PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …
Transcript of PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …
i
PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI
KOSAKATA KERAGAMAN BENDA UNTUK SISWA KELAS
II SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Caecilia Novita Putri
NIM: 171134125
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI
KOSAKATA KERAGAMAN BENDA UNTUK SISWA KELAS
II SEKOLAH DASAR
Oleh:
Caecilia Novita Putri
NIM: 171134125
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I
Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. Tanggal 16 Agustus 2021
Pembimbing II
Theresia Yunia Setyawan, S.Pd., M.Hum. Tanggal 16 Agustus 2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI
KOSAKATA KERAGAMAN BENDA UNTUK SISWA KELAS
II SEKOLAH DASAR
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Caecilia Novita Putri
NIM: 171134125
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
pada tanggal 26 Agustus 2021
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. .......................
Sekretaris Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. .......................
Anggota Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. .......................
Anggota Theresia Yunia Setyawan, S.Pd., M.Hum. .......................
Anggota Maria Agustina Amelia, M.Pd .......................
Yogyakarta, 26 Agustus 2021
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini peneliti persembahkan sebagai ucapan syukur dan terima kasih
kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu memberi berkat,
kekuatan, dan memberikan kemudahan kepada penulis dalam setiap langkah
kehidupan.
2. Ayah Markus Yohanes Jelan, A.Ma.Pd dan Ibu Catharina Suyatini, S.Pd,
orang tuaku yang selalu memberikan pendampingan, dukungan, motivasi
dan mendoakan.
3. Lusia Siti dan Veronika Hevi, kakakku yang selalu memberikan dukungan,
semangat, dan doa kepadaku setiap hari.
4. Dosen pembimbing saya, Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. dan
Theresia Yunia Setyawan, S.Pd., M.Hum. Terima kasih telah sabar
membimbing dan menuntun saya selama penyusunan skripsi.
5. Sahabat-sahabat yang berjuang bersama untuk menyelesaikan sarjana.
6. Almamater yang saya banggakan, Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Setiap tantangan merupakan kesempatan untuk mengenal siapa diri kita dan
untuk apa diri kita.”
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka
yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”
(Roma 8:28)
“Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, dan ia akan
bertindak.”
(Mazmur 37:5)
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikian firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan
bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang
penuh harapan.”
(Yeremia 29:11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 26 Agustus 2021
Penulis
Caecilia Novita Putri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Caecilia Novita Putri
Nomor Induk Mahasiswa : 171134125
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI
KOSAKATA KERAGAMAN BENDA UNTUK SISWA KELAS II
SEKOLAH DASAR
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
peneliti.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 26 Agustus 2021
Yang menyatakan
Caecilia Novita Putri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI
KOSAKATA KERAGAMAN BENDA UNTUK SISWA KELAS II
SEKOLAH DASAR
Caecilia Novita Putri
Universitas Sanata Dharma
2021
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan sumber belajar
yang kurang bervariasi khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia terkait materi
kosakata keragaman benda. Tujuan penelitian ini adalah (1)
Mendeskripsikanlangkah-langkah pengembangan modul bahasa Indonesia materi
kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar. (2) Mendeskripsikan
kualitas modul bahasa Indonesia materi kosakata keragaman benda untuk siswa
kelas II sekolah dasar.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D). Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas II sekolah dasar. Penelitian ini melibatkan dua
validator sebagai subjek validasi yaitu satu dosen ahlidari sastra dan satu guru kelas
II dari SD Negeri di Kabupaten Sukoharjo. Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan teknik wawancara, kuesioner, dan tes.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Modul dikembangkan
dengan menggunakan langkah-langkah ADDIE, yaitu analyze, design,
development, implementation, dan evaluation.Analyze, peneliti melakukan
wawancara guru kelas II sekolah dasar. Design, peneliti menyusun struktur
penulisan modul. Development, peneliti melakukan kegiatan produksi dan validasi
produk. Implementation, peneliti melakukan uji coba produk. Evaluation, peneliti
melakukan evaluasi sumatif dan evaluasi formatif.(2) Kualitas modul bahasa
Indonesia materi kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar ini
berdasarkan hasil validasi oleh dua validator mendapatkan nilai rerata 4,36 yang
dapatdikategorikan “Sangat Baik” dan layak untuk digunakan siswa.
Kata kunci:Pembelajaran Bahasa Indonesia, Modul, Penelitian dan
Pengembangan, Kosakata Keragaman Benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF INDONESIAN LANGUAGE MODULE
FOR THE VOCABULARY OF THE DIVERSITY OF OBJECTS MATERIALS
FOR CLASS II STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL
Caecilia Novita Putri
Sanata Dharma University
2021
This research is driven by the problem of limited learning resources,
particularly in Indonesian language learning related to the vocabulary of the
diversity of objects materials. The aims of this study are (1) to describe the steps in
developing the Indonesian language module for the vocabulary of the diversity of
objects materials for grade II elementary school students; (2) to describe the quality
of the Indonesian language module for the vocabulary of the diversity of objects
materials for grade II elementary school students.
The type of this study is research and development (R&D). The subjects of
this study were grade II elementary school students. This study involved two
validators as validation subjects, which are a literature-specialist lecturer and a
second-grade teacher from a public elementary school in Sukoharjo Regency. In
this study, data was gathered using interviews, questionnaires, and tests.
The results of this study are as follows: (1) The module was developed using
the ADDIE steps, namely analyze, design, development, implementation, and
evaluation. Analyze, the researcher conducted interviews with elementary school
grade II teachers. Design, the researcher compiled the structure of the module
writing. Development, the researcher carried out production activities and product
validation. Implementation, the researcher conducted product trials. Evaluation,
the researcher conducted a summative evaluation and formative evaluation. (2) The
quality of the Indonesian language module for the diversity of objects vocabulary
material for grade II elementary school students received an average value of 4.36
based on the findings of validation by two validators, which can be classified as
"Very Good" and suitable for usage by students.
keywords: Indonesian language learning, module, research and development,
vocabulary diversity of objects.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala rahmat, karunia, bimbingan, dan penyertaan-Nya kepada penulis selama
proses penyusunan skripsi ini. Atas kebaikan dan kemurahan Tuhan, penulis dapat
menyelesaikan dengan baik penyusunan skripsi yang berjudul Pengembangan
Modul Bahasa Indonesia Materi Kosakata Keragaman Benda untuk Siswa Kelas II
Sekolah Dasar. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Selama penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari bahwa skripsi ini
berhasil disusun berkat bantuan, bimbingan, masukan, dukungan, doa, kerja sama
dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai dan memberkati setiap usaha
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
4. Apri Damai Sagita Krissandi S.S., M.Pd. dan Theresia Yunia Setyawan
M.Hum. Selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu membimbing,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
memotivasi, memberikan masukan, dan saran yang sangat membantu dan
bermanfaat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi.
5. Kepala Sekolah, guru, dan para siswa kelas II SD Negeri Blimbing 04 yang
telah mengizinkan penulis untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.
6. Bapak Markus Yohanes Jelas, A.Ma.Pd dan Ibu Chatarina Suyatini, S.Pd.,
orang tuaku yang selalu memberikan pendampingan, bimbingan, semangat,
motivasi, dan doa kepadaku setiap hari.
7. Lusia Siti dan Veronika Hevi Kurniawati S.Pd, kakakku yang selalu
memberikan hiburan di saat penat, semangat, motivasi, dan doa kepada setiap
hari.
8. Keluarga besar Atmo Diryo dan Wongso Pawiro yang selalu memberi
dukungan saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
9. Leny, Tirsa, Maylinda, Anastasya, dan Ninda yang telah menjadi teman piknik
untuk melepas penat selama kuliah dan selama penulis berproses dalam
menyelesaikan skripsi.
10. Kurniawati, Rara, Elsa, Rahel, Etha, Lilis dan Monika yang selalu berusaha
bersama, saling menolong, saling mendukung dan saling mendoakan untuk
menyelesaikan skripsi.
11. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar kelas B angkatan
2017 atas segala kebersamaan, kecerian, suka duka, canda tawa, doa, dan
semangat yang diberikan selama berjuang bersama meraih gelar sarjana.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
yang tak dapat penulis sebutkan satu per satu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Peneliti menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih terdapat
banyak kekurangan. oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran
dari pembaca. Semoga skripsi ini beserta hasil penelitiannya dapat memberikan
manfaat dan dapat digunakan sebaik-baiknya.
Yogyakarta, 26 Agustus 2021
Penulis
Caecilia Novita Putri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .................................................. vii
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6
E. Definisi Operasional ..................................................................................... 8
F. Spesifikasi Produk ........................................................................................ 8
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 11
A. Kajian Pustaka ............................................................................................ 11
1. Modul Pembelajaran ............................................................................... 11
2. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ........................................................... 21
3. Hakikat Kosakata ................................................................................... 25
B. Penelitian yang Relevan .............................................................................. 30
C. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
D. Pertanyaan Penelitian .................................................................................. 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 38
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 38
1. Subjek Penelitian .................................................................................... 41
2. Objek Penelitian ..................................................................................... 41
3. Tempat Penelitian ................................................................................... 42
4. Waktu Penelitian .................................................................................... 42
C. Prosedur Pengembangan ............................................................................. 42
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 46
1. Wawancara ............................................................................................. 46
2. Kuesioner ................................................................................................ 46
3. Tes .......................................................................................................... 47
E. Instrumen Penelitian ................................................................................... 48
F. Teknis Analisis Data ................................................................................... 60
1. Analisis Data Kualitatif .......................................................................... 60
2. Analisis Data Kuantitatif ........................................................................ 63
BAB IV HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 67
A. Hasil Penelitian Pengembangan .................................................................. 67
1. Prosedur Pengembangan Produk dengan Model ADDIE ...................... 67
2. Kualitas Modul Bahasa Indonesia .......................................................... 96
B. Pembahasan ................................................................................................. 98
1. Prosedur Pengembangan Produk Akhir ................................................. 98
2. Kualitas Modul Bahasa Indonesia ........................................................ 103
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 110
A. Kesimpulan ............................................................................................... 110
B. Keterbatasan Pengembangan .................................................................... 110
C. Saran ......................................................................................................... 111
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 112
LAMPIRAN ....................................................................................................... 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2. 1 Tabel KD dan Indikator ........................................................................ 29
Tabel 3. 1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru Kelas ll SD ................................ 49
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Kuesioner Uji Validatas Produk untuk Pakar dan Guru ........ 51
Tabel 3. 3 Instrumen Kuesioner Uji Validitas Produk untuk Pakar dan Guru ....... 52
Tabel 3. 4 Kisi-kisi Tes Pretest .............................................................................. 56
Tabel 3. 5 Kisi-kisi Tes Posttest ........................................................................... 58
Tabel 3. 6 Konversi data kuantitatif ke data kualitatif skala lima .......................... 63
Tabel 4. 1 Rekap Hasil Wawancara Analisis Masalah oleh Guru ......................... 68
Tabel 4. 2 Hasil Rekapitulasi Validasi Produk ...................................................... 84
Tabel 4. 3 Rekapitulasi Komentar atau Saran Validasi Modul Bahasa Indonesia . 87
Tabel 4. 4 Rekapitulasi Rerata Nilai Pretest dan Posttest Peserta Didik. .............. 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2. 1 Literature Map ..................................................................................... 33
Bagan 2. 2 Kerangka Berpikir ................................................................................ 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. 1 Cover Modul ...................................................................................... 9
Gambar 3. 1 Teknik Analisis Data Kualitatif oleh Miles dan Huberman ............. 61
Gambar 3. 2 Rumus Perhitungan Nilai Akhir pretest dan posttest ...................... 65
Gambar 3. 3 Rumus Perhitungan nilai Rata-rata Hasil pretest dan posttest ......... 66
Gambar 3. 4 Rumus Perhitungan Persentase Peningkatan nilai pretest dan posttest
............................................................................................................................... 66
Gambar 4. 1 Cover Modul Bahasa Indonesia .............................................. 73
Gambar 4. 2 Lembar Pemilik Modul .................................................................... 74
Gambar 4. 3 Lembar Kata Pengantar .................................................................... 74
Gambar 4. 4 Lembar Cara Menggunakan Modul ................................................. 75
Gambar 4. 5 Lembar Daftar Isi ............................................................................. 75
Gambar 4. 6 Lembar Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran ... 76
Gambar 4. 7 Lembar Soal Postest ......................................................................... 77
Gambar 4. 8 Lembar Materi kosakata ................................................................... 77
Gambar 4. 9 Lembar Latihan Soal ........................................................................ 78
Gambar 4. 10 Lembar Refleksi ............................................................................. 78
Gambar 4. 11 Lembar Rangkuman ....................................................................... 79
Gambar 4. 12 Lembar Soal Evaluasi .................................................................... 80
Gambar 4. 13 Lembar Kunci Jawaban .................................................................. 80
Gambar 4. 14 Lembar Daftar Pustaka ................................................................... 81
Gambar 4. 15 Lembar Profil Penulis..................................................................... 81
Gambar 4. 16 Kata Pengantar Sebelum Revisi ..................................................... 88
Gambar 4. 17 Kata Pengantar Sesudah Revisi ...................................................... 88
Gambar 4. 18 Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran Sebelum
Revisi ............................................................................................. 89
Gambar 4. 19 Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran Sesudah
Revisi ............................................................................................. 89
Gambar 4. 20 Materi Kosakata Sebelum Revisi ................................................... 90
Gambar 4. 21 Materi Kosakata Sesudah Revisi .................................................... 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Gambar 4. 22 Aktivitas 1 Sebelum Revisi ............................................................ 90
Gambar 4. 23 Aktivitas 1 Sesudah Revisi ............................................................. 90
Gambar 4. 24 Halaman 13 Sebelum Revisi .......................................................... 91
Gambar 4. 25 Halaman 13 Sesudah Revisi ........................................................... 91
Gambar 4. 26 Refleksi Sebelum Revisi ................................................................ 92
Gambar 4. 27 Refleksi Sesudah Revisi ................................................................. 92
Gambar 4. 28 Halaman 15 Sebelum Revisi .......................................................... 92
Gambar 4. 29 Halaman 15 Sesudah Revisi ........................................................... 92
Gambar 4. 30 Halaman 17 Sebelum Revisi .......................................................... 93
Gambar 4. 31 Halaman 17 Sesudah Revisi ........................................................... 93
Gambar 4. 32 Halaman 18 Sebelum Revisi .......................................................... 93
Gambar 4. 33 Halaman 18 Sesudah Revisi ........................................................... 93
Gambar 4. 34 Halaman 19 Sebelum Revisi .......................................................... 94
Gambar 4. 35 Halaman 19 Sesudah Revisi ........................................................... 94
Gambar 4. 36 Aktivitas 6 Sebelum Revisi ............................................................ 94
Gambar 4. 37 Aktivitas 6 Sesudah Revisi ............................................................. 94
Gambar 4. 38 Diagram Peningkatan Nilai Pretest dan Posttest ........................... 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Lembar Analisis Masalah ................................................................ 116
Lampiran 2 Hasil Validasi Produk oleh Dosen Ahli ........................................... 119
Lampiran 3 Hasil Validasi Produk oleh Guru Kelas II SD Negeri Blimbing 04 124
Lampiran 4 Hasil Pretest Peserta Didik .............................................................. 128
Lampiran 5 Hasil Posttest Peserta Didik ........................................................... 140
Lampiran 6 Surat Izin Penelitian......................................................................... 165
Lampiran 7 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian .................................... 166
Lampiran 8 Dokumentasi Peserta Didik Mengerjakan Soal Pilihan Ganda ....... 167
Lampiran 9 Daftar Riwayat Hidup ...................................................................... 169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional di negara Indonesia,
sebagian besar setiap orang dapat berbahasa Indonesia. Dalam kehidupan
sehari-hari yang dapat dijumpai banyak orang untuk sarana berkomunikasi
yaitu dengan menggunakan bahasa Indonesia. Asriyanti (2017: 70-78)
menyatakan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Negara
Indonesia yang keberadaannya sudah dijadikan sebagai bahasa persatuan
oleh rakyat Indonesia.
Menurut Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud
(2011) mengungkapkan bahwa Undang-Undang RI No. 24 Tahun 2009
tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.
Undang-Undang RI No.24 tahun 2009 mengatur tentang Bendera, Bahasa,
Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Bab III Pasal 25 menyebutkan
bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Negara berfungsi sebagai jati
diri bangsa, kebanggaan nasional, sarana pemersatu berbagai suku bangsa,
serta sarana komunikasi antar daerah dan antar budaya daerah. Berdasarkan
hal itu sudah dapat dilihat dengan jelas bahwa bahasa Indonesia merupakan
alat komunikasi untuk mempersatukan dan mempermudah berkomunikasi
dari daerah yang satu ke daerah yang lain. Maka, bahasa Indonesia selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dipelajari di setiap satuan pendidikan di tingkat SD, SMP, SMA, dan
Perguruan Tinggi.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat menunjang keberhasilan
peserta didik dalam mempelajari ilmu pengetahuan lain yang dipelajari di
sekolah dasar mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Pembelajaran Bahasa
Indonesia sekolah dasar tidak akan terlepas dari empat keterampilan dasar
berbahasa tersebut yaitu, keterampilan mendengarkan dan keterampilan
membaca yang merupakan keterampilan bersifat reseptif atau bersifat
menerima. Serta keterampilan berbicara yang terbagi menjadi tiga jenis
situasi berbicara, yaitu interaktif, semiinteraktif dan noninteraktif,
sedangkan keterampilan menulis merupakan keterampilan produktif dengan
menggunakan tulisan (Mulyati, 2007: 1-10). Pembelajaran Bahasa
Indonesia dapat mengarahkan peserta didik untuk meningkatkan
kemampuan pemahaman dalam berbahasa dengan baik dan benar.
Dalam menyampaikan mata pelajaran Bahasa Indonesia peserta
didik memerlukan bahan ajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang
disusun secara sistematis yang memungkinkan peserta didik dapat belajar
dengan dirancang sesuai kurikulum yang berlaku (Lestari, 2013: 1). Dengan
adanya bahan ajar peserta didik dapat tercapainya semua kompetensi yang
telah ditentukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Menurut
Lestari, (2013: 5-6) bahan ajar memiliki beragam jenis yaitu, cetak maupun
noncetak. Bahan ajar cetak yang sering dijumpai antara lain berupa handout,
buku, modul, brosur, dan lembar kerja siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Modul merupakan bahan ajar yang telah disusun secara sistematis
dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik, sesuai dengan
tingkat pengetahuan dan juga usia peserta didik, sehingga peserta didik
dapat melakukan pembelajaran secara mandiri, dengan bantuan dan juga
bimbingan seminimal mungkin dari pendidik (Prastowo, 2015: 106). Oleh
karena itu, modul sangat penting dikembangkan sebagai bahan ajar peserta
didik yang dapat dipahami, menarik dan disusun secara sistematis.Dengan
tujuan peserta didik dapat belajar mandiri sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya maupun dengan di dorong oleh motivasi dari orang lain, maka
dari itu peserta didik mampu memahami dan dapat memecahkan masalah
yang sedang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Peneliti melakukan wawancara terhadap guru kelas II SD Negeri
Blimbing 04terkait pembendaharaan kosakata keragaman benda. Melalui
kegiatan wawancara dengan guru kelas II sekolah dasar, peneliti
memperoleh beberapa permasalahan yaitu: (1) Keterbatasan penggunaan
bahan ajar yang kurang bervariasi, (2) Kurangnya pemahaman peserta didik
dalam menggunakan kosakata dengan baku karena kebanyakan peserta
didik menggunakan bahasa daerahnya saat pembelajaran Bahasa Indonesia.
Berdasarkan hasil wawancara guru kelas II sekolah dasar
menyatakan bahwa terdapat dua permasalahan pada ketersediaan bahan ajar
yang menjadi sumber belajar bagi peserta didik. Peserta didik memerlukan
modul untuk menambah pembendaharaan kosakata bahasa Indonesia
dengan baku. Akibat dari kedua permasalahan tersebut, hasil belajar peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
didik kelas II SD Negeri Blimbing 04 pada materi kosakata keragaman
benda menjadi kurang maksimal. Oleh karena itu untuk mengatasi
permasalahan tersebut peneliti mengembangkan modul bahasa Indonesia
materi kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar.
Dengan adanya modul, peneliti mengembangkan modul untuk
mempermudah dalam proses belajar. Modul di susun secara menarik,
sehingga dapat memudahkan peserta didik menguasai materi dan peserta
didik termotivasi dalam belajar secara mandiri.
Peneliti memilih modul untuk dikembangkan terdapat beberapa
kelebihan modul yang membuat peserta didik dapat belajar sesuai
kemampuan yang dimiliki. Menurut Lubis dkk., (2015)modul dapat
dikembangkan karena memiliki beberapa kelebihan yaitu pertama, dengan
menggunakan modul para peserta didik mengikuti kegiatan belajar sesuai
dengan kecepatan dan kemampuan sendiri, karena kemampuan peserta
didik di dalam satu kelas itu berbeda-beda. Kedua, peserta didik dapat
belajar mandiri dengan menggunakan modul. Modul dapat digunakan kapan
saja dan dimana saja, sehingga aktivitas belajar peserta didik dapat
meningkat. Ketiga, dengan menggunakan modul peserta didik dapat
mengetahui hasil belajar sendiri, apabila tingkat keberhasilannya masih
rendah, peserta didik dapat mempelajari materi yang kurang dikuasai itu
kembali. Hal ini, bahwa peserta didik mempunyai kemampuan pemahaman
yang berbeda-beda, peserta didik dapat belajar dimana saja secara mandiri
dan dapat menilai tingkat keberhasilan dirinya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin melakukan pengembangan
modul dengan judul “Pengembangan Modul Bahasa Indonesia Materi
Kosakata Keragaman Benda untuk Siswa Kelas II Sekolah Dasar”. Peneliti
menggunakan pengembangan modul dengan jenis penelitian dan
pengembangan atau Research and Development(R&D).Materi
pembelajaran yang ada di dalam modul tersebut adalah materi pembelajaran
Bahasa Indonesia yang di ajarkan pada semester 1 di kelas II SD Negeri
Blimbing 04.
Hasil pengembangan modul bahasa Indonesia bertujuan untuk
membantu peserta didik meningkatkan minat membaca dan memperluas
kosakata dalam bahasa Indonesia. Dengan menghubungkan kehidupan
sehari-hari di lingkungan sekitar, diharapankan modul dapat membantu
mengatasi permasalahan kurangnya dalam sumber pembelajaran dan
perbendaharaan kosakata bahasa Indonesia yang dimiliki peserta didik
masih terbatas. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan berupa
modul bahasa Indonesia yang menggunakan materi kosakata keragaman
benda. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan sebuah
modul yang dibutuhkan peserta didik dalam mengembangkan aspek
kebahasaan terkait pembandaharaan kosakata yang baku dan aspek
pengetahuan berkaitan materi kosakata keragaman benda.Pengembangan
modul bahasa Indonesia mempermudahkan peserta didik untuk belajar
secara mandiri karena materi yang terdapat di modul lebih lengkap, jelas,
dan mudah dipahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana mengembangkan modul bahasa Indonesiamateri
kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar?
2. Bagaimana kualitas modul bahasa Indonesiamateri kosakata
keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan dicapai dalam
penelitian pengembangan modul bahasa Indonesia pada materi kosakata
keragaman benda adalah:
1. Mendeskripsikan langkah-langkah pengembangkan modul bahasa
Indonesia materi kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II
sekolah dasar.
2. Mendeskripsikan kualitas modul bahasa Indonesiamateri kosakata
keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian pengembangan modul pembelajaran Bahasa Indonesia
terintegrasi dengan kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
dasar ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan.
Manfaat dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Produk akhir penelitian ini berupa modul bahasa Indonesia materi
kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar ini
diharapkan dapat memberikan informasi untuk membekali siswa
memperoleh pengetahuan dan meningkatkan motivasi siswa dalam
belajar materi kosakata keragaman benda.
2. Bagi guru
Modul bahasa Indonesia ini dapat membantu pengetahuan guru dan
memvariasi modul pembelajaran yang dapat mengembangkan
kemampuan pemahaman siswa kelas ll sekolah dasar mengenai
materi kosakata keragaman benda.
3. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan dalam
mengembangkan modul untuk pembelajaran Bahasa Indonesia
materi kosakata keragaman benda. Sebagai calon guru, penelitian ini
dapat membantu mahasiswa pentingnya manfaat modul dalam
membantu pembelajaran, khususnya untuk mengajarkan pengenalan
kosakata keragaman benda yang terdapat di lingkungan sekitar.
4. Bagi sekolah
Memberikan sumbangsih yang bermanfaat bagi pengembangan
modul bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran di kelas ll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
SD,khususnya untuk mengajarkan pemahaman materi kosakata
keragaman benda yang terdapat di lingkungan sekitar.
E. Definisi Operasional
Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Modul merupakan bahan ajar yang telah disusun secara sistematis
dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik, sesuai
dengan tingkat pengetahuan dan juga usia peserta didik, sehingga
peserta didik dapat melakukan pembelajaran secara mandiri, dengan
bantuan dan juga bimbingan seminimal mungkin dari pendidik
(Prastowo, 2015:106).
2. Kosakata atau perbendaharaan kata merupakan kekayaan kata yang
dimiliki oleh suatu bahasa yang berfungsi membentuk kalimat yang
mengutarakan isi pikiran baik secara lisan maupun tertulis
(Nurgiyantoro, 2011:338).
3. Keragamana benda adalah suatu kondisi dimana terdapat berbagai
macam perbedaaan, jenis, serta berbagai macam hal yang
membedakan benda satu dengan yang lain.
F. Spesifikasi Produk
Spesifikasi produk yang dikembangkan adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1. Modul bahasa Indonesia ini mengandung komponen cover, pemilik
modul, kata pengantar, daftar isi, aturan penggunaan, dan isi modul.
Isi modul tersebut terdapat soal pretest, penjelasan mengenai materi
kosakata keragaman benda yang termuat pada kelas II tema 2,
rangkuman, soal posttest, kunci jawaban, daftar referensi, dan
biodata penulis.
2. Produk yang dikembangkan berjudul “pengembangan modul bahasa
Indonesiamateri kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II
sekolah dasar”.
3. Produk yang dikembangkan pada bagian cover dicetak
menggunakan kertas ivory 230 gsm dan isi modul dicetak dengan
kertas HVS 70 gsm.
4. Modul ini berukuran 21 cm × 29,7 cm atau berukuran A4 dengan
format portrait.
Gambar 1. 1 Cover Modul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
5. Modul bahasa Indonesia terdapat 47 halaman terdiri dari: 1 halaman
untuk cover, 1 halaman untuk pemilik modul, 1 halaman untuk kata
pengantar, 1 halaman untuk cara menggunakan modul, 1 halaman
untuk daftar isi, 1 halaman untuk kompetensi dasar, indikator, dan
tujuan pembelajaran, 3 halaman untuk soal pretest, 26 halaman
untuk isi materi, 1 halaman untuk rangkuman, 7 halaman untuk soal
posttest, 1 halaman untuk kunci jawaban, 1 halaman untuk daftar
pustaka,1 halaman untuk biodata penulis, dan 1 halaman cover
belakang.
6. Modul bahasa Indonesia yang disertai warna dan gambar akan lebih
menarik peserta didik untuk membaca.
7. Modul bahasa Indonesia bersifat kontekstual dengan anak, yaitu
disusun dengan menghubungkan dunia sekitar anak, sehingga anak
lebih mudah memahami isi modul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Modul Pembelajaran
Modul merupakan sarana pembelajaran dalam bentuk tertulis/cetak
yang disusun secara sistematis, memuat materi, metode, tujuan
pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar atau indikator pencapaian
kompetensi, petunjuk kegiatan belajar mandiri (self instructional), dan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menguji diri
sendiri melalui latihan soal yang disajikan dalam modul (Suprawoto,
2009: 2). Sedangkan menurut Yuliawati (2013: 30) mengungkapkan
bahwa modul adalah suatu alat untuk sarana pembelajaran yang memuat
materi, metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang telah
dirancang secara sistematis sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.
Senada dengan pendapat Anwar (2010: 90) modul merupakan bahan
ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi
materi, metode, dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan.
Berdasarkan uraian di atas, modul adalah bahan ajar dalam bentuk
cetak yang disusun secara sistematis, mudah dipahami, menarik
perhatian peserta didik yang mencakup materi, metode, tujuan
pembelajaran, petunjuk kegiatan, latihan, rangkuman dan instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
evaluasi yang bertujuan untuk membantu peserta didik dalam belajar
secara mandiri dan peserta didik dapat belajar sesuai dengan kecepatan
masing-masing.
a. Fungsi Modul
Menurut Prastowo (2014: 210-211) menyampaikan bahwa
modul memiliki empat fungsi sebagai berikut:
1) Bahan ajar mandiri
Penggunaan modul dalam proses pembelajarannya berfungsi
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk belajar
secara mandiri tanpa tergantung pada guru.
2) Pengganti fungsi pendidikan
Modul harus mampu menjelaskan materi pembelajaran
dengan baik dan mudah dipahami oleh guru dan peserta didik
yang disesuaikan dengan tingkat pengetahuan dan usia mereka.
3) Sebagai alat evaluasi
Peserta didik diminta untuk dapat mengukur dan menilai
sendiri tingkat penguasaan materi yang telah dipelajari, dengan
begitu modul sebagai alat evaluasi.
4) Sebagai bahan rujukan kepada peserta didik
Modul mengandung banyak materi yang harus dipelajari dan
dikuasai oleh peserta didik sehingga modul digunakan sebagai
bahan rujukkan peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Tujuan Modul
Menurut Mulyasa (2010: 43), tujuan utama sistem modul adalah
meningkatkan efisien dan efektivitas pembelajaran, baik waktu, dan
fasilitas, maupun tenaga untuk mencapai tujuan secara optimal.
Selain itu modul juga dibuat dengan tujuan agar peserta didik dapat
belajar mandiri sebagaimana dipaparkan oleh Suparman (2014: 84),
kemandirian belajar merupakan sifat dan sikap serta kemampuan
yang dimiliki peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar secara
mandiri maupun dengan bantuan orang lain berdasarkan
motivasinya sendiri untuk menguasai suatu kompetensi dasar
tertentu sehingga dapat digunakannya untuk memecahkan masalah
yang dihadapinya. Sementara menurut Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
Departemen Pendidikan Nasional (2008), tujuan modul sebagai
berikut :
1) Memperjelas dan mempermudah penyajian materi pembelajaran
agar tidak terlalu bersifat verbal.
2) Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik
peserta didik maupun pengajar atau instruktur.
3) Meningkatkan motivasi dan gairah belajar, mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam berinteraksi langsung dengan
lingkungan dan sumber belajar lainnya yang memungkinkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
peserta didik untuk belajar secara mandiri sesuai kemampuan
dan minatnya.
4) Memungkinkan peserta didik dapat mengukur atau
mengevaluasi sendiri hasil belajarnya.
c. Karakteristik Modul
Karakteristik modul sesuai dengan pedoman penulisan modul
yang dikeluarkan Direktorat pendidikan menengah kejuruan,
direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah, departemen
pendidikan nasional tahun 2003 (Lestari, 2013: 2-3), sebagai
berikut:
1) Self Instructional
Melalui modul tersebut seseorang atau peserta belajar
mampu membelajarkan diri sendiri, tanpa bergantung pada
pihak lain. Untuk memenuhi karakter self instruksional,
maka dalam modul harus berisi tujuan yang dirumuskan
dengan jelas.
a) Berisi materi pembelajaran yang dikemas ke dalam unit-
unit kecil/spesifik sehingga memudahkan belajar secara
tuntas.
b) Menyediakan contoh dan ilustrasi yang mendukung
kejelasan pemaparan materi pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
c) Menampilkan soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya
yang memungkinkan pengguna memberikan respon dan
mengukur tingkat penguasaannya.
d) Kontekstual yaitu materi-materi yang disajikan terkait
dengan suasana atau konteks tugas dan lingkungan
penggunanya.
e) Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif.
f) Terdapat rangkuman materi pembelajaran.
g) Terdapat instrument penilaian, yang memungkinkan
penggunaan diklat melakukan self assessment.
h) Terdapat instrumen yang dapat digunakan penggunanya
mengukur atau mengevaluasi tingkat penguasaan materi.
i) Terdapat umpan balik atas penilaian, sehingga
penggunanya mengetahui tingkat penguasaan materi,
dan tersedia informasi tentang pengayaan atau referensi
yang mendukung materi pembelajaran.
2) Self Contained
Seluruh materi pembelajaran dari satu unit
kompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu modul
secara utuh. Tujuan dari konsep ini adalah memberikan
kesempatan peserta didik mempelajari materi pembelajaran
secara tuntas, karena materi dikemas ke dalam satu kesatuan
yang utuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3) Stand alone (berdiri sendiri)
Modul yang dikembangkan tidak tergantung pada
media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan
media pembelajaran lain. Dengan menggunakan modul,
peerta didik tidak tergantung dan harus menggunakan media
yang lain untuk mempelajari dan mengerjakan tugas pada
modul tersebut.
4) Adaptive
Modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi
terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Dikatakan
adaptif jika modul dapat menyesuaikan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta fleksibel digunakan. Modul
yang adaptif adalah jika isi materi pembelajaran dapat
digunakan sampai dengan kurun waktu tertentu.
5) User Friendly
Modul hendaknya bersahabat dengan pemakainya.
Setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat
membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk
kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai
dengan keinginan. Penggunaan bahasa yang sederhana,
mudah dimengerti serta menggunakan istilah yang umum
digunakan merupakan salah satu bentuk user friendly.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat diyakini bahwa
pembelajaran menggunakan modul secara efektif akan dapat
mengubah konsepsi peserta didik menuju konsep ilmiah, yang
diharapkan hasil belajar peserta didik dapat meningkatkan baik dari
segi kualitas maupun kuantitas.
d. Bahasa dalam Penulisan Modul
Menurut Sukiman (2012: 139-143), dalam proses pembelajaran
yang baik perlu diperhatikan penggunaan bahasa yang baik dan
benar serta mudah dipahami peserta didik. Oleh karena itu, perlu
dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1) Menggunakan bahasa yang baik dan benar.
2) Setiap paragraf hanya terdiri atas satu ide pokok atau gagasan
pikiran.
3) Menggunakan bahasa percakapan, bersahabat dan komunikatif.
4) Bahasa lisan dalam bentuk tulisan.
5) Sapaan akrab yang menyentuh secara pribadi.
6) Kalimat sederhana, pendek dan tidak beranak cucu.
7) Menghindari istilah yang sangat asing dan terlalu teknis.
8) Menghindari kalimat pasif dan negatif ganda.
9) Menggunakan pertanyaan retorik.
10) Sesekali menggunakan kalimat santai dan humoris.
11) Menggunakan bantuan ilustrasi.
12) Memberikan ungkapan pujian dan memotivasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
13) Menciptakan kesan modul sebagai bahan ajar yang “hidup”.
Berdasarkan dari pernyataan diatas, dalam pengembangan
modul menggunakan bahasa yang komunikatif, menggunakan
kalimat yang sederhana, menggunakan bantuan ilustrasi untuk
informasi yang abstrak agar menciptakan suasana belajar yang lebih
menyenangkan bagi peserta didik.
e. Keunggulan Pembelajaran Modul
Menurut Mulyasa (2009: 236) pembelajaran modul memiliki
keunggulan sebagai berikut:
1) Berfokus pada kemampuan individual peserta didik, karena pada
hakikatnya mereka memiliki kemampuan untuk bekerja sendiri
dan lebih bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya.
2) Kontrol terhadap hasil belajar melalui penggunaan standar
kompetensi dalam setiap modul yang harus dicapai oleh peserta
didik.
3) Relevansi kurikulum ditunjukan dengan adanya tujuan dan cara
pencapaiannya, sehingga peserta didik dapat mengetahui
keterkaitan antara pembelajaran dan hasil yang akan
diperolehnya.
f. Kriteria Penilaian Modul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Modul sebagai bahan ajar yang berguna untuk memudahkan
peserta didik dalam memahami materi pembelajaran yang perlu
dinilai kualitasnya. Semakin baik kualitas modul yang
dikembangkan maka semakin layak untuk digunakan oleh peserta
didik dalam belajar. Departemen Pendidikan Nasional (2008: 28)
menggungkapkan ada beberapa komponen yang digunakan untuk
melakukan evaluasi terhadap modul yang dikembangkan, sebagai
berikut:
1) Komponen kelayakan isi
Komponen kelayakan isi ini secara spesifik yaitu: a)
kesesuaian dengan SK, KD; b) kesesuaian dengan
perkembangan anak; c) kesesuaian dengan kebutuhan bahan
ajar; d) kebenaran substansi materi pembelajaran; e) manfaat
untuk penambahan wawasan; f) kesesuaian dengan nilai moral
dan nilai-nilai sosial.
2) Komponen kebahasaan
Komponen kebahasaan ini spesifik yaitu: a) keterbacaan; b)
kejelasan informasi; c) kesesuaian dengan kaidah bahasa
Indonesia yang baik dan benar; d) pemanfaatan bahasa secara
efektif dan efisien.
3) Komponen penyajian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Komponen penyajian ini secara spesifik yaitu: a) kejelasan
tujuan (indikator) yang ingin dicapai; b) urutan sajian; c)
pemberian motivasi, daya tarik; d) interaksi (pemberian
stimulasi dan respond); e) kelengkapan informasi.
4) Komponen kegrafikan
Komponen kegrafikan ini secara spesifik yaitu: a)
penggunaan font (jenis dan ukuran); b) layout atau tata letak; c)
ilustrasi, gambar, foto; d) desain tampilan.
g. Unsur-unsur Modul
Untuk membuat sebuah modul yang baik, maka hal penting
harus mengenal unsur-unsurnya. Menurut Fatikhah dan Izzati
(2015:50) terdapat tujuh unsur yang harus dicapai dalam pembuatan
modul yaitu:
1) Judul
2) Petunjuk belajar
3) Kompetensi yang akan dicapai
4) Informasi pendukung
5) Latihan-latihan soal
6) Petunjuk kerja
7) Evaluasi
Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa modul
pembelajaran adalah salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
sistematis dan menarik sehingga mudah untuk dipelajari secara mandiri
oleh peserta didik. Modul pembelajaran dapat membantu peserta didik
dalam mengembangakan motivasi belajar, memberikan kemudahan
untuk memperoleh materi pembelajaran. Modul terdiri atas judul,
petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, materi pembelajaran
atau informasi pendukung, latihan-latihan soal, petunjuk kerja, dan
evaluasi.
2. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran wajib yang harus
diikuti oleh setiap peserta didik yang belajar di Negara Indonesia,
peserta didik harus mengambil mata pelajaran ini dari melalui tingkat
sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi (Nina, 2017). Mata
pelajaran Bahasa Indonesia dapat menunjang keberhasilan peserta didik
dalam mempelajari ilmu pengetahuan lain yang dipelajari di sekolah
dasar mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Standar kompetensi mata
pelajaran Bahasa Indonesia yang memadai dan efektif sebagai alat
komunikasi, berinteraksi sosial, media pengembangan ilmu dan alat
pemersatuan bangsa.
Sekolah dapat secara efektif menjabarkan standar kompetensi sesuai
dengan kebutuhan. Menurut Hartati (2006: 74) dapat menjelaskan
standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia bersumber pada
hakikat pembelajaran bahasa, yaitu bahasa adalah belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
berkomunikasi dan belajar sastra adalah belajar menghargai manusia
dan nilai-nilai manusia. Oleh karena, itu pembelajaran Bahasa Indonesia
mengupayakan meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
berkomunikasi secara lisan maupun tertulis.
a. Fungsi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Sesuai dengan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional dan bahasa Negara, maka fungsi mata pelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia menurut Depdiknas (2003: 1) sebagai berikut:
1) Sarana pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa.
2) Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk
pelestarian dan pengembangan budaya.
3) Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk
meraih serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni.
4) Sarana penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia yang baik
dalam keperluan dan pemahaman ragam budaya melalui
khazanah kesusastraan Indonesia.
Dengan demikian, fungsi bahasa Indonesia yaitu menyangkut
pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Begitu juga
ditinjau dari sudut spikologis, maka fungsi bahasa Indonesia yaitu
dapat mempercepat proses sosialisasi diri dan alat untuk
pernyataan diri dalam kebutuhan hidupnya.
b. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Tujuan dari suatu pembelajaran menjadi dasar acuan dalam
kegiatan pembelajaran. Begitu juga tujuan pembelajaran dalam
bahasa Indonesia guru memberikan pembelajaran dengan harapan
peserta didik dapat mencapai tujuan umum pembelajaran Bahasa
Indonesia. Menurut Permendiknas RI nomor 22 tahun 2006 tentang
standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
menyebutkan bahwa mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan
agar peserta didik memiliki kemampuan yaitu:
1) Berkomunikasi secara efektif dan efesien sesuai dengan etika
yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis.
2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara.
3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan
tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.
4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan
sosial.
5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan dalam berbahasa.
6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai
khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Menurut Farhrohman (2017) ruang lingkup mata pelajaran
Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa
dan kemampuan bersastra yang meliputi empat aspek yaitu:
1) Mendengarkan
Mendengarkan berita, petunjuk, pengumuman,
perintah, bunyi atau suara, bunyi bahasa, lagu, kaset, pesan,
penjelasan, laporan, ceramah, khotbah, pidato,
pembicaraan narasumber, dialog ataupercakapan,
pengumuman, serta perintah yang didengar
denganmemberikan respon secara tepat serta mengapresiasi
dan berekspresi sastra melalui kegiatan mendengarkan hasil
sastra berupa dongeng, cerita anak-anak,cerita rakyat,
cerita binatang, puisi anak,syair lagu, pantun, dan
menonton drama anak.
2) Berbicara
Mengungkapkan gagasan dan perasaan,
menyampaikan sambutan, dialog, pesan, pengalaman,
suatu proses, menceritakan dirisendiri, teman, keluarga,
masyarakat, pengalaman, benda, tanaman, binatang,
gambar tunggal, gambar seri, kegiatan sehari-hari.
3) Membaca
Membaca huruf, suku kata, kata, kalimat, paragraf,
berbagaiteks bacaan, denah, petunjuk, tata tertib,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
pengumuman, kamus,ensiklopedia serta mengapresiasi dan
berekspresi sastra melalui kegiatan membaca hasil sastra
berupa dongeng, cerita anak-anak, ceritarakyat.
4) Menulis
Menulis karangan naratif dan nonnaratif dengan
tulisan rapihdan jelas dengan memperhatikan tujuan dan
ragam pembaca, pemakaian ejaan dan tanda baca, dan
kosakata yang tepat dengan menggunakan kalimat tunggal
dan kalimat majemuk serta mengapresiasidan berekspresi
sastra melalui kegiatan menulis hasil sastra berupacerita
dan puisi.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa mata
pelajaran Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran wajib bagi negara
Indonesia untuk menunjang keberhasilan peserta didik dalam belajar
berkomunikasi dan belajar sastra (belajar menghargai manusia dan nilai-
nilai manusia). Aspek-aspek yang tercantum dalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia tersebut, dipelajari secara berkaitan satu aspek dengan
aspek yang lain untuk mencapai tujuan yang telah tercantum dalam
standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia sekolah dasar.
3. Hakikat Kosakata
a. Pengertian Kosakata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Menurut Soedjito dan Saryono (2011:3) kosakata merupakan
perbendaharaan kata atau kekayaan kata yang dimiliki oleh suatu
bahasa. Sedangkan menurut Nurgiyantoro (2011:338) menyatakan
bahwa kosakata atau perbendaharaan kata adalah kekayaan kata
yang dimiliki oleh suatu bahasa yang berfungsi membentuk kalimat
yang mengutarakan isi pikiran baik secara lisan maupun tertulis.
Kosakata adalah alat utama yang harus dimiliki seseorang dalam
belajar bahasa yang berfungsi untuk mengungkapkan ide atau
gagasan (Sudarmanto dkk., 2012).
Kosakata seseorang merupakan keseluruhan kata yang
berada dalam ingatan seseorang, segera akan menimbulkan reaksi
bila didengar atau dibaca. Reaksi bahasa adalah mengenal bentuk
bahasa dengan segala konsekuensinya, yaitu dapat memahami
maknanya, melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan amanat
kata. Ada kata yang lebih cepat menimbulkan reaksi, ada yang lebih
lambat sesuai dengan tingkat keintiman kosakata tersebut (Keraf,
2007: 80).
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, kosakata
adalah merujuk pada kekayaan kata yang harus dimiliki seseorang
dalam belajar bahasa yang berfungsi untuk mengungkapkan ide dan
membentuk kalimat dalam mengutarakan isi pikiran.
b. Ruang Lingkup Kosakata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Hurlock (2009:153) mengemukakan kosakata yang harus
dikuasai oleh anak-anak usia 6-13 tahun atau peserta didik sekolah
dasar memiliki dua jenis kosakata, yakni kosakata umum dan
kosakata khusus. Kosakata umum, mencakup kata-kata umum yang
digunakan manusia untuk berkomunikasi, yakni kata kerja, kata
benda, kata sifat, kata keterangan, kata perangkai atau kata ganti
orang. Berbeda dengan kosakata umum, kosakata khusus
merupakan kata-kata khusus yang meliputi hal-hal tertentu seperti
kosakata waktu, warna, uang, kosakata rahasia, kosakata populer,
dan kosakata makian.
c. Aspek Kosakata
Aspek kosakata tujuan dari pembelajaran tingkat dasar adalah
bahwa peserta didik mampu menguasai (mengetahui makna dan
dapat menggunakannya):
1) Nama-nama benda di sekitar kita
2) Nama-nama anggota keluarga
3) Nama-nama warna
4) Nama-nama pakaian
5) Ungkapan cuaca
6) Hari-hari dalam sepekan
7) Bulan dalam setahun
8) Tahun ini
9) Waktu saat ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Ke sembilan pengajaran dari aspek kosakata ini adalah hasil
penelitian yang dilakukan oleh American Council on the Teaching
of Foreign Languages (ACTFL, 2005) selama empatpuluh tahun.
Inilah tujuan pembelajaran kosakata bagi para pembelajaran pemula,
mengetahui dan mampu menggunakan kosakata tersebut dalam
tanya jawab dan kalimat sederhana (Furqanul & Feisal 2019: 86).
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kosakata
merupakan perbendaharaan kata yang dimiliki oleh suatu bahasa
yang berfungsi untuk mengungkapkan ide atau gagasan. Ruang
lingkup kosakata yang harus dikuasai oleh anak-anak usia 6-13 atau
siswa SD terdapat dua jenis, yakni kosakata umum kata-kata yang
digunakan manusia untuk berkomunikasi dan kosakata khusus yang
meliputi hal-hal tertentu seperti kosakata waktu, warna, uang,
kosakata rahasia, kosakata popular, dan kosakata makian. Aspek
kosakata tujuan dari pembelajaran tingkat dasar yang mampu
dikuasai peserta didik seperti nama benda sekitar kita, nama anggota
keluarga, nama warna, nama pakaian, ungkapan cuaca, hari dalam
sepekan, bulan dalam setahun, tahun ini, dan waktu saat ini.
4. Materi Kosakata Keragaman Benda Kelas II SD
Pada penelitian ini kompetensi dasar yang akan digunakan adalah
kompetensi dasar 3.2 yaitu Menguraikan kosakata dan konsep tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
keragaman benda berdasarkan bentuk dan wujudnya dalam bahasa
Indonesia atau bahasa daerah melalui teks tulis, lisan, visual, dan/ atau
eksplorasi lingkungan. Penelitian ini menggunakan pelajaran Bahasa
Indonesia materi kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II
sekolah dasar kurikulum 2013 tema 2 bermain di lingkunganku.
Indikator pembelajaran Bahasa Indonesia kelas ll semester 1 yang
digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 2. 1 Tabel KD dan Indikator
Mapel Kompetensi Dasar Indikator
Bahasa
Indonesia
3.2
Menguraikan
kosakata dan konsep
tentang keragaman
benda berdasarkan
bentuk dan wujudnya
dalam bahasa
Indonesia atau bahasa
daerah melalui teks
tulis, lisan, visual,
dan/ atau eksplorasi
lingkungan.
3.2.1
Mengidentifikasi
kosakata
keragaman benda
berdasarkan
bentuk dan
wujudnya di
lingkungan
sekitar.
3.2.2
Menuliskan
kosakata
keragaman benda
dalam bahasa
Indonesia atau
bahasa daerah.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran Bahasa Indonesia materi kosakata keragaman benda
untuk siswa kelas II sekolah dasar, materi tersebut terdapat pada
kompetensi dasar 3.2 yang akan digunakan untuk merumuskan
kegiatan pembelajaran. Sedangkan indikator dapat mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
kemampuan, keterampilan dan sikap peserta didik sehingga secara
spesifik dapat dijadikan untuk menilai ketercapaian hasil belajar dan
juga dijadikan tolak ukur sejauh mana penguasaan peserta didik
terhadap pokok bahasan atau mata pelajaran.
B. Penelitian yang Relevan
Terdapat penelitian-penelitian relevan yang dikutip dari beberapa artikel
berkaitan dengan mengembangan modul bahasa Indonesia sekolah dasar.
Penelitian ini, ada beberapa kutipan penelitian yang pernah dilakukan
sebelumnya diantaranya yaitu:
Sukma dan Amurdawati (2020) melakukan penelitian yang berjudul
“Pengembangan Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Pendekatan
Local Wisdom pada Materi Menulis Karangan Narasi untuk siswa SD”.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian pengembangan atau reseach and
development. Pengembangan mengacu pada model pengembangan ADDIE
(Analyse, Design, Development, Implementation and Evaluation).
Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar berbentuk modul untuk
menghasilkan bahan ajar berbasislocal wisdom yang layak pada materi
menulis karangan narasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan angket. data yang didapatkan di analisis dengan deskriptif
presentase. Berdasarkan hasil uji coba terbatas pada modul yang
dikembangankan mendapatkan presentase sebeser 98,25% sehingga modul
layak digunakan sebagai bahan ajar. Hasil dari penelitian ini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
menghasilkan pengembangan bahan ajar modul yang berbasis dengan local
wisdom tentang pakaian dan rumah adat yang ada di Yogyakarta sebagai
bahan penunjang pemahaman siswa akan kearifan lokal yang ada di daerah
sekitar yang menjadikan inovasi dalam mengembangkan kemampuan
menulis narasi.
Azkiya dkk., (2019) melakukan penelitian ynag berjudul
“Pengembangan Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Inkuiri
Siswa Kelas IV SDN 34 Air Pacah Padang”. Penelitian ini bertujuan
mengembangkan modul pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis inkuiri
yang valid dan praktis pada materi wawancara untuk siswa kelas IV SD.
Jenis penelitian ini adalah Research and Development(penelitian
pengembangan). Hasil penelitian yang dilakukan, disimpulkan bahwa
modul pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis inkuiri pada tema 9 tentang
wawancara untuk siswa kelas IV SD ini berada pada kategori valid dengan
rata-rata persentase kevalidan 95,90%. Modul yang telah dikembangkan
dikategorikan praktis oleh guru dengan rata-rata persentase kepraktisan
89,16%, juga dikategorikan praktis menurut siswa dengan rata-rata
persentase kepraktisan 88,71%. Dapat disimpulkan bahwa modul
pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis inkuiri ini sudah dapat digunakan
dan dimanfaatkan oleh guru di sekolah dasar.
Warchidatul Munasyaroh (2019) melakukan penelitian yang berjudul
“Pengembangan Modul Bahasa Indonesia Materi Menulis Puisi
Berdasarkan Gambar Siswa Kelas III SDN Tengger Kidul 2 Kabupaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Kediri Tahun Pelajaran 2018/2019”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui prosedur dalam mengembangkan sebuah modul, kevalidan,
kepraktisan, dan keefektifan modul. Penelitian ini termasuk penelitian
pengembangan (R&D)dengan menggunakan model ADDIE yang meliputi
lima tahapan yaitu analyze, design, development, implement, evaluation.
Hasil dari penelitian ini adalah menghasilkan produk berupa modul bahasa
Indonesia materi menulis puisi berdasarkan gambar siswa. Menciptakan
pembelajaran yang lebih aktif dan modul yang dikembangkan dapat
digunakan sebagai salah satu sumber belajar untuk mencapai hasil belajar
yang maksimal.
Dari ketiga penelitian yang yang dilakukan oleh peneliti yang
pertama oleh Sukma dan Amurdawati (2020) dengan judul “Pengembangan
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Pendekatan Local Wisdom
pada Materi Menulis Karangan Narasi untuk siswa SD”, peneliti yang kedua
oleh Hidayati dkk., (2019) “Pengembangan Modul Pembelajaran Bahasa
Indonesia Berbasis Inkuiri Siswa Kelas IV SDN 34 Air Pacah Padang” dan
peneliti yang ketiga oleh Warchidatul (2019) dengan judul “Pengembangan
Modul Bahasa Indonesia Materi Menulis Puisi Berdasarkan Gambar Siswa
Kelas III SDN Tengger Kidul 2 Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran
2018/2019”. Penelitian ini dapat dibuat baganliterature map mengenai
kerangka kesesuaian atau relevan penelitian yang dijabarkan melalui
literature map sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Bagan 2. 1 Literature Map
Berdasarkan penelitian yang relevan diatas, peneliti menyimpulkan
bahwa jenis penelitian Research and development (R&D) berhasil
mengembangkan produk pengembangan modul pembelajaran yang dapat
menunjang pemahaman peserta didik, menciptakan pembelajaran yang
lebih aktif dan modul yang dikembangkan dapat digunakan sebagai salah
satu sumber belajar untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.
Peneliti melihat belum ada penelitian yang mengembangkan modul
bahasa Indonesia materi kosakata keragaman benda yang dikhususkan
Penelitian yang dilakukan:
Pengembangan modul bahasa Indonesia materi kosakata keragaman benda
untuk
kelas II sekolah dasar
Sukma dan
Amurdawati (2020)
“Pengembangan
Modul Pembelajaran
Bahasa Indonesia
dengan Pendekatan
Local Wisdom pada
Materi Menulis
Karangan Narasi
untuk siswa SD”.
Warchidatul (2019)
“Pengembangan
Modul Bahasa
Indonesia Materi
Menulis Puisi
Berdasarkan Gambar
Siswa Kelas III SDN
Tengger Kidul 2
Kabupaten Kediri
Tahun Pelajaran
2018/2019”.
Azkiya dkk., (2019)
“Pengembangan Modul
Pembelajaran Bahasa
Indonesia Berbasis
Inkuiri Siswa Kelas IV
SDN 34 Air Pacah
Padang”.
Pengembangan modul bahasa Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
untuk siswa kelas II sekolah dasar. Peneliti merasa materi kosakata
keragaman benda yang diajarkan dalam kegiatan pembelajaran merupakan
suatu hal yang penting, karena pembelajaran materi kosakata keragaman
benda tercantum dalam Kompetensi Dasar 3.2 kelas II pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Pada saat ini, pembendaharaan kosakata sangat
diperlukan oleh peserta didik kelas II sekolah dasar untuk menambah
kemampuan penguasaan kosakata yang semakin terampil dalam
berbahasanya. Maka dari itu, peneliti akan menghasilkan produk berupa
pengembangan modul bahasa Indonesiamateri kosakata keragaman benda
untuk siswa kelas II sekolah dasar.
C. Kerangka Berpikir
Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran wajib yang harus diikuti
oleh setiap peserta didik yang belajar di Negara Indonesia, peserta didik
harus mengambil mata pelajaran ini dari mulai tingkat sekolah dasar sampai
dengan perguruan tinggi (Nina, 2017). Mata pelajaran Bahasa Indonesia
dapat menunjang keberhasilan peserta didik dalam mempelajari ilmu
pengetahuan lain yang dipelajari di sekolah dasar mulai dari kelas satu
sampai kelas enam. Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia
yang memadai dan efektif sebagai alat komunikasi, berinteraksi sosial,
media pengembangan ilmu dan alat pemersatuan bangsa. Sekolah dapat
secara efektif menjabarkan standar kompetensi sesuai dengan kebutuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Peneliti melakukan pengembangan bahan ajar berupa modul
pembelajaran Bahasa Indonesia materi kosakata keragaman benda.
Kosakaata keragaman benda adalah mengetahui benda-benda di lingkungan
sekitar menggunakan kosakata untuk menyusun kalimat sederhana dan
mudah dipahami oleh peserta didik. Kosakata adalah kumpulan kata yang
merupakan bagian dari bahasa tertentu dan digunakan untuk menyusun
kalimat. Sedangkan keragaman benda merupakan suatu kondisi dimana
terdapat berbagai macam, perbedaan, jenis, berbagai macam hal yang
membedakan benda satu dengan yang lain.
Salah satu cara yang bisa ditempuh untuk memberikan dan mengenalkan
kosakata keragaman benda pada peserta didik sekolah dasar adalah dengan
cara mengembangkan sebuah modul pembelajaran Bahasa Indonesia materi
kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar. Dengan
menggunakan modul pembelajaran tersebut peserta didik memperoleh ilmu
pengetahuan dan pemahaman dalam mempelajari materi kosakata
keragaman benda. Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian pengembangan modul pembelajaran Bahasa Indonesia.
Untuk dapat melakukan penelitian ini, peneliti harus mengajukan
permohonan izin penelitian ke SD Negeri Blimbing 04. Sebab yang menjadi
responden dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas ll SD N Blimbing
04 dan guru kelas ll sekolah dasartersebut. Setelah mendapatkan izin untuk
melakukan penelitian, peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas ll
sekolah dasar. Hasil dari wawancara dan kuesioner itu digunakan peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
untuk mengembangkan modul pembelajaran Bahasa Indonesiamateri
kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar.
Setelah berhasil mengelolah data hasil wawancara, peneliti
mengembangkan produk berupa modul pembelajaran. Setelah modul selesai
dikembangkan, peneliti melakukan validasi terhadap modul yang
dikembangkan. Validasi dilakukan oleh dosen ahli dan guru kelas II sekolah
dasar. Setelah melakukan validasi dan memperoleh masukan untuk revisi
dan setelah selesai modul, peneliti melakukan uji coba modul kepada
peserta didik kelas ll SD Negeri Blimbing 04. Peneliti melakukan uji coba
kelas II berjumlah lima peserta didik.
Modul pembelajaran Bahasa Indonesia yang sudah divalidasi kepada
satu dosen ahli dan satu guru kelas II SD Negeri Blimbing 04, direvisi
kembali oleh peneliti. Revisi tersebut bertujuan agar modul pembelajaran
Bahasa Indonesia yang dikembangkan semakin layak untuk digunakan.
Setelah revisi selesai, maka jadilah hasil akhir yaitu modul bahasa Indonesia
materi kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar.
Solusinya:
Dibutuhkan modul pembelajaran yang berisi aktivitas pembelajaran
yang kontekstual, bergambar, dan berwarna sehingga menarik
perhatian siswa.
Perlu dilakukan pengembangan modul bahasa Indonesia materi
kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar
Permasalahan terkait:
1. Keterbatasan bahan ajar yang kurang bervariasi.
2. Kurangnya pemahaman peserta didik terhadap pembendaharaan
kosakata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Bagan 2. 2 Kerangka Berpikir
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan dapat
diidentifikasi beberapa pertanyaan penelitian yang diharapkan dapat
dijawab dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut.
1. Bagaimanakah langkah-langkah pengembangan modul bahasa
Indonesia materi kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II
sekolah dasar?
2. Bagaimanakah kualitas hasil modul bahasa Indonesia modul bahasa
Indonesia materi kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II
sekolah dasar menurut ahli pakar dan guru kelas II sekolah dasar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian dan pengembangan atau Research and Development(R&D) tipe
ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement, dan Evaluate. Penelitian
dan pengembangan atau Research and Development(R&D) merupakan
metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan
menguji keefektifan suatu produk (Sugiyono, 2016: 407). Tujuan akhir
penelitian pengembangan atau R&D menghasilkan suatu produk yang
merasa handal karena telah melalui tahap-tahap pengujian dan revisi;
produk yang dihasilkan sesuai kebutuhan lapangan dengan hasil analisis
kebutuhan; proses pengembangan produk dilakukan secara ilmiah dengan
menganalisis data berdasarkan kejadian yang didapatkan melalui penelitian,
observasi maupun eksperimen (Sanjaya, 2013: 130).
Model penelitian dan pengembangan yang akan digunakan, yaitu
model ADDIE. Model ADDIE adalah salah satu model desain pembelajaran
sistematis, model ini dikembangkan atau tersusun secara terprogram dengan
urutan-urutan kegiatan yang sistematis dalam upaya pemecahan masalah
belajar yang berkaitan dengan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan
dan karakteristik peserta didik (Tegeh & Kirna, 2013: 16). Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Research and Development (R&D) dengan model ADDIE yang terdiri dari
lima tahap yaitu analisis (Analyze), perancang (Design), pengembangan
(Develop), implementasi (Implement), dan evaluasi (Evaluate).
Bagan 3. 1 Tahap ADDIE Model (Tegeh & Kirna, 2013)
1. Berikut ini penjelasan dari lima tahapan model ADDIE menurut Tegeh dkk.,
(2014: 42) :
a. Menganalisis (Analysis)
Analysis merupakan tahap yang mendasarkan dalam model
pengembangan ADDIE. Tahap analisis berkaitan dengan tiga hal pokok
yaitu kompetensi, karakteristik peserta didik, dan materi. Pada tahap ini,
terdapat tiga kegiatan inti yaitu: 1) melakukan analisis kompetensi,
misalnya kompetensi apa saja yang harus dikuasai peserta didik setelah
menggunakan produk pengembangan, 2) melakukan analisis
karakteristik peserta didik, dan 3) melakukan analisis materi sesuai
dengan kompetensi (materi yang akan dikembangkan). Secara umum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
tahap analisis dilakukan guna mengarahkan permasalahan dan
kebutuhan yang diperlukan dalam penelitian pengembangan produk.
b. Merancang (Design)
Design adalah tahap perancangan dengan mengidentifikasi hasil dari
analisis yang telah dilakukan. Perancangan berfokus pada kegiatan
sebagai berikut: 1) memilih materi sesuai dengan karakteristik dan
tuntutan kompetensi, 2) merancang produk yang akan dikembangkan,
dan 3) merancang bentuk dan metode assessment dan evaluasi yang
akan digunakan dalam penelitian pengembangan.
c. Mengembangkan (Development)
Development atau mengembangan merupakan tahap ketiga kegiatan
menerjemahkan spesifikasi tahap perancangan atau design ke dalam
bentuk fisik sehingga menghasilkan prototype produk pengembangan.
Kegiatan pada tahap ini pengembangan sebagai berikut: 1) mencari dan
mengumpulkan sumber atau referensi yang dibutuhkan untuk
mengembangkan materi, 2) membuat bagan dan tabel-tabel pendukung,
3) membuat gambar-gambar ilustrasi, pengetikan, pengaturan layout, 4)
kesimpulan, 5) menyusun instrument evaluasi, dll.
d. Mengimplementasikan (Implementation)
Implementation merupakan penerapkan hasil pengembangan dalam
pembelajaran untuk mengetahui pengaruh terhadap kualitas produk
pengembangan. Kualitas produk pengembangan meliputi tiga aspek
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
1) Efektif, artinya produk pengembangan dapat mencapai tujuan atau
kompetensi yang diharapkan.
2) Menarik, artinya produk pengembangan dapat menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan.
3) Efisien, artinya dalam pengembangan produk menggunakan segala
sumber, waktu dan tenaga untuk mencapai tujuan.
e. Evaluasi (Evaluation)
Evaluation terbagi menjadi dua jenis yaitu evaluasi formatif dan
evaluasi sumatif. Evaluasi formatif merupakan pengumpulan data pada
setiap tahapan dengan tujuan untuk menyempurnakan tahap tersebut.
Evaluasi sumatif adalah untuk mengetahui kualitas produk
pengembangan secara luas yang dilakukan pada akhir pengembangan.
B. Settingan Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek implementasi modul bahasa Indonesia materi kosakata
keragaman benda untuk siswa kelas ll SD Negeri Blimbing 04
Tahun Ajaran 2020/2021 yang berjumlah 5 orang.
2. Objek Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Objek dari penelitian ini adalah mengembangkan modul bahasa
Indonesia materi kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II
sekolah dasar.
3. Tempat Penelitian
Penelitian pengembangan ini dilakukan di salah satu SD di
Sukoharjo. Tepatnya adalah SD Negeri Blimbing 04 yang beralamat
di Dusun 1, Blimbing, Kec. Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa
Tengah 57557.
4. Waktu Penelitian
Penelitian dan pengembangan produk yang menghasilkan
pengembangan modul bahasa Indonesia materi kosakata keragaman
benda untuk siswa kelas ll SD Blimbing 04. Waktu penelitian
dirancancang 8 bulan, dimulai dari bulan Oktober 2020 sampai
dengan bulan Mei 2021.
C. Prosedur Pengembangan
Berdasarkan pendekatan model penelitian untuk mengembangan yang dapat
digunakan dalam membuat modul bahasa Indonesia materi kosakata
keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar ini adalah model
ADDIE, maka dalam pengembangan ini akan melalui lima tahapan yang
akan dilakukan yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
1. Tahap Menganalisis (Analysis)
Penelitian ini, peneliti menggunakan analisis kebutuhan
dilakukan melalui wawancara dengan guru kelas II SD Negeri
Blimbing 04 dengan menggunakan google form. Peneliti memilih
materi tersebut diajarkan di kelas ll SD Negeri Blimbing 04 pada
Tema 2 semester 1 yang memiliki kompetensi dasar, yaitu 3.2
Menguraikan kosakata dan konsep tentang keragaman benda
berdasarkan bentuk dan wujudnya dalam bahasa Indonesia atau
bahasa daerah melalui teks tulis, lisan, visual, dan/ atau eksplorasi
lingkungan.
Berdasarkan wawancara guru kelas II SD Negeri Blimbing 04
terdapat permasalahan pada kompetensi khususnya pembelajaran
Bahasa Indonesia, kurangnya pemahaman peserta didik dalam
menggunakan kosakata dengan baku karena kebanyakan peserta
didik menggunakan bahasa daerahnya saat pembelajaran Bahasa
Indonesia, dan keterbatasan penggunaan bahan ajar yang kurang
bervariasi.
2. Tahap Merancang (Design)
Tahap kedua, peneliti merancang produk yang akan
dikembangkan, yaitu berupa modul bahasa Indonesia materi
kosakata keragaman benda. Peneliti melakukan perencanaan desain
produk sesuai dengan materi dalam Kompetensi Dasar (KD).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Pada tahapan ini, peneliti menjelaskan gambaran terkait modul
bahasa Indonesia yang akan dikembangkan yaitu: (1) menentukan
desain yang akan dibuat, (2) menentukan kompetensi dasar yang
akan dikembangkan, (3) menyusun indikator sesuai dengan
kompetensi dasar yang akan dimasukkan ke dalam modul, (4)
menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam
kompetensi dasar.
3. Tahap Mengembangkan (Development)
Tahap ketiga pengembangan dilaksanakan menggunakan hasil
yang telah dikembangkan pada tahap sebelumnya. Tahap ini juga
harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Proses yang dilaksanakan
mengembangkan modul bahasa Indonesia materi kosakata
keragaman benda. Peneliti melakukan kegiatan yaitu penyusunan,
produksi, dan evaluasi. Peneliti memperhatikan dasain modul,
teknik pengetikan dan pengaturan layout, dan penggunaan warna
yang tepat untuk peserta didik kelas II sekolah dasar. Modul
pembelajaran ini dibuat dengan menggunakan Microsoft Word
dengan format kertas A4 portrait. Peneliti menyusun instrument
evaluasi berupa latihan soal yang bervariasi dan soal evaluasi
(pretest dan posttest). Setelah produk pengembangan berupa modul
sudah selesai dibuat, peneliti memvalidasi produk kepada dosen ahli
dan guru kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
4. Tahap Mengimplementasikan (Implementation)
Tahap keempat implementasi dilaksanakan dengan cara
menerapkan secara langsung produk yang sudah selesai
dikembangkan. Produk digunakan secara langsung baik oleh guru
maupun peserta didik. Proses implementasi juga memuat kegiatan
Pretest dan kegiatan Posttest. Adapun cara yang dilakukan saat uji
coba yaitu: (1) peserta didik diberi soal pretest mengetahui sejauh
mana pemahaman peserta didik terhadap materi tersebut, (2) peserta
didik diberikan penjelasan terkait dengan tujuan penggunaan modul,
(3) peserta didik dapat menggunakan modul untuk menambah
wawasan terkait materi yang terdapat dalam kompetensi dasar, (3)
peserta didik yang yang telah selesai mempelajari konsep atau
materi diperkenankan untuk mengerjakan soal posttest yang terdapat
didalam modul tersebut. Peneliti mengujicobakan produk kepada
lima peserta didik kelas II Sekolah dasar.
5. Tahap Mengevaluasi (Evaluasion)
Tahap evaluasi terdapat dua jenis evaluasi yaitu evaluasi
formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif peneliti dapatkan
berdasarkan dari hasil validasi dosen ahli dan guru kemudian
peneliti melakukan revisi. Evaluasi sumatif dilakukan dengan cara
pengerjaan soal pretest dan posttest. Pada tahap ini digunakan untuk
mengukur seberapa baik dan kualitas produk yang dikembangkan
dalam membantu peserta didik mencapai hasilnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan teknik yang digunakan untuk
mendapatkan data dengan teknik tertentu (Sugiyono, 2010: 308). Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah
wawancara, kuesioner, dan tes. Ketiga teknik tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara merupakan kegiatan untuk mendapatkan berbagai
informasi melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada
narasumber. Wawancara memiliki beberapa tujuan, yaitu
memperoleh informasi berkaitan dengan situasi atau kondisi
tertentu, melengkapi hasil dari penyelidikan ilmiah, dan
memperoleh data untuk mempengaruhi situasi tertentu (Arifin,
2009: 158). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara
guru dengan cara memakai google formulir karena keadaan berubah
setelah adanya pandemi saat ini.
Peneliti menggunakan pedoman wawancara untuk memudahkan
dalam memperoleh informasi. Pedoman wawancara menjadi acuan
dalam melakukan wawancara ini agar memperoleh informasi
dengan lebih jelas. Wawancara ini dilakukan kepada guru kelas ll
SD Negeri Blimbing 04. Hasil dari wawancara ini akan diolah dan
digunakan untuk menganalisis masalah serta potensi.
2. Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Kuesioner atau angket merupakan alat penilaian yang
menyajikan tugas-tugas atau mengerjakan dengan cara
tertulis(Jihad, 2012: 70).Kuesioner adalah alat untuk
mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, pendapat, dan
paham dalam hubungan kausal (Arifin, 2009: 166). Peneliti
menggunakan bentuk kuesioner yang berstruktur dengan bentuk
jawaban tertutup tetapi menggunakan alternatif jawaban diberikan
secara terbuka. Hal ini karena kuesioner validator dapat memberikan
komentar, tanggapan dan saran yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk merevisi produk yang divalidasi.
Lembar kuesioner validasi ini diisi oleh validator ahli/pakar dan
guru kelas ll sekolah dasar. Hasil validasi tersebut kemudian diolah
dengan teknik analisis data sehingga mendapatkan skor validasi.
Hasil validasi melalui kuesioner dapat digunakan sebagai masukan
untuk melakukan revisi modul pengembangan bahasa Indonesia
yang dibuat.
3. Tes
Tes adalah suatu alat pengumpulan informasi tetapi jika
dibandingkan dengan alat-alat yang lain, tes ini bersifat lebih resmi
karena penuh dengan batasan-batasan (Arikunto, 2010: 33).
Menurut Widoyoko (dalam Purnomo dan sekar, 2016: 151-157)
bentuk tes pilihan ganda ini memiliki keuntungan salah satunya soal-
soal pilihan ganda dapat mencakup materi yang luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Peneliti juga menentukan jumlah butir soal yang akan dibuat.
Peneliti menggunakan soal pretest berjumalah 10 butir soal,
sedangkan soal posttest berjumlah 20 butir soal. Tes ini dilakukan
sebanyak dua kali yaitu di awal (pretest) dan akhir (posttest). Soal
awal (pretest) dan soal akhir(posttest) yang diberikan dalam
pengumpulan data pada penelitian ini adalah berupa tes tertulis
dalam bentuk soal objektif dengan soal yang sama (Iswara dkk.,
2018: 1-7).
Lembar soal awal (pretest) dan akhir (posttest) ini diisi oleh
peserta didik kelas ll SD Negeri Blimbing 04 untuk uji efektivitas
pengunaan modul pengembangan bahasa Indonesia. Hasil instrumen
pretest dan posttest tersebut kemudian diolah dengan teknik analisis
data dapat mendapatkan skor. Hasil pretest dan posttest melalui soal
pilihan ganda untuk mengetahui modul bahasa Indonesia dapat
meningkatkan hasil belajar dan pemahaman terhadap peserta didik.
E. Instrumen Penelitian
Penelitian pengembangan ini menggunakan instrumen penelitian
berupa daftar pertanyaan wawancara, kuesioner, dan tes. Daftar
pertanyaan wawancara digunakan untuk menganalisis kebutuhan
terhadap modul bahasa Indonesia berbasis kosakata keragaman benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
1. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen adalah alat yang digunakan sebagai pengumpulan data
dalam suatu penelitian, sehingga skala pengukuran instrumen dapat
menentukan satuan yang diperoleh, sekaligus jenis data atau
tingkatan data (Siregar, 2010: 138).
a. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara digunakan oleh peneliti sebagai acuan
dalam melakukan wawancara dengan guru kelas ll SD Negeri
Blimbing 04. Wawancara bertujuan untuk mengetahui kesulitan
atau kendala dalam proses pemberian materi kosakata
keragaman benda untuk siswa kelas ll sekolah dasar. Peneliti
melakukan wawancara dengan guru kelas ll SD Negeri
Blimbing 04 untuk mengetahui kondisi awal peserta didik
berkaitan dengan kosakata keragaman benda yang dibutuhkan
guru ketika akan memberikan materi kosakata keragaman benda
kepada peserta didik kelas ll SD Negeri Blimbing 04. Soal
wawancara terdiri dari sepuluh pertanyaan pokok. Peneliti juga
memperoleh informasi mengenai kebutuhan untuk
mengembangkan modul bahasa Indonesia berbasis kosakata
keragaman benda dari hasil wawancara ini. Berikut ini adalah
pedoman pertanyaan wawancara.
Tabel 3. 1Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru Kelas ll SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Pertanyaan Nomor
butir
Buku teks pembelajaran bahasa Indonesia apa saja yang
Bapak/Ibu gunakan di sekolah?
1
Bagaimana kondisi kelas Bapak/Ibu ketika pembelajaran
bahasa Indonesia berlangsung?
2
Kesulitan apa saja yang Bapak/Ibu temui ketika
melakukan pembelajaran bahasa Indonesia?
3
Apa usaha yang dilakukan Bapak/Ibu untuk mengatasi
kesulitan dalam pembelajaran?
4
Bagaimana pemahaman siswa kelas ll dalam kegiatan
pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah?
5
Apa yang Bapak/Ibu gunakan sebagai media
pembelajaran siswa saat pembelajaran bahasa Indonesia
materi kosakata keragaman benda?
6
Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang pembelajaran
bahasa Indonesia pada materi “kosakata keragaman
benda” melalui modul pembelajaran?
7
Apakah Bapak/Ibu mengetahui kelebihan modul untuk
pembelajaran?
8
Apakah menurut Bapak/Ibu, modul dapat membantu guru
untuk memberikan bahan ajar yang menerik, efektif, dan
efisien dalam menyampaian materi pembelajaran?
9
Modul seperti apakah yang Bapak/Ibu harapkan jika ada
modul yang berkaitan dengan materi “kosakata
keragaman benda”?
10
b. Kuesioner
Kuesioner digunakan peneliti sebagai acuan dalam
merevisi produk menjadi lebih baik. Peneliti menggunakan
kuesioner dalam proses validasi baik oleh ahli/pakar dan
guru kelas ll sekolah dasar. Kuesioner ini berisi penilaian
terhadap produk yang dibuat oleh peneliti. Dalam kuesioner
terdapat pernyataan-pernyataan yang disesuaikan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
spesifikasi produk yang dikembangkan serta kolom untuk
mengisi komentar dan saran bagi peneliti. Pertanyaan
kuesioner ini sesuai dengan kebutuhan peneliti dalam
melakukan penelitian.
Indikator untuk mengembangkan kuesioner yang
telah dikonsultasikan dengan ahli/pakar dan guru kelas ll
sekolah dasar. Indikator yang terpenting adalah tentang
bahasa, gambar, teknik pengetikan,pengaturan layout, dan
konten pendidikan yang sesuai dengan peserta didik kelas ll
sekolah dasar.
Pernyataan-pernyataan yang diberikan dalam lembar
kuesioner merupakan pengembangan dari teori kriteria bahan
ajar yang diungkapkan oleh Departemen Pendidikan
Nasional (2008: 28) yaitu: (1) komponen isi, (2) komponen
kebahasaan, (3) komponen penyajian materi, dan (4)
komponen kegrafikan. Berikut kisi-kisi lembar kuesioner
yang dilakukan setelah tindakan penelitian.
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Kuesioner Uji Validatas Produk untuk
Pakar dan Guru
No Komponen Penilian Nomor Pernytaan
1 Komponen Isi 1,2,3,4,5,6,7,8,9
2 Komponen Kebahasaan 10,11,12
3 Komponen Penyajian
Materi
13,14,15,16,17
4 Komponen Kegratifkan 18,19,20,21,22,23,24,25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Setelah kisi-kisi instrumen penilaian tersebut disusun, peneliti
menyusun kuesioner penilaian yang akan diberikan kepada dosen
ahli/pakar dan guru kelas ll SD Negeri Blimbing 04. Berikut ini
kuesioner penilaian untuk keperluan validasi produk yang telah
peneliti kembangkan.
Tabel 3. 3 Instrumen Kuesioner Uji Validitas Produk untuk
Pakar dan Guru
A. Komponen Isi
No Indikator
Penilaian
Skor Penilaian Deskripsi
Penilaian 1 2 3 4 5
1
Materi
pembelajaran
yang disajikan
pada modul sesuai
dengan
kompetensi dasar.
2
Kesesuaian materi
pembelajaran
dengan tujuan
pembelajaran
yang harus
dicapai.
3
Penyajian konsep
yang akurat
berdasarkan fakta
dan kebenaran
teori.
4
Materi yang
disajikan
berkaitan dengan
kehidupan sehari-
hari.
5
Penugasan
mendorong
peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
untuk aktif,
berpikir kritis, dan
kreatif.
6
Lembar refleksi
memudahkan
peserta didik
untuk
mengevaluasi
kegiatan belajar.
7
Soal evaluasi
mendorong
peserta didik
untuk
mengembangkan
kemampuan dan
keterampilan
dalam
menyelesaikan
permasalahan
yang berkaitan
dengan materi
pembelajaran.
8
Kejelasan
instruksi soal
evaluasi untuk
mengukur
kemampuan
peserta didik
setelah mengikuti
pembelajaran
dengan modul.
9
Kunci jawaban
membantu peserta
didik dalam
mengoreksi
jawaban dari soal-
soal yang telah
dikerjakan.
B. Komponen Kebahasaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
10
Bahasa yang
digunakan dalam
modul mudah
dipahami oleh
siswa SD.
11
Pemilihan kata
menggunakan
kosakata baku.
12
Ketepatan
penggunaan
kalimat yang
efektif dan efisien.
C. Komponen Penyajian Materi
13
Pengantar materi
disajikan dengan
bahasa yang
komunikatif.
14
Penyajian materi
pembelajaran
bersifat interaktif
untuk
menekankan
kemandirian
belajar bagi
peserta didik.
15
Pemaparan uraian
materi disajikan
dengan singkat
dan padat.
16
Gambar dan
ilsutrasi yang
disajikan relevan
dengan topik yang
sedang dipelajari.
17
Kelengkapan inti
sari dari uraian
materi yang
dipelajari.
D. Komponen Kegrafikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
18
Judul modul
mewakili
keseluruhan
materi yang akan
dipelajari.
19
Judul modul
menarik minat
pembaca.
20
Halaman modul
tertata dengan
baik.
21
Pemilihan jenis
huruf
memudahkan
siswa saat
membaca.
22 Pemilihan jenis
huruf menarik.
23
Pemilihan ukuran
font memudahkan
siswa saat
membaca.
24
Warna sampul
modul menarik
minat pembaca.
25
Gambar pada
sampul
memberikan
gambaran
mengenai materi
yang akan
disampaikan pada
modul.
Total Skor
Rata-rata Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
c. Tes
Tes merupakan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok (Arikunto, 2010:193). Instrumen tes
berupa pretest dan posttest yang diberikan kepada peserta
didik untuk uji efektivitas pengunaan modul. Berikut ini kisi-
kisi tes pretest yang digunakan kepada peserta didik terkait
materi kosakata keragaman benda.
Tabel 3. 4 Kisi-kisi Tes Pretest
Kompetensi
Dasar
Materi Indikator Soal Bentuk
Soal
Nomor
soal
3.2
Menguraikan
kosakata dan
konsep
tentang
keragaman
benda
berdasarkan
bentuk dan
wujudnya
dalam bahasa
Indonesia
atau bahasa
daerah
melalui teks
tulis, lisan,
visual, dan/
atau
Kosakata
keragaman
benda
Siswa mampu
menjawab ciri-
ciri benda
dengan benar.
Pilihan
ganda
1
Siswa mampu
membuat
kalimat benda
permukaan
halus.
2
Siswa mampu
menjawab
kegunaan
kulkas.
3
Siswa mampu
menjelaskan
benda cair yang
dipindahkan.
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Kompetensi
Dasar
Materi Indikator Soal Bentuk
Soal
Nomor
soal
eksplorasi
lingkungan.
Dengan
mempelajari
kosakata
keberagaman
benda dapat
mampu
mengenal dan
memahami
yang
dibacanya.
Siswa mampu
menjawab ciri-
ciri benda.
5
Disajikan
cerita, siswa
mampu
memilih benda
padat.
6
Siswa mampu
memilih
kalimat
tenatang benda
cair.
7
Siswa memilih
benda yang
mempunyai
sifat sama
dengan air.
8
Disajikan
kalimat, siswa
dapat
menentukan
benda gas.
9
Siswa dapat
memilih benda
tidak bisa
dilihat.
10
Berikut ini adalah kisi-kisi tes posttest yang akan diberikan
kepada peserta didik kelas II SD Negeri Blimbing 04:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 3. 5 Kisi-kisi Tes Posttest
Kompetensi
Dasar
Materi Indikator Soal Bentuk
Soal
Nomor
Soal
3.2
Menguraikan
kosakata dan
konsep
tentang
keragaman
benda
berdasarkan
bentuk dan
wujudnya
dalam bahasa
Indonesia
atau bahasa
daerah
melalui teks
tulis, lisan,
visual, dan/
atau
eksplorasi
lingkungan.
Dengan
mempelajari
kosakata
keberagaman
benda dapat
mampu
mengenal
dan
memahami
yang
dibacanya.
Kosakata
keragaman
benda
Siswa mampu
memilih
kalimat
kegunaan
benda.
Pilihan
ganda
1
Siswa dapat
memilih benda
cair.
2
Siswa mampu
menyebutkan
volume benda
gas.
3
Siswa mampu
menjawab
wujud benda.
4
Siswa mampu
menjelaskan
permukaan
benda.
5
Siswa mampu
memilih ciri-
ciri benda
sekitar.
6
Siswa mampu
memilih sifat
benda .
7
Siswa mampu
menjelaskan
benda cair
dengan
menggunakan
kalimat.
8
Siswa dapat
menjawab
bentuk benda
pada gambar.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Kompetensi
Dasar
Materi Indikator Soal Bentuk
Soal
Nomor
Soal
Siswa dapat
menjawab
wujud benda.
10
Siswa mampu
menjelaskan
kalimat yang
memiliki
permukaan.
11
Siswa mampu
memilih
kalimat benda
padat.
12
Siswa mampu
memilih
kalimat benda
gas kecuali.
13
Siswa mampu
menjawab
kalimat tentang
wujud benda.
14
Siswa mampu
menceritakan
kejadian pada
gambar.
15
Siswa mampu
memilih benda
padat pada
bacaan.
16
Siswa mampu
memilih
jawaban benda
yang sifat sama
denga air
kecuali.
17
Siswa dapat
memilih
jawaban
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Kompetensi
Dasar
Materi Indikator Soal Bentuk
Soal
Nomor
Soal
tentang bentuk
benda.
Siswa mampu
menjawab sifat
benda pada
gambar.
19
Siswa mampu
memilih
jawaban
dengan ciri-ciri
benda.
20
Setelah kisi-kisi tes akhir (posttest) tersebut disusun, maka
peneliti dapat menyusun instrument tes posttest yang akan diberikan
kepada peserta didik. Berikut ini instrument tes akhir (tes posttest)
untuk menentukan hasil suatu produk modul bahasa Indonesia
materi kosakata keragaman benda.
F. Teknis Analisis Data
Data penelitian ini dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif, dengan
penjelasan sebagai berikut.
1. Analisis Data Kualitatif
Data kualitatif ini diambil pada saat wawancara dan uji validasi.
Data kualitatif ini berupa hasil wawancara, saran maupun kritik yang
dikemukakan oleh pakar sebagai validator dalam validasi modul
bahasa Indonesia yang dikembangkan oleh peneliti. Hasil dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
analisis akan digunakan oleh penelitian sebagai bahan untuk
merevisi atau memperbaiki modul bahasa Indonesia.
Menurut Miles dan Huberman dalam sugiyono (2008: 237),
mengemukakan aktivitas dalam analisis data kualitatif harus
dilakukan secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya
sudah jenuh. Menurut Miles dan Huberman (1992: 12) menyajikan
data agar dapat mudah dipahami, maka langkah-langkah analisis
data membagi kegiatan menjadi beberapa bagian yaitu:
pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction),
penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan atau
verifikasi (cunclutions).
Gambar 3. 1 Teknik Analisis Data Kualitatif oleh Miles dan
Huberman (1992: 90)
Berikut penjelasan dari teknik analisis data kualitatif:
a. Pengumpulan data
1. Pengumpulan
Data
2. Reduksi Data
3. Penyajian
Data
4. Penarikan
/Verifikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Peneliti melakukan pengumpulan data penelitian berupa
hasil yang di dapat baik wawancara dan dokumentasi di lapangan
secara obyektif.
b. Reduksi data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan
polanya (Sugiyono, 2008:247). Reduksi data berlangsung terus
menerus selama proyek kualitatif berlangsung sampai laporan
tersusun (Miles dan Hubberman, 1992:16).
c. Penyajian data
Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun
yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan (Miles dan Hubberman, 1992: 18).
d. Penarikan kesimpulan
Verifikasi data merupakan usaha untuk mencari, menguji,
mengecek kembali atau memahami makna atau arti, keteraturan,
pola-pola, penjelasan, alur, sebab-akibat, atau preposisi. Sedangkan
kesimpulan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang
sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah
diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif,
hipotesis atau teori (Sugiono, 2008: 253).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
2. Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif dilakukan dengan menghimpunan data dari
penilaian lembar kuesioner, baik lembar kuesioner untuk validator yaitu
kepada ahli materi, ahli bahan ajar, dan ahli pembelajaran serta
kuesioner yang diberikan kepada guru. Data kuesioner yang diperolah
dari validator bertujuan untuk menguji kelayakan serta kesesuaian
modul bahasa Indonesia yang dikembangkan. Sedangkan soal tes
pretest dan tes posttest bertujuan untuk mengetahui keberhasilan peserta
didik dalam memahami materi yang terdapat didalam modul bahasa
Indonesia.
a. Data berupa skor dari penilaian oleh pakar dan guru
Data yang dianalisis sebagai dasar dari hasil penilaian
kuesioner diubah menjadi data interval. Skala penilaian terhadap
modul bahasa Indonesia yang dikembangkan yaitu sangat baik (5),
baik (4), cukup baik (3), kurang baik (2) dan sangat kurang baik (1).
Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data
kualitatif skala lima dengan acuan menurut Widoyoko (2009: 238)
sebagai berikut:
Tabel 3. 6 Konversi data kuantitatif ke data kualitatif skala
lima
Interval Skor Rerata Skor Kategori
X > Xi + 1,80 Sbi >4,2 Sangat baik
Xi + 0,60 Sbi < X < Xi + 1,80 Sbi 3,4 – 4,2 Baik
Xi - 0,60 Sbi < X < Xi + 0,60 Sbi 2,6 – 3,4 Cukup baik
Xi + 1,80 Sbi < X < Xi – 0,60 Sbi 1.8 – 2,6 Kurang
X < Xi – 1,80 Sbi < 1,8 Sangat
kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Keterangan:
Rerata ideal (Xi) : 1
2 (skor maksimal ideal+skor minimal
ideal)
Simpangan baku ideal (SBi) : 1
6 (skor maksimal ideal-skor minimal
ideal)
X : Skor actual
Berdasarkan rumus konversi di atas perolehan data kualitatif
dilakukan dengan menerapkan rumus konversi sebagai berikut:
Skor maksimal ideal : 5
Skor minimal ideal : 1
Rerata ideal (Xi) : 1
2 (5+1) = 3
Simpangan baku ideal (SBi) : 1
6 (5-1) = 4
Kategori sangat baik = X > X̅i + 1,80 SBi
= X > 3 + (1,80 . 0,67)
= X > 3 + (1,2)
= X > 4,2
Kategori baik = X̅i + 0,60SBi < X ≤ X̅i + 1,80SBi
= 3 + (0,60.0,67) <X≤ 3 + (1,80.0,67)
= 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,2)
= 3,40 < X ≤ 4,2
Kategori cukup baik = X̅i - 0,60SBi < X≤ X̅i + 0,60SBi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
= 3-(0,60.0,67) <X≤ 3 + (0,60 . 0,67)
= 3 – (0,40) < X≤ 3 + (0,40)
= 2,60 < X≤ 3,40
Kategori kurang baik = X̅i - 1,80SBi < X≤ X̅i - 0,60SBi
= 3-(1,80.0,67) <X≤ 3 - (0,60 . 0,67)
= 3 - (1,2) < X ≤ 3 - (0,40)
= 1,8< X ≤ 2,60
Kategori sangat kurang baik = 𝑋 ≤ X̅i – 1,80SBi
= X ≤ 3 - (1,80 . 0,67)
= X ≤ 3 - (1,2)
= X ≤ 1,8
b. Data berupa skor penilaian pretest dan posttest
Data yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest peserta didik
diolah dan dianalisis. Langkah statistik yang digunakan untuk
menganalisis hasil pretest dan posttestsebagai berikut:
1) Menghitung nilai akhir pretest dan posttest
Nilai akhir pretest dan posttest menggunakan skala 0 – 100
dengan rumus sebagai berikut:
Gambar 3. 2 Rumus Perhitungan Nilai Akhir pretest dan
posttest
Nilai akhir =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
2) Menghitung nilai rata-rata hasil pretest dan posttest
Rata-rata hasil pretest dan posttest peserta didik yang
diperoleh menggunakan rumus sebagai berikut:
Gambar 3. 3 Rumus Perhitungan nilai Rata-rata Hasil
pretest dan posttest
3) Menghitung persentase peningkatan nilai pretest dan
posttest
Gambar 3. 4 Rumus Perhitungan Persentase
Peningkatan nilai pretest dan posttest
rata − rata = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Tes pretest :
Skor setiap soal : 1
Skor maksimal : 10
Nilai akhir maksimal : 100
Tesposttest :
Skor setiap soal : 1
Skor maksimal : 20
Nilai akhir maksimal : 100
Persentase Peningkatan =𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑡× 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Pengembangan
1. Prosedur Pengembangan Produk dengan Model ADDIE
Prosedur pengembangan yang peneliti gunakan yaitu modul ADDIE
dengan lima tahapan yaitu: analisis (analyze), perancangan (design),
pengembangan (development), Implementasi (implementation), dan
evaluasi (evaluation). Berikut uraian dari setiap tahap dalam prosedur
pengembangan modul bahasa Indonesia menggunakan model ADDIE
menurut Tegeh dkk., (2014: 42), sebagai berikut:
a. Analisis (Analyze)
1) Analisis Kebutuhan
Peneliti melakukan analisis kebutuhan sebagai langkah awal
yang peneliti lakukan untuk mengembangkan modul Bahasa
Indonesia. Peneliti melakukan analisis kebutuhan sesuai dengan
langkah-langkah yang telah dipaparkan pada bab III. Peneliti
melakukan analisis kebutuhan melalui wawancara dengan guru
kelas II SD dan pemberian soal pretest terhadap lima peserta
didik kelas II SD Negeri Blimbing 04.
Wawancara dilakukan kepada guru kelas II SD Negeri
Blimbing 04. wawancara dilakukan dengan menggunakan
google formulir, karena situasi pandemi COVID-19. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
wawancara digunakan oleh peneliti untuk menggali dan
mengumpulkan data yang digunakan dalam mengembangkan
bahan ajar yang dibutuhkan oleh peserta didik kelas II SD Negeri
Blimbing 04. Hasil analisis kebutuhan melalui wawancara
menjadi acuan bagi peneliti dalam mengembangkan bahan ajar
berupa modul pembelajaran yang dapat membantu peserta didik
dalam mempelajari materi tentang kosakata keragaman benda.
2) Hasil dan Pembahasan Survey Analisis Kebutuhan
Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas II SD
Negeri Blimbing 04. Wawancara dilaksanakan dengan
menggunakan kisi-kisi pedoman wawancara yang dipaparkan
oleh peneliti pada bab III.. Hasil wawancara yang telah
dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.
Tabel 4. 1 Hasil Wawancara Guru Kelas II SD Negeri
Blimbing 04
No Pertanyaan Hasil Wawancara
1 Buku teks pembelajaran
bahasa Indonesia apa
saja yang Bapak/Ibu
gunakan di sekolah?
Buku bahasa Indonesia dari
Intan Pariwara.
2 Bagaimana kondisi
kelas Bapak/Ibu ketika
pembelajaran bahasa
Indonesia berlangsung?
Kondisi kelas saat
pembelajaran Bahasa
Indonesia pada dasarnya
sangat menyenangkan,
peserta didik antusias belajar
membaca terlebih membaca
saat materi dongeng/cerita.
Mereka juga senang belajar
menulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
No Pertanyaan Hasil Wawancara
3 Kesulitan apa saja yang
Bapak/Ibu temui ketika
melakukan
pembelajaran bahasa
Indonesia?
Kesulitan yang ditemui
adalah belum terbiasanya
peserta didik dalam
menggunakan bahasa
Indonesia yang membuat
minimnya kosakata yang
dikuasai anak, karena lebih
sering menggunakan bahasa
jawa sebagai bahasa sehari-
hari.
4 Apa usaha yang
dilakukan Bapak/Ibu
untuk mengatasi
kesulitan dalam
pembelajaran?
Usaha yang saya lakukan
adalah memberi motivasi agar
peserta didik giat lagi belajar.
Sebelum pandemi, selalu
meluangkan waktu selama 15
menit untuk literasi sebelum
memulai pembelajaran untuk
menambah wawasan dan
menambah kosakata peserta
didik.
5 Bagaimana pemahaman
siswa kelas ll dalam
kegiatan pembelajaran
bahasa Indonesia di
sekolah?
Peserta didik yang diampu
cukup baik dalam memahami
pembelajaran bahasa
Indonesia, hanya memang
perlu bimbingan untuk
memahami kata-kata sulit
yang belum dimengerti
peserta didik.
6 Apa yang Bapak/Ibu
gunakan sebagai media
pembelajaran siswa saat
pembelajaran bahasa
Indonesia materi
kosakata keragaman
benda?
Media pembelajaran yang
saya gunakan adalah benda-
benda konkret yang ada di
lingkungan sekitar dan
gambar-gambar keragaman
benda.
7 Bagaimana pendapat
Bapak/Ibu tentang
pembelajaran bahasa
Indonesia pada materi
Modul pembelajaran Bahasa
Indonesia pada “materi
kosakata keragaman benda”
tentunya akan sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
No Pertanyaan Hasil Wawancara
“kosakata keragaman
benda” melalui modul
pembelajaran?
bermanfaat dan mendukung
pemahaman peserta didik
tentang keragaman benda.
Pengetahuan mereka juga
akan menambah karena tidak
hanya terpaku pada buku
tematik peserta didik saja.
8 Apakah Bapak/Ibu
mengetahui kelebihan
modul untuk
pembelajaran?
Kelebihan modul
pembelajaran yaitu isinya
lebih lengkap dengan adanya
materi, rangkuman, kegiatan
siswa, dan evaluasi/penilaian.
9 Apakah menurut
Bapak/Ibu, modul dapat
membantu guru untuk
memberikan bahan ajar
yang menerik, efektif,
dan efisien dalam
menyampaian materi
pembelajaran?
Modul dapat membantu guru
untuk memberi bahan ajar
yang menarik, efektif, dan
efisian dalam penyampaian
materi pembelajaran karena
materi disampaikan lebih
jelas dengan ilustrasi dan
contoh.
10 Modul seperti apakah
yang Bapak/Ibu
harapkan jika ada
modul yang berkaitan
dengan materi
“kosakata keragaman
benda”?
Modul yang berisikan
penjelasan materi secara
lengkap dengan bahasa yang
mudah dicerna peserta didik
kelas 2 SD disertai
gambar/ilustrasi yang
menarik dan sesuai dengan
materi “kosakata keragaman
benda”. Misalnya gambar-
gambar benda di sekitar kita
dengan warna ynag menarik,
serta ukurannya tidak terlalu
kecil, terlihat jelas dan diberi
keterangan/penjelasan yang
singkat, padat, dan jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas II SD,
peneliti menganalisis dan menyimpulkan bahwa terdapat dua
masalah utama dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu
kurangnya bahan ajar agar yang bervariasi. selain itu,
perbendaharaan kosakata bahasa Indonesia yang dimiliki peserta
didik masih terbatas, karena peserta didik terbiasa menggunakan
bahasa daerah saat pembelajaran Bahasa Indonesia.
b. Perancangan (design)
1) Cover Modul
Cover modul dibuat menggunakan microsoft word 2016.
Cover modul tersebut dicetak menggunakan kertas Art Paper
120gr. Pada Cover modul bertulis judul “ Modul Pembelajaran
Bahasa Indonesia Materi Kosakata Keragaman Benda” dengan
jenis ukuran Timer New Roman ukuran 28. Nama penulis modul
terletak disudut kiri bawah cover modul dengan jenis huruf
Timer New Roman ukuran 90. Sedangkan nama untuk SD/MI
kelas II terletak disudut kanan bawah sampul modul dengan jenis
huruf Timer New Roman ukuran 36.
Pada sampul modul terdapat gambar anak-anak yang
bermain di taman bermain sebagai gambaran umum isi materi di
dalam modul. Gambar tersebut diambil dari sumber Freepik
kemudian di edit menggunakanMicrosoft Word. Cover modul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
bahasa Indonesia berwarna dominan hijau, pemilihan warna
hijau agar netral bagi pengguna modul.
2) Isi Modul
Isi modul bahasa Indonesia memuat: pemilik modul, kata
pengantar, cara menggunakan modul, daftar isi, kompetensi
dasar, indikator, tujuan pembelajaran, latihan soal pretest materi
kosakata keragaman benda, aktivitas, refleksi, rangkuman,
latihan soal-soal (soal posttest), kunci jawaban, dan daftar
pustaka. Materi kosakata keragaman benda dalam modul ini
dibagi menjadi 7 bagian yaitu: keragaman benda, permukaan
benda, ciri-ciri benda, wujud benda dan benda padat, benda cair,
benda gas, serta menceritakan sifat benda gas. pada bagian awal
pembahasan materi secara umum, sedangkan pada akhir setiap
bagian materi terdapat latihan soal yang bervariasi untuk
mengasah pemahaman peserta didik dan merefleksikan materi
yang dipelajari.
Isi modul bahasa Indonesia materi kosakata keragaman
benda untuk kelas II sekolah dasar ini dibuat menggunakan
Microsoft Word. Isi modul ini menggunakan dua jenis huruf
yaitu Timen New Roman ukuran 10, 11, dan 14. isi modul dicetak
menggunakan kertas HVS 70gram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
3) Profil Penulis
Profil penulis ditujukan untuk mengetahui informasi penulis
modul bahasa Indonesia. Profil penulis memuat identitas penulis
diantaranya nama lengkap, tempat dan tanggal lahir beserta
riwayat pendidikan penulis. Profil penulis dibuat menggunakan
Microsoft Word dengan jenis huruf Times New Roman ukuran
14 dan dicetak menggunakan kertas HVS 70gram.
c. Pengembangan (Development)
1) Cover Modul
Cover modul bahasa Indonesia ynag dikembangkan memuat
judul “Pengembangan Modul Bahasa Indonesia Materi Kosakata
Kergaman Benda untuk Siswa Kelas II Sekolah Dasar”. Modul
terdapat gambar anak-anak sedang bermain di taman dan
terdapat alat bermain.
Gambar 4. 1 Cover Modul Bahasa Indonesia
2) Pemilik Modul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Pemilik modul dapat ditulis oleh peserta didik nama, nomor
absen, kelas, nama sekolah.
Gambar 4. 2 Lembar Pemilik Modul
3) Kata Pengantar
Kata pengantar berisi penjelasan secara singkat isi dan tujuan
modul bahasa Indonesia materi kosakata keragaman benda.
Gambar 4. 3 Lembar Kata Pengantar
4) Cara Menggunakan Modul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Cara menggunakan modul sebagai panduan peserta didik
dalam belajar menggunakan modul bahasa Indonesia.
Gambar 4. 4 Lembar Cara Menggunakan Modul
5) Daftar Isi
Daftar isi memuat judul-judul yang terdapat di dalam modul
bahasa Indonesia. Daftar isi dibuat sedemikian rupa untuk
memudahkan peserta didik membaca dan mencari materi dalam
modul bahasa Indonesia.
Gambar 4. 5 Lembar Daftar Isi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
6) Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran
Pada bagian ini tersusun secara khusus mulai dari
kompotensi dasar sampai dengan tujuan pembelajaran. Melalui
lembar ini peserta didik dapat mengetahui tujuan belajar
menggunakan modul bahasa Indonesia.
Gambar 4. 6 Lembar Kompetensi Dasar, Indikator,
dan Tujuan Pembelajaran
7) Soal Pretest
Soal pretestyang terdiri dari 10 soal pilihan ganda. Soal
pretest sesuai dengan kompotensi dasar, indikator, dan tujuan
pembelajaran. Soal pretest bertujuan untuk mengetahui sampai
dimana penguasaan peserta didik terhadap materi kosakata
keragaman benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Gambar 4. 7 Lembar Soal Postest
8) Materi Kosakata Keragaman Benda
Modul bahasa Indonesia ini berisi materi kosakata
keragaman benda yaitu:
Gambar 4. 8 Lembar Materi kosakata
9) Latihan Soal
Pada setiap akhir materi terdapat latihan soal yang digunakan
bervariasi mulai dari mengisi tabel, uraian, menulis huruf latin.
pemilihan variasi dalam latihan soal ditujukan agar peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
tertarik untuk mengerjakan soal latihan sehingga dapat
memahami materi.
Gambar 4. 9 Lembar Latihan Soal
10) Lembar Refleksi
Lembar refleksi digunakan untuk melihat keefektifan,
menarik, keefisiensian modul bahasa Indonesia yang
dikembangkan lembar refleksi ini berisi pertanyaan mengenai
respon peserta didik setelah belajar menggunakan modul bahasa
Indonesia.
Gambar 4. 10 Lembar Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
11) Rangkuman
Pada modul bahasa Indonesia yang dikembangkan terdapat
rangkuman dari tujuh materi kosakata keragaman benda.
Rangkuman ini diuraikan dalam bentuk kalimat yang sederhana
untuk mempermudahkan peserta didik memahami materi modul
yang telah dipelajari.
Gambar 4. 11 Lembar Rangkuman
12) Soal Evaluasi (Posttest dan Kunci Jawaban)
Soal evaluasi atau soal Posttest yang digunakan terdiri dari
20 soal pilihan ganda. Soal evaluasi sesuai dengan kompotensi
dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran dalam modul bahasa
Indonesia. Soal evaluasi ditujukan untuk melihat pemahaman
peserta didik dalam materi kosakata keragaman benda melalui
modul bahasa Indonesia dan melihat keefektifan modul. Selain
soal evaluasi (soal Posttest) terdapat kunci jawaban dari latihan-
latihan soal dankunci jawaban soal evaluasi (soal Posttest).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Gambar 4. 12 Lembar Soal Evaluasi
Gambar 4. 13 Lembar Kunci Jawaban
13) Daftar Pustaka
Bagian ini berisi daftar sumber-sumber yang digunakan
penulis dalam mengembangkan modul bahasa Indonesia materi
kosakata keragaman benda unutuk siswa kelas II sekolah dasar.
Daftar pustaka berisi judul-judul buku dan alamat sumber
internet. Daftar pustaka bertujuan untuk membangun
kepercayaan pembaca, dengan adanya daftar pustaka maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
pembaca semakin yakin dengan informasi yang disajikan oleh
penulis di dalam karya tulisnya.
Gambar 4. 14 Lembar Daftar Pustaka
14) Profil Penulis
Pada akhir modul terdapat profil penulis berisi informasi
mengenai modul bahasa Indonesia yang dikembangkan.
Informasi tersebut terkait nama lengkap, tempat tanggal lahir,
riwayat pendidikan yang telah dan sedang ditempuh serta
terdapat profil penulis disertai foto penulis.
Gambar 4. 15 Lembar Profil Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
d. Implementasi (Implementation)
Pada tahap implementasi ini, produk diujicobakan dengan
lima peserta didik sebagai subjek. Produk pengembangan adalah
solusi yang diharapkan dapat membantu mengatasi masalah dalam
pembelajaran di sekolah dasar.
1) Persiapan
Pada tahap persiapan ini, peneliti mempersiapkan modul
bahasa Indonesia terlebih dahulu sebelum diuji cobakan oleh
peserta didik kelas II sekolah dasar. Uji coba dilaksanakan
setelah produk yang dikembangkan sudah melalui revisi kepada
ahli pakar dan guru berdasarkan saran dan komentar pada saat
validasi. Modul bahasa Indonesia sudah dapat diuji cobakan oleh
peserta didik kelas II sekolah dasar. Sebelum diujicobakan,
peneliti membuat surat perizinan yang diajukan ke sekolah untuk
melakukan uji coba. Uji coba ini dilaksanakan di SD Negeri
Blimbing 04 di ruang kelas II.
2) Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini, peneliti melakukan
implementasi yang dilakukan oleh peneliti sendiri dan dibantu
oleh guru kelas II SD Negeri Blimbing 04. Hari pertama, tanggal
30 April 2020 peneliti memberikan soal Pretest untuk dikerjakan
oleh peserta didik. Soal pretest ini akan dijadikan pembandingan
dengan soal posttest untuk mengetahui pengaruh modul bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Indonesia. Setelah mengerjakan soal pretest, peserta didik
belajar mandiri di rumah masing-masing menggunakan modul
bahasa Indonesia materi kosakata keragaman benda. Peserta
didik mempelajari materi kosakata keragaman benda dan
mengerjakan latihan soal setelah pembahasan setiap materi.
Pada tanggal 05 Mei 2020 peneliti ke SD Negeri Blimbing 04
memberikan soal evaluasi (soal posttest) untuk dikerjakan oleh
peserta didik. Setelah peserta didik selesai mengerjakan soal
evaluasi (soal posttest), peneliti dan peserta didik melakukan
foto bersama untuk dokumentasi peneliti.
e. Evaluasi (Evaluation)
Produk akhir dalam prosedur pengembangan model ADDIE.
Evaluasi ditujukan untuk menyempurnakan setiap tahap
pengembangan dan mengetahui pengaruh dalam penggunaan modul
yang dikembangkan oleh peneliti. Evaluasi dalam penelitian ini
dibagi menjadi dua jenis evaluasi yaitu evaluasi formatif dan
evaluasi sumatif. Berikut uraian tahapan evaluasi dalam penelitian
pengembangan.
1) Evaluasi formatif
a) Validasi Produk
Validasi produk pengembangan modul bahasa
Indonesia ditujukan untuk mengetahui kualitas produk
tersebut. Pada penelitian ini produk modul bahasa Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
materi kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II
sekolah dasar yang akan divalidator ahli yaitu 1 dosen ahli
dan guru kelas II SD.
(1) Data Hasil Validasi Dosen Ahli
Peneliti mendapatkan hasil validasi dari dosen ahli
didapatkan pada tanggal 27 April 2021. Masukan yang
diberikan oleh dosen ahli berdasarkan produk yang
dikembangkan oleh peneliti, yaitu: 1) Secara umum,
isi modul ini menarik dan dapat dikembangkan secara
optimal, 2) Beberapa hal yang perlu diperhatikan
adalah logika bahasa, penggunaan tanda baca, kata
hubung, penanda lokatif (di, pada), dan kata ganti, dan
3) Beberapa kalimat masih belum terbaca dengan jelas.
Tabel 4. 2 Hasil Uji Validasi Dosen Ahli
Komponen
Penilaian
Nomor
Pernyataan
Nilai (Skala 1-5)
1 2 3 4 5
Komponen
Isi
1 - - - - 5
2 - - - - 5
3 - - - - 5
4 - - - - 5
5 - - - 4 -
6 - - - - 5
7 - - - 4 -
8 - - 3 - -
9 - - - - 5
Komponen
Kebahasaan
10 - - 3 - -
11 - - - - 5
12 - - 3 - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Komponen
Penilaian
Nomor
Pernyataan
Nilai (Skala 1-5)
1 2 3 4 5
Komponen
Penyajian
Materi
13 - - - - 5
14 - - - - 5
15 - - - - 5
16 - - - - 5
17 - - - - 5
Komponen
Kegrafikan
18 - - 3 - -
19 - - 3 - -
20 - - - 4 -
21 - - - 4 -
22 - - 3 - -
23 - - 3 - -
24 - - - 4 -
25 - - 3 - -
24 20 60
Total Skor 104
Rerata 4,16
Berdasarkan hasil penilaian dosen ahli menggunakan
skalalima, produk modul bahasa Indonesia yang
dikembangkan oleh penelitian memperoleh skor
sebesar 104 dengan rerata 4,16. Menurut skala lima,
skor 4,16 berada pada skor 3,4 - 4,2 yang
menunjukkan bahwa modul termasuk dalam kategori
baik
(2) Data Hasil Validasi Guru
Berdasarkan hasil validasi dari guru kelas II SD
Negeri Blimbing 04 pada tanggal 29 April 2021.
Masukan yang diberikan oleh guru terhadap produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
yang dikembangkan oleh peneliti, yaitu: 1) Modul
bahasa Indonesia kelas II SD sangat menarik dan dapat
mudah dipahami oleh peserta didik dan 2) Modul ini
perlu di kembangkan secara optimal.
Tabel 4. 3 Hasil Uji Validasi Guru SD Negeri
Blimbing 04
Komponen
Penilaian
Nomor
Pernyataan
Nilai (Skala 1-5)
1 2 3 4 5
Komponen
Isi
1 - - - - 5
2 - - - - 5
3 - - - - 5
4 - - - - 5
5 - - - - 5
6 - - - - 5
7 - - - - 5
8 - - - 4 -
9 - - - - 5
Komponen
Kebahasaan
10 - - - - 5
11 - - - - 5
12 - - - 4 -
Komponen
Penyajian
Materi
13 - - - - 5
14 - - - - 5
15 - - - - 5
16 - - - - 5
17 - - - - 5
Komponen
Kegrafikan
18 - - - - 5
19 - - - - 5
20 - - - - 5
21 - - - - 5
22 - - - 4 -
23 - - - - 5
24 - - - - 5
25 - - - - 5
12 105
Total Skor 122
Rerata 4,88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Berdasarkan hasil penilaian dosen ahli menggunakan
skalalima, produk modul bahasa Indonesia yang
dikembangkan oleh penelitian memperoleh skor sebesar 122
dengan rerata 4,88. Menurut skala lima, skor 4,16 berada
pada skor >4,2 yang menunjukkan bahwa modul termasuk
dalam kategori sangat baik.
b) Revisi Produk
Kedua validasi ahli menyampaikan beberapa
komentar atau saran yang dijadikan dasar penelitian untuk
merevisi produk pengembangan. Berikut rekapitulasi
komentar atau saran validasi modul bahasa Indonesia.
Tabel 4. 4 Rekapitulasi Komentar atau Saran Validasi
Modul Bahasa Indonesia
No Komentar atau Saran
1 secara umum, isi modul ini menarik dan dapat
dikembangkan secara optimal.
2 Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah logika
bahasa, penggunaan tanda baca, kata hubung,
penanda lokatif (di, pada), dan kata ganti.
3 Beberapa kalimat masih belum terbaca dengan jelas.
Berikut ini perbedaan modul bahasa Indonesia
sebelum dan sesudah direvisi.
(1) Revisi Kata Pengantar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Peneliti melakukan revisi berdasarkan komentar yang
diberikan oleh ahli materi yaitu memperbaiki kembali
dalam penggunaan bahasa dengan baik dan benar pada
bagian kata pengantar.
Gambar 4. 16 Kata
Pengantar Sebelum
Revisi
Gambar 4. 17 Kata
Pengantar Sesudah
Revisi
(2) Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaaran
Peneliti melakukan perbaikan pada tujuan
pembelajaran karenakesalahan dalam penggunaan
penggunaan kosa kata baku, maka peneliti menggunaan
kata yang sesuai dengan ejaan Bahasa Indonesia yang
disempurnakan dan dalam penggunaan kosa kata baku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Gambar 4. 18
Kompetensi Dasar,
Indikator, dan Tujuan
Pembelajaran Sebelum
Revisi
Gambar 4. 19
Kompetensi Dasar,
Indikator, dan Tujuan
Pembelajaran Sesudah
Revisi
(3) Materi Kosakata dan Aktivitas 1
Peneliti melakukan perbaikan pada bagian materi dan
bacaan pada aktivitas 1 karena ada beberapa teks yang
diganti, sehingga bagian materi pun disesuaikan dengan
informasi pada teks yang baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Gambar 4. 20 Materi
Kosakata Sebelum Revisi
Gambar 4. 21 Aktivitas 1
Sebelum Revisi
Gambar 4. 22 Materi
Kosakata Sesudah
Revisi
Gambar 4. 23 Aktivitas
1 Sesudah Revisi
(4) Modul Pembelajaran Halaman 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Peneliti melakukan perbaikan pada bagian tabel
karena hurufnya banyak yang besar, maka peneliti
mengganti dengan huruf kecil. Peneliti juga memperbaiki
kembali dalam penggunaan bahasa dengan baik dan benar
pada bagian ayo mewarnai.
Gambar 4. 24 Halaman
13 Sebelum Revisi
Gambar 4. 25 Halaman
13 Sesudah Revisi
(5) Refleksi
Peneliti melakukan perbaikan pada bagian refleksi
di nomor 1 menambahkan kata menjadi “materi apa yang
telah kamu pelajari”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Gambar 4. 26 Refleksi
Sebelum Revisi
Gambar 4. 27 Refleksi
Sesudah Revisi
(6) Penyajian Soal Latihan
Peneliti melakukan perbaikan penggantian kata
yang typo dan menambahkan kata sesuai dengan
informasi pada teks yang baru.
Gambar 4. 28 Halaman
15 Sebelum Revisi
Gambar 4. 33
Halaman 15 Sesudah
Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Gambar 4. 29 Halaman
17 Sebelum Revisi
Gambar 4. 30 Halaman
18 Sebelum Revisi
Gambar 4. 34
Halaman 17 Sesudah
Revisi
Gambar 4. 35
Halaman 18 Sesudah
Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Gambar 4. 31 Halaman
19 Sebelum Revisi
Gambar 4. 32 Aktivitas 6
Sebelum Revisi
Gambar 4. 36
Halaman 19 Sesudah
Revisi
Gambar 4. 37 Aktivitas
6 Sesudah Revisi
2) Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif peneliti lakukan pada akhir prosedur
pengembangan untuk mengetahui hasil belajar dan kualitas
belajar setelah menggunakan produk modul bahasa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Evaluasi sumatif berupa hasil soal evaluasi (soal Pretest dan soal
Posttest).
a) Soal evaluasi (pretest dan posttest)
Soal pretest terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan
soal posttest terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Berikut ini
hasil rekapitulasi nilai pretest dan posttest.
Tabel 4. 5 Rekapitulasi Rerata Nilai Pretest dan Posttest
Peserta Didik
No Nama Nilai Tes Peningkatan
Pretest Posttest Selisih %
1 Siswa 1 90 100 10 11,11
2 Siswa 2 70 90 20 28,57
3 Siswa 3 80 100 20 25
4 Siswa 4 70 95 25 35,71
5 Siswa 5 80 95 15 18,75
Rerata 78 96 18 23,83
Secara umum peningkatan rerata skor pretest ke
posttest dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 4. 38 Diagram Peningkatan Nilai Pretest dan Posttest
0
20
40
60
80
100
Peningkatan
78
96Peningkatan Pretest ke
Posttest
Pretest posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 = 𝑃𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 × 10
= 96 − 78
78 × 100
= 18
0,23 × 100
= 7,83 %
Berdasarkan nilai yang diperoleh peserta didik saat soal
pretest dan posttestterdapat peningkatan. Rerata nilai yang
didapatkan peserta didik saat melakukan pretest secara keseluruhan
adalah 78. Sedangkan rerata nilai posttest peserta didik secara
keseluruhan adalah 96. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik
menggunaaan modul bahasa Indonesia materi kosakata keragaman
benda siswa kelas II sekolah dasar ini dapat memahami materi
kosakata keragaman benda.
2. Kualitas Modul Bahasa Indonesia
kualitas modul bahasa Indonesia diperolah dari data validasi dosen
ahli/pakar dan guru serta hasil pretest dan posttest peserta didik.
Penjelasan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
a) Data Hasil Rekapitulasi validasi
hasil validasi dan penilaian pedoman pada komponen
penilaian menurut . Departemen Pendidikan Nasional (2008:
28) menggungkapkan ada beberapa komponen yang
digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap modul yang
dikembangkan, sebagai berikut: (1) Komponen kelayakan
isi, (2) Komponen kebahasaan , (3) Komponen penyajian,
dan (4) Komponen kegrafikan. Data hasil validasi produk
modul bahasa Indonesia dikumpulkan peneliti untuk
menghitung rerata untuk menentukan modul bahasa
Indonesia layak dikembangkan oleh peneliti untuk
diujicobakan kepada peserta didik.
Berdasarkan hasil rekapitulasi validasi oleh dosen
ahli dan guru kelas II SD Negeri Blimbing 04 bahwa produk
modul bahasa Indonesia divalidasi dosen ahli mendapatkan
rata-rata 4,16 termasuk kategori “Baik”. Sedangkan validasi
guru medapatkan rata-rata 4,36 termasuk ketegori “Sangat
Baik”, maka keseluruhan validasi dosen ahli dan guru
mendapatkan rerata 4,36 termasuk kategori “Sangat Baik”.
Produk modul bahasa Indonesia secara keseluruhan
dinyatakan layak untuk diujicobakan kepada peserta didik
kelas II SD Negeri Blimbing 04 sesuai dengan komentar,
saran, dan masukan oleh kedua validator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
b) Data Hasil Rekapitulasi Nilai pretest dan posttest
Data hasil pretest dan posttest peserta didik dikumpulkan
oleh peneliti dan dicari kedua reratanya. Hasil rekapitulasi rerata
pretets secara keseluruhan adalah 78. Sedangkan rerata nilai posttest
peserta didik secara keseluruhan adalah 96. Rerata hasil posttest
peserta didik lebih tinggi dengan selisih 18 dibandingkan rerata hasil
pretest peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik
menggunaaan modul bahasa Indonesia materi kosakata keragaman
benda siswa kelas II sekolah dasar ini dapat memahami materi
kosakata keragaman benda.
B. Pembahasan
1. Prosedur Pengembangan Produk Akhir
Peneliti pengembangan modul bahasa Indonesia materi kosakata
keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar ini menggunakan
prosedur pengembangan dengan modul ADDIE. Prosedur
pengembangan ini meliputi lima tahap model pengembangan ADDIE
menurut Tegeh dkk., (2014: 42) yaitu: Analisis (Analyze), Perancangan
(Design), Pengembangan (Development), Implementasi
(Implementation), dan Evaluasi (Evaluation).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Pada tahap analisis, peneliti membagi menjadi dua yaitu analisis
masalah dan analisis kebutuhan. Analisis tersebut dilakukan kepada
guru kelas II dari SD Negeri Blimbing 04 dan peserta didik kelas II SD
yang berjumlah lima peserta didik dari SD Negeri Blimbing 04. Peneliti
melakukan analisis masalah kepada guru kelas II SD dan diperoleh hasil
dua masalah utama diantaranya pemahaman materi pada peserta didik
dan keterbatasan bahan ajar cetak. Hal ini diperkuat dengan hasil
analisis masalah peserta didik, diperoleh hasil bahwa dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia peserta didik mengalami kesulitan
dalam menggunakan bahasa Indonesia yang membuat minimnya
kosakata yang dikuasai anak, karena lebih sering menggunakan bahasa
jawa sebagai bahasa sehari-hari. Selama melakukan kegiatan
pembelajaran, guru hanya menggunakan satu pedoman buku. Oleh
karena itu guru mengalami kesulitan karena kurangnya referensi buku
atau modul untuk kegiatan pembelajaran. Hasil dari analisis kebutuhan
peserta didik diketahui bahwa belajar secara mandiri, latihan-latihan
soal, merefreksikan, dan membaca ulang rangkuman materi, memahami
materi dapat menjadi solusi atas permasalahan yang telah dipaparkan
dalam analisis masalah. Guru juga menyatakan bahwa modul
memberikan bahan ajar yang menarik, efektif, dan efisian dalam
penyampaian materi pembelajaran karena materi disampaikan lebih
jelas dengan ilustrasi dan contoh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Dengan adanya modul, peserta didik dapat memiliki keterampilan
untuk menggali informasi maupun materi dan mengembangkannya
secara mandiri. Modul pembelajaran merupakan bahan ajar yang
dikemas secara sistematis dan menarik, sehingga dapat memudahkan
peserta didik belajar secara mandiri. Hal ini juga dikatakan oleh
Suprawoto (2009: 2) bahwa modul merupakan sarana pembelajaran
dalam bentuk tertulis/cetak yang disusun secara sistematis, memuat
materi, metode, tujuan pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar atau
indikator pencapaian kompetensi, petunjuk kegiatan belajar mandiri
(Self Intructional), dan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menguji diri sendiri melalui latihan soal yang disajikan dalam
modul.
Selain itu juga terdapat keunggulan pembelajaran modul yaitu: 1)
berfokus pada kemampuan individual peserta didik, karena pada
hakikatnya mereka memiliki kemampuan untuk belajar sendiri dan lebih
bertanggung jawab atas tindakannya, 2) kontrol terhadap hasil belajar
melalui penggunaan standar kompetensi dalam setiap modul yang harus
dicapai oleh peserta didik, dan 3) relevansi kurikulum ditujukan dengan
adanya tujuan dan cara pencapaiannya, sehingga peserta didiik dapat
mengetahui keterkaitan antara pembelajaran dan hasil yang akan
diperolehnya Mulyasa (2009: 236). Berdasarkan tahap analisis, peneliti
terdorong untuk mengembangkan produk berupa modul bahasa
Indonesia kelas II SD materi kosakata keragaman benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Tahap kedua yaitu desain atau perancangan, peneliti ini merancang
produk pengembangan berdasarkan analisis masalah dan kebutuhan
yang sudah dilakukan sebelumnya. Peneliti merancang produk
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, materi yang dibutuhkan
oleh peserta didik serta kompetensi yang diharapkan. Rancangan
produk pengembangan modul bahasa Indonesia meliputi: cover modul,
kata pengantar, cara menggunakan modul, daftar isi, kompetensi dasar,
indikator, tujuan pembelajaran, soal pretest,materi, latihan-latihan soal,
refleksi, rangkuman, soal evaluasi (soal posttest), jawaban, daftar
pustaka, dan profil penulis.
Tahap ketiga yaitu pengembangan, peneliti mengumpulkan sumber-
sumber yang akan dibutuhkan dan berkaitan dengan produk
pengembangan diantaranya: buku-buku mengenai modul bahasa
Indonesia materi kosakata keragaman benda, gambar-gambar, dan
latihan soal. Peneliti mengembangkan produk memperhatikan desain
modul, pengaturam layout, teknik pengetikan, dan penggunaan warna
yang tepat untuk peserta didik kelas II sekolah dasar. Peneliti juga
menyusun instrumen evaluasi berupa latihan soal yang bervariasi dalam
setiap materi dan soal evaluasi (soal pretest dan soal posstest).
Selanjutnya peneliti merubah modul Microsoft Word 2010 menjadi
Portable Document Format (PDF) supaya modul bahasa Indonesia
tidak berubah-ubah kemudian modul akan divalidasi kepada dosen ahli
bahasa Indonesia dan guru kelas II sekolah dasar. Setelah mendapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
hasil validasi dan memenuhi syarat uji coba modul yang telah
melakukan revisi maka peneliti akan melanjutkan tahap selanjutnya
yaitu tahap implementasi.
Tahap keempat yaitu implementasi, tahap ini peneliti melakukan uji
coba produk pengembangan secara terbatas kepada lima peserta didik
kelas II sekolah dasar dari tanggal 30 April 2021 sampai 05 Mei 2021.
Sebelum melakukan uji coba produk, peneliti akan memberikan soal
pretest untuk dikerjakan secara mandiri oleh peserta didik. Setelah itu
peserta didik belajar secara mandiri menggunakan modul bahasa
Indonesia materi kosakata keragaman benda. Isi modul terdapat latihan-
latihan soal pada akhir pembahasan materi yang dapat dikerjakan
peserta didik. Setelah itu, hari berikutnya peneliti memberikan soal akhir
(posttest) untuk dikerjakan dan nantinya akan dibandingkan soal awal
(pretest) dengan soal akhir (pretest)
Tahap kelima yaitu evaluasi, penelitian ini terdapat dua jenis
evaluasi yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif
dari hasil validasi dosen ahli/pakar dan guru kelas II SD kemudian
peneliti melakukan revisi sesuai komentar dan saran dari validator. Hasil
validasi bertujuan untuk memperbaiki kualitas produk. Peneliti
membuat produk akhir yang layak dengan melakukan revisi meliputi
penggunaan tanda baca, kata hubung, penanda lokatif (di, pada), kata
ganti, dan logika bahasa. Sedangkan evaluasi sumatif diperolah dari
hasil mengerjakan soal pretest yang berjumlah 10 soal pilihan gandadan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
posttest yang berjumlah 20 soal pilihan ganda yang dikerjakan oleh
peserta didik.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat dilihat bahwa pengembangan
modul bahasa Indonesia kelas II SD materi kosakata keragaman benda
ini sesuai dengan lima tahapan pengembangan model ADDIE yang
dijelaskan oleh Tegeh dkk., (2014: 42), yaitu Analyze, Design,
Development, Implementation, dan Evaluation.
2. Kualitas Modul Bahasa Indonesia
Modul bahasa Indonesia materi kosakata keragaman benda untuk
siswa kelas II sekolah dasar ini dikembangkan berdasarkan materi
pembelajaran bahasa Indonesia semester 1 kelas II sekolah dasar.
Peneliti menyesuaikan materi kosakata keragaman benda yang sesuai
agar peserta didik dapat memahami materi kosakata keragaman benda
secara mendalam, dapat menambah kosakata secara tertulis maupun
secara lisan, dan mencapai tujuan pembelajaran kosakata keragaman
benda. Hal tersebut sesuai dengan pengertian modul adalah suatu alat
untuk sarana pembelajaran yang memuat materi, metode, batasan-
batasan dan cara mengevaluasi yang telah dirancang secara sistematis
sesuai dengan tingkat kompleksitasnya (Yuliawati, 2013: 30).
Modul sebagai bahan ajar yang berguna untuk memudahkan peserta
didik dalam memahami materi pembelajaran yang perlu dinilai
kualitasnya. Semakin baik kualitas modul yang dikembangkan maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
semakin layak untuk digunakan oleh peserta didik dalam belajar. Selain
itu, modul sesuai dengan kriteria penilaian modul menurut Departemen
Pendidikan Nasional (2008: 28) mengungkapkan beberapa komponen
yang digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap modul ynag
dikembangkan yaitu: 1) komponen kelayakan isi, 2) komponen
kebahasaan, 3) komponen penyajian, dan 4) komponen kegrafikan.
Kualitas modul bahasa Indonesia menurut dosen ahli dilihat hasil
validasi produk dengan total skor yang diperoleh 104. Total skor
tersebut diolah dengan rumus hasil penilaian produk maka mendapatkan
rata-rata skor sebesar 4,16. Hal ini dapat dilihat dari tabel konversi data
kuantitatif ke data kualitatif skala lima menurut Widoyoko (2009: 238)
rata-rata tersebut masuk dalam rentang >3,4 sampai dengan 4,2 dan
termasuk dalam kategori baik. Berdasarkan analisis ini, maka dapat
disimpulkan bahwa kualitas produk modul bahasa Indonesia materi
kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar ini
termasuk dalam kategori “baik” menurut dosen ahli.
Kualitas modul bahasa Indonesia menurut guru dilihat dari hasil
validasi guru dengan total skor yang diperoleh 144. Total skor tersebut
diolah dengan rumus hasil penilaian produk maka mendapatkan rata-
rata skor sebesar 4,56. Hal ini dapat dilihat melalui tabel konversi data
kuantitatif ke data kualitatif skala lima menurut Widoyoko (2009: 238)
rata-rata tersebut masuk dalam rentang >4,2 dan termasuk dalam
kategori sangat baik. Berdasarkan analisis ini, maka kualitas produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
modul bahasa Indonesia materi kosakata keragaman benda untuk siswa
kelas II sekolah dasar ini termasuk dalam kategori “sangat baik”
menurut guru kelas II sekolahdasar. Secara keseluruhan menurut
validator ahli (1 guru kelas dan 1 dosen) diperolah rata-rata sebesar 4,36
termasuk kategori “Sangat baik”.
Hasil ini diperoleh karena pengembangan modul sesuai dengan
unsur modul menurut Fatikhah & Izzati (2015: 50) yaitu: 1) judul, 2)
petunjuk belajar, 3) kompetensi yang akan dicapai, 4) informasi
pendukung, 5) latihan-latihan, 6) petunjuk kerja, 7) evaluasi. Hasil
modul sesuai dengan unsur di atas yaitu: a) judul pada halaman sampul,
b) petunjuk belajar cara mengunakan modul pada romawi II, c)
kompetensi yang akan dicapai kompetensi dasar, indikator, dan tujuan
pembelajaran terdapat pada halaman 2, d) informasi mendukung
terdapat materi kosakata keragaman benda, e) latihan soal setiap akhir
materi kosakata keragaman benda pada halaman 7 sampai halaman 31,
f) petunjuk kerja setiap aktivitas 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7) soal evaluasi
terdapat pada halaman 33 sampai dengan 39. Pada penjabaran tersebut
sesuai dengan karakteristik modul yang pertama menurut Direktorat
pendidiikan menengah kejuruan, direktorat jenderal pendidikan dasar
dan menengah, departemen pendidikan nasional tahun 2003 (Lestari,
2013: 2-3), yang menyatakan modul harus Self Instructional yaitu
seseorang atau pesertabelajar mampu membelajarkan diri sendiri, tanpa
bergantung pada pihak lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Materi kosakata keragaman benda yang terdapat di dalam modul
membuat peserta didik mempelajarinya secara tuntas, karena materi
kosakata keragaman benda dikemas ke dalam kesatuan yang utuh atau
lengkap. Pada penjebaran tersebut sesuai dengan karakteristik modul
yang kedua menurut Direktorat pendidikan menengah kejuruan,
direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah, departemen
pendidikan nasional tahun 2003 (Lestari, 2013: 2-3) yang menyatakan
modul harus Self Contained yaitu seluruh materi pembelajaran dari satu
unit kompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu modul utuh.
Tujuan dari konsep ini adalah memberikan kesempatan peserta didik
mempelajari materi pembelajaran secara tuntas, karena materi dikemas
ke dalam satu kesatuan yang utuh.
Saat menggunakan modul bahasa Indonesia materi kosakata
keragaman benda, peserta didik dan guru tidak tergantung pada bahan
ajar/media lain, atau tidak harus tidak digunakan bersama-sama dengan
bahan ajar/media lain. Dengan menggunakan modul bahasa Indonesia
materi kosakata keragaman benda, peserta didik tidak perlu bahan ajar
yang lain untuk mempelajari dan atau mengerjakan tugas pada modul
tersebut. Pada penjabaran tersebut sesuai dengan karakteristik modul
yang ke dua menurut Direktorat pendidikan menengah kejuruan,
direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah, departemen
pendidikan nasional tahun 2003 (Lestari, 2013: 2-3), yang menyatakan
modul harus Stand Alone (berdiri sendiri) yaitu dengan menggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
modul, peserta didik tidak tergantung dan harus menggunakan media
yang lain untuk mempelajari dan mengerjakan tugas pada modul
tersebut.
Modul bahasa Indonesia materi kosakata keragaman benda ini
memiliki daya adaptif yang dapat menyesuaikan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Modul dikatakan adaptif karena isi materi
kosakata keragaman benda dapat digunakan sampai dengan kurun
waktu tertentu. Pada penjabaran tersebut sesuai dengan karakteristik
modul yang ketiga menurut Direktorat pendidikan menengah kejuruan,
direktorat jenderal pendidiikan dasar dan menengah, departemen
pendiddikan nasional tahun 2003 (Lestari, 2013: 2-3), yang menyatakan
modul harus Adaptive yaitu modul hendaknya memiliki daya adaptif
yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Dikatakan
adaptif jika modul dapat menyesuaikan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta fleksibel digunakan.
Saat peserta didik menggunakan modul bahasa Indonesia materi
kosakata keragaman benda. Peserta didik terbantu, karena terdapat
instruksi dan paparan informasi yang ada di modul. Modul ini
menggunakan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti, dan
menggunakan istilah umum di kalangan anak-anak kelas II sekolah
dasar. Pada penjabaran tersebut sesuai dengan karakteristik modul yang
keempat menurut Direktorat pendidikan menengah kejuruan, direktorat
jenderal pendidikan dasar dan menengah, departemen pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
nasional tahun 2003 (Lestari, 2013: 2-3), yang menyatakan modul harus
User Friendly yaitu modul hendaknya bersahabat dengan pemakainya.
Setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat membantu
dan bersahabat dengan pemakainnya, termasuk kemudahan pemakai
dalam merespon, mengakses sesuai dengan keinginan. Penggunaan
bahasa yang sederhana, mudah dimengerti serta menggunakan istilah
yang umum digunakan merupakan salah satu bentuk User Friendly.
Tujuan utama sistem modul adalah meningkatkan efisien dan
efektivitas pembelajaran, baik waktu, dana fasilitas, maupun tenaga
untuk mencapai tujuan secara optimal Mulyasa (2010: 43). Pada
penelitian ini tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan kompetensi
dasar yang telah ditetapkan. Kompetensi dasar dijadikan acuan dalam
membuat indikator pada soal evaluasi (pretest dan posttest).
Ketercapaian peserta didik dalam mengerjakan pretest dan posttest
bertujuan untuk mengetahui keberhasilan peserta didik dalam
memahami materi yang terdapat di dalam modul bahasa Indonesia.Soal
awal (pretest) dan soal akhir (posttest) yang diberikan dalam
pengumpulan data pada penelitian ini adalah berupa tes tertulis dalam
bentuk soal objektif dengan soal yang sama (Iswara dkk., 2018: 1-7).
Berdasarkan hasil analisis nilai pretest berjumlah 10 butir soaldan
posttest berjumlah 20 butir soal dari lima peserta didik yang
menggunakan modul bahasa Indonesia mendapakan hasil sebagai
berikut: peserta didik 1 mendapatkan nilai 90 saat pretest dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
mendapatkan nilai 100 saat posttest. Peserta didik 2 mendapatkan nilai
70 saat pretest dan mendapatkan nilai 90 saat posttest. Peserta didik 3
mendapatkan nilai 80 saat pretest dan mendapatkan nilai 100 saat
posttest. Peserta didik 4 mendapatkan nilai 70 saat pretest dan
mendapatkan nilai 95 saat posttest. Peserta didik 5 mendapatkan nilai
80 saat pretest dan mendapatkan nilai 95 saat posttest. Rata-rata nilai
pretest dari kelima peserta didik tersebut sebesar 78 dan rata-rata nilai
posttest sebesar 96, terjadi peningkatan rata-rata yang berselisih 18
dengan persentase kenaikan sebesar 7,83%. Hal ini menunjukkan bahwa
penggunaan modul pembelajaran bahasa Indonesia materi kosakata
keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar ini dapat membantu
peserta didik memahami materi kosakata keragaman benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, peneliti
menyimpulkan sebagai berikut:
1. Modul bahasa Indonesia materi kosakata keragaman benda untuk kelas
II sekolah dasar dikembangkan menggunakan penelitian dan
pengembangan model ADDIE. Penelitian dan pengembangan model
ADDIE ini terdiri dari 5 tahap, yaitu Analyze, Design, Develop,
Implement, dan Evaluate.
2. Kualitas modul bahasa Indonesia materi kosakata keragaman benda
untuk kelas II sekolah dasar ini adalah “Sangat baik”. Hasil dari validasi
dosen menunjukkan rerata skor 4,16, termasuk kategori “Baik” dan
validasi guru menunjukkan rerata skor 4,56, termasuk kategori “Sangat
baik”. Rerata total hasil validasi dengan skor 4,36 menunjukkan kualitas
“Sangat baik” dengan rekomendasi “Tidak perlu revisi” dan dinyatakan
layak untuk diimplementasikan kepada peserta didik.
B. Keterbatasan Pengembangan
Modul bahasa Indonesia yang dikembangkan pada penelitian ini memiliki
keterbatasan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
1. Analisis kebutuhan wawancara hanya melibatkan satu guru dan satu
sekolah karena situasi pendemi tidak banyak sekolah yang mengizinkan
untuk melakukan penelitian.
2. Implementasi pada penelitian ini terbatas kepada lima peserta didik
kelas II sekolah dasar. Hal ini dipengaruhi oleh situasi dan keadaan
ketika adanya wabah covid-19.
3. Validasi terhadap modul bahasa Indonesia melibatkan satu dosen ahli
dan satu guru.
C. Saran
1. Perlu analisis kebutuhan dapat dilakukan di beberapa sekolah dan
beberapa guru agar dapat memperolah data analisis kebutuhan yang
lebih lengkap dan akurat.
2. Perlu uji implementasi modul bahasa Indonesia yang melibatkan peserta
didik dengan skala yang lebih besar untuk mendapatkan hasil penelitian
yang lebih akurat.
3. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya dilakukan secara langsung jika
pandemitelah selesai agar peneliti dapat melakukan observasi secara
langsung di lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. (2015). Pembelajaran bahasa berbasis pendidikan karakter.
Bandung: Refika Aditama.
Andi, Prastowo. (2015). Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif.
Yogyakarta: Diva Press.
Anwar, Ilham. (2010). Pengembangan bahan ajar. Bandung: Direktori UPI.
Anwar, Lustiana., Renggani., Wulandari, Sri., Nurfaidah, Annisa., & Rahmawati,
Endah. (2020). Modul AKI bagi, aktif kolaboratif integratif berkarakter
bandung masagi (panduan tema 2 bermain di lingkunganku kelas 2 sekolah
dasar). Bandung: Dinas Pendidikan. Diakses tanggal 10 Februari 2021,
diperoleh dari
https://drive.google.com/file/d/1u4XOOOazXoW6qKkMtk_Q3mW-
82dGmE87/view
Arifin, Zainal. (2009). Evaluasi pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Asriyanti, F. D. (2017).Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Sekolah
Dasar.Peningkatan kemampuan dan hasil belajar siswa untuk memahami
isi bacaan melalui model Discovery di kelas VI SDN Kendalbulur II
Tulungagung, 2(2), 70-78. Diakses tanggal 08 Maret 2021,Diperoleh dari
http://www.jurnal.stkippgritulungagung.ac.id/index.php/pena-
sd/article/view/450/257
Azkiya, Hidayati., Husna, Ilya., & Ade, Rike Anggreni. (2019). Jurnal Ilmiah.
Pengembangan modul pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis inkuiri
siswa kelas IV sdn 34 pacah padang, 1(2). Diakses tanggal 05 September
2021, Diperoleh dari
https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/imlah/article/view/1203/999
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud. (2011). Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang: Bendera,
Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Jakarta: Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud.
Burhan, Nurgiyantoro. (2011). Penilaian pembelajaran bahasa. Yogyakarta:
BPFE.
Departeman Pendidikan Nasional. (2008). Panduan pengembangan bahan ajar.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Depdiknas. (2003). Undang-undang RI no.20 tahun 2003 tentang system
pendidikan nasional. Jakarta: Depdiknas
Depdiknas. (2006). Permendiknas no 22 tahun 2006 tentang standar isi. Jakarta:
Depdiknas.
Farhrohman, Oman. (2007). Jurnal Keilmuan dan Kependidikan Dasar.
Implementasi pembelajaran bahasa Indonesia di SD/MI, 9(1). Diakses
tanggal 12 April 2021, diperoleh dari
http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/primary/article/view/412
Furqanul, Aziez & Feisal, Aziez. (2019). Kosakata teori, pengajaran, dan
pengukuran. Penerbit: UM Purwokerto Press.
Fatikhah., Ismu & Izzati., Nurma. (2015). Jurnal Eduma. Pengembangan modul
pembelajaran matematika bermuatan emotion quotient pada pokok
bahasan himpunan 4(2). Diakses tanggal 24 April 2021, diperoleh dari
https://syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/eduma/article/view/29
Hartati, Tatat. (2006). Pembelajaran bahasa indoensia di kelas rendah. Bandung.
UPI.
Hurlock, Elizabeth Bergner. (2009). Psikologi perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Iswara, Wiwin., Gunawan, Ansyori., & Dalifa. (2018). Jurnal Pendidikan Guru
Sekolah Dasar. Pengaruh bahan ajar muatan lokal mengenal potensi
Bengkulu terhadap hasil belajar siswa, 1(1), 1-7. Diakses tanggal 07 Maret
2021, diperolah dari
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pgsd/article/view/5705
Jihan, Asep.,& Haris, Abdul. (2012). Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Keraf, Gorys. (2007). Diksi dan gaya bahasa. Jakata: PT Gramedia Pustaka Utama.
Lestari, Ika. (2013). Pengembangan bahan ajar berbasis kompetensi (sesuai
dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan). Padang: Akademia Permata.
Lubis, M. S., Syahrul, R., & Juita, N. (2015). Jurnal Bahasa, Sastra dan
Pembelajaran. Pengembangan modul pembelajaran bahasa Indonesia
berbantuan peta pikiran pada materi menulis makalah siswa kelas XI
SMA.MA, 2(1). Diakses tanggal10 April 2021, Diperoleh dari
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bsp/article/view/5026
Mahsun. (2018). Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks. Depok: Rajawali
Pers.
Miles, M. B., & A.M. Huberman. (1992). Analisis data kualitatif: buku sumber
tentnag metode metode baru. Jakarta: UI Pres.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Munasyaroh, Wachidatul. (2019). Jurnal Simki Pendagogia. Pengembangan modul
bahasa Indonesia materi menulis puisi berdasarkan gambar siswa kelas III
sdn tengger kidul 2 kabupaten Kediri tahun pelajaran 2018/2019, 3(1).
Diakses tanggal 21 April 2021. Diperoleh dari
http://simki.unpkediri.ac.id/detail/14.1.01.10.0138.
Mulyasa. (2009). Kurikulum yang disempurnakan pengembangan standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
………. (2010). Menjadi guru profesional (menciptakan pembelajaran kreatif dan
menyenangkan). Bandung Rosda. Cetakan kesembilan.
Mulyati, Yeti. (2007). Keterampilan berbahasa indonesia SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Nuh, Muhammad. (2013). Menyemai kreatorPeradapan: renungan tantangan
pendidikan, agama, dan budaya. Jakarta: Zaman.
Nurgiyantoro, Burhan. (2011). Penilaian pembelajaran bahasa. Yogyakarta:
BPFE.
Nurhasanah, Nina. (2017). Jurnal Ilmu Pendidikan. Peranan bahasa sebagai mata
pelajaran wajib di Indonesia, 2(2). Diakses tanggal 12 April 2021,
https://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/EDU/article/view/1830/1644
Purnomo, Puji.,& Palupi, Maria Sekar. (2016). Jurnal Penelitian (Edisi Khusus
PGSD). Pengembangan tes hasil belajar matematika materi menyelesaian
masalah yang berakitan dengan waktu, jarak dan kecepatan untuk siswa
kelas V,20(2), 151-157. Diakses tanggal 07 Maret 2021,
https://e-journal.usd.ac.id/index.php/JP/article/view/872
Siregar, Syofian. (2010). Statistika deskriptif untuk penelitian dilengkapi
perhitungan manual dan aplikasi SPSS versi 17. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta.
……….. (2008). Metode penelitian kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sudarmanto., Pamungkas, Joko., & Wahyu, Arista Anggraini. (2012). Jurnal
Pendidikan Anak.Peningkatan kosakata benda melalui permainan ular
tangga pada kelompok B di TK pertiwi tamanggung muntilan, 1(2). Diakses
tanggal 03 Februari 2021,
http://journal.uny.ac.id/index.php/jpa/article/download/3023/2516
Soedjito., & Saryono. (2011). Kosakata bahasa Indonesia. Malang: Aditya Media
Pustaka.
Sukiman. (2012). Pengembangan media pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Sukma, Hanum Hanifa., & Amurdawati, Ganis. (2020). Jurnal Pendidikan Kiprah.
Pengembangan modul bahasa Indonesia dengan pendekatan local wisdom
pada materi menulis karangan nasari untuk siswa sd, 8(2). Diakses tanggal
21 April 2021, diperoleh dari
https://ojs.umrah.ac.id/index.php/kiprah/article/view/1991
Suparman. (2014). Desain instruksional modern panduan para pengajar dan
innovator pendidikan. Jakarta: Erlangga.
Suprawoto, N. A. (2009). Mengembangkan bahan ajar dengan menyusun modul.
Kebumen.
Tegeh, I Made.,& Kirna, I Made. (2013). Jurnal Elektronik Undiksha.
Pengembangan bahan ajar metode penelitian pendidikan dengan ADDIE
model, 11(1), 12-26. Diakses tanggal 20 Februari 2021,
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/IKA/article/view/1145/0
Tegeh, Jampel, & Pudjawan. (2014). Metodologi penelitian pengembangan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ummul, Khair. (2018). Jurnal Pendidikan Dasar. Pembelajaran Bahasa Indonesia
dan Sastra (BASASTRA) di SD dan MI, 2(1). Diakses tanggal 03 Februari
2021, diperoleh dari
http://journal.iaincurup.ac.id/index.php/JPD/article/view/261
Widoyoko, Eko Putro. (2009). Evaluasi program pembelajaran (paduan praktis
bagi pendidik dan calon pendidik). Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Yuliawati. (2013). Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. Pengembangan modul
pembelajaran sains berbasis integrase islam-sains untuk peserta didik
difabel netra MI/SD kelas V semester 2 materi pokok bumi dan alam
semesta, 2(2). Diakses tanggal 17 Februari 2021, diperoleh dari
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii/article/view/2719
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Analisis Masalah
Lembar Analisis Masalah (Guru Kelas II SD Negeri Blimbing 04)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 2Hasil Validasi Produk oleh Dosen Ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 3 Hasil Validasi Produk oleh Guru Kelas II SD Negeri Blimbing
04
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 4Hasil Pretest Peserta Didik
Peserta didik 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Peserta didik 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Peserta didik 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Peserta didik 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 5Hasil Posttest Peserta Didik
Peserta didik 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Peserta didik 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Peserta didik 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Peserta didik 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Peserta didik 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Lampiran 6 Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Lampiran 7Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Lampiran 8 Dokumentasi Peserta Didik Mengerjakan Soal Pilihan Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Lampiran 9 Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Caecilia Novita Putri lahir merupakan anak kedua dari
pasangan Bapak Jelan dan Ibu Catharina. Lahir di Klaten
pada tanggal 25 November 1998. Peneliti telah menempuh
pendidikan SD Negeri Krajan 01 lulus pada tahun 2011, SMP
Negeri Wonosari 01 lulus pada tahun 2014, SMA Negeri
Wonosari 01 lulus 2017. Peneliti melanjutkanpendidikan di program studi
PGSDUniversitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2017.Pendidikan di
perguruan tingi dengan menyusun skripsi yang berjudul “Pengembangan Modul
Bahasa Indonesia Materi Kosakata Keragaman Benda untuk Kelas II Sekolah
Dasar”. Selama menjadi mahasiswa Universitas Sanata Dharma, peneliti telah
mengikuti berbagai macam kegiatan sebagai berikut:
No Kegiatan Tahun Peran
1 Inisiasi Universitas Sanata Dharma
(INSADHA)
2017 Peserta
2 Inisiasi Fakultas (INFISA) 2017 Peserta
3 Inisiasi Prodi (INSIPRO) 2017 Peserta
4 Pendamping Pengembangan Kepribadian dan
Metode Belajar I (PPKMB I)
2017 Peserta
5 Kursus Mahir Dasar (KMD) 2018 Peserta
6 Pendamping Pengembangan Kepribadian dan
Metode Belajar II (PPKMB II)
2017 Peserta
7 English Club Program 2017-2019 Peserta
8 Dayak Nite 2019 Devisi
Komsumsi
9 Edufest Dies Natalis USD 2020 Devisi
Keamanan
10 Kuliah Kerja Nyata Reguler Angkatan LIX 2020 Peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI