PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

188
i PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI KOSAKATA KERAGAMAN BENDA UNTUK SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : Caecilia Novita Putri NIM: 171134125 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

Page 1: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

i

PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI

KOSAKATA KERAGAMAN BENDA UNTUK SISWA KELAS

II SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Caecilia Novita Putri

NIM: 171134125

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

ii

SKRIPSI

PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI

KOSAKATA KERAGAMAN BENDA UNTUK SISWA KELAS

II SEKOLAH DASAR

Oleh:

Caecilia Novita Putri

NIM: 171134125

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I

Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. Tanggal 16 Agustus 2021

Pembimbing II

Theresia Yunia Setyawan, S.Pd., M.Hum. Tanggal 16 Agustus 2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

iii

SKRIPSI

PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI

KOSAKATA KERAGAMAN BENDA UNTUK SISWA KELAS

II SEKOLAH DASAR

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Caecilia Novita Putri

NIM: 171134125

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

pada tanggal 26 Agustus 2021

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. .......................

Sekretaris Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. .......................

Anggota Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. .......................

Anggota Theresia Yunia Setyawan, S.Pd., M.Hum. .......................

Anggota Maria Agustina Amelia, M.Pd .......................

Yogyakarta, 26 Agustus 2021

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

iv

PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini peneliti persembahkan sebagai ucapan syukur dan terima kasih

kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu memberi berkat,

kekuatan, dan memberikan kemudahan kepada penulis dalam setiap langkah

kehidupan.

2. Ayah Markus Yohanes Jelan, A.Ma.Pd dan Ibu Catharina Suyatini, S.Pd,

orang tuaku yang selalu memberikan pendampingan, dukungan, motivasi

dan mendoakan.

3. Lusia Siti dan Veronika Hevi, kakakku yang selalu memberikan dukungan,

semangat, dan doa kepadaku setiap hari.

4. Dosen pembimbing saya, Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. dan

Theresia Yunia Setyawan, S.Pd., M.Hum. Terima kasih telah sabar

membimbing dan menuntun saya selama penyusunan skripsi.

5. Sahabat-sahabat yang berjuang bersama untuk menyelesaikan sarjana.

6. Almamater yang saya banggakan, Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

v

MOTTO

“Setiap tantangan merupakan kesempatan untuk mengenal siapa diri kita dan

untuk apa diri kita.”

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk

mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka

yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”

(Roma 8:28)

“Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, dan ia akan

bertindak.”

(Mazmur 37:5)

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku

mengenai kamu, demikian firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan

bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang

penuh harapan.”

(Yeremia 29:11)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 26 Agustus 2021

Penulis

Caecilia Novita Putri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Caecilia Novita Putri

Nomor Induk Mahasiswa : 171134125

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI

KOSAKATA KERAGAMAN BENDA UNTUK SISWA KELAS II

SEKOLAH DASAR

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

peneliti.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 26 Agustus 2021

Yang menyatakan

Caecilia Novita Putri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI

KOSAKATA KERAGAMAN BENDA UNTUK SISWA KELAS II

SEKOLAH DASAR

Caecilia Novita Putri

Universitas Sanata Dharma

2021

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan sumber belajar

yang kurang bervariasi khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia terkait materi

kosakata keragaman benda. Tujuan penelitian ini adalah (1)

Mendeskripsikanlangkah-langkah pengembangan modul bahasa Indonesia materi

kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar. (2) Mendeskripsikan

kualitas modul bahasa Indonesia materi kosakata keragaman benda untuk siswa

kelas II sekolah dasar.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D). Subjek

penelitian ini adalah siswa kelas II sekolah dasar. Penelitian ini melibatkan dua

validator sebagai subjek validasi yaitu satu dosen ahlidari sastra dan satu guru kelas

II dari SD Negeri di Kabupaten Sukoharjo. Teknik pengumpulan data pada

penelitian ini menggunakan teknik wawancara, kuesioner, dan tes.

Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Modul dikembangkan

dengan menggunakan langkah-langkah ADDIE, yaitu analyze, design,

development, implementation, dan evaluation.Analyze, peneliti melakukan

wawancara guru kelas II sekolah dasar. Design, peneliti menyusun struktur

penulisan modul. Development, peneliti melakukan kegiatan produksi dan validasi

produk. Implementation, peneliti melakukan uji coba produk. Evaluation, peneliti

melakukan evaluasi sumatif dan evaluasi formatif.(2) Kualitas modul bahasa

Indonesia materi kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar ini

berdasarkan hasil validasi oleh dua validator mendapatkan nilai rerata 4,36 yang

dapatdikategorikan “Sangat Baik” dan layak untuk digunakan siswa.

Kata kunci:Pembelajaran Bahasa Indonesia, Modul, Penelitian dan

Pengembangan, Kosakata Keragaman Benda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

ix

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF INDONESIAN LANGUAGE MODULE

FOR THE VOCABULARY OF THE DIVERSITY OF OBJECTS MATERIALS

FOR CLASS II STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL

Caecilia Novita Putri

Sanata Dharma University

2021

This research is driven by the problem of limited learning resources,

particularly in Indonesian language learning related to the vocabulary of the

diversity of objects materials. The aims of this study are (1) to describe the steps in

developing the Indonesian language module for the vocabulary of the diversity of

objects materials for grade II elementary school students; (2) to describe the quality

of the Indonesian language module for the vocabulary of the diversity of objects

materials for grade II elementary school students.

The type of this study is research and development (R&D). The subjects of

this study were grade II elementary school students. This study involved two

validators as validation subjects, which are a literature-specialist lecturer and a

second-grade teacher from a public elementary school in Sukoharjo Regency. In

this study, data was gathered using interviews, questionnaires, and tests.

The results of this study are as follows: (1) The module was developed using

the ADDIE steps, namely analyze, design, development, implementation, and

evaluation. Analyze, the researcher conducted interviews with elementary school

grade II teachers. Design, the researcher compiled the structure of the module

writing. Development, the researcher carried out production activities and product

validation. Implementation, the researcher conducted product trials. Evaluation,

the researcher conducted a summative evaluation and formative evaluation. (2) The

quality of the Indonesian language module for the diversity of objects vocabulary

material for grade II elementary school students received an average value of 4.36

based on the findings of validation by two validators, which can be classified as

"Very Good" and suitable for usage by students.

keywords: Indonesian language learning, module, research and development,

vocabulary diversity of objects.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

segala rahmat, karunia, bimbingan, dan penyertaan-Nya kepada penulis selama

proses penyusunan skripsi ini. Atas kebaikan dan kemurahan Tuhan, penulis dapat

menyelesaikan dengan baik penyusunan skripsi yang berjudul Pengembangan

Modul Bahasa Indonesia Materi Kosakata Keragaman Benda untuk Siswa Kelas II

Sekolah Dasar. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Selama penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari bahwa skripsi ini

berhasil disusun berkat bantuan, bimbingan, masukan, dukungan, doa, kerja sama

dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai dan memberkati setiap usaha

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

4. Apri Damai Sagita Krissandi S.S., M.Pd. dan Theresia Yunia Setyawan

M.Hum. Selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu membimbing,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

xi

memotivasi, memberikan masukan, dan saran yang sangat membantu dan

bermanfaat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi.

5. Kepala Sekolah, guru, dan para siswa kelas II SD Negeri Blimbing 04 yang

telah mengizinkan penulis untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.

6. Bapak Markus Yohanes Jelas, A.Ma.Pd dan Ibu Chatarina Suyatini, S.Pd.,

orang tuaku yang selalu memberikan pendampingan, bimbingan, semangat,

motivasi, dan doa kepadaku setiap hari.

7. Lusia Siti dan Veronika Hevi Kurniawati S.Pd, kakakku yang selalu

memberikan hiburan di saat penat, semangat, motivasi, dan doa kepada setiap

hari.

8. Keluarga besar Atmo Diryo dan Wongso Pawiro yang selalu memberi

dukungan saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

9. Leny, Tirsa, Maylinda, Anastasya, dan Ninda yang telah menjadi teman piknik

untuk melepas penat selama kuliah dan selama penulis berproses dalam

menyelesaikan skripsi.

10. Kurniawati, Rara, Elsa, Rahel, Etha, Lilis dan Monika yang selalu berusaha

bersama, saling menolong, saling mendukung dan saling mendoakan untuk

menyelesaikan skripsi.

11. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar kelas B angkatan

2017 atas segala kebersamaan, kecerian, suka duka, canda tawa, doa, dan

semangat yang diberikan selama berjuang bersama meraih gelar sarjana.

12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

yang tak dapat penulis sebutkan satu per satu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

xii

Peneliti menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih terdapat

banyak kekurangan. oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran

dari pembaca. Semoga skripsi ini beserta hasil penelitiannya dapat memberikan

manfaat dan dapat digunakan sebaik-baiknya.

Yogyakarta, 26 Agustus 2021

Penulis

Caecilia Novita Putri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

xiii

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

MOTTO ................................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .................................................. vii

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6

E. Definisi Operasional ..................................................................................... 8

F. Spesifikasi Produk ........................................................................................ 8

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 11

A. Kajian Pustaka ............................................................................................ 11

1. Modul Pembelajaran ............................................................................... 11

2. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ........................................................... 21

3. Hakikat Kosakata ................................................................................... 25

B. Penelitian yang Relevan .............................................................................. 30

C. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

xiv

D. Pertanyaan Penelitian .................................................................................. 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 38

A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 38

1. Subjek Penelitian .................................................................................... 41

2. Objek Penelitian ..................................................................................... 41

3. Tempat Penelitian ................................................................................... 42

4. Waktu Penelitian .................................................................................... 42

C. Prosedur Pengembangan ............................................................................. 42

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 46

1. Wawancara ............................................................................................. 46

2. Kuesioner ................................................................................................ 46

3. Tes .......................................................................................................... 47

E. Instrumen Penelitian ................................................................................... 48

F. Teknis Analisis Data ................................................................................... 60

1. Analisis Data Kualitatif .......................................................................... 60

2. Analisis Data Kuantitatif ........................................................................ 63

BAB IV HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 67

A. Hasil Penelitian Pengembangan .................................................................. 67

1. Prosedur Pengembangan Produk dengan Model ADDIE ...................... 67

2. Kualitas Modul Bahasa Indonesia .......................................................... 96

B. Pembahasan ................................................................................................. 98

1. Prosedur Pengembangan Produk Akhir ................................................. 98

2. Kualitas Modul Bahasa Indonesia ........................................................ 103

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 110

A. Kesimpulan ............................................................................................... 110

B. Keterbatasan Pengembangan .................................................................... 110

C. Saran ......................................................................................................... 111

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 112

LAMPIRAN ....................................................................................................... 116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2. 1 Tabel KD dan Indikator ........................................................................ 29

Tabel 3. 1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru Kelas ll SD ................................ 49

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Kuesioner Uji Validatas Produk untuk Pakar dan Guru ........ 51

Tabel 3. 3 Instrumen Kuesioner Uji Validitas Produk untuk Pakar dan Guru ....... 52

Tabel 3. 4 Kisi-kisi Tes Pretest .............................................................................. 56

Tabel 3. 5 Kisi-kisi Tes Posttest ........................................................................... 58

Tabel 3. 6 Konversi data kuantitatif ke data kualitatif skala lima .......................... 63

Tabel 4. 1 Rekap Hasil Wawancara Analisis Masalah oleh Guru ......................... 68

Tabel 4. 2 Hasil Rekapitulasi Validasi Produk ...................................................... 84

Tabel 4. 3 Rekapitulasi Komentar atau Saran Validasi Modul Bahasa Indonesia . 87

Tabel 4. 4 Rekapitulasi Rerata Nilai Pretest dan Posttest Peserta Didik. .............. 95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

xvi

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2. 1 Literature Map ..................................................................................... 33

Bagan 2. 2 Kerangka Berpikir ................................................................................ 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. 1 Cover Modul ...................................................................................... 9

Gambar 3. 1 Teknik Analisis Data Kualitatif oleh Miles dan Huberman ............. 61

Gambar 3. 2 Rumus Perhitungan Nilai Akhir pretest dan posttest ...................... 65

Gambar 3. 3 Rumus Perhitungan nilai Rata-rata Hasil pretest dan posttest ......... 66

Gambar 3. 4 Rumus Perhitungan Persentase Peningkatan nilai pretest dan posttest

............................................................................................................................... 66

Gambar 4. 1 Cover Modul Bahasa Indonesia .............................................. 73

Gambar 4. 2 Lembar Pemilik Modul .................................................................... 74

Gambar 4. 3 Lembar Kata Pengantar .................................................................... 74

Gambar 4. 4 Lembar Cara Menggunakan Modul ................................................. 75

Gambar 4. 5 Lembar Daftar Isi ............................................................................. 75

Gambar 4. 6 Lembar Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran ... 76

Gambar 4. 7 Lembar Soal Postest ......................................................................... 77

Gambar 4. 8 Lembar Materi kosakata ................................................................... 77

Gambar 4. 9 Lembar Latihan Soal ........................................................................ 78

Gambar 4. 10 Lembar Refleksi ............................................................................. 78

Gambar 4. 11 Lembar Rangkuman ....................................................................... 79

Gambar 4. 12 Lembar Soal Evaluasi .................................................................... 80

Gambar 4. 13 Lembar Kunci Jawaban .................................................................. 80

Gambar 4. 14 Lembar Daftar Pustaka ................................................................... 81

Gambar 4. 15 Lembar Profil Penulis..................................................................... 81

Gambar 4. 16 Kata Pengantar Sebelum Revisi ..................................................... 88

Gambar 4. 17 Kata Pengantar Sesudah Revisi ...................................................... 88

Gambar 4. 18 Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran Sebelum

Revisi ............................................................................................. 89

Gambar 4. 19 Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran Sesudah

Revisi ............................................................................................. 89

Gambar 4. 20 Materi Kosakata Sebelum Revisi ................................................... 90

Gambar 4. 21 Materi Kosakata Sesudah Revisi .................................................... 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

xviii

Gambar 4. 22 Aktivitas 1 Sebelum Revisi ............................................................ 90

Gambar 4. 23 Aktivitas 1 Sesudah Revisi ............................................................. 90

Gambar 4. 24 Halaman 13 Sebelum Revisi .......................................................... 91

Gambar 4. 25 Halaman 13 Sesudah Revisi ........................................................... 91

Gambar 4. 26 Refleksi Sebelum Revisi ................................................................ 92

Gambar 4. 27 Refleksi Sesudah Revisi ................................................................. 92

Gambar 4. 28 Halaman 15 Sebelum Revisi .......................................................... 92

Gambar 4. 29 Halaman 15 Sesudah Revisi ........................................................... 92

Gambar 4. 30 Halaman 17 Sebelum Revisi .......................................................... 93

Gambar 4. 31 Halaman 17 Sesudah Revisi ........................................................... 93

Gambar 4. 32 Halaman 18 Sebelum Revisi .......................................................... 93

Gambar 4. 33 Halaman 18 Sesudah Revisi ........................................................... 93

Gambar 4. 34 Halaman 19 Sebelum Revisi .......................................................... 94

Gambar 4. 35 Halaman 19 Sesudah Revisi ........................................................... 94

Gambar 4. 36 Aktivitas 6 Sebelum Revisi ............................................................ 94

Gambar 4. 37 Aktivitas 6 Sesudah Revisi ............................................................. 94

Gambar 4. 38 Diagram Peningkatan Nilai Pretest dan Posttest ........................... 95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Lembar Analisis Masalah ................................................................ 116

Lampiran 2 Hasil Validasi Produk oleh Dosen Ahli ........................................... 119

Lampiran 3 Hasil Validasi Produk oleh Guru Kelas II SD Negeri Blimbing 04 124

Lampiran 4 Hasil Pretest Peserta Didik .............................................................. 128

Lampiran 5 Hasil Posttest Peserta Didik ........................................................... 140

Lampiran 6 Surat Izin Penelitian......................................................................... 165

Lampiran 7 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian .................................... 166

Lampiran 8 Dokumentasi Peserta Didik Mengerjakan Soal Pilihan Ganda ....... 167

Lampiran 9 Daftar Riwayat Hidup ...................................................................... 169

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional di negara Indonesia,

sebagian besar setiap orang dapat berbahasa Indonesia. Dalam kehidupan

sehari-hari yang dapat dijumpai banyak orang untuk sarana berkomunikasi

yaitu dengan menggunakan bahasa Indonesia. Asriyanti (2017: 70-78)

menyatakan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Negara

Indonesia yang keberadaannya sudah dijadikan sebagai bahasa persatuan

oleh rakyat Indonesia.

Menurut Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud

(2011) mengungkapkan bahwa Undang-Undang RI No. 24 Tahun 2009

tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.

Undang-Undang RI No.24 tahun 2009 mengatur tentang Bendera, Bahasa,

Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Bab III Pasal 25 menyebutkan

bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Negara berfungsi sebagai jati

diri bangsa, kebanggaan nasional, sarana pemersatu berbagai suku bangsa,

serta sarana komunikasi antar daerah dan antar budaya daerah. Berdasarkan

hal itu sudah dapat dilihat dengan jelas bahwa bahasa Indonesia merupakan

alat komunikasi untuk mempersatukan dan mempermudah berkomunikasi

dari daerah yang satu ke daerah yang lain. Maka, bahasa Indonesia selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

2

dipelajari di setiap satuan pendidikan di tingkat SD, SMP, SMA, dan

Perguruan Tinggi.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat menunjang keberhasilan

peserta didik dalam mempelajari ilmu pengetahuan lain yang dipelajari di

sekolah dasar mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Pembelajaran Bahasa

Indonesia sekolah dasar tidak akan terlepas dari empat keterampilan dasar

berbahasa tersebut yaitu, keterampilan mendengarkan dan keterampilan

membaca yang merupakan keterampilan bersifat reseptif atau bersifat

menerima. Serta keterampilan berbicara yang terbagi menjadi tiga jenis

situasi berbicara, yaitu interaktif, semiinteraktif dan noninteraktif,

sedangkan keterampilan menulis merupakan keterampilan produktif dengan

menggunakan tulisan (Mulyati, 2007: 1-10). Pembelajaran Bahasa

Indonesia dapat mengarahkan peserta didik untuk meningkatkan

kemampuan pemahaman dalam berbahasa dengan baik dan benar.

Dalam menyampaikan mata pelajaran Bahasa Indonesia peserta

didik memerlukan bahan ajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang

disusun secara sistematis yang memungkinkan peserta didik dapat belajar

dengan dirancang sesuai kurikulum yang berlaku (Lestari, 2013: 1). Dengan

adanya bahan ajar peserta didik dapat tercapainya semua kompetensi yang

telah ditentukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Menurut

Lestari, (2013: 5-6) bahan ajar memiliki beragam jenis yaitu, cetak maupun

noncetak. Bahan ajar cetak yang sering dijumpai antara lain berupa handout,

buku, modul, brosur, dan lembar kerja siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

3

Modul merupakan bahan ajar yang telah disusun secara sistematis

dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik, sesuai dengan

tingkat pengetahuan dan juga usia peserta didik, sehingga peserta didik

dapat melakukan pembelajaran secara mandiri, dengan bantuan dan juga

bimbingan seminimal mungkin dari pendidik (Prastowo, 2015: 106). Oleh

karena itu, modul sangat penting dikembangkan sebagai bahan ajar peserta

didik yang dapat dipahami, menarik dan disusun secara sistematis.Dengan

tujuan peserta didik dapat belajar mandiri sesuai dengan kemampuan yang

dimilikinya maupun dengan di dorong oleh motivasi dari orang lain, maka

dari itu peserta didik mampu memahami dan dapat memecahkan masalah

yang sedang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Peneliti melakukan wawancara terhadap guru kelas II SD Negeri

Blimbing 04terkait pembendaharaan kosakata keragaman benda. Melalui

kegiatan wawancara dengan guru kelas II sekolah dasar, peneliti

memperoleh beberapa permasalahan yaitu: (1) Keterbatasan penggunaan

bahan ajar yang kurang bervariasi, (2) Kurangnya pemahaman peserta didik

dalam menggunakan kosakata dengan baku karena kebanyakan peserta

didik menggunakan bahasa daerahnya saat pembelajaran Bahasa Indonesia.

Berdasarkan hasil wawancara guru kelas II sekolah dasar

menyatakan bahwa terdapat dua permasalahan pada ketersediaan bahan ajar

yang menjadi sumber belajar bagi peserta didik. Peserta didik memerlukan

modul untuk menambah pembendaharaan kosakata bahasa Indonesia

dengan baku. Akibat dari kedua permasalahan tersebut, hasil belajar peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

4

didik kelas II SD Negeri Blimbing 04 pada materi kosakata keragaman

benda menjadi kurang maksimal. Oleh karena itu untuk mengatasi

permasalahan tersebut peneliti mengembangkan modul bahasa Indonesia

materi kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar.

Dengan adanya modul, peneliti mengembangkan modul untuk

mempermudah dalam proses belajar. Modul di susun secara menarik,

sehingga dapat memudahkan peserta didik menguasai materi dan peserta

didik termotivasi dalam belajar secara mandiri.

Peneliti memilih modul untuk dikembangkan terdapat beberapa

kelebihan modul yang membuat peserta didik dapat belajar sesuai

kemampuan yang dimiliki. Menurut Lubis dkk., (2015)modul dapat

dikembangkan karena memiliki beberapa kelebihan yaitu pertama, dengan

menggunakan modul para peserta didik mengikuti kegiatan belajar sesuai

dengan kecepatan dan kemampuan sendiri, karena kemampuan peserta

didik di dalam satu kelas itu berbeda-beda. Kedua, peserta didik dapat

belajar mandiri dengan menggunakan modul. Modul dapat digunakan kapan

saja dan dimana saja, sehingga aktivitas belajar peserta didik dapat

meningkat. Ketiga, dengan menggunakan modul peserta didik dapat

mengetahui hasil belajar sendiri, apabila tingkat keberhasilannya masih

rendah, peserta didik dapat mempelajari materi yang kurang dikuasai itu

kembali. Hal ini, bahwa peserta didik mempunyai kemampuan pemahaman

yang berbeda-beda, peserta didik dapat belajar dimana saja secara mandiri

dan dapat menilai tingkat keberhasilan dirinya sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

5

Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin melakukan pengembangan

modul dengan judul “Pengembangan Modul Bahasa Indonesia Materi

Kosakata Keragaman Benda untuk Siswa Kelas II Sekolah Dasar”. Peneliti

menggunakan pengembangan modul dengan jenis penelitian dan

pengembangan atau Research and Development(R&D).Materi

pembelajaran yang ada di dalam modul tersebut adalah materi pembelajaran

Bahasa Indonesia yang di ajarkan pada semester 1 di kelas II SD Negeri

Blimbing 04.

Hasil pengembangan modul bahasa Indonesia bertujuan untuk

membantu peserta didik meningkatkan minat membaca dan memperluas

kosakata dalam bahasa Indonesia. Dengan menghubungkan kehidupan

sehari-hari di lingkungan sekitar, diharapankan modul dapat membantu

mengatasi permasalahan kurangnya dalam sumber pembelajaran dan

perbendaharaan kosakata bahasa Indonesia yang dimiliki peserta didik

masih terbatas. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan berupa

modul bahasa Indonesia yang menggunakan materi kosakata keragaman

benda. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan sebuah

modul yang dibutuhkan peserta didik dalam mengembangkan aspek

kebahasaan terkait pembandaharaan kosakata yang baku dan aspek

pengetahuan berkaitan materi kosakata keragaman benda.Pengembangan

modul bahasa Indonesia mempermudahkan peserta didik untuk belajar

secara mandiri karena materi yang terdapat di modul lebih lengkap, jelas,

dan mudah dipahami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana mengembangkan modul bahasa Indonesiamateri

kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar?

2. Bagaimana kualitas modul bahasa Indonesiamateri kosakata

keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan dicapai dalam

penelitian pengembangan modul bahasa Indonesia pada materi kosakata

keragaman benda adalah:

1. Mendeskripsikan langkah-langkah pengembangkan modul bahasa

Indonesia materi kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II

sekolah dasar.

2. Mendeskripsikan kualitas modul bahasa Indonesiamateri kosakata

keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian pengembangan modul pembelajaran Bahasa Indonesia

terintegrasi dengan kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

7

dasar ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan.

Manfaat dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Produk akhir penelitian ini berupa modul bahasa Indonesia materi

kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar ini

diharapkan dapat memberikan informasi untuk membekali siswa

memperoleh pengetahuan dan meningkatkan motivasi siswa dalam

belajar materi kosakata keragaman benda.

2. Bagi guru

Modul bahasa Indonesia ini dapat membantu pengetahuan guru dan

memvariasi modul pembelajaran yang dapat mengembangkan

kemampuan pemahaman siswa kelas ll sekolah dasar mengenai

materi kosakata keragaman benda.

3. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan dalam

mengembangkan modul untuk pembelajaran Bahasa Indonesia

materi kosakata keragaman benda. Sebagai calon guru, penelitian ini

dapat membantu mahasiswa pentingnya manfaat modul dalam

membantu pembelajaran, khususnya untuk mengajarkan pengenalan

kosakata keragaman benda yang terdapat di lingkungan sekitar.

4. Bagi sekolah

Memberikan sumbangsih yang bermanfaat bagi pengembangan

modul bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran di kelas ll

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

8

SD,khususnya untuk mengajarkan pemahaman materi kosakata

keragaman benda yang terdapat di lingkungan sekitar.

E. Definisi Operasional

Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Modul merupakan bahan ajar yang telah disusun secara sistematis

dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik, sesuai

dengan tingkat pengetahuan dan juga usia peserta didik, sehingga

peserta didik dapat melakukan pembelajaran secara mandiri, dengan

bantuan dan juga bimbingan seminimal mungkin dari pendidik

(Prastowo, 2015:106).

2. Kosakata atau perbendaharaan kata merupakan kekayaan kata yang

dimiliki oleh suatu bahasa yang berfungsi membentuk kalimat yang

mengutarakan isi pikiran baik secara lisan maupun tertulis

(Nurgiyantoro, 2011:338).

3. Keragamana benda adalah suatu kondisi dimana terdapat berbagai

macam perbedaaan, jenis, serta berbagai macam hal yang

membedakan benda satu dengan yang lain.

F. Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk yang dikembangkan adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

9

1. Modul bahasa Indonesia ini mengandung komponen cover, pemilik

modul, kata pengantar, daftar isi, aturan penggunaan, dan isi modul.

Isi modul tersebut terdapat soal pretest, penjelasan mengenai materi

kosakata keragaman benda yang termuat pada kelas II tema 2,

rangkuman, soal posttest, kunci jawaban, daftar referensi, dan

biodata penulis.

2. Produk yang dikembangkan berjudul “pengembangan modul bahasa

Indonesiamateri kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II

sekolah dasar”.

3. Produk yang dikembangkan pada bagian cover dicetak

menggunakan kertas ivory 230 gsm dan isi modul dicetak dengan

kertas HVS 70 gsm.

4. Modul ini berukuran 21 cm × 29,7 cm atau berukuran A4 dengan

format portrait.

Gambar 1. 1 Cover Modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

10

5. Modul bahasa Indonesia terdapat 47 halaman terdiri dari: 1 halaman

untuk cover, 1 halaman untuk pemilik modul, 1 halaman untuk kata

pengantar, 1 halaman untuk cara menggunakan modul, 1 halaman

untuk daftar isi, 1 halaman untuk kompetensi dasar, indikator, dan

tujuan pembelajaran, 3 halaman untuk soal pretest, 26 halaman

untuk isi materi, 1 halaman untuk rangkuman, 7 halaman untuk soal

posttest, 1 halaman untuk kunci jawaban, 1 halaman untuk daftar

pustaka,1 halaman untuk biodata penulis, dan 1 halaman cover

belakang.

6. Modul bahasa Indonesia yang disertai warna dan gambar akan lebih

menarik peserta didik untuk membaca.

7. Modul bahasa Indonesia bersifat kontekstual dengan anak, yaitu

disusun dengan menghubungkan dunia sekitar anak, sehingga anak

lebih mudah memahami isi modul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Modul Pembelajaran

Modul merupakan sarana pembelajaran dalam bentuk tertulis/cetak

yang disusun secara sistematis, memuat materi, metode, tujuan

pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar atau indikator pencapaian

kompetensi, petunjuk kegiatan belajar mandiri (self instructional), dan

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menguji diri

sendiri melalui latihan soal yang disajikan dalam modul (Suprawoto,

2009: 2). Sedangkan menurut Yuliawati (2013: 30) mengungkapkan

bahwa modul adalah suatu alat untuk sarana pembelajaran yang memuat

materi, metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang telah

dirancang secara sistematis sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.

Senada dengan pendapat Anwar (2010: 90) modul merupakan bahan

ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi

materi, metode, dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk

mencapai kompetensi yang diharapkan.

Berdasarkan uraian di atas, modul adalah bahan ajar dalam bentuk

cetak yang disusun secara sistematis, mudah dipahami, menarik

perhatian peserta didik yang mencakup materi, metode, tujuan

pembelajaran, petunjuk kegiatan, latihan, rangkuman dan instrumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

12

evaluasi yang bertujuan untuk membantu peserta didik dalam belajar

secara mandiri dan peserta didik dapat belajar sesuai dengan kecepatan

masing-masing.

a. Fungsi Modul

Menurut Prastowo (2014: 210-211) menyampaikan bahwa

modul memiliki empat fungsi sebagai berikut:

1) Bahan ajar mandiri

Penggunaan modul dalam proses pembelajarannya berfungsi

untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk belajar

secara mandiri tanpa tergantung pada guru.

2) Pengganti fungsi pendidikan

Modul harus mampu menjelaskan materi pembelajaran

dengan baik dan mudah dipahami oleh guru dan peserta didik

yang disesuaikan dengan tingkat pengetahuan dan usia mereka.

3) Sebagai alat evaluasi

Peserta didik diminta untuk dapat mengukur dan menilai

sendiri tingkat penguasaan materi yang telah dipelajari, dengan

begitu modul sebagai alat evaluasi.

4) Sebagai bahan rujukan kepada peserta didik

Modul mengandung banyak materi yang harus dipelajari dan

dikuasai oleh peserta didik sehingga modul digunakan sebagai

bahan rujukkan peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

13

b. Tujuan Modul

Menurut Mulyasa (2010: 43), tujuan utama sistem modul adalah

meningkatkan efisien dan efektivitas pembelajaran, baik waktu, dan

fasilitas, maupun tenaga untuk mencapai tujuan secara optimal.

Selain itu modul juga dibuat dengan tujuan agar peserta didik dapat

belajar mandiri sebagaimana dipaparkan oleh Suparman (2014: 84),

kemandirian belajar merupakan sifat dan sikap serta kemampuan

yang dimiliki peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar secara

mandiri maupun dengan bantuan orang lain berdasarkan

motivasinya sendiri untuk menguasai suatu kompetensi dasar

tertentu sehingga dapat digunakannya untuk memecahkan masalah

yang dihadapinya. Sementara menurut Direktorat Jenderal

Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan

Departemen Pendidikan Nasional (2008), tujuan modul sebagai

berikut :

1) Memperjelas dan mempermudah penyajian materi pembelajaran

agar tidak terlalu bersifat verbal.

2) Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik

peserta didik maupun pengajar atau instruktur.

3) Meningkatkan motivasi dan gairah belajar, mengembangkan

kemampuan peserta didik dalam berinteraksi langsung dengan

lingkungan dan sumber belajar lainnya yang memungkinkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

14

peserta didik untuk belajar secara mandiri sesuai kemampuan

dan minatnya.

4) Memungkinkan peserta didik dapat mengukur atau

mengevaluasi sendiri hasil belajarnya.

c. Karakteristik Modul

Karakteristik modul sesuai dengan pedoman penulisan modul

yang dikeluarkan Direktorat pendidikan menengah kejuruan,

direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah, departemen

pendidikan nasional tahun 2003 (Lestari, 2013: 2-3), sebagai

berikut:

1) Self Instructional

Melalui modul tersebut seseorang atau peserta belajar

mampu membelajarkan diri sendiri, tanpa bergantung pada

pihak lain. Untuk memenuhi karakter self instruksional,

maka dalam modul harus berisi tujuan yang dirumuskan

dengan jelas.

a) Berisi materi pembelajaran yang dikemas ke dalam unit-

unit kecil/spesifik sehingga memudahkan belajar secara

tuntas.

b) Menyediakan contoh dan ilustrasi yang mendukung

kejelasan pemaparan materi pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

15

c) Menampilkan soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya

yang memungkinkan pengguna memberikan respon dan

mengukur tingkat penguasaannya.

d) Kontekstual yaitu materi-materi yang disajikan terkait

dengan suasana atau konteks tugas dan lingkungan

penggunanya.

e) Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif.

f) Terdapat rangkuman materi pembelajaran.

g) Terdapat instrument penilaian, yang memungkinkan

penggunaan diklat melakukan self assessment.

h) Terdapat instrumen yang dapat digunakan penggunanya

mengukur atau mengevaluasi tingkat penguasaan materi.

i) Terdapat umpan balik atas penilaian, sehingga

penggunanya mengetahui tingkat penguasaan materi,

dan tersedia informasi tentang pengayaan atau referensi

yang mendukung materi pembelajaran.

2) Self Contained

Seluruh materi pembelajaran dari satu unit

kompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu modul

secara utuh. Tujuan dari konsep ini adalah memberikan

kesempatan peserta didik mempelajari materi pembelajaran

secara tuntas, karena materi dikemas ke dalam satu kesatuan

yang utuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

16

3) Stand alone (berdiri sendiri)

Modul yang dikembangkan tidak tergantung pada

media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan

media pembelajaran lain. Dengan menggunakan modul,

peerta didik tidak tergantung dan harus menggunakan media

yang lain untuk mempelajari dan mengerjakan tugas pada

modul tersebut.

4) Adaptive

Modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi

terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Dikatakan

adaptif jika modul dapat menyesuaikan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, serta fleksibel digunakan. Modul

yang adaptif adalah jika isi materi pembelajaran dapat

digunakan sampai dengan kurun waktu tertentu.

5) User Friendly

Modul hendaknya bersahabat dengan pemakainya.

Setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat

membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk

kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai

dengan keinginan. Penggunaan bahasa yang sederhana,

mudah dimengerti serta menggunakan istilah yang umum

digunakan merupakan salah satu bentuk user friendly.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

17

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat diyakini bahwa

pembelajaran menggunakan modul secara efektif akan dapat

mengubah konsepsi peserta didik menuju konsep ilmiah, yang

diharapkan hasil belajar peserta didik dapat meningkatkan baik dari

segi kualitas maupun kuantitas.

d. Bahasa dalam Penulisan Modul

Menurut Sukiman (2012: 139-143), dalam proses pembelajaran

yang baik perlu diperhatikan penggunaan bahasa yang baik dan

benar serta mudah dipahami peserta didik. Oleh karena itu, perlu

dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

1) Menggunakan bahasa yang baik dan benar.

2) Setiap paragraf hanya terdiri atas satu ide pokok atau gagasan

pikiran.

3) Menggunakan bahasa percakapan, bersahabat dan komunikatif.

4) Bahasa lisan dalam bentuk tulisan.

5) Sapaan akrab yang menyentuh secara pribadi.

6) Kalimat sederhana, pendek dan tidak beranak cucu.

7) Menghindari istilah yang sangat asing dan terlalu teknis.

8) Menghindari kalimat pasif dan negatif ganda.

9) Menggunakan pertanyaan retorik.

10) Sesekali menggunakan kalimat santai dan humoris.

11) Menggunakan bantuan ilustrasi.

12) Memberikan ungkapan pujian dan memotivasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

18

13) Menciptakan kesan modul sebagai bahan ajar yang “hidup”.

Berdasarkan dari pernyataan diatas, dalam pengembangan

modul menggunakan bahasa yang komunikatif, menggunakan

kalimat yang sederhana, menggunakan bantuan ilustrasi untuk

informasi yang abstrak agar menciptakan suasana belajar yang lebih

menyenangkan bagi peserta didik.

e. Keunggulan Pembelajaran Modul

Menurut Mulyasa (2009: 236) pembelajaran modul memiliki

keunggulan sebagai berikut:

1) Berfokus pada kemampuan individual peserta didik, karena pada

hakikatnya mereka memiliki kemampuan untuk bekerja sendiri

dan lebih bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya.

2) Kontrol terhadap hasil belajar melalui penggunaan standar

kompetensi dalam setiap modul yang harus dicapai oleh peserta

didik.

3) Relevansi kurikulum ditunjukan dengan adanya tujuan dan cara

pencapaiannya, sehingga peserta didik dapat mengetahui

keterkaitan antara pembelajaran dan hasil yang akan

diperolehnya.

f. Kriteria Penilaian Modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

19

Modul sebagai bahan ajar yang berguna untuk memudahkan

peserta didik dalam memahami materi pembelajaran yang perlu

dinilai kualitasnya. Semakin baik kualitas modul yang

dikembangkan maka semakin layak untuk digunakan oleh peserta

didik dalam belajar. Departemen Pendidikan Nasional (2008: 28)

menggungkapkan ada beberapa komponen yang digunakan untuk

melakukan evaluasi terhadap modul yang dikembangkan, sebagai

berikut:

1) Komponen kelayakan isi

Komponen kelayakan isi ini secara spesifik yaitu: a)

kesesuaian dengan SK, KD; b) kesesuaian dengan

perkembangan anak; c) kesesuaian dengan kebutuhan bahan

ajar; d) kebenaran substansi materi pembelajaran; e) manfaat

untuk penambahan wawasan; f) kesesuaian dengan nilai moral

dan nilai-nilai sosial.

2) Komponen kebahasaan

Komponen kebahasaan ini spesifik yaitu: a) keterbacaan; b)

kejelasan informasi; c) kesesuaian dengan kaidah bahasa

Indonesia yang baik dan benar; d) pemanfaatan bahasa secara

efektif dan efisien.

3) Komponen penyajian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

20

Komponen penyajian ini secara spesifik yaitu: a) kejelasan

tujuan (indikator) yang ingin dicapai; b) urutan sajian; c)

pemberian motivasi, daya tarik; d) interaksi (pemberian

stimulasi dan respond); e) kelengkapan informasi.

4) Komponen kegrafikan

Komponen kegrafikan ini secara spesifik yaitu: a)

penggunaan font (jenis dan ukuran); b) layout atau tata letak; c)

ilustrasi, gambar, foto; d) desain tampilan.

g. Unsur-unsur Modul

Untuk membuat sebuah modul yang baik, maka hal penting

harus mengenal unsur-unsurnya. Menurut Fatikhah dan Izzati

(2015:50) terdapat tujuh unsur yang harus dicapai dalam pembuatan

modul yaitu:

1) Judul

2) Petunjuk belajar

3) Kompetensi yang akan dicapai

4) Informasi pendukung

5) Latihan-latihan soal

6) Petunjuk kerja

7) Evaluasi

Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa modul

pembelajaran adalah salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

21

sistematis dan menarik sehingga mudah untuk dipelajari secara mandiri

oleh peserta didik. Modul pembelajaran dapat membantu peserta didik

dalam mengembangakan motivasi belajar, memberikan kemudahan

untuk memperoleh materi pembelajaran. Modul terdiri atas judul,

petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, materi pembelajaran

atau informasi pendukung, latihan-latihan soal, petunjuk kerja, dan

evaluasi.

2. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran wajib yang harus

diikuti oleh setiap peserta didik yang belajar di Negara Indonesia,

peserta didik harus mengambil mata pelajaran ini dari melalui tingkat

sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi (Nina, 2017). Mata

pelajaran Bahasa Indonesia dapat menunjang keberhasilan peserta didik

dalam mempelajari ilmu pengetahuan lain yang dipelajari di sekolah

dasar mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Standar kompetensi mata

pelajaran Bahasa Indonesia yang memadai dan efektif sebagai alat

komunikasi, berinteraksi sosial, media pengembangan ilmu dan alat

pemersatuan bangsa.

Sekolah dapat secara efektif menjabarkan standar kompetensi sesuai

dengan kebutuhan. Menurut Hartati (2006: 74) dapat menjelaskan

standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia bersumber pada

hakikat pembelajaran bahasa, yaitu bahasa adalah belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

22

berkomunikasi dan belajar sastra adalah belajar menghargai manusia

dan nilai-nilai manusia. Oleh karena, itu pembelajaran Bahasa Indonesia

mengupayakan meningkatkan kemampuan peserta didik untuk

berkomunikasi secara lisan maupun tertulis.

a. Fungsi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Sesuai dengan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa

nasional dan bahasa Negara, maka fungsi mata pelajaran Bahasa

dan Sastra Indonesia menurut Depdiknas (2003: 1) sebagai berikut:

1) Sarana pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa.

2) Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk

pelestarian dan pengembangan budaya.

3) Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk

meraih serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan seni.

4) Sarana penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia yang baik

dalam keperluan dan pemahaman ragam budaya melalui

khazanah kesusastraan Indonesia.

Dengan demikian, fungsi bahasa Indonesia yaitu menyangkut

pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Begitu juga

ditinjau dari sudut spikologis, maka fungsi bahasa Indonesia yaitu

dapat mempercepat proses sosialisasi diri dan alat untuk

pernyataan diri dalam kebutuhan hidupnya.

b. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

23

Tujuan dari suatu pembelajaran menjadi dasar acuan dalam

kegiatan pembelajaran. Begitu juga tujuan pembelajaran dalam

bahasa Indonesia guru memberikan pembelajaran dengan harapan

peserta didik dapat mencapai tujuan umum pembelajaran Bahasa

Indonesia. Menurut Permendiknas RI nomor 22 tahun 2006 tentang

standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah

menyebutkan bahwa mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan

agar peserta didik memiliki kemampuan yaitu:

1) Berkomunikasi secara efektif dan efesien sesuai dengan etika

yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis.

2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia

sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara.

3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan

tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.

4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan

kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan

sosial.

5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas

wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan

pengetahuan dan kemampuan dalam berbahasa.

6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai

khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

24

Menurut Farhrohman (2017) ruang lingkup mata pelajaran

Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa

dan kemampuan bersastra yang meliputi empat aspek yaitu:

1) Mendengarkan

Mendengarkan berita, petunjuk, pengumuman,

perintah, bunyi atau suara, bunyi bahasa, lagu, kaset, pesan,

penjelasan, laporan, ceramah, khotbah, pidato,

pembicaraan narasumber, dialog ataupercakapan,

pengumuman, serta perintah yang didengar

denganmemberikan respon secara tepat serta mengapresiasi

dan berekspresi sastra melalui kegiatan mendengarkan hasil

sastra berupa dongeng, cerita anak-anak,cerita rakyat,

cerita binatang, puisi anak,syair lagu, pantun, dan

menonton drama anak.

2) Berbicara

Mengungkapkan gagasan dan perasaan,

menyampaikan sambutan, dialog, pesan, pengalaman,

suatu proses, menceritakan dirisendiri, teman, keluarga,

masyarakat, pengalaman, benda, tanaman, binatang,

gambar tunggal, gambar seri, kegiatan sehari-hari.

3) Membaca

Membaca huruf, suku kata, kata, kalimat, paragraf,

berbagaiteks bacaan, denah, petunjuk, tata tertib,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

25

pengumuman, kamus,ensiklopedia serta mengapresiasi dan

berekspresi sastra melalui kegiatan membaca hasil sastra

berupa dongeng, cerita anak-anak, ceritarakyat.

4) Menulis

Menulis karangan naratif dan nonnaratif dengan

tulisan rapihdan jelas dengan memperhatikan tujuan dan

ragam pembaca, pemakaian ejaan dan tanda baca, dan

kosakata yang tepat dengan menggunakan kalimat tunggal

dan kalimat majemuk serta mengapresiasidan berekspresi

sastra melalui kegiatan menulis hasil sastra berupacerita

dan puisi.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa mata

pelajaran Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran wajib bagi negara

Indonesia untuk menunjang keberhasilan peserta didik dalam belajar

berkomunikasi dan belajar sastra (belajar menghargai manusia dan nilai-

nilai manusia). Aspek-aspek yang tercantum dalam mata pelajaran

Bahasa Indonesia tersebut, dipelajari secara berkaitan satu aspek dengan

aspek yang lain untuk mencapai tujuan yang telah tercantum dalam

standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia sekolah dasar.

3. Hakikat Kosakata

a. Pengertian Kosakata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

26

Menurut Soedjito dan Saryono (2011:3) kosakata merupakan

perbendaharaan kata atau kekayaan kata yang dimiliki oleh suatu

bahasa. Sedangkan menurut Nurgiyantoro (2011:338) menyatakan

bahwa kosakata atau perbendaharaan kata adalah kekayaan kata

yang dimiliki oleh suatu bahasa yang berfungsi membentuk kalimat

yang mengutarakan isi pikiran baik secara lisan maupun tertulis.

Kosakata adalah alat utama yang harus dimiliki seseorang dalam

belajar bahasa yang berfungsi untuk mengungkapkan ide atau

gagasan (Sudarmanto dkk., 2012).

Kosakata seseorang merupakan keseluruhan kata yang

berada dalam ingatan seseorang, segera akan menimbulkan reaksi

bila didengar atau dibaca. Reaksi bahasa adalah mengenal bentuk

bahasa dengan segala konsekuensinya, yaitu dapat memahami

maknanya, melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan amanat

kata. Ada kata yang lebih cepat menimbulkan reaksi, ada yang lebih

lambat sesuai dengan tingkat keintiman kosakata tersebut (Keraf,

2007: 80).

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, kosakata

adalah merujuk pada kekayaan kata yang harus dimiliki seseorang

dalam belajar bahasa yang berfungsi untuk mengungkapkan ide dan

membentuk kalimat dalam mengutarakan isi pikiran.

b. Ruang Lingkup Kosakata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

27

Hurlock (2009:153) mengemukakan kosakata yang harus

dikuasai oleh anak-anak usia 6-13 tahun atau peserta didik sekolah

dasar memiliki dua jenis kosakata, yakni kosakata umum dan

kosakata khusus. Kosakata umum, mencakup kata-kata umum yang

digunakan manusia untuk berkomunikasi, yakni kata kerja, kata

benda, kata sifat, kata keterangan, kata perangkai atau kata ganti

orang. Berbeda dengan kosakata umum, kosakata khusus

merupakan kata-kata khusus yang meliputi hal-hal tertentu seperti

kosakata waktu, warna, uang, kosakata rahasia, kosakata populer,

dan kosakata makian.

c. Aspek Kosakata

Aspek kosakata tujuan dari pembelajaran tingkat dasar adalah

bahwa peserta didik mampu menguasai (mengetahui makna dan

dapat menggunakannya):

1) Nama-nama benda di sekitar kita

2) Nama-nama anggota keluarga

3) Nama-nama warna

4) Nama-nama pakaian

5) Ungkapan cuaca

6) Hari-hari dalam sepekan

7) Bulan dalam setahun

8) Tahun ini

9) Waktu saat ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

28

Ke sembilan pengajaran dari aspek kosakata ini adalah hasil

penelitian yang dilakukan oleh American Council on the Teaching

of Foreign Languages (ACTFL, 2005) selama empatpuluh tahun.

Inilah tujuan pembelajaran kosakata bagi para pembelajaran pemula,

mengetahui dan mampu menggunakan kosakata tersebut dalam

tanya jawab dan kalimat sederhana (Furqanul & Feisal 2019: 86).

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kosakata

merupakan perbendaharaan kata yang dimiliki oleh suatu bahasa

yang berfungsi untuk mengungkapkan ide atau gagasan. Ruang

lingkup kosakata yang harus dikuasai oleh anak-anak usia 6-13 atau

siswa SD terdapat dua jenis, yakni kosakata umum kata-kata yang

digunakan manusia untuk berkomunikasi dan kosakata khusus yang

meliputi hal-hal tertentu seperti kosakata waktu, warna, uang,

kosakata rahasia, kosakata popular, dan kosakata makian. Aspek

kosakata tujuan dari pembelajaran tingkat dasar yang mampu

dikuasai peserta didik seperti nama benda sekitar kita, nama anggota

keluarga, nama warna, nama pakaian, ungkapan cuaca, hari dalam

sepekan, bulan dalam setahun, tahun ini, dan waktu saat ini.

4. Materi Kosakata Keragaman Benda Kelas II SD

Pada penelitian ini kompetensi dasar yang akan digunakan adalah

kompetensi dasar 3.2 yaitu Menguraikan kosakata dan konsep tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

29

keragaman benda berdasarkan bentuk dan wujudnya dalam bahasa

Indonesia atau bahasa daerah melalui teks tulis, lisan, visual, dan/ atau

eksplorasi lingkungan. Penelitian ini menggunakan pelajaran Bahasa

Indonesia materi kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II

sekolah dasar kurikulum 2013 tema 2 bermain di lingkunganku.

Indikator pembelajaran Bahasa Indonesia kelas ll semester 1 yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 2. 1 Tabel KD dan Indikator

Mapel Kompetensi Dasar Indikator

Bahasa

Indonesia

3.2

Menguraikan

kosakata dan konsep

tentang keragaman

benda berdasarkan

bentuk dan wujudnya

dalam bahasa

Indonesia atau bahasa

daerah melalui teks

tulis, lisan, visual,

dan/ atau eksplorasi

lingkungan.

3.2.1

Mengidentifikasi

kosakata

keragaman benda

berdasarkan

bentuk dan

wujudnya di

lingkungan

sekitar.

3.2.2

Menuliskan

kosakata

keragaman benda

dalam bahasa

Indonesia atau

bahasa daerah.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran Bahasa Indonesia materi kosakata keragaman benda

untuk siswa kelas II sekolah dasar, materi tersebut terdapat pada

kompetensi dasar 3.2 yang akan digunakan untuk merumuskan

kegiatan pembelajaran. Sedangkan indikator dapat mengetahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

30

kemampuan, keterampilan dan sikap peserta didik sehingga secara

spesifik dapat dijadikan untuk menilai ketercapaian hasil belajar dan

juga dijadikan tolak ukur sejauh mana penguasaan peserta didik

terhadap pokok bahasan atau mata pelajaran.

B. Penelitian yang Relevan

Terdapat penelitian-penelitian relevan yang dikutip dari beberapa artikel

berkaitan dengan mengembangan modul bahasa Indonesia sekolah dasar.

Penelitian ini, ada beberapa kutipan penelitian yang pernah dilakukan

sebelumnya diantaranya yaitu:

Sukma dan Amurdawati (2020) melakukan penelitian yang berjudul

“Pengembangan Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Pendekatan

Local Wisdom pada Materi Menulis Karangan Narasi untuk siswa SD”.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian pengembangan atau reseach and

development. Pengembangan mengacu pada model pengembangan ADDIE

(Analyse, Design, Development, Implementation and Evaluation).

Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar berbentuk modul untuk

menghasilkan bahan ajar berbasislocal wisdom yang layak pada materi

menulis karangan narasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan angket. data yang didapatkan di analisis dengan deskriptif

presentase. Berdasarkan hasil uji coba terbatas pada modul yang

dikembangankan mendapatkan presentase sebeser 98,25% sehingga modul

layak digunakan sebagai bahan ajar. Hasil dari penelitian ini adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

31

menghasilkan pengembangan bahan ajar modul yang berbasis dengan local

wisdom tentang pakaian dan rumah adat yang ada di Yogyakarta sebagai

bahan penunjang pemahaman siswa akan kearifan lokal yang ada di daerah

sekitar yang menjadikan inovasi dalam mengembangkan kemampuan

menulis narasi.

Azkiya dkk., (2019) melakukan penelitian ynag berjudul

“Pengembangan Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Inkuiri

Siswa Kelas IV SDN 34 Air Pacah Padang”. Penelitian ini bertujuan

mengembangkan modul pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis inkuiri

yang valid dan praktis pada materi wawancara untuk siswa kelas IV SD.

Jenis penelitian ini adalah Research and Development(penelitian

pengembangan). Hasil penelitian yang dilakukan, disimpulkan bahwa

modul pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis inkuiri pada tema 9 tentang

wawancara untuk siswa kelas IV SD ini berada pada kategori valid dengan

rata-rata persentase kevalidan 95,90%. Modul yang telah dikembangkan

dikategorikan praktis oleh guru dengan rata-rata persentase kepraktisan

89,16%, juga dikategorikan praktis menurut siswa dengan rata-rata

persentase kepraktisan 88,71%. Dapat disimpulkan bahwa modul

pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis inkuiri ini sudah dapat digunakan

dan dimanfaatkan oleh guru di sekolah dasar.

Warchidatul Munasyaroh (2019) melakukan penelitian yang berjudul

“Pengembangan Modul Bahasa Indonesia Materi Menulis Puisi

Berdasarkan Gambar Siswa Kelas III SDN Tengger Kidul 2 Kabupaten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

32

Kediri Tahun Pelajaran 2018/2019”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui prosedur dalam mengembangkan sebuah modul, kevalidan,

kepraktisan, dan keefektifan modul. Penelitian ini termasuk penelitian

pengembangan (R&D)dengan menggunakan model ADDIE yang meliputi

lima tahapan yaitu analyze, design, development, implement, evaluation.

Hasil dari penelitian ini adalah menghasilkan produk berupa modul bahasa

Indonesia materi menulis puisi berdasarkan gambar siswa. Menciptakan

pembelajaran yang lebih aktif dan modul yang dikembangkan dapat

digunakan sebagai salah satu sumber belajar untuk mencapai hasil belajar

yang maksimal.

Dari ketiga penelitian yang yang dilakukan oleh peneliti yang

pertama oleh Sukma dan Amurdawati (2020) dengan judul “Pengembangan

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Pendekatan Local Wisdom

pada Materi Menulis Karangan Narasi untuk siswa SD”, peneliti yang kedua

oleh Hidayati dkk., (2019) “Pengembangan Modul Pembelajaran Bahasa

Indonesia Berbasis Inkuiri Siswa Kelas IV SDN 34 Air Pacah Padang” dan

peneliti yang ketiga oleh Warchidatul (2019) dengan judul “Pengembangan

Modul Bahasa Indonesia Materi Menulis Puisi Berdasarkan Gambar Siswa

Kelas III SDN Tengger Kidul 2 Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran

2018/2019”. Penelitian ini dapat dibuat baganliterature map mengenai

kerangka kesesuaian atau relevan penelitian yang dijabarkan melalui

literature map sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

33

Bagan 2. 1 Literature Map

Berdasarkan penelitian yang relevan diatas, peneliti menyimpulkan

bahwa jenis penelitian Research and development (R&D) berhasil

mengembangkan produk pengembangan modul pembelajaran yang dapat

menunjang pemahaman peserta didik, menciptakan pembelajaran yang

lebih aktif dan modul yang dikembangkan dapat digunakan sebagai salah

satu sumber belajar untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.

Peneliti melihat belum ada penelitian yang mengembangkan modul

bahasa Indonesia materi kosakata keragaman benda yang dikhususkan

Penelitian yang dilakukan:

Pengembangan modul bahasa Indonesia materi kosakata keragaman benda

untuk

kelas II sekolah dasar

Sukma dan

Amurdawati (2020)

“Pengembangan

Modul Pembelajaran

Bahasa Indonesia

dengan Pendekatan

Local Wisdom pada

Materi Menulis

Karangan Narasi

untuk siswa SD”.

Warchidatul (2019)

“Pengembangan

Modul Bahasa

Indonesia Materi

Menulis Puisi

Berdasarkan Gambar

Siswa Kelas III SDN

Tengger Kidul 2

Kabupaten Kediri

Tahun Pelajaran

2018/2019”.

Azkiya dkk., (2019)

“Pengembangan Modul

Pembelajaran Bahasa

Indonesia Berbasis

Inkuiri Siswa Kelas IV

SDN 34 Air Pacah

Padang”.

Pengembangan modul bahasa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

34

untuk siswa kelas II sekolah dasar. Peneliti merasa materi kosakata

keragaman benda yang diajarkan dalam kegiatan pembelajaran merupakan

suatu hal yang penting, karena pembelajaran materi kosakata keragaman

benda tercantum dalam Kompetensi Dasar 3.2 kelas II pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia. Pada saat ini, pembendaharaan kosakata sangat

diperlukan oleh peserta didik kelas II sekolah dasar untuk menambah

kemampuan penguasaan kosakata yang semakin terampil dalam

berbahasanya. Maka dari itu, peneliti akan menghasilkan produk berupa

pengembangan modul bahasa Indonesiamateri kosakata keragaman benda

untuk siswa kelas II sekolah dasar.

C. Kerangka Berpikir

Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran wajib yang harus diikuti

oleh setiap peserta didik yang belajar di Negara Indonesia, peserta didik

harus mengambil mata pelajaran ini dari mulai tingkat sekolah dasar sampai

dengan perguruan tinggi (Nina, 2017). Mata pelajaran Bahasa Indonesia

dapat menunjang keberhasilan peserta didik dalam mempelajari ilmu

pengetahuan lain yang dipelajari di sekolah dasar mulai dari kelas satu

sampai kelas enam. Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia

yang memadai dan efektif sebagai alat komunikasi, berinteraksi sosial,

media pengembangan ilmu dan alat pemersatuan bangsa. Sekolah dapat

secara efektif menjabarkan standar kompetensi sesuai dengan kebutuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

35

Peneliti melakukan pengembangan bahan ajar berupa modul

pembelajaran Bahasa Indonesia materi kosakata keragaman benda.

Kosakaata keragaman benda adalah mengetahui benda-benda di lingkungan

sekitar menggunakan kosakata untuk menyusun kalimat sederhana dan

mudah dipahami oleh peserta didik. Kosakata adalah kumpulan kata yang

merupakan bagian dari bahasa tertentu dan digunakan untuk menyusun

kalimat. Sedangkan keragaman benda merupakan suatu kondisi dimana

terdapat berbagai macam, perbedaan, jenis, berbagai macam hal yang

membedakan benda satu dengan yang lain.

Salah satu cara yang bisa ditempuh untuk memberikan dan mengenalkan

kosakata keragaman benda pada peserta didik sekolah dasar adalah dengan

cara mengembangkan sebuah modul pembelajaran Bahasa Indonesia materi

kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar. Dengan

menggunakan modul pembelajaran tersebut peserta didik memperoleh ilmu

pengetahuan dan pemahaman dalam mempelajari materi kosakata

keragaman benda. Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian pengembangan modul pembelajaran Bahasa Indonesia.

Untuk dapat melakukan penelitian ini, peneliti harus mengajukan

permohonan izin penelitian ke SD Negeri Blimbing 04. Sebab yang menjadi

responden dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas ll SD N Blimbing

04 dan guru kelas ll sekolah dasartersebut. Setelah mendapatkan izin untuk

melakukan penelitian, peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas ll

sekolah dasar. Hasil dari wawancara dan kuesioner itu digunakan peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

36

untuk mengembangkan modul pembelajaran Bahasa Indonesiamateri

kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar.

Setelah berhasil mengelolah data hasil wawancara, peneliti

mengembangkan produk berupa modul pembelajaran. Setelah modul selesai

dikembangkan, peneliti melakukan validasi terhadap modul yang

dikembangkan. Validasi dilakukan oleh dosen ahli dan guru kelas II sekolah

dasar. Setelah melakukan validasi dan memperoleh masukan untuk revisi

dan setelah selesai modul, peneliti melakukan uji coba modul kepada

peserta didik kelas ll SD Negeri Blimbing 04. Peneliti melakukan uji coba

kelas II berjumlah lima peserta didik.

Modul pembelajaran Bahasa Indonesia yang sudah divalidasi kepada

satu dosen ahli dan satu guru kelas II SD Negeri Blimbing 04, direvisi

kembali oleh peneliti. Revisi tersebut bertujuan agar modul pembelajaran

Bahasa Indonesia yang dikembangkan semakin layak untuk digunakan.

Setelah revisi selesai, maka jadilah hasil akhir yaitu modul bahasa Indonesia

materi kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar.

Solusinya:

Dibutuhkan modul pembelajaran yang berisi aktivitas pembelajaran

yang kontekstual, bergambar, dan berwarna sehingga menarik

perhatian siswa.

Perlu dilakukan pengembangan modul bahasa Indonesia materi

kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar

Permasalahan terkait:

1. Keterbatasan bahan ajar yang kurang bervariasi.

2. Kurangnya pemahaman peserta didik terhadap pembendaharaan

kosakata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

37

Bagan 2. 2 Kerangka Berpikir

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan dapat

diidentifikasi beberapa pertanyaan penelitian yang diharapkan dapat

dijawab dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut.

1. Bagaimanakah langkah-langkah pengembangan modul bahasa

Indonesia materi kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II

sekolah dasar?

2. Bagaimanakah kualitas hasil modul bahasa Indonesia modul bahasa

Indonesia materi kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II

sekolah dasar menurut ahli pakar dan guru kelas II sekolah dasar?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian dan pengembangan atau Research and Development(R&D) tipe

ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement, dan Evaluate. Penelitian

dan pengembangan atau Research and Development(R&D) merupakan

metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan

menguji keefektifan suatu produk (Sugiyono, 2016: 407). Tujuan akhir

penelitian pengembangan atau R&D menghasilkan suatu produk yang

merasa handal karena telah melalui tahap-tahap pengujian dan revisi;

produk yang dihasilkan sesuai kebutuhan lapangan dengan hasil analisis

kebutuhan; proses pengembangan produk dilakukan secara ilmiah dengan

menganalisis data berdasarkan kejadian yang didapatkan melalui penelitian,

observasi maupun eksperimen (Sanjaya, 2013: 130).

Model penelitian dan pengembangan yang akan digunakan, yaitu

model ADDIE. Model ADDIE adalah salah satu model desain pembelajaran

sistematis, model ini dikembangkan atau tersusun secara terprogram dengan

urutan-urutan kegiatan yang sistematis dalam upaya pemecahan masalah

belajar yang berkaitan dengan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan

dan karakteristik peserta didik (Tegeh & Kirna, 2013: 16). Metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

39

Research and Development (R&D) dengan model ADDIE yang terdiri dari

lima tahap yaitu analisis (Analyze), perancang (Design), pengembangan

(Develop), implementasi (Implement), dan evaluasi (Evaluate).

Bagan 3. 1 Tahap ADDIE Model (Tegeh & Kirna, 2013)

1. Berikut ini penjelasan dari lima tahapan model ADDIE menurut Tegeh dkk.,

(2014: 42) :

a. Menganalisis (Analysis)

Analysis merupakan tahap yang mendasarkan dalam model

pengembangan ADDIE. Tahap analisis berkaitan dengan tiga hal pokok

yaitu kompetensi, karakteristik peserta didik, dan materi. Pada tahap ini,

terdapat tiga kegiatan inti yaitu: 1) melakukan analisis kompetensi,

misalnya kompetensi apa saja yang harus dikuasai peserta didik setelah

menggunakan produk pengembangan, 2) melakukan analisis

karakteristik peserta didik, dan 3) melakukan analisis materi sesuai

dengan kompetensi (materi yang akan dikembangkan). Secara umum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

40

tahap analisis dilakukan guna mengarahkan permasalahan dan

kebutuhan yang diperlukan dalam penelitian pengembangan produk.

b. Merancang (Design)

Design adalah tahap perancangan dengan mengidentifikasi hasil dari

analisis yang telah dilakukan. Perancangan berfokus pada kegiatan

sebagai berikut: 1) memilih materi sesuai dengan karakteristik dan

tuntutan kompetensi, 2) merancang produk yang akan dikembangkan,

dan 3) merancang bentuk dan metode assessment dan evaluasi yang

akan digunakan dalam penelitian pengembangan.

c. Mengembangkan (Development)

Development atau mengembangan merupakan tahap ketiga kegiatan

menerjemahkan spesifikasi tahap perancangan atau design ke dalam

bentuk fisik sehingga menghasilkan prototype produk pengembangan.

Kegiatan pada tahap ini pengembangan sebagai berikut: 1) mencari dan

mengumpulkan sumber atau referensi yang dibutuhkan untuk

mengembangkan materi, 2) membuat bagan dan tabel-tabel pendukung,

3) membuat gambar-gambar ilustrasi, pengetikan, pengaturan layout, 4)

kesimpulan, 5) menyusun instrument evaluasi, dll.

d. Mengimplementasikan (Implementation)

Implementation merupakan penerapkan hasil pengembangan dalam

pembelajaran untuk mengetahui pengaruh terhadap kualitas produk

pengembangan. Kualitas produk pengembangan meliputi tiga aspek

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

41

1) Efektif, artinya produk pengembangan dapat mencapai tujuan atau

kompetensi yang diharapkan.

2) Menarik, artinya produk pengembangan dapat menciptakan suasana

belajar yang menyenangkan.

3) Efisien, artinya dalam pengembangan produk menggunakan segala

sumber, waktu dan tenaga untuk mencapai tujuan.

e. Evaluasi (Evaluation)

Evaluation terbagi menjadi dua jenis yaitu evaluasi formatif dan

evaluasi sumatif. Evaluasi formatif merupakan pengumpulan data pada

setiap tahapan dengan tujuan untuk menyempurnakan tahap tersebut.

Evaluasi sumatif adalah untuk mengetahui kualitas produk

pengembangan secara luas yang dilakukan pada akhir pengembangan.

B. Settingan Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek implementasi modul bahasa Indonesia materi kosakata

keragaman benda untuk siswa kelas ll SD Negeri Blimbing 04

Tahun Ajaran 2020/2021 yang berjumlah 5 orang.

2. Objek Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

42

Objek dari penelitian ini adalah mengembangkan modul bahasa

Indonesia materi kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II

sekolah dasar.

3. Tempat Penelitian

Penelitian pengembangan ini dilakukan di salah satu SD di

Sukoharjo. Tepatnya adalah SD Negeri Blimbing 04 yang beralamat

di Dusun 1, Blimbing, Kec. Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa

Tengah 57557.

4. Waktu Penelitian

Penelitian dan pengembangan produk yang menghasilkan

pengembangan modul bahasa Indonesia materi kosakata keragaman

benda untuk siswa kelas ll SD Blimbing 04. Waktu penelitian

dirancancang 8 bulan, dimulai dari bulan Oktober 2020 sampai

dengan bulan Mei 2021.

C. Prosedur Pengembangan

Berdasarkan pendekatan model penelitian untuk mengembangan yang dapat

digunakan dalam membuat modul bahasa Indonesia materi kosakata

keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar ini adalah model

ADDIE, maka dalam pengembangan ini akan melalui lima tahapan yang

akan dilakukan yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

43

1. Tahap Menganalisis (Analysis)

Penelitian ini, peneliti menggunakan analisis kebutuhan

dilakukan melalui wawancara dengan guru kelas II SD Negeri

Blimbing 04 dengan menggunakan google form. Peneliti memilih

materi tersebut diajarkan di kelas ll SD Negeri Blimbing 04 pada

Tema 2 semester 1 yang memiliki kompetensi dasar, yaitu 3.2

Menguraikan kosakata dan konsep tentang keragaman benda

berdasarkan bentuk dan wujudnya dalam bahasa Indonesia atau

bahasa daerah melalui teks tulis, lisan, visual, dan/ atau eksplorasi

lingkungan.

Berdasarkan wawancara guru kelas II SD Negeri Blimbing 04

terdapat permasalahan pada kompetensi khususnya pembelajaran

Bahasa Indonesia, kurangnya pemahaman peserta didik dalam

menggunakan kosakata dengan baku karena kebanyakan peserta

didik menggunakan bahasa daerahnya saat pembelajaran Bahasa

Indonesia, dan keterbatasan penggunaan bahan ajar yang kurang

bervariasi.

2. Tahap Merancang (Design)

Tahap kedua, peneliti merancang produk yang akan

dikembangkan, yaitu berupa modul bahasa Indonesia materi

kosakata keragaman benda. Peneliti melakukan perencanaan desain

produk sesuai dengan materi dalam Kompetensi Dasar (KD).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

44

Pada tahapan ini, peneliti menjelaskan gambaran terkait modul

bahasa Indonesia yang akan dikembangkan yaitu: (1) menentukan

desain yang akan dibuat, (2) menentukan kompetensi dasar yang

akan dikembangkan, (3) menyusun indikator sesuai dengan

kompetensi dasar yang akan dimasukkan ke dalam modul, (4)

menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam

kompetensi dasar.

3. Tahap Mengembangkan (Development)

Tahap ketiga pengembangan dilaksanakan menggunakan hasil

yang telah dikembangkan pada tahap sebelumnya. Tahap ini juga

harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Proses yang dilaksanakan

mengembangkan modul bahasa Indonesia materi kosakata

keragaman benda. Peneliti melakukan kegiatan yaitu penyusunan,

produksi, dan evaluasi. Peneliti memperhatikan dasain modul,

teknik pengetikan dan pengaturan layout, dan penggunaan warna

yang tepat untuk peserta didik kelas II sekolah dasar. Modul

pembelajaran ini dibuat dengan menggunakan Microsoft Word

dengan format kertas A4 portrait. Peneliti menyusun instrument

evaluasi berupa latihan soal yang bervariasi dan soal evaluasi

(pretest dan posttest). Setelah produk pengembangan berupa modul

sudah selesai dibuat, peneliti memvalidasi produk kepada dosen ahli

dan guru kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

45

4. Tahap Mengimplementasikan (Implementation)

Tahap keempat implementasi dilaksanakan dengan cara

menerapkan secara langsung produk yang sudah selesai

dikembangkan. Produk digunakan secara langsung baik oleh guru

maupun peserta didik. Proses implementasi juga memuat kegiatan

Pretest dan kegiatan Posttest. Adapun cara yang dilakukan saat uji

coba yaitu: (1) peserta didik diberi soal pretest mengetahui sejauh

mana pemahaman peserta didik terhadap materi tersebut, (2) peserta

didik diberikan penjelasan terkait dengan tujuan penggunaan modul,

(3) peserta didik dapat menggunakan modul untuk menambah

wawasan terkait materi yang terdapat dalam kompetensi dasar, (3)

peserta didik yang yang telah selesai mempelajari konsep atau

materi diperkenankan untuk mengerjakan soal posttest yang terdapat

didalam modul tersebut. Peneliti mengujicobakan produk kepada

lima peserta didik kelas II Sekolah dasar.

5. Tahap Mengevaluasi (Evaluasion)

Tahap evaluasi terdapat dua jenis evaluasi yaitu evaluasi

formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif peneliti dapatkan

berdasarkan dari hasil validasi dosen ahli dan guru kemudian

peneliti melakukan revisi. Evaluasi sumatif dilakukan dengan cara

pengerjaan soal pretest dan posttest. Pada tahap ini digunakan untuk

mengukur seberapa baik dan kualitas produk yang dikembangkan

dalam membantu peserta didik mencapai hasilnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

46

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan teknik yang digunakan untuk

mendapatkan data dengan teknik tertentu (Sugiyono, 2010: 308). Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah

wawancara, kuesioner, dan tes. Ketiga teknik tersebut dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan untuk mendapatkan berbagai

informasi melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada

narasumber. Wawancara memiliki beberapa tujuan, yaitu

memperoleh informasi berkaitan dengan situasi atau kondisi

tertentu, melengkapi hasil dari penyelidikan ilmiah, dan

memperoleh data untuk mempengaruhi situasi tertentu (Arifin,

2009: 158). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara

guru dengan cara memakai google formulir karena keadaan berubah

setelah adanya pandemi saat ini.

Peneliti menggunakan pedoman wawancara untuk memudahkan

dalam memperoleh informasi. Pedoman wawancara menjadi acuan

dalam melakukan wawancara ini agar memperoleh informasi

dengan lebih jelas. Wawancara ini dilakukan kepada guru kelas ll

SD Negeri Blimbing 04. Hasil dari wawancara ini akan diolah dan

digunakan untuk menganalisis masalah serta potensi.

2. Kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

47

Kuesioner atau angket merupakan alat penilaian yang

menyajikan tugas-tugas atau mengerjakan dengan cara

tertulis(Jihad, 2012: 70).Kuesioner adalah alat untuk

mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, pendapat, dan

paham dalam hubungan kausal (Arifin, 2009: 166). Peneliti

menggunakan bentuk kuesioner yang berstruktur dengan bentuk

jawaban tertutup tetapi menggunakan alternatif jawaban diberikan

secara terbuka. Hal ini karena kuesioner validator dapat memberikan

komentar, tanggapan dan saran yang dapat digunakan oleh peneliti

untuk merevisi produk yang divalidasi.

Lembar kuesioner validasi ini diisi oleh validator ahli/pakar dan

guru kelas ll sekolah dasar. Hasil validasi tersebut kemudian diolah

dengan teknik analisis data sehingga mendapatkan skor validasi.

Hasil validasi melalui kuesioner dapat digunakan sebagai masukan

untuk melakukan revisi modul pengembangan bahasa Indonesia

yang dibuat.

3. Tes

Tes adalah suatu alat pengumpulan informasi tetapi jika

dibandingkan dengan alat-alat yang lain, tes ini bersifat lebih resmi

karena penuh dengan batasan-batasan (Arikunto, 2010: 33).

Menurut Widoyoko (dalam Purnomo dan sekar, 2016: 151-157)

bentuk tes pilihan ganda ini memiliki keuntungan salah satunya soal-

soal pilihan ganda dapat mencakup materi yang luas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

48

Peneliti juga menentukan jumlah butir soal yang akan dibuat.

Peneliti menggunakan soal pretest berjumalah 10 butir soal,

sedangkan soal posttest berjumlah 20 butir soal. Tes ini dilakukan

sebanyak dua kali yaitu di awal (pretest) dan akhir (posttest). Soal

awal (pretest) dan soal akhir(posttest) yang diberikan dalam

pengumpulan data pada penelitian ini adalah berupa tes tertulis

dalam bentuk soal objektif dengan soal yang sama (Iswara dkk.,

2018: 1-7).

Lembar soal awal (pretest) dan akhir (posttest) ini diisi oleh

peserta didik kelas ll SD Negeri Blimbing 04 untuk uji efektivitas

pengunaan modul pengembangan bahasa Indonesia. Hasil instrumen

pretest dan posttest tersebut kemudian diolah dengan teknik analisis

data dapat mendapatkan skor. Hasil pretest dan posttest melalui soal

pilihan ganda untuk mengetahui modul bahasa Indonesia dapat

meningkatkan hasil belajar dan pemahaman terhadap peserta didik.

E. Instrumen Penelitian

Penelitian pengembangan ini menggunakan instrumen penelitian

berupa daftar pertanyaan wawancara, kuesioner, dan tes. Daftar

pertanyaan wawancara digunakan untuk menganalisis kebutuhan

terhadap modul bahasa Indonesia berbasis kosakata keragaman benda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

49

1. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen adalah alat yang digunakan sebagai pengumpulan data

dalam suatu penelitian, sehingga skala pengukuran instrumen dapat

menentukan satuan yang diperoleh, sekaligus jenis data atau

tingkatan data (Siregar, 2010: 138).

a. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan oleh peneliti sebagai acuan

dalam melakukan wawancara dengan guru kelas ll SD Negeri

Blimbing 04. Wawancara bertujuan untuk mengetahui kesulitan

atau kendala dalam proses pemberian materi kosakata

keragaman benda untuk siswa kelas ll sekolah dasar. Peneliti

melakukan wawancara dengan guru kelas ll SD Negeri

Blimbing 04 untuk mengetahui kondisi awal peserta didik

berkaitan dengan kosakata keragaman benda yang dibutuhkan

guru ketika akan memberikan materi kosakata keragaman benda

kepada peserta didik kelas ll SD Negeri Blimbing 04. Soal

wawancara terdiri dari sepuluh pertanyaan pokok. Peneliti juga

memperoleh informasi mengenai kebutuhan untuk

mengembangkan modul bahasa Indonesia berbasis kosakata

keragaman benda dari hasil wawancara ini. Berikut ini adalah

pedoman pertanyaan wawancara.

Tabel 3. 1Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru Kelas ll SD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

50

Pertanyaan Nomor

butir

Buku teks pembelajaran bahasa Indonesia apa saja yang

Bapak/Ibu gunakan di sekolah?

1

Bagaimana kondisi kelas Bapak/Ibu ketika pembelajaran

bahasa Indonesia berlangsung?

2

Kesulitan apa saja yang Bapak/Ibu temui ketika

melakukan pembelajaran bahasa Indonesia?

3

Apa usaha yang dilakukan Bapak/Ibu untuk mengatasi

kesulitan dalam pembelajaran?

4

Bagaimana pemahaman siswa kelas ll dalam kegiatan

pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah?

5

Apa yang Bapak/Ibu gunakan sebagai media

pembelajaran siswa saat pembelajaran bahasa Indonesia

materi kosakata keragaman benda?

6

Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang pembelajaran

bahasa Indonesia pada materi “kosakata keragaman

benda” melalui modul pembelajaran?

7

Apakah Bapak/Ibu mengetahui kelebihan modul untuk

pembelajaran?

8

Apakah menurut Bapak/Ibu, modul dapat membantu guru

untuk memberikan bahan ajar yang menerik, efektif, dan

efisien dalam menyampaian materi pembelajaran?

9

Modul seperti apakah yang Bapak/Ibu harapkan jika ada

modul yang berkaitan dengan materi “kosakata

keragaman benda”?

10

b. Kuesioner

Kuesioner digunakan peneliti sebagai acuan dalam

merevisi produk menjadi lebih baik. Peneliti menggunakan

kuesioner dalam proses validasi baik oleh ahli/pakar dan

guru kelas ll sekolah dasar. Kuesioner ini berisi penilaian

terhadap produk yang dibuat oleh peneliti. Dalam kuesioner

terdapat pernyataan-pernyataan yang disesuaikan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

51

spesifikasi produk yang dikembangkan serta kolom untuk

mengisi komentar dan saran bagi peneliti. Pertanyaan

kuesioner ini sesuai dengan kebutuhan peneliti dalam

melakukan penelitian.

Indikator untuk mengembangkan kuesioner yang

telah dikonsultasikan dengan ahli/pakar dan guru kelas ll

sekolah dasar. Indikator yang terpenting adalah tentang

bahasa, gambar, teknik pengetikan,pengaturan layout, dan

konten pendidikan yang sesuai dengan peserta didik kelas ll

sekolah dasar.

Pernyataan-pernyataan yang diberikan dalam lembar

kuesioner merupakan pengembangan dari teori kriteria bahan

ajar yang diungkapkan oleh Departemen Pendidikan

Nasional (2008: 28) yaitu: (1) komponen isi, (2) komponen

kebahasaan, (3) komponen penyajian materi, dan (4)

komponen kegrafikan. Berikut kisi-kisi lembar kuesioner

yang dilakukan setelah tindakan penelitian.

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Kuesioner Uji Validatas Produk untuk

Pakar dan Guru

No Komponen Penilian Nomor Pernytaan

1 Komponen Isi 1,2,3,4,5,6,7,8,9

2 Komponen Kebahasaan 10,11,12

3 Komponen Penyajian

Materi

13,14,15,16,17

4 Komponen Kegratifkan 18,19,20,21,22,23,24,25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

52

Setelah kisi-kisi instrumen penilaian tersebut disusun, peneliti

menyusun kuesioner penilaian yang akan diberikan kepada dosen

ahli/pakar dan guru kelas ll SD Negeri Blimbing 04. Berikut ini

kuesioner penilaian untuk keperluan validasi produk yang telah

peneliti kembangkan.

Tabel 3. 3 Instrumen Kuesioner Uji Validitas Produk untuk

Pakar dan Guru

A. Komponen Isi

No Indikator

Penilaian

Skor Penilaian Deskripsi

Penilaian 1 2 3 4 5

1

Materi

pembelajaran

yang disajikan

pada modul sesuai

dengan

kompetensi dasar.

2

Kesesuaian materi

pembelajaran

dengan tujuan

pembelajaran

yang harus

dicapai.

3

Penyajian konsep

yang akurat

berdasarkan fakta

dan kebenaran

teori.

4

Materi yang

disajikan

berkaitan dengan

kehidupan sehari-

hari.

5

Penugasan

mendorong

peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

53

untuk aktif,

berpikir kritis, dan

kreatif.

6

Lembar refleksi

memudahkan

peserta didik

untuk

mengevaluasi

kegiatan belajar.

7

Soal evaluasi

mendorong

peserta didik

untuk

mengembangkan

kemampuan dan

keterampilan

dalam

menyelesaikan

permasalahan

yang berkaitan

dengan materi

pembelajaran.

8

Kejelasan

instruksi soal

evaluasi untuk

mengukur

kemampuan

peserta didik

setelah mengikuti

pembelajaran

dengan modul.

9

Kunci jawaban

membantu peserta

didik dalam

mengoreksi

jawaban dari soal-

soal yang telah

dikerjakan.

B. Komponen Kebahasaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

54

10

Bahasa yang

digunakan dalam

modul mudah

dipahami oleh

siswa SD.

11

Pemilihan kata

menggunakan

kosakata baku.

12

Ketepatan

penggunaan

kalimat yang

efektif dan efisien.

C. Komponen Penyajian Materi

13

Pengantar materi

disajikan dengan

bahasa yang

komunikatif.

14

Penyajian materi

pembelajaran

bersifat interaktif

untuk

menekankan

kemandirian

belajar bagi

peserta didik.

15

Pemaparan uraian

materi disajikan

dengan singkat

dan padat.

16

Gambar dan

ilsutrasi yang

disajikan relevan

dengan topik yang

sedang dipelajari.

17

Kelengkapan inti

sari dari uraian

materi yang

dipelajari.

D. Komponen Kegrafikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

55

18

Judul modul

mewakili

keseluruhan

materi yang akan

dipelajari.

19

Judul modul

menarik minat

pembaca.

20

Halaman modul

tertata dengan

baik.

21

Pemilihan jenis

huruf

memudahkan

siswa saat

membaca.

22 Pemilihan jenis

huruf menarik.

23

Pemilihan ukuran

font memudahkan

siswa saat

membaca.

24

Warna sampul

modul menarik

minat pembaca.

25

Gambar pada

sampul

memberikan

gambaran

mengenai materi

yang akan

disampaikan pada

modul.

Total Skor

Rata-rata Skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

56

c. Tes

Tes merupakan pertanyaan atau latihan serta alat lain

yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

individu atau kelompok (Arikunto, 2010:193). Instrumen tes

berupa pretest dan posttest yang diberikan kepada peserta

didik untuk uji efektivitas pengunaan modul. Berikut ini kisi-

kisi tes pretest yang digunakan kepada peserta didik terkait

materi kosakata keragaman benda.

Tabel 3. 4 Kisi-kisi Tes Pretest

Kompetensi

Dasar

Materi Indikator Soal Bentuk

Soal

Nomor

soal

3.2

Menguraikan

kosakata dan

konsep

tentang

keragaman

benda

berdasarkan

bentuk dan

wujudnya

dalam bahasa

Indonesia

atau bahasa

daerah

melalui teks

tulis, lisan,

visual, dan/

atau

Kosakata

keragaman

benda

Siswa mampu

menjawab ciri-

ciri benda

dengan benar.

Pilihan

ganda

1

Siswa mampu

membuat

kalimat benda

permukaan

halus.

2

Siswa mampu

menjawab

kegunaan

kulkas.

3

Siswa mampu

menjelaskan

benda cair yang

dipindahkan.

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

57

Kompetensi

Dasar

Materi Indikator Soal Bentuk

Soal

Nomor

soal

eksplorasi

lingkungan.

Dengan

mempelajari

kosakata

keberagaman

benda dapat

mampu

mengenal dan

memahami

yang

dibacanya.

Siswa mampu

menjawab ciri-

ciri benda.

5

Disajikan

cerita, siswa

mampu

memilih benda

padat.

6

Siswa mampu

memilih

kalimat

tenatang benda

cair.

7

Siswa memilih

benda yang

mempunyai

sifat sama

dengan air.

8

Disajikan

kalimat, siswa

dapat

menentukan

benda gas.

9

Siswa dapat

memilih benda

tidak bisa

dilihat.

10

Berikut ini adalah kisi-kisi tes posttest yang akan diberikan

kepada peserta didik kelas II SD Negeri Blimbing 04:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

58

Tabel 3. 5 Kisi-kisi Tes Posttest

Kompetensi

Dasar

Materi Indikator Soal Bentuk

Soal

Nomor

Soal

3.2

Menguraikan

kosakata dan

konsep

tentang

keragaman

benda

berdasarkan

bentuk dan

wujudnya

dalam bahasa

Indonesia

atau bahasa

daerah

melalui teks

tulis, lisan,

visual, dan/

atau

eksplorasi

lingkungan.

Dengan

mempelajari

kosakata

keberagaman

benda dapat

mampu

mengenal

dan

memahami

yang

dibacanya.

Kosakata

keragaman

benda

Siswa mampu

memilih

kalimat

kegunaan

benda.

Pilihan

ganda

1

Siswa dapat

memilih benda

cair.

2

Siswa mampu

menyebutkan

volume benda

gas.

3

Siswa mampu

menjawab

wujud benda.

4

Siswa mampu

menjelaskan

permukaan

benda.

5

Siswa mampu

memilih ciri-

ciri benda

sekitar.

6

Siswa mampu

memilih sifat

benda .

7

Siswa mampu

menjelaskan

benda cair

dengan

menggunakan

kalimat.

8

Siswa dapat

menjawab

bentuk benda

pada gambar.

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

59

Kompetensi

Dasar

Materi Indikator Soal Bentuk

Soal

Nomor

Soal

Siswa dapat

menjawab

wujud benda.

10

Siswa mampu

menjelaskan

kalimat yang

memiliki

permukaan.

11

Siswa mampu

memilih

kalimat benda

padat.

12

Siswa mampu

memilih

kalimat benda

gas kecuali.

13

Siswa mampu

menjawab

kalimat tentang

wujud benda.

14

Siswa mampu

menceritakan

kejadian pada

gambar.

15

Siswa mampu

memilih benda

padat pada

bacaan.

16

Siswa mampu

memilih

jawaban benda

yang sifat sama

denga air

kecuali.

17

Siswa dapat

memilih

jawaban

18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

60

Kompetensi

Dasar

Materi Indikator Soal Bentuk

Soal

Nomor

Soal

tentang bentuk

benda.

Siswa mampu

menjawab sifat

benda pada

gambar.

19

Siswa mampu

memilih

jawaban

dengan ciri-ciri

benda.

20

Setelah kisi-kisi tes akhir (posttest) tersebut disusun, maka

peneliti dapat menyusun instrument tes posttest yang akan diberikan

kepada peserta didik. Berikut ini instrument tes akhir (tes posttest)

untuk menentukan hasil suatu produk modul bahasa Indonesia

materi kosakata keragaman benda.

F. Teknis Analisis Data

Data penelitian ini dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif, dengan

penjelasan sebagai berikut.

1. Analisis Data Kualitatif

Data kualitatif ini diambil pada saat wawancara dan uji validasi.

Data kualitatif ini berupa hasil wawancara, saran maupun kritik yang

dikemukakan oleh pakar sebagai validator dalam validasi modul

bahasa Indonesia yang dikembangkan oleh peneliti. Hasil dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

61

analisis akan digunakan oleh penelitian sebagai bahan untuk

merevisi atau memperbaiki modul bahasa Indonesia.

Menurut Miles dan Huberman dalam sugiyono (2008: 237),

mengemukakan aktivitas dalam analisis data kualitatif harus

dilakukan secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya

sudah jenuh. Menurut Miles dan Huberman (1992: 12) menyajikan

data agar dapat mudah dipahami, maka langkah-langkah analisis

data membagi kegiatan menjadi beberapa bagian yaitu:

pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction),

penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan atau

verifikasi (cunclutions).

Gambar 3. 1 Teknik Analisis Data Kualitatif oleh Miles dan

Huberman (1992: 90)

Berikut penjelasan dari teknik analisis data kualitatif:

a. Pengumpulan data

1. Pengumpulan

Data

2. Reduksi Data

3. Penyajian

Data

4. Penarikan

/Verifikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

62

Peneliti melakukan pengumpulan data penelitian berupa

hasil yang di dapat baik wawancara dan dokumentasi di lapangan

secara obyektif.

b. Reduksi data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan

polanya (Sugiyono, 2008:247). Reduksi data berlangsung terus

menerus selama proyek kualitatif berlangsung sampai laporan

tersusun (Miles dan Hubberman, 1992:16).

c. Penyajian data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun

yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan (Miles dan Hubberman, 1992: 18).

d. Penarikan kesimpulan

Verifikasi data merupakan usaha untuk mencari, menguji,

mengecek kembali atau memahami makna atau arti, keteraturan,

pola-pola, penjelasan, alur, sebab-akibat, atau preposisi. Sedangkan

kesimpulan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang

sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah

diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif,

hipotesis atau teori (Sugiono, 2008: 253).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

63

2. Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif dilakukan dengan menghimpunan data dari

penilaian lembar kuesioner, baik lembar kuesioner untuk validator yaitu

kepada ahli materi, ahli bahan ajar, dan ahli pembelajaran serta

kuesioner yang diberikan kepada guru. Data kuesioner yang diperolah

dari validator bertujuan untuk menguji kelayakan serta kesesuaian

modul bahasa Indonesia yang dikembangkan. Sedangkan soal tes

pretest dan tes posttest bertujuan untuk mengetahui keberhasilan peserta

didik dalam memahami materi yang terdapat didalam modul bahasa

Indonesia.

a. Data berupa skor dari penilaian oleh pakar dan guru

Data yang dianalisis sebagai dasar dari hasil penilaian

kuesioner diubah menjadi data interval. Skala penilaian terhadap

modul bahasa Indonesia yang dikembangkan yaitu sangat baik (5),

baik (4), cukup baik (3), kurang baik (2) dan sangat kurang baik (1).

Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data

kualitatif skala lima dengan acuan menurut Widoyoko (2009: 238)

sebagai berikut:

Tabel 3. 6 Konversi data kuantitatif ke data kualitatif skala

lima

Interval Skor Rerata Skor Kategori

X > Xi + 1,80 Sbi >4,2 Sangat baik

Xi + 0,60 Sbi < X < Xi + 1,80 Sbi 3,4 – 4,2 Baik

Xi - 0,60 Sbi < X < Xi + 0,60 Sbi 2,6 – 3,4 Cukup baik

Xi + 1,80 Sbi < X < Xi – 0,60 Sbi 1.8 – 2,6 Kurang

X < Xi – 1,80 Sbi < 1,8 Sangat

kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

64

Keterangan:

Rerata ideal (Xi) : 1

2 (skor maksimal ideal+skor minimal

ideal)

Simpangan baku ideal (SBi) : 1

6 (skor maksimal ideal-skor minimal

ideal)

X : Skor actual

Berdasarkan rumus konversi di atas perolehan data kualitatif

dilakukan dengan menerapkan rumus konversi sebagai berikut:

Skor maksimal ideal : 5

Skor minimal ideal : 1

Rerata ideal (Xi) : 1

2 (5+1) = 3

Simpangan baku ideal (SBi) : 1

6 (5-1) = 4

Kategori sangat baik = X > X̅i + 1,80 SBi

= X > 3 + (1,80 . 0,67)

= X > 3 + (1,2)

= X > 4,2

Kategori baik = X̅i + 0,60SBi < X ≤ X̅i + 1,80SBi

= 3 + (0,60.0,67) <X≤ 3 + (1,80.0,67)

= 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,2)

= 3,40 < X ≤ 4,2

Kategori cukup baik = X̅i - 0,60SBi < X≤ X̅i + 0,60SBi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

65

= 3-(0,60.0,67) <X≤ 3 + (0,60 . 0,67)

= 3 – (0,40) < X≤ 3 + (0,40)

= 2,60 < X≤ 3,40

Kategori kurang baik = X̅i - 1,80SBi < X≤ X̅i - 0,60SBi

= 3-(1,80.0,67) <X≤ 3 - (0,60 . 0,67)

= 3 - (1,2) < X ≤ 3 - (0,40)

= 1,8< X ≤ 2,60

Kategori sangat kurang baik = 𝑋 ≤ X̅i – 1,80SBi

= X ≤ 3 - (1,80 . 0,67)

= X ≤ 3 - (1,2)

= X ≤ 1,8

b. Data berupa skor penilaian pretest dan posttest

Data yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest peserta didik

diolah dan dianalisis. Langkah statistik yang digunakan untuk

menganalisis hasil pretest dan posttestsebagai berikut:

1) Menghitung nilai akhir pretest dan posttest

Nilai akhir pretest dan posttest menggunakan skala 0 – 100

dengan rumus sebagai berikut:

Gambar 3. 2 Rumus Perhitungan Nilai Akhir pretest dan

posttest

Nilai akhir =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

66

2) Menghitung nilai rata-rata hasil pretest dan posttest

Rata-rata hasil pretest dan posttest peserta didik yang

diperoleh menggunakan rumus sebagai berikut:

Gambar 3. 3 Rumus Perhitungan nilai Rata-rata Hasil

pretest dan posttest

3) Menghitung persentase peningkatan nilai pretest dan

posttest

Gambar 3. 4 Rumus Perhitungan Persentase

Peningkatan nilai pretest dan posttest

rata − rata = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

Tes pretest :

Skor setiap soal : 1

Skor maksimal : 10

Nilai akhir maksimal : 100

Tesposttest :

Skor setiap soal : 1

Skor maksimal : 20

Nilai akhir maksimal : 100

Persentase Peningkatan =𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑡× 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Pengembangan

1. Prosedur Pengembangan Produk dengan Model ADDIE

Prosedur pengembangan yang peneliti gunakan yaitu modul ADDIE

dengan lima tahapan yaitu: analisis (analyze), perancangan (design),

pengembangan (development), Implementasi (implementation), dan

evaluasi (evaluation). Berikut uraian dari setiap tahap dalam prosedur

pengembangan modul bahasa Indonesia menggunakan model ADDIE

menurut Tegeh dkk., (2014: 42), sebagai berikut:

a. Analisis (Analyze)

1) Analisis Kebutuhan

Peneliti melakukan analisis kebutuhan sebagai langkah awal

yang peneliti lakukan untuk mengembangkan modul Bahasa

Indonesia. Peneliti melakukan analisis kebutuhan sesuai dengan

langkah-langkah yang telah dipaparkan pada bab III. Peneliti

melakukan analisis kebutuhan melalui wawancara dengan guru

kelas II SD dan pemberian soal pretest terhadap lima peserta

didik kelas II SD Negeri Blimbing 04.

Wawancara dilakukan kepada guru kelas II SD Negeri

Blimbing 04. wawancara dilakukan dengan menggunakan

google formulir, karena situasi pandemi COVID-19. Hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

68

wawancara digunakan oleh peneliti untuk menggali dan

mengumpulkan data yang digunakan dalam mengembangkan

bahan ajar yang dibutuhkan oleh peserta didik kelas II SD Negeri

Blimbing 04. Hasil analisis kebutuhan melalui wawancara

menjadi acuan bagi peneliti dalam mengembangkan bahan ajar

berupa modul pembelajaran yang dapat membantu peserta didik

dalam mempelajari materi tentang kosakata keragaman benda.

2) Hasil dan Pembahasan Survey Analisis Kebutuhan

Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas II SD

Negeri Blimbing 04. Wawancara dilaksanakan dengan

menggunakan kisi-kisi pedoman wawancara yang dipaparkan

oleh peneliti pada bab III.. Hasil wawancara yang telah

dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4. 1 Hasil Wawancara Guru Kelas II SD Negeri

Blimbing 04

No Pertanyaan Hasil Wawancara

1 Buku teks pembelajaran

bahasa Indonesia apa

saja yang Bapak/Ibu

gunakan di sekolah?

Buku bahasa Indonesia dari

Intan Pariwara.

2 Bagaimana kondisi

kelas Bapak/Ibu ketika

pembelajaran bahasa

Indonesia berlangsung?

Kondisi kelas saat

pembelajaran Bahasa

Indonesia pada dasarnya

sangat menyenangkan,

peserta didik antusias belajar

membaca terlebih membaca

saat materi dongeng/cerita.

Mereka juga senang belajar

menulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

69

No Pertanyaan Hasil Wawancara

3 Kesulitan apa saja yang

Bapak/Ibu temui ketika

melakukan

pembelajaran bahasa

Indonesia?

Kesulitan yang ditemui

adalah belum terbiasanya

peserta didik dalam

menggunakan bahasa

Indonesia yang membuat

minimnya kosakata yang

dikuasai anak, karena lebih

sering menggunakan bahasa

jawa sebagai bahasa sehari-

hari.

4 Apa usaha yang

dilakukan Bapak/Ibu

untuk mengatasi

kesulitan dalam

pembelajaran?

Usaha yang saya lakukan

adalah memberi motivasi agar

peserta didik giat lagi belajar.

Sebelum pandemi, selalu

meluangkan waktu selama 15

menit untuk literasi sebelum

memulai pembelajaran untuk

menambah wawasan dan

menambah kosakata peserta

didik.

5 Bagaimana pemahaman

siswa kelas ll dalam

kegiatan pembelajaran

bahasa Indonesia di

sekolah?

Peserta didik yang diampu

cukup baik dalam memahami

pembelajaran bahasa

Indonesia, hanya memang

perlu bimbingan untuk

memahami kata-kata sulit

yang belum dimengerti

peserta didik.

6 Apa yang Bapak/Ibu

gunakan sebagai media

pembelajaran siswa saat

pembelajaran bahasa

Indonesia materi

kosakata keragaman

benda?

Media pembelajaran yang

saya gunakan adalah benda-

benda konkret yang ada di

lingkungan sekitar dan

gambar-gambar keragaman

benda.

7 Bagaimana pendapat

Bapak/Ibu tentang

pembelajaran bahasa

Indonesia pada materi

Modul pembelajaran Bahasa

Indonesia pada “materi

kosakata keragaman benda”

tentunya akan sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

70

No Pertanyaan Hasil Wawancara

“kosakata keragaman

benda” melalui modul

pembelajaran?

bermanfaat dan mendukung

pemahaman peserta didik

tentang keragaman benda.

Pengetahuan mereka juga

akan menambah karena tidak

hanya terpaku pada buku

tematik peserta didik saja.

8 Apakah Bapak/Ibu

mengetahui kelebihan

modul untuk

pembelajaran?

Kelebihan modul

pembelajaran yaitu isinya

lebih lengkap dengan adanya

materi, rangkuman, kegiatan

siswa, dan evaluasi/penilaian.

9 Apakah menurut

Bapak/Ibu, modul dapat

membantu guru untuk

memberikan bahan ajar

yang menerik, efektif,

dan efisien dalam

menyampaian materi

pembelajaran?

Modul dapat membantu guru

untuk memberi bahan ajar

yang menarik, efektif, dan

efisian dalam penyampaian

materi pembelajaran karena

materi disampaikan lebih

jelas dengan ilustrasi dan

contoh.

10 Modul seperti apakah

yang Bapak/Ibu

harapkan jika ada

modul yang berkaitan

dengan materi

“kosakata keragaman

benda”?

Modul yang berisikan

penjelasan materi secara

lengkap dengan bahasa yang

mudah dicerna peserta didik

kelas 2 SD disertai

gambar/ilustrasi yang

menarik dan sesuai dengan

materi “kosakata keragaman

benda”. Misalnya gambar-

gambar benda di sekitar kita

dengan warna ynag menarik,

serta ukurannya tidak terlalu

kecil, terlihat jelas dan diberi

keterangan/penjelasan yang

singkat, padat, dan jelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

71

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas II SD,

peneliti menganalisis dan menyimpulkan bahwa terdapat dua

masalah utama dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu

kurangnya bahan ajar agar yang bervariasi. selain itu,

perbendaharaan kosakata bahasa Indonesia yang dimiliki peserta

didik masih terbatas, karena peserta didik terbiasa menggunakan

bahasa daerah saat pembelajaran Bahasa Indonesia.

b. Perancangan (design)

1) Cover Modul

Cover modul dibuat menggunakan microsoft word 2016.

Cover modul tersebut dicetak menggunakan kertas Art Paper

120gr. Pada Cover modul bertulis judul “ Modul Pembelajaran

Bahasa Indonesia Materi Kosakata Keragaman Benda” dengan

jenis ukuran Timer New Roman ukuran 28. Nama penulis modul

terletak disudut kiri bawah cover modul dengan jenis huruf

Timer New Roman ukuran 90. Sedangkan nama untuk SD/MI

kelas II terletak disudut kanan bawah sampul modul dengan jenis

huruf Timer New Roman ukuran 36.

Pada sampul modul terdapat gambar anak-anak yang

bermain di taman bermain sebagai gambaran umum isi materi di

dalam modul. Gambar tersebut diambil dari sumber Freepik

kemudian di edit menggunakanMicrosoft Word. Cover modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

72

bahasa Indonesia berwarna dominan hijau, pemilihan warna

hijau agar netral bagi pengguna modul.

2) Isi Modul

Isi modul bahasa Indonesia memuat: pemilik modul, kata

pengantar, cara menggunakan modul, daftar isi, kompetensi

dasar, indikator, tujuan pembelajaran, latihan soal pretest materi

kosakata keragaman benda, aktivitas, refleksi, rangkuman,

latihan soal-soal (soal posttest), kunci jawaban, dan daftar

pustaka. Materi kosakata keragaman benda dalam modul ini

dibagi menjadi 7 bagian yaitu: keragaman benda, permukaan

benda, ciri-ciri benda, wujud benda dan benda padat, benda cair,

benda gas, serta menceritakan sifat benda gas. pada bagian awal

pembahasan materi secara umum, sedangkan pada akhir setiap

bagian materi terdapat latihan soal yang bervariasi untuk

mengasah pemahaman peserta didik dan merefleksikan materi

yang dipelajari.

Isi modul bahasa Indonesia materi kosakata keragaman

benda untuk kelas II sekolah dasar ini dibuat menggunakan

Microsoft Word. Isi modul ini menggunakan dua jenis huruf

yaitu Timen New Roman ukuran 10, 11, dan 14. isi modul dicetak

menggunakan kertas HVS 70gram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

73

3) Profil Penulis

Profil penulis ditujukan untuk mengetahui informasi penulis

modul bahasa Indonesia. Profil penulis memuat identitas penulis

diantaranya nama lengkap, tempat dan tanggal lahir beserta

riwayat pendidikan penulis. Profil penulis dibuat menggunakan

Microsoft Word dengan jenis huruf Times New Roman ukuran

14 dan dicetak menggunakan kertas HVS 70gram.

c. Pengembangan (Development)

1) Cover Modul

Cover modul bahasa Indonesia ynag dikembangkan memuat

judul “Pengembangan Modul Bahasa Indonesia Materi Kosakata

Kergaman Benda untuk Siswa Kelas II Sekolah Dasar”. Modul

terdapat gambar anak-anak sedang bermain di taman dan

terdapat alat bermain.

Gambar 4. 1 Cover Modul Bahasa Indonesia

2) Pemilik Modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

74

Pemilik modul dapat ditulis oleh peserta didik nama, nomor

absen, kelas, nama sekolah.

Gambar 4. 2 Lembar Pemilik Modul

3) Kata Pengantar

Kata pengantar berisi penjelasan secara singkat isi dan tujuan

modul bahasa Indonesia materi kosakata keragaman benda.

Gambar 4. 3 Lembar Kata Pengantar

4) Cara Menggunakan Modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

75

Cara menggunakan modul sebagai panduan peserta didik

dalam belajar menggunakan modul bahasa Indonesia.

Gambar 4. 4 Lembar Cara Menggunakan Modul

5) Daftar Isi

Daftar isi memuat judul-judul yang terdapat di dalam modul

bahasa Indonesia. Daftar isi dibuat sedemikian rupa untuk

memudahkan peserta didik membaca dan mencari materi dalam

modul bahasa Indonesia.

Gambar 4. 5 Lembar Daftar Isi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

76

6) Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran

Pada bagian ini tersusun secara khusus mulai dari

kompotensi dasar sampai dengan tujuan pembelajaran. Melalui

lembar ini peserta didik dapat mengetahui tujuan belajar

menggunakan modul bahasa Indonesia.

Gambar 4. 6 Lembar Kompetensi Dasar, Indikator,

dan Tujuan Pembelajaran

7) Soal Pretest

Soal pretestyang terdiri dari 10 soal pilihan ganda. Soal

pretest sesuai dengan kompotensi dasar, indikator, dan tujuan

pembelajaran. Soal pretest bertujuan untuk mengetahui sampai

dimana penguasaan peserta didik terhadap materi kosakata

keragaman benda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

77

Gambar 4. 7 Lembar Soal Postest

8) Materi Kosakata Keragaman Benda

Modul bahasa Indonesia ini berisi materi kosakata

keragaman benda yaitu:

Gambar 4. 8 Lembar Materi kosakata

9) Latihan Soal

Pada setiap akhir materi terdapat latihan soal yang digunakan

bervariasi mulai dari mengisi tabel, uraian, menulis huruf latin.

pemilihan variasi dalam latihan soal ditujukan agar peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

78

tertarik untuk mengerjakan soal latihan sehingga dapat

memahami materi.

Gambar 4. 9 Lembar Latihan Soal

10) Lembar Refleksi

Lembar refleksi digunakan untuk melihat keefektifan,

menarik, keefisiensian modul bahasa Indonesia yang

dikembangkan lembar refleksi ini berisi pertanyaan mengenai

respon peserta didik setelah belajar menggunakan modul bahasa

Indonesia.

Gambar 4. 10 Lembar Refleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

79

11) Rangkuman

Pada modul bahasa Indonesia yang dikembangkan terdapat

rangkuman dari tujuh materi kosakata keragaman benda.

Rangkuman ini diuraikan dalam bentuk kalimat yang sederhana

untuk mempermudahkan peserta didik memahami materi modul

yang telah dipelajari.

Gambar 4. 11 Lembar Rangkuman

12) Soal Evaluasi (Posttest dan Kunci Jawaban)

Soal evaluasi atau soal Posttest yang digunakan terdiri dari

20 soal pilihan ganda. Soal evaluasi sesuai dengan kompotensi

dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran dalam modul bahasa

Indonesia. Soal evaluasi ditujukan untuk melihat pemahaman

peserta didik dalam materi kosakata keragaman benda melalui

modul bahasa Indonesia dan melihat keefektifan modul. Selain

soal evaluasi (soal Posttest) terdapat kunci jawaban dari latihan-

latihan soal dankunci jawaban soal evaluasi (soal Posttest).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

80

Gambar 4. 12 Lembar Soal Evaluasi

Gambar 4. 13 Lembar Kunci Jawaban

13) Daftar Pustaka

Bagian ini berisi daftar sumber-sumber yang digunakan

penulis dalam mengembangkan modul bahasa Indonesia materi

kosakata keragaman benda unutuk siswa kelas II sekolah dasar.

Daftar pustaka berisi judul-judul buku dan alamat sumber

internet. Daftar pustaka bertujuan untuk membangun

kepercayaan pembaca, dengan adanya daftar pustaka maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

81

pembaca semakin yakin dengan informasi yang disajikan oleh

penulis di dalam karya tulisnya.

Gambar 4. 14 Lembar Daftar Pustaka

14) Profil Penulis

Pada akhir modul terdapat profil penulis berisi informasi

mengenai modul bahasa Indonesia yang dikembangkan.

Informasi tersebut terkait nama lengkap, tempat tanggal lahir,

riwayat pendidikan yang telah dan sedang ditempuh serta

terdapat profil penulis disertai foto penulis.

Gambar 4. 15 Lembar Profil Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

82

d. Implementasi (Implementation)

Pada tahap implementasi ini, produk diujicobakan dengan

lima peserta didik sebagai subjek. Produk pengembangan adalah

solusi yang diharapkan dapat membantu mengatasi masalah dalam

pembelajaran di sekolah dasar.

1) Persiapan

Pada tahap persiapan ini, peneliti mempersiapkan modul

bahasa Indonesia terlebih dahulu sebelum diuji cobakan oleh

peserta didik kelas II sekolah dasar. Uji coba dilaksanakan

setelah produk yang dikembangkan sudah melalui revisi kepada

ahli pakar dan guru berdasarkan saran dan komentar pada saat

validasi. Modul bahasa Indonesia sudah dapat diuji cobakan oleh

peserta didik kelas II sekolah dasar. Sebelum diujicobakan,

peneliti membuat surat perizinan yang diajukan ke sekolah untuk

melakukan uji coba. Uji coba ini dilaksanakan di SD Negeri

Blimbing 04 di ruang kelas II.

2) Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini, peneliti melakukan

implementasi yang dilakukan oleh peneliti sendiri dan dibantu

oleh guru kelas II SD Negeri Blimbing 04. Hari pertama, tanggal

30 April 2020 peneliti memberikan soal Pretest untuk dikerjakan

oleh peserta didik. Soal pretest ini akan dijadikan pembandingan

dengan soal posttest untuk mengetahui pengaruh modul bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

83

Indonesia. Setelah mengerjakan soal pretest, peserta didik

belajar mandiri di rumah masing-masing menggunakan modul

bahasa Indonesia materi kosakata keragaman benda. Peserta

didik mempelajari materi kosakata keragaman benda dan

mengerjakan latihan soal setelah pembahasan setiap materi.

Pada tanggal 05 Mei 2020 peneliti ke SD Negeri Blimbing 04

memberikan soal evaluasi (soal posttest) untuk dikerjakan oleh

peserta didik. Setelah peserta didik selesai mengerjakan soal

evaluasi (soal posttest), peneliti dan peserta didik melakukan

foto bersama untuk dokumentasi peneliti.

e. Evaluasi (Evaluation)

Produk akhir dalam prosedur pengembangan model ADDIE.

Evaluasi ditujukan untuk menyempurnakan setiap tahap

pengembangan dan mengetahui pengaruh dalam penggunaan modul

yang dikembangkan oleh peneliti. Evaluasi dalam penelitian ini

dibagi menjadi dua jenis evaluasi yaitu evaluasi formatif dan

evaluasi sumatif. Berikut uraian tahapan evaluasi dalam penelitian

pengembangan.

1) Evaluasi formatif

a) Validasi Produk

Validasi produk pengembangan modul bahasa

Indonesia ditujukan untuk mengetahui kualitas produk

tersebut. Pada penelitian ini produk modul bahasa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

84

materi kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II

sekolah dasar yang akan divalidator ahli yaitu 1 dosen ahli

dan guru kelas II SD.

(1) Data Hasil Validasi Dosen Ahli

Peneliti mendapatkan hasil validasi dari dosen ahli

didapatkan pada tanggal 27 April 2021. Masukan yang

diberikan oleh dosen ahli berdasarkan produk yang

dikembangkan oleh peneliti, yaitu: 1) Secara umum,

isi modul ini menarik dan dapat dikembangkan secara

optimal, 2) Beberapa hal yang perlu diperhatikan

adalah logika bahasa, penggunaan tanda baca, kata

hubung, penanda lokatif (di, pada), dan kata ganti, dan

3) Beberapa kalimat masih belum terbaca dengan jelas.

Tabel 4. 2 Hasil Uji Validasi Dosen Ahli

Komponen

Penilaian

Nomor

Pernyataan

Nilai (Skala 1-5)

1 2 3 4 5

Komponen

Isi

1 - - - - 5

2 - - - - 5

3 - - - - 5

4 - - - - 5

5 - - - 4 -

6 - - - - 5

7 - - - 4 -

8 - - 3 - -

9 - - - - 5

Komponen

Kebahasaan

10 - - 3 - -

11 - - - - 5

12 - - 3 - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

85

Komponen

Penilaian

Nomor

Pernyataan

Nilai (Skala 1-5)

1 2 3 4 5

Komponen

Penyajian

Materi

13 - - - - 5

14 - - - - 5

15 - - - - 5

16 - - - - 5

17 - - - - 5

Komponen

Kegrafikan

18 - - 3 - -

19 - - 3 - -

20 - - - 4 -

21 - - - 4 -

22 - - 3 - -

23 - - 3 - -

24 - - - 4 -

25 - - 3 - -

24 20 60

Total Skor 104

Rerata 4,16

Berdasarkan hasil penilaian dosen ahli menggunakan

skalalima, produk modul bahasa Indonesia yang

dikembangkan oleh penelitian memperoleh skor

sebesar 104 dengan rerata 4,16. Menurut skala lima,

skor 4,16 berada pada skor 3,4 - 4,2 yang

menunjukkan bahwa modul termasuk dalam kategori

baik

(2) Data Hasil Validasi Guru

Berdasarkan hasil validasi dari guru kelas II SD

Negeri Blimbing 04 pada tanggal 29 April 2021.

Masukan yang diberikan oleh guru terhadap produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

86

yang dikembangkan oleh peneliti, yaitu: 1) Modul

bahasa Indonesia kelas II SD sangat menarik dan dapat

mudah dipahami oleh peserta didik dan 2) Modul ini

perlu di kembangkan secara optimal.

Tabel 4. 3 Hasil Uji Validasi Guru SD Negeri

Blimbing 04

Komponen

Penilaian

Nomor

Pernyataan

Nilai (Skala 1-5)

1 2 3 4 5

Komponen

Isi

1 - - - - 5

2 - - - - 5

3 - - - - 5

4 - - - - 5

5 - - - - 5

6 - - - - 5

7 - - - - 5

8 - - - 4 -

9 - - - - 5

Komponen

Kebahasaan

10 - - - - 5

11 - - - - 5

12 - - - 4 -

Komponen

Penyajian

Materi

13 - - - - 5

14 - - - - 5

15 - - - - 5

16 - - - - 5

17 - - - - 5

Komponen

Kegrafikan

18 - - - - 5

19 - - - - 5

20 - - - - 5

21 - - - - 5

22 - - - 4 -

23 - - - - 5

24 - - - - 5

25 - - - - 5

12 105

Total Skor 122

Rerata 4,88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

87

Berdasarkan hasil penilaian dosen ahli menggunakan

skalalima, produk modul bahasa Indonesia yang

dikembangkan oleh penelitian memperoleh skor sebesar 122

dengan rerata 4,88. Menurut skala lima, skor 4,16 berada

pada skor >4,2 yang menunjukkan bahwa modul termasuk

dalam kategori sangat baik.

b) Revisi Produk

Kedua validasi ahli menyampaikan beberapa

komentar atau saran yang dijadikan dasar penelitian untuk

merevisi produk pengembangan. Berikut rekapitulasi

komentar atau saran validasi modul bahasa Indonesia.

Tabel 4. 4 Rekapitulasi Komentar atau Saran Validasi

Modul Bahasa Indonesia

No Komentar atau Saran

1 secara umum, isi modul ini menarik dan dapat

dikembangkan secara optimal.

2 Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah logika

bahasa, penggunaan tanda baca, kata hubung,

penanda lokatif (di, pada), dan kata ganti.

3 Beberapa kalimat masih belum terbaca dengan jelas.

Berikut ini perbedaan modul bahasa Indonesia

sebelum dan sesudah direvisi.

(1) Revisi Kata Pengantar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

88

Peneliti melakukan revisi berdasarkan komentar yang

diberikan oleh ahli materi yaitu memperbaiki kembali

dalam penggunaan bahasa dengan baik dan benar pada

bagian kata pengantar.

Gambar 4. 16 Kata

Pengantar Sebelum

Revisi

Gambar 4. 17 Kata

Pengantar Sesudah

Revisi

(2) Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaaran

Peneliti melakukan perbaikan pada tujuan

pembelajaran karenakesalahan dalam penggunaan

penggunaan kosa kata baku, maka peneliti menggunaan

kata yang sesuai dengan ejaan Bahasa Indonesia yang

disempurnakan dan dalam penggunaan kosa kata baku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

89

Gambar 4. 18

Kompetensi Dasar,

Indikator, dan Tujuan

Pembelajaran Sebelum

Revisi

Gambar 4. 19

Kompetensi Dasar,

Indikator, dan Tujuan

Pembelajaran Sesudah

Revisi

(3) Materi Kosakata dan Aktivitas 1

Peneliti melakukan perbaikan pada bagian materi dan

bacaan pada aktivitas 1 karena ada beberapa teks yang

diganti, sehingga bagian materi pun disesuaikan dengan

informasi pada teks yang baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

90

Gambar 4. 20 Materi

Kosakata Sebelum Revisi

Gambar 4. 21 Aktivitas 1

Sebelum Revisi

Gambar 4. 22 Materi

Kosakata Sesudah

Revisi

Gambar 4. 23 Aktivitas

1 Sesudah Revisi

(4) Modul Pembelajaran Halaman 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

91

Peneliti melakukan perbaikan pada bagian tabel

karena hurufnya banyak yang besar, maka peneliti

mengganti dengan huruf kecil. Peneliti juga memperbaiki

kembali dalam penggunaan bahasa dengan baik dan benar

pada bagian ayo mewarnai.

Gambar 4. 24 Halaman

13 Sebelum Revisi

Gambar 4. 25 Halaman

13 Sesudah Revisi

(5) Refleksi

Peneliti melakukan perbaikan pada bagian refleksi

di nomor 1 menambahkan kata menjadi “materi apa yang

telah kamu pelajari”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

92

Gambar 4. 26 Refleksi

Sebelum Revisi

Gambar 4. 27 Refleksi

Sesudah Revisi

(6) Penyajian Soal Latihan

Peneliti melakukan perbaikan penggantian kata

yang typo dan menambahkan kata sesuai dengan

informasi pada teks yang baru.

Gambar 4. 28 Halaman

15 Sebelum Revisi

Gambar 4. 33

Halaman 15 Sesudah

Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

93

Gambar 4. 29 Halaman

17 Sebelum Revisi

Gambar 4. 30 Halaman

18 Sebelum Revisi

Gambar 4. 34

Halaman 17 Sesudah

Revisi

Gambar 4. 35

Halaman 18 Sesudah

Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

94

Gambar 4. 31 Halaman

19 Sebelum Revisi

Gambar 4. 32 Aktivitas 6

Sebelum Revisi

Gambar 4. 36

Halaman 19 Sesudah

Revisi

Gambar 4. 37 Aktivitas

6 Sesudah Revisi

2) Evaluasi Sumatif

Evaluasi sumatif peneliti lakukan pada akhir prosedur

pengembangan untuk mengetahui hasil belajar dan kualitas

belajar setelah menggunakan produk modul bahasa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

95

Evaluasi sumatif berupa hasil soal evaluasi (soal Pretest dan soal

Posttest).

a) Soal evaluasi (pretest dan posttest)

Soal pretest terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan

soal posttest terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Berikut ini

hasil rekapitulasi nilai pretest dan posttest.

Tabel 4. 5 Rekapitulasi Rerata Nilai Pretest dan Posttest

Peserta Didik

No Nama Nilai Tes Peningkatan

Pretest Posttest Selisih %

1 Siswa 1 90 100 10 11,11

2 Siswa 2 70 90 20 28,57

3 Siswa 3 80 100 20 25

4 Siswa 4 70 95 25 35,71

5 Siswa 5 80 95 15 18,75

Rerata 78 96 18 23,83

Secara umum peningkatan rerata skor pretest ke

posttest dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4. 38 Diagram Peningkatan Nilai Pretest dan Posttest

0

20

40

60

80

100

Peningkatan

78

96Peningkatan Pretest ke

Posttest

Pretest posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

96

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 = 𝑃𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 × 10

= 96 − 78

78 × 100

= 18

0,23 × 100

= 7,83 %

Berdasarkan nilai yang diperoleh peserta didik saat soal

pretest dan posttestterdapat peningkatan. Rerata nilai yang

didapatkan peserta didik saat melakukan pretest secara keseluruhan

adalah 78. Sedangkan rerata nilai posttest peserta didik secara

keseluruhan adalah 96. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik

menggunaaan modul bahasa Indonesia materi kosakata keragaman

benda siswa kelas II sekolah dasar ini dapat memahami materi

kosakata keragaman benda.

2. Kualitas Modul Bahasa Indonesia

kualitas modul bahasa Indonesia diperolah dari data validasi dosen

ahli/pakar dan guru serta hasil pretest dan posttest peserta didik.

Penjelasan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

97

a) Data Hasil Rekapitulasi validasi

hasil validasi dan penilaian pedoman pada komponen

penilaian menurut . Departemen Pendidikan Nasional (2008:

28) menggungkapkan ada beberapa komponen yang

digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap modul yang

dikembangkan, sebagai berikut: (1) Komponen kelayakan

isi, (2) Komponen kebahasaan , (3) Komponen penyajian,

dan (4) Komponen kegrafikan. Data hasil validasi produk

modul bahasa Indonesia dikumpulkan peneliti untuk

menghitung rerata untuk menentukan modul bahasa

Indonesia layak dikembangkan oleh peneliti untuk

diujicobakan kepada peserta didik.

Berdasarkan hasil rekapitulasi validasi oleh dosen

ahli dan guru kelas II SD Negeri Blimbing 04 bahwa produk

modul bahasa Indonesia divalidasi dosen ahli mendapatkan

rata-rata 4,16 termasuk kategori “Baik”. Sedangkan validasi

guru medapatkan rata-rata 4,36 termasuk ketegori “Sangat

Baik”, maka keseluruhan validasi dosen ahli dan guru

mendapatkan rerata 4,36 termasuk kategori “Sangat Baik”.

Produk modul bahasa Indonesia secara keseluruhan

dinyatakan layak untuk diujicobakan kepada peserta didik

kelas II SD Negeri Blimbing 04 sesuai dengan komentar,

saran, dan masukan oleh kedua validator.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

98

b) Data Hasil Rekapitulasi Nilai pretest dan posttest

Data hasil pretest dan posttest peserta didik dikumpulkan

oleh peneliti dan dicari kedua reratanya. Hasil rekapitulasi rerata

pretets secara keseluruhan adalah 78. Sedangkan rerata nilai posttest

peserta didik secara keseluruhan adalah 96. Rerata hasil posttest

peserta didik lebih tinggi dengan selisih 18 dibandingkan rerata hasil

pretest peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik

menggunaaan modul bahasa Indonesia materi kosakata keragaman

benda siswa kelas II sekolah dasar ini dapat memahami materi

kosakata keragaman benda.

B. Pembahasan

1. Prosedur Pengembangan Produk Akhir

Peneliti pengembangan modul bahasa Indonesia materi kosakata

keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar ini menggunakan

prosedur pengembangan dengan modul ADDIE. Prosedur

pengembangan ini meliputi lima tahap model pengembangan ADDIE

menurut Tegeh dkk., (2014: 42) yaitu: Analisis (Analyze), Perancangan

(Design), Pengembangan (Development), Implementasi

(Implementation), dan Evaluasi (Evaluation).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

99

Pada tahap analisis, peneliti membagi menjadi dua yaitu analisis

masalah dan analisis kebutuhan. Analisis tersebut dilakukan kepada

guru kelas II dari SD Negeri Blimbing 04 dan peserta didik kelas II SD

yang berjumlah lima peserta didik dari SD Negeri Blimbing 04. Peneliti

melakukan analisis masalah kepada guru kelas II SD dan diperoleh hasil

dua masalah utama diantaranya pemahaman materi pada peserta didik

dan keterbatasan bahan ajar cetak. Hal ini diperkuat dengan hasil

analisis masalah peserta didik, diperoleh hasil bahwa dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia peserta didik mengalami kesulitan

dalam menggunakan bahasa Indonesia yang membuat minimnya

kosakata yang dikuasai anak, karena lebih sering menggunakan bahasa

jawa sebagai bahasa sehari-hari. Selama melakukan kegiatan

pembelajaran, guru hanya menggunakan satu pedoman buku. Oleh

karena itu guru mengalami kesulitan karena kurangnya referensi buku

atau modul untuk kegiatan pembelajaran. Hasil dari analisis kebutuhan

peserta didik diketahui bahwa belajar secara mandiri, latihan-latihan

soal, merefreksikan, dan membaca ulang rangkuman materi, memahami

materi dapat menjadi solusi atas permasalahan yang telah dipaparkan

dalam analisis masalah. Guru juga menyatakan bahwa modul

memberikan bahan ajar yang menarik, efektif, dan efisian dalam

penyampaian materi pembelajaran karena materi disampaikan lebih

jelas dengan ilustrasi dan contoh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

100

Dengan adanya modul, peserta didik dapat memiliki keterampilan

untuk menggali informasi maupun materi dan mengembangkannya

secara mandiri. Modul pembelajaran merupakan bahan ajar yang

dikemas secara sistematis dan menarik, sehingga dapat memudahkan

peserta didik belajar secara mandiri. Hal ini juga dikatakan oleh

Suprawoto (2009: 2) bahwa modul merupakan sarana pembelajaran

dalam bentuk tertulis/cetak yang disusun secara sistematis, memuat

materi, metode, tujuan pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar atau

indikator pencapaian kompetensi, petunjuk kegiatan belajar mandiri

(Self Intructional), dan memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk menguji diri sendiri melalui latihan soal yang disajikan dalam

modul.

Selain itu juga terdapat keunggulan pembelajaran modul yaitu: 1)

berfokus pada kemampuan individual peserta didik, karena pada

hakikatnya mereka memiliki kemampuan untuk belajar sendiri dan lebih

bertanggung jawab atas tindakannya, 2) kontrol terhadap hasil belajar

melalui penggunaan standar kompetensi dalam setiap modul yang harus

dicapai oleh peserta didik, dan 3) relevansi kurikulum ditujukan dengan

adanya tujuan dan cara pencapaiannya, sehingga peserta didiik dapat

mengetahui keterkaitan antara pembelajaran dan hasil yang akan

diperolehnya Mulyasa (2009: 236). Berdasarkan tahap analisis, peneliti

terdorong untuk mengembangkan produk berupa modul bahasa

Indonesia kelas II SD materi kosakata keragaman benda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

101

Tahap kedua yaitu desain atau perancangan, peneliti ini merancang

produk pengembangan berdasarkan analisis masalah dan kebutuhan

yang sudah dilakukan sebelumnya. Peneliti merancang produk

disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, materi yang dibutuhkan

oleh peserta didik serta kompetensi yang diharapkan. Rancangan

produk pengembangan modul bahasa Indonesia meliputi: cover modul,

kata pengantar, cara menggunakan modul, daftar isi, kompetensi dasar,

indikator, tujuan pembelajaran, soal pretest,materi, latihan-latihan soal,

refleksi, rangkuman, soal evaluasi (soal posttest), jawaban, daftar

pustaka, dan profil penulis.

Tahap ketiga yaitu pengembangan, peneliti mengumpulkan sumber-

sumber yang akan dibutuhkan dan berkaitan dengan produk

pengembangan diantaranya: buku-buku mengenai modul bahasa

Indonesia materi kosakata keragaman benda, gambar-gambar, dan

latihan soal. Peneliti mengembangkan produk memperhatikan desain

modul, pengaturam layout, teknik pengetikan, dan penggunaan warna

yang tepat untuk peserta didik kelas II sekolah dasar. Peneliti juga

menyusun instrumen evaluasi berupa latihan soal yang bervariasi dalam

setiap materi dan soal evaluasi (soal pretest dan soal posstest).

Selanjutnya peneliti merubah modul Microsoft Word 2010 menjadi

Portable Document Format (PDF) supaya modul bahasa Indonesia

tidak berubah-ubah kemudian modul akan divalidasi kepada dosen ahli

bahasa Indonesia dan guru kelas II sekolah dasar. Setelah mendapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

102

hasil validasi dan memenuhi syarat uji coba modul yang telah

melakukan revisi maka peneliti akan melanjutkan tahap selanjutnya

yaitu tahap implementasi.

Tahap keempat yaitu implementasi, tahap ini peneliti melakukan uji

coba produk pengembangan secara terbatas kepada lima peserta didik

kelas II sekolah dasar dari tanggal 30 April 2021 sampai 05 Mei 2021.

Sebelum melakukan uji coba produk, peneliti akan memberikan soal

pretest untuk dikerjakan secara mandiri oleh peserta didik. Setelah itu

peserta didik belajar secara mandiri menggunakan modul bahasa

Indonesia materi kosakata keragaman benda. Isi modul terdapat latihan-

latihan soal pada akhir pembahasan materi yang dapat dikerjakan

peserta didik. Setelah itu, hari berikutnya peneliti memberikan soal akhir

(posttest) untuk dikerjakan dan nantinya akan dibandingkan soal awal

(pretest) dengan soal akhir (pretest)

Tahap kelima yaitu evaluasi, penelitian ini terdapat dua jenis

evaluasi yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif

dari hasil validasi dosen ahli/pakar dan guru kelas II SD kemudian

peneliti melakukan revisi sesuai komentar dan saran dari validator. Hasil

validasi bertujuan untuk memperbaiki kualitas produk. Peneliti

membuat produk akhir yang layak dengan melakukan revisi meliputi

penggunaan tanda baca, kata hubung, penanda lokatif (di, pada), kata

ganti, dan logika bahasa. Sedangkan evaluasi sumatif diperolah dari

hasil mengerjakan soal pretest yang berjumlah 10 soal pilihan gandadan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

103

posttest yang berjumlah 20 soal pilihan ganda yang dikerjakan oleh

peserta didik.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat dilihat bahwa pengembangan

modul bahasa Indonesia kelas II SD materi kosakata keragaman benda

ini sesuai dengan lima tahapan pengembangan model ADDIE yang

dijelaskan oleh Tegeh dkk., (2014: 42), yaitu Analyze, Design,

Development, Implementation, dan Evaluation.

2. Kualitas Modul Bahasa Indonesia

Modul bahasa Indonesia materi kosakata keragaman benda untuk

siswa kelas II sekolah dasar ini dikembangkan berdasarkan materi

pembelajaran bahasa Indonesia semester 1 kelas II sekolah dasar.

Peneliti menyesuaikan materi kosakata keragaman benda yang sesuai

agar peserta didik dapat memahami materi kosakata keragaman benda

secara mendalam, dapat menambah kosakata secara tertulis maupun

secara lisan, dan mencapai tujuan pembelajaran kosakata keragaman

benda. Hal tersebut sesuai dengan pengertian modul adalah suatu alat

untuk sarana pembelajaran yang memuat materi, metode, batasan-

batasan dan cara mengevaluasi yang telah dirancang secara sistematis

sesuai dengan tingkat kompleksitasnya (Yuliawati, 2013: 30).

Modul sebagai bahan ajar yang berguna untuk memudahkan peserta

didik dalam memahami materi pembelajaran yang perlu dinilai

kualitasnya. Semakin baik kualitas modul yang dikembangkan maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

104

semakin layak untuk digunakan oleh peserta didik dalam belajar. Selain

itu, modul sesuai dengan kriteria penilaian modul menurut Departemen

Pendidikan Nasional (2008: 28) mengungkapkan beberapa komponen

yang digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap modul ynag

dikembangkan yaitu: 1) komponen kelayakan isi, 2) komponen

kebahasaan, 3) komponen penyajian, dan 4) komponen kegrafikan.

Kualitas modul bahasa Indonesia menurut dosen ahli dilihat hasil

validasi produk dengan total skor yang diperoleh 104. Total skor

tersebut diolah dengan rumus hasil penilaian produk maka mendapatkan

rata-rata skor sebesar 4,16. Hal ini dapat dilihat dari tabel konversi data

kuantitatif ke data kualitatif skala lima menurut Widoyoko (2009: 238)

rata-rata tersebut masuk dalam rentang >3,4 sampai dengan 4,2 dan

termasuk dalam kategori baik. Berdasarkan analisis ini, maka dapat

disimpulkan bahwa kualitas produk modul bahasa Indonesia materi

kosakata keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar ini

termasuk dalam kategori “baik” menurut dosen ahli.

Kualitas modul bahasa Indonesia menurut guru dilihat dari hasil

validasi guru dengan total skor yang diperoleh 144. Total skor tersebut

diolah dengan rumus hasil penilaian produk maka mendapatkan rata-

rata skor sebesar 4,56. Hal ini dapat dilihat melalui tabel konversi data

kuantitatif ke data kualitatif skala lima menurut Widoyoko (2009: 238)

rata-rata tersebut masuk dalam rentang >4,2 dan termasuk dalam

kategori sangat baik. Berdasarkan analisis ini, maka kualitas produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

105

modul bahasa Indonesia materi kosakata keragaman benda untuk siswa

kelas II sekolah dasar ini termasuk dalam kategori “sangat baik”

menurut guru kelas II sekolahdasar. Secara keseluruhan menurut

validator ahli (1 guru kelas dan 1 dosen) diperolah rata-rata sebesar 4,36

termasuk kategori “Sangat baik”.

Hasil ini diperoleh karena pengembangan modul sesuai dengan

unsur modul menurut Fatikhah & Izzati (2015: 50) yaitu: 1) judul, 2)

petunjuk belajar, 3) kompetensi yang akan dicapai, 4) informasi

pendukung, 5) latihan-latihan, 6) petunjuk kerja, 7) evaluasi. Hasil

modul sesuai dengan unsur di atas yaitu: a) judul pada halaman sampul,

b) petunjuk belajar cara mengunakan modul pada romawi II, c)

kompetensi yang akan dicapai kompetensi dasar, indikator, dan tujuan

pembelajaran terdapat pada halaman 2, d) informasi mendukung

terdapat materi kosakata keragaman benda, e) latihan soal setiap akhir

materi kosakata keragaman benda pada halaman 7 sampai halaman 31,

f) petunjuk kerja setiap aktivitas 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7) soal evaluasi

terdapat pada halaman 33 sampai dengan 39. Pada penjabaran tersebut

sesuai dengan karakteristik modul yang pertama menurut Direktorat

pendidiikan menengah kejuruan, direktorat jenderal pendidikan dasar

dan menengah, departemen pendidikan nasional tahun 2003 (Lestari,

2013: 2-3), yang menyatakan modul harus Self Instructional yaitu

seseorang atau pesertabelajar mampu membelajarkan diri sendiri, tanpa

bergantung pada pihak lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

106

Materi kosakata keragaman benda yang terdapat di dalam modul

membuat peserta didik mempelajarinya secara tuntas, karena materi

kosakata keragaman benda dikemas ke dalam kesatuan yang utuh atau

lengkap. Pada penjebaran tersebut sesuai dengan karakteristik modul

yang kedua menurut Direktorat pendidikan menengah kejuruan,

direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah, departemen

pendidikan nasional tahun 2003 (Lestari, 2013: 2-3) yang menyatakan

modul harus Self Contained yaitu seluruh materi pembelajaran dari satu

unit kompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu modul utuh.

Tujuan dari konsep ini adalah memberikan kesempatan peserta didik

mempelajari materi pembelajaran secara tuntas, karena materi dikemas

ke dalam satu kesatuan yang utuh.

Saat menggunakan modul bahasa Indonesia materi kosakata

keragaman benda, peserta didik dan guru tidak tergantung pada bahan

ajar/media lain, atau tidak harus tidak digunakan bersama-sama dengan

bahan ajar/media lain. Dengan menggunakan modul bahasa Indonesia

materi kosakata keragaman benda, peserta didik tidak perlu bahan ajar

yang lain untuk mempelajari dan atau mengerjakan tugas pada modul

tersebut. Pada penjabaran tersebut sesuai dengan karakteristik modul

yang ke dua menurut Direktorat pendidikan menengah kejuruan,

direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah, departemen

pendidikan nasional tahun 2003 (Lestari, 2013: 2-3), yang menyatakan

modul harus Stand Alone (berdiri sendiri) yaitu dengan menggunaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

107

modul, peserta didik tidak tergantung dan harus menggunakan media

yang lain untuk mempelajari dan mengerjakan tugas pada modul

tersebut.

Modul bahasa Indonesia materi kosakata keragaman benda ini

memiliki daya adaptif yang dapat menyesuaikan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Modul dikatakan adaptif karena isi materi

kosakata keragaman benda dapat digunakan sampai dengan kurun

waktu tertentu. Pada penjabaran tersebut sesuai dengan karakteristik

modul yang ketiga menurut Direktorat pendidikan menengah kejuruan,

direktorat jenderal pendidiikan dasar dan menengah, departemen

pendiddikan nasional tahun 2003 (Lestari, 2013: 2-3), yang menyatakan

modul harus Adaptive yaitu modul hendaknya memiliki daya adaptif

yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Dikatakan

adaptif jika modul dapat menyesuaikan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, serta fleksibel digunakan.

Saat peserta didik menggunakan modul bahasa Indonesia materi

kosakata keragaman benda. Peserta didik terbantu, karena terdapat

instruksi dan paparan informasi yang ada di modul. Modul ini

menggunakan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti, dan

menggunakan istilah umum di kalangan anak-anak kelas II sekolah

dasar. Pada penjabaran tersebut sesuai dengan karakteristik modul yang

keempat menurut Direktorat pendidikan menengah kejuruan, direktorat

jenderal pendidikan dasar dan menengah, departemen pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

108

nasional tahun 2003 (Lestari, 2013: 2-3), yang menyatakan modul harus

User Friendly yaitu modul hendaknya bersahabat dengan pemakainya.

Setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat membantu

dan bersahabat dengan pemakainnya, termasuk kemudahan pemakai

dalam merespon, mengakses sesuai dengan keinginan. Penggunaan

bahasa yang sederhana, mudah dimengerti serta menggunakan istilah

yang umum digunakan merupakan salah satu bentuk User Friendly.

Tujuan utama sistem modul adalah meningkatkan efisien dan

efektivitas pembelajaran, baik waktu, dana fasilitas, maupun tenaga

untuk mencapai tujuan secara optimal Mulyasa (2010: 43). Pada

penelitian ini tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan kompetensi

dasar yang telah ditetapkan. Kompetensi dasar dijadikan acuan dalam

membuat indikator pada soal evaluasi (pretest dan posttest).

Ketercapaian peserta didik dalam mengerjakan pretest dan posttest

bertujuan untuk mengetahui keberhasilan peserta didik dalam

memahami materi yang terdapat di dalam modul bahasa Indonesia.Soal

awal (pretest) dan soal akhir (posttest) yang diberikan dalam

pengumpulan data pada penelitian ini adalah berupa tes tertulis dalam

bentuk soal objektif dengan soal yang sama (Iswara dkk., 2018: 1-7).

Berdasarkan hasil analisis nilai pretest berjumlah 10 butir soaldan

posttest berjumlah 20 butir soal dari lima peserta didik yang

menggunakan modul bahasa Indonesia mendapakan hasil sebagai

berikut: peserta didik 1 mendapatkan nilai 90 saat pretest dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

109

mendapatkan nilai 100 saat posttest. Peserta didik 2 mendapatkan nilai

70 saat pretest dan mendapatkan nilai 90 saat posttest. Peserta didik 3

mendapatkan nilai 80 saat pretest dan mendapatkan nilai 100 saat

posttest. Peserta didik 4 mendapatkan nilai 70 saat pretest dan

mendapatkan nilai 95 saat posttest. Peserta didik 5 mendapatkan nilai

80 saat pretest dan mendapatkan nilai 95 saat posttest. Rata-rata nilai

pretest dari kelima peserta didik tersebut sebesar 78 dan rata-rata nilai

posttest sebesar 96, terjadi peningkatan rata-rata yang berselisih 18

dengan persentase kenaikan sebesar 7,83%. Hal ini menunjukkan bahwa

penggunaan modul pembelajaran bahasa Indonesia materi kosakata

keragaman benda untuk siswa kelas II sekolah dasar ini dapat membantu

peserta didik memahami materi kosakata keragaman benda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

110

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, peneliti

menyimpulkan sebagai berikut:

1. Modul bahasa Indonesia materi kosakata keragaman benda untuk kelas

II sekolah dasar dikembangkan menggunakan penelitian dan

pengembangan model ADDIE. Penelitian dan pengembangan model

ADDIE ini terdiri dari 5 tahap, yaitu Analyze, Design, Develop,

Implement, dan Evaluate.

2. Kualitas modul bahasa Indonesia materi kosakata keragaman benda

untuk kelas II sekolah dasar ini adalah “Sangat baik”. Hasil dari validasi

dosen menunjukkan rerata skor 4,16, termasuk kategori “Baik” dan

validasi guru menunjukkan rerata skor 4,56, termasuk kategori “Sangat

baik”. Rerata total hasil validasi dengan skor 4,36 menunjukkan kualitas

“Sangat baik” dengan rekomendasi “Tidak perlu revisi” dan dinyatakan

layak untuk diimplementasikan kepada peserta didik.

B. Keterbatasan Pengembangan

Modul bahasa Indonesia yang dikembangkan pada penelitian ini memiliki

keterbatasan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

111

1. Analisis kebutuhan wawancara hanya melibatkan satu guru dan satu

sekolah karena situasi pendemi tidak banyak sekolah yang mengizinkan

untuk melakukan penelitian.

2. Implementasi pada penelitian ini terbatas kepada lima peserta didik

kelas II sekolah dasar. Hal ini dipengaruhi oleh situasi dan keadaan

ketika adanya wabah covid-19.

3. Validasi terhadap modul bahasa Indonesia melibatkan satu dosen ahli

dan satu guru.

C. Saran

1. Perlu analisis kebutuhan dapat dilakukan di beberapa sekolah dan

beberapa guru agar dapat memperolah data analisis kebutuhan yang

lebih lengkap dan akurat.

2. Perlu uji implementasi modul bahasa Indonesia yang melibatkan peserta

didik dengan skala yang lebih besar untuk mendapatkan hasil penelitian

yang lebih akurat.

3. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya dilakukan secara langsung jika

pandemitelah selesai agar peneliti dapat melakukan observasi secara

langsung di lapangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

112

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. (2015). Pembelajaran bahasa berbasis pendidikan karakter.

Bandung: Refika Aditama.

Andi, Prastowo. (2015). Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif.

Yogyakarta: Diva Press.

Anwar, Ilham. (2010). Pengembangan bahan ajar. Bandung: Direktori UPI.

Anwar, Lustiana., Renggani., Wulandari, Sri., Nurfaidah, Annisa., & Rahmawati,

Endah. (2020). Modul AKI bagi, aktif kolaboratif integratif berkarakter

bandung masagi (panduan tema 2 bermain di lingkunganku kelas 2 sekolah

dasar). Bandung: Dinas Pendidikan. Diakses tanggal 10 Februari 2021,

diperoleh dari

https://drive.google.com/file/d/1u4XOOOazXoW6qKkMtk_Q3mW-

82dGmE87/view

Arifin, Zainal. (2009). Evaluasi pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Asriyanti, F. D. (2017).Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Sekolah

Dasar.Peningkatan kemampuan dan hasil belajar siswa untuk memahami

isi bacaan melalui model Discovery di kelas VI SDN Kendalbulur II

Tulungagung, 2(2), 70-78. Diakses tanggal 08 Maret 2021,Diperoleh dari

http://www.jurnal.stkippgritulungagung.ac.id/index.php/pena-

sd/article/view/450/257

Azkiya, Hidayati., Husna, Ilya., & Ade, Rike Anggreni. (2019). Jurnal Ilmiah.

Pengembangan modul pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis inkuiri

siswa kelas IV sdn 34 pacah padang, 1(2). Diakses tanggal 05 September

2021, Diperoleh dari

https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/imlah/article/view/1203/999

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud. (2011). Undang-

undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang: Bendera,

Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Jakarta: Badan

Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud.

Burhan, Nurgiyantoro. (2011). Penilaian pembelajaran bahasa. Yogyakarta:

BPFE.

Departeman Pendidikan Nasional. (2008). Panduan pengembangan bahan ajar.

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

113

Depdiknas. (2003). Undang-undang RI no.20 tahun 2003 tentang system

pendidikan nasional. Jakarta: Depdiknas

Depdiknas. (2006). Permendiknas no 22 tahun 2006 tentang standar isi. Jakarta:

Depdiknas.

Farhrohman, Oman. (2007). Jurnal Keilmuan dan Kependidikan Dasar.

Implementasi pembelajaran bahasa Indonesia di SD/MI, 9(1). Diakses

tanggal 12 April 2021, diperoleh dari

http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/primary/article/view/412

Furqanul, Aziez & Feisal, Aziez. (2019). Kosakata teori, pengajaran, dan

pengukuran. Penerbit: UM Purwokerto Press.

Fatikhah., Ismu & Izzati., Nurma. (2015). Jurnal Eduma. Pengembangan modul

pembelajaran matematika bermuatan emotion quotient pada pokok

bahasan himpunan 4(2). Diakses tanggal 24 April 2021, diperoleh dari

https://syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/eduma/article/view/29

Hartati, Tatat. (2006). Pembelajaran bahasa indoensia di kelas rendah. Bandung.

UPI.

Hurlock, Elizabeth Bergner. (2009). Psikologi perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Iswara, Wiwin., Gunawan, Ansyori., & Dalifa. (2018). Jurnal Pendidikan Guru

Sekolah Dasar. Pengaruh bahan ajar muatan lokal mengenal potensi

Bengkulu terhadap hasil belajar siswa, 1(1), 1-7. Diakses tanggal 07 Maret

2021, diperolah dari

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pgsd/article/view/5705

Jihan, Asep.,& Haris, Abdul. (2012). Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Pressindo.

Keraf, Gorys. (2007). Diksi dan gaya bahasa. Jakata: PT Gramedia Pustaka Utama.

Lestari, Ika. (2013). Pengembangan bahan ajar berbasis kompetensi (sesuai

dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan). Padang: Akademia Permata.

Lubis, M. S., Syahrul, R., & Juita, N. (2015). Jurnal Bahasa, Sastra dan

Pembelajaran. Pengembangan modul pembelajaran bahasa Indonesia

berbantuan peta pikiran pada materi menulis makalah siswa kelas XI

SMA.MA, 2(1). Diakses tanggal10 April 2021, Diperoleh dari

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bsp/article/view/5026

Mahsun. (2018). Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks. Depok: Rajawali

Pers.

Miles, M. B., & A.M. Huberman. (1992). Analisis data kualitatif: buku sumber

tentnag metode metode baru. Jakarta: UI Pres.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

114

Munasyaroh, Wachidatul. (2019). Jurnal Simki Pendagogia. Pengembangan modul

bahasa Indonesia materi menulis puisi berdasarkan gambar siswa kelas III

sdn tengger kidul 2 kabupaten Kediri tahun pelajaran 2018/2019, 3(1).

Diakses tanggal 21 April 2021. Diperoleh dari

http://simki.unpkediri.ac.id/detail/14.1.01.10.0138.

Mulyasa. (2009). Kurikulum yang disempurnakan pengembangan standar

kompetensi dan kompetensi dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

………. (2010). Menjadi guru profesional (menciptakan pembelajaran kreatif dan

menyenangkan). Bandung Rosda. Cetakan kesembilan.

Mulyati, Yeti. (2007). Keterampilan berbahasa indonesia SD. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Nuh, Muhammad. (2013). Menyemai kreatorPeradapan: renungan tantangan

pendidikan, agama, dan budaya. Jakarta: Zaman.

Nurgiyantoro, Burhan. (2011). Penilaian pembelajaran bahasa. Yogyakarta:

BPFE.

Nurhasanah, Nina. (2017). Jurnal Ilmu Pendidikan. Peranan bahasa sebagai mata

pelajaran wajib di Indonesia, 2(2). Diakses tanggal 12 April 2021,

https://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/EDU/article/view/1830/1644

Purnomo, Puji.,& Palupi, Maria Sekar. (2016). Jurnal Penelitian (Edisi Khusus

PGSD). Pengembangan tes hasil belajar matematika materi menyelesaian

masalah yang berakitan dengan waktu, jarak dan kecepatan untuk siswa

kelas V,20(2), 151-157. Diakses tanggal 07 Maret 2021,

https://e-journal.usd.ac.id/index.php/JP/article/view/872

Siregar, Syofian. (2010). Statistika deskriptif untuk penelitian dilengkapi

perhitungan manual dan aplikasi SPSS versi 17. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif,

dan R&D). Bandung: Alfabeta.

……….. (2008). Metode penelitian kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sudarmanto., Pamungkas, Joko., & Wahyu, Arista Anggraini. (2012). Jurnal

Pendidikan Anak.Peningkatan kosakata benda melalui permainan ular

tangga pada kelompok B di TK pertiwi tamanggung muntilan, 1(2). Diakses

tanggal 03 Februari 2021,

http://journal.uny.ac.id/index.php/jpa/article/download/3023/2516

Soedjito., & Saryono. (2011). Kosakata bahasa Indonesia. Malang: Aditya Media

Pustaka.

Sukiman. (2012). Pengembangan media pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

115

Sukma, Hanum Hanifa., & Amurdawati, Ganis. (2020). Jurnal Pendidikan Kiprah.

Pengembangan modul bahasa Indonesia dengan pendekatan local wisdom

pada materi menulis karangan nasari untuk siswa sd, 8(2). Diakses tanggal

21 April 2021, diperoleh dari

https://ojs.umrah.ac.id/index.php/kiprah/article/view/1991

Suparman. (2014). Desain instruksional modern panduan para pengajar dan

innovator pendidikan. Jakarta: Erlangga.

Suprawoto, N. A. (2009). Mengembangkan bahan ajar dengan menyusun modul.

Kebumen.

Tegeh, I Made.,& Kirna, I Made. (2013). Jurnal Elektronik Undiksha.

Pengembangan bahan ajar metode penelitian pendidikan dengan ADDIE

model, 11(1), 12-26. Diakses tanggal 20 Februari 2021,

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/IKA/article/view/1145/0

Tegeh, Jampel, & Pudjawan. (2014). Metodologi penelitian pengembangan.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ummul, Khair. (2018). Jurnal Pendidikan Dasar. Pembelajaran Bahasa Indonesia

dan Sastra (BASASTRA) di SD dan MI, 2(1). Diakses tanggal 03 Februari

2021, diperoleh dari

http://journal.iaincurup.ac.id/index.php/JPD/article/view/261

Widoyoko, Eko Putro. (2009). Evaluasi program pembelajaran (paduan praktis

bagi pendidik dan calon pendidik). Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Yuliawati. (2013). Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. Pengembangan modul

pembelajaran sains berbasis integrase islam-sains untuk peserta didik

difabel netra MI/SD kelas V semester 2 materi pokok bumi dan alam

semesta, 2(2). Diakses tanggal 17 Februari 2021, diperoleh dari

https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii/article/view/2719

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

116

LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Analisis Masalah

Lembar Analisis Masalah (Guru Kelas II SD Negeri Blimbing 04)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

119

Lampiran 2Hasil Validasi Produk oleh Dosen Ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

124

Lampiran 3 Hasil Validasi Produk oleh Guru Kelas II SD Negeri Blimbing

04

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

128

Lampiran 4Hasil Pretest Peserta Didik

Peserta didik 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

131

Peserta didik 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

134

Peserta didik 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

137

Peserta didik 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

140

Lampiran 5Hasil Posttest Peserta Didik

Peserta didik 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

145

Peserta didik 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

150

Peserta didik 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

155

Peserta didik 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

160

Peserta didik 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

165

Lampiran 6 Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

166

Lampiran 7Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

167

Lampiran 8 Dokumentasi Peserta Didik Mengerjakan Soal Pilihan Ganda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGEMBANGAN MODUL BAHASA INDONESIA MATERI …

169

Lampiran 9 Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Caecilia Novita Putri lahir merupakan anak kedua dari

pasangan Bapak Jelan dan Ibu Catharina. Lahir di Klaten

pada tanggal 25 November 1998. Peneliti telah menempuh

pendidikan SD Negeri Krajan 01 lulus pada tahun 2011, SMP

Negeri Wonosari 01 lulus pada tahun 2014, SMA Negeri

Wonosari 01 lulus 2017. Peneliti melanjutkanpendidikan di program studi

PGSDUniversitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2017.Pendidikan di

perguruan tingi dengan menyusun skripsi yang berjudul “Pengembangan Modul

Bahasa Indonesia Materi Kosakata Keragaman Benda untuk Kelas II Sekolah

Dasar”. Selama menjadi mahasiswa Universitas Sanata Dharma, peneliti telah

mengikuti berbagai macam kegiatan sebagai berikut:

No Kegiatan Tahun Peran

1 Inisiasi Universitas Sanata Dharma

(INSADHA)

2017 Peserta

2 Inisiasi Fakultas (INFISA) 2017 Peserta

3 Inisiasi Prodi (INSIPRO) 2017 Peserta

4 Pendamping Pengembangan Kepribadian dan

Metode Belajar I (PPKMB I)

2017 Peserta

5 Kursus Mahir Dasar (KMD) 2018 Peserta

6 Pendamping Pengembangan Kepribadian dan

Metode Belajar II (PPKMB II)

2017 Peserta

7 English Club Program 2017-2019 Peserta

8 Dayak Nite 2019 Devisi

Komsumsi

9 Edufest Dies Natalis USD 2020 Devisi

Keamanan

10 Kuliah Kerja Nyata Reguler Angkatan LIX 2020 Peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI