PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MASALAH PADA ......PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MASALAH PADA MATERI SUHU...
Transcript of PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MASALAH PADA ......PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MASALAH PADA MATERI SUHU...
PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MASALAH PADA MATERI SUHU
DAN KALOR DI SMAN 1 TAPALANG SULAWESI BARAT
SKRIPSI
NURARIFA RAHAYU
10539 11041 16
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2021
i
PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MASALAH PADA MATERI SUHU
DAN KALOR DI SMAN 1 TAPALANG SULAWESI BARAT
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
NURARIFA RAHAYU
10539 11041 16
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2021
ii
SURAT PENGESAHAN
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Nurarifa Rahayu
NIM : 105391104116
Jurusan : Pendidikan Fisika
Judul Skripsi : Pengembangan LKPD Berbasis Masalah Pada Materi dan Suhu Di
SMAN 1 Tapalang Sulawesi Barat
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila pernyataan ini tidak benar
Makassar , Januari 2021
Yang membuat pernyataan
Nurarifa Rahayu
v
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Nurarifa Rahayu
NIM : 105391104116
Jurusan : Pendidikan Fisika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin Fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1,2 dan 3, saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Januari 2021
Yang membuat perjanjian
Nurarifa Rahayu
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
“Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiapsiaga dan
bertaqwa kepada Allah supaya kamu menang”
(Al-Imran:200)
“Tujuan pendidikan itu untuk menyiapkan anak muda agar bisa mendidik dirinya
sendiri sepanjang hidup”
Persembahan Skripsi untuk:
Untuk kedua orang tua saya yang tercinta, Bapak Ismail dan Ibu Ruhana dengan
atas ketulusannya memberikan kasih sayang dan selalu mendoakan disetiap
waktunya demi kesuksesan masa depanku.
vii
ABSTRAK
Nurarifa Rahayu. 2020. Pengembangan LKPD Berbasis Masalah Pada Materi
Suhu Dan Kalor Di SMAN 1 Tapalang Sulawesi Barat. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. (Dibimbing oleh Djajadi dan Rufaida)
Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk menganalisis validitas LKPD berbasis
masalah pada materi suhu dan kalor (2) Untuk mendeskripsikan kepraktisan
respon guru dan peserta didik terhadap LKPD berbasis masalah pada materi suhu
dan kalor yang dikembangkan.(3) Untuk mendeskripsikan keefektifan LKPD
berbasis masalah pada materi suhu dan kalor terhadap soal yang diberikan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (R&D) dengan
menggunakan desain model ADDIE (analysis, design, development,
implementation, dan evaluation. Subjek penelitian yang terlibat terdari validasi 1
dan 2, guru dan peserta didik. Validasi 1 dan 2 untuk memberikan penilaian
tingkat layak tidaknya LKPD Berbasis Masalah, angket respon guru dan angket
respon peserta didik. Sedangkan guru dan peserta didik menilai tingkat
kepraktisan LKPD Berbasis Masalah sebagai media pembelajaran. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kelayakan LKPD Berbasis Masalah berdasarkan
penilaian validasi 1 dan 2 dikriteriakan sangat layak, dengan persentase validasi
LKPD 82%. Guru dan peserta didik memberikan respon yang sangat positif
terhadap kepraktisan LKPD Berbasis Masalah sebagai media pembelajaran
dengan persentase respon guru 87,25 kriteria sangat praktis dan respon peserta
didik 51,98% kriteria cukup praktis. Keefektifan diperoleh dari hasil tes peserta
didik sebesar 0.37 kriteria cukup efektif. Berdasarkan hasil penelitian di atas,
dengan demikian dapat di simpulkan bahwa Pengembangan LKPD Berbasis
Masalah pada Materi Suhu dan Kalor di SMAN 1 Tapalang dapat digunakan.
Kata Kunci: Lembar Kerja Peserta Didik, Pembelajaran Berbasis Masalah
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang maha pengampun dan
maha penyayang serta sang penentu segalanya, atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengembangan
LKPD Berbasis Masalah Pada Materi Suhu Dan Kalor Di SMAN 1 Tapalang
Sulawesi Barat”.
Dalam proses pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis
menghadapi berbagai hambatan dan kesulitan. Namun berkat bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh
karena itu, penulis menyampai ucapan terima kasih dan penghargaan sebesar-
besarnya dan setulusnya kepada:
1. Kepada kedua orangtuaku yang telah memberikan dukungan baik secara
materi maupun moril serta doa kepada penulis.
2. Ayahanda Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag sebagai Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan izin penelitian kepada
penulis.
3. Bapak Erwin Akib, M.Pd., Ph.D sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberi izin
penelitian pada penulis.
4. Ibunda Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd sebagai Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar yang telah memberi izin penelitian dan membantu kelancaran
penulisan.
5. Bapak Muhammad Djajadi, M.Pd., Ph.D sebagai dosen pembimbing satu
yang telah memberikan bimbingan, saran dukungan semangat kepada penulis
dalam menyusun skripsi ini.
6. Ibu Salwa Rufaidah, S.Pd., M.Pd sebagai dosen pembimbing dua yang telah
memberikan bimbingan, saran dukungan semangat kepada penulis dalam
menyusun skripsi ini.
7. Ibu Dewi Hikah Marisda, S.Pd., M.Pd yang bersedia sebagai validator satu
yang telah memberikan saran dan masukan yang berarti dalam
pengembangan LKPD.
8. Ibu Ana Dhiqfaini Sultan, S.Pd., M.Pd yang bersedia sebagai validator dua
yang telah memberikan saran dan masukan yang berarti dalam
pengembangan LKPD.
9. Bapak Arman Adam. S.Pd sebagai Kepala Sekolah SMAN 1 Tapalang yang
telah memberi izin untuk meneliti di SMAN 1 Tapalang.
10. Ibu dan Bapak Guru SMAN 1 Tapalang yang telah membantu dalam proses
penelitian serta adik-adik peserta didik di SMAN 1 Tapalang yang telah
membantu dalam proses penelitian.
11. Teman-teman Dispersi B yang telah memberikan semangat dalam menyusun
skripsi serta terima kasih atas waktunya selama 4 tahun yang telah memberi
kesan tersendiri bagi penulis.
Akhir kata penulis menyadari tidak ada manusia yang luput kesalahan
dan khilafan. Oleh karna itu penulis mengharapkan saran dan kritik agar dapat
berkarya yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Harapan dan doa
penulis, semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Aamiin Yaa
Rabbal Alain.
Makassar, Januari 2021
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN………………………...……………………………..ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN .................................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN ........................................................................................ v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiiiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR .................................... 6
A. Kajian Pustaka ............................................................................................. 6
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ........................................................ 6
2. Pembelajaran Berbasis Masalah .............................................................. 11
3. Hasil Penelitian Relevan ......................................................................... 17
B. Kerangka Pikir ........................................................................................... 18
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 20
A. Jenis dan Model Pengembangan ................................................................ 20
1. Jenis Penelitian ....................................................................................... 20
2. Model Pengembangan ............................................................................. 20
a. Tahap Analsis (Analisis).......................................................................... 21
b. Tahap Design (Perancangan) ................................................................... 22
c. Tahap Development (Pengembangan) ...................................................... 22
d. Tahap Implementasi Produk (Implementation) ........................................ 22
e. Tahap Evaluasi Produk (Evaluation) ....................................................... 22
B. Lokasi dan Tempat..................................................................................... 20
C. Subjek Penelitian ....................................................................................... 20
D. Prosedur Penelitian .................................................................................... 21
E. Instrumen Penelitian .................................................................................. 23
F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 23
G. Teknik Analaisis Data ................................................................................ 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN .................................. 29
A. Hasil Penelitian.......................................................................................... 29
1. Analisis (Analysis) .................................................................................. 29
2. Desain (Design) ...................................................................................... 30
3. Pengembangan (Development) ................................................................ 32
4. Implementasi .......................................................................................... 43
5. Evaluasi .................................................................................................. 59
B. Pembahasaan ............................................................................................. 60
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 63
A. Kesimpulan ............................................................................................... 63
B. Saran ......................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 65
LAMPIRAN ...................................................................................................... 68
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran berbasis masalah .............................................. 12
Tabel 3.1 Tabel Tabulasi 2 x 2 ........................................................................... 25
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Item Angket Penelitian ........................................... 26
Tabel 3.3 Konversi Interval Persentase menjadi Kategori (Kemenarikan)........... 27
Tabel 3.4 Kategori Tingkat N-Gain .................................................................... 28
Tabel 4.1 Saran/masukan validasi 1 dan 2 .......................................................... 34
Tabel 4.2 Hasil Validasi LKPD Oleh Validator ................................................. 39
Tabel 4.3 Hasil Respon Guru ............................................................................. 43
Tabel 4.4 Hasil Respon Peserta Didik ................................................................ 48
Tabel 4.5 Hasil Respon Peserta Didik ................................................................ 52
Tabel 4.6 Hasil Respon Peserta Didik ................................................................ 54
Tabel 4.7 Sebelum dan sesudah revisi pada angket respon guru.......................... 54
Tabel 4.8 Sebelum dan sesudah revisi angket respon peserta didik ..................... 57
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Alur penelitian………………………………………………………15
Gambar 3.1 prosedur penelitian pengembangan LKPD berbasis masalah…...….19
Gambar 4.1 Flowchart atau bagan desain awal LKPD berbasis masalah……….29
Gambar 4.2 Cover LKPD ................................................................................... 32
Gambar 4.3 Tampilan Kompetensi ..................................................................... 33
Gambar 4.4 Tampilan teori dasar…………………………………...……………31
Gambar 4.5 Tampilan Pengajuan Masalah dan Percobaan .................................. 34
Gambar 4.6 Cover LKPD sebelum revisi ........................................................... 35
Gambar 4.7 Cover LKPD sesudah revisi ............................................................ 35
Gambar 4.8 Sebelum revisi pada indikator, materi dan letaknya ......................... 36
Gambar 4.9 Setelah revisi pada indikator, materi dan letaknya ........................... 36
Gambar 4.10 Sebelum revisi hipotesis ................................................................ 37
Gambar 4.11 Setelah revisi hipotesis .................................................................. 37
Gambar 4.12 Sebelum revisi penulisan EYD dan penulisan dengan tepat ........... 38
Gambar 4.13 Sesudah revisi penulisan EYD dan penulisan dengan tepat ............ 38
Gambar 4.14 Diagram hasil respon guru ............................................................ 47
Gambar 4.15 Diagram respon peserta didik ........................................................ 53
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan yang sangat
pesat dan telah mempengaruhi sistem pendidikan di Indonesia. Pendidikan
menjadi hal yang penting dalam menyikapi perkembangan tersebut, karena
pendidikan sangat berperan penting untuk menciptakan sumber daya manusia
yang unggul dan kompetitif (Septi dkk, 2018). Melalui pendidikan diharapkan
bangsa Indonesia dapat beradaptasi dengan perkembangan tersebut (Mutrofin dkk,
2016). Al-Quran telah menjelaskan bahwa pentingnya pendidikan, serta janji
Allah untuk meninggikan derajat orang-orang beriman dan berilmu dalam surah
Al-Mujadila ayat 58. Allah SWT berfirman:
Dalam surah Mujadila ayat 58. Allah SWT berfirman:
Artinya :
Hai orang-orang beriman apabila dikata kepadamu: “Berlapang-
lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka
berdirilah niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantarmu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Mujadila 58:11).
Fisika merupakan salah satu ilmu sains yang menjadi mata pelajaran
wajib serta yang paling mendasar (Giancoli, 2001) “Fisika membahas berbagai
hal fenomena dan gejala yang berhubungan dengan perilaku dan struktur benda”.
2
Materi dalam fisika terbagi menjadi beberapa bagian yang membahas
bermacam aspek materi, salah satunya kalor. Proses pembelajaran fisika tidak
dapat hanya sebatas pendidik menyampaikan materi kepada peserta didik, namun
harus menjadi pembelajaran yang aktif (Vikagustanti, 2014).
Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik sesuai yang diinginkan
jika peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran. Bentuk keaktifan peserta
didik dalam pembelajaran dapat dilihat dari bagaimana cara peserta didik
mengemukaan pendapat, tanggung jawab, dan keterlibatannya dalam kelompok
belajar. Keaktifan peserta didik hanya dapat diperoleh atas kehendak dan
kemauannya sendiri untuk mempelajari sesuatu, sehingga dalam hal ini guru
hanya berperan sebagai pembimbing, motivator dan fasilitator (Permana &
Basyirun, 2015). Berdasarkan hal tersebut, guru diharapkan dapat
mengembangkan bahan ajar yang digunakan sebagai alat bantu untuk
mengaktifkan peserta didik pada proses pembelajaran. Salah satu bahan ajar yang
dapat digunakan oleh guru untuk menciptakan pembelajaran yang aktif dan
mandiri adalah dengan menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah suatu bahan ajar cetak yang berisi
materi, ringkasan, soal dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran
yang harus dikerjakan oleh peserta didik yang mengacu pada kompetensi dasar
yang telah ditentukan (Prastowo, 2015).
Berdasarkan wawancara secara langsung yang dilakukan oleh peneliti
dengan salah satu guru fisika kelas XI di SMA Negeri 1 Tapalang, diketahui
bahwa LKPD yang digunakan selama ini di SMAN 1 Tapalang kelas XI IPA
khususnya pada mata pelajaran fisika sumber belajar dalam LKPD hanya berisi
3
teori dan evaluasi yang menilai hanya hasil kinerja dalam bentuk presentasi
belajar, tanpa mengasah keterampilan yang dimiliki peserta didik sebagai sebuah
proses pembelajaran sedangkan pembelajaran atau kurikulum abad 21 K13 revisi
2018 saat ini mengarahkan peserta didik untuk memiliki skill atau sesuatu yang
bisa digunakan untuk menerapkannya terutama permasalahan fisika. Guru telah
maksimal memberikan pembelajaran aktif dan kreatif melalui pembelajaran
inovatif namun demikian pemilihan sumber belajar yang tepat sangat dibutuhkan
agar dapat melatih peserta didik tampil di kehidupan nyata untuk mampu
memecahkan masalah bukan hanya belajar teori-teori namun bagaimana caranya
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari atau nyata terutama dalam permasalahan
fisika.
Pemanfaatan alat praktikum yang dapat menunjang proses pembelajaran
untuk mencapai keterampilan belum dimanfaatkan secara maksimal, hal tersebut
disebabkan oleh alokasi waktu pembelajaran dan alat praktikum dalam
laboratorium kurang memadai untuk keseluruhan peserta didik. Sehingga
praktikum dalam pembelajaran fisika tidak sering dilakukan,
Berdasarkan pertimbangan tersebut peneliti membuat sebuah lembar kerja
peserta didik yang dianggap sekiranya mampu mengatasi permasalahan dan bisa
meminimalisir masalah tersebut dengan menghadirkan LKPD berbasis masalah.
“Pembelajaran berbasis masalah merupakan kegiatan pembelajaran yang
mengarah ke suatu pemecahan permasalahan yang dimulai dari pemberian suatu
masalah sesuai dengan kejadian lingkungan sekitar atau nyata. Proses
pembelajaran berupa pembagian kelompok mampu merumuskan masalah serta
melakukan identifikasi permasalahan yang sedang dibahas. Setiap kelompok
4
menentukan materi yang berkaitan dengan masalah dapat merumuskan serta
mencari solusi dari permasalahan tersebut”(Amir, 2015).
Pemecahan masalah merupakan kemampuan mengaplikasikan solusi dalam
permasalahan fisika. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
Pengembangan LKPD berbasis masalah pada materi suhu dan kalor di SMAN 1
Tapalang.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana validitas LKPD berbasis masalah pada materi suhu dan kalor ?
2. Bagaimana kepraktisan respon guru dan peserta didik terhadap LKPD berbasis
masalah pada materi suhu dan kalor yang dikembangkan ?
3. Bagaimana tingkat efektifan LKPD berbasis masalah pada materi suhu dan
kalor terhadap angket yang diberikan ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis validitas LKPD berbasis masalah pada materi suhu dan
kalor.
2. Untuk mendeskripsikan kepraktisan respon guru dan peserta didik terhadap
LKPD berbasis masalah pada materi suhu dan kalor yang dikembangkan.
3. Untuk mendeskripsikan keefektifan LKPD berbasis masalah pada materi suhu
dan kalor.
5
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat pada penelitian ini yaitu:
1. Manfaat bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
peneliti dalam mengembangkan lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis
masalah yang dapat diaplikasikan dalam pembuatan bahan ajar dikemudian hari.
2. Manfaat Bagi sekolah
Penelitian pengembangan lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis
masalah dapat dijadikan sebagai rujukan untuk pengembangan mutu dan kualitas
serta perangkat pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
3. Manfaat bagi guru
Penelitian pengembangan lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis siklus
masalah dapat dijadiakan sebagai rujukan dalam pengembangan bahan ajar untuk
mengukur keaktifan peserta didik.
4. Manfaat bagi peserta didik
Penelitian pengembangan lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis
masalah ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk mengukur pengetahuan
yang didapatkan selama kegiatan pembelajaran.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Kajian Pustaka
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Menurut Trianto (2012) “lembar kerja peserta didik (LKPD) adalah panduan
peserta didik yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau
pemecahan masalah. LKPD dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan
aspek kognitif maupun panduan untuk semua aspek pembelajaran dalam bentuk
panduan eksperimen”. Melalui LKPD ini pendidik akan lebih mudah
menyampaikan materi pembelajaran serta akan menimbulkan interaksi antara
pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Depdiknas (2008) “menyatakan bahwa LKPD adalah lembaran-lembaran
berisi pertanyaan-pertanyaan atau soal-soal yang harus dikerjakan oleh peserta
didik, yang didalamnya disertai petunjuk dan langkah-langkah kerja untuk
menyelesaikan soal-soal berupa teori maupun praktik”.
Berdasarkan pernyataan beberapada ahli dapat disimpulkan bahwa LKPD
adalah lembar kerja peserta didik yang dapat berupa soal-soal maupun
eksperimen.
a. Tujuan LKPD
Menurut Oktari (2015) LKPD memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Tujuan latihan, peserta didik diberi serangkaian tugas/aktivitas latihan.
2. Menerangkan penerapan (aplikasi), peserta didik dibimbing untuk menuju
suatu metode penyelesaian soal dengan kerangka penyelesaian dari serangkaian
soal-soal tertentu.
7
3. Kegiatan penelitian, mengikutsertakan sejumlah siswa dalam penelitian dalam
suatu bidang tertentu, peserta didik ditugaskan untuk mengumpulkan data
tertentu, kemudian menganalisis data tersebut.
4. Penemuan, dalam lembaran kerja ini peserta didik dibimbing untuk menyelidiki
suatu keadaan tertentu, agar menemukan pola dari situasi itu dan kemudian
menggunakan bentuk umum untuk membuat suatu perkiraan.
b. Manfaat LKPD
Menurut Chairul (2015), manfaat LKPD antara lain:
1. Memudahkan pendidik dalam mengelolah proses belajar.
2. Membantu pendidik mengarahkan peserta didiknya untuk dapat menemukan,
konsep-konsep melalui aktivitasnya sendiri atau dalam kelompok kerja digunakan
untuk mengembangkan keterampilan proses, mengembangkan sikap ilmiah serta
membangkitkan minat peserta didik terhadap alam sekitarnya.
3. Memudahkan pendidik memantau keberhasilan peserta didik mencapai sasaran
belajar.
c. Bentuk LKPD
Menurut Apriliasari (2017) LKPD yang digunakan dalam pembelajaran
fisika terdiri 2 jenis LKPD yaitu LKPD eksperimen dan LKPD non-eksperimen
atau LKPD untuk diskusi. (1) LKPD eksperimen biasanya berupa lembar kerja
yang berisi petunjuk praktikum. Umumnya, sistematis penulisan terdiri dari
judul,pengantar, tujuan, alat dan bahan, langkah kerja, data hasil pengamatan, dan
pernyataan. (2) LKPD non-eksperimen berupa lembar kerja yang memuat soal
8
dan teks atau materi pembelajaran untuk menuntun peserta didik melakukan
diskusi kelompok atau latihan individu.
d. Fungsi LKPD
Menurut Prastowo (2015: 205) LKPD memiliki 4 fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai bahan ajar yang meminimalkan peran peserta didik, namun lebih
mengaktifkan peserta didik.
2. Sebagai bahan ajar yang mempermudah untuk memahami materi yang
diberikan.
3. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan karya tugas untuk berlatih.
4. Memudahkan pelaksanaan pengajaran terhadap peserta didik.
e. Syarat-syarat LKPD
LKPD dapat dikatakan baik jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Syarat Didaktik
(a) LKPD sebagai salah satu bentuk saran berlangsungnya proses pembelajaran
maka harus memenuhi syarat didaktik, artinya ia harus mengikuti asas-asas
pembelajaran yang efektif.
(b) LKPD memperhatikan adanya perbedaan kemampuan individual antara
peserta didik, sehingga LKPD dapat digunakan oleh peserta didik yang lamban,
sedang, maupun pandai.
(c) LKPD menekankan pada proses untuk menemukan konsep sehingga berfungsi
sebagai petunjuk bagi peserta didik untuk mencari informasi dan bukan sebagai
alat pemberi informasi.
9
(d) LKPD memiliki variasi stimulus melalui berbagai kegiatan peserta didik
sehingga dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menulis,
menggambar, berdiskusi dengan temannya dan sebagainya.
(e) LKPD dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional dan
moral peserta didik serta dapat berdiskusi dengan temannya untuk saling tukar
pendapat.
2. Syarat Konstruksi
Syarat ini menekankan lebih kepada penggunaan bahasa, susunan kalimat,
kosa kata, tingkat kesukaran dan kejelasan yang pada hakikatnya haruslah tepat
guna dalam arti dapat dimengerti oleh pengguna, yaitu peserta didik.
(a) LKPD menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan peserta
didik.
(b) LKPD menggunakan struktur kalimat yang jelas.
(c) LKPD memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan
peserta didik.
(d) LKPD hindarkan pertanyaan yang terlalu terbuka, pertanyaan dianjurkan
merupakan isian atau jawaban yang didapat dari hasil pengolahan informasi,
bukan mengambil dari perbendaharaan pengetahuan yang tak terbatas.
(e) LKPD tidak mengacu pada buku sumber yang di luar kemampuan dan
keterbacaan peserta didik.
(f) LKPD menyediakan ruang/tempat yang cukup untuk memberikan keleluasaan
pada peserta didik untuk menulis ataupun menggambar hal-hal yang ingin peserta
didik sampaikan dengan memberi tempat menulis dan menggambar jawaban.
10
(g) LKPD menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek. Kalimat yang
panjang tidak menjamin kejelasan isi namun kalimat yang terlalu pendek juga
dapat mengundang pertanyaan.
(h) LKPD menggunakan kalimat komunikatif dan interaktif. Penggunaan kalimat
dan kata sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik sehingga
dapat dimengerti oleh peserta didik yang lamban maupun yang cepat.
(i) LKPD memiliki tujuan belajar yang jelas serta bermanfaat sebagai sumber
motivasi belajar.
3. Syarat teknis
Syarat teknis menekankan pada tulisan, gambar, penampilan dalam LKPD.
a. Tulisan,hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
(1) Menggunakan huruf yang jelas dan mudah dibaca, meliputi jenis dan ukuran
huruf.
(2) Menggunakan huruf yang tebal yang agak besar untuk topik.
(3) Perbandingan ukuran huruf dan ukuran gambar serasi.
b. Gambar
Gambar yang baik dapat menyampaikan pesan secara efektif pada pengguna
LKPD untuk mendukung kejelasan konsep.
c. Penampilan
Penampilan dibuat menarik. Kemenarikan penampilan LKPD akan menarik
perhatian peserta didik, tidak menimbulkan kesan jenuh dan membosankan.
LKPD yang menarik adalah LKPD yang memiliki kombinasi antara gambar,
warna dan tulisan yang sesuai.
11
f. Kelebihan dan Kekurangan LKPD
Penggunaan LKPD sebagai pembelajaran yang dicetak memiliki kelebihan
dan kelemahan. Kelebihan LKPD menurut Arsyad (2009:38) adalah: (1) peserta
didik dapat belajar dan maju sesuai dengan kemampuan masing-masing, (2) di
samping dapat mengulang materi dalam cetakan, peserta didik akan mengikuti
urutan pemikiran secara logis, (3) perpaduan teks dan gambar dalam halaman
cetak sudah merupakan hal yang biasa, hal ini dapat menambah daya tarik serta
dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam dua format,
verbal dan visual, (4) peserta didik akan berpartisipasi dengan aktif karena harus
memberi respon terhadap pernyataan dan latihan yang disusun.
Adapun kelemahan LKPD sebagai media cetakan yaitu: (1) tidak dapat
menampilkan gerak dalam halaman media cetakan, (2) biaya pencetakan akan
mahal jika menampilkan ilustrasi, gambar atau foto yang berwarna warni, (3)
pembagian unit-unit pelajaran harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak
terlalu panjang dan peserta didik menjadi bosan. Komponen dalam LKPD
menurut Trianto (2009:233) terdiri dari: (1) judul eksperimen, (2) teori singkat
tentang materi, (3) alat dan bahan, (4) prosedur eksperimen, (5) data pengamatan
serta pernyataan dan kesimpulan untuk bahan diskusi.
2. Pembelajaran Berbasis Masalah
a. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah
Sani (2014) “menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah merupakan
pembelajaran yang penyampaiannya dilakukan dengan cara menyajikan suatu
permasalahan, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, memfasilitasi penyelidikan,
dan membuka dialog permasalahan yang dikaji hendaknya merupakan
12
permasalahan kontekstual yang ditemukan peserta didik dalam kehidupan sehari-
hari”.
Noeraida (2016) “Pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran
yang dirancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang membuat
peserta didik mahir untuk memecahkan masalah, dan memiliki model belajar
tersendiri serta memiliki keahlian berpartisipasi dalam tim”. Proses pembelajaran
menggunakan pendekatan yang sistematik dalam memecahkan masalah untuk
menghadapi tantangan di kehidupan sehari-hari.
Adapun tabel sintaks Pembelajaran berbasis masalah seperti berikut ini
Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran berbasis masalah
Indikator Aktivitas guru
Fase 1:
Mengorientasikan peserta didik
pada masalah
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran, menjelaskan
logistik yang dibutuhkan,
mengajukan fenomena atau
cerita untuk memunculkan
masalah, dan memotivasi
peserta didik terlibat aktif pada
aktivitas pemecahan masalah
yang dipilih
Fase 2:
Mengorganisasi peserta didik untuk
belajar
Guru membantu peserta didik
untuk mendefinisikan dan
mengorganisasi tugas belajar
yang berhubungan dengan
masalah tersebut
Fase 3:
Membimbing pengalaman individu/
kelompok
Guru mendorong peserta didik
untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai,
13
melaksanakan eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan
dan pemecahan masalah,
pengumpulan data, dan
hipotesis
Fase 4:
Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
Guru membantu peserta didik
dalam merencanakan serta
menyiapkan karya yang sesuai
dengan laporan, video dan
membantu mereka untuk saling
berbagi tugas dengan
temannya
Fase 5:
Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
Guru membantu peserta didik
melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dan proses-proses yang
digunakan
Nurdyansyah & Fahyudi (2016: 88)
b. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah
Ngalimun (2015:118) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah
memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
1. Belajar dimulai dengan suatu masalah.
2. Memastikan bahwa masalah yang diberikan berhubungan dengan dunia nyata
peserta didik.
3. Mengorganisasikan pelajaran diseputar masalah bukan di seputar disiplin ilmu.
4. Memberikan tanggung jawab yang besar kepada peserta didik dalam
membentuk dan menjelaskan secara langsung proses belajar mereka sendiri.
14
Pembelajaran berbasis masalah memiliki beberapa karakteristik menurut
Shoimin (2017:130) sebagai berikut:
(a) Learning is student-centered
Proses pembelajaran dalam pembelajaran berbasis masalah lebih menitik
beratkan kepada peserta didik sebagai orang belajar. Oleh karena itu, peserta didik
didorong untuk dapat mengembangkan pengetahuannya sendiri.
(b) Authentic problems form the organizing focus for learning
Masalah yang ddiberikan kepada peserta didik adalah masalah yang otentik
sehingga peserta didik mampu dengan mudah memahami masalah serta dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
(c) New information is acquired through self-directed learning
Dalam proses pemecahan masalah mungkin saja peserta didik belum
mengetahui dan memahami semua pengetahuan prasyaratnya sehingga peserta
didik berusaha mencari sendiri melalui sumbernya baik dari buku maupun
informasi lainnya.
(d) Learning occurs in small groups
Pembelajaran berbasis masalah dilakukan dengan kelompok kecil agar
memudahkan peserta didik dalam proses belajar.
(e) Teachers act as facilitators
Guru hanya berperan sebagai fasilitator namun guru juga harus terus
memantau perkembangan aktivitas pelajar peserta didik dan mendorong mereka
agar mencapai target yang hendak dicapai.
c. Manfaat pembelajaran berbasis masalah
15
Menurut Amir (2010:27) pembelajaran berbasis masalah memiliki manfaat
sebagai berikut:
1. Peserta didik menjadi lebih ingat dan meningkatkan pemahaman terhadap
materi ajar.
2. Meningkatkan fokus pada pengetahuan yang relevan.
3. mendorong peserta didik untuk berpikir.
4. Membangun kerja tim, kepemimpinan dan keterampilan sosial
5. Membangun kecakapan belajar (lifelong learning skills)
6. Memotivasi peserta didik.
d. Kelebihan dan Kekurangan pembelajaran Berbasis Masalah
Adapun kelebihan dan kekurangan pembelajaran berbasis masalah
menurut Shoimin (2017: 132) sebagai berikut:
1. Kelebihan
(a) Peserta didik didorong untuk memiliki kemampuan pemecahan masalah
dalam situasi nyata.
(b) Peserta didik memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri
melalui aktivitas belajar.
(c) Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak ada
hubungannya tidak diperlu dipelajari oleh peserta didik. Hal ini mengurangi
beban peserta didik dengan menghafal atau menyimpan informasi.
(d) Terjadi aktivitas ilmiah pada peserta didik melalui kerja kelompok.
(e) Peserta didik terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan, baik dari
perpustakaan, internet, wawancara, dan observasi.
(f) Peserta didik memiliki kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri.
16
(g) Peserta didik memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah
dalam kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka.
(h) Kesulitan belajar peserta didik secara individual dapat diatasi melalui kerja
kelompok dalam bentuk peer teaching.
2. Kekurangan
(a) Pembelajaran berbasis masalah tidak dapat diterapkan untuk setiap materi
pelajaran, ada bagian guru berperan aktif dalam menyajikan materi.
Pembelajaran berbasis masalah lebih cocok untuk pembelajaran yang
menuntut kemampuan tertentu yang kaitannya dengan pemecahan masalah.
(b) Dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman peserta didik yang tinggi
akan terjadi kesulitan dalam pembagian tugas.
Untuk meminimalisir kekurangan pembelajaran berbasis masalah
hendaknya guru lebih aktif dalam mengontrol peserta didik dan situasi kelas serta
lebih tegas dalam proses pembelajaran. Ketika peserta didik mengalami kesulitan,
diharapkan guru tidak langsung menjawab melainkan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mendiskusikan dengan teman dan kelompoknya.
3. LKPD berbasis masalah
LKPD berbasis masalah merupakan LKPD yang menggunakan sintaks
pembelajaran berbasis masalah yang meliputi 5 tahapan yaitu:
a. Tahap orientasi peserta didik terhadap permasalahan, di dalam LKPD terdapat
pengajuan masalah yang berkaitan dengan dunia nyata agar memotivasi peserta
didik memecahkan masalah.
b. Tahap mengorientasi peserta didik untuk belajar bersama kelompok, dalam
LKPD terdapat prosedur percobaan agar memudahkan peserta didik belajar.
17
c. Tahap membimbing penyelidikan kelompok atau individu, di dalam LKPD
terdapat pertanyaan yang dapat mengumpulkan informasi untuk pemecahan
masalah
d. Tahap mengembangkan dan menyajikan hasil karya, di dalam LKPD peserta
didik menentukan solusi atau jawaban untuk memecahkan masalah.
e. Tahap menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, di dalam
LKPD terdapat pertanyaan untuk mengevaluasi proses pemecahan masalah yang
telah dilakukan
5. Hasil Penelitian Relevan
Berdasarkan referensi yang sudah dipelajari oleh peneliti, terdapat beberapa
penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan kali ini, Pada penelitian
yang telah dilakukan oleh nidyasyafitri dkk (2017) dengan judul penelitian yaitu
pengembangan LKS berbasis PBL ( Problem Based Learning) pada pokok
bahasan momentum dan impuls fisika SMA kelas XI. Menyimpulkan bahwa LKS
fisika berbasis PBL pada pokok bahasan momentum dan impuls untuk SMA kelas
XI telah memenuhi kriteria baik dan layak digunakan sebagai bahan ajar yang
digunakan mendukung pembelajaran peserta didik. Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Aini dkk (2019) dengan judul penelitian
pengembangan LKPD berbasis Problem Based Learning pada mata pelajaran
IPA materi gaya. Menyimpulkan bahwa LKPD yang dikembangkan pada materi
gaya sangat layak digunakan pada proses pembelajaran fisika.
18
B. Kerangka Pikir
Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik sesuai yang diinginkan
jika peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran. Bentuk keaktifan peserta
didik dalam pembelajaran dapat dilihat dari bagaimana cara peserta didik
mengemukaan pendapat, tanggung jawab, dan keterlibatannya dalam kelompok
belajar. Keaktifan peserta didik hanya dapat diperoleh atas kehendak dan
kemauannya sendiri untuk mempelajari sesuatu, sehingga dalam hal ini guru
hanya berperan sebagai pembimbing, motivator dan fasilitator (Permana dan
Basyirun, 2015). Berdasarkan hal tersebut, guru diharapkan dapat
mengembangkan bahan ajar yang digunakan sebagai alat bantu untuk
mengaktifkan peserta didik pada proses pembelajaran. Salah satu bahan ajar yang
dapat digunakan oleh guru untuk menciptakan pembelajaran yang aktif dan
mandiri adalah dengan menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah suatu bahan ajar cetak yang berisi
materi, ringkasan, soal dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran
yang harus dikerjakan oleh peserta didik yang mengacu pada kompetensi dasar
yang telah ditentukan (Prastowo, 2015).
19
Gambar 2.1 Alur penelitian
LKPD berbasis masalah
Observasi yang telah dilakukan
LKPD masih bersifat
teoritis
Keterampilan berpikir
dibutuhkan untuk
memecahkan masalah
terutama dalam
permasalahan fisika
Analisis
Perancangan
Tuntutan pembelajaran abad
21 yang mengarahkan
peserta didik untuk mampu
melatih keterampilan
berpikir
Pengembangan
n
Evaluasi
Implementasi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Model Pengembangan
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and
Development). Research and Development merupakan kegiatan pengumpulan,
pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan
objektif yang disertai dengan kegiatan mengembangkan suatu produk untuk
memecahkan suatu persoalan yang dihadapi. Produk yang dihasilkan dari
penelitian ini berupa perangkat lembar kerja peserta didik (LKPD) yang berbasis
masalah.
2. Model Pengembangan
Model Pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE, terdiri dari
lima tahapan, yaitu Analisis (Analysis), Perancangan (Design), Pengembangan
(Development), Implementasi (Implementation), dan Evaluasi (Evaluation).
B. Lokasi dan Tempat
Penelitian dilaksanakan di SMAN 1 Tapalang, Kecamatan Tapalang,
Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. Adapun waktu pelaksanaan
penelitian ini pada tanggal 06 Oktober - 10 November semester ganjil tahun
ajaran 2020-2021.
C. Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan dalam penelitian adalah 1 guru fisika dan peserta didik
kelas XI Mipa 3 di SMAN 1 Tapalang, yang berjumlah 19 orang.
21
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan model ADDIE terdiri dari 5 tahap yaitu,
Analysis (Analisis), Design (Desain), Development (Pengembangan), Implement
(Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi).
1. Tahap Analysis (Analisis)
Langkah awal yang dilakukan peneliti pada tahap ini yaitu menganalisis
permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik berdasarkan wawancara yang
dilakukan pra-pengembangan yang bertujuan untuk mengetahui kebutuhan peserta
didik agar dapat disesuaikan dengan perkembangan kurikulum K-13 revisi 2018
abad . Adapun hal-hal yang dianalisis oleh peneliti yaitu:
(a) Analisis Kurikulum
Analisis kurikulum dilakukan dengan mengkaji komponen-komponen
materi yaitu kompetensi dasar dan kompetensi inti untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum.
(b) Analisis Materi Pelajaran
Analisis materi pelajaran yang akan dilakukan peneliti pada kelas XI MIPA
Semester ganjil, melihat dari buku panduan peserta didik yang terdapat materi
kesetimbangan benda tegar, dinamika rotasi/momen inersia, elastisitas dan hukum
hooke, hukum pascal, fluida statis, fluida dinamis dan hukum Bernoulli, suhu dan
kalor, skala termometer. Sehingga peneliti akan mengambil materi “suhu dan
kalor” dalam membuat pengembangan LKPD berbasis masalah.
22
(c) Analisis LKPD
Analisis LKPD dilakukan untuk mengetahui bagaimana LKPD yang
digunakan oleh guru. Sehingga peneliti akan mengembangkan LKPD yang sesuai
dengan kebutuhan peserta didik
2. Tahap Design (Perancangan)
Kegiatan dilanjutkan dengan merealisasikan rancangan produk, dengan
membuat LKPD berbasis masalah sebagai media pembelajaran untuk peserta
didik yang mengacu pada tahap analisis.
3. Tahap Development (Pengembangan)
Tahap Development merupakan kegiatan validasi oleh tim validator untuk
mengetahui tingkat kelayakan LKPD berbasis masalah.
4. Tahap Implementasi Produk (Implementation)
Setelah LKPD berbasis masalah melalui tahap validasi oleh para ahli dan
dinyatakan layak, LKPD berbasis masalah diujikan kepada peserta didik untuk
mengetahui respon mereka terhadap kepraktisan dan keefektifan LKPD berbasis
masalah yang telah dikembangkan.
5. Tahap Evaluasi Produk (Evaluation)
Jika LKPD menunjukkan pada kriteria cukup layak, maka produk yang di
revisi dan hasil perbaikan akan diuji cobakan kepada peserta didik. Hasil uji coba
apabila guru dan peserta didik mengatakan bahwa LPKD baik dan menarik, maka
LKPD ini telah selesai dan menjadi produk akhir. Jika belum baik maka akan
dilakukan kembali perbaikan agar LKPD siap digunakan di sekolah.
23
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk memperoleh
data selama penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
lembar validasi, lembar angket respon guru, angket respon peserta didik dan soal
tes.
1. Lembar Validasi
Lembar validasi digunakan untuk mengukur tingkat kevalidan dari lembar
kerja peserta didik (LKPD) yang dikembangkan berupa angket validator (dosen
atau ahli).
2. Lembar angket respon guru dan peserta didik
Lembar angket respon guru dan peserta didik digunakan untuk mengetahui
kepraktisan respon dan kelayakan LKPD berbasis masalah yang telah
dikembangkan.
3. Tes soal
Tes yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui keefektifan
LKPD berbasis masalah yaitu pretest dan posttest. Pretest dilakukan sebelum
pembelajaran menggunakan LKPD berbasis masalah dan setelah pembelajaran
menggunakan LKPD berbasis masalah yaitu posttest.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Lembar validasi
Lembar validasi perangkat pembelajaran yang digunakan untuk memperoleh
informasi tentang kualitas bahan pembelajaran berdasarkan penilaian para
validator ahli. Lembar validasi yang digunakan yaitu lembar validasi instrumen
penelitian lembar kerja peserta didik (LKPD), angket respon guru dan peserta
24
didik.Informasi yang diperoleh melalui instrumen ini digunakan sebagai masukan
dalam merevisi perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan hingga
menghasilkan produk akhir yang valid.
2. Data kepraktisan
Data kepraktisan yang akan dibuat oleh peneliti berupa angket. Angket
respon guru dan angket respon peserta didik terhadap LKPD berbasis masalah
digunakan untuk menguji kepraktisan LKPD berbasis masalah. Angket uji
kepraktisan diberikan kepada guru fisika dan peserta didik kelas XI MIPA 3
SMAN 1 Tapalang.
3. Data Keefektifan
Data keefektifan LKPD berbasis masalah dikumpulkan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Soal pretest berupa pertanyaan diberikan kepada peserta didik dijawab sebelum
menggunakan LKPD berbasis masalah dan pertanyaan posttest yang dijawab
peserta didik setelah menggunakan LKPD berbasis masalah.
b. Data keefektifan diperoleh dari soal tes pilihan ganda dengan jumlah 20
pertanyaan.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk mengolah data hasil
pengembangan LKPD yaitu dengan menggunakan analisis deskriptif. Data yang
diperoleh dari hasil penelitian ini adalah data kualitatif dianalisis menggunakan
data kuantitatif. Analisis ini digunakan untuk mengolah data yang diperoleh
dalam bentuk analisis skor kriteria angket penelitian yang menggunakan skala
likert (1 sampai 5).
25
1. Data Validitas Dosen Ahli
Penilaian validasi dilakukan oleh 2 orang validator dengan aspek penilaian
yang sama dengan menggunakan analisis uji Gregory. Uji Gregory adalah
pengujian instrumen yang dilakukan oleh ahli berfungsi untuk mengetahui layak
atau tidak layaknya instrumen. Adapun rumusnya sebagai berikut:
Dengan bantuan tabel tabulasi silang 2 x 2 seperti dibawah ini (Retnawati.
2016:97-98)
Tabel 3.1 Tabel Tabulasi 2 x 2
Validator 1
Lemah
(1-2)
Kuat
(3-4)
Validator 2
Lemah
(1-2) A B
Kuat
(3-4) C D
Keterangan:
Vc = Validasi Contruck
A = Kedua ahli tidak setuju
B = Ahli I setuju, Ahli II tidak setuju
C = Ahli I tidak setuju, Ahli II setuju
D = Kedua ahli setuju
Kriteria validasi isi:
0,80 – 0,100 : Validitas isi sangat tinggi
0,60 – 0,79 : Validitas isi tinggi
0,40 – 0,59 : Validitas isi sedang
26
0,20 – 0,39 : Validitas isi rendah
0,00 – 0,19 : Validitas isi sangat rendah
2. Kepraktisan Angket Respon Guru dan Peserta Didik
Angket guru dan peserta didik menggunakan skala likert dengan penilaian
dapat dilihat berdasarkan tabel 3.2
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Item Angket Penelitian
No Kriteria Pernyataan Negatif Pernyataan Positif
1. Tidak Setuju 5 1
2. Kurang Setuju 4 2
3. Cukup Setuju 3 3
4. Setuju 2 4
5. Sangat Setuju 1 5
(Sugiyono, 2010)
Perhitungan skor masing-masing pernyataan, dicari persentase jawaban
keseluruhan responden dengan menggunakan rumus :
P =
x 100%
Keterangan :
P = Persentase
∑x = Jumlah jawaban responden dalam satu item
∑xi = Jumlah nilai ideal dalam item
Kriteria interpretasi skor angket dapat dilihat pada tabel berikut ini :
27
Tabel 3.3 Konversi Interval Persentase menjadi Kategori (Kepraktisan)
Interval Kriteria
80 Sangat Praktis
60 Praktis
40 Cukup Praktis
20 Kurang Praktis
0 Tidak Praktis
Sari (2015: 257)
3. Analisis Data Keefektifan LKPD berbasis masalah
Analisis keefektifan LKPD berbasis masalah menggunakan tes hasil belajar.
Ketuntasan hasil belajar peserta didik didasarkan pada Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah. Peserta didik
dikatakan berhasil dalam belajar jika memperoleh nilai minimal 75. Untuk
mengetahui keefektifan LKPD berbasis masalah yang dikembangkan
menggunakan uji N-Gain, maka tes hasil belajar dianalisis dengan rumus:
( ) ( ) ( )
( ) ( )
Ayuningtyas (2015:640)
Keterangan:
(Spost) = skor rata-rata pretest
(Spre) = skor rata-rata posttest
(Smaks) = skor maksimum
28
Adapun interpretasi ( ) yang diperoleh ditunjukkan pada tabel berikut:
Kriteria tingkat N-Gain adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kategori Tingkat N-Gain
Batasan Kategori
( )≥ 0,7 Tinggi
0,3≤( )˂0,7 Sedang
( )˂0,3 Rendah
Meltzer(2002)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN
A. Hasil Penelitian
Pengembangan pada penelitian ini menghasilkan LKPD Berbasis Masalah
pada materi suhu dan kalor di kelas XI MIPA di SMAN 1 Tapalang untuk melatih
kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang valid berdasarkan penilaian
ahli dan berdasarkan respon guru dan peserta didik.
1. Analisis (Analysis)
Penelitian ini dimulai dengan analisis kebutuhan yang dilakukan dengan
observasi di lapangan dengan cara wawancara terhadap guru. Wawancara
dilakukan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya LKPD yang digunakan dan
bagaimana yang benarnya sehingga diketahui kebutuhan LKPD di SMAN 1
Tapalang bagaimana. Ternyata LKPD yang dibutuhkan adalah LKPD yang dapat
melatih peserta didik untuk melatih keterampilan berpikir agar dapat memecahkan
masalah bukan hanya belajar teori-teori namun bagaimana caranya diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam permasalahan fisika. Data yang
diperoleh dari hasil observasi adalah sebagai berikut:
a. Analisis Kurikulum
Kurikulum yang diterapkan di SMAN 1 Tapalang adalah kurikulum 2013
revisi 2018 yang menekankan peserta didik untuk mampu mengembangkan sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta mengimplementasikannya di kehidupan
sehari-hari untuk mampu memecahkan masalah.
30
b. Analisis Materi Pelajaran
Selama ini materi pelajaran yang digunakan hanyalah bersifat konseptual
saja. Peserta didik hanya dilatih untuk membaca, mencatat, mendengar dan
penyajian materi monoton karena hanya berpusat pada buku paket sebagai sumber
informasi bagi peserta didik sedangkan peserta didik membutuhkan materi yang
nyata atau kontekstual. Materi tersebut dapat diperoleh melalui percobaan
sederhana yang peneliti tawarkan dengan tujuan untuk melatih keterampilan
berpikir peserta didik dalam pemecahan masalah fisika.
c. Analisis LKPD
LKPD yang digunakan oleh guru di SMAN 1 Tapalang adalah LKPD
yang hanya menyajikan percobaan saja tidak ada materi pendukung, gambar yang
dapat menarik minat dan motivasi peserta didik dalam belajar. Sedangkan peserta
didik membutuhkan LKPD yang memiliki tampilan menarik serta dilengkapi
dengan gambar pendukung agar peserta didik merasa senang membaca LKPD dan
peserta didik membutuhkan LKPD dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami
serta berkaitan dunia nyata atau kehidupan sehari-hari agar peserta didik lebih
mudah melatih keterampilan berpikir untuk memecahkan masalah.
2. Desain (Design)
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka proses perancangan
atau pembuatan LKPD berbasis masalah pada materi suhu dan kalor adalah
menyesuaikan standar kompetensi dasar, kompetensi inti dan indikator
berdasarkan kurikulum 2013 revisi 2018. Menentukan ukuran kertas A4. Ukuran
dan jenis font yang digunakan adalah 12 Times New Roman. Desain produk
pengembangan LKPD berbasis masalah terdiri dari cover , halaman isi LKPD,
31
dasar teori yang dilengkapi dengan gambar pendukung, pengajuan masalah dan
evaluasi berupa soal tes. Desain awal produk dapat dilihat pada flowchart atau
bagan desain sebagai berikut:
Gambar 4.1 Flowchart atau bagan desain awal LKPD berbasis masalah
Teori Dasar
Suhu dan Kalor KD
(Kompetensi Dasar)
Indikator
Dilengkapi
gambar yang
menarik
Terdapat info
sains
KI
(Kompetensi Inti)
Pembagian
materi jelas
Mengorientasi peserta
didik pada masalah
LKPD Berbasis Masalah
Mengorganisasikan
peserta didik untuk
belajar
Membimbing pengalaman
individu/kelompok
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
Evaluasi
Analisis Kebutuhan
(Need Assesment)
Analisis
kurikulum
Analisis Materi
Pelajaran
Analisis LKPD
32
3. Pengembangan (Development)
Pada tahap pengembangan, perangkat pembelajaran dikembangkan dengan
menerapkan kerangka produk awal yang telah dibuat. Setelah produk awal selesai
dibuat maka akan divalidasi dan dinilai oleh validator.
Pengembangan produk LKPD berbasis masalah dibuat berdasarkan dengan
sintaks pembelajaran berbasis masalah. Tahapan pengembangan produk dan
penerapan desain LKPD sesuai dengan flowchart.
Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat cover LKPD sederhana
dengan kombinasi warna dan gambar yang menarik.
Gambar 4.2 Cover LKPD
Cover LKPD berada pada halaman pertama, terdapat judul materi pelajaran
“suhu dan kalor”, tagline SMA/MA Kelas XI. Pada bagian bawah terdapat
penulisan kelas/semester, hari/tanggal dan nama kelompok.
33
Gambar 4.3 Tampilan Kompetensi
Pada tampilan kompetensi terdapat kompetensi dasar, kompetensi inti dan
indikator yang sesuai dengan kurikulum di sekolah yaitu kurikulum 2013.
Gambar 4.4 Tampilan Teori Dasar
Pada tampilan teori dasar terdapat beberapa gambar pendukung untuk
menarik minat belajar serta dilengkapi dengan info sains untuk menambah
pengetahuan baru bagi peserta didik.
34
Gambar 4.5 Tampilan Pengajuan Masalah dan Percobaan
Pada halaman ini terdapat pengajuan masalah untuk mendorong minat dan
memotivasi peserta didik aktif dalam pembelajaran serta pada bagian percobaan
dilengkapi dengan judul percobaan, rumusan masalah, tujuan percobaan,
hipotesis, variabel percobaan, alat dan bahan, prosedur percobaan, hasil
pengamatan, analisis, kesimpulan dan evaluasi.
a.Perbaikan Desain
Setelah desain LKPD di validasi oleh validator 1 dan 2, peneliti melakukan
revisi terhadap desain LKPD yang dikembangkan berdasarkan saran atau
masukan. Adapun saran atau masukan untuk diperbaiki adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Saran/masukan validasi 1 dan 2
No. Aspek Saran/masukan Perbaikan
1.
Format
- Materi yang disajikan
terlalu singkat
- Penyesuaian materi
- Materi sudah diperbaiki
-Materi sudah diperbaiki
dan disusun berdasarkan
setiap percobaan
2. Isi - Hipotesis dan lain-lain.
Berikan untuk peserta didik
menjawab
- Praktikum yang dirancang
terlalu sederhana untuk
tingkat SMA
- Sudah diperbaiki
- Sudah diperbaiki
35
3. Bahasa - Bahasa yang digunakan
buat lebih sederhana
- perhatikan EYD dan
penulisan dengan tepat
- sudah diperbaiki
- sudah diperbaiki
Berikut adalah perbaikan LKPD berdasarkan saran/masukan validator 1 dan
2 yang disajikan dalam gambar sebagai berikut :
Gambar 4.6 Cover LKPD Sebelum Revisi
Gambar 4.7 Cover LKPD Sesudah Revisi
Pada Gambar 4.7 Dilakukan perbaikan pada bagian cover atas saran atau
masukan dari salah satu validator. Alasan revisi pada gambar 4.7 karena bagian
cover sebelumnya pada gambar 4.6 terlihat bahwa tidak ada penulisan
kelas/kelompok, hari/tanggal dan nama kelompok.
36
Gambar 4.8 Sebelum revisi pada indikator, materi dan letaknya
Gambar 4.9 Setelah revisi pada indikator, materi dan letaknya
Pada Gambar 4.9 Dilakukan perbaikan pada penambahan indikator, materi
dan letaknya atas saran atau masukan dari salah satu validator. Alasan revisi pada
gambar 4.8 adalah penambahan indikator, materi yang disajikan terlalu singkat
dan letak materi tidak sesuai karena materi sebelum direvisi berada di akhir
setelah melakukan percobaan yang seharusnya materi berada sebelum melakukan
percobaan.
37
Gambar 4.10 Sebelum Revisi Hipotesis
Gambar 4.11 Setelah Revisi Hipotesis
Pada Gambar 4.11 validator memberikan saran atau masukan pada hipotesis
percobaan. Alasan perbaikan hipotesis dilakukan pada gambar 4.10 karena pada
bagian hipotesis di percobaan sudah terjawab sedangkan sebaiknya bagian
hipotesis peserta didik yang menjawab sendiri atau menuliskan sendiri di LKPD.
38
Gambar 4.12 Sebelum revisi penulisan EYD dan penulisan dengan tepat
Gambar 4.13 Sesudah revisi penulisan EYD dan penulisan dengan tepat
Pada Gambar 4.13 validator memberikan saran atau masukan pada
penulisan EYD dan penulisan yang tepat. Alasan perbaikan dilakukan pada
gambar 4.12 karena dalam LKPD yang telah dibuat terdapat kesalahan penulisan
dan ada beberapa kalimat yang rancu.
b. Data Hasil Validasi
Validasi dilakukan oleh 2 dosen fisika UNISMUH yang bertujuan untuk
mengetahui tingkat kelayakan LKPD berbasis masalah yang telah dikembangkan.
Hasil validasi dihitung dengan uji Gregory, penilaian dua orang ahli
dimasukkan ke dalam tabulasi silang 2 x 2 yang terdiri dari kolom A, B, C, dan D.
Kolom A adalah sel yang menunjukkan ketidaksetujuan kedua penilai. Kolom B
39
dan C adalah sel yang menunjukkan perbedaan pandangan antara penilai pertaa
dan kedua ( penilai pertama setuju, penilai kedua tidak setuju atau sebaliknya).
Kolom D adalah sel yang menunjukkan persetujuan antara kedua penilai. Validasi
isi adalah banyaknya pernyataan angket pada kolom D dibagi dengan banyaknya
pernyataaan A + B + C + D. Persentase rata-rata diperoleh dari jumlah persentase
(%) total semua aspek dibagi dengan banyaknya aspek. Setelah memperoleh
hasilnya, sehingga diperoleh kriteria yang telah ditentukan.
Tabel 4.2 Hasil Validasi LKPD Oleh Validator
No
Aspek
Penilaian
Pernyataan
Penilaian
Validator
Rat
a-
rata
Tingkat
Relevan
si
Persenta
se ( %)
1 2
1. Format 1. Kejelasan
pembagian
materi
2. Sistem
penomoran jelas
3. Jenis dan ukuran
huruf sesuai
4. Kesesuaian tata
letak gambar,
grafik maupun
tabel
5. Teks dan
Ilustrasi
seimbang
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
D
D
D
D
75
2. Isi 1. Kesesuaian
LKPD dengan
bahan ajar
2. Isi LKPD mudah
dipahami dan
kontekstual
3. Aktivitas peserta
didik
dirumuskan
dengan jelas dan
operasional
3
3
3
4
3
4
3,5
3
3,5
D
D
D
84,4
40
4. Kesesuaian isi
materi dan tugas-
tugas dengan
alokasi waktu
yang ada
4
3
3,5
D
3. Bahasa 1. Bahasa dan
istilah yang
digunakan dalam
LKPD mudah
dipahami
2. Bahasa yang
digunakan benar
sesuai EYD dan
menggunakan
arahan/petunjuk
yang jelas
sehingga tidak
menimbulkan
penafsiran
ganda.
3
3
4
3
3,5
3
D
D
81,3
4. Kegunaan
LKPD
1. Penggunaan
LKPD Sebagai
bahan ajar bagi
guru
2. Penggunaan
LKPD sebagai
pedoman belajar
bagi peserta
didik
4
4
3
3
3,5
3,5
D
D
87,5
Rata-rata 82,1
Keterangan:
Validator I: Dewi Hikmah Marisda, S.Pd,.M.P.d
Validator II: Ana Dhiqfaini Sultan, S.Pd,.M.P.d
Berdasarkan Tabel 4.1 hasil validasi LKPD oleh validator menunjukkan
bahwa pada aspek format pada pernyataan pertama kejelasan pembagian materi
diperoleh nilai rata-rata penilaian validator sebesar 3 masuk dalam tingkat
41
relevansi D, kedua sistem penomoran jelas diperoleh nilai rata-rata sebesar 3
masuk dalam relevansi D, ketiga jenis dan ukuran huruf sesuai diperoleh nilai
rata-rata sebesar 3 masuk dalam tingkat relevansi D, keempat kesesuaian tata
letak, gambar, grafik maupun tabel diperoleh nilai rata-rata sebesar 3 masuk
dalam tingkat relevansi D, kelima teks dan ilustrasi seimbang diperoleh nilai rata-
rata sebesar 3 masuk dalam tingkat relevansi C. Dengan demikian diperoleh nilai
persentase dari aspek format dari seluruh pernyataan sebesar 75% masuk dalam
kategori layak.
Hasil validasi LKPD oleh validator menunjukkan bahwa pada aspek isi pada
pernyataan pertama kesesuaian LKPD dengan bahan ajar diperoleh nilai rata-rata
penilaian validator sebesar 3,5 masuk dalam tingkat relevansi D, kedua isi LKPD
mudah dipahami dan konteksetual diperoleh nilai rata-rata sebesar 3 masuk dalam
relevansi D, ketiga aktivitas peserta didik dirumuskan dengan jelas dan
operasional diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,5 masuk dalam tingkat relevansi D,
keempat kesesuaian isi materi dan tugas-tugas dengan alokasi waktu yang ada
diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,5 masuk dalam tingkat relevansi D. Dengan
demikian diperoleh nilai persentase dari aspek isi dari seluruh pernyataan sebesar
84,4% masuk dalam kategori sangat layak.
Hasil validasi LKPD oleh validator menunjukkan bahwa pada aspek bahasa
pada pernyataan pertama bahasa dan istilah yang digunakan dalam LKPD mudah
dipahami diperoleh nilai rata-rata penilaian validator sebesar 3,5 masuk dalam
tingkat relevansi D, kedua bahasa yang digunakan benar sesuai EYD dan
menggunakan arahan/petunjuk yang jelas sehingga tidak menimbulkan penafsiran
ganda diperoleh nilai rata-rata sebesar 3 masuk dalam relevansi D. Dengan
42
demikian diperoleh nilai persentase dari aspek isi dari seluruh pernyataan sebesar
81,3% masuk dalam kategori sangat layak.
Hasil validasi LKPD oleh validator menunjukkan bahwa pada aspek
kegunaan LKPD pada pernyataan pertama penggunaan LKPD sebagai bahan ajar
bagi guru diperoleh nilai rata-rata penilaian validator sebesar 3,5 masuk dalam
tingkat relevansi D, kedua penggunaan LKPD sebagai bahan ajar bagi peserta
didik diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,5 masuk dalam relevansi D. Dengan
demikian diperoleh nilai persentase dari aspek isi dari seluruh pernyataan sebesar
87,5% masuk dalam kategori sangat layak.
Hasil perhitungan terlihat pada setiap aspek mulai dari format, isi, bahasa,
dan kegunaan LKPD diperoleh kriteria “sangat layak” dengan setiap aspek
memperoleh nilai persentase yaitu aspek format sebesar 75%, aspek isi sebesar
84,4%, aspek bahasa sebesar 81,3% dan aspek kegunaan LKPD sebesar 87,5%.
Dari keempat persentase aspek tertinggi diperoleh pada aspek kegunaan LKPD
yaitu 87,5% sedangkan penilaian aspek terendah ditunjukkan pada aspek format
yaitu 75%. Rata-rata yang diperoleh pada setiap aspek yaitu sebesar 82,1
termasuk dalam kriteria “Sangat Layak”. Hasil uji validitas dengan
mengggunakan uji Gregory diperoleh koefisien validitas yaitu 0.92 yang berarti
menunjukkan bahwa setiap aspek secara keseluruhan valid dan dalam kategori
sangat tinggi.
43
4. Implementasi
a. Data Hasil Angket Respon Guru
Hasil penilaian dilakukan oleh 1 orang guru fisika SMAN 1 Tapalang.
Angket respon guru dinilai dengan menggunakan skala likert dengan 5 alternatif
jawaban yaitu sangat setuju, setuju, cukup setuju, kurang setuju dan tidak setuju.
Respon guru fisika terhadap pengembangan LKPD Berbasis Masalah dapat dilihat
pada Tabel 4.2 Berikut:
Tabel 4.3 Hasil Respon Guru
N
O
Pernyataan
Jumlah Peserta Didik
yang Merespon
Jumlah Persentase
(%) SS S CS KS TS
1 Penyajian LKPD
32
91
1.1 Tampilan
LKPD menarik
minat belajar
saya
0
1
0
0
0
1.2 Isi materi
LKPD tercetak
jelas dan mudah
dibaca
1
0
0
0
0
1.3 LKPD berisi
gambar-gambar
pendukung yang
menarik
0
1
0
0
0
1.4 Kelengkapan
komponen (KD,
KI, Indikator,
Teori dasar, dan
pengajuan
masalah) dalam
LKPD
1
0
0
0
0
1.5 Penggunaan
jenis huruf dan
ukuran huruf
mudah dibaca
1
0
0
0
0
1.6 Tampilan
penyajian
LKPD
44
membosankan
dan tidak
menarik minat
belajar peserta
didik
1 0 0 0 0
1.7 Menciptakan
kemampuan
bertanya peserta
didik
0
1
0
0
0
2. Materi LKPD
32
91
2.1 kesesuaian
materi dengan
kompetensi
dasar
0
1
0
0
0
2.2 Tugas dalam
LKPD
membantu saya
dalam
memahami
materi
0
1
0
0
0
2.3 Kedalaman
materi sesuai
dengan tujuan
pembelajaran
0
1
0
0
0
2.4 Informasi
dalam LKPD
memberikan
pengetahuan
baru bagi
peserta didik
0
1
0
0
0
2.5 Keakuratan
istilah yang
digunakan
0
1
0
0
0
2.6 Tugas dalam
LKPD membantu
peserta didik dalam
memahami materi
0
1
0
0
0
2.7 Percobaan di
dalam LKPD
membuat belajar
jadi lebih mandiri
bagi peserta didik
0
1
0
0
0
45
2.8 Contoh
penerapan materi
dapat ditemukan
dalam kehidupan
sehari-hari
0
1
0
0
0
3 Bahasa LKPD
20
80
3.1 Petunjuk
penggunaan
LKPD mudah
dipahami
0
1
0
0
0
3.2 Istilah-istilah
yang digunakan
dalam LKPD
dapat
dimengerti
0
1
0
0
0
3.3 Kalimat yang
digunakan
dalam LKPD
mudah dipahami
0
1
0
0
0
3.4 Petunjuk tugas
dan praktikum
mudah dipahami
0
1
0
0
0
3.5 LKPD
menggunakan
kalimat yang
tidak
menimbulkan
makna ganda
0
1
0
0
0
4
LKPD berbasis
masalah
4.1 LKPD
menyajikan soal
yang dapat
membimbing
peserta didik
untuk mengasah
kemampuan
kognitif
1
0
0
0
0
4.2 LKPD
memfasilitasi
peserta didik
untuk
46
melaksanakan
proses belajar
dengan
memecahkan
masalah secara
kritis dan kreatif
0 1 0 0
0 13 87
4.3 LKPD
membantu
peserta didik
melakukan
analisis dan
evaluasi
terhadap
pemecahan
masalah
0
1
0
0
0
Jumlah Total
349
Persentase Rata-rata
87,25%
Kriteria Sangat Praktis
Sumber data pengolahan
Hasil perhitungan menunjuk bahwa pada aspek penyajian terdapat 7 butir
pernyataan mendapat nilai 32 dengan persentase sebesar 91% masuk dalam
kriteria sangat praktis. Pada aspek materi terdapat 8 pernyataan dengan nilai
perolehan 32 dengan persentase 91% masuk dalam kriteria sangat praktis.
Sementara pada aspek bahasa diperoleh nilai sebesar 20 dengan jumlah
pernyataan 5 butir dengan persentase sebesar 80% masuk dalam kriteria praktis.
Sedangkan pada aspek LKPD berbasis masalah terdapat 3 butir pernyataan
mendapat nilai 13 dengan persentase sebesar 87% masuk dalam kriteria sangat
praktis.
47
Berdasarkan penilaian keseluruhan angket respon guru dengan 23 butir
pernyataan mendapatkan nilai sebesar 97 dengan persentase 349% sedangkan
persentase rata-rata diperoleh sebesar 87,25% masuk dalam kriteria sangat praktis.
Adapun skor penilaian pada hasil respon angket guru dapat dilihat juga pada
diagram dari setiap aspek sebagai berikut :
Gambar 4.14 Diagram hasil respon guru
b. Hasil Angket Respon Peserta Didik
Hasil uji coba kelompok kecil pada peserta didik kelas XI MIPA 3 SMAN 1
Tapalang yang berjumlah 19 orang peserta didik. Uji coba ini menghasilkan
penilaian respon peserta didik terhadap pengembangan LKPD berbasis masalah
yang dikembangkan. Data ini selanjutnya dianalisis untuk mengetahui hasil
respon peserta didik.
74
76
78
80
82
84
86
88
90
92
Penyajian Materi Bahasa LKPD Berbasis
Masalah
48
Tabel 4.4 Hasil Respon Peserta Didik
NO
Pernyataan
Jumlah Peserta Didik
yang Merespon
Persentase (%)
SS S CS KS TS SS S CS KS TS
1 Penyajian LKPD
1.1 Tampilan
LKPD menarik
minat belajar
saya
9
7
3
0
0
47,
37
36,
84
15,
79
0
0
1.2 Isi materi
LKPD tercetak
jelas dan mudah
dibaca
7
12
0
0
0
36,
84
63,
16
0
0
0
1.3 LKPD berisi
gambar-gambar
pendukung yang
menarik
9
7
2
1
0
47,
37
36,
84
10,
53
5,2
6
0
1.4 Kelengkapan
komponen (KD,
KI, Indikator,
Teori dasar, dan
pengajuan
masalah) dalam
LKPD
4
13
2
0
0
21,
05
68,
42
10,
53
0
0
1.5 Penggunaan
jenis huruf dan
ukuran huruf
mudah dibaca
10
8
1
0
0
52,
63
42,
11
5,2
6
0
0
1.6 Tampilan
penyajian
LKPD
membosankan
dan tidak
menarik minat
belajar saya
0
2
1
6
8
0
10,
53
5,2
6
31,
58
42,
11
2. Materi LKPD
2.1 Informasi
dalam LKPD
memberikan
pengetahuan
baru bagi saya
10
8
0
1
0
52,
63
42,
11
0
5,2
6
0
2.2 Tugas dalam
LKPD
membantu saya
10
9
0
0
0
52,
47,
0
0
0
49
dalam
memahami
materi
63 37
2.3 Percobaan yang
terterah diLKPD
mendukung
saya untuk
belajar secara
mandiri
7
8
4
0
0
36,
84
42,
11
21,
05
0
0
2.4 Contoh
penerapan
materi dalam
LKPD dapat
ditemukan
dalam
kehidupan
sehari-hari
6
10
2
1
0
31,
58
52,
63
10,
53
5,2
6
0
2.5 Materi yang
disajikan sesuai
dengan tujuan
pembelajaran
4
13
2
0
0
21,
05
68,
42
10,
53
0
0
2.6 Materi yang
disajikan dalam
LKPD sangat
sulit saya
pahami
2
2
2
7
6
10,
53
10,
53
10,
53
36,
84
31,
57
3 Bahasa LKPD
3.1 Petunjuk
penggunaan
LKPD mudah
dipahami
6
10
2
1
0
31,
57
52,
63
10,
53
5,2
6
0
3.2 Istilah-istilah
yang digunakan
dalam LKPD
dapat
dimengerti
6
8
4
1
0
31,
58
42,
11
21,
05
5,2
6
0
3.3 Kalimat yang
digunakan
dalam LKPD
mudah dipahami
6
9
3
1
0
31,
58
47,
37
15,
79
5,2
6
0
3.4 Petunjuk tugas
dan praktikum
mudah dipahami
9 5 4 1 0 47,
37
26,
32
21,
05
5,2
6
0
3.5 LKPD
menggunakan
kalimat yang
tidak
menimbulkan
3
10
3
3
0
15,
79
52,
63
15,
79
15,
79
0
50
makna ganda
3.6 Penggunaam
bahasa dan
kalimat sulit
untuk saya
pahami
1
2
0
11
5
5,2
6
10,
53
0
57,
89
26,
32
4 LKPD Berbasis
Masalah
4.1 LKPD
menyajikan soal
yang dapat
membimbing
saya untuk
mengasah
kemampuan
pemecahan
masalah
21,
05
52,
63
21,
05
0
5,2
6
4
10
4
0
1
4.2 LKPD
memfasilitasi
saya untuk
melaksanakan
proses belajar
dengan
memecahkan
masalah secara
mudah
6
8
5
0
0
31,
57
42,
11
26,
32
0
0
4.3 LKPD
membantu saya
melakukan
analisis dan
evaluasi
terhadap
pemecahan
masalah
6
7
6
0
0
31,
57
36,
84
31,
58
0
0
4.4 Soal-soal dalam
LKPD sangat
sulit saya
pahami
1
1
4
6
7
5,2
6
5,2
6
21,
05
31,
58
36,
84
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek penyajian bagian 1.1
menunjukkan bahwa persentase nilai tertinggi didapat dari kategori sangat setuju
sebesar 47,37 % masuk dalam kriteria cukup praktis, pada bagian 1.2 diperoleh
nilai tertinggi didapat dari kategori setuju sebesar 63,16% masuk dalam kriteria
51
praktis, pada bagian 1.3 diperoleh nilai tertinggi didapat dari kategori sangat
setuju sebesar 47,37% masuk dalam kriteria cukup praktis, pada bagian 1.4
diperoleh nilai tertinggi didapat dari kategori sangat setuju sebesar 68,42% masuk
dalam kriteria praktis, selanjutnya pada bagian 1.5 diperoleh nilai tertinggi pada
kategori sangat menarik sebesar 52,63 % masuk dalam kriteria cukup praktis,
sedangkan pada bagian 1.6 diperoleh nilai tertinggi pada kategori tidak setuju
sebesar 42,11% masuk dalam kriteria cukup praktis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek materi bagian 2.1
menunjukkan bahwa persentase nilai tertinggi didapat dari kategori sangat setuju
sebesar 52,63 % masuk dalam kriteria cukup praktis, pada bagian 2.2 diperoleh
nilai tertinggi didapat dari kategori sangat setuju sebesar 52,63% masuk dalam
kriteria cukup praktis, pada bagian 2.3 diperoleh nilai tertinggi didapat dari
kategori setuju sebesar 42,11% masuk dalam kriteria cukup praktis, pada bagian
2.4 diperoleh nilai tertinggi didapat dari kategori setuju sebesar 52,63% masuk
dalam kriteria cukup praktis, selanjutnya pada bagian 2.5 diperoleh nilai tertinggi
pada kategori setuju sebesar 68,42% masuk dalam kriteria praktis, sedangkan
pada bagian 2.6 diperoleh nilai tertinggi pada kategori kurang setuju sebesar
36,84% masuk dalam kriteria kurang praktis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek bahasa bagian 3.1
menunjukkan bahwa persentase nilai tertinggi didapat dari kategori setuju sebesar
52,63 % masuk dalam kriteria cukup praktis, pada bagian 3.2 diperoleh nilai
tertinggi didapat dari kategori setuju sebesar 42,11% masuk dalam kriteria cukup
praktis, pada bagian 3.3 diperoleh nilai tertinggi didapat dari kategori setuju
sebesar 47,37% masuk dalam kriteria cukup praktis, pada bagian 3.4 diperoleh
52
nilai tertinggi didapat dari kategori sangat setuju sebesar 47,37% masuk dalam
kriteria cukup praktis, selanjutnya pada bagian 3.5 diperoleh nilai tertinggi pada
kategori setuju sebesar 52,63% masuk dalam kriteria praktis, sedangkan pada
bagian 3.6 diperoleh nilai tertinggi pada kategori kurang setuju sebesar 57,89%
masuk dalam kriteria cukup praktis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek LKPD berbasis masalah
bagian 4.1 menunjukkan bahwa persentase nilai tertinggi didapat dari kategori
setuju sebesar 52,63 % masuk dalam kriteria cukup praktis, pada bagian 4.2
diperoleh nilai tertinggi didapat dari kategori setuju sebesar 42,11% masuk dalam
kriteria cukup praktis, pada bagian 5.3 diperoleh nilai tertinggi didapat dari
kategori setuju sebesar 36,84% masuk dalam kriteria kurang menarik, selanjutnya
pada bagian 2.4 diperoleh nilai tertinggi didapat dari kategori tidak setuju sebesar
36,84% masuk dalam kriteria kurang praktis.
Tabel 4.5 Hasil Respon Peserta Didik
Berdasarkan hasil respon peserta didik berdasarkan pernyataan positif dan
negatif diperoleh nilai rata-rata sebesar 51,98% dengan kriteria cukup praktis.
Adapun rinciannya yaitu dari aspek penyajian diperoleh nilai tertinggi pada
pernyataan positif dari kategori setuju sebesar 68,42% peserta didik setuju dari
aspek penyajian 1.4 dan pernyataan negatif dari kategori tidak setuju sebesar
No.
Aspek
Pernyataan
Persentase
(%)
Keterangan Positif Negatif
1. Penyajian 68,42 42,11 55,27 Cukup
2. Materi 68,42 36,84 52,63 Cukup
3. Bahasa 52,63 57,89 55,26 Cukup
4. LKPD Berbasis
Masalah
52,63 36,84 44,74 Cukup
Rata-rata 51,98 Cukup
53
42,11% dari aspek penyajian 1.6 dapat dilihat pada tabel 4.4, dengan persentase
55,27% kriteria cukup praktis. Pada aspek materi diperoleh nilai tertinggi pada
pernyataan positif dari kategori setuju sebesar 68,42% peserta didik setuju dari
aspek materi 2.5 dan pernyataan negatif dari kategori kurang setuju sebesar
36,84% dari aspek materi 2.6, dengan persentase 52,63% kriteria cukup praktis.
Selanjutnya pada aspek bahasa diperoleh nilai tertinggi pada pernyataan positif
dari kategori setuju sebesar 52,63% peserta didik setuju dari aspek bahasa 3.1 dan
pernyataan negatif dari kategori kurang setuju sebesar 57,89% dari aspek bahasa
3.6 dengan persentase 55,26% kriteria cukup praktis. Sedangkan aspek LKPD
berbasis masalah diperoleh nilai tertinggi pada pernyataan positif dari kategori
setuju sebesar 57,89% peserta didik setuju dari aspek LKPD berbasis masalah 4.1
dan pernyataan negatif dari kategori tidak setuju sebesar 57,89% dari aspek LKPD
berbasis masalah 4.4 dengan persentase 44,74% kriteria cukup praktis.
Adapun skor penilaian pada hasil respon angket peserta didik dapat dilihat
juga pada diagram yang berikut :
Gambar 4.15 Diagram Respon Peserta Didik
0
10
20
30
40
50
60
Penyajian Materi Bahasa LKPD BerbasisMasalah
Series1
54
c. Data keefektifan
Data keefektifan diambil berdasarkan hasil belajar peserta didik dengan
melakukan tes soal posttest dan pretest pilihan ganda dan dihitung menggunakan
uji N-Gain.
Tabel 4.6 Hasil Respon Peserta Didik
Batasan N-Gain Kategori
( )≥ 0,7 Tinggi
0,3≤( )˂0,7 0,37 Sedang
( )˂0,3 Rendah
Sumber: Data hasil pengolahan
Berdasarkan tabel 4.6 hasil perhitungan uji N-Gain rata-rata yang
diperoleh adalah 0,37 maka keefektifan LKPD masuk dalam kategori sedang ini
menunjukkan bahwa LKPD cukup efektif bagi peserta didik.
d. Perbaikan Angket Guru dan Peserta Didik
1. Angket Respon Guru
Tabel 4.7 Sebelum dan sesudah revisi pada angket respon guru
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Penyajian LKPD
1. Tampilan LKPD menarik
2. Isi LKPD tercetak jelas
3. LKPD berisi gambar-gambar
pendukung yang menarik
4. Kelengkapan komponen
dalam LKPD
5. Penggunaan bentuk dan
ukuran huruf mudah dibaca
6. Konsistensi isi LKPD dengan
daftar isi
1. Tampilan LKPD menarik minat
belajar peserta didik
2. Isi materi LKPD tercetak jelas
dan mudah dibaca
3. LKPD berisi gambar-gambar
pendukung yang menarik
4. Kelengkapan komponen( KD,
KI, Indikator, teori dasar dan
pengajuan masalah) dalam LKPD
5. Penggunaan jenis huruf dan
55
7. Mendorong rasa ingin tahu
peserta didik
8. Menciptakan kemampuan
bertanya peserta didik
ukuran huruf mudah dibaca
6. Mendorong rasa ingin tahu
peserta didik
7. Menciptakan kemampuan
bertanya peserta didik
Materi LKPD
9. Kesesuaian materi dengan
kompetensi dasar
10. Kedalaman materi sesuai
dengan tujuan pembelajaran
11. Keakuratan konsep dan
definisi yang digunakan
12. Informasi dalam LKPD
memberikan pengetahuan
baru bagi peserta didik
13. Keakuratan istilah yang
digunakan
14. Tugas dalam LKPD
membantu peserta didik
dalam memahami materi
15. Percobaan di dalam LKPD
membuat belajar jadi lebih
mandiri bagi peserta didik
16. Contoh penerapan materi
dapat ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari
8. Kesesuaian materi dengan
kompetensi dasar
9. Kedalaman materi sesuai dengan
tujuan pembelajaran
10. Keakuratan konsep dan definisi
yang digunakan
11. Informasi dalam LKPD
memberikan pengetahuan baru
bagi peserta didik
12. Keakuratan istilah yang
digunakan
13. Tugas dalam LKPD membantu
peserta didik dalam memahami
materi
14. Percobaan di dalam LKPD
membuat belajar jadi lebih
mandiri bagi peserta didik
15. Contoh penerapan materi dapat
ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari
Bahasa LKPD
56
17. Petunjuk penggunaan LKPD
mudah dipahami
18. Istilah-istilah yang digunakan
dalam LKPD dapat
dimengerti
19. Kalimat yang digunakan
dalam LKPD mudah
dipahami
20. Petunjuk tugas & praktikum
mudah dipahami
21. LKPD menggunakan kalimat
yang tidak menimbulkan
makna ganda
16. Petunjuk penggunaan LKPD
mudah dipahami
17. Istilah-istilah yang digunakan
dalam LKPD dapat dimengerti
18. Kalimat yang digunakan dalam
LKPD mudah dipahami
19. Petunjuk tugas & praktikum
mudah dipahami
20. LKPD menggunakan kalimat
yang tidak menimbulkan makna
ganda
LKPD Berbasis Masalah
22. LKPD menyajikan soal yang
dapat membimbing peserta
didik untuk mengasah
kemampuan kognitif
23. LKPD memfasilitasi peserta
didik untuk melaksanakan
proses belajar dengan
memecahkan masalah secara
kritis dan kreatif
24. LKPD membantu peserta
didik melakukan analisis dan
evaluasi terhadap pemecahan
masalah
21. LKPD menyajikan soal yang
dapat membimbing peserta didik
untuk mengasah kemampuan
kognitif
22. LKPD memfasilitasi peserta
didik untuk melaksanakan proses
belajar dengan memecahkan
masalah secara kritis dan kreatif
23. LKPD membantu peserta didik
melakukan analisis dan evaluasi
terhadap pemecahan masalah
Berdasarkan saran/masukan dari salah satu validator maka dilakukan
beberapa perbaikan/revisi pada angket respon guru. Alasan dilakukannya
57
perbaikan karena dalam angket respon sebelum revisi terdapat beberapa kalimat
ambigu (kurang jelas).
2. Angket Respon Peserta Didik
Tabel 4.8 Sebelum dan sesudah revisi angket respon peserta didik
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Penyajian LKPD
1. Tampilan LKPD menarik
2. Isi LKPD tercetak jelas
3. LKPD berisi gambar-
gambar pendukung yang
menarik
4. Kelengkapan komponen
dalam LKPD
5. Penggunaan bentuk dan
ukuran huruf mudah dibaca
1. Tampilan LKPD menarik minat
Belajar saya
2. Isi materi LKPD tercetak jelas
dan mudah dibaca
3. LKPD berisi gambar-gambar
pendukung yang menarik
4. Kelengkapan komponen
(KD,KI,Indikator, teori dasar dan
pengajuan masalah) dalam LKPD
5. Penggunaan jenis huruf dan
ukuran huruf mudah dibaca
6. Tampilan penyajian LKPD
membosankan dan tidak menarik
minat belajar saya
Materi LKPD
6. Informasi dalam LKPD
memberikan pengetahuan
baru bagi saya
7. Tugas dalam LKPD
membantu saya dalam
memahami materi
8. Percobaan di dalam LKPD
membuat belajar jadi lebih
mandiri
9. Contoh penerapan materi
dapat ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari
10. Kedalaman materi sesuai
dengan tujuan pembelajaran
7. Informasi dalam LKPD
memberikan pengetahuan baru
bagi saya
8. Tugas dalam LKPD membantu
saya dalam memahami materi
9. Percobaan yang terterah di LKPD
mendukung saya untuk belajar
secara mandiri
10. Contoh penerapan materi dalam
LKPD dapat ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari
11. Materi yang disajikan sesuai
dengan tujuan pembelajaran
12. Materi yang disajikan dalam
LKPD sangat sulit saya pahami
Bahasa LKPD
58
11. Petunjuk penggunaan LKPD
mudah dipahami
12. Istilah-istilah yang
digunakan dalam LKPD
dapat dimengerti
13. Kalimat yang digunakan
dalam LKPD mudah
dipahami
14. Petunjuk tugas & praktikum
mudah dipahami
15. LKPD menggunakan
kalimat yang tidak
menimbulkan makna ganda
16. Petunjuk penggunaan LKPD
mudah dipahami
17. Istilah-istilah yang
digunakan dalam LKPD
dapat dimengerti
18. Kalimat yang digunakan
dalam LKPD mudah
dipahami
19. Petunjuk tugas dan
praktikum mudah dipahami
20. LKPD menggunakan
kalimat yang tidak
menimbulkan makna ganda
21. Penggunaam bahasa dan
kalimat sulit untuk saya
pahami
LKPD Berbasis Masalah
16. LKPD menyajikan soal
yang dapat membimbing
peserta didik untuk
mengasah kemampuan
kognitif
17. LKPD memfasilitasi peserta
didik untuk melaksanakan
proses belajar dengan
memecahkan masalah secara
kritis dan kreatif
18. LKPD membantu peserta
didik melakukan analisis
dan evaluasi terhadap
pemecahan masalah
19.LKPD menyajikan soal
yang dapat membimbing
saya untuk mengasah
kemampuan pemecahan
masalah
20. LKPD memfasilitasi saya
untuk melaksanakan proses
belajar dengan memecahkan
masalah secara mudah
21. LKPD membantu saya
melakukan analisis dan
evaluasi terhadap pemecahan
masalah
22. Soal-soal dalam LKPD
sangat sulit saya pahami
Berdasarkan saran/masukan dari salah satu validator maka dilakukan
beberapa perbaikan/revisi pada angket respon peserta didik. Alasan dilakukannya
perbaikan karena dalam angket respon sebelum revisi terdapat beberapa kalimat
ambigu (kurang jelas), beberapa kata tidak familiar bagi peserta didik dan tidak
terdapat pernyataan negatif hanya pernyataan positif .
59
5. Evaluasi
Setelah LKPD divalidasi oleh validator diperoleh saran/masukan yang
pertama pada cover LKPD sebelumnya tidak terdapat penulisan kelas/kelompok,
hari/tanggal dan nama kelompok. Kedua penambahan serta perlu penambahan
materi karena terlalu dianggap singkat dan letak materi diubah dikarenakan
sebelum revisi berada sesudah melakukan percobaan. ketiga hipotesis dimana
sebelum revisi hipotesis sudah terjawab dilLKPD. Keempat penulisan EYD dan
penulisan kata yang tepat sebelum revisi masih terdapat beberapa kata yang masih
rancu. Selanjutnya pada tahap pengemplementasian kepraktisan LKPD yang
pertama pada guru menyatakan LKPD berbasis masalah layak digunakan sebagai
LKPD yang melatih pemecahan masalah peserta didik serta sebagai pegangan
bagi guru dilihat dari aspek penyajian, isi, bahasa dan kegunaan LKPD serta
diperoleh saran/masukan yaitu penyusunan LKPD sudah bagus namun tampilan
LKPD perlu dibuat lebih menarik lagi untuk memancing rasa ingin tahu peserta
didik. Kedua peserta didik memberikan respon cukup positif. Terakhir keefektifan
LKPD dilihat dari hasil tes soal pretest dan posttest peserta didik ternyata LKPD
ini belum terlalu efektif karena diperoleh hasil 0,37 cenderung rendah atau hampir
rendah sehingga dianggap akan diperbaiki sedemikian rupa agar mampu efektif
digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik baik berupa minat
dan motivasi belajar. Kekurang tersebut telah diperbaiki oleh peneliti agar
menjadi LKPD berbasis masalah yang layak untuk digunakan dalam proses
pembelajaran di SMAN 1 Tapalang.
60
B. Pembahasaan
Dalam penelitian ini merupakan penelitian dan pengembang yang
digunakan adalah pengembangan Research and Development (R&D) dengan
menggunakan desain model ADDIE yang memiliki 5 tahapan yaitu analisis,
desain, pengembangan,implementasi dan evaluasi. Pada penelitian ini bertujuan
untuk menghasilkan produk LKPD yang layak digunakan bagi peserta didik di
SMAN 1 Tapalang. Setelah melaksanakan tahap-tahap dari model ADDIE yaitu
pertama analisis kebutuhan yang terdiri analisis kurikulum, analisis materi, dan
analisis LKPD. Kedua desain pada tahap ini peneliti membuat flowchart berupa
bagan LKPD. Ketiga pengembangan pada tahap ini desain LKPD telah jadi dan
diberikan kepada tim ahli untuk divalidasi valid atau tidaknya LKPD yang
dikembangkan. Keempat implementasi setelah LKPD dinilai oleh validator
selanjutnya diberikan kepada guru untuk digunakan dalam proses pembelajaran
agar diketahui respon guru dan peserta didik terhadap LKPD berbasis masalah.
Terakhir evaluasi dilakukan untuk memperbaiki kekurangan LKPD berbasis
masalah yang dikembangkan.
Berdasarkan hasil validator 1 dan 2 terhadap LKPD di peroleh penilaian
yang dicapai rata-rata adalah Sangat Layak dengan total penilaian 84 dan jumlah
total persentase sebesar 328,2% dengan persentase rata-rata 82,1% dengan kriteria
Sangat Layak. Adapun rincian persentasenya dapat dilihat pada tabel 4.1. jumlah
persentase validasi LKPD pada aspek Format sebesar 75 % dengan kriteria Layak,
pada aspek Isi sebesar 84,4% dengan kriteria Sangat Layak, sedangkan untuk
aspek Bahasa sebesar 81,3% dengan kriteria Sangat Layak dan untuk aspek
Manfaat/Kegunaan LKPD sebesar 87,5% dengan kriteria Sangat Layak. Dengan
61
demikian LKPD sangat layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran di
SMAN 1 Tapalang.
Berdasarkan angket respon Guru di peroleh penilaian yang dicapai rata-rata
adalah Sangat Praktis dengan total penilaian 97 dan jumlah total persentase 349%
sehingga persentase rata-rata 87,25% dengan kriteria Sangat Praktis. Adapun
rincian persentasenya dapat dilihat pada tabel 4.4. Jumlah persentase validasi pada
aspek Penyajian sebesar 91% dengan kriteria Sangat Praktis, pada aspek Materi
sebesar 91% dengan kriteria Sangat Praktis dan pada aspek Bahasa sebesar 80%
dengan kriteria praktis sedangkan pada aspek LKPD Berbasis Masalah sebesar
87% dengan kriteria Sangat Praktis. Dengan demikian LKPD sangat praktis
digunakan sebagai perangkat pembelajaran di SMAN 1 Tapalang.
Berdasarkan angket respon Peserta Didik di peroleh penilaian yang dicapai
persentase rata-rata 51,98% dengan kriteria Cukup Praktis. Adapun rincian
persentasenya dapat dilihat pada tabel 4.6. Jumlah persentase angket respon
peserta didik pada aspek Penyajian sebesar 52,27% dengan kriteria Cukup Praktis,
pada aspek Materi sebesar 52,63% dengan kriteria Cukup Praktis dan pada aspek
Bahasa sebesar 55,26% dengan kriteria Cukup Praktis sedangkan pada aspek
LKPD Berbasis Masalah sebesar 44,74% dengan kriteria Cukup Praktis. Dengan
demikian LKPD cukup praktis digunakan sebagai perangkat pembelajaran di
SMAN 1 Tapalang.
Berdasarkan hasil perhitungan uji N-Gain diperoleh penilaian rata-rata
sebesar 0,37 dengan kategori sedang hal ini menunjukkan bahwa keefektifan
setelah diterapkannya LKPD berbasis masalah cukup efektif bagi peserta didik.
62
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dari hasil validasi 1
dan 2 LKPD Berbasis Masalah sudah Layak digunakan di SMAN 1 Tapalang
sebagai bahan ajar di kelas serta dilihat dari respon guru setelah mengisi angket
diperoleh jawaban bahwa LKPD Sangat Praktis dan Peserta Didik setelah mengisi
angket diperoleh jawaban bahwa LKPD Cukup Praktis sedangkan keefektifan
diperoleh hasil cukup efektif.
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. LKPD berbasis masalah pada materi suhu dan kalor yang dikembangkan
diperoleh hasil yang positif berdasarkan penilaian dari validator dengan
persentase rata-rata dari validator yaitu sebesar 82,1% dengan kriteria Sangat
Layak.
2. Respon guru fisika terhadap LKPD berbasis masalah adalah positif, sehingga
LKPD berbasis masalah layak digunakan di SMAN 1 Tapalang. Respon guru
fisika terhadap LKPD dengan persentase skor yang di peroleh adalah 87,25%
Sangat Praktis dan respon peserta didik setelah menggunakan LKPD berbasis
masalah adalah positif, sehingga LKPD berbasis masalah layak digunakan di
SMAN 1 Tapalang. Respon peserta didik terhadap LKPD dengan persentase yang
diperoleh yaitu 51,98 % Cukup Praktis
3. LKPD berbasis masalah cukup efektif bagi peserta didik dilihat dari hasil
belajar yang dinyatakan dalam indek uji N-Gain sebesar 0,37.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka peneliti memberi saran
sebagai berikut :
1. LKPD berbasis masalah yang dikembangkan telah layak dan dapat digunakan,
maka dapat dijadikan sebagai bahan ajar.
2. Perlu dilakukan pengembangan LKPD berbasis masalah pada materi yang lain.
64
3. Uji coba yang dilakukan hanya uji coba terbatas 19 peserta didik, sehingga
perlu penambahan peserta didik agar hasil tanggapan dari respon sangat positif.
65
DAFTAR PUSTAKA
Adrian asyhari dan helda silvia. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran
Berupa Buletin Dalam Bentuk Buku Saku Untuk Pembelajaran IPA
Terpadu. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni
Aini, N. A., Syachruroji, A., & Hendracipta, N. (2019). Pengembangan LKPD
Berbasis Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran IPA Materi
Gaya. Jurnal Pendidikan Dasar, 10(1), 68-76.
Amir, M. T. 2015. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Apriliasari, R. N. (2017). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Materi Elastisitas Zat Padat Berbasis Problem Based Learning (PBL)
untuk Menungkatkan Partisipasi dan Hasil Belajar Peserta Didik SMA
Kelas X. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Fisika
Arsyad, A. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press
Ayuningtya, putri, Soegimin W.W., & A. Imam Supardi. 2015. Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Fisika Dengan Model Inkuiri Terbimbing Untuk
Melatih Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Pada Materi Fluida
Statis. Jurnal Pendidikan Sains Pasca Sarjana Universitas Negeri
Surabaya.
Chaerul Rochman. 2015. Analisis dan Kontribusi Kemampuan Konsep Dasar
Fisika , Literasi Kurikulum Pembelajaran dan Psikologi Pembelajaran
Terhadap Kemampuan Penyusunan Lembar Kegiatan Peserta Didik (
LKPD ) Mahasiswa Pendidikan Fisika. Prosiding Simposium Nasional
Inovasi Dan Pembelajaran Sains 2015, 2015(Snips), 1–5.
https://doi.org/ISSN: 978-602-19655-80
Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta : Depdiknas
Evi Mayura. 2014. Hubungan Antar Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa
Kelas VI di SD 20/1 Jembatan Ma. Jambi: Skripsi Fakultas Keguruan
Universitas Jambi
Giancoli, Douglas C. 2001. FISIKA ,5 Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Herman Hujodo. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika.
Malang: Universitas Negeri Malang
Indraningtias, D. A & Wijaya, A. 2017. Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Berbasis Pendekatan Matematika Realistik Materi Bangun Ruang Sisi
Datar Berorientasi pada Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII
SMP. Jurnal Pendidikan Matematika. 6(5):24-36
Meltzer, D.E. 2002. The Relationship Between Mathemathics Preparation And
Conceptual Learning Gains: A Possible “ Hidden Variable” In Diagnostic
Pretest Scores. Dalam American Journals Physics.
66
M,Ulfa Septi, M Rahmad dan Azhar. 2018. Efektivitas Penggunaan LKPD
Bermuatan Kecerdasan Komprehensif Berbasis Model PBL Pada
Pembelajaran Fisika. Riau : Jurnal Online Mahasiswa
Mutrofin lilik, Mohammad Nur, dan Leny Yuanita. 2016. Developing Teaching
Materials Skills’. Surabaya : Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas
Negeri Surabaya.
Nidyasafitri, F., Serevina, V., & Rustana, C. E. 2017. Pengembangan Lks
Berbasis Pbl (Problem Based Learning) Pada Pokok Bahasan Momentum
Dan Impuls Fisika Sma Kelas Xi. WaPFi (Wahana Pendidikan
Fisika), 2(2), 51-57.
Ngalimun. 2013 Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja
Pressindo
Noeraida. 2016 . Modul Guru Pembelajaran. Jakarta: Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Peserta Didik dan Tenaga Kependidikan Ilmu
Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)
Nurdyansyah, N., & Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi model pembelajaran sesuai
kurikulum 2013. Sidoarjo: Nizamia Learning Center.
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan, 4th edn.
Jakarta : Prenada Media Group.
Oktari sri Nengah Maharta dan Chandra Ertikanto. 2015. Pengembangan LKS
Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Materi Suhu dan Kalor . Lampung :
Jurnal Pembelajaran Fisika Universitas Lampung
Permana, P.D., dan Basyirun. 2015. Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013
terhadap Hasil Belajar Mata Diklat Pengelasan. Jurnal Pendidikan Teknik
Mesin, 15(1), 41-47
Prastowo, A . 2015. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:
Diva Press
Retnawati, H. 2016. Validitas Rhabilitas dan Karakter Butir. Yogyakarta: Nuha
Medika
Sani, Ridwan Abdullah.2014. Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi
Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.
Sari, K. A., Prasetyo, Z. K., & Wibowo, W. S. 2017. Pengembangan lembar kerja
peserta didik ipa berbasis model project based learning untuk
meningkatkan keterampilan kolaborasi dan komunikasi peserta didik
kelas vii. Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam-S1, 6(8), 461-467.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfbeta.
Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu, Konsep, Strategi, dan Implementasi
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
67
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inofatif-Progresif. Surabaya:
Cerdas Pustaka
Vikagustanti, Dea Aransa, Sudarmin dan Stephani Diah Pamelasari. (2014).
Pengembangan Media Pembelajaran Monopoli IPA Tema Organisasi
Kehidupan Sebagai Sumber Belajar Untuk Siswa SMP. Semarang: Unnes
Science Education Jurnal
68
LAMPIRAN A. LKPD Berbasis Masalah
B. Soal tes pretest dan posttest
C. Analisis Kefektifan
D. Persuratan
E. Dokumentasi
69
A. LKPD Berbasis Masalah
70
71
72
73
74
75
76
J. Evaluasi
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
B. Soal Pretest dan Posttest
SOAL PRETEST DAN POSTTEST
96
Sekolah : SMAN 1 TAPALANG
Mata Pelajaran : FISIKA
Materi Pelajaran : SUHU DAN KALOR
Kelas : XI MIPA 3
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (1 x Pertemuan)
Petunjuk pengerjaan soal
a. Bacalah basmalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal
b. Isilah identitas anda kedalam lembar jawaban yang disediakan
c. Sebelum mengerjakan soal, bacalah dengan baik soal
d. Berikan tanda (x) pada jawaban yang benar
e. Periksalah jawaban anda sebelum dikembalikan kepada guru
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar
1. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah…
a. Termometer
b. Bimetal
c. Kilometer
d. Barometer
e. Hidrometer
2. Dalam pembuatan skala pada thermometer memerlukan dua titik acuan, yaitu…
a. Titik lengkung suatu permukaan
b. Titik tetap bawah dan titik tetap atas
c. Titik beku aluminium
d. Titik didih emas
e. Titik pusat thermometer
3. Tentukan konversi suhu 50◦F= …◦R
a. 45
b. 357
c. 8
d. 60
e. 15
4. Derajat dingin atau panas suatu benda disebut
a. Kalor
b. Pemuaian
c. Suhu
d. Termometer
97
e. Wujud benda
5. Banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu benda sebesar 1
C atau 1K adalah…
a. Kapasitas kalor
b. Koefisien kalor
c. Konduktivitas termal
d. Koefisien panjang
e. Kalor jenis
6. Jika suatu zat mempunyai kalor jenis tinggi, ketika dipanaskan maka zat
tersebut…
a. Lambat naik suhunya jika dipanaskan
b. Cepat naik suhunya jika dipanaskan
c. Lambat mendidih
d. Cepat mendidih
e. Cepat lebur
7. Pancaran matahari yang menerangi bumi yang menyebabkan terjadi
perpindahan kalor. Perpindahan ini disebut…
a. Konduksi
b. Radiasi
c. Konveksi
d. Konduktor
e. Isolator
8. Dalam gelas berisi 200 cc air 40◦C kemudian dimasukkan 40 gram es 0 ◦C. Jika
kapasitas kalor gelas 20 kal/◦C dan kalor lebur es adalah 80 kal/gr, maka
berapakah suhu seimbangnya…
a. 313 ◦C
b. 80,3 ◦C
c. 0 ◦C
d. 21,6 ◦C
e. 160,5◦C
9. Sebuah kompor listrik yang dayanya 500 watt dan daya gunanya 40%
digunakan untuk memanasan 1 liter air yang suh awalnya 20 ◦C. Jika kalor
jenis air adalah 4 J/g ◦C, maka berapakah suhu air setelah ¼ jam…
a. 45 ◦C
b. 55 ◦C
c. 65 ◦C
d. 75 ◦C
98
e. 85 ◦C
10. Di atas piring terdapat 100 gr es bersuhu 0 ◦C. Kalor lebur es diketahui
sebesar 80 kal/gr. Jika pada es tersebut diberikan kalor sebesar 6000 kal maka
berapa persenkah es yang sudah melebur…
a. 85%
b. 79%
c. 45%
d. 60%
e. 65%
11. Benda yang dapat menyerap kalor paling baik adalah…
a. Hitam
b. Biru
c. Ungu
d. Merah
e. Putih
12. Perhatikan pernyataan dibawah ini
(1) Massa zat (4) massa jenis zat
(2) ukuran zat (5) perubahan suhu
(3) kalor jenis
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kalor untuk menaikkan suhu
suatu benda ditunjukkan oleh nomor
a. 1,3 dan 5
b. 1,4 dan 5
c. 2,3 dan 4
d. 2,4 dan 5
e. 1,2,3, 4 dan 5
13. Jika 75 g air bersuhu 0◦C dicampur dengan 50 g yang bersuhu 100◦C, maka
suhu akhir campuran kedua air tersebut adalah…
a. 25◦C
b. 40◦C
c. 60◦C
d. 65◦C
e. 75◦C
14. Jika api kompor diperbesar pada saat air yang ditumpakan diatasnya sedang
mendidih, maka…
99
a. Suhu air tetap
b. Kecepatan air mendidih bertambah
c. Suhu air bertambah
d. Kecepatan air mendidih tetap
e. Air terbakar
15. Air sebanyak 0,5 kg yang bersuhu 1000 C di tuangkan ke dalam aluminium
yang memiliki massa 0.5 kg. jika suhu awal bejana sebesar 250 C, kalor jenis
aluminium 900 J/ kg 0C, maka tentukan suhu keseimbangan yang tercapai...
0C (anggap tidak ada kalor yang mengalir ke lingkungan)
a. 87, 156
b. 89, 156
c. 27, 139
d. 42, 370
e. 52, 891
16. Proses perpindahan kalor melalui zat perantara tanpa disertai perpindahan
molekul zat disebut...
a. Radiasi
b. Kobveksi
c. Konduksi
d. Konversi
e. Fluktuasi
17. Berapa banyak kalor yang diperlukan untuk mengubah 2 gram es pada suhu
1000 C...(Cair = 4. 200 J/ kg
0C KL = 336 J/g, dan KU = 2. 260 J/g )
a. 6.025 J
b. 6.0346 J
c. 6.032 J
d. 5.232 J
e. 5.142 J
18. Botol termos berisi 230 gram kopi pada suhu 80 0C. Kemudian ditambahkan
susu sebanyak 20 gram bersuhu 5 0C. Jika tidak ada kalor pencampuran
maupun kalor yang terserap botol termos dan kalor jenis kopi = susu = air =
100 kal/g 0C, maka berapakah suhu keseimbangan campuran....?
a. 540C
b. 630C
c. 810C
d. 740C
e. 3570C
100
19. Gas dalam ruang tertutup dengan volume 5 liter bersuhu 370C pada tekanan 3
atm. Jika gas tersebut dipanaskan sampai 52 0C, volumenya menjadi 6.5 liter.
Berapakah perubahan tekanannya...
a. 0,6 atm
b. 1,2 atm
c. 0,8 atm
d. 2,0 atm
e. 0,5 atm
20. Batang logam bermassa 2 kg memiliki suhu 25 0C. Untuk menaikkan suhunya
menjadi 75 dibutuhkan kalor sebesar 5. 104 kal. Jika suhunya dinaikkan
menjadi
125◦ C maka berapakah kalor yang dibutuhkan…
a. 102 kal
b. 107 kal
c. 105 kal
d. 106 kal
e. 109 kal
C. Analisis Keefektifan
101
Uji N-Gain Rata-rata Peserta didk:
( ) ( ) ( )
( ) ( )
( )
( )
= 0,37
D. Persuratan
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
Kegiatan percobaan pada materi suhu dan kalor LKPD berbasis masalah
122
123
124
RIWAYAT HIDUP
Nurarifa Rahayu dilahirkan di Tinaungan, 28
September 1998. Penulis merupakan anak kedua dari
6 bersaudara dan pasanagan dari Ayahanda Ismail
dan ibunda Ruhana.
Penulis mengawali pendidikan formal pada
tahun 2004 di SDN Tinaungan dan tamat pada tahun
2010. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1
Tapalang dan tamat pada tahun 2013. Pada tahun yang sama pula, penulis
melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Tapalang dan tamat pada tahun 2016.
Selanjutnya pada tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi
Universitas Muhammadiyah Makassar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
dengan mengambil Jurusan pendidikan Fisika.
Saat ini penulis aktif sebagai mahasiswa di Universitas Muhammadiyah
Makassar.
125