PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS...

download PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28481/3/MUHAMM… · KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA KONSEP LARUTAN PENYANGGA Skripsi

If you can't read please download the document

Transcript of PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS...

  • PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS

    KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA KONSEP LARUTAN

    PENYANGGA

    Skripsi

    Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

    Pendidikan (S.Pd)

    Oleh

    Muhammad Iskandar Fauzi

    109016200036

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

    JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    2015

  • i

    ABSTRAK

    MUHAMMAD ISKANDAR FAUZI (NIM: 109016200036). PENGEMBANGAN

    LKS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA KONSEP

    LARUTAN PENYANGGA

    Penelitian ini merupakan penelitian tentang pengembangan Lembar Kerja

    Siswa (LKS) Berbasis Keterampilan Proses Sains pada Konsep Larutan Penyangga, artinya LKS yang dikembangkan memuat aspek-spek Keterampilan Proses Sains yaitu aspek observasi, klasifikasi, prediksi, interpretasi, membuat pertanyaan, berhipotesis, merancang percobaan, menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep dan berkomunikasi. LKS ini dikembangkan pada materi larutan penyangga berdasarkan analisis SKKD dalam KTSP. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan LKS berbasis Keterampilan Proses Sains pada Konsep Larutan Penyangga. Penelitian ini mencakup pengembangan produk dan produk akhirnya diuji coba kepada 30 responden yaitu siswa kelas XI MA Jamiyyah Islamiyah Tangerang Selatan. LKS dikembangkan melalui 4 tahap yaitu: (1) penentuan tujuan instruksional, (2) pengumpulan materi, (3) penyusunan elemen, (4) pemeriksaan dan penyempurnaan melalui proses validasi isi LKS yang dilakukan peneliti sebelum LKS diuji coba. Dari hasil penelitian diperoleh data mengenai proses pengembangan produk LKS berupa data deskriptif meliputi langkah-langkah pengembangan LKS berbasis Keterampilan Proses Sains pada Konsep Larutan Penyangga, data hasil uji coba produk LKS dan data hasil validasi LKS dengan rincian penilaian sebagai berikut: (1) Kelayakan isi 91,67%, (2) Kebahasaan 95%, (3) Penyajian 95%, (4) Kegrafikan 100%, (5) aspek-aspek Keterampilan Proses Sains 74,90%. Persentase rata-rata sebesar 91,31%. Hasil ini menunjukkan bahwa Pengembangan LKS berbasis Keterampilan Proses Sains pada Konsep Larutan Penyangga memenuhi kriteria sangat baik.

    Kata kunci: Pengembangan, Lembar Kerja Siswa, Keterampilan Proses Sains, Larutan Penyangga.

  • ii

    ABSTRACT

    MUHAMMAD ISKANDAR FAUZI (NIM: 109016200036). DEVELOPMENT STUDENT WORKSHET BASED ON SCIENCE PROCESS SKILL IN THE CONCEPT OF BUFFER SOLUTION.

    This research was about the development of student worksheet based on the science process skills In the concept of buffer solution, in significance this worksheet contains aspect of science process skills i.e. aspect of observation, classification, prediction, interpretation, making the question, hypotheses, design experiments, using tools and materials, applying concepts and communicate. This worksheet was developed in the concept of reaction rate based on the analyses of SK and KD in KTSP. The purpose of this research was to develop the worksheets based on science process skill in the concept of buffer solution. This research were include the development of the product and the product was tested by 30 students class XI MA Jamiyyah Islamiyah, South Tangerang. This worksheet developed through four phases: (1) determination of instructional objectives, (2) collecting the material, (3) the preparation of elements, (4) the examination and improvement through content validation process conducted by researcher before the worksheet is being tested. The research produce results about the data of product development process in the form of worksheets descriptive data comprising the steps of the development of science process skills worksheets in the concept of buffer solution, the result of the test and validation have assessment as follow: (1) Eligibility contents 91.67%, (2) Linguistic 95%, (3) Presentation of 95%, (4) Graphic content 100%, (5) aspects of science process skills 74.90%. The average percentage is 91.31%. The result shows that the development of the worksheets based on science process skills in the concept of buffer solution meets the criteria very well.

    Keywords: Development, Student Worksheet, Science Process Skills, Buffer Solution.

  • iii

    KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim,

    Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

    SWT yang telah memberikan rahmat, karunia, dan kesehatan lahir dan bathin, serta

    hidayah-Nya kepada penulis selama menjalani kegiatan penelitian dan penulisan

    skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengembangan

    LKS Berbasis Keterampilan Proses Sains pada Konsep Larutan Penyangga.

    Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi

    Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan kepada kita umatnya semoga kita

    mendapat syafaatnya di hari kiamat nanti. Semoga selalu dalam lindungan Allah

    SWT.

    Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar sarjana

    pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan

    Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Islam Negeri

    Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Skripsi ini tidak

    terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam

    kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:

    1. Ibu Nurlena Rifai, M.A, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu tarbiyah dan

    Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc. selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA-FITK

    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    3. Bapak Dedi Irwandi, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia

    sekaligus selaku pembimbing I

    4. Bapak Tonih Feronika, M.Pd. selaku pembimbing II.

    5. Bapak Burhanudin Milama, M.Pd. selaku pembimbing akademis.

  • iv

    6. Segenap keluarga besar MA Jamiyyah Islamiyah, yang telah memberikan

    bantuan serta bimbingan selama proses penelitian berlangsung.

    7. Segenap Dosen, Staf dan Karyawan Jurusan Pendidikan IPA, khususnya Prodi

    pendidikan Kimia.

    8. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan dukungan moril dan

    materiil

    9. Bapak Iwan Setiawan, S.Pd. Selaku laboran Laboratorium Kimia dan Biologi

    Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Atas segala ilmu, saran, dan

    kebaikannya selama penulis menuntut ilmu di Program Studi Kimia UIN

    Syarif Hidayatullah Jakarta.

    10. Segenap keluarga besar laboratorium Kimia-Biologi FITK UIN Syarif

    Hidayatullah.

    11. Bangga Praharja, Dani Kurnia Wibisono, Zainal Mustakim dan Adi Ilhami

    sahabat seperjuangan yang menjadi tempat berbagi suka dan duka selama

    mengarungi perjuangan menempuh studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    12. Keluarga besar pendidikan Kimia 2009 atas kerja sama, bantuan dan kebaikan

    selama menempuh studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Dengan kemampuan dan keterbatasan yang ada pada diri penulis, penulis telah

    berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Atas segala

    kerendahan hati, penulis menerima kritik dan saran yang dapat menjadikan skripsi ini

    menjadi lebih baik.

    Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua

    pihak. Semoga Allah SWT melimpahkan ilmu, berkah, hidayah dan rahmat-Nya

    kepada kita semua. Amin.

    Jakarta, November 2014

    Penulis

  • v

    DAFTAR ISI

    ABSTRAK ................................................................................................................... i

    KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii

    DAFTAR ISI ............................................................................................................... v

    DAFTAR TABEL ................................................................................................... viii

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. ix

    DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. x

    BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1

    B. Identifikasi Masalah ......................................................................................... 3

    C. Pembatasan Masalah ........................................................................................ 3

    D. Perumusan Masalah ......................................................................................... 4

    E. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 4

    F. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 4

    BAB II DESKRIPSI TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR ....................... 5

    A. Hakikat Lembar Kerja Siswa ....................................................................... 5

    1. Pengertian Lembar Kerja Siswa ................................................................. 5

    2. Fungsi Lembar Kerja Siswa ....................................................................... 6

    3. Tujuan Penyusunan Lembar Kerja Siswa .................................................. 6

    4. Penyusunan LKS ........................................................................................ 7

    5. Struktur LKS ............................................................................................ 11

    6. Langkah-langkah membuat Lembar Kerja Siswa .................................... 12

    7. Langkah-langkah Pengembangan Lembar Kerja Siswa .......................... 13

    8. Variabel Pemeriksaan dan Penyempurnaan Pengembangan (P3) LKS ... 16

    B. Keterampilan Proses Sains .......................................................................... 17

    1. Pengertian Keterampilan Proses Sains ..................................................... 17

  • vi

    2. Kemampuan dalam Keterampilan Proses ................................................ 18

    3. Penerapan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran ............................. 22

    4. Penilaian Keterampilan Proses ................................................................. 23

    C. Lembar Kerja Siswa berbasis Keterampilan Proses Sains ...................... 23

    D. Larutan Penyangga ...................................................................................... 24

    1. Pengertian Larutan Penyangga ................................................................. 24

    2. Komponen Larutan penyangga ................................................................ 24

    3. Perhitungan pada Larutan Penyangga ...................................................... 25

    E. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 25

    F. Hasil Penelitian Relevan .............................................................................. 28

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 29

    A. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................................ 29

    B. Metode Penelitian........................................................................................... 29

    C. Desain Penelitian ............................................................................................ 29

    1. Tahap Pendefinisian ................................................................................. 30

    a. Analisis Kesesuaian Materi dengan Standar Kompetensi dan

    Kompetensi Dasar .............................................................................. 30

    b. Analisis Kebutuhan Lembar Kebutuhan Siswa.................................. 30

    c. Menentukan Tujuan Pembelajaran ..................................................... 31

    2. Tahap Perancangan .................................................................................. 31

    a. Pengumpulan materi........................................................................... 31

    b. Penyusunan Elemen ........................................................................... 31

    3. Tahap Pengembangan. ............................................................................. 31

    a. Validasi LKS yang sudah dikembangkan. ......................................... 31

    b. Uji Coba Terbatas .............................................................................. 31

    D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 33

    E. Instrumen Penelitian....................................................................................... 33

    1. Angket ...................................................................................................... 33

  • vii

    2. Lembar Observasi .................................................................................... 34

    F. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 34

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 36

    A. Hasil Penelitian .............................................................................................. 36

    1. Data Proses Penyusun Lembar Kerja Siswa ............................................ 36

    a. Tahap Pendefinisian ........................................................................... 36

    1) Analisis Kebutuhan ..................................................................... 36

    2) Data Hasil Analisis SK dan KD .................................................. 38

    3) Menentukan tujuan pembelajaran yang akan diturunkan dalam

    Lembar Kerja Siswa .................................................................... 40

    b. Tahap Perancangan ............................................................................ 42

    1) Pengumpulan Materi .................................................................... 42

    2) Penyusunan Elemen ..................................................................... 43

    c. Tahap Pengembangan. ....................................................................... 43

    1) Validasi Lembar Kerja Siswa ...................................................... 43

    a) Validasi awal .......................................................................... 44

    b) Validasi akhir ......................................................................... 46

    2) Data hasil Uji Coba Produk ......................................................... 47

    a) Hasil Analisis Keterampilan Proses Sains pada LKS ............. 48

    b) Hasil Observasi Kegiatan Praktikum ...................................... 49

    c) Hasil Angket ........................................................................... 52

    B. Pembahasan .................................................................................................... 55

    1. Berdasarkan Hasil Validasi Produk ......................................................... 55

    2. Berdasarkan Hasil Uji Coba Produk . ...................................................... 58

    3. Berdasarkan Data Angket Respon Siswa ................................................. 63

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. .................................................................. 66

    A. Kesimpulan .................................................................................................... 66

  • viii

    B. Saran . ............................................................................................................. 67

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 68

    LAMPIRAN ............................................................................................................. 70

  • viii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Analisis Kebutuhan LKS ............................................... 30

    Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Validitas Isi LKS ........................................................... 33

    Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi Skor ........................................................................... 34

    Tabel 4.1 Analisis Kebutuhan LKS ........................................................................... 35

    Tabel 4.2 Analisis Standar Kompetensi ..................................................................... 38

    Tabel 4.3 Analisis Indikator LKS .............................................................................. 40

    Tabel 4.4 Materi yang akan Dimuat di dalam LKS ................................................... 41

    Tabel 4.5 Penentuan desain LKS yang dibuat ........................................................... 42

    Tabel 4.6 Hasil Validasi Awal LKS ........................................................................... 43

    Tabel 4.7 Hasil Validasi Akhir LKS .......................................................................... 45

    Tabel 4.8 Hasil Analisis KPS yang tertuang pada LKS ............................................. 47

    Tabel 4.9 Hasil Analisis KPS yang diobservasi ......................................................... 48

  • ix

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Alur Analisis Penyusunan Bahan Ajar ................................................... 27

    Gambar 4.1 Diagram Hasil Validasi Awal ................................................................ 45

    Gambar 4.2 Diagram Hasil Validasi Akhir ................................................................ 46

    Gambar 4.3 Hasil Analisis KPS yang Terdapat di Dalam LKS ................................. 48

    Gambar 4.4 Hasil Analisis KPS yang diobservasi ..................................................... 50

  • x

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Analisis Kebutuhan Bahan Ajar ............................................................. 63

    Lampiran 2 Analisis Standar Kompetensi.................................................................. 66

    Lampiran 3 Hasil Pengembangan Bahan Ajar ........................................................... 68

    Lampiran 4 Hasil Analisis Validasi Awal .................................................................. 77

    Lampiran 5 Hasil Analisis Validasi Akhir ................................................................. 80

    Lampiran 6 Hasil Analisis Aspek KPS dalam LKS ................................................... 83

    Lampiran 7 Hasil Analisis Aspek KPS yang Diobservasi ......................................... 84

    Lampiran 8 Lembar Validitas LKS ............................................................................ 85

    Lampiran 9 Rubrik Angket Penilaian Lembar Validitas............................................ 91

    Lampiran 10 Lembar Observasi Aspek KPS ............................................................. 96

    Lampiran 11 Rubrik Lembar Observasi.. ................................................................... 99

    Lampiran 12 Rubrik Penilaian Produk. .................................................................... 105

    Lampiran 13 Lembar Uji Referensi ......................................................................... 109

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Ilmu pengetahuan alam merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu

    pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah,

    dengan ciri: objektif, metodik, sistematis, universal, dan tentatif. Proses

    pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk

    mengembangkan kompetensi agar memahami dan menjelajahi alam sekitar

    secara ilmiah.1

    Dalam konteks ini, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan

    sejumlah keterampilan ilmiah yang meliputi keterampilan mengamati,

    menggunakan alat dan bahan, merencanakan eksperimen, mengajukan

    pertanyaan, merumuskan hipotesa, melakukan percobaan, menyimpulkan, dan

    mengkomunikasikan temuan. Agar siswa dapat mengembangkan

    keterampilan keterampilan tersebut, maka pada pembelajaran sains (kimia)

    perlu digunakan pendekatan Keterampilan Proses Sains.2 Pendekatan

    keterampilan proses dapat mengembangkan kemampuan siswa baik secara

    intelektual, manual, dan sosial sehingga pengalaman belajarnya semakin

    bermakna.3

    Dalam belajar IPA peserta didik diarahkan untuk membandingkan

    hasil prediksi peserta didik dengan teori melalui eksperimen dengan

    menggunakan metode ilmiah. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi

    wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya,

    1 Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga

    Penelitian Uin Jakarta, 2009) cet. 1 h. 46 2 Gebi Dwiyanti, Keterampilan Proses Sains Siswa Smu Kelas Ii Pada Pembelajaran

    Kesetimbangan Kimia Melalui Metode Praktikum, (Bandung: UPI) 3 Khusna Maulidiyah, Raharjo, Widowati Budijastuti, Pengembangan Lembar Kegiatan

    Siswa Berbahasa Inggris dengan Pendekatan Keterampilan Proses pada Materi Sistem Pernapasan untuk Kelas XI SMA RSBI, (Surabaya:UNESA, 2012), vol. 1 hal. 1

  • 2

    serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam

    kehidupan sehari-hari, yang didasarkan pada metode ilmiah.4

    Learning science is something that students do, not something that is done to them. Hands on activities, while essential, are not enough. Student must have minds-on experiences as well. Science as process in which students learn skills such as observing, inferring and experimenting and inquiry which are very important for science learning.5 Dalam melakukan eksperimen, agar tidak terjadi suatu hal yang tidak

    diinginkan maka perlulah dibuat LKS yang berfungsi sebagai pedoman dalam

    melakukan eksperimen. Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan bahan ajar

    cetak yang satu ini. Lembar kegiatan siswa atau biasa disingkat LKS pada

    umumnya dibeli dan bukan dibuat sendiri oleh guru. Padahal, LKS

    sebenarnya bisa dibuat sendiri oleh guru yang bersangkutan. Sehingga LKS

    dapat lebih menarik serta lebih konstekstual dengan situasi dan kondisi

    sekolah.6

    Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang telah ada, lembar kegiatan

    siswa yang telah dimiliki oleh peserta didik selama ini belum mampu

    membantu dalam menemukan konsep, karena hanya berisi materi dan soal-

    soal. LKS yang seperti itu sangat kurang sekali dalam mendidik atau

    mengembangkan beberapa kecerdasan yang dimiliki siswa.7

    The text or worksheets for learning science must be based on subject

    matter, strategies, and must develop the student process skills as well as

    4 Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga

    Penelitian Uin Jakarta, 2009) cet. 1 h.48 5 Poppy K. Devi, D.A.R.Ts Using Work Sheets for Developing Process Skills and Critical

    Thinking with Pencil and Paper Tasks An Experiment Study In Chemistry Senior High School at Colligative Properties Concept, (Widyaiswara PPPPTK IPA. Indonesia, t.t. ), h.2

    6 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press, 2011), cet. 1, h. 203

    7 Muhammad Rizal dan Wasis, Pengembangan LKS Fisika Berbasis Teori Kecerdasan

    Majemuk (Multiple Intelligence) Materi Alat Optik pada Kelas VIII Smp Negeri 01 Madiun, Universitas Negeri Surabaya, h. 120.

  • 3

    critical thinking.8 Yang memiliki pengertian ialah lembar kerja untuk

    pembelajaran sains harus berdasarkan pada subyek masalah, strategi fdan juga

    harus mengembangkan keterampilan proses sains.

    Pembelajaran IPA bukan hanya sekedar produk saja tapi juga

    merupakan proses. Maka salah satu metode yang dapat digunakan dalanm

    pembelajaran kimia khususnya pada materi larutan penyangga adalah dengan

    metode eksperimen, karena dengan metode eksperimen siswa diharapkan

    memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode Ilmiah dan dapat

    mengembangkan keterampilan proses sains yang mereka miliki.

    Dengan demikian, perlu dikembangkan Lembar kegiatan siswa yang

    mampu mengembangkan keterampilan proses sains yang dimiliki siswa.

    B. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat

    diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

    1. Lembar kegiatan siswa yang telah dimiliki oleh peserta didik selama ini

    belum mampu membantu dalam menemukan konsep, karena hanya berisi

    materi dan soal-soal.

    2. Pembelajaran IPA bukan hanya sekedar produk saja tapi juga merupakan

    proses.

    C. Batasan Masalah

    Agar penelitian lebih terfokuskan, maka penelitian ini dibatasi pada:

    1. Pada bahasan sifat-sifat larutan penyangga.

    2. Penelitian ini hanya sebatas untuk membuat LKS berbasis keterampilan

    proses sains pada materi larutan penyangga yang kemudian dilakukan

    penilaian oleh ahli.

    8 Poppy K. Devi, D.A.R.Ts Using Work Sheets for Developing Process Skills and Critical

    Thinking with Pencil and Paper Tasks An Experiment Study In Chemistry Senior High School at Colligative Properties Concept, (Widyaiswara PPPPTK IPA. Indonesia, t.t. ), h.1.

  • 4

    3. Pengujian LKS pada siswa bertujuan untuk melihat sejauh mana

    keterampilan proses sains siswa dapat termunculkan dengan menggunakan

    LKS ini.

    D. Rumusan Masalah

    Berdasarkan identifikasi dan perumusan masalah yang telah

    dikemukakan, maka akan dikembangkan Bagaimana mengembangkan LKS

    yang dapat membangun keterampilan proses sains siswa pada materi larutan

    penyangga?

    Adapun secara khusus rumusan masalah tersebut adalah sebagai

    berikut:

    1. Bagaimana membuat LKS berbasis Keterampilan Proses Sains pada materi

    larutan penyangga?

    2. Seberapa besarkah aspek Keterampilan Proses Sains siswa yang dapatg

    termunculkan dengan penggunaan LKS ini?

    E. Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan Lembar

    Kegiatan Siswa yang mampu mengembangkan keterampilan proses sains

    (science process skill) siswa pada materi larutan penyangga.

    F. Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat yang diharapkan dari peneliti ini adalah:

    1. Menambah pengetahuan bagi peneliti dalam mengembangkan lembar

    kegiatan siswa (LKS).

    2. Dikembangkannya lembar kegiatan siswa yang mampu mengembangkan

    keterampilan proses sains bagi siswa khususnya pada materi laju reaksi.

    3. Mampu mengembangkan lembar kegiatan siswa yang sesuai dengan

    kondisi dan kebutuhan tempat mengajar kelak.

  • 5

    BAB II

    KAJIAN TEORITIS

    A. Hakikat lembar kerja siswa

    1. Pengertian Lembar Kerja Siswa

    Dalam Pedoman umum Pengembangan Bahan ajar (Diknas, 2004),

    lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi

    tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya

    berupa petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Dan

    tugas tersebut haruslah jelas kompetensi dasar yang akan dicapai.1 LKS bukan

    merupakan singkatan dari Lembar Kegiatan Siswa, akan tetapi Lembar Kerja

    Siswa, yaitu materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga

    peserta didik diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara

    mandiri.2 Dalam LKS, peserta didik akan mendapatkan materi, ringkasan, dan

    tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu, peserta didik juga dapat

    menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan.

    Dan pada saat yang bersamaan, peserta didik diberi materi serta tugas yang

    berkaitan dengan materi tersebut.3 Lembar kegiatan biasanya berisi petunjuk,

    langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas dan tugas tersebut dapat

    berupa teoritis dan atau tugas-tugas praktis.4

    Lembar kegiatan siswa adalah panduan siswa yang digunakan untuk

    melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. Lembar kegiatan

    siswa dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif

    maupun untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk

    1 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press,

    2011), cet. 1, h. 203-204 2 Ibid h. 204

    3 Ibid h. 204

    4 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2005), h. 176.

  • 6

    eksperimen atau demonstrasi.5 Lembar kegiatan siswa merupakan sekumpulan

    kegiatan mendasar yang harus dilakukan siswa, baik berupa teoritis maupun

    praktis untuk memaksimalkan pemahaman dan pencapaian kompetensi yang

    harus dikuasai peserta didik.6

    Berdasarkan beberapa pengertian yang telah dipaparkan, maka LKS

    merupakan panduan bagi siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan

    penyelidikan atau pemecahan masalah, LKS tersebut dapat berupa panduan

    untuk mengembangkan semua aspek pembelajaran meliputi, aspek kognitif

    dan aspek pembelajaran dalam bentuk eksperimen atau demonstrasi.

    2. Fungsi Lembar Kerja Siswa

    Berdasarkan pengertian dan penjelasan awal mengenai LKS yang telah

    kita singgung pada bagian sebelumnya, dapat kita ketahui bahwa LKS

    memiliki setidaknya empat fungsi sebagai berikut:7

    a) Sebagai bahan ajar yang lebih meminimalkan peran pendidik, namun

    lebih mengaktifkan peserta didik;

    b) Sebagai bahan ajar yang memepermudah peserta didik untuk memahami

    materi yang diberikan;

    c) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih; serta

    d) Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik.

    3. Tujuan penyusunan Lembar Kerja Siswa

    Dalam hal ini, paling tidak terdapat empat poin yang menjadi tujuan

    penyusunan LKS, yaitu:8

    a) Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk

    berinteraksi dengan materi yang diberikan;

    5 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam KTSP,

    (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), h. 111. 6 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press,

    2011), cet. 1, h. 204 7 Ibid, h. 205-206 8 Ibid, h. 206

  • 7

    b) Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik

    terhadap materi yang diberikan;

    c) Melatih kemandirian belajar peserta didik; dan

    d) Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik.

    Sedangkan manfaat yang diperoleh dari penggunaan lembar kegiatan

    siswa adalah sebagai berikut:9

    a. Siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.

    b. Membantu pesrta didik dalam mengembangkan konsep.

    c. Melatih peserta didik menemukan dan mengembangkan keterampilan

    proses.

    d. Sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.

    e. Membantu siswa memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari

    melalui kegiatan belajar.

    f. Membantu siswa menambah informasi tentang konsep yang dipelajari

    melalui kegiatan belajar secara sistematis.

    4. Penyusunan LKS

    Lembar kegiatan siswa sebagai bahan ajar harus memperhatikan

    prinsip penyusunana bahan ajar atau materi pembelajaran. Prinsip yang

    harus diperhatikan, diantaranya:10

    a. Prinsip relevansi atau keterkaitan, yaitu relevan dengan pencapaian

    standar kompetensi dan kompetensi dasar.

    b. Prinsip konsistensi atau keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus,

    dikuasai siswa empat macam maka bahan ajar yang akan diajarkan

    juga harus meliputi empat macam.

    c. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan cukup memadai

    dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang akan

    9 Marno, Bahan Ajar PLPG Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta: Ditpais, 2012), cet.2 h.79-80.

    10 Anonim, Panduan Penyusunan KTSP Lengkap: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD, SMP, dan SMA Seri Perundangan, (Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2007), Cet. 1, h. 195

  • 8

    diajarkan. materi tidak boleh terlalu sedikit atau terlalu banyak. Jika

    terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi

    dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan

    membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk

    mempelajarinya.

    Untuk dapat mengembangkan LKS sendiri, seorang pendidik harus

    mamapu memahami langkah-langkah dalam penyusunananya. Berikut ini

    merupakan langkah-langkah penyusunana LKS:11

    a. Menganalisis kurikulum

    Analisis kurikulum merupakan langkah pertama dalam penyusunan

    LKS. Langkah ini dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana

    yang memerlukan bahan ajar LKS. Umumya, penentuan materi

    dilakukan berdasarkan materi pokok, pengalaman belajar, serta materi

    yang akan diajarkan. selain itu harus pula dicermati kompetensi apa

    yang harus dimiliki peserta didik.

    b. Menyusun peta kebutuhan LKS

    Penyusunan peta kebutuhan sangat diperlukan untuk mengetahui

    jumlah LKS yang harus dibuat serta melihat urutan LKS-nya. Urutan

    LKS sangat dibutuhkan guna menentukan prioritas penulisan. Langkah

    ini biasanya diawali dengan analisis kurikulum dan analisis sumber

    belajar.

    c. Menentukan judul LKS

    Penentuan judul LKS dilakukan berdasarkan kompetensi dasar, materi

    pokok, atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum.

    Jika judul LKS telah ditentukan, langah selanjutnya adalah penulisan.

    d. Penulisan LKS

    11 Andi Prastowo, Panduan Kreatif, (Jogjakarta: DIVA Press,2011), Cet. 1, h. 212-215

  • 9

    Untuk menulis LKS langkah pertama yang harus dilakukan adalah

    merumuskan kompetensi dasar. Perumusan kompetensi dasar biasanya

    diturunkan langsung dari kurikulum uang berlaku. Sebagai contoh

    Standar kompetensi 3.1 Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit

    dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.

    Langkah kedua, yaitu menentukan alat penilaian dimana penilaiannya

    didasarkan pada penguasaan kompetensi.

    Langkah berikutnya adalah menyusun materi. Dalam penyusunan

    materi, hal penting yang harus diperhatikan adalah materi yang

    tertuang dalam LKS harus sesuai/menunjang kompetensi dasar yang

    akan dicapainya. Materi LKS dapat berupa informasi pendukung

    seperti gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan

    dipelajari. Materi dapat diambil dari berbagai sumber, seperti buku,

    majalah, internet, jurnal penelitian atau sumber lain yang relevan.

    Terakhir, adalah struktur LKS. Struktur LKS harus benar-benar

    dipahami, karena jika salah satu dari struktur itu hilang LKS tidak akan

    terbentuk dengan baik. Adapun struktur tersebut terdiri dari enam

    komponen, yaitu judul, petunjuk belajar (petunjuk siswa), kompetensi

    yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah-

    langkah kerja, serta penilaian. Dalam penulisannya, keenam komponen

    itu harus ada.

    Lembar kegiatan siswa merupakan bahan ajar berbasis cetak, karena

    itu dalam penyusunannya harus memperhatikan bahan ajar atau materi

    pembelajaran cetak. Adapun hal yang harus diperhatikan antara lain:12

    a. Konsistensi

    Dalam penyusunananya harus menggunakan konsistensi format dari

    halaman ke halaman. Jarak spasi antar judul dan baris pertama serta

    12 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), Cet.

    15, h. 87-90.

  • 10

    garis samping harus sama, begitu pula dengan jarak spasi antara judul

    dan teks utama. Perbedaan spasi akan membuat hasil cetakan menjadi

    tidak rapih.

    b. Format

    Terdapat tiga hal utama yang harus diperhatikan, pertama, Jika lebih

    banyak menggunakan paragraf panjang, akan lebih sesuai dibuat satu

    kolom. Kedua isi yang berbeda harus dipisahkan dan dilabel secara

    fisual. Ketiga, strategi pembelajaran yang berbeda sebaiknya

    dipisahkan dan diberi label secara visual.

    c. Organisasi

    Upayakan untuk selalu menginformasikan kepada siswa sejauh mana

    teks yang sedang dibacanya. Siswa harus mampu melihat secara

    sepintas berada di bab mana atau bagian apa yang sedang dibacanya.

    Teks harus disusun sedemikian rupa sehingga informasi mudah

    diperoleh. Selain itu dapat pula digunakan kotak untuk memisahkan

    bagian-bagian teks.

    d. Daya tarik

    Perkenalan setiap bab atau bagian baru harus dengan cara yang

    berbeda. Dengan ddemikian, diharapkan siswa dapat termotivasi untuk

    terus membaca.

    e. Ukuran Huruf

    Ukuran huruf harus dipilih sesuai dengan siswa, pesan, dan

    lingkungannya. Ukuran huruf yang baik untuk buku teks biasanya

    adalah 12 poin. Selain itu harus dihindari penggunaan huruf kapital

    untuk seluruh teks. Hal ini akan membuat proses membaca menjadi

    sulit.

    f. Ruang (spasi) kosong

    Gunakan ruang kosong lowong tak berisi teks atau gambar untuk

    menambah kontras. Hal ini penting untuk membuat siswa beristirahat

  • 11

    pada titik-titik tertentu pada saat matanya bergerak menyusuri teks.

    Ruang kosong dapat berbentuk ruang kosong sekitar judul, batas tepi

    (margin), spasi antar kolom, permulaan paragraf diindentasi, serta

    penyesuaian spasi antar baris atau antar paragraf.

    Spasi antar baris atau antar paragraf dapat membantu meningkatkan

    tingkat keterbacaan.

    Untuk membuat teks lebih interaktif, informasi harus disajikan dalam

    jumlah yang selayaknya dapat dicerna, diproses dan dikuasai. Semakin

    kompleks informasi, maka semakin sedikit jumlah butir yang ditampilkan

    dalam sekali penyajian.

    Pertimbangan hasil pengamatan dan hasil analisis kebutuhan siswa,

    harus disiapkan latihan yang sesuai untuk kebutuhan tersebut. Berikan

    kesempatan siswa untuk latihan tambahan, menyiapkan contoh-contoh

    atau menyarankan bacaan tambahan. Memberikan kesempatan pada siswa

    untuk belajar sesuai kemampuan dan kecepatan mereka. Menggunakan

    beragam jenis latihan dan evaluasi.13

    5. Struktur LKS

    Adapun struktur LKS yang umum adalah sebagai berikut:14

    a) Judul, Mata Pelajaran, Semester, Tempat

    b) Petunjuk belajar

    c) Kompetensi yang akan dicapai

    d) Indikator

    e) Informasi pendukung

    f) Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja

    g) Penilaian

    13 Ibid., h. 90-91 14 Ali Mudhofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: PT

    Raja Grafindo Persada, 2011), cet. 1, hal 149

  • 12

    6. Langkah-langkah membuat LKS

    Keberadaan LKS yang inovatif dan kreatif menjadi harapan semua peserta

    didik. Karena LKS yang inovatif dan kreatif akan menciptakan proses

    pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.15

    Untuk bisa membuat LKS sendiri, maka kita perlu memahami langkah-

    langkah penyusunan lembar kegiatan siswa menurut Diknas (2004),yaitu:16

    a) Melakukan analisis kurikulum

    b) Menyusun peta kebutuhan LKS

    c) Menentukan judul-judul LKS

    d) Penulisan LKS

    Menurut ali mudhofir dalam bukunya, aplikasi pengembangan kurikulum

    tingkat satuan pendidikan, langkah-langkah penulisan LKS sebagai berikut:17

    a) Melakukan analisis kurikulum: SK, KD, indikator, dan materi

    pembelajaran

    b) Menyusun peta kebutuhan LKS

    c) Menentukan judul LKS

    d) Menulis LKS

    e) Menentukan alat penilaian

    Keberadaan LKS memberi pengaruh yang cukup besar dalam proses

    belajar mengajar, sehingga penyusunan LKS harus memenuhi berbagai

    persyaratan yaitu syarat didaktik, syarat konstruksi, dan syarat teknik.18

    a) Syarat- syarat didaktik, mengatur tentang penggunaan LKS yang bersifat

    universal dapat digunakan dengan baik untuk siswa yang lamban atau

    15 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press,

    2011), cet. 1, h. 211 16 Andi Prastowo, Ibid, h. 212-214 17 Ali Mudhofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: PT

    Raja Grafindo Persada, 2011), cet. 1, hal.149 18 Eli Rohaeti, Endang Widjajanti LFX,dan Regina Tutik Padmaningrum, Pengembangan

    Lembar Kerja Siswa (Lks) Mata Pelajaran Sains Kimia Untuk Smp Kelas Vii, Viii, Dan Ix, (Jogjakarta: UNY, 2006), h. 3-4

  • 13

    yang pandai. LKS lebih menekankan pada proses untuk menemukan

    konsep, dan yang terpenting dalam LKS ada variasi stimulus melalui

    berbagai media dan kegiatan siswa. LKS diharapkan mengutamakan pada

    pengembangan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan

    estetika. Pengalaman belajar yang dialami siswa ditentukan oleh tujuan

    pengembangan pribadi siswa.

    b) Syarat konstruksi berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan

    kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam LKS.

    c) Syarat teknis menekankan penyajian LKS, yaitu berupa tulisan, gambar

    dan penampilannya dalam LKS

    7. Langkah-langkah pengembangan LKS

    Untuk mengembangkan lembar kegiatan siswa yang kaya manfaat, maka

    kita harus membuat lembar kegiatan siswa yang menarik. Dengan demikian

    lembar kegiatan siswa akan digunakan secara maksimal dalam pembelajaran

    oleh peserta didik. Adapun langkah-langkah dalam pengembangan lembar

    kegiatan siswa adalah sebagai berikut:19

    a. Menentukan tujuan pembelajaran yang akan di-breakdown dalam LKS

    Pada langkah ini, kita harus menentukan desain menurut tujuan

    pembelajaran yang kita acu. Perhatikan variabel ukuran, kepadatan

    halaman, penomoran halaman, dan kejelasan. Sebagai contoh, tujuan

    pembelajaran yang ingin dicapai adalah Mahasiswa dapat melakukan

    penyusunan instrumen penilaian pembelajaran X. Sebagai simulasi,

    mari kita tentukan bahwa berdasarkan tujuan tersebut, ukuran LKS

    adalah A4 (karena dalam rencana penelitian diperlukan bagan). Untuk

    memaksimalkan penggunaan halaman, maka desain LKS akan dibuat

    sebagai berikut:

    19 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press,

    2011), cet.1, h.221-225

  • 14

    b. Pengumpulan materi

    Dalam pengumpulan materi, hal yang perlu dilakukan adalah

    menentukan materi dan tugas yang akan kita masukkan ke dalam LKS.

    Oleh karena itu, pastikan bahwa materi dan tugas yang harus

    dilaksanakan peserta didik sejalan dengan tujuan pembelajaran.

    Kumpulkan bahan atau materi dan buat rincian tugas yang harus

    dilaksanakan oleh peserta didik kita. bahan yang akan dimuat dalam

    LKS dapat kita kembangkan sendiri atau kita dapat memanfaatkan

    materi yang sudah ada. Selain itu, tambahkan pula ilustrasi atau bagan

    untuk memperjelas penjelasan naratif yang kita sajikan.

    Contoh konkretnya sebagai berikut, berdasarkan tujuan pembelajaran

    yang telah ditentukan pada langkah pertama, kita menentukan materi

    Konsep Dasar Penilaian dalam LKS. Dari materi terebut tentukan

    rincian tugas yang harus dikerjakan peserta didik, contohnya seperti

    berikut:

    c. Penyusunan elemen atau unsur-unsur

    Pada bagian inilah, saatnya kita mengintrgrasikan desain (hasil dari

    langkah pertama) dengan tugas (sebagai tugas dari langkah kedua).

    Sebagai hasilnya, kita dapat lihat pada contoh berikut.

    Ukuran kertas: A4

    Pengorganisasian

    1. Penjelasan cara menghadapi LKS

    2. Uraian materi

    3. Kegiatan/kerja siswa

    1. Mahasiswa menjelaskan pengertian penilaian

    2. Mahasiswa menjelaskan tujuan penilaian

    3. Mahasiswa menjelaskan prinsip-prinsip penilaian

  • 15

    LEMBAR KEGIATAN SISWA

    Tugas

    1. Baca materi teknik penyusunan instrumen penilaian pembelajaran X

    yang ada dalam LKS ini!

    2. Garis bawahi kata atau kalimatt yang menurut kalian penting!

    3. Buat ringkasan pada tempat yang sudah disebiakan!

    4. Tulis paling sedikit empat pertanyaan pada kotak yang suda disediakan!

    5. Baca kembali materi sambil menjawab pertanyaan yang kalian buat!

    6. Tuliskan jawaban pada tempat yang sudah disediakan!

    7. Jawab soal yang diberikan dalam latihan!

    1

    KONSEP DASAR PENILAIAN

    Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

    aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

    aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.

    A. Pengertian Penilaian

    Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

    aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

    aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

    aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.

    B. Tujuan Penilaian

    Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

    aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

    aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.

    Bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb

    bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.

    C. Prinsip-Prinsip Penilaian

    Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

    aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

    aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.

    Bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb

    bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.

    D. Ringkasan

    Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

    aaaaaaaaaaaaa.

    3

  • 16

    d. Pemeriksaan dan penyempurnaan

    Apabila kita telah berhasil menyelesaikan langkah ketiga, bukan

    berarti LKS dapat dibagikan langsung kepada peserta didik. Sebelum

    memberikannya kepada peserta didik kita perlu melakukan

    pemeriksaan kembali terhadap LKS yang sudah kita kembangkan

    tersebut.

    8. Variabel Pemeriksaan dan Penyempurnaaan Pengembangan LKS

    Terdapat empat variabel yang perlu dicermati sebelum LKS dapat

    dibagikan ke peserta didik. Keempat variabel terebut adalah sebagai

    berikut:

    a. Kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran yang berangkat dari

    kompetisi dasar

    Pastikan bahwa desain yang kita tentukan dapat mengakomodasi

    pencapaian tujuan pembelajaran.

    b. Kesesuaian materi dan tujuan pembelajaran

    Pastikan bahwa materi yang dimasukkan dalam LKS (baik materi

    yang kita kembangkan sendiri maupun materi yang kita dapatkan dari

    E. Pertanyaan

    F. Jawaban Pertanyaan

    4

    G. Latihan

    Buatlah review tentang konsep dasar penilaian!

    5

  • 17

    bahan yang sudah ada) sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

    ditentukan.

    c. Kesesuaian elemen dengan tujuan pembelajaran

    Pastikan bahwa tugas dan latihan yang kita berikan menunjang

    pencapaian tujuan pembelajaran.

    d. Kejelasan penyampaian

    Pastikan apakah LKS mudah dibaca dan tersedia cukup ruang untuk

    mengerjakan tugas yang diminta.

    B. Keterampilan proses sains

    1. Pengertian

    Keterampilan Proses Sains (KPS) merupakan keterampilan-keterampilan

    yang biasa dilakukan ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan. KPS

    dibangun dari tiga keterampilan manual, intelektual, dan sosial. Sesuai dengan

    karakteristik sains yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam

    secara sistematis, bukan hanya fakta, konsep, prinsip saja namun menekankan

    pada penemuan. Kemampuan siswa dalam menemukan konsep perlu

    dibekalkan dengan kegiatan pembelajaran yang berorientasi proses.20

    Pengertian lain dari pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan

    pembelajaran yang bertujuan mengembangkan sejumlah kemampuan fisik dan

    mental sebagai dasar untuk mengembangkan kemampuan yang lebih tinggi

    pada diri siswa.21

    Science process skills are defined as the adaptation of the skills used by

    scientists for composing knowledge, thinking of problems and making

    conclusions.22 Science process skills also defined science process skills as

    facilitating basic activities in regards to learning science, gaining research

    20 Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009) cet. 1 h. 51-52

    21 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), cet. 12 h. 149 22 Fethiye Karsli dan igdem Sahin, Developing Worksheet based on Science Process Skills:

    Factors affecting Solubility, Asia-Pacific Forum on Science Learning and Teaching, Volume 10, Issue 1, Article 15, p.1, 2009, h. 2.

  • 18

    method and techniques, helping students to be active and to make learning

    permanent. Science process skills are classified as basic (observation, testing,

    classification, relating: number with space, and recording data), causal

    (prediction, determination of variables, and drawing a conclusion) and

    experimental (making a hypothesis, modeling, doing the experiment, changing

    and testing the variables, and making a decision).23

    Berdasarkan dari pengertian keterampilan proses sains diatas dapat

    disimpulkan bahwa keterampilan proses sains adalah pendekatan

    pembelajaran yang bertujuan mengembangkan kemampuan fisik dan mental

    yang berdasarkan pada orientasi kemampuan.

    2. Kemampuan dalam Keterampilan Proses.

    Berdasarkan pengertian diatas keterampilan proses sebagai suatu

    pendekatan dalam proses pembelajaran mengarah pada pengembangan

    kemampuan fisik dan mental yang mendasar sebagai pendorong untuk

    mengembangkan kemampuan yang lebih tinggi pada diri siswa.

    Adapun kemampuan proses yang dapat dikembangkan melalui proses

    pembelajaran menurut Oemar hamalik antara lain:24

    a) Mengamati

    Siswa harus mampu menggunakan seluruh alat indera seperti: melihat,

    mendengar, meraba, mencium dan merasa. Dengan kemampuan ini

    siswa dapat mengumpulkan data atau informasi yang relevan dengan

    kepentingan belajarnya.

    b) Menggolongkan/ mengklasifikasikan

    Siswa harus terampil mengenal perbedaan dan persamaan atas hasil

    pengamatan atas hasil pengamatannya terhadap suatu objek, serta

    mengadakan klasifikasi berdasarkan ciri khussus, tujuan, atau

    23 Ibid. 24 Ibid, h. 150-151

  • 19

    kepentingan tertentu. Dalam pengklasifikasian tersebut. diperlukan

    kecermatan selama proses pengamatan.

    c) Menafsirkan

    Siswa harus memiliki kemampuan menafsirkan fakta, data, informasi,

    atau peristiwa. Keterampilan ini diperlukan untuk melakukan

    percobaan atau penelitian sederhana

    d) Meramalkan

    Siswa harus memilki keterampilan menghubungkan data, fakta dan

    informasi. Siswa juga dituntu terampil mengantisipasi atau

    meramalkan kegiatan atau peristiwa yang mungkin terjadi pada masa

    yang akan datang.

    e) Menerapkan

    Siswa harus mampu menerapkan konsep yang sudah dipelajari dan

    dikuasai kedalam situasi dan kondisi yang baru. Keterampilan ini

    digunakan untuk menjelaskan mengenai apa yang akan terjadi dan

    dialami oleh siswa dalam proses belajarnya.

    f) Merencanakan penelitian

    Siswa harus memnetukan masalah dan variabel-variabel yang akan

    diteliti, tujuan, dan ruang ligkup penelitian. Siswa harus menentukan

    langkah-langkah kerja, pengumpulan dan pengolahan data serta

    prosedur melakkukan penelitian.

    g) Mengkomunikasikan

    Siswa harus mamapu menyusu laporan ssecara sistematis dan

    menyampaikan hasilnya kepada orang lain.

    Adapun menurut Ratna Wilis Dahar, Keterampilan proses yang dapat

    dikembangkan dalam pembelajaran IPA antara lain:25

    a) Mengamati

    25 Ratna Wilis Dahar, Pengelolaan Pengajaran Kimia, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1986),

    cet. 1 h. 1.15

  • 20

    b) Menafsirkan pengamatan

    c) Meramalkan

    d) Menggunakan alat dan bahan

    e) Menerapkan konsep

    f) Merencanakan percobaan/penelitian

    g) Berkomunikasi

    h) Mengajukan pertanyaan

    Adapun kemampuan atau keterampilan mendasar dalam keterampilan

    proses antara lain:26

    a) Mengobservasi dan mengamati

    b) Menghitung

    c) Mengukur

    d) Mengklasifikasi

    e) Mencari hubungan ruang dan waktu

    f) Membuat hipotesis

    g) Merencanakan penelitian

    h) Mengendalikan variabel

    i) Menafsirkan data

    j) Menyusun kesimpulan sementara

    k) Meramalkan

    l) Menerapkan

    m) Mengkomunikasikan

    Sedangkan menurut Nuryani Y. Rustaman aspek Keterampilan Proses

    Sains meliputi:27

    a) Mengamati atau observasi

    - Menggunakan sebanyak mungkin indera

    26 Conny Semiawan, Pendekatan Ketrampilan Proses, (Jakarta: PT. Gramedia, 1988), cet. 4 h.

    17-18 27 Rustaman, Nuryani Y., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang:UM Press, 2005), cet.1

    h.86-87.

  • 21

    - Mengumpulkan atau menggunakan fakta yang relevan

    b) Klasifikasi

    - Mencatat setiap pengamatan secara terpisah

    - Mencari perbedaan, persamaan

    - Mengontraskan cirri-ciri

    - Membandingkan

    - Mencari dasar pengelompokan

    - Menghubungkan hasil-hasil pengamatan

    c) Interpretasi

    - Menghubungkan hasil-hasil pengamatan

    - Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan

    - Menyimpulkan

    d) Prediksi

    - Menggunakan pola-pola hasil pengamatan

    - Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum

    diamati

    e) Mengajukan pertanyaan

    - Bertanya apa, bagaimana dan mengapa

    - Bertanya untuk meminta penjelasan

    - Mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis

    f) Berhipotesis

    - Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan dari

    satu kejadian

    - Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya dengan

    memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan

    masalah

    g) Merencanakan percobaan

    - Menentukan alat/ bahan/ sumber yang digunakan

    - Menentukan variabel/ faktor penentu

  • 22

    - Menentukan apa yang diukur, diamati, dicatat

    - Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja

    h) Menggunakan alat bahan

    - Memakai alat/ bahan

    - Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat/ bahan

    - Mengetahui bagaimana menggunakan alat/ bahan

    i) Menerapkan Konsep

    - Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru

    - Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa

    yang sedang terjadi

    j) Berkomunikasi

    - Mengubah bentuk penyajian

    - Menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan

    dengan grafik atau tabel atau pengamatan

    - Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis

    - Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian

    - Membaca grafik atau tabel atau diagram

    - Mendiskusikan hasil kegiatan suatu masalah atau suatu peristiwa

    3. Penerapan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran

    Pemecahan masalah adalah suatu proses mental dan intelektual dalam

    menemukan suatu masalah dan memecahkannya berdasarkan data dan

    informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan

    cermat. Proses pemecahan masalah memberikan kesempatan peserta didik

    berperan didik berperan aktif dalam mempelajari, mencari dan menemukan

    sendiri informasi atau data untuk diolah menjadi konsep, prinsip, teori, atau

  • 23

    kesimpulan. Dengan kata lain, pemecahan masalah menuntut kemampuan

    memproses informasi untuk membuat keputusan tertentu.28

    4. Penilaian keterampilan proses

    Penilaian merupakan usaha untuk memperoleh informasi tentang

    perolehan belajar siswa secara menyeluruh, baik pengetahuan, konsep, sikap,

    nilai, maupun keterampilan proses. Untuk menilai keterampilan proses dapat

    digunakan cara non tes dengan menggunakan lembar pengamatan.29

    C. Lembar kerja siswa berbasis keterampilan proses sains

    LKS merupakan panduan bagi siswa yang digunakan untuk melakukan

    kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah, LKS tersebut dapat berupa

    panduan untuk mengembangkan semua aspek pembelajaran meliputi, aspek

    kognitif dan aspek pembelajaran dalam bentuk eksperimen atau demonstrasi.

    Salah satu manfaat dari LKS adalah untuk melatih peserta didik

    menemukan dan mengembangkan keterampilan proses.30

    Keterampilan Proses Sains (KPS) merupakan keterampilan-

    keterampilan yang biasa dilakukan ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan.

    KPS dibangun dari tiga keterampilan manual, intelektual, dan sosial. Sesuai

    dengan karakteristik sains yang berhubungan dengan cara mencari tahu

    tentang alam secara sistematis, bukan hanya fakta, konsep, prinsip saja namun

    menekankan pada penemuan.

    Adapun beberapa keterampilan proses antara lain mengamati,

    menggolongkan atau mengklasifikasikan, menafsirkan, meramalkan,

    menerapkan, merencanakan penelitian, dan mengkomunikasikan.

    28 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), cet.12 h.151-

    `152 29 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008),

    cet. 22 h. 44 30 Marno, Bahan Ajar PLPG Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta: Ditpais, 2012), cet.2 h.79-

    80.

  • 24

    Jadi, LKS berbasis keterampilan proses sains merupakan panduan bagi

    siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau

    pemecahan masalah guna mengembangkan keterampilan proses sains melalui

    kegiatan eksperimen atau demonstrasi.

    D. Larutan Penyangga

    1. Pengertian Larutan Penyangga

    Larutan penyangga atau buffer adalah larutan yang digunakan untuk

    mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi

    kimia berlangsung. Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pH-nya

    hanya berubah sedikit dengan pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat.

    Larutan penyangga tersusun dari asam lemah dengan basa konjugatnya atau

    oleh basa lemah dengan asam konjugatnya. Reaksi di antara kedua komponen

    penyusun ini disebut sebagai reaksi asam-basa konjugasi.

    2. Komponen larutan penyangga

    Larutan penyangga tersdiri dari:

    Larutan penyangga yang bersifat asam

    Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH7). Untuk

    mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang

    garamnya berasal dari asam kuat. Adapun cara lainnya yaitu dengan

    http://id.wikipedia.org/wiki/Larutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/wiki/Reaksi_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Reaksi_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Basahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konjugat&action=edit&redlink=1

  • 25

    mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa

    lemahnya dicampurkan berlebih.

    3. Perhitungan pada larutan penyangga

    Bila larutan penyangga bersifat asam rumus menghitung pH seperti:

    Bila larutan penyangga bersifat basa rumus menghitung pH seperti:

    E. Kerangka berpikir

    LKS merupakan panduan bagi siswa yang digunakan untuk melakukan

    kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah, LKS tersebut dapat berupa

    panduan untuk mengembangkan semua aspek pembelajaran meliputi, aspek

    kognitif dan aspek pembelajaran dalam bentuk eksperimen atau demonstrasi.

    Salah satu manfaat dari LKS adalah untuk melatih peserta didik menemukan

    dan mengembangkan keterampilan proses.

    Berdasarkan analisis kurikulum, ilmu kimia terdiri dari beberapa

    konsep materi, salah satunya adalah materi Larutan Penyangga. Dari konsep

    tersebut, terdapat standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagai landasan

    tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa. Salah satu kompetensi dasar

    yang harus dicapai dalam pembelajaran kimia di kelas XI semester 2 adalah

    Melakukan percobaan untuk mendeskripsikan sifat larutan penyangga serta

    peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan menghitung pH-

    nya. Sehingga dalam pembelajarannya membutuhkan metode pembelajaran

    eksperimen, yang mana dalam pembelajaran menggunakan metode

    eksperimen, dimana didalamnya metode eksperimen ini sangat kental dengan

    keterampilan proses sains, sehingga materi ini dipilih untuk pengembangan

    LKS berbasis keterampilan proses sains.

  • 26

    Adapun keterampilan Proses Sains (KPS) merupakan keterampilan-

    keterampilan yang biasa dilakukan ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan.

    KPS dibangun dari tiga keterampilan manual, intelektual, dan sosial. Sesuai

    dengan karakteristik sains yang berhubungan dengan cara mencari tahu

    tentang alam secara sistematis, bukan hanya fakta, konsep, prinsip saja namun

    menekankan pada penemuan.

    Oleh karena itu pengembangan LKS ini sangatlah penting, dan

    diharapkan dapat memberi solusi yang baik dalam mengembangkan bahan

    ajar, dapat melatih peserta didik dalam melatih dan menemukan keterampilan

    proses sains siwa.

  • 27

    Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

    Keterampilan Proses Sains

    Karakteristik Keterampilan Proses Sains

    Lembar kegiatan siswa

    merupakan sekumpulan

    kegiatan mendasar yang

    harus dilakukan siswa,

    baik berupa teoritis

    maupun praktis untuk

    memaksimalkan

    pemahaman dan

    pencapaian kompetensi

    yang harus dikuasai

    peserta didik. Unsur-unsur penyusun

    LKS antara lain: a) Judul, Mata

    Pelajaran, Semester, Tempat

    b) Petunjuk belajar c) Kompetensi yang

    akan dicapai d) Indikator e) Informasi

    pendukung f) Tugas-tugas dan

    langkah-langkah kerja

    g) Penilaian

    Kimia

    Lembar kegiatan siswa

    Pengembangan LKS berbasis Keterampilan

    Proses Sains Pada Konsep Larutan Penyannga

    3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.

    3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

    1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (konsentrasi, luas permukaan , suhu, dan katalis) melalui percobaan.

    2. Menafsirkan grafik dari data percobaan tentang faktor-faktor yang mempenagruhi laju reaksi.

    3. Interpretasi

    2. Klasifikasi

    1. Observasi

    4. Prediksi

    5. Membuat pertanyaan

    6. Hipotesis

    7. Merancang percobaan

    8. Menggunakan alat dan bahan

    9. Berkomunikasi

    10. Menerapkan konsep

  • 28

    F. Hasil penelitian relevan

    1. Hasil penelitian Fethiye Karsli dan igdem Sahin dalam jurnal Asia-Pacific

    Forum on Science Learning and Teaching, Volume 10, Issue 1, Article 15, p.1

    berjudul Developing Worksheet based on Science Process Skills: Factors

    affecting Solubility, dengan kesimpulan Jurnal ini memberi gambaran untuk

    mengajarkan faktor yang mempengaruhi kelarutan berdasarkan prespektif

    sains guru untuk mengembangkan lembar kegiatan siswa berbasis

    keterampilan proses sains siswa. Namun masih harus dikembangkan pada

    topik-topik lain untuk aktifitas laboratorium dalam fisika, kimia, dan biologi

    sehingga efektifitas lembar kegiatan dapat diselidiki.

    2. Hasil penelitian Poppy K. Devi dalam jurnal yang berjudul D.A.R.Ts Using

    Work Sheets For Developing Process Skills And Critical Thinking With Pencil

    And Paper Tasks An Experiment Study In Chemistry Senior High School At

    Colligative Properties Concept., dengan kesimpulan Jurnal ini

    memberikan kenaikan yang cukup signifikan untuk siswa dalam memahami

    konsep, keterampilan proses, dan kemampuan berfikir kritis.

    3. Hasil penelitian Eli Rohaeti, Endang Widjajanti LFX,dan Regina Tutik

    Padmaningrum dalam jurnal yang berjudul Pengembangan Lembar Kerja

    Siswa (LKS) Mata Pelajaran Sains Kimia Untuk SMP Kelas VII, VIII, Dan

    IX, dengan kesimpulan Kualitas LKS yang telah disusun berdasarkan

    penilaian reviewer adalah sangat baik.

  • 29

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Waktu dan Tempat Penelitian

    Untuk mengetahui sejauh mana lembar kegiatan siswa yang dikembangkan

    dapat melatih keterampilan proses sains siswa, maka lembar kegiatan siswa akan

    harus diuji cobakan. Uji coba dilaksanakan di MA Jamiyyah Islamiyah, pada

    tahun ajaran 2013/2014.

    B. Metode Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

    mengembangkan lembar kegiatan siswa. Penelitian ini terdiri dari 4 tahapan

    pengembangan yang lebih dikenal dengan metode 4-D yang terdiri dari define,

    design, develop dan disseminate.1

    C. Desain Penelitian

    Penelitian dimulai dengan menentukan kriteria penilaian lembar kegiatan

    siswa. Tahap berikutnya adalah tahap perencanaan, dan pelaksanaan. Selanjutnya

    pada tahap penilaian produk, dilakukan penilaian oleh praktisi yang diwakili oleh

    guru serta ahli/pakar yang diwakili oleh dosen kimia untuk mengetahui kualitas

    lembar kegiatan siswa. Serta untuk mengetahui sejauh mana aspek keterampilan

    proses sains yang dapat dikembangkan dalam LKS ini dilakukan uji coba produk,

    penilaian dilakukan berdasarkan data hasil analisis dari LKS yang diisi oleh

    siswa dan hasil observasi kegiatan siswa.

    Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 3 tahapan yaitu

    tahap pendefinisian, tahap perancangan dan tahap pengembangan.

    a. Tahap pendefinisian

    Dalam tahap pendefinisian terdapat 3 langkah yaitu analisis kebutuhan

    LKS, analisis kesesuaian materi dengan SK dan KD dan merumuskan

    tujuan pembelajaran

    1 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif, (Jakarta: Kencana, 2009), cet. 6 h. 189-

    192.

  • 30

    1) Analisis kesesuaian materi dengan SK dan KD.

    Pemilihan materi larutan penyangga sebagai materi yang akan diangkat

    dalam LKS yang dikembangkan, didasarkan pada analisis kesesuaian

    materi dengan SK dan KD. Analisis tersebut dilihat dari ragam

    pengetahuan prinsip dan prosedur.

    2) Analisis kebutuhan LKS

    Dalam analisis kebutuhan ini instrumen yang akan digunakan adalah

    observasi dan wawancara. Observasi yang akan digunakan merupakan

    studi dokumen dengan bantuan penilaian rubrik sebagai acuan nanti

    dalam tahapan pengembangan instrumen penilaian.

    Tabel 3.1 Kisi-kisi angket analisis kebutuhan LKS.

    No Komponen Indikator Nomor pernyataan

    Jumlah

    1 Kelayakan Isi Sesuai SK/KD

    1 1

    Kebutuhan Siswa

    2, 5, 6 3

    Kebutuhan bahan ajar

    3, 4 2

    2 Kebahasaan Dapat dibaca dengan baik

    7, 8 2

    Kebahasaan yang baik

    9, 10, 11 3

    3 Sajian Sajian lengkap

    13, 14, 16 3

    Kemampuan siswa

    15 1

    Kejelasan tujuan

    12 1

    4 Kegrafisan Tampilan yang baik

    17 18, 19, 20 4

    5 Aspek KPS Memiliki aspek-aspek KPS

    21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30

    10

  • 31

    3) Menentukan tujuan pembelajaran

    Untuk menentukan tujuan pembelajaran yang akan diperinci

    dalam LKS, peneliti mengkaji standar kompetensi dan kompetensi

    dasar yang berkaitan dengan materi laju reaksi. Kemudian peneliti

    menentukan desain LKS dan pengorganisasian (sistematika) LKS.

    b. Tahapan perancangan

    Dalam tahap pengembangan ini peneliti melakukan dua tahapan, yaitu:

    1) Pengumpulan materi

    Dalam tahap ini, peneliti melakukan proses pengumpulan

    materi sebagai berikut:

    a. Menentukan materi akan dimuat dalam LKS (terdiri dari materi

    apersepsi dan wacana).

    b. Menentukan alat dan bahan yang dapat siswa pilih untuk

    digunakan dalam eksperimen.

    2) Penyusunan elemen

    Pada tahap penyusunan elemen, peneliti menyatukan desain

    dengan materi dan tugas.

    c. Tahapan pengembangan

    1) Penilaian LKS yang sudah dikembangkan atau validasi LKS.

    Setelah elemen tersusun secara sistematis, peneliti melakukan

    validasi terhadap LKS yang sudah dikembangkan dengan

    pertimbangan pakar/ahli (dosen kimia) dan praktisi (guru kimia).

    2) Uji coba terbatas atau uji coba produk.

    Setelah LKS divalidasi dan direvisi, peneliti melakukan

    pengujian berupa uji coba terbatas. Dimana LKS yang dikembangkan

    diujikan kepada 30 siswa kelas XI IPA MA Negeri Tangerang Selatan

    Semester genap. Setelah siswa menggunakan LKS sebagai panduan

    dalam melakukan eksperimen, LKS tersebut yang berisikan jawaban

  • 32

    dari tugas-tugas yang diberikan diperiksa dengan bantuan rubrik

    penilaian LKS.

    Gambar 3.1 Desain Penelitian

    Tahap

    Pendefinisian

    Analisis Kebutuhan

    LKS

    Analisis Kesesuaian

    Materi dengan SK dan KD

    Uji Coba terbatas

    Tahap Perancangan

    Menentukan tujuan

    Pembelajaran

    Pengumpulan Materi

    Penyusunan

    Elemen

    Validasi

    Validasi

  • 33

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Data proses pengembangan lembar kegiatan siswa berupa data

    deskriptif meliputi data perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian produk.

    Penelitian dimulai dengan menentukan kriteria penilaian lembar kegiatan

    siswa, dilanjutkan dengan tahap perencanaan, dan pelaksanaan.

    Pada tahap penilaian produk, penilaian/validitas isi dilakukan oleh

    guru kimia dan dosen ahli (pembimbing), dimana untuk penilaiannya

    menggunakan angket, untuk mengetahui sejauh mana aspek keterampilan

    proses sains dapat dikembangkan, dilakukan uji coba produk dimana penilaian

    dilakukan berdasarkan data hasil belajar menggunakan lembar kegiatan siswa.

    E. Instrumen Penelitian

    Instrumen yang digunakan adalah angket yang telah diverifikasi.

    Dalam penelitian ini indikator kerja yang meliputi beberapa aspek, meliputi:

    Segi tampilan, penyajian materi yang runtut, dan desain LKS

    Selain angket digunakan juga lembar observasi untuk mengetahui

    tingkat keterampilan proses siswa.

    1. Angket

    Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

    memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

    untuk dijawabnya. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang

    efisien jika peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu

    apa yang tidak bisa diharapkan dari responden. Angket sebagai teknik

    pengumpulan data sangat cocok untuk mengumpulkan data dalam jumlah

    besar.2

    Tabel 3.2 Kisi-kisi angket validitas isi LKS

    No Komponen Indikator Nomor pernyataan

    Jumlah

    2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2007),

    Cet. 16, h.199

    http://www.konsistensi.com/2013/04/metode-pengumpulan-data-penelitian.html

  • 34

    1 Kelayakan Isi Sesuai SK/KD

    5 1

    Kebutuhan Siswa

    6, 9, 10 3

    Kebutuhan bahan ajar

    7, 8 2

    2 Kebahasaan Dapat dibaca dengan baik

    11, 12 2

    Kebahasaan yang baik

    13, 14, 15 3

    3 Sajian Sajian lengkap

    17, 18, 20 3

    Kemampuan siswa

    19 1

    Kejelasan tujuan

    16 1

    4 Kegrafisan Tampilan yang baik

    21, 22, 23, 24 4

    Tabel 3.2 merupakan kisi-kisi dari angket validitas isi LKS dimana di

    dalam angket validitas isi ini terbagi menjadi empat komponen penililaian

    yaitu, kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan kegrafisan.

    2. Lembar Observasi

    Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono, mengemukakan bahwa,3

    Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

    F. Teknik Analisis Data Data yang telah diperoleh ditabulasikan dan dicari presentasinya

    kemudian dianalisis. Perhitungan presentase menggunakan rumus:

    Analisis data yang telah dipresentasekan dikonversi ke dalam bentuk

    predikat agar lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan sehingga dapat dibuat

    3 Ibid, 203

  • 35

    kesimpulan apakah LKS yang dibuat dapat mengembangkan aspek

    keterampilan proses sains dalam kategori sangat baik, baik, cukup, kurang

    atau sangat kurang berdasarkan pedoman penilaian yang diadaptasi dari

    pedoman penilaian Riduwan Sunarto,

    Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi Skor4

    No Interval Skor Kategori 1 81-100 % Sangat baik 2 61-80 % Baik 3 41-60 % Cukup 4 21-40 % Kurang 5 1-20 % Sangat kurang

    Tabel 3.3 merupakan tabel Kriteria Interpretasi Skor yang nantinya

    akan digunakan dalam pengkategorian hasil ketercapaian dari aspek

    keterampilan proses sains dan hasil validitas isi.

    4 Riduwan dan Sunarto, Pengantar untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi Komunikasi

    dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. III, h. 23.

  • 36

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lembar kegiatan siswa

    berbasis keterampilan proses sains pada konsep larutan penyangga.

    Berdasarkan penelitian yang telah diperoleh data mengenai proses

    pengmbangan produk LKS berbasis keterampilan proses sains dan data hasil

    uji coba produk LKS terhadap pengguna.

    1. Data Proses Penyusunan LKS

    a. Tahap pendefinisian

    1) Analisis kebutuhan

    Analisis kebutuhan ini dilakukan dengan menilai LKS-LKS

    yang sudah digunakan dalam sekolah-sekolah dilingkungan

    tangerang selatan. Dalam analisis kebutuhan ini LKS yang

    digunakan sebanyak tiga buah, adapun yang menjadi aspek

    penilaian dalam analisis kebutuhan ini meliputi aspek struktur LKS

    dan aspek keterampilan proses sains, yang dimana data hasil

    analisis kebutuhan LKS tertuang pada lampiran 1, yang akan

    disederhanakan dalam tabel 4.1 dibawah ini:

    Tabel 4.1 Analisis Kebutuhan LKS

    No. Pernyataan Presentase Rata-rata

    Keterangan

    KELAYAKAN ISI 1 LKS sesuai dengan Standar

    Kompetensi dan Kompetensi Dasar 75

    Baik

    2 LKS sesuai dengan kebutuhan siswa 50 Cukup

    3 LKS sesuai dengan kebutuhan bahan ajar

    50 Cukup

    4 LKS sesuai dengan substansi materi 65 Baik

    5 LKS mampu menambah wawasan pengetahuan

    50 Cukup

  • 37

    6 LKS memiliki kegiatan yang memungkinkan siswa dapat mengkomunikasikan pendapat dan hasil kerja

    32.5

    Kurang

    Rata-rata 53.75 Cukup KEBAHASAAN

    7 LKS dapat dibaca dengan baik 50 Cukup

    8 LKS memiliki informasi yang jelas 50 Cukup

    9 LKS sesuai dengan Kaidah Bahasa Indonesia

    50 Cukup

    10 LKS menggunakan bahasa yang efektif dan efisien

    25 Kurang

    11 LKS menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa

    50 Cukup

    Rata-rata 45 Cukup SAJIAN

    12 LKS memiliki tujuan kegiatan yang jelas

    75 Baik

    13 LKS memiliki struktur yang lengkap 40 Kurang 14 LKS sudah memiliki sistematika

    yang runut 50

    Baik

    15 LKS memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa

    40 Kurang

    16 LKS memiliki informasi yang lengkap

    50 Cukup

    Rata-rata 51 Cukup KEGRAFISAN

    17 LKS menggunakan jenis dan ukuran huruf yang baik dan menarik

    50 Cukup

    18 LKS memiliki lay out/ tata letak yang menarik

    40 Kurang

    19 LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto yang baik dan berhubungan dengan konsep

    25 Kurang

    20 LKS memiliki desain tampilan yang menarik

    25 Kurang

    Rata-rata 27.5 Kurang ASPEK KETERAMPILAN PROSES

    21 LKS memuat aspek observasi 75 Baik

  • 38

    22 LKS memuat aspek klasifikasi 0.16 Sangat kurang

    23 LKS memuat aspek interpretasi 0 Sangat kurang

    24 LKS memuat aspek prediksi 0 Sangat kurang

    25 LKS memuat aspek membuat

    pertanyaan 0

    Sangat kurang

    26 LKS memuat aspek hipotesis 0 Sangat kurang

    27 LKS memuat aspek merancang percobaan

    0 Sangat kurang

    28 LKS memuat aspek menggunakan alat dan bahan

    0 Sangat kurang

    29 LKS memuat aspek mengkomunikasikan

    0 Sangat kurang

    30 LKS memuat aspek menerapkan konsep

    75 Baik

    Rata-rata 14.71 Sangat Kurang

    Tabel 4.1 adalah tabel analisis kebutuhan dimana pada

    tabel ini didapatkan bahwa untuk aspek keterampilan proses sains

    yang tertuang pada LKS masih sangat kurang, hanya untuk

    indikator observasi dan menerapkan konsep saja yang sudah dapat

    dikategorikan baik.Untuk aspek kelayakan isi mendapatkan

    presentase rata-rata sebesar 53.75% sehingga dapat dikategorikan

    Cukup, untuk aspek kebahasaan mendapatkan 45% sehingga dapat

    dokategorikan Cukup, untik aspek sajian mendapatkan presentase

    sebesar 51% sehingga dapat dikategorikan cukup, untuk aspek

    kegrafisan mendapatkan sebesar 27.5% sehingga dikategorikan

    kurang.

    2) Data hasil analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar.

    Pada tahap ini, langkah yang dilakukan peneliti adalah

    menjabarkan kompetensi kedalam beberapa indikator

    pembelajaran guna mengetahui materi mana yang memerlukan

    LKS dan kegiatan pembelajaran apa yang sesuai untuk mencapai

  • 39

    kompetensi dasar tersebut. Disamping itu, ditentukan pula

    keterampilan proses sains yang akan dituliskan dalam LKS.

    Adapun Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

    digunakan adalah sebagai berikut:

    Pada SK 4 Memahami sifat-sifat larutan asam basa,

    metode pengukuran dan terapannya, terdapat enam kompetensi

    dasar tetapi peneliti hanya menggunakan KD 4.4 Melakukan

    percobaan untuk mendeskripsikan sifat larutan penyangga serta

    peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan

    menghitung pH-nya.

    Dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah

    ditentukan, peneliti merumuskan indikator dan materi pokok yang

    akan dimuat dalam LKS yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.2 Hasil Analisis Standar Kompetensi

    Standar Kompetensi Kompetensi

    Dasar

    Indikator Materi

    Memahami sifat-sifat

    larutan asam basa,

    metode pengukuran

    dan terapannya

    Melakukan

    percobaan untuk

    mendeskripsikan

    sifat larutan

    penyangga serta

    peranan larutan

    penyangga dalam

    - Mengetahui cara kerja

    larutan penyangga

    dalam tubuh makhluk

    hidup dan kehidupan

    sehari-hari.

    - Membuktikan sifat

    larutan penyangga

    - Peranan Larutan

    penyangga.

    - Sifat larutan

    penyangga.

    SK : 4 Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode

    pengukuran dan terapannya

    KD : 4.4Melakukan percobaan untuk mendeskripsikan sifat

    larutan penyangga serta peranan larutan penyangga dalam

    tubuh makhluk hidup dan menghitung pH-nya.

  • 40

    tubuh makhluk

    hidup dan

    menghitung pH-

    nya.

    melalui percobaan.

    - Menghitung pH

    larutan

    - pH larutan

    Tabel 4.2 merupakan tabel penjabaran dari SK dan KD

    yang menghasilkan beberapa indikator yang harus dicapai.

    Terdapat tiga buah indikator yang akan menjadi acuan yang akan

    dikembangkan dalam LKS berbasis keterampilan proses

    sains.Untuk mengetahui secara lebih jelas hasil analisis SK/KD

    terdapat pada lampiran 2.

    3) Menentukan Tujuan Pembelajaran yang akan diturunkan

    dalam LKS

    Untuk menentukan tujuan pembelajaran yang akan

    digunakan di dalam LKS, langkah pertama yang dilakukan peneliti

    adalah melakukan analisis satandar isi untuk menentukan standar

    kompetenssi dan kompetensi dasar. Setelah standar kompetensi

    dan kompetensi dasar ditentukan peneliti merumuskan indicator

    dan materi pokok yang akan dituangkan dalam LKS. Selanjutnya

    indikator tersebut diintegrasikan dengan sepuluh aspek

    keterampilan proses. Dimana kesepuluh aspek tersebut diuraikan

    dalam kegiatan pembelajaran. Berikut ini adalah analisis indikator

    LKS yang diintegrasikan dengan aspek keterampilan proses,

    Tabel 4.3 Analisis Indikator LKS

    Indikator Aktifitas Siswa Indikator KPS

    Mengetahui cara kerja

    larutan penyangga

    dalam tubuh makhluk

    Mengeksplorasi wacana yang

    terdapat di dalam LKS.

    Menjawab pertanyaan dalam

    - Observasi

    - Klasifikasi

    - Interpretasi

  • 41

    hidup dan kehidupan

    sehari-hari

    LKS - Prediksi

    Membuktikan sifat

    larutan penyangga

    melalui percobaan

    Menyiapkan alat dan bahan yang

    diperlukan.

    Merancang

    percobaan

    Memasukkan larutan sampel Menggunakan

    alat dan bahan Menguji pH larutan pada tabung

    reaksi pertama dengan cara yang

    tertera didalam LKS

    Meneteskan 1 tetes larutan HCl

    pada tabung kedua

    Menguji larutan yang terdapat

    pada tabung reaksi kedua sesuai

    dengan langkah yang tertera

    pada LKS

    Meneteskan 1 tetes larutan

    NaOH pada tabung reaksi ketiga

    Menguji larutan yang terdapat

    pada tabung reaksi ketiga sesuai

    dengan langkah yang tertera

    pada LKS

    Meneteskan 1 tetes aquades pada

    tabung keempat

    Menguji larutan yang terdapat

    pada tabung reaksi keempat

    sesuai dengan langkah yang

    tertera pada LKS

    Mencatat pH yang diamati

    dalam tabel yang telah

    - Mengkomunikasi

    kan

  • 42

    disediakan

    Membuat grafik hubungan

    antara pH dengan volume

    larutan

    - Mengkomunikasi

    kan

    Menghitung pH larutan Menjawab pertanyaan yang

    tertera dalam LKS

    - Menerapkan

    Konsep

    Tabel 4.3 merupakan tabel hasil analisis indikator LKS yang telah

    diintegrasikan dengan aspek keterampilan proses. Analisis

    indikator tersebut merupakan kerangka acuan yang akan digunakan

    dalam membuat LKS berbasis keterampilan proses sains

    b. Tahap Perancangan

    1) Pengumpulan materi

    Materi yang akan dimuat di dalam LKS berbasis keterampilan

    proses sains ini yaitu:

    Tabel 4.4 Materi yang akan dimuat dalam LKS

    Indikator Materi

    Mengetahui cara kerja larutan

    penyangga dalam tubuh

    makhluk hidup dan kehidupan

    sehari-hari

    Peranan larutan penyangga

    dalam kehidupan sehari-hari

    Membuktikan sifat larutan

    penyangga melalui percobaan

    Sifat larutan penyangga

    Menghitung pH larutan pH larutan asam basa

    Tabel 4.4 merupakan materi yang akan dituangkan di

    dalam LKS, yang dimana materi-materi ini sudah disesuaikan

    dengan indikator yang diharapkan.

  • 43

    2) Penyusunan Elemen

    Pada tahap ini, peneliti mengintegrasikan hasil tahap

    pertama dan tahap kedua ke dalam LKS berbasis keterampilan

    proses sains. Komponen-komponen yang terdapat di dalam LKS

    di tampilakan dalam bentuk desain sebagai berikut:

    Tabel 4.5 Penentuan Desain LKS yang dibuat

    Tabel 4.5 merupakan penentuan desain LKS yang dibuat,

    meliputi ukuran kertas dan pengorganisasian halaman yaitu judul,

    tujuan, materi, alat dan bahan, langkah kerja, tabel pengamatan,

    dan pertanyaan-pertanyaan yang diharapkan mampu membantu

    membangun konsep dan mengembangkan keterampilan proses

    sains.

    c. Tahap pengembangan

    1) Validasi LKS oleh Ahli dan Praktisi

    Setelah LKS berbasis keterampilan proses sains selesai

    dibuat, dilakukan pengecekan dan penyempurnaan LKS melalui

    validasi oleh ahli dan validasi.

    Ukuran kertas: letter landscape Pengorganisasian

    1. Judul LKS 2. Penjelasan cara menghadapi LKS 3. SK/KD 4. Indikator 5. Tujuan, memuat tujuan yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang

    dilakukan 6. Materi, memuat wacanaa yang digunakan di dalam LKS. 7. Alat dan bahan, memuatkan alat dan bahan yang diperlukan 8. Langkah Kerja, merupakan serangkaian kegiatan yang harus dilakukan siswa

    untuk membangun konsep berdasarkan pengamatan. Dalam kegiatan ini siswa dituntut membuat bagan/ gambar dari kegiatan yang mereka lakukan.

    9. Tabel hasil pengamatan, berupa tabel/kolom yang disediakan untuk mencatat data hasil pengamatan.

    10. Pertanyaan, berupa pertanyaan pengarah yang dapat membantu siswa mendapatkan konsep yang dari materi yang diajarkan dan membantu siswa membuat kesimpulan

  • 44

    a) Validasi awal

    Berikut ini hasil validasi awal LKS berdasarkan penilaian ahli

    dan praktisi.Adapun hasil validasi awal secara lengkap terdapat

    pada lampiran 5.

    Tabel 4.6 Hasil Validasi Awal LKS oleh Ahli dan Praktisi

    Aspek penilaian % rata-rata Kriteria rata-rata

    Aspek Keterampilan Proses

    Sains 68,75 Baik

    Aspek Kelayakan Isi 41.67 Cukup

    Kebahasaan 5 Sangat kurang

    Sajian 55 Cukup

    Kegrafisan 25 Kurang

    Berdasarkan hasil validasi awal dari ahli dan praktisi,

    aspek keterampilan proses sains mempunyai rata-rata 68,75%,

    atau dapat dikategorikan baik,1dimana pada aspek lks

    menyu