PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKS CERITA ... · atensi, fungsi afektif, fungsi...

15
NOSI Volume 6, Nomor 1 Februari 2018 _________________________________________ Halaman 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKS CERITA FANTASI KURIKULUM 2013 MENGGUNAKAN APLIKASI ADOBE ANIMATE CREATIVE CLOUD PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP BHINNEKA TUNGGAL IKA Gatut Setiadi Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma [email protected] Abstrak. Penggunaan media pembelajaran interaktif dapat menimbulkan daya tarik bagi peserta didik, sehingga bisa menumbuhkan minat belajar dan membantu dalam meningkatkan kompetensinya. Teks ini merupakan sebuah teks yang terdapat pada mata pelajaran bahasa indonesia kurikulum 2013 revisi 2017 kelas VII SMP/MTs. Teks ini dipilih karena berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti dan juga melalui hasil angket tingkat kebutuhan yang diketahui bahwa pemahaman dan nilai peserta didik kelas VII SMP Bhinneka Tunggal Ika tentang teks cerita fantasi rata-rata masih dibawah KKM yang ditetapkan yakni 75. Agar dapat meningkatkan pemahaman dan nilai peserta didik tersebut, maka peneliti mengembangkan sebuah media pembelajaran interaktif dengan memanfaatkan aplikasi Adobe Animate Creative Cloud 2017, Sedangkan metode yang digunakan untuk mengembangkan media ini adalah metode Multimedia Development Life Cycle (MDLC) yang memiliki 6 tahap yaitu 1) concept, 2) design, 3) material collecting, 4) assembly, 5) testing, dan 6) distribution. Media pembelajaran interaktif yang dikembangkan di dalamnya memuat tentang 4 bagian yakni 1) Kompetensi Dasar, 2) Bahan Ajar, 3) Soal Latihan, dan 4) Materi Pendukung. Media pembelajaran interaktif juga telah melalui beberapa penilaian validasi kelayakan, yakni 1) validasi kelayakan ahli media, dan 2) validasi kelayakan ahli materi. Selain itu juga memperoleh penilaian kualitas yang diberikan oleh 1) pengguna, 2) ahli media, 3) ahli materi. Selanjutnya media pembelajaran interaktif teks cerita fantasi yang telah melalui beberapa penilaian dengan hasil Layak dan Baik tersebut di kemas dalam bentuk DVD dengan format file (.exe), lalu didistribusikan kepada pengguna yakni guru dan peserta didik di SMP Bhinneka Tunggal Ika dengan tujuan agar dapat digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya tentang teks cerita fantasi. Kata kunci: media pembelajaran interaktif, teks cerita fantasi, kurikulum 2013, Aplikasi Adobe Animate Creative Cloud PENDAHULUAN Media pembelajaran memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (peserta didik). Berkaitan dengan media, Santoso (dalam Subana, 2009: 287) menjelaskan bahwa secara umum media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang sebagai penyebar ide atau gagasan itu sampai pada penerima”. Pada masa sekarang teknologi komputer, laptop, notebook, smartphone, tablet menjadi benda elektronik yang dikenal oleh semua orang, dan hampir tiap sekolah ataupun peserta didik memiliki alat tersebut.

Transcript of PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKS CERITA ... · atensi, fungsi afektif, fungsi...

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKS CERITA ... · atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris” (2002: 2). Dengan kata lain bahwa media pembelajaran

NOSI Volume 6, Nomor 1 Februari 2018 _________________________________________ Halaman 1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

TEKS CERITA FANTASI KURIKULUM 2013

MENGGUNAKAN APLIKASI ADOBE ANIMATE CREATIVE CLOUD

PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP BHINNEKA TUNGGAL IKA

Gatut Setiadi

Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma

[email protected]

Abstrak. Penggunaan media pembelajaran interaktif dapat menimbulkan

daya tarik bagi peserta didik, sehingga bisa menumbuhkan minat belajar dan

membantu dalam meningkatkan kompetensinya. Teks ini merupakan sebuah

teks yang terdapat pada mata pelajaran bahasa indonesia kurikulum 2013

revisi 2017 kelas VII SMP/MTs. Teks ini dipilih karena berdasarkan

observasi yang telah dilakukan oleh peneliti dan juga melalui hasil angket

tingkat kebutuhan yang diketahui bahwa pemahaman dan nilai peserta didik

kelas VII SMP Bhinneka Tunggal Ika tentang teks cerita fantasi rata-rata

masih dibawah KKM yang ditetapkan yakni 75. Agar dapat meningkatkan

pemahaman dan nilai peserta didik tersebut, maka peneliti mengembangkan

sebuah media pembelajaran interaktif dengan memanfaatkan aplikasi Adobe

Animate Creative Cloud 2017, Sedangkan metode yang digunakan untuk

mengembangkan media ini adalah metode Multimedia Development Life

Cycle (MDLC) yang memiliki 6 tahap yaitu 1) concept, 2) design, 3)

material collecting, 4) assembly, 5) testing, dan 6) distribution. Media

pembelajaran interaktif yang dikembangkan di dalamnya memuat tentang 4

bagian yakni 1) Kompetensi Dasar, 2) Bahan Ajar, 3) Soal Latihan, dan 4)

Materi Pendukung. Media pembelajaran interaktif juga telah melalui

beberapa penilaian validasi kelayakan, yakni 1) validasi kelayakan ahli

media, dan 2) validasi kelayakan ahli materi. Selain itu juga memperoleh

penilaian kualitas yang diberikan oleh 1) pengguna, 2) ahli media, 3) ahli

materi. Selanjutnya media pembelajaran interaktif teks cerita fantasi yang

telah melalui beberapa penilaian dengan hasil Layak dan Baik tersebut di

kemas dalam bentuk DVD dengan format file (.exe), lalu didistribusikan

kepada pengguna yakni guru dan peserta didik di SMP Bhinneka Tunggal Ika

dengan tujuan agar dapat digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

khususnya tentang teks cerita fantasi.

Kata kunci: media pembelajaran interaktif, teks cerita fantasi, kurikulum

2013, Aplikasi Adobe Animate Creative Cloud

PENDAHULUAN

Media pembelajaran memiliki

fungsi sebagai pembawa informasi dari

sumber (guru) menuju penerima

(peserta didik). Berkaitan dengan

media, Santoso (dalam Subana, 2009:

287) menjelaskan bahwa “secara umum

media adalah semua bentuk perantara

yang dipakai orang sebagai penyebar

ide atau gagasan itu sampai pada

penerima”. Pada masa sekarang

teknologi komputer, laptop, notebook,

smartphone, tablet menjadi benda

elektronik yang dikenal oleh semua

orang, dan hampir tiap sekolah ataupun

peserta didik memiliki alat tersebut.

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKS CERITA ... · atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris” (2002: 2). Dengan kata lain bahwa media pembelajaran

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _________________________________________ Halaman 2

Alat elektronik ini akan sangat

bermanfaat jika digunakan untuk media

pembelajaran yang bersifat interaktif.

Media pembelajaran interaktif memiliki

kemenarikan dari segi visual grafis,

audio, dan animasinya, oleh sebab itu

peserta didik akan lebih berminat

menggunakan media pembelajaran yang

bersifat interaktif.

Teks cerita fantasi adalah salah

satu jenis teks yang terdapat dalam

materi pelajaran kelas VII SMP/MTs

semester 1 kurikulum 2013. Materi ini

akan lebih menarik minat belajar

peserta didik jika disajikan secara

interaktif, maka peneliti memanfaatkan

sebuah aplikasi yang bernama Adobe

Animate Creative Cloud untuk

mengembangkan media pembelajaran

interaktif teks cerita fantasi, karena

aplikasi ini merupakan salah satu

aplikasi yang dapat digunakan untuk

menggabungkan multimedia seperti

gambar, audio, film, dan animasi.

Sekolah yang menjadi tempat

penelitian untuk pengembangan media

pembelajaran interaktif teks cerita

fantasi adalah SMP Bhinneka Tunggal

Ika yang terdapat di Desa Sengonagung,

Kabupaten Pasururan. Hasil observasi

yang telah dilakukan di SMP tersebut

yaitu: (1) kurikulum untuk kelas VII

telah menggunakan kurikulum 2013, (2)

belum adanya media pembelajaran

interaktif Bahasa Indonesia dengan

memuat materi pelajaran tentang teks

fantasi pada kelas VII, (3) terdapat

sebuah laboratorium komputer yang

memadai untuk pembelajaran dengan

menggunakan media pembelajaran

interaktif. Berdasarkan uraian dalam

latar belakang tersebut, maka masalah

yang terdapat dalam penelitian

pengembangan ini adalah:

(1) Bagaimanakah kebutuhan media

pembelajaran interaktif teks cerita

fantasi pada kelas VII di SMP

Bhinneka Tunggal Ika?

(2) Bagaimanakah pengembangan

media pembelajaran interaktif teks

cerita fantasi menggunakan aplikasi

Adobe Animate Creative Cloud?

(3) Bagaimanakah efektifitas produk

media pembelajaran interaktif

menggunakan aplikasi Adobe

Animate Creative Cloud untuk

kelas VII di SMP Bhinneka

Tunggal Ika?

Sedangkan tujuan penelitian

pengembangan media pembelajaran

interaktif teks cerita fantasi ini yaitu:

1) memberikan media pembelajaran

interaktif tentang teks cerita fantasi

berbentuk flash dengan format (.exe)

2) memudahkan guru dalam

menyampaikan materi teks cerita

fantasi dan juga memudahkan

peserta didik dalam memahami teks

cerita fantasi,

3) mengembangkan pengetahuan

peserta didik tentang teks cerita

fantasi agar dapat mencapai

kompetensi yang ditargetkan dalam

kurikulum 2013 edisi revisi 2017.

Secara umum manfaat penelitian ini

adalah:

(1) Guru lebih mudah dalam

menyampaikan materi sedangkan

bagi peserta didik akan mudah

dalam memahami materi

pembelajaran.

(2) Tercapainya indikator

pembelajaran yang sesuai dengan

kurikulum 2013 edisi revisi 2017

khususnya pada teks cerita fantasi.

(3) Kompetensi peserta didik tentang

teks cerita fantasi akan

berkembang, sehingga mendukung

kreatifitasnya dalam memahami

hingga mampu memproduksi teks

cerita fantasi.

(4) Dapat menambah pengetahuan

peneliti tentang cara merancang

dan membuat media pembelajaran

yang sesuai dengan materi

pembelajaran dengan menggunakan

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKS CERITA ... · atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris” (2002: 2). Dengan kata lain bahwa media pembelajaran

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _________________________________________ Halaman 3

aplikasi Adobe Animate Creative

Cloud

Menurut Gagne 1997 (dalam

Subana, 2009: 289) “media adalah salah

satu komponen dari suatu sistem

penyampaian. Di dalamnya tercakup

segala peralatan fisik pada komunikasi,

seperti buku, modul, komputer, slide,

tape recorder”. Dari pengertian tersebut,

dapat dipahami bahwa media

pembelajaran adalah perantara untuk

penyampaian pesan (bahan ajar) yang

diberikan oleh guru (komunikator), dan

disampaikan kepada peserta didik

(komunikan), pesan atau bahan ajar

berupa materi pembelajaran, jadi media

menjadi salah satu komponen dalam

proses pembelajaran. Jika di gambarkan

dalam bentuk bagan, maka akan seperti

gambar berikut:

Arsyad menjelaskan bahwa “media

memiliki empat fungsi yaitu: fungsi

atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif,

dan fungsi kompensatoris” (2002: 2). Dengan kata lain bahwa media

pembelajaran ini berfungsi untuk

mengakomodasi peserta didik yang

lemah dan lambat dalam menerima dan

memahami isi pelajaran yang disajikan

dalam bentuk teks.

Multimedia menjadi dasar untuk

membuat media pembelajaran

interaktif. Arsyad menjelaskan dalam

bukunya bahwa “multimedia interaktif

adalah berbagai macam kombinasi

gabungan antara grafik, teks, suara,

video, dan animasi. Penggabungan ini

merupakan satu kesatuan yang secara

bersama-sama menampilkan informasi,

pesan atau isi pelajaran” (2007: 171).

Berdasarkan pendapat tersebut

disimpulkan bahwa media pembelajaran

interaktif yang mengacu pada

multimedia terbentuk melalui gabungan

antara grafik, teks, suara, video, dan

animasi yang dirancang dengan

menggunakan sebuah aplikasi tertentu

seperti Adobe Animate Creative Cloud.

Selanjutnya Arsyad (2007: 158-165)

menyebutkan tentang berbagai model

multimedia interaktif berbasis komputer

yang dapat digunakan dalam

pembelajaran, model-model tersebut

antara lain: (1) Model Drills, (2) Model

Tutorial, (3) Model Simulasi, (4) Model

Instructional Games. Dari berbagai

model media pembelajaran interaktif

tersebut, pembuatan media

pembelajaran interaktif menggunakan

aplikasi Adobe Animate Creative Cloud

ini lebih mengacu pada dua model

yaitu: (1) model drill, dan (2) model

tutorial. Dua model media

pembelajaran interaktif ini digunakan

karena disesuaikan dengan tujuan

pembuatan media ini.

Media pembelajaran interaktif

dirancang dan didesain dengan

memanfaatkan teknologi multimedia,

oleh karena itu media pembelajaran

interaktif memiliki beberapa

karakteristik. Ariani dan Haryanto

(2010: 27) menguraikan karakteristik

media pembelajaran interaktif antara

lain: (1) memiliki lebih dari satu media

yang konvergen, misalnya

menggabungkan unsur audio dan

visual; (2) bersifat interaktif, dalam

pengertian memiliki kemampuan untuk

mengakomodasi respon pengguna; (3)

memiliki sifat mandiri, artinya memberi

kemudahan dan kelengkapan isi

sedemikian rupa sehingga pengguna

dapat menggunakan tanpa bimbingan

orang lain.

Dalam media pembelajaran

interaktif ini memuat materi

pembelajaran tentang teks cerita fantasi.

Kurniasih dan Sani menjelaskan tentang

“Materi pembelajaran (instructional

Komuni

kator

(Guru)

Pesan

(Bahan

Ajar)

Komuni

kan

(Siswa)

Media

Pembelajaran

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKS CERITA ... · atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris” (2002: 2). Dengan kata lain bahwa media pembelajaran

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _________________________________________ Halaman 4

materials) adalah pengetahuan,

ketrampilan, dan sikap yang harus

dikuasai peserta didik dalam rangka

memenuhi standar kompetensi yang

ditetapkan (2014: 10).

Sedangkan Nurgiyantoro memberikan

penjelasan “cerita fantasi adalah cerita

yang menampilkan tokoh, alur, latar,

atau tema yang derajat kebenarannya

diragukan, baik menyangkut (hampir)

seluruh maupun hanya sebagian cerita”

(2013: 297). Jadi berdasarkan

penjelasan tersebut disimpulkan bahwa

teks cerita fantasi merupakan materi

pembelajaran yang harus dipahami dan

dikuasi oleh peserta didik dalam suatu

proses pembelajaran di sekolah.

METODE

Aplikasi yang digunakan untuk

mendesain dan membuat media

pembelajaran interaktif ini adalah

Adobe Animate Creative Cloud 2017,

dan model yang digunakan adalah

metode pengembangan Luther yakni

Metode Multimedia Development Life

Cycle (MDLC), dengan menggunakan

metode ini ada 6 tahapan yang harus

dilalui, yaitu 1) concept, 2) design, 3)

material collecting, 4) assembly, 5)

testing, dan 6) distribution Luther

(dalam Sutopo, 2012: 32). Dari

keenam tahap tersebut dapat dipahami

melalui gambar diagram berikut:

Gambar 3.1 Diagram MDLC

Prosedur Pengembangan

Tahap awal penelitian

pengembangan dilakukan dengan

pengumpulan berbagai data yang

diperlukan, khususnya referensi

mengenai materi teks cerita fantasi

kelas VII kurikulum 2013. Tahap

selanjutnya yaitu penyusunan kisi-kisi,

serta instrumen penelitian dan

pengembangan media. Tahap akhir dari

penelitian ini adalah penilaian. Media

pembelajaran interaktif teks cerita

fantasi ini divalidasi oleh ahli materi

dan ahli media. Setelah kemudian

media direvisi sehingga diperoleh

media revisi tahap I. Media

pembelajaran interaktif hasil revisi

tahap I kemudian diujicobakan dengan

cara digunakan oleh guru dalam

pembelajaran di kelas. Media yang

telah melalui proses uji coba akan

direvisi kembali tahap II untuk

mendapatkan media yang sesuai dan

layak digunakan dalam pembelajaran.

Berdasarkan tahap-tahap tersebut, maka

akan dihasilkan produk akhir media

pembelajaran interaktif teks cerita

fantasi menggunakan aplikasi Adobe

Animate Creative Cloud untuk kelas

VII tingkat SMP/MTs

Uji Coba Produk

Uji coba produk dimaksudkan

agar dapat diketahui tentang

keefektifitasan produk pengembangan

yang dihasilkan, berikut ini uraian

tentang uji coba produk pengembangan

media pembelajaran teks cerita fantasi

pada kelas VII di SMP Bhinneka

Tunggal Ika.

Desain Coba Produk

Desain uji coba yang dilakukan

ada 3 tahapan yaitu:

(1) Uji ahli atau validasi, Uji coba ini

dilakukan dengan penggunanya

adalah ahli media dan ahli materi.

(2) Uji coba perseorangan yang

ditujukan pada penggunanya yakni

Guru Bahasa Indonesia

1. CONSEP

T

2. DESIGN

3. MATERIAL

COLLECTING

4. ASSEMBLY

5. TESTING

6. DISTRIBUTION

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKS CERITA ... · atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris” (2002: 2). Dengan kata lain bahwa media pembelajaran

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _________________________________________ Halaman 5

(3) Uji coba kelompok kecil atau

terbatas dengan penggunanya

adalah sebagian dari peserta didik

kelas VII.

Subjek Uji Coba

Subjek uji coba produk media

pembelajaran interaktif teks cerita

fantasi ini dilakukan pada konsumen

pengguna produk yaitu:

(1) Guru Bahasa Indonesia berjumlah 1

orang

(2) Peserta didik kelas VIIA di SMP

Bhinneka tunggal Ika

(3) uji coba kelompok kecil dengan

pengguna media pembelajaran

interaktif sebanyak 10 peserta didik

yang dipilih dengan tiga kategori

nilai prestasi di kelas yaitu: 2

peserta didik dengan nilai tertinggi,

2 peserta didik dengan nilai

menengah, 6 peserta didik dengan

nilai terendah. Jumlah pengguna

peserta didik nilai terendah lebih

banyak karena disesuaikan dengan

tujuan pengembangan produk ini,

yakni untuk meningkatkan minat

dan kemampuan peserta didik

dalam belajar Bahasa Indonesia.

Data Pengembangan

Data dalam penelitian

pengembangan media pembelajaran

interaktif ini adalah (1) berbagai

informasi yang berkaitan dengan

kebutuhan peserta didik dan guru

terhadap media pembelajaran interaktif

teks cerita fantasi, dan (2) data yang

berkaitan dengan penilaian oleh para

ahli dan pengguna terhadap media

pembelajaran interaktif teks cerita

fantasi kelas VIIA SMP/MTs.

Sumber Data

Sumber data merupakan hal

yang wajib diperoleh dalam penelitian,

karena melalui sumber data yang tepat

maka penelitian akan berhasil dengan

baik. Moeleong berpendapat bahwa

“Kata-kata dan tindakan orang-orang

yang diamati atau diwawancarai

merupakan sumber data utama” (2014:

157). Jadi berdasarkan pendapat

tersebut maka yang menjadi sumber

data untuk pengembangan media

pembelajaran interaktif teks cerita

fantasi ini adalah peserta didik dan

guru.

Jenis Data

Jenis data dalam penelitian

pengembangan media pembelajaran

interaktif teks cerita fantasi adalah

sebagai berikut:

1) Data Kebutuhan Media Pembelajaran

Interaktif Teks Cerita Fantasi

2) Data Penilaian Media Pembelajaran

Interaktif Teks Cerita Fantasi

Teknik Pengumpulan Data

Riduwan mendefinisikan bahwa

“Metode pengumpulan data ialah teknik

atau cara-cara yang dapat digunakan

oleh peneliti untuk mengumpulkan

data” (2013: 97). Berdasarkan pendapat

tersebut, teknik pengumpulan data yang

dilakukan oleh peneliti adalah dengan

melakukan observasi dan angket.

Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data

terdiri dari 1) lembar observasi, 2)

lembar validasi dari ahli materi dan ahli

media. Lembar observasi digunakan

untuk mengetahui sarana di sekolah,

proses pembelajaran, dan karakteristik

peserta didik di SMP Bhinneka Tunggal

Ika. Lembar validasi ahli materi

digunakan untuk mengetahui tingkat

kesesuaian dan ketepatan materi dalam

media dan relevansinya terhadap

kompetensi yang diharapkan kepada

peserta didik. Sedangkan lembar

validasi ahli media berfungsi untuk

mengetahui kelayakan serta kualitas

media pembelajaran interaktif tersebut

untuk digunakan dalam pembelajaran di

kelas VII pada materi teks cerita fantasi.

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKS CERITA ... · atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris” (2002: 2). Dengan kata lain bahwa media pembelajaran

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _________________________________________ Halaman 6

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan

untuk menganalisa berbagai data yang

diperoleh dari berbagai sumber.

Analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam

kategori, menjabarkan ke dalam unit-

unit, melakukan sintesa, menyusun ke

dalam pola, memilih mana yang penting

dan yang akan dipelajari, dan memuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami

oleh diri sendiri maupun orang lain.

(Sugiyono, 2016: 333). Dalam

pengembangan media pembelajaran

interaktif teks cerita fantasi

menggunakan aplikasi Adobe Animate

Creative Cloud teknik analisis data

yang digunakan yaitu:

1) analisis data kualitatif menggunakan

analisis model Miles & Huberman yang

melalui tahapan (a) Reduksi, (b)

Penyajian data, dan (c) Verifikasi.

2) Analisis Kuantitatif.

Analisis kuantitatif juga dibutuhkan

dalam penelitian ini, karena data yang

diperoleh juga membutuhkan suatu

sistem perhitungan yang akurat.

Analisis data yang digunakan adalah

analisis statistik deskriptif, “Termasuk

dalam statistik deskriptif antara lain

adalah penyajian data melalui tabel,

grafik, diagram lingkaran, pictogram,

perhitungan modus, median, mean

(pengukuran tendensi sentral),

perhitungan desil, presentil, perhitungan

penyebaran data melalui perhitungan

rata-rata dan standar deviasi”

(Sugiyono, 2016: 200). Dari berbagai

bentuk penyajian analisis data deskriptif

tersebut, akan dipilih bentuk analisis

statistik deskriptif yang sesuai untuk

penelitian ini, yakni penyajian data

statistik melalui tabel, diagram

lingkaran, perhitungan modus, median,

mean, perhitungan rata-rata dan

persentase.

HASIL PENGEMBANGAN

Hasil Analisis Kebutuhan

Agar pengembangan media

pembelajaran interaktif ini dapat tepat

guna ketika digunakan dalam

pembelajaran yang dilaksanakan, maka

perlu dilaksanakan dua hal yaitu:

1) Observasi untuk mengetahui sarana

dan prasarana yang ada di sekolah.

Dari hasil observasi dipahami tentang

a) jumlah peserta didik kelas VIIA

yakni, laki-laki berjumlah 19

orang dan perempuan 17 orang,

dengan persentase laki-laki

57,78% dan perempuan 47,22%,

jadi peserta didik laki-laki 2 orang

atau 5,56% lebih banyak

dibandingkan peserta didik

perempuan.

b) SMP Bhinneka Tunggal Ika

memiliki sebuah laboratorium

komputer dengan jumlah

komputer sebanyak 30 unit. Tiap

unit komputer telah memiliki

spesifikasi di atas spesifikasi

minimum yang dibutuhkan untuk

menjalankan media pembelajaran

interaktif teks cerita fantasi.

2) Analisis kebutuhan peserta didik dan

guru.

Untuk memahami tentang tingkat

kebutuhan media pembelajaran

interaktif di SMP Bhinneka Tunggal Ika

pada kelas VIIA, maka digunakan

angket yang terdiri dari,

a) Analisis angket kebutuhan peserta

didik, yang mengisi angket ini adalah

peserta didik kelas VIIA SMP

Bhinneka Tunggal Ika sebanyak 36

peserta didik, dengan rincian 19

peserta didik laki-laki dan 17 peserta

didik perempuan.

b) Analisis angket kebutuhan guru,

untuk angket ini diisi oleh seorang

Guru Bahasa Indonesia kelas VII

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKS CERITA ... · atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris” (2002: 2). Dengan kata lain bahwa media pembelajaran

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _________________________________________ Halaman 7

SMP Bhinneka Tunggal Ika, hasil

isian angket kebutuhan guru tersebut

yang dijadikan dasar pembuatan

media pembelajaran interaktif.

Data dari angket tersebut dianalisis

menggunakan skala Guttman. “Skala

Guttman adalah skala yang digunakan

untuk jawaban yang bersifat jelas

(tegas) dan konsisten” (Riduwan, 2013:

89). Berdasarkan hasil angket tersebut

dapat diambil kesimpulan yaitu, 1)

dibutuhkan media pembelajaran

interaktif yang penggunaannya

menggunakan sarana komputer, 2)

mayoritas peserta didik masih belum

memahami tentang struktur, kaidah

kebahasaan, dan cara menyajikan serta

menceritakan kembali teks cerita

fantasi, 3) dalam media pembelajaran

interaktif dibutuhkan materi pendukung

antara lain, a) PUEBI, b) unsur

intrinsik, c) kaidah kebahasaan teks

cerita fantasi.

Pengembangan Media

Media pembelajaran interaktif

ini dirancang dengan menggunakan

metode pengembangan Multimedia

Development Life Cycle (MDLC) yang

memiliki 6 tahapan. Penjabaran dari

tiap tahap pengembangan media ini

adalah sebagai berikut:

1) Concept

Dalam tahap ini ada dua hal

yang perlu diperhatikan, antara lain:

(A) Menentukan tujuan pembuatan

media yaitu:

(a) menumbuhkan minat belajar

peserta didik dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia

di kelas VII SMP/MTs pada

materi teks fantasi.

(b) guru dapat menyampaikan

materi pembelajaran dengan

mudah,

(B) Menentukan pengguna media

pembelajaran interaktif

Pengguna media pembelajaran interaktif

teks cerita fantasi ini adalah:

(a) guru Bahasa Indonesia kelas VII

SMP Bhinneka Tunggal Ika,

(b) peserta didik kelas VII SMP

Bhinneka Tunggal Ika.

2) Design

Tahapan design pada media

pembelajaran interaktif ini dilakukan

melalui beberapa tahap yaitu:

(1) Merancang materi pembelajaran

Materi dalam media ini tentang teks

cerita fantasi kelas VII SMP/MTs

kurikulum 2013 revisi 2017.

(2) Merancang desain media

pembelajaran menggunakan

program aplikasi Adobe Animate

Creative Cloud.

Bentuk desain media pembelajaran

interaktif teks cerita fantasi

menggunakan aplikasi Adobe Animate

Creative Cloud terdiri dari tiga desain

rancangan yaitu: (a) Diagram use case,

(b) Perancangan menu, (c) Storyboard

3) Material Collecting

Tahap ini merupakan proses

untuk pencarian dan pengumpulan

segala sesuatu yang dibutuhkan dalam

pembuatan media pembelajaran

interaktif, semua bahan yang

dibutuhkan dan dikumpulkan untuk

pembuatan media ini.

4) Assembly

Tahap ini semua objek atau

bahan multimedia mulai dibuat menjadi

media pembelajaran. Pembuatan media

pembelajaran didasarkan pada flowchart

yang sudah dirancang. Berbagai materi

teks cerita fantasi sefta file-file

multimedia yang telah diperoleh

kemudian dirangkai dan disusun

menggunakan aplikasi Adobe Animate

Creative Cloud (CC) 2017.

5) Testing (Uji Coba)

Uji coba dilakukan dengan

menerapkan hasil dari proyek media

pembelajaran tersebut pada

pembelajaran kelas kecil sebanyak 10

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKS CERITA ... · atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris” (2002: 2). Dengan kata lain bahwa media pembelajaran

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _________________________________________ Halaman 8

peserta didik, dan guru mata pelajaran

Bahasa Indonesia sebagai pengguna

media pembelajaran interaktif ini.

Dalam pengujian media pembelajaran

ini dilakukan pengecekan terhadap

kemudahan dalam mengoperasikan dan

memahami berbagai hal yang ada dalam

media pembelajaran tersebut.

6) Distribution

Pada tahap ini media

pembelajaran interaktif akan

digandakan dan dikemas dalam bentuk

DVD yang di dalamnya berisi semua

file media pembelajaran interaktif.

DVD media pembelajaran interaktif

teks cerita fantasi tersebut akan

diberikan kepada pengguna yakni untuk

peserta didik kelas VIIA SMP Bhinneka

Tunggal Ika yang berjumlah 36 orang

dan satu orang guru Bahasa Indonesia

di sekolah tersebut.

Penyajian Data Uji Coba

Uji coba ini dilaksanakan pada

hari sabtu tanggal 21 Oktober 2017

dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2

x 40 menit). Dari hasil uji coba

kelompok kecil tersebut dapat dipahami

bahwa media pembelajaran interaktif

telah memperoleh nilai 3,6 jika

dikonversi sesuai dengan tabel konversi

nilainya menjadi 86, jadi media tersebut

termasuk dalam kategori Baik, tetapi

masih perlu sedikit perbaikan.

Nilai Validasi Kelayakan

Karena media ini diperuntukkan

dalam suatu pembelajaran, maka hal

yang terpenting dalam pengembangan

media pembelajaran interaktif ini adalah

nilai kelayakan dari media tersebut,

nilai kelayakan ini diperoleh dari ahli

media yang menguasai tentang TIK dan

ahli materi mata pelajaran Bahasa

Indonesia. Berikut ini hasil penilaian

dari ahli materi dan ahli media tentang

kelayakan media pembelajaran

interaktif tersebut.

Nilai Validasi dari Ahli Media

Dari tahap 1 ke tahap 2 setelah

dilakukan perbaikan, maka ada

peningkatan nilai 0,9 sehingga nilai

yang sebelumnya 3,3 menjadi 3,9. Nilai

tersebut jika dikonversi menjadi 89 dan

memiliki kategori Baik, jadi karena

rata-rata nilai tiap bagian sudah di atas 3

maka media pembelajaran interaktif

telah memperoleh kelayakan yang

dibutuhkan untuk suatu media

pembelajaran interaktif.

Nilai Validasi dari Ahli Materi

Berdasarkan dari data penilaian

validasi diketahui terdapat kenaikan

nilai 0,3 point, sehingga nilai rata-rata

yang awalnya 3,1 jika dikonversi

menjadi 81 naik menjadi 3,4 yang

dikonversi menjadi 84 dan tergolong

berkategori Baik. jadi ini berarti materi

dalam media pembelajaran interaktif ini

sudah layak untuk digunakan dalam

suatu proses pembelajaran.

Nilai Kualitas Media Pembelajaran

Interaktif Teks Cerita Fantasi

Media pembelajaran interaktif ini

juga memperoleh nilai kualitas yang

diberikan oleh guru dan peserta didik

kelas VIIA dari SMP Bhinneka Tunggal

Ika, karena guru dan peserta didik

tersebut adalah pengguna dari media

pembelajaran interaktif ini. Berdasarkan

nilai dari angket penilaian kualitas yang

diberikan oleh guru media pembelajaran

interaktif mendapatkan nilai 4, jadi

media pembelajaran interaktif tersebut

mendapatkan pernyataan Sesuai, maka

media pembelajaran ini dapat digunakan

dalam pembelajaran teks cerita fantasi

pada kelas VII di SMP Bhinneka

Tunggal Ika.

Sedangkan dari hasil perhitungan

persentase penilaian kualitas media oleh

peserta didik, karena mayoritas

pernyataan telah mendapat kriteria

Sesuai, maka dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran teks cerita fantasi

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKS CERITA ... · atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris” (2002: 2). Dengan kata lain bahwa media pembelajaran

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _________________________________________ Halaman 9

Sesuai untuk digunakan dalam

pembelajaran. Berikut ini tabel

persentase penilaian kualitas media

pembelajaran interaktif dari peserta

didik

N

o.

Persentase Tiap

Pernyataan

Persenta

se

Keseluru

han

Kriteria

Interpre

tasi

Skor SS S CS

K

S

T

S

1 14

%

64

%

17

%

6

%

0

%

77% S

2 17

%

69

%

14

%

0

%

0

%

81% SS

3 0% 36

%

58

%

6

%

0

%

66% S

4 0% 58

%

33

%

8

%

0

%

70% S

5 53

%

25

%

22

%

0

%

0

%

86% SS

6 0% 44

%

53

%

3

%

0

%

68% S

7 0% 67

%

33

%

0

%

0

%

73% S

8 8% 53

%

39

%

0

%

0

%

74% S

9 22

%

58

%

19

%

0

%

0

%

81% SS

10 17

%

72

%

11

%

0

%

0

%

81% SS

Efektivitas Produk Media

Pembelajaran Interaktif Teks Cerita

Fantasi

Untuk memahami tingkat

efektivitas media pembelajaran maka

dilakukan dua tes yaitu pretest dan

postes. Pretes dilaksanakan pada hari

Sabtu tanggal 28 Oktober 2017

sedangkan pretes dilaksanakan pada

hari Sabtu tanggal 23 Desember 2017.

Alokasi waktu yang digunakan yakni

masing-masing tes 3 jam pelajaran (120

menit). Dari perbandingan hasil pretes

dan postes dapat diketahui hampir tiap

peserta didik mengalami kenaikan nilai

antara 5 sampai 20 point atau persentase

antara 6% sampai 30%. Dari jumlah

peserta didik berjumlah 36 orang, yang

memperoleh kenaikan nilai sebanyak 34

peserta didik, dan nilai rata-rata kelas

yang sebelumnya 70,4 naik menjadi

80,4 atau 14% dan telah melebihi nilai

KKM yang telah ditetapkan di sekolah

yakni 75. Berdasarkan persentase

tersebut menunjukkan bahwa media

pembelajaran interaktif mampu

mengembangkan kemampuan peserta

didik pada materi teks cerita fantasi.

PENUTUP

Kajian Produk Akhir Media

Pembelajaran Interaktif

Media pembelajaran interaktif

dikembangkan dengan menggunakan

metode Multimedia Development Life

Cycle (MDLC). Metode ini mencakup 6

tahapan yaitu 1) concept, 2) design, 3)

material collecting, 4) assembly, 5)

testing, dan 6) distribution. Tiap tahapan

dalam metode ini merupakan langkah-

langkah yang dilakukan peneliti untuk

membuat sebuah media pembelajaran

interaktif, berikut ini garis besar

tampilan dari media pembelajaran

interaktif teks cerita fantasi.

1) Tampilan Awal

Gambar 1 Tampilan Pembuka 1

Gambar 2 Tampilan Pembuka 2

Gambar 3 Tampilan Pembuka 3

2) Tampilan Menu Utama

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKS CERITA ... · atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris” (2002: 2). Dengan kata lain bahwa media pembelajaran

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _________________________________________ Halaman 10

Gambar 4 Menu Utama

Pada menu utama dibagi menjadi

empat bagian yaitu:

Kompetensi Dasar

Gambar 5 Kompetensi Dasar

Bahan Ajar

Gambar 6 Bahan Ajar

Dalam bagian bahan ajar memuat

beberapa anak sub yaitu:

(a) mengidentifikasi unsur cerita

fantasi,

Gambar 7 Tampilan mengidentifikasi

unsur cerita fantasi

Mengidentifikasi ini mencakup tiga hal

antara lain: (1) pengertian teks cerita

fantasi, (2) mengidentifikasi

karakteristik unsur pembangun cerita

fantasi, dan (3) mengidentifikasi jenis

cerita fantasi.

(b) menceritakan kembali isi cerita

fantasi yang dibaca/didengar,

Gambar 8 Tampilan mengidentifikasi

unsur cerita fantasi

Sub menu pada bagian ini terdiri dari

(1) menentukan tokoh, (2)

menentukan latar, dan (3) menentukan

urutan peristiwa.

(c) menelaah struktur dan bahasa

cerita fantasi,

Gambar 9 Tampilan Menu Menelaah

struktur dan Bahasa Cerita Fantasi

Dalam bagian ini dibagi menjadi dua

bagian lagi yaitu: (1) menelaah

struktur, dan (2) menelaah bahasa.

(d) menyajikan cerita fantasi.

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKS CERITA ... · atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris” (2002: 2). Dengan kata lain bahwa media pembelajaran

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _________________________________________ Halaman 11

Gambar 10 Tampilan Menu

Menyajikan Cerita Fantasi

Dalam bagian menyajikan cerita ini

ada dua bagian yang akan dipelajari

dan dipraktikkan yaitu: (1)

merencanakan cerita, dan (2) Menulis

Cerita.

3) Soal Latihan

Soal pilihan ganda ini terdiri dari

20 pertanyaan dengan 4 opsi pilihan,

sedangkan pada soal esai terdapat 12

soal yang berbentuk pernyataan dan

12 kata sebagai opsi pilihan, pada soal

esai peserta didik memilih kata

diantara 12 opsi pilihan kata yang

sesuai untuk digunakan mengisi

pertanyaan esai tersebut.

Gambar 11 Tampilan Menu Pembuka

Soal Pilihan Ganda

Gambar 12 Tampilan Pertanyaan dan

Opsi pada Soal Pilihan Ganda

Gambar 13 Tampilan Pertanyaan dan

Opsi pada Soal Esai

Semua soal yang dibuat berkaitan

dengan materi teks cerita fantasi yang

terdapat dalam media pembelajaran

interaktif.

Gambar 14 Tampilan Nilai Akhir pada

Soal Pilihan Ganda

Gambar 15 Tampilan Nilai Akhir pada

Soal Esai

4) Materi pendukung

Gambar 5.16 Tampilan Awal Materi

Pendukung

5) Tampilan Konfirmasi Keluar dari

Media Pembelajaran Interaktif

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKS CERITA ... · atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris” (2002: 2). Dengan kata lain bahwa media pembelajaran

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _________________________________________ Halaman 12

Gambar 17 Tampilan konfirmasi keluar

6) Tampilan Akhir Media

Pembelajaran Interaktif

Gambar 18 Tampilan Akhir

Berikut ini keterangan berkaitan dengan

produk tersebut :

(1) Media Pembelajaran Interaktif ini

didesain dengan mengambil tema

future HUD, yakni tampilan yang

mayoritas dibuat transparansi

dengan desain futuristik.

(2) Isi dalam media ini adalah

berkaitan dengan materi teks cerita

fantasi kelas VII tingkat SMP/MTs

mata pelajaran Bahasa Indonesia

Kurikulum 2013.

(3) Dalam media pembelajaran

interaktif disertakan materi

pendukung berbentuk file PDF,

yaitu: a) buku Bahasa Indonesia

Kelas VII SMP/MTs, b) PUEBI, c)

Unsur Intrinsik, dan d) bahan ajar

E-Book serta flip book teks cerita

fantasi, yang dapat digunakan

untuk menambah wawasan peserta

didik dan guru sebagai pengguna.

(4) Terdapat soal latihan dalam bentuk

esai pada tiap sub materi dan

pilihan ganda sebanyak 20

pertanyaan pada akhir media

pembelajaran interaktif.

Ketepatan Produk

Dari hasil penilaian kelayakan,

media pembelajaran ini dapat

digolongkan dalam kategori Baik

karena memperoleh nilai akhir

kelayakan dari ahli media yakni 3,9 atau

jika dikonversi dalam ratusan menjadi

89 dan dari ahli materi 3, 4 atau

dikonversi menjadi 84.

Sedangkan untuk kualitasnya,

media pembelajaran interaktif ini

berdasarkan dari isian angket yang diisi

oleh guru, kualitas media mendapatkan

nila 4 yang dikonversi menjadi 90 yang

masuk dalam kategori Sesuai, dari

angket peserta didik mendapatkan

interval nilai 76% yang juga kategori

Sesuai untuk digunakan dalam

pembelajaran. Ahli media memberikan

nilai 4 dengan konversi 90, untuk ahli

materi penilaian yang diberikan yaitu 4

yang dikonversi menjadi 90 jadi

kualitas media pembelajaran ini

tergolong dalam kategori Baik.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan efektifitasnya setelah

dilakukan uji coba kelas kecil satu kali

dan pembelajaran sebanyak dua kali

maka dapat diketahui bahwa dengan

menggunakan media pembelajaran

interaktif ini kemampuan peserta didik

dapat berkembang, karena hampir

mayoritas peserta didik memperoleh

kenaikan nilai antara 5 sampai 30 poin

pada evaluasi akhir atau naik sebesar

14%. Jadi media pembelajaran interaktif

ini memiliki efisiensi jika digunakan

dalam suatu proses pembelajaran.

Produk akhir dari media pembelajaran

interaktif ini dikemas dalam bentuk CD

karena hasil akhir media pembelajaran

interaktif ini adalah file berformat

aplication (.exe).

Saran

Saran Pemanfaatan

Media pembelajaran ini ditujukan

untuk guru Bahasa Indonesia dan

peserta didik sebagai pengguna, maka

agar media pembelajaran interaktif ini

dapat digunakan dengan maksimal

maka perlu adanya saran untuk

penggunaannya:

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKS CERITA ... · atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris” (2002: 2). Dengan kata lain bahwa media pembelajaran

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _________________________________________ Halaman 13

(1) Perhatikan petunjuk tentang bentuk

dan fungsi tombol navigasi, karena

media interaktif ini pengguaannya

berdasarkan fungsi tombol.

(2) Downloadlah materi pendukung

agar dapat lebih memahami tentang

materi di dalam media

pembelajaran interaktif ini, yakni

tentang teks cerita fantasi.

(3) Baca, simak, dan pirsalah semua

yang ada di dalam media

pembelajaran interaktif ini, agar

dapat memahami materi tentang

teks cerita fantasi, dan kerjakan

setiap latihan yang terdapat di

dalam materi sebagai alat untuk

mengukur pengetahuan.

Saran Diseminasi Produk

Media pembelajaran interaktif teks

cerita fantasi ini dikembangkan untuk

digunakan oleh peserta didik kelas VIIA

di SMP Bhinneka Tunggal Ika. Tetapi

media pembelajaran interaktif ini juga

dapat digunakan pada SMP/MTs yang

lain. Agar penyebaran media ini tidak

sia-sia dan dapat digunakan secara

maksimal maka perlu diperhatikan

ketentuan berikut ini yaitu:

(1) Adanya sarana komputer atau

laptop yang memenuhi spesifikasi

minimal untuk penggunaan produk

media pembelajaran interaktif teks

cerita fantasi.

(2) Materi yang diajarkan atau ingin

dipelajari berkaitan tentang teks

cerita fantasi.

Saran Pengembangan Produk

Selanjutnya

Agar menghasilkan media

pembelajaran interaktif yang lebih baik

lagi, maka yang perlu dilakukan peneliti

selanjutnya adalah,

(1) Selalu gunakan aplikasi terbaru

dalam membuat sebuah media

pembelajaran interaktif,

(2) Media pembelajaran interaktif ini

akan lebih praktis jika

dikembangkan lagi untuk dapat

digunakan pada smartphone,

(3) Media pembelajaran interaktif ini

masih digunakan secara offline,

alangkah baiknya jika dapat

digunakan secara online,

(4) Materi materi untuk bahan ajar

masih dapat dikembangkan lagi

agar lebih beragam dan dapat

digunakan oleh guru untuk

mempermudah penyampaian materi

pelajaran dan digunakan oleh

peserta didik untuk meningkatkan

kompetensinya dalam mata

pelajaran Bahasa Indonesia.

DAFTAR RUJUKAN

Ariani, Niken dan Dany Haryanto.

2010. Pembelajaran Multimedia

di Sekolah. Jakarta: Prestasi

Pustakarya.

Arsyad, A. 2007. Media Pembelajaran.

Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Kurniasih, Imas & Sani, Berlin. 2014.

Implementasi Kurikulum 2013

Konsep & Penerapan. Surabaya:

Kata Pena.

Moelong, Lexy J. 2014. Metode

Penelitian Kualitatif. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Sastra

Anak Pengantar Pemahaman

Dunia Anak. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press

Riduwan. 2013. Metode Penelitian

Kombinasi. (cetakan ke-9).

Bandung. Alfabeta.

Sugiyono. 2016. Metode dan Teknik

Menyusun Tesis. (cetakan ke-8).

Bandung. Alfabeta.

Subana, M., dan Sunarti. (2009).

Strategi Belajar Mengajar

Bahasa Indonesia berbagai

Pendekatan, Metode Teknik dan

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKS CERITA ... · atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris” (2002: 2). Dengan kata lain bahwa media pembelajaran

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _________________________________________ Halaman 14

Media Pengajaran. Bandung:

CV Pustaka Setia

Sutopo, Ariesto Hadi.. 2012. Teknologi

Informasi dan Komunikasi

dalam Pendidikan. Yogyakarta:

PT Graha Ilmu.

Wibawanta, Wandah. 2017. Desain dan

Pemrograman Multimedia

Pembelajaran Interaktif.

Jember: Penerbit Cerdas Ulet

Kreatif.

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKS CERITA ... · atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris” (2002: 2). Dengan kata lain bahwa media pembelajaran

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 _________________________________________ Halaman 15