, mulai dari Kuadran I, II, III, IV dapat dijelaskan

bahwa sebagian besar status pembelajaran mata kuliah di Universitas Jember adalah sebagai

berikut: I (10%), kebanyakan metode penelitian diajarkan terpisah melalui mata kuliah metode

statistik, metode penelitian atau statistik inferensial; II (10%) belum banyak dosen yang

memanfaatkan researchgate sebagai sumber referensi dan komunikasi dalam bidang research,

sebagian besar banyak mengacu pada pemanfaatan textbook; III (7.5%), hanya ada pada mata

kuliah reading course, kapita selekta, jarang sekali dosen dan mahasiswa membahas hasil-hasil

penelitian orang lain dan termasuk melacaknya bagaimana mereka memperolehnya; terakhir IV

(5%) keterlibatan mahasiswa dalam mata kuliah untuk melakukan penelitian sangat jarang

dilakukan, dosen lebih senang mentransfer ilmu dibandingkan melibatkan mahasiswa dalam proses

Page 9: PENGEMBANGAN PBR (PEMBELAJARAN BERBASIS RISET) … Out PBR UNEJ.pdfUniversitas jember berada pada posisi 25 dalam kepemilikan artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam scopus pada tahun

IMPLEMENTASI PBR DI LINGKUNGAN UNEJ FEBRUARI 2016

9 | P a g e

inquire atau discovery, dosen lebih senang mahasiswa mengamati, memahami dan menerapkan

dibandingkan mahasiswa menganalisa, mengevaluasi dan mengkreasi.

Gambar 6. Kuadran kartesian empat fokus integrasi penelitian dalam pembelajaran

Selanjutnya penerapan PBR akan memberikan manfaat sebagai berikut: 1) Mendorong

dosen untuk melakukan penelitian yang spesifik untuk kemudian meng update keilmuannya dengan

membaca dan memanfaatkan hasil penelitian orang lain sebagai bahan pembelajaran; 2)

Mendorong peran peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran, dan menjadi mitra aktif dosen

dalam penelitian; 3) Mahasiswa terbiasa melakukan proses berfikir dengan pendekatan saintifik

sehingga trampil mengidentifikasi persoalan serta memecahkannya dengan kaidah-kaidah ilmiah

yang baik; 4) Mahasiswa memiliki kemandirian, logis, kritis, dan kreatif sehingga memberikan

peluang tumbuhnya keterampilan berfikir tingkat tinggi pada diri mahasiswa; 5) Peserta didik dilatih

memiliki etika, khususnya etika menjauhkan diri dari perilaku buruk seperti pelanggaran copyright

dan plagiarisme; 6) Meningkatkan jumlah publikasi ilmiah perguruan tinggi yang bersumber dari

kelompok penelitian atau kajian dosen sehingga jumlahnya meningkat.

Karakteristik pelaksanaan PBR tersebut adalah: i) terbangunnya kemampuan mahasiswa

membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja; ii) adanya permasalahan atau tantangan yang

diajukan mahasiswa terkait dengan research interest dosen atau masalah terbuka dari payung

penelitian dosen, bisa diajukan mahasiswa namun dielaborasi dengan permasalahan yang

berkembang dalam research interest dosen; iii) terbangunnya kemampuan mahasiswa mendesain

proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan; iv) terciptanya

tanggung jawab mahasiswa yang secara kolaboratif untuk mengakses dan mengelola informasi

untuk memecahkan permasalahan dengan metodologi mutakhir; v) tumbuhnya kemampuan

Page 10: PENGEMBANGAN PBR (PEMBELAJARAN BERBASIS RISET) … Out PBR UNEJ.pdfUniversitas jember berada pada posisi 25 dalam kepemilikan artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam scopus pada tahun

IMPLEMENTASI PBR DI LINGKUNGAN UNEJ FEBRUARI 2016

10 | P a g e

mahasiswa dalam mengkomunikasikan hasil pemecahan masalahnya melalui berbagai media

nasional maupun internasional; vi) dilakukannya proses evaluasi yang dijalankan secara kontinyu

dengan menggunakan penilaian otentik; vii) berkembangnya kemampuan mahasiswa untuk

melakukan refleksi atas aktivitas pembelajaran berbasis riset yang sudah dijalankan. Memahami

karakteristik ini maka profesor tentunya sangat menguasai karakteristik PBR di atas, dengan

demikian kemampuan profesor yang dimiliki selama ini menjadi bekal utama dalam terlaksana

proses pembelajaran berbasis riset ini.

Secara umum tujuan terlaksananya PBR adalah sebagai berikut: 1) Meningkatkan

kebermaknaan mata kuliah agar lebih bersifat kontekstual melalui memaparan hasil-hasil penelitian;

2) Memperkuat kemampuan berpikir peserta didik sebagai peneliti; 3) Melengkapi pembelajaran

melalui internalisasi nilai penelitian, praktik, dan etika penelitian dengan cara melibatkan penelitian;

4) Meningkatkan mutu penelitian di Perguruan Tinggi dan melibatkan peserta didik dalam kegiatan

penelitian;5) Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang perkembangan suatu ilmu melalui

penelitian yang berkelanjutan; 6) Meningkatkan pemahaman tentang peran penelitian dalam inovasi

sehingga mendorong mahasiswa untuk selalu berpikir kreatif di masa datang; 7) Meningkatkan

kualitas dan kemutakhiran pembelajaran secara umum

3. Strategi Mewujudkan PBR dalam Mata Kuliah

Beberapa strategi dalam mengintegrasikan riset dalam pembelajaran diantaranya adalah

(1) memperkaya bahan ajar dengan hasil penelitian dosen, (2) menggunakan temuan-temuan

penelitian mutakhir dan melacak sejarah asal usul temuan tersebut, (3) memperkaya kegiatan

pembelajaran dengan isu-isu penelitian kontemporer, (4) mengajarkan materi metodologi penelitian

di dalam proses pembelajaran, (5) memperkaya proses pembelajaran dengan kegiatan penelitian

dalam skala kecil, (6) memperkaya proses pembelajaran dengan melibatkan peserta didik dalam

kegiatan, (7) menerapkan cooperative teaching and learning dalam pembelajaran dengan

mendorong peserta didik aktif berinteraksi, dan (8) memperkaya proses pembelajaran dengan

nilai-nilai yang harus dimiliki oleh peneliti. Kedelapan strategi ini diauraikan sebagai berikut.

1. Memperkaya bahan ajar dengan hasil penelitian dosen

Pada proses pembelajaran ini hasil penelitian dosen digunakan untuk memperkaya bahan

ajar. Dosen dapat memaparkan hasil penelitiannya sebagai contoh nyata dalam perkuliahan, yang

diharapkan dapat berfungsi membantu peserta didik dalam memahami ide, konsep, dan teori

penelitian. Dalam kegiatan ini nilai, etika, dan praktik penelitian yang sesuai dengan bidang ilmu

yang diajarkan dapat disampaikan untuk memberikan inspirasi kepada peserta didik. Bagi peserta

didik pascasarjana dapat diterapkan diskusi yang komprehensif tentang penelitian yang sedang

dikerjakan oleh dosen.

Page 11: PENGEMBANGAN PBR (PEMBELAJARAN BERBASIS RISET) … Out PBR UNEJ.pdfUniversitas jember berada pada posisi 25 dalam kepemilikan artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam scopus pada tahun

IMPLEMENTASI PBR DI LINGKUNGAN UNEJ FEBRUARI 2016

11 | P a g e

2. Menggunakan temuan-temuan penelitian mutakhir dan melacak sejarah

ditemukannya perkembangan mutakhir tersebut

Pada proses pembelajaran ini, temuan-temuan penelitian mutakhir yang diperoleh dari

pustaka didiskusikan untuk mendukung materi pokok bahasan yang sesuai. Dinamika

perkembangan ilmu pengetahuan disampaikan di dalam perkuliahan sebagai rangkaian sejarah

perkembangan pengetahuan tersebut. Dengan demikian peserta didik dapat memiliki

pemahaman bahwa kebijakan dan praktik yang ada pada saat ini, dapat dilakukan dan

dikembangkan saat ini, karena adanya kebijakan dan praktik yang telah dikembangkan

sebelumnya. Hal ini semua merupakan suatu kesatuan dinamika perkembangan

ilmu pengetahuan. Termasuk memaparkan siapa-siapa para ahli dalam dan luar negeri yang

menekuni bidang kajian tersebut.

3. Memperkaya kegiatan pembelajaran dengan isu penelitian kontemporer

Pada proses pembelajaran ini dapat dimulai dengan meminta peserta didik menyampaikan

isu-isu penelitian yang ada pada saat ini, yang sesuai dengan pokok bahasan. Selanjutnya peserta

didik diminta mendiskusikan penerapan isu penelitian tersebut untuk penyelesaian problem nyata

dalam kehidupan. Strategi ini dapat diperkaya dengan berbagai cara misalnya: (a) dengan

membandingkan laporan hasil penelitian dan laporan pemberitaan yang terjadi di masyarakat, (b)

melakukan analisis tentang metodologi penelitian serta argumentasi yang berkaitan dengan

temuan penelitian tersebut yang dikemukakan dalam jurnal penelitian, dan (c) melakukan studi

literatur tentang perkembangan pengetahuan terkini yang sesuai dengan pokok bahasan.

4. Mengajarkan materi metodologi penelitian di dalam proses pembelajaran

Strategi ini dapat diterapkan dengan melakukan tahapan berikut: (a) meningkatkan

pemahaman peserta didik tentang metodologi penelitian, (b) merancang materi ajar dengan

menyertakan metodologi penelitian pada pokok bahasan tersebut, sehingga peserta didik dapat

menerapkannya untuk menyelesaikan problem penelitian yang nyata, dan (c) merancang materi

ajar dengan berbagai metodologi penelitian yang berkaitan dengan beberapa isu penelitian

mutakhir, sehingga peserta didik dapat belajar melakukan evaluasi terhadap isu penelitian tersebut.

5. Memperkaya proses pembelajaran dengan penelitian skala kecil dalam perkuliahan

Pada proses pembelajaran ini, kelompok peserta didik diberi tugas melakukan penelitian

bersama. Dengan demikian peserta didik dapat meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan dari

kegiatan tersebut. Dengan kegiatan ini budaya penelitian dapat lebih terbangun dibandingkan

dengan bila penelitian tersebut diselenggarakan secara individual. Selanjutnya dapat

dikembangkan kegiatan berikut misalnya, (a) peserta didik diminta untuk melakukan analisis data

dari kegiatan penelitian yang telah dilakukan, (b) dosen memberikan beberapa pertanyaan

sehingga peserta didik perlu melakukan studi literatur, menentukan metodologi penelitian,

mengumpulkan data, menuliskan hasil analisa, dan mengemukakan kesimpulan dari dari suatu

kegiatan penelitian, dan (c) agar kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik, maka sebelum

kegiatan tersebut dosen perlu melakukan paparan singkat tentang pemanfaatan ketrampilan

Page 12: PENGEMBANGAN PBR (PEMBELAJARAN BERBASIS RISET) … Out PBR UNEJ.pdfUniversitas jember berada pada posisi 25 dalam kepemilikan artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam scopus pada tahun

IMPLEMENTASI PBR DI LINGKUNGAN UNEJ FEBRUARI 2016

12 | P a g e

penelitian dan pengetahuan yang telah dipelajari pada semester pokok bahasan sebelumnya.

6. Memperkaya proses pembelajaran dengan melibatkan peserta didik dalam kegiatan

penelitian institusi

Pada kegiatan ini PBR dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain; (a) peserta didik

diberi tugas penelitian yang merupakan bagian dari penelitian besar yang dilakukan oleh institusi,

melalui laboratorium, kelompok kajian, atau research group(b) mengorganisasikan peserta didik

sebagai asisten penelitian bagi peserta didik pada jenjang yang lebih tinggi atau dosen, dan (c)

melakukan kunjungan ke pusat-pusat penelitian.

7. Memperkaya proses pembelajaran dengan mendorong peserta didik agar merasa

menjadi bagian dari budaya penelitian di fakultas/jurusan

Pada strategi ini diusahakan agar peserta didik merasa sebagai bagian dari budaya

penelitian di bagian atau fakultas yang bersangkutan. Dalam rangka itu maka beberapa hal dapat

dilakukan; (a) memberikan informasi pada peserta didik tentang kegiatan penelitian dan

keunggulan penelitian dosen di jurusan atau fakultas yang bersangkutan, (b) mengadakan kuliah

umum oleh pakar atau staf dari institusi lain, untuk menyampaikan capaian penelitiannya sebagai

referensi langsung bagi peserta didik, dan (c) mendorong peserta didik untuk berpartisipasi pada

kegiatan seminar penelitian baik sebagai peserta, penyaji makalah, ataupun sebagai penyelengara

seminar tersebut.

8. Memperkaya proses pembelajaran dengan nilai-nilai yang harus dimiliki oleh

peneliti

Nilai-nilai yang harus dimiliki oleh peneliti seharusnya perlu dipahami oleh peserta didik.

Nilai-nilai tersebut antara lain: objektivitas, penghargaan akan temuan penelitian, respek pada

pandangan lain, toleransi terhadap ketidakpastian, dan kemampuan analisis. Penyampaian nilai-

nilai tersebut dapat dilakukan dengan; (a) mencerminkan nilai-nilai seorang peneliti dalam interaksi

kelas, (b) menyampaikan proses perjalanan seorang peneliti sebelum pekerjaannya dipublikasi

termasuk beberapa kali revisi yang dilakukan, dan (c) memberikan pemaparan terstruktur yang

menginspirasi peserta didik tentang beberapa nilai misalnya: menyampaikan artikel penelitian yang

mengandung argumentasi yang berbeda pada topik yang sama kemudian menanyakan peserta

didik tentang validitasnya serta menyampaikan kesimpulan.

4. Sintaksis Penerapan PBR dalam Perkuliahan

Dengan memperhatikan beberapa strategi di atas, maka dapat dikembangkan tahapan

pelaksanaan PBR dalam perkuliahan sebagai berikut:

1. Kembangkan kelompok kajian atau research group yang beranggotakan minimal tiga orang

dosen di level prodi, jurusan, fakultas atau linta fakultas.

2. Petakan beberapa mata kuliah yang relevan dengan kelompok kajian atau research group ini,

kemudian kembangkan Sylabus, RPS, RTM, LKM dan Kontrak perkuliahan bersama untuk

menerapkan PBR dalam pembelajaran

Page 13: PENGEMBANGAN PBR (PEMBELAJARAN BERBASIS RISET) … Out PBR UNEJ.pdfUniversitas jember berada pada posisi 25 dalam kepemilikan artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam scopus pada tahun

IMPLEMENTASI PBR DI LINGKUNGAN UNEJ FEBRUARI 2016

13 | P a g e

3. Terapkan dalam kelas perkuliahan melalui team teachin, contextual teaching dan cooperative

learning melaui tahapan berikut: (1) memberikan informasi pokok tenang materi yang sedang

dipelajari, (2) menunjukkan hasil-hasil penelitian dosen dalam kelompok kajian atau research

group yang berkenaan/bersentuhan dengan materi yang sedang dibahas, (3) membagi

mahasiswa dalam kelompok diskusi, (4) memberikan penugasan kepada mahasiswa dalam

bentuk diskusi dalam kelompok-kelompok tentang (a) isi pokok penelitian, (b) proses penelitian,

(c) cara analisis, (d) perumusan kesimpulan, dan (e) nilai-nilai yang muncul dari hasil penelitian

terseut, (4) dengan dipimpin dosen mahasiswa melakukan diskusi antar kelompok, (5)

bersama dosen mahasiswa membuat kesimpulan. Dalam tahapan ini sedapat mungkin

mahasiswa lebih terlibat dalam pembelaaran (pembelajaran berpusat pada mahasiswa). Dosen

lebih berperan sebagai fasilitator. Bila memungkinkan saat diskusi berlangsung, apabila

terdapat persoalan-persoalan yang membutuhkan literatur, dosen dapat menunjukkannya

melalui media online (internet) sehingga problematika yang dihadapi mahasiswa dapat terjawab.

4. Setiap kelompok mengembangkan laporan, slide presentasi dan artikel untuk kemungkinan

publikasi dalam skala lokal

5. Secara berkesinambungan dosen membawa hasil-hasil PBR dalam perkuliahan ini dalam

kelompok kajian, atau research group untuk ditindaklanjuti lebih mendalam oleh masiswa yang

sedang menempuh skripsi atau thesis

Secara umum tahapan yang harus dilaksanaan dalam penerapan PBR adalah:

Gambar 7. Bagan tahapan pelaksanaan pembelajaran berbasis riset

Kelompok

Kajian,

Research

Group

Kelompok

Kajian,

Research

Group

Page 14: PENGEMBANGAN PBR (PEMBELAJARAN BERBASIS RISET) … Out PBR UNEJ.pdfUniversitas jember berada pada posisi 25 dalam kepemilikan artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam scopus pada tahun

IMPLEMENTASI PBR DI LINGKUNGAN UNEJ FEBRUARI 2016

14 | P a g e

5. Rekomendasi Terlaksananya PBR di Lingkungan Universitas Jember

Mekanisme mengambangkan dan menjalan PBR di lingkungan Universitas Jember harus

dilakukan secara sistematis dengan rencana yang baik, agar supaya pelaksanaannya efektif dan

memberika hasil sesuai dengan tujuan dan manfaat di atas tadi. Beberapa tahapan mekanisme yang

perlu dikembangkan dapat di pertimbangkan hal-hal berikut ini.

1) Profesor atau dosen senior berinisiatif untuk mendata para dosen dilingkungan prodi,

jurusan, atau fakultas dilingkungan Universitas Jember yang mempunya research interest

yang.

2) Kemudian kembangkan laboratorium, payung penelitian atau research group baik ber level

prodi, jurusan, fakultas atau universitas (lintas fakultas).

3) Begitu research group terbentuk maka mulailah mendata mata kuliah yang diampu oleh

dosen-dosen dalam kelompok research group ini, termasuk mendata tentang jumlah

mahasiswa skripsi, thesis atau desertasi yang dimbimbingnya.

4) Mengembangkan proposal yang memuat minimal latar belakang, tujuan dan manfaat, nama

research group, mekanisme pencapaian target, personalia dan job description anggota,

fokus kajian, kolaborator baik nasional maupun internasional, nama-nama annual

international workshop and conference yang dapat diahadiri, dan judul buku yang telah

dikembangkan reseacrh group serta nama-nama jurnal tujuan yang dapat diakses atau

dikirimi sebuah artikel dari hasil-hasil penelitian research group.

5) Mengajukan proposal research group untuk mendapatkan SK dari Dekan atau Rektor

Universitas Jember dan memberikan tembusan SK-nya ke Komisi Bimbingan di Level Prodi,

Kaprodi, Kajur serta Dekan.

6) Mengembangkan Sylabus Matakuliah, RPS, RTM, LKM Research Based Learning, serta

instrumen penilaian otentik untuk menerapkan Pembelajaran Berbasis Riset dalam

perkuliahan.

7) Meneruskan pengembangan dan pemecahan masalah yang bersumber dari kegiatan

pemecahan masalah dalam perkuliahan untuk dilanjutkan penelitian yang sebenarnya

dengan bimbingan skripsi, thesis atau desertasi mahasiswa.

8) Melakukan FGD rutin dengan anggota research groupnya untuk kemungkinan pemecahan

masalah, desiminasi hasil dan publikasi hasil penelitian.

6. Saran Terialisasinya PBR dalam Mata Kuliah

Pelaksanaan PBR sangat mungkin dilaksanakan di Universitas Jember, hal ini ditunjukkan

dengan antusiasme para profesor dalam forum FGD “Pembelajaran Berbasis Riset” di Lingkungan

Universitas Jember yang dialksanakan pada tanggal 22 Desember 2014 dengan peserta para

profesor di lingkungan Universitas Jember dan tanggal 10 Januari 2016. Antusiasme itu juga

Page 15: PENGEMBANGAN PBR (PEMBELAJARAN BERBASIS RISET) … Out PBR UNEJ.pdfUniversitas jember berada pada posisi 25 dalam kepemilikan artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam scopus pada tahun

IMPLEMENTASI PBR DI LINGKUNGAN UNEJ FEBRUARI 2016

15 | P a g e

ditunjukkan dari saran-saran yang diajukan oleh beberapa profesor diantaranya adalah sebagai

berikut:

1. Rektor memberikan wadah luas aktivitas penelitian professor untuk peningkatan jumlah

publikasi ilmiah di lingkungan universitas jember dalam bentuk insentif penelitian Rp.

25.000.000 juta untuk penelitian profesor individual (tagihan utama 1 artikel publikasi

international), Rp. 50.000.000 juta untuk research group level prodi/jurusan (tagihan utama

1 artikel publikasi international atau 1 buku terbit lokal), Rp. 75.000.000 juta untuk research

group level fakultas (tagihan utama 1 artikel publikasi international atau 1 buku terbit

nasional), dan Rp. 100.000.000-150.000.000 juta untuk research group level universitas

(tagihan utama 2-3 artikel publikasi international atau 1 buku terbit nasional) serta Rp.

175.000.000-300.000.000 juta untuk COE (Central of Excellency) group di level universitas

(tagihan utama 4-5 artikel publikasi international atau 2 buku terbit nasional).

2. Insentif “attending international workshop and conference” yang prosidingnya terindeks oleh

SCOPUS bagi profesor/dosen dikawasan regional maupun internasional dengan frekwensi

tanpa batas

3. Insentif publikasi ilmiah bagi profesor/dosen untuk artikel yang dimuat dalam journal yang

terindeks scopus

4. Mengembangkan visiting researcher, visiting scholar, atau visiting professor program ke atau

dari luar negeri di lingkungan universitas jember yang tagihannya adalah publikasi ilmiah.

5. Memacu terlaksananya “Student and Staff Mobility Program” di Universitas Jember melalui

Joint Seminar and Conference, Student and Staff Exchange, Academic Visit Program,

Summer Program, Joint Research Program, Earning and Transfer Credit Program, Sandwich

Program and Global Student Outrech.

6. Perlu dikembangkan kebijakan rektor tentang terciptanya Research University di Universitas

Jember

7. ...............................................................................................................................................

8. ..............................................................................................................................................

9. ..............................................................................................................................................

10. ...............................................................................................................................................

11. ...............................................................................................................................................

12. ...............................................................................................................................................

13. ...............................................................................................................................................

14. ...............................................................................................................................................

15. ...............................................................................................................................................

Kegiatan ini akan terlaksana dengan baik apabila semua pihak, Prodi, Jurusan, Fakultas,

UPT, Lembaga serta Rektorat mendukung pelaksanaan PBR untuk terciptanya Research University

di lingkungan Universitas Jember.

Page 16: PENGEMBANGAN PBR (PEMBELAJARAN BERBASIS RISET) … Out PBR UNEJ.pdfUniversitas jember berada pada posisi 25 dalam kepemilikan artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam scopus pada tahun

IMPLEMENTASI PBR DI LINGKUNGAN UNEJ FEBRUARI 2016

16 | P a g e

DAFTAR RUJUKAN

Anonim, 2010. Pedoman Umum Pembelajaran Berbasis Riset, Universitas Gajahmada, Jogyakarta Indonesia.

Clark BR., 1997, The Modern Integration of Research Activities with Teaching and Learning, J.

Higher Educ., 1997; 68:241-255 Clark, B.R., 1997, “The Modern Integration of Research Activities with Teaching and Learning,”

Journal of Higher Education 68, no.3 (May June 1997), pp.241-55.

Griffith Institute for Higher Education, 2008, Research-based learning: strategies for successfully

linking teaching and research. University of Griffith. Gorden, G., V. D'Andrea, et al. 2003. Building capacity for change: research on the scholarship of

teaching- the report to HEFCE. Bristol, www.hefce.ac.uk/pubs/rdreports/ Healey, M. 2004. Linking research and teaching: exploring disciplinary spaces and the role of inquiry-

based learning. Reshaping the Univeristy: New Relationships between Research, Scholarship and Teaching. R. Barnett. McGraw Hill, Open University Press.

Krathwohl D.R., A Revision Of Bloom's Taxonomy: An Overview, Theory Into Practice, Volume 41,

Number 4, Autumn 2002, College of Education, The Ohio State University, 2002 McLernon, T. and D. Hughes, 2003. Research versus Teaching in the built environment discipline.

CIB W89 Building Education and Research Conference, Salford. www.ltsn.ac.uk/genericcentre

Roach M., Blackmore P., Dempster J., 2000, Supporting High-Level Learning Through Research-

Based Methods: interim guideline for course design, TELRI Project-University of Wrwick.